Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN ULAR

TANGGA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN


DAN HASIL BELAJAR SISWA
MADRASAH TSANAWIYAH NURUNNAJAH
DESA LOPAK AUR KECAMATAN PEMAYUNG
KABUPATEN BATANGHARI

Nurfadilah
Prodi Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Abstrak
Objek penelitian ini adalah media pembelajaran ular tangga. Pengumpulan data menggunakan
observasi dan tes. Teknik observasi siswa sedangkan tes dengan menggunakan ulangan harian
dengan materi gerak pada tumbuhan. Yang menjadi observer adalah guru mata pelajaran Biologi di
MTs Nurunnajah desa lopak aur kecamatan pemayung Kabupaten Batanghari. Hasil penelitian
diperoleh hasil belajar dan keaktifan siswa meningkat dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Kekatian
siswa pada siklus 1 meningkat pada pertemuan ke 3 hingga 73,39%, sedangkan untuk siklus II di
pertemuan ke 6 meningkat hingga 89,74% dengan kategori aktif sekali, dan siklus III meningkat lagi
hingga 96,79% dengan kategori sangat tinggi atau aktif sekali. Untuk hasil belajar yang di peroleh
siswa siklus 1 19 siswa yang berhasil dengan persentase 73%, sedangkan untuk siklus II meningkat
hingga 22 siswa yang berhasil dengan persentase 85%, dan di siklus III meningkat menjadi 26 siswa
yang berhasil dalam pembelajaran dengan persentase 100%. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa penerapan media pembelajaran ular tangga dapat meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar siswa pada mata Biologi di Madrasah Tsanawiyah Nurunnajah desa Lopak Aur
Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari

Kata Kunci: Media Ular Tangga, Kekatifan Belajar, Hasil Belajar

Abstract
[Title : The use of snake ladder media in an effort to improve student activeness and student
learning outcomes madrasah tsanawiyah nununujah lopak aur village pemayung region
Batanghari district] The object of this research is the instructional media snake ladder game , the
collencting of the data using observation and test. students Observation technique while the test using
daily test with the material motion on the plant. The observer is a biology teacher madrasah
tsanawiyah nununujah lopak aur village pemayung region Batanghari district. . The results obtained
from the learning and activity of students cycle I, cycle II, and cycle III. Students' activity in the first
cycle increased at the 3rd meeting to 73.39%, while the second cycle at the 6th meeting increased to
89.74% with the active category once, and the third cycle increased again to 96.79% with very high
category or active once for the learning outcomes obtained by students I 19 successful students with
73% while for cycle II increased to 26 students who succeed in learning by percentage 100%. Based
on these results can be concluded that the application of lecturer snake ladder media can improve the
activity and learning outcomes of students on biology subjects in madrasah tsanawiyah nununujah
lopak aur village pemayung region Batanghari district.

Keywords: snake medium tngga, student activeness, learning outcomes

Pendahuluan kegiatan telah tersedia, masih mungkin terdapat


Biologi adalah salah satu cabang IPA yang sejumlah kendala sehingga proses pembelajaran tidak
mengkaji tentang alam kehidupan nyata, objek yang berjalan seperti yang di harapkan. Kendala-kendalanya
menjadi bahan kajiannya adalah hal-hal yang nyata tersebut misalnya karena prosesnya yang terlalu lama
pula. Oleh karena itu pembelajaran biologi sebaiknya atau terlalu singkat sehingga sulit diamati.
menggunakan pendekatan dan media mendekatkan Peningkatan mutu pendidikan formal di sekolah di
siswa kepada alam dan objek-objek nyata. Dalam pengaruhi oleh keberhasilan proses belajar mengajar.
pengajaran Biologi, ketika perangkat penunjang Proses belajar mengajar tersebut di pengaruhi oleh
berbagai komponen yang mendukung dan saling VIII B memiliki rata-rata nilai 61,95, kelas yang
berkaitan satu sama lain, yaitu guru, siswa, media, dan memiliki nilai dibawah kriteria ketuntasan minimum
metode pembelajaran. Di antara komponen tersebut (KKM) sekolah adalah kelas VIII B.
masing-masing mempunyai peranan yang Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan,
mempengaruhi peranan optimalnya proses ditawarkan sebuah solusi untuk meningkatkan hasil
pembelajaran. Dalam keseluruhan proses pendidikan di belajar siswa menggunakan media ular tangga. Maka
sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
paling pokok. ini berarti bahwa berhasil tidaknya berjudul penggunaan media pembelajaran permainan
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung ular tangga dalam upaya meningkatkan keaktifan dan
kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh hasil belajar siswa madrasah tsanawiyah swasta
siswa sebagai anak didik (Slameto 2003, hal 1). nurunnajah desa lopak aur kecamatan pemayung
Media adalah kata jamak dari medium berasal dari kabupaten batanghari
bahasa latin memiliki arti perantara. Secara definisi
media adalah suatu perangkat yang dapat menyalurkan Metode Penlitian
informasi dari sumber ke penerima informasi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan
Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam Kelasakan (PTK), dengan menggunakan metode
pembelajaran bukan berarti mengganti cara mengajar eksperimen dengan media ular tangga, dimana peran
yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu peneliti disini untuk langsung ke lapangan mengetahui
para guru dalam menyampaikan materi atau informasi apakah dengan media pembelajaran yang peneliti
kepada siswa. Dengan menggunakan media di gunakan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
harapkan terjadinya komunikasi yang komunikatif belajar. Tindakan yang digunakan pada saat penelitian
(Martinis Yamin, 2013, hal 208). yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Pembelajaran IPA-Biologi tingkat SMP/MTS Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs
seharusnya lebih menitik beratkan pada penguasaan Nurunnajah, Desa Lopak Aur, Kecamatan Pemayung,
konsep, fakta, keterampilan tingkat tinggi, dan Kabupaten Batanghari. Pada mata pelajaran ilmu
keterampilan proses. Hal ini mengingat dari pengetahuan alam (IPA) kelas VIII tahun pelajaran
perkembangan peserta didik SMP/MTS sebagian besar 2017/2018. peneliti mengambil lokasi ini dengan
pada taraf transisi dari fase konkrit ke fase operasional mempertimbangkan pernah menjadi guru PPL pada
formal, maka perlu dilatih untuk mulai mampu berfikir sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam
abstrak. Oleh karena itu,pembelajaran biologi lebih mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek
menekankan pada penggunaan media sebagai perantara penelitian yang sesuai dengan penulis. Penelitian ini
menyampaikan informasi dalam pembelajaran. dilakukan pada bulan Juli 2017-September 2017
Proses pembelajaran banyak ditemukan siswa kelas VIII B di MTs Nurunnajah desa lopak aur
permasalahan-permasalahan yang tidak dapat yang terdiri dari 23 siswa yang terdiri dari 15 orang
dipecahkan dengan cepat dan tepat misalnya, siswa laki-laki dan 8 orang perempuan.
hanya mendengarkan materi yang dijelaskan oleh guru.
Melalui media diharapkan siswa dapat memahami
pokok bahasan yang dipelajari dengan baik, karena Prosedur Penelitian
siswa tertarik untuk belajar lebih aktif dengan melihat Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus yaitu
langsung media yang disampaikan guru. siklus I, siklus II, dan siklus III, masing-masing siklus
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di terdiri dari tiga kali pertemuan. pelaksanaan PTK
MTS Nurunnajah tahun ajaran 2017 pada kelas VIII meliputi tiga langkah, yaitu: 1) perencanaan atau
menunjukkan bahwa perhatian siswa sangatlah kurang, planning; 2) tindakan pengamatan; 3) refleksi atau
hal itu ditunjukkan dengan lambannya respon siswa reflecting. Ketiga tahapan tersebut berupa untaian-
dalam menanggapi pertanyaan dari guru. Kemudian untaian seperti alur sehingga sering diistilahkan dengan
apabila disuruh mencoba sebagian besar anak tidak siklus. Adapun prosedur penelitian yang dilaksanakan
bisa, partisipasi anak kurang menyeluruh. Proses adalah tahap perencanaan, ada beberapa langkah-
pembelajaran di kelas masih menggunakan metode langkah yang dilakukan. Pertama, Mengidentifikasi
ceramah yang banyak menekankan pada pelajaran permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran. Kedua,
hapalan saja. Hal itu menjadikan siswa merasa bosan Melakukan analisis kurikulum yang mencakup Standar
dan menjadi kurang tertarik dengan materi yang di Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan
sampaikan. Selain itu, sebelum melakukan penelitian, permasalahan yang terjadi di kelas. Ketiga, Membuat
peneliti mengumpulkan data hasil belajar siswa untuk skenario pembelajaran yang termuat dalam Rencana
melihat ketuntasan siswa pada masing-masing kelas Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap dan
yaitu, kelas VIII A memiliki rata-rata nilai 79,47, kelas mendetail. Keempat, Membuat lembar observasi
kegiatan pembelajaran.Penelitian Tindakan Ini kekurangan dalam siklus ini akan diperbaiki pada
Menggunakan Model Penelitian Tindakan Dari Kurt siklus selanjutnya.
Lewin Yaitu Yang Menyatakan Bahwa Dalam Satu
Siklus Terdiri Dari Empat Langkah Pokok Yaitu (1) Siklus II
Planning (Rencana), (2) Action (Tindakan), (3) Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun
Observation(Pengamatan), (4) Reflection (Refleksi). terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
Siklus I refleksi.
a. Tahap Perencanaan a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti membuat RPP, instrumen Peneliti membuat rencana pembelajaran
dan alat evaluasi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.
perencanaan antara lain: b. Tahap Pelaksanaan
1) Melakukan observasi awal untuk mengetahui Guru melaksanakan pembelajaran
kemampuan awal siswa dilihat dari hasil berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran
ulangan sebelum penelitian hasil refleksi pada siklus pertama dengan
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran Biologi
(RPP) c. Tahap Pengamatan (Observasi)
3) Menyiapkan materi yang akan diajarkan Peneliti melakukan pengamatan terhadap
4) Menyiapkan instrumen penelitian (lembar aktivitas pembelajaran dengan menggunakan
Observasi, Dokumentasi dan Tes) dalam siklus media pembelajaran ular tangga
penelitian tindakan kelas. d. Tahap Refleksi (Evaluasi)
5) Menyusun alat evaluasi berupa soal tes Peneliti melakukan refleksi terhadap
berbentuk pilihan ganda untuk mengetahui pelaksanaan siklus kedua dan apabila pada siklus
hasil belajar biologi siswa pada pokok bahasan kedua ini sudah tercapai hasil yang diinginkan
gerak pada tumbuhan maka tidak akan dilanjutkan pada siklus
b. Tahap Pelaksanaan berikutnya dan apabila belum berhasil maka akan
Tahap pelaksanaan merupakan pelaksanaan dilanjutkan pada siklus III dengan tahapan yang
pembelajaran yang telah disiapkan pada tahap sama pada siklus I dan siklus II.
perencanaan berupa rencana pelaksaaan pembelajaran
(RPP). Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
melaksanakan proses pembelajaran terhadap materi
pembelajaran. Guru mencari pemecahan masalah Teknik pengumpulan data
terhadap hasil pembelajaran Biologi yang rendah a. Tes
melalui media pembelajran ular tangga b. Teknik observasi
c. Tahap Pengamatan Instrument pengumpulan data
Pada tahap ini observasi dilaksanakan terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembaran a. Silabus
observasi, yakni dengan memperhatikan perkembangan b. Rencana pelaksanaan pembelajaran
dan penguasaan materi pembelajaran dalam proses
pembelajaran. Pengamatan serangkaian kegiatan adalah
c. Lembar observasi
untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar d. Tes hasil belajar
yang signifikan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Teknis analisis data
Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
d. Tahap Refleksi
Refleksi adalah memikirkan sesuatu. Dari hasil deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang
observasi ini guru dapat merefleksikan diri, apakah menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan
usaha yang dilakukan dapat meningkatkan penguasaan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui
siswa pada mata pelajaran Biologi khususnya pokok hasil keterlaksanaan dan ketercapaian pelaksanaan
bahasan pada sub bahasan gerak pada tumbuhan pembelajaran serta ketuntasan kelas. menganalisis hasil
dengan menggunakan media pembelajaran ular tangga. pengamatan pelaksanaan pembelajaran yang
Hasil analisa data pada tahap inilah nantinya yang menerapkan media pembelajaran ular tangga melalui
menjadi acuan untuk siklus berikutnya. Evaluasi perhitungan sebagai berikut:
dilakukan guna memperoleh gambaran tentang Pada data kualitatif yang merupakan hasil observasi
peningkatan hasil siswa dengan menggunakan media akifitas siswa dapat dihitung melalui :
𝐴
pembelajaran Biologi sudah memenuhi kriteria Persentase respon siswa = x 100%
𝐵
keberhasilan penelitian atau belum. kekurangan-
Dimana : ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
P= ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
X 100%
A = Profosi Siswa Yang Aktif
B = Jumlah siswa (keseluruhan). (Hendri Rudyawan, Dengan penilaian :
0 – 39 = sangat rendah
2016, hlm. 25) 40 – 59 = rendah
60 – 70 = cukup
Dengan penilaian : 71 – 80 = baik
0 – 29 = tidak aktif 81 – 100 = sangat baik
20 – 59 = kurang aktif
60 – 69 = Cukup aktif Penelitian ini dinyatakan berhasil apabila terdapat
70- 79 = aktif sedikitnya 85% siswa yang aktif dalam mengikuti
80 – 100 = aktif sekali pembelajaran. Keberhasilan atau ketuntasan belajar
Data kuantitatif merupakan proses perhitungan dilihat berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa.
hasil belajar siswa pada masing-masing siklus yang di kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang di gunakan
lakukan dengan perhitungan. di Madrasah Tsanawiyah Nurunnajah kelas VIII adalah
66. Dikategorikan berhasil apabila minimal 85% proses
𝐵 pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan skenario
S = x 100 pembelajaran (Heris Hendriana & M Afrilianto, 2017:
𝑁
84). Siswa dikategorikan berhasil apabila minimal 85%
Keterangan : siswa telah memperoleh nilai minimal 66 secara
B = jumlah butiran yang di jawab dengan benar perorangan.
N = Banyak butiran soa
Pembahasan
Nilai rata-rata hasil belajar di hitung dengan rumus : Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan
pada siklus I, II, dan III keaktifan siswa kelas VIII B
∑⨉
X= MTs Nurunnajah dengan menerapkan media ular
∑𝑁
tangga dengan mengalami peningkatan dan pada siklus
Keterangan :
III pertemuan7 dengan persentase 94%, pertemuan ke 8
X : nilai rata-rata
dengan persentase 96,47%, dan pertemuan ke 9 dengan
∑𝑥 : jumlah semua nilai siswa
persentase 96,79% dengan kategori sangat tinggi dan
∑𝑁 : jumlah siswa
dalam kategori aktif sekali. Berikut rincian mengenai
kondisi akhir aktivitas siswa yang diperoleh dalam
Nilai ketuntasan siswa dapat dihitung
pembelajaran dengan menerapkan media ular tangga.
menggunakan :

Tabel 1 Aktivitas Siswa dari Setiap Siklus


No Aspek yg di amati Persentase

Siklus 1 Siklus II Siklus III


Pertem Perte Perte Pertem Pertem Perte Perte Pertemu Pertem
uan 1 muan muan uan 4 uan 5 muan muan an 8 uan 9
2 3 6 7
1 Masuk kelas tepat 57,69% 73,07 73.07 76,92% 84,61% 84,61 92,30 100% 100%
waktu % % % %
2 Siap menerima 57,69% 76,92 80,76 80,76% 80,76% 88,46 96,15 100% 100%
pelajaran % % % %
3 Tidak ada siswa 65,38% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
yang mengantuk
4 Berpartisipasi 38,46% 38,46 46,15 53,84% 65,38% 76,92 88,46 88,46% 88,46%
dalam menjawab % % % %
pertanyaan
motivasi yang
diberikan oleh
guru
5 Memperhatikan 38,46% 46,15 53,84 53,84% 57,69% 84,61 92,30 96,15% 96,15%
penjelasan guru % % % %
selama proses
pembelajaran
6 Berpartisipasi 73,07% 76,92 88,46 88,46% 92,30% 92,30 96,15 96,15% 96,15%
untuk bekerjasama % % % %
dalam kelompok

Menerapkan media 69,23% 69,23 73,07 80,76% 80,76% 88,46 92,30 100% 100%
ular tangga dengan % % % %
7
baik
8 Menjawab 76,92% 76,92 88,46 88,46% 92,30% 96,15 96,15 100% 100%
pertanyaan secara % % %
mandiri
9 Mengemukakan 30,76% 30,76 38,46 46,25% 46,15% 80,76 88,46 88,46% 88,46%
pendapat % % % %
10 Memperhatikan 88,46% 92,30 92,30 96,15% 96,15% 96,15 96,15 96,15% 100%
evaluasi guru % % %
tentang presentasi
setiap kelompok
11 Berpartisipasi 26,92% 38,46 50% 65,38% 80,76% 88,46 92,30 92,30% 92,30%
dalam % % %
menyimpulkan
materi
pembelajaran
12 Menjawab salam 92,30% 92,30 96,15 96,15% 100% 100% 100% 100% 100%
penutup dari guru % %

96.79%
96.47%
100.00% 94.23%
89.74%
90.00% 81.41%
77.25%
80.00% 73.39%
67.62%
70.00% 59.61%
60.00% pertemuan 1, 4, 7
50.00% pertemuan 2,5,8
40.00%
pertemuan 3,6,9
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
siklus 1 siklus 2 siklus 3

Gambar 1. Frekuensi Rata-rata aktivitas siswa siklus 1, siklus 2, siklus 3, pertemuan 1,4,7 berwarna
merah muda, pertemuan 2,5,8 berwarna hijau toska, pertemuan 3,6,9 berwarna coklat

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dengan mengalami peningkatan dan pada
dilakukan pada siklus I, II, dan III hasil siklus II dengan persentase 85% sebanyak
belajar siswa kelas VIII B MTs Nurunnajah 22 siswa dan meningkat lagi pada siklus III
dengan menerapkan media ular tangga siswa mencapai kriteria ketuntasan
penelitian 100% sebanyak 26 siswa dengan yang diperoleh dalam pembelajaran dengan
kategori sangat tinggi. Berikut rincian menerapkan media ular tangga.
mengenai kondisi akhir hasil belajar siswa

Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Pada Setiap Siklus


No Variabel yang diamati Jumlah atau Persentase
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Nilai rata-rata siswa 68 72 75
2 Banyak siswa yang telah berhasil dalam
19 22 26
pembelajaran
3 Persentase siswa yang telah berhasil dalam
73% 85% 100%
pembelajaran
4 Banyak siswa yang belum berhasil dalam
7 4 0
pembelajaran
5 Persentase siswa yang belum berhasil dalam
27% 15% 0%
pembelajaran

80 75
72
68
70
60
50
40 SIKLUS 1
26
30 22 SIKLUS II
19
20 SIKLUS III
7
10 4
27%85%100% 0 73%15% 0%
0
Nilai rata-rata Banyak siswa Persentase siswa Banyak siswa Persentase siswa
siswa yang telah yang telah yang belum yang belum
berhasil dalam berhasil dalam berhasil dalam berhasil dalam
pembelajaran pembelajaran pembelajaran pembelajaran

Gambar 2. Frekuensi Hasil Belajar Siswa dari setiap siklus. Bewarna Biru Siklus I, Berwarna coklat Siklus II,
Berwarna Hijau Siklus III

Berdasarkan hasil yang di peroleh selama proses terlihat siswa berani bertanya dan menyampaikan
pembelajaran menggunakan permainan ular tangga, pendapat kepada guru,
siswa tidak lagi suka mengobrol dengan teman, selalu Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
kerja sama dengan kelompok dan teman dalam belajar, ada pada siklus I dan untuk meningkatkan keaktifan
siswa terlihat aktif selama pembelajaran, siswa tidak siswa pada siklus II dan III, dilakukan perbaikan-
takut lagi dalam berpendapat dan bertanya mengenai perbaikan pada hal-hal berikut: guru tetap
pembelajaran yang di ajarkan, siswa masih ribut saat mempertahankan hal-hal yang baik pada siklus I, guru
guru menjelaskan, antusias siswa dalam pembelajaran harus lebih terampil dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran, guru harus lebih jelas dalam Petunjuk permainan
menyampaikan materi secara garis besar, guru harus 1. Setiap kelompok terdapat 4, 5orang pemain
lebih terampil menyampaikan materi, guru harus lebih 2. Masing-masing siswa menyiapkan kertas dan
jelas menginstruksikan siswa mengerjakan tugasnya, alat tulis
guru harus lebih efektif dalam memberikan kesempatan 3. Setiap siswa mendapatkan satu buah pion
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dan 4. Kemudian semua hompimpa untuk
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan siapa yang melempar dadu
menanggapi pertanyaan yang dijawab temannya, guru terlebih dahulu
harus melakukan tanya jawab tentang materi yang telah 5. Setiap siswa melempar dadu sesuai dengan
dipelajari dan menambahkan materi pembelajaran yang urutannya masing masing
belum dipahami siswa, guru hendaknya lebih 6. Apabila dalam melempar keluar angka 6 maka
membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari siswa yang bersangkutan diperbolehkan
apa yang telah dipelajari, membebaskan siswa untuk melempar dadu lagi
berpendapat agar mereka lebih ekspresif dan bebas 7. Apabila jatuh pada tanda tangga maka pion
berbicara sesuai dengan imajinasi mereka dan bersikap langsung naik sesuai dengan arah tangga dan
tegas dalam memberikan waktu kepada siswa saat tetap mengambil kartu untuk di kerjakan
mengerjakan tugas. 8. Apabila pion tepat pada gambar ekor ular
Penggunaan permainan ular tangga dalam maka pion turun mengikuti arah ular dan
pembelajaran biologi ini membuat siswa lebih aktif mengambil kartu untuk dikerjakan
dan antusias dalam mengikuti pembelajaran, hal 9. Jika pion berhenti di tempat kosong (tidak ada
tersebut dibuktikan bahwa sebelum permainan dimulai kartu) maka siswa tidak mendapat pertanyaan
siswa diminta untuk mempelajari materi satu hari 10. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di dalam
sebelumnya sehingga dapat menjawab kuis dengan kartu tadi di jawab dalam kertasdengan benar
benar saat permainan ular tangga. Ketika pembelajaran 11. Permainan berhenti apabila semua pemain
berlangsung terbukti bahwa siswa dapat menjawab sudah berada pada petak nomor 50
pertanyaan dari guru maupun saat diskusi, dan 12. Pemain yang selesai terlebih dahulu
menjawab kuis dengan benar. dinyatakan sebagai pemenang
Penggunaan permainan ular tangga pada 13. Kemudian lembar jawaban dikumpul untuk
pembelajaran biologi ini mewujudkan adanya diberi nilai oleh guru
perbedaan cara guru mengajar dan adanya variasi
media pembelajaran untuk menerapkan pembelajaran
Kesimpulan
yang lebih menyenangkan dan menimbulkan minat
belajar pada siswa, sehingga membuat siswa lebih Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
aktif, antusias, dan tidak bosan dalam mengikuti bahwa: penggunaan media pembelajaran permainan
pembelajaran. Selain itu siswa terlihat bersemangat ular tangga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil
dalam belajar karena ingin dapat menjawab kuis belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Nurunnajah Desa
dengan benar agar mendapatkan hadiah. Hal itu Lopak Aur Kecamatan Pemayung Kabupaten
membuktikan bahwa penggunaan permainan ular Batanghari
tangga dalam pembelajaran biologi dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa Ucapan Terima Kasih
Alhamdulillah puji syukur kepada allah SWT atas
ridhonya hingga penelitian ini dapat di selesaikan.
Penulis menyampaikan terimakasih kepada ayahanda
zaini dan ibunda kusmawati yang memberikan
motivasi sehingga terselesaikan penelitian ini. Dan
terimakasih kepada ibu Ely surraya M.Pd dan ibu Dwi
Gusfarenie M.Pd yang telah membimbing sehingga
terselesaikan penelitian ini

Gambar 3. Media pembelajaran permainan ular


tangga pada konsep gerak pada tumbuhan
Daftar Pustaka

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta.

Martinis Yamin. (2013). Paradigma Baru


Pembelajaran,Jakarta : Referensi.

Heris Hendriana, M Afrilio. (2017). Langkah


Praktis Penelitian Tindakan Kelas Bagi
Guru. Bandung: PT Refika Aditama

Hendri Rudyawan. (2016). Penerapan Strategi


Everyone Is A Teacher Here dengan Media
Audiovisual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
IPA Terpadu Siswa Kelas VIII di Madrasah
Tsanawiyah Islamiyah Sipin Kota Jambi.
Skripsi pada Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
STS Jambi

Anda mungkin juga menyukai