BUPATI JOMBANG,
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEJABAT PENGELOLA
DAN PEGAWAI YANG BERASAL DARI TENAGA PROFESIONAL
LAINNYA PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH.
2
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Jombang.
2. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Jombang.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Jombang.
5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala
daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
6. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya
disingkat BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh unit
pelaksana teknis dinas/badan daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan
keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan daerah pada umumnya.
7. Pejabat Pengelola dan Pegawai yang Berasal dari Tenaga
Profesional Lainnya pada BLUD yang selanjutnya disebut
Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD adalah Pejabat
Pengelola dan Pegawai BLUD selain pegawai negeri sipil
dan/atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja.
8. Pejabat Pengelola BLUD merupakan sumber daya
manusia yang bertanggung jawab terhadap kinerja
umum operasional, pelaksanaan kebijakan fleksibilitas,
dan keuangan BLUD dalam pemberian layanan.
9. Pegawai BLUD merupakan sumber daya manusia yang
menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung kinerja
BLUD.
10. Rencana Bisnis dan Anggaran yang selanjutnya disingkat
RBA adalah dokumen rencana anggaran tahunan BLUD,
yang disusun dan disajikan sebagai bahan
penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja
Perangkat Daerah.
11. Penghasilan adalah upah kerja dan pendapatan lain
yang sah yang dibayarkan dalam waktu tertentu.
12. Cuti adalah hak untuk tidak masuk kerja yang diberikan
dalam jangka waktu tertentu.
13. Pembinaan adalah suatu kegiatan pemberian petunjuk
tentang tata cara pelaksanaan upaya sesuai dengan
ketentuan dan bertujuan mendapatkan kesatuan tindak
untuk mencapai hasil guna dan daya guna yang sebesar-
besarnya.
14. Tim Seleksi adalah tim yang ditetapkan untuk
melakukan pelaksanaan perekrutan calon Pejabat
Pengelola dan Pegawai BLUD.
15. Hari adalah hari kerja.
3
Pasal 2
(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah
sebagai pedoman dalam mekanisme pengangkatan dan
pemberhentian Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD.
(2) Peraturan Bupati ini bertujuan:
a. mewujudkan pelayanan yang terbaik dan bermutu
pada BLUD; dan
b. memenuhi kebutuhan pejabat pengelola dan pegawai
yang berkualitas sesuai kebutuhan dan kemampuan
keuangan di BLUD.
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI
PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI
Bagian Kesatu
Kedudukan
Paragraf 1
Pejabat Pengelola
Pasal 3
(1) Pejabat Pengelola BLUD merupakan pejabat pengelola
yang memiliki kompetensi pada bidang tertentu.
(2) Kompetensi pada bidang tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi pengetahuan, keahlian,
keterampilan, integritas, kepemimpinan, pengalaman,
dedikasi, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugasnya.
(3) Pejabat Pengelola BLUD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat dipekerjakan secara tetap atau kontrak.
(4) Pejabat Pengelola BLUD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas:
a. pemimpin; dan
b. pejabat teknis.
(5) Pemimpin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
bertanggungjawab kepada Bupati.
(6) Pejabat teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf b bertanggungjawab kepada pemimpin.
(7) Pemimpin dan pejabat teknis sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) atau sebutan lainnya disesuaikan dengan
nomenklatur yang berlaku pada BLUD.
Pasal 4
(1) Pejabat Pengelola BLUD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.
(2) Dalam hal Pejabat Pengelola BLUD yang dipekerjakan
secara kontrak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (3) dapat diangkat kembali untuk periode masa
jabatan berikutnya paling tinggi berusia 60 (enam puluh)
tahun.
(3) Dalam hal Pejabat Pengelola dalam masa
kontraknya diangkat menjadi Pejabat Pengelola tetap,
status jabatannya diubah menjadi Pejabat Pengelola
tetap pada BLUD dan ditetapkan dengan keputusan
Bupati.
4
Paragraf 2
Pegawai
Pasal 5
(1) Pegawai BLUD diangkat dan diberhentikan oleh
pemimpin BLUD.
(2) Pegawai BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan pegawai yang memiliki kompetensi pada
bidang tertentu.
(3) Kompetensi pada bidang tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) meliputi keahlian, keterampilan,
integritas, dedikasi, dan sikap perilaku yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugasnya.
(4) Pegawai BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dipekerjakan secara tetap atau kontrak.
(5) Dalam hal Pegawai BLUD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dalam masa kontraknya diangkat menjadi
Pegawai tetap, maka status jabatannya diubah menjadi
Pegawai tetap pada BLUD dan ditetapkan dengan
keputusan pemimpin BLUD.
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Paragraf 1
Pemimpin
Pasal 6
(1) Pemimpin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4)
huruf a, mempunyai tugas:
a. memimpi
n, mengarahkan, membina, mengawasi,
mengendalikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan
kegiatan BLUD agar lebih efisien dan produktivitas;
b. merumus
kan penetapan kebijakan teknis BLUD serta
kewajiban lainnya sesuai dengan kebijakan yang
telah ditetapkan oleh Bupati;
c. menyusu
n rencana strategis;
d. menyiapk
an RBA;
e. mengusu
lkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis
kepada Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
f. menetap
kan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan BLUD
selain pejabat yang telah ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan;
g. mengoor
dinasikan pelaksanaan kebijakan BLUD yang
dilakukan oleh pejabat keuangan dan pejabat teknis,
mengendalikan tugas kewenangan internal, serta
5
Paragraf 2
Pejabat Teknis
Pasal 7
(1) Pejabat teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (4) huruf b, mempunyai tugas:
a. menyusun perencanaan kegiatan teknis operasional
dan pelayanan di bidangnya;
b. melaksanakan kegiatan teknis operasional dan
pelayanan sesuai dengan RBA;
c. memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis
operasional dan pelayanan di bidangnya; dan
d. tugas lainnya yang ditetapkan oleh Bupati dan/atau
pemimpin sesuai kewenangannya.
(2) Pejabat teknis dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), mempunyai fungsi sebagai
penanggungjawab kegiatan teknis operasional dan
pelayanan di bidangnya.
(3) Pelaksanaan tugas pejabat teknis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berkaitan dengan mutu,
standarisasi, administrasi, peningkatan kualitas
sumberdaya manusia, dan peningkatan sumberdaya
lainnya.
BAB III
MEKANISME REKRUTMEN PEJABAT PENGELOLA
DAN PEGAWAI YANG BERASAL DARI TENAGA
PROFESIONAL LAINNYA
Bagian Kesatu
Pengadaan
Pasal 8
(1) Perencanaan kebutuhan Pejabat Pengelola dan Pegawai
BLUD disesuaikan dengan analisa jabatan analisa beban
kerja, dan pola ketenagakerjaan BLUD.
6
Bagian Kedua
Persyaratan
Pasal 9
(1) Persyaratan formasi Pejabat Pengelola terdiri atas:
a. warga negara Indonesia;
b. sehat jasmani dan rohani;
c. memahami penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
d. memahami manajemen perusahaan yang
berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen;
e. berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan
paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat
mendaftar;
f. tidak berstatus sebagai aparatur sipil negara;
g. berijazah paling rendah Sarjana (strata satu/S-1);
h. tidak pernah dipidana atau tidak sedang
menjalani sanksi pidana penjara atau kurungan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana;
i. tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat
sebagai aparatur sipil negara, pegawai honorer, atau
sebagai pegawai swasta;
j. tidak mempunyai hubungan keluarga
(istri/suami, anak, menantu, orang tua, saudara
kandung) dengan Tim Seleksi;
k. berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat
keterangan catatan kepolisian;
l. tidak sedang menjadi pengurus partai politik,
calon Kepala Daerah atau calon wakil Kepala Daerah,
dan/atau calon anggota legislatif;
m. memiliki pengalaman teknis dan/atau manajerial
dibidangnya paling singkat 3 (tiga) tahun untuk
formasi pemimpin BLUD, dan minimal 2 (dua) tahun
untuk formasi pejabat teknis; dan
n. memenuhi kelengkapan persyaratan administrasi.
(2) Kelengkapan persyaratan administrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf n, terdiri atas:
7
Bagian Ketiga
Pengumuman
Pasal 10
(1) Pengumuman lowongan formasi Pejabat Pengelola dan
Pegawai pada BLUD dilakukan oleh Tim Seleksi secara
terbuka dan mudah diakses masyarakat.
(3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit memuat:
a. jumlah dan jenis lowongan jabatan;
b. persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap
pelamar;
c. alamat dan tempat lamaran ditujukan; dan
d. batas waktu pengajuan lamaran.
(4) Tim Seleksi pendaftaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh Bupati berdasarkan pengajuan
dari Perangkat Daerah yang membidangi pembinaan
BLUD.
(5) Tim Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas:
a. Sekretaris Daerah sebagai penanggung jawab;
b. Inspektorat;
c. unsur Perangkat Daerah yang membidangi
pembinaan BLUD; dan
d. unsur BLUD.
(6) Selain unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Tim
Seleksi dapat melibatkan unsur tenaga ahli/lembaga
profesional.
(7) Tim Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas:
a. meneliti berkas lamaran pendaftaran;
b. menyiapkan bahan ujian;
c. menyusun pedoman penilaian seleksi;
9
Bagian Keempat
Seleksi
Pasal 11
(1) Seleksi dilakukan melalui tahapan:
a. seleksi administrasi;
b. ujian tulis;
c. uji kompetensi; dan
d. wawancara oleh tim seleksi.
(2) Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan untuk memeriksa kelengkapan
dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9.
(3) Ujian tulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
terdiri atas:
a. tes kemampuan dasar;
b. tes intelegensi umum; dan
c. tes wawasan kebangsaan.
(4) Pelaksanaan ujian tulis sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dapat dilaksanakan melalui ujian berbasis
komputer atau Computer Assisted Test (CAT).
(5) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c dilaksanakan bagi pelamar jabatan Pejabat
Pengelola.
(6) Wawancara oleh Tim Seleksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d, dilaksanakan pada Hari
berikutnya setelah pelaksanaan ujian tulis dan uji
kompetensi sesuai tempat yang ditentukan.
Pasal 12
(1) Tim Seleksi mengumumkan secara terbuka nilai hasil
seleksi paling lama 7 (tujuh) Hari setelah pelaksanaan
seleksi selesai.
(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diumumkan melalui media massa dan/atau surat
kepada pelamar.
(3) Tim Seleksi melaporkan semua proses tahapan seleksi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 kepada Bupati.
Bagian Kelima
Pengangkatan dan Masa Jabatan
Pasal 13
(1) Pelamar yang dinyatakan lulus untuk formasi
Pejabat Pengelola BLUD berdasarkan hasil seleksi
10
Bagian Keenam
Penempatan
Pasal 14
(1) Pejabat Pengelola BLUD yang telah diangkat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3)
ditempatkan pada BLUD sesuai dengan formasi jabatan.
(2) Pegawai BLUD yang telah diangkat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (4) ditempatkan pada
BLUD sesuai dengan bidang formasi jabatan yang
dilamar.
(3) Dalam hal dibutuhkan, Pegawai sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dapat ditugaskan pada bidang lain yang
membutuhkan.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN
PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI
Bagian Kesatu
Hak
Paragraf 1
Umum
Pasal 15
Pejabat Pengelola dan Pegawai pada BLUD berhak atas:
11
a. remunerasi;
b. Cuti;
c. jaminan perlindungan sosial; dan
d. pengembangan kompetensi.
Paragraf 2
Remunerasi
Pasal 16
(1) Hak atas remunerasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
15 huruf a diberikan sesuai dengan tanggung jawab dan
profesionalisme, serta mempertimbangkan prinsip
proporsionalitas, kesetaraan, kepatutan, kewajaran,
kinerja, dan indeks harga Daerah.
(2) Pejabat Pengelola BLUD menerima remunerasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa gaji dan
tambahan penghasilan berupa tunjangan tetap, insentif,
dan bonus atas prestasi kerja.
(3) Remunerasi untuk pejabat teknis ditetapkan paling
banyak sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari
remunerasi pemimpin BLUD.
(4) Pegawai BLUD menerima remunerasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. gaji; dan
b. insentif.
(5) Selain remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
Pegawai dapat menerima tambahan penghasilan berupa
bonus atas prestasi kerja.
(6) Pejabat Pengelola dan Pegawai pada BLUD selama masa
percobaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (6)
menerima remunerasi sebesar 80% (delapan puluh
persen).
(7) Besaran dan pemberian gaji serta tambahan berupa
tunjangan tetap, insentif, dan bonus atas prestasi kerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
diberikan sesuai kemampuan keuangan BLUD.
Paragraf 3
Cuti
Pasal 17
(1) Hak atas Cuti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
huruf b terdiri atas:
a. Cuti sakit;
b. Cuti tahunan;
c. Cuti karena alasan penting; dan
d. Cuti persalinan.
(2) Pemimpin BLUD mengajukan Cuti sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada Bupati.
12
Pasal 18
(1) Cuti persalinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (1) huruf d diberikan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku
untuk persalinan sampai anak ketiga.
(3) Selama menjalankan cuti persalinan, yang bersangkutan
hanya menerima gaji.
(4) Pejabat Pengelola dan Pegawai pada BLUD yang telah
mengambil Cuti persalinan, masih berhak atas Cuti lain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a,
huruf b, dan huruf c di tahun yang sama.
Paragraf 4
Jaminan Perlindungan Sosial
Pasal 19
Hak atas jaminan perlindungan sosial sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 huruf c berupa jaminan kesehatan dan
jaminan ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Paragraf 6
Pengembangan Kompetensi
Pasal 20
(1) Hak atas pengembangan kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 huruf d berupa pelatihan
sesuai kompetensi yang dibutuhkan.
(2) Pembiayaan pengembangan kompetensi sebagaimaan
dimaksud pada ayat (1) dapat bersumber dari anggaran
BLUD sesuai kemampuan keuangan BLUD.
(3) Selain pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), pengembangan kompetensi dapat dilakukan dengan
biaya mandiri Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD.
Bagian Kedua
Kewajiban
Pasal 21
Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD wajib:
a. tunduk dan patuh terhadap peraturan internal BLUD dan
ketentuan lain sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
13
BAB V
LARANGAN
Pasal 22
Setiap Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD dilarang:
a. menyalahgunakan wewenang;
b. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan
pribadi dan atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain;
c. tanpa izin pimpinan menjadi pegawai atau bekerja untuk
pihak lain pada jam kerja;
d. memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan,
atau meminjamkan barang atau dokumen berharga
BLUD;
e. melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman
sejawat atau orang lain di dalam maupun di luar
lingkungan kerjanya dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara
langsung atau tidak langsung dapat merugikan BLUD;
f. memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu
kepada siapapun dengan dalih apapun untuk diangkat
sebagai Pejabat Pengelola dan Pegawai pada BLUD;
g. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
h. menerima gratifikasi; dan
i. melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau
mempersulit pelayanan masyarakat.
Pasal 23
(1) Terhadap Pejabat Pengelola BLUD yang diduga melanggar
ketentuan larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22 dilakukan proses pemeriksaan oleh Dewan Pengawas
BLUD dengan melibatkan Perangkat Daerah yang
membidangi pembinaan BLUD dan inspektorat Daerah.
(2) Terhadap Pegawai BLUD yang diduga melanggar larangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dilakukan proses
pemeriksaan oleh pemimpin BLUD.
(3) Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) terbukti ditemukan
adanya pelanggaran, kepada yang bersangkutan diberikan
sanksi administratif berupa:
a. teguran oleh atasan;
b. surat peringatan; atau
c. pemberhentian/pemutusan kontrak kerja.
14
BAB VI
PEMBERHENTIAN PEJABAT PENGELOLA DAN PEGAWAI
Pasal 24
Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD berhenti karena:
a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri; dan
c. diberhentikan.
Pasal 25
(1) Pemberhentian Pejabat Pengelola BLUD karena meninggal
dunia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf a
ditetapkan dengan keputusan Bupati.
(2) Pemberhentian Pegawai pada BLUD karena meninggal
dunia sebagaimana dimaksud Pasal 24 huruf a ditetapkan
dengan keputusan pemimpin BLUD.
Pasal 26
(1) Pemberhentian Pejabat Pengelola BLUD karena
mengundurkan diri sebagaimana dimaksud dalam Pasal
24 huruf b, dengan mengajukan surat pernyataan
pengunduran diri disertai dengan alasan pengunduran
diri dan ditetapkan dengan keputusan Bupati.
(2) Pemberhentian Pegawai BLUD karena mengundurkan diri
sebagaimana dimaksud Pasal 24 huruf b, dengan
mengajukan surat pernyataan pengunduran diri disertai
dengan alasan pengunduran diri dan ditetapkan dengan
keputusan pemimpin BLUD.
(3) Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD wajib
mengundurkan diri jika dinyatakan lulus ujian calon
aparatur sipil negara atau diterima bekerja di instansi
lain.
(4) Surat pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), dan ayat (3) dibuat dengan bermaterai cukup,
disampaikan kepada:
a. Bupati bagi Pejabat Pengelola; dan
b. pemimpin BLUD bagi Pegawai.
Pasal 27
(1) Pemberhentian Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD
karena diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
24 huruf c karena:
a. telah habis masa jabatannya;
b. menderita sakit yang tidak memungkinkan untuk
bekerja secara layak atau berhalangan tetap;
15
BAB VII
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI
Pasal 28
(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja Pejabat
Pengelola BLUD dilakukan oleh Bupati melalui Perangkat
Daerah yang membidangi pembinaan BLUD, serta Dewan
Pengawas sesuai dengan kewenangannya.
(2) Pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja Pegawai
BLUD dilakukan oleh Pemimpin BLUD sesuai dengan
kewenangannya.
Pasal 29
(1) Evaluasi terhadap kinerja Pejabat Pengelola BLUD
dilakukan oleh Perangkat Daerah yang membidangi
pembinaan BLUD, serta Dewan Pengawas sesuai dengan
kewenangannya.
(2) Evaluasi terhadap kinerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan setiap 6 (enam) bulan pada tahun
berjalan atau sewaktu-waktu jika diperlukan.
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaporkan kepada Bupati sebagai dasar pertimbangan
untuk pembinaan selanjutnya.
Pasal 30
(1) Evaluasi terhadap kinerja Pegawai BLUD dilakukan oleh
pemimpin BLUD sesuai dengan kewenangannya.
16
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 31
(1) Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD yang diangkat
sebelum Peraturan Bupati ini berlaku, tetap
melaksanakan tugas sampai dengan berakhir masa
kerjanya.
(2) Pada saat Peraturan Bupati ini berlaku, mekanisme
pelaksanaan perekrutan Pejabat Pengelola dan Pegawai
yang sedang berproses, wajib menyesuaikan dengan
ketentuan dalam Peraturan Bupati ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Jombang
pada tanggal
BUPATI JOMBANG,
MUNDJIDAH WAHAB
Ditetapkan di Jombang
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN JOMBANG,
AGUS PURNOMO