Anda di halaman 1dari 3

Tugas Tutorial 2 (MKDK4002)

Nama : Agnes Pramashinta


NIM : 857762291

1. Pada tahap perkembangan emosi dibedakan menjadi dua kategori yaitu basic emotions
dan complex emotion self-conscious,self-evaluation. Jelaskan apa yang dimaksud dan
seperti apa gambaran emosi untuk anak usia SD itu ?
Basic emotion
Sekumpulan emosi yang dimiliki seseorang dari sejak bayi atau tahun pertama
pertumbuhannya.
Saat dilahirkan, bayi menunjukkan kepuasan, jijik, kesusahan dan ketertarikan. Pada
usia 2 bulan, bayi mulai tersenyum saat bertemu dengan orang yang sering berinteraksi
dengannya. Pada usis 2 – 7 bulan mulai muncul marah, takut, gembira, sedih dan
terkejut.
Self-conscious emotion yaitu keadaan emosi yang muncul karena representasi mental
dialami oleh anak yang berusia lebih dari 1 tahun.
Self-evaluative Emotion yaitu emosi yang muncul setelah ia mampu mengevaluasi diri
sendiri dan hal ini dialami oleh anak berusia lebih dari 3 tahun.
Kemudian complex emotion terjadi pada usia 6-12 tahun ( usia pada anak-anak SD)
dimana seorang anak sudah mulai rasa malu, gugup, merasa bersalah, sombong, dll.
Dalam tahap ini seorang anak sudah mulai bisa untuk mengungkapkan emosinya.

2. Keterikatan (Attachment) adalah ikatan emosi antara satu dengan orang lain –
kedekatan fisik secara konsisten-kedekatan emosional. Jelaskan Keterikatan
(Attachment) berdasar teori Psikoanalisis Sigmund Freud dan berilah contoh !

teori psikoanalisis banyak membahas tentang kepribadian, mulai dari dinamika, segi
struktur, dan perkembangannya. Teori ini mengasumsikan bahwa kepribadian
berkembang ketika terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologis tersebuut yang
pada umumnya terjadi pada anak-anak usia dini
contoh.
Seorang bayi yang akan selalu akan mencari ibunya dalam situasi apapun karena bayi
merasa paling aman dengan ibunya yang setiap hari berinteraksi dengannya dan yang
selalu memberinya makan.

3. Konsep diri bukan hasil pembawaan melainkan hasil proses belajar selama
pertumbuhan . lingkungan, pengalaman dan pola asuh orang tua mempengaruhi
motivasi siswa.Jelaskan hubungan konsep diri dengan motivasi belajar siswa pada
jenjang Sekolah Dasar !

Konsep diri adalah cara dan sikap seorang individu dalam memandang dirinya sendiri.
Pandangan atau perspektif diri meliputi aspek fisik maupun psikis, seperti mengenal
karakteristik individu itu sendiri, tingkah laku atau perbuatannya, kemampuan dirinya,
dan sebagainya. Tak hanya mencakup kekuatan diri individu itu saja, melainkan
kelemahan dan kegagalan yang ada pada dirinya.
Hal ini berhubungan salah satunya dengan motivasi belajar anak, karena jika seorang
anak membangun konsep dirinya untuk terus maju dalam hal belajar, maka dirinya
akan selalu termotivasi untuk selalu belajar dan terus untuk meraih hasil belajar yang
memuaskan menurut dirinya.

4. Bagaimana Identitas Diri Terbentuk dan faktor apa saja yang mempengaruhinya ?
jelaskan !

Identitas diri terbentuk melalui penilaian seseorang terhadap dirinya yang


berlandaskan pada pertimbangan budaya, ideologi, dan harapan masyarakat serta
penilaian diri yang didasarkan pada persepsi oaring lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi identitas diri


 Keluarga
Merupakan factor terpenting dalam terbentuknya identitas diri, kondisi
keluarga yang baik akan membangun terbentuknya identitas diri seseorang
menjadi baik pula.
 Interaksi dengan teman sebaya
Dengan interaksi dengan teman sesbaya seseorang dapat menemukan banyak
hal mengenai nilai-nilai kehidupan dan ide-ide, dan terkaadang dengan teman
sebaya seseorang juga mendapatkan dukungan moral tenatang hal-hal yang
dialaminya. Interaksi dengan sebaya juga mampu menumbuhkan pandangan
seseorang tentang kasih sayang, rasa sempati, bagaimana menghargai orang
lain, pemahaman tetntang seseorang, mengetahui nilai-nilai moral. Hal ini
mampu mendukung seseorang untuk mempersiapkan diri menuju kehidupan
yang lebih dewasa.
 Sekolah dan Komunitas
Merupakan tempat yang membuat seseorang untuk mengeksplorasi dirinya,
dan mendukung perkembangan identitas diri. Di sekolah seseorang dibantu
untuk memiliki pemikiran yang lebih luas, belajar bertangung jawab, serta
menemukan sarana untuk dapat memilih hal-hal yang diminati.
 Kebudayaan
Perbedaan budaya mempengaruhi seseorang dalam memandang peran-perann
yang mereka miliki dalam lingkungan masyarakat.
 Kognitif
Cara berpikir seseorang mempengaruhi bagaimana seseorang membangun
identitas dirinya

5. Langkah apa yang dapat saudara lakukakan untuk mendorong berkembangnya moral
pada siswa di kelas saudara agar memiliki moralitas yang baik.Jelaskan !

 Menyiapkan lingkungan anak yang kondusif, bersikap edukatif, dan yang


mampu memberikan stimulasi berbagai pengembangan, termasuk aspek
pengembangan moral dan dukungan secara kolaboratif dari semua orang
terlibat dalam penyelenggaraan yang pendidikan anak.
 Menyusun program kegiatan bermain yang bernuansa penanaman moralitas
yang sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak untuk
melakukannya.
 Menyusun program pembiasaan, khususnya dalam menanamkan pendidikan
moral bagi anak disesuaikan dengan tingkat yang perkembangan dan
kebutuhan anak.
 Lakukan penilaian terhadap proses perkembangan moralitas anak untuk
memantau tingkat keberhasilan dan perubahan sikap serta perilaku yang
muncul setelah stimulasi dengan strategi di atas.
 Menitikberatkan seluruh strategi pengembangan moral bagi anak, tahun pada
kemampuan mereka dalam membantu dirinya sendiri, mengenal teman
sebayanya, dan kemampuan bersosialisasi.
 Menyiapkan berbagai kegiatan yang mampu menstimulasi kerja sama,
toleransi, kejujuran dan kesetiakawanan sebagai sarana melatih agar anak bisa
menghargai hak-hak orang lain.
 Membawa anak ke dalam situasi nyata (real time) untuk mengenalkan
pendidikan moral (field trip) pendukung.
 Menyiapkan media yang memungkinkan anak dapat bekerja sama.
 Menyusun program kepemimpinan kelompok sebagai landasan penanaman
sikap leadership dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.
(sumber : https://mading.id/perspektif/9-strategi-pengembangan-moral-untuk-
anak-sejak-dini/)

Anda mungkin juga menyukai