PENDAHULUAN
metode berfikir yang merupakan suatu cara mengajar yang merangsang seseorang
untuk menganalisis dan melakukan sintesis dalam kesatuan struktur atau situasi di
mana masalah itu berada atas inisiatif sendiri. Sedangkan menurut Mu’Qodin
dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan
yang tepat.
tentang materi konsep mol karena (a) dapat memberikan kemampuan siswa
1
bagaimana cara memecahkan masalah - masalah secara objektif dan tahu benar apa
yang dihadapi; (b) melatih siswa untuk bisa memecahkan soal - soal kimia secara
sistematis dan mampu mengaitkan konsep yang satu dengan yang lain; (c)
juga penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalm kehidupan sehari - hari dan
teknologi. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Sanjaya (2009) bahwa pemberian
menentukan rumusan masalah yang akan dipecahkan, mencari teori - teori yang
mendukung untuk solusi pemecahan masalah, menguji sendiri kebenaran teori yang
Demikian pula, hasil penelitian Fenty Indrayanti (2006) yang menyatakan bahwa
Siswa tidak aktif, dan sebagian besar hanya diam mendengar penjelasan
guru;
2
Jawaban siswa masih jauh dari konsep yang tepat;
ditandai dengan rendahnya kemampuan siswa serta 68% siswa belum berhasil
pembelajaran, agar kemampuan siswa terhadap materi konsep konsep mol dapat
meningkat.
Selama ini, guru hanya menyajikan pembelajaran tentang konsep mol hanya
dengan menggunakan ceramah dan metode penugasan tanpa refleksi sehingga siswa
tidak aktif dan tidak mendapat pengalaman belajar yang bermakna sesuai dengan
konteks dan pengalamannya sehari-hari. Oleh karena itu, kemampuan dan aktivitas
belajar siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Dulupi pada materi konsep mol, dan
menuangkan dalam suatu laporan penelitian tindakan kelas Laporan PTK) dengan
belajar siswa pada materi konsep mol di kelas X MIA SMA Negeri 1 Dulupi”.
1. Identifikasi masalah
3
c. Siswa jarang bertanya pada guru walaupun mereka belum paham terhadap
suatu materi dan belum berani untuk mengungkapkan pendapat jika ditanya
oleh guru.
d. Siswa belum bisa melihat makna atau fungsi dari materi yang sedang
e. Prestasi belajar kimia siswa khususnya pada materi konsep mol masih
rendah.
2. Rumusan Masalah
C. Pemecahan Masalah
siswa pada materi konsep mol yang ditandai dengan rendahnya hasil belajar yang
mana 68% siswa belum berhasil mencapai KKM yang telah ditetapkan, yang akan
solving.
4
Dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving tersebut
konsep mol di kelas X MIA SMA Negeri 1 Dulupi dilaksanakan dengan tahapan-
tahapan sebagai berikut: (1) analisis, (2) perencanaan, (3) perhitungan, dan (4)
pengecekan.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
PTK ini secara umum bertujuan untuk mengetahui upaya guru dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi konsep mol dengan menggunakan
serta meningkatkan hasil belajar siswa pada materi konsep mol dengan
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui upaya peningkatan hasil belajar siswa pada materi konsep mol
b) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi konsep mol dengan
5
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan
sekolah baik secara langsung atau tidak langsung dalam upaya peningkatan mutu
proses dan hasil belajar siswa, serta peningkatan mutu pendidikan pada umumnya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi / alternatif bagi guru
kemampuan siswa sesuai dengan yang diharapkan dan juga untuk menumbuh
3. Bagi Sekolah
maupun mata pelajaran yang lain dan dapat juga dipakai pada kelas - kelas
6
BAB II
A. Kajian Teori
a. Pengertian Belajar
1) Skinner berpendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang
belajar, maka responnya akan menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tak belajar
“Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan
situasi tadi.
Belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata,
proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar. Belajar
juga merupakan suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan
hanya mengingat, akan tetapi lebih luas lagi dari itu, yakni mengalami.
Salah satu prinsip psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak begitu saja
memberikan pengetahuan kepada peserta didik, tetapi peserta didiklah yang harus
aktif membangun pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri. Belajar menurut teori
7
konstruktivisme adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, yang
seperangkat fakta - fakta, konsep - konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil atau
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan
belajar yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran atau
kegiatan instruksional, tujuan belajar telah ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Anak
yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil mencapai tujuan - tujuan
antara peserta didik dan guru dalam rangka mencapai tujuan. Peserta didik perlu
dirinya. Guru tidak akan mampu memberikan semua pengetahuan kepada peserta
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, belajar merupakan suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
pendekatan yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat
8
b. Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana, Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari
Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses
belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan
pengajaran. Hasil belajar pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku pada peserta
didik. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang
menentukan berhasil atau tidaknya tujuan suatu pendidikan yang telah dilaksanakan
belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah,
yaitu:
1) Ranah kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,
evaluasi.
2) Ranah afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Pada ranah afektif terdapat beberapa jenis
internalisasi.
9
3) Ranah psikomotorik
gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian
hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai
oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para peserta didik
setelah mengalami aktivitas belajar. Tingkah laku sebagai pengertian yang luas
pemahaman, keterampilan, kecakapan serta aspek - aspek lain yang ada pada
Hasil belajar yang dinilai dalam penelitian ini adalah ranah kognitif. Hasil
Ranah kognitif (Bloom, dkk) terdiri dari enam jenis perilaku sebagai berikut:
yang dipelajari.
10
4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian -
Hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses pembelajaran tidak dapat terlepas
“mengemukakan faktor - faktor yang mempengaruhi hasil siswa terdiri dari dua faktor
yaitu faktor yang datangnya dari individu siswa (internal factor), dan faktor yang
datang dari luar diri individu siswa (eksternal factor)”. Keduanya dapat dijelaskan
sebagai berikut :
dapat mempengaruhi kualitas perolehan hasil belajar siswa antara lain : (1)
Intelegensi, (2) Sikap (3) bakat, (4) minat, dan (5) motivasi.
a) Faktor lingkungan social, seperti para guru, sifat para guru, staf adminitrasi dan
letaknya rumah tempat tinggal keluarga, keadaan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan anak.
11
c) Faktor pendekatan belajar, yaitu cara guru mengajar guru, maupun metode,
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa disebut
Terkait dengan hal ini, Ihsan (2005: 19) menyebutkan 7 hambatan - hambatan yang
b) Figur orang tua yang tidak mampu memberikan keteladanan kepada anak.
c) Kasih sayang orang tua yang berlebihan sehingga cenderung untuk memanjakan
anak.
d) Sosial ekonomi keluarga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa
menunjang belajar.
e) Orang tua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, atau tuntutan
f) Orang tua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak, dan
g) Orang tua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kreativitas kepada anak.
kegiatan belajar mengajar dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang menarik agar
siswa tidak merasa bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru.
12
Metode pembelajaran kimia adalah cara atau pendekatan yang dipergunakan dalam
menyajikan atau menyampaikan materi pelajaran kimia, menempati peranan yang tak
kalah penting dalam proses belajar mengajar. Dalam pemilihan metode apa yang tepat,
guru harus melihat situasi dan kondisi siswa serta materi yang diajarkan.
Dalam kegiatan belajar mengajar daya serap peserta didik tidaklah sama. Dalam
Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru dan siswa dalam kegiatan
merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk
dengan baik. Dengan pemanfaatan metode yang efektif dan efisien, guru akan mampu
pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
menghadapkan siswa kepada suatu masalah agar dipecahkan atau diselesaikan. Metode
ini menuntut kemampuan untuk melihat sebab akibat, mengobservasi problem, mencari
baik yang bersifat psikis atau fisis. Maksudnya persoalan itu memerlukan otak atau otot
untuk dapat memecahkannya. Problem / masalah yang dihadapkan siswa itu hendaklah:
a) Jelas, bersih dari kesalahan dan tidak memiliki dua pengertian yang berbeda
13
b) Sesuai dengan kemampuan anak, tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit
mendatang
Tujuan utama digunakannya metode ini adalah untuk memberi kemampuan dan
kecakapan praktis kepada siswa sehingga tidak takut menghadapi hidup yang penuh
problem serta mempunyai rasa optimis yang tinggi. Dalam kegiatan pembelajaran
problem solving dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah pribadi atau
perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama -
sama.
hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab
dalam problem solving dapat menggunakan metode - metode lainnya yang dimulai
dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Penggunaan metode ini
1) Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa
2) Pencarian data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
3) Penetapan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja
didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua diatas.
4) Pengujian kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul - betul cocok. Apakah sesuai dengan
14
jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jababan
ini tentu saja diperlukan metode - metode lainnya seperti demonstrasi, tugas diskusi,
sebagai berikut :
1) Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan
2) Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa
dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental
pemecahan.
1) Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir
siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah
orang beranggapan keliru bahwa metode pemecahan masalah hanya cocok untuk
SLTP, SLTA, dan PT saja. Padahal, untuk siswa SD sederajat juga bisa dilakukan
berpikir anak.
15
2) Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu
pemecahan masalah, baik yang bersifat eksperimen, perhitungan, maupun yang bersifat
teori. Untuk dapat memecahkan masalah tersebut, siswa harus menguasai konsep -
diharapkan siswa menjadi terlatih untuk bisa memecahkan soal - soal kimia secara
sistematis dan mampu mengaitkan konsep yang satu dengan yang lain. Hal ini sesuai
dengan tujuan dan fungsi ilmu kimia menurut Depdiknas yaitu memahami konsep -
konsep kimia dan saling keterkaitannya dan juga penerapannya untuk menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari - hari dan teknologi. Sebagai contoh untuk dapat
memecahkan soal molaritas, siswa harus lebih dahulu menguasai konsep mol.
jika 7 gram batu kapur (CaCO3) direaksikan dengan 500 ml HCl 0,2 M, tentukan
volume CO2 maksimum pada keadaan STP (Ar Ca = 40, C = 12, O = 16)
16
1) Tahap analisis
Setelah membaca soal dengan seksama, siswa membuat skema yang menunjukkan
gambaran dari yang diketahui dan ditanyakan dalam suatu sistem. Sistem tersebut
dilengkapi dengan semua data yang ada dengan satuan yang tepat, masalah yang
ditanakan dan estimasi jawaban. Dalam soal tersebut terdapat beberapa konsep
antara lain:
a) Persamaan reaksi :
A + B → AB
kesatuan.
Dimana :
n = jumlah mol
m = massa zat
Dimana :
M = molaritas
n = jumlah mol
22,4L
e) Data lain :
17
Volume HCl = 500 ml
Yang ditanyakan :
2) Tahap perencanaan
Satuan yang digunakan adalah mol, maka konversikan dahulu CaCO3 jumlah
massa menjadi mol dan HCl dari jumlah volume menjadi mol.
b) Menentukan reaksi pembatas dari hasil bagi jumlah mol dengan koefisien
masing-masing zat. Zat yang hasil baginya lebih kecil yang menjadi reaksi
pembatas
c) Menentukan jumlah mol CO2 bergantung pada zat yang menjadi reaksi
pembatas.
3) Tahap perhitungan
18
mol awal : 0,07 mol 0,10 mol
= 1,12 L
4) Tahap pengecekan
Satuan volume gas pada keadaan standar adalah L, jadi hasil akhir yang didapat
adalah 1,12 L
B. Hipotesis Tindakan
belajar siswa tentang materi konsep mol di kelas X MIA SMA Negeri 1 Dulupi.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
semester 2 tahun pelajaran 2021/2022 yaitu dari tanggal 10 Januari s/d 12 Februari
2022 sesuai dengan kalender pendidikan atau kalender akademik sekolah serta
B. Subjek Penelitian
pada mata pelajaran kimia materi konsep mol. Subjek penelitian adalah siswa kelas
C. Metode Penelitian
Action Research). Metode PTK ini digunakan karena metode ini memiliki peranan
yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila
artinya pihak terlibat dalam PTK yang dalam hal ini adalah guru mencoba dengan
masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang
20
Menurut John Elliot (1991), penelitian tindakan kelas sebagi kajian dari
Siklus yang digunakan dalam penelitian ini adalah sangat bermamfaat bagi
guru untuk meningkatkan proses dan kualitas atau hasil pembelajaran di kelas.
bagi masalah yang terjadi di kelasnya sendiri, dan bukan di kelas guru yang lain.
Tentu saja dengan menerapkan barbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang
relevan secara kreatif. Selain itu, peneliti praktis, PTK dilaksanakan bersamaan
guru melaksanakan tugas utama yaitu mengajar di dalam kelas, tidak perlu harus
meninggalkan siswa.
adalah model John Elliot. Menurut John Elliot (1991), penelitian tindakan kelas
sebagi kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk
memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut. Pada model ini tahapan penelitian
dibagi menjadi empat tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan
21
Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus. Secara
sebagai berikut :
Pelaksanaan
Refleksi
Pelaksanaan
Refleksi
SIKLUS
Selanjutnya
dalam 2 (dua) siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Pada siklus I dan siklus II terdiri
akandiambil satu kelas yang sama. Hal ini ditempuh untuk membandingkandan
22
1. Siklus I
a. Perencanaan
problem solving.
diskusi siswa.
angket siswai)
b. Pelaksanaan
dibuat.
c. Pengamatan
dengan mencatat :
23
d. Refleksi
selanjutnya.
2. Siklus II
Pada siklus II, peneliti berdiskusi dengan observer melakukan revisi proses
telah ditetapkan.
menggunakan teknik :
1) Pengamatan (observasi)
mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Observasi ini
24
untuk mengungkapkan sejauh mana metode pembelajaran Problem Solving
dapat diterapkan.
Persentase Siswa
No. Aspek Yang Diamati Kurang Sekitar Lebih
dari 50% 50% dari 50%
Memperhatikan saat guru
1.
menjelaskan
Bertanya saat diberi
2.
kesempatan
Mengerjakan latihan soal
3.
yang diberikan
Berdiskusi dengan teman
4. sebangjunya saat
mengerjakan latihan soal
Mengerjakan soal dengan
5.
tahapan pemecahan masalah
Skor
No. Aspek Yang Diamati
4 3 2 1
1. Membuka pelajaran & apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
2.
dan mempersiapkan siswa
Mendemonstrasikan pengetahuan
3.
atau keterampilan
4. Membimbing pelatihan
Mengecek pemahaman dan
5.
memberikan umpan balik
Memberikan kesempatan untuk
6.
pelatihan lanjutan dan penerapan
Memberikan kesempatan untuk
7.
bertanya
8. Menutup pelajaran
Keterangan :
terhadap soal-soal konsep mol. Tes berupa soal uraian yang tiap soalnya
mencakup jenjang C2. C3, C4 dan C5. Dari jawaban siswa dapat diperoleh
seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan.
3) Wawancara
pertanyaan yang memiliki pilihan jawaban yang sesuai dengan yang dirasakan
siswa.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, analisis data yang dilakukan adalah
analisis data kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis data kuantitatif yaitu nilai
hasil belajar siswa berupa post test tiap akhir siklus. Hasil belajar diberikan skor
untuk masing-masing soal. Skor - skor tersebut kemudian dikonversi ke dalam nilai
akhir. Nilai - nilai tersebut kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi
standar deviasi. Setelah didapatkan nilai rata - rata post test tiap siklus, dilakukan
26
Adapun data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat
seperti data hasil observasi yang memberi gambaran tentang sikap guru dan siswa
observasi di setiap siklus dengan skala <50%, 50%, dan >50%. Data kemudian
diinterprestasikan secara deskriptif sesuai dengan data yang ada pada lembar
observasi. Sedangkan data yang bersumber dari angket yang menunjukkan sikap
diperoleh dengan mencari persentase dari setiap pertanyaan pada lembar angket
apakah terjadi peningkatan atau penurunan persentase pada sikap siswa. Rumus
Keterangan :
f = frekuensi
N = jumlah siswa
P = angka presentase
G. Indikator Keberhasilan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi konsep mol di kelas X MIA SMA Negeri 1 Dulupi. Apabila peran guru
Tercapainya ketuntasan hasil belajar siswa yang berupa nilai post test pada akhir
27
siklus yaitu telah mencapai rata-rata ≥75 dan secara klasikal ketuntasan belajar
siswa di kelas tersebut telah mencapai minimal 85% siswa mendapat nilai ≥70.
28
BAB IV
SMA Negeri 1 Dulupi dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X MIA yang
berjumlah 25 orang. Pada penelitian ini guru yang bertindak sebagai peneliti
pemecahan masalah Polya yang terdiri dari 4 (empat) tahap yaitu analisis,
kelas yang telah dilaksanakan terdiri dari 2 (dua) siklus, masing-masing siklus
refleksi.
dalam jumlah partikel, jumlah massa, dan jumlah volume zat. Sedangkan tindakan
pembelajaran pda siklus II yakni mengenai rumus empiris, rumus molekul, dan
pereaksi pembatas. Adapun deskripsi tindakan yang telah dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
29
Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) yang di dalamnya terdapat
b. Tahap Pelaksanaan
jumlah mol ke dalam jumlah partikel, mssa zat, dan volume zat serta
hipotesis avogadro.
30
c. Pengamatan
Rata-rata skor post test siswa adalah 70,53, dari hasil tersebut
siswa yang memperoleh nilai ≥70. Angka ini masih belum mencapai
target yang ditetapkan yaitu rata-rata hasil evaluasi harus mencapai ≥70
Lembar observasi aktivitas siswa diperoleh data lebih dari 505 siswa
tahap pengecekan
terlalu cepat
31
d. Refleksi
Persentase siswa yang mencapai nilai ≥70 masih 64%. Hal ini dikarenakan
termotivasi untuk belajar lebih serius. Oleh karena itu hasil belajar dan
siklus II.
siklus I, perlu adanya perbaikan dengan tindakan pada siklus II. Adapun
kelompok.
rumah.
32
2. Siklus II
a. Perencanaan
hasil siklus I.
b. Pelaksanaan
Pada siklus II, guru memberikan latihan soal yang dikerjakan secara
akan adanya interaksi antar siswa dalam memahami materi yang diberikan
oleh guru sehingga siswa yang sudah paham dapat membantu temnnya
membahas soal bersama - sama, setelah itu guru memberikan post test
33
c. Pengamatan
Rata-rata skor post test siswa adalah 77,87, ini menunjukkan bahwa
yaitu ≥75.
nilai ≥70.
pemecahan masalah.
dari 50% siswa. Aktivitas siswa yang mengerjakan latihan soal yang
34
diberikan dan mengerjakan dengan tahapan pemecahan masalah
d. Refleksi
yaitu 77,87 dan 88% siswa yang memperoleh nilai ≥70. Dengan demikian
target yang telah ditetapkan oleh peneliti telah tercapai. Selain itu terdapat
siklus I ke siklus II. Sikap dan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II juga
meningkat.
solving .
35
1) Hasil belajar siswa
Berdasarkan hasil belajar siswa dari pada siklus I dan siklus II diperoleh data
100%
80%
60% Siklus I
40% Siklus II
20%
0%
Analisis Perencanaan Perhitungan Pengecekan
3) Sikap siswa
berikut.
36
Grafik 4.2 : Sikap siswa terhadap proses pembelajaran
70%
60%
50%
40%
30% Siklus I
20% Siklus II
10%
0%
Menarik dan Cukup mudah Sulit dimengerti
mudah dimengerti
dimengerti
100%
80%
60% Siklus I
40% Siklus II
20%
0%
Senang Biasa saja Tidak senang
berikut.
37
Grafik 4.4 : Sikap siswa terhadap cara guru menyampaikan pelajaran
70%
60%
50%
40% Siklus I
30% Siklus II
20%
10%
0%
Baik Cukup baik Kurang baik
80%
70%
60%
50% Siklus I
40%
Siklus II
30%
20%
10%
0%
Baik Cukup baik Kurang baik
Peningkatan sikap siswa terhadap evaluasi yang diberikan guru dari siklus I
38
60%
50%
40%
30% Siklus I
20% Siklus II
10%
0%
Sangat Mudah Sulit Sangat sulit
mudah dimengerti
39
BAB V
A. Kesimpulan
dimana siswa terlebih dahulu memahami masalah dengan mengumpulkan data yang
melakukan perhitungan sesuai dengan langkah - langkah ataupun rumus - rumus yang
yang diperoleh. Hasil belajar kimia siswa pada materi konsep mol dari siklus I ke siklus
II mengalami peningkatan.
Dari proses pembelajaran pada siklus I dan II didapatkan nilai rata-rata hasil
belajar pada post test I adalah 70,53 dan persentase siswa yang mencapai nilai ≥70
adalah 64%. Setelah dilakukan perbaikan - perbaikan pada tahap - tahap penyelesaian
masalah, ringkasan materi yang diberikan kepada siswa, cara penyampaian materi oleh
guru, metode pembelajaran yang dilakukan pada siklus II, rata-rata hasil post test siswa
mencapai 77,87 dan persentase siswa yang mendapatkan nilai ≥70 adalah 88%. Angka
ini sudah cukup bahkan melebihi dari batas ketercapaian yang ditentukan. Artinya
40
B. Saran - saran
problem solving ini harus disesuaikan dengan materi atau konsep yang dipilih.
4. Mengingat penelitian ini masih sangat sederhana, apa yang didapat dari hasil
41
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk, (2008). Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara)
Huda M.U, (2008). Model pembelajaran problem solving untuk meningkatkan hasil
peserta didik pada materi pokok limit fungsi kelas XI semester II SMAN 1
Mranggen tahun pelajaran 2008/2009. Skripsi Sarjana IAIN Walisongo,
(Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2010)
Yudhistira, D, (2013). Menulis Penelitian Tindakan Kelas Yang Apik (Asli PerluIlmiah
Konsisten), (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia)
42
Lampiran 1.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Dulupi
Kelas/Semester : X/2
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Hukum - hukum Dasar Kimia
Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran (6 × 45 menit)
Jumlah Pertemuan : 3 kali pertemuan
A. Kompetensi Inti :
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
B. Kompetensi Dasar :
Menerapkan konsep massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia,
dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
C. Indikator Pencapaian :
Mengkonversi jumlah mol dengan jumlah partikel, massa zat, dan volume zat, serta
membuktikan hipotesis Avogadro.
D. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat mengkonversi jumlah mol ke dalam jumlah partikel.
Siswa dapat mengkoversi jumlah mol ke dalam jumlah massa.
Siswa dapat mengkonversi jumlah mol ke dalam jumlah volume zat.
Siswa dapat menghitung volume gas ideal dan menghitung volume gas
berdasarkan hipotesis Avogadro.
E. Materi Pembelajaran :
Perhitungan Kimia :
Konsep mol
Hukum gas ideal
F. Metode Pembelajaran :
Ceramah
Diskusi
Latihan penugasan
G. Pendekatan Pembelajaran :
Pendekatan Problem Solving
H. Langkah - langkah Pembelajaran :
Pertemuan pertama
Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Menjawab salam Berdoa sebelum belajar
Mengkondisikan siswa untuk Memberi salam kepada
belajar guru
Awal
Mengabsensi siswa Menkondisikan diri
(5 menit)
Menympaikan tujuan untuk belajar
pembelajaran Memperhatikan guru
Apersepsi dan motivasi menerangkanGuru
43
dengan menanyakan tentang menyampaikan tujuan
satuan - satuan dalam fisika pembelajaran
Menjawab pertanyaan
guru
Menjelaskan defenisi mol Memperhatikan
dalam senyawa atau reaksi penjelasan guru
kimia mengenai defenisi mol
Menjelaskan hubungan mol dalam senyawa
dengan jumlah partikel atau Memperhatikan
molekul penjelasan mengenai
Memberikan contoh soal hubungan mol dengan
mengenai pengkonversian jumlah molekul dan
jumlah mol ke dalam jumlah memperhatikan tahap -
partikel dan menunjukkan tahap pengerjaan soal
tahap - tahap penyelesaian yang dicontohkan guru
dengan menggunakan Mengerjakan soal
problem latihan pada LKS No. 1
Memberikan latihan pada dengan menggunakan
LKS No. 1 pendekatan problem
Menanyakan tingkat solving
kefahaman siswa Bertanya bila masih
Menjelaskan hubungan mol belum faham
dengan massa zat Memperhatikan
Inti Menjelaskan pengertian penjelasan guru
(80 menit) massa molar atau massa mengenai hubungan
molekul relatif (Mr) mol dengan massa
Memberikan contoh soal molar dan massa zat
mengenai pengkonversian Mengerjakan soal
jumlah mol ke dalam jumlah latihan pada LKS No. 2
massa dan menunjukkan dengan dengan
tahap - tahap penyelesaian menggunakan
dengan menggunakan pendekatan problem
pendekatan problem solving solving
Memberika contoh soal Bertanya bila belum
mengenai pengkoversian faham
jumlah mol ke dalam jumlah
massa dan menunjukkan
tahap - tahap penyelesaian
dengan menggunakan
pendekatan proble solving.
Memberikan latihan pada
LKS No. 2
Menanyakan tingkat
kefahaman siswa
Meminta siswa untuk Merapikan buku dan
mempelajari soal - soal yang posisi belajar
Penutup
terdapat pada buku paket atau Mengucapkan salam
(5 menit)
LKS kepada guru
Menjawab salam
44
Pertemuan kedua
Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Menjawab salam Berdoa sebelum belajar
Mengkondisikan siswa untuk Memberi salam kepada
belajar guru
Awal Mengabsensi siswa Menyiapkan diri untuk
(5 menit) Meminta tugas yang diberikan ke belajar
siswa Menunjukkan hasil
pekerjaan rumah
masing - masing
Melanjutkan materi pelajaran Memperhatikan
tentang mengkonversi jumlah mol penjelasan guru
ke dalam volume zat dan rumus gas mengenai hubungan
ideal antara mol dengan
Menjelaskan pengertian volume volume zat
molar dan menentukan besarnya Mengerjakan soal
Menjelaskan hubungan mol dengan latihan pada LKS No. 3
volume zat dengan menggunakan
Memberikan contoh soal pada LKS pendekatan problem
serta tahap - tahap penyelesaian solving
dengan menggunakan pendekatan Bertanya bila masih
problem solving belum faham
Inti
Memberikan latihan soal dalam Memperhatikan
(80 menit) penjelasan guru
LKS No. 3
Menanyakan tingkat kefahaman mengenai rumus
siswa volume gas ideal
Menjelaskan pengertian volume gas Mengerjakan soal
ideal latihan pada LKS No. 4
Menyajikan cara mencari mol dengan dengan
dengan menggunakan persamaan menggunakan
gas ideal pendekatan problem
Memberikan latihan pada LKS No. solving
4 Bertanya bila belum
Menanyakan tingkat kefahaman faham
siswa
Meminta siswa untuk Menyimpulkan materi
menyimpulkan materi yang telah yang telah dipelajari
dipelajari Merapikan buku dan
Membagikan lembaran soal latihan posisi belajar
Penutup
untuk dikerjakan di rumah Mengucapkan salam
(5 menit)
Mengingatkan siswa belajar di kepada guru
rumah untuk evaluasi pada
pertemuan berikutnya
Menjawab salam
45
Pertemuan ketiga
Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Menjawab salam Berdoa sebelum belajar
Mengkondisikan siswa untuk Memberi salam kepada guru
belajar Menkondisikan diri untuk
Awal
Mengabsensi siswa belajar
(5 menit)
Mengingatkan siswa bahwa pada 1
jaam pelajaran teraakhir akan
diadakan evaluasi
Menjelaskan pengertian hipotesis Memperhatikan penjelasan
Avogadro guru mengenai hipotesis
Memberikan contoh soal tentang Avogadro
hipotesis avogadro Bersama - sama guru
Menanyakan tingkat kefahaman menyelesaikan latihan soal
Inti siswa tentang hipotesis Avogadro
(80 menit) Membagikan soal evaluasi Bertanya bila masih belum
Memperhatikan dan mengawasi faham
siswa mengerjakan soal evaluasi Mengerjakan soal evaluasi
Menerima lembar jawaban siswa dengan tenang dan tertib
Mengumpulkan lembar
jawaban masing - masing
Menyampaikan materi yang akan Menyimak pengarahan guru
Penutup dipelajari pada pertemuan berikut Mengucapkan salam kepada
Menjawab salam guru
I. Alat dan Sumber Belajar :
1. Alat dan Bahan
Notebook
LCD Proyektor
2. Sumber Belajar
LKS
Buku kimia kelas X
J. Penilaian Hasil Belajar :
Jenis Instrumen : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Tes Uraian
Contoh Instrumen :
Dalam 1 mol air terdapat 6,02 × 1023 molekul H2O. Jika dalam satu tetes air
hujan terdapat 2 mol air, berapakah jumlah molekul air hujan tersebut jika
tertampung sebanyak 10 tetes? Dan berapa pula jumlah partikel atomnya?
46
Lampiran 2.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAHARAN (RPP)
SIKLUS II
A. Kompetensi Inti :
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
B. Kompetensi Dasar :
Menerapkan konsep massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum - hukum dasar kimia,
dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
C. Indikator Pencapaian :
Menentukan rumus empiris, rumus molekul dan kadar zat dalam senyawa
Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
D. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menentukan rumus empiris suatu senyawa
Siswa dapat menentukan rumus molekul melalui rumus empiris senyawa
Siswa dapat menentukan kadar zat dalam suatu senyawa
Siswa dapat menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi
Siswa dapat menentukan banyak zat peraksi atau hasil reaksi yang terbentuk
E. Materi Pembelajaran :
Perhitungan Kimia :
Rumus empiris
Rumus molekul
Kadar zat
Pereaksi pembatas
F. Metode Pembelajaran :
Ceramah
Diskusi
Latihan penugasan
G. Pendekatan Pembelajaran :
Pendekatan Problem Solving
H. Langkah - langkah Pembelajaran :
Pertemuan pertama
Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Menjawab salam Berdoa sebelum belajar
Mengkondisikan siswa untuk Memberi salam kepada guru
Awal belajar Menkondisikan diri untuk
(5 menit) Mengabsensi siswa belajar
Menyampaikan tujuan Memperhatikan guru
pembelajaran menyampaikan tujuan
47
Apersepsi dan motivasi dengan pembelajaran
menanyakan rumus kimia karbon Menjawab pertanyaan guru
dioksida
Menjelaskan pengertian rumus Memperhatikan penjelasan
empiris dan rumus molekul guru mengenai rumus empiris
senyawa dan menentukan rumus empiris
Menyajikan cara menentukan Mencoba menentukan rumus
rumus empiris senyawa empiris dan rumus molekul
menggunakan perbandingan mol senyawa dengan menggunakan
antar unsur dalam senyawa serta perbandingan mol dan tahap -
tahap - tahap pemecahan tahap pemecahan masalah
masalahnya Mengerjakan soal latihan
Memberikan latihan soal dalam dengan menggunakan tahap -
LKS No. 1 tahap pemecahan masalah
Menanyakan tingkat kefahaman Seorang siswa maju ke depan
siswa mengerjakan soal
Menyajikan cara menentukan Bertanya bila masih belum
rumus molekul faham
Membimbing siswa menentukan Memperhatikan penjelasan
Inti
kadar persen unsur dalam suatu guru mengenai rumus molekul
(80 menit)
senyawa dan cara menentukan rumus
Memberikan kesempatan siswa molekul
untuk bertanya Menyimak penjelasan guru
Mengajak siswa untuk mengikuti tentang cara perhitungan kadar
permainan kecil yang bertujuan zat dalam senyawa
membangkitkan kembali Bertanya bila belum faham
semangat belajar siswa Mengikuti permainan yang
Kembali meminta siswa ditunjukkan oleh guru dengan
mengerjakan soal untuk senang
menentukan rumus molekul Mengerjakan soal latihan
senyawa dan kadar unsur dalam dengan pendekatan problem
senyawa solving
Memberikan latihan pada LKS Seorang siswa mengerjakan
No. 2 soal di papan tulis
Menanyakan tingkat kefahaman Bertanya apabila belum faham
siswa
Meminta siswa untuk mempelajari Merapikan posisi belajar
soal - soal yang terdapat pada Menyimpulkan materi yang
buku paket atau LKS telah dipelajari
Penutup
Meminta siswa menyimpulkan Mengucapkan salam kepada
(5 menit)
materi guru
Menutup pelajaran
Menjawab salam
48
Pertemuan kedua
Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Menjawab salam Berdoa sebelum belajar
Mengkondisikan siswa untuk Memberi salam kepada guru
belajar Menyiapkan diri untuk
Mengabsensi siswa belajar
Awal Meminta hasil pekerjaan rumah Menyerahkan tugas rumah
(5 menit) siswa masing - masing
Menanyakan kepada siswa apakah Menyampaikan kepada guru
masih terdapat kesulitan dalam kesulitan - kesulitan yang
mengerjakan soal dihadapi ketika
mengerjakan soal
Meminta siswa mengerjakan soal Maju ke depan untuk
atau tugas rumah di papan tulis mengerjakan soal
Mereview dan menegaskan materi Mengikuti pembahasan
pada pertemuan sebelumnya selanjutnya
kemudian melanjutkan Mengikuti tahap - tahap
pembahasan ke materi selanjutnya pengerjaan soal
yakni mengenai pereaksi Bertanya bagi yang belum
pembatas. paham
Menjelaskan cara penentuan Membentuk kelompok yang
pereaksi pembatas dan beranggotakan 5 orang
memberikan contoh latihan soal Mengerjakan soal/quiz yang
dengan menggunakan tahap - diberikan
tahap pemecahan masalah Berdiskusi dengan teman
Menanyakan tingkat pemahaman sekelompok dan bertanya
siswa pada guru apabila
Meminta siswa membentuk menemukan kesulitandalam
Inti
kelompok yang beranggotakan mengerjakan soal
(80 menit)
masing - masing 5 orang Mengumpulkan tugas
Membagikan quiz kelompok kelompok masing - masing
untuk dikerjakan selama 30 menit Tiap kelompok
Berkeliling mengecek keaktifan mengirimkan perwakilan
kelompok dan kepahaman tiap untuk mengerjakan soal di
anggota serta membimbing papan tulis
apabila ada siswa yang
menghadapi kesulitan dalam
mengerjakan soal
Meminta tiap kelompok untuk
menumpulkan tugas masing -
masing
Secara bebas menawarkan kepada
kelompok untuk membahas salah
satu soal yang telah reard untuk
proses pembelajaran
Meminta siswa untuk Menyimpulkan materi yang
Penutup menyimpulkan materi yang telah telah dipelajari
(5 menit) dipelajari Menerima lembaran quiz
Membagikan quiz individu untuk individu untuk dikerjakan di
49
dikerjakan di rumah dan rumah
dikumpulkan pada pertemuan Mengucapkan salam kepada
berikut guru
Memberitahukan siswa untuk siap
kembaali menghadapi evaluasi
pada pertemuan berikutnya
Menjawab salam
Pertemuan ketiga
Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Menjawab salam Berdoa sebelum belajar
Mengkondisikan siswa untuk Memberi salam kepada
siap menerima pelajaraan guru
Mengabsensi siswa Menkondisikan diri
Awal
(5 menit) Meminta hasil quiz individu
untuk belajar
yang telah diberikan pada Menunjukkan hasil
pertemuan sebelumnya pekerjaan quiz masing -
masing
50
Ditemukan suatu senyawa terdiri dari 60% karbon, 5% hidrogen, dan sisanya
nitrogen. Jika Mr senyawa = 80 g/mol. Bagaimana rumus empiris dan rumus
senyawa tersebut? (Ar C = 12, H = 1, N = 14)
51
ANGKET WAWANCARA SISWA SIKLUS I/II
Nama Siswa : ..........................................
Jawaban pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban sesuai dengan
kesan atau yang kamu rasakan selama proses pembelajaran!
1. Bagaimana menurut pendapat kamu tentang proses pembelajaran yang baru kalian
ikuti?
A. Menarik dan mudah dimengerti
B. Cukup mudak dimengerti
C. Sulit dimengerti
2. Apakah kamu senang dengan pembelajaran yang baru kalian ikuti? Mengapa?
A. Senang
B. Biasa saja
C. Tidak senang
3. Bagaimana menurut pendapatmu tentang cara guru menerangkan materi pelajaran?
Jelaskan!
A. Baik
B. Cukup baik
C. Kurang baik
4. Apakah kamu dapat memahami materi pelajaran yang baru kalian ikuti? Jelaskan!
A. Mengerti
B. Kadang - kadang
C. Tindak mengerti
5. Bagaimana tes atau evaluasi yang diberikan oleh guru? Jelaskan!
A. Sangat mudah
B. Mudah
C. Sulit
D. Sangat sulit
52
HASIL OBSERVASI SIKLUS I
Hari/Tanggal : Senin, 10 Januari 2022
Pertemuaan Ke :1
AKTIVITAS SISWA
Kurang Sekitar Lebih dari
No. Aspek Yang Diamati
dari 50% 50% 50%
1. Memperhatikan saat guru menjelaskan √
2. Bertanya saat diberi kesempatan √
3. Mengerjakan latihan soal yang diberikan √
Berdiskusi dengan teman sebangjunya
4. √
saat mengerjakan latihan soal
Mengerjakan soal dengan tahapan
5. √
pemecahan masalah
AKTIVITAS GURU
Skor
No. Aspek Yang Diamati
4 3 2 1
1. Membuka pelajaran & apersepsi √
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa √
3. Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan √
4. Membimbing pelatihan √
5. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik √
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan
6. √
penerapan
7. Memberikan kesempatan untuk bertanya √
8. Menutup pelajaran √
Keterangan : 4 = Sangat Baik (SB), 3 = Baik (B), 2 = Cukup (C), 1 = Kurang (K)
53
HASIL OBSERVASI SIKLUS I
Hari/Tanggal : Senin, 17 Januari 2022
Pertemuaan Ke :2
AKTIVITAS SISWA
Kurang Sekitar Lebih dari
No. Aspek Yang Diamati
dari 50% 50% 50%
1. Memperhatikan saat guru menjelaskan √
2. Bertanya saat diberi kesempatan √
3. Mengerjakan latihan soal yang diberikan √
Berdiskusi dengan teman sebangjunya
4. √
saat mengerjakan latihan soal
Mengerjakan soal dengan tahapan
5. √
pemecahan masalah
AKTIVITAS GURU
Skor
No. Aspek Yang Diamati
4 3 2 1
1. Membuka pelajaran & apersepsi √
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa √
3. Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan √
4. Membimbing pelatihan √
5. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik √
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan
6. √
penerapan
7. Memberikan kesempatan untuk bertanya √
8. Menutup pelajaran √
Keterangan : 4 = Sangat Baik (SB), 3 = Baik (B), 2 = Cukup (C), 1 = Kurang (K)
54
HASIL OBSERVASI SIKLUS II
Hari/Tanggal : Senin, 07 Februari 2022
Pertemuaan Ke :1
AKTIVITAS SISWA
Kurang Sekitar Lebih dari
No. Aspek Yang Diamati
dari 50% 50% 50%
1. Memperhatikan saat guru menjelaskan √
2. Bertanya saat diberi kesempatan √
3. Mengerjakan latihan soal yang diberikan √
Berdiskusi dengan teman sebangjunya
4. √
saat mengerjakan latihan soal
Mengerjakan soal dengan tahapan
5. √
pemecahan masalah
AKTIVITAS GURU
Skor
No. Aspek Yang Diamati
4 3 2 1
1. Membuka pelajaran & apersepsi √
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa √
3. Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan √
4. Membimbing pelatihan √
5. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik √
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan
6. √
penerapan
7. Memberikan kesempatan untuk bertanya √
8. Menutup pelajaran √
Keterangan : 4 = Sangat Baik (SB), 3 = Baik (B), 2 = Cukup (C), 1 = Kurang (K)
55
HASIL OBSERVASI SIKLUS II
Hari/Tanggal : Senin, 14 Februari 2022
Pertemuaan Ke :2
AKTIVITAS SISWA
Kurang Sekitar Lebih dari
No. Aspek Yang Diamati
dari 50% 50% 50%
1. Memperhatikan saat guru menjelaskan √
2. Bertanya saat diberi kesempatan √
3. Mengerjakan latihan soal yang diberikan √
Berdiskusi dengan teman sebangjunya
4. √
saat mengerjakan latihan soal
Mengerjakan soal dengan tahapan
5. √
pemecahan masalah
AKTIVITAS GURU
Skor
No. Aspek Yang Diamati
4 3 2 1
1. Membuka pelajaran & apersepsi √
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa √
3. Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan √
4. Membimbing pelatihan √
5. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik √
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan
6. √
penerapan
7. Memberikan kesempatan untuk bertanya √
8. Menutup pelajaran √
Keterangan : 4 = Sangat Baik (SB), 3 = Baik (B), 2 = Cukup (C), 1 = Kurang (K)
56