Anda di halaman 1dari 9

HAKIKAT

BELAJAR IPA
MIRNA
220410067
JUDUL JURNAL
1. keefektifan metode eksperimen berbantu media benda konkret terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas v sekolah dasar
2. Problematika Pemanfaatan Media Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
3. Analisis penggunaan pratikum sederhana untuk meningkatkan keterampilan proses sains di
SDN durbuk III pamekasan Tahun pelajaran 2019/2020
4. Pengaruh media video interaktif terhadap hasil nelajar kognitif kelas IV SDN karangrejo
trenggalek
5. Analisis keterampilan proses sains siswa belajar IPA materi tumbuhan hijau pada siswa kelas
V SDN 3 panjerejo di masa pandemi covid 19
1. KEEFEKTIFAN METODE EKSPERIMEN BERBANTU MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP
HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Hakikat : Setiap guru harus paham akan alasan mengapa IPA diajarkan di sekolah dasar.
Alasan itu dapat digolongkan menjadi empat golongan yakni: a) bahwa IPA berfaedah
bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan
materiil suatu bangsa banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam
bidang IPA, sebab IPA merupakan dasar teknologi, sering disebutt sebagai tulang
punggung pembangunan, b) bila diajarkan IPA menurut cara yang tepat, maka IPA
merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis; misalnya
IPA diajarkan dengan mengikuti metode “menemukan sendiri”, c) bila IPA diajarkan
melalui percobaan[1]percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah
merupakan mata pelajaran yang bersifat hapalan belaka, d) mata pelajaran ini
mempunyai nilai-nilai pendidikan sebagai potensi yang dapat membentuk kepribadian
anak secara keseluruhan (Samatowa, 2010: 3 - 4).
Kutipan : Hadiyati, N., & Wijayanti, A. (2017). Keefektifan metode eksperimen berbantu
media benda konkret terhadap hasil belajar ipa siswa kelas V sekolah dasar. JIPVA
(Jurnal Pendidikan IPA Veteran), 1(1), 24-31.
Teori :
1. Teori Piaget yaitu jika anak hanya melalukan kegiatan fisik yang di berikan kepada anak, tidaklah
cukup untuk menjamin perkembangan intelektual anak, Guru juga harus selalu memperhatikan pada
setiap siswa dalam proses pembelajran agar siswa tidak merasa bosan.
Langkah pembelajaran :
Berdasarkan dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa metode
eksperimen berbantu media benda konkret efektif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri
Sendangmulyo 01 Semarang, yaitu :
-Peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan media benda konkret dapat dilihat dari
peningkatan nilai rata-rata posttest antara kelas eksperimen sebesar 0,59 dan kelompok kontrol
sebesar 0,47. Hasil uji menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
-Hasil perbandingan aspek afektif kelas eksperimen adalah 71,4 dan kelas kontrol 63,4. Sedangkan hasil
perbandingan aspek psikomotor kelas eksperimen adalah 73 dan kelas kontrol 66
-Hasil persentase ketuntasan klasikal siswa kelas eksperimen sebesar 64% sedangkan kelas kontrol 33%.
Data perhitungan yang diperoleh dapat ditarik simpulan bahwa hasil belajar siswa antara kelas
eksperimen maupun kontrol mengalami kenaikan, tetapi kenaikan eksperimen lebih tinggi dan rata-rata
perbandingan aspek afektif maupun psikomotor kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol serta
persentase ketuntasan klasikal kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.
2. PROBLEMATIKA PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Hakikat : Dalam kaitan dengan mata pelajaran IPA, pemanfaatan media sudah seharusnya
dijalankan. Pertama, struktur dan konten IPA sarat dengan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip abstrak, sehingga media mampu mengkonkretkan abstraksi-abstraksi itu sesuai
kapasitas kognitif anak-anak SD yang masih bersifat operasional-konkret; Kedua, dengan
melihat kapasitas kognitif anak SD dan bahwa fenomena alam adalah platform IPA SD,
maka materi-materi IPA seharusnya bersifat sederhana dan praktis, yang hanya dapat
dinyatakan jika dibantu dengan media. Dalam hal ini, Gagne dan Briggs (Asyhari & Silvia,
2016:3) menekankan pentingnya media pembelajaran sebagai alat untuk merangsang
proses belajar.
Wahyu, Y., Edu, A. L., & Nardi, M. (2020). Problematika pemanfaatan media
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 6(1), 107-112.
Teori :
1. Teori Gagne yaitu siswa lebih menekankan atau menyangut interaksi antara pelajar (orang yang
belajar) dan lingkunganny. Sekolah juga suda mempunyai media belajar yang lengkap lebih baik jika di
gunakan akan lebih mudah siswa untuk memahami materi yang di ajarkan,dan memotivasi siswa.
Langkah pembelajaran :
(1) Ketersediaan media pembelajaran IPA di semua sekolah sudah lebih dari cukup, a, hanya tidak memilki
laboratorium khusus untuk melaksanakan proses pembelajaran IPA secara lebih efektif. (2) Penggunaan
media IPA sangat penting dilakukan dalam proses pembelajaran. (3) Ketersediaan dan pemanfaatan media
pembelajaran berupa bahan cetak (LKS) selain buku penunjang sebagai latihan peserta didik dalam
menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). (4) Ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran IPA berupa
bahan cemedia pembelajaran berupa gambar ini jarang dimanfaatkan, dan hanya digunakan sebagai
pajangan di kelas. (5) Sementara itu, untuk media pembelajaran berupa audio visual (compact disk),
ketersediannya tidak banyak. 14 sekolah tidak memiliki media ini, hal ini dikarenakan media tersebut
dianggap tidak penting untuk digunakan. Sekolah yang memiliki media ini pun jarang dimanfaatkan. Beberapa
guru IPA beralasan bahwa kelas VI lebih difokuskan untuk menjawab soal-soal.tak gambar pada dasarnya
tersedia di sekolahsekolah dasar Katolik se-Kecamatan Langke Rembong.
3. ANALISIS PENGGUNAAN PRAKTIKUM SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DI SDN DURBUK III PAMEKASAN TAHUN
PELAJARAN 2019/2020
Hakikatnya : Tujuan media pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan
belajar mengajar adalah membantu siswa agar lebih cepat beradaptasi,
memahami, dan upaya terampil dalam mempelajari sebuah materi. Selain itu,
juga untuk memberikan.suasana pembelajaran yang menyenangkan, aktif,
efektif, dan tepat. Oleh karena itu dengan adanya media pembelajaran,
maka tujuan belajar akan lebih mudah dipahami.
Sufiyanto, M. I., & Hefni, M. (2021). Analisis penggunaan praktikum
sederhana untuk meningkatkan keterampilan proses sains Di SDN Durbuk
III pamekasan tahun pelajaran 2019/2020. EDUPROXIMA (JURNAL ILMIAH
PENDIDIKAN IPA), 3(1), 1-17.
Teori :
1. Teori Ausubel yaitu belajar bermakna suatu proses kaitannya informasi baru pada konsep-konsep
releven yang terdapat pada struktur kognitif siswa, membantu siswa agar lebih cepat beradaptasi,
memahami, dan upaya terampil dalam mempelajari sebuah materi. Selain itu, juga untuk
memberikan.suasana pembelajaran yang menyenangkan, aktif, efektif, dan tepat

Langka Pembelajaran :
penerapan keterampilan proses sains di masa percobaan ini baik dan dapat diterima oleh siswa, mereka mampu
untuk mendapatkan berbagai jenis pengalaman melalui kegiatan praktikum sederhana yang dilakukan bersama.
penerapan keterampilan proses sains di masa percobaan baik dan dapat diterima oleh siswa, walaupun
penerapannya pada kegiatan praktikum, tetap antusias dalam berbagai proses pembelajaran menggunakan
keterampilan proses sains dan siswa juga semangat didalam mengikuti kegiatan praktikum atau proses
pembelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan, selalu bertanya jika ada hal-hal kurang dipahami. Pada kegiatan
praktikum siswa lebih antusias dalam bertanya terhadap hal yang mereka belum ketahui dilingkungan sekitar, karena
siswa tidak diawasi dan tidak didampingi oleh guru, serta siswa harus belajar sendiri memahami sendiri, jadi pada
kegiatan praktikum siswa selalu bertanya kepada guru Analisis keterampilan proses sains di masa percobaan ini
telah kita ketahui bahwa keterampilan proses sains memberikan dampak kepada proses dari pembentukan
keterampilan memperoleh intelegensi dan interaktif dikelas. Hasil penelitian yang dilakukan tingkat presentase
munculnya aspek keterampilan proses sains siswa selama pembelajaran baik melalui sebuah kegiatan praktikum
sederhana di masa percobaan atau masa pandemi yang sedang berlangsung, mendeksripsikan banyak varian, ada
yang sesuai dan ada yang tidak sesuai.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai