Anda di halaman 1dari 7

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Dr. I Komang Astina, M.S., Ph.D


Penulis : Tri Sukma Dewi/210721846404
Tugas Minggu ke-13

Pak Komang

Berkaitan dengan pembiayaan penelitian tesis atau artikel ilmiah yang dilihat dari proposal
penelitian yang diajukan terakhir pada januari 2022. Penelitian harus berasal dari literasi artikel,
jurnal, atau buku dan tidak disarankan dari tesis milik orang lain.

Inaz Khusnul Khotimah

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Dipadu Dengan Mind Mapping
Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Dalam Materi Mitigasi Bencana di SMAN 1
Kedungwaru

Latar belakang

Kurikulum 2013 mengarahkan pembelajaran pada student centered dimana pembelajaran


berpusat pada peserta didik. Kenyataannya pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga
mengurangi kesempatan bagi peserta didik untuk berkembang secara aktif dan mandiri melalui
penemuan berpikir kritis. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahn tersebut diperlukan
model pembelajaran yang efektif dalam membuat peserta didik menjadi lebih aktif, sehingga
akan terjadi perubahan dari teacher centered ke student centered.

Problem based learning akan memberikan peserta didik permasalahan yang kompleks, sehingga
secara tidak langsung peserta didik dituntut untuk mencari solusi kreatif, membuat keputusan,
dan bekerja sama dalam kelompok kooperatif agar peserta didik lebih memahami terkait konsep
materi pembelajaran.

Mind map menggunakan garis lengkung, symbol, kata, dan gambar. Mind map yang dibuat
nantinya akan memudahkan bagi otak untuk menggali lagi hal-hal yang dianggap penting. Pada
kegiatannya yang melibatkan peserta didik secara langsung membuat mereka mengingat
informasi apa saja yang ada di dalamnya.
Rumusan Masalah

Adakah pengaruh model pembelajaran problem based learning dipadu dengan mind mapping
terhadap kemampuan memecahkan masalah dalam materi mitigasi bencana di SMAN 1
Kedungwaru?

Tujuan pengembangan

Menganalisis ada tidaknya pengaruh model pembelajaran problem based learning dipadu dengan
mind mapping terhadap kemampuan memecahkan masalah dalam materi mitigasi bencana di
SMAN 1 Kedungwaru.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
 Peserta didik
 Pendidik
 Sekolah
 Peneliti

Kajian Pustaka

1. Problem based learning


2. Mind mapping
3. Konsep kemampuan memecahkan masalah
4. Deskripsi materi mitigasi bencana
5. Hubungan model problem based learning terhadap kemampuan memecahkan masalah
6. Hubungan model problem based learning dipadukan mind mapping terhadap kemampuan
memecahkan masalah

Hipotesis Penelitian

 Terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning dipadu mind mapping
terhadap kemampuan memecahkan masalah dalam materi mitigasi bencana di SMAN 1
Kedungwaru
 Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran problem based learning dipadu mind
mapping terhadap kemampuan memecahkan masalah dalam materi mitigasi bencana di
SMAN 1 Kedungwaru

Ruang Lingkup Penelitian

 Dilakukan di SMAN 1 Kedungwaru


 Penelitian terbatas dengan menggunakan materi mitigasi bencana
 Model pembelajaran yang digunakan problem based learning dipadu mind mapping
 Hasil belajar diukur dari pre test dan post test

Metode Penelitian

1. Desain Penelitian
 Metode kuasi eksperimen
 Pre test – post test control group design

2. Populasi dan Sampel


 Populasi : kelas XI IPS
 Sampel : 2 Kelas IPS (kelas eksperimen dan kontrol)
 Teknik Pengambilan Sampel : purposive sampling
3. Teknik Pengumpulan Data
 Observasi
 Tes (Pre-Post Test)
 Dokumentasi
4. Teknik Analisis Data
 Uji T (IBM SPSS 25.0)

Sesi Tanya-Jawab :

1. Bentuk pemecahan masalahnya terkait materi mitigasi bencana apa? –Slamet


Jawab : materi mitigasi bencana dipilih mengingat materi yang kompleks dan cara
imlementasinya yang cenderung rumit. Dalam pelaksanaannya pemecahan masalah
sendiri dilaksanakan dalam bentuk analisis dengan perpaduan mind mapping.
2. Apakah hanya dapat diterapkan pada materi mitigasi bencana? Kemudian mind mapping
sendiri sebagai variabel moderator atau variabel bebas? -Alya
Jawab : rencana penelitian memang difokuskan pada materi mitigasi bencana dan dipilih
materi tersebut karena terkait permasalahan yang dan di sekolah yang cenderung sulit
untuk dipahami. Mind Mapping termasuk dalam variabel bebas beserta dengan model
pembelajaran problem based learning nya.
3. Kajian bencana apakah nasional atau lokal? Prosedur pembuatan mind mapping nya
bagaimana? Apakah sudah ditentukan atau bagaimana? –Adel
Jawab : kajian bencananya adalah bencana seluruh Indonesia atau bersifat bencana
nasional yang paling dominan atau sering terjadi seperti tsunami, gempa bumi, dsb.
Prosedur pembuatan mind mapping sudah didesain atau direncanakan oleh peneliti
sehingga peserta didik tinggal menjalankan atau membuat sesuai dengan sub bab yang
telah dibagi per kelompok.
4. Saran dari Pak Komang
Untuk latar belakang lebih dijelaskan terkait pengukuran pemecahan masalah bagaimana.
Misalkan pemberian soal berupa pre test dan post test kemudian dianaisis gain score
untuk menentukan atau menganalisis perbedaan nilai pre test dan post test. Untuk road
map sendiri harus jelas apakah dari peneliti sebelumnya atau umum yang akan
melakukan penelitian yang serupa atau peneliti sendiri. Kemudian berkaitan dengan kuasi
eksperimen tidak ada populasi dan sampel. Biasanya mulai pada kelas atau kelompok
yang sama dimana dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Penentuan untuk
kelas atau kelompok digunakan dengan cara apa apakah acak atau bagaimana. Kalau
survei baru boleh menggunakan sampel.

Fahmi Wahyu

Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video Terhadap Hasil Belajar


Geografi Pada Tingkat SMA

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, pembelajaran geografi dituntut untuk


menggunakan teknologi informasi yang ada yaitu melalui pemanfaatan teknologi untuk membuat
dan menyajikan media pembelajaran. salah satu media pembelajaran yang dapat dikembangkan
dan digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran adalah berupa video.

Melalui penggunaan media dalam pembelajaran siswa terlibat aktif dan mampu memecahkan
masalah secara sistematis dan logis karena dalam kurikulum 2013 siswa diminta untuk
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri berdasarkan pengalamannya dan untuk mencari solusi
atas permasalahan dan mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi. Pembelajaran tidak hanya
berpusat pada guru untuk siswa,tetapi juga berpusat pada guru dan ditunjukan untuk
meningkatkan hasil belajar.

Dengan menggunakan media berbasis video diharapkan dapat mendorong siswa untuk
memahami tujuan materi dalam pembelajaran, manfaat pembelajaran, dan peningkatan hasil
belajar.

Rumusan Masalah

1. apakah penggunaan media pembelajaran video efektif terhadap hasil belajar geografi pada
siswa SMAN 1 Banyuwangi?

2. Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis video pada mata
pelajaran Geografi?

Tujuan Penelitian

1. untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran video efektif terhadap hasil belajar
geografi pada siswa SMAN 1 Banyuwangi.

2. untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis video pada
mata pelajaran Geografi.

Manfaat Penelitian

 Peneliti
 Guru geografi
 Siswa
 Para peneliti masa depan
Asumsi Penelitian

 Media pembelajaran berbasis video dapat meningkatkan hasil belajar geografi pada siswa
SMAN 1 Banyuwangi
 Media pembelajaran berbasis video dapat diakses dan dimuat di dalam dan di luar kelas.

Kajian Pustaka

 Definisi Media Pembelajaran


 Media Video Pembelajaran
 Kriteria Efektivitas Pembelajaran

Deasai Penelitian

Menggunakan quasi eksperimen pendekatan kuantitatif dengan model equivalent control group
design.

Partisipasi Penelitian

Seluruh peserta didik kelas XI IPS SMAN 1 Banyuwangi tahun pelajaran 2021/2022.

Instrument Penelitian

 Tes
 Lembar observasi
 Angket

Analisis Data

Menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif dengan hipotesis H0 dan H1dengan nilai sig
0,005.

Sesi Tanya-Jawab :

1. Bagaimana gambaran/konsep terkait video yang akan dibuat sebagai media pembelajaran? –
Rosdina

Jawab : video pembelajaran yang akan dibuat terkait dengan materi persebaran flora dan
fauna dengan konsep pemberian pembelajaran secara virtual dan audio. Video tersebut akan
memuat tentang persebaran flora dan fauna di Indonesia yang disuguhkan dalam bentuk
gambar atau peta atau animasi agar lebih menarik dan mudah dipahami.

2. Terkait penelitian yang menguji Efektivitas suatu model atau media pembelajaran apakah
perlu menggunakan 2 kelas? –Alya

Jawab : penelitian ini menggunakan metode nonequivalent control design dengan analisis
kuantitatif sehingga perlu adanya penelitian yang dilakukan di dua kelas.

3. Saran dari Pak Komang

Untuk penelitian berbasis efektivitas itu masih tergolong penelitian di jenjang s1, maka untuk
penelitian s2 apabila mengangkat tentang media pembelajaran maka harus diperlukan dengan
mengkombinasikan media dengan suatu model atau mengembangkan media dengan membuat
adegan sendiri dan sebagainya. Berkaitan dengan efektivitas maka tidak perlu
membandingkan dengan menggunakan 2 kelas, cukup menggunakan 1 kelas cukup karena
untuk mengetahui keefektifitasan suatu media. Kecuali memanfaatkan media pembelajaran ini
dengan sebuah model pembelajaran baru boleh dieksperimenkan.

Anda mungkin juga menyukai