Oleh
HerniWati‘Nilawati
NPM:858458653
ProgramStudiPGSD fakultasUniversitasTerbuka
Email:cantikaaira84@gmail.com
ABSTRAK
Pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) di sekolah dasar adalah mata
pelajaranwajib diajarkan, namun masih banyak siswa yang terkadang mengalami
kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan termasuk materi system
pencernaan,dimana penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas(PTK) yang
bertujuan untuk mengetahui tentang penerapan Media KIT Gambar pada IPA
tentang organ pencernaan makanan pada manusia..Jenis penelitian ini adalah jenis
penelitiaan tindakan kelas (PTK).Dalam Tehnik pengumpulan data yang di
gunakan adalah Tes hasil belajar siswa dengan penggunaan strategi pembelajaran
melalui media alat peraga KIT gambar pada sistem pencernaaan manusia,dengan
observasi siswa dan observasi gurumelalui Repleksi, dengan adanya Teman
sejawat dan Guru-guru lain serata arahan dan masukan dari pembimbing I dan
pembimbing II,Hasil PTK menunjukan bahwa melalui Media KIT gambar IPA
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.dan penelitian ini adalah sebuah subjek
dimana siswa kelas V Mi syauqi mengetahui materi tentang organ pencernaan
manusia yang dilakukan siswa sebanyak 25 orang dengan menggunakan tehnik
observasi,tes dan analisis maupunwawancara ,dimana proses belajar siklus I ada
1
10 siswa yang belum mencapai ketuntasan perindividu mendapat 70%,sedangkan
di siklus II sebesar 85% dari 25 siswa yang mencapai ketuntasan .kesimpulanya
penelitian ini menerapkan bahwa media KIT gambar menggunakan alat peraga
pada mata pelajran IPA kelas V Mi Asy Syauqi Tenggarong sudah meningkat.
PENDAHULUAN
2
(2013:167).Sistem Pencernaan makanan pada manusiadengan baik Oleh
karena itu, materi yang diberikan harus menggunakan metode yang
bervariasi untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas VmiAsy syauqi.
Menurut Deny ariyanto ( 2023.42 ) Pada umumnya media pembelajaran yang
digunakan oleh guru untuk memudahkan proses pembelajaran saat ini lebih
cenderung menggunakan alat peraga. Penggunaanalatperaga ini masih memiliki
banyak kekurangan dalam proses pembelajaran
yang harganya relatif mahal dan membutuhkan ruangan yang besar pada saat
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya pada materi sistem
pencernaan manusiaAlat peraga ini juga menjadi kendala bagi para guru
untuk meletakkan alat peraga tersebut dalam ruang kelas
Alatperaga yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran
memiliki pengaruh yangsangat besar terhadap proses pembelajaranMaka
diperlukan suatu kolaborasi antara alat peraga tiga dimensi dengan kemajuan
teknolog.
Peranan guru dalam proses membelajarkan siswa semakin penting, karena dimasa
depan guru tidak lagi merupakan sumber informasi atau penyampaian
pengetahuan kepada siswa melainkan lebih merupakan fasilitator yang
mempermudah siswa belajar.(Deni ariyanto 2023.)
Tingkat penguasaan siswa terhadap materi biasanya dinyatakan dengan
perolehan nilai. Selama ini hasil ulangan Sains materi pelajaran Sistem
Pencernaan Pada manusiamenunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa
terhadap materi tersebut. Adapun hasilnya adalah hanya 11 orang dari 22 siswa di
kelas 5 yang penguasaan materinya sebesar 70 % ke atas.
Mata pelajara IPA ini sangat penting sekali bagi siswa dikarenakan
IPA ini sebagaisalah satu ilmu dasar untuk bisa mengikuti perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi (Rosa, 2015)
Metode pengajaran tradisional seperti ini membuat siswa menjadi pasif dan tidak
kreatif karena interaksi lebih didominasi oleh guru dan kurang memberikan
kesempatan aktif kepada siswa. Hal ini membuat pengalaman belajar siswa
3
terbatas, karena proses pembelajaran dirasa kurang bermakna. Siswa merasa jenuh
jika hanya membaca buku paket, mengerjakan penugasan yang diberikan guru,
sehingga keterlibatan siswa dalam pemecahan masalah menjadi tidak maksimal.
Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, permasalahan yang berkaitan
dengan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran semestinya
tidak lagi menjadi suatu yang dipermasalahkan, karena teknologi informasi bisa
membuat aktivitas belajar mengajar menjadi lebih fleksibel serta dapat dilakukan
secara mandiri dengan dukungan desain media pembelajaran yang tepat yaitu
dengan menggunakan alat atau media KIT gambar untuk sistempenceranaan
manusia melalui PTK di Mi asy syauqi tenggarong.
Hal ini sangat sesuai bila diterapkan dalam pembelajaran IPA yang bersifat
abstrak dan memerlukan media interaktif sebagai sarana yang mampu
menjadikan materi IPA sistem pencernaan manusia yang tidak dapat dilihat
secara langsung menjadi mudah untuk dipahami. Sehingga siswa dapat
melakukan interaksi dengan materi yang dipelajari melalui media yang
digunakan.Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya oleh
(Sulistyanto & Nugroho, 2015)yang mengembangkan media pembelajaran
aplikasi sistem organ pada manusia yang menghasilkan media pembelajaran yang
mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dan membantu guru
dalam menyampaikan materi kepada siswaserta penelitian yang mengembangkan
media pembelajaran aplikasi interaktif sistem pencernaan manusia untuk Mi
asy syauqi yang menghasilkan media pembelajaran multimedia berupa aplikasi
yang mampu membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
sistem pencernaan manusia yang mudah dimengerti dan dipahami siswa.
METODE
5
karena itu, sebelum ke tahap perbaikan siklus II guru melakukan refleksi guna
menentukan upaya dan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
Pada tahap perbaikan siklus II dengan pelaksanaan tiga kali pertemuan dan pada
jam yang sama seperti siklus 1. Kegiatan pembelajarannya pun sama
menggunakan metode penggunaan media KIT gambar sistempencernaanmanusia
dan pertemuan ketiga melakukan tes. Hasil tes pada siklus ke II bahwa dari 25
siswa yang mengikuti tes 25 siswa dan yang tuntas 25 dengan persentase
ketuntasan sebesar 95%. Sedangkan hasil observasi pada siklus II aktivitas siswa
keseluruhan 87,5 .
Berdasarkan hasil data di atas pada siklus II bahwa hasil belajar siswa mengalami
kemajuan dan mencapai indikator ketuntasan yang ditentukan. Adapun hasil dari
observasi terhadap siswa sudah mencapai keberhasilan sesuai yang diharapkan.
Pada siklus II ini keberhasilan perbaikan pada pembelajaran, dengan metode
penggunaan Kit gamabrapada sistempencernaaan manusiapada berhasil dan
berjalan dengan optimaldan baik.
Melaksanakan
Merencanakan SiklusI
Mengobservasi
Refleksi R
e
v
Melaksanakan i
s
Merencanakan SiklusII Mengobservasi
Refleksi
6
Prosedurpelaksanaanpembelajarandilakukandengancaraberdiskusidenganpe
ngamatuntukmengidentifikasi,menganalisadan merumuskan masalahyang
dihadapidalampembelajaran.
Melaluibimbinganpengamatpenelitibanyakmenemukanpengalamandansolusi
yangtepatdalampelaksanaanperbaikanyangsedangditelitidalampembelajaran.Hasilp
engamatditemukanpemecahan masalah yang perlu dilakukan untuk
perbaikanpembelajaran yangsesuaidenganlangkah–langkahpenelitiantindakankelas
seperti:
1. Memposisikansuasanapembelajaran yang lebihkondusif
2. Melakukan apersepsi untukmenarikperhatian
siswadengancaramemberikanpertanyaanyangberbobot.
3. Memotivasisiswauntukmaubertanya.
4. Menggunakanmediaataualatperagayangcocokdenganmateripembelajaran.
5. Menghindarikesan,yang dapatmemojokkansiswa.
6. Memberikesempatankepadasiswauntukbertanya
7. Memberikantesyangberkaitandenganpembelajaran.
DengandemikianperludisusunkegiatansiklusIdan
siklusIIyangterdiridariperencanaan,pelaksanaan,observasidanrefleksi.
Adapun prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran mengenai
SistemPencernaan Pada manusiapada kelas V MI Asy Syauqi Tenggarong
ditunjukkanpada gambardibawahini
TabelPelaksanaanPerbaikanPembelajaranSistempencernaan
N
o Kegiatan Pelaksanaan
.
7
- MenyusunRencanaPerbaikanPembelajaran
- Menyiapkan materi
RencanaTindaka - Menyiapkanalatperaga
1
n - Menyusunpertanyaan
- Melaksanakan pembelajaran
denganmemajangalatperaga.
PelaksanaanTind - Mengamatiprosespembelajaran
2
akan - Mengadakanevaluasi
- Melakukan observasiterhadap
3 Observasi pembelajaran
- Melakukan refleksiterhadappembelajaran
- Melakukanrefleksiterhadaphasilbelajar
4 Refleksi
siswa
8
Dalam proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran dalamm engiden tifikasi
Sistem Pencernaan Pada manusia dengan menggunakan alat peraga.
Nilai yang diperoleh siswa terhadap beberapa pokok bahasan pada matapelajaran sains
dapat diketahui bahwa pokok bahasan Sistem Pencernaan Padamanusiapada siklus I belum
memuaskan karena perolehan nilai rata-rata hanya 63dan dinyatakan belum tuntas.Dinyatakan
tuntas apabila hasil penguasaan siswapadamateripembelajaransiswatelahmencapai≥70%
Keberhasilan pembelajaran ini terkait dengan kemampuan merancang strategi dan
merumuskan tujuan.Maka setiap pendidik termasuk penulis memilikitanggung jawab untuk
memperbaiki hasil belajar siswa agar menjadi tuntas danmemuaskan.
Penulis bertanya dalam hati apakah pembelajaran akan berhasil apabila menggunakana alat
peraga dengan metode Simulasi?
Pada siklus II penulis menjelaskan bahwa menggunakan alat peraga dengan metode
Simulasi dan dibantu alat peraga hasil belajar menjadi meningkat,sehingga pembelajaran
siklus II disampaikan dengan menggunakan alat peraga dengan metode Simulasi.
Ternyata hasil yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang sangat signifikan,yaitu
mencapai rata–rata80
Table 1. Hasil yang diperoleh siswa pada siklus I dan II dapat pada tabel dan grafik seperti
berikutini:
Tabel 1
Hasil yang diperoleh siswa pada siklus I dan II
1 50 60
2 50 60
3 50 70
4 50 70
5 50 70
6 50 70
7 50 70
8 50 70
9
9 50 80
10 50 80
11 60 80
12 70 80
13 70 80
14 70 80
15 70 80
16 70 80
17 70 90
18 80 90
19 80 100
20 80 100
21 80 100
22 80 100
Rerata 63 80
10
Diagram1. Diagramgarishubunganjumlahsiswadenganperolehanskorsiklus1
Diagram2.Diagramgarishubunganjumlahsiswadenganperolehanskorsiklus2
PembahasandariSetiapSiklus
Dari hasil pengamatan teman sejawat pada pembelajaran sains pada siklus pertama
terdapat 11 Siswa yang telah dapat menuntaskan materi Sistem Pencernaan Pada manusia
dengan metode Simulasi dengan nilai ≥ 70 yang rata-rata kelasnya 63. Hasil yang diperoleh
pada siklus kedua terdapat semua siswayangmemperoleh nilai ≥ 70%dengan rata–
ratakelasnya80.Artinya terjadipeningkatan yang sangat signifikan baik dari jumlah siswa
yang mencapai nilaiketuntasanmaupunnilairata–ratakelas.
11
Berdasarkan data diatas diperoleh 11 orang yang dinyatakan belum tuntas,
danbaru11orangyangdinyatakansudahtuntasdengannilairata–ratakelas63sehingga
penulismengadakanperbaikanpadasikluske-II.
KESIMPULAN
SARAN
Berdasarkankesimpulantersebutdiatas,untukdapatmeningkatkankualitaspembelajaranm
aka setiapgurudiharapkan:
a. Dapat merumuskantujuanpembelajaranyang ingindicapai.
b. Tepatdalammenentukanstrategiyangsesuaidenganmateripembelajaran.
c. Selalu memberikan arahan dan bimbingankepada siswa selama prosespembelajaran
12
DAFTAR PUSTAKA
N. Sujiono, O. R. Zainal, R. Rosmala, and E. L. Tampiomas, “Metode
pengembangan
kognitif,” 2014.
Ahmed, Ashraf Awadelkarim Widaa, Jan Markendahl, and Amirhossein Ghanbari, ‘Paper
Title (Use Style: Paper Title)’, 2013, 1–5
Amelia, Chairunnisa, ‘Pengaruh Make A-Match , the Power ofTwo Dan Gaya Belajar
Terhadap Hasil Belajar’, 5.2 (2018)
Asiah, Dayang N O R, ‘Pengaruh Pemanfaatan Media Kit Ipa Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas Iv Sdn 31 Pontianak’, Jurnal FKIP Untan, 1.1 (2013), 20
13
Burton,I.J. (2001).Biology,United Kingdom:Cambridge University Pres
14