Anda di halaman 1dari 66

Unit Pembelajaran

PROGRAM PENINGKATAN
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
BERBASIS ZONASI

MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


KELAS VIII
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
(SMP)

Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN
Penulis:
Yasser Awaluddin, S.E., M.Ed.

Design Grafis dan Ilustrasi:


TIM Disain Grafis

Copyright © 2018
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin
tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

KATA SAMBUTAN

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah adalah guru yang kompeten
dalam membangun dan mengembangkan proses pembelajaran yang baik dan
efektif sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang pintar dan pendidikan
yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi
fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam peningkatan
mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Peningkatan Kompetensi


Pembelajaran (PKP) merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya
peningkatan kompetensi guru. Program PKP bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi peserta didik melalui pembinaan guru dalam merencanakan,
melaksanakan sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS).

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK
KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
(LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan
perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya.

iii
Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah Unit
Pembelajaran. Unit pembelajaran ini berisi materi pembelajaran sesuai target
Kompetensi Dasar, contoh-contoh aktivitas pembelajaran dan penilaian yang bisa
menginspirasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Mari kita sukseskan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran ini untuk


mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, Oktober 2018


Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan,

Dr. Supriano, M.Ed.


NIP. 196208161991031001

iv
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

KATA PENGANTAR

Peningkatan kompetensi merupakan salah satu program yang menjadi fokus


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bukan hanya peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan saja, namun juga peningkatan kompetensi
peserta didik. Karena guru profesional adalah guru yang kompeten dalam
membangun dan mengembangkan proses pembelajaran yang baik dan efektif
sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang pintar dan pendidikan yang
berkualitas.

Peningkatan kompetensi bagi peserta didik salah satunya dilakukan melalui


Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran yang selanjutnya disingkat
dengan Program PKP. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
peserta didik melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan
sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Program ini merupakan
salah satu pendukung program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Jika program PKB fokus pada peningkatan kompetensi guru baik pedagogi
maupun profesional, maka program PKP lebih berfokus pada upaya memintarkan
siswa melalui pembelajaran berpikir tingkat tinggi.

Program PKP memerlukan beberapa perangkat pendukung diantaranya adalah


Unit Pembelajaran. Unit pembelajaran ini berisi materi pembelajaran sesuai target
Kompetensi Dasar, contoh-contoh aktivitas pembelajaran dan penilaian yang bisa
menginspirasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi.

v
Dengan adanya Unit Pembelajaran berorientasi pada Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi ini diharapkan dapat memandu para guru dalam hal merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran lebih baik lagi sehingga mereka
dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Direktur Pembinaan Guru


Pendidikan Dasar,

Praptono
NIP. 196905111994031002

vi
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

DAFTAR ISI

Hal

KATA SAMBUTAN ............................................................................................ iii


KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
PENGANTAR ...................................................................................................... 1
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR .......................................................... 2
A. Kompetensi Dasar ...................................................................................... 2
B. Indikator...................................................................................................... 2
BAHAN BACAAN ............................................................................................... 5
A. Bahan Bacaan 1 ......................................................................................... 5
B. Bahan Bacaan 2 ......................................................................................... 7
C. Bahan Bacaan 3 ......................................................................................... 8
D. Bahan Bacaan 4 ......................................................................................... 9
E. Bahan Bacaan 5 ....................................................................................... 11
AKTIVITAS PEMBELAJARAN ......................................................................... 15
A. Aktivitas Pembelajaran 1 .......................................................................... 15
B. Aktvitas Pembelajaran 2 ........................................................................... 20
C. Aktivitas Pembelajaran 3 .......................................................................... 25
D. Aktivitas Pembelajaran 4 .......................................................................... 33
E. Aktivitas Pembelajaran 5 .......................................................................... 37

vii
PENGEMBANGAN PENILAIAN ....................................................................... 41
A. Penilaian Kegiatan Pembelajaran 1 .......................................................... 41
B. Penilaian Kegiatan Pembelajaran 2 .......................................................... 43
C. Penilaian Kegiatan Pembelajaran 3 .......................................................... 45
D. Penilaian Kegiatan Pembelajaran 4 .......................................................... 48
E. Penilaian Kegiatan Pembelajaran 5 .......................................................... 50
PENUTUP ......................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 56

DAFTAR TABEL
Hal

Tabel 1 Angkatan Kerja Berdasarkan Jenjang Pendidikan ................................. 10


Tabel 2 Jumlah TKI di Negara-Negara ASEAN Periode 2010-2016 ................... 10

DAFTAR GAMBAR
Hal

Gambar 1. Menghadapi MEA............................................................................. 17


Gambar 2. Perjalanan MEA ............................................................................... 17
Gambar 3. Perubahan Transportasi ................................................................... 38
Gambar 4. Perubahan Komunikasi .................................................................... 39
Gambar 5. Perubahan Lahan 1......................................................................... 39
Gambar 6. Perubahan Lahan 2.......................................................................... 39

viii
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

PENGANTAR

Unit pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial jenjang SMP ini disusun sebagai
salah satu bahan rujukan dalam melaksanakan pembelajaran dikelas. Ruang
lingkup unit pembelajaran ini terutama diarahkan sebagai salah satu bahan
rujukan untuk pembelajaran IPS SMP kelas VIII khususnya terkait dengan materi
pembelajaran pada Kompetensi Dasar 3.1 dan 4.1. Unit pembelajaran ini ditulis
untuk membantu guru mengembangkan dan mengimplementasikan proses dan
penilaian pembelajaran berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skill).

Unit pembelajaran IPS ini berisi bahan bacaan singkat untuk beberapa sub-tema
pada tema “Interaksi Keruangan dalam Kehidupan Negara-Negara ASEAN”
dilengkapi dengan aktivitas pembelajaran yang menggunakan beragam model
pembelajaran, strategi, dan teknik pembelajaran, serta dilengkapi dengan
instrumen penilaian untuk masing-masing aktivitas pembelajaran. Bahan bacaan,
aktivitas pembelajaran, serta instrumen penilaian yang disediakan dalam unit ini
dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran dikelas dengan menuangkannya
dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Unit pembelajaran ini dapat
digunakan bersama-sama dengan buku guru dan buku siswa, serta sumber-
sumber lainnya.

Sistematika unit ini secara berurutan adalah sebagai berikut: Pengantar, Bahan
Bacaan, Aktivitas Pembelajaran, Instrumen Penilaian, dan Penutup. Dalam
menggunakan unit ini, guru terlebih dahulu membaca bahan bacaan yang
disediakan kemudian dilanjutkan dengan melihat aktivitas pembelajaran yang
terkait dengan bahan bacaan tersebut, diikuti dengan memperhatikan instrumen
penilaian yang disediakan untuk menilai aktivitas pembelajaran tersebut.

1
Kompetensi Dasar dan Indikator

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

A. Kompetensi Dasar

3.1 Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan


negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam dan manusia
(teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan, politik) dan pengaruhnya terhadap
keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan keruangan dan interaksi


antarruang di Indonesia dan negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh
faktor alam dan manusia (teknologi, ekonomi, pemanfaatan lahan, politik) dan
pengaruhnya terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi, sosial, budaya,
dan politik

B. Indikator

Indikator untuk KD Pengatahuan


Indikator Pencapaian Kompetensi Penunjang
3.1.1. Menjelaskan sejarah berdirinya ASEAN
3.1.2. Menyebutkan Negara-negara anggota ASEAN
3.1.3. Mengidentifikasi letak geografis dan letak astronomis Negara-negara
ASEAN
3.1.4. Menjelaskan kondisi alam di Negara-negara ASEAN
3.1.5. Menjelaskan kondisi penduduk di Negara-negara ASEAN
3.1.6. Mendeskripsikan bentuk kerjasama antarnegara ASEAN
3.1.7. Mengidentifikasi bentuk perubahan sarana transportasi
3.1.8. Mendeskripsikan bentuk perubahan sarana komunikasi
3.1.9. Mendeskripsikan bentuk perubahan pemanfaatan lahan
Indikator Pencapaian Kompetensi Kunci
3.1.10. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia
dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor Iklim
3.1.11. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia
dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor Geologi
3.1.12. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia
dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor Sumber Daya
Alam

2
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

3.1.13. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia


dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh Teknologi
3.1.14. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia
dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor Ekonomi
3.1.15. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia
dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh pemanfaatan Lahan
3.1.16. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia
dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor politik
3.1.17. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam
terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi
3.1.18. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam
terhadap keberlangsungan kehidupan sosial
3.1.19. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam
terhadap terhadap keberlangsungan kehidupan budaya
3.1.20. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam
terhadap keberlangsungan kehidupan politik
3.1.21. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
manusia terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi
3.1.22. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
manusia terhadap keberlangsungan kehidupan sosial
3.1.23. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
manusia terhadap keberlangsungan kehidupan budaya
3.1.24. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
manusia terhadap keberlangsungan kehidupan politik

Indikator Untuk KD Keterampilan


Indikator Pencapaian Kompetensi Penunjang
4.1.1. Mengumpulkan informasi tentang kondisi alam dan penduduk di Negara-
negara ASEAN
4.1.2. Menyalin dalam bentuk laporan kelompok tentang letak geografis dan letak
astronomis Negara-negara di ASEAN
4.1.3. Mempresentasikan kondisi alam di Negara-negara ASEAN
4.1.4. Membuat diagram komposisi penduduk di Negara-negara ASEAN
4.1.5. Mempresentasikan bentuk kerjasama antarnegara ASEAN

3
Kompetensi Dasar dan Indikator

Indikator Pencapaian Kompetensi Kunci

4.1.6. Menyajikan hasil telaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di


Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor Iklim
4.1.7. Menyajikan hasil telaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
Geologis
4.1.8. Menyajikan hasil telaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
Sumber daya alam
4.1.9. Menyajikan hasil telaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan faktor Teknologi
4.1.10. Menyajikan hasil telaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan faktor Ekonomi
4.1.11. Menyajikan hasil telaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan faktor
pemanfaatan Lahan
4.1.12. Menyajikan hasil telaah perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan faktor politik
4.1.13. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam
terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi
4.1.14. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam
terhadap keberlangsungan kehidupan sosial
4.1.15. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam
terhadap keberlangsungan kehidupan budaya
4.1.16. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam
terhadap keberlangsungan kehidupan politik
4.1.17. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan manusia
terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi
4.1.18. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan manusia
terhadap keberlangsungan kehidupan sosial
4.1.19. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan manusia
terhadap keberlangsungan kehidupan budaya
4.1.20. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan manusia
terhadap keberlangsungan kehidupan politik

4
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

BAHAN BACAAN

A. Bahan Bacaan 1

Salah satu bentuk respon dari negara-negara ASEAN atas pengaruh globalisasi
khususnya dalam bidang ekonomi serta perkembangan yang sangat pesat dari
teknologi adalah dengan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau
ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015. Organisasi ini dibentuk
sebagi wujud kerjasama ekonomi diantar negara-negara yang tergabung dalam
ASEAN untuk mewujudkan kawasan ekonomi yang stabil, memiliki daya saing
dengan menerapkan pasar tunggal dikawasan tersebut.

Melalui MEA diharapkan akan terbentuk suatu kesatuan ekonomi diantara negara-
negara ASEAN dengan mengurangi biaya transaksi perdagangan, meningkatkan
fasilitas-fasilitas untuk memperlancar transaksi perdagangan, serta dengan
memperkuat peran dari sektor usaha mikro, kecil, dan menengah. Adapun fokus
utama dari MEA ada empat, yaitu:

 Mewujudkan kawasan pasar tunggal dan basis produksi yang akan


menghilangkan atau mengurangi hambatan terhadap perdagangan
barang, jasa, modal, maupun tenaga kerja antar negar ASAN.

 Menjadikan ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang memiliki daya saing


tinggi dengan kebijakan-kebijakan, perlindungan konsumen, dan beragam
perjanjian untuk menciptakan kawasan ekonomi yang adil.

 Memacu tumbuhnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang


memiliki daya saing serta mendapatkan kemudahan akses terhadap
permodalan.

 Mengintegrasikan MEA dengan perekonomian global sehingga jangkauan


pasar negara-negara ASEAN menjadi lebih optimal.

Sebagai implementasi MEA, maka telah dicapai kesepakatan diantara negara-


negara ASEAN untuk menciptakan Asian Free Trade Area (AFTA) dimana salah
satu wujudnya adalah menurunkan tarif perdagangan antar negara menjadi antara

5
Bahan Bacaan

0 (nol) sampai dengan 5 (lima) persen. AFTA akan menciptakan pasar tunggal
ASEAN dimana tidak ada atau minimal hambatan akan diberlakukan dalam
perdagangan barang, jasa, tenaga kerja, dan investasi diantar negara-negara di
Asia Tenggara tersebut. Kondisi tersebut akan memacu terjadinya persaingan baik
pada produk barang maupun jasa diantara negara-negara tersebut.

Bagi Indonesia MEA dan AFTA merupakan peluang sekaligus tantangan. Diantara
peluang yang hadir bersamaan dengan MEA dan AFTA adalah pasar yang lebih
besar buat pelaku-pelaku usaha di Indonesia. Berdasarkan data dari Perserikatan
Bangsa-Bangsa populasi penduduk di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2015
mencapai lebih dari 630 juta jiwa. Jumlah tersebut merupakan peluang pasar yang
semakin besar bagi pelaku usaha di Indoneisa. Sedangkan salah satu tantangan
bagi Indonesia adalah meningkatkan kualitas tenaga kerja agar tidak saja tenaga
kerja Indonesia dapat menerobos lapangan pekerjaan di negara-negara lain di
kawasan Asia Tenggara, namun juga dapat mencegah membanjirnya tenaga-
tenaga ahli maupun tenaga non-ahli ke pasar kerja di Indonesia. Selain itu
Indonesia juga dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas barang dan jasa agar
dapat bersaing dengan barang dan jasa dari negara-negara ASEAN, baik di dalam
negeri maupun di negara-negara ASEAN lainnya.

Untuk menghadapi situasi tersebut, pemerintah Indonesia berupaya untuk


membuat peraturan-peraturan dan kebijakan yang mendorong dan meningkatkan
kesiapan Indonesia dalam menghadapi MEA, baik dalam hal meningkatkan
kualitas produksi barang dan jasa, peningkatan keterampilan dan kualitas tenaga
kerja Indonesia, serta peraturan dan kebijakan yang memudahkan masuknya
investasi asing di Indonesia. Selain itu, untuk menciptakan keadilan dan
keseimbangan antar negara ASEAN dalam pelaksanaan MEA da AFTA, maka
telah dibuat beberapa peraturan dan kebijakan terkait dengan kompetisi
perdagangan.

Agar peserta didik dapat memahami pelaksanaan MEA dan dampaknya terhadap
interaksi dan kehidupan ekonomi, sosial, politik, dan budaya lakukanlah aktivitas
pembelajaran satu (halaman 15).

6
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

B. Bahan Bacaan 2

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) didirikan di Bangkok melalui


deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh lima negara, yaitu:
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Organisasi ini merupakan
pengganti dari organisasi yang telah ada sebelumnya yaitu Association of
Southeast Asia (ASA) yang didirikan oleh Thailand, Filipina, dan Malaysia pada
tahun 1961.

Organisasi regional (kawasan) ini didirikan dengan tujuan utama untuk


meningkatkan kerjasama dan pertumbuhan ekonomi, pengembangan sosial dan
kebudayaan, serta untuk mewujudkan stabilitas, perdamaian, dan keamananan di
kawasan Asia Tenggara.

Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh menteri luar negeri dari masing-masing


negara pendiri, yaitu:

1. Adam Malik (Indonesia)


2. Tun Abdul Razak (Malaysia)
3. Thanat Khoman (Thailand)
4. Narciso Ramos (Filipina)
5. S. Rajaratnam (Singapura)

Negara-negara yang tergabung dalam ASEAN sampai dengan tahun 2018 adalah:
 Indonesia
 Malaysia
 Singapura
 Thailand
 Filipina
 Brunei Darussalam (bergabung tahun 1984)
 Vietnam (bergabung tahun 1995)
 Myanmar (bergabung tahun 1997)
 Laos (bergabung tahun 1997)
 Kamboja (bergabung tahun 1999)

7
Bahan Bacaan

Timor Leste telah mengajukan diri untuk bergabung dengan ASEAN sejak tahun
2011 namun beberapa negara anggota ASEAN menolak bergabungnya negara
tersebut untuk menghormati Indonesia, sementara Indonesia sendiri menyambut
baik bergabungnya Timor Leste (wikipedia, 2018). Saat ini (2018) negara tersebut
berstatus negara pengamat (observer) dan masih dalam proses untuk secara
resmi bergabung dengan ASEAN.

Untuk membahas secara lebih mendalam mengenai masalah status keanggotaan


Timor Leste, lakukanlah kegiatan pada aktivitas pembelajaran dua (halaman 20).

C. Bahan Bacaan 3

Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan


hidupnya kadangkala menimbulkan masalah-masalah atau efek samping yang
negatif bagi lingkungan dan kelompok masyarakat yang lain. Diantara dampak
atau efek negatif yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi adalah polusi udara, polusi
air, dan atau polusi suara dari aktivitas produksi yang dilakukan oleh pabrik-pabrik
yang memproduksi barang-barang tertentu, misalnya produk makanan, obat-
obatan kimia, otomotif, tekstil, elektronika, dan lain sebagainya. Contoh lain dari
aktivitas ekonomi masyarakat yang memberi efek negatif pada lingkungan dan
masyarakat pada umumnya adalah kegiatan perdagangan liar yang
memanfaatkan fasilitas umum lingkungan seperti trotoar, bahu jalan, taman-
taman, dan lain-lain. Aktivitas ekonomi seperti contoh diatas dapat mengganggu
dan menciderai hak-hak dari masyarakat lainnya.

Sebagai kawasan yang berada pada wilayah yang beriklim tropis dan sub-tropis,
kegiatan pertanian dan perkebunan merupakan salah satu aktivitas ekonomi yang
masih dominan dilakukan oleh negara-negara di kawasan ASEAN. Namun,
beberapa aktivitas ekonomi di bidang pertanian dan perkebunan yang dilakukan
oleh sekelompok masyarakat di suatu negara di kawasan ASEAN dapat memberi
dampak negatif yang tidak saja dapat dirasakan oleh masyarakat di negara itu
sendiri, namun dapat pula menjangkau masyarakat yang hidup di negara-negara
tetangga. Contohnya adalah aktivitas pembukaan lahan-lahan
perkebunan/pertanian baru yang dilakukan di beberapa propinsi di Indonesia

8
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

dengan cara membakar hutan disamping menimbulkan masalah asap yang


mengganggu kehidupan masyarakat Indonesia, ternyata juga membawa masalah
terhadap kehidupan masyarakat di beberapa negara tetangga seperti Singapura
dan Malaysia.

Untuk mendalami topik mengenai dampak kegiatan pertanian/perkebunan dan


dampak negatifnya bagi negara-negara di kawasan ASEAN, lakukanlah aktivitas
pembelajaran tiga (halaman 25).

D. Bahan Bacaan 4

Salah satu bentuk interaksi yang terjadi diantara negara-negara ASEAN adalah
terjadinya arus pertukaran barang, jasa, investasi serta tenaga kerja. Kondisi ini
merupakan konsekwensi dari diresmikannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
pada tahun 2015 yang menerapkan pasar bebas Asia Tenggara (ASEAN Free
Trade Area - AFTA).

Sampai dengan tahun 2016 telah disepakati delapan profesi yang dapat secara
bebas berinteraksi dikawasan ASEAN berdasarkan Mutual Recognition
Agreement (MRA). Delapan profesi tersebut adalah:
1. Insinyur
2. Dokter gigi
3. Perawat
4. Arsitek
5. Tenaga survey
6. Akuntan
7. Praktisi kesehatan lainnya
8. Profesional dibidang pariwisata

Di Asia Tenggara, Indonesia memiliki angkatan kerja terbesar. Menurut data


Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2015, jumlah angkatan kerja Indonesia
mencapai 128,30 juta jiwa. Jumlah tersebut kurang lebih sama dengan 20% dari
jumlah penduduk negara-negar ASEAN. Namun, jumlah angkatan kerja yang
besar tersebut masih didominasi oleh tenaga kerja dengan level pendidikan

9
Bahan Bacaan

lulusan Sekolah Dasar. Berikut disajikan jumlah angkatan kerja berdasarkan


jenjang pendidikan.

Tabel 1 Angkatan Kerja Berdasarkan Jenjang Pendidikan


Jenjang Jumlah Angkatan Jumlah dalam
Pendidikan Kerja (juta) persen
SD 56,66 44,16
SMP 23,12 18,02
SMA 21,57 16,81
SMK 12,97 10,11
Diploma I/II/III 3,39 2,65
Universitas 10,59 8,25
Sumber: Badan Pusat Statistika 2015

Sampai saat ini, Indonesia adalah pengekspor tenaga kerja terbesar dikawasan
negara-negara ASEAN. Namun karena jenjang pendidikan angkatan kerja
Indonesia masih rendah, maka tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negara-
negara ASEAN tersebut mayoritas berada pada sektor informal. Berikut disajikan
data jumlah tenaga kerja Indonesia di negara-negara ASEAN periode 2010-2016
dalam ribuan.

Tabel 2 Jumlah TKI di Negara-Negara ASEAN Periode 2010-2016


No. Negara 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1. Malaysia 1.898 1.897 1.916 1.941 1.935 1.881 1.861
2. Singapura 142 149 151 145 135 120 106
3. Brunei 25 30 36 38 37 35 32
4. Lainnya - - - - 3 1 0
Jumlah 2.064 2.075 2.110 2.134 2.109 2.038 2.000
Sumber: BNP2TKI

Agar peserta didik dapat lebih memahami dampak positif dan negatif pengiriman
tenaga kerja Indonesia ke luar negeri khususnya ke negara-negara ASEAN,
peserta didik dapat melakukan aktivitas pembelajaran empat (halaman 33).

10
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

E. Bahan Bacaan 5

Perubahan Teknologi

Perkembangan ilmu dan teknologi memberikan pengaruh terhadap berbagai


aspek kehidupan manusia. Teknologi yang berperan besar dalam mendukung
aktivitas manusia diantaranya yaitu teknologi transportasi dan teknologi
komunikasi. Kedua teknologi ini dimanfaatkan oleh manusia untuk berinteraksi
dalam tempat yang sama, maupun dalam tempat yang berjauhan.

Transportasi merupakan bagian dari teknologi yang digunakan manusia sebagai


alat untuk memindahkan atau mengantarkan manusia dari satu tempat ke tempat
yang lain. Seiring dengan adanya kebutuhan manusia, sarana transportasi juga
dimanfaatkan untuk mengantarkan bahan pokok berupa hasil panen ataupun
barang kebutuhan manusia lainnya.

Perubahan bentuk sarana transportasi ini sebagian besar dimulai ketika bangsa
Barat datang ke wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia, terutama ketika
mereka berkuasa. Adanya kebutuhan untuk kelancaran penyaluran bahan
kebutuhan pokok (terutama rempah-rempah) menjadikan pentingnya sarana
transportasi yang menggunakan tenaga mesin. Oleh karena itulah, banyak
bermunculan sarana transportasi yang bertipe modern (menggunakan tenaga
mesin). Jenis transportasi darat dan laut, ternyata belum mampu memenuhi
kebutuhan manusia, terutama dalam hal menjangkau daerah yang jauh tapi dalam
waktu tempuh yang cepat. Oleh karena itu berkembanglah sarana transportasi
udara, yaitu pesawat terbang. Kini, ketiga moda transportasi tersebut, banyak
membantu manusia dalam menjalani aktivitas kesehariannya.

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang transportasi tersebut, tentu


membawa pengaruh juga terhadap perubahan keruangan dan interaksi
antarruang, sebagai tempat manusia beraktivitas. Semakin banyak alat
transportasi di darat, laut, ataupun udara, sarana dan prasarana penunjang seperti
perluasan jalan, terminal, bandara, dermaga, pelabuhan juga semakin mendesak
pembangunannya. Pembangunan prasarana transportasi akan mengubah kondisi
wilayah di suatu negara. Lahan-lahan produktif seperti hutan atau sawah diubah
untuk membangun jaringan jalan, baik itu jalan kereta api, ataupun jalan tol. Di

11
Bahan Bacaan

beberapa negara ASEAN, rekayasa jaringan lalu-lintas transportasi darat sudah


sangat canggih. Singapura dan Thailand mengembangkan jaringan transportasi
darat bawah tanah. Dalam aspek interaksi antarruang, perkembangan
transportasi juga membawa perubahan terhadap aktivitas manusia, terutama
dalam hal mobilitas sosial/pergerakan manusia antarwilayah. Sebagai contoh,
dengan adanya pesawat terbang, maka mempermudah orang Indonesia yang
hendak berkunjung ke Negara ASEAN lainnya seperti Malaysia, Thailand dan
yang lainnya, dan juga sebaliknya.

Perkembangan sarana komunikasi di Indonesia, tidak terlepas dari kondisi wilayah


yang meliputi banyak pulau dan tempat tinggal yang berjauhan. Untuk melakukan
komunikasi langsung, masyarakat mengalami banyak kesulitan atau kendala
karena keterbatasan waktu dan tenaga. Oleh karena itu masyarakat menggunakan
teknologi sebagai sarana untuk memperlancar komunikasi tersebut. Salah satu
sarana awal yang digunakan manusia untuk berkomunikasi adalah kentongan.
Dengan menggunakan kentongan masyarakat dapat dikumpulkan, diberikan
peringatan bahaya, diberikan informasi tertentu dan sebagainya. Tahap berikutnya
menggunakan simbol gambar dan tulisan untuk berkomunikasi, biasa kita kenal
dengan istilah surat.

Seiring dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, telah berjasa mengubah


perkembangan teknologi komunikasi menjadi semakin canggih. Teknologi
komunikasi pada saat ini memungkinkan informasi dapat menyebar luas dalam
waktu yang singkat. Sarana komunikasi berubah menjadi sambungan telepon,
kemudian berubah lagi menjadi telepon genggam hingga telepon pintar (smart
phone). Perkembangan teknologi komunikasi sangat menguntungkan karena
dapat mengurangi jarak dan waktu. Di samping itu, menurunnya penggunaan surat
sebagai sarana komunikasi, turut membantu dalam melestarikan pohon sebagai
bahan baku kertas. Meskipun kemudian, sering juga terjadi pembukaan lahan
untuk pendirian tiang tower jaringan komunikasi.

Perubahan Pemanfaatan Lahan

Perubahan pemanfaatan lahan adalah perubahan penggunaan atau aktivitas


terhadap suatu lahan yang berbeda dari aktivitas sebelumnya, baik untuk tujuan

12
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

komersial maupun industri. Perubahan pemanfaatan lahan juga dapat diartikan


sebagai suatu proses perubahan dari penggunaan lahan sebelumnya ke
penggunaan lain yang dapat bersifat permanen maupun sementara. Perubahan
pemanfaatan lahan dalam pelaksanaan pembangunan tidak dapat dihindari.
Perubahan tersebut terjadi karena dua hal, pertama adanya keperluan untuk
memenuhi kebutuhan penduduk yang makin meningkat jumlahnya dan kedua
berkaitan dengan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik.
Oleh karena itu, ada dua jenis perubahan pemanfaatan lahan yang terjadi, yaitu
dari perubahan lahan menjadi kawasan pemukiman, dan perubahan lahan menjadi
kawasan industri.

Pertambahan jumlah penduduk berarti pertambahan terhadap makanan dan


kebutuhan lain yang dapat dihasilkan oleh sumberdaya lahan. Permintaan
terhadap hasil-hasil pertanian meningkat dengan adanya pertambahan penduduk.
Demikian pula permintaan terhadap hasil non pertanian seperti kebutuhan
perumahan dan sarana prasarana wilayah. Pada saat inilah, biasanya terjadi alih
fungsi lahan, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi
penduduk. Sebagai contoh adalah reklamasi pantai yang dilakukan oleh Singapura
atau reklamasi pantai di wilayah DKI Jakarta. Hal ini menyebabkan terjadinya
perubahan ruang, dimana awalnya merupakan daerah pantai kemudian
berkembang menjadi daratan dan kawasan pemukiman.

Untuk meningkatkan mutu kehidupan, termasuk dalam hal kualitas barang-barang


yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka muncul kebutuhan akan
industri. Hal ini membutuhkan adanya lahan untuk pembangunan industri tersebut.
Maka, dilakukan alih fungsi lahan, dari lahan pertanian menjadi lahan untuk
industri. Alih fungsi ini banyak terjadi di negara-negara berkembang, yang sedang
meningkatkan perindustriannya, termasuk di Indonesia. Perubahan ini membawa
pengaruh terhadap beberapa hal, diantaranya yaitu :

1) Menurunnya produksi pangan nasional, sehingga harga pangan menjadi


mahal
2) Mengancam keseimbangan ekosistem
3) Sarana dan prasarana pertanian menjadi tidak terpakai
4) Banyak buruh tani yang kehilangan pekerjaannya, dan

13
Bahan Bacaan

5) Meningkatnya jumlah urbanisasi

Adanya perubahan alih fungsi lahan ini, turut berpengaruh terhadap perubahan
interaksi antarruang yang terjadi. Sebagai contoh, pada awalnya, Indonesia
memiliki banyak jumlah lahan pertanian sehingga mampu menjadi Negara
pengekspor beras ke Negara lainnya. Akan tetapi seiring dengan adanya alih
fungsi lahan, maka Indonesia juga menjadi Negara yang mengimpor beras, karena
produksi berasnya mengalami penurunan. Contoh lainnya, dengan berdirinya
industri atau pabrik, memungkinkan untuk terjadinya mobilisasi tenaga kerja dari
satu wilayah/Negara ke Negara lainnya.

Agar peseta didik dapat lebih memahami perubahan teknologi, pemanfaatan lahan
dan pengaruhnya terhadap perubahan ruang dan interaksi antarruang dikawasan
Asia Tenggara, peserta didik dapat mengerjakan aktivitas pembelajaran 5
(halaman 37)

14
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

A. Aktivitas Pembelajaran 1

Terbentuknya kesepakatan di bidang ekonomi melalui MEA/AEC, terutama pada


masa-masa awal pelaksanannya tentu menimbulkan beberapa masalah bagi
negara-negara anggotanya, tidak terkecuali Indonesia. Melalui aktivitas
pembelajaran satu, peserta didik diarahkan untuk berdiskusi untuk memberikan
solusi atas masalah-masalah yang timbul dari MEA tersebut.

Guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran ini dengan model discovery


learning.

Tema Interaksi Keruangan dalam Kehidupan Negara-Negara ASEAN

Sub-Tema Interaksi antar Negara-Negara ASEAN


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1 Menelaah perubahan 3.1.14. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi


keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara ASEAN
antarruang di Indonesia dan yang diakibatkan oleh faktor Ekonomi
negara-negara ASEAN 3.1.21. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan interaksi
yang diakibatkan oleh faktor antarruang di Indonesia dan Negara-negara ASEAN
alam dan manusia (tek- yang diakibatkan oleh faktor manusia terhadap
nologi, ekonomi, pe- keberlangsungan kehidupan ekonomi
manfaatan lahan, politik) 3.1.22. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan
dan pengaruhnya terhadap interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
keberlangsungan kehidu- ASEAN yang diakibatkan oleh faktor manusia terhadap
pan ekonomi, sosial, bu- keberlangsungan kehidupan sosial
daya, dan politik. 3.1.23. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan
interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
ASEAN yang diakibatkan oleh faktor manusia terhadap
keberlangsungan kehidupan budaya

15
Pengembangan Penilaian

3.1.24. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan


interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
ASEAN yang diakibatkan oleh faktor manusia terhadap
keberlangsungan kehidupan politik
4.1 Menyajikan hasil telaah 4.1.10. Menyajikan hasil telaah perubahan keruangan dan
tentang perubahan kerua- interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
ngan dan interaksi antar- ASEAN yang diakibatkan oleh faktor Ekonomi
ruang di Indonesia dan 4.1.17. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan keruangan
negara-negara ASEAN dan interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-
yang diakibatkan oleh faktor negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor manusia
alam dan manusia (tek- terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi
nologi, ekonomi, peman- 4.1.18. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan
faatan lahan, politik) dan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan
pengaruhnya terhadap ke- Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
berlangsungan kehidupan manusia terhadap keberlangsungan kehidupan sosial.
ekonomi, sosial, budaya, 4.1.19. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan
dan politik. keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan
Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
manusia terhadap keberlangsungan kehidupan budaya.
4.1.20. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan
keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan
Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
manusia terhadap keberlangsungan kehidupan politik.

Langkah
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation (Pemberian  Guru memberi penjelasan singkat mengenai MEA (sejarah, latar
rangsangan) belakang, tujuan, aturan, contoh-contoh). Bahan penjelasan dapat
diambil dari bahan bacaan yang disediakan pada unit ini.
 Guru menayangkan video singkat/gambar-gambar mengenai
pelaksanaan MEA.
https://www.youtube.com/watch?v=2NWd1bRhP7I (link video)
https://www.youtube.com/watch?v=0Ri1uuVto3k (link video)

16
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

Sumber: https://www.gomarketingstrategic.com/cerdas-menghadapi-masyarakat-ekonomi-asean/

Gambar 1. Menghadapi MEA

Sumber: https://slideplayer.info/slide/12205152/
Gambar 2. Perjalanan MEA

 Guru menayangkan diagram diagram dibawah (dalam bentuk


PPT/kertas manila) untuk membangkitkan rasa ingin tahu peserta
didik.

17
Pengembangan Penilaian

EKONOMI ?

? POLITIK MEA SOSIAL


?

? BUDAYA

Problem statement  Guru membimbing peserta didik untuk merumuskan pertanyaan-


(perumusan masalah) pertanyaan berdasarkan penjelasan, tayangan, dan gambar
diagram diatas. Rumusan pertanyaan diarahkan menjadi sebagai
berikut:
1. Apakah MEA berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi
masyarakat Indonesia dan ASEAN? Berikan contoh.
2. Apakah MEA berpengaruh terhadap kehidupan sosial
masyarakat Indonesia dan ASEAN? Berikan contoh.
3. Apakah MEA berpengaruh terhadap kehidupan politik
negara-negara ASEAN? Berikan contoh.
4. Apakah MEA berpengaruh terhadap budaya masyarakat
Indonesia dan ASEAN? Berikan contoh.

 Guru meminta peserta didik dalam kelompok masing-masing


membuat hipotesis atas rumusan pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Data collection (peng-  Guru membimbing peserta didik secara berkelompok melakukan
umpulan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang telah dibuat.
data)
 Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan internet,
kliping koran, majalah, atau melalui perpustakaan. Guru juga dapat
membantu peserta didik dengan memberikan beberapa artikel
tulisan (print out) terkait dengan topik yang dibahas (contoh
terlampir). Jika di sekolah terdapat koneksi internet guru dapat

18
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

memberikan beberapa tautan artikel-artikel tersebut, antara lain:

http://mybrainlabyrinth.blogspot.com/2015/11/dampak-mea-
terhadap-kebudayaan-negara.html (dampak MEA terhadap
kebudayaan)

https://kumparan.com/susana-widya-savira/dampak-positif-dan-
dampak-negatif-mea-terhadap-indonesia (dampak positif dan negatif
MEA, sosial dan ekonomi)

https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/asean/Pages/Masyarakat-
Ekonomi-ASEAN-(MEA).aspx (dampak MEA terhadap kebijakan dan
politik negara-negara ASEAN)

Data Processing (Peng-  Peserta didik melakukan tabulasi data untuk menentukan
olahan Data) pengaruh pelaksanaan MEA terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia dan ASEAN. Tabulasi data dapat dilakukan dengan
menggunakan bentuk instrumen yang disediakan oleh guru
(contoh dibawah).
 Peserta didik dapat membagi pengaruh tersebut menjadi pengaruh
positif dan pengaruh negatif.
Verification  Berdasarkan pengolahan data, masing-masing kelompok
(pembuktian) menentukan apakah hipotesis yang telah dibuat untuk masing-
masing rumusan pertanyaan dapat dibuktikan atau tidak. Peserta
didik dapat merujuk pada buku siswa.
 Setiap kelompok kemudian menggambar diagram pada kertas
plano yang menggambarkan pengaruh/dampak MEA terhadap
kehidupan ekonomi, sosial, politik, dan budaya (bentuk diagram
dapat serupa dengan diagram yang dipaparkan guru diawal
pembelajaran atau bentuk lain).

19
Pengembangan Penilaian

EKONOMI

POLITIK MEA SOSIAL

BUDAYA

Generalization (menarik  Setiap kelompok memasang gambar diagram masing-masing di


kesimpulan/generalisas tembok terdekat.
i)
 Guru kemudian meminta peserta kelompok mengadakan window
shopping, tiap kelompok menugaskan satu anggota untuk berdiri
disamping diagram untuk menjelaskan kepada anggota kelompok
lain yang datang, anggota yang lain berkeliling untuk menelaah
hasil diskusi kelompok lain. Setiap peserta dapat mengajukan
pertanyaan kepada kelompok lain, peserta yang bertugas sebagai
penjaga menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
 Guru memimpin diskusi kelas untuk menarik kesimpulan umum
dan memberikan penguatan.

Untuk melakukan penilaian atas kegiatan pembelajaran satu, dapat digunakan


instrumen peniliaian pada pengembangan penilaian satu (halaman 41).

B. Aktvitas Pembelajaran 2

“Diantara anggota-anggota ASEAN terdapat perbedaan pendapat mengenai


keinginan Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN. Kemukakan pendapatmu
mengenai keuntungan dan kerugian bergabungnya Timor Leste ke dalam ASEAN

20
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

terhadap negara-negara ASEAN. Keuntungan dan kerugian tersebut dapat dilihat


dari aspek sumber daya alam (ingatlah pelajaran perbedaan kondisi SDA antara
wilayah satu dengan wilayah lainnya yang menimbulkan perbedaan kebutuhan),
kegiatan ekonomi masyarakat, atau interaksi politik. Kemudian berdasarkan
keuntungan dan kerugian tersebut, tetapkan pendapatmu apakah sebaiknya Timor
Leste bergabung atau tidak”.

Untuk melaksanakan aktivitas diatas, guru dapat menggunakan model


pembelajaran problem-based learning dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Tema Interaksi Keruangan dalam Kehidupan Negara-Negara ASEAN

Sub-Tema Interaksi antar Negara-Negara ASEAN


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1 Menelaah perubahan 3.1.16. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi


keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara ASEAN
antarruang di Indonesia yang diakibatkan oleh faktor politik
dan negara-negara 3.1.20 Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan
ASEAN yang diakibatkan interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
oleh faktor alam dan ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam terhadap
manusia (teknologi, eko- keberlangsungan kehidupan politik
nomi, pemanfaatan la- 3.1.24 Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan
han, politik) dan pe- interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
ngaruhnya terhadap ke- ASEAN yang diakibatkan oleh faktor manusia terhadap
berlangsungan kehidup- keberlangsungan kehidupan politik
an ekonomi, sosial, bu-
daya, dan politik.
4.1 Menyajikan hasil telaah 4.1.12. Menyajikan hasil telaah perubahan keruangan dan
tentang perubahan ke- interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
ruangan dan interaksi ASEAN yang diakibatkan faktor politik.
antarruang di Indonesia 4.1.16. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan
dan negara-negara interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
ASEAN yang diakibat- ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam terhadap
kan oleh faktor alam keberlangsungan kehidupan politik

21
Pengembangan Penilaian

dan manusia (tekno- 4.1.20. Menyajikan hasil telaah perubahan dan interaksi
logi, ekonomi, peman- antarruang di Indonesia dan Negara-negara ASEAN
faatan lahan, politik) yang diakibatkan manusia terhadap keberlangsungan
dan pengaruhnya ter- kehidupan politik
hadap keberlangsu-
ngan kehidupan ekono-
mi, sosial, budaya, dan
politik.

Langkah Kegiatan
Pembelajaran
Orientasi pada
 Guru menjelaskan bahwa pada pembelajaran kali ini akan membahas
masalah
satu isu terkait dengan negara tetangga Indonesia, Timor Leste.

 Guru menampilkan gambar-gambar/tayangan video mengenai


proses lepasnya Timor Leste dari Indonesia.

 Guru menyampaikan informasi bahwa Timor Leste ingin bergabung


dengan organisasi ASEAN, namun beberapa negara tidak setuju
karena menghormati Indonesia.

 Guru meminta peserta didik untuk menentukan masalah nyata apa


yang muncul dari kondisi diatas (masalah: apakah Timor Leste
diterima sebagai anggota ASEAN atau tidak?)

 Guru menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk


membahas masalah tersebut.

Mengorganisasikan  Peserta didik dikelompokkan dalam beberapa kelompok @4-5 orang.


peserta didik
 Setiap kelompok diminta untuk merumuskan masalah secara lebih
spesifik terkait dengan masalah utama yang telah diungkapkan, guru
mengarahkan agar pertanyaan utama yang dirumuskan (agar
mengarah pada pencapaian IPK) adalah:

 Mengapa Timor Leste ingin memisahkan diri dari Indonesia?

22
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

 Apa keuntungan dan kerugian bergabungnya Timor Leste bagi


negara-negara ASEAN, khususnya bagi Indonesia dari segi
perbedaan sumber daya alam?
 Apa keuntungan dan kerugian bergabungnya Timor Leste bagi
negara-negara ASEAN, khususnya bagi Indonesia dari segi
aktivitas ekonomi, pemanfaatan lahan, dan politik?
 Apakah sebaiknya Timor Leste bergabung dengan ASEAN atau
tidak?

 Guru menjelaskan agar dalam menjawab rumusan pertanyaan diatas,


setiap peserta didik dalam kelompok melakukan curah pendapat
mengenai hal-hal yang telah diketahuinya.

 Guru menjelaskan bahwa setiap kelompok peserta didik diminta


untuk membuat kesimpulan/menjawab masalah tersebut melalui
diskusi di dalam masing-masing kelompok. Kesimpulan yang dibuat
oleh kelompok tidak ada yang salah selama didukung dengan
argumen, alasan, bukti, dan contoh yang relevan dan kuat.

 Produk dari kegiatan ini adalah berupa essay/tulisan bersifat


argumentatif yang menjelaskan dengan tegas sikap dari peserta didik
terhadap keinginan Timor Leste bergabung dengan ASEAN dengan
mengemukakan alasan, argumen, bukti dan contoh baik yang
mendukung maupun yang berlawanan dengan sikap/kesimpulan
akhir dari peserta didik.

 Essay ditulis dengan panjang 600-900 kata. Essay dilengkapi dengan


bahan presentasi sebanyak maksimal 20 slides yang digunakan
untuk mempresentasikan isi dari essay didepan kelas. Essay dibuat
oleh setiap peserta didik, namun presentasi dilakukan setiap
kelompok. Waktu penulisan essay adalah 1 minggu.

Membimbing
 Berdasarkan rumusan pertanyaan diatas, peserta didik secara
penyelidikan
berkelompok dengan dibimbing guru, melakukan investigasi
individu atau ke-
menggali data untuk mencari jawaban-jawaban atas pertanyaan-
lompok
pertanyaan diatas.

23
Pengembangan Penilaian

 Peserta didik dapat menggali informasi dari kliping koran, majalah,


internet, atau sumber-sumber lain yang direkomendasikan oleh guru.

 Peserta didik mendata dan membandingkan antara keuntungan dan


kerugian bergabungnya Timor Leste ke dalam ASEAN, khususnya
bagi Indonesia baik dalam hal ketersediaan sumber daya alam,
aktivitas ekonomi, pemanfaatan lahan, dan aktivitas politik.

 Peserta didik kemudian menyusun kesimpulan berdasarkan


perbandingan antara data keuntungan dan kerugian yang diperoleh
negara-negara ASEAN dengan bergabungnya Timor Leste.

Mengembangkan
 Setiap kelompok menyusun kesimpulan akhir untuk menjawab
dan menyajikan ha-
pertanyaan utama yang diajukan.
sil karya
 Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil diskusi
yang ditulis melalui tayangan presentasi (PPT atau yang lain)

 Setiap peserta didik menulis sebuah essay argumentatif sepanjang


600-900 kata yang memuat pendapat dan sikap peserta didik
berdasarkan pertimbangan kebaikan dan keburukan bergabungnya
Timor Leste ke dalam ASEAN.

 Setiap peserta didik mengumpulkan essay yang telah ditulis.

Menganalisa dan
 Saat presentasi, peserta didik bertukar pikiran/pendapat mengenai
mengevaluasi pro-
kesimpulan akhir yang telah dibuat dengan saling menghormati,
ses pemecahan
pikiran terbuka serta lapang dada. Jika kesimpulan akhir sama
masalah
diantara semua kelompok, maka pendapat-pendapat yang
dikemukakan saling menguatkan pendapat yang lain, namun jika
kesimpulan yang dibuat terdapat perbedaan maka pendapat-
pendapat yang dikemukakan merupakan informasi-informasi
tambahan yang dapat mengubah kesimpulan kelompok yang telah
dibuat.

 Guru mengarahkan dan memberi penguatan terhadap jalannya


diskusi.

24
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

Instrumen pengumpulan data dan penyusunan kesimpulan

Keuntungan dan kerugian bergabungnya Timor Leste bagi negara-negara


ASEAN, khususnya Indonesia dari sisi ketersediaan sumber daya alam:
Keuntungan Kerugian
1. …………………………………….. 1. ………………………….
2. ……………………………………. 2. …………………………..
3. dst 3. dst

Keuntungan dan kerugian bergabungnya Timor Leste bagi negara-negara


ASEAN, khususnya Indonesia dari sisi aktivitas ekonomi, pemanfaatan lahan
(daerah perbatasan), dan aktivitas politik:
Keuntungan Kerugian
1. ……………………………….. 1. ……………………………..
2. ………………………………. 2. ………………………………
3. dst 3. dst

Kesimpulan :

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………

Untuk melakukan penilaian atas kegiatan pembelajaran dua, dapat digunakan


instrumen peniliaian pada pengembangan penilaian dua (halaman 43).

C. Aktivitas Pembelajaran 3

Berdasarkan uraian pada bahan bacaan dua, diatas buatlah sebuah projek
penelitian dengan tema “Deskripsi dan Analisis Dampak Kegiatan Pembakaran

25
Pengembangan Penilaian

Hutan di Indonesia dan Hubungannya dengan Negara-Negara Tetangga di


Kawasan ASEAN”.

Tema Interaksi Keruangan dalam Kehidupan Negara-Negara ASEAN

Pengaruh Perubahan dan Interaksi Keruangan Terhadap


Sub-Tema
Kehidupan di Negara-Negara ASEAN

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.1 Menelaah perubahan


3.1.10. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi
keruangan dan
antarruang di Indonesia dan Negara-negara ASEAN
interaksi antarruang di
yang diakibatkan oleh faktor Iklim
Indonesia dan negara-
3.1.14. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi
negara ASEAN yang
antarruang di Indonesia dan Negara-negara ASEAN
diakibatkan oleh faktor
yang diakibatkan oleh faktor Ekonomi
alam dan manusia
3.1.15. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi
(teknologi, ekonomi,
antarruang di Indonesia dan Negara-negara ASEAN
pemanfaatan lahan,
yang diakibatkan oleh pemanfaatan Lahan
politik) dan pengaruh-
3.1.17. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan
nya terhadap keber-
interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
langsungan kehidupan
ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam terhadap
ekonomi, sosial, buda-
keberlangsungan kehidupan ekonomi
ya, dan politik.
3.1.18. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan
interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
ASEAN yang diakibatkan oleh faktor alam terhadap
keberlangsungan kehidupan sosial
3.1.21. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan
interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
ASEAN yang diakibatkan oleh faktor manusia
terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi
3.1.22. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan
interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
ASEAN yang diakibatkan oleh faktor manusia terhadap
keberlangsungan kehidupan sosial

26
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

4.1 Menyajikan hasil


4.1.6. Menyajikan hasil telaah perubahan keruangan dan
telaah tentang peru-
interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
bahan keruangan dan
ASEAN yang diakibatkan oleh faktor Iklim
interaksi antarruang di
4.1.10. Menyajikan hasil telaah perubahan keruangan dan
Indonesia dan negara-
interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
negara ASEAN yang
ASEAN yang diakibatkan oleh faktor Ekonomi
diakibatkan oleh faktor
4.1.11. Menyajikan hasil telaah perubahan keruangan dan
alam dan manusia
interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
(teknologi, ekonomi,
ASEAN yang diakibatkan oleh pemanfaatan Lahan
pemanfaatan lahan,
4.1.13. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan
politik) dan pengaruh-
keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan
nya terhadap keber-
Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
langsungan kehidupan
alam terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi
ekonomi, sosial, buda-
4.1.14. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan
ya, dan politik.
keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan
Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
alam terhadap keberlangsungan kehidupan sosial
4.1.17. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan
keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan
Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
manusia terhadap keberlangsungan kehidupan
ekonomi
4.1.18. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan
keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan
Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
manusia terhadap keberlangsungan kehidupan sosial

Langkah
Kegiatan
Pembelajaran
Menentukan
 Guru menampilkan gambar/tayangan video mengenai kegiatan
pertanyaan
pembukaan lahan pertanian dengan cara pembakaran hutan-hutan
kunci
di beberapa daerah di Indonesia.

27
Pengembangan Penilaian

 Guru mengajukan pertanyaan pada peserta didik mengenai dampak-


dampak yang muncul dari kegiatan pembakaran lahan hutan
tersebut.
 Guru menyampaikan rencana proyek, peserta didik diminta untuk
mengumpulkan dan menelaah data mengenai dampak dari
pembakaran hutan.
 Guru meminta peserta didik untuk memformulasikan pertanyaan-
pertanyaan terkait kegiatan pembakaran hutan, kemudian
mengarahkan agar pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi
sebagai berikut:
1. Mengapa terjadi kegiatan pembakaran lahan hutan?
2. Siapa yang melakukan kegiatan pembakaran lahan hutan?
3. Di wilayah mana saja pembakaran hutan terjadi?
4. Mengapa pembakaran hutan tidak terjadi di wilayah lain?
5. Apa saja dampak positif dari kegiatan pembakaran hutan yang
dilakukan?
6. Apa saja dampak negatif dari kegiatan pembakaran hutan yang
dilakukan?
7. Negara tetangga di kawasan ASEAN mana yang menderita
dampak dari kegiatan pembakaran hutan?
8. Apa saja bentuk interaksi yang terjadi diantara negara-negara
ASEAN dari kegiatan pembakaran hutan tersebut?
9. ….……….(peserta didik dipersilahkan untuk menambah sendiri
pertanyaan kunci yang akan mereka jawab dari proyek tersebut)
Menyusun
Desain Umum Proyek
desain proyek
 Proyek dikerjakan secara berkelompok, satu kelompok 4-5 orang.
 Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok mengenai latar
belakang pembakaran hutan
 Peserta didik menggali data mengenai: siapa yang melakukan
kegiatan pembakaran hutan, di wilayah mana saja pembakaran
hutan tersebut dilakukan.
 Peserta didik mendiskusikan mengapa pembakaran hutan tidak
terjadi di wilayah lain.

28
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

 Peserta didik mencari data dan mendiskusikan mengenai: dampak


positif dan negatif kegiatan pembakaran hutan, negara mana saja
yang terkena dampak pembakaran hutan, interaksi yang terjadi
diantara negara-negara ASEAN sebagai akibat dari pembakaran
hutan tersebut.
 Data-data diatas dapat dicari melalui koran, majalah, internet,
perpustakaan, dan lain-lain.
 Proyek dikerjakan selama 2 pekan, dengan 2 kali tatap muka. Tatap
muka 1, guru dan peserta didik membahas desain proyek, tatap
muka 2 peserta didik melakukan presentasi hasil proyek dan
menyerahkan laporan.
 Judul proyek: Deskripsi dan Analisis Dampak Kegiatan
Pembakaran Hutan di Indonesia dan Hubungannya dengan
Negara-Negara Tetangga di Kawasan ASEAN.

Tahap Persiapan
 Peserta didik mempersiapkan instrumen-instrumen untuk
penggalian data. Guru memberi rambu-rambu mengenai jenis dan
bentuk instrumen yang diperlukan dalam rangka menjawab
pertanyaan-pertanyaan diatas. Contoh bentuk instrumen yang
dapat digunakan terlampir.
 Guru mendampingi peserta didik dalam penyusunan instrumen.
 Guru menyusun sistematika laporan proyek (terlampir).

Tahap pelaksanaan
 Peserta didik melaksanakan penggalian data-data diatas baik
melalui koran, majalah, internet, perpustakaan atau sumber-sumber
data lain.
 Peserta didik melakukan pengolahan dan analisis data serta
mendiskusikan hasil analisis data.
 Guru membantu peserta didik jika menemui kesulitan dalam proses
pengolahan dan analisis data.

Tahap Pelaporan

29
Pengembangan Penilaian

 Peserta didik menyusun laporan pelaksanaan proyek dalam bentuk


dokumen. Sistematika laporan terlampir.
 Peserta didik menyusun bahan presentasi laporan pelaksanaan
proyek.
 Peserta didik melakukan presentasi hasil pelaksanaan proyek.
 Guru membantu peserta didik jika menemui kesulitan dalam
menyusun laporan
 Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi
Menyusun
Guru bersama dengan peserta didik menyusun jadwal proyek selama
jadwal proyek
2 pekan, dengan sistematika sebagai berikut:
Kegiatan Waktu Pelaksanaan Keterangan
Pembahasan Tatap muka 1, tanggal ….. Dikelas
desain proyek,
perumusan
pertanyaan kunci
Penyusunan Di luar jam
instrumen sekolah
Penggalian data Dilapangan
Pengolahan, Diluar jam
analisis data dan sekolah
diskusi hasil analisis
data
Penyusunan Diluar jam
laporan sekolah
Penyusunan bahan Diluar jam
presentasi sekolah
Presentasi dan Tatap muka 2, tanggal … Dikelas
refleksi
Memonitor
Guru melakukan monitor terhadap perkembangan proyek yang
perkembangan
dilaksanakan peserta didik pada setiap tahapannya. Untuk
proyek
melakukannya guru menggunakan panduan sebagai berikut (guru
memiliki satu panduan untuk setiap kelompok):

30
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

Panduan monitor perkembangan proyek …………………..


Kelompok …………………………………
Kegiatan Tanggal Catatan
Penyusunan
instrumen
Penggalian data
Pengolahan dan
analisis data
Penyusunan laporan
Penyusunan bahan
presentasi
Catatan: guru perlu menyusun jadwal kapan akan melakukan kegiatan
monitoring untuk setiap kelompok.
Menilai hasil
 Penilaian proyek dilakukan pada tahap persiapan, pelaksanaan,
proyek
dan pelaporan. Proyek peserta didik juga dinilai dari sisi Keaslian,
Inovasi, dan kreativitas.

 Penilaian kelompok dilakukan untuk menilai kerjasama dan


kontribusi dari masing-masing anggota kelompok. (Instrumen
penilaian disampaikan pada bagian akhir aktivitas ini)

 Rubrik penilaian perlu disampaikan kepada peserta didik, agar


mereka mengetahui aspek apa saja yang akan dinilai.
Mengevaluasi  Siswa diminta untuk menyampaikan pengalamannya selama
pengalaman melaksanakan proyek:
1. Kendala-kendala yang ditemui.
2. Cara yang dilakukan untuk mengatasi kendala.
3. Kerja sama antar anggota kelompok.
4. Usulan agar proyek sejenis di masa yang akan datang menjadi
lebih baik.
5. Dan lain sebagainya.
 Guru memberikan umpan balik.

31
Pengembangan Penilaian

Contoh bentuk instrumen penggalian data proyek.

1. Data Kebakaran Hutan di Indonesia

Pelaku Luas Areal


Tujuan Perkiraan
Tahun Lokasi Pembakaran Kebakaran
Pembakaran Hutan Kerugian
Hutan Hutan

2. Dampak Pembakaran Hutan di Indonesia terhadap Negara-Negara ASEAN

Negara Asal Lokasi


Tahun Respon Negara Terdampak
Terdampak Kebakaran Hutan

Sistematika Laporan Hasil Pelaksanaan Proyek


 Judul Proyek
 Nama Peserta didik, Kelas, dan Semester
 Diberi tulisan 
Halaman judul
diajukan sebagai pemenuhan tugas mata pelajaran
IPS
 Nama Sekolah
Daftar isi

32
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

 Latar belakang (urgensi dari pelaksanaan proyek) Maksimal


Pendahuluan  Rumusan Masalah/Pertanyaan Kunci 2 halaman

 Jenis data yang dikumpulkan Maksimal


 Sumber data 3 halaman
Metodologi
 Instrumen yang digunakan
 Teknik pengolahan dan analisis data

 Data dalam bentuk tabel Maksimal


Hasil dan
 Data dalam bentuk diagram 5 halaman
Pembahasan
 Hasil analisis (minimal deskriptif)

 Kesimpulan 1 halaman
Penutup
 Saran-saran

Untuk melakukan penilaian atas kegiatan pembelajaran tiga, dapat digunakan


instrumen peniliaian pada pengembangan penilaian tiga (halaman 45).

D. Aktivitas Pembelajaran 4

Pengiriman tenaga kerja baik pada sektor domestik (asisten rumah tangga), sektor
pertanian/perkebunan, maupun sektor-sektor lain dari Indonesia ke beberapa
negara di ASEAN seperti Singapura dan Malaysia memberikan beberapa dampak
baik positif maupun negatif terhadap masyarakat Indonesia. Secara berkelompok
peserta didik mengidentifikasi dampak-dampak tersebut:

Untuk menggali dampak positif dan negatif pengiriman tenaga kerja Indonesia ke
luar negeri, khususnya ke negara-negara ASEAN, guru dapat menggunakan
model pembelajaran cooperative learning dengan teknik jigsaw.

Tema Interaksi Keruangan dalam Kehidupan Negara-Negara ASEAN

Sub-Tema Interaksi antar Negara-Negara ASEAN

33
Pengembangan Penilaian

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Menelaah perubahan 3.1.21. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan
keruangan dan interaksi interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
antarruang di Indonesia dan ASEAN yang diakibatkan oleh faktor manusia
negara-negara ASEAN terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi
yang diakibatkan oleh faktor 3.1.22. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan
alam dan manusia interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
(teknologi, ekonomi, ASEAN yang diakibatkan oleh faktor manusia
pemanfaatan lahan, politik) terhadap keberlangsungan kehidupan sosial
dan pengaruhnya terhadap 3.1.23. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan
keberlangsungan interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
kehidupan ekonomi, sosial, ASEAN yang diakibatkan oleh faktor manusia
budaya, dan politik. terhadap keberlangsungan kehidupan budaya
3.1.24. Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan
interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
ASEAN yang diakibatkan oleh faktor manusia
terhadap keberlangsungan kehidupan politik

4.1 Menyajikan hasil telaah 4.1.17. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan
tentang perubahan interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
keruangan dan interaksi ASEAN yang diakibatkan manusia terhadap
antarruang di Indonesia dan keberlangsungan kehidupan ekonomi
negara-negara ASEAN 4.1.18. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan
yang diakibatkan oleh faktor interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
alam dan manusia ASEAN yang diakibatkan manusia terhadap
(teknologi, ekonomi, keberlangsungan kehidupan sosial
pemanfaatan lahan, politik) 4.1.19. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan
dan pengaruhnya terhadap interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara
keberlangsungan ASEAN yang diakibatkan manusia terhadap
kehidupan ekonomi, sosial, keberlangsungan kehidupan budaya
budaya, dan politik. 4.1.20. Menyajikan hasil telaah pengaruh perubahan dan
interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-negara

34
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

ASEAN yang diakibatkan manusia terhadap


keberlangsungan kehidupan politik

Langkah
Kegiatan
Pembelajaran
Membentuk
 Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan penayangan gambar-
kelompok jigsaw
gambar tentang tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
(kelompok asal)
 Peserta didik mengamati data-data dalam bentuk grafik atau diagram
mengenai jumlah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri
khususnya di kawasan Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir
yang disajikan oleh guru.

 Peserta didik menyimak penjelasan guru bahwa pengiriman tenaga


kerja ke luar negeri dapat memberikan beberapa kerugian dan
keuntungan bagi Indonesia pada beberapa sektor: ekonomi, sosial,
budaya, dan politik.

 Peserta didik menyimak penjelasan guru bagaimana dampak positif


dan negatif pada aspek-aspek tersebut akan didiskusikan oleh seluruh
kelas dengan teknik jigsaw.

 Guru membentuk 6-8 kelompok yang terdiri dari 4 orang.


Membagi tugas
 Dalam kelompok asal yang terdiri dari 4 orang, guru memberi masing-
dalam kelompok asal
masing anggota, tugas untuk mencari informasi mengenai dampak
positif dan negatif pada satu aspek (ekonomi, sosial, budaya, politik).

 Masing-masing anggota kelompok kemudian bekerja sendiri-sendiri


untuk mencari informasi sesuai dengan tugas masing-masing. Waktu
yang disediakan adalah maksimal 25 menit.
Membentuk
 Peserta didik membentuk kelompok ahli, dimana masing–masing
kelompok ahli
kelompok ahli terdiri dari semua peserta didik yang mendapat tugas
yang sama pada masing-masing kelompok asal: kelompok ahli
ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

35
Pengembangan Penilaian

 Setiap peserta didik pada kelompok ahli masing-masing


menyampaikan hasil investigasi mengenai dampak positif dan negatif
pengiriman tenaga kerja ke negara-negara ASEAN.

 Informasi dari masing-masing anggota kelompok ahli saling


melengkapi atau mengoreksi jika terdapat kesalahan. Peserta didik
dapat membuat catatan-catatan jika diperlukan untuk melengkapi
informasi yang telah dimilikinya. Waktu yang disediakan maksimal 25
menit.

 Perlu diupayakan bahwa setiap anggota kelompok ahli memiliki


pemahaman yang sama terhadap apa yang didiskusikan dalam
kelompok.
Menjelaskan di ke-
 Setiap anggota kelompok ahli kemudian kembali ke kelompok asal
lompok asal
masing-masing dan menjelaskan hasil diskusi dampak positif dan
negatif pengiriman tenaga kerja Indonesia ke negara-negara ASEAN,
sesuai hasil pembahasan di kelompok ahli masing-masing.

 Pada saat seorang ahli menjelaskan, anggota yang lain dapat


menanyakan hal-hal yang masih belum jelas.
Verifikasi dan pe-
 Untuk memverifikasi jawaban-jawaban peserta didik, guru dapat
nguatan
meminta beberapa kelompok asal untuk menyampaikan hasil
penjelasan mengenai dampak positif dan negatif pengiriman tenaga
kerja Indonesia ke negara-negar ASEAN pada setiap aspek.
Penjelasan tersebut dilakukan oleh anggota kelompok asal yang bukan
anggota ahli pada aspek yang dijelaskan tersebut (misalnya yang
menjelaskan dampak pada aspek sosial adalah anggota kelompok asal
yang ahli dalam aspek ekonomi). Waktu yang disediakan adalah 20
menit.

 Kelompok lain dapat memberikan tanggapan.

 Guru memberikan penguatan-penguatan.


Membuat
 Setiap kelompok kemudian menuliskan pada selembar kertas plano
kesimpulan akhir
mengenai hasil kajian lengkap mengenai dampak positif dan negatif

36
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

pengiriman tenaga kerja Indonesia ke negara-negara di kawasan Asia


Tenggara baik dari aspek ekonomi, sosial, budaya, maupun politik.

 Kertas plano ditempelkan pada tembok terdekat dengan kelompok.


Catatan Guru perlu memastikan agar setiap tahapan dalam proses pembelajaran
dengan teknik jigsaw berjalan sesuai dengan skenario.

Untuk melakukan penilaian atas kegiatan pembelajaran empat, dapat digunakan


instrumen peniliaian pada pengembangan penilaian empat (halaman 48).

E. Aktivitas Pembelajaran 5

Perkembangan teknologi telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan


manusia. Perkembangan teknologi bersama-sama dengan pertambahan jumlah
penduduk juga menyebabkan perubahan penggunaan lahan yang ada disekitar
manusia. Perubahan dan perkembangan teknologi serta pemanfaatan lahan
kemudian menyebabkan perubahan ruang dan interaksi antarruan di kawasan
Asia Tenggara.

Untuk semakin memahami perkembangan dan perubahan teknologi serta


penggunaan lahan, peserta didik dapat melakukan aktivitas pembelajaran lima
berikut. Aktivitas pembelajaran lima menggunakan model pembelajaran discovery
learning.

Tema Interaksi Keruangan dalam Kehidupan Negara-Negara ASEAN

Perubahan keruangan dan interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-


Sub-Tema negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor Teknologi dan Pemanfaatan
lahan
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menelaah perubahan keruangan dan
3.1.7. Mengidentifikasi bentuk perubahan sarana
interaksi antarruang di Indonesia dan transportasi (penunjang)
negara-negara ASEAN yang 3.1.8. Mendeskripsikan bentuk perubahan sarana
diakibatkan oleh faktor alam dan komunikasi (penunjang)

37
Pengembangan Penilaian

manusia (teknologi, ekonomi, pe- 3.1.9. Menelaah perubahan keruangan dan interaksi
manfaatan lahan, politik) dan penga- antarruang di Indonesia dan Negara-negara
ASEAN yang diakibatkan oleh faktor Teknologi
ruhnya terhadap keberlangsungan
(kunci)
kehidupan ekonomi, sosial, budaya, 3.1.13. Mendeskripsikan perubahan pemanfaatan
dan politik. lahan (penunjang)
3.1.15. Menelaah perubahan keruangan dan
interaksi antarruang di Indonesia dan Negara-
negara ASEAN yang diakibatkan oleh
pemanfaatan Lahan (kunci)
4.1 Menyajikan hasil telaah tentang perubahan 4.1.11. Menyajikan hasil telaah perubahan
keruangan dan interaksi antarruang di keruangan dan interaksi antar-ruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN
Indonesia dan negara-negara ASEAN
yang diakibatkan faktor Teknologi
yang diakibatkan oleh faktor alam dan (kunci)
manusia (teknologi, ekonomi, pe- 4.1.13. Menyajikan hasil telaah perubahan
manfaatan lahan, politik) dan pengaruhnya keruangan dan interaksi antar-ruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN
terhadap keberlangsungan kehidupan
yang diakibatkan faktor pemanfaatan
ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Lahan (kunci)

Langkah
Aktivitas Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation (Pemberian  Setiap kelompok diberikan potongan gambar (puzzle), sebagai
rangsangan) berikut :

Teknologi transportasi

Gambar 3. Perubahan Transportasi

38
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

komunikasi,

Gambar 4. Perubahan Komunikasi

perubahan lahan menjadi Industri

Gambar 5. Perubahan Lahan 1


Perubahan lahan menjadi Pemukiman

Gambar 6. Perubahan Lahan 2

 Setiap kelompok mendapatkan gambar yang berbeda-beda

 Peserta didik dalam kelompoknya diberikan kesempatan untuk


menyempurnakan puzzle tersebut dan menempelkannya pada
lembar kerja

 Peserta didik memperhatikan pengantar materi dari Guru

Problem statement  Peserta didik dalam kelompoknya diberikan kesempatan untuk


(perumusan masalah) menuliskan hal-hal yang ingin diketahui tentang perubahan
transportasi, komunikasi, dan lahan serta perubahan ruang dan
interaksi antarruang dengan bimbingan guru agar sesuai dengan
tujuan pembelajaran, seperti :
- Bagaimana perubahan bentuk sarana transportasi?

39
Pengembangan Penilaian

- Seperti apa perubahan alat komunikasi yang digunakan


manusia ?
- Seperti apa perubahan lahan yang dilakukan oleh manusia?
- Bagaimana pengaruh transportasi, komunikasi dan
pemanfaatan lahan terhadap perubahan ruang di Indonesia dan
Negara-negara ASEAN?
- Bagaimana perubahan interaksi antarruang yang terjadi di
Negara-negara ASEAN akibat adanya transportasi, komunikasi
dan pemanfaatan lahan tersebut?
 Peserta didik dalam kelompok masing-masing dengan bimbingan
guru merumuskan jawaban sementara dari pertanyaan yang ditulis
dalam lembar kerja.

Data collection (peng-  Peserta didik dalam kelompoknya dengan bimbingan guru
umpulan data) melakukan pencarian/pengumpulan data dengan mengunjungi
perpustakaan, dengan menggunakan fasilitas internet, atau jika
fasilitas internet tidak ada, guru dapat membantu peserta didik
dengan menyediakan beberapa artikel/kliping berita yang relevan.

 Peserta didik mencatat data-data yang mereka temukan selama


pengumpulan data, terutama yang berhubungan dengan
pertanyaan di lembar kerja.

Data Processing (Peng-  Peserta didik berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk
olahan Data) menelaah data yang diperoleh.
 Setiap kelompok berusaha untuk menghubungkan antara
perubahan transportasi, komunikasi, dan lahan dengan perubahan
ruang dan interaksi antarruang di Indonesia dan negara-negara
ASEAN.
Verification  Setiap kelompok membandingkan antara data dan kesimpulan yang
(pembuktian) diperoleh dengan jawaban sementara yang telah dibuat
sebelumnya.
 Peserta didik dengan kelompoknya mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.

40
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

 Kelompok lain menanggapi atas paparan presentasi tersebut


berupa pertanyaan, usul atau masukan dan membuat catatan kecil
untuk dibandingkan dengan hasil kelompoknya.
 Pembuktian lebih lanjut dilakukan dengan merujuk pada buku siswa
halaman 65-73.
Generalization (menarik  Guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan pada
kesimpulan/generalisas
materi yang dibahas ketika presentasi kelompok, dan memberikan
i)
tanggapan mengenai jalannya diskusi.
 Peserta didik bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan
akhir mengenai perubahan keruangan dan interaksi antarruang
akibat perubahan teknologi dan pemanfaatan lahan

Untuk melakukan penilaian atas kegiatan pembelajaran lima, dapat digunakan


instrumen peniliaian pada pengembangan penilaian lima (halaman 50).

PENGEMBANGAN PENILAIAN

A. Penilaian Kegiatan Pembelajaran 1

Penilaian kompetensi keterampilan

Untuk memberi penilaian pada kompetensi keterampilan, guru dapat menilai


gambar diagram yang dibuat oleh masing-masing kelompok dengan
menggunakan skala dan rubrik dibawah ini.

Skala penilaian

Skor
No. Aspek
1 2 3 4
1. Perumusan kesimpulan
2. Data pendukung

41
Pengembangan Penilaian

Jumlah skor
Catatan: untuk menentukan skor yang diperoleh, merujuk pada rubrik dibawah ini.

Rubrik penilaian

Skor
No. Aspek
1 2 3 4
1. Perumusan Jika Jika Jika Jika
kesimpulan kelompok kelompok kelompok kelompok
hanya me- dapat me- dapat me- dapat me-
nemukan nemukan nemukan nemukan
satu peng- dua penga- tiga penga- tiga penga-
aruh MEA ruh MEA ruh MEA ruh MEA
2. Data pendukung Tidak ada Jika ada Jika ada Jika ada le-
data satu data dua data bih dari
pendukung pendukung pendukung dua data
pada setiap pada setiap pen-
aspek aspek dukung
pada
setiap
aspek

Untuk menentukan nilai akhir dari setiap kelompok, dapat menggunakan rumus
dibawah ini:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝐾 = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Catatan: skor maksimal adalah 8

Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Contoh.
IPK 3.1.21 Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
manusia terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi

42
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

Soal.
Perhatikan cuplikan berita online dibawah ini:

Berita diatas menggambarkan pengaruh perubahan interaksi antara Indonesia dan


Timor Leste terhadap keberlangsungan kehidupan ekonomi di kedua negarar yang
diakibatkan oleh …

A. Iklim
B. Geologi
C. Teknologi
D. Pemanfaatan lahan

B. Penilaian Kegiatan Pembelajaran 2

Penilaian Kompetensi Keterampilan

Untuk menilai essay yang ditulis oleh masing-masing peserta didik pada kegiatan
pembelajaran 2 diatas digunakan rubrik seperti dibawah ini.

Skor Kriteria
>= 90 Jawaban/solusi yang diberikan sangat komprehensif dan akurat, didukung
dengan informasi yang detail dan banyak contoh yang kongkret.
>=75 - <90 Jawaban/solusi yang diberikan komprehensif dan akurat, dengan informasi yang
cukup detail dan beberapa contoh kongkret.
>=60 - <75 Sebagian jawaban yang diberikan tidak akurat dan kurang komprehensif, hanya
didukung dengan sedikit informasi dan contoh.
< 60 Jawaban yang diberikan samasekali tidak akurat dan di luar konteks, tanpa
dukungan contoh dan informasi.
Skor maksimal = 100

43
Pengembangan Penilaian

Untuk menilai presentasi yang dilakukan, gunakan instrumen dibawah ini.

Skor* Skor
No. Aspek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 total
1. Kejelasan presentasi
2. Penggunaan bahasa
3. Kerjasama kelompok
4. Kreatifitas bahan presentasi
Skor
*Skor maksimal = 40

Nilai akhir tiap kelompok dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑁𝐴 = (𝑁𝐸 × 0,5) + (𝑁𝑃 × 0,5)

KETERANGAN:

NA = Nilai Akhir
NE = Nilai Essay (bobot 50%)
NP = Nilai Presentasi (bobot 50%)
Sebelum menentukan Nilai Akhir (NA), konversi Nilai Presentasi menjadi skala 100
dengan rumus dibawah ini:

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑁𝑃 = × 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Contoh.
IPK 3.1.24 Menelaah pengaruh perubahan keruangan dan interaksi antarruang di
Indonesia dan Negara-negara ASEAN yang diakibatkan oleh faktor
manusia terhadap keberlangsungan kehidupan politik

Soal.
Keinginan Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN ditolak oleh beberapa
negara anggota ASEAN. Alasan yang dikemukakan adalah untuk menghormati

44
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

Indonesia, dimana sebelumnya Timor Leste merupakan salah satu propinsi


Indonesia.

Pernyataan diatas merupakan contoh pengaruh perubahan interaksi antar negara-


negara di kawasan Asia Tenggara terhadap kehidupan politik yang disebabkan
oleh faktor …
A. Politik
B. Ekonomi
C. Budaya
D. Sosial

C. Penilaian Kegiatan Pembelajaran 3

Contoh Instrumen Penilaian Proyek


Judul proyek: Deskripsi dan Analisis Dampak Kegiatan Pembakaran Hutan di
Indonesia dan Hubungannya dengan Negara-Negara Tetangga di Kawasan
ASEAN

Instrumen Penilaian Proyek:

Penilaian Hasil Proyek


Mata Pelajaran : IPS
Nama Proyek :
Alokasi Waktu : 2 pekan
Pembimbing : Guru IPS
Kelompok dan anggota :

Skor
No. Aspek Skor
1 2 3
A. Persiapan
1. Rumusan pertanyaan
2. Kesesuaian instrumen dengan data
3. Kelengkapan instrumen
4. Penentuan sumber data

B. Pelaksanaan
5. Kelengkapan data yang dikumpulkan
6. Keaslian dan keakuratan sumber data
7. Pengolahan dan analisis data

45
Pengembangan Penilaian

C. Pelaporan
8. Kesesuaian dengan sistematika
9. Penampilan presentasi

D. Inovasi dan Kreativitas


10. Inovatif dan Kreatif
Jumlah

Rubrik Penilaian Hasil Proyek


Rubrik Skor
No. Aspek 1 2 3
A. Persiapan
1. Rumusan <=75% rumusan per- Seluruh rumusan per- Seluruh rumusan per-
pertanyaan tanyaan relevan dengan tanyaan relevan dengan tanyaan relevan deng-
topik tapi belum meng- topik, namun belum me- an topik dan menga-
arahkan pada diskusi ngarahkan pada diskusi rahkan pada diskusi
mendalam mendalam mendalam
2. Kesesuaian < 50% instrumen sesuai 50%-75% instrumen se- 100% instrumen sesuai
instrumen dengan dengan data suai dengan data dengan data
data
3. Kelengkapan < 50% instrumen peng- 50%-75% instrumen 100% instrumen peng-
instrumen galian data tersedia penggalian data tersedia galian data tersedia
4. Penentuan sumber < 50% sumber data 50%-75% sumber data 100% sumber data
data relevan relevan relevan

B. Pelaksanaan
5. Kelengkapan data < 50% sumber data 50%-75% sumber data 100% sumber data
yang dikumpulkan terpenuhi terpenuhi terpenuhi
6. Keaslian dan keaku- < 50% sumber data asli 50%-75% sumber data 100% sumber data asli
ratan sumber data dan akurat asli dan akurat dan akurat
7. Pengolahan dan Pengolahan data hanya Pengolahan data meng- Pengolahan data meng-
anali-sis data menggunakan satu gunakan lebih dari satu gunakan lebih dari satu
teknik (tabel/grafik/ teknik (tabel /grafik teknik (tabel /grafik
diagram) tanpa analisis /diagram) tanpa analisis /diagram) disertai ana-
lisis

C. Pelaporan
8. Kesesuaian dengan < 50% laporan sesuai 50%-75% laporan sesuai 100% laporan sesuai
sistematika dengan sistematika dengan sistematika dengan sistematika
9. Penampilan Terpenuhi 2 aspek Terpenuhi 4 aspek Terpenuhi semua aspek
presentasi:
 Menggunakan
media
 Percaya diri
 Menarik
 Lancar
 Manajemen
waktu
 Komprehensif

46
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

 Kerjasama
D. Inovasi dan Kreati-
vitas:
10.  Rumusan Inovatif dan kreatif Inovatif dan kreatif Inovatif dan kreatif
masalah dalam 2 aspek dalam 3 aspek dalam maksimal selu-
 Pengembangan ruh aspek
Instrumen
 Pengolahan dan
ana-lisis data
 Laporan proyek
 Presentasi

Penilaian Kelompok (kerjsama) dan Individu


Skor
No. Aspek penilaian
1 2 3 4 5
1. Kerja sama kelompok
2. Kontribusi masing-masing anggota:
a. Anggota 1
b. Anggota 2
c. Anggota 1

Penilaian masing-masing peserta didik.

Nilai akhir (NA) proyek untuk masing-masing peserta didik ditentukan sebagai
berikut:

𝑁𝐴 = (𝑁𝑃 𝑥 0,5) + (𝑁𝐾 𝑥 0,25) + (𝑁𝐼 𝑥 0,25)

Keterangan:
NP = Nilai Proyek
NK = Nilai Kerjasama
NI = Nilai Individu

Sebelum menentukan nilai akhir, masing-masing komponen (NP, NK, NI)


dikonversi ke dalam skala 100, dengan rumus:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑃/𝑁𝐾/𝑁𝐼 = 𝑥 100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Catatan:

47
Pengembangan Penilaian

 Nilai maksimal Nilai Proyek (NP): 3 x 10 = 30


 Nilai Maksimal Kerjasama (NK) = 5
 Nilai Maksimal Individu (NI) = 5

D. Penilaian Kegiatan Pembelajaran 4

Untuk melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran 4, guru dapat


menggunakan instrumen dibawah ini.

Penilaian kompetensi keterampilan

Untuk memberi penilaian pada kompetensi keterampilan, guru dapat menilai


kesimpulan yang dibuat oleh masing-masing kelompok pada kertas plano dengan
menggunakan skala dan rubrik dibawah ini.

Skala penilaian

Skor
No. Aspek
1 2 3 4 5
1. Dampak pada kehidupan ekonomi
2. Dampak pada kehidupan sosial
3. Dampak pada kehidupan politik
4. Dampak pada kehidupan budaya
Jumlah skor
Catatan: untuk menentukan skor yang diperoleh, merujuk pada rubrik dibawah ini.

Rubrik penilaian

Skor
Aspek
1 2 3 4 5
Dampak positif dan Jika peserta Jika peserta Jika peserta Jika peserta Jika peserta
negatif pada kehidu- didik mem- didik mem- didik mem- didik mem- didik membe-
pan ekonomi/sosial/ beri masing beri masing- beri masing- beri masing- ri masing-ma-
politik/ budaya -masing 1 masing 2 masing 3 masing 4 sing lebih dari

48
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

dampak po- dampak po- dampak po- dampak po- 4 dampak po-
sitif dan ne- sitif dan ne- sitif dan ne- sitif dan ne- sitif dan ne-
gatif gatif gatif gatif gatif

Nilai keterampilan masing-masing kelompok dapat ditentukan dengan


menggunakan rumus dibawah ini:

𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝐴 = 𝑥 100
20

Penilaian kompetensi pengetahuan

1. Uraikan bagaimana pengiriman tenaga kerja indonesia dapat memberi


pengaruh pada masyarakat Indonesia dari aspek ekonomi.

2. Jelaskan mengapa pengiriman tenaga kerja indonesia dapat memberi


pengaruh pada masyarakat Indonesia dari aspek sosial.

3. Uraikan bagaimana pengiriman tenaga kerja indonesia dapat memberi


pengaruh pada masyarakat Indonesia dari aspek budaya.

4. Deskripsikan bagaimana pengiriman tenaga kerja indonesia dapat memberi


pengaruh pada masyarakat Indonesia dari aspek politik.

5. Perhatikan wacana berikut:

Karena lebih banyak ibu jadi TKI dibanding ayah, pengasuhan anak jadi tanggung jawab
ayah. Masalahnya, banyak ayah tak mampu mengasuh anak dan mengelola rumah tangga
sehingga pengasuhan anak diserahkan kepada nenek, paman, ataupun bibi. Peran ibu
yang tak tergantikan dengan baik itu menghambat tumbuh kembang anak.
Perwita Sari, psikolog Yayasan Kita dan Buah Hati, mengatakan, anak TKI cenderung
berkepribadian tak kuat dan pemahaman mereka atas nilai moral lemah. Anak yang
ditinggal ibu cenderung jadi anak yang menghindar, melawan orang, sulit beradaptasi,
rentan kekerasan seksual dan memiliki jiwa kosong. "Keluarga hanya memenuhi kebutuhan
materi anak dan kurang memedulikan tumbuh kembang anak secara utuh, " ujarnya.

49
Pengembangan Penilaian

Uraian pada wacana diatas merupakan dampak pengiriman TKI ke luar negeri
terhadap aspek …

A. Ekonomi
B. Sosial
C. Budaya
D. Politik

E. Penilaian Kegiatan Pembelajaran 5

Untuk melakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran 5, guru dapat


menggunakan instrumen dibawah ini.

Penilaian Kompetensi Keterampilan

Untuk melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan kelompok pada lembar kerja
dan presentasi yang dilakukan tiap kelompok, dapat digunakan skala penilaian dan
rubrik dibawah ini.

Penilaian Kelompok
Kelompok:
Anggota:
1.
2.
3.
4.

Skor
No. Aspek 1 2 3 4
1. Bentuk perubahan teknologi/lahan (LK poin B)
2. Bentuk perubahan ruang dan interaksi antarruan (LK poin C)
3. Perumusan kesimpulan (LK poin C)
4. Kemampuan presentasi

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja

Aspek Kriteria dan Skor


1 2 3 4
1 Jika kelompok Jika kelompok Jika kelompok Jika kelompok
memberikan memberikan memberikan memberikan le-
satu contoh dua contoh tiga contoh bih dari tiga con-

50
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

toh
2 Jika kelompok Jika kelompok Jika kelompok Jika kelompok
memberikan 2 memberikan 4 memberikan 5 memberikan lebih
contoh contoh contoh dari 5 contoh
perubahan perubahan perubahan perubahan
(ruang/interaksi (ruang/interaksi (ruang/interaksi (ruang/interaksi
antarruang) antarruang) antarruang) antarruang)
3 Jika rumusan Jika rumusan Jika rumusan Jika rumusan
kesimpulan kesimpulan kesimpulan kesimpulan tepat
tepat tapi tepat dan tepat dan dan didukung
tidak didu- didukung didukung dengan lebih dari
kung dengan dengan 1 dengan 2 2 contoh
contoh contoh contoh
4 Jika hanya Jika hanya Jika hanya Jika hanya
memenuhi 1 memenuhi 2 memenuhi 3 memenuhi 4
aspek aspek aspek aspek dibawah
dibawah ini: dibawah ini: dibawah ini: ini:
• Percaya diri • Percaya diri • Percaya diri • Percaya diri
• Kejelasan • Kejelasan • Kejelasan • Kejelasan
presentasi presentasi presentasi presentasi
• Kerjasama • Kerjasama • Kerjasama • Kerjasama
• Kreatif • Kreatif Kreatif • Kreatif

Penilaian Individu

Penilaian individu didasarkan pada keaktifan dan kontribusi terhadap tugas


kelomok.
Skor
No. Nama Peserta Didik
1 2 3 4
1.
2.
3.

Nilai Akhir tiap peserta didik ditentukan dengan rumus berikut:

𝑁𝐴 = (𝑁𝐾 𝑥 0,70) + (𝑁𝐼 𝑥 0,30)


Keterangan:
NA = Nilai Akhir
NK = Nilai Kelompok
NI = Nilai Individu
Sebelum menentukan nilai akhir, konversi NK dan NI ke dalam skala 100 dengan
cara:

51
Pengembangan Penilaian

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝐾 = 𝑥 100
16

𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑠𝑜𝑟
𝑁𝐼 = 𝑥 100
4

Penilaian Kompetensi Pengetahuan

1. Perhatikan ilustrasi berikut ini!

Perubahan sarana transportasi senantiasa berkembang dari tahun ke tahun. Salah


satu perubahan didorong oleh adanya kebutuhan untuk menjangkau daerah yang
terpisahkan oleh jarak yang sangat jauh dengan waktu tempuh yang semakin
singkat.

Berdasarkan ilustrasi di atas, bentuk perubahan transportasi yang tepat adalah ….


A.

B.

C.

D.

52
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

2. Urutan yang menunjukkan bentuk perubahan sarana komunikasi dari


tradisional ke modern adalah ….

A. Kentongan – surat – telepon – smartphone


B. Surat – telepon – smartphone – kentongan
C. Kentongan – telepon – smartphone – surat
D. Smartphone – telepon – surat – kentongan

3. Perhatikan cuplikan berita di bawah ini!

Bentuk perubahan ruang dan interaksi antarruang yang terjadi adalah ….

A. Indonesia memiliki Sirkuit Moto GP, yang mengakibatkan


berdatangannya para pembalap dan penonton Moto GP dari berbagai
Negara

B. Kawasan Lombok menjadi tempat Pariwisata, yang mengakibatkan


berkembangnya perekonomian masyarakat sekitar

C. Berdirinya hotel-hotel mewah, yang dapat digunakan untuk kegiatan-


kegiatan internasional

D. Indonesia akan semakin dikenal dunia, yang menjadikan banyaknya


wisatawan asing datang berkunjung

53
Pengembangan Penilaian

4. Dampak adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman yaitu


produktivitas pangan akan menjadi ….

A. naik
B. turun
C. signifikan
D. menguntungkan

5. Perhatikan cuplikan berita berikut ini!

Berdasarkan berita di atas, bentuk perubahan ruang yang terjadi di wilayah


Sukabumi adalah ….

A. Adanya lingkungan perumahan yang tergusur untuk sarana pendukung


bandara
B. Terjadinya kesepakatan ganti rugi bagi penduduk yang lahannya
dijadikan landasan bandara
C. Mudahnya akses bagi masyarakat di sukabumi untuk bepergian
dengan menggunakan pesawat
D. Adanya perubahan pemanfaatan lahan yang semula untuk perkebunan
beralih menjadi kawasan Bandara

54
Interaksi Keruangan
dalam Kehidupan
Negara-negara ASEAN

PENUTUP

Bahan-bahan yang ditulis dalam unit pembelajaran ini adalah salah satu alternatif
rujukan yang dapat digunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada
mata pelajaran IPS SMP kelas VIII pada kompetensi Dasar 3.1 dan 4.1. Bahan
bacaan yang ditulis dalam unit ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
guru. Demikian pula dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang dimuat dalam
unit ini, dapat dimodifikasi dan dikembangkan berdasarkan kreativitas dan
pengalaman guru. Instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai aktivitas
pembelajaran dalam unit ini selanjutnya dapat disesuaikan pula jika guru
memodifikasi bentuk aktivitas pembelajaran yang ada.

55
Lampiran

DAFTAR PUSTAKA

Apresian, Stanislaus Risadi, 2016. Arus Bebas Tenaga Kerja dalam Era
Masyarakat Ekonomi ASEAN: Ancaman bagi Indonesia?. Jurnal Indonesian
Perspective. Vol 1. Nomor 2. Halaman 15-29.

BNP2TKI. 2016. Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Menurut Negara


Penempatan (Ribuan Orang).

Gunadi, Ariawan. 2016. Asean Economic Community Impact for Indonesia.


Journal Opinio Jouris. Vol 9. Halaman 8-30.

Libresco, Andrea s. 2007. A Test of Higher Order Thinking. Social Studies and The
Young Learner. Vol 20. Nomor 1. Halaman 14-17.

https://www.cermati.com/artikel/peluang-dan-tantangan-dalam-masyarakat-
ekonomi-asean-mea

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20150728220042-106-68722/timor-
leste-terus-berupaya-bergabung-dengan-asean

56

Anda mungkin juga menyukai