KETERCAPAIAN
8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
i
MUHAMMADIYAH WILAYAH LAMPUNG
SMK MUHAMMADIYAH GISTING
( Kelompok Teknologi Dan Rekayasa )
TERAKREDITASI (A)
NPSN : 10804874 NSS : 402. 120. 605. 022
Alamat :Jl. Irigasi Gisting Bawah Kec. Gisting Kab. Tanggamus 35378 (0729) 347 558
LEMBAR PENGESAHAN
Evaluasi Diri Sekolah Sebagai Hasil Pemetaan Mutu Tahun Pelajaran 2019/2020 Sebagai Dasar
Analisis Pengembangan SMK MUHAMMADIYAH GISTING
Telah Mendapat Pertimbangan Komite Sekolah dan Disyahkan Oleh Yayasan Muhammadiyah
Gisting
Untuk Dipergunakan Dengan Penuh Tanggung Jawab
Mengesahkan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung
KATAPENGANTAR
ii
Tolak ukur efektivitas implementasi delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP) dapat
membangun melalui kerja sama dalam pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan. Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas)
dengan mengidentifikasi aspek pencapaian dan prioritas peningkatan mutu pendidikan, sebagai dasar
perencanaan dan pengambilan keputusan dalam peningkatan mutu berkelanjutan di sekolah. Empat hal
penting yang perlu dilakukan dalam penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan untuk pendidikan dasar
dan menengah di Indonesia, yaitu : (1) Pengkajian mutu pendidikan, (2) Analisis dan pelaporan mutu
pendidikan, (3) Peningkatan mutu merujuk pada Standar Nasional Pendidikan, dan (4) Penumbuhan budaya
peningkatan mutu berkelanjutan.
Salah satu aspek dalam pengembangan sistem penjaminan termasuk peningkatan mutu pendidikan
adalah Evaluasi Diri Sekolah (EDS) sebagai cara menumbuhkan budaya peningkatan mutu berkelanjutan di
sekolah. EDS dilaksanakan oleh setiap sekolah sebagai satu kebutuhan untuk meningkatkan kinerja dan mutu
sekolah secara berkelanjutan. EDS merupakan mekanisme evaluasi internal yang dilakukan oleh kepala
sekolah bersama pendidik atau guru, komite sekolah, orangtua, dengan bantuan pengawas. Hasil Evaluasi
Diri Sekolah dimanfaatkan sebagai bahan untuk menyusun program pengembangan sekolah dan laporan
kepada dinas pendidikan tentang pencapaian sekolah untuk pengembangan lebih lanjut.
Laporan EDS SMK MUHAMMADIYAH GISTING disusun untuk menindaklanjuti hasil temuan yang
didapatkan melalui instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) berdasar instrumen akreditasi, dengan merujuk
pada delapan SNP. Dengan adanya hasil EDS ini, kiranya dapat dimanfaatkan dalam mendorong peningkatan
kualitas pendidikan di SMK MUHAMMADIYAH GISTING
DAFTAR ISI
iii
COVER ..............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iv
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) di tiap sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah
dan dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru,
Komite Sekolah, orangtua peserta didik, dan pengawas. Proses EDS dapat mengikutsertakan
tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat. Instrumen EDS ini khusus dirancang untuk
digunakan oleh TPS dalam melakukan penilaian kinerja sekolah terhadap Standar
Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya
menjadi masukan dan dasar penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dalam
upaya peningkatan kinerja sekolah.
B. Dasar Hukum
1
C. Tujuan
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) disusun sebagai bahan kajian dan dasar sekolah dalam
melaksanakan analisis potensi diri, melalui pemahaman terhadap potensi dan keunggulan
sekolah serta kelemahan dan kekurangan dalam mengimplementasikan 6 standar Nasional
pendidikan. Dengan demikian EDS dapat digunakan untuk
1. Laporan EDS mengungkapkan berbagai temuan yang dapat digunakan untuk validasi
internal
2. Proses EDS adalah mengenai perubahan dan peningkatan, hal ini akan bermanfaat bila
diwujudkan dalam perencanaan bagi peningkatan mutu pendidikan dan hasil belajar
peserta didik.
D. Sasaran
Sasaran pelaksanaan penyusunan peta mutu melalui kegiatan evaluasi diri adalah
2
BAB II
PROSEDUR
PENYUSUNAN PETA MUTU
Pemetaan mutu pendidikan pada satuan pendidikan berdasarkan SNP melalui kegiatan
evaluasi diri yang menghasilkan peta mutu (capaian standar), akar masalah yang dihadapi dan
rekomendasi. Seluruh komponen satuan pendidikan dan pemangku kepentingan harus terlibat
dalam pelaksanaan EDS
EDS sebagai wujud pelaksanaan penyusunan peta mutu, dilaksanakan dengan langkah-
1. Rapot Mutu
Data yang bersumber dari Instrumen EDS dan Raport Mutu diidentifikasi untuk
menemukan kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses), hal ini digunakan untuk
Identifikasi Akar Masalah pada setiap kelemahan sekolah sehingga dapat
direkomendasikan upaya peningkatan mutu sekolah melalui pemilihan strategi
peningkatan mutu sekolah.
Pembuatan peta mutu dilakukan dengan analisis SWOT, dengan analisis ini dilakukan
kajian internal yang meliputi Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan), serta
kajian eksternal yang terdiri dari Opportunity (Peluang) dan Threath (Ancaman).
3
5) kemunduran, atau jatuh ke kondisi yang lebih buruk. Ancaman atau tantangan dari
pihak luar yang mempengaruhi kondisi dan pengembangan sekolah serta menjadi
faktor tuntutan sehingga SMK Muhammadiyah Gisting melakukan tindakan /
perubahan / peningkatan kualitas
Dalam analisis ini dilakukan kajian internal yang meliputi Strength (Kekuatan) dan
Weakness (Kelemahan), serta kajian eksternal yang terdiri dari Opportunity (Peluang) dan
Threath (Ancaman).
1. Strength (Kekuatan) merupakan setiap faktor/kondisi positif yang berasal dari dalam
organisasi yang memungkinkan organisasi tersebut dapat terus tumbuh, berkembang,
atau mencapai kondisi yang lebih baik. Kekuatan yang mendukung pemasaran produk
(jasa pendidikan)
4
3) Menentukan Kwadran SWOT
Kwadran SWOT dilakukan untuk mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik
(x,y) pada kuadran SWOT. Dengan memperhatikan skor bobot pada langkah ke dua di
atas, titik kwadran dieroleh dengan melakukan pengurangan antara jumlah total faktor
S dengan W (titik x) dan faktor O dengan T (titik y). Jika ditarik garis panah dari titik
O ke (X,Y) diperoleh sebuah posisi yang memiliki makna :
a. Kuadran I (positif, positif):
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima
dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,
artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan
berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi
disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama
dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus
memperbaiki kinerja organisasi.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya
kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya
organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan
kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil
terus berupaya membenahi diri.
5
Gambar 2.1 Strategi SWOT
6
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN
DATA PETA MUTU SEKOLAH
IDENTITAS
Nama Sekolah : SMKS ERLANGGA
1080487
NPSN : 6
Kabupaten : Kab. Tanggamus
Provinsi : Prov. Lampung
2016 2017 2018 2019 2020
Capaian Sekolah : 1,1 5,08 5,24 6,49 0
Capaian Kabupaten/Kota : 3,83 5 5,21 6,29 0
Capaian Provinsi : 3,87 4,83 5,28 6,31 0
Capaian Nasional : 4,09 4,6 5,29 6,31 5,38
7
CAPAIAN PER STANDAR
Radar PMPRadar
Antar PMP
Tahun2019
10
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pembiayaan 10 Standar Isi
5
5
8
Kab. Prov.
Capaian Capaia Capaia Capaia Capaia
Nomor Standar Nasional Pendidikan Tanggamu Lampung
2016 n 2017 n 2018 n 2019 n 2020
s 2020 2020
KATEGORI CAPAIAN
Kategori Batas Bawah Batas Atas
Menuju SNP 1 0 2,04
Menuju SNP 2 2,05 3,7
Menuju SNP 3 3,71 5,06
Menuju SNP 4 5,07 6,66
SNP 6,67 7
9
CAPAIAN
STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2016 CAPAIAN 2017 CAPAIAN 2018 2019
Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Katego Nilai Katego Nilai Kategori Nilai
ri ri
1 Standar Kompetensi Lulusan 0,38 5,89 6,16
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6,94 6,88
1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan 6,76 6,9
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin 6,97 6,9
1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 6,84 6,99
1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli 7 6,93
1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri 6,89 6,73
1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab 7 6,95
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat 6,95 6,5
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 1,15 2,62 4,37
1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, 1,15 2,62 4,37
metakognitif
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6,47 6,33
1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif 6,43 6,03
1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif 5,82 5,37
1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis 6,6 6,3
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 6,62 6,61
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif 6,65 6,96
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif 6,68 6,72
10
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan 2,67 5,01
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai 4,86 6,52
prosedur
2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan 4,05 6,16
kurikulum
2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan 7 7
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang 5,3 6,72
dikembangkan
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 5,62 5,89
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur 4,04 6,99 6,99
2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal 4,48 6,16
2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa 6,92 6,93
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 5,95 6,51
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas 6,3 6,44
sekolah
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 0,5 6,52 6,77
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai 7 6,79 6,79
ketentuan
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6,31 6,73
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6,58 6,84
11
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi 6,67 6,86
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang 6,56 6,81
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar 6,76 6,87
sepanjang hayat
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja 6,76 6,88
siswa.
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa 6,3 6,57
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan 6,3 6,47
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 6,75 6,82
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses 6,11 6,24
pembelajaran
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif 5,66 5,46
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 6,51 5,72
3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 6,38 6,91
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 6,48 5,95
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 5,58 5,05
4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel 5,73 5,65
4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 5,42 4,46
12
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 5,05 5,95
4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian 5,5 6,19
4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 4,6 5,71
4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan 5,71 5,38
4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan 5,53 4,19
prosedur
4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur 6,17 5,91
4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang 3,47 5,2
sesuai
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2,94 3,12 3,16
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 4,76 5,33 3,17
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 6,3 7 5,72
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 1,75 2,1 4,72
5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 7 7 7
13
5.2.7. Berkompetensi kepribadian minimal baik 0 0
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai 2,33 4,2 2,1
ketentuan
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi 0
SMK/sederajat
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi 7 7 7
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi berpendidikan 4,66 4,66 4,66
sesuai ketentuan
5.3.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.3.7. Berkompetensi sosial minimal baik
5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik
5.3.9. Berkompetensi manajerial minimal baik
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 2,33 0 1,57
5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium 0 0
14
5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 2,33 0 0
5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan 0 0
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan 5,57 6,25
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang 0,58 1,78 2,15
lengkap dan layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 1,75 4,86 5,27
15
6.2.7. Memiliki laboratorium kimia sesuai standar 0 0
6.2.8. Memiliki laboratorium komputer sesuai standar 4,22 5,42
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 0 4,2 5,54
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap 4,32 1,91 2,52
dan layak
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar 0 0
6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar 4,32 2,44 5,77
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 6,06 5,43
6.3.13. Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa kerja 6 6,76
6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai 4,2 5,6
16
6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai 0 0
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai 6,58 6,53
ketentuan
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan 6,08 6,12
pengelolaan sekolah
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 6,25 6,48
7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap 5,73 6,11
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan 6,69 6,6
7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat 6,12 6,57
pembelajaran
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas 0 2,16 2,19
kepemimpinan
7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik 0
7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik 6,4 6,71
17
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 5,9 5,64
7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan 5,9 5,64
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas 0 7 7
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang 7 7 7
mampu
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 7 7
8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan 7 7
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 0 4,21 4,12
8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari 0 0 0
APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana 5,7 5,89
8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku 6,93 6,47
kepentingan
Berdasar pada hasil pengumpulan data dari instrument EDS dan Raport Mutu Sekolah diperoleh kekuatan dan kelemahan sekolah sebagai berikut:
18
Tabel 3.2
Pemetaan Mutu SMK ERLANGGA
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
Kekuatan Kelemahan
1.1.5. Memiliki perilaku yang Capaian pada indikator ❖ Perilaku yang Kebiasaan ❖ siswa yang ❖ Guru jarang bertanya Mengembangkan perilaku guru
mencerminkan sikap jujur Baik Sekali dengan mencerminkan sikap jujur mengungkapkan alesan mengerjakan tugas di kepada siswa apa mereka yang lebih hangat agar siswa
nilai 7 berada pada ditumbuhkan dengan tidak mengerjakan sekolah mengerti atau tidak tugas berani untuk bertanya
rentang kategori N>6,66 fasilitasi berbagai kegiatan tugas belum optimal yang di berikan
artinya telah mencapai oleh sekolah.
SNP
2 Standar ISI
3 Standar Proses
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa Capaian pada indikator Adanya penugasan dari Membutuhkan waktu Membutuhkan Kurangnya kerja sama Pembelajaran tematik &
saja adalah guru, siapa saja adalah Baik Sekali dengan guru yang behubungan yang cukup banyak waktu yang cukup antar mapel yang se Diskusi antar mapel
siswa, dan di mana saja adalah nilai 6,88 berada pada dengan masyarakat banyak tema
19
kelas. rentang kategori N>6,66
artinya telah mencapai
SNP
4.1.1. Mencakup ranah sikap, Capaian pada indikator Penilaian sudah Penilaian sikap masih Tidak adanya Belum terbentuknya tim Dibentuk tim supervisi untuk
pengetahuan dan keterampilan Baik dengan nilai 6,5 dilakukan oleh semua berupa dokumen supervisi untuk supervisi untuk penilaian sikap
Penilaian sudah pendidik untuk administratif, dan masih penilaian sikap penilaian sikap
dilakukan mencakup mengetahui deskripsi banyak yang belum
penilaian sikap, pengetahuan dan melakukan penilaian
Sikap,Pengetahuan dan ketrampilan siswa sikap secara optimal.
Ketrampilan
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Capaian pada indikator Seluruh urusan Pelaksana urusan Jumlah tenaga Belum merekrut tenaga Merekrut tenaga administrasi
Urusan Administrasi Baik dengan nilai 7 administrasi terlaksana administrasi terkait administrasi kurang administrasi yang baru yang baru & mengajukan
*)pelaksana tenaga Tata sarana prasarana kurang karena berhubungan tenaga administrasi
Usaha ada 2 orang maksimal karna tidak dengan masalah
(wanita) mempunyai TU laki-laki penggajian
*)pelaksana urusan
kesiswaan juga
memegang urusan
kurikulum
*) pelaksana urusan
persuratan dan arsip
dipegang oleh 1 orang
*) pelaksana urusan
hubungan sekolah
dengan masyarakat
dipegang oleh seluruh
tenaga kependidikan
6. Standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan
20
6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan Capaian pada indikator Masih memungkinkan Lahan terbatas Lahan terbatas Lahan terbatas Revitalisasi bangunan dan
layak pakai Baik Sekali dengan menambah lahan hijau membuat masterplant
nilai 7 dan tempat bermain bangunan
7. Standar Pengelolaan
Pendidikan
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan Capaian pada indikator Alokasi visi, Misi dan
yang jelas sesuai ketentuan Baik Sekali dengan mempunyai Tujuan
nilai 6,73 berada pada yang jelas
rentang kategori N>6,66
artinya telah mencapai
SNP
8. Standar Pembiayaan
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan Capaian pada indikator Kebanyakan siswa Banyak siswa dari latar Banyak siswa yang Kurangnya pemahaman Di berikan bantuan berupa
latar belakang ekonomi yang jelas Baik Sekali dengan rumahnya berada di belakang ekonomi berkeinginan orang tua tentang moril dan material kepada
nilai 7 berada pada lingkungan Sekolah menengah kebawah berhenti sekolah penting nya sekolah siswa yang mempunyai
rentang kategori N>6,66 karna membantu kendala ekonomi
artinya telah mencapai orang tua
SNP
21
BAB IV
ANALISIS KONTEKS
Strengths Weaknesses
Kode Kode
(Kekuatan) (Kelemahan)
21
B. Identifikasi Peluang Dan Ancaman (Analisis Lingkungan Eksternal)
Opportunities Threats
Kode Kode
(Peluang) (Ancaman)
Tabel 3.
Analisis Lingkungan Internal Dan Eksternal Potensial
Jumlah
OPPORTUNITIES (Peluang) Skor
Skor
No / Pengaru
Uraian Urgensi Mendesak
Kode h
Adanya bantuan dari ekskul kerohanian
O1 7 7 8 22
membantu membina sikap kejujuran
O2 Dukungan dari pihak pengembang sekolah 7 7 8 22
O3 Dukungan dari humas dan komte sekolah 8 6 8 22
O4 Kolaborasi antar guru mapel 7 7 8 22
22
O5 Saling tolong dan kerjasama 9 7 9 23
Masih ada lahan kosong di dekat sekolah
O6 9 7 9 25
bisa di gunakan olah raga/bermain
O7 Di dukung oleh semua pemangku sekolah 7 7 8 22
Memduahkan dalam memantau dan
O8 7 7 8 22
komunikasi dengan orang tua
Jumlah 180
Jumlah
THREATS (Ancaman) Skor
Skor
Pengaru
Kode Uraian Urgensi Mendesak
h
T2 terkendali
T4 Tidak berkelanjutan 8 7 7 22
T7 terkendali
Jumlah 135
Jumlah 180
W.2 terkendali
W.7 terkendali
Jumlah 142
24
Berdasar pada pemberian skor di atas diperoleh jumlah sebagai berikut
O = 90
T = 67
S = 90
W = 71
Titik x = S - W = 90 – 71 = 19
Titik y= O - T = 90 - 67 = 23
Grafik 2.1
Berdasar analisis di atas, Posisi sekolah berada di kuadran ke 3, Posisi ini menandakan
sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap
peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja INTERNAL organisasi.
Kekuatan
Peluang
F. Kebijakan Mutu
26
Pengambilan kebijakan pengembangan SMK Erlangga dilakukan melalui kajian matrik
analisis SWOT berikut:
Lingkungan Internal
27
Berdasar pada kondisi SMK ERLANGGA, sebagaimana digambarkan dalam analisis rencana strategis
di atas, visi, misi dan Tujuan SMK ERLANGGA dilakukan peninjauan sebagai berikut;
28
BAB V
PENUTUP
Demikian laporan Evaluasi Diri Sekolah kami buat dengan harapan rekomendasi-rekomendasi
tersebut diatas dapat terimplementasikan ke dalam rencana pengembangan sekolah dan menjadi acuan
bagi pemangku kepentingan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung sebagai bahan pertimbangan untuk
membantu sekolah dalam upaya memenuhi delapan standar Nasional Pendidikan yang berdampak
kepada primanya layanan bagi peserta didik, orangtua, masyarakat, dan pemangku kepentingan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
pendidik dan tenaga kependidikan, Komite Sekolah, Pengawas Pembina SMK Kabupaten Tanggamus,
Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, dan pihak lain, yang telah membantu penyusunan RKAS
ini.Kami menyadari bahwa RKAS ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan di masa yang akan datang sangat kami harapkan.
29
30