Anda di halaman 1dari 7

Evaluasi Diri madrasah

a. Uraian Pelaksanaan Tugas Evaluasi Diri Madrasah


Evaluasi Diri Madrasah (EDM) merupakan suatu proses penilaian mutu penyelenggaraan
pendidikan yang dilakukan oleh pemangku kepentingan ditingkat madrasah berdasarkan
indikator-indikator kunci yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar
Nasional Pendidikan atau disingkat SNP adalah standar atau kriteria minimal terkait sistem
pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia. Ada delapan indikator SNP yang telah
ditetapkan oleh pemerintah dan berlaku bagi seluruh instansi pendidikan yang ada di Indonesia,
mulai dari pendidikan dasar, menengah, hingga pendidikan program kesetaraan seperti Kejar
Paket A, B, dan C.Delapan SNP menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dan disempurnakan dalam PP Nomor 32 Tahun 2013
meliputi: 1) standar Isi, berkaitan dengan pelaksanaan dan pengembangan kurikulum, 2) standar
proses, berkaitan dengan proses pelaksanaan pembelajaran, 3) standar penilaian pendidikan,
berkaitan dengan penilaian, analisis, dan evaluasi hasil belajar peserta didik, 4) standar
kompetensi lulusan, berkaitan dengan pencapaian standar, hasil belajar peserta didik, 5) standar
pendidik dan tenaga kependidikan, berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik,
6) standar pengelolaan, berkaitan dengan pengelolaan seluruh elemen di institusi pendidikan, 7)
standar pembiayaan pendidikan, berkaitan dengan anggaran madrasah, dan 8) standar sarana
dan prasarana, berkaitan dengan infrastruktur institusi .
Hasil EDM digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Madrasah (RKM)
dan sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat kabupaten/kota, dan
pemangku kepentingan lainnya. Jadi EDM merupakan bahan untuk menetapkan aspek yang
menjadi prioritas dalam rencana peningkatan dan pengembangan madrasah dalam bentuk RKM
dan Rencana Anggaran Pendapanan dan Belanja Madrasah (RAPBM). Manfaat EDM secara
internal yaitu: 1) mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan madrasah, 2) data dasar yang
akurat, 3) mengidentifikasi peluang, 4) memberikan laporan formal kepada pemangku
kepentingan. Secara eksternal, EDM bermanfaat antara lain: 1) menyediakan data dan
informasi, 2) pembuatan keputusan, 3) perencanaan anggaran pendidikan pada tingkat
kabupaten/kota, propinsi, nasional, 4) mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana, 5)
mengidentifikasi pelatihan, 6) mengidentifikasi kebutuhan programpengembangan, dan 7)
mengidentifikasi keberhasilan madrasah.
b. Langkah-langkah Peelaksanaan Evaluasi Diri Madrasah
EDM di setiap madrasah menjadi tanggung jawab kepala madrasah dan dilakukan oleh Tim Inti
Madrasah (TIM). Dalam pelaksanaannya, TIM dibantu oleh operator madrasah yang menangani
pendataan di madrasah dan program BOS.
Proses penyusunan EDM dilakukan dengan prinsip-peinsip sebagai berikut:
1. EDM dilakukan secara rutin setiap tahun.
2. EDM disusun berdasarkan data dan fakta objektif karena akan digunakan oleh madrasah
untuk perbaikan mutu madrasah itu sendiri.
3. Hasil EDM terbuka untuk diketahui oleh semua pihak.
4. EDM dilakukan secara online atau semi online untuk madrasah di daerah yang mengalami
kesulitan akses internet.

b.1. Persiapan
Dalam persiapan perencanaan pelaksanaan penyusunan EDM menngikuti tahapan sebagai
berikut:
Kepala madrasah membentuk TIM yang dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan Kepala
Madrasah, dengan susunan keanggotaannya sebagai berikut:
1. Penanggung jawab: Kepala Madrasah
2. Ketua: salah satu wakil kepala madrasah
3. Anggota: perwakilan guru, perwakilan komite madrasah, perwakilan orang tua siswa diluar
komite madrasah dan perwakilan siswa (OSIS). Jika diperlukan, madrasah juga dapat
melibatkan tokoh masyarakat atau tokoh agama diluar komite madrasah.
4. Dilakukan sosialisasi/pelatihan kepada TIM tentang pentingnya EDM, pemahaman
indikator dalam instrumen EDM, cara pengisian instrumen dan pemanfaatan hasil EDM.
5. TPM mengumpulkan data, informasi dan bukti fisik dari berbagai sumber yang relevan
untuk dasar penilaian indikator yang ada dalam Instrumen.
6. TPM mendiskusikan dan menetapkan level setiap indikator berdasarkan data, informasi
dan bukti fisik.
7. TIM dibantu oleh operator madrasah mengisi instrumen yang tersedia secara online atau
semi online berdasarkan data, informasi dan bukti fisik yang dikumpulkan.
8. Kepala Madrasah menyetujui hasil isian EDM melalui form yang tersedia.
9. TPM mengirim hasil pengisian EDM yang sudah disetujui oleh Kepala Madrasah.
10. Laporan hasil EDM secara online akan secara otomatis terkirim ke unit-unit yang sudah
ada dalam sistem, sedangkan EDM yang melalui semi online akan diatur secara khusus.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan Evaluasi Diri Madrasah yaitu dengan cara pengukuran terhadap kinerja madrasah
dalam pemenuhan 8 SNP dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pendekatan yang akan
digunakan untuk mengukur kinerja mutu madrasah dalam EDM ini adalah indikator yang terkait
dengan budaya/kebiasaan (habit) yang dilakukan warga madrasah yang diyakini dapat
mencerminkan kinerja madrasah dalam pemenuhan 8 SNP. Dengan mengukur indikator budaya
tersebut, diharapkan madrasah selanjutnya dapat menyusun program/kegiatan untuk melakukan
perubahan budaya mutu di madrasah untuk pemenuhan 8 SNP. Indikator yang dipilih dalam
EDM ini adalah indikator yang memiliki daya ungkit yang baik untuk mengukur mutu dan
mudah diukur.
Dalam EDM ini dilakukan pengukuran terhadap 5 (lima) aspek budaya/kebiasaan di madrasah
yang indikator-indikatornya mencerminkan terhadap pemenuhan 8 SNP sebagaimana dalam
Tabel 1. Kelima Aspek kebiasaan yang akan diukur dalam EDM terhadap pencapaian kinerja
mutu madrasah antara lain:
1. Kedisiplinan Warga Madrasah; Budaya kedisiplinan warga madrasah antara lain mencakup
kedisiplinan guru, kepala madrasah, siswa, dan madrasah itu sendiri sebagai sebuah satuan
pendidikan. Perubahan atas budaya disiplin ini diyakini akan mempengaruhi terhadap
ketercapaian Standar Isi (SI), Standar Proses (SPR), Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
dan Standar Pengelolaan (SPL).
2. Pengembangan diri guru dan tenaga kependidikan; Budaya untuk mengembangkan diri atas
kompetensi seorang kepala madrasah, guru dan tenaga kependidikan diyakini akan dapat
meningkatkan pemenuhan terhadap ketercapaian Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK).
3. Penyiapan, pelaksanaan dan penilaian atas proses pembelajaran sangat berpengaruh terhadap
mutu Pendidikan. Oleh karena itu, budaya guru untuk melakukan ini diyakini akan
meningkatkan ketercapaian terhadap Standar Proses (SPR) dan Standar Penilaian (SPN).
4. Penyediaan sarana belajar untuk guru dan siswa; Madrasah memiliki tanggung jawab
terhadap penyediaan sarana belajar yang pokok untuk menunjang proses pembelajaran. Oleh
karena itu, perubahan budaya agar madrasah menyediakan sarana pendukung proses
pembelajaran ini diyakini akan mempengaruhi terhadap ketercapaian Standar Sarana dan
Prasarana (SSP).
5. Pengelolaan anggaran yang berorientasi pada peningkatan mutu; Budaya menyusun
perencanaan penggunaan dana yang efisien dan berorientasi pada peningkatan mutu sangat
penting dilakukan oleh madrasah. Perubahan atas budaya ini diyakini akan mempengaruhi
terhadap ketercapaian Standar Pembiayaan (SB) dan sekaligus meningkatkan mutu
madrasah.
c. Monitoring dan Evaluasi
Dalam penyusunan laporan EDM Madrasah gunakan untuk menindaklanjuti beberapa temuan
melalui sebuah instrumen yang merujuk kepada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP),
yaitu:
 Standar Isi
 Standar Proses
 Standar Kompetensi Lulusan
 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
 Standar Sarana dan Prasarana
 Standar Pembiayaan
 Standar Pengelolaan
 Standar Penilaian
Pada prinsipnya EDM merupakan sebuah penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh
warga Madrasah itu sendiri. Penyusunan EDM harus dengan penuh kesadaran serta kejujuran
yang mempunyai maksud untuk perbaikan mutu pendidikan pada Madrasah.
1. Pencapaian Kinerja Madrasah
Untuk manfaat EDM yang pertama adalah Madrasah akan mengetahui sejauh mana
tingkat pencapaian kinerjanya selama ini. Hal ini Madrasah dapat mengukur kinerjanya
melalui 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) seperti yang sudah saya sebutkan di atas.
2. Mengetahui Kondisi Madrasah
Melalui penyusunan EDM maka Madrasah bisa mengetahui kelemahan, kekuatan serta
tantangan yang Madrasah miliki. Madrasah dapat menggunakan analisis Strengths,
Weakness, Opportunities, dan Threats (SWOT) yang merupakan sebuah proses analisis
dalam membuat perencanaan.
3. Madrasah Memiliki Peluang Perbaikan
Manfaat selanjutnya adalah melalui EDM maka Madrasah dapat mengetahui peluang apa
saja kedepannya untuk memperbaiki mutu pendidikan. Kemudian Madrasah dapat
menilai sebuah keberhasilan serta dapat melakukan penyesuaian dengan program yang
ada.
4. Mengetahui Kebutuhan Madrasah
Selanjutnya dengan EDM maka Madarasah akan mengetahui jenis kebutuhan apa saja
yang Madrasah perlukan demi untuk perbaikan mutu Madrasah.
5. Program Prioritas madrasah
Salah satu fungsi dari EDM adalah sebuah proses untuk melakukan penilaian terhadap
program-program yang Madrasah lakukan selama satu tahun. Sehingga dengan Evaluasi
Diri Madrasah kita dapat mengidentifikasi program atau kegiatan yang menjadi prioritas
untuk meningkatkan kinerja madrasah.
6. Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah (RKAM)
Selanjutnya manfaat Evaluasi Diri Madrasah yang terakhir adalah sebagai bahan untuk
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah (RKAM). Tahapannya sebelum
menjadi RKAM maka Madrasah perlu untuk menyusun Rencana Kegiatan Tahunan
(RKT) yang rinciannya dari Rencana Kegiatan Jangka Menengah (RKJM).
2. Data dan alalisis data hasil praktik Evaluasi Diri Madrasah MAN 2 Kota Bekasi (terlampir)
Hasil praktik EDM bersama Tim pengembang madrasah dilakukan pada ketercapaian 8
SNP. Kegiatan ketercapain EDM, meskipun dilakukan pada keseluruhan 8 SNP, tetapi penulis
hanya akan mengulas satu standar, yaitu standar sarana prasarana. Pemilihan ini didasarkan atas
fakta di lapangan hasil analisis ketercapaian terendah pada standar sarana prasarana. Secara
keseluruhan hasil EDM pada 8 SNP disajikan pada grafik berikut.
Series 1
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Standar 1 Standar 2 Standar 3 Standar 4 Standar 5 Standar 6 Standar 7 Standar 8

Series 1

Berdasar grafik di atas, dapat diketahui bahwa standar 7 yaitu standar Pembiayaan tingkat
pencapaiannya termasuk yang rendah, yaitu 69 % kemudian standar 6 yaitu standar Pengelolaan
72,9 dan yang tertinggi adalah Standar 3 yaitu Standar Kelulusan dengan 87, 5 %. Penulis
terfokus kepada standar Pengelolaan dan Pembiayaan.
Catatan yang penting dan harus diperhatikan adalah MAN 2 Kota Bekasi asalah :
- Diharapkan untuk melakukan review terhadap visi dan misi madrasah setiap tahun secara
berkala. Dalam Visi dan misi yang tertera di sana belum menunjukan kata kerja Operasional.
- Pelaksanaanya RKM secara mandiri kemitraan, partisipatif, kolaboratif dan akuntabel dan
Madrasah segera mesosialisasikan RKM kepada seluruh warga madrasah dan meriviu secara
berkala
- Dalam RKM di segerakan menyusun skala prioritas dan program tindak lanjut terhadap hasil
evaluasi diri madrasah.
- Untuk melaksanakan evaluasi pelaksanaan program pemberdayaan pendidik dan tenaga
kependidikan.
- Komite madrasah harus melakukan pemantauan terhadap pengelolaan madrasah dan
madrasah harus berani melakukan kemitraan dunia usaha untuk meningkatkan pengelaan
madrasah secara optimal
- Dalam perumusan RAPBM melibatkan partisipasi komite dan pemangku kepentingan yang
yang terkait.
- Madrasah mengidentifikasi dunia usaha dan industry yang memiliki dana CSR (Coorporate
Social Responsibility) dan menyusun proposal penggalian dana dari DUDI dan melakukan
kegiatan dengan melibatkan DUDI

Anda mungkin juga menyukai