Anda di halaman 1dari 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI SISTEMPENCERNAAN MANUSIA MENGGUNAKAN MEDIA KIT


GAMBAR PADA PESERTA DIDIK KELAS V MI ASY SYAUQI
TENGGARONG TAHUN 2023/2024

Oleh

HerniWati‘Nilawati
NPM:858458653
ProgramStudiPGSD fakultasUniversitasTerbuka
Email:cantikaaira84@gmail.com

ABSTRAK
Pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) di sekolah dasar adalah mata
pelajaranwajib diajarkan, namun masih banyak siswa yang terkadang mengalami
kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan termasuk materi system
pencernaan,dimana penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas(PTK) yang
bertujuan untuk mengetahui tentang penerapan Media KIT Gambar pada IPA
tentang organ pencernaan makanan pada manusia..Jenis penelitian ini adalah jenis
penelitiaan tindakan kelas (PTK).Dalam Tehnik pengumpulan data yang di
gunakan adalah Tes hasil belajar siswa dengan penggunaan strategi pembelajaran
melalui media alat peraga KIT gambar pada sistem pencernaaan manusia,dengan
observasi siswa dan observasi gurumelalui Repleksi, dengan adanya Teman
sejawat dan Guru-guru lain serata arahan dan masukan dari pembimbing I dan
pembimbing II,Hasil PTK menunjukan bahwa melalui Media KIT gambar IPA
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.dan penelitian ini adalah sebuah subjek
dimana siswa kelas V Mi syauqi mengetahui materi tentang organ pencernaan
manusia yang dilakukan siswa sebanyak 25 orang dengan menggunakan tehnik
observasi,tes dan analisis maupunwawancara ,dimana proses belajar siklus I ada

1
10 siswa yang belum mencapai ketuntasan perindividu mendapat 70%,sedangkan
di siklus II sebesar 85% dari 25 siswa yang mencapai ketuntasan .kesimpulanya
penelitian ini menerapkan bahwa media KIT gambar menggunakan alat peraga
pada mata pelajran IPA kelas V Mi Asy Syauqi Tenggarong sudah meningkat.

KataKunci:IPA,SISTEM PENCERNAAN MANUSIA,MEDIA KIT


GAMBAR

PENDAHULUAN

Pendidikan pada dasarnya merupakansuatu upaya untuk memberikan


pengetahuan, atau wawasan danketerampilan setiap individu agar mampu
mengembangakan bakat serta kepribadian mereka .dimana pendidikan dapat
mengembangkanbakat serta kepribadian dirinya yang terjadinya akibat adanya
kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi.Teknologi menunjukkan bahwa masih
banyak murid yang belum mencapai prestasi maksimal sesuai kemampuan
yangdimilikinya. Selain itu, hasil belajar IPA sampai saat ini dinilai oleh
beberapa guru masih kurang memuaskan. (Daniel sanggu.2019.3)
Metode mengajar terkadang menjadi sebuah solusi bantu yang berguna dalam
kegiatan belajar mengajar. Terkait dengan mata pelajaran IPA khususnya materi
tentang pencernaan manusia sebenarnya pelajaran yang sangat mudah
dipahami oleh siswa karena berkaitan langsung dengan organ pada murid itu
sendiri. Akan tetapi seorang guru yang dapat menbaca situasi peserta didik, guru
tersebut dapat menggunakan metode yang cocok untuk mengarkan materi ini,
salah satunya adalah media KIT gambar IPA tentang sistem pencernaan manusia
(Susanto 2013:167)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu usaha manusia dalam memahami
alam semestamelalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta
menggunakan prosedur dan dijelaskan dengan penalaran sehingga Dalam proses
pembelajaran Pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa dinyatakan berhasil
jika siswa telah menguasai materi pembelajaran IPA Susanto

2
(2013:167).Sistem Pencernaan makanan pada manusiadengan baik Oleh
karena itu, materi yang diberikan harus menggunakan metode yang
bervariasi untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas VmiAsy syauqi.
Menurut Deny ariyanto ( 2023.42 ) Pada umumnya media pembelajaran yang
digunakan oleh guru untuk memudahkan proses pembelajaran saat ini lebih
cenderung menggunakan alat peraga. Penggunaanalatperaga ini masih memiliki
banyak kekurangan dalam proses pembelajaran
yang harganya relatif mahal dan membutuhkan ruangan yang besar pada saat
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya pada materi sistem
pencernaan manusiaAlat peraga ini juga menjadi kendala bagi para guru
untuk meletakkan alat peraga tersebut dalam ruang kelas
Alatperaga yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran
memiliki pengaruh yangsangat besar terhadap proses pembelajaranMaka
diperlukan suatu kolaborasi antara alat peraga tiga dimensi dengan kemajuan
teknolog.
Peranan guru dalam proses membelajarkan siswa semakin penting, karena dimasa
depan guru tidak lagi merupakan sumber informasi atau penyampaian
pengetahuan kepada siswa melainkan lebih merupakan fasilitator yang
mempermudah siswa belajar.(Deni ariyanto 2023.)
Tingkat penguasaan siswa terhadap materi biasanya dinyatakan dengan
perolehan nilai. Selama ini hasil ulangan Sains materi pelajaran Sistem
Pencernaan Pada manusiamenunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa
terhadap materi tersebut. Adapun hasilnya adalah hanya 11 orang dari 22 siswa di
kelas 5 yang penguasaan materinya sebesar 70 % ke atas.
Mata pelajara IPA ini sangat penting sekali bagi siswa dikarenakan
IPA ini sebagaisalah satu ilmu dasar untuk bisa mengikuti perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi (Rosa, 2015)
Metode pengajaran tradisional seperti ini membuat siswa menjadi pasif dan tidak
kreatif karena interaksi lebih didominasi oleh guru dan kurang memberikan
kesempatan aktif kepada siswa. Hal ini membuat pengalaman belajar siswa

3
terbatas, karena proses pembelajaran dirasa kurang bermakna. Siswa merasa jenuh
jika hanya membaca buku paket, mengerjakan penugasan yang diberikan guru,
sehingga keterlibatan siswa dalam pemecahan masalah menjadi tidak maksimal.
Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, permasalahan yang berkaitan
dengan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran semestinya
tidak lagi menjadi suatu yang dipermasalahkan, karena teknologi informasi bisa
membuat aktivitas belajar mengajar menjadi lebih fleksibel serta dapat dilakukan
secara mandiri dengan dukungan desain media pembelajaran yang tepat yaitu
dengan menggunakan alat atau media KIT gambar untuk sistempenceranaan
manusia melalui PTK di Mi asy syauqi tenggarong.
Hal ini sangat sesuai bila diterapkan dalam pembelajaran IPA yang bersifat
abstrak dan memerlukan media interaktif sebagai sarana yang mampu
menjadikan materi IPA sistem pencernaan manusia yang tidak dapat dilihat
secara langsung menjadi mudah untuk dipahami. Sehingga siswa dapat
melakukan interaksi dengan materi yang dipelajari melalui media yang
digunakan.Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya oleh
(Sulistyanto & Nugroho, 2015)yang mengembangkan media pembelajaran
aplikasi sistem organ pada manusia yang menghasilkan media pembelajaran yang
mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi dan membantu guru
dalam menyampaikan materi kepada siswaserta penelitian yang mengembangkan
media pembelajaran aplikasi interaktif sistem pencernaan manusia untuk Mi
asy syauqi yang menghasilkan media pembelajaran multimedia berupa aplikasi
yang mampu membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
sistem pencernaan manusia yang mudah dimengerti dan dipahami siswa.

METODE

Penelitian ini adalahjenis penelitian tindakan kelas(PTK) ,Penelitian


akan dilaksanakan dalam dua siklus. Terkait alasan memilih jenis penelitian
tindakan kelas ini dengan tujuan agar mampu menawarkan cara baru untuk
meningkatkan suatu profesionalisme seorang guru dalam kegiatan proses
4
pembelajaran di dalam kelas dengan melihat berbagai indikator tingkat
keberhasilan proses dan hasil belajar.dimana upaya dilakukan untuk
menginplementasikan berbagai strategi dalam pembelajran secara efektif dan
efesien. Selain itu penelitian tindakan kelas ini dianggap mudah karena hanya
melalui lima tahapanyaitu perencanaan, pelaksanaan,pengumpulan data
,observasi, dan refleksi.Tempat penelitian diMi Asy syauqi Tenggarong kelasV
dengan jumlah siswa 25 siswa ,datayang dikumpulkan menggunakanTes dan
observasi untuk mengetahui aktifitas siswa dalamproses pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis pengembangan yang
menggunakan model alat peraga menggunakan KIT gambarpada pencernaan
manusia (Daniel sanggu 2019.) .

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses pelaksanaan siklus 1, yaitu 2 kali pertemuan, dengan alokasi waktu


pertemuan 2x35 menit.. proses pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua
menggunakan metode KIT gambar pada sistem pencernaanmanusia dan pada
pertemuan ketiga untuk mengukur hasil belajar siswa dilakukan tes. Hasil tes
siklus 1 diketahui bahwa dari 25 siswa yang mengikuti tes, yang tuntas 16 siswa
dan yang belum tuntas 9 siswa dengan persentase ketuntasan 70% Sedangkan
hasil observasi guru dan siswa pada siklus 1 diketahui bahwa aktivitas
keseluruhan siswa mencapai 78,5. Pada siklus pertama, menunjukkan bahwa hasil
belajar sisiwa belum mencapai indikator ketuntasan yang diharapkan. Sedangkan
hasil observasi aktivitas sisiwa juga belum mencapai ketuntasan ,dan belum
mencapai keberhasilan sesuai dengan indikator yang ditentukan. Pada hasil siklus
1 menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum berjalan optimal. Siswa
berkelompok belum berhasil bekerja sama dengan efektif karna lebih banyak
mengobrol yang mengakibatkan waktu untuk kegiatan yang tidak efisien. Hal ini
disebabkan siswa kurangnya kebiasaan terhadap kegiatan dalam pembelajaran,
sehingga diperlukan bimbingan dan pengawasan maksimal oleh guru . Oleh

5
karena itu, sebelum ke tahap perbaikan siklus II guru melakukan refleksi guna
menentukan upaya dan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
Pada tahap perbaikan siklus II dengan pelaksanaan tiga kali pertemuan dan pada
jam yang sama seperti siklus 1. Kegiatan pembelajarannya pun sama
menggunakan metode penggunaan media KIT gambar sistempencernaanmanusia
dan pertemuan ketiga melakukan tes. Hasil tes pada siklus ke II bahwa dari 25
siswa yang mengikuti tes 25 siswa dan yang tuntas 25 dengan persentase
ketuntasan sebesar 95%. Sedangkan hasil observasi pada siklus II aktivitas siswa
keseluruhan 87,5 .
Berdasarkan hasil data di atas pada siklus II bahwa hasil belajar siswa mengalami
kemajuan dan mencapai indikator ketuntasan yang ditentukan. Adapun hasil dari
observasi terhadap siswa sudah mencapai keberhasilan sesuai yang diharapkan.
Pada siklus II ini keberhasilan perbaikan pada pembelajaran, dengan metode
penggunaan Kit gamabrapada sistempencernaaan manusiapada berhasil dan
berjalan dengan optimaldan baik.

Melaksanakan

Merencanakan SiklusI
Mengobservasi
Refleksi R
e
v
Melaksanakan i
s
Merencanakan SiklusII Mengobservasi

Refleksi

Gambar: Siklus perbaikan pembelajaran Sistem Pencernaan


padamanusiapadakelasVMIAsySyauqiTenggarong

6
Prosedurpelaksanaanpembelajarandilakukandengancaraberdiskusidenganpe
ngamatuntukmengidentifikasi,menganalisadan merumuskan masalahyang
dihadapidalampembelajaran.
Melaluibimbinganpengamatpenelitibanyakmenemukanpengalamandansolusi
yangtepatdalampelaksanaanperbaikanyangsedangditelitidalampembelajaran.Hasilp
engamatditemukanpemecahan masalah yang perlu dilakukan untuk
perbaikanpembelajaran yangsesuaidenganlangkah–langkahpenelitiantindakankelas
seperti:
1. Memposisikansuasanapembelajaran yang lebihkondusif
2. Melakukan apersepsi untukmenarikperhatian
siswadengancaramemberikanpertanyaanyangberbobot.
3. Memotivasisiswauntukmaubertanya.
4. Menggunakanmediaataualatperagayangcocokdenganmateripembelajaran.
5. Menghindarikesan,yang dapatmemojokkansiswa.
6. Memberikesempatankepadasiswauntukbertanya

7. Memberikantesyangberkaitandenganpembelajaran.
DengandemikianperludisusunkegiatansiklusIdan
siklusIIyangterdiridariperencanaan,pelaksanaan,observasidanrefleksi.
Adapun prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran mengenai
SistemPencernaan Pada manusiapada kelas V MI Asy Syauqi Tenggarong
ditunjukkanpada gambardibawahini
TabelPelaksanaanPerbaikanPembelajaranSistempencernaan

N
o Kegiatan Pelaksanaan
.

7
- MenyusunRencanaPerbaikanPembelajaran
- Menyiapkan materi
RencanaTindaka - Menyiapkanalatperaga
1
n - Menyusunpertanyaan
- Melaksanakan pembelajaran
denganmemajangalatperaga.
PelaksanaanTind - Mengamatiprosespembelajaran
2
akan - Mengadakanevaluasi
- Melakukan observasiterhadap
3 Observasi pembelajaran
- Melakukan refleksiterhadappembelajaran
- Melakukanrefleksiterhadaphasilbelajar
4 Refleksi
siswa

8
Dalam proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran dalamm engiden tifikasi
Sistem Pencernaan Pada manusia dengan menggunakan alat peraga.
Nilai yang diperoleh siswa terhadap beberapa pokok bahasan pada matapelajaran sains
dapat diketahui bahwa pokok bahasan Sistem Pencernaan Padamanusiapada siklus I belum
memuaskan karena perolehan nilai rata-rata hanya 63dan dinyatakan belum tuntas.Dinyatakan
tuntas apabila hasil penguasaan siswapadamateripembelajaransiswatelahmencapai≥70%
Keberhasilan pembelajaran ini terkait dengan kemampuan merancang strategi dan
merumuskan tujuan.Maka setiap pendidik termasuk penulis memilikitanggung jawab untuk
memperbaiki hasil belajar siswa agar menjadi tuntas danmemuaskan.
Penulis bertanya dalam hati apakah pembelajaran akan berhasil apabila menggunakana alat
peraga dengan metode Simulasi?
Pada siklus II penulis menjelaskan bahwa menggunakan alat peraga dengan metode
Simulasi dan dibantu alat peraga hasil belajar menjadi meningkat,sehingga pembelajaran
siklus II disampaikan dengan menggunakan alat peraga dengan metode Simulasi.
Ternyata hasil yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang sangat signifikan,yaitu
mencapai rata–rata80
Table 1. Hasil yang diperoleh siswa pada siklus I dan II dapat pada tabel dan grafik seperti
berikutini:

Tabel 1
Hasil yang diperoleh siswa pada siklus I dan II

No.Responden SkorSiklus1 SkorSiklus2

1 50 60

2 50 60

3 50 70

4 50 70

5 50 70

6 50 70

7 50 70

8 50 70

9
9 50 80

10 50 80

11 60 80

12 70 80

13 70 80

14 70 80

15 70 80

16 70 80

17 70 90

18 80 90

19 80 100

20 80 100

21 80 100

22 80 100

Rerata 63 80

10
Diagram1. Diagramgarishubunganjumlahsiswadenganperolehanskorsiklus1

Diagram2.Diagramgarishubunganjumlahsiswadenganperolehanskorsiklus2

PembahasandariSetiapSiklus

Sesuai dengan standar ketuntasan belajar maka pembelajaran dianggap berhasil


apabila mencapai nilai standar minimal ≥ 70 % (Standar Kompetensi Kurikulum 2013
revisi SD/MI,Depdiknas,Jakarta,2015).

Dari hasil pengamatan teman sejawat pada pembelajaran sains pada siklus pertama
terdapat 11 Siswa yang telah dapat menuntaskan materi Sistem Pencernaan Pada manusia
dengan metode Simulasi dengan nilai ≥ 70 yang rata-rata kelasnya 63. Hasil yang diperoleh
pada siklus kedua terdapat semua siswayangmemperoleh nilai ≥ 70%dengan rata–
ratakelasnya80.Artinya terjadipeningkatan yang sangat signifikan baik dari jumlah siswa
yang mencapai nilaiketuntasanmaupunnilairata–ratakelas.

11
Berdasarkan data diatas diperoleh 11 orang yang dinyatakan belum tuntas,
danbaru11orangyangdinyatakansudahtuntasdengannilairata–ratakelas63sehingga
penulismengadakanperbaikanpadasikluske-II.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan


penerapan metode KIT gambar pada sistem pencernaaan manusia dalam pembelajaran IPA
Dari dua siklus Pembelajaran tentang sistem pencernaan, pada siswakelas V MI Asy Syauqi
Tenggarong yang disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga terjadi
peningkatan hasil belajar siswa dari rata-rata63pada siklus Imenjadirata-rata80pada siklus II.

SARAN

Berdasarkankesimpulantersebutdiatas,untukdapatmeningkatkankualitaspembelajaranm
aka setiapgurudiharapkan:
a. Dapat merumuskantujuanpembelajaranyang ingindicapai.
b. Tepatdalammenentukanstrategiyangsesuaidenganmateripembelajaran.
c. Selalu memberikan arahan dan bimbingankepada siswa selama prosespembelajaran

12
DAFTAR PUSTAKA
N. Sujiono, O. R. Zainal, R. Rosmala, and E. L. Tampiomas, “Metode
pengembangan
kognitif,” 2014.

G. W. Domhoff, The scientific study of dreams: Neural networks, cognitive


development, and content analysis.American Ps
ychological Association, 2003.

C. Waternaux, N. M. Laird, and J. H. Ware, “Methods for analysis of longitudinal


data: blood
lead concentrations and cognitive development,” J. Am. Stat. Assoc., vol. 84, no.
405, pp. 3341, 1989.

Ahmed, Ashraf Awadelkarim Widaa, Jan Markendahl, and Amirhossein Ghanbari, ‘Paper
Title (Use Style: Paper Title)’, 2013, 1–5

Amelia, Chairunnisa, ‘Pengaruh Make A-Match , the Power ofTwo Dan Gaya Belajar
Terhadap Hasil Belajar’, 5.2 (2018)

Asiah, Dayang N O R, ‘Pengaruh Pemanfaatan Media Kit Ipa Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas Iv Sdn 31 Pontianak’, Jurnal FKIP Untan, 1.1 (2013), 20

Isfandira H.B. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Animasi Untuk


Pengenalan Huruf Dan Angka Pada Anak Di Ba Aisyiyah Tejobang Simo Boyolali. Tugas
Akhir, Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2018.

Basori, M. Pengembangan multimedia interaktif untuk mata pelajaran ilmu pengetahuan


sosial (IPS) sekolah dasar kelas V. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 2016; 1(2): 75-87

Rahmah, D. L., & Juhriah, E. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Tematik 1


Tema 7 Kelas 1 Sekolah Dasar. In Semnas Ristek (Seminar Nasional Riset dan Inovasi
Teknologi), Januari 2020; 4

Diputra, K. S. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Tematik Integratif untuk Siswa


Kelas V Sekolah Dasar. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 2016; 5(2): 125-133.

13
Burton,I.J. (2001).Biology,United Kingdom:Cambridge University Pres

Rifai M.A (2002).Kamus Biologi.Jakarta :Balai Pustaka ,Jakarta.

Riyadi,H.(1999).Gizi dan Kesehatan Keluarga.Jakarta :Universitas Terbuka,Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai