Anda di halaman 1dari 30

EVALUASI

PEMBELAJARAN DI SD
Kelompok 1
Adhantino Ronadewanta 837516923
Hendra Sakti Iswahyudi 837514905
Mochamad Arif Sugiarto 837537712
Modul 1
Konsep Dasar Penilaian dalam
Pembelajaran
Kegiatan Belajar (KB) 1
Konsep Dasar Penilaian

Dalam bidang pendidikan terdapat dua


pengertian penilaian hasil belajar.

1. Pengertian  penilaian dalam arti asesmen


2. Pengertian penilaian dalam arti evaluasi
Penilaian
Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan informasi
hasil belajar siswa yang diperoleh melalui pengukuran
untuk mejelaskan atau menganalisis unjuk kerja siswa
dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
Guru. Contoh pada ulangan harian, Intan dapat menjawab
tiga dari lima pertanyaan tes uraian tetapi pada ulangan
harian sebelumnya Intan hanya dapat mengerjakan dua
dari lima butir soal yang disediakan. Dari contoh tersebut,
sebenarnya Kita sebagai  Guru telah melakukan tes,
pengukuran, asesmen, dan evaluasi.
TES
Yaitu alat ukur untuk memperoleh informasi hasil
belajar siswa yang memerlukan jawaban benar atau
salah.
OBJEKTIF

TES

URAIAN
Pedoman
Pengamatan

Skala Rating
Bukan
TES
Skala Sikap

Pedoman
Wawancara
Test Objektif
Terdiri dari item-item yang dapat dijawab dengan
jalan memilih salah satu alternatif yang benar dari
sejumlah alternatif yang tersedia.
Kelebihan Tes Objektif
1. Prestasi yang dicapai oleh anak-anak dalam tes
tersebut betul-betul memberikan gambaran yang
representatif tentang penguasaan anak terhadap
bahan pelajaran yang diujikan.
2. Reliabilitas skor yang diberikan terhadap
pekerjaan anak-anak dapat dijamin sepenuhnya
3. Jawaban-jawaban tes objektif dapat dikoreksi
dengan mudah dan cepat, dengan menggunakan
kunci jawaban.
Kelemahan Tes Objektif
1. Siswa yg tidak mengetahui jawaban yang tepat
akan menerka-nerka saja
2. Dibutuhkan biaya yang cukup banyak untuk
menggandakan soal tes tersebut
Jenis-jenis Tes Objektif
1. True-False (Benar-Salah)
2. Multiple choise (Pilihan Ganda)
3. Matching(Mencocokan)
4. Completion(Melengkapi)
Tes Uraian
Adalah suatu bentuk tes yang terdiri dari suatu
pertanyaan yang menghendaki urain-uraian yang
relatif panjang.
Bentuk pertanyaan yg umum adalah meminta kepada
murid murid untuk menjelaskan, membandingkan,
menginterpretasikan dan mencari perbedan.
Kelebihan Tes Uraian
1. Cocok untuk mengukur hasil dari suatu proses
belajar yang kompleks,
2. Memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk
menyusun jawaban sesuai dengan jalan
pikirannya.
Kelemahan Tes Uraian
1. Pemberian skor terhadap jawaban tes uraian
kurang reliable.
2. Tes uraian menghendaki jawaban-jawaban yang
relatif panjang.
3. Mengoreksi tes uraian memerlukan waktu yang
cukup lama serta menghabiskan energi yang lebih
banyak, sebab tiap jawaban harus dibaca satu per
satu secara teliti
 Pengukuran : kegiatan penentuan angka dari suatu objek
yang diukur.
 Asesmen : kegiatan mengumpulkan informasi hasil belajar
siswa yang diperoleh dari berbagai jenis tagihan dan
mengolah informasi tersebut  untuk menilai hasil beajar dan
perkembangan belajar siswa.
 Evaluasi : penilaian keseluruhan program pendidikan mulai
perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk
kurikulum dan penilaian (asesmen) serta pelaksanaannya,
pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, manajemen
pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan.
Kesimpulan
Penilaian : kegiatan untuk memperoleh informasi
pencapaian hasil belajar dan kemajuan belajar siswa
serta mengefektifkan penggunaan informasi tersebut
untuk mencapai tujuan pendidikan
KEDUDUKAN TES, PENGUKURAN,
ASESMEN DAN EVALUASI

Tes merupakan salah satu jenis alat ukur yang


digunakan untuk menagih hasil belajar siswa. Alat
ukur yang digunakan untuk memperoleh informasi
hasil belajar dapat berupa tes dan no tes. Untuk
mengumpulkan data dari hasil tes yang kita berikan
kepada siswa maka kita akan dapat menarik
kesimpulan tentang perkembangan belajar siswa.
Kegiatan inilah yang disebut asesmen.
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
1. Berorientasi pada pencapaian kompetensi
2. Valid
3. Adil
4. Objektif
5. Berkesinambungan
6. Menyeluruh
7. Terbuka
8. Bermakna
PERGESERAN PARADIGMA PENILAIAN
HASIL BELAJAR

Selama ini penilaian hasil belajar siswa kebanyakan


hanya dilakukan dengan menggunakan alat ukur tes
saja. Dengan cara ini maka kita tidak dapat mengukur
keseluruhan hasil belajar yang telah dicapai siswa.
Karena itu, ahli pendidikan mengusulkan penilaian
hasil belajar siswa menggunakan asesmen, dengan
begitu kita dapat mengukur tidak hanya dari hasil
belajar saja tapi juga dari proses belajar siswa secara
menyeluruh
PERGESERAN PARADIGMA PENILAIAN
HASIL BELAJAR

Kita masih sering melihat disekolah-sekolah, guru  hanya


menggunakan tes sebagai satu-satunya alat ukur keberhasilan
belajar siswa. Padahal sebagai salah satu alat ukur hasil belajar
siswa, tes mempunyai beberapa kelemahan antara lain;
1. Hampir semua jenis tes hanya mengukur hasil belajar dalam
ranah kognitif dan keterampilan sederhana.
2. Hasil tes sering dijadikan sebagai satu-satunya indikator
keberhasilan belajar siswa.
3. Dalam pelaksanaannya, tes selalu menimbulkan kecemasan
pada diri peserta tes.
4. Tes sering kali justru mengukum siswa yang kreatif.
PERGESERAN PARADIGMA PENILAIAN
HASIL BELAJAR

Uraian di atas merupakan model penilaian hasil


belajar  yang tradisional.  Dalam model penilaian ini
hasil belajar siswa merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan proses pembelajaran.  Inilah yang
dikenal  dengan penilaian dalam arti asesmen.
Dengan demikian terjadi pergeseran paradigma dari
penilaian yang berorientasi pada hasil akhir saja dan
penilaian yang berorientasi pada proses pembelajaran
dan hasil belajar.
Kegiatan Belajar (KB) 2
Jenis dan Fungsi Penilaian
dalam Pembelajaran
Tes seleksi, tes penempatan, pre test, post test, tes
diagnosis, test formatif, tes sumatif.
Tes Seleksi
Tes seleksi dimaksudkan untuk menyeleksi atau
memilih calon yang data diterima untuk mengikuti
suatu program
Tes Penempatan
Tes penempatan dimaksudkan untuk menempatkan siswa
sesuai dengan kemampuannya, dengan demikian tes
penempatan dapat digunakan untuk mengelompokan
siswa dalam suatu kelompok yang relative sama
(homogen) kemampuan dan keterampilannya

Fungsi tes penempatan, yaitu untuk menempatkan


peserta didik dalam situasi pembelajaran yang tepat
(misalnya dalam penentuan program spesialisasi) sesuai
dengan tingkat kemampuan peserta didik.
Pre Test - Post Test
Pre-test dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
siswa telah memahami materi pelajaran yang akan
disampaikan, sedangkan post-test dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan
program setelah mereka mengikuti program tersebut.
Tes Diagnostik
Tes diagnostic dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan yang
dialami siswa dalam memahami materi pelajaran

Fungsi tes diagnostik yaitu untuk mengetahui masalah-masalah yang


diderita atau mengganggu peserta didik, sehingga peserta didik
mengalami kesulitan, hambatan, atau gangguan ketika mengikuti
program pembelajaran dalam suatu bidang studi.

Tujuan tes diagnostik yaitu, untuk membantu kesulitan atau


mengatasi hambatan yang dialami peserta didik waktu mengikuti
kegiatan pembelajaran pada suatu bidang studi atau keseluruhan 
program pembelajaran.
Tes Formatif
Test formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana siswa dapat menguasai tujuan pembelajaran yang
baru saja diajarkan. Jika banyak siswa yang belum dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka program
pembelajaran tersebut harus diulang

Fungsi tes formatif, yaitu untuk memberikan umpan


balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan
program remedial bagi peserta didik.
Tes Sumatif
Tes sumatif, dimaksudkan untuk menilai keberhasilan
siswa setelah mengikuti seluruh rangkaian proses
pembelajaran, dengan demikian tes sumatif digunakan
untuk menilai hasil belajar siswa

Fungsi tes sumatif, yaitu untuk menentukan nilai (angka)


kemajuan/hasil belajar peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu, sebagai bahan untuk memberikan
laporan kepada berbagai pihak, penentuan kenaikan
kelas dan penentuan lulus-tidaknya peserta didik.
Manfaat Tes
Manfaat bagi siswa:
1. Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah
menguasai bahan program secara menyeluruh.
2. Merupakan penguatan (reinforcement) bagi siswa.
3. Usaha perbaikan.
4. Sebagai diagnosis.
Manfaat bagi guru:
1. Mengetahui sampai sejauh mana bahan yang
diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa.
2. Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan
pelajaran yang belum menjadi milik siswa.
3. Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh
program yang akan diberikan.
SEKIAN...

Anda mungkin juga menyukai