Anda di halaman 1dari 9

RESUME

“SEMINAR PROPOSAL”

(Untuk memenuhi UAS mata kuliah Penelitian Pembelajaran Fisika, dosen pengampuh
Dr. Trisnawaty Junus Buhungo, S.Pd.,M.Pd)

DISUSUN OLEH :

RIDHO HAFIDZ RIZALDI UNO

(421421015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TAHUN 2023
JUDUL PROPOSAL “PENGARUH PENGGUNAAN SLINKI TERHADAP
MISKONSEPSI SISWA PADA TOPIK GELOMBANG DI SMA” yang disusun oleh Unding
M. Jonga dengan NIM 421 419 018, isi dari BAB 1 PENDAHULUAN yaitu LATAR
BELAKANG : 1). Pendidikan merupakan proses dimana seseorng memperoleh pengetahuan
dalam mengembangkan keterampilan. 2). Kesulitan pemahaman konsep pada siswa disebabkan
oleh beberapa faktor sehingga peserta didik mengalami miskonsepsi. 3). Untuk mengurangi
miskonsepsi adalah dengan menggunakan alat pembelajaran yang menarik. IDENTIFIKASI
MASALAH : 1). Kurangnya penggunaan alat pembelajaran yang menarik. 2). Tingkat
Kemampuan awal siswa yang berbeda-beda dalam pemahaman konsep pada materi fisika.
RUMUSAN MASALAH : Berdasarkan identifikasi masalah, secara umum rumusan masalahnya
ialah “Bagaimana Pengaruh penggunaan Slinki Terhadap Terhadap Miskonsepsi Pada Topik
Gelombang?” Untuk mengetahui pengaruhnya, maka dilihat perbandingan sebelum dan sesudah
perlakuan sehingga dapat diketahui miskonsepsi pada peserta didik. TUJUAN PENELITIAN :
Berdasarkan rumusan masalah maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
“Pengaruh penggunaan slinki terhadap miskonsepsi siswa pada topik gelombang”. Tujuan
penelitian secara oprasional ialah guna mengetahui perubahan antara miskonsepsi peserta didik
sebelum dan sesudah melaksanakan pembelajaran menggunakan alat slinki terhadap pemahaman
konsep disekolah. BAB 2 LANDASAN TEORI : Peneliti Nurulwati,dkk. Tahun (2014) Judul
Penelitian Suatu Tinjauan Tentang Jenis-Jenis Dan Penyebab Miskonsepsi Fisika. Peneliti Merry
Christiani, Dkk, Tahun (2021) Judul Penelitian Identifikasi miskonsepsi materi getaran dan
gelombang pada siswa SMP kelas VIII menggunakan three-tier test. Juwarni, dan Nanda Fahira
Tahun (2021) Judul Penelitian Penggunaan Slingki Sebagai Media Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gelombang Di Kelas Viii-5 Smp Negeri 3
Banda Aceh Tahun Ajaran 2018-2019. BAB 3 METODE PENELITIAN : TEMPAT
PENELITIAN SMAN 1 Suwawa, WAKTU PENELITIAN Dilakukan selama 2 bulan pada
kisaran bulan April sampai Mei semester genap tahun ajaran 2023/2024. METODE
PENELITIAN : Eksperimen. Desain Penelitian : Desain yang dipakai dalam penelitian ini
yaitu One Groups Pretest-Posttest Design. Variabel Bebas : Slinki, Variabel Terikat :
Miskonsepsi Peserta didik Populasi dan Sample Penelitian:
Jumlah Peserta Didik

Kelas Laki-laki Perempuan Total

XI MIPA 1 10 20 30

XI MIPA 2 11 19 30

XI MIPA 3 12 18 30

Jumlah 90

Sample Penelitian : Dari seluruh siswa terbagi atas tiga kelas untuk dijadikan sampel penelitian
dengan menggunakan Teknik Cluster Random Sampling. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
DAN ANALISIS DATA : Dalam Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu
dengan cara tes yang dilakukan sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah pretest dan posttest. TEKNIK ANALISIS DATA :
1). Uji Normalitas, 2). Uji Homogenitas, 3). Uji Hipotesis

JUDUL PROPOSAL “PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PROBLEM


BASED LEARNING DENGAN VARIASI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH” yang disusun oleh Jepri Dikum dengan NIM
421 419 002, isi dari BAB 1 PENDAHULUAN yaitu LATAR BELAKANG : 1). Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. 2). Pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah-sekolah saat ini proses penerapannya masih bergantung dan berpusat
pada guru serta penggunaan model, metode dan media pembelajaran yang masih kurang efektif
diterapkan oleh guru. 3). Keterampilan pemecahan masalah siswa masih rendah. Hal ini
dibuktikan dengan hasil survei PISA tahun 2018 yang menunjukan 70% siswa indonesia tidak
mencapai level 2 framework PISA. 4). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Problem Based
Learning dengan Variasi Media Untuk Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa.
IDENTIFIKASI MASALAH : 1). Proses pembelajaran masih berpusat pada guru. 2). Kurang
dan rendahnya keterampilan peserta didik untuk memecahkan masalah. 3). Masih banyak guru
yang kurang menggunakan media dalam proses pembelajaran. RUMUSAN MASALAH :
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan sebagai yaitu bagaimana
kualitas/kelayakan perangkat pembelajaran problem based learning (PBL) dengan menggunakan
variasi media untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah?. TUJUAN
PENELITIAN : Berdasarkan rumusan masalah, maka peneliti dapat merumuskan tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas/kelayakan perangkat pembelajaran problem
based learning (PBL) dengan menggunakan variasi media untuk meningkatkan keterampilan
pemecahan masalah. BAB 2 LANDASAN TEORI : PenelitiFiki, dkk. Tahun (2021) Judul
Penelitian Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah Berbantuan Video
Pada Materi Elastisitas Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa. Peneliti
Gunawan, Arman Rizal, dkk. Tahun (2021) Judul Penelitian Pengembangan perangkat
pembelajaran model PBL berbantuan simulasi PhET untuk meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi. BAB 3 METODE PENELITIAN : TEMPAT PENELITIAN SMA
Muhammadiyah Batudaa, WAKTU PENELITIAN dilakukan selama kurang lebih dua bulan
pada semester genap tahun 2022/2023. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN, Jenis
Penelitian : Penelitian dilakukan peneliti ialah penelitian pengembangan, Rancangan
Penelitian : Peneliti ini menggunakan model ADDIE yaitu Analisis, Desain Development,
Implementasi dan Evaluasi. SUBJEK DAN INSTRUMEN PENELITIAN, Subjek Penelitian
: Subjek penelitian ini ialah peserta didik Kelas XI di SMA Muhammadiyah Batudaa, Instrumen
Penelitian : Adapun instrument penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Lembar
validasi perangkat pembelajaran, Lembar observasi aktivitas peserta didik, Lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran , Angket, dan Lembar tes keterampilan pemecahan masalah.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS DATA, Teknik Pengumpulan Data
yang akan dipakai dalam penelitian ini ialah Validasi, Kepraktisan, dan Keefektivan. Teknik
Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis validitas perangkat
pembelajaran, Analisis kepraktisan perangkat pembelajaran dan Analisis Keefektivan perangkat
pembelajaran.

JUDUL PROPOSAL “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Konsep Momentum Dan Impuls
Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Melalui Pendekatan
Bediferensiasi Di SMA Negeri 1 Gorontalo Utara” yang disusun oleh Basri A. Haseng
dengan NIM 421 420 011, isi dari BAB 1 PENDAHULUAN yaitu LATAR BELAKANG : 1).
Pendidikan Merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. 2). Penerapan
pendekatan pembeljaran di dalam kelas sangatlah penting karena dengan penerapan pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa,
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 3). Upaya meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa merupakan tugas dan tanggung jawab guru, sehingga sala satu upaya peningkatan hasil
belajar yakni melalui pendekatan berdiferensiasi dengan menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning. IDENTIFIKASI MASALAH : 1). Guru kurang memperhatikan kebutuhan
belajar peserta didik. 2). Siswa beranggapan mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran
yang sulit karena hanya belajar rumus dan konsep. 3). Siswa kurang aktif dalam kelas, dan
kurang berpatisipasi dalam proses pembelajaran. 4). Rendahnya hasil belajar siswa. RUMUSAN
MASALAH : “Apakah penggunaan model Pembelajaran Discovery Learning melalui
pendekatan berdiferensiasi, akan meningkatkan hasil belajar siswa konsep momentum dan
impuls di SMA Negeri 1 Gorontalo Utara akan meningkat?.”. TUJUAN PENELITIAN : 1).
Untuk mengetahui kualitas pembelajaran fisika dengan menggunakan Model Pembelajaran
Discovery Learning dengan pendekatan berdiferensiasi di SMA Negeri 1 Gorontalo Utara. 2).
Untuk memperoleh deskripsi data pada penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning
dengan pendekatan berdiferensiasi di SMA Negeri 1 Gorontalo Utara. 3). Untuk melihat
peningkatakan hasil belajar pada penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning dengan
pendekatan berdiferensiasi di SMA Negeri 1 Gorontalo Utara. BAB 2 KAJIAN TEORI : Hasil
Belajar Merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat
sebelum belajar. Discovery Learning Merupakan Model Yang memahami konsep, arti, dan
hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Berdiferensiasi Merupakan serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat
oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan siswa PENELITIAN YANG RELEVAN : 1).
Penelitian yang dilakukan oleh Chairul Anwar dengan Judul “Penenerapan Model Pembelajaran
Discovery Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Dikelas VIII MTS. Darul
Ma’arif Jakarta" 2). Penelitian lain yang dilakukan oleh Handayani & Marisda dengan judul
“Model pembelajaran Discovery Learnin berbasis Hypercontent pada konsep suhu dan kalor”.
HIPOTESIS TINDAKAN "Jika guru menggunakan model pembelajaran Discovery Learning
melalui Pendekatan Berdiferensiasi konsep Momentum Dan Impuls, maka hasil belajar siswa
akan meningkat". INDIKATOR KEBERHASILAN : 1). Kegiatan guru dalam pembelajaran
dikatakan terlaksana dengan baik, jika jumlah persentase aspek yang berkriteria baik (B) dan
sangat baik (SB) mencapai >85%. 2). Kegiatan peserta didik dikatakan terlaksana dengan baik,
jika persentase aktivitas yang berkriteria baik (B) dan sangat baik (SB) mencapai >85% . 3).
Keterlaksanaan pembelajaran yang diamati paling kurang 85% terlaksana. 4). Ketuntasan belajar
siswa secara klasikal dikatakan berhasil jika sebanyak >85% siswa yang memperoleh nilai atau
skor minimal. BAB 3 JENIS PENELITIAN : JENIS PENELITIAN : Penelitian tindakan
kelas adalah kajian tentang kegiatan pembelajaran berupa tindakan yang ditumbuhkan secara
sadar yang terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. PTK merupakan penelitian praktis,
bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara
melakukan tindakan-tindakan., WAKTU & JENIS PENELITIAN : Tempat Penelitian : SMA
Negeri 1 Gorontalo Utara Waktu Penelitian : Semester Genapa tahun ajaran 2023. Subjek
penelitian : Seluruh siswa kelas X MIA 2 SMA Negeri 1 Gorontalo Utara yang berjumlah 25
siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 15 perempuan. VARIABEL PENELITIAN, Variabel
Input : Seluruh siswa kelas X MIA 2 yang berjumlah 25 orang, guru, sumber belajar serta
lingkungan belajar, Variabel Proses : Berkaitan dengan proses Pembelajaran berlangsung,
meliputi cara belajar siswa, keterampilan guru menjelaskan materi, dan penggunaan model
Pembelajaran. Variabel Output Berkaitan dengan hasil yang diharapakan, meliputi rasa ingin
tahu siswa, sikap siswa, dan hasil belajar siswa. PROSEDUR PENELITIAN : Perencanaan,
Pelaksanaan, Evaluasi/Refleksi, Pengamatan. TEKNIK PENGUMPULAN DATA : 1) Teknik
Pengumpulan Data Terdiri atas data hasil belajar dan data tentang aktivitas siswa dan kegiatan
guru serta langkah-langkah pembelajaran. 2). Instrumen penelitian merupakan alat untuk
mengumpulkan data dan mengolah berbagai data yang akan dikumpulkan. Terdiri dari lembar
keterlaksanaan pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas peserta didik, dan tes hasilbelajar. 3).
Anlisis data dilakukan secara bertahap pada akhir siklus pembelajaran Data yang dianalisis
meliputi data hasil pengamatan kegiatan guru dan aktivitas siswa serta data hasil belajar siswa.

JUDUL PROPOSAL “INVESTIGASI MISKONSEPSI SISWA SMA DALAM FISIKA


SE-KOTA GORONTALO: PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK
DENGAN PENDEKATAN RASCH MODEL” yang disusun oleh Putri Pratiwi Maspeke
dengan NIM 421 419 029, isi dari BAB 1 PENDAHULUAN yaitu LATAR BELAKANG :
Miskonsepsi siswa sudah menjadi masalah di bidang sains, terutama pada pembelajaran fisika
yang masih kurang memperhatikan prakonsepsi yang dimiliki siswa. Miskonsepsi yang terjadi
pada siswa antara lain disebabkan oleh pemberian konsep-konsep terlepas oleh guru, sehingga
siswa didalam menerima konsep tidak utuh atau mengalami kebingungan. Dalam proses
pembelajaran, penilaian juga sering dilakukan guru untuk memberikan berbagai informasi secara
menyeluruh tentang proses dan hasil yang dicapai peserta didik. Dalam kegiatan assessment, ada
tiga kegiatan yang selalu dilakukan guru, yaitu tes, pengukuran, dan evaluasi. Kemudian dengan
menganalisis butir soal meruapakan suatu kegiatan yang harus dilakukan guru untuk
meningkatkan mutu soal yang dibuat. Jika terdapat butir yang tidak dapat membedakan
kemampuan siswa, maka butir tersebut perlu direvisi atau di hilangkan. Hal ini jelas
menunjukkan bahwa pemodelan rasch dapat menguji validitas istrumen yang digunakan.
IDENTIFIKASI MASALAH : 1). Masih kurangnya instrument yang dapat mengukur
miskonsepsi dalam pembelajaran fisika. 2). Masih adanya kesalahan pengerjaan soal tes yang
diakibatkan pada kurang telitinya peserta didik dalam mengerjakan soal, lemahnya butir soal
yang disusun atau bahkan siswa mengalami miskonsepsi. RUMUSAN MASALAH : 1).
Apakah instrument yang dikembangkan mencapai reliabilitas dan validitas berdasarkan
pengukuran rasch?. 2). Bagaimana interaksi antara peserta didik dan aitem-aitem dalam
instrument yang dikembangkan?. TUJUAN PENELITIAN : 1). Mengembangakan item-item
diagnostic yang dapat mengukur miskonsepsi siswa. 2). Menguji validitas dan reliabilitas dengan
menggunakan rasch model. BAB 2 LANDASAN TEORI : Peneliti Soeharto. Tahun (2021)
Judul Pengembangan tes assessment diagnostic untuk mengevaluasi sains kesalahpahaman
dalam ketentuan sekolah: pendekatan rasch model. Peneliti Ani Rusilowati. Tahun (2018) Judul
Penelitian Asesmen literasi sains: analisis karakteristik instrument dan kemampuan siswa
menggunakan tes modern rasch model. BAB 3 METODE PENELITIAN : TEMPAT
PENELITIAN SMAN 1 Gorontalo, SMAN 2 Gorontalo, SMAN 3 Gorontalo, SMAN 4
Gorontalo. WAKTU PENELITIAN Direncanakan pada bulan juni 2023. JENIS DAN
RANCANGAN PENELITIAN, Jenis Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif-kuantitatif, Populasi Penelitian : Responden dalam penelitian ini
direncanakan berjumlah 1500 peserta didik yang akan diambil di 4 SMAN yang berada di kota
gorontalo. Variabel Penelitian : Variabel dalam penelitian ini adalah soal tes diagnostic pada
mata pelajaran fisika. TEKNIK PENGUMPULAN DATA : Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui instrumen tes diagnostic yang akan dibuat di aplikasi googleform dan
dokumentasi sebagai bukti bagi peneliti. TEKNIK ANALISIS DATA, Teknik Analisis Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis kevalidan instrument tes diagnostic,
reliabilitas, dan kesesuaian butir soal.

JUDUL PROPOSAL “PENGEMBANGAN MEDIA FLASHCARD BERBASIS


ETNOSAINS PADA MATERI GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK” yang disusun oleh Siska
Monoarfa dengan NIM 433 419 004, isi dari BAB 1 PENDAHULUAN yaitu LATAR
BELAKANG : 1). Pengembangan media pembelajaran merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh seorang guru untuk membuat inovasi dalam pembelajaran. Salah satu media
pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran adalah media pembelajaran flashcard. 2).
Etnosains mendorong guru untuk dapat mengajarkan pembelajaran IPA dengan berdasarkan pada
kearifan lokal sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan sains pada kehidupan sehari-hari
sesuai dengan yang dipelajari. 3). HASIL OBSERVASI : hasil belajar dari peserta didik pada
pelajaran IPA materi getaran, gelombang dan bunyi sebagian besar belum mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM). 4). SOLUSI : untuk dapat mengatasi hal tersebut peneliti
mengembangan sebuah media pembelajaran flashcard, dengan harapan dapat membantu peserta
didik dalam proses pembelajaran. RUMUSAN MASALAH : 1). Bagaimana validitas dari
pengembangan media pembelajaran flashcard terhadap hasil belajar peserta didik pada materi
getaran, gelombang dan bunyi? 2). Bagimana kepraktisan pengembangan media pembelajaran
flashcard terhadap hasil belajar peserta didik pada materi getaran, gelombang dan bunyi?. 3).
Bagimana efektivitas pengembangan media pembelajaran flashcard terhadap hasil belajar peserta
didik pada materi getaran, gelombang dan bunyi?. TUJUAN PENELITIAN : 1). Menghasilkan
media pembelajaran flashcard yang valid. 2). Menghasilkan media pembelajaran flashcard yang
praktis. 3). Menghasilkan media pembelajaran flashcard yang efektif. BAB 2 KAJIAN
LITERATUR : Model Pengembangan ADDIE. Media Pembelajaran Flash Card. Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Tinjauan Umum Materi. PENELITIAN YANG
RELEVAN : 1). Insyirah Shafa, Zulham Siregar, Nurul hasanah (2022) Pengembangan Media
Flashcard Materi Pahlawanku untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar 2).
Cristian Damayanti, Ani Rusilowati, Suharto Linuwih (2017), Pengembangan Model
Pembelajaran IPA Terintegrasi Etnosains untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan
Berpikir Kreatif. BAB 3 METODE PENELITIAN TEMPAT DAN WAKTU
PENELITIAN : Tempat Penelitian : Penelitian Pengembangan ini dilaksanakan di SMP
Negeri 2 Kabila, yang berada di desa Dutohe, Kec. Kabila, Kab. Bone Bolango. Waktu
Penelitian : Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2022/2023. METODE PENELITIAN DAN MODEL PENGEMBANGAN : Metode
penelitian : yang digunakan penelitian adalah Research and Development (R & D) atau
penelitian pengembangan. Model Pengembangan: Model pengembangan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model ADDIE (analysis, design, development, implementation &
evaluation). INSTRUMEN PENELITIAN : Instrumen Validitas : Penilaian dari segi
konstruksi, isi, bahasa, keterbacaan, dan penampilan. Instrumen Kepraktisan : Lembar
Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran, dan Respon peserta didik (Angket). Instrumen
Keefektifitan : Aktifitas Peserta Didik (selama 3x pertemuan), dan Tes Hasil Belajar (THB).
TEKNIK PENGUMPULAN DATA : 1) Hasil validasi para ahli menggunakan lembar validasi.
Validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. 2). Respon peserta didik (Angket), Lembar
Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran. 3). Aktifitas Peserta Didik (selama 3x pertemuan). Tes
Hasil Belajar (THB) . TEKNIK ANALISIS DATA : 1) Analisis Validitas. 2). Analisis
Keterlaksanaan Pembelajaran dan Analisis Respon peserta didik. 3). Analisis Aktifitas Peserta
Didik (selama 3x pertemuan) dan Analisis Hasil Belajar Peserta Didik

Anda mungkin juga menyukai