PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran materi pecahan tidak hanya diajarkan pada bangku sekolah dasar
tetapi ditingkat pertama, tingkat atas bahkan sampai perguruan tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa pecahan adalah konsep yang mendasar dalam matematika
dan akan mempengaruhi konsep lain yang lebih tinggi. Kemampuan siswa
dalam mengoperasikan pecahan merupakan salah satu indikator untuk
menentukan berhasil tidaknya siswa dalam memecahkan persoalan matematika,
baik dalam penyelesaian soal-soal metematika di sekolah maupun dalam
kehidupan sehari-hari. Jadi bila siswa tidak mengetahui konsep dasar pecahan
maka siswa akan mengalami kesulitan dalam mengerjakannya.
Dari beberapa uraian diatas bahwa konsep dasar pecahan merupakan konsep
matematika yang harus benar-benar dikuasai dengan baik oleh siswa agar tidak
mengalami kesulitan dalam mengerjakan operasi hitung matematika pada
umumnya pada materi pecahan khususnya dan untuk dapat dipergunakannya
dalam memecahkan masalah yang timbul sehari-hari.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut : Apakah penerapan Model Pembelajaran Discovery yang digabungkan
dengan Teknik Drill dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas IV SDN 2 Mulya Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten
Tulang Bawang Barat ?
Bruner memandang bahwa suatu konsep atau kategorisasi memiliki lima unsur,
dan siswa dikatakan memahami suatu konsep apabila mengetahui semua
unsur dari konsep itu, meliputi: 1) Nama; 2) Contoh-contoh baik yang
positif maupun yang negatif; 3) Karakteristik, baik yang pokok maupun
tidak; 4) Rentangan karakteristik; 5) Kaidah (Budiningsih, 2005:43). Bruner
menjelaskan bahwa pembentukan konsep merupakan dua kegiatan
mengkategori yang berbeda yang menuntut proses berpikir yang berbeda
pula. Seluruh kegiatan mengkategori meliputi mengidentifikasi dan
menempatkan contoh-contoh (obyek-obyek atau peristiwa-peristiwa) ke
dalam kelas dengan menggunakan dasar kriteria tertentu.
B. Teknik Drill
Proses pembelajaran metode mempunyai kedudukan yang sangat penting
dalam upaya pencapaian tujuan, karena metode merupakan suatu cara atau
jalan yang ditempuh yang sesuai, dan serasi untuk menyajikan suatu hal,
sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Metode drill adalah metode dalam pengajaran dengan melatih peserta didik
terhadap bahan yang sudah diajarkan/ berikan agar memiliki ketangkasan atau
ketrampilan dari apa yang telah dipelajari (Sudjana, 1995:86).
D. Pecahan
Pecahan, atau disebut fraksi adalah istilah dalam matematika yang memiliki
bentuk a/b dimana b ≠ 0. Dalam hal ini a merupakan pembilang dan b
merupakan penyebut. Hakikat transaksi dalam bilangan pecahan adalah
bagaimana cara menyederhanakan pembilang dan penyebut. Penyederhanaan
pembilang dan penyebut akan memudahkan dalam operasi aritmetika sehingga
tidak menghasilkan angka yang terlalu besar tetapi tetap mempunyai nilai yang
sama.
Pecahan dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
Bilangan Desimal atau pecahan desimal adalah sebuah bilangan yang selalu
ditandai dengan tanda koma (,). Bilangan desimal bisa didapat melalui
pembagian antara pembilang dan penyebut suatu pecahan.
Contoh : 1/2, angka 1 adalah pembilang dan angka 2 adalah penyebut. Jika
ingin mengubah pecahan tersebut menjadi desimal, maka harus dilakukan
pembagian antara pembilang dan penyebut menjadi 1 : 2 = 0,5 . Dalam
tabel berikut akan diberikan beberapa contoh cara membaca bilangan
desimal.
Angka Cara dibaca
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran adalah dari
tanggal 19 Oktober 2020 sampai dengan 26 Oktober 2020 dengan jadwal
sebagai berikut :
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran (siklus)
Mata
Hari Tanggal Kelas Jam Ke Keterangan
Pelajaran
Senin 19/10/2020 IV 1–2 MTK Perbaikan I
(siklus I)
Perbaikan II
Senin 26/10/2020 IV 1–2 MTK
(siklus II)
3. Kelas Penelitian
Obyek perbaikan pembelajaran ini adalah siswa kelas IV tahun pelajaran
2020/2021 mata pelajaran Matematika dengan jumlah 17 siswa dengan
rincian jumlah siswa putri 7 dan putra 10 siswa.
Tabel 2. Daftar Nama siswa Kelas IV SDN 2 Mulya Jaya
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Abel Faholi M.P Laki-Laki
2 Arden Ayu Sari Perempuan
3 Anindya Talita Putri Perempuan
4 Ardan Arsyid Maulana Laki-Laki
5 Anzhi Candra Wijaya Laki-Laki
6 Diza Altiza Perempuan
7 Doni Airlangga Laki-Laki
8 Endita Novita Sari Perempuan
9 Ibnu Satrio Al Husin Laki-Laki
No Nama Siswa Jenis Kelamin
4. Tema
Tema yang akan dijadikan subyek penelitian adalah penggunaan model
pembelajaran discovery yang digabungkan dengan teknik drill untuk
meningkatkan hasil belajar Matematika materi pecahan bagi siswa kelas
IV pada SD Negeri 2 Mulya Jaya Kacamatan Tulang Bawang Tengah.
Pelaksanaan
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran
Matematika dengan menggunakan model discovery dengan teknik drill
antara lain :
a. Memberikan motivasi belajar sebelum pembelajaran dimulai. Siswa
diajak bernyanyi atau bertegur sapa menanyakan kabar kondisi
kesehatan dan jangan lupakan untuk berdoa sebelum memulai semua
aktivitas.
b. Penataan lingkungan belajar yaitu dengan cara Membersihkan dan
merapihkan tempat belajar / ruang kelas memberikan sentuhan
berbeda melalui hiasan dinding atau aroma ruangan agar siswa betah
untuk berlama-lama dikelas.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan maksud agar
pembelajaran dapat dikuasai siswa. Menyampaikan satu pertanyaan
sebagai pre test untuk mengetahui seberapa kemampuan awal siswa.
d. Membahas materi pelajaran pecahan dengan membebaskan gaya
belajar, maksudnya yaitu pembelajaran yang disajikan guru tidak
hanya terpaku pada satu gaya belajar tetapi menggunakan beberapa
gaya belajar disesuaikan dengan tingkat kognitif siswa.
e. Menanamkan kebiasaan untuk mencatat hal-hal yang penting saja
dari materi yang telah diberikan oleh guru.
f. Guru memberikan soal berupa kasus pecahan yang harus ditemukan
pemecahan masalahnya. Guru membebaskan siswa untuk
mengerjakan dengan teknik yang mereka kuasai,
g. Melatih kekuatan memori ini dilaksanakan secara sepintas yaitu
dengan mengerjakan soal-soal dari media pembelajaran yang
dilaksanakan secara serempak oleh siswa tanpa melihat buku.
h. Memupuk sikap juara yaitu dengan cara memberikan penghargaan
baik berupa tepuk tangan atau pujian maupun berupa hadiah kepada
siswa yang mampu menjawab pertanyaan dari guru dan siswa yang
memperoleh nilai tertinggi dalam mengerjakan soal latihan yang
terdapat dalam media pembelajaran.
i. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya ketika materi
belum dipahami.
j. Menyimpulkan pelajaran secara bersama antara guru dengan siswa.
k. Memberikan tugas pekerjaan rumah apabila memungkinkan.
Observasi
Data yang penulis dapat adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data
kuantitatif diperoleh penulis dengan menggunakan lembar observasi
setiap pembelajaran dari dua mata pelajaran yang pokok bahasannya
diperbaiki. Adapun data tersebut adalah :
a. Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b. Keaktifan siswa dalam menjawab soal secara cepat tanpa melihat
buku pada saat proses pembelajaran.
c. Kreatifitas siswa dalam mengikuti dan keterlibatannya dalam
pembelajaran.
d. Keaktifan siswa dalam merespon jawaban teman dan memberikan
apresiasi berupa penghargaan / tepuk tangan.
e. Aktivitas merangkum pembelajaran.
Sedangkan data kuantitatif diperoleh dengan menilai atau mengamati
siswa dalam pemahaman materi pembelajaran atau konsep pembelajaran
meliputi :
a. Jawaban benar atau salah dalam menjawab tes formatif pada akhir
pelajaran.
b. Mengerjakan tugas-tugas tepat waktu dan tidak tepat waktu.
c. Ketuntasan belajar pada materi pembelajaran.
d. Menjelaskan yang benar.
Refleksi
Berdasarkan data hasil observasi dan evaluasi selanjutnya dilakukan
analisis data sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi. Analisis
dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang telah didapatkan
sebelumnya. Pada kegiatan refleksi akan ada beberapa pertanyaan yang
akan dijadikan sebagai bahan patokan keberhasilan, misalnya apakah
proses pembelajaran sudah baik (yang sudah telah mengikuti metode
pembelajaran, misalnya bagaimana dengan teknik bertanya pengelolaan
kelas, pemberian motivasi dan penggunaan alat peraga dengan benar).
Apakah tujuan dan kompetensi dasar dari proses pembelajaran secara
kuantitatif, bagaimana hasil dari proses pembelajaran secara kuantitatif,
bagaimana responsiswa terhadap proses pembelajaran tersebut.
Kemudian hasil analisis pada tahap ini akan dijadikan sebagai bahan
untuk membuat rencana tindakan baru yang dilaksanakan pada siklus
berikutnya.
2. Siklus II
Hasil refleksi siklus I masih digunakan untuk acuan perbaikan
pelaksanaan siklus II :
Perencanaan
Perencanaan dilakukan dengan :
Membuat skenario dengan acuan adalah siklus I tetap dengan
model pembelajaran think pair square.
Membuat lembar observasi
Merancang alat evaluasi.
Perbaikan pembelajaran yang kedua dilakukan pada tanggal
26 Oktober 2020 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Merancang rencana perbaikan pembelajaran dengan
menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP).
b. Menyiapkan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan
mengajak peserta didik lebik aktif dan merasa gembira dan
senang.
Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran dilakukan dengan tahapan :
Pendahuluan Guru mengucapkan salam dan mengingatkan
kembali tentang Protokol Kesehatan Covid 19.
Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum
dan setelah pelajaran.
Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada
peserta didik tentang konsep Pecahan Biasa dan
Pecahan Campuran.
Guru memberi peserta didik contoh dalam
kehidupan yang berkaitan dengan pecahan
campuran.
Inti Mengamati
Guru membimbing peserta didik untuk membentuk
kelompok yang terdiri atas 4 orang.
Guru memberikan kepada peserta didik agar
menyiapakan 5 buah semangka untuk masing-
masing kelompok. Buah yang diberikan harus buah
yang dapat dipotong menjadi beberapa bagian sama
besar. Hal ini memudahkan peserta didik dalam
belajar mengubah pecahan biasa ke pecahan
campuran.
Guru mengarahkan peserta didik untuk memotong
apel-apel tersebut menjadi 4 bagian sama besar.
Guru mengarakan peserta didik untuk mencoba
menemukan penjelasan tentang hal yang bisa
dijelaskan dan dikaitkan antara buah semangka yang
di belah dengan materi pecahan.
Menanya
Guru menfasilitasi peserta didik untuk mengajukkan
pertanyaan berkaitan dengan cara memotong buah
dengan ukuran yang sama besar
Menalar
Guru mendampingi peserta didik dalam menarik
kesimpulan tentang hubungan pecahan biasa dengan
pecahan campuran.
Guru mengarahkan peserta didik untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada.
Mengkomunikasikan
Guru mengarahkan peserta didik untuk
menyampaikan hasil kerjanya di hadapan guru dan
teman-teman.
Penutup Guru merefleksikan hasil pembelajaran tentang
Konsep Pecahan Biasa ke Pecahan Campuran.
Guru melakukan evaluasi tentang Mengubah
Pecahan Biasa ke Pecahan Campuran, serta
menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya.
Guru memberikan kesimpulan materi yang dilakukan
pada hari ini.
Guru menginformasikan materi selanjutnya, yaitu
Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Desimal.
Pengumpulan Data
Pengamatan dan pengumpulan data
Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh
penulis dan teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi.
Pengumpulan data pada setiap siklus perbaikan diadakan evaluasi
dan hasilnya dianalisis untuk diambil tindakan perbaikan.
Refleksi
Adalah proses analsisi data hasil untuk mengetahui perubahan setiap
siklusnya :
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan penggunaan alat
peraga/bantu secara maksimal.
Dalam memberikan tugas menggunakan metode discovery dengan
teknik drill.
Meneliti hasil kerja siswa sebagai umpan balik dan masukan untuk
merencanakan perbaikan-perbaikan selanjutnya.
Menyusun catatan tentang keberhasilan dan kegagalan dengan
menggunakan refleksi ini.
Refleksi kegiatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari pencapaian siswa
dalam kompetensi mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran,
yang dapat dinilai melalui instrument berikut ini :
Tabel 3. Instrumen Penilaian Kegiatan meliputi aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan
Aspek yang Dinilai
Aspek Sikap
Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan
Sosial
Keterampilan dalam
Ketetapan dalam
No Nama Peserta Didik Disiplin dalam Mengubah Pecahan Ket
Membedakan
Melakukan Biasa ke Pecahan
Pecahan Biasa dan
Kegiatan Campuran dan
Pecahan Campuran
Sebaliknya
Tidak Tidak
Ya Tidak Tepat Terampil
Tepat Terampil
1 Abel Faholi M.P ... ... ... ... ... ... ...
2 Arden Ayu Sari ... ... ... ... ... ... ...
3 Anindya Talita Putri ... ... ... ... ... ... ...
4 Ardan Arsyid Maulana ... ... ... ... ... ... ...
5 Anzhi Candra Wijaya ... ... ... ... ... ... ...
6 Diza Altiza ... ... ... ... ... ... ...
7 Doni Airlangga ... ... ... ... ... ... ...
8 Endita Novita Sari ... ... ... ... ... ... ...
9 Ibnu Satrio Al Husin ... ... ... ... ... ... ...
10 Iqbal Allutfi Anwar ... ... ... ... ... ... ...
11 Jerry Ikhwan M ... ... ... ... ... ... ...
12 Kiki Trio Saputra ... ... ... ... ... ... ...
13 Nurul Aliyah ... ... ... ... ... ... ...
14 Rahmad Dava Prayoga ... ... ... ... ... ... ...
15 Ravel Kurniawan ... ... ... ... ... ... ...
16 Revi Desvina Saputri ... ... ... ... ... ... ...
17 Septia Fitriani ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan
Diisi dengan tanda cek ()
Kategori penilaian aspek sikap sosial
“Ya” diberi skor = 1,
“Tidak” diberi skor = 0.
Kategori penilaian aspek pengetahuan
“Tepat” diberi skor = 1,
“Tidak Tepat” diberi skor = 0.
Kategori penilaian aspek keterampilan
“Terampil” diberi skor = 1,
“Tidak Terampil” diberi skor = 0.