Anda di halaman 1dari 72

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi


manusia serta penting untuk mengembangkan dan memajukan kehidupan
suatu negara. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses dengan
metode-metode tertentu sehingga seseorang dapat memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan
(Suryadi, 2014). Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan nasional pada UU
RI, No. 20 tahun 2003 yang menyatakan : mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada TME,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta tanggung jawab.
Permasalahan yang sering muncul dalam dunia pendidikan adalah
lemahnya kemampuan siswa dalam menggunakan kemampuan berpikirnya
untuk menyelesaikan masalah. Siswa cenderung dijejali dengan berbagai
informasi yang menuntut hapalan saja. Banyak sekali pengetahuan dan
informasi yang dimiliki siswa tetapi sulit untuk dihubungkan dengan situasi
yang mereka hadapi. Alih-alih dapat menyelesaikan masalah, pengetahuan
mereka seperti tidak relevan dengan apa yang mereka hadapi. Ketika siswa
mengikuti sebuah pendidikan tiada lain untuk menyiapkan mereka menjadi
manusia yang tidak hanya cerdas tetapi mampu menyelesaikan persoalan
yang akan mereka hadapi di kemudian hari.
Berdasarkan pengatan awal yang dilakukan peneliti diperoleh bahwa
pada kelas XII IPS 2 SMA Negeri Kesamben banyak ditemukan siswa yang
kemampuan berpikir dalam memecahlan permasalahan pembelajaran masih
rendah. Siswa hanya mampu menghapal konsep-konsep materi pembelajaran
yang diberikan guru, tanpa mampu menganalisis maalah yang ada dan
memecahkan masalah tersebut.
Rendahnya kemampuan analisis masalah tersebut antara lain
disebabkan guru kurang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah-
masalah yang timbul dikehidupan nyata dan guru tidak mengkaitkan masalah-
masalah tersebut dengan materi pembelajaran biologi. Selain itu siswa masih
menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, meskipun guru telah
memberikan kesempatan siswa untuk mencari informasi dari sumber lainnya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, guru mencoba melakukan
penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa berpikir
dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam mata pelajaran Sosiologi
ataupun dalam kehidupan sehari-hari dengan menerapkan model
pembelajaran berbasais masalah (PBL). PBL dipilih karena model ini proses
menalarnya nyata atau konkret sehingga dapat diterapkan secara
komperhensif. Dalam PBL terdapat unsur menemukan masalah (problem
possing) dan sekaliagus memecahkan masalah (problem solving). Selain itu
model PBL belum pernah diterapkan oleh guru SMA Negeri Kesamben
Kabupaten Jombang untuk mata pelajaran Sosiologi, sehingga diharapkan
dapat lebih baik dari model pembelajaran sebelumnya karena memfokuskan
siswa agar dapat memecahkan masalah dengan cara mereka sendiri
Menurut Tan dalam Rusman (2014), pembelajaran berbasis masalah
merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBL kemampuan
berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok
atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memperdayakan, mengasah,
menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara
berkesinambungan. Pada kenyataannya, tidak semua guru memahami konsep
PBL, baik disebabkan oleh kurangnya keinginan dan motivasi untuk
meningkatkan kualitas keilmuan maupun karena kurangnya dukungan sistem
untuk meningkatkan kualitas keilmuan tenaga pendidik.
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang sebagaimana tersebut maka


masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Aktivitas guru dalam mengajar menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning.
2. Aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran Problem Based
Learning.
3. Prestasi belajar siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri Kesamben dalam
mata pelajaran Sosiologi sebelum dan setelah menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning.

C. Rumusan Masalah

Sedangkan rumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah yang


telah diuraikan diatas adalah:
1. Bagaimana aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa kelas XII
IPS 2 SMA Negeri Kesamben dengan model pembelajaran Problem
Based Learning mata pelajaran Sosilogi tahun pelajaran 2018-2019.
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar pada siswa kelas XII IPS 2 SMA
Negeri Kesamben Jombang Tahun Pelajaran 2018-2019 dapat dicapai
dengan model pembelajaran Problem Based Learning?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian tindakan


kelas ini sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa
kelas XII IPS 2 SMA Negeri Kesamben dengan model pembelajaran
Problem Based Learning pada mata pelajaran Sosilogi tahun pelajaran
2018-2019.
2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar pada siswa kelas XII IPS 2
SMA Negeri Kesamben Jombang Tahun Pelajaran 2018-2019 dapat
dicapai dengan model pembelajaran Problem Based Learning.
E. Manfaat Penelitian

Penelitian tentang peningkatan hasil belajar dengan model


pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas XII IPS 2 SMA
Negeri Kesamben Jombang Tahun Pelajaran 2018-2019 diharapkan
bermanfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoritis hasil penelitian ini
bermanfaat untuk menambah bahan kajian dan informasi baru dalam
pembelajaran berbasis masalah.
Sedangkan secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi:
1. Bagi guru untuk menambah wawasannya dalam penggunaan
pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran sosiologi.
2. Bagi siswa dapat meningkatkan prestasi belajar jika guru menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning dalam proses
pembelajaranya.
3. Bagi Peneliti selanjutnya sebagai pertimbangan untuk mengembangkan
penelitian lain yang terkait dengan model pembelajaran Problem Based
Learning.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah, hipotesis dalam penelitian ini


adalah “Jika diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada
mata pelajaran Sosilogi, maka prestasi belajar pada Siswa kelas XII IPS 2
SMA Negeri Kesamben Jombang Tahun Pelajaran 2018-2019 akan
meningkat”.

G. Definisi Operasional

Istilah-istilah yang perlu didefinisikan secara operasional dalam


penelitian tentang peningkatan hasil belaja dengan model pembelajaran
Problem Based Learning pada siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri Kesamben
Jombang Tahun Pelajaran 2018-2019 dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah suatu
pendekatan pembelajaran yang mengguanakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
2. Prestasi belajar adalah hasil dari proses belajar yang ditandai dengan
meningkatnya kemampuan seseorang yang dapat dinyatakan dalam
bentuk nilai atau skor. Dengan kata lain, prestasi belajar adalah
perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor” dalam penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai
tes atau angka nilai yang diberikan guru, yang diuji melalui hasil
ulangan/tes yang terstandarisasi, berupa bukti keberhasilan belajar atau
hasil kemampuan siswa dalam kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot
yang dicapainya yang dinyatakan dalam bentuk rapor, indeks prestasi
studi, angka kelulusan dan predikat keberhasilan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Model Problem Based Learning

1. Konsep Problem Based Learning (PBL)

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) atau Problem Based


Learning (PBL) didasarkan pada hasil penelitian Barrow and Tamblyn
(1980, Barret, 2005) dan pertama kali diimplementasikan pada sekolah
kedokteran di McMaster University Kanda pada tahun 60-an. PBL
sebagai sebuah pendekatan pembelajaran diterapkan dengan alasan
bahwa PBL sangat efektif untuk sekolah kedokteran dimana mahasiswa
dihadapkan pada permasalahan kemudian dituntut untuk
memecahkannya. PBL lebih tepat dilaksanakan dibandingkan dengan
pendekatan pembelajaran tradisional. Hal ini dapat dimengerti bahwa
para dokter yang nanti bertugas pada kenyataannya selalu dihadapkan
pada masalah pasiennya sehingga harus mampu menyelesaikannya.
Walaupun pertama dikembangkan dalam pembelajaran di sekolah
kedokteran tetapi pada perkembangan selanjutnya diterapkan dalan
pembelajaran secara umum.
Barrow (1980, Barret, 2005) mendefinisikan PBL sebagai “The
learning that results from the process of working towards the
understanding of a resolution of a problem. The problem is encountered
first in the learning process.” Sementara Cunningham et.al.(2000,
Chasman er.al., 2003) mendefiniskan PBL sebagai “…Problem-based
learning (PBL) has been defined as a teaching strategy that
“simultaneously develops problem-solving strategies, disciplinary
knowledge, and skills by placing students in the active role as problem-
solvers confronted with a structured problem which mirrors real-world
problems".
PBL memiliki gagasan bahwa pembelajaran dapat dicapai jika
kegiatan pendidikan dipusatkan pada tugas-tugas atau permasalahan yang
otentik, relevan, dan dipresentasikan dalam suatu konteks. Cara tersebut
bertujuan agar mahasiswa memilki pengalaman sebagaiamana anantinya
mereka hadapi di kehidupan profesionalnya. Pengalaman tersebut sangat
penting karena pembelajaran yang efektif dimulai dari pengalaman
konkrit. Pertanyaan, pengalaman, formulasi, serta penyususan konsep
tentang pemasalahan yang mereka ciptakan sendiri merupkan dasar untuk
pembelajaran.
Jadi, PBL atau PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta
didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan
pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep
yang esensial dari materi kuliah atau materi pelajaran.

2. Karakteristik PBL

Berdasarkan teori yang dikembangkan Barrow, Min Liu (2005)


menjelaskan karakteristik dari PBL, yaitu :
a. Learning is student-centered
Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa
sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori
konstruktivisme dimana siswa didorong untuk dapat
mengembangkan pengetahuannya sendiri.
b. Authentic problems form the organizing focus for learning
Masalah yang disajikan kepada siswa adalah masalah yang otentik
sehingga siswa mampu dengan mudah memahami masalah tersebut
serta dapat menerapkannya dalam kehidupan profesionalnya nanti.
c. New information is acquired through self-directed learning
Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja siswa belum
mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasyaratnya,
sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri melalui sumbernya,
baik dari buku atau informasi lainnya.
d. Learning occurs in small groups
Agar terjadi interaksi ilmiah dan tukar pemikiran dalam usaha
membangun pengetahuan secara kolaborative, maka PBL dilaksakan
dalam kelompok kecil. Kelompok yang dibuat menuntut pembagian
tugas yang jelas dan penetapan tujuan yang jelas.
e. Teachers act as facilitators.
Pada pelaksanaan PBL, guru hanya berperan sebagai fasilitator.
Namun, walaupun begitu guru harus selalu memantau perkembangan
aktivitas siswa dan mendorong siswa agar mencapai target yang
hendak dicapai.

3. Langkah-Langkah PBL

Pelaksanaan PBL memiliki ciri tersendiri berkaitan dengan


langkah pembelajarannya. Barret (2005) menjelaskan langkah-langkah
pelaksanaan PBL sebagai berikut :
a. Siswa diberi permasalahan oleh guru (atau permasalahan diungkap
dari pengalaman siswa)
b. Siswa melakukan diskusi dalam kelompok kecil dan melakukan hal-
hal berikut.
 Mengklarifikasi kasus permasalahan yang diberikan;
 Mendefinisikan masalah;
 Melakukan tukar pikiran berdasarkan pengetahuan yang mereka
miliki;
 Menetapkan hal-hal yang diperlukan untuk menyelesaikan
masalah;
 Menetapkan hal-hal yang harus dilakukan untuk menyelesaikan
masalah.
c. Siswa melakukan kajian secara independen berkaitan dengan
masalah yang harus diselesaikan. Mereka dapat melakukannya
dengan cara mencari sumber di perpustakaan, database, internet,
sumber personal atau melakukan observasi.
d. Siswa kembali kepada kelompok PBL semula untuk melakukan
tukar informasi, pembelajaran teman sejawat, dan bekerjasaman
dalam menyelesaikan masalah.
e. Siswa menyajikan solusi yang mereka temukan
f. Siswa dibantu oleh guru melakukan evaluasi berkaitan dengan
seluruh kegiatan pembelajaran. Hal ini meliputi sejauhmana
pengetahuan yang sudah diperoleh oleh siswa serta bagaiman peran
masing-masing siswa dalam kelompok.
Peran guru sebagai fasilitator sangat penting karena berpengaruh
kepada proses belajar siswa. Walaupun siswa lebih banyak belajar sendiri
tetapi guru juga memiliki peranan yang sangat penting. Peran guru
sebagai tutor adalah memantau aktivitas siswa, memfasilitasi proses
belajar dan menstimulasi siswa dengan pertanyaan. Guru harus
mengetahui dengan baik tahapan kerja siswa baika aktivitas fisik ataupun
tahapan berpikir siswa.
Barret (2005) menyebutkan beberapa hal yang harus dikuasai atau
dilakukan oleh tutor agar kegiatan PBL dalap berjalan dengan baik, yaitu:
 Harus berpenampilan meyakinkan dan antusias.
 Tidak memberikan penjelasan saat siswa bekerja.
 Diam saat siswa bekerja.
 Menyarankan siswa untuk berbicara dengan siswa lain bukan dengan
dirinya.
 Meyakinkan siswa untuk menyepakati terlebih dahulu tentang
pemahaman terhadap permasalahan secara kelompok sebelum siswa
bekerja individual.
 Memberikan saran pada siswa tentang sumber informasi yang dapat
diakses berkaitan dengan permasalahan.
 Selalu mengingat hasil pembelajaran yang ingin dicapai.
 Mengkondisikan lingkungan atau suasana belajar yang baik untuk
kegiatan kelompok.
 Menjadi diri sendiri atau tampil sesuai dengan gaya sendiri sehingga
tidak menampilkan sikap di luar kebiasaan dirinya.

4. Penilaian pada PBL

Penilaian dalam PBL tentunya tidak hanya kepada hasilnya saja


tetapi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. National
Research Council (NRC) (dalam Waters and McCracken, -) memberikan
tiga prinsip berkaitan penilaian dalam PBL, yaitu yang berkaitan dengan
konten, proses pembelajaran, dan kesamaan. Lebih jelasnya sebagai
berikut.
a. Konten : penilaian harus merefleksikan apa yang sangat penting
untuk dipelajari dan dikuasai oleh siswa
b. Proses pembelajaran : penilaian harus sesuai dan diarahkan pada
proses pembelajaran
c. Kesamaan : penilaian harus menggambarkan kesamaan kesempatan
siswa untuk belajar
Oleh karena itu, menurut Waters and McCracken penilaian yang
dilakukan harus dapat : 1) Menyajikan situasi secara otentik; 2)
Menyajikan data secara berulang-ulang; 3) Memberikan peluang pada
siswa untuk dapat mengevaluasi dan merefleksi pemahaman dan
kemampuannya sendiri; dan 4) Menyajikan laporan perkembangan
kegiatan siswa.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian dalam
PBL tidak hanya kepada hasil akhir tetapi juga yang tidak kalah
pentingnya adalah penilaian proses. Penilaian ini bisa didasarkan pada
jenis penilaian otentik (autentic assessment) dimana penilaian difokuskan
terhap proses belajar. Oleh karena itu, peran guru dalam proses PBL
tidak pasif tetapi harus aktif dalam memantau kegiatan siswa serta
mengontrol agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Sementar itu,
untuk mengetahui sejauhmana hasil belajar yang telah diperoleh siswa,
guru pun perlu untuk mengadakan tes secara individual. Jadi penialaian
dilakukan secara kelompok juga individual.

5. Kelebihan dan Kekurangan PBL

Dalam pelaksanaannya, PBL tentunya memiliki kelebihan dan


kelemahannya. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari PBL.
a. Kelebihan PBL
 Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan
masalah dalam situasi nyata.
 Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri
melalui aktivitas belajar.
 Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang tidak
ada hubunganna tidak perlu saat itu dipelajari oleh siswa. Hal ini
mengurangi beban siswa dengan menghafal atau menyimpan
informasi.
 Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok.
 Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan baik
dari perpustakaan, internet, wawancara dan observasi.
 Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
 Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah
dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
 Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui
kerja kelompok dalam bentuk peer teaching.

b. Kekurangan PBL
 PBL tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada
bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi. PBL lebih
cocok untuk pembelajaran yang menuntut kemampuan tertentu
yang kaitannya dengan pemecahan masalah
 Dalam suatu kelas yang memiki tingkat keragaman siswa yang
tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas
 PBL kurang cocok untuk diterapkan di sekolah dasar karena
masalah kemampuan bekerja dalam kelompok. PBL sangat cocok
untuk mahasiswa perguruan tinggi atau paling tidak sekolah
menengah
 PBL biasanya membutuhkan waktu yang tidak sedikit sehingga
dikhawatirkan tidak dapat menjangkau seluruh konten yang
diharapkan walapun PBL berfokus pada masalah bukan konten
materi
 Membutuhkan kemampuan guru yang mampu mendorong kerja
siswa dalam kelompok secara efektif, artinya guru harus memilki
kemampuan memotivasi siswa dengan baik
 Adakalanya sumber yang dibutuhkan tidak tersedia dengan
lengkap.

B. Prestasi Belajar

1. Definisi Prestasi belajar

Menurut teori behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah


laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon atau
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara
stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar bila ia telah
mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Menurut teori ini, yang
terpenting adalah masukan/ input yang berupa stimulus dan keluaran/
output berupa respon. Faktor yang mempengaruhi belajar dalam teori ini
adalah penguatan respons (Daryanto, 2009).
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah
melalui serangkaian proses belajar (Toshiana, 2012). Suatu proses belajar
dikatakan berhasil dapat dilihat dari prestasi yang diraih (Farkhana,
2010). Menurut Hamdani (2011) prestasi belajar adalah hasil yang
diperoleh berupa kesuksesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri
individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Jadi belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman
berupa perubahan tingkah laku, mendapatkan kecakapan baru yang
berlangsung lambat laun melalui usaha aktualisasi diri sebaik-baiknya
yang terjadi secara berulang-ulang. Belajar juga merupakan suatu
pengolahan informasi yang diterima seseorang sebagai bukti
pengaktualisasian diri seseorang. Prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata
pelajaran, umumnya ditujukan dengan nilai yang diberikan oleh guru
(Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001).
Prestasi belajar merupakan hasil dari proses kegiatan belajar. Untuk
mengetahui prestasi belajar dapat dilakukan melalui proses penilaian
hasil belajar dengan menggunakan tes maupun evaluasi (Zainul dan
Nasution, 1997). Dalam kehidupan sehari-hari umumnya seseorang akan
dihargai melalui prestasi belajarnya atau keberhasilannya.
Prestasi belajar pada hakekatnya adalah keberhasilan seseorang
menerima informasi baru dan mampu memberikan perubahan perilaku
yang lebih baik. Untuk konteks pembelajaran formal prestasi masih
disimbolkan dengan angka (nilai), tetapi yang penting adalah
bertambahnya wawasan dulu, sebab dengan banyaknya wawasan angka
itu akan mengikuti. Angka itu sebenarnya adalah reward atas wawasan
yang kita punya

2. Pengukuran Prestasi Belajar

Prestasi belajar menjadi topik kajian yang menarik perhatian


berbagai peneliti mengingat hal tersebut menjadi indikator keberhasilan
seseorang dalam menempuh suatu tingkat pendidikan tertentu. Kegiatan
belajar mengajar merupakan salah satu aktivitas penting dalam dunia
pendidikan, keberhasilan belajar mengajar dapat diukur melalui kegiatan
evaluasi belajar. Menurut pendapat Sudjana (2005) prestasi belajar terdiri
dari 3 ranah yaitu:
a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap nilai yang terdiri dari lima
aspek, yaitu penerimaan, jawaban dan reaksi, penilaian, organisasi,
internalisasi. Pengukuran ranah efektif tidak dapat dilakukan setiap
saat karena perubahan tingkah laku siswa dapat berubah sewaktu-
waktu.
c. Ranah Psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak. Pengukuran ranah psokomotorik
dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai instrumen penelitian
adalah nilai ulangan harian, yaitu nilai pada kegiatan sehari – hari pada
uji kompetensi. Hal ini dikarenakan nilai ulangan harian memberi
gambaran yang jelas tentang kemampuan belajar seorang anak atau
peserta didik. Nilai ulangan harian yang di ambil adalah nilai ulangan
harian mata pelajaran Sosiologi. Adapun caranya untuk menentukan
prestasi belajar anak yaitu dengan mengambil nilai mentah hasil ulangan
harian. Setelah itu barulah kita tentukan prestasi belajar anak dengan
menggunakan batasan nilai KKM ( criteria ketuntasan minimal ). Disini
peneliti mengambil nilai ulangan karena nilai ulangan harian adalah nilai
asli yang belum ditambah oleh guru sehingga hasilnya akan menjadi
lebih valid.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang


diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam
diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor
ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis
sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor
keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya (Daryanto, 2009).
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri
individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor
intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat, motivasi, status
gizi dan penyakit infeksi.
1) Kecerdasan/intelegensi. Kecerdasan adalah kemampuan belajar
disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi
rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan
kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.
Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-
kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang
lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah
memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor
intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam
kegiatan belajar mengajar. Kecerdasan merupakan salah satu
aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil tidaknya
studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat
kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia
dapat mencapai prestasi yang tinggi
2) Bakat. Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki
seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Bakat adalah potensi
atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk
dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang
nyata. Tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat
ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan
bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar
bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama
belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam
mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik
3) Minat. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang
dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai
dengan rasa sayang. Menurut Winkel (1996) minat adalah
kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa
tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu. Minat belajar yang telah
dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai
minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha
untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat
tercapai sesuai dengan keinginannya
4) Motivasi. Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting
karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong
keadaan siswa untuk melakukan belajar. Persoalan mengenai
motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mengatur agar
motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan
belajar mengajar sorang anak didik akan berhasil jika
mempunyai motivasi untuk belajar. Motivasi adalah segala daya
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan
adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif
dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk
membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat
melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan belajar
secara aktif
5) Status Gizi. Status gizi yang baik berperan penting dalam
mencapai pertumbuhan badan yang optimal, termasuk
pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan
seseorang sehingga dampak akhir dari konsumsi gizi yang baik
dan seimbang adalah meningkatnya prestasi dan kualitas sumber
daya manusia
6) Penyakit Infeksi dan Fungsi Panca Indera. Penyakit infeksipun
dapat menganggu proses belajar anak, misalnya pilek, sakit gigi,
batuk dan lain sebagainya. Keadaan dan fungsi-fungsi dari
panca indera yang merupakan syarat agar proses belajar
berlangsung dengan baik. Jika tubuh dalam keadaan sehat dan
fungsi panca indra baik, maka secara tidak langsung akan
berpengaruh terhadap prestasi belajar (Sumadi, 2002).
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu
beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan
sekitarnya dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya
bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu.
Faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan
keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat (Sumadi ,
2002).
1) Lingkungan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan terkecil
dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.
Dalam hal ini Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama
mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas
utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai
peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup
keagamaan. Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari
bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Sedangkan sekolah
merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan informal
ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik
antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha
meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu
ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian yang
serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua
dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat
belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat
dan keadaan yang baik untuk belajar
2) Keadaan Sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal pertama yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang
baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan
sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru
dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan
antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-
hasil belajarnya.
3) Lingkungan Masyarakat. Selain orang tua, lingkungan juga
merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya
terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan
pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam
kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan
lingkungan dimana anak itu berada. Lingkungan masyarakat
dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak
yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan
anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk
mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya
merupakan kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada
menentukan anakpun dapat terpengaruh pula. Dengan demikian
dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak,
karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu
menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan
lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa
bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin
belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa
pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar
sebagaimana temannya (Sumadi , 2002).

C. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian tindakan kelas ini kerangka berpikir yang dapat


peneliti sajukan sebagai berikut bagan dibawah ini:

KONDISI GURU :
Belum Mengguanakan
AWAL Model Pembelajaran
Problem Based Learning

GURU :
TINDAKAN Guru Menggunakan
Model Pembelajaran
Problem Based Learning

KONDISI
AKHIR

Bagan 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengamatan terhadap kegiatan
belajar mengajar untuk mata pelajaran Sosilogi pada siswa kelas XII IPS 2
SMA Negeri Kesamben. Sehingga subyek penelitian ini adalah aktivitas
mengajar guru dan aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran
Problem Based Learning. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian
tindakan kelas. Siswa kelas XII IPS 2 dipilih sebagai subjek penelitian karena
kemampuan belajar atau prestasi belajar siswa dalam masih rendah utamanya
untuk pemahaman dan pemecahan masalah karena dapat dilihat skor yang
diperoleh siswa masih di bawah KKM, padahal kriteria ketuntasan minimal
(KKM) adalah 78.

B. Lokasi, dan Waktu Penelitian


Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri Kesamben
Jombang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2018 menggunakan model
tiga siklus penelitian

C. Deskripsi Persiklus
Penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari Siklus I, Siklus II
dan Siklus III yang kemudian dilihat adanya peningkatan hasil sesuai dengan
target yang telah ditentukan. Setiap siklus terbagi dalam satu kali pertemuan
dan kemudian dilakukan evaluasi guna mengukur peningkatan ketercapaian
ketuntasan belajar minimal siswa. Akhir dari setiap siklus dilengkapi dengan
kegiatan refleksi dan perencanaan tindakan berikutnya.
1. Siklus I
Siklus I ini dilakukan pembelajaran pada pertemuan ke 1 dengan
alokasi 2 jam pelajaran pada mata pelajaran Sosilogi Kelas XII. Pada
pertemuan ini siswa diberikan soal evaluasi diakhir kegiatan
pembelajaran untuk menguji kemampuan pengetahuannya. Setelah
mendapatkan data hasil evaluasi 1 mengenai hasil belajar Sosiologi siswa
pada materi Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat, peneliti melakukan pengamatan dan observasi pada hasil
pembelajaran siklus I. Setelah mengamati hasil dan jika didapatkan masih
ada siswa yang belum mencapai ketuntasan maka penelitian dilakukan
lagi pada siklus ke II.
Pada siklus I tahapan pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Sebelum melakukan tindakan, maka dibuatlah perencanaan agar
tindakan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Adapun perencanaan
ini sebagai berikut:
 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
 Menyusun Bahan Ajar.
 Menyusun Media Pembelajaran.
 Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
 Membuat soal evaluasi untuk siswa
b. Tahap Pelaksanaan (Acting)
Pada pelaksanaan siklus I dilakukan satu kali pertemuan, dan
pertemuan dilakukan selama 5 x 45 menit. Pada tahap ini peneliti
melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah
dirancang. Pada akhir siklus, siswa diberikan soal evaluasi untuk
mengetahui data hasil belajar siswa setelah selesai proses
pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning.
c. Tahap Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil
melaksanakan pembelajaran. Tahap ini dilakukan pada saat kegiatan
pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning
berbantuan aplikasi Discord. Observasi ini dilakukan bertujuan untuk
mengetahui data aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran
Problem Based Learning berbantuan aplikasi Discord. Peneliti
melakukan pengamatan pembelajaran berdasarkan instrumen yang
telah disusun. Hasil pengamatan nantinya akan bermanfaat atau akan
digunakan peneliti sebagai bahan refleksi untuk perbaikan
pembelajaran berikutnya.
d. Tahap Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi dilaksanakan ketika peneliti sudah selesai
melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran. Tahap
ini merupakan inti dari penelitian tindakan kelas, yaitu ketika peneliti
mengungkapkan hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan
bagian yang belum berjalan dengan baik pada saat peneliti
mengelola proses pembelajaran. Hasil refleksi dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam merancang siklus berikutnya.
Sehingga pada intinya, refleksi merupakan kegiatan evaluasi,
analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan, dan identifikasi
tindak lanjut dalam perencanaan siklus berikutnya
2. Siklus II
Pada Siklus II, tahapan yang dilakukan adalah sama dengan
tahapan di Siklus I yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Di dalam tahapan refleksi pada Siklus II ini peneliti melihat apakah
masih terdapat permasalahan terkait ketidak tercapainya kriteria
ketuntasan belajar siswa. Jika kriteria kriteria ketuntasan belajar siswa
tidak tercapai, maka penelitian tindakan kelas dilanjutkan ke Siklus III,
namun jika ketuntasan belajar siswa tercapai setidaknya 90% dari
keseluruhan, maka penelitian dicukupkan sampai dengan siklun II saja,
tidak perlu dilanjutkan pada siklus III.
3. Siklus III
Pada Siklus III, tahapan yang dilakukan adalah sama dengan
tahapan di siklus sebelumnya yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Di dalam tahapan refleksi pada Siklus III ini peneliti melihat
apakah masih terdapat permasalahan terkait ketidaktercapainya kriteria
ketuntasan belajar siswa. Jika kriteria ketuntasan belajar siswa sudah
tercapai, maka penelitian tindakan kelas diakhiri sampai di Siklus III.
D. Data
Data dalam penelitian tindakan kelas adalah informasi yang terkait
dengan kondisi, proses, dan keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar
yang diperoleh siswa.
1. Jenis Data
Data dalam penelitian ini yaitu kuantitatif. Data kuantitatif
merupakan data yang berupa angka. Data kuantitatif dalam penelitian ini
meliputi daftar nilai pembelajaran dengan materi Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat pada siswa kelas XII IPS 2
SMA Negeri Kesamben Jombang Tahun Pelajaran 2018-2019 sebelum
dan sesudah penelitian. Sedangkan data kualitatif berupa Hasil observasi
yang digunakan untuk mengetahui dan menggambarkan aktivitas siswa
dan guru selama tindakan berlangsung.
2. Sumber Data
Sumber data merupakan asal diperolehnya data yang digunakan
dalam sebuah penelitian. Data kuantitatif diperoleh dari lembar jawaban
menulis teks anekdot siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri Kesamben
Jombang Tahun Pelajaran 2018-2019 sebelum dan sesudah penelitian.
Sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil observasi interaksi guru
dan siswa serta angket wawancara yang berisi informasi tentang kendala
dalam keterampilan menulis teks anekdot.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling utama
dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah memeroleh
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam pengumpulan
data penelitian, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data.
Pertama, untuk mengetahui langkah-langkah meningkatkan
kemampuan menulis teks anekdot siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri
Kesamben Jombang Tahun Pelajaran 2018-2019, peneliti menggunakan
teknik observasi sebagai penilaian proses. Kedua, untuk mengetahui
peningkatan kemampuan siswa dalam dengan model pembelajaran
Problem Based Learning pada siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri
Kesamben Jombang Tahun Pelajaran 2018-2019. Peneliti menggunakan
teknik tes sebagai penilaian hasil. Ketiga, untuk mengetahui respons
siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri Kesamben Jombang Tahun Pelajaran
2018-2019, Peneliti menggunakan metode angket/ kuesioner dan
wawancara.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini berfungsi untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran Sosiologi
dengan materi Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat. Data yang sudah terkumpul kemudian dilakukan analisis
atau pengolahan data untuk mengetahui peningkatan yang terjadi.
Untuk memperoleh data hasil belajar siswa, dilakukan dengan
cara melihat persentase ketuntasan hasil belajar siswa dengan
menggunakan soal evaluasi. Setelah itu dibandingkan hasil yang
diperoleh saat siklus I, siklus II, dan siklus III untuk membandingkan
perkembangan hasil belajar siswa pada setiap siklus.Ketuntasan hasil
belajar siswa dilihat berdasarkan peraturan di SMA Negeri Kesamben
Jombang sebagai berikut:
Tabel 3.1. Ketuntasan Hasil Belajar

Nilai Kriteria

< 78 Belum Tuntas

> = 78 Tuntas

Keterangan:
1) Jika nilai siswa mendapatkan kurang dari 78 maka siswa dikatakan
belum tuntas dalam hasil belajar.
2) Jika nilai siswa mendapatkan 78 atau lebih maka siswa dikatakan
tuntas dalam hasil belajar
Kelas dikatakan tuntas apabila dalam suatu pembelajaran hasil
belajar seluruh peserta didik yang melampaui KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal), dalam kelas tersebut mencapai 80%. Dari jumlah seluruh
siswa yang telah mencapai KKM kemudian dapat dihitung persentasenya
untuk melihat kemajuan hasil belajar siswa pada tiap siklus. Rumus yang
digunakan sebagai berikut
5. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan secara
bertahap dan multisiklus. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil
terbaik memeroleh data yang valid. Setiap siklus terdiri atas refleksi
awal, dilanjutkan dengan rencana tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi/ evaluasi, dan refleksi. Prosedur ini dimulai dari analisis
masalah. Setelah menemukan masalah kemudian dilakukan refleksi awal.
Refleksi awal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang
dihadapi guru maupun siswa dalam pembelajaran. Sebelum tindakan
dilakukan, membuat suatu perencanaan pembelajaran sangat diperlukan.
Perencanaan tersebut akan menjadi pedoman dalam melaksanakan
tindakan. Setelah membuat perencanaan dilanjutkan dengan pelaksanaan
tindakan. Pelaksanaan tindakan harus disesuaikan dengan perencanaan
yang telah dibuat. Setelah pelaksanaan tindakan, dilakukan observasi
untuk mengetahui pemantauan terhadap berlangsungnya siklus. Refleksi
digunakan untuk tindakan selanjutnya, yang bertujuan memformulasikan
kekuatan-kekuatan, kelemahan-kelemahan, dan hambatan-hambatan
yang ditemukan dan dianggap mengganjal dalam upaya pencapaian
keberhasilan optimal. Prosedur ini akan dilakukan berulang-ulang sampai
data yang di dapat menunjukkan hasil terbaik atau telah memenuhi
kriteria keberhasilan yang telah ditentukan.
BAB IV
ANALISIS DATA

A. Hasil Penelitian
1. Diskripsi umum
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah semester ganjil
tahun ajaran 2018-2019. Siswa atau subjek tindakan adalah siswa di kelas
XII IPS 2 SMA Negeri Kesamben yang terdiri dari 35 siswa.
Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui kenaikan hasil belajar
siswa (ranah kognitif) dengan model pembelajaran Problem Based
Learning pada pembelajaran Sosiologi dengan materi Perubahan sosial
dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
Adapun obyek penelitian berupa siswa kelas XII IPS 2 SMA
Negeri Kesamben adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. Daftar siswa Kelas XII IPS 2 SMA Negeri Kesamben
N
NIS Nama Absensi Ket
O
1 6462 Adit Febrianto √
2 6464 Afrida Amelia Rahmadani √
3 6467 Ahmad Zen Ashari A
4 6474 Alifia √
5 6479 Amelia Kartika Reza Rahma √
6 6498 Azka Linailir Rohmah √
7 6508 Devi Rahayu √
8 6511 Difa Dwi Shafira √
9 6515 Dina Wardatul Jannah √
10 6521 Dyaniera Kirana Ghazali √
11 6522 Edwin Bayu Yudiansah √
12 6524 Elsa Rahayu Ningsih √
13 6531 Felicia Maulia Putri √
14 6532 Fellisa Lilia Anggreeni √
15 6533 Fera Dwi Yanti √
N
NIS Nama Absensi Ket
O
16 6542 Hasani Rahmawati √
17 6544 Hesti Oktaviani √
18 6552 Ilmi Lintang Cahyani √
19 6564 La Ali Farikha √
20 6566 Lailatus Sakdiyah I
21 6567 Laily Fitra Rosa Rako √
22 6575 M. Bintang Fanisya Roni √
23 6579 Mochamad Fatkhur Rohman √
24 6590 Muhammad Faruq Izzuddin √
25 6590 Mukhammad Farid Saputro √
26 6592 Nova Eniza √
27 6606 Nur Lailis Saadah I
28 6615 Putri Diana S
29 6618 Ragil Nugroho √
30 6619 Rahayu Ningsih √
31 6639 Shela Kartika √
32 6649 Umi Wahyuningrum √
33 6658 Wafa Jabsy Azahra √
34 6661 Wahyu Siti Nabilah √
35 6663 Yusi Arnisa Rachma √

2. Penelitian Siklus I
Kegiatan penelitian pada siklus I meliputi empat tahap yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian
mengenai keempat tahap tersebut.
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan
sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Menyusun Bahan Ajar.
3) Menyusun Media Pembelajaran.
4) Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
5) Membuat soal evaluasi untuk siswa
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada bulan Juli
2018 selama 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
Materi yang digunakan adalah tentang Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Langkah-langkah
pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama-sama
dengan siswa. Setelah berdo’a guru mengkondisikan kelas agar
kondusif, kemudian mengarahkan siswa melakukan presensi
harian. Kemudian guru memberikan apersepsi dan motivasi serta
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Siswa mengamati dan membaca materi Perubahan sosial
dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat melalui internet.
Guru menjelaskan materi secara singkat kepada siswa dan siswa
diminta untuk memperhatikan penjelasan materi yang
disampaikan guru. Kemudian siswa diminta untuk menelaah,
memperhatikan dan menyimak video pembelajaran tentang
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi dalam pembelajaran atau materi yang belum
diketahui. Jika sudah tidak ada siswa yang bertanya lagi, maka
guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang
telah disampaikan.
Setelah selesai pada sesi penyampaian materi yang
disampaikan guru dan sesi tanya jawab, kemudian pembelajaran
dilanjutkan dengan sesi diskusi kelompok untuk memecahkan
masalah yang terdapat pada LKPD. Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok berdasarkan nomor urut pada absen kelas dan
meminta siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah yang ada
pada LKPD pada forum diskusi kelompok di kelas. Setiap
kelompok terdiri dari 5 siswa, jumlah kelompok adalah 7
kelompok. Kemudian guru meminta siswa untuk
mengomunikasikan dan menyajikan hasil diskusi kelompok
melalui presentasi setiap kelompok secara bergantian.
Guru memberikan kuis yang dikerjakan secara individu. Kuis
yang diberikan guru tentang materi Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat
3) Kegiatan penutup
Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan materi,
kemudian memberikan penguatan terhadap hasil penarikan
kesimpulan. Guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan
garis besar materi pada pertemuan berikutnya, berdoa,
mengucapkan terima kasih, dan salam penutup
c. Observasi Siklus I
Guru menyiapkan alat untuk melakukan pengamatan diri, yaitu
mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan berlangsung.
Letak titik-titik krusial dalam pelaksanaan tindakan antara lain (a)
perhatian siswa ketika menerima perintah guru, (b) catatan tugas, (c)
keseriusan dalam menganalisis materi dan media, (d) cara guru
melakukan pengecekan, (e) tingkat kesalahan, (f) tanggapan dan
respon siswa melalui kegiatan sinkron dan asinkron.
Berdasar hal-hal yang perlu diamati tersebut, maka guru
membutuhkan kolaborator untuk validasi tertib ilmiah yang
dilakukan. Sehingga tersaji dua lembar observasi yang sudah
kolaborator nilai. Dua lembar observasi tersebut ditujukan untuk
siswa dan guru.
Tabel 4.2 Lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran
pada siklus I
Skor
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Siswa sungguh-sungguh dalam pembelajaran V
materi Perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat dengan pengamatan melalui
media internet
2 Siswa bersemangat dalam mengungkapkan V
gagasannya

3 Siswa mempunyai antusiasme/ minat tinggi dalam V


Pelaksanaan membelajaran PBL dengan materi
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat

4 Siswa aktif berpartispasi dalam diskusi kelompok V


yanmg telah dibentuk guru

5 Siswa merasa termotivasi dan tertarik dalam V


pembelajaran model Problem Based Learning
dengan materi Perubahan sosial dan dampaknya
terhadap kehidupan masyarakat

6 Siswa saling berkompetisi memberikan argumen V


atau menjawab soal terkait materi Perubahan sosial
dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat

Jumlah Skor
Nilai= x 100
24
13
Nilai= x 100
24
Nilai=54,1

Tabel 4.3 Lembar observasi guru selama pembelajaran pada siklus 1


Skor
No. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa, V
mengecek kehadiran siswa
2. Guru menuliskan topik pembelajaran V
menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan apersepsi dan Motivasi V
2 Kegiatan Inti
1. Guru memberikan penjelasan materi Perubahan V
Skor
No. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
sosial dan dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat.

2. Guru menerpkan pembelajaran dengan model V


Problem Based Learning

3. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan V


bertanya jawab kepada siswa mengenai materi
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat

4. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran V


model problem based learning

5. Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk V


menjawab soal atau memebrikan gagasan
jawaban atas materi Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat

3 Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan refleksi, bahan tindak lanjut V
dan pesan moral
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran V
Keterangan : 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang
Jumlah Skor
Nilai= x 100
40
23
Nilai= x 100
40
Nilai=57,5
Berikut disampaikan hasil jawaban siswa terhadap soal yang
disampaikan guru pada model pembelajaran Problem Based
Learning seperti pada Tabel 4.4. berikut ini:
Tabel 4.4. Prestasi Belajar Siswa Siklus I
Prestasi
NO NIS Nama Keterangan
Belajar
1 6462 Adit Febrianto 60 Tidak Tuntas

2 6464 Afrida Amelia Rahmadani 58 Tidak Tuntas

3 6467 Ahmad Zen Ashari 0 Tidak Tuntas


Prestasi
NO NIS Nama Keterangan
Belajar
4 6474 Alifia 65 Tidak Tuntas
Amelia Kartika Reza
5 6479 78 Tuntas
Rahma
6 6498 Azka Linailir Rohmah 79 Tuntas

7 6508 Devi Rahayu 65 Tidak Tuntas

8 6511 Difa Dwi Shafira 66 Tidak Tuntas

9 6515 Dina Wardatul Jannah 70 Tidak Tuntas

10 6521 Dyaniera Kirana Ghazali 70 Tidak Tuntas

11 6522 Edwin Bayu Yudiansah 72 Tidak Tuntas

12 6524 Elsa Rahayu Ningsih 75 Tidak Tuntas

13 6531 Felicia Maulia Putri 74 Tidak Tuntas

14 6532 Fellisa Lilia Anggreeni 71 Tidak Tuntas

15 6533 Fera Dwi Yanti 68 Tidak Tuntas

16 6542 Hasani Rahmawati 68 Tidak Tuntas

17 6544 Hesti Oktaviani 65 Tidak Tuntas

18 6552 Ilmi Lintang Cahyani 62 Tidak Tuntas

19 6564 La Ali Farikha 61 Tidak Tuntas

20 6566 Lailatus Sakdiyah 0 Tidak Tuntas

21 6567 Laily Fitra Rosa Rako 65 Tidak Tuntas

22 6575 M. Bintang Fanisya Roni 65 Tidak Tuntas


Mochamad Fatkhur
23 6579 64 Tidak Tuntas
Rohman
Muhammad Faruq
24 6590 68 Tidak Tuntas
Izzuddin
25 6590 Mukhammad Farid 69 Tidak Tuntas
Prestasi
NO NIS Nama Keterangan
Belajar
Saputro
26 6592 Nova Eniza 67 Tidak Tuntas

27 6606 Nur Lailis Saadah 0 Tidak Tuntas

28 6615 Putri Diana 0 Tidak Tuntas

29 6618 Ragil Nugroho 78 Tuntas

30 6619 Rahayu Ningsih 74 Tidak Tuntas

31 6639 Shela Kartika 71 Tidak Tuntas

32 6649 Umi Wahyuningrum 65 Tidak Tuntas

33 6658 Wafa Jabsy Azahra 65 Tidak Tuntas

34 6661 Wahyu Siti Nabilah 60 Tidak Tuntas

35 6663 Yusi Arnisa Rachma 62 Tidak Tuntas

d. Tahap 4 Refleksi
Berdasarkan tabel 4.2 sampai dengan tabel 4.4. makan
dilakukan refleksi sebagai berikut:
1) Dari tabel 4.4 tersebut diperoleh bahwa jumlah siswa yang
tuntas (nilai >= KKM) diperoleh sebanyak 3 siswa atau sebesar
8,57% dari jumlah siswa sebanyak 35 siswa. Hal ini berarti
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran model Problem Based
Learning masih belum mencapai hasil yang diharapkan. Artinya
masih banyak siswa yang belum mencapai nilai KKM.
2) Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dan analisis pada
hasil pembelajaran model Problem Based Learning pada
pelaksanaan pembelajaran RPP Siklus 1, jawaban yang
diberikan siswa dalam memahami materi Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat, masih belum
mencapai hasil yang diharapkan. Masih banyak terdapat siswa
yang belum memahami dalam menjawab soal dengan materi
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat.
3) Masih banyak ditemukan kekurangan-kekurangan yang perlu
diperbaiki. Hal ini, disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu
pertama pada aktivitas diskusi kelompok, kurang terekam
dengan baik oleh guru sehingga guru kekurangan data tentang
mengomunikasikan. Kedua, pada hasil jawaban siswa,
ditemukan banyak kesalahan, siswa belum memaksimalkan
aktivitas yang seharusnya dilakukan dalam pembelajaran model
Problem Based Learning. Ketiga, keefektifan yang masih rendah
dalam penggunaan pembelajaran model problem based learning
pada pelaksanaan pembelajaran RPP Siklus I sebagai jalan
untuk meningkatkan pemahami siswa terhadap materi
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat pada siswa. Model PBL yang diterapkan masih
belum berhasil dengan baik.
Melihat hal tersebut maka peneliti melanjutkan dengan
melakukan penelitian pada siklus II. Langkah-langkah yang
dilakukan pada siklus II sama dengan pada siklus I, namun dilakukan
penekanan pada beberapa point penting. Misalnya guru lebih
meotivasi agar aktivitas siswa dalam pembelajaran model PBL lebih
meningkat. Aktitivitas guru dalam pembelajaran juga perlu ditingkan
baik kuantitas maupun kualitasnya.

3. Penelitian Siklus II
Kegiatan penelitian pada siklus II meliputi empat tahap yaitu
tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian
mengenai keempat tahap tersebut.
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan
sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Menyusun Bahan Ajar.
3) Menyusun Media Pembelajaran.
4) Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
5) Membuat soal evaluasi untuk siswa
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada bulan Juli
2018 selama 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
Materi yang digunakan adalah tentang Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Langkah-langkah
pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama-sama
dengan siswa. Setelah berdo’a guru mengkondisikan kelas agar
kondusif, kemudian mengarahkan siswa melakukan presensi
harian. Kemudian guru memberikan apersepsi dan motivasi serta
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Siswa mengamati dan membaca materi Perubahan sosial
dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat melalui internet.
Guru menjelaskan materi secara singkat kepada siswa dan siswa
diminta untuk memperhatikan penjelasan materi yang
disampaikan guru. Kemudian siswa diminta untuk menelaah,
memperhatikan dan menyimak video pembelajaran tentang
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi dalam pembelajaran atau materi yang belum
diketahui. Jika sudah tidak ada siswa yang bertanya lagi, maka
guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang
telah disampaikan.
Setelah selesai pada sesi penyampaian materi yang
disampaikan guru dan sesi tanya jawab, kemudian pembelajaran
dilanjutkan dengan sesi diskusi kelompok untuk memecahkan
masalah yang terdapat pada LKPD. Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok berdasarkan nomor urut pada absen kelas dan
meminta siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah yang ada
pada LKPD pada forum diskusi kelompok di kelas. Setiap
kelompok terdiri dari 5 siswa, jumlah kelompok adalah 7
kelompok. Kemudian guru meminta siswa untuk
mengomunikasikan dan menyajikan hasil diskusi kelompok
melalui presentasi setiap kelompok secara bergantian.
Guru memberikan kuis yang dikerjakan secara individu. Kuis
yang diberikan guru tentang materi Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat
3) Kegiatan penutup
Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan materi,
kemudian memberikan penguatan terhadap hasil penarikan
kesimpulan. Guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan
garis besar materi pada pertemuan berikutnya, berdoa,
mengucapkan terima kasih, dan salam penutup
c. Observasi Siklus II
Guru menyiapkan alat untuk melakukan pengamatan diri, yaitu
mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan berlangsung.
Letak titik-titik krusial dalam pelaksanaan tindakan antara lain (a)
perhatian siswa ketika menerima perintah guru, (b) catatan tugas, (c)
keseriusan dalam menganalisis materi dan media, (d) cara guru
melakukan pengecekan, (e) tingkat kesalahan, (f) tanggapan dan
respon siswa melalui kegiatan sinkron dan asinkron.
Berdasar hal-hal yang perlu diamati tersebut, maka guru
membutuhkan kolaborator untuk validasi tertib ilmiah yang
dilakukan. Sehingga tersaji dua lembar observasi yang sudah
kolaborator nilai. Dua lembar observasi tersebut ditujukan untuk
siswa dan guru.
Tabel 4.5 Lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran
pada siklus II
Skor
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Siswa sungguh-sungguh dalam pembelajaran V
materi Perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat dengan pengamatan melalui
media internet
2 Siswa bersemangat dalam mengungkapkan V
gagasannya

3 Siswa mempunyai antusiasme/ minat tinggi dalam V


Pelaksanaan membelajaran PBL dengan materi
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat

4 Siswa aktif berpartispasi dalam diskusi kelompok V


yanmg telah dibentuk guru

5 Siswa merasa termotivasi dan tertarik dalam V


pembelajaran model Problem Based Learning
dengan materi Perubahan sosial dan dampaknya
terhadap kehidupan masyarakat

6 Siswa saling berkompetisi memberikan argumen V


atau menjawab soal terkait materi Perubahan sosial
dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat

Jumlah Skor
Nilai= x 100
24
16
Nilai= x 100
24
Nilai=66,7

Tabel 4.6 Lembar observasi aktivitas guru selama pembelajaran pada


siklus II
Skor
No. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Kegiatan Pendahuluan
Skor
No. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1. Guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa, V
mengecek kehadiran siswa
2. Guru menuliskan topik pembelajaran V
menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan apersepsi dan Motivasi V
2 Kegiatan Inti
1. Guru memberikan penjelasan materi Perubahan V
sosial dan dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat.

2. Guru menerpkan pembelajaran dengan model V


Problem Based Learning

3. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan V


bertanya jawab kepada siswa mengenai materi
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat

4. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran V


model problem based learning

5. Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk V


menjawab soal atau memebrikan gagasan
jawaban atas materi Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat

3 Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan refleksi, bahan tindak lanjut V
dan pesan moral
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran V
Keterangan : 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang
Jumlah Skor
Nilai= x 100
40
27
Nilai= x 100
40
Nilai=67 ,5
Berikut disampaikan hasil jawaban siswa terhadap soal yang
disampaikan guru pada model pembelajaran Problem Based
Learning seperti pada Tabel 4.7. berikut ini:
Tabel 4.7. Prestasi Belajar Siswa Siklus II
Prestasi
NO NIS Nama Keterangan
Belajar
1 6462 Adit Febrianto 60 Tidak Tuntas

2 6464 Afrida Amelia Rahmadani 58 Tidak Tuntas

3 6467 Ahmad Zen Ashari 75 Tidak Tuntas

4 6474 Alifia 79 Tuntas


Amelia Kartika Reza
5 6479 78 Tuntas
Rahma
6 6498 Azka Linailir Rohmah 79 Tuntas

7 6508 Devi Rahayu 65 Tidak Tuntas

8 6511 Difa Dwi Shafira 78 Tuntas

9 6515 Dina Wardatul Jannah 79 Tuntas

10 6521 Dyaniera Kirana Ghazali 82 Tuntas

11 6522 Edwin Bayu Yudiansah 78 Tuntas

12 6524 Elsa Rahayu Ningsih 79 Tuntas

13 6531 Felicia Maulia Putri 79 Tuntas

14 6532 Fellisa Lilia Anggreeni 80 Tuntas

15 6533 Fera Dwi Yanti 72 Tidak Tuntas

16 6542 Hasani Rahmawati 73 Tidak Tuntas

17 6544 Hesti Oktaviani 74 Tidak Tuntas

18 6552 Ilmi Lintang Cahyani 69 Tidak Tuntas

19 6564 La Ali Farikha 69 Tidak Tuntas

20 6566 Lailatus Sakdiyah 70 Tidak Tuntas

21 6567 Laily Fitra Rosa Rako 65 Tidak Tuntas

22 6575 M. Bintang Fanisya Roni 69 Tidak Tuntas


Prestasi
NO NIS Nama Keterangan
Belajar
Mochamad Fatkhur
23 6579 75 Tidak Tuntas
Rohman
Muhammad Faruq
24 6590 76 Tidak Tuntas
Izzuddin
Mukhammad Farid
25 6590 79 Tuntas
Saputro
26 6592 Nova Eniza 81 Tuntas

27 6606 Nur Lailis Saadah 75 Tidak Tuntas

28 6615 Putri Diana 73 Tidak Tuntas

29 6618 Ragil Nugroho 95 Tuntas

30 6619 Rahayu Ningsih 80 Tuntas

31 6639 Shela Kartika 71 Tidak Tuntas

32 6649 Umi Wahyuningrum 65 Tidak Tuntas

33 6658 Wafa Jabsy Azahra 65 Tidak Tuntas

34 6661 Wahyu Siti Nabilah 75 Tidak Tuntas

35 6663 Yusi Arnisa Rachma 62 Tidak Tuntas

d. Tahap 4 Refleksi
Berdasarkan tabel 4.5 sampai dengan tabel 4.7. makan
dilakukan refleksi sebagai berikut:
1) Dari tabel tersebut diperoleh bahwa jumlah siswa yang tuntas
(nilai >= KKM) diperoleh sebanyak 14 siswa atau sebesar 40%
dari jumlah siswa sebanyak 35 siswa. Hal ini berarti prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran model Problem Based
Learning sudah ada peningkatan dibanding dengan pada siklun
I. Ada peningkatan sebesar 11 siswa yang tuntas walaupun
secara keseluruhan siswa yang tuntas belum mencapai 90%
seperti yang diharapkan.
2) Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dan analisis pada
hasil pembelajaran model Problem Based Learning pada
pelaksanaan pembelajaran RPP Siklus II, jawaban yang
diberikan siswa dalam memahami materi Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat, sudah ada
peningkatan yang signifikan. Aktivitas siswa mengalami
peningkatan, yang tentunya ini akan berpengaruh pada
peningkatan prestasi belajar siswa.
3) Pada siklus II ini aktivitas guru dalam pembelajaran model
Problem Based Learning masih belum maksimal, sehingga
tingkat ketuntatasan yang diharapkan belum bisa tercapai yaitu
pada angka 90%.
Melihat hal tersebut maka peneliti melanjutkan dengan
melakukan penelitian pada siklus III. Langkah-langkah yang
dilakukan pada siklus III sama dengan pada siklus II, namun
dilakukan penekanan pada beberapa point penting. Misalnya guru
lebih memotivasi agar aktivitas siswa dalam pembelajaran model
PBL lebih meningkat. Aktitivitas guru dalam pembelajaran juga
perlu ditingkan baik kuantitas maupun kualitasnya.

4. Penelitian Siklus III


Kegiatan penelitian pada siklus III meliputi empat tahap yaitu
tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berikut
uraian mengenai keempat tahap tersebut.
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan
sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Menyusun Bahan Ajar.
3) Menyusun Media Pembelajaran.
4) Menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
5) Membuat soal evaluasi untuk siswa
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III
Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada bulan Juli
2018 selama 2 jam pelajaran dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
Materi yang digunakan adalah tentang Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. Langkah-langkah
pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
Guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama-sama
dengan siswa. Setelah berdo’a guru mengkondisikan kelas agar
kondusif, kemudian mengarahkan siswa melakukan presensi
harian. Kemudian guru memberikan apersepsi dan motivasi serta
menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Siswa mengamati dan membaca materi Perubahan sosial
dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat melalui internet.
Guru menjelaskan materi secara singkat kepada siswa dan siswa
diminta untuk memperhatikan penjelasan materi yang
disampaikan guru. Kemudian siswa diminta untuk menelaah,
memperhatikan dan menyimak video pembelajaran tentang
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi dalam pembelajaran atau materi yang belum
diketahui. Jika sudah tidak ada siswa yang bertanya lagi, maka
guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang
telah disampaikan.
Setelah selesai pada sesi penyampaian materi yang
disampaikan guru dan sesi tanya jawab, kemudian pembelajaran
dilanjutkan dengan sesi diskusi kelompok untuk memecahkan
masalah yang terdapat pada LKPD. Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok berdasarkan nomor urut pada absen kelas dan
meminta siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah yang ada
pada LKPD pada forum diskusi kelompok di kelas. Setiap
kelompok terdiri dari 5 siswa, jumlah kelompok adalah 7
kelompok. Kemudian guru meminta siswa untuk
mengomunikasikan dan menyajikan hasil diskusi kelompok
melalui presentasi setiap kelompok secara bergantian.
Guru memberikan kuis yang dikerjakan secara individu. Kuis
yang diberikan guru tentang materi Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat
3) Kegiatan penutup
Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan materi,
kemudian memberikan penguatan terhadap hasil penarikan
kesimpulan. Guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan
garis besar materi pada pertemuan berikutnya, berdoa,
mengucapkan terima kasih, dan salam penutup
c. Observasi Siklus III
Guru menyiapkan alat untuk melakukan pengamatan diri, yaitu
mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan berlangsung.
Letak titik-titik krusial dalam pelaksanaan tindakan antara lain (a)
perhatian siswa ketika menerima perintah guru, (b) catatan tugas, (c)
keseriusan dalam menganalisis materi dan media, (d) cara guru
melakukan pengecekan, (e) tingkat kesalahan, (f) tanggapan dan
respon siswa melalui kegiatan sinkron dan asinkron.
Berdasar hal-hal yang perlu diamati tersebut, maka guru
membutuhkan kolaborator untuk validasi tertib ilmiah yang
dilakukan. Sehingga tersaji dua lembar observasi yang sudah
kolaborator nilai. Dua lembar observasi tersebut ditujukan untuk
siswa dan guru.

Tabel 4.8 Lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran


pada siklus III
No Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Siswa sungguh-sungguh dalam pembelajaran V
materi Perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat dengan pengamatan melalui
media internet
2 Siswa bersemangat dalam mengungkapkan V
gagasannya

3 Siswa mempunyai antusiasme/ minat tinggi dalam V


Pelaksanaan membelajaran PBL dengan materi
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat

4 Siswa aktif berpartispasi dalam diskusi kelompok V


yanmg telah dibentuk guru

5 Siswa merasa termotivasi dan tertarik dalam V


pembelajaran model Problem Based Learning
dengan materi Perubahan sosial dan dampaknya
terhadap kehidupan masyarakat

6 Siswa saling berkompetisi memberikan argumen V


atau menjawab soal terkait materi Perubahan sosial
dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat

Jumlah Skor
Nilai= x 100
24
20
Nilai= x 100
24
Nilai=83,3

Tabel 4.9 Lembar observasi aktivitas guru selama pembelajaran pada


siklus III
Skor
No. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa, V
mengecek kehadiran siswa
2. Guru menuliskan topik pembelajaran V
menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan apersepsi dan Motivasi V
2 Kegiatan Inti
1. Guru memberikan penjelasan materi Perubahan V
sosial dan dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat.
Skor
No. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
2. Guru menerpkan pembelajaran dengan model V
Problem Based Learning

3. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan V


bertanya jawab kepada siswa mengenai materi
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat

4. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran V


model problem based learning

5. Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk V


menjawab soal atau memebrikan gagasan
jawaban atas materi Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat

3 Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan refleksi, bahan tindak lanjut V
dan pesan moral
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran V
Keterangan : 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang
Jumlah Skor
Nilai= x 100
40
35
Nilai= x 100
40
Nilai=87 , 5

Berikut disampaikan hasil jawaban siswa terhadap soal yang


disampaikan guru pada model pembelajaran Problem Based
Learning seperti pada Tabel 4.10. berikut ini:

Tabel 4.10. Prestasi Belajar Siswa Siklus III


Prestasi
NO NIS Nama Keterangan
Belajar
1 6462 Adit Febrianto 78 Tuntas

2 6464 Afrida Amelia Rahmadani 79 Tuntas

3 6467 Ahmad Zen Ashari 79 Tuntas

4 6474 Alifia 84 Tuntas


Amelia Kartika Reza
5 6479 84 Tuntas
Rahma
6 6498 Azka Linailir Rohmah 85 Tuntas

7 6508 Devi Rahayu 71 Tidak Tuntas

8 6511 Difa Dwi Shafira 84 Tuntas

9 6515 Dina Wardatul Jannah 85 Tuntas

10 6521 Dyaniera Kirana Ghazali 88 Tuntas

11 6522 Edwin Bayu Yudiansah 84 Tuntas

12 6524 Elsa Rahayu Ningsih 85 Tuntas

13 6531 Felicia Maulia Putri 85 Tuntas

14 6532 Fellisa Lilia Anggreeni 86 Tuntas

15 6533 Fera Dwi Yanti 78 Tuntas

16 6542 Hasani Rahmawati 79 Tuntas

17 6544 Hesti Oktaviani 80 Tuntas

18 6552 Ilmi Lintang Cahyani 80 Tuntas

19 6564 La Ali Farikha 79 Tuntas

20 6566 Lailatus Sakdiyah 81 Tuntas

21 6567 Laily Fitra Rosa Rako 79 Tuntas

22 6575 M. Bintang Fanisya Roni 78 Tuntas


Prestasi
NO NIS Nama Keterangan
Belajar
Mochamad Fatkhur
23 6579 81 Tuntas
Rohman
Muhammad Faruq
24 6590 82 Tuntas
Izzuddin
Mukhammad Farid
25 6590 85 Tuntas
Saputro
26 6592 Nova Eniza 87 Tuntas

27 6606 Nur Lailis Saadah 81 Tuntas

28 6615 Putri Diana 79 Tuntas

29 6618 Ragil Nugroho 95 Tuntas

30 6619 Rahayu Ningsih 86 Tuntas

31 6639 Shela Kartika 79 Tuntas

32 6649 Umi Wahyuningrum 78 Tuntas

33 6658 Wafa Jabsy Azahra 78 Tuntas

34 6661 Wahyu Siti Nabilah 81 Tuntas

35 6663 Yusi Arnisa Rachma 81 Tuntas

d. Tahap 4 Refleksi
Berdasarkan tabel 4.8 sampai dengan tabel 4.10. maka
dilakukan refleksi sebagai berikut:
1) Dari tabel tersebut diperoleh bahwa jumlah siswa yang tuntas
(nilai >= KKM) diperoleh sebanyak 34 siswa atau sebesar
97,15% dari jumlah siswa sebanyak 35 siswa. Hal ini berarti
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran model Problem Based
Learning sudah ada peningkatan dibanding dengan pada siklun
I. Ada peningkatan sebesar 11 siswa yang tuntas walaupun
secara keseluruhan siswa yang tuntas belum mencapai 90%
seperti yang diharapkan.
2) Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dan analisis pada
hasil pembelajaran model Problem Based Learning pada
pelaksanaan pembelajaran RPP Siklus III, jawaban yang
diberikan siswa dalam memahami materi Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat, sudah ada
peningkatan yang signifikan. Aktivitas siswa mengalami
peningkatan, yang tentunya ini akan berpengaruh pada
peningkatan prestasi belajar siswa.
3) Aktivitas guru sudah berhasil dengan baik. Ini ditunjukkan ada
peningkatan aktivitas dari siklus I sampai siklus III.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


Dari hasil penelitian tindakan pada siklus I, siklus II maupun siklus
III, untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan sebelumnya, maka
dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian tersebut. Pembahasan
dilakukan dengan melakukan perbandingan kegiatan-kegiatan, aktivitas
ataupun prestasi belajar siswa yang dilakukan pada siklus I, siklus II maupun
pada siklus III. Adapun hasil pembahasan dapat diuraikan sebagai berikut
1. Hasil Penilaian Prestasi Belajar Siswa
Hasil penilaian presatsi belajar siswa dari siklus I sampai dengan
siklus III, terjadi peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.11. Rekapitulasi Penilaian Prestasi Belajar Siswa pada model
Pembelajaran Problem Based Learning dari Siklus I sampai
dengan Siklus III
Prestasi Belajar
N
NIS Nama Siklus Siklus Siklus Keterangan
O
I II III
1 6462 Adit Febrianto 60 60 78
Afrida Amelia
2 6464 58 58 79
Rahmadani
Ahmad Zen
3 6467 0 75 79
Ashari
4 6474 Alifia 65 79 84
Prestasi Belajar
N
NIS Nama Siklus Siklus Siklus Keterangan
O
I II III
Amelia Kartika
5 6479 78 78 84
Reza Rahma
Azka Linailir
6 6498 79 79 85
Rohmah
7 6508 Devi Rahayu 65 65 71

8 6511 Difa Dwi Shafira 66 78 84


Dina Wardatul
9 6515 70 79 85
Jannah
Dyaniera Kirana
10 6521 70 82 88
Ghazali
Edwin Bayu
11 6522 72 78 84
Yudiansah
Elsa Rahayu
12 6524 75 79 85
Ningsih
Felicia Maulia
13 6531 74 79 85
Putri
Fellisa Lilia
14 6532 71 80 86
Anggreeni
15 6533 Fera Dwi Yanti 68 72 78
Hasani
16 6542 68 73 79
Rahmawati
17 6544 Hesti Oktaviani 65 74 80
Ilmi Lintang
18 6552 62 69 80
Cahyani
19 6564 La Ali Farikha 61 69 79
Lailatus
20 6566 0 70 81
Sakdiyah
Laily Fitra Rosa
21 6567 65 65 79
Rako
M. Bintang
22 6575 65 69 78
Fanisya Roni
Mochamad
23 6579 64 75 81
Fatkhur Rohman
Muhammad
24 6590 68 76 82
Faruq Izzuddin
Mukhammad
25 6590 69 79 85
Farid Saputro
Prestasi Belajar
N
NIS Nama Siklus Siklus Siklus Keterangan
O
I II III
26 6592 Nova Eniza 67 81 87
Nur Lailis
27 6606 0 75 81
Saadah
28 6615 Putri Diana 0 73 79

29 6618 Ragil Nugroho 78 95 95

30 6619 Rahayu Ningsih 74 80 86

31 6639 Shela Kartika 71 71 79


Umi
32 6649 65 65 78
Wahyuningrum
Wafa Jabsy
33 6658 65 65 78
Azahra
Wahyu Siti
34 6661 60 75 81
Nabilah
Yusi Arnisa
35 6663 62 62 81
Rachma

Dari tabel tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:


a. Ada peningkatan yang cukup signifikan prestasi belajar siswa dari
siklus I sampai ke siklus III. Hal ini terlihat dari jumlah siswa yang
tuntas dalam proses belajarnya pada masing-masing siklus. Pada
siklus I hanya terdapat 3 siswa yang sudah tuntas, kemudian pada
siklus II ada 8 siswa yang tuntas dalam pembelajarannya, serta pada
siklus III terdapat 34 siswa atau 97,14% siswa telah tuntas proses
pembelajarannya. Hal ini juga sejalan dengan aktivitas siswa dalam
sitiap siklus yang ada peningkatan aktivitas
b. Prosentase peningkatan prestasi belajar keseluruah siswa dalam satu
kelas pada siklus I ke siklus II adalah sebesar 31,43% hal ini
diperoleh dari siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 3 siswa
menjadi 14 siswa pada siklus II. Sedangkan kenaikan prosesntase
ketuntasan belajar atau prestasi belajar siswa dari siklus II ke siklus
III diperoleh peningkatan sebesar 57,14%. Hal ini diperoleh dari
banyaknya siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 14 siswa
menjadi 34 siswa pada siklus III.
c. Rata-rata presatasi belajar siswa pada siklus I sebesar 60,00,
sedangkan pada siklus II sebesar 73,77 dan pada siklus III sebesar
81,83. Hal ini berarti ada peningkatan rata-rata prestasi belajar dari
siklus I ke siklus II sebesar 13,77 sedangkan dari siklus II ke siklus
III sebesar 8,06.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapatlah disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata
pelajaran Sosiologi kelas XII IPS 2 SMA Negeri Kesamben dengan
materi pelajaran Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat mempunyai dampak yang cukup baik terhadap peningkatan
prestasi belajar siswa.
2. Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran
Hasil observasi aktivitas siswa saat pembelajaran model problem
based learning dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Aktivitas siswa dalam pembelajaran model Problem Based Learning
dari siklus I sebesar 54,1 % mengalami peningkatan sebesar 12,6%
pada siklus II. Sedangkan pada siklus III mengalami peningkatan
sebesar 16,6%. Ini berarti dari siklus I sampai siklus III siswa sudah
bisa melaksanakan atau mengikuti dan memahami model
pembelajaran problem based learning. Siswa sudah bisa mengikuti
proses ataupun alur-alur model pembelajaran problem based
learning.
b. Disamping itu, peningkatan aktivitas belajar siswa terjadi karena
siswa merasa senang saat dilakukan pembelajaran model based
learning. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan lebih bisa
membawa siswa pada proses pembelajaran yang lebih baik
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model pembelajaran
problem based learning dapat meningkatkan aktivitas siswa. Aktivitas
siswa menjadi lebih baik saat mengikuti model pembelajaran problem
based learning. Peningkatan aktivitas tersebut tentunya berpengaruh pada
peningkatan prestasi belajar siswa. Semakin besar aktivitas siswa pada
model pembelajaran problem based learning, semakin besar pula prestasi
belajar siswa.
3. Hasil observasi guru selama pembelajaran
Hasil observasi terhadap kegiatan dan aktivitas guru juga
menunjukkan peningkatan dari siklus I sampai ke siklus III. Pada siklus 1
jumlah akvitas guru sebesar 57,5% meningkat sebanyak 10,00% pada
siklus II, sedangkan pada siklus III juga terjadi peningkatan aktivitas
guru sebesar 20,00% dari prosentase aktivitas siklus II sebesar 67,5%.
Peningkatan aktivitas ini terjadi karena guru lebih memahami proses
model pembelajaran problem based learning. Disamping itu peningkatan
aktivitas guru dipicu karena aktivitas siswa pada model pembelajaran
problem based learning juga terjadi peningkatan.
Peningkatan aktivitas guru pada model pembelajaran problem
based learning berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
Guru lebih memahami dan mengikuti proses pembelajaran problem
based learning.
Berdasarkan pada peningkatan aktivitas guru tersebut makan dapat
disimpulkan bahwa aktivitas guru pada model pembelajaran problem
based learning berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar siswa. Jika
aktivitas guru prosentasenya kecil maka prestasi belajar siswa menjadi
rendah. Begitu juga sebaliknya jika aktivitas guru dalam proses
pembelajaran problem based learning besar maka prestasi belajar siswa
semakin tinggi.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian sebagaimana tersebut diatas
maka dapatlah diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata
pelajaran Sosiologi kelas XII IPS 2 SMA Negeri Kesamben dengan
materi pelajaran Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat mempunyai dampak yang cukup baik terhadap peningkatan
prestasi belajar siswa.
2. Model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan
aktivitas siswa. Aktivitas siswa menjadi lebih baik saat mengikuti
model pembelajaran problem based learning. Peningkatan
aktivitas tersebut tentunya berpengaruh pada peningkatan prestasi
belajar siswa. Semakin besar aktivitas siswa pada model
pembelajaran problem based learning, semakin besar pula prestasi
belajar siswa.
3. Aktivitas guru pada model pembelajaran problem based learning
berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar siswa. Jika aktivitas
guru prosentasenya kecil maka prestasi belajar siswa menjadi
rendah. Begitu juga sebaliknya jika aktivitas guru dalam proses
pembelajaran problem based learning besar maka prestasi belajar
siswa semakin tinggi.
4. Berdasarkan ketiga kesimpulan tersebut maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan diterimanya hipotesa penelitian ini yaitu jika
diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada
mata pelajaran Sosilogi, maka prestasi belajar pada Siswa kelas
XII IPS 2 SMA Negeri Kesamben Jombang Tahun Pelajaran
2018-2019 akan meningkat.
B. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan sebagaimana
uraian tersebut diatas, beberapa hal yang perlu diperhatikan daam model
pembelajaran problem based learning
1. Guru sebaiknya memberikan penghargaan kepada siswa atas usaha belajar
siswa agar mereka lebih giat dan semangat dalam belajar sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
2. Siswa diharapkan belajar lebih giat lagi agar dapat meningkatkan hasil
belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Barret, Terry (2005). Understanding Problem Based Learning. [online].Tersedia :


http:// [22 – 03 -2007]

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. 2009. Jakarta:
AV Publisher

Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20 tahun 2003 tentang sistem


Pendidikan nasional

Liu, Min. (2005). Motivating Students Through Problem-based Learning.


University of Texas : Austin. [online]. Tersedia : http:// [22-03-
2007]

Miao, Yongwu et.al. (-).PBL-protocols: Guiding and Controlling Problem Based


Learning Processes in Virtual Learning Environment. GMD :
Darmstad. [online]. Tersedia : http:// [22-03-2007]

Sanjaya, Wina (2007). Kajian Kurikulum dan Pembelajaran. SPs UPI : Bandung

Sudarman. (2007). Problem Based Learning : Suatu Model Pembelajaran untuk


Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan
masalah. Dalam Jurnal Pendidikan Inovatif [online], Vol 2 (2), 6
halaman. Tersedia : http:// [14-12-2007]

Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisi di Bidang


Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Waters, R and McCracken, M.( -).Assessment and Evaluation In Problem Based


Learning. Georgia Intitute of Technoloy : Georgia. [online].
Tersedia : http:// [22 – 03 -2007]
Lampiran 1. RPP Siklus I, Siklus II dan Siklus III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA NEGERI KESAMBEN


Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi Pokok : Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Memahami berbagai jenis dan  Mengidentifikasi perubahan sosial yang
faktor-faktor perubahan sosial serta terjadi di masyarakat sekitar untuk
akibat yang ditimbulkannya dalam menumbuhkan sikap religiusitas dan
kehidupan masyarakat. tanggungjawab etika sosial dalam melakukan
perubahan kearah yang lebih baik
 Memahami konsep perubahan social
 Memahami penyebab perubahan social
 Memahami dampak positif dan negatif
perubahan sosial
 Menjelaskan perubahan sosial dan dampaknya
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
setempat dengan menggunakan contoh-contoh
nyata yang terjadi di dalam kehidupan
masyarakat
 Mengidentifikasi hasil diskusi tentang
perubahan sosial dan dampaknya yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat
 Menganalisis realitas dan data tentang
perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kesenjangan sosial terjadi di masyarakat
untuk menanamkan sikap tanggug jawab
sosial dalam mengatasi masalah
4.1 Menalar berdasarkan pemahaman  Menalar berdasarkan pemahaman dari
dari pengamatan dan diskusi pengamatan dan diskusi tentang perubahan
tentang perubahan sosial dan akibat sosial dan akibat yang ditimbulkannya.
yang ditimbulkannya.  Mempresentasikan hasil pengamatan dan
pengkajian tentang perubahan sosial di
masyarakat dan mengajukan solusi, atau
rekomendasi, atau usulan,untuk mengatasi
kesenjangan sosial secara demokratis untuk
mencapai kemajuan masyarakat

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Mengidentifikasi perubahan sosial yang terjadi di masyarakat sekitar untuk
menumbuhkan sikap religiusitas dan tanggungjawab etika sosial dalam melakukan
perubahan kearah yang lebih baik
 Memahami konsep perubahan social
 Memahami penyebab perubahan social
 Memahami dampak positif dan negatif perubahan sosial
 Menjelaskan perubahan sosial dan dampaknya yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
setempat dengan menggunakan contoh-contoh nyata yang terjadi di dalam kehidupan
masyarakat
 Mengidentifikasi hasil diskusi tentang perubahan sosial dan dampaknya yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat
 Menganalisis realitas dan data tentang perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kesenjangan sosial terjadi di masyarakat untuk menanamkan sikap tanggug jawab sosial
dalam mengatasi masalah

D. Materi Pembelajaran
 Perubahan sosial dan sebab-sebab terjadinya perubahan sosial
 Perubahan sosial dan perubahan hubungan antar individu dan antar kelompok
 Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kesenjangan sosial di masyarakat
 Perubahan sosial, kemajuan masyarakat, dan perkembangan masyarakat menuju
kehidupan masyarakat yang demokratis

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
 Buku Sosiologi Siswa Kelas XII, Kemendikbud, Tahun 2016
 Buku refensi yang relevan,
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (2 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Definis Perubahan Sosial

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 70 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
pemberian materi Definis Perubahan Sosial dengan cara :
rangsangan) → Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Definis Perubahan Sosial
● Pemberian contoh-contoh materi Definis Perubahan Sosial untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Definis Perubahan Sosial
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Definis Perubahan Sosial
→ Mendengar
Pemberian materi Definis Perubahan Sosial oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi :
Definis Perubahan Sosial

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari


informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
(pertanyaan/ mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
identifikasi melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) → Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Definis Perubahan Sosial

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
(pengumpulan telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Definis Perubahan Sosial yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
materi Definis Perubahan Sosial yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Definis Perubahan Sosial yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Definis Perubahan Sosial yang
telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi Definis Perubahan Sosial
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Definis Perubahan Sosial yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan
rasa percaya diri Definis Perubahan Sosial sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Definis Perubahan Sosial

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
processing KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara
Data) :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Definis Perubahan Sosial

→ Mengolah informasi dari materi Definis Perubahan Sosial yang sudah dikumpulkan
dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Definis Perubahan Sosial
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Definis Perubahan Sosial

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Definis Perubahan Sosial berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Definis Perubahan Sosial

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Definis


Perubahan Sosial dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Definis Perubahan Sosial yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Definis Perubahan Sosial

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Definis Perubahan Sosial yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Definis Perubahan Sosial yang
akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Definis Perubahan Sosial yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Definis Perubahan Sosial berlangsung, guru mengamati sikap siswa
dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur,
tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Definis Perubahan Sosial yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Definis Perubahan Sosial yang baru
diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Definis Perubahan
Sosial
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi
paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Definis Perubahan Sosial kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

2. Pertemuan Ke-2 (4 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Faktor penyebab perubahan social

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti (70 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
pemberian materi Faktor penyebab perubahan social dengan cara :
rangsangan) → Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Faktor penyebab perubahan social
● Pemberian contoh-contoh materi Faktor penyebab perubahan social untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Faktor penyebab perubahan social
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Faktor penyebab perubahan
social
→ Mendengar
Pemberian materi Faktor penyebab perubahan social oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi :
Faktor penyebab perubahan social

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari


informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
(pertanyaan/ mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
identifikasi melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Faktor penyebab perubahan social

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
masalah) tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
(pengumpulan telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Faktor penyebab perubahan social yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
materi Faktor penyebab perubahan social yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Faktor penyebab perubahan social yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Faktor penyebab perubahan social
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi Faktor penyebab perubahan social
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Faktor penyebab perubahan social yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan
rasa percaya diri Faktor penyebab perubahan social sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Faktor penyebab perubahan social

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
processing KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara
Data) :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Faktor penyebab perubahan social

→ Mengolah informasi dari materi Faktor penyebab perubahan social yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Faktor penyebab
perubahan social
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Faktor penyebab perubahan social

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Faktor penyebab perubahan social
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Faktor penyebab perubahan social

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Faktor


penyebab perubahan social dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Faktor penyebab perubahan social yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Faktor penyebab perubahan social

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Faktor penyebab perubahan social yang


terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Faktor penyebab perubahan social
yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Faktor penyebab perubahan social yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Faktor penyebab perubahan social berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Faktor penyebab perubahan social yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Faktor penyebab perubahan social yang baru
diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Faktor penyebab
perubahan social
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi
paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Faktor penyebab perubahan social kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

3. Pertemuan Ke-3 (2 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Faktor pendorong perubahan social

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang
berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 70 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik
pemberian materi Faktor pendorong perubahan social dengan cara :
rangsangan) → Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Faktor pendorong perubahan social
● Pemberian contoh-contoh materi Faktor pendorong perubahan social untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari
buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan
dengan Faktor pendorong perubahan social
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Faktor pendorong
perubahan social
→ Mendengar
Pemberian materi Faktor pendorong perubahan social oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi :
Faktor pendorong perubahan social

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari


informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
(pertanyaan/ mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab
identifikasi melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah) → Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Faktor pendorong perubahan social

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
(pengumpulan telah diidentifikasi melalui kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Faktor pendorong perubahan social yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai
referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
materi Faktor pendorong perubahan social yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan
mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi
Faktor pendorong perubahan social yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Faktor pendorong perubahan social
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
data)
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi Faktor pendorong perubahan social
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Faktor pendorong perubahan social yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan
rasa percaya diri Faktor pendorong perubahan social sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Faktor pendorong perubahan social

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh
sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian,
dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
processing KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara
Data) :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Faktor pendorong perubahan social

→ Mengolah informasi dari materi Faktor pendorong perubahan social yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Faktor pendorong
perubahan social
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Faktor pendorong perubahan social

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban
soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Faktor pendorong perubahan social
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :
Faktor pendorong perubahan social

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Faktor


pendorong perubahan social dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Faktor pendorong perubahan social yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Faktor pendorong perubahan social

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Faktor pendorong perubahan social yang


terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Faktor pendorong perubahan
social yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Faktor pendorong perubahan social yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah
disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Faktor pendorong perubahan social berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Faktor pendorong perubahan social yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Faktor pendorong perubahan social yang baru
diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada
pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Faktor pendorong
perubahan social
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi
paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Faktor pendorong perubahan social kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

Mengetahui Kesamben, Juli 2018


Kepala SMA Negeri Kesamben Guru Mata Pelajaran

Drs. WARAS, MM.Pd WITIN, SPd


NIP. 19660606 199103 1 005 NIP. 19710911 200501 2 005
Lampiran 2 : DATA SISWA RESPONDEN
DATA SISWA KELAS XII IPS 2 SMA NEGERI KESAMBEN
TAHUN PELAJARAN 2018 – 2019
Jenis
NO NIS Nama Ket
Kelamin
1 6462 Adit Febrianto L
2 6464 Afrida Amelia Rahmadani P
3 6467 Ahmad Zen Ashari L
4 6474 Alifia P
5 6479 Amelia Kartika Reza Rahma P
6 6498 Azka Linailir Rohmah P
7 6508 Devi Rahayu P
8 6511 Difa Dwi Shafira P
9 6515 Dina Wardatul Jannah P
10 6521 Dyaniera Kirana Ghazali P
11 6522 Edwin Bayu Yudiansah L
12 6524 Elsa Rahayu Ningsih P
13 6531 Felicia Maulia Putri P
14 6532 Fellisa Lilia Anggreeni P
15 6533 Fera Dwi Yanti P
16 6542 Hasani Rahmawati P
17 6544 Hesti Oktaviani P
18 6552 Ilmi Lintang Cahyani P
19 6564 La Ali Farikha P
20 6566 Lailatus Sakdiyah P
21 6567 Laily Fitra Rosa Rako P
22 6575 M. Bintang Fanisya Roni L
23 6579 Mochamad Fatkhur Rohman L
24 6590 Muhammad Faruq Izzuddin L
25 6590 Mukhammad Farid Saputro L
26 6592 Nova Eniza P
27 6606 Nur Lailis Saadah P
28 6615 Putri Diana P
29 6618 Ragil Nugroho L
30 6619 Rahayu Ningsih P
31 6639 Shela Kartika P
32 6649 Umi Wahyuningrum P
33 6658 Wafa Jabsy Azahra P
34 6661 Wahyu Siti Nabilah P
35 6663 Yusi Arnisa Rachma P
Jumlah Laki-Laki = 8 siswa
Jumlah Perempuan = 27 siswa
Lampiran 3 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA


Hari dan Tanggal : ................................................................................
Tempat : ................................................................................
Model Pembelajaran : ................................................................................
Siklus : ................................................................................
Skor
No Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Siswa sungguh-sungguh dalam pembelajaran materi V
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat dengan pengamatan melalui media
internet
2 Siswa bersemangat dalam mengungkapkan V
gagasannya

3 Siswa mempunyai antusiasme/ minat tinggi dalam V


Pelaksanaan membelajaran PBL dengan materi
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat

4 Siswa aktif berpartispasi dalam diskusi kelompok V


yanmg telah dibentuk guru

5 Siswa merasa termotivasi dan tertarik dalam V


pembelajaran model Problem Based Learning dengan
materi Perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat

6 Siswa saling berkompetisi memberikan argumen atau V


menjawab soal terkait materi Perubahan sosial dan
dampaknya terhadap kehidupan masyarakat

Kesamben, Juli 2018


Observer

---------------------
Lampiran 4 : Lembar Observasi Aktivitas Guru

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU


Hari dan Tanggal : ................................................................................
Tempat : ................................................................................
Model Pembelajaran : ................................................................................
Siklus : ................................................................................
Skor
No. Aspek yang Diamati
1 2 3 4
1 Kegiatan Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan salam, berdoa,
mengecek kehadiran siswa
2. Guru menuliskan topik pembelajaran menyampaikan
tujuan pembelajaran
3. Guru memberikan apersepsi dan Motivasi
2 Kegiatan Inti
1. Guru memberikan penjelasan materi Perubahan sosial
dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
2. Guru menerpkan pembelajaran dengan model
Problem Based Learning
3. Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan
bertanya jawab kepada siswa mengenai materi
Perubahan sosial dan dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat
4. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
model problem based learning
5. Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk
menjawab soal atau memebrikan gagasan jawaban
atas materi Perubahan sosial dan dampaknya terhadap
kehidupan masyarakat
3 Kegiatan Penutup
1. Guru memberikan refleksi, bahan tindak lanjut dan
pesan moral
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran
Keterangan : 4 =sangat baik, 3=baik, 2=cukup, 1=kurang

Kesamben, Juli 2018


Observer

---------------------

Anda mungkin juga menyukai