Oleh:
A. Latar Belakang
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) di tiap sekolah menjadi tanggung jawab
kepala sekolah dan dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang
terdiri dari Kepala Sekolah, guru, Komite Sekolah, orang tua peserta didik, dan
pengawas. Proses EDS dapat mengikutsertakan tokoh masyarakat atau tokoh
agama setempat. Instrumen EDS ini khusus dirancang untuk digunakan oleh
TPS dalam melakukan penilaian kinerja sekolah terhadap 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang hasilnya menjadi masukan dan dasar penyusunan
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dalam upaya peningkatan kinerja
sekolah. EDS sebaiknya dilaksanakan setelah anggota TPS mendapat
pelatihan.
Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang Kepala
sekolah/madrasah harus memiliki kompetensi-kompetensi seperti tertera
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala sekolah/madrasah: - kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Disamping itu sebagai orang yang paling
bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan di satuan pendidikan
dibawah tanggung jawabnnya, dia juga harus mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomer 63 tahun 2009 tentang Sistim Penjaminan Mutu
Pendidikan (SPMP) yang mengharuskan “terbangunnya budaya mutu
pendidikan” serta “terpetakannya mutu pendidikan yang rinci pada satuan
pendidikan”.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka para kepala sekolah/madrasah
khususnya dan pemangku kepentingan pendidikan pada umumnya, mutlak
perlu mengetahui secara benar konsep, maksud dan tujuan serta mampu
melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) di sekolahnya. Dengan
melaksanakan EDS ini maka kepala sekolah/madrasah akan lebih dapat
melaksanakan kompetensi manajerialnya secara menyeluruh dan bermakna
yang akan membantu peningkatan kinerja sekolah – khususnya dalam melihat
sejauh manakah sekolah/madrasah telah mencapai Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP), serta kekuatan dan
kelemahannya sehingga sekolah dapat menyusun Rencana Pengembangan
Sekolah (RPS) atau Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) berdasarkan keadaan
dan kebutuhan nyata mereka.
Peningkatan mutu pendidikan khususnya pada satuan pendidikan
memerlukan adanya kepala sekolah/madrasah yang handal, tangguh dan
berkemampuan yang secara bersama-sama dengan seluruh pemangku
kepentingan di sekolah dapat memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu
kepada semua peserta didik. Kepala sekolah/madrasah yang handal diharapkan
dapat menjadi lokomotif dan kekuatan untuk membimbing, menjadi contoh,
serta menggerakkan para pendidik dan tenaga kependidikan dalam
melaksanakan upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah/madrasah. Oleh
karena itu, program penguatan kemampuan kepala sekolah/madrasah perlu
memasukkan pembahasan mengenai EDS, yang merupakan bagian penting
dalam kompetensi manajerial, sebagai salah satu topik yang harus diketahui
dan dipahami secara benar untuk selanjutnya dilaksanakan oleh para kepala
sekolah/madrasah.
SDN Adisana 02 merupakan SD Negeri yang terletak di Desa Adisana
Kecamatan Bumiayu dengan kondisi sekolah yang masih jauh dari SPM. Hal
ini dapat dibuktikan bahwa status akreditasi masih dengan predikat B.
Kelemahan yang paling menonjol di SDN Adisana 02 yaitu dalam hal sarana
dan prasarana. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan dewan guru di
SDN Adisana 02 pada hari senin tanggal 10 April 2023 diperoleh data sebagai
berikut:
1. SDN Adisana 02 tidak mempunyai Ruang Perpustakaan, laboratotium,
Mushola, Ruang UKS, lapangan olahraga, dan Gudang.
2. 90% Tingkat kerusakan masing-masing ruangan di SDN Adisana 02 lebih
dari 40%.
3. SDN Adisana 02 selama ini tidak pernah melakukan Evaluasi Diri
Sekolah.
4. 90% dewan guru tidak mengetahui apa itu EDS.
Menginat hal tersebut SDN Adisana 02 dianggap perlu mengetahui
kekurangan dan kelebihan untuk dapat mencapai predikat A dalam
akreditasinya khususnya dalam pengelolaan sarana dan prasarananya.
Berdasarkan paparan di atas maka dirasa perlu untuk melakukan evaluasi
diri sekolah di SDN Adisana 02 tahun 2022/ 2023 pada aspek sarpras dengan
harapan makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam pelaksanaan
EDS di SDN Adisana 02 dimasa mendatang sehingga para guru yang semula
tidak mengetahui ap aitu EDS menjadi tahu dokumen dokumen utama tentang
EDS yaitu: (1) Instrumen EDS itu sendiri; (2) Pedoman Teknis EDS; dan (3)
Format Laporan EDS. Kesemuanya ini akan memberikan pengertian
menyeluruh tentang apa, mengapa serta bagaimana EDS ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Evaluasi Diri Sekolah?
2. Apa tujuan dan manfaat Evaluasi Diri Sekolah?
3. Bagaimana bentuk Instrumen Evaluasi Diri Sekolah?
4. Bagaimana hasil EDS tahun 2022/ 2023 di SDN Adisana 02?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep Evaluasi Diri Sekolah
2. Mengetahui tujuan dan manfaat Evaluasi Diri Sekolah
3. Mengetahui bentuk Instrumen Evaluasi Diri Sekolah
4. Mengetahui hasil EDSdi SDN Adisana 02 tahun 2022/ 2023
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam
bahasa Arab: al-Taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Definisi
secara istilah tentang evaluasi terdapat macam-macam pendapat menurut para
ahli, diantaranya;
Menurut Edwin Wandt (1977), evaluasi adalah suatu tindakan atau proses
dalam menentukan nilai sesuatu. Menurut M. Chabib Thoha, evaluasi
merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan objek dengan
menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk
memperoleh kesimpulan.
Nanang Fattah menjelaskan bahwa evaluasi adalah pembuatan
pertimbangan menurut suatu perangkat kriteria yang disepakati dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Dari beberapa pengertian diatas maka evaluasi bukan sekedar menilai
suatu aktivitas secara spontan melainkan kegiatan untuk menilai suatu secara
terencana, sistematik, dan berdasarkan atas tujuan yang jelas.
Evaluasi merupakan suatu seni. Tidak ada satupun Evaluasi yang
sempurna, walaupun dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda. Evaluasi diri
sekolah adalah proses yang mengikutsertakan semua pemangku kepentingan
untuk membantu sekolah dalam menilai mutu penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan indikator-indikator kunci yang mengacu pada 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Melalui EDS kekuatan dan kemajuan sekolah dapat
diketahui dan aspek-aspek yang memerlukan peningkatan dapat
diidentifikasi. Proses evaluasi diri sekolah merupakan siklus, yang dimulai
dengan pembentukan TPS (Tim penilaian dan peningkatan sekolah), pelatihan
penggunaan Instrumen, pelaksanaan EDS di sekolah dan penggunaan hasilnya
sebagai dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
TPS mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menilai kinerja
sekolah berdasarkan indikator-indikator yang dirumuskan dalam Instrumen.
Kegiatan ini melibatkan semua pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah
untuk memperoleh informasi dan pendapat dari seluruh pemangku kepentingan
sekolah.
EDS juga akan melihat visi dan misi sekolah. Apabila sekolah belum
memiliki visi dan misi, maka diharapkan kegiatan ini akan memacu sekolah
membuat atau memperbaiki visi dan misi dalam mencapai kinerja sekolah
yang diinginkan. Hasil EDS digunakan sebagai bahan untuk menetapkan
aspek yang menjadi prioritas dalam rencana peningkatan dan pengembangan
sekolah pada RPS/RKS dan RAPBS/RKAS. Laporan hasil EDS digunakan
oleh Pengawas untuk kepentingan Monitoring Sekolah oleh Pemerintah Daerah
(MSPD) sebagai bahan penyusunan perencanaan pendidikan pada tingkat
kabupaten/kota. Sekolah melakukan proses EDS setiap tahun sekali.
Obyek atau sasaran penilaian adalah segala sesuatu yang menjadi titik
pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu
tersebut. Subyek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi.
Instrumen EDS didasarkan pada standar nasional dan akan memberikan dua
tujuan untuk menyediakan informasi bagi rencana pengembangan sekolah,
seiring dengan pemutakhiran sistem manajemen informasi pendidikan nasional.
Bidang dan pertanyaan inti yang disediakan dalam instrumen tersebut
merefleksikan aspek-aspek yang penting bagi sekolah yang diperlukan untuk
merencanakan perbaikan sekolah. Karena itulah maka perlu diantisipasi agar
sekolah dapat melakukan proses ini dengan benar dan tidak memandangnya
sekedar sebagai kegiatan pengisian formulir. Yang penting untuk ditekankan
disini adalah sekolah harus melaporkan situasi nyata yang ada di sekolah mereka
dan kemudian, saat proses ini diulang, mereka harus mampu menunjukkan
adanya perbaikan seiring dengan waktu yang berjalan.
Penggunaan analisis SWOT dalam perencanaan pengembangan sekolah,
mensyaratkan sekolah untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan sekolah atas
berbagai aspek standar nasional sesuai dengan perangkat pertanyaan dalam
instrumen EDS seperti berikut :
2. Standar Isi
2.1. Apakah kurikulum sudah sesuai dan relevan?
2.2. Bagaimana sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi
peserta didik?
3. Standar Proses
3.1. Apakah silabus sudah sesuai dan relevan?
3.2. Apakah RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif?
4. Standar Penilaian
4.1. Sistem apakah yang sudah tersedia untuk memberikan penilaian bagi
peserta didik, baik dalam bidang akademik maupun non akademik?
4.2. Bagaimana penilaian berdampak pada proses belajar?
4.3. Apakah orang tua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak
mereka?
6. Standar Pengelolaan
6.1. Apakah kinerja pengelolaan berdasarkan kerja tim dan kemitraan
yang kuat, dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua
pihak?
6.2. Apakah ada tujuan dan rencana untuk perbaikan yang memadai?
6.3. Apakah ada dampak rencana pengembangan sekolah/ rencana kerja
sekolah terhadap peningkatan hasil belajar?
6.4. Bagaimanakah cara pengumpulan dan penggunaan data yang handal
dan valid?
6.5. Bagaimana cara memberikan dukungan dan kesempatan
1. Standar Isi
No Kondisi Sekolah
Butir Sesuai Standar Permen pada Solusi untuk Pemenuhan Standar
Realita SD Sekarang
Intrumen Akreditasi
1 Sekolah/Madrasah - Sekolah sudah memiliki - Sekolah membuat Tim penyusun KTSP
melaksanakan kurikulum KTSP
berdasarkan muatan - Sekolah sudah
Kurikulum Tingkat Satuan melasanakan KTSP
Pendidikan (KTSP).
2 Sekolah/Madrasah - Sekolah dalam penyusunan - Sekolah hendaknya berkoordinasi dengan stakeholder yang ada
mengembangkan kurikulum tidak melibatkan instansi terkait dalam penyusunan KTSP
kurikulum dengan melibatkan melibatkan pihak terkait.
pihak - Kurikulum yang disusun
terkait berpedoman pada sudah sesuai dengan BNSP.
panduan penyusunan kurikulum
yang disusun
oleh BSNP.
3 Sekolah/Madrasah - Sekolah dalam menyusun - Sekolah sudah melaksanakan prinsip – prinsip pengembangan
mengembangkan kurikulum kurikulum sudah Kurikulum
dengan menggunakan menggunakan prinsip
prinsip pengembangan KTSP. pengembangan KTSP
4 Sekolah/Madrasah - Sekolah sudah - Kurikulum yang disusun sudah melalui mekanisme penyusunan
melaksanakan pengembangan melaksanakan KTSP
kurikulum melalui pengembangan kurikulum
mekanisme penyusunan KTSP. sesuai mekanisme
penyusunan KTSP
5 Sekolah/Madrasah - Sekolah sudah - Semua guru sduah melaksanakan kurikulum dalam mengajar
melaksanakan kurikulum dalam melaksanakan kurikulum berdasarkan prinsip pelaksanaan kurikulum.
bentuk pengajaran dalam pengajaran
berdasarkan prinsip pelaksanaan berdasarkan prinsip
kurikulum. pelaksanaan kurikulum.
6 Sekolah/Madrasah menyusun - Sekolah sudah menyusun - Sekolah membuat Tim penyusun kurikulum.
kurikulum muatan lokal dan kurikulum muatan lokal
kurikulum dan kurikulum berbasis
berbasis pendidikan karakter pendidikan karakter dengan
dengan melibatkan berbagai melibatkan berbagai pihak.
pihak.
7 Sekolah/Madrasah - Sekolah sudah - Semua guru disekolah telah menyusun program pengembangan
melaksanakan program melaksanankan program diri dan melaksanakan pelayanan konseling.
pengembangan diri dalam pengembangan diri dalam
bentuk kegiatan layanan bentuk kegiatan layanan
konseling. konseling.
8 Sekolah/Madrasah - Sekolah sduah - Sekolah sudah membuat program kegiatan ekstrakurikuler dan
melaksanakan program melaksanakan program melaksanakan sesuai dengan jadwal ( BTA dan Pramuka )
pengembangan diri dalam pengembanga diri dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.
9 Sekolah/Madrasah menjabarkan - Sekolah sudah menjabarkan - Semua guru telah menjabarkan SK dan KD kedalam indikator
Standar Kompetensi (SK) dan SK dan KD kedalam untuk setiap mata pelajaran ( semua guru sudah membuat RPP
Kompetensi Dasar (KD) ke indikator untuk setiap mata ).
dalam indikator-indikator untuk pelajaran.
setiap mata
pelajaran.
10 Sekolah/Madrasah menerapkan - Sekolah sudah menerapkan - Sekolah sudah menyusun jadwal pelajaran sesuai dengan beban
kegiatan pembelajaran sesuai kegiatan pembelajaran belajar yang tertuang pada lampiran Permendiknas nomor 22
dengan sesuai dengan ketentuan Tahun 2006.
ketentuan beban belajar yang beban belajar yang tertuang
tertuang pada lampiran pada lampiran
Permendiknas Permendiknas Nomor 22
Nomor 22 Tahun 2006. Tahun 2006
11 Guru mengalokasikan waktu - Guru sudah - Guru mempunyai program penugasan terstruktur dan tidak
untuk penugasan terstruktur dan mengalokasikan waktu terstruktur beserta dokumen soal – soal dan hasil pekerjaan
kegiatan untuk penugasan terstruktur siswa .
mandiri tidak terstruktur kepada dan kegiatanmandiri tidak
siswa maksimal 40% dari terstruktur kepada siswa
alokasi waktu maksimal 40% dari alokasi
tiap mata pelajaran waktu tiap mata pelajaran
12 Pengembangan KTSP - Sekolah sudah - Sekolah sudah memiliki KTSP dan melaksanakannya sesuai
dilaksanakan dengan mengacu melaksanakan KTSP dengan standar BSNP
kepada: (1) Standar dengan mengacu kepada:
Isi, (2) Standar Kompetensi (1) Standar
Lulusan, (3) berpedoman pada Isi, (2)
panduan Standar
penyusunan kurikulum yang Kompetensi Lulusan,
disusun oleh BSNP, serta (4) (3) berpedoman pada
memperhatikan pertimbangan Panduan penyusunan
komite sekolah/madrasah. kurikulum yang disusun
oleh BSNP, serta (4)
memperhatikan
pertimbangan komite
sekolah/madrasah.
13 Sekolah/Madrasah - Sekolah sudah - Semua guru sudah menyusun silabus menggunakan 7 langkah
mengembangkan silabus mata mengembangkan silabus pengembangan silabus.
pelajaran dengan mata pelajaran dengan
menggunakan 7 langkah menggunakan 7 langkah
pengembangan silabus pengembangan silabus
14 Dalam mengembangkan KTSP, - Guru sudah - Guru sudah membuat silabus semua mata pelajaran yang
guru menyusun silabus setiap mengembangkan silabus diajarkan
mata setiap mata pelajaran yang
pelajaran yang diajarkan. diajarkan
15 Sekolah/Madrasah memiliki - Sekolah sudah memiliki - Semua guru sudah memiliki silabus semua mata pelajaran yang
silabus untuk setiap mata silabus untuk setiap mata diajarkan
pelajaran sesuai pelajaran sesuai dengan
dengan panduan penyusunan panduan penyusunan KTSP
KTSP.
16 Sekolah/Madrasah menentukan - Sekolah sudah menentukan - Dalam menentukan KKM semua mata pelajaran sudah melalui
Kriteria Ketuntasan Minimal Kriteria Ketuntasan rapat dewan guru.
(KKM) Minimal 75,00 persen
75,00 persen untuk setiap mata untuk setiap mata pelajaran
pelajaran melalui rapat dewan melalui rapat dewan guru
guru.
17 Sekolah/Madrasah menentukan - Sekolah sudah - Sekolah sudah menyusun KKM sesuai dengan ketiga unsur
Kriteria Ketuntasan Minimal memperhatikan dalam tersebut.
(KKM) menyusun KKM dengan
dengan memperhatikan unsur: memperhatikan
(1) karakteristik siswa/Intake karakteristik siswa,
siswa, (2) karakteristik mata
karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
pelajaran/kompleksitas, dan (3) sekolah.
kondisi
sekolah/madrasah/daya dukung
18 Sekolah/Madrasah memiliki - Sekolah sudah memiliki - Sekolah sudah membuat kalender pendidikan
kalender pendidikan yang kalender pendidikan yang
menuat memuat pengaturan waktu
pengaturan waktu untuk untuk kegiatan
kegiatan pembelajaran peserta pembelajaran peserta didik
didik selama selama satu tahun ajaran
satu tahun ajaran: (1) awal tahun
pelajaran, (2) minggu efektif, (3)
pembelajaran efeektif, dan (4)
hari libur.
1. STANDAR PROSES
Kondisi Sekolah
No Solusi untuk Pemenuhan Standar
Butir Sesuai Standar Permen
Realita Sekarang
pada Intrumen Akreditasi
19 Setiap mata pelajaran - Sekolah sudah memiliki - Semua guru sudah menyusun RPP dan mengintegrasikan dari
memiliki Rencana RPP dengan silabus.
Pelaksanaan Pembelajaran mengintegritaskan
(RPP) dengan pendidikan karakter yang
mengintegrasikan pendidikan dijabarkan dari silabus.
karakter yang
dijabarkan
dari silabus.
20 RPP disusun dengan - Sekolah sudah menyusun - Semua guru sudah menyusun RPP sesuai 6 prinsip
memperhatikan 6 prinsip RPP dengan penyusunan RPP.
penyusunan. memperhatikan 6 prinsip
peyusunan.
21 Sekolah/Madrasah - Sekolah sudah - Proses pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan
melaksanakan proses melaksanakan proses jadwal.
pembelajaran dengan pembelajaran dengan
memenuhi persyaratan yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan. ditentukan.
22 Proses pembelajaran di - Sekolah sudah - Proses pembelajaran sudah sesuai dengan langkah – langkah
sekolah/madrasah melaksanakan pembelajaran.
dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran sesuai
langkah-langkah langkah –langkah
pembelajaran. pembelajaran
23 Sekolah/Madrasah - Sekolah sudah - Guru kelas I, II, III memiliki RPP tematik
melaksanakan pembelajaran melaksanakan
melalui pendekatan pembelajaran melalui
tematik untuk kelas I, II dan pendekatan tematik
III. untuk kelas I, II dan III.
24 Sekolah/Madrasah - Sekolah sudah - Sekolah sudah melaksanakan pendekatan mata pelajaran untuk
melaksanakan pembelajaran melaksanakan kelas IV, V , VI
melalui pendekatan mata pembelajaran melalui - Guru kelas IV, V, VI memiliki RPP setiap mata pelajaran
pelajaran untuk kelas IV, V pendekatan mata
dan VI. pelajaran untuk kelas
IV, V, VI
25 Pemantauan proses - Kepala sekolah sudah - Kepala sekolah membuat program pemantauan proses
pembelajaran dilakukan melaksanakan pembelajaran.
oleh kepala sekolah/ pemantauan proses - Kepala sekolah melaksanakan pemantauan proses
madrasah mencakup tahap pembelajaran yang pembelajaran sesuai tahapan tersebut.
perencanaan, tahap mencakup tahap
pelaksanaan, dan tahap perencanaan, tahap
penilaian hasil pelaksanaan, tahap
pembelajaran. penilaian hasil
pembelajaran.
26 Supervisi proses - Kepala sekolah sudah - Kepala sekolah membuat program supervisi proses
pembelajaran dilakukan melaksanakan supervisi pembelajaran.
oleh kepala proses pembelajaran - Kepala sekolah melaksanakan supervisi dikelas dan
sekolah/madrasah dengan melakukan melakukan tindak lanjut .
dengan melakukan kunjungan kelas serta
kunjungan kelas serta malakukan tindak
melakukan tindak lanjut lanjut.
dengan cara pemberian
contoh, diskusi, pelatihan,
dan konsultasi.
27 Evaluasi terhadap guru - Kepala sekolah sudah - Kepala sekolah menyusun program evaluasi guru.
dalam proses pembelajaran mengevaluasi guru - Kepala sekolah melaksanakan evaluasi guru dengan
dilakukan oleh kepala dalam proses memperhatikan 4 aspek tersebut.
sekolah/madrasah dengan pembelajaran dengan
memperhatikan 4 aspek, memperhatikan 4 aspek
yaitu: (1) persiapan,
(2) pelaksanaan, (3)
evaluasi pembelajaran, dan
(4) rencana tindak
lanjut.
28 Kepala sekolah/madrasah - Kepala sekolah sudah - Kepala sekolah melaporkan hasil pengawasan proses
menyampaikan hasil menyampaikan hasil pembelajaran kepada pemangku kepentingan.
pengawasan proses pengawasan proses
pembelajaran kepada pembelajaran kepad
a
pemangku kepentingan. pemangku kepentingan.
29 Kepala sekolah/madrasah - Kepala sekolah sudah - Kepala sekolah menindak lanjuti hasil pengawasan proses
melakukan tindak lanjut melakukan tindak lanjut pembelajaran.
terhadap hasil terhadap hasil
pengawasan proses pengawasan proses
pembelajaran. pembelajaran.
2. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Kondisi Sekolah
No Solusi untuk Pemenuhan Standar
Sesuai Standar Permen
Butir Realita Sekarang
pada Intrumen Akreditasi
30 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Sebagian besar guru sudah menerapkan pembelajaran
pengalaman belajar untuk pengalaman belajar untuk PAIKEM.
memiliki kemampuan memiliki kemampuan
berpikir logis, kritis, kreatif, berfikir logis, kritis,
dan inovatif dalam kreatif dan inovatif dalam
pengambilan keputusan. pengambilan keputusan
31 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Guru dalam menyusun RPP sudah ada kegiatan elaborasi,
pengalaman belajar yang pengalaman belajar yang eksplorasi, elaborasi, konfirmasi.
menunjukkan rasa menunjukan rasa
keingintahuan yang tinggi keingintahuan yang tinggi
dan menyadari potensinya. dan menyadari potensinya
32 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Guru sudah menyusun RPP bidang studi IPA dan IPS
pengalaman belajar yang pengalaman belajar yang dengan langkah – langkah sesuai BSNP
menunjukkan kemampuan menunjukan kemampuan
mengenali gejala alam dan mengenali gejala alam
sosial. dan sosial
33 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Guru membuat RPP dan melaksanaknnya
pengalaman belajar pengalaman belajar menggunakan media yang sesuai dalam proses
menggunakan informasi menggunakan informasi pembelajaran.
tentang tentang lingkungan
lingkungan sekitar secara sekitar secara logis, kritis,
logis, kritis, dan kreatif dan kreatif melalui
melalui pemanfaatan pemanfaatan
sumber belajar berupa; (1)
bahan ajar, (2) buku teks, sumber belajar berupa;
(3) perpustakaan, (1) bahan ajar, (2) buku
(4) laboratorium, dan (5) teks, (3) perpustakaan,
internet. (4) laboratorium, dan (5)
internet.
34 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Guru dalam proses belajar mengajar memanfaatkan buku
pengalaman belajar yang pengalaman belajar yang teks yang sesuai dan buku – buku penunjang yang ada di
menunjukkan kegemaran menunjukan kegemaran perpustakaan.
membaca dan menulis. membaca dan menulis
35 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Guru dalam proses belajar mengajar memanfaatkan media
pengalaman belajar yang pengalaman belajar yang lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
menunjukkan kecintaan dan menunjukan kecintaan
kepedulian terhadap dan kepedulian terhadap
lingkungan sosial dan fisik. lingkungan sosial dan
fisik.
36 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar mengacu
pengalaman belajar yang pengalaman belajar yang pada seni dan budaya masyarakat sekitar.
menunjukkan kemampuan menunjukan kemampuan
untuk melakukan kegiatan untuk melakaukan
seni dan budaya lokal. kegiatan seni dan budaya
lokal
37 Dalam satu tahun terakhir, - Siswa sudah memperoleh - Guru mengajak siswa untuk mengenal, memahami dan
siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mematuhi aturan – aturan sosial yang berlaku di
pengalaman belajar untuk dapat mematuhi aturan – lingkungannya.
dapat mematuhi aturan- aturan sosial yang berlaku
aturan sosial yang berlaku di di lingkungannya
lingkungannya.
38 Dalam setahun terakhir - Siswa sudah memperoleh - Guru dan siswa melaksanakan upacara bendera setiap hari
siswa memperoleh pengalaman belajar yang senin dan peringatan hari – hari besar
pengalaman belajar yang dapat menunjukan - Guru mengajak siswa untuk menggunakan produk – produk
dapat menunjukkan kecintaan dan dalam negeri
kecintaan dan kebanggaan kebanggaan terhadap
terhadap bangsa, negara bangsa, negara dan tanah
dan tanah air Indonesia. air indonesia
39 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Sekolah sudah melaksanakan kegiatan senam pagi dan
pengalaman belajar yang pengalaman belajar yang jum’at bersih dan wajib membaca 30 menit setiap hari.
menunjukkan kebiasaan menunjukan kebiasaan
hidup bersih, sehat, bugar, hidup bersih, sehat,
aman dan memanfaatkan bugar, aman dan
waktu luang. memanfaatkan waktu
luang.
40 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Sekolah sudah memiliki musholla dan digunakan untuk shalat
pengalaman belajar untuk pengalaman belajar untuk berjamaah dan untuk kegiatan BTA.
dapat menjalankan ajaran agama dapat menjalankan ajaran
yang dianut sesuai agama yang dianut
dengan tahap perkembangan sesuai dengan tahap
anak. perkembangan anak.
41 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Sekolah sudah melaksanakan pembelajaran pedidikan agama dan PKn
pengalaman belajar untuk pengalaman belajar untuk sesuai jadwal,
menghargai keberagaman agama, menghargai keberagaman - Sekolah melaksanakan kegiatan peringatan hari –hari besar agama.
bangsa, suku, ras, dan agama, bangsa, suku,
golongan sosial ras, dan golongan sosial
ekonomi. ekonomi.
42 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Sekolah sudah melaksanakan pembelajaran dengan
pengalaman belajar pengalaman belajar menggunakan metode kerja kelompok dan diskusi
bekerjasama dalam bekerjasama dalam - Sekolah selalu melaksanakan kegiatan kerja bakti dan melaksanakan
kelompok, kelompok, piket harian masing – masing kelas.
tolong-menolong dan tolong-menolong dan
menjaga diri sendiri dalam menjaga diri sendiri
lingkungan keluarga dalam lingkungan
dan teman sebaya. keluarga dan teman
sebaya.
43 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Sekolah sudah melaksanakan pembelajaran yang
pengalaman belajar yang pengalaman belajar yang menggunakan metode diskusi.
menunjukkan kemampuan menunjukkan kemampuan
memecahkan masalah memecahkan masalah
sederhana dalam kehidupan sederhana dalam
sehari-hari. kehidupan sehari-hari.
44 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Sekolah sudah melaksanakan proses pembelajaran yang menggunakan
pengalaman belajar dalam pengalaman belajar dalam metode sosio drama dan menulis karya sastra
berkomunikasi baik lisan berkomunikasi baik lisan - Sekolah memiliki mading untuk hasil karya siswa.
maupun tulisan. maupun tulisan.
45 Siswa memperoleh - Siswa sudah memperoleh - Sekolah sudah melaksanakan pembelajaran bahasa indonesia dan
pengalaman belajar yang pengalaman belajar yang matematika sesuai jadwal yang muat kemampuan keterampilan
menunjukkan keterampilan menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
menyimak, berbicara, menyimak, berbicara,
membaca, menulis, dan membaca, menulis, dan
berhitung. berhitung.
46 Sekolah/Madrasah memiliki - Sekolah sudah memiliki prestasi - Sekolah sudah memiliki rata – rata hasil USBN diatas 7,0 dalam tiga
prestasi yang ditunjukkan dengan yang ditunjukkan dengan rata- tahun terakhir.
rata-rata rata - Siswa yang diterima di SMP Negeri lebih dari 50%.
hasil ujian nasional sekolah hasil ujian nasional
sekolah
3. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Kondisi Sekolah
No Solusi untuk Pemenuhan Standar
Sesuai Standar Permen pada
Butir Realita Sekarang
Intrumen Akreditasi
47 Guru memiliki kualifikasi - Guru sudah memiliki - Sekolah sudah memiliki 4 guru yang memiliki kualifikasi
akademik kualifikasi akademik akademik minimum kecuali guru kelas 4.
minimum. minimum.
48 Guru agama, guru pendidikan - Guru agama, guru - Sekolah sudah memiliki guru agama dan penjasorkes
jasmani, dan guru kesenian pendidikan jasmani, sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
mengajar dan guru kesenian
sesuai dengan latar belakang sudah mengajar
pendidikannya. sesuai dengan latar
belakang
pendidikannya.
49 Guru memiliki kompetensi - Guru sudah memiliki - Sekolah sudah memiliki sebagian besar guru yang
pedagogik sesuai dengan kompetensi pedagogik pendidikannya S1 PGSD.
prinsip-prinsip sesuai dengan prinsip-
pembelajaran. prinsip pembelajaran.
50 Guru memiliki kompetensi - Guru sudah memiliki - Guru di sekolah selalu memberikan contoh tingkah laku
kepribadian sebagai agen kompetensi kepribadian yang sopan dan santun serta mematuhi peraturan yang
pembelajaran. sebagai agen berlaku di sekolah.
pembelajaran.
51 Guru berkomunikasi secara - Guru sudah - Guru selalu berkomunikasi antar PTK, masyarakat
efektif, empatik, dan santun berkomunikasi secara dilingkungan sekolah ( menengok bila ada warga sekolah
dengan sesama efektif, empatik, dan yang sedang sakit, mengikuti kegiatan sosial dilingkungan
pendidik, tenaga kependidikan, santun dengan sesama masyarakat )
orang tua, dan masyarakat. pendidik, tenaga
kependidikan, orang
tua, dan masyarakat.
52 Guru memiliki kesehatan - Guru sudah memiliki - Semua guru dalam kondisi sehat jasmani dan rohani rata –
jasmani dan rohani untuk kesehatan jasmani dan rata dalam 1 bulan kehadiran mencapai 100%
menjalankan tugas rohani untuk
mengajar dan tugas lainnya. menjalankan tugas
mengajar dan tugas
lainnya.
53 Kepala sekolah/madrasah - Kepala sekolah sudah - Kepala sekolah sudah memiliki sertifikat pendidik dan SK
berstatus sebagai guru, berstatus sebagai guru, sebagai Kepala Sekolah.
memiliki sertifikat memiliki sertifikat
pendidik, dan Surat Keputusan pendidik, dan Surat
(SK) sebagai kepala Keputusan (SK) sebagai
sekolah/madrasah. Kepalasekolah
/madrasah.
54 Kepala sekolah/madrasah - Kepala sekolah sudah - Kepala sekolah sudah memiliki ijazah S1 Kependidikan .
memiliki kualifikasi akademik memiliki kualifikasi
minimum akademik minimum
Sarjana (S1) atau Diploma Sarjana (S1) atau
Empat (D-IV). Diploma Empat (D-IV).
55 Kepala sekolah/madrasah - Kepala sekolah sudah - Kepala sekolah sudah memiliki mengajar selama 24 tahun.
memiliki pengalaman mengajar memiliki pengalaman
sekurangkurangnya mengajar
5 tahun. sekurangkurangnya
5 tahun.
56 Kepala sekolah/madrasah - Kepal sekolah sudah - Kepala sekolah selalu bersikap sopan dan santun, memberi
memiliki kompetensi memiliki kompetensi tauladan kepad seluruh warga sekolah dan masyarakat.
kepribadian. kepribadian.
57 Kepala sekolah/madrasah - Kepala sekolah sudah - Kepala sekolah selalu mengikut sertakan siswa apabila
memiliki kemampuan memiliki kemampuan ada kegiatan lomba akademik maupun non akademik.
manajerial yang manajerial yang - Kepala sekolah memberi peluang / kesempatan kepada
ditunjukkan dengan ditunjukkan dengan guru dan tenaga kependidikan untuk melanjutkan
kemajuan/keberhasilan dalam kemajuan/keberhasilan pendidikan dan mengikuti diklat yang menunjang
mengelola:(1) dalam mengelola:(1) profesinya.
kesiswaan, (2) guru dan tenaga kesiswaan, (2) guru dan - Kepala sekolah selalu membuat proposal untuk
kependidikan, (3) tenaga kependidikan, mengembangkan sarana dan prasarana disekolah.
pengembangan (3) pengembangan
kurikulum, (4) sarana dan kurikulum, (4) sarana
prasarana, (5) pembiayaan, dan dan prasarana, (5)
(6) pembiayaan, dan (6)
hubungan masyarakat. hubungan masyarakat.
58 Kepala sekolah/madrasah - Kepala sekolah sudah - Kepala sekolah memfasilitasi pengadaan koperasi sekolah,
memiliki kemampuan memiliki kemampuan kantin sekolah.
kewirausahaan yang kewirausahaan yang
ditunjukkan dengan adanya ditunjukkan dengan
kegiatan kewirausahaan adanya kegiatan
sebagai sumber kewirausahaan sebagai
belajar siswa seperti: (1) sumber belajar siswa
koperasi siswa, (2) seperti: koperasi siswa,
peternakan/perikanan, (3) kantin sekolah, unit
pertanian/perkebunan, (4) lainlain.
kantin sekolah, (5) unit
produksi dan lainlain.
59 Kepala sekolah/madrasah -Kepala sekolah sudah - Sekolah memiliki MOU dengan puskesmas, DLLAJR,
memiliki kemampuan memiliki kemampuan - Sekolah memiliki pengurus komite sekolah,
bekerjasama dengan bekerjasama dengan - Sekolah selalu berpartisipasi dalam kegiatan dimasyarakat
pihak lain untuk kepentingan pihak lain untuk ( kerja bakti, kegiatan sosial )
sekolah/madrasah,berpartisipasi kepentingan
dalam sekolah/madrasah,
kegiatan sosialberpartisipasi dalam
kemasyarakatan, dan memiliki kegiatan sosial
kepekaan sosial terhadap kemasyarakatan, dan
orang atau kelompok lain. memiliki kepekaan
sosial terhadap
orang atau kelompok
lain.
60 Kepala sekolah/madrasah - Kepala sekolah sudah - Kepala sekolah memiliki program supervisi dan buku
melakukan supervisi dan melakukan supervisi catatan supervisi dan monitoring
monitoring setiap dan monitoring setiap
tahun. tahun
61 Tenaga administrasi minimum - Tenaga administrasi - Sekolah sudah memiliki tenaga administrasi yang sesuai
memiliki kualifikasi akademik sudah memiliki dengan kualifikasi ( SLTA )
pendidikan kualifikasi akademik
menengah atau yang sederajat. menengah atau yang
sederajat
62 Tenaga administrasi memiliki - Tenaga administrasi - Tenaga memiliki Ijazah
latar belakang pendidikan sudah memiliki latar
sesuai dengan belakang pendidikan
tugasnya. sesuai dengan tugasnya
63 Tenaga perpustakaan minimum - Sekolah belum - Sekolah belum memiliki Tenaga Perpustakaan
memiliki kualifikasi akademik memiliki tenaga
pendidikan perpustakaan
menengah atau yang sederajat.
64 Tenaga perpustakaan memiliki - Sekolah belum - Sekolah belum memiliki Tenaga Perpustakaan
surat penugasan sebagai memiliki tenaga
penanggung perpustakaan
jawab perpustakaan.
65 Sekolah/Madrasah memiliki - Sekolah sudah - Sekolah sudah memiliki petugas layanan khusus (
petugas layanan khusus, yaitu: memiliki petugas Penjaga Sekolah ).
(1) penjaga layanan khusus, yaitu :
sekolah/madrasah; (2) tukang Penjaga, tenaga
kebun; (3) tenaga kebersihan; kebersihan
(4)
pengemudi; dan (5) pesuruh.
4. STANDAR SARANA PRASARANA
Kondisi Sekolah
No Solusi untuk Pemenuhan Standar
Sesuai Standar Permen
Butir Realita Sekarang
pada Intrumen Akreditasi
66 Sekolah/Madrasah memiliki - Sekolah belum - Sekolah memiliki surat perjanjian sewa tanah dari desa
luas lahan sesuai dengan memiliki lahan sesuai setempat.
ketentuan. dengan ketentuan
67 Sekolah/madrasah berada di - Sekolah sudah berada di - Sekolah sudah berada dilokasi yang strategis
lokasi yang aman, terhindar lokasi yang aman,
dari potensi terhindar dari potensi
bahaya yang mengancam bahaya yang
kesehatan, keselamatan mengancam kesehatan,
jiwa, dan memiliki keselamatan jiwa, dan
akses untuk penyelamatan memiliki akses untuk
dalam keadaan darurat. penyelamatan dalam
keadaan darurat.
68 Lahan sekolah/madrasah - Sekolah sudah berada di - Sekolah sudah berada dilokasi yang strategis dan aman
berada di lokasi yang lokasi yang terhindar
terhindar dari gangguan dari
pencemaran air, pencemaran gangguanpencemaran
udara, pencemaran tanah, air, pencemaran udara,
dan kebisingan pencemaran tanah,
69 Sekolah/Madrasah berada di - Sekolah sudah berada di - Sekolah memiliki surat perjanjian sewa tanah dari desa
lokasi yang sesuai dengan lokasi yang sesuai setempat.
peruntukan, dengan peruntukan,
memiliki status hak atas memiliki status hak atas
tanah, ijin pemanfaatan dari tanah, ijin pemanfaatan
pemegang hak atas dari pemegang hak atas
tanah, dan ijin mendirikan tanah, dan ijin
bangunan. mendirikan bangunan.
70 Sekolah/madrasah memiliki - Sekolah sudah memiliki - Sekolah sudah memiliki bangunan yang sesuai ketentuan.
lantai bangunan sesuai lantai bangunan sesuai
dengan ketentuan dengan ketentuan
luas minimal. luas minimal.
71 Bangunan sekolah/madrasah - Sekolah sudah memiliki - Sekolah sudah memiliki bangunan yang sesuai dengan
memiliki struktur yang struktur yang stabil dan ketentuan
stabil dan kokoh kokoh serta dilengkapi
serta dilengkapi dengan dengan sistem
sistem pencegahan bahaya pencegahan bahaya
kebakaran dan petir. kebakaran
72 Sekolah/Madrasah memiliki - Sekolah sudah memiliki - Sekolah sudah memiliki saluran air, sumber air bersih (
sanitasi di dalam dan di luar sanitasi di dalam dan di sumur gali ) dan tempat sampah dan saluran air hujan.
bangunan yang luar bangunan yang
dapat memenuhi kebutuhan: dapat memenuhi
(1) air bersih, (2) saluran air kebutuhan: (1) air
kotor bersih, (2) saluran air
dan/atau air limbah, (3) kotor dan/atau air
tempat sampah, dan (4) limbah, (3) tempat
saluran air hujan. sampah, dan (4) saluran
air hujan.
73 Bangunan sekolah/madrasah - Sekolah sudah memiliki - Sekolah sudah memiliki ventilasi dan pencahayaan yang
memiliki ventilasi udara dan ventilasi udara dan memadai.
pencahayaan pencahayaan
yang memadai. yang memadai.
74 Bangunan sekolah/madrasah - Sekolah sudah memiliki - Sekolah sudah memiliki instalasi listrik.
memiliki instalasi listrik instalasi listrik atau
atau sumber daya sumber daya lain.
lain.
75 Sekolah/Madrasah memiliki - Sekolah sudah memiliki - Sekolah memiliki IMB dan ijin pemakaian tanah.
izin mendirikan bangunan izin mendirikan
dan izin bangunan dan izin
penggunaan bangunan penggunaan bangunan
sesuai dengan sesuai dengan
peruntukannya. peruntukannya.
A. Simpulan
http://lpmpjateng.go.id/web/index.php/arsip/artikel/444-evaluasi-diri-
sekolah-eds. Diakses pukul 05:48, 22 oktober 2012