Anda di halaman 1dari 9

Penilaian K13 SD 2018 - Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama

dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Pusat Penilaian Pendidikan dan Pusat Kurikulum
dan Perbukuan) telah menyusun dan menerbitkan Panduan Penilaian pada Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, di antaranya adalah Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD).

Panduan penilaian K13 tersebut dipergunakan sebagai rambu-rambu bagi para pendidik dan
satuan pendidikan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik
yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, juga menjadi pedoman untuk
merencanakan, melaksanakan, mengolah, dan membuat laporan hasil penilaian secara akuntabel
dan informatif.

Seiring dengan perkembangan, terdapat perubahan kebijakan dalam bidang pendidikan


khususnya Kurikulum 2013 yang mengatur standar-standar di dalamnya, kebijakan terkait
dengan penilaian antara lain: (1). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah; (2). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah; (3). Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah; (4). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan; (5). Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Menengah.

Selain untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan,


mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak serta hasil pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan Kurikulum 2013, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar melaksanakan review dan
revisi pada panduan penilaian kurikulum 2013 yang diterbitkan sebelumnya, dengan harapan
buku panduan penilaian kurikulum 2013 tahun 2018 dapat lebih memenuhi kebutuhan
pengguna, yaitu para pendidik dan satuan pendidikan agar dapat melaksanakan penilaian dengan
baik dan benar.

Tujuan Panduan Penilaian K13 2018 untuk Sekolah Dasar ini dimaksudkan sebagai:
1. Acuan pendidik dan satuan pendidikan dalam merencanakan, mengembangkan instrumen,
melaksanakan, dan mengolah serta melaporkan hasil penilaian.
2. Acuan pendidik dan satuan pendidikan dalam menerapkan program remedial dan program
pengayaan.
3. Acuan kepala sekolah, pengawas, dan pemangku kepentingan dalam memberikan pembinaan
kepada pendidik.
4. Acuan orangtua dalam memahami hasil penilaian dalam buku rapor peserta didik.

Ruang Lingkup Panduan Penilaian K13 2018


Panduan penilaian untuk sekolah dasar mencakup konsep penilaian; penilaian oleh pendidik
yang meliputi penilaian aspek sikap, penilaian aspek pengetahuan, dan penilaian aspek
keterampilan; dan penilaian oleh satuan pendidikan.
Sasaran
Sasaran Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar adalah:
1. Pendidik.
2. Kepala sekolah.
3. Pengawas sekolah.
4. Pembina SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Provinsi.
5. Orangtua.

Dasar Hukum Panduan Penilaian K13 2018


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Indonesia.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 45 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670).
3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2015 – 2019.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kurikulum, pembelajaran, dan penilaian merupakan komponen penting dalam kegiatan


pembelajaran. Komponen tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain. Kurikulum
2013sebagai seperangkat rencana mencakup tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Pembelajaran dilakukan sebagai upaya untuk mencapai kompetensi yang
dirumuskan dalam kurikulum. Sementara itu, penilaian erat kaitannya dengan informasi seputar
peserta didik dan pembelajarannya. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

Dalam melaksanakan penilaian kurikulum 2013 tahun 2018, pendidik dan satuan pendidikan
harus mengacu pada Standar Penilaian Pendidikan. Mengelola pembelajaran dan penilaian
dengan bermutu adalah tugas pendidik dan satuan pendidikan. Dengan melakukan pembelajaran
dan penilaian k13, pendidik akan mampu menjalankan fungsi sumatif penilaian yakni mengukur
dan menilai tingkat pencapaian kompetensi peserta didik serta mendeskripsikan capaian hasil
pembelajaran peserta didik, dan fungsi formatif yakni mendiagnostik kesulitan belajar peserta
didik dalam pembelajaran, memberi petunjuk bagi pendidik dan peserta didik dalam
meningkatkan mutu pembelajaran, mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan, dan perbaikan
proses pembelajaran yang telah dilakukan. Penilaian sebagai fungsi sumatif saat ini dikenal
dengan istilah penilaian atas pembelajaran (assessment of learning) sedangkan penilaian sebagai
fungsi formatif saat ini lebih dikenal sebagai penilaian sebagai pembelajaran (assessment as
learning) dan penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning).

Teknik dan Instrumen Penilaian Kurikulum 2013 Tingkat SD/MI Revisi 2018
Penilaian dilakukan secara autentik untuk melihat kemajuan berlajar siswa yang meliputi sikap,
pengetahuan dan keterampilan (lebih lanjut dapat dilihat pada Permendikbud Republik Indonesia
Nomor 53 tahun 2015 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan
menengah).

I. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL


Penilaian sikap (KI-1 dan KI-2) dimaksudkan sebagai penilaian terhadap prilaku siswa dalam
proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler. Penilaian sikap ditujukan untuk
membina perilaku sesuai budipekerti dalam rangka pembentukan karakter siswa sesuai dengan
proses pembelajaran.

Sikap spritual (KI-1) meliputi kegiatan beribadah, berprilaku syukur, berdoa sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan dan toleransi dalam beribadah. Sikap Sosial (KI-2) meliputi sikap
jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri.

1. Observasi
Penilaian sikap dilakukan oleh guru kelas, guru mata pelajaran dan budipekerti serta guru PJOK.
Sikap dan peerilaku keseharian siswa diamati dan direkam melalui teknik observasi. Aspek sikap
dan perilaku yang diobservasi dapat disesuaikan dengan kegiatan pada saat itu. Untuk
memudahkan penilaian sikap spiritual dan sikap sosial, guru fokus mengamati 5-10 siswa setiap
harinya. Hasil observasi ditulis dalam jurnal hasil observasi.

Lembar Jurnal Observasi Sikap Spiritual (KI-1)


Lembar Jurnal Observasi Sikap Sosial (KI-2)
Hasil penilaian sikap direkap setiap selesai satu tema oleh guru. Guru kelas dan guru mata
pelajaran membahas data penilaian sikap sekurang-kurangnya dua kali dalam satu semester.
Hasil pembahasan akan menjadi panduan dalam penyusunan deskripsi penilaian sikap peserta
didik.

2. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri digunakan untuk memberi penguatan (reinforcement) terhadap kemajuan belajar
siswa. Penilaian diri memberi peluang kepada siswa memonitor, memberi penilaian dan
mengevaluasi perkembangan sikapnya sendiri. Dengan demikian siswa diharapkan dapat
memiliki karakter yang baik.

Contoh format penilaian diri aspek sikap spritual:


Contoh format penilaian diri aspek sikap sosial:

II. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


Penilaian pengetahuan (KD dari KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan siswa yang
mencakup dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognisi dalam berbagai
tingkatan proses berpikir. Teknik penilaian pengetahuan menggunakan test tertulis, lisan, dan
penugasan.

1. Test Tertulis
Test tertulis adalah test yang soal dan jawabannya secara tertulis, antara lain berupa pilihan
ganda, isian, benar-salah, menjodohkan dan uraian. Contoh penilaian test tertulis:

Tuliskan nama dan lambang bilangan sesuai contoh :


Contoh :
1. 1.100 dibaca seribu seratus.
2. 2.200 dibaca dua ribu dua ratus.
a. 2.250 dibaca . . .
b. 3.300 dibaca . . .
c. 4.700 dibaca . . .
d. 5.650 dibaca . . .
e. . . . . . dibaca sembilan ribu
f. . . . . . dibaca seribu tujuh ratus
g. . . . . . dibaca dua ribu lima ratus lima puluh
h. . . . . . dibaca sepuluh ribu.
Jumlah soal 8
Nilai maksimal 10
Cara menilai : (Jumlah benar / 8) x 10

2. Test Lisan
Test lisan berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan secara lisan dan siswa
merespon pertanyaan tersebut secara lisan. test lisan bertujuan menumbuhkan sikap berani
berpendapat, mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, percaya diri dan
kemampuan berkomunikasi secara efektif.

3. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan dan
memfasilitasi peserta didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Tugas dapat dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai karakteristik tugas. Tugas tersebut dapat dilakukan di
sekolah, di rumah atau di luar sekolah.

III. PENILAIAN KETERAMPILAN


Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik penilaian kinerja, penilaian
proyek, dan portofolio. Penilaian keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0
sampai dengan 100, predikat dan deskripsi.

1. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance assesment) adalah penilaian yang menuntut siswa
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya kedalam berbagai macam konteks
sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pada penilaian kinerja, penekanannya dapat dilakukan
pada proses atau produk. Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut penilaian
produk, misalnya poster, puisi, dan kerajinan.

Penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut penilaian praktik, misalnya bermain
sepak bola, memainkan alat musik, menyanyi, melakukan pengamatan menggunakan mikroskop,
menari, bermain peran, dan membaca puisi.Penilaian produk maupun penilaian praktik dapat
dilakukan melalui observasi menggunakan rubrik dengan skala penilaian tertentu.

Contoh Rubrik penilaian menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding.


Instrumen Penilaian Kegiatan Menyanyikan lagu cicak-cicak di dinding

2. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan rekaman penilaian autentik yang memperkuat kemajuan dan
kualitas pekerjaan peserta didik. Penilaian portofolio berupa kumpulan dokumen yang berisi
penilaian prestasi belajar, penghargaan, karya peserta didik dalam bidang dan kurun waktu
tertentu. Portofolio dapat berbentuk buku berukuran besar, album berisi foto, audio, vidio,
stopmap/bantek yang berisi kumpulan tugas dan buku kerja peserta didik.

IV. PEMANFAATAN DAN TINDAK LANJUT PENILAIAN


Hasil analisis penilaian pengetahuan dan keterampilan menjadi dasar penentuan tindak lanjut
program yang dibutuhkan peserta didik. Bagi peserta didik yang nialainya belum mencapai
KKM akan mendaapatkan remidial. Peserta didik yang telah mencapai nilai KKM atau lebih
akan mendapatkan pengayaan.

Baca : Proses Penilaian Kurikulum 2013 Revisi Terbaru

Sumber : Buku Guru Kelas 3 Semester I Revisi 2018


Demikian Informasi Tentang Teknik dan Instrumen Penilaian Kurikulum 2013 Tingkat SD/MI
Revisi 2018Terima kasih sudah membaca artikel tentang penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan k13 SD/MI, semoga artikel ini bermanfaat bagi Bapak/Ibu Guru yang menerapkan
kurikulum 2013 serta pembaca semuanya dimanapun berada.

Artikel yang sedang anda baca ini berjudul Teknik dan Instrumen Penilaian Kurikulum 2013
Tingkat SD/MI Revisi 2018. Link Artikel ini adalah

Anda mungkin juga menyukai