Anda di halaman 1dari 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA MATERI

AKU ANAK MANDIRI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING


DI SD NEGERI 18 REJANG LEBONG
Eka Lidia Ningsih1
Gandi Harianto2
Arum Sulastri3
1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Terbuka
2
Dosen PKP PGSD,Universitas Terbuka
3
PGSD, STKIP PGRI Metro
Email 1)
ekalidianingsih13@gmail.com,2)ghandi.harianto@gmail.com
3)
arumsulas3@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menentukan peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran yang
menyenangkan. Pembelajaran bahasa harus mempertimbangkan fisik, minat, pengetahuan, dan iklim
siswa. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan aspek penting yang harus diajarkan kepada siswa,
sehingga tidak mengherankan jika pembelajaran bahasa Indonesia diberikan sejak sekolah dasar. Model
Pembelajaran kooperatif sebagai salah satu bentuk pembelajaran yang menggunakan metodologi melalui
pertemuan-pertemuan kecil siswa untuk bekerja sama dan memperluas kondisi pembelajaran dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Model membantu adalah salah satu model yang sesuai untuk
pengembangan lebih lanjut hasil belajar siswa di sekolah dasar mata pelajaran bahasa Indonesia topik
8, sub pelajaran 2 saya anak mandiri. Subjek penelitian kajian ini adalah siswa kelas III SD Negeri 18
Rejang Lebong. Dalam penelitian ini analis menggunakan 2 siklus. Indikator kesuksesan pembelajaran
ini harus terlihat dari peningkatan nilai normal siswa pada setiap siklusnya. siswa dinyatakan tamat
apabila mendapat nilai ≥ KKM. Tingkat ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 65% dan tingkat
ketuntasan belajar pada siklus II sebesar 88,6%. Dengan demikian, pemanfaatan model pembelajaran
yang bermanfaat ini terbukti mampu mengembangkan lebih lanjut hasil belajar siswa kelas 3 pada materi
Saya Anak Mandiri. di SD Negeri 18 Rejang Lebong.

Kata kunci : Cooperative Learning, Metode Pembelajaran, Hasil Belajar

PENDAHULUAN
Kegiatan Pembelajaran merupakan salah satu cara guru dan siswa berinteraksi dalam
berbagai sistem pendidikan yang bisa membantu siswa belajar bagaimana mencapai tujuan yang
sudah ditentukan. Pendidik menentukan hasil dalam kegiatan belajar siswa, karena guru adalah
teladan dalam berbagi informasi untuk membantu siswa mencapai kemajuan. dalam proses
kegiatan belajar (Hapsari, 2016).

1
Pembelajaran bertujuan untuk dapat diwujudkan melalui pengalaman berkembang yang
dimulai saat siswa duduk di bangku sekolah dasar kemudian berlanjut ke jenjang yang lebih
tinggi. (Latifah, 2022). Inti dari kegiatan sekolah adalah pengalaman mendidik dan
menumbuhkan yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu pencapaian peserta didik
dalam pengalaman pendidikan adalah hasil belajar yang meningkat idealnya sesuai dengan
peningkatan rencana pendidikan yang ditetapkan oleh sekolah..(Rohaeni, 2016). Pembelajaran
bahasa Indonesia pada dasarnya adalah menunjukkan kepada siswa kemampuan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar yang ditunjukkan dengan tujuan dan kemampuannya. Mata
pelajaran bahasa Indonesia menuju emas dapat menyampaikan dengan berhasil dan efektif sesuai
moral yang bersangkutan, baik secara lisan maupun tertulis, menghargai dan berkenan dengan
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa dan bahasa umum, memahami bahasa Indonesia
dan menggunakannya secara sepatutnya dan berdaya cipta untuk tujuan yang berbeda,
memanfaatkan bahasa Indonesia untuk menggarap kemampuan keilmuan, serta pengembangan
kemasyarakatan dan kemasyarakatan, mengapresiasi dan menggunakan upaya artistik untuk
memperluas cakrawala, karakter, dan menambah informasi dan kemampuan berbahasa, serta
mengapresiasi dan mensyukuri tulisan Indonesia. sebagai kekayaan sosial dan keilmuan individu
Indonesia. Melihat akibat persepsi yang telah dilakukan di SD Negeri 18 Rejang Lebong, minat
siswa untuk belajar bahasa Indonesia sangat rendah, hal ini terlihat dari tidak adanya minat siswa
dalam membaca buku-buku yang diberikan. tidak adanya inspirasi dari siswa dalam belajar
membuat siswa sulit untuk membidik dalam mendapatkan pembelajaran yang disampaikan oleh
pendidik. Inspirasi belajar adalah segala daya upaya dalam diri yang mengarah pada latihan
belajar dan menjamin keselarasan latihan belajar serta memberikan pedoman latihan belajar
sehingga tujuan belajar yang ideal dapat tercapai..

Widiarto dkk (2019) juga menyatakan bahwa meningkatnya minat belajar siswa
dikarenakan adanya penggunaan sebuah perubahan pada metode pembelajaran dalam kelas,
salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknik pembelajaran yang tepat, karena dengan
demikian dapat meningkatkan keaktifan siswa dan kemampuan siswa untuk berdiskusi dengan
guru ketika siswa mengalami kesulitan sehingga mendorong minat siswa untuk belajar.
Pendekatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dapat meningkatkan motivasi serta
hasil belajar siswa. Karena Pendekatan pembelajaran yang menarik dan teknik yang
menyenangkan akan menciptakan inspirasi dan minat belajar siswa. Salah satu teknik yang bisa
2
digunakan untuk menjadikan pembelajaran yang menyenangkan ialah metode cooveratipe
learning.

Menurut (Ali, 2021) Pembelajaran dalam model pembelajaran membantu adalah model
pembelajaran yang menitikberatkan pada kerjasama siswa dalam latihan pembelajaran.
Pembelajaran yang menyenangkan mengacu pada teknik pembelajaran di mana siswa bekerja
sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Melihat penemuan yang
ditemukan, ilmuwan terdorong untuk memimpin penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Kelas III Pada Materi Saya Anak Bebas Melalui Model Pembelajaran Bermanfaat
Di SD Negeri 18 Rejang Lebong”. Alasan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat
apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran berbantuan dapat lebih mengembangkan
hasil belajar siswa di SD Negeri 18 Rejang Lebong tahun pelajaran 2023/2024. Manfaat
eksplorasi ini bagi siswa adalah memiliki pilihan untuk lebih mengembangkan hasil belajarnya
dengan menggunakan metode yang sesuai dan menarik bagi siswa.

METODE
Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian kegiatan kelas yang bertujuan untuk
memperluas pemahaman siswa dapat menginterpretasikan materi aku anak merdeka melalui teknik
pembelajaran membantu pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas III di SD Negeri 18 Rejang Lebong
dalam upaya peninngkatan hasil belajar siswa.

Dalam Dalam pemeriksaan ini, analis memasukkan subjek, tempat, dan musim eksplorasi. Subyek
dalam kajian ini terdiri dari seluruh siswa kelas 3 SD Negeri 18 Rejang Lebong. Sedangkan obyek
penjajakan ini adalah SD Negeri 18 Rejang Lebong yang terletak di Jalan Sapta Marga kecamatan Curup
Selatan. kabupaten Rejang Lebong provinsi Bengkulu. Dan untuk alokasi waktu dari penelitian ini yaitu
2-26 Mei 2023.

Dalam melakukan penelitian, peneliti melakukan Penelitian ini sebanyak 2 siklus. Menurut
Wardhani dan Wihardit (2021) yang disesuaikan dari model Hopkins (1993), setiap siklus atau langkah
menuju penelitian ini memiliki empat latihan mendasar yaitu persiapan (Arranging), pelaksanaan
(Acting), persepsi, dan refleksi. Dalam pelaksanaan pengumpulan data, peneliti menggunakan
metode observasi untuk menentukan seberapa terlibat siswa dalam proses pembelajaran dan
sejauh mana mereka mampu menguasai topik, digunakan teknik observasi atau pengamatan.
Pengamat diberikan lembar observasi sebagai metode pengumpulan data.selain itu juga peneliti
juga menggunakan metode pretest dan posttest dimana Peneliti memberikan pertanyaan untuk
mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa ketika menggunakan model
pembelajaran yang bermanfaat. Informasi yang diperoleh ilmuwan merupakan informasi dari
nilai setiap siswa dalam setiap siklus.

3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pra siklus
Sebelum menyelesaikan kegiatan pada siklus 1, peneliti mengarahkan pra-siklus terlebih
dahulu untuk mengetahui kondisi kelas yang akan diperhatikan. Pra-siklus ini berencana untuk
mempermudah para spesialis untuk mengarahkan penelitian di kelas. Dari hasil persepsi nilai
khas siswa kelas III dalam pembelajaran bahasa Indonesia terbilang rendah, yakni rata-rata 7,1
sedangkan KKM 7,5. Masalah ini terjadi karena penggunaan metode yang monoton untuk siswa
sehingga tidak adanya ketertarikan siswa untuk belajar.

4
Siklus 1
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini para ilmuwan mengenali pedoman kemampuan, kemampuan dasar dan
penanda akan digunakan. Pada tahap perencanaan ini pula peneliti menentukan waktu
untuk melaksanakan siklus 1, yaitu ditanggal 5 Mei 2023 pada pukul 08.00-09.20 WIB.
Selanjutnya ditahap ini pula penulis merumuskan rancangan pembelajaran yang akan
digunakan, menyiapkan LKS, menyiapkan soal tes, menyiapkan buku serta alat bantu
yang dapat mendukung proses pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Tahap pelaksanaan
Peneliti melakukan latihan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat dalam
waktu 2x40 menit yang terdiri dari latihan awal, latihan inti dan diakhiri dengan latihan
penutup..
c. Tahap pengamatan
dalam siklus persepsi pendidik menyaring siswa yang mengerjakan soal ulangan dan
membantu siswa yang menghadapi tantangan dalam mengerjakan tes soal. Dari
pembelajaran siklus 1 bahasa Indonesia pokok bahasan Aku Anak Mandiri peneliti
memperoleh hasil tes akhir.

Penilaian hasil belajar siswa kelas III di SD Negeri 18 Rejang Lebong ialah sebagai
berikut:

5
Nilai Siswa
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
65 70 75 80 85

Grafik 2. Frekuensi siklus I

d. Tahap refleksi
Kendala yang muncul pada siklus 1 ialah saat guru menggunakan model Cooperative
Learning pada kelas percobaan, dimana pendidik kurang memahami tahapan pelaksanaan
karena pengajar dan peserta didik masih menyesuaikan dengan tahapan dalam model
pembelajaran Agreeable Learning. Selain itu, tidak adanya pengawasan penggunaan
waktu yang tidak sesuai dengan situasi pembelajaran dengan pembelajaran yang
dilakukan oleh pendidik di ruang belajar. Banyak waktu yang terbuang sia-sia. Dari
sebagian kendala yang ditemui, para ahli merombak untuk memperbaiki kendala yang
terjadi pada siklus 1. Rancangan perbaikan ialah dengan guru lebih mendalami lagi
terkait tahapan-tahapan serta manjemen waktu dalam pembelajaran dengan menggunakan
model cooveratipe learning.

Siklus II
a. Tahap perencanaan
Pelaksannan Siklus II dilakukan dengan melihat hasil refleksi dari siklus I. Siklus II
selesai pada tanggal 22 Mei 2023 pukul 08.00-09.20 WIB. Pelaksanaan siklus II pertama-
tama berfokus pada hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus I dan mencari cara
untuk mengatasinya. Pertama spesialis menyiapkan LKS, menyiapkan soal tes,

6
menyiapkan buku serta alat bantu yang dapat mendukung proses pembelajaran yang akan
dilakukan.
b. Tahap pelaksanaan
Ujian siklus II selesai pada hari Senin tanggal 22 Mei 2023 di kelas III SD Negeri 18
Rejag Lebong. Rencana peningkatan pembelajaran terdiri dari 3 tahap, yaitu: latihan
awal, latihan tengah dan latihan penutup.
c. Tahap pengamatan
Pada tahap ini guru menyebutkan fakta-fakta yang dapat diamati dimana guru membantu
siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Dari hasil percobaan siswa pada siklus II
mendapatkan hasil pembelajaran sebagai berikut :

7
d. Tahap refleksi
Pada siklus II nilai normal yang didapat adalah 80,6. Menurut para ilmuwan, nilai rata-
rata pada siklus II lebih tinggi daripada nilai rata-rata yang didapat pada siklus I yang
hanya 75. Maka dari itu peneliti menganggap bahwa siklus II ini berhasil dan tidak
memerlukan siklus lanjutan.

Pembahasan
Berdasarkan uraian yang didapatkan Pada setiap siklus selesai, nilai rata-rata pra siklus
adalah 65, latihan latihan siklus 1 mendapatkan nilai rata-rata 75 dan latihan latihan siklus II
mendapatkan nilai 80,6. Pada latihan pra siklus 5 siswa dari 27 siswa telah mencapai KKM, pada
latihan siklus pertama 19 siswa menyelesaikan KKM sedangkan pada siklus kedua 23 siswa
menyelesaikan KKM dari seluruh siswa di Kelas III SD Negeri 18 Rejang Lebong. Nilai normal
pada latihan pra siklus, latihan siklus I dan latihan siklus II mengalami peningkatan pada hasil
belajar siswa pada materi Bahasa Indonesia dengan menggunakan model Cooveratipe learning.

Dari hasil pengamatan diatas dan hasil wawancara beberapa siswa bahwa model
cooveratipe learning ini bisa digunakan untuk lebih mengembangkan hasil belajar siswa untuk
substansi mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dikarenakan model pembelajaran yang
bermanfaat ini mengharapkan siswa lebih dinamis selama proses pembelajaran, sedangkan guru
hanya berperan sebagai fasilitator dan mengatur kegiatan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. proses pemebelajaran berlangsung (Dianto et al., 2023).

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas III di SD Negeri 18
Rejang Lebong tahun pelajaran 2023/2024, cenderung diduga bahwa penggunaan model
pembelajaran yang menyenangkan dapat lebih mengembangkan hasil belajar siswa kelas III pada
materi aku anak mandiri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini tergantung dari hasil
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya sehingga diperlukan suatu metodologi dalam
pembelajaran oleh seorang guru. Hasil belajar siswa akan meningkat dengan asumsi pengajar
menggunakan metode atau model pembelajaran yang tepat dan waktu yang tepat bagi siswa.
Oleh karena itu, model cooveratip learning yang menyenangkan ini merupakan salah satu model
pembelajaran yang cocok digunakan untuk menunjukkan cara belajar bahasa Indonesia kepada
siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa penggunaan model
pembelajaran yang bermanfaat ini dapat lebih mengembangkan hasil perolehan siswa yang dapat
dilihat dari nilai rata-rata per siklus..

Adapun saran untuk penggunaan model cooveratipe learning ini ialah bahwa guru harus
terlebih dahului menguasai langkah-langkah model cooveratipe learning ini serta bagaimana
caranya agar penggunaan model ini tidak membosankan bagi siswa.

8
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman, Arief S dkk. 2014. Media Schooling, Peningkatan dan Penggunaannya. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Arikunto, Suharsimi. 2010. Strategi Penelitian Suatu Pendekatan Pelatihan. Jakarta: Rineka
Cipta
Ratnasari, T., and Syibahudin, AS (2020) model pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif
untuk anak usia dini. Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Kemajuan), 2(1), 21-
23.Sulistio,A., and Haryanti,N. (2022). model pembelajaran yang menyenangkan. Focal Java:
Aksara media Aha
Andriani, R., dan Rasto, R. (2019). Inspirasi belajar sebagai penentu hasil belajar siswa. Jurnal
Harian Kantor Dewan Pelatihan, 4(1), 80. https://doi.org/10.17509/jpm.v4i1.14958
Ali, I. (2021). Pembelajaran yang Bermanfaat dalam Menunjukan Sekolah Islam Yang Tegas.
Jurnal Mubtadiin, 7(1), 247-264.
http://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadiin/article/view/82.

Anda mungkin juga menyukai