Anda di halaman 1dari 11

KARTU KATA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MEMBACA

PEMAHAMAN PADA MURID KELAS 1 UPT SDN 2 BLITAREJO


TAHUN AJARAN 2022/2023

Yuni Ali, Yuli fitriyani, S.Pd,Dewi Juniayanti, S.Pd., M.Pd.


Pendidikan guru sekolah dasar,FKIP, Universitas terbuka
PGSD, FKIP, Universitas Terbuka
Email : alipare32@gmail.com

ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi awal SD Negeri 2 Blitarejo bahwa hasil
Pemahaman membaca siswa kelas 1 masih sangat kurang. Rendahnya hasil
pemahaman membaca siswa disebabkan oleh penggunaan metode yang tidak sesuai
sehingga penyajian pada materinya kurang menarik menyebabkan siswa kurang
memahami pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman membaca
siswa pada kelas I.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yang pertama bahwa
adapeningkatan kualitas proses pembelajaransetelah diadakantindakan kelas dengan
Metode kartu kata. Dari hasil tindakan siklus 1 diperoleh hasil belajar hanya 7 orang
dari 13 orang siswa yang mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Dengan tindakan siklus 2 diperoleh peningkatan hasil belajar siswa menjadi 10 orang
dari 13 orang yang mencapa KKM.
Dengan demikian, dengan media kartu kata dapat digunakan
untukmeningkatkan kemampuan pemahaman siswa kelas I SDN 2 Blitarejo Tahun
Pelajaran 2022/2023.

Kata Kunci : Hasil Belajar, kartu kata, membaca

ABSTRACT
Based on the results of preliminary observations of Blitarejo 2 Public Elementary
School, the results of grade 1 students' reading comprehension were still lacking. The
low results of students' reading comprehension are caused by the use of inappropriate
methods so that the presentation of the material is less attractive causing students to
understand less of the lesson. This study aims to determine students' reading
comprehension in class I.
Based on the results of the study it can be concluded that the first is that there is an
increase in the quality of the learning process after holding class actions with the word
card method. From the results of cycle 1, the learning outcomes were obtained by only
7 out of 13 students who scored above the minimum completeness criteria (KKM).
With the action of cycle 2, it was obtained an increase in student learning outcomes to
10 people from 13 people who achieved KKM.
Thus, using word cards as media can be used to improve the understanding abilities of
grade I students at SDN 2 Blitarejo for the 2022/2023 academic year.

Keywords: Learning Outcomes, word cards, reading

PENDAHULUAN

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehiduupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi-potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang
maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

untuk mewujudkan tercapainya fungsi dan tujuan pendidikan nasional, maka


pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan dapat mengupayakan
peningkatan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya berdampak positif terhadap
kualitas belajar siswa. Oleh karna itu, diperlikan perhatian khusus dari pemerintah
sebagai pengambil kebijakan untuk mengembangkan kualitas pendidikan, misalnya
menyediakan sarana dan prasarana belajar yang memadai, meluncurkan tenaga
pengajar yang propesional, terlatih dan bertanggung jawab.

Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan dasar merupakan pondasi untuk


keberhasilan jenjang pendidikan selanjutnya yaitu SLTP, SMU dan seterusnya perlu
mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Rendahnya kualitas belajar di tingkat
sekolah dasar (SD) disinyalir sebagai akibat kurangnya media pembelajaran yang
memadai sehingga membatasi ruang gerak guru dalam merancang proses
pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebelum melakukan penelitian di UPT


SDN 2 Blitarejo diperoleh data bahwa persentase siswa tidak tahu membaca masih
cukup tinggi yakni sebesar 68%. Masih tingginya persentase siswa yang buta huruf
disebabkan karena masih banyaknya siswa yang tidak mengikuti pra sekoalah taman
kanak-kanak ataupun play group dan sejenisnya. Hal inilah yang menuntut seorang
guru kelas I untuk dapat merancang metode dan strategi pembelajaran yang
menyenangkan bagi anak yang masih buta huruf dan mencegah kebosanan bagi siswa
yang sudah bias membaca.

Penggunaan media dan alat peraga memungkinkan guru untuk merancang suatu
pembelajaran yang berkualitas dengan berorientasi kepada peningkatan keaktifan siswa
sebagai pebelajar, semakin tinggi tingkat keaktifan siswa dalam belajar semakin tinggi
pula kemungkinan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah disusun oleh guru.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keaktifan siswa misalnya, merancang
pembelajaran yang sesuai dengan dunia anak yaitu bermain sambil belajar, merancang
pembelajaran yang berkesan dengan memanfaatkan media atau alat peraga baik yang
sederhana maupun yang modern dan menciptakan suasana kelas yang kondusif dan
menyenangkan bagi anak.

Rendahnya kualitas pendidikan dasar disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya
adalah pendekatan mengajar yang diterapkan oleh guru tidak efektif untuk mendukung
peningkatan pemahaman siswa dan tercapainya tujuan pembelajaran. Tentu saja ada
banyak pendekatan dan metode yang digunakan oleh guru yang mengajar di sekolah
dasar, namun yang menjadi sorotan penelitian yang penulis lakukan adalah pendekatan
mengajar dengan memanfaatkan media kartu baca dalam pengajaran membaca
permulaan pada siswa kelas 1 sekolah dasar. Adapun dalam pembahasan ini nantinya
aka nada kaitanya dengan kegiatan menulis permulaan karena kegiatan membaca dan
menulis tidak dapat dipisahkan terutama dalam pembelajaran pengenalan huruf yang
biasanya dirancang dalam suatu proses pembelajaran sekaligus. Adapun media kartu
baca yang penulis maksud adalah sebuah alat berupa kartu yang bertuliskan angka,
huruf, kata, suku kata dan kalimat yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu dalam
mengajar membaca dan menulis permulaan.

METODE
Jenis Penelitian ini menggunakan Penelitian tindakan kelas. Dengan menggunakan
media kartu kata. Penggunaan media kartu baca dalam proses belajar mengajar
membaca dan menulis permulaan pada siswa kelas rendah sekolah dasar, pada dasarnya
upaya untuk membantu agar siswa mengenal huruf, membaca dan menulis kalimat-
kalimat pendek.dengan penggunaan media karu baca diharapkan siswa mampu untuk
membaca kata dan menarik minat mereka untuk mempelajari bahan ajar yang sedang
diajarkan oleh guru.
Media kartu baca adalah alat bantu mengajar yang terbuat dari kertas karton,
plastik, karton berperekat yang berbentuk kartu yang bertukiskan huruf, angka, kata, suku
kata, ataupun kalimat pendek.
Media kartu baca pada umumnya digunakan dalam proses pengajaran membaca
dan menulis permulaan pada kelas I sekolah dasar.
Penggunaan media kartu baca tersebut diharapkan dapat memberikan suatu kesan
mendalam pada diri siswa sehingga memperkuat daya ingatnya tentang materi
pembelajaran. Selain itu dengan penggunaan medi kartu baca diharapkan agar proses
pembelajaran membaca dan menulis permulaan dapat berjalan dengan lancar.
Tepat lokasi penelitian di UPT SDN 2 Blitarejo Kecamatan Gadingrejo
Kabupaten Pringsewu, kelas 1 berjumlah 13 orang siswa terdiri dari 10 orang laki-laki
dan 3 orang perempuan. Mata pelajaran yang dilakukan dalam perbaikan pembelajaran
adalah mata pelajaran bahasa indonesia dengan tema kegiatanku.
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan selama 2 siklus yaitu siklus
1 dilaksanakan pada tanggal 8 mei 2023 dan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 12 mei
2023

Peneliti akan melakukan berkolaborasi dengan supervisor atau teman sejawat untuk
membantu tindakan pkp agar objektif. Kolaborasi antara peneliti dengan supervisor atau
teman sejawat dilakukan untuk mengetahui sejauh mana media tersebut dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan pemahaman
membaca siswa kelas I.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN SIKLUS
➢ Skenario Perbaikan Siklus 1 dan siklus 2
1. Sekenario perbaikan siklus 1
Penyusunan skenario perbaikan pembelajaran siklus 1 membuat rancangan
perbaikan pembelajaran siklus I1 dan (RPP siklus 1) kemudian melakkan simulasi
pembelajaran dengan mengacu pada rancangan perbaikan pembelajaran siklus 1.
Setelah melakukan refleksi pada pembelajaran perbaikan peneliti menggunakan
metode kartu kata. Pada kegiatan pembukaan guru melakukan apersepsi dan
menyampaikan tujuan pembelajaran, kegiatan inti guru membuka kegiatan dengan
memperlihatkan kartu kata dengan menyusun kata menjadi kalimat., kegiatan
penutup guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
guru menginformasikan rencana kegiatan pemebelajaran untuk pertemuan
berikutnya dan mengakhiri pelajaran dengan berdo’a.
Strategi yang ditentukan untuk perbaikan pemebelajaran harus dilihatkan baik
pendekatan, model, atau media pembelajaran yang mengacu pada rpp perbaikan
pembelajaran.
2. Skenario Perbaikan Siklus 2
Penyusunan skenario pembelajaran siklus 2 ada beberapa tahapan yaitu tahap awal,
inti dan penutup.
Kegiatan awal guru memberi motivasi, memberikan acuan dan apresiasi dengan
pertanyaan dan menyampaikan tujuan kegatan yang akan dilakukan.
Kegiatan inti siswa diingatkan kembali cara menyusun kata menjadi kalimat yang
baik dan benar. Guru membuka kegiatan dengan memperlihatkan katu kata dan
menyusunya menjadi kalimat yang baik dan benar.

➢ Pelaksanaan Simulasi Perbaikan Pembelajaran


1. Siklus 1
a. Perencanaan
Sesuai dengan rencana penulis yang akan menggunakan metode kartu kata
sebagai media pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas I maka anak
harus dapat menemukan kosa kata tentang kegiatan siang hari dengan tepat,
mampu mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan aturan di
rumah, dan mampu menunjukan kegiatan-kegiatan yang sesuai aturan di rumah.
b. Pelaksanaan
Kegiataan awaal:Pembelajaran diawali dengan penataan ruang kelas yang
sesuai dengan kegiata siang hari. Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
tindakan ini adalah 2 x 35 menit atau satu kali pertemuan. Pembelajaran diawali
dengan penjelasan guru tentang membaca pemahaman. Siswa memberi respon
dengan penjelasan giuru di depan kelas setelah itu baru pelaksanaan metode
kartu kata dimulai. Guru secara acak memanggil siswa maju ke depan untuk
menyusun kata menjadi kalimat.
Kegiatan awal:Guru memberi salam do’a dan presensi. Untuk menghidupkan
suasana kelas agar semangat guru melakukan ice breaking (bernyanyi dan
meneriakan yel-yel penyemangat). Kemudian guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan dan tujuan kegiatan belajar.
Pada kegiatam inti siswa mengamati gambar dan siang hari yang ditunjukan
oleh guru yang disiapkan secara khusus sebagai media. Siswa diminta
mengajukan pertanyaan terkait gambar yang mereka amati, kemudian guru
mengajak siswa mendiskusikan kegiatan-kegiatan di siang hari.
Pada kegiatan penutup guru menyampaikan kesimpulan yang sudah dipelajari
tentang kemudian guru menanyakan bagaimana perasaan siswa selama
mengikuti kegiatan. Guru mengakhiri do’a dan salam penutup.
c. Pengamatan
Suasana kelas saat tindakan dimulai, siswa nampak tenang dan sedikit tegang.
Keseriusan siswa juga nampak pada penampilan eksprresi mereka. Rasa
percaya diri siswa mulai terbangun, hal ini nampak pada penampilan mereka.
Tak satupun siswa yang tidak tampil. Terlihat banyak kekurangan dari seluruh
kriteria siswa memang belum banyak memahami cara menyusun kata menjadi
kalimat.
d. Refleksi
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, banyak informasi yang perlu diambil
untuk perbaikan penampilan siswa, antara lain:
1. Setiap siswa diberikan untuk menyusun kata menjadi kalimat,
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal
yang berkaitan dengan metode kartu kata,
3. Siswa masih terlihat malu-malu.

Siklus 2
a. Perencanaan
Perencanaan perbaikan pembelajaran meliputi kegiatan peneliti menentukan
tema pembelajaran, sesuai dengan rencana penulis yang menggunakan metode
kartu kata sebagai media pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas I
maka anak harus dapat menemukan kembali kosa kata tentang kegiatan di siang
hari dengan tepat, siswa mampu mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang
sesuai dengan aturan di rumah, dan siswa juga mampu menunjukan kegiatan-
kegiatan yang sesuai dengan aturan di rumah.
b. Pelaksanaan
Siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 12 november 2022. Seperti halnya
pelaksanaan tindakan pada siklus pertama waktu yamh diperlukan untuk
pelaksanaan tindakan pada siklus kedua ini 2 kali pertemuan, pertemuan
pertama untuk memperbaiki penyusunan kat menjadi kalimat, dan semua
kategori yang belum terpenuhi, sedangkan pertemuan kedua untuk pelaksanaan
metode kartu kata. Setelah selesai siswa maju ke depan. Pelaksanaan tindakan
pada siklus ini berjalan lancar dan tak satupun siswa yang tidak tampil untuk
menyusun kata menjadi kalimat.
Kegiatan awal:Guru memberi salam,do’a dan presensi, agar menghidupkan
suasana kelas agar semangat guru melakukan ice breaking (bernyanyi dan
meneriakan yel-yel penyemangat). Kemudian guru menjelaskan kegiatan yang
akan dilakukan dan tujuan kegiatan belajar.
Pada kegiatan inti:siswa mengamati gambar yang ditunjukan oleh guru yang
disiapkan secara khusus sebagai media. Siswa diminta mengajukan pertanyaan
terkait penggunaan kartu kata, kemudian guru mengajak siswa untu mencyusun
kata menjadi kalimat yang baik dan benar. Guru mendiskusikan kegiatan-
kegiatan yang telah dipelajari tentang kartu kata.
Pada kegiatan penutup guru menyampaikan kesimpulan yang sudah dipelajari
tentang kartu kata . kemudian guru menanyakan bagaimana perasaan siswa
selama mengikuti kegiatan. Guru mengakhiri do’a dan salam penutup.
c. Pengamatan
Hasil pengamatan pada siklus kedua ini pada pembelajaran bahasa indonesia
tentang kosa kata, ada peningkatan siswa bisa menyusun kata menjadi kalimat
dengan baik dan benar.
Setelah selesai siswa maju ke depan, pelaksanaan tindakan pada siklus ini
berjalan lancar dan tak satupun siswa yang tidak tampil untuk menyusun kata
menjadi kalimat.
d. Refleksi
Setelah seluruh siswa belajar tentang kosa kata, guru dan siswa mencari
kekuranganya. Masing-masing siswa diberi kesempatan untuk bertanya
mengenai hasil penyusunan kosa kata menjadi kalimat.
Pada akhir siklus peneliti mengadakan wawancara mengenai metode
pembelajaran dengan menggunakan metode kartu kata sebagai media
pembelajaran membaca pemahaman pada kelas I, kebanyakan siswa measa
senang mengikuti kegiatan ini.

B. PEMBAHASAN DARI SETIAP SIKLUS


Penelitian tentang penggunaan metode kartu kata sebagai media pembelajaran
membaca pemahaman pada siswa kelas I sebagai model pembelajaran, dalam upaya
meningkatkan kemampuan membaca bahasa indonesia telah selesai dilaksanakan, pada
awal penelitian di siklus pertama, siswa nampak kurang termotivasi untuk melakukan
peneltian tindakan ini. Ada kesan bahwa siswa kurang berminat dengan kegiatan ini. Hal
ini terlihat pada penampilan mereka yang asal-asalan, walaupun tidak semuanya. Pada
siklus II ini seluruh siswa sudah memenuhi kriteria ketntasan minimal (KKM).
Dengan model pembelajaran ini, guru dapat mengarahkan proses pembelajaran
yang melibatkan peran aktif murid , sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan
maksimal. Untuk meningkatkan hasil belajar diperlukan beberapa komponen pendukung
pemelajaran , diantaranya adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.dari hasil
pembelajaran di atas di analisis bahwa penggunaan kartu kaat mempunyai pengaruh positif
terhadap keterampilan berbicara siswa.
Dapat diketahui bahwa permainan kartu kata dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan anak. Ini berarti bahwa dengan menggunakan kartu kata yang
berisikan gambar dan kata dapat membantu untuk dapat membaca kata dan dapat
memahami apa yang anak baca. Pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan
permainan kartu kata membuat anak-anak terlihat senang dalam mengikuti pembelajaran,
anak-anak bebas dari tegangan karena anak tiidak merasa ada tuntutan atau tugas yang
harus dikerjakan, anak-anak leluasa mencari kata-kata yang diminta, kemudian
membacakanya tanpa beban dan membuat semua anak terlibat aktif dalam mengikuti
pembelajaran
Kesulitan yang dialami anak tersebut terus mengalami perbaikan setelah anak
beberapa kali melihat dan membaca kata serta dengan bantuan dari guru.
Anak tidak lagi kesulitan membedakan huruf-huruf tersebut .
SIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Pembelajaran dengan metode kartu kata sebagai media pembelajaran
membaca pemahaman pada siswa kelas I memiliki dampak positif dalam
meningkatkan prestasi hasil belajar siswa dengan ditandai dengan peningkatan
ketuntasan belajar siswa dalam materi pelajaran kosa kata. Penerapan metode-
metode pembelajaran kartu kata mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa dan ditunjukan dengan hasil menysun kata
menjadi kalimat.
Siswa tertaik dan berminat dengan metode-metode pembelajaran kartu kata
sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
Metode kartu kata sebagai media pembelajaran membaca pemahaman adalah salah
satu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu
pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana dengan cara penggunaan kartu
kata siswa dapat menyusun kata menjadi kalimat dengan benar.
B. SARAN
Dari hasil pengamatan agar proses belajar mengajar tentang kosa kat lebih efektif
dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disimpulkan saran
sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan metode kartu kata memerlukan persiapan yang cukup
matang, sehingga guru harus mampu menentukan ata memilih topik yang
benar-benar bisa diterapkan dengan model kartu kata dalam proses belajar
mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, guru hendaknya lebih sering
melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran alau dalam taraf yang
sderhana, dimana siswa nantinya dapat menenmukan pengetahuan baru,
memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih khusus dalam penggunaan metode kartu kata
in, karena pembelajaran dengan metode ini hanya cocok pada kondidi tertentu
saja.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. (2012). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Fitri, R. M., Toharudin, M., & Rizkhi, A. (2022). Penggunaan Media Pembelajaran Kartu
Kata pada Siswa Kelas 4 SDIT Nurul Hidayah
Ibrahim. (2017). Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Teras
Montessori, M. 2013. Metode Montessori: Panduan Wajib untuk Guru dan Orangtua Didik
PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Lintang Ahmad Lazuardi, penerjemah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

National Education Association.(1969). Perangkat lunak dan perangkat keras pendidikan


dapat digunakan untuk menyampaikan informasi
Rumidjan, Sumanto, & Badawi, A, “Pengembangan Media Kartu Kata Untuk Melatih
Keterampilan Membaca Permulaan Pada Siswa Kelas I SD.” Jurnal Sekolah Dasar:
Kajian Teori dan Praktik Pendidikan, Vol 26 No 1, (2020)
Setyanigrum, W. (2010). Strategi Pembelajaran Materi Pecahan untuk Meminimalisir
Miskonsepsi Siswa. tersedia di http://digilib.unimed.ac.id/public/
Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 103
Zaini, A. 2015. Bermain sebagai Metode Pembelajaran Bagi Anak Usia Dini. Tahufula,
3(1), 118-134.

Anda mungkin juga menyukai