RAPOR PENDIDIKAN
SMP NEGERI ...........................
TAHUN 2023
Jalan ...............................................................
PURBALINGGA
LEMBAR PENGESAHAN
Berdasarkan Rapat Dewan Pendidik dan Tenaga Kependidikan beserta Komite Sekolah SMP
Negeri ............................................., Dokumen Perencanaan Berbasis Data Rapor Pendidikan
SMP Negeri ...................................... Tahun 2023 dinyatakan sah untuk digunakan sebagai
Pedoman Penyelenggaran Sekolah Tahun 2023
Disahkan di Purbalingga
Pada tanggal ...............................
Menyetujui
Ketua Komite Sekolah Kepala SMP
Negeri ................................
....................................... ....................................................
NIP. ............................................
Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Purbalingga
Dokumen Perencaan Berbasis Data Rapor Pendidikan SMP Negeri .............................. Tahun
2023 ini telah diverifikasi oleh Pengawas Pembina, secara bertahap dari
tanggal ............................ s.d. ................................ dan telah dilakukan perbaikan seperlunya
oleh Tim Penyusun di sekolah, dengan aspek verifikasi :
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas penyertaannya
tim dapat menyelesaikan dokumen perencanaan sekolah berbasis data rapor pendidikan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan, dalam pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan jenjang pendidikan
dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. Hal ini menunjukkan
bahwa setiap sekolah memiliki kewajiban untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah dan
menjadi budaya kerja sekolah.
Perencanaan kegiatan pendidikan bertujuan untuk peningkatan kualitas proses dan hasil
belajar secara berkelanjutan berdasarkan evaluasi diri sekolah, yang dituangkan dalam
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) untuk jangka waktu 4 tahun, dan dijabarkan secara
rinci dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Dokumen ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan sekolah
dan sekaligus sebagai bahan menyusun indikator dalam pengawasan kegiatan sekolah.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
A. Rasional
Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah bentuk pemanfaatan data pada
platform Rapor Pendidikan sebagai bentuk intervensi satuan pendidikan, dinas
pendidikan maupun pemerintah daerah terhadap mutu dan capaian pendidikannya
dan bertujuan untuk mencapai peningkatan serta perbaikan mutu pendidikan yang
berkesinambungan.Perencanaan berbasis data sebelumnya telah dilakukan yaitu
menggunakan data rapor mutu, akan tetapi program dan kegiatan belum berdampak
kepada peningkatan mutu disebabkan perencanaan belum berbasis data sesuai dengan
masalah yang dihadapi. Hal itu disebabkan data atau laporan yang tidak valid, analisis
tidak sampai ke akar masalah, perencanaan tidak berdampak pada peningkatan mutu,
kegiatan dan pengadaan tidak berdampak pada peningkatan mutu, dan dampak kegiatan
tidak dievaluasi.
Perencanaan Berbasis Data (PBD) bertujuan untuk memberikan perbaikan
pembelanjaan anggaran serta pembenahan sistem pengelolaan satuan pendidikan yang
efektif, akuntabel dan konkret. Selain itu, Perencanaan Berbasis Data (PBD) juga
disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan atau dinas berdasarkan identifikasi
masalah yang berasal dari data pada platform Rapor Pendidikan, yang kemudian
mendorong satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk melakukan pembenahan
melalui penyusunan kegiatan peningkatan capaian berdasarkan hasil identifikasi dan
refleksi terhadap capaian di Rapor Pendidikan dan kondisi lapangan. Terdapat 3
langkah sederhana dalam proses Perencanaan Berbasis Data (PBD), yaitu Identifikasi,
Refleksi, dan Benahi (IRB). Data yang digunakan dalam Perencanaan Berbasis Data
berasal dari data Rapor Pendidikan. Rapor Pendidikan adalah platform yang
menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan sebagai penyempurnaan
rapor mutu sebelumnya. Kebijakan evaluasi sistem pendidikan yang baru lebih
menekankan pada orientasi terhadap mutu pendidikan dan sistem yang terintegrasi.
Rapor Pendidikan dapat dijadikan sebagai:
1. Referensi utama sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut peningkatan
kualitas pendidikan
2. Satu-satunya platform untuk melihat hasil Asesmen Nasional
3. Sumber data yang objektif dan andal di mana laporan disajikan secara otomatis dan
terintegrasi
4. Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan baik
untuk evaluasi internal maupun eksternal
5. Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output),
6. Platform penyajian data yang terpusat, sehingga satuan pendidikan tidak perlu
menggunakan beragam aplikasi sehingga diharapkan dapat meringankan beban
administrasi
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan PP No.74 Tahun
2008 tentang Guru.
3. Peraturan Presiden nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 5 Tahun 2013 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Adiwiyata
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun
2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun
2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikn Dasar dan Menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2015 tentang Pencegahan Tindak Kekerasan
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.52/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/9/2019 Tentang Gerakan Peduli dan Berbudaya
Lingkungan Hidup Di Sekolah
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana
14. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 57 Tahun 2013 tentang Mata Pelajaran Bahasa
Jawa sebagai Muatan Lokal wajib di Sekolah/Madrasah
15. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan.
16. Permendikbudristek RI Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
17. Permendikbudristek RI Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi)
18. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Evaluasi Sistem Pendidikan Oleh
Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah
19. Keputusan Mendikbudristek RI Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
20. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran
PAUD, Pendidiksn Dasar, dan Pendidikan Menengah Pada Kurikulum
21. Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, Sub
Elemen Karakter Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
22. Permendikbudristek RI Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada PAUD,
Dikdas, dan Dikmen.
23. Permendikbudristek RI Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan Pada PAUD, Dikdas, dan Dikmen
.
BAB II
ANALISIS RAPOR PENDIDIKAN
Nama
No Nilai Capaian Definisi Indikator Definisi Capaian Tantangan
Indikator
A.1. Kemampuan 2.11 Mencapai Persentase peserta didik berdasarkan Sebagian besar peserta didik telah mencapai 13.33%
literasi kompetensi kemampuan dalam memahami, batas kompetensi minimum untuk literasi
minimum menggunakan, merefleksi, dan membaca namun masih ada 8.89% siswa
mengevaluasi beragam jenis teks (teks kategori capaian dasar dan 4.44% siswa yang
informasional dan teks fiksi). perlu diintervensi.
A.1. Proporsi peserta 20% Mahir Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu mengintegrasikan -
didik dengan kemampuan dalam memahami, beberapa informasi lintas teks; mengevaluasi
kemampuan menggunakan, merefleksi, dan isi, kualitas, cara penulisan suatu teks, dan
literasi Mahir mengevaluasi beragam jenis teks (teks bersikap reflektif terhadap isi teks.
informasional dan teks fiksi).
A.1. Proporsi peserta 66.67% Cakap Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu membuat interpretasi -
didik dengan kemampuan dalam memahami, dari informasi implisit yang ada dalam teks;
kemampuan menggunakan, merefleksi, dan mampu membuat simpulan dari hasil
literasi Cakap mengevaluasi beragam jenis teks (teks integrasi beberapa informasi dalam suatu
informasional dan teks fiksi). teks.
A.1. Proporsi peserta 8.89% Dasar Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu menemukan dan -
didik dengan kemampuan dalam memahami, mengambil informasi eksplisit yang ada
kemampuan menggunakan, merefleksi, dan dalam teks serta membuat interpretasi
literasi Dasar mengevaluasi beragam jenis teks (teks sederhana.
informasional dan teks fiksi).
A.1. Proporsi peserta 4.44% Perlu Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik belum mampu menemukan dan -
didik dengan Intervensi kemampuan dalam memahami, mengambil informasi eksplisit yang ada
kemampuan Khusus menggunakan, merefleksi, dan dalam teks ataupun membuat interpretasi
literasi Dasar mengevaluasi beragam jenis teks (teks sederhana.
informasional dan teks fiksi).
Nama
No Nilai Capaian Definisi Indikator Definisi Capaian Tantangan
Indikator
A.1.4 Kompetensi 65.35 Belum Rata-rata nilai peserta didik dalam Nilai indikator ini belum memiliki capaian 34.65
menginterpretasi Tersedia memahami, kompetensi pengukuran.
dan memahami menginterpretasi dan memahami isi
isi teks (L2) teks (L2).
A.1.5 Kompetensi 63.21 Belum Rata-rata nilai peserta didik dalam Nilai indikator ini belum memiliki capaian 36.79
mengevaluasi Tersedia memahami, kompetensi mengevaluasi pengukuran.
dan dan merefleksikan isi teks (L3).
merefleksikan
isi teks (L3)
A.2. Kemampuan 1.88 Di bawah Persentase peserta didik berdasarkan Masih ada 42.22% siswa masuk kategori 0.22
numerasi kompetensi kemampuan dalam berpikir capaian Dasar.
minimum menggunakan konsep, prosedur, fakta,
dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari
pada berbagai jenis konteks yang
relevan.
A.2. Proporsi peserta 8.89 % Mahir Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu bernalar untuk
didik dengan kemampuan dalam berpikir menyelesaikan masalah kompleks serta
kemampuan menggunakan konsep, prosedur, fakta, nonrutin berdasarkan konsep matematika
numerasi Mahir dan alat matematika untuk yang dimilikinya.
menyelesaikan masalah sehari-hari
pada berbagai jenis konteks yang
relevan.
Proporsi peserta 48.89% Cakap Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu mengaplikasikan
didik dengan kemampuan dalam berpikir pengetahuan matematika yang dimiliki dalam
kemampuan menggunakan konsep, prosedur, fakta, konteks yang lebih beragam.
numerasi Cakap dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari
pada berbagai jenis konteks yang
relevan.
Proporsi peserta 42.22% Dasar Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik memiliki keterampilan dasar
didik dengan kemampuan dalam berpikir matematika: komputasi dasar dalam bentuk
kemampuan menggunakan konsep, prosedur, fakta, persamaan langsung, konsep dasar terkait
Nama
No Nilai Capaian Definisi Indikator Definisi Capaian Tantangan
Indikator
numerasi Dasar dan alat matematika untuk geometri dan statistika, serta menyelesaikan
menyelesaikan masalah sehari-hari masalah matematika sederhana yang rutin.
pada berbagai jenis konteks yang
relevan.
Proporsi peserta 0% Perlu Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik hanya memiliki pengetahuan
didik dengan Intervensi kemampuan dalam berpikir matematika yang terbatas (penguasaan
kemampuan Khusus menggunakan konsep, prosedur, fakta, konsep yang parsial dan keterampilan
numerasi Perlu dan alat matematika untuk komputasi yang terbatas).
Intervensi menyelesaikan masalah sehari-hari
Khusus pada berbagai jenis konteks yang
relevan.
A.2.4 Kompetensi 55.4 Belum Rata-rata nilai peserta didik dalam Nilai indikator ini belum memiliki capaian 44.6
pada domain Tersedia berpikir menggunakan konsep, pengukuran.
Data dan prosedur, fakta, dan alat matematika
Ketidakpastian pada konten data dan ketidakpastian
untuk menyelesaikan masalah sehari-
hari
A.2.6 Kompetensi 55.1 Belum Rata-rata nilai peserta didik pada Nilai indikator ini belum memiliki capaian 44.9
menerapkan Tersedia kemampuan menerapkan pengetahuan pengukuran.
(L2) dan pemahaman tentang fakta-fakta,
relasi, proses, konsep, prosedur, dan
metode pada konten bilangan dengan
konteks situasi nyata untuk
menyelesaikan masalah atau menjawab
pertanyaan.
A.3. Karakter 2.54 Membudaya Rata-rata nilai karakter peserta didik Sikap bernalar kritis belum membudaya 0.46
berdasarkan nilai akhlak pada manusia,
akhlak pada alam, akhlak bernegara,
gotong royong, kreativitas, nalar kritis,
kebinekaan global dan kemandirian
pada survei karakter.
A.3.4 Nalar Kritis 2 Berkembang Komposit nilai karakter peserta didik Peserta didik terbiasa untuk menelusuri, 1
berdasarkan nilai penelusuran menganalisis, dan mengevaluasi informasi,
Nama
No Nilai Capaian Definisi Indikator Definisi Capaian Tantangan
Indikator
informasi, analisis dan evaluasi serta bertanggung jawab terhadap keputusan
informasi, serta refleksi etis dalam yang dibuat.
pengambilan keputusan.
C.3 Pengalaman 23.33 Merintis Nilai guru yang pernah mengikuti Satuan Pendidikan sedang merintis dalam 76.67
pelatihan GTK pelatihan pengetahuan bidang studi, keikutsertaan guru dalam pelatihan.
pedagogi, manajerial, atau pelatihan
lain dikali bobot masing-masing
pelatihan.
C.3.1 Pengetahuan 30% Merintis Rata-rata persentase guru yang Satuan Pendidikan sedang merintis dalam 70%
bidang studi mengikuti pelatihan terkait keikutsertaan guru dalam pelatihan
pengetahuan bidang studi di seluruh pengetahuan bidang studi.
sekolah.
D.1 Kualitas 2.11 Terarah Rata-rata nilai untuk kualitas Pembelajaran mengarah pada peningkatan 0.89
pembelajaran pembelajaran manajemen kelas, kualitas yang ditunjukkan dengan suasana
dukungan afektif, aktvitasi kognitif, kelas yang mulai kondusif dan adanya
Pembelajaran praktik vs teori, dan dukungan afektif serta aktivasi kognitif dari
pembelajaran Jarak Jauh di survei guru.
lingkungan belajar.
D.1.1 Manajemen 2.19 Menerapkan Rata-rata nilai untuk keteraturan Sebagian kelas suasananya kondusif untuk 0.81
kelas suasana kelas dan disiplin positif di melangsungkan pembelajaran dan sejumlah
survei lingkungan belajar. guru berupaya aktif untuk melibatkan peserta
didik dalam pengelolaan kelas.
D.1.3 Aktivasi 1.87 Responsif Rata-rata nilai untuk instruksi yang Aktivasi kognitif dalam proses pembelajaran 1.13
kognitif adaptif, panduan guru, aktivitas berupa menciptakan iklim pembelajaran
interaktif, pembelajaran literasi, terbuka dengan memberikan instruksi,
pembelajaran numerasi, skor iklim panduan dan aktivitas yang interaktif pada
pembelajaran terbuka di survei pembelajaran literasi dan numerasi yang
lingkungan belajar. dipraktekkan oleh guru bersifat terbatas.
D.4 Iklim Keamanan 2.52 Aman Nilai komposit nilai indeks rasa aman, Satuan pendidikan memiliki lingkungan 0.48
Sekolah perundungan, hukuman fisik, sekolah yang aman, terlihat dari
kekerasan seksual, dan narkoba. kesejahteraan psikologis yang baik dan
Nama
No Nilai Capaian Definisi Indikator Definisi Capaian Tantangan
Indikator
rendahnya kasus perundungan, hukuman
fisik, kekerasan seksual, dan penyalahgunaan
narkoba. Satuan pendidikan dapat
mempertahankan kualitas warga sekolah
dalam mencegah dan menangani kasus untuk
menciptakan iklim keamanan di lingkungan
sekolah.
D.4.1 Kesejahteraan 2 Berkembang Nilai rata-rata peserta didik terhadap Peserta didik merasa aman dan nyaman 1
psikologis kesejahteraan psikologis dan perasaan ketika berada di lingkungan sekolah pada
murid aman yang dirasakan di sekolah. situasi-situasi tertentu saja.
D.4.2 Kesejahteraan 2 Berkembang Nilai rata-rata kesejahteraan psikologis Guru masih belum sepenuhnya merasa 1
psikologis guru guru yang melingkupi perasaan sebagai bagian dari satuan pendidikan
terhubung dan perasaan senang sehingga mereka menikmati perannya
mengajar di sekolah. sebagai seorang pendidik hanya pada situasi
tertentu saja.
D.6 Iklim 2 Merintis Nilai rata-rata terkait dukungan atas Satuan pendidikan mendukung kesetaraan 1
Kesetaraan kesetaraan gender guru dan pimpinan hak-hak sipil antar kelompok gender.
Gender sekolah. Dukungan tersebut seringkali didasari oleh
alasan pragmatis dan cenderung bersifat
pasif.
D.8 Iklim 2.5 Membudaya Nilai rata-rata guru, kepala sekolah, Satuan pendidikan sudah mampu 0.5
Kebinekaan dan peserta didik terhadap iklim menghadirkan suasana proses pembelajaran
kebinekaan di sekolah. yang menjunjung tinggi toleransi
agama/kepercayaan dan budaya;
mendapatkan pengalaman belajar yang
berkualitas; mendukung kesetaraan
agama/kepercayaan, dan budaya; serta
memperkuat nasionalisme.
D.8.3 Dukungan atas 2 Merintis Nilai rata-rata terkait dukungan atas Satuan pendidikan mendukung kesetaraan 1
kesetaraan kesetaraan agama dan budaya guru dan hak-hak sipil antara kelompok
agama dan pimpinan sekolah. agama/kepercayaan dan budaya mayoritas
budaya dan minoritas. Akan tetapi, dukungan
Nama
No Nilai Capaian Definisi Indikator Definisi Capaian Tantangan
Indikator
tersebut sering kali didasari alasan pragmatis
dan cenderung bersikap pasif.
D.10 Iklim 2.18 Merintis Nilai rata-rata layanan disabilitas, CBI, Satuan pendidikan mulai mengembangkan 0.82
Inklusivitas sikap terhadap disabilitas, dan fasilitas suasana proses pembelajaran yang
sekolah disabilitas di sekolah. menyediakan layanan yang ramah bagi
peserta didik dengan disabilitas dan cerdas
berbakat istimewa.
D.10.1 Layanan 2.1 Berkembang Nilai rata-rata layanan sekolah yang Satuan pendidikan mulai memiliki 0.9
disabilitas melingkupi pengetahuan dan sikap pengetahuan, sikap yang tepat, dan
tentang peserta didik dengan kemampuan untuk melaksanakan praktik
disabilitas. pembelajaran khusus bagi peserta didik
dengan disabilitas.
D.10.2 Layanan 2.1 Berkembang Nilai rata-rata terhadap layanan Satuan pendidikan mulai memiliki 0.9
sekolah untuk sekolah yang melingkupi pengetahuan pengetahuan, sikap yang tepat, dan
murid cerdas dan sikap tentang peserta didik cerdas kemampuan untuk melaksanakan praktik
dan bakat dan berbakat istimewa. pembelajaran khusus bagi peserta didik
istimewa dengan kecerdasan dan bakat istimewa.
E.1 Partisipasi 2.5 Inklusif Nilai rata-rata partisipasi orang tua dan Satuan pendidikan telah melibatkan orang tua 0.5
warga sekolah partisipasi peserta didik dalam dan peserta didik baik dalam kegiatan
pengelolaan sekolah. akademik maupun non-akademik secara
keseluruhan di satuan pendidikan.
E.1.1 Partisipasi orang 66.09 Selektif Nilai komposit guru dan kepala Satuan pendidikan melibatkan orang tua 43.91
tua sekolah terhadap Tingkat keterlibatan dalam beberapa kegiatan di satuan
orang tua dalam proses perencanaan, pendidikan khususnya berupa kegiatan
pengembangan, dan pelaksanaan akademik dan atau non-akademik.
aktivitas di sekolah.
E.1.2 Partisipasi 87.17 Selektif Nilai komposit guru dan kepala Satuan pendidikan melibatkan peserta didik 12.13
murid sekolah terhadap Tingkat keterlibatan dalam beberapa kegiatan di satuan
peserta didik dalam proses pendidikan khususnya berupa kegiatan
perencanaan, pengembangan, dan akademik dan atau non-akademik.
pelaksanaan aktivitas di sekolah.
Nama
No Nilai Capaian Definisi Indikator Definisi Capaian Tantangan
Indikator
E.3 Pemanfaatan 0 Rendah Nilai komposit dari pembelanjaan Satuan pendidikan memiliki proporsi 100
TIK untuk BOS secara daring dan penggunaan pembelanjaan dana BOS secara daring yang
pengelolaan SDS. rendah.
anggaran
E.3.1 Proporsi 0% Rendah Jumlah pembelanjaan dana BOS Satuan pendidikan memiliki proporsi 100%
pembelanjaan melalui SIPLah dibagi total anggaran pembelanjaan dana BOS secara daring yang
dana BOS dana BOS yang diterima dalam satu rendah.
secara daring tahun anggaran.
B. Analisis Masalah dan Akar Masalah
Setelah memahami rapor pendidikan secara kesuluruhan, maka tahap berikutnya adalah
mengidentifikasi masalah dan akar masalah sesuai dengan rapor pendidikan.
Kondisi ideal satuan pendidikan dasar dan menengah yang diharapkan adalah :
1. Hasil belajar peserta didik
Memiliki kompetensi literasi, numerasi, dan karakter melebihi level yang diharapkan
2. Kualitas proses pembelajaran
a. Berpusat pada peserta didik
b. Suasana kelas kondusif untuk pembelajaran
c. Penerapan disiplin positif
d. Peserta didik merasa kompeten dan dihargai sebagai bagian dari kelas
e. Mendukung siswa membangun pemahaman baru
3. Lingkungan belajar
a. Peserta didik merasa aman dan nyaman (secara fisik dan psikologis)
b. Satuan pendidikan menerima perbedaan dan keberagaman
4. Kompetensi guru dan kepala sekolah
a. Seluruh guru bersertifikat pendidik
b. Guru dan kepala sekolah mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan
c. Nilai uji kompetensi guru di atas standar
d. Melakukan pengimbasan
5. Tata kelola dan perbaikan pembelajaran
a. Menyusun perencanaan, anggaran, dan kebijakan berbasis data
b. Refleksi dan perbaikan pembelajaran
A. Identifikasi Masalah
B. Refleksi
Pada tahap refleksi dilakukan dengan mencari akar masalah dari masalah yang telah
ditetapkan dalam tahap identifikasi. Masalah diperoleh dari indikator yang akan
diintervensi dalam Bab III A.Identifikasi Masalah. Akar masalah diperoleh dari Bab II B
Analisis Masalah dan Akar Masalah, baik yang diperoleh dari dalam dimensi dan dalam
dimensi lain.
C. Benahi
Setelah kita mengetahui permasalahan dan akar permasalahan, maka langkah selanjutnya
adalah benahi. Di dalam langkah benahi, mencoba berbagai macam upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya yang terjadi pada akar permasalahan. Jika
akar permasalahan bisa diatasi dan diperbaiki kinerjanya maka insya Allah hasil belajar
akan bedampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik.
Identifikasi, Refleksi dan Benahi
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
1 D.4 Iklim Aman 2.52 Kesejahteraan Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
keamanan psikologis guru guru dan kepala sekolah terkait materi Kesejahteraan psikologis guru
sekolah (Benahi 1)
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah,
terutama terkait Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya
(Benahi 6)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya (Benahi 7)
Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi
Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya (Benahi 10)
4 A.2 Mencapai 1.88 Sebagian besar peserta didik Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Kemampua kompetensi dalam kategori cakap dan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi numerasi (Benahi
n numerasi mininum dasar terutama dalam hal 1)
kompetensi pada domain Penguatan pembelajaran numerasi dengan menggunakan modul
bilangan (58.19)*, kompetensi numerasi berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform
pada domain aljabar (57.78)*, merdeka mengajar (Benahi 2)
kompetensi pada domain
geometri (58.25)*, Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi pada domain data kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan ketidakpastian (55.4)*, dan diskusi terkait numerasi (Benahi 4)
kompetensi mengetahui (L1)
(58.47)*, kompetensi Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
menerapkan (L2) (55.1)*, dan mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran numerasi dengan
kompetensi menalar (L3) melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
(57.89)*
Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
*Angka dalam kurung "()" pendidikan yang terkait peningkatan numerasi sesuai dengan
merupakan nilai domain kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)
tersebut
5 D.4 Iklim Aman 2.52 Kekerasan Aman 2.375 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
keamanan seksual kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Kekerasan Seksual
Identifikasi Refleksi Benahi
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
sekolah (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Kekerasan Seksual (Benahi 4)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
Kekerasan Seksual (Benahi 7)
Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk pencegahan Kekerasan
Seksual (Benahi 8)
Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait Kekerasan
Seksual (Benahi 9)
6 A.3 Membudaya 2.54 Nalar Kritis Berkembang 2 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Karakter kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter nalar kritis
(Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter nalar kritis dengan menggunakan
sumber lain di luar platform merdeka mengajar (Benahi 2)
7 A.2 Mencapai 1.88 Kualitas Terarah 2.11 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Kemampua kompetensi pembelajaran kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kualitas
Identifikasi Refleksi Benahi
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
n numerasi mininum pembelajaran (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kualitas pembelajaran (Benahi 4)
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
10 D.4 Iklim Aman 2.52 Hukuman fisik Aman 2.625 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
keamanan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Hukuman Fisik
sekolah (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Hukuman Fisik (Benahi 4)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
Hukuman Fisik (Benahi 7)
11 D.8 Iklim Membudaya 2.5 Sikap Inklusif Membudaya 2.5 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Kebinekaan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Sikap Inklusif
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Sikap Inklusif (Benahi 4)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah,
terutama terkait Sikap Inklusif (Benahi 6)
Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait Sikap
Inklusif (Benahi 7)
Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi
Sikap Inklusif (Benahi 10)
12 A.3 Membudaya 2.54 Kreativitas Membudaya 2.35 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Karakter kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kreativitas (Benahi
1)
Identifikasi Refleksi Benahi
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter kreativitas (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter terkait tema kreativitas dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter kreativitas
dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait peningkatan karakter kreativitas sesuai
dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)
13 A.1 Di atas 2.11 Sebagian besar peserta didik Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Kemampua kompetensi dalam kategori cakap dan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi literasi (Benahi 1)
n literasi minimum mahir terutama dalam hal
kompetensi membaca teks Penguatan pembelajaran literasi dengan menggunakan modul literasi
informasi (70.91)*, berbasis tema dan sumber lainnya di luar platform merdeka
kompetensi membaca teks mengajar (Benahi 2)
sastra (72.25)*, kompetensi Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari berbagai
mengakses dan menemukan sumber dan genre secara rutin oleh guru dan siswa (Benahi 3)
isi teks (L1) (72.38)*,
kompetensi menginterpretasi Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
dan memahami isi teks (L2) kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
(65.35)*, dan kompetensi dan diskusi terkait literasi (Benahi 4)
mengevaluasi dan
merefleksikan isi teks (L3) Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
(63.21)* mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran literasi dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
Identifikasi Refleksi Benahi
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait peningkatan literasi sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, contohnya, dengan penerapan
*Angka dalam kurung "()" kurikulum merdeka atau kurikulum darurat (Benahi 6)
merupakan nilai domain
tersebut
14 A.3 Membudaya 2.54 Kebinekaan Membudaya 2.4 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Karakter global kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Kebhinekaan
Global (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter Kebhinekaan Global dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter Kebhinekaan Global (Benahi 4)
15 A.1 Di atas 2.11 Kualitas Terarah 2.11 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Kemampua kompetensi pembelajaran kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kualitas
n literasi minimum pembelajaran (Benahi 1)
Identifikasi Refleksi Benahi
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kualitas pembelajaran (Benahi 4)
16 D.4 Iklim Aman 2.52 Narkoba Aman 3 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
keamanan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Penyalahgunaan
sekolah Narkoba (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait Penyalahgunaan Narkoba (Benahi 4)
17 D.8 Iklim Membudaya 2.5 Toleransi Membudaya 2.5 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Kebinekaan agama dan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Toleransi beragama
budaya dan budaya (Benahi 1)
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah,
terutama terkait Toleransi beragama dan budaya (Benahi 6)
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
19 A.3 Membudaya 2.54 Beriman, Membudaya 2.58 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Karakter Bertakwa kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi beriman, bertakwa
kepada Tuhan kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia (Benahi 1)
yang Maha
Esa, dan
Berakhlak
Mulia
Penguatan pembelajaran karakter terkait tema Beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dengan menggunakan
sumber lain di luar platform merdeka mengajar (Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia (Benahi 4)
20 A.3 Membudaya 2.54 Gotong Membudaya 2.8 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Karakter Royong kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter gotong
royong (Benahi 1)
Identifikasi Refleksi Benahi
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
Penguatan pembelajaran karakter gotong royong dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter gotong royong (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter gotong
royong dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi
5)
Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait peningkatan karakter gotong royong sesuai
dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)
21 A.3 Membudaya 2.54 Kemandirian Membudaya 3 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Karakter kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter
Kemandirian (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran karakter Kemandirian dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar
(Benahi 2)
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait karakter Kemandirian (Benahi 4)
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter
Kemandirian dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)
Identifikasi Refleksi Benahi
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait peningkatan karakter Kemandirian sesuai
dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah (Benahi 6)
22 A.2 Mencapai 1.88 Refleksi dan Membudaya 3 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Kemampua kompetensi perbaikan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi refleksi
n numerasi mininum pembelajaran pembelajaran. (Benahi 1)
oleh guru
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
24 A.2 Mencapai 1.88 Kepemimpinan Berdampak 3 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Kemampua kompetensi instruksional kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kepemimpinan
n numerasi mininum Instruksional. (Benahi 1)
25 A.3 Membudaya 2.54 Kepemimpinan Berdampak 3 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Karakter instruksional kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kepemimpinan
Instruksional (Benahi 1)
26 A.1 Di atas 2.11 Refleksi dan Membudaya 3 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Kemampua kompetensi perbaikan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi refleksi
n literasi minimum pembelajaran pembelajaran (Benahi 1)
oleh guru
Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kemampuan melakukan refleksi (Benahi 4)
Identifikasi Refleksi Benahi
No Nilai Nilai
Kategori Kategori
Masalah Capaia Akar Masalah Capaia Rekomendasi Program
Capaian Capaian
n n
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah (Benahi 5)
27 A.1 Di atas 2.11 Kepemimpinan Berdampak 3 Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan
Kemampua kompetensi instruksional kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kepemimpinan
n literasi minimum Instruksional (Benahi 1)
1. Visi Sekolah
Terwujudnya Warga SMP Negeri ......................yang APIK (Agamis, ber-Prestasi,
ber-Integritas, dan Kompak)
Indikator Visi :
a. Terwujudnya lulusan yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia
b. Terwujudnya lulusan yang bernalar kritis dan kreatif.
c. Terwujudnya lulusan yang berkebinekaan global dan mandiri
d. Terwujudnya lulusan yang gemar bergotong royong
2. Misi Sekolah
a. Membimbing dan membina para siswa untuk mewujudkan pelajar yang beriman,
bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia.
b. Mendidik, mengajar, dan melatih para siswa agar bisa bernalar kritis dan kreatif
dengan memanfaatkan teknologi informasi.
c. Membangun dan membentuk karakter para siswa melalui pembiasaan agar
menjadi pelajar yang mandiri dan berkebinekaan global.
d. Mencegah pencemaran dan melestarikan lingkungan agar tetap kondusif dan
produktif dengan semangat gotong royong.
3. Tujuan Sekolah
a. Menanamkan nilai-nilai ajaran agama kepada para siswa agar menjadi pelajar
yang religious, jujur, dan cinta damai.
b. Mengembangkan dan memaksimalkan potensi para siswa agar memiliki rasa
ingin tahu, gemar membaca, kreatif, menghargai prestasi, dan komunikatif.
c. Membentuk karakter para siswa agar menjadi pelajar yang toleran, demokratis,
memiliki semangat kebangsaan, dan cinta tanah air.
d. Menjaga lingkungan tetap kondusif dan produktif dengan melibatkan para siswa
agar menjadi pelajar yang peduli lingkungan dan sosial
B. Rencana Kerja Jangka Menengah
Rencana Kerja Jangka Menengah adalah rencana kerja untuk 4 tahun yang akan datang.
Agar rencana kegiatan dalam Rencana Kerja Jangka Menengah dapat terrealisasi,
maka perlu dirinci dalam Rencana Kerja Tahunan. Rencana Kerja Tahunan yang
Rencana Kerja Tahunan ini adalah bentuk sederhana dari bentuk RKT selama ini. RKJM
dan RKT fokus pada tercapainya mutu dan relevansi hasil belajar peserta didik dan sebagai
D.8. Iklim Kebhinekaan 6 Penyusunan dan 16 Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan
masih rendah Penerapan kurikulum yang terkait peningkatan literasi, numerasi, dan profil pelajar pancasila
operasional satuan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah
pendidikan yang terkait
peningkatan literasi,
numerasi, dan profil
pelajar pancasila sesuai
dengan kebutuhan
siswa dan kondisi
sekolah
D.4 Iklim Keamanan 7 Pelatihan guru dan 17 Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait iklim
Sekolah masih kepala sekolah serta keamanan sekolah dan iklim kebinekaan
rendah pembelajaran terkait
. iklim keamanan
D.8. Iklim Kebhinekaan sekolah dan iklim
masih rendah kebinekaan
D.4. Iklim Keamanan 8 Sekolah mengadopsi 18 Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk pencegahan perundungan
Sekolah masih program ROOTS untuk dan kekerasan berbasis sekolah
rendah pencegahan
perundungan dan
kekerasan berbasis
sekolah
D.4. Iklim Keamanan 9 Pembuatan peraturan 19 Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait perundungan,
Masalah Kegiatan
No Indikator Benahi Kegiatan No Diskripsi Kegiatan
Sekolah masih dan tata tertib sekolah kekerasan seksual, intoleransi dan pencegahan penggunaan narkoba
rendah terkait perundungan,
kekerasan seksual,
intoleransi dan
pencegahan
penggunaan narkoba
D.8. Iklim Kebhinekaan Kegiatan pembelajaran 20 Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi
masih rendah dengan menonton dan pencegahan intoleransi, penguatan keberagaman, kebinekaan global,
diskusi terkait materi akhlak mulia, dan inklusivitas
pencegahan intoleransi,
10 penguatan
keberagaman,
kebinekaan global,
akhlak mulia, dan
inklusivitas
Penyesuaian visi, misi, 21 Penyesuaian visi, misi, tujuan sekolah
11
tujuan sekolah
Mendorong KS dan 22 Mendorong KS dan Guru mengikuti Program Guru Penggerak
Guru mengikuti
12
Program Guru
Penggerak
Melibatkan orang tua 23 Melibatkan orang tua siswa dalam kegiatan literasi ( budaya baca)
13 siswa dalam kegiatan
literasi ( budaya baca)
Mengadakan kegiatan 24 Mengadakan kegiatan berbasis literasi dan numerasi siswa
14 berbasis literasi dan
numerasi siswa
Menyusun anggaran 25 Menyusun anggaran untuk kegiatan peningkatan mutu guru untuk
15 untuk kegiatan penyusunan perangkat ajar dan penilaian
peningkatan mutu guru
Mengalokasikan 26 Mengalokasikan anggaran untuk peningkatan layanan perpustakaan
anggaran untuk berupa pengadaan buku koleksi, rak buku
16
peningkatan layanan
perpustakaan
B. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah ( RKAS )
sekolah memilih kegiatan dalam RKT yang akan dibiaya pada tahun 2023 dengan
A. PENERIMAAN
B. BELANJA
Sumber Dana dan Alokasi Anggaran
No. Kode BOS REGULER SiLPA
Kode Rekening Kegiatan
Uraian Kegiatan Jumlah
Urut Belanja Operasi Belanja Belanja Belanja
Modal Operasi Modal
Upaya peningkatan mutu dan relevansi hasil belajar perlu diusahakan secara sungguh-
sungguh baik di tingkat satuan pendidikan, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat. Perubahan
paradigma dalam pengelolaan pendidikan perlu dipahami oleh semua pihak. Semua pihak yang
terlibat dalam pendidikan harus adaptif terhadap setiap perubahan. Perubahan perencanaan
dalam pengelolaan sekolah perlu disikapi secara positif oleh semua pemangku kepentingan,
dalam rangka mengejar ketertinggalan mutu dan relevansi hasil belajar. Perencanaan berbasis
data profil dan rapor pendidikan beriringan dengan implementasi kurikulum merdeka. Semoga
perencanaan berbasis data ini sungguh-sungguh bermanfaat bagi sekolah dalam upaya