TAHUN 2021
DISUSUN OLEH :
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Disahkan Oleh :
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan perkenan- Nya, maka Program
Pengawasan Tahun 2020 telah berhasil disusun dan siap untuk digunakan sebagai pedoman kerja
kepengawasan .
Program kerja pengawas sekolah ini digunakan sebagai acuan dan diuraikan lebih operasional
ke dalam program semester Pengawas SMA, dan sebagai pedoman pelaksanaan tugas pengawas dalam
pembinaan dan penilaian penyelenggaraan pendidikan di sekolah, pengumpulan, pengolahan dan
analisis data, serta penyusunan laporan hasil pengawasan sekolah, sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan kebijakan pembinaan sekolah selanjutnya.
Dengan mengacu pada program kerja ini, diharapkan Pengawas SMA dapat melaksanakan
tugasnya dengan penuh tanggung jawab sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh warga
sekolah.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan program
pengawasan ini baik langsung maupun tidak langsung seperti teman sejawat, kepala sekolah dan lain-
lain.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam Program Pengawasan ini. Oleh
karena itu, masukan-masukan yang konstruktif akan diterima untuk penyempurnaan program ini di
masa yang akan datang.
RESI YUSRIANI, S. Pd
NIP. 198712022014022001
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan serangkaian
proses meningkatkan penjaminan mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat serta memenuhi hak tiap warga negara mendapat pendidikan
yang bermutu. Pelaksanaannya diatur secara bertahap dan berkelanjutan,
terencana, terarah, sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional,
dan global. Dalam proses pemenuhan standar diperlukan indikator dan target,
baik dalam keterlaksanaan prosedur peningkatan maupun produk mutu yang
dapat diwujudkan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan telah menetapkan delapan standar nasional pendidikan,
yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Standar-standar tersebut
merupakan acuan dan sebagai kriteria dalam menetapkan keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu standar yang memegang peran penting dalam pelaksanaan
pendidikan di sekolah adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Pengawas
Sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan yang memegang peran strategis
dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
Pasal 15 ayat (4) butir d menyatakan bahwa guru yang diangkat dalam jabatan
Pengawas Satuan Pendidikan melakukan tugas pembimbingan dan pelatihan
profesional guru dan tugas pengawasan. Tugas
pengawasan yang dimaksud adalah melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan
manajerial.
Hal ini searah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya Bab II pasal 5 yang menyatakan
bahwa tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan
akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan
program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan
delapan Standar Nasional Pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan
profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, dan
pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khusus. Dengan demikian,
pengawas sekolah dituntut mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang
memadai untuk mampu melaksanakan tugas pengawasan.
Program kerja merupakan landasan bekerja bagi pengawas dalam
melaksanakan kegiatan pengawasan. Dengan adanya program kerja maka
kegiatan pengawasan dapat terarah dan memiliki sasaran serta target yang jelas.
Segala aktivitas pengawasan termasuk ruang lingkup, output yang diharapkan
serta jadwal pengawasan dituangkan dalam program yang disusun. Hal ini
sekaligus menjadi dasar acuan dan pertanggung jawaban pengawas dalam
bekerja. Untuk dapat menyusun program pengawasan dengan baik, seorang
pengawas perlu memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai lingkup
tugasnya, menguasai prosedur penyusunan program kerja, serta kemampuan
berpikir sistematis untuk merancang program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan sehinggar produktif dan memberi kontribusi terhadap peningkatan
mutu pendidikan.
Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan penyusunan program kerja
yang dilandasi oleh hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan
berpedoman pada program kerja yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti
pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan pemantauan pada setiap
komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya. Pada tahap berikutnya
dilakukan pengolahan dan analisis
data hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi
hasil pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan.
Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang
menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas pengawas dalam
meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah binaannya.
Sebagai tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan sekolah adalah
menetapkan tindak lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya. Tindak
lanjut pengawasan diperoleh berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap
seluruh kegiatan pengawasan dalam satu periode.
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab XIX, Pasal 66, menyatakan bahwa “ Pemerintah, pemerintah
daerah, dewan pendidikan, komite sekolah / madrasah melakukan pengawasan atas
penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan sesuai
dengan kewenangannya masing-masing. Pengawasan dilakukan dengan prinsip
transparansi dan akuntabilitas publik.”
Pelaksanaan pengawasan oleh pemerintah dan pemerintah daerah
dilakukan oleh para pejabat fungsional, yakni Pengawas Sekolah. Pengawas
Sekolah memiliki peran dan fungsi yang sangat sentral dan strategis untuk
mendukung pelaksanaan pembelajaran dalam konteks penjaminan mutu
pendidikan. Indikator keberhasilan sekolah, antara lain:
a. Mutu lulusan sekolah
b. Kinerja sekolah pada semua komponen (organisasi dan manajemen,
pendidik dan tenaga kependidikan, fasilitas, program, lingkungan, dan
sumber daya lainnya)
c. Kinerja kepala sekolah
d. Kinerja pendidik
Oleh karena itu Pengawas Sekolah harus tanggap terhadap tanda- tanda
jaman yang banyak ditengarai oleh akselerasi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, kecanggihan teknologi informasi dan
komunikasi, budaya mutu, keunggulan komparatif dan kompetetif, serta
akuntabilitas publik.
Memperhatikan uraian-uraian tersebut di atas Pengawas Sekolah memiliki
peranan yang sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan berbasis
kompetensi. Pengawas Sekolah harus mampu melaksanakan tugasnya secara
produktif, kreatif, inovatif, profesional, dan akuntabilitas demi terwujudnya
penjaminan mutu pendidikan di sekolah yang menjadi binaannya.
Program kerja adalah rencana yang disusun dan berisi berbagai jenis
kegiatan yang diselenggarakan berdasarkan tujuan, sasaran (target),
metodologi, dan jangka waktu, serta rincian dan hasil yang akan dicapai sebagai
arah dalam melakukan tindakan dalam jangka waktu tertentu.
Jabatan fungsional pengawas sekolah adalah jabatan fungsional yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan.
Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas,
tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan.
Kegiatan pengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun
program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, evaluasi hasil
pelaksanaan program, dan melaksanakan pembimbingan dan pelatihan
profesional Guru.
Untuk dapat melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawab serta
wewenang tersebut di atas, pengawas sekolah perlu menyusun program
kerja/oprasional secara rapi, teratur dan sistematis, sehingga dapat dijadikan
pedoman dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Dengan adanya program kerja maka kegiatan pengawasan dapat terarah
dan memiliki sasaran serta target yang jelas. Segala aktivitas pengawasan
termasuk ruang lingkup, output yang diharapkan, serta
jadwal pengawasan dituangkan dalam program yang disusun. Hal ini sekaligus
menjadi dasar acuan dan pertanggung jawaban pengawas dalam bekerja.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah.
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 Tentang Penetapan Angka Kredit Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan
Pengawas Satuan Pendidikan.
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah dan Angka Kreditnya.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah,
dan Pengawas Sekolah
13. Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 40 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Rincian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
14. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Pandeglang Nomor 800/007.1-Disdikbud/2020, tanggal 02 Januari 2020
tentang Pembagian Tugas Pengawas Sekolah di Lingkungan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang Tahun 2020.
3. Misi Pengawasan
a. Melaksanakan penilaian untuk mencari peta kondisi real sekolah.
b. Melaksanakan pembinaan berkelanjutan bagi guru, kepala sekolah dan
tenaga administrasi sekolah sesuai kondisi sekolah binaan.
c. melaksanakan pemantauan akademik dan manajerial kepada semua
komponen sekolah sesuai tugas dan fungsinya masing- masing.
d. meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan di sekolah binaan.
e. menjadi inovator, kolaborator, motivator, asessor, konselor, peneliti dan
konsultan dalam penyelenggaraan pembelajaran di satuan pendidikan.
f. memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan.
g. meningkatkan mutu sumber daya manusia yang kreatif, inovatif,
mandiri, bermartabat, mampu bersaing, berbudaya tetap terhadap
pengaruh globalisasi, berkarakter, berakhlak mulia, beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
h. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan Pengawas Sekolah dalam
bidang ICT untuk mengelola dan memanfaatkan sumber belajar dan sarana
prasarana pendidikan di sekolah binaan secara optimal
4. Tujuan Pengawasan
Tujuan Umum :
Pengawasan sekolah bertujuan untuk memfasilitasi sekolah meningkatkan
dan mengembangkan sistem penjaminan mutu dalam memenuhi standar
nasional pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Tujuan Khusus :
Tujuan khusus pengawasan sebagai berikut:
a. Terhimpun data kinerja sekolah dalam memenuhi SNP.
b. Terlaksana pembinaan kepala sekolah dan guru dalam memecahkan
permasalahan nyata dalam pekerjaan dengan menggunakan hasil
analisis kebutuhan nyata kepala sekolah dan guru dalam meningkatkan
efektivitas kinerja secara berkelanjutan.
c. Tersusun informasi tentang perkembangan sistem pengelolaan sekolah
sebagai dasar untuk meningkatkan kinerja pengelolaan.
d. Tersusun informasi tentang perkembangan sistem pembelajaran sebagai
dasar untuk meningkatkan kinerja serta perbaikan mutu lulusan.
Jml Guru
No. Nama Sekolah Kepala Sekolah Non Jml
PNS PNS
1 SMA N 1 KOTA APANDI, S. Pd 38 16 54
BENGKULU
2. Target Pengawasan
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Bengkulu, maka target pengawasan meliputi :
a. Semua satuan pendidikan (100%) di wilayah binaan memiliki dokumen
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang terintegrasi dengan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi Sekolah
(GLS).
b. Semua satuan pendidikan (100%) di wilayah binaan memiliki dokumen
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang terintegrasi dengan
nilai budaya dan karakter bangsa.
c. Semua satuan pendidikan (100%) di wilayah binaan memiliki dokumen
Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang merupakan rencana jangka menengah,
Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang merupakan program sekolah harus
dicapai pada tahun berjalan, dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS).
d. Semua satuan pendidikan (100%) di wilayah binaan memiliki dokumen
panduan, petunjuk tentang pelaksanaan 8 standar Nasional Pendidikan.
e. Semua satuan pendidikan (100%) di wilayah binaan menerapkan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
f. Semua satuan pendidikan (100%) di wilayah binaan menerapkan Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
g. Semua satuan pendidikan (100%) di wilayah binaan melaksanakan
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
3. Strategi Pengawasan
Dalam usaha mencapai target di atas pelaksanaan pengawasan menggunakan
empat strategi utama, yaitu :
a. Pengumpulan data monitoring dan evaluasi sitem perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program.
b. Pengumpulan data kuantitatif dan informasi mengenai kinerja sekolah,
guru dan kepala sekolah.
c. Pembinaan kepala sekolah, guru dalam pengembangan perencanaan,
pengelolaan pembelajaran, dan pelaksanaan tugas sesuai dangan
program.
d. Pelaksanaan evaluasi, reflekesi ketercapaian target yang direncanakan
dan perbaikan berkelanjutan.
2. Supervisi Manajerial
Supervisi manajerial atau pengawasan manajerial merupakan
fungsisupervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah yang
terkaitlangsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah
yangmencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan,
penilaian,pengembangan kompetensi sumber daya tenaga kependidikan dan
sumberdaya lainnya.
Dalam melaksanakan fungsi manajerial, pengawas sekolah berperan
sebagai :
a. Fasilitator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan
manajemen sekolah,
b. Asesor dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan serta
menganalisis potensi sekolah,
c. Informan pengembangan mutu sekolah, dan
d. Evaluator terhadap hasil pengawasan.
A
No Program Kegiatan Target capaian Hasil yang dicapai Kesenjangan P
B. Evaluasi Hasil Pengawasan Tahun 2019 dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Sebagai
Acuan dalam Penyusun Program Pengawasan
No Aspek Kegiatan Sasaran Target Metode Hambatan Ketercapaian
1 Pemantauan Sosialisasi Sekolah 100% Kunjunga Dokumen yang 100% Sekolah S
Standar Kelengkapan Binaan Sekolah n kurang dilakukan t
Pembiayaan dokumen dan dilakukan sekolah, lengkap pemantauan m
kinerja sesuai pemantaua observasi standar p
standar n standar dokumen pembiayaan s
sarana/prasarana pembiayaa dan p
Observasi n wawancar
dokumen , dan a s
wawancara kinerja h
sekolah terkait a
standar pembiayaan u
p
P
k
p
m
r
BAB III
PROGRAM TAHUNAN PENGAWASAN SEKOLAH
Program tahunan pengawasan sekolah terkait langsung dengan sasaran kepala sekolah dan
guru binaan yang terdiri dari uraian kegiatan:
A. Pembinaan Kepala Sekolah
Materi Pembinaan
Guru-Kepala Tujuan dan Indikator Strategi/Metode Skenario
Sasaran Keberhasilan Pembinaan Sumber Daya
Sekolah /Teknik
1 2 3 4 5 6
PENGELOLAAN Kepala Sekolah Sekolah memiliki Pemantauan dan Pengawas Buku Kas
PROGRAM mampu rencana sumber pemeriksaan membantu Harian P
KEUANGAN mengelola pendapatan keuangan sekolah menyelesaikan Buku Kas
keuangan sekolah sekolah secara berkala administrasi Pembantu
secara transfaran Sekolah memiliki setiap tri wulan keuangan Buku
dan akuntabel rencana kegiatan sekolah yang Pelaporan
sekolah masih belum (SPJ)
Kepala Sekolah memenuhi
transfaran dalam
Materi Strategi/Metode
Pemantauan 8 Tujuan dan Indikator Skenario
Sasaran Keberhasilan / Pembinaan Sumber Daya
SNP Teknik
1 2 3 4 5 6
STANDAR Sekolah mampu Sekolah memiliki Pengawas Pemantauan Peraturan
PEMBIAYAAN mengelola keuangan RKAS sesuai memantau dan dan Pemerintah No. P
secara transparan aturan dan memeriksa pemeriksaan 48/2008 B
dan akuntabilitas Petunjuk administrasi administrasi tentang
Penggunaan BOS keuangan keuangan Pengelolaan
Sekolah keuangan
mengelola
keuangan sesuai
dengan aturan
yang berlaku
Materi Bimlat
Tujuan dan Indikator Strategi/Metode Skenario
Profesional Sumber Daya
Sasaran Keberhasilan /Teknik Pembinaan
Guru/KS
1 2 3 4 5 6
BIMLAT KEPALA SEKOLAH
Penyusunan Meningkatkan Seluruh KS Workshop Penyampaian Narasumber 1
Program kerja kemampuan KS dalam sekolah binaan Pendampingan tujuan pelatihan Media Lembar
Sekolah menyusun Program Setelah Pemantauan Diskusi materi kerja 2
kerja Sekolah pembimbingan Simulasi Praktik
dan pelatihan,
100% KS dapat
menyusun
Program kerja
Sekolah secara
komprehensif KS
memiliki
Program kerja
Sekolah yang
lengkap
WAKTU PELAKSANAA
Target yang
No Materi Kegiatan Sasaran Diharapkan Semester 2
c. Pengelolaan Terlaksanany a
Administrasi administrasi
Sekolah sekolah secara
benar
b. Pengembangan
Penilaian Hasi
Pembelajaran
Pembimbingan Kepala Sekolah Terlaksanany
6.
dan pelatihan a manajemen
profesional sekolah
WAKTU PELAKSANAA
Target yang
No Materi Kegiatan Sasaran Diharapkan Semester 2
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran-saran
1. Untuk menyusun program tahunan diperlukan rapat kerja yang diikuti secara aktif oleh
seluruh pengawas se Kabupaten Pandeglang.
2. Koordinator pengawas agar secara aktif, berkala, dan berkesinambungan
mengagendakan kegiatan rapat koordinasi untuk mengatahui sejauh mana program
tahunan telah dilaksanakan, dan mendiskusikan kendala- kendala yang mungkin terjadi
di sekolah binaan masing-masing.
3. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan hendaknya memfasilitasi kegiatan penyusunan
program tahunan dan kemudian melakukan evaluasi hasil pelaksanaan program
tersebut untuk bahan perencanaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun
berikutnya.
4. Program kepengawasan hendaknya dimasukkan dalam program induk Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang sehingga semua komponen
berfungsi sesuai tupoksi masing-masing, yang akhirnya pencapaian visi dan misi untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Pandeglang dapat dicapai.
60
Materi Bimlat
Tujuan dan Indikator Strategi/Metode Skenario
Profesional Sumber Daya
Sasaran Keberhasilan /Teknik Pembinaan
Guru/KS
1 2 3 4 5 6
PTK/PTS sebagai dan pelatihan, Simulasi
tindakan reflektif KS 100% Guru mapel Praktik
dapat melaksanakan dapat melaksanakan
PTS sebagai tindakan PTK sebagai
reflektif tindakan reflektif