Anda di halaman 1dari 4

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Rabu, pukul 13.00 WIB

Dosen Pengampu : Dra. ENDAH PENIATI, M. Si.


NINDYA AJENG MANDASARI
4401419024
Pendidikan Biologi A 2019

Silahkan mencari masing-masing mahasiswa mengungah disini 1 abstrak (skripsi, tesis,


desertasi)

A. Contoh abstrak SKRIPSI

ABSTRAK

Alvitasari, Devi. 2015. Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Dengan Memanfaatkan


Laboratorium Biologi dan Kebun Wisata Pendidikan Unnes Sebagai Sumber
Belajar Materi Keanekaragaman Hayati. Dr. Sri Ngabekti, M.S. dan Andin Irsadi,
S.Pd., M.Si.

Kegiatan belajar mengajar seharusnya melibatkan peran aktif siswa. Guru dan siswa terlibat
dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran yang digunakan sebagai mediumnya, sehingga
siswa lebih aktif, bukan guru yang aktif karena guru hanya berperan sebagai fasilitator. Hasil
wawancara dan observasi, pembelajaran biologi di MA Al-Asror Patemon Gunungpati masih
berpusat pada guru. Selain itu hasil belajar siswa tahun pelajaran 2014/2015 juga cenderung
masih rendah. Sebanyak 33% siswa mendapatkan nilai di bawah KKM, yaitu 71 terutama pada
materi keanekaragaman hayati yang memang membutuhkan pembelajaran secara kontekstual.
Laboratorium Biologi dan Kebun Wisata Pendidikan Unnes merupakan tempat yang bisa
dijadikan sumer belajar materi keanekaragaman hayati karena ditempat tersebut banyak
percontohan tanaman, selain itu lokasinya juga dekat dengan MA Al Asror. Penelitian ini
menggunakan desain quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent control group
design. Sampel yang digunakan adalah dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas
kontrol. Pengambilan sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian
menunjukan bahwa 100% aktivitas belajar siswa tergolong dalam kriteria sangat aktif. Hasil
analisis uji n-gain aktivitas belajar siswa kelas eksperimen diperoleh rerata yang lebih tinggi
daripada kelas kontrol. Secara kognitif, hasil analisis ketuntasan belajar posttest siswa kelas
eksperimen mencapai 96,4% sedangkan kelas kontrol 60,7%. Hasil uji n-gain, kelas eksperimen
menunjukan pencapaian kelas eksperimen jauh lebih baik daripada kelas kontrol. Berdasarkan
analisis data aspek psikomotorik dan afektif, kelas eksperimen mendapatkan hasil yang lebih
baik dibandingkan kelas kontrol, yaitu 100% siswa masuk kriteria A. Pada aspek afektif di kelas
eksperimen 85,7% siswa kriteria sangat baik, dan sisanya pada kriteria baik. Sebesar 98,9%
pembelajaran terlaksana dengan baik. Tanggapan siswa sebesar 98,3% mengatakan setuju
dengan pendekatan JAS, serta guru juga memberikan tanggapan yang positif terhadap
berlangsungnya pembelajaran. Simpulan hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran
dengan pendekatan JAS bersumber belajar Laboratorium Biologi dan Kebun Wisata Pendidikan
Unnes berpengaruh signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar materi Keanekaragaman hayati
siswa kelas X MA Al Asror Gunungpati.

Kata kunci: hasil belajar, JAS, Kebun Wisata Pendidikan Unnes.

B. Contoh abstrak TESIS

ABSTRAK

Ria Yulia Gloria, 2008. Efektivitas Teknik Probing dalam Pembelajaran Biologi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa SMA. Tesis. Program Studi IPA. Program
Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Prof. Dr. Sri Mulyani
ES, M.Pd., II. Dr. Lisdiana, M.Si.

Penelitian ini berjudul “Efektivitas Teknik Probing dalam Pembelajaran Biologi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA. Tujuannya (1) untuk mengetahui efektivitas teknik
probing pada pembelajaran Biologi di SMA, (2) untuk mengetahui persepsi siswa terhadap
pembelajaran dengan menggunakan teknik probing, (3) untuk mengetahui persepsi guru terhadap
pembelajaran dengan menggunakan teknik probing. Desainnya adalah Penelitian eksperimen,
dengan sampel penelitian adalah kelas XI IPA sebanyak dua kelas yang diambil dengan cara
cluster random sampling, satu kelas diambil 35 siswa dengan cara random sampling. Waktu
penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2008. Materi yang disajikannya
adalah Sistem Koordinasi, dengan variabel yang diteliti dan metode pengumpulan datanya
sebagai berikut : (1) langkah-langkah pelaksanaan teknik probing, (2) kemampuan peserta
menjawab benar pertanyaan yang didasarkan pada tingkatan berpikir, dikaji melalui observasi;
(3) Tes Hasil Belajar (4) Persepsi siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan teknik
probing dan (5) persepsi guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan teknik probing.
Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan penelitian tentang pembelajaran dengan
menggunakan teknik probing, maka dapat disimpulkan sebagai berikut, (1) pembelajaran dengan
menggunakan teknik probing lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran biasa, (2)
tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan teknik probing umumnya positif,
siswa merasa pembelajaran menjadi lebih menarik, kemampuan berpikir siswa menjadi lebih
terlatih dengan menjawab pertanyaan dari guru, (3) tanggapan guru sangat baik terhadap
pembelajaran dengan menggunakan teknik probing, guru merasa senang membimbing siswa
menjadi lebih meningkatkan kemampuan berpikirnya dengan pertanyaan yang sesuai dengan
tingkatan kemampuan berpikir. Dalam penelitian ini terungkap bahwa penggunaan teknik
probing dalam proses pembelajaran efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
sistem koordinasi. Suasana yang diciptakan dalam proses pembelajaran sangat mendukung
proses belajar yang lebih menekankan aktivitas siswa, baik dalam kegiatan maupun dalam
menjawab pertanyaan guru. Sehingga sebagai saran kondisi seperti ini akan lebih baik bila guru
dapat menerapkan dalam pembelajaran topik atau pokok bahasan yang lain. Pengetahuan guru
tentang teknik probing perlu diimplementasikan dalam bentuk kegiatan pembelajaran secara
nyata mulai dari perencanaan sampai evaluasi pengajaran. Dengan demikian penekanan
pertanyaan guru dalam proses pembelajaran merupakan viii bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari proses pembelajaran, atau dengan kata lain guru perlu menggunakan teknik probing dalam
setiap proses pembelajaran.

Kata kunci: Teknik probing, kemampuan berpikir, sistem koordinasi

C. Contoh abstrak DISERTASI

Pengaruh Penerapan Perangkat Pembelajaran Deteksi Kualitas Sungai dengan Indikator


Biologi Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Siswa SMA di Malang

Susriyati Mahanal

Mahanal, Susriyati. 2009. Pengaruh Penerapan Perangkat Pembelajaran Deteksi Kualitas


Sungai dengan Indikator Biologi Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Siswa SMA di
Malang. Disertasi. Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas
Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. A.D. Corebima, M.Pd, (II) Prof. Drs. Sutiman
Bambang Sumitro, S.U., D.Sc., (III) Dr. Hedi Sutomo, S.U.

Abstrak
Kemajuan teknologi dan pertumbuhan penduduk menyebabkan kualitas sungai cenderung
terus-menerus turun. Idealnya penanggulangan menurunnya kualitas sungai dilakukan melalui
teknologi, regulasi, dan pendidikan secara simultan. Penanggulangan melalui bidang pendidikan
perlu dilakukan dengan strategi yang dapat meningkatkan sikap siswa terhadap lingkungan
hidup, penguasaan konsep, dan kemampuan berpikir kritis seperti pembelajaran berbasis proyek.
Penelitian ini menerapkan perangkat pembelajaran deteksi kualitas sungai dengan indikator
biologi berbasis proyek untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa yang
berkemampuan akademik tinggi dan rendah.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pengembangan perangkat
pembelajaran deteksi kualitas sungai dengan indikator biologi dan penelitian eksperimen.
Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada model pengembangan 4-D (define,
design, develop, disseminate) dari Thiagarajan (1974). Perangkat pembelajaran yang telah
dikembangkan diimplementasikan melalui penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian
eksperimen semu (quasi) Non-equivalent Control Group Design versi factorial 2x2. Populasi
penelitian adalah semua siswa kelas X SMA Kota Malang yang tergabung dalam jarring-jaring
komunikasi pemantau kualitas air (JPKA) sebanyak 14 SMA baik negeri maupun swasta.
Sampel penelitian ditetapkan dengan teknik purposive sample, sebanyak 267 siswa (8 kelas)
yaitu siswa SMAN 2, SMAN 9, SMA Shalahuddin, dan SMA Laboratorium Universitas Negeri
Malang.
Hasil penelitian menunjukkan hal-hal berikut. 1) Penerapan pembelajaran deteksi kualitas
sungai dengan indikator biologi berbasis proyek berpengaruh terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa SMA di Kota Malang. 2) Penerapan pembelajaran deteksi kualitas sungai dengan
indikator biologi berbasis proyek berpengaruh terhadap penguasaan konsep siswa SMA di Kota
Malang. 3) Penerapan pembelajaran deteksi kualitas sungai dengan indikator biologi berbasis
proyek berpengaruh terhadap sikap pada ekosistem sungai siswa SMA di Kota Malang. 4)
Tingkat kemampuan akademik berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA di
Kota Malang. 5) Tingkat kemampuan akademik berpengaruh terhadap penguasaan konsep siswa
SMA di Kota Malang. 6) Tingkat kemampuan akademik tidak berpengaruh terhadap sikap pada
ekosistem sungai siswa SMA di Kota Malang. 7) Interaksi antara penerapan pembelajaran
deteksi kualitas sungai dengan indikator biologi berbasis proyek dengan kemampuan akademik
tidak berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMA di Kota Malang. 8) Interaksi
antara penerapan pembelajaran deteksi kualitas sungai dengan indikator biologi berbasis proyek
dengan kemampuan akademik tidak berpengaruh terhadap penguasaan konsep siswa SMA di
Kota Malang. 9) Interaksi antara penerapan pembelajaran deteksi kualitas sungai dengan
indikator biologi berbasis proyek dengan kemampuan akademik tidak berpengaruh terhadap
sikap pada ekosistem sungai siswa SMA di Kota Malang.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa pembelajaran berbasis proyek merupakan
strategi yang efektif untuk memberdayakan hasil belajar siswa (penguasaan konsep, kemampuan
berpikir kritis, dan sikap siswa terhadap ekosistem sungai) sehingga mempersempit kesenjangan
hasil belajar pada kelompok siswa dengan kemampuan akademik yang berbeda. Sesuai hasil
penelitian, pembelajaran berbasis proyek direkomendasikan untuk diterapkan oleh guru biologi.

Kata kunci: deteksi kualitas sungai, indikator biologi, pembelajaran berbasis proyek, hasil
belajar

Anda mungkin juga menyukai