Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu yang sangat penting dan
dipelajari mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas.
Siswa dalam jenjang pendidikan yang dimaksud, diharapkan dapat memahami
pelajaran tersebut dengan baik. Selain itu juga ilmunya dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Namun kenyataanya minat siswa dalam mempelajari
mata pelajaran matematika sangat rendah, bahkan ada sebagian siswa yang
berpendapat bahwa matematika adalah sesuatu yang menakutkan atau
menegangkan.
Proses pembelajaran matematika harus melibatkan proses dan aktivitas
berpikir siswa secara aktif dengan mengembangkan kemampuan kognitif
masing-masing siswa, dikarenakan perkembangan kognitif sebagai penentu
kecerdasan intelektual anak, kemampuan kognitif terus berkembang seiring
dengan proses pendidikan serta juga dipengaruhi oleh faktor perkembangan fisik
terutama otak secara biologis. Perkembangan selanjutnya berkaitan dengan
kognitif adalah bagaimana mengelola atau mengatur kemampuan kognitif
tersebut dalam merespon situasi atau permasalahannya. Tentunya, aspek-aspek
kognitif tidak dapat berjalan sendiri secara terpisah tetapi perlu dikendalikan
atau diatur sehingga jika seseorang akan menggunakan kemampuan kognitifnya
maka perlu kemampuan untuk menentukan dan mengatur aktivitas kognitif apa
yang akan digunakan.
Berdasarkan hasil observasi awal peneliti yang juga adalah guru pada SMP
Negeri 1 Seram Barat, terdapat beberapa persoalan yang umum terjadi dalam
proses pembelajaran, misalnya ketika guru menjelaskan hanya sebagian siswa
saja yang memperhatikan dengan baik, jika diberikan kesempatan untuk
bertanya hanya siswa siswa tertentu saja yang menanggapinya dengan baik,
bahkan petanyaan tersebut sering dijawab sendiri oleh guru, padahal tututan
kurikulim 2013 sebagian besar harus dicari siswa, guru hanya mengarahkan

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1


untuk menemukan penyelesaian dari materi atau konsep tesebut. Dalam
mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru di kelompok, hanya satu atau
dua orang saja yang mampu mengerjakan dengan benar. Sementara jika diminta
kesediaan oleh guru untuk menyelesaikan soal-soal di panpan tulis, hanya siswa-
siswa tertentu saja yang mau menyelesaikan sedangkan yang lain hanya
menyalin apa yang dikerjakan temannya di papan tulis. Sikap malas, dalam
mengerjakan PR atau tugas-tugas lain yang diberikan guru. Banyak hal lain yang
dapat ditemui dalam suatu proses pembelaajaran, dimana siswa kurang
memperhatikan apa yang disampaikan guru. Hal seperti di atas jika dibiarkan
berlarut-larut maka akan mengakibatkan menurunnya hasil belajar siswa
terhadap pelajaran matematika.
Materi dinamika penduduk benua-benua di dunia merupakan salah-satu
materi yang diajarkan pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Seram Barat, sesuai
dengan kurikulum 2013 yaitu pada semester ganjil. Berdasarkan pengalaman
penulis dalam mengajar materi ini di tahun tahun sebelumnya, ada beberapa
masalah yang sering ditemui, diantaranya sebagian siswa kurang memahami
materi tersebut karna sifatnya yang begitu abstrak, ada juga siswa yang secara
konsep dipahami tetapi penerapannya dalam kehidupan sehari-hari menjadi
sesuatu yang sangat sulit, sehingga membutuhkan pemahaman yang mendalam.
Selain pemantauan yang dilakukan peneliti terhadap siswa, peneliti juga
melakukan evaluasi diri, dengan cara berdialog dengan beberapa siswa, dan
diperoleh kesimpulan yaitu: sebelum memulai pembelajaran sudah ada
anggapan dari sebagian siswa bahwa matematika merupakan sesuatu yang sulit,
hal lain yaitu kurangnya penguasaan konsep atau materi penunjang dalam
mempelajari suatu materi, ditambah dengan kurangnya kesadaran mereka untuk
belajar di rumah sehingga ada beberapa siswa yang menyatakan bahwa dalam
menjelaskan materi atau pertanyaan yang diberikan siswa, guru terkadang terlalu
cepat sehingga beberapa siswa tersebut sulit memahami.
Menanggapi hal tersebut, upaya perbaikan harus dilaksanakan semaksimal
mungkin. Guru perlu melakukan perenungan agar pembelajaran ips menjadi
bermakna. Dalam belajar siswa harus terlihat aktif menghubungkan tugas-tugas

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS 2


atau materi baru dengan pengetahun yang dimilikinya. Oleh karena itu
diperlukan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, salah satu
diantaranya yaitu model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem based
learning). Melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem based
learning) diharapkan siswa dapat berinteraksi dan bekerjasama dalam kelompok
dengan baik, sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul ‘‘Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Dinamika Penduduk Benua-benua di Dunia Melalui Pembelajaran
Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Siswa Kelas IX.C SMP
Negeri 1 Seram Barat “.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, terdapat
beberapa masalah yang teridentifikasi yaitu:
1. Kurangnya perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
2. Kurangnya pemahaman konsep IPS dari siswa terkait Materi Dinamika
Penduduk Benua-Benua Di Dunia serta bagaimana menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yang akan dikaji
adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar Materi Dinamika Penduduk
Benua-Benua Di Dunia pada siswa kelas IX.C SMP Negeri 1 Seram Barat
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem based
learning)?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada . Materi Dinamika Penduduk

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS 3


Benua-Benua Di Dunia melalui pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) pada siswa kelas IX.C SMP Negeri 1 Seram Barat.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat melalui penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Bagi siswa:
Membantu dan mempermudah siswa-siswi kelas IX.C SMP Negeri 1 Seram
Barat dalam memahami suatu konsep ips. Membantu dan melatih siswa agar
membiasakan diri dalam kerja kelompok, dengan berdiskusi siswa dapat
berfikir kritis, saling menyampaikan pendapat dan menyumbangkan
pikiranya untuk memecahkan masalah bersama
2. Bagi Guru:
Memberikan gambaran kepada guru mengenai penerapan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning). Membantu
dalam memilih dan menentukan alternatif metode pembelajaran apa yang
sebaiknya digunakan dalam proses pembelajaran agar sasaran pencapaian
penanaman konsep ips benar-benar tepat dan efektif.
3. Bagi Sekolah:
Dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran khususnya
pembelajaran IPS

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS 4

Anda mungkin juga menyukai