Anda di halaman 1dari 45

Laporan Supervisi Pembelajaran

Nama : Muslim.M.Pd.I
NUPTK : 374275656200002

KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN


YAYASAN ISLAM AL-IKHLAS (YIS)
MADRASAH ALIYAH AL-IKHLAS TANJUNG BINTANG
TAHUN AJARAN 2021-2022
IDENTITAS

Nama : Muslim, M.Pd.I


NUPTK : 374275656200002
Pangkat/Gol :
Jabatan : Kepala Madrasah
Unit Kerja : MA Al Ikhlas
Alamat Kantor : Jl. Veteran Desa Jatibaru Kec.Tanjung Bintang
Telepon : 081279533414
Website : https://ma-alikhlastanjungbintang.sch.id
email : alikhlasma211@yahoo.com
Kode Pos : 35361
Kecamatan : Tanjung Bintang
Kabupaten : Lampung Selatan
KATA PENGANTAR

Madrasah merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komponen-komponen penting yang kait-
mengait, berhubungan erat dan tidak mungkin terpisahkan. Komponen tersebut meliputi
seluruh ranah fisikdan non-fisik, stakeholder (pemangku kepentingan) terhadap keberadaan
madrasah yaitu siswa, guru, unsur pimpinan, karyawan, orangtua siswa/ komite madrasah,
instansi terkait, serta pihak-pihak yang secaralangusung maupun tidak langsung berkepentingan
terhadap eksistensi madrasah. Komponen pembentuk sistem perikehidupan madrasah tersebut
dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu komponen inti yangmerupakan komponen langsung
terlibat dan berada di madrasah dankomponen luar yang secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kemajuan kehidupan madrasah.

Sebagai lembaga pendidikan, Madrasah dalam hal ini MA Al Ikhlas Tanjung Bintang memiliki visi
dan misi yang jelas sehingga keduanya diharapkan dapat dicapai secara optimal. Salah satu
faktor penting dalam rangkaian upaya pencapaian visi, misi, dan tujuan madrasah tersebut
adalah perlu Supervisi untuk mencermati, memantau, serta evaluasi melekat terhadap
beberapa titik vital kehidupan madrasah anatara lain: supervisi KBM, supervisi perpustakaan,
supervisi administrasi madrasah, serta supervisi kegiatan kesiswaan/ ekstrakurikuler.

Mengingat akan pentingya kegiatan supervisi terhadap proses kehidupan sistem madrasah,
dengan ini penulis melaksanakan Supervisi MA Al Ikhlas Tanjung Bintang Tahun Ajaran
2021/2022.

Supervisi ini tentu saja masih terlalu jauh dari sempurna mengingat keterbatasan berbagai
aspek dari penyusun. Namun demikian harapan tetap mengedepan, supervisi ini dapat
membantu meski hanya sedikit upaya pencapaian visi, misi, dan tujuan MA Al Ikhlas Tanjung
Bintang khusunya Tahun Tahun Ajaran 2021/2022.
.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i


HALAMAN IDENTITAS ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
BAB II KERANGKA PIKIR ......................................................................... 5
BAB III PENDEKATAN DAN METODE ......................................................................... 11
BAB IV HASIL SUPERVISI ......................................................................... 16
BAB V KESIMPULAN/PENUTUP ......................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 21
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terkait dengan pelaksanaan supervisi, pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 dijelaskan bahwa seorang Kepala Madrasah harus
menguasai lima Kompetensi Standar sebagai Kepala Madrasah yakni: kompetensi kepribadian;
kompetensi manajerial; kompetensi supervisi; kompetensi kewirausahaan; dan kompetensi
sosial. Salah satu kompetensi yang strategis didalam meningkatkan kualitas madrasah adalah
kompetensi supervisi. Supervisi yang dimaksudkan dalam hal ini adalah supervise akademis.

Seorang Kepala Madrasah dalam hal ini dituntut untuk melaksanakan supervisi akademis yang
meliputi: (1) merencanakan program supervise akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru; (2) melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat; dan (3)
menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.

Sergiovanni, 1988, menegaskan supervisi pembelajaran (akademis) diartikan sebagai usaha


mendorong,mengkoordinir, dan menstimulir serta menuntun pertumbuhan guru-gurusecara
berkesinambungan di suatu madrasah baik secara individual maupunkelompok agar lebih
efektif melaksanakan fungsi pembelajaran. Untuk itu, aspek-aspek penting didalam supervisi
akademik adalah: bersifat bantuan dan pelayanan untuk Observasi kualitas diri guru, untuk
Observasi profesional guru, dan untuk memotivasi guru, melalui supervisi akademis guru akan
banyak dibantu untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya yang berujung pada
peningkatan kualitas siswa.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Permenpan R &B)
Nomor 16 Tahun 2009, pasal 6 ayat (a) menegaskan kewajiban guru dalam melaksanakan tugas
adalah merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan
pembelajaran/ bimbingan yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/
bimbingan, serta melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan.
Pusat Observasi Tenaga Kependidikan Badan Observasi Sumberdaya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (2014:6) mengetengahkan dalam supervisi
akademik pertama dilakukan identifikasi masalah untuk menyusun perencanaan
supervisi akademik yang meliputi indikator: (a) Penentuan tujuan supervisi akademik, (b) Jadwal
pelaksanaan supervisi akademik, (c) Teknik supervisi akademik, (d) instrumen supervisi
akademik, (e) pelaksanaan supervisi akademik, (f) Pemberian umpan balik (feedback) supervisi
akademik, dan (g) Rencana Tindak Lanjut. MA Al Ikhlas Tanjung Bintangpada tahun pelajaran
2020 / 2021 telah menyelenggarakan Kurikulum 2013. Hasil refleksi Supervisi Akademik
Pendidik MA Al Ikhlas Tanjung Bintangpada semester genap Tahun Ajaran 2020/ 2021
menunjukkan 80,5% pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) belum mengkaitkan
Kompetensi Inti 2 (KI-2) dengan ranah pengetahuan (KI-3) maupun keterampilan (KI-4) sehingga
pendidik ketika membelajarkan pengetahuan dan atau keterampilan tidak mendidik sikap
peserta didik. Hal ini terlihat juga dari pengamatan proses pembelajaran. Disamping itu
Permasalahan yang terjadi penggunaan TIK dalam pembelajaran jarang dilakukan. ini menjadi
Rencana Tindak Lanjut (RTL), untuk diimplementasikan pada Supervisi Akademik
semester gajil pada Tahun Ajaran 2021/2022.

Melalui supervisi akademik secara rutin dan berkelanjutan melalui pemilihan cara-cara yang
efektif maka kompetensi guru sebagai agen perubahan akanmampu meningkatkan kualitas
siswa yang diampunya.

Kepala Madrasah sebagai supevisor perlu merencanakan dan menyusun laporan hasil supervisi
akademik secara menyeluruh dan sistematis, menjabarkan rencana kegiatan yang akan
dilakukan serta merencanakan tindak lanjut hasil supervisi untuk perbaikan.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara);
3. Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Kepala Madrasah / Madrasah
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar
Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Permendikbud N0 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Pada Dikdasmen;
8. Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor : 253/KEP.D/KR/2017 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan
Pelaksanaan Kurikulum 2013 Tahun 2017
9. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter Satuan
Pendidikan Formal
10. KMA Nomor 624 Tahun 2021 tentang Pedoman Supervisi Pembelajaran Pada Madrasah
11. Keputusan Dirjen Pendis No. 5164 Tahun 2018 tentang Juknis Penyusunan RPP di
Madrasah
12. SE MENDIKBUD No. 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan RPP
13. Keputusan Dirjen Pendis No. 3751 Tahun 2018 tentang Juknis Penilaian Hasil Belajar MA

C. Tujuan dan Manfaat


a. Meningkatkan kompetensi guru dalam merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
b. Meningkatkan manajemen dan administrasi guru kelas maupun guru mata pelajaran.
c. Meningkatkan layanan profesionalisme guru kepada peserta didik
d. Mengevaluasi kinerja guru dalam rangka pembinaan guru.

D. Ruang Lingkup

1. Yang menjadi sasaran ruang lingkup supervisi akademik mencakup 4 standar yaitu
Standar kelulusan; dibuat berdasarkan kebutuhan Madrasah
2. Standar proses; yang menerapkan pendekatan tematik integrative,
pendekatan saintifik, problem solving dan discovery.
3. Standar Isi; membuat kompetensi Inti
4. Standar Penilaian: penilaian outentik Supervisi dilakukan secara individual dan
kelompok. Supervisi individual dilakukan terhadap guru melalui KBM di kelas, supervise
kelompok dilakukan melalui pertemuan secara periodik sebelum dan setelah dilakukan
supervisi individual terhadap pembinaan yang sifatnya umum.

E.Sasaran

Sasaran supervisi akademik adalah semua guru dalam merencanakan pembelajaran dan
kemampuan guru melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada student center,
kontekstual, dan PAIKEM . Subyek supervisi adalah semua guru kelas dan guru mata pelajaran.

BAB II
KERANGKA BERPIKIR
A. Fungsi utama supervise

Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas
pengajaran. Chester Harris dalam (sahertian 2000:21) menyatakan bahwa fungsi utama
supervisi ialah membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada
usaha perbaikan. Sedangkan Briggs dalam (sahertian 2000:21) mengungkapkan bahwa fungsi
utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk mengakomudasi, menstimulasi,
dan mendorong kearah pertumbuhan profesi guru. Menurut situasi belajar mengajar di
madrasah dapat diperbaiki bila supervisor atau pemimpin pendidikan memiliki lima
keterampilan dasar, ada analisis yang lebih luas seperti yang dibahas oleh Swearingan dalam
bukunya Supervision of intruktion – Fundation and dimension dalam (sahertian 2000:21) Ia
mengemukakan 8 fungsi supervisi : 1) Mengkoordinasi semua usaha Madrasah. 2)
Memperlengkapi kepemimpinan Madrasah. 3) Memperluas pengalaman guru – guru. 4)
Menstimulasi usaha – usaha kreatif. 5) Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus. 6)
Menganalisis situasi belajar mengajar. 7) Memberi pengetahuan dan keterampilan kepada
setiap anggota staf. 8) Memberi wawasan yang lebih luas dan integrasi dalam merumuskan
tujuan – tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru – guru.

B. Supervisi Akademik

Seorang guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik selalu mengikuti aturan dan
ketentuan yang merupakan kompetensi yang harus dipenuhi untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam rangka menjadi guru yang ber kopetensi maka guru senantiasa meningkatkan
kemampuan pedagogik dan kemampuan profesional dalam rangka meningkatkan kemampuan
guru ini maka perlu diadakan pemantauan, pembinaan, dan penilaian terhadap kinerja guru.
Pemantauan, pembinaan, serta penilaian dalam dunia pendidikan ini yang disebut supervisi
pendidikan. Dalam rangka itulah maka supervisi pendidikan perlu diadakan dan yang
mengadakan supervisi tersebut adalah dilakukan oleh pengawas Madrasah dan kepala
Madrasah. Hal ini dikuatkan oleh Good Carter dalam (Sahertian 2000:17) memberikan
pengertian bahwa supervisi adalah usaha-usaha dari petugas- petugas Madrasah dalam
memimpin guru – guru dan petugas – petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran. Dan
juga dijelaskan oleh Boardman dalam (Sahertian2000:17) supervisi adalah usaha menstimulusi,
mengkoordinasidan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru- guru di Madrasah baik
secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan efektif dalam mewujudkan
seluruh fungsi pengajaran. Menurut Burton dan Bruckner dalam (Sahertian 2000:17)
mengartikan supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan
memperbaiki secara bersama- sama faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak.

Kimball Wiles dalam (Sahertian 2000:18) menjelaskan bahwa supervise adalah bantuan yang
diberikan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar di Madrasah akan lebih baik tergantung
pada keterampilan supervisor sebagai pemimpin. Seorang sopervisor yang baik memiliki lima
keterampilan dasar, yaitu 1) Keterampilan dalam hubungan- hubungan kemanusian. 2)
Keterampilan dalam proses kelompok. 3) Keterampilan dalam kepemimpinan dalam
pendidikan. 4) Keterampilan dan mengatur personalia Madrasah. 5) Keterampilan dalam
evaluasi. Semua difinisi yang diuraikan di depan bersifat umum, perkembangan konsep
supervisi pendidikan selanjutnya sudah menuju kepada sasaran
khusus. Seperti telah dijelaskan kata kunci dari supervisi ialah memberikan layanan dan
bantuan kepada guru – guru , maka tujuan supervisi adalah memberikan layan dan bantuan
untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas.

Dengan demikian jelas bahwa tujuan supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk
meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan
kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tapi juga untuk Observasi
potensi kualitas guru.
Kerangka pikir ini menggambarkan proses berlangsungnya kegiatan penelitian yang
dilaksanakan oleh peneliti yang berawal dari input yaitu peran pengawas sebagai pemantau.
Melakukan proses seorang pengawas dalam melakukan kegiatan awal terlebih dahulu
melakukan pemantauan apa saja yang telah dilakukan atau dibuat dalam rangka persiapan guru
dalam menghadapi tahun ajaran baru. Dalam pemantauan ini pengawas melihat apa saja yang
telah disiapkan yang berupa perangkat guru untuk melaksanakan tugas sebagai guru yang akan
melakukan kegiatan pembelajaran. Setelah melakukan pemantauan pengawas
mengelompokkan apa yang menjadi temuan dalam melakukan pemantauan.

Dari pengelompokan masalah yang di temukan itu maka pengawas dapat merencanakan
pembimbingan atau pembinaan. Sesuai dengan pengertian supervisi adalah proses bantuan
yang diberikan kepada individu yang membutuhkan, sehingga seorang pengawas melakukan
supervisi hanya sebatas untuk mendampingi individu seorang guru serta memberikan saran dan
jalan alternatif untuk mengarahkan sedangkan keputusan berada diserahkan kepada individu
atau guru tersebut tersebut. Supervisi diberikan kepada seorang guru dengan maksud agar
dapat memahami dirinya, dalam hal ini mengimplentasikan kurikulum yaitu kurikulum 2013 dan
membantu memecahkan masalah sehingga dapat memaksimalkan kemampuannya dalam
melaksanakan tugas sebagai guru yang sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan kurikulum.
Evaluasi memiliki arti lebih luas daripada penilaian. Dengan kata lain di dalam evaluasi tercakup
di dalamnya penilaian.

Siapapun yang melakukan tugas mengajar, perlu mengetahui akibat dari pekerjaan- nya.
Supervisor harus mengetahui sejauhmana peserta bimbingannya telah menyerap dan
menguasai materi atau bahan yang telah disampaikan. Sebaliknya, peserta bimbingan atau
binaan juga membutuhkan informasi tentang hasil pekerjaannya. Hal ini hanya dapat diketahui
jika seorang supervisor (pengawas) melakukan evaluasi.

Evalusi dilakukan setelah pengawas melakukan penilaian dan pengukuran terhadap proses yang
telah dilaksanakan. Pengukuran hasil proses yang telah dilakukan seorang guru adalah dengan
cara pengumpulan informasi yang hasilnya dapat dinyatakan dalam bentuk
angka yang disebut skor. Penilaian hasil proses ini adalah cara menginterpretasikan skor yang
diperoleh dari pengukuran dengan mengubahnya menjadi nilai dengan prosedur tertentu dan
menggunakannya untuk mengambil keputusan. Evaluasi hasil proses merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
peserta binaan yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Dengan melakukan rangkaian
kegiatan yang merupakan peran dan tugas pengawas di madrasah maka diharapkan hasil yang
baik ada kesenergian antara pengawas dan warga Madrasah dalam hal ini guru yang
merupakan ujung tombak dari ketercapaian kurikulum yang dilaksanakan.

Dengan demikian dapat menghasilkan efektifitas pengawas yang baik. Namun untuk mencapai
hal yang demikian tersebut tidaklah mudah karena dimadrasah akan banyak kendala – kendala
yang ditemui dalam mencapai tujuan tersebut dalam hal ini akan dikemukakan juga apa yang
menjadi kendala dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.

Dengan demikian dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut :


Bagan Kerangka Pikir Input Proses Output

Implementasi Peran Kepala Madrasah Efektifitas


1. Pemantauan Kurikulum 2013 :
2. Pembimbingan Kepala Madrasah
a. Perencanaan (RPP)
3. Evaluasi
b. Proses (pelaksanaan)
c. Penilaian

Bagan Kerangka Pikir/Peran Kepala Madrasah Pembelajaran


1. Pemantauan
2. Supervisi
3. Evaluasi

FAKTA IDEAL
Mengarahkan membuat
Mengarahkan membuat K
media pembelajaran,
media pembelajaran,
perencanaan proses
perencanaan proses
pembelajaran,pelaksanaan
pembelajaran,pelaksanaan
Epembelajaran dan
pembelajaran dan
penyusunan bahan ajar
penyusunan bahan ajar
N
Memastikan kualitas Memastikan kualitas
pengelolaan pengelolaan
kelas,pelaksanaan kelas,pelaksanaan D
pembelajaran, penerapan pembelajaran, penerapan
strategi strategi
pembelajaran,pendekatan pembelajaran,pendekatan A
saintifik, penilaian otentik saintifik, penilaian otentik

Mengevaluasi pelaksanaan
Mengevaluasi pelaksanaan prosespembelajaran yang L
prosespembelajaran yang sesuai kurikulum 2013,
sesuai kurikulum 2013, melaksanakan penilaian
melaksanakan penilaian kinerja guru
A
kinerja guru TindakLanjut

BAB III
PENDEKATAN DAN METODE SUPERVISI

Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan- kemampuan guru dalam


merencanakan kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan
pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan
sumber belajar yang tersedia, dan mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi,
metode, teknik) yang tepat. Supervisi akademik juga harus didukung oleh instrumen-
instrumen yang sesuai.

Kepala Madrasah yang akan melaksanakan kegiatan supervise harus menyiapkan


perlengkapan supervisi, instrumen, sesuai dengan tujuan, sasaran, objek metode, teknik
dan pendekatan yang direncanakan, dan instrumen yang sesuai, berupa format-format
supervisi.

Secara umum kegiatan supervisi dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu: supervisi
umum dan supervisi akademik. Supervisi umum dilakukan untuk seluruh kegiatan teknis
administrasi Madrasah, sedangkan supervisi akademik lebih diarahkan pada
peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut ini akan dibahas lebih mendalam mengenai
supervisi akademik.

Gwyn (1961) membagi teknik supervisi akademik menjadidua macam yakni: (1)
Individual dan (2) Kelompok. Secara rinci dijelaskan di bawah ini.

1. SUPERVISI INDIVIDUAL

Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervise perseorangan terhadap guru.


Supervisor hanya berhadapan dengan seorang guru sehingga dari hasil supervisi ini akan
diketahui kualitas pembelajarannya. Teknik supervisi individual ada lima macam yaitu:
(a) Kunjungan kelas, (b) Observasi kelas, (c) Pertemuan individual, (d) Kunjungan
antarkelas, dan (e) menilai diri sendiri. Secara rinci dijelaskan di bawah ini.

a. Kunjungan kelas

Kunjungan kelas adalah teknik pembinaan guru oleh kepala Madrasah untuk mengamati
proses pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah untuk menolong guru dalam mengatasi
masalah di dalam kelas. Untuk melaksanakan kunjungan kelas dapat dilakukan dengan
atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu tergantung sifat tujuan dan masalahnya atas
permintaan guru bersangkutan, supervisor sudah memiliki instrumen atau catatan-
catatan, dantujuan kunjungan yang jelas.

Terdapat empat tahapan dalam hal ini yaitu: (1) Tahap persiapan, pada tahap ini,
supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan
kelas. (2) Tahap pengamatan selama kunjungan. Tahapan ini, supervisor mengamati
jalannya proses pembelajaran berlangsung. (3) Tahap akhir kunjungan, yaitu supervisor
bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi. (4)
Tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut. Kriteria Kunjungan kelas antara lain;memiliki
tujuan-tujuan tertentu; mengungkapkan aspek-aspek yang dapat memperbaiki
kemampuan guru; menggunakan instrumen observasi untuk mendapatkan data yang
obyektif; terjadi interaksi antara pembina dan yang dibina sehingga menimbulkan sikap
saling pengertian; pelaksanaan kunjungan kelas tidak menganggu proses pembelajaran;
danpelaksanaannya diikuti dengan program tindak lanjut.

b. Observasi kelas

Observasi kelas adalah mengamati proses pembelajaran secara teliti di kelas. Tujuannya
adalah untuk memperoleh data obyektif aspek- aspek situasi pembelajaran, kesulitan-
kesulitan guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran.
Aspek-aspek yang diobservasi antara lain;usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam
proses pembelajaran,cara menggunakan media pengajaran, variasi metode,ketepatan
penggunaan media dengan materi, ketepatan penggunaan metode dengan materi,
danreaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar.

Pelaksanaan observasi kelas ini melalui tahap, persiapan, pelaksanaan, penutupan,


penilaian hasil observasi; dan tindak lanjut.

Dalam pelaksanaan observasi ini supervisor tentu sudah siap dengan instrumen
observasi, menguasai masalah dan tujuan supervisi, dan observasi tidak mengganggu
proses pembelajaran.

c. Pertemuan Individual

Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran
antara supervisor guru. Tujuannya antara lain untuk memberikan kemungkinan
pertumbuhan jabatan guru melalui pemecahan kesulitan yang
dihadapi;mengembangkan hal mengajar yang lebih baik;memperbaiki segala kelemahan
dan kekurangan pada diri guru; danmenghilangkan atau menghindari segala prasangka.

Swearingen (1961) mengklasifikasi empat jenis pertemuan (percakapan) individual


sebagai berikut: Classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan
di dalam kelas ketika murid- murid sedang meninggalkan kelas (istirahat).Office-
conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang kepala madrasah
atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi dengan alat-alat bantu yang dapat digunakan
untuk memberikan penjelasan pada guru.Causal-conference, yaitu percakapan
individual yang bersifat informal, yang dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan
guru. Observational visitation, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan setelah
supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.

Di dalam pelaksanaan pertemuan individual, supervisor harus berusaha


mengembangkan segi-segi positif guru, mendorong guru mengatasi kesulitan-
kesulitannya, memberikan pengarahan, dan melakukan kesepakatan terhadap hal-hal
yang masih meragukan.

d. Kunjungan antar kelas

Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke kelas yang lain di madrasah
itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam pembelajaran.

Tata cara melaksanakan kunjungan antar kelas adalah: harus direncanakan;guru-guru


yang akan dikunjungi harus diseleksi;tentukan guru-guru yang akan
mengunjungi;sediakan segala fasilitas yang diperlukan;supervisor hendaknya mengikuti
acara ini dengan pengamatan yang cermat;adakah tindak lanjut setelah kunjungan anta
kelas selesai, misalnya dalam bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian
tugas-tugas tertentu;segera aplikasikan ke Madrasah atau ke kelas guru bersangkutan,
dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi;adakan perjanjian-
perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.

e. Menilai diri sendiri

Menilai diri adalah penilaian diri yang dilakukan oleh diri sendiri secara objektif. Untuk
maksud itu diperlukan kejujuran diri sendiri.

Tata cara menilai diri sendiri dijelaskan sebagai berikut: Suatu daftar pandangan atau
pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk menilai pekerjaan atau suatu
aktivitas. Biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan baik secara tertutup maupun
terbuka, dengan tidak perlu menyebut nama. Selanjutnya menganalisa tes-tes terhadap
unit kerja.Kegiatan terakhir adalah mencatat aktivitas murid-murid dalam suatu catatan,
baik mereka bekerja secara individu maupun secara kelompok.

2. SUPERVISI KELOMPOK

Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang
ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga, sesuai dengan analisis
kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang sama
dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian kepada
mereka diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang
mereka hadapi. Menurut Gwyn (1961), ada tiga belas teknik supervisi kelompok yaitu:
(a) kepanitiaan-kepanitiaan, (b) kerja kelompok, (c) laboratorium dan kurikulum, (d)
membaca terpimpin, (e) demonstrasi pembelajaran, (f) darmawisata, (g) kuliah/studi,
(h) diskusi panel, (i) perpustakaan, (j) organisasi profesional, (k) buletin supervisi, (l)
pertemuan guru, dan (m) lokakarya atau konferensi kelompok.

Tidak satupun di antara teknik-teknik supervisi individual atau kelompok di atas yang
cocok atau bisa diterapkan untuk semua pembinaan guru di Madrasah.Oleh sebab itu,
seorang kepala madrasah harus mampu menetapkan teknik-teknik mana yang sekiranya
mampu membina keterampilan pembelajaran seorang guru.

Untuk menetapkan teknik-teknik supervisi akademik yang tepat tidaklah mudah.


Seorang kepala Madrasah, selain harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan
yang akan dibina, juga harus mengetahui karakteristik setiap teknik di atas dan sifat atau
kepribadian guru sehingga teknik yang digunakan betul-betul sesuai dengan guru yang
sedang dibina melalui supervisi akademik.
Sehubungan dengan kepribadian guru, Lucio dan McNeil (1979) menyarankan agar
kepala madrasah mempertimbangkan enam factor kepribadian guru, yaitu kebutuhan
guru, minat guru, bakat guru, temperamen guru, sikap guru, dan sifat-sifat somatic guru.

Lima langkah yang disarankan memberikan umpan balik yang efektif yaitu: (1)
Memberikan Penghargaan, (2) Melakukan sendiri Refleksi Kritis, (3) Merencanakan
sendiri perbaikan-perbaikan, (4) Memberi usul, saran, atau mendiskusikan hal-hal yang
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, dan (5) Mengembangkan Rencana Tindak
Lanjut.

BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM SUPERVISI
A. Perangkat Pembelajaran

Pada tahap observasi untuk mengembangkan perangkat yang akan digunakan dalam
pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dikumpulkan oleh guru yang akan di supervisi
yaitu bahan perangkat pembelajaran untuk guru berupa :

1. Kalender pendidikan.
2. Jadwal Pelajaran
3. Silabus
4. Program Tahunan
5. Program Semester.
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
7. Bahan Ajar
8. Kisi-kisi atau Instrumen Penilaian
9. Program Remedial
10. Program Pengayaan
11. Buku Nilai
12. Buku Guru dan Buku Siswa

Analisis Data Kelayakan Perangkat Pembelajaran yang telah dikumpulkan oleh 2 ( dua ) guru
yang di obsevasi yaitu Pujiastuti, M.Pd. sebagai guru Mata Pelajaran Perangkat pembelajaran
yang dikumpulkan di telaah berpedoman pada :
1. Kalender Pendidkan mengacu kepada Surat Keputusan Kepala Dinas
Pendidkan Kabupaten Penajam Paser Utara
2. Jadwal Pelajaran dalam penyusunan jadwal pelajaran dalam satu
pekan memenuhi jam wajib mengajar
3. Silabus dalam penelaahan silabus minimal memuat : Indentias Madrasah,Kelas / Semester,
Tema, Sub Tema, KI,KD, Materi Pokok, Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber
Belajar.
4. Program Tahunan Rencana alokasi waktu dalam satu tahun untuk
mencapai kompetensi. Kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum.
Penetuan alokasi waktu harus mempertimbangkan jumlah pelajaran,
struktur kurikulum, dan tingkat materi kedalaman yang harus dikuasai
peserta didik.
5. Program Semester Renacana kegiatan belajar mengajar secara garis besar yang dibuat
dalam jangka waktu satu semester dengan memperhatikan program tahunan dan alokasi
waktu tiap minggu.
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang
standar proses pendidikan dasar dan menengah menjelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
7. Bahan Ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga
tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
8. Instrumen Penilaian alat yang digunakan untuk melakukan penilaian. Instrumen penilaian
dapat berupa tes atau non tes
9. Program Remedial program pembelajaran yang diperuntukkan bagi
peserta didik yang belum mencapai KKM KD muatan pelajaran. Program remedial dilakukan
untuk memfasilitasi peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
10. Program Pengayaan upaya untuk membantu siswa yang sudah mencapai ketuntasan
belajar untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan yang telah dimilikinya
11. Buku Nilai kumpulan hasil pekerjaan siswa peserta didik, sebagai
hasil pelaksanaan tugas baik tertulis, wawancara, praktek, produk, proyek dan portopolio
yang ditentukan oleh guru atau oleh peserta didik bersama guru, sebagai bagian dari usaha
mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum.
12. Buku Guru adalah panduan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas, - Buku Siswa adalah buku yang diperuntukkan bagi siswa yang
dipergunakan sebagai panduan aktivitas pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam
menguasai kompetensi

Hasil analisis telaah perangkat pembelajaran untuk penilaian Instrumen dijelaskan bahwa
skor maksimal = 12 komponen perangkat yang dinilai dengan ketentuan skor

Dari hasil kategori skor yang diperoleh masing-masing guru yang di telaah perangkat
pembelajaranya terlihat berdasarkan grafik berikut :

1. Hasil Analisis telaah perangkat pembelajaran :


Walaupun secara keseluruhan komponen masing-masing aspek sudah
memenuhi kriteria kelayakan, namun ada beberapa saran yang perlu
diperhatikan untuk kesempurnaan perangkat Pembelajaran terutama
pada :
Program semester benar-benar memperhatikan alokasi waktu tiap
minggu.
2. Jurnal harian bukan hanya mencatat batasan pembelajaran yang
terlah disampaikan tetapi memuat hasil refleksi dalam bidang
pembelajaran yang diperuntukan bagi peserta didik. Guru, kepala
Madrasah dan pengawas Madrasah dapat membacanya sebagai
bahan masukan untuk melihat kemampuan peserta didik dalam
bidang yang dipelajarinya.

B. Observasi Pembelajaran

Observasi merupakan suatu kegiatan meninjau ke lapangan untuk


mencari informasi sedetail dan semaksimal mungkin tentang materi yang
sedang dipelajari. Bagaimana respon yang ditujukan siswa terhadap
hasil belajar yang telah ia capai. Dari telaah observasi yang digunakan
untuk membantu guru didalam permasalahan penyampaian materi
pembelajaran yang terdiri dari 3 Bagian yaitu :
1. Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup

Dari bagian bagian tersebut diatas mempunyai aspek pengamatan dan penilaian yang terdiri
dari Asep pengematan pendahuluan terdiri dari 5 pengamatan, aspek kegiatan inti terdiri dari
30 pengamatan dan bagian penutup terdiri dari 5 pengamatan. Pada masing masing
pengamatan menyatakan YA dan Tidak. L

Hasil analisis telaah pelaksanaan pembelajaran untuk penilaian Instrumen asepek pengamatan
terdiri dari 40 item dengan ketentuan skor

Dari hasil kategori skor yang diperoleh masing-masing guru yang di telaah di Observasi saat
pembelajaran terlihat berdasarkan grafik berikut

Hasil Analisis observasi pembelajaran :


secara keseluruhan aspek pengamatan observasi ada beberapa saran yang perlu diperhatikan
untuk pembelajaran berikutnya Pembelajaran terutama pada proses pembelajaran teknologi
multimedia dan TIK dipergunakan semaksimal mungkin di dalam penyampaian materi

C. Prilaku Guru Dalam Pembelajaran

Perilaku guru merupakan sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh


guru dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau
genetika. Perilaku guru dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima,
perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam proses pembelajaran prilaku guru secara
langsung diamati berdasarkan instrumen yang ada pada tabel berikut tampak sebagai beriku :

Namun ada beberapa hal yang perlu perhatian pada prilaku guru tentang larangan yang tidak
boleh dilakukan siswa walaupun itu dianggap hal yang wajar. Guru yang baik janganlah
melarang, sebab biasanya perintahnya akan dianggap sebagai ancaman bagi anak didik.
Larangan yang terlalu banyak dapat menimbulkan kemungkinan besar anak didik melanggar
peraturan tanpa disadari oleh murid-muridnya. Perilaku yang diamati secara lengkap terdapat
pada lampiran INSTRUMEN CATATAN PERILAKU

D. Prilaku Siswa dalam Pembelajaran

Perilaku belajar adalah suatu sikap yang muncul dari diri siswa dalam menanggapi dan
meresponi setiap kegiatan belajar mengajar yang terjadi, menunjukkan sikapnya apakah
antusias dan bertanggung jawab atas kesempatan belajar yang diberikan kepadanya pada saat
proses pembelajaran prilaku siswa yang tampak sebagai berikut :

1. Siswa berbicara sendiri di luar materi


2. Siswa bercanda dengan teman
3. Siswa diam, tidak menjawab pertanyaan
4. Siswa antusias mengikuti pelajaran
5. Siswa tampak percaya diri
6. Siswa menyimak Pelajaran
7. Siswa menjawab pertanyaan dari guru

Dari prilaku siswa tersebuat tindak lanjut yang harus diberikan oleh guru yaitu : melakukan
bimbingan oleh guru pembentukan peserta didik melalui kebiasaan-kebiasaan belajar, misalnya
mulai membiasakan rajin belajar, rajin membaca buku, mengurangi kebiasaan bermain yang
berlebihan. pembentukan karakter melalui meninggalkan kebiasaan buruk dan melaksanakan
kebiasaan yang patut dilestarikan untuk menunjang perkembangan belajar anak menjadi
optimal.

E. Angket siswa
Angket yang di berikan ke siswa dengan cara mengajukan pertanyaan pilihan sering, kadang-
kadang dan tidak pernah secara online dipilih oleh siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan
oleh guru dari hasil angket 74 siswa yang memberikan responden diperoleh hasil :

F. Angket Orang Tua Siswa

Nampaknya para orangtua semakin menyadari pentingnya peran guru dalam pendidikan formal
putra-putrinya. Karena, sebanyak 44% orangtua atau 353 responden menjawab pembelajaran
daring dihetikan dan sedangkan 56 % 457 responden menjawab sebaliknya.

Dalam survei ini juga memuat jawaban terbuka berupa saran dari orangtua kepada madrasah
terkait pembelajaran online ini.

Bagimana dengan kualitias pembelajaran daring yang selama diterapkan oleh bapak/ibu guru
terhadap pembelajaran Sangat berkualitas 11 % ( 101 responden ), Cukup berkualitas 55 %
( 512 responden ) Terlalu banyak/padat membuat siswa kewalahan 26 % ( 243 responden ) dan
tidak variatif/monoton/hanya itu itu saja 7 % ( 69 responden ) dalam hal ini memberikan
masukan kepada guru danmadrasah untuk lebih inovasi dan kreatif didalam proses belajar
mengajar pembelajaran online.

G. Analisis Hasil Observasi

Analisis dilakukan sebagai penelaahan pada bagian-bagian observasi terkait pemaparan fakta-
fakta tentang objek yang diamati.
Dari hasil pengamatan pada observasi akademik maka diperoleh sebagai berikut :

Hasil Supervisi Akademik ini akan ditindak lanjuti pada semester genap Tahun Ajaran 2021 /
2022 sesuai dengan Rencana Tindak Lanjut yang dibutuhkan guru. Dengan cara ini kelemahan-
kelemahan guru akan teratasi secara cermat diharapkan meningkatkan kompetensi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran di kelas, Meningkatkan manajemen dan
administrasi guru kelas maupun guru mata pelajaran, Meningkatkan layanan profesionalisme
guru kepada peserta didik, Mengevaluasi kinerja guru dalam rangka pembinaan guru.

H. Menyusun Rencana Tindak Lanjut Supervisi Akademik

Hasil supervisi akademik dilakukan untuk mengidentifikasi kompetensi pada tiga aspek yakni
kemampuan dalam membuat Perangkat Pembelajara, pelaksanaan Pembelajaram, Penilaian

Pembelajaran, interaksi PBM yang inspiratif dan variatif, menilai hasil belajar oleh orang tua
siswa dan selanjutnya memilih dan menentukan BIMTEK dan bentuk tindak lanjut yang sesuai
dengan kebutukan guru. Tindak lanjut yang akan dilaksanakan berdasarkan dari supervisi
akademik yang telah dilaksankan sebagai berikut :

I. Menyusun Dampak (Outcome) Supervisi Akademik

Dari hasil Tindak lanjut supervisi akademik dan implementasinya, harus memberikan pengaruh
dalam peningkatan mutu proses PBM dan kinerja Madrasah. Dampak dari Supervisi akademik
pada madrasah saat ini sebagai berikut
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Supervisi akademik yang dilakukan dengan berpegang pada Rencana Tindak Lanjut hasil
supervisi sebelumnya sangat efektif bagi guru, karena guru mendapatkan gambaran awal
sebelum disupervisi melalaui pemantauan RPP maupun pengamatan di dalam kelas. Apalagi
guru bebas memilih cara dan teknik supervisi akademik yang diinginkan mereka akan lebih
senang sehingga hasil supervisi akademik dapat menghasilkan informasi yang optimal. Dalam
kesempatan ini guru dapat melakukan konsultasi tentang pembelajaran yang akan dilakukan.
Pada saat pelaksanaan guru dan siswa merasa kondusif karena supervisor juga bisa berperan
sebagai guru apabila terdapat hal-hal yang belum dikuasai guru.

Pada akhir supervisi guru dapatmelakukan refleksi untuk mengungkapkan kekuatan dan
kelemahanya dan mampu menentukan cara-caranya sendiri, sebagai supervisor dapat
memberikan saran-saran yang dibutuhkan sebagai Rencana Tindak Lanjut terhadap Supervisi
yang telah dilakukan.

B. Saran

Untuk melaksanakan supervisi akademik dengan cara ini disarankan agar:

1. Supervisor memahami terlebih dahulu langkah-langkah pelaksanaannya.


2. Guru yang disupervisi dan didampingi perlu disosialisasikan agar mampu
mengubah mind set, sehingga pelaksanaannya dapat tercapai sesuai
harapan.
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Dirjen Pendis No. 3751 Tahun 2018 tentang Juknis Penilaian Hasil Belajar MA ahan
Pengatar Supervisi Akademik 2019. Jakarta : Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.

Bahan Pembelajaran Supervisi Akademik 2013. Surakarta: Lembaga Observasi dan


Pemberdayaan Kepala Madrasah Materi Penguatan Kepala Madrasah. 2011. Jakarta: Badan
PSDMP dan PMP, Kemdiknas.

Bahan Pembelajaran Supervisi Akademik. 2011. Surakarta: Lembaga Observasi dan


Pemberdayaan Kepala Madrasah.

Bahan Belajar Mandiri Kelompok Pengawas Madrasah. 2009. Jakarta:


Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan. Departemen Pendidikan Nasional.
Foto Kegaiatn Supervisi Akademik
Telaah Perangkat Pembelajaran

Nama Madrasah : MA Al Ikhlas Tanjung Bintang


Nama Guru : Pujiastuti,M.Pd.
Pangkat Golongan :
Jenis Guru : Guru Mapel Ekonomi
Jumlah Jam Tatap Muka : 12 Jp
Semester/Kelas :I/X
Tahun Ajaran : 2021 / 2022

No Komponen Administrasi Kondisi Skor Keterangan


Pembelajaran ketercapaian
Ada Tidak 4 3 2 1

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Program Tahunan √ √ 4 = sangat


baik
2 Program Semester √ √
3 = baik
3 Silabus √ √
2 = cukup
4 RPP abad 21 √ √
1 = kurang
5 Kalender Pendidikan √ √
6 Jadwal Pelajaran √ √
7 Agenda Harian √ √
8 Daftar Nilai (sikap, pengetahuan, √
keterampilan) √
9 Dokumen KKM √ √
10 Daftar Hadir Peserta didik √ √
11 √ √
Buku Pedoman Guru
12 Buku Teks Pelajaran √ √
Jumlah 16 21 2

Jumlah skor perolehan 39

Nilai Akkir 81
Kreteria BAIK

Keterangan:
Nilai akhir =

Kriteria:
Amat baik (A) : 90 <A≤100
Baik (B) : 80 <A≤90
Cukup (C) : 70 <A≤80
Kurang :≤70

Guru Yang Disupervisi, Kepala Madrasah

Pujiastuti,M.Pd Muslim, M.Pd.I


NUPTK. 5458758659300023 NUPTK. 3742752656200002
Telaah Perangkat Pembelajaran

Nama Madrasah : SD Negeri 010 Babulu


Nama Guru : Rossy Ipolasari, S.Pd.
Pangkat Golongan : Penata Muda TK I, III B
Jenis Guru : Guru Kelas
Jumlah Jam Tatap Muka : 26 Jp
Semester/Kelas : I / V B
Tahun Ajaran : 2020 / 2021

No Komponen Administrasi Kondisi Skor Keterangan


Pembelajaran ketercapaian
Ada Tidak 4 3 2 1

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Program Tahunan √ √ 4 = sangat


baik
2 Program Semester √ √
3 = baik
3 Silabus √ √
2 = cukup
4 RPP abad 21 √ √
1 = kurang
5 Kalender Pendidikan √ √
6 Jadwal Pelajaran √ √

7 Agenda Harian √ √

8 Daftar Nilai (sikap, pengetahuan, √


keterampilan) √

9 Dokumen KKM √ √
10 Daftar Hadir Peserta didik √ √

11 √ √
Buku Pedoman Guru
12 Buku Teks Pelajaran √ √
Jumlah 24 18

Jumlah skor perolehan 42

Nilai Akkir 88
Kreteria BAIK

Keterangan:
Nilai akhir =

Kriteria:
Amat baik (A) : 90 <A≤100
Baik (B) : 80 <A≤90
Cukup (C) : 70 <A≤80
Kurang :≤70

Guru Yang Disupervisi, Kepala Madrasah

Rossy Ipolasari, S.Pd. Salmani,S.Pd.SD,M.MPd.


NIP. 19851104 201001 2 007 NIP. 197510021998071001

Telaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

INSTRUMEN TELAAH RPP

Nama Madrasah : MA Al Ikhlas Tanjung Bintang


Nama Guru : Pujiastuti,M.Pd.
Pangkat Golongan :
Jenis Guru : Guru Mapel Ekonomi
Jumlah Jam Tatap Muka : 12 Jp
Semester/Kelas :I/X
Tahun Ajaran : 2021 / 2022

Hasil Telaah
Tidak Ada/ Kurang Lengkap/
Lengkap/
No. Komponen/Aspek Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai Catatan
012
A Identitas RPP
1 Terdapat: nama satuan pendidikan,
kelas/semester, mata pelajaran, materi 
pokok, dan alokasi waktu
B Komponen Utama RPP
2 Minimal memuat 8 komponen utama dan
lampiran pendukung RPP, yaitu: (a) KI, (b)
KD dan IPK, (c) Tujuan pembelajaran, (d)
Materi pembelajaran, (e) Metode
pembelajaran, (f) Media pembelajaran dan
sumber belajar, (g) Langkah-langkah 
pembelajaran, (h) Penilaian hasil
pembelajaran, (i) Lampiran pendukung
RPP (materi pembelajaran, instrumen
penilaian, dan lain-lain)
C Kelengkapan Komponen RPP
C1 Rumusan KI, KD, dan IPK
3 Mencakup KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 sesuai
dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 
2016
4 Kompetensi Dasar (KD) mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (khusus
PPKn dan PABP) sedangkan mata 
pelajaran lain mencakup pengetahuan dan
keterampilan
5 Menjabarkan IPK berdasarkan KD dari KI-3,
KD dari KI-4, KD dari KI-1 dan KD dari KI-2
(khusus PPKn dan PABP) sedangkan mata 
pelajaran lain KD dari KI-3 dan KD dari KI-
4.
6 IPK disusun menggunakan kata kerja
opresional yang dapat diukur/dilakukan
penilaian sesuai dengan karakteristik mata 
pelajaran.

Hasil Telaah
Tidak Ada/ Kurang Lengkap/
Lengkap/
No. Komponen/Aspek Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai Catatan
012
7 IPK dari KD pengetahuan menggambarkan
dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan meliputi faktual, konseptual, 
prosedural, dan/atau metakognitif
8 IPK dari KD keterampilan memuat
keterampilan abstrak dan/atau keterampilan 
konkret
C2 Rumusan Tujuan Pembelajaran
9 Mencerminkan pencapaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan 
10 Memberikan gambaran proses
pembelajaran 
11 Memberikan gambaran pencapaian hasil
pembelajaran 
12 Dituangkan dalam bentuk deskripsi,
memuat kompetensi yang hendak dicapai 
oleh peserta didik
C3 Materi Pembelajaran
13 Ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai
dengan cakupan materi yang termuat pada 
IPK atau KD pengetahuan
14 Memuat materi yang bersifat faktual,
konseptual, prosedural, dan/atau 
metakognitif
15 Cakupan materi sesuai dengan alokasi
waktu yang ditetapkan 
16 Mengakomodasi muatan lokal, dapat
berupa keunggulan lokal, kearifan lokal,
kekinian dan lain-lain yang sesuai dengan 
cakupan materi pada KD pengetahuan
C4 Metode Pembelajaran
17 Menggunakan pendekatan ilmiah dan/atau
pendekatan lain yang relevan dengan 
karakteristik mata pelajaran.
18 Menerapkan pembelajaran aktif yang
bermuara pada pengembangan HOTS 
19 Menggambarkan sintaks/tahapan yang jelas
(apabila menggunakan model pembelajaran 
tertentu)
20 Sesuai dengan tujuan pembelajaran 
21 Menggambarkan proses pencapaian
kompetensi 
C5 Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
22 Mendukung pencapaian kompetensi dan
pembelajaran aktif dengan pendekatan 
ilmiah
23 Sesuai dengan karakterisitik peserta didik 
24 Sumber belajar yang digunakan mencakup
antara lain bahan cetak, elektronik, alam, 
dan sumber belajar lainnya
25 Memanfaatan teknologi pembelajaran
sesuai dengan konsep dan prinsip tekno-
pedagogis/Techno-Pedagogical Content 
Knowledge (TPACK)

Hasil Telaah
Tidak Ada/ Kurang Lengkap/
Lengkap/
No. Komponen/Aspek Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai Catatan
012
C6 Langkah kegiatan pembelajaran
26 Memuat kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup 
27 Kegiatan pendahuluan memuat :
pengkondisian peserta didik, kegiatan
religius, apersepsi, penyampaian tujuan 
pembelajaran, urutan kegiatan, dan
penilaian yang akan dilakukan
28 Kegiatan Inti
a. Bentuk kegiatan pembelajarannya berupa
pembelajaran aktif (active learning)
dengan menggunakan berbagai model 
dan/atau metode pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah maupun pendekatan
lain yang relevan.
b. Sesuai dengan model dan/atau metode
pembelajaran yang digunakan 
c. Menggambarkan proses pembelajaran
yang menimbulkan interaksi multi-arah,
antar peserta didik, interaksi peserta didik 
dengan guru, dan interaksi dengan
bahan/alat/lingkungan belajar
d. Menggambarkan proses pembelajaran
yang menyenangkan, menantang dan 
memotivasi peserta didik
e. Mengintegrasikan keterampilan hidup
abad ke-21 (PPK, literasi, 
kompetensi/4C)
29 Kegiatan penutup meliputi:
a. refleksi dan evaluasi terhadap seluruh
rangkaian aktivitas pembelajaran dan
hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama 
menemukan manfaat langsung maupun
tidak langsung dari hasil pembelajaran
yang telah berlangsung
b. memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran 

c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam


bentuk pemberian tugas, baik tugas 
individual maupun kelompok

d. menginformasikan rencana kegiatan


pembelajaran untuk pertemuan 
berikutnya

C7 Penilaian Hasil Belajar


30 Memuat rancangan penilaian 
31 Memuat jenis/teknik penilaian, bentuk
penilaian, instrumen dan pedoman 
penskoran
32 Mencakup penilaian pengetahuan,
keterampilan, dan sikap (khusus pada mata 

Hasil Telaah
Tidak Ada/ Kurang Lengkap/
Lengkap/
No. Komponen/Aspek Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai Catatan
012
pelajaran PPKN dan PABP)

33 Sesuai dengan kompetensi (IPK dan atau


KD) 
34 Sesuai dengan kegiatan yang dilakukan
dalam pembelajaran 
35 Sesuai dengan materi pembelajaran 
36 Memuat soal HOTS 
Jumlah 7 29
Skor 81
Kreteria Baik

Keterangan:

skor perolehan
Nilai = x 100
skor maksimum

Skor maksimum = 36 x 2 = 72

Kriteria

Amat baik (A) : 90 < A ≤ 100


Baik (B) : 80 < B ≤ 90
Cukup (C) : 70 < C ≤ 80
Kurang (K) : ≤ 70
Tanjung Bintang, 22 November 2021

Guru Yang Disupervisi, Kepala Madrasah

Pujiastuti,M.Pd Muslim, M.Pd.I


NUPTK. 5458758659300023 NUPTK. 3742752656200002
Telaah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
INSTRUMEN TELAAH RPP

Nama Madrasah : SD Negeri 010 Babulu


Nama Guru : Rossy Ipolasari, S.Pd.

Pangkat Golongan : Penata Muda TK I, III B


Jenis Guru : Guru Kelas
Jumlah Jam Tatap Muka : 26 Jp
Semester/Kelas : I / V B
Tahun Ajaran : 2020 / 2021

Hasil Telaah
Tidak Ada/ Kurang Lengkap/
Lengkap/
No. Komponen/Aspek Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai Catatan
012
A Identitas RPP
1 Terdapat: nama satuan pendidikan,
kelas/semester, mata pelajaran, materi 
pokok, dan alokasi waktu
B Komponen Utama RPP
2 Minimal memuat 8 komponen utama dan
lampiran pendukung RPP, yaitu: (a) KI, (b)
KD dan IPK, (c) Tujuan pembelajaran, (d)
Materi pembelajaran, (e) Metode
pembelajaran, (f) Media pembelajaran dan
sumber belajar, (g) Langkah-langkah 
pembelajaran, (h) Penilaian hasil
pembelajaran, (i) Lampiran pendukung
RPP (materi pembelajaran, instrumen
penilaian, dan lain-lain)
C Kelengkapan Komponen RPP

C1 Rumusan KI, KD, dan IPK


3 Mencakup KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 sesuai
dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 
2016
4 Kompetensi Dasar (KD) mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan (khusus
PPKn dan PABP) sedangkan mata 
pelajaran lain mencakup pengetahuan dan
keterampilan
5 Menjabarkan IPK berdasarkan KD dari KI-3,
KD dari KI-4, KD dari KI-1 dan KD dari KI-2
(khusus PPKn dan PABP) sedangkan mata 
pelajaran lain KD dari KI-3 dan KD dari KI-
4.
6 IPK disusun menggunakan kata kerja
opresional yang dapat diukur/dilakukan
penilaian sesuai dengan karakteristik mata 
pelajaran.

Hasil Telaah
Tidak Ada/ Kurang Lengkap/
Lengkap/
No. Komponen/Aspek Tidak Sesuai Kurang Sesuai Sesuai Catatan
012
7 IPK dari KD pengetahuan menggambarkan
dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan meliputi faktual, konseptual, 
prosedural, dan/atau metakognitif
8 IPK dari KD keterampilan memuat
keterampilan abstrak dan/atau keterampilan 
konkret
C2 Rumusan Tujuan Pembelajaran
9 Mencerminkan pencapaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan 
10 Memberikan gambaran proses
pembelajaran 
11 Memberikan gambaran pencapaian hasil
pembelajaran 
12 Dituangkan dalam bentuk deskripsi,
memuat kompetensi yang hendak dicapai 
oleh peserta didik
C3 Materi Pembelajaran
13 Ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai
dengan cakupan materi yang termuat pada 
IPK atau KD pengetahuan
14 Memuat materi yang bersifat faktual,
konseptual, prosedural, dan/atau 
metakognitif
15 Cakupan materi sesuai dengan alokasi
waktu yang ditetapkan 
16 Mengakomodasi muatan lokal, dapat
berupa keunggulan lokal, kearifan lokal,
kekinian dan lain-lain yang sesuai dengan 
cakupan materi pada KD pengetahuan
C4 Metode Pembelajaran
17 Menggunakan pendekatan ilmiah dan/atau
pendekatan lain yang relevan dengan 
karakteristik mata pelajaran.
18 Menerapkan pembelajaran aktif yang
bermuara pada pengembangan HOTS 
19 Menggambarkan sintaks/tahapan yang jelas
(apabila menggunakan model pembelajaran 
tertentu)
20 Sesuai dengan tujuan pembelajaran 
21 Menggambarkan proses pencapaian
kompetensi 
C5 Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
22 Mendukung pencapaian kompetensi dan
pembelajaran aktif dengan pendekatan 
ilmiah
23 Sesuai dengan karakterisitik peserta didik 
24 Sumber belajar yang digunakan mencakup
antara lain bahan cetak, elektronik, alam, 
dan sumber belajar lainnya
25 Memanfaatan teknologi pembelajaran
sesuai dengan konsep dan prinsip tekno-
pedagogis/Techno-Pedagogical Content 
Knowledge (TPACK)

Anda mungkin juga menyukai