Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR SOSIALISASI

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA


KEPALA SEKOLAH (PKKS)
TAHUN 2023

Indramayu, 29 Agustus 2023


• 1. Dasar Hukum PKKS :
a) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 13 Tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
b) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 15 Tahun
2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah,
dan Pengawas Sekolah.
c) Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor : 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Sebagai
Kepala Sekolah pengganti Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018
tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
• 2. Waktu Pelaksanaan PPKKS :
16 Oktober 2023 s.d. 30 November 2023.
Mengapa PKKS/M ?
Permendikbudristek Nomor 40 tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah
BAB V PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
Pasal 10
1. Penilaian kinerja Kepala Sekolah pada satuan pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah
Daerah dilakukan setiap tahun dengan hasil penilaian paling rendah dengan sebutan Baik
untuk setiap unsur penilaian.
2. Dalam hal hasil setiap unsur penilaian kinerja paling rendah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak terpenuhi, Kepala Sekolah yang bersangkutan diberhentikan sebagai Kepala
Sekolah.
3. Kepala Sekolah yang diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikembalikan
dalam pelaksanaan tugas Guru.
4. Pengembalian dalam pelaksanaan tugas Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pada
satuan pendidikan yang diselenggarakan Pemerintah Daerah dilakukan oleh Dinas Pendidikan
Daerah Provinsi, Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya
dengan mempertimbangkan kebutuhan dan jumlah Guru di wilayahnya.
Pasal 11
1. Penilaian kinerja Kepala Sekolah pada satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat dilakukan
setiap tahun dengan hasil penilaian paling rendah dengan sebutan Baik untuk setiap unsur penilaian.
2. Dalam hal hasil setiap unsur penilaian kinerja paling rendah dengan sebutan Baik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak terpenuhi, Kepala Sekolah yang bersangkutan diberhentikan sebagai Kepala
Sekolah.
3. Kepala Sekolah yang diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikembalikan dalam
pelaksanaan tugas Guru.

Dengan berlakunya Permendikbudristek


nomor 40 tahun 2021, maka Permendikbud
nomor 6 tahun 2018 diganti.
Standar Kualifikasi KS yang Dinilai
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah menyatakan standar KS yang layak memimpin sekolah:
A. Kualifikasi
1. Kualifikasi Umum Kepala Sekolah
a. Memiliki kualifikasi akademik Sarjana (S-1)
b. Pada waktu diangkat berusia setinggi tingginya 56 tahun
c. Memimiliki pengalaman mengajar sekurang krangnya 5 tahun menurut
jenjang sekolah masing-masing
d. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS)
dan bagi non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh
Yayasan atau Lembaga yang berwenang.
2. Kualifikasi khusus kepala sekolah SMP/MTs
a. Berstatus sebagai guru SMP/MTs
b. Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs
c. Memiliki sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh Lembaga yang
ditetap-
kan oleh pemerintah.
Penilaian Perilaku 360 derajat
Penilai perilaku PNS menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 30 tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai
Negeri Sipil., dilakukan oleh:
1. Atasan langsung;
2. Pejabat yang ditugaskan menjadi atasan langsung PNS;
3. Rekan kerja setingkat; dan/atau
4. Bawahan langsung;
5. Orangtua peserta didik (360 derajat);
6. Peserta didik (360 derajat);
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 tahun 2021 tentang Penyusunan
Sasaran Kinerja Pegawai dan Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil
tahun 2021 bahwa Nilai Kinerja PNS diperoleh dengan
menggabungkan Nilai SKP dan Nilai Perilaku Kerja dengan bobot :

a. 60% nilai SKP + 40% nilai Perilaku bagi Instansi Pemerintah yang
menerapkan penilaian perilaku kerja dengan mempertimbangkan
pendapat rekan kerja setingkat dan/atau bawahan.
b. 70% nilai SKP + 30% nilai Perilaku bagi Instansi Pemerintah yang
belum menerapkan penilaian perilaku kerja dengan
mempertimbangkan pendapat rekan setingkat dan/atau bawahan
langsung.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai