ABSTRAK
Permasalahan yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah kepasifan siswa, hal ini
disebabkan karena kurangnya komunikasi yang efektif antara siswa dan guru, guru lebih terfokus
pada ceramah. Penelitian ini dilaksanakan di SD 2 Mentawa Baru Hulu Ketapang
Kab.Kotawaringin Timur. Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai
bentuk upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan metode diskusi dan media
gambar dalam pembelajaran PKn materi Sumpah Pemuda. Penelitian ini berjenis penelitian
tindakan kelas dengan subjek penelitian adalah siswa Kelas III SDN 2 Mentawa Baru Hulu, yang
terdiri atas 27 siswa. Pelaksanaan penelitian ini adalah dengan menerapkan metode diskusi
dengan menggunakan media gambar yang terdiri dari dua siklus. Berdasarkan hasil observasi,
hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa kelas III di SDN 2
Mentawa Baru Hulu Ketapang Kab.Kotawaringin Timur. Pada siklus I, diketahui persentase
siswa yang sangat aktif sebesar 33.3% kemudian mengalami peningkatan menjadi 66.7% pada
siklus II. Siswa yang aktif pada proses perbaikan pembelajaran siklus I sebesar 40.7% dan
mengalami penurunan sebesar 33.3% pada Siklus II. Siswa yang cukup aktif sebesar 25.9% pada
siklus I dan menjadi 0% pada siklus II. Persentase hasil belajar siswa pada siklus I berjumlah
75,14 dengan kriteria hasil belajar baik dan pada siklus II menjadi 86 dengan kriteria hasil
belajar sangat baik.
ABSTRACT
The problem at the background of this research is student passivity, this is caused by a lack of effective
communication between students and teachers, teachers are more focused on lectures. This research was
carried out at SD 2 Mentawa Baru Hulu Ketapang, East Kotawaringin Regency. The aim of carrying out
this research is as a form of effort to improve student learning outcomes by applying discussion methods
and image media in learning Civics on the Youth Pledge material. This research is a type of classroom
action research with the research subjects being Class III students at SDN 2 Mentawa Baru Hulu,
consisting of 27 students. The implementation of this research is by applying a discussion method using
image media which consists of two cycles. Based on observations, the research results show that there
has been an increase in learning outcomes for class III students at SDN 2 Mentawa Baru Hulu Ketapang,
East Kotawaringin Regency. In cycle I, it was found that the percentage of students who were very active
was 33.3%, then increased by 33.4% to 66.7% in cycle II. Students who were active in the learning
improvement process in cycle I were 40.7% and experienced a decrease of 7.4% in cycle II actions to
33.3%. Students who were quite active were 25.9% in cycle I and 0% in cycle II. The percentage of
student learning outcomes in cycle I was 75.14 with the criteria for good learning outcomes and in cycle
II it was 86 with the criteria for very good learning outcomes.
PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran sehari-hari, masih banyak siswa yang kurang bersemangat dalam megikuti
pelajaran. Siswa cenderung pasif karena interaksi antara siswa dengan guru masih kurang, guru
lebih terfokus pada metode ceramah sehingga murid hanya mendengarkan selama proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, pembelajaran hanya berpusat pada guru dan media
pembelajaran yang digunakan guru masih kurang mendukung, kurang tepat bahkan terkadang
guru tidak menggunakan media sehingga murid kurang bisa memahami pembelajaran yang
disampaikan sehingga siswa merasa bosan dan mudah mengantuk. Hal Inilah yang
mengakibatkan aktivitas dan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran menjadi kurang aktif
dan mengakibatkan hasil belajar siswa kurang baik.
Sejatinya, penggunaan media yang dibarengi dengan penggunaan metode pembelajaran yang
baik, akan dapat menumbuhkan minat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Hal ini
dipertegas dalam pendapat yang dinyatakan oleh (Adam, 2015) yang dikutip melalui PENSA :
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, media pembelajaran adalah segala sesuatu baik yang berupa
fisik maupun teknis yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat membantu guru
untuk mempermudah dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dengan tujuan
untuk memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Di era globalisasi
yang cukup canggih ini, seorang guru dituntut untuk dapat membuat media pembelajaran dengan
memanfaatkan multimedia yang telah tersedia, dan lebih kretivitas dalam memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai media yang digunakan secara optimal. Penggunaan media yang
efektif dalam proses pembelajaran dapat membuat proses belajar mengajar menjadi lebih hidup,
dimana akan terjalin penyampaian informasi yang dapat diterima dengan mudah oleh siswa dan
mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Hal ini dijelaskan pula pada
Depdikbud (1992:79) dalam PENSA : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, yang menegaskan
bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran akan dapat menambah minat dan
memotivasi siswa dalam pembelajaran, mengurangi atau bahkan menghindari terjadinya
verbalisme yakni dengan penggunaan metode ceramah secara terus menerus, membangkitkan
nalar yang teratur, sistematis, dan untuk menumbuhkan pengertian serta mengembangkan
nilai-nilai yang ada pada pada diri siswa.
Selain dengan penggunaan media yang menarik, penggunaan metode yang bervariasi dan sesuai
dengan media tersebut akan mendukung keberhasilan proses pembelajaran, dalam penelitian kali
ini metode yang digunakan adalah metode diskusi. Metode pembelajaran adalah cara melakukan
atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran pada siswa
untuk mencapai tujuan tertentu. Diskusi adalah suatu proses pertemuan dua atau lebih individu
yang berinteraksi secara verbal dan salaing berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran
melalui cara tukar-menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah.
Metode diskusi merupakan suatu metode yang secara tidak langsung mengajak siswa untuk dapat
ikut serta berperan aktif dalam pembelajaran. Menurut Buchari Alma (2012: 51-52) metode
diskusi adalah suatu proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalaman
secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih
cermat tentang permasalahan atau topik yang dibahasBerdasarkan pengertian di atas dapat ditarik
kesimpulan bawah metode diskusi suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah baik dalam
kelompok kecil maupun kelompok besar dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian,
kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Penggunaan metode diskusi
dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran PKn diharapkan siswa dapat lebih
berkonsentrasi dan belajar aktif dalam proses pembelajaran, menambah minat siswa dalam
belajar, meningkatkan kreatifitas siswa, siswa mampu memahami fakta dan peristiwa
dilingkungannya serta mampu berfikir kritis dan menggunakan atau menerapkan beberapa
pengertian PKn dalam kaitannya dengan kehidupan sehari- hari.
Melalui penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa, upaya yang dapat dilakukan jika terjadi
kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran adalah dengan mencari berbagai metode dan media
pembelajaran yang bervariasi agar pembelajaran lebih bermakna dan mampu membangkitkan
keaktifan siswa, khususnya dalam mata pelajaran PKn. Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan sendiri merupakan suatu Mata Pelajaran yang memfokuskan pada
pembentukan karakteristik siswa sebagai warga negara yang nantinya memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945. Menurut
Permendiknas no 22 tahun 2016.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SDN 2 Mentawa Baru Hulu Ketapang pada hari
Senin tanggal 9 Oktober 2023 aktivitas belajar siswa yang sangat aktif sebanyak 3 siswa
(11,11%), sementara itu 3 siswa aktif (11,11%), 11 siswa cukup aktif (40,7%), dan 10 siswa
kurang aktif (37%). Dapat kita ketahui dari hasil tersebut bahwa masih banyak siswa yang
kurang aktif, yang mana hal ini mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil observasi mengenai
hasil belajar siswa di SDN 2 Mentawa Baru Hulu adalah sebagai berikut, siswa yang termasuk
pada kriteria baik sebanyak 3 siswa (11,11%), 2 siswa kriteria cukup baik (7%), 16 siswa kriteria
kurang baik (59%), 6 siswa kriteria sangat kurang baik (22%). Data tersebut menunjukkan
bahwa perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan
metode pembelajaran yang tepat dan menarik dalam pembelajaran serta media yang dapat
mendukung metode tersebut. Salah satu metode pembelajaran yang bisa dijadikan pilihan
untuk mendukung proses pembelajaran khususnya pembelajaran PKn yaitu metode diskusi
dengan menggunakan media gambar.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas yang
berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Pkn Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas III SD 2
Mentawa Baru Hulu Ketapang Kab : Kotawaringin Timur Tahun Pelajaran 2023/2024”
METODE PENELITIAN
Prosedur dan Desain Penelitian
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian pada jenis penelitian ini merupakan salah satu jenis penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan dengan melakukan observasi pada siswa Kelas III di SDN 2 Mentawa Baru
Hulu Ketapang yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 9 Oktober 2023 yang bertujuan untuk
mengetahui penyebab rendahnya hasil belajar siswa yang terjadi selama proses pembelajaran
PKn, sekaligus sebagai data dan laporan awal dalam menganalisis permasalahan yang terjadi
khususnya pada materi sumpah pemuda di kelas III semester 1 SDN 2 Mentawa Baru Hulu
Ketapang. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam penelitian kali ini dilaksanakan
melalui dua tahapan proses perbaikan pembelajarn yng disebut dengn Siklus I dan Siklus II.
Desain Penelitian
Pernyataan yang diungkapkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2009:16) dikutip
dari (repository.upi.edu/3995/6/S_IND_0900436_CHAPTER3) yang mana diungkapkan bahwa
ada tiga tahapan yang dilaksanakan pada satu siklus yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan
Kelas yakni perencanaan, pelaksanan dan observasi, sehingga apabila dalam tindakan kelas ini
ditemukan kekurangan dan tidak terciptanya target yang telah ditentukan, maka diadakan
perbaikan perencanaan dan pelaksanaan yang kemudian melakukan observasi dan merefleksikan
hasil observasi tersebut pada siklus berikutnya. Dalam penelitian kali ini, tahapan yang dilakukan
dijabarkan sebagai berikut :
a. Tahap perencanaan yakni suatu tindakan yang mencakup semua langkah yang akan
dilaksanakan pada proses pelaksanaan secara rinci pada saat pembelajaran belangsung di
kelas III SDN 2 Mentawa Baru Hulu. Pada tahapan ini segala keperluan pelaksanaan
penelitian tindakan kelas dipersiapkan mulai dari bahan ajar, rencana pembelajaran, metode
dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan digunakan, subjek penelitian serta teknik
dan instrumen observasi disesuaikan dengan rencana.
b. Tahap pelaksanaan tindakan yang merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai
bentuk dari realisasi teori dan strategi pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, serta
tak luput dari kurikulum yang berlaku, dengan harapan hasil yang diperoleh nantinya akan
dapat meningkatkan kerjasama antara peneliti dengan subjek penelitian sehingga nantinya
dapat memberikan refleksi serta evaluasi terhadap permasalahan pembelajaran yang dihadapi
siswa kelas III SDN 2 Mentawa Baru Hulu.
c. Tahap observasi. Tahapan ini merupakan suatu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara
langsung terhadap subjek penelitian yang merupakan bagian pelaksanaan tindakan yang
dalam PTK. Dimana dengan adanya tahapan observasi ini, dapat diketahui ada tidaknya
perubahan yang terjadi terhadap subek penelitian setelah dilakukannya proses pelaksanaan
tindakan terhadap permasalahan yang dialami subyek enelitian dalam pembelajaran PKn
materi Sumpah Pemuda
d. Refleksi. Tahapan ini merupakan kegiatan guru untuk mengetahui apa yang telah dicapai dan
yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran tersebut. Oleh
karena itu hasil dari tindakan yang telah dilakukan sebelumnya perlu dikaji kembali dalam
proses refleksi tersebut, dicermati dan dianalisis, baik dari proses pembelajaran yang telah
dilaksankan antara guru dan siswa, metode yang digunakan, media atau alat peraga maupun
hasil evaluasi.
Desain pembelajaran yang dilaksanakan dalam Penelitian Tindakan Kelas kali ini dapat
digambarkan melalui gambar berikut :
Siklus I Siklus II
Perencanaan Perencanaan
Dari tahapan-tahapan proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dalam Siklus I dan
Siklus II pada subyek penelitian siswa Kelas III SDN 2 Mentawa Baru Hulu, diketahui bahwa
hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran PKn Materi sumpah pemuda dengan melakukan teknik
analisis kualitatif, ditemukan bahwa hasil belajar siswa masih kurang baik. Hal ini diketahui
melalui hasil refleksi bhwa masih banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses
belajar ysng dilaksanakan dan hasil siswa pun terhitung cukup rendah.
Aktif 11 40%
Kurang Aktif 2 5%
Jumlah 27 100%
Berdasarkan Tabel 1 tersebut, diketahui bahwa banyak siswa yang menjadi lebih aktif, yaitu
sangat aktif sebanyak 33%, aktif sebanyak 40%, cukup aktif sebanyak 20%, kurang aktif
sebanyak 5%, dan sangat kurang aktif tidak ada atau sebanyak 0%. Persentase kriteria
keaktifan siswa tertinggi yaitu kriteria aktif sebesar 40%. Sedangkan persentase kriteria
keaktifan terendah adalah kriteria sangat kurang aktif yakni sebesar 0%.
Pada hasil analisis Aktivitas belajar Sikllus II, mengalami peningkatan kembali, yakni
ditunjukkan dallam tabel Analisis aktivitas belajar siswa siklus 2 berikut ini :
Hasil 27 100%
Berdasarkan Tabel diatas, diketahui bahwa frekuensi siswa sangat aktif mengalami
peningkatan sebanyak 2x lipat, dengan persentase kriteria keaktifan siswa tertinggi yaitu
kriteria sangat aktif yakni sebesar 66%. Sementara hasil presentasi keatifan cukup hingga
sangat kurang aktif sebesar 0%. Hal ini membuktikan bahwa adanya media gambar dan
metode diskusi mampu meningkatkan keaktifan siswa,dan hal tersebut tentu saja akn adapt
meningkatkan hasil belajar siswa nantinya. Jika disajikan dalam grafik, maka grafik hasil
analisis keaktifan belajar siswa Kelas 3 SDN 2 Mentawa Baru Hulu Ketapang adalah sebagai
berikut ini :
Jumlah 27 100%
Berdasarkan Tabel 3 tersebut, diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus I ini mengalami
peningkatan, sehingga perolehan hasil yang kurang bauik menjadi 0% yang artinya tidak ada
satupun anak yang memeroleh hasil belajar yang sangat kurang baik, sama halnya pada table
anlisis aktivitas belajar anak, kriteria, pada analisis hasil belajar siswa ini terbagi menjadi 5
kriteria, yaitu sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Pada tabel
di atas kriteria hasil belajar sangat baik sebesar 48%, kriteria hasil belajar baik sebesar 3%%,
kriteria hasil belajar cukup baik sebesar 37%, kriteria hasil belajar kurang baik 11% dan
kriteria hasil belajar sangat kurang baik sejumlah 0%, dengan artian tidak ada hasil belajar
siswa yang tergolong sangat kurang baik. Sementara itu, hasi analisis hasil belajar siswa
siklus 2 adalah sebagai berikut :
Tabel 4 : Analisis hasil belajar siswa siklus 2
Kriteria Hasil Belajar Siswa Frekuensi Prosentase
Sangat Baik 23 85%
Baik 4 14%
Cukup Baik 0 0%
Kurang Baik 0 0%
Sangat Kurang Baik 0 0%
Jumlah 27 100%
Membaca apa yang tertera pada tabel 4, hasil belajar siswa pada Siklus II ini kembali
meningkat, dari hasil analisis yng dilakukan dengan cara melaksanakan evaluasi selama proses
perbaikan pembelajaran berlangsung diperoleh data bahwa hasil belajar sangat baik sebesar 85%,
kriteria hasil belajar baik sebesar 14%, kriteria hasil belajar cukup baik sebesar, kriteria hasil
belajar kurang baik dan sangat kurang baik sebesar 0%. Berdasarkan analisis hasil belajar pada
siklus 1 dan siklus 2, terdapat perbedaan persentase yang menunjukkan peningkatan hasil belajar
dari siklus 1 dan siklus 2.
Berikut ini disajikan diagram perbandingan hasil belajar siswa pada siklus 1 dan siklus 2
secara lebih jelasnya.
DAFTAR PUSTAKA