KETERCAPAIAN
8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
TAHUN 2020
Kop surat
SMK DARMAWAN
JL.
LEMBAR PENGESAHAN
Evaluasi Diri Sekolah Sebagai Hasil Pemetaan Mutu Tahun Pelajaran 2019/2020
Sebagai Dasar Analisis Pengembangan SMK Darmawan Disusun Oleh TPMPS
SMK Darmawan
Mengetahui/ Menyetujui
Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Wilayah 1
KATAPENGANTAR
Tolak ukur efektivitas implementasi delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP) dapat
membangun melalui kerja sama dalam pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan. Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional
(Kemendiknas) dengan mengidentifikasi aspek pencapaian dan prioritas peningkatan mutu
pendidikan, sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan dalam peningkatan mutu
berkelanjutan di sekolah. Empat hal penting yang perlu dilakukan dalam penjaminan dan peningkatan
mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, yaitu : (1) Pengkajian mutu
pendidikan, (2) Analisis dan pelaporan mutu pendidikan, (3) Peningkatan mutu merujuk pada Standar
Nasional Pendidikan, dan (4) Penumbuhan budaya peningkatan mutu berkelanjutan.
Salah satu aspek dalam pengembangan sistem penjaminan termasuk peningkatan mutu
pendidikan adalah Evaluasi Diri Sekolah (EDS) sebagai cara menumbuhkan budaya peningkatan
mutu berkelanjutan di sekolah. EDS dilaksanakan oleh setiap sekolah sebagai satu kebutuhan untuk
meningkatkan kinerja dan mutu sekolah secara berkelanjutan. EDS merupakan mekanisme evaluasi
internal yang dilakukan oleh kepala sekolah bersama pendidik atau guru, komite sekolah, orangtua,
dengan bantuan pengawas. Hasil Evaluasi Diri Sekolah dimanfaatkan sebagai bahan untuk menyusun
program pengembangan sekolah dan laporan kepada dinas pendidikan tentang pencapaian sekolah
untuk pengembangan lebih lanjut.
Laporan EDS SMK Darmawan disusun untuk menindaklanjuti hasil temuan yang didapatkan
melalui instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) berdasar instrumen akreditasi 2019, dengan merujuk
pada delapan SNP. Dengan adanya hasil EDS ini, kiranya dapat dimanfaatkan dalam mendorong
peningkatan kualitas pendidikan di SMK Darmawan
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) di tiap sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah
dan dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru,
Komite Sekolah, orangtua peserta didik, dan pengawas. Proses EDS dapat mengikutsertakan
tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat. Instrumen EDS ini khusus dirancang untuk
digunakan oleh TPS dalam melakukan penilaian kinerja sekolah terhadap Standar
Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya
menjadi masukan dan dasar penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dalam
upaya peningkatan kinerja sekolah.
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) disusun sebagai bahan kajian dan dasar sekolah dalam
melaksanakan analisis potensi diri, melalui pemahaman terhadap potensi dan keunggulan
sekolah serta kelemahan dan kekurangan dalam mengimplementasikan 6 standar Nasional
pendidikan. Dengan demikian EDS dapat digunakan untuk
1. Laporan EDS mengungkapkan berbagai temuan yang dapat digunakan untuk validasi
internal
2. Proses EDS adalah mengenai perubahan dan peningkatan, hal ini akan bermanfaat bila
diwujudkan dalam perencanaan bagi peningkatan mutu pendidikan dan hasil belajar
peserta didik.
D. Sasaran
Sasaran pelaksanaan penyusunan peta mutu melalui kegiatan evaluasi diri adalah
BAB II
PROSEDUR
PENYUSUNAN PETA MUTU
Pemetaan mutu pendidikan pada satuan pendidikan berdasarkan SNP melalui kegiatan
evaluasi diri yang menghasilkan peta mutu (capaian standar), akar masalah yang dihadapi dan
rekomendasi. Seluruh komponen satuan pendidikan dan pemangku kepentingan harus terlibat
dalam pelaksanaan EDS
EDS sebagai wujud pelaksanaan penyusunan peta mutu, dilaksanakan dengan langkah-
1. Rapot Mutu
Data yang bersumber dari Instrumen EDS dan Raport Mutu diidentifikasi untuk
menemukan kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses), hal ini digunakan untuk
Identifikasi Akar Masalah pada setiap kelemahan sekolah sehingga dapat
direkomendasikan upaya peningkatan mutu sekolah melalui pemilihan strategi
peningkatan mutu sekolah.
Pembuatan peta mutu dilakukan dengan analisis SWOT, dengan analisis ini dilakukan
kajian internal yang meliputi Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan), serta
kajian eksternal yang terdiri dari Opportunity (Peluang) dan Threath (Ancaman).
Dalam analisis ini dilakukan kajian internal yang meliputi Strength (Kekuatan) dan
Weakness (Kelemahan), serta kajian eksternal yang terdiri dari Opportunity (Peluang) dan
Threath (Ancaman).
1. Strength (Kekuatan) merupakan setiap faktor/kondisi positif yang berasal dari dalam
organisasi yang memungkinkan organisasi tersebut dapat terus tumbuh, berkembang,
atau mencapai kondisi yang lebih baik. Kekuatan yang mendukung pemasaran produk
(jasa pendidikan)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima
dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,
artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan
berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi
disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama
dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus
memperbaiki kinerja organisasi.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya
kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya
organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan
kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil
terus berupaya membenahi diri.
Capaian 2018 Kab. Bogor 2018 Prop. Jawa Barat 2018 Nasional 2018
Gambar 3.1
Radar Mutu SMK Darmawan 2018
Tabel 3.2
Prop.
Kab.
Capaia Capaian Capaia Jawa Nasiona
Nomor Standar Nasional Pendidikan Bogor
n 2016 2017 n 2018 Barat l 2018
2018
2018
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,9 6,39 6,28 6,33 6,35
2 Standar Isi 6,15 6,35 5,88 5,81 5,68
3 Standar Proses 6,69 6,83 6,53 6,52 6,47
4 Standar Penilaian Pendidikan 6,08 6,39 6,14 6,09 6,03
5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 0,59 0,8 2,72 2,98 3,17
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 3,6 3,02 2,96 2,97 2,97
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 6,09 6,06 5,92 5,89 5,81
8 Standar Pembiayaan 6,13 6,13 5,97 5,94 5,86
KATEGORI CAPAIAN
Kategori Batas Bawah Batas Atas
Menuju SNP 1 0 2,04
Menuju SNP 2 2,05 3,7
Menuju SNP 3 3,71 5,06
Menuju SNP 4 5,07 6,66
SNP 6,67 7
1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME 7 7
1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun 6,99 6,99
1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri 7 7
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 2,62 4,66
1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif 2,62 4,66
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6,44 6,66
1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif 6,48 6,57
1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif 5,11 5,6
1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis 6,76 6,93
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri 6,76 6,93
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif 6,53 6,91
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 6,16 6,37
2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran 6,65 6,92
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur 6,55 6,62
2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum 6,34 6,45
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan 6,53 6,92
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 5,74 6,07
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku 6,99 6,99
2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi 3,52 3,63
2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal 5,6 6,8
2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa 6,87 6,83
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 6,86 6,81
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis 6,91 6,89
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah 6,53 6,36
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 6,7 6,95
3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan 6,99 6,99
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran 6,56 6,93
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah 6,65 6,94
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; 6,6 6,93
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif 6,61 6,94
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat 6,88 6,98
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja 6,76 6,96
adalah kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa. 6,99 6,99
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa 6,43 6,91
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas 6,34 6,89
pembelajaran
3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar 6,9 6,98
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran 6,81 6,97
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran 6,51 6,73
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif 5,13 6,74
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru 6,86 6,8
3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran 6,83 6,77
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 6,2 6,64
4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan 6,48 6,92
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah 5,92 6,36
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 6,43 6,3
4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel 6,26 6,07
4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap 6,6 6,54
4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik 5,09 6,04
4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap 6,53 6,59
4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan 6,72 6,56
4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan 6,35 6,2
4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur 4,98 6,15
4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur 6,28 6,46
4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai 4,39 5,51
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai 7
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak 1,66 2,05
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar 5,13 5,78
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 4,2 6,99
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak 2,91 3,91
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar 3,73 4,9
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai 6,06 6,06
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan 6,7 6,58
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai ketentuan 6,49 6,58
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan sekolah 5,75 6,67
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 6,56 6,75
7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap 6,38 6,45
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan 6,97 6,97
7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta lembaga lain yang 6,39 6,94
relevan
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran 6,79 6,8
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan 2,23 1,16
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 6,67 6,46
7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan 6,67 6,46
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 6,99 6,99
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas 7 7
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu 7 7
8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan 7 7
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 4,39 4,39
8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan 6,79 6,83
B. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Berdasar pada hasil pengumpulan data dari instrument EDS dan Raport Mutu Sekolah diperoleh kekuatan dan kelemahan sekolah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Pemetaan Mutu SMK Darmawan
Analisis Lingkungan
No SNP/ Indikator / Sub Indikator Kondisi Saat Ini Masalah Akar Masalah Rekomendasi*
Kekuatan Kelemahan
Memiliki perilaku yang Capaian pada ❖ Perilaku dan sikap santun Kebiasaan mengucapkan salam ❖ Kebiasaan 3s ❖ Kepala Mengembangkan perilaku yang
mencerminkan sikap santun indikator Baik Sekali ditumbuhkan dengan fasilitasi dan cium tangan kepada guru siswa belum sekolah, guru, mencerminkan sikap santun,
berbagai kegiatan oleh sekolah. belum optimal optimal tenaga melalui contoh dari guru dalam
dengan nilai 6,99
kependidikan keseharian melalui optimalisasi
1.1.4 berada pada rentang belum bisa program 3S
kategori N>6,66 dijadikan teladan
artinya telah oleh siswa.
mencapai SNP
2 Standar ISI
BAB IV
ANALISIS KONTEKS
Strengths Weaknesses
Kode Kode
(Kekuatan) (Kelemahan)
S.5 W.5
S.6 W.6
S.7 W.7
S.8 W.8
Opportunities Threats
Kode Kode
(Peluang) (Ancaman)
O4 ini T4
O5 itu T5
T6
O4 ini 9 9 5 23
O5 itu 10 7 6 23
Jumlah 118
T4
T5
T6
Jumlah 128
Jumlah 98
Jumlah 100
O = 78
T = 71
S = 81
W = 83
Titik x = S - W = 81 – 83 = -2
Titik y= O - T = 78 - 71 = 7
Untuk melakukan kajian terhada kebijakan yang harus dilakukan SMK …….pada
tahapan selanjutnya dari analisis SWOT dilakukan dengan membuat matrik SWOT, untuk
data melakukan peningkatan kinerja melalui . Sesuai dengan hasil analisis kwadran SWOT,
matrik SWOT yang digunakan untuk saat ini kondisi program keahlian berada pada kuadran I.
(POSITIF, POSITIF) dengan urutan kekuatan dan tantangan sebagai berikut
Kekuatan
Peringka
Kode Uraian scor
t
F. Kebijakan Mutu
1. (misi SEKOLAH)
Berdasar pada kondisi SMK Darmawan, sebagaimana digambarkan dalam analisis rencana strategis di
atas, visi, misi dan Tujuan SMK Darmawan dilakukan peninjauan sebagai berikut;
….……………………………………………………………..
….……………………………………………………………..
….……………………………………………………………..
….……………………………………………………………..
….……………………………………………………………..
BAB V
PENUTUP
Demikian laporan Evaluasi Diri Sekolah kami buat dengan harapan rekomendasi-
rekomendasi tersebut diatas dapat terimplementasikan ke dalam rencana pengembangan
sekolah dan menjadi acuan bagi pemangku kepentingan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor
sebagai bahan pertimbangan untuk membantu sekolah dalam upaya memenuhi delapan
standar Nasional Pendidikan yang berdampak kepada primanya layanan bagi peserta didik,
orangtua, masyarakat, dan pemangku kepentingan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh
pendidik dan tenaga kependidikan, Komite Sekolah, Pengawas Pembina SMK Kabupaten Bogor,
Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, dan pihak lain, yang telah membantu penyusunan RKAS
ini.Kami menyadari bahwa RKAS ini masih jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan di masa yang akan datang sangat kami harapkan.
Lampiran:
2. Dll ….……………………………..