Anda di halaman 1dari 15

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Materi Bahasa Indonesia

Melalui Media Kartu Huruf Siswa Kelas I SDN Sandingrowo I


Kecamatan Soko Kabupaten Tuban.

Fadlilatun Naimah, Sri Rejeki, M.Pd, Wahyudin. S.Pd., M.Ed.


1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Terbuka
2
Prodi, Fakultas, Perguruan Tinggi

E-mail :

ABSTRAK
Pembelajaran membaca permulaan kelas I di SDN Sandingrowo I Kecamatan Soko selama ini masih
belum mengoptimalkan media pembelajaran yang ada di sekolah. Proses pembelajaran masih
menggunakan media konvensional yaitu dengan menggunakan papan tulis dan pembelajaran hanya
berpusat kepada peneliti. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangakn media pembelajaran berupa
kartu huruf di sekolah tersebut.
Dari permasalahan, peneliti menyimpulkan sebagai berikut : 1) Bagaimanakah cara menerapkan
media kartu huruf pada proses pembelajaran keterampilan membaca kelas I SDN Sandingrowo I
Tahun pelajaran 2022/2023?. 2) Bagaimanakah hasil keterampilan membaca melalui media kartu
huruf pada proses pembelajaran kelas I SDN Sandingrowo ITahun pelajaran 2022/2023?
Sesuai dengan permasalahan di atas penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui
cara penerapan media kartu huruf pada proses pembelajaran keterampilan membaca kelas I SDN
Sandingrowo I Tahun pelajaran 2022/2023. 2) Untuk mengetahui hasil keterampilan membaca
melalui media kartu huruf pada proses pembelajaran kelas I SDN Sandingrowo I Tahun pelajaran
2022/2023.
Hasil penelitian menggunakan media kartu huruf adalah sebagai berikut: 1) Hasil pembelajaran
pada siklus I masih belum sempurna karena ada beberapa aspek aktivitas guru belum terlaksana. 2)
Hasil pembelajaran pada siklus II dalam peningkatan kegiatan membaca permulaan peserta didik
dengan menggunakan media kartu huruf mengalami peningkatan dengan tercapainya semua aspek
aktivitas guru terlaksana 3) Peneliti mampu menerapkan media kartu huruf dengan sangat baik. Hal
tersebut terbukti pada pengamatan teman sejawat dengan banyaknya aspek yang terlaksana
terhadap kegiatan pembelajaran dan tujuan pembelajaran tercapai secara optimal.

Kata kunci: Bahasa Indonesia, Membaca Permulaan, Media Kartu Huruf.


ABSTRACT
Learning to read at the beginning of class I at SDN Sandingrowo I, Soko District, so far has not
optimized the learning media in schools. The learning process still uses conventional media, namely
by using blackboards and learning only centered on researchers. Therefore, researchers want to
develop learning media in the form of letter cards at the school.

From the problems, the researchers concluded the following: 1) How do you apply the letter card
media to the learning process of reading skills for class I SDN Sandingrowo I for the 2022/2023
academic year? 2) What are the results of reading skills through letter card media in the learning
process for class I at SDN Sandingrowo I for the 2022/2023 academic year?

In accordance with the problems above, the aims of this study are as follows: 1) To find out how to
apply letter card media to the learning process of reading skills for class I SDN Sandingrowo I,
academic year 2022/2023. 2) To find out the results of reading skills through the media of letter cards
in the learning process for class I at SDN Sandingrowo I for the 2022/2023 academic year.

The results of the study using letter card media are as follows: 1) The learning outcomes in cycle I
were still not perfect because there were several aspects of teacher activity that had not been carried
out. 2) The learning outcomes in cycle II in increasing students' initial reading activities using letter
card media increased with the achievement of all aspects of teacher activity carried out 3)
Researchers were able to apply letter card media very well. This is evident in the observations of
colleagues with the many aspects that are carried out on learning activities and learning objectives
are achieved optimally.

Keywords: Indonesian, Beginning Reading, Letter Card Media.

PENDAHULUAN

Kegiatan membaca merupakan aktivitas yang unik dan rumit, sehingga peserta didik tidak
dapat melakukan hal tersebut tanpa mempelajarinya, terutama anak usia sekolah dasar yang
baru mengenal huruf atau kata-kata. Masalah umum yang dihadapi anak dalam membaca
adalah pada pelaksanaan pengajaran membaca, guru seringkali dihadapkan anak yang
mengalami kesulitan, baik yang berkenaan dengan hubungan huruf, suku kata, kalimat
sederhana, maupun ketidakmampuan anak memahami isi bacaan.

Penggunaan media sangat membantu dalam pembelajaran membaca permulaan bagi peserta
didik kelas I SD. Media merupakan hal yang mutlak diperlukan bagi peserta didik kelas I SD
yang pada umumnya baru berusia 6-7 tahun masih berada pada taraf berfikir konkret, yaitu
anak akan mudah mengenali hal-hal yang bersifat nyata. Disamping itu, dengan alat bantu
yang digunakan oleh guru secara bervariasi akan membangkitkan minat peserta didik dalam
mengikuti pelajaran. Salah satu media yang memungkinkan digunakan oleh guru dalam
pengajaran membaca permulaan ini adalah melalui media kartu huruf.
Pembelajaran membaca permulaan kelas I di SDN Sandingrowo I Kecamatan Soko selama ini
masih belum mengoptimalkan media pembelajaran yang ada di sekolah. Proses pembelajaran
masih menggunakan media konvensional yaitu dengan menggunakan papan tulis dan
pembelajaran hanya berpusat kepada guru. Hal ini menyebabkan kemampuan membaca
permulaan peserta didik masih sangat rendah. Media Kartu Huruf yang ada di sekolah tidak
dipergunakan sebagaimana mestinya dan hanya disimpan dalam lemari.

Dari uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Materi Bahasa Indonesia Melalui
Media Kartu Huruf Siswa Kelas I SDN Sandingrowo 1 Kecamatan Soko Kabupaten
Tuban”.

Pada akhir pembelajaran di kelas I SDN Sandingrowo I Kecamatan Soko ternyata terdapat 10
siswa dari 19 peserta didik yang belum lancer atau mengalami kesulitan dalam membaca kata
atau kalimat dari sumber belajar yang diberikan oleh guru. Menyadari hal tersebut, peneliti
melakukan diskusi dengan guru kelas I untuk mengidentifikasi kekurangan dalam
pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari hasil diskusi tersebut teridentifikasi masalah yang
terjadi dalam pembelajaran yaitu “rendahnya kemampuan membaca permulaan peserta didik
kelas I”.

METODE

Pada proses investigasi terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran
di kelas yang dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses
dan hasil pembelajaran.

Adapun hal-hal yang dipersiapkan adalah membuat rencana terlebih dahulu, melaksanakan,
mengamati dan memberi refleksi tindakan terhadap kegiatan melalui siklus. Model rancangan
yang dikembangkan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah model spiral dari siklus yang
satu ke siklus berikutnya oleh Kemmis dan McTaggart. Model yang dikemukakan oleh
Kemmis dan McTaggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian
dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu; perencanaan (Planning), tindakan
(Action), pengamatan (Observation) dan refleksi (Reflection).
Lokasi Penelitian dilaksanakan di SDN Sandingrowo 1Kecamatan Soko Kabupaten Tuban di
kelas I tahun pelajaran 2022/2023.

Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember 2022.

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas I sebanyak 19 yang terdiri dari 9 laki-laki dan
10 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sandingrowo I.

Instrumen yang digunakan terdiri atas instrument utama dan instrument penunjang. Instrumen
utama adalah peneliti, sebagaimana yang dinyatakan oleh Bogdan dan Biklen (1982) bahwa
“peneliti adalah orang yang paling mengetahui seluruh data dan cara menyikapinya”.
Instrumen penunjang yang dipakai dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, tes dan
dokumentasi.

Sumber data yaitu aspek penelitian yang dapat memberikan informasi yang dapat membantu
perluasan teori. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas I SDN
Sandingrowo 1Kecamatan Soko.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi, observasi dan
catatan lapangan.

Model penelitian yang digunakan dari Kemmis dan McTaggart terdiri dari III siklus namun
dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan II siklus karena rata-rata nilai tes
kemampuan membaca permulaan siswa telah mencapai batas tuntas yang telah ditetapkan dan
sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yakni dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran serta kemampuan membaca permulaan peserta didik.
Tekhnik Analisis data penelitian ini dilakukan dengan pengolahan data secara kualitatif. Data
diambil dari hasil aktivitas guru dan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi dianalisis
dan dinyatakan dalam bentuk presentase yang dihitung dengan menggunakan rumus:

Presentase Nilai Rata-rata = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%

DSI = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100


𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑠

Dimana DSI = Daya Serap Individu

KBK = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 x 100%


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎

Dimana KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal

Siswa dikatakan tuntas klasikal jika lebih dari atau sama dengan 70% siswa telah
tuntas (Depdiknas, 2004).

Dalam penelitian ini, sebagai patokan keberhasilan bagi peneliti pada pembelajaran membaca
permulaan kelas I dengan menggunakan media kartu huruf dengan daya serap individu
minimal ≥ 70 dan ketuntasan belajar klasikal minimal 70% dari jumlah peserta didik yang
ada. Ketuntasan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu ≥ 70 yang
diberlakukan di SDN Sandingrowo I.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data pra survey dalam penelitian ini akan mendeskripsikan kondisi objektif dari tahap
pengumpulan data selama proses pelaksanaan penelitian. Tahap analisis data pra survey berisi
pengolahan data yang telah terkumpul untuk memberikan hasil penelitian sesuai dengan
tujuan penelitian.
Tepatnya hari senin, 7 Oktober 2019 peneliti berada di kelas I SDN Sandingrowo 1
Kecamatan Soko Kabupaten Tuban untuk pendekatan dengan peserta didik dan permohonan
ijin melaksanakan penelitian.

Penelitian ini dilakukan di kelas I SDN Sandingrowo I Kecamatan Soko Kabupaten Tuban
Tahun Pelajaran 2022/2023. Pelaksanaan tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, setiap
siklus meliputi empat tahapan yakni perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi,
dan refleksi. Sebelum pelaksanaan tindakan kelas, dilakukan tes kemampuan awal untuk
mengetahui kemampuan awal peserta didik tentang membaca permulaan.

Berdasarkan hasil tes kemampuan awal diketahui bahwa kemampuan membaca permulaan
peserta didik masih rendah. Hasil Tes kemampuan membaca permulaan pada kondisi awal
sebelum pelaksanaan tindakan dengan nilai rata-rata perolehan 60 dan ketuntasan belajar
klasikal 35%.

Kegiatan awal yang dilakukan pada siklus I yakni menyusun perangkat pembelajaran,
merencanakan tujuan pembelajaran, menyiapkan alat dan bahan ajar serta instrumen
penelitian yang meliputi evaluasi akhir tindakan, lembar observasi kegiatan guru dan peserta
didik, dengan tujuan meningkatkan kemampuan membaca permulaan peserta didik kelas 1
melalui media kartu huruf.

Pada kegiatan pembelajaran masih ada peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasan
guru dan asyik bermain dengan teman sebangku sehingga menggangu teman yang lain. Hal
ini berakibat kurangnya konsentrasi teman yang lain dalam kegiatan pembelajaran. Pelaporan
hasil atau presentasi masih ada beberapa peserta didik kurang berani mengeluarkan pendapat
sehingga untuk mengatasi hal ini guru harus selalu memberi semangat agar dapat
membangkitkan keberanian peserta didik

Hasil pengamatan pada kegiatan pembelajaran di siklus I berada pada kategori cukup dengan
presentase nilai rata-rata 60%. Hal itu disebabkan karena pada siklus I peserta didik belum
terbiasa menggunakan alat/media pembelajaran. Peserta didik juga belum terlalu baik dalam
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, membaca dan mengeja kata-kata,
memperhatikan penjelasan materi dan masih bingung dalam menyimpulkan materi. Selain
itu, masih ada beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk
menindaklanjuti pembelajaran pada siklus II perlu ditekankan kepada siswa mengenai
perhatian peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran.

Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I melalui pembelajaran membaca


permulaan peserta didik menggunakan media kartu huruf, kegiatan selanjutnya adalah
pemberian evaluasi akhir tindakan kegiatan peserta didik kelas I SDN Sandingrowo I. Secara
ringkas hasil analisis tes siklus I dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Hasil Belajar Peserta didik (Tes Akhir Siklus I)


Aspek Penilaian
KKM
A B C
Skor
Nama Siswa DSI
Penilaian
Lafal Intonasi Kelancaran T
TT
No 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Aliffia Ekaputri √ √ √ 10 83,33 √


1

Aurora Borealis √ √ √ 7 58,33 √


2
Lesmana

Defen Agianing √ √ √ 7 58,33 √


3
Mustajab

Fanesa Aulia √ √ √ 11 91,6 √


4
Farika Putri

GustiSatria √ √ √ 8 66,67 √
5
Batara Dewa

6 Julia Safira √ √ √ 11 91,6 √


M. Arzendy √ √ √ 8 66,67 √
7
Widjayanto

M. Arza Arya √ √ √ 8 66,67 √


8
Saputra

9 M. Azkal Fuad √ √ √ 9 75 √

M. Irkham √ √ √ 7 58,33 √
10
Maulana

Rama Satria √ √ √ 11 91,6 √


11
Putra

Revaldi Dechan √ √ √ 9 75 √
12 Elvano

13 Sancila M. Putri √ √ √ 9 75 √

14 Susi √ √ √ 9 75 √

Syafaatun √ √ √ 8 66,66 √
15
Asfyah

Syafira Ismi Nur √ √ √ 7 58,33 √


16
Anjani

Tria Agustina √ √ √ 9 75 √
17
Ramadhani

Wahyu Nur √ √ √ 9 75 √
18 Suswanto

Zahra Fendita D. √ √ √ 6 58,33 √


19
Hartanti

Rata-rata =71,6

Keterangan :

Rata-rata Nilai adalah 165/19 = 8.6 atau 8,6/12 = 71,6

Hasil Analisis yang diperoleh :

Ketuntasan Belajar Klasikal adalah 10 peserta didik atau 10/19 x100% = 52,63
Dari 19 peserta didik yang mengikuti tes akhir siklus I terdapat 9 peserta didik yang
memperoleh nilai kurang dan 10 peserta didik yang memperoleh nilai baik dengan nilai rata-
rata 71,6. Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca permulaan belum memenuhi
batas tuntas yang ditetapkan. Dengan demikian pada tes akhir siklus I ini pembelajaran
membaca permulaan dapat dikatakan belum mencapai tujuan yang diharapkan. Hasil ini
memberikan pengertian bahwa ketuntasan belajar masih belum terpenuhi karena hasil belajar
dapat dikatakan tuntas apabila mencapai presentase ketuntasan klasikal mencapai 70%.

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi dapat diketahui bahwa masih ada beberapa peserta
didik yang kurang lancar dalammembaca permulaan pada kegiatan pembelajaran.

Pada kegiatan pembelajaran siklus I masih ada beberapa peserta didik yang ragu-ragu
menggunakan alat peraga/media, hal ini karena peserta didik belum terbiasa menggunakan
peraga/media dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini pada siklus II, guru
berusaha untuk meningkatkan keberanian peserta didik melalui alat peraga terutama untuk
menarik perhatian digunakan kartu huruf dari kain flannel berwarna.

Pelaksanaan siklus II hampir sama dengan pelaksanaan tindakan siklus I, yaitu membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyiapkan alat dan bahan ajar serta instrument
penelitian yang meliputi evaluasi akhir tindakan, lembar observasi kegiatan guru dan peserta
didik.

Hasil observasi pada siklus II dapat dideskripsikan bahwa peserta didik telah aktif dalam
mengikuti pembelajaran sehingga terlihat adanya peningkatan. Semua peserta didik semakin
antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran pada siklus II,
kegiatan guru telah menunjukkan semua aspek berada pada kategori sangat baik. Begitu pula
pada aktivitas peserta didik berada pada kategori baik dalam proses pembelajaran. Hal ini
berarti taraf keberhasilan aktivitas peserta didik menurut pengamat pada tiap pertemuan
mengalami peningkatan.
Berdasarkan perolehan pada siklus II kegiatan observasi yang dilakukan oleh observer
dengan menggunakan alat peraga/media kartu huruf dalam kegiatan membaca permulaan
peserta didik telah mencapai 95% berada pada kategori sangat baik. Hasil aktivitas peserta
didik dalam proses pembelajaran siklus II telah berada pada kategori baik dengan presentase
nilai rata-rata 80,83. Berdasarkan data hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 19
peserta didik terdapat 15 peserta didik yang memperoleh nilai standar ketuntasan belajar
klasikal (KBK) yaitu 78,94%. Sedangkan yang memperoleh nilai di bawah KKM adalah
sejumlah 4 peserta didik, dengan rata-rata hasil belajar secara keseluruhan sebesar 80,83%.
Artinya, hasil belajar peserta didik sudah mencapai target seperti pada indikator yang
diharapkan yaitu secara klasikal peserta didik dikatakan berhasil belajar apabila 70% dari
jumlah peserta didik.

Pembelajaran pada siklus ini adalah menggabungkan antara membaca huruf menjadi kata dan
kalimat sederhana. Setelah selesai pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus II melalui
pembelajaran membaca permulaan siswa menggunakan media kartu huruf, kegiatan
selanjutnya adalah pemberian evaluasi akhir tindakan kegiatan peserta didik kelas I SDN
Sandingrowo I. Secara ringkas hasil analisis tes siklus II dapat dilihat pada tabel 2.2

Tabel 2.2 Hasil Belajar Peserta didik (Tes Akhir Siklus II)
Aspek Penilaian
KKM
A B C
Skor
Nama Siswa DSI
Penilaian
Lafal Intonasi Kelancaran T
TT
No 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Aliffia Ekaputri √ √ √ 11 91,6 √


1

Aurora Borealis √ √ √ 9 75 √
2
Lesmana

Defen Agianing √ √ √ 8 66,67 √


3
Mustajab
Fanesa Aulia √ √ √ 12 100 √
4
Farika Putri

GustiSatria √ √ √ 8 66,67 √
5
Batara Dewa

6 Julia Safira √ √ √ 12 100 √

M. Arzendy √ √ √ 9 75 √
7
Widjayanto

M. Arza Arya √ √ √ 10 83,33 √


8
Saputra

9 M. Azkal Fuad √ √ √ 11 91,6 √

M. Irkham √ √ √ 8 66,67 √
10
Maulana

Rama Satria √ √ √ 11 91,6 √


11
Putra

Revaldi Dechan √ √ √ 9 75 √
12 Elvano

13 Sancila M. Putri √ √ √ 11 91,6 √

14 Susi √ √ √ 9 75 √

Syafaatun √ √ √ 9 75 √
15
Asfyah

Syafira Ismi Nur √ √ √ 9 75 √


16
Anjani

Tria Agustina √ √ √ 12 100 √


17
Ramadhani

Wahyu Nur √ √ √ 9 75 √
18 Suswanto

Zahra Fendita D. √ √ √ 8 66,67 √


19
Hartanti
Rata-rata =80,83

Keterangan :

Rata-rata Nilai adalah 185/19 = 9,7 atau 9,7/12 = 80,83

Hasil Analisis yang diperoleh :

Ketuntasan Belajar Klasikal adalah 10 peserta didik atau 15 x100% = 78,94%

19

Dari hasil pelaksanaan tindakan di siklus II dapat diketahui bahwa dari 19 peserta didik yang
mengikuti tes akhir terdapat 15 peserta didik yang telah mencapai batas tuntas yang telah
ditetapkan dengan nilai tertinggi yaitu 100, sedangkan 4 peserta didik masih belum mencapai
KKM. Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca permulaan sudah memenuhi
batas tuntas yang ditetapkan. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
maupun ketuntasan klasikal tes kemampuan membaca permulaan yang dicapai peserta didik
telah memenuhi tujuan dari kegiatan pembelajaran

Berdasarkan hasil dari evaluasi/tes akhir, lembar observasi guru dan peserta didik pada siklus
II ini dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan telah maksimal. Peserta didik
merasa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran karena dengan penerapan media
yang menarik anak tidak merasa bosan dalan kegiatan pembelajaran seperti kegiatan bermain.
Sebagian besar peserta didik sudah dapat membaca huruf, suku kata, kata, dan kalimat
sederhana dengan lancar serta penggunaan lafal yang benar. Peserta didik semakin tertarik
untuk belajar membaca karena mereka menyadari bahwa pembelajaran membaca merupakan
hal yang sangat penting. Peserta didik telah mengetahui bahwa untuk dapat mempelajari mata
pelajaran yang lain terlebih dahulu harus mampu membaca. Untuk itu peserta didik selalu
didorong untuk rajin belajar membaca, agar mereka mampu dan gemar membaca.

Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang
kemajuan peserta didiknya dalam upaya kegiatan pembelajaran yang telahi dilaksanakan.
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I, dapat dikatakan bahwa penelitian ini belum
berhasil karena masih ada 9 peserta didik yang belum mencapai batas ketuntasan. Hasil
rata-rata tes kemampuan membaca permulaan siswa pada siklus I sebesar 71,6 dan
ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 52,63%. Hasil ini belum memenuhi batas minimal
indikator kinerja yang ditetapkan.

Hasil rata-rata tes kemampuan membaca permulaan peserta didik pada siklus II sebesar
80,83 dan ketuntasan belajar klasikal yaitu 78,94% Dilihat dari nilai batas minimal sesuai
dengan indikator kinerja, nilai rata-rata peserta didik tersebut sudah memenuhi kriteria.
Sementara 4 peserta didik belum mencapai KKM. Jadi, nilai tes kemampuan membaca
permulaan peserta didik pada siklus II telah mencapai batas tuntas yang telah ditetapkan
dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 78,94%.

Kemampuan peserta didik bertambah meningkat dari siklus I, dan siklus II karena siswa
pada saat pembelajaran menggunakan alat peraga/media merasa terangsang untuk
mempelajari, mengamati, dan mencoba apa yang dilihat dan mudah untuk diketahuinya,
peserta didik lebih terfokus karena peserta didik merasa apa yang dilihat itu memudahkan
untuk diikuti, mudah untuk meniru dan melakukan sesuai dengan petunjuk guru.

Hasil penelitian ini tentang pembelajaran membaca permulaan melalui penerapan media
kartu huruf yang dilakukan sebanyak dua siklus selalu mengalami peningkatan dan telah
dapat mencapai batas tuntas sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Dengan
demikian, penelitian yang dilaksanakan telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yakni
dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta kemampuan membaca permulaan
peserta didik

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan deskripsi data pra survey, interprestasi hasil penelitian dan pembahasan
hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab IV, maka penelitian yang berjudul
“Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Materi Bahasa Indonesia Melalui
Media Kartu Huruf Siswa Kelas I SDN Sandingrowo 1Kecamatan Soko Kabupaten
Tuban”, dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar peserta didik pada siklus I dalam peningkatan kemampuan membaca
permulaan peserta didik memperoleh nilai rata-rata sebesar 71,6 dengan ketuntasan
belajar secara klasikal 52,63%.
2. Hasil belajar peserta didik pada siklus II dalam peningkatan kegiatan membaca
permulaan peserta didik dengan menggunakan media kartu huruf mengalami
peningkatan dengan memperoleh nilai rata-rata 80,83 dan ketuntasan belajar secara
klasikal sebesar 78,94% dan telah memenuhi batas pencapaian indikator keberhasilan.
3. Guru/peneliti mampu menerapkan media kartu huruf dengan sangat baik. Hal tersebut
terbukti dengan banyaknya respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran dan
tujuan pembelajaran tercapai secara optimal.

Sesuai simpulan diatas, peneliti memberikan saran-saran sebagi berikut:

1. Kolaborator: hadirnya kolaborator dalam penelitian mutlak dibutuhkan. Oleh karena


itu, kolaborator harus benar-benar dapat menjadi teman peneliti dalam refleksi awal,
tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dalam setiap siklus.
Kolaborator harus dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada peneliti baik
dalam memilih metode maupun dalam mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan
dalam penelitian. Lebih-lebih pada tahap observasi, kehadiran kolaborator sangat
penting karena peneliti tidak mungkin dapat mengamati kegiatannya sendiri sekaligus
merekam kegiatanpeserta didik.
2. Peserta didik: sebagai subjek penelitian, peserta didik kelas I SDN Sandingrowo 1
Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 2022/2023 hendaknya terus
meningkatkan minat belajarnya, utamanya di dalam membiasakan diri untuk
memperhatikan kegiatan belajar yang disampaikan oleh para guru .
3. Calon peneliti: bagi calon peneliti hendaknya memperhatikan kelemahan-kelemahan
yang terjadi selama siklus I maupun siklus II. Dalam penelitian ini yang dirasa cukup
menyulitkan peneliti dan kolaborator adalah dalam hal memantau atau mengobservasi
kegiatan peserta didik dalam menerapkan media pembelajaran. Besarnya jumlah
peserta didik di dalam kelas membutuhkan solusi agar peneliti dan kolaborator benar-
benar dapat mengamati aktivitas peserta didik dalam melaksnakan kegiatan
belajarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2004). Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Faizalnizbah (2013). Pengertian membaca. Tersedia:

http://faizalnizbah.blogspot.sg/2013/08/pengertian-membaca.html [8 Oktober 2019]

Haryanto, S.Pd (2012). Pengertian Media Pembelajaran. Tersedia:

http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ [8 Oktober 2019].

Hudaita (2009) Pembelajaran Membaca Permulaan Tersedia


http://hudaita.blogspot.com/2009/01/pembelajaran-membaca-permulaan
dengan.html/ (Diakses 9 Oktober 2019)

Santosa, Puji dkk (2005). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia . Jakarta :
Universitas Terbuka

Hariadi, Slamet (2013). Pengertian cara dan makna membaca Tersedia :

http://selamethariadi.com/pengertian-cara-dan-makna-membaca/ [9 Oktober 2019]

Teguh Prasetyo (2009). Pembelajaran membaca dan membaca permulaan. Tersedia :


http://teguhs-atu.blogspot.com/2009/11/pembelajaranmembaca-dan-membaca.html
[9 Oktober 2014]

Suhadinet, “Langkah-Langkah PTK Menurut Kemmis dan McTaggart”


http://suhadinet.wordpress.com/2009/06/08/langkah-langkah-ptk-menurutkemmis-dan-
mctaggart/ (Diakses 9 Oktober 2019).

Anda mungkin juga menyukai