Anda di halaman 1dari 174

i

i
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MATA PELAJARAN
SENI BUDAYA SENI MUSIK
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

KELOMPOK KOMPETENSI A

PEDAGOGIK:
KARAKTER PESERTA DIDIK
Penulis:
Drs. Taufik Ekoyanto
Penelaah:
Winarto, M.Pd.
Penyunting:
Dra. Irene Nusanti, M.A.

PROFESIONAL:
UNSUR-UNSUR MUSIK DAN TANGGA NADA
Penulis:
Tri Widi Rahmanto, M.Pd.
Penelaah:
Drs. S. Kari Hartaya, M.Sn.
Penyunting:
Digna Sjamsiar, M.Pd

Desian Grafis dan Ilustrasi:


Tim Desain Grafis

Copyright © 2017
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan.
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Kata Sambutan

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru
sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun
pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut
kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan


Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam
upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan
kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk
kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil
UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam
penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru
tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak
lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG
pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar
utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda
Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap
muka dengan daring).

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK
KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
(LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal

iii
Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam
mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru
sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut
adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru
moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok
kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan
kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini


untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, April 2017


Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan,

Sumarna Surapranata, Ph.D.


NIP. 195908011985031002

iv
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah
Menengah Pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn),
Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak


lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan
kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran
yang diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat,
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan
review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah
terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas,
serta berisi materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta
selama mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah


Menengah Pertama ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para
peserta diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi
pedagogik dan profesional terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.

v
Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada para pimpinan
PPPPTK IPA, PPPPTK PKn/IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika,
PPPPTK Penjas-BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya
dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Menengah
Pertama ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para
widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), dosen perguruan
tinggi, dan guru-guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.

Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini dapat


meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi
pendidikan anak didik kita.

Jakarta, April 2017


Direktur Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar

Poppy Dewi Puspitawati


NIP. 196305211988032001

vi
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Daftar Isi

Hal.
Kata Sambutan ................................................................................................... iii
Kata Pengantar .................................................................................................... v
Daftar Isi ............................................................................................................. vii
Daftar Gambar .................................................................................................... ix
Daftar Tabel .......................................................................................................... x
Pendahuluan ........................................................................................................ 1
Latar Belakang ........................................................................................... 1
Tujuan ......................................................................................................... 3
Peta Kompetensi ........................................................................................ 3
Ruang Lingkup Materi ................................................................................ 4
Cara Penggunaan Modul ............................................................................ 5

Bagian I Kompetensi Pedagogik ........................................................... 13


Kegiatan Pembelajaran 1 Karakteristik Peserta Didik ................................... 15
A. Tujuan ....................................................................................................... 15
Indikator Pencapaian Kompetensi. ........................................................... 15
Uraian Materi ............................................................................................ 15
Aktivitas Pembelajaran ............................................................................. 42
Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................ 45
Rangkuman .............................................................................................. 45
Umpan Balik dan Tindak Lanjut ................................................................ 46
Kunci Jawaban ......................................................................................... 46

Bagian II Kompetensi Profesional ......................................................... 47


Kegiatan Pembelajaran 2 Bentuk Not, Birama, dan Irama............................. 49
A. Tujuan ....................................................................................................... 49
Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 49
Uraian Materi ............................................................................................ 49

vii
Aktivitas Pembelajaran ............................................................................. 69
Latihan/Tugas ........................................................................................... 71
Rangkuman............................................................................................... 74
Umpan Balik/Tindak Lanjut ....................................................................... 76
Kegiatan Pembelajaran 3 Penulisan Notasi Musik ........................................ 77
Tujuan ....................................................................................................... 77
Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 77
Uraian Materi ............................................................................................ 77
Aktifitas Pembelajaran............................................................................... 95
Latihan/Tugas ........................................................................................... 97
Rangkuman............................................................................................... 97
Umpan Balik / Tindak Lanjut ..................................................................... 98
Kegiatan Pembelajaran 4 Tangga Nada dan Tanda Mula .............................. 99
A. Tujuan ....................................................................................................... 99
Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 99
Uraian Materi ............................................................................................ 99
Aktivitas Pembelajaran ........................................................................... 132
Latihan/Tugas ......................................................................................... 137
Rangkuman............................................................................................. 138
Umpan Balik/Tindak Lanjut ..................................................................... 140
Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas ........................................................... 141
Evaluasi ............................................................................................................ 151
Penutup ............................................................................................................ 157
Daftar Pustaka.................................................................................................. 159
Glosarium ......................................................................................................... 161

viii
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Daftar Gambar

Hal.
Gambar 1. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ............................................... 5
Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ............................................... 6
Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In ................................. 9
Gambar 4. Skema kompetensi piramida ............................................................ 32
Gambar 5. Urutan Logis Pembelajaran Saintifik ............................................... 32
Gambar 6. tangga nada C Mayor pada keyboard............................................ 101
Gambar 7. tangga nada A minor asli pada keyboard ...................................... 102
Gambar 8. tangga nada A minor harmonis pada keyboard ............................ 102
Gambar 9. tangga nada G Mayor pada keyboard ......................................... 104
Gambar 10. tangga nada E minor harmonis pada keyboard .......................... 105
Gambar 11. tangga nada B Mayor pada keyboard ......................................... 106
Gambar 12. tangga nada B minor harmonis pada keyboard........................... 106
Gambar 13. tangga nada A Mayor pada keyboard ......................................... 107
Gambar 14. tangga nada F minor pada keyboard........................................ 108
Gambar 15. tangga nada E Mayor pada keyboard ........................................ 109
Gambar 16. tangga nada C minor harmonis pada keyboard ....................... 110
Gambar 17. tangga nada B Mayor pada keyboard ......................................... 111

Gambar 18. tangga nada G minor harmonis pada keyboard ....................... 111

Gambar 19. tangga nada F Mayor pada keyboard ...................................... 113

Gambar 20. tangga nada D minor harmonis pada keyboard ...................... 113
Gambar 21. tangga nada C Mayor pada keyboard ...................................... 115
Gambar 22. tangga nada A m harmonis pada keyboard............................. 115
Gambar 23. tangga nada F Mayor pada keyboard ......................................... 117
Gambar 24. tangga nada D minor harmonis pada keyboard .......................... 117
Gambar 25. tangga nada Bes Mayor pada keyboard ...................................... 119
Gambar 26. tangga nada G minor harmonis pada keyboard .......................... 119
Gambar 27. tangga nada Es Mayor pada keyboard ....................................... 121
Gambar 28. tangga nada Cminor harmonis pada keyboard .......................... 121
Gambar 29. tangga nada As Mayor pada keyboard......................................... 123

ix
Gambar 30. tangga nada F minor harmonis pada keyboard ........................... 123
Gambar 31. tangga nada Des Mayor pada keyboard ....................................... 125
Gambar 32. Tangga nada Bes minor harmonis pada keyboard ....................... 125
Gambar 33. tangga nada Ges Mayor pada keyboard ..................................... 127
Gambar 34. tangga nada Es minor harmonis pada keyboard........................... 128

Gambar 35. tangga nada C M a y o r pada keyboard .............................. 130


Gambar 36. tangga nada As minor harmonis pada keyboard ......................... 130

Daftar Tabel

Hal.
Tabel 1. Daftar Lembar Kerja Modul.................................................................... 12
Tabel 2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah ................ 33
Tabel 3. Tingkatan Bertanya................................................................................ 37

x
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Pendahuluan

Latar Belakang

Musik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, mulai
dari kalangan anak-anak hingga pada orang tua, sejak dari buaian sampai akhir
hayat. Secara universal di hampir segala lapisan masyarakat dan berbagai
kehidupan, musik hadir dan disukai manusia secara kodrati. Musik adalah
susunan tinggi rendah nada yang berjalan dalam waktu. Hal ini dapat dilihat dari
suatu notasi musik yang menggambarkan besarnya waktu dalam arah horisontal,
dan tinggi rendah nada-nada dalam arah vertikal.

Musik bersifat universal dan merupakan bidang ilmu yang dapat mempersatukan
berbagai keragaman aspek kehidupan manusia. Melalui musik tujuan menjaga
keutuhan ciptaan Tuhan dapat diperjuangkan. Karya musik adalah nada-nada
yang disusun sebagai suatu keindahan bunyi / suara. Musik dapat digunakan
sebagai perantara penjaga kesatuan, kedamaian, toleransi, menghargai
perbedaan agama, percaya diri, kerja sama lintas agama, anti kekerasan,
persahabatan, ketulusan, melindungi yang kecil dan tersisih serta tidak
memaksakan kehendak.

Substansialnya musik adalah nada/bunyi, yaitu bunyi yang mempunyai getaran


teratur tiap detik dengan sifat khas, yakni adanya tinggi rendah bunyi (pitch),
keras lembutnya bunyi (dinamik), dan warna suara (timbre) yang bervariasi.
Pada umumnya, musik terdiri dari lagu-lagu dan alat musik. Apabila dibagi
lagi ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, musik terdiri dari banyak elemen
atau unsur-unsur lain. Pitch atau tinggi rendahnya nada berkaitan dengan
getaran atau frekuensi suara atau bunyi yang dihasilkan dari alat musik
maupun suara manusia. Semakin banyak getarannya, semakin tinggi nada
tersebut. Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, para ahli kemudian
menetapkan takaran getaran untuk setiap nada yang memungkinkan kita
mengenal tinggi rendah atau pitch.

Pengetahuan dasar musik yang berupa teori, perlu dipelajari dalam pembelajaran
musik di sekolah karena akan mempermudah siswa dalam belajar bermain

1
Pendahuluan

musik. Unsur-unsur musik dapat ditulis dan diajarkan secara literal yang berupa
tulisan musik. Kemampuan penguasaan teori musik sebenarnya sangat melekat
dalam permainan instrumen dan kebutuhan teori untuk masing-masing
instrumen tidak sama. Misalnya teori musik untuk instrumen drum atau
instrumen perkusi lebih banyak pada penguasaan ritme, sedangkan untuk
instrumen melodis lebih menekankan pada keterampilan memainkan nada. Oleh
karena itu teknik bermain masing- masing instrumen musik mutlak diperlukan.
Musik adalah karya seni yang media atau wujud hasil karyanya berupa bunyi
atau nada-nada. Karya musik lazimnya berupa nada-nada yang disusun dengan
mempertimbangkan unsur ritme, melodi, dan harmoni. A.A.M. Djelantik
menyatakan dalam seni musik not-not sendirian belum berarti. Setelah not-not
yang beraneka suara disusun dengan menggunakan irama dan nada
kemudian dinyanyikan dengan kekuatan tertentu dan berganti-ganti maka
tersusunlah lagu yang berarti bagi pendengar (Djelantik, 2004: 19). Dengan
demikian unsur-unsur dasar dari musik adalah pulsa yang berarti ketukan
atau ritme, dan nada yang berupa suara yang mempunyai frekwensi
tertentu (pitch) disusun secara melodis ataupun harmonis.

Rasa cinta tanah air dan nasionalisme dapat ditanamkan melalui berbagai
bidang, namun musik sangat efektif untuk digunakan sebagai pembangkit
loyalitasa dan dedikasi terhadap tanah air. Hal-hal tersebut dapat ditumbuhkan
dengan mempelajari musik atau lagu-lagu dengan lirik yang bernafaskan
mencintai budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, cinta tanah
air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya,
suku, dan agama. Demikian juga semangat gotong royong dan kemandirian
dapat dilakukan melalui pembelajaran musik.

Buku-buku tentang teori musik yang ada selama ini dan dalam bahasa Indonesia
masih sulit untuk didapatkan. Dengan adanya modul ini, diharapkan
dapat menambah sumber bacaan yang membahas tentang pengetahuan dasar
seni musik. Selain itu, masih banyak dijumpai guru seni musik yang tidak
memiliki latar belakang pendidikan musik secara formal, bahkan ada yang belum
pernah mengenal pengetahuan tentang teori musik, khususnya tentang notasi
musik. Oleh karena modul ini disusun agar dapat membantu guru dalam
mempelajari seni musik.

2
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan dapat memahami


pengetahuan dasar seni musik, yang meliputi mengidentifikasi ketukan,
mengidentifikasi irama, mengidentifikasi pola irama dan mengidentifikasi
rumusan tangga nada yang berhubungan dengan teori musik dan mampu
menerapkannya dalam pembelajaran musik baik teori maupun praktek.

Peta Kompetensi

Kompetensi Utama : Pedagogik


Kompetensi Inti Guru : Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik.

Kompetensi Guru Mata : Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode


Pelajaran dan teknik pembelajaran yang mendidik secara
kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.

Indikator Esensial : Mengidentifikasi berbagai strategi pembelajaran dan


ciri-cirinya.

Kompetensi Utama : Profesional


Kompetensi Inti Guru : Menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir
ilmu-ilmu yang relevan dengan materi seni musik
pada pembelajaran Seni Musik.

Kompetensi Guru Mata : Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikIr
Pelajaran keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu.

3
Pendahuluan

Indikator esensial : Menjelaskan system penulisan notasi, membaca


notasi balok. Menjelaskan bentuk dan nilai nada,
menerapkan kunci, membuat tangga nada,
menerapkan tanda mula, menerapkan tanda baca,
menjelaskan system penulisan notasi musik
tradisional, mendemontrasikan repertoar musik
tradisional, menganalisis tanda birama, menerapkan
garis paranada, menganalisis system penulisan
notasi, membaca notasi angka.

Ruang Lingkup Materi

Modul ini memberikan pemahaman mendalam kepada guru tentang karakteristik


peserta didik dan pengetahuan dasar seni musik. Materi pembelajaran
karakteristik peserta didik merupakan ranah pedagogik tentang hal-hal yang
berhubungan dengan spesifikasi siswa baik secara fisik maupun sikap dan
perilaku. Sedangkan materi pembelajaran profesional adalah teori musik yang
terdiri dari pengetahuan tentang ketukan, irama, pola irama, dan tangga nada.
Materi-materi tersebut memudahkan peserta dalam memahami dan mempelajari
praktik bermain musik dan menerapkannya dalam kegiatan belajar
mengajar.

Modul ini sebagai pedoman dalam mengembangkan kompetensi peserta guna


memahami dasar-dasar musik yang berkaitan dengan materi yang digunakan
untuk pembelajaran musik di jenjang Sekolah Menengah Pertama. Selain
itu juga sebagai buku pegangan untuk mencapai tingkat penguasaan
pemahaman pedagogi (karakter peserta didik) dan teori musik. Soal-soal dan
latihan yang terdapat dalam modul ini harus dikerjakan secara baik dan tuntas.
Pada materi pembelajaran 2 akan dibahas tentang Bentuk not birama dan irama.
Materi pembelajaran 3 tentang penulisan notasi musik dan pada materi
pembelajaran 4 disampaikan materi tentang tanda mula dan tangga nada.

4
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Cara Penggunaan Modul

Modul ini dapat digunakan baik secara mandiri atau kelompok, atau dengan
bimbingan fasilitator dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan. Materi yang ada
dalam modul ini adalah materi minimal, sehingga pembelajar harus kreatif
menggali materi dari sumber-sumber lainnya. Untuk mempelajari modul ini
peserta pendidikan pelatihan disarankan untuk:

1) Mempelajari modul secara sistematis dari awal sampai akhir.


2) Mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang ada.
3) Membaca dengan cermat agar hasil yang didapat semakin baik, karena
modul ini menekankan pemahaman karakter pesrta didik dan teori musik.
Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran
disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka
dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model
pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah.

Gambar 1. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

5
Pendahuluan

Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi


peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang
dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun
lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanakan secara
terstruktur pada suatu waktu yang di pandu oleh fasilitator.

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat


dilihat pada alur dibawah.

Gambar 2. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

6
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat
dijelaskan sebagai berikut,

Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta
diklat untuk mempelajari :

1) latar belakang yang memuat gambaran materi


2) tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
3) kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
4) ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
5) langkah-langkah penggunaan modul

Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi A Unsur-unsur
musik dan Tangga nada, fasilitator memberi kesempatan kepada guru
sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat
sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta
dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat
mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

Melakukan aktivitas pembelajaran


Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas
pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan
menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan
kasus.

7
Pendahuluan

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana


menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat
membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

Presentasi dan Konfirmasi


Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan
fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. pada
bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh
kegiatan pembelajaran

Persiapan Tes Akhir


Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir
yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-
2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar
pada alur berikut ini.

8
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan


sebagai berikut,

Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan
In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat
untuk mempelajari :

1) latar belakang yang memuat gambaran materi


2) tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
3) kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
4) ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
5) langkah-langkah penggunaan modul

9
Pendahuluan

In Service Learning 1 (IN-1)


1) Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi kompetensi A
Unsur-unsur musik dan Tangga nada, fasilitator memberi kesempatan
kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan
secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru
sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun
berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

2) Melakukan aktivitas pembelajaran


Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di
kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif,
diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya
dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada
IN1.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali


informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada
on the job learning.

On the Job Learning (ON)


1) Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi kompetensi A
Unsur-unsur musik dan Tangga nada, guru sebagai peserta akan
mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning 1 (IN1).
Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi
sebagai bahan dalam mengerjaka tugas-tugas yang ditagihkan kepada
peserta.

2) Melakukan aktivitas pembelajaran


Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah
maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada
IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul.

10
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan


pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer
discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok
kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai
dengan kegiatan pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan
dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.

In Service Learning 2 (IN-2)


Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON
yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini
juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan
pembelajaran

Persiapan Tes Akhir


Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir
yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

Lembar Kerja

Modul Keprofesian Berkelanjutan kelompok kompetensi A Unsur-unsur


musik dan Tangga nada terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang
didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman
dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari.

Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh
peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.

11
Pendahuluan

Tabel 1. Daftar Lembar Kerja Modul

No Kode LK Nama LK Keterangan

1. LK.1.1. Analisis Karakteristik Peserta Dikik TM, IN1

2. LK.1.2. Pendekatan Saintifik ON, IN2

3. LK.2.1 Identifikasi irama TM, IN1

4. LK.3.1 pengamatan tentang teks lagu TM, IN1,ON

5. LK.4.1 Analisis tangga nada natural TM, IN1, ON

6. LK.4.2 Membuat tangga nada mayor beertanda TM, IN1, ON


mula kres
Membuat tangga nada mayor bertanda
7. LK.4.3 TM, IN1,ON
mula mol

Keterangan.

TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh


IN1 : Digunakan pada In service learning 1
ON : Digunakan pada on the job learning

12
Bagian I Kompetensi Pedagogik
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Kegiatan Pembelajaran 1
Karakteristik Peserta Didik

A. Tujuan

Setelah mempelajari dengan seksama kegiatan pembelajaran 1 baik secara


uraian bersifat pengetahuan maupun keterampilan, Anda diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan menjelaskan karakteristik peserta didik sebagai
peserta didik dan mengelola pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu yang
benar.

Indikator Pencapaian Kompetensi.

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 1 ini, Anda diharapkan mampu


menerapkan karakteristik peserta didik yang ditandai dengan kecakapan dalam:

1. Menjelaskan karakterisrik peserta didik dimensi pedagogik sebagai


peserta didik pembelajar dengan benar; mandiri dan rasa ingin tahu.
2. Mengidentifikasi jenis kecerdasan sesuai dengan karakter peserta dengan
benar.
3. Menjelaskan teori-teori pendidikan yang berkaitan dengan efektivitas
kegiatan pembelajaran dengan, benar; mandiri dan rasa ingin tahu.
4. Membangun pembelajaran yang berpusat kepada peserta diklat dengan
cerdas, toleransi, dan peduli.

Uraian Materi

Pendahuluan

Apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika mendengar istilah “peserta didik
pembelajar”? Mungkin pandangan kita, peserta didik tersebut adalah anak yang
selalu tidak lepas dari buku, dalam kesehariannya tidak pernah kelihatan
bermain, waktunya banyak dihabiskan untuk menyelesaikan tugas-tugas

15
Kegiatan Pembelajaran 1

pelajaran, bahkan kita beranggapan anak tersebut akan memperoleh nilai yang
sempurna di kelasnya. Persepsi yang demikian terjadi karena pemahaman
tentang cara belajar yang dikenal selama ini. Guru sering dianggap sebagai satu-
satunya sumber belajar, dimana peserta didik diharapkan untuk duduk,
mendengarkan, menyimak dan mengingat semua yang disampaikan guru
sehingga membuat peserta didik menjadi pasif dan tidak kreatif.

Proses belajar yang mempertimbangkan karakteristik peserta didik dapat


menumbuhkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki. Pembelajaran yang
demikian seharusnya lebih banyak melibatkan peserta didik untuk secara aktif
mencari, menginterprestasikan, menganalisis dan mampu menerapakan
informasi pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan usianya. Jika
di dalam proses pembelajaran peserta didik benar-benar belajar aktif, maka
sebenarnya peserta didik tersebut memperoleh pengetahuan yang baru sebagai
akibat dari proses belajar yang dilaluinya. Mengajak peserta didik untuk belajar
dengan cara aktif lebih bermakna daripada mengajari mereka untuk mengingat
sejumlah informasi yang disampaikan atau yang diucapkan oleh guru. Proses
belajar yang menuntut peserta didik lebih aktif akan menumbuhkan karakteristik
baru sebagai peserta didik pembelajar. Pemahaman tentang karakter peserta
didik diperlukan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang
berpusat pada perkembangan peserta didik sebagai “peserta didik pembelajar”
dengan konteks kehidupannya sebagaimana dimaksud dalam konsepsi
pedagogik transformatif. Dengan demikian pembelajaran harus didudukkan
sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan
psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan fisik, moral,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual serta masanya.

Kebutuhan ini menjadi prioritas dalam merancang dan mengembangkan materi


pembelajaran pada semua jenjang pendidikan. Oleh karena itu, implementasi
pendidikan di sekolah yang selama ini lebih menekankan pada keterampilan dan
pengetahuan, perlu dikembangkan dan ditekankan pada proses yang
mengedepankan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Pendidikan kejuruan yang dilaksanakan dengan berbagai pendekatan dan
berbagai model pembelajaran dapat mencerdaskan, mendidik dan memandirikan
peserta didik. Substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman

16
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

dan penguasaan konsep teori yang jauh dari kehidupan masyarakat, melainkan
pada pembelajaran yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat dengan
memasukkan nilai-nilai lokal sesuai dengan kondisi masyarakat. Dengan
demikian, pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai
bagian dari peradaban manusia, juga mencerminkan perwujudan proses
pembudayaan peserta didik yang dapat menempatkan dirinya dan berperan aktif
di lingkungannya. Materi tersebut terintegrasi dengan lima nilai utama penguatan
pendidikan karakter yaitu religius, nasional, mandiri, gotong royong dan integritas

Karakteristik Peserta Didik Pembelajar

a. Selalu memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap pengetahuan, teknologi
dan seni, dan informasi baru yang ada di dunia. Mereka belajar dari berbagai
sudut pandang dan cara, serta memiliki sikap proaktif dengan selalu mencari
informasi menggunakan caranya sendiri.
b. Memiliki motivasi internal, dan rasa ingin tahu merupakan kebutuhan yang
muncul, karena mereka adanya tujuannya yang ingin dicapai. Seorang
peserta didik pembelajar mampu melakukan kegiatan refleksi diri untuk
mengenali kekuatan dan kelemahannya bahkan mampu mengukur kemajuan
dalam mempelajari keterampilan maupun pengetahuan.
c. Mengetahuai apa yang seharusnya dilakukan tanpa harus sering diingatkan
karena adanya motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dan hanya
sedikit motivasi dari luar untuk membuatnya menjadi disiplin.
d. Memiliki kemampuan berpikir kritis dalam menghadapi situasi tertentu,
berjiwa mandiri, melihat sesuatu atau kejadian dari berbagai kemungkinan.
Peserta didik pembelajar tidak hanya menghafal, tetapi juga bertanya
“mengapa” dan menyusun jawaban berdasarkan pengamatan atau
kemampuan berpikir.
e. Memiliki kemampuan memahami dengan sedikit atau tanpa instruksi.
Seorang peserta didik pembelajar mandiri memiliki kemampuan yang baik
dalam mempelajari sebuah topik baik secara verbal, visual,atau kinestetik
bahkan imajinatif. Mereka selalu bisa menemukan cara belajar melalui
berbagai macam cara.
f. Tidak mudah menyerah, sedikit mungkin ingin menguasai sebuah konsep
secara mandiri sebelum minta bantuan kepada orang lain. Karakter itulah

17
Kegiatan Pembelajaran 1

yang membuat mereka berani mencoba dan tekun berlatih untuk menguasai
sesuatu yang dapat dilakukan.

Kegiatan pembelajaran dalam rangka menfasilitasi peserta didik untuk mencapai


kompetensi yang diharapkan harus dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran, digunakan metode yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran.

Jenis Kecerdasan Peserta Didik

Setiap peserta didik memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Kecerdasan


peserta didik dalam belajar didasari oleh beberapa jenis kecerdasan, yang
dikenal dengan multi kecerdasan. Seorang guru perlu memahami berbagai jenis
kecerdasan peserta didik, agar dapat menerapkan strategi pembelajaran yang
bervariasi dalam menjembatani proses belajar peserta didik.

a. Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligence)


Kecerdasan Linguistik merupakan kemampuan berpikir dalam bentuk kata-
kata dan penggunaan bahasa untuk mengekspresikan dan memberi makna
yang kompleks. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para pengarang,
penyair, jurnalis, pembicara, dan penyiar berita. Beberapa karakteristik yang
ada pada orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan bahasa antara
lain:

1) Mendengarkan dan merespon setiap suara dan berbagai ungkapan kata;


2) Menirukan suara, bahasa, membaca dan menulis;
3) Belajar melalui menyimak, membaca, menulis serta diskusi;
4) Menyimak secara efektif, memahami, menguraikan, menafsirkan dan
mengingat apa yang diucapkan;
5) Membaca secara efektif, memahami, meringkas, menafsirkan atau
menerangkan;

18
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

6) Berbicara secara efektif kepada beragam pendengar, dengan beragam


tujuan, dan mengetahui cara berbicara secara sederhana, fasih, dan
bergairah;
7) Menulis secara efektif, memahami dan menerapkan aturan-aturan tata
bahasa, ejaan, tanda baca dan kosa kata yang efektif;
8) Memperlihatkan kemampuan untuk mempelajari bahasa lainnya;
9) Menggunakan keterampilan menyimak, berbicara, menulis dan membaca.
Dalam setiap pelajaran harus diciptakan lingkungan yang kaya akan bahasa
tempat peserta didik berbicara, berdiskusi dan menjelaskan, serta
mendorong rasa ingin tahu. Pembentukan lingkungan pembelajaran Verbal-
Linguistik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Mengkondisikan peserta didik untuk menceritakan suatu kisah atau suatu


masalah yang terkait dengan materi pelajaran;
2) Memberi kesempatan peserta didik untuk memimpin suatu diskusi atau
debat;
3) Menugaskan peserta didik untuk membuat sebuah artikel;
4) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghubungkan suatu
artikel/cerita dengan realita atau materi pelajaran;
5) Menugaskan peserta didik untuk mempresentasikan suatu pokok
bahasan;
6) Mengkondisikan kegiatan ”talk show” dalam suatu program/materi;
7) Menyusun suatu laporan/resume/kajian pada suatu topik/ materi yang
relevan.

b. Kecerdasan Logika Matematika (Logical Mathematic Intelligence)


Merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur dan
mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan soal-soal
matematika. Kecerdasan matamatika biasanya dimiliki oleh para ilmuwan,
ahli matematika, akuntan, insinyur, dan pemrogram komputer.

19
Kegiatan Pembelajaran 1

Beberapa karakteristik peserta didik yang memiliki kecenderungan


kecerdasan matematika antara lain:

1) Merasakan berbagai tujuan dan fungsi mereka dalam lingkungannya;


2) Mengenal konsep-konsep yang bersifat kuantitatif, waktu dan hubungan
sebab akibat;
3) Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menunjukkan realita;
4) Menunjukkan keterampilan memecahkan masalah secara logis;
5) Memahami pola-pola dan hubungan-hubungan;
6) Mengajukan dan menguji hipotesis;
7) Menggunakan bermacam-macam keterampilan matematis, seperti
memperkirakan, perhitungan logaritma, menafsirkan statistik, dan
informasi visual dalam bentuk grafik;
8) Berpikir secara sistematis dengan mengumpulkan bukti, membuat
hipotesis dan merumuskan berbagai model;
9) Mengungkapkan ketertarikan dalam karir, seperti akuntansi, teknologi
informasi, mesin dan ilmu kimia.

Lingkungan belajar yang harus diupayakan berupa menu-menu terkait


dengan logika matematis, antara lain:

1) Menerjemahkan suatu pokok bahasan ke dalam rumus matematika;


2) Merencanakan dan memimpin suatu eksperimen;
3) Menggunakan analogi untuk menjelaskan;
4) Mengkategorikan fakta-fakta;
5) Merancang suatu simbol atau kode.

c. Kecerdasan Spasial (Spatial Intelligence)


Kemampuan membangkitkan kapasitas untuk berpikir dalam tiga dimensi
seperti yang dilakukan pelaut, pilot, pemahat, pelukis, dan arsitek.
Kecerdasan ini memungkinkan seseorang merasakan bayangan eksternal
dan internal, melukiskan kembali, mengubah dan memodifikasi bayangan
dan objek melalui ruang untuk menghasilkan suatu gambar/grafik ataupun
suatu benda.

20
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Beberapa karakteristik peserta didik yang memiliki kecenderungan


kecerdasan spasial antara lain:

1) Belajar dengan melihat dan mengamati;


2) Mengarahkan dirinya pada benda-benda secara efektif dalam ruangan;
3) Merasakan dan menghasilkan sebuah bayangan mental, berpikir dalam
gambar dan memvisualisasikan detail;
4) Membaca grafik, bagan, peta, dan diagram visual;
5) Menikmati gambar-gambar tak beraturan, lukisan, ukuran atau objek
repro lain dalam bentuk yang dapat dilihat;
6) Menikmati bentukan hasil tiga dimensi, seperti objek origami, jembatan
tiruan dan maket;
7) Cakap dalam mendesain secara abstrak;
8) Menciptakan bentuk baru dari media visual spasial.

Lingkungan belajar yang harus diupayakan berupa menu-menu terkait


dengan kecerdasan spasial, antara lain:

1) Menciptakan sebuah pertunjukan;


2) Merancang sebuah poster, buletin, dan sejenisnya;
3) Menggunakan suatu sistem memori untuk dipelajari;
4) Menciptakan suatu karya;
5) Membuat variasi bentuk dan ukuran dari suatu objek;
6) Membuat suatu ilustrasi, sketsa, denah dari suatu objek;
7) Menggunakan proyeksi untuk mengajar

d. Kecerdasan Kinestetik Tubuh (Bodily Kinesthetic Intelligence)


Kemampuan seseorang untuk menggerakkan suatu obyek dan keterampilan-
keterampilan fisik yang halus. Kemampuan atau kecerdasan ini dimiliki oleh
para atlit, penari, ahli bedah, dan seniman.

Beberapa karakteristik peserta didik yang memiliki kecenderungan


kecerdasan kinestetik antara lain:

1) Menjelajahi lingkungan dan sasaran melalui sentuhan dan gerakan;


2) Mengembangkan kerjasama dan rasa terhadap waktu;
3) Belajar dengan lebih baik, jika terlibat langsung dan berpartisipasi;

21
Kegiatan Pembelajaran 1

4) Menikmati secara konkrit dalam mempelajari pengalaman-pengalaman,


seperti perjalanan ke alam bebas, berpartisipasi dalam bermain peran
dan permainan ketangkasan;
5) Menunjukkan keterampilan atau mendemonstrasikan keahlian dalam
bidangnya.

Lingkungan belajar diupayakan berupa menu-menu yang terkait dengan


kinestetik, antara lain:

1) Bermain peran atau menirukan;


2) Menciptakan suatu gerakan atau rangkaian gerakan untuk menjelaskan;
3) Menciptakan suatu model;
4) Merancang suatu produk;
5) Merencanakan dan menghadiri suatu perjalanan lapangan;
6) Membuat suatu permainan atau sejenisnya.

e. Kecerdasan Musik (Musical Intelligence)


Merupakan kecerdasan yang memiliki sensitivitas pada pola titian nada,
melodi, ritme, dan nada seperti yang dimiliki oleh komposer, musisi, kritikus,
dan pembuat alat musik, atau seorang pendengar yang sensitif.

Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan


musikal antara lain adalah:

1) Mendengar dan merespon dengan ketertarikan terhadap berbagai bunyi;


2) Menikmati dan mencari kesempatan untuk mendengarkan musik atau
suara-suara alam dalam suasana belajar;
3) Merespon terhadap musik secara kinestetik;
4) Mengenali dan mendiskusikan berbagai gaya musik, aliran dan variasi
budaya;
5) Mengoleksi musik dan informasi mengenai musik dalam berbagai bentuk;
6) Mengembangkan kemampuan menyanyi atau memainkan instrumen
secara sendiri;
7) Mengembangkan referensi kerangka berpikir pribadi untuk mendengarkan
musik;
8) Mengembangkan improvisasi dan bermain dengan suara/bunyi.

22
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Lingkungan belajar yang harus diupayakan berupa menu yang terkait


dengan kecerdasan musikal, antara lain:

1) Meyajikan suatu pertunjukkan dengan iringan musik yang tepat;


2) Menyanyikan sebuah lagu;
3) Menyajikan kelas musik dalam waktu singkat pada suatu materi/pokok
bahasan;
4) Menggunakan musik untuk mempertinggi semangat belajar;
5) Menuliskan suatu lirik lagu untuk suatu pokok bahasan/materi.

f. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal Intelligence)


Merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang
lain secera efektif, seperti yang dimiliki oleh guru, pekerja sosial, artis atau
politisi yang sukses. Beberapa karakteristik orang yang memiliki
kecenderungan kecerdasan interpersonal antara lain adalah:

1) Terikat dengan dan berinteraksi dengan orang lain;


2) Membentuk dan menjaga hubungan sosial;
3) Mengetahui dan menggunakan cara-cara yang beragam dalam
berhubungan dengan orang lain;
4) Merasakan perasaan, pikiran, motivasi, tingkah laku dan gaya hidup
orang lain;
5) Berpartisipasi dalam kegiatan kolaboratif dan menerima berbagai
macam peran yang perlu dilaksanakan;
6) Mempengaruhi pendapat dan perbuatan orang lain;
7) Memahami dan berkomunikasi secara efektif, baik secara verbal
maupun non verbal;
8) Menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan grup yang berbeda;
9) Mempelajari keterampilan yang berhubungan dengan penengah
sengketa;
10) Tertarik pada karir yang berorientasi secara interpersonal, seperti
mengajar, pekerjaan sosial dan konseling.

23
Kegiatan Pembelajaran 1

Lingkungan belajar yang harus diupayakan berupa menu-menu yang terkait


dengan kecerdasan interpersonal, antara lain:

1) Memimpin suatu rapat;


2) Bersama seorang rekan menggunakan penyelesaian masalah berat;
3) Bermain peranan dengan berbagai perspektif;
4) Mengatur dan ikut serta dalam sebuah kelompok;
5) Mengajarkan orang lain tentang suatu hal;
6) Berlatih memberi dan menerima umpan balik;
7) Menciptakan suatu sistem/prosedur dari suatu kegiatan.

g. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)


Merupakan kemampuan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri
sendiri dan menggunakan pengetahuannya untuk merencanakan dan
mengarahkan kehidupan seseorang, seperti yang dimiliki oleh ahli agama,
ahli psikologi dan ahli filsafat.

Beberapa karakteristik orang yang memiliki kecenderungan kecerdasan


intrapersonal antara lain:

1) Sadar akan wilayah emosinya;


2) Menemukan cara-cara dan jalan keluar untuk mengekpresikan perasaan
dan pemikirannya;
3) Mengembangkan model diri yang akurat;
4) Termotivasi untuk mengidentifikasi dan memperjuangkan tujuannya;
5) Membangun dan hidup dalam suatu sistem nilai etika (agama);
6) Bekerja mandiri;
7) Mengatur secara kontinyu pembelajaran dan perkembangan tujuan
personalnya;
8) Berusaha mencari dan memahami pengalaman batinnya sendiri;
9) Berusaha untuk mengaktualisasikan diri;
10) Memberdayakan orang lain (memiliki tanggung jawab kemanusiaan).

24
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Lingkungan belajar yang harus diupayakan berupa menu-menu yang terkait


dengan kecerdasan intrapersonal, antara lain:

1) Menggambarkan bahwa kemampuan yang dimilikinya dapat membantu


menuju kesuksesan;
2) Merangkai dan mengejar suatu tujuan;
3) Menggambarkan perasaannya tentang sesuatu;
4) Menggunakan acuan belajar;
5) Membuat suatu jurnal;
6) Menerima umpan balik dari orang lain;
7) Mengomentari atau menilai hasil pekerjaannya.

h. Kecerdasan Natural (Naturalistic Intelligence)


Merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang terkait dengan
lingkungan alam dan merupakan kecerdasan kedelapan dari kecerdasan
yang tidak termasuk dalam teori asli Multiple Intelligences dari Gardner.
Kecerdasan ini terkait dengan sensitivitas terhadap alam dan faktor
lingkungan, misalnya mudah berinteraksi dengan hewan, mampu
memprediksi terjadinya perubahan alam, mudah mengenali berbagai spesies
hewan maupun tumbuhan. Kecerdasan ini akan lebih mudah diwujudkan
melalui pengumpulan dan penganalisaan suatu subjek yang berhubungan
dengan alam.

Pemasalahan Kesulitan Belajar Peserta Didik

Masalah yang dihadapi peserta didik dapat mengganggu proses pembelajaran.


Apabila hal yang demikian terus menerus berkelanjutan maka akan berdampak
pada kegagalan peserta didik dalam mencapai tujuan belajar. Jika terjadi
demikian, guru harus memberikan perhatian serta perlakukan khusus pada
peserta didik tersebut. Memberikan perlakuan khusus terhadap peserta ddidik
yang mengalami permasalahan emosional bertujuan agar peserta didik tidak
terganggu aktivitas belajarnya.

Irawan (2014) menyebutkan beberapa gejala-gejala yang berkaitan dengan


tingkah laku peserta didik ketika mengalami masalah emosional yang dapat
mengganggu belajar peserta didik, antara lain:

25
Kegiatan Pembelajaran 1

a. Kemunduran kualitas kerja peserta didik secara tiba-tiba


b. Sensitivitas terhadap kritik
c. Perasaan tidak suka, iri hati akan keberhasilan peserta didik lain
d. Variasi perasaan yang ekstrim dari hari ke hari
e. Derajat toleransi terhadap frustasi yang rendah, mengharapkan pemuasan
dorongan-dorongan diri dengan segera
f. Membuka rahasia atau berbohong agar peserta didik lain mengalami
kesulitan atau untuk memperlihatkan bahwa dirinya lebih baik dari peserta
didik-peserta didik lain
g. Mengeluh sakit padahal hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan dirinya
tidak menderita sakit
h. Menunjukkan hubungan sosial yang buruk dengan kelompoknya
i. Tidak ada usaha untuk melakukan atau mencoba sesuatu yang baru dan
berbeda
j. Tidak mampu mengontrol tingkah laku diri

Gejala-gejala atau ciri-ciri di atas sebagai indikasi bahwa peserta didik sedang
mengalami masalah atau gangguan dalam belajar yang bersifat emosional. Oleh
karena itu, guru harus terus membimbing serta membantu dan memberikan
perlakuan yang ekstra pada peserta didik yang sedang mengalami masalah
emosional.

Guru sebagai pengelola kelas dalam merancang pembelajaran mulai dari


perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi harus mempertimbangkan
permasalahan atau kesulitan belajar peserta didiknya. Pengelolaan atau
managemen pembelajaran yang baik akan menghasilkan kwalitas pembelajaran
yang baik pula. Sebelum disimpulkan, aspek-aspek yang dapat mempengaruhi
belajar peserta didik, baik yang bersifat individu maupun kelompok, harus
dikenali lebih dahulu.

Pertumbuhan dan Perkembangan Individual Peserta Didik

Istilah pertumbuhan biasa digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan


ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin lama semakin besar atau panjang.
Istilah perkembangan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan dalam

26
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

aspek psikologis dan sosial dimana aspek ini meliputi aspek-aspek intelek,
emosi, bahasa, bakat khusus nilai dan moral serta sikap.

a. Pertumbuhan fisik pada dasarnya merupakan perubahan fisik dari kecil atau
pendek menjadi besar dan tinggi yang prosesnya terjadi sejak sebelum lahir
hingga dewasa pertumbuhan fisik ini sifatnya dapat di indra oleh mata dan
dapat di ukur oleh satuan tertentu.
b. Perkembangan Intelektual atau daya pikir seorang peserta didik berkembang
sejalan dengan pertumbuhan saraf otaknya. Dalam tahap ini, inidividu lebih
menonjolkan sikap reflek terhadap stimular dan respon terhadap stimulan
tersebut.
c. Perkembangan emosi berhubungan erat dengan keinginan untuk segera
memenuhi kebutuhan, terutama kebutuhan primer. Jika kebutuhan itu tidak
segera dipenuhi, dia akan merasa kecewa dan sebaliknya. Kecewa dan puas
merupakan perasaan yang mengandung unsur senang dan tidak senang
seperti pada pertumbuhan bayi. Emosi ini merupakan perasaan yang disertai
oleh perubahan perilaku fisik, sebagai contoh bayi yang lapar akan menangis
dan akan semakin keras tangisannya jika tidak segera disusui atau diberi
makan. Perasaan marah ditunjukkan oleh reaksi teriakan keras dan jika
sedang merasa gembira akan melonjak-lonjak sambil tertawa lebar dan
sebagainya.
d. Perkembangan sosial, setiap individu tidak dapat berdiri sendiri atau
membutuhkan bantuan peserta didik lain untuk dapat mempertahankan
kehidupannya. Lingkungan sosial individu dalam peran perkembangannya
dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan luar keluarga, lingkungan
masyarakat.
e. Dalam perkembangan selanjutnya, orang yang dikenal semakin banyak dan
semakin heterogen dalam berkehidupan sosial. Selanjutnya diketahui bahwa
kehidupan manusia itu tidak seorang diri, harus saling membantu dan
dibantu, memberi dan diberi, dan sebagainya.
f. Perkembangan bahasa, fungsi pokok bahasa adalah sebagai alat
komunikasi atau sarana pergaulan dengan sesama. Bahasa sebagai alat
komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak, dan suara untuk
menyampaikan isi pikiran dan perasaan kepada orang lain.

27
Kegiatan Pembelajaran 1

g. Bakat khusus seorang peserta didik akan mudah diamati pada saat
kemampuan yang dimilikinya berkembang pesat, seperti kemampuan di
bidang seni, olahraga, atau keterampilan.
h. Sikap, nilai, dan moral, perkembangan moral yang terjadi masih
relatif terbatas. Peserta didik belum menguasai nilai-nilai abstrak yang
berkaitan dengan benar-salah dan baik-buruk atau inteleknya masih
terbatas. Selain itu, peserta didik belum mengetahui manfaat suatu nilai dan
norma dalam kehidupannya. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan
psikisnya, ia mulai dikenalkan dengan nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang
boleh dan yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan yang dilarang. Proses
ini dikenal dengan istilah sosialisasi nilai-nilai.

Perbedaan Individual Peserta Didik

Setiap individu memiliki variasi individual dalam perkembangan fisik maupun


psikologis. Hal ini terjadi karena perkembangan itu sendiri merupakan suatu
proses perubahan yang kompleks, melibatkan berbagai unsur yang saling
berpengaruh satu sama lain. Perbedaan yang paling mudah dikenali adalah
perbedaan fisik, seperti bentuk badan, warna kulit, bentuk muka, tinggi badan,
sikap perilaku seperti kelincahan, banyak bergerak, suka bicara, pendiam, tidak
aktif, dan nada suara.

Perbedaan dalam kecakapan motorik dipengaruhi oleh kematangan


pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berpikir seseorang yang juga
berbeda. Latar belakang keluarga, baik dilihat dari segi sosial ekonomi, kultural
adalah berbeda-beda. Demikian pula dengan lingkungan sekitar yang berbeda,
baik lingkungan sosial budaya maupun lingkungan fisik akan berpengaruh pada
perbedaan individu peserta didik.

Perbedaan bakat, bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki seseorang


sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang secara baik apabila
mendapat rangsangan dan latihan secara tepat. Oleh karena itu bakat masing-
masing individu sangat komplek. Hal ini tergantung dari individu itu sendiri dan
pemberian rangsangan maupun pelatihannya.

Perbedaan dalam kesiapan belajar, perbedaan individu tidak hanya disebabkan


oleh keragaman kematangan tapi juga oleh keragaman latar belakkang

28
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

sebelumnya, contoh: bagi anak kelas satu sekolah dasar ditemukan umur
kronologis antara 3 tahun sampai 8 tahun yang secara normal seharusnya duduk
di kelas 2 atau 3, tapi kemampuan belajarnya masih sama dengan mereka yang
duduk di kelas 1, hal ini menggambarkan pengaruh lingkungan keluarga yang
amat buruk sehingga kemampuan dan ekspresi berbahasanya kurang baik.

Manfaat Memahami Karakter Peserta Didik

Mengenal dan memahami karakter peserta didik, memberikan manfaat yang


banyak baik bagi peserta didik sendiri maupun bagi guru yang berperan
mendampingi peserta didik, akan merasakan suasana belajar yang
menyenangkan, pelayanan prima, perlakuan adil, tidak ada diskriminasi,
merasakan bimbingan yang maksimal. Bagi guru, manfaat mengenal dan
memahami karakter peserta didik merupakan langkah awal untuk memetakan
kondisi peserta didik sesuai dengan karakter masing-masing. Guru dapat
menyiapkan perencanaan pembelajaran dengan baik, memberikan pelayanan
prima dan memberi tugas sesuai kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dan
sesuai kesanggupan peserta didik. Dengan demikian guru dapat
mengembangkan potensi yang dimiliki berupa minat, bakat dan kegemarannya
dan berusaha menekan potensi negatif yang mungkin muncul dari karakter
peserta didik tidak baik yang dimilikinya. Begitu pentingnya mengenal dan
memahami karakter peserta didik dengan guru harus meluangkan waktu
bersama peserta didik dan memberikan perhatian yang maksimal dalam
membimbing mereka untuk mencapai standar kompetensi yang ditentukan.

Pembelajaran Saintifik

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik/pendekatan ilmiah adalah proses


interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu
proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik
sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah,
keluarga dan masyarakat. Proses tersebut memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan
yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial),
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk

29
Kegiatan Pembelajaran 1

bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat


manusia.

Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif
mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu,
pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada
peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya.
Agar benar- benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta
didik perlu didorong untuk memecahkan masalah, menemukan segala
sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide- idenya.

Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau


pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan
beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran
merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak,
pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning,
problem-based learning, inquiry learning. (Model model pembelajaran di atas
akan dibahas pada kelompok kompetensi berikutnya).

Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (direct


instructional) dan tidak langsung (indirect instructional). Pembelajaran langsung
adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir
dan keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi
langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP.
Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.

Pembelajaran berlangsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan


langsung, yang disebut dengan dampak pembelajaran (instructional effect).
Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung yang dikondisikan untuk` menghasilkan dampak
pengiring (nurturant effect). Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini
berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam
proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai

30
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh
seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah,
dan masyarakat.

Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler baik yang terjadi di kelas, sekolah,
dan masyarakat (luar sekolah) dilakukan dalam rangka mengembangkan moral
dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap.

Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik untuk menciptakan


lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran
dan kompetensi yang ditentukan. Strategi pembelajaran merupakan langkah-
langkah sistematik dan sistemik yang digunakan pendidik untuk menciptakan
lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran
dan tercapainya kompetensi yang ditentukan.

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual dan operasional


pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya.
Metode pembelajaran merupakan cara atau teknik yang digunakan oleh
pendidik untuk menangani suatu kegiatan pembelajaran yang mencakup antara
lain ceramah, tanya-jawab, diskusi.

Dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik, materi pembelajaran berbasis


pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran
tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik
terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran
yang menyimpang dari alur berpikir logis. Mendorong dan menginspirasi peserta
didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi,
memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Langkah-langkah pembelajaran:

Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan


keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan

31
Kegiatan Pembelajaran 1

yang terintegrasi. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi


ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan
antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia
dengan memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard
skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.

Gambar 4. Skema kompetensi piramida

Pelaksanaan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan


merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi:

Mengamati;

Menanya;
Mengumpulkan informasi/mencoba;

Menalar/mengasosiasi; dan

Mengomunikasikan.

Gambar 5. Urutan Logis Pembelajaran Saintifik

Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan


pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih

32
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan


penalaran deduktif (deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena
umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Sebaliknya, penalaran
induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik
simpulan secara keseluruhan.

Tabel 2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran

Mengamati Mengamati dengan indra Perhatian pada waktu


(observing) (membaca, mendengar, mengamati suatu objek/
menyimak, melihat, membaca suatu tulisan/
menonton, dan mendengar suatu penjelasan,
sebagainya) dengan atau catatan yang dibuat tentang
tanpa alat yang diamati, kesabaran,
waktu (on task) yang
digunakan untuk mengamati

Menanya Membuat dan mengajukan Jenis, kualitas, dan jumlah


(questioning) pertanyaan, tanya jawab, pertanyaan yang diajukan
berdiskusi tentang peserta didik (pertanyaan
informasi yang belum faktual, konseptual, prosedural,
dipahami, informasi dan hipotetik)
tambahan yang ingin
diketahui, atau sebagai
klarifikasi.

Mengumpulkan Mengeksplorasi, Jumlah dan kualitas sumber


informasi/mencoba mencoba, berdiskusi, yang dikaji/ digunakan,
mendemonstrasikan, kelengkapan informasi,
(experimenting)
meniru bentuk/gerak, validitas informasi yang di
melakukan eksperimen, kumpulkan, dan instrumen/alat
membaca sumber lain yang di gunakan untuk

33
Kegiatan Pembelajaran 1

Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran

selain buku teks, mengumpulkan data.


mengumpulkan data dari
nara sumber melalui
angket, wawancara, dan
memodifikasi/
menambahi/mengembang
kan

Menalar/Mengasos Mengolah informasi yang Mengembangkan interpretasi,


iasi sudah dikumpulkan, argumentasi dan kesimpulan
menganalisis data dalam mengenai keterkaitan informasi
(associating)
bentuk membuat kategori, dari dua fakta/konsep,
mengasosiasi atau interpretasi argumentasi dan
menghubungkan kesimpulan mengenai
fenomena/ informasi yang keterkaitan lebih dari dua fakta/
terkait dalam rangka konsep/teori, Menyintesis dan
menemukan suatu pola, argumentasi serta kesimpulan
dan menyimpulkan keterkaitan antar berbagai
jenis fakta/konsep/teori/
pendapat; mengembang kan
interpretasi, struktur baru,
argumentasi, dan kesimpulan
yang menunjukkan hubungan
fakta/konsep/teori dari dua
sumber atau lebih yang tidak
bertentangan;
mengembangkan interpretasi,
struktur baru, argumentasi dan
kesimpulan dari konsep/
teori/yang berbeda dari
berbagai jenis sumber.

34
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran

Mengomunikasika Menyajikan laporan Menyajikan hasil kajian (dari


n dalam bentuk bagan, mengamatisampai menalar)
diagram, atau grafik; dalam bentuk tulisan, grafis,
(communicating)
menyusun laporan media elektronik, multi media
tertulis; dan menyajikan dan lain-lain
laporan meliputi proses,
hasil, dan kesimpulan
secara lisan

Pendekatan saintifik meliputi lima pengalaman belajar sebagaimana tercantum


dalam tabel berikut.

Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran


(meaningful learning). Metode sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa
ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi, peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam
pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut:

a. Menentukan objek yang akan diobservasi


b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan
diobservasi
c. Menentukan secara jelas data-data yang perlu diobservasi, baik primer
maupun sekunder
d. Menentukan tempat untuk mengobservasi objek
e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk
mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar

35
Kegiatan Pembelajaran 1

f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi,


seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video
perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan
observasi dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale),
catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal
(mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan
nama-nama subjek, objek, atau faktor-faktor yang akan diobservasi. Skala
rentang, berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut
tingkatannya.

Menanya

Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari peserta


didik. Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan
pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik). Menanya dapat juga tidak diungkapkan, hanya ada di dalam
pikiran peserta didik. Untuk memancing, guru harus memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengungkapkan pertanyaan.

Kegiatan bertanya oleh guru dalam pembelajaran juga sangat penting,


sehingga tetap harus dilakukan.

a. Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik
tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta
mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus mencari
solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan
pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan.

36
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara,


mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis,
sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima
pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta
mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap
dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan
kemampuan berempati satu sama lain.

b. Kriteria pertanyaan yang baik


Kriteria pertanyaan yang baik adalah: singkat dan jelas, menginspirasi
jawaban, memiliki fokus, bersifat probing atau divergen, validatif atau
penguatan, memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang,
merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, merangsang proses
interaksi

c. Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk
memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami
kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa
yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi.
Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif dari yang lebih
rendah hingga yang lebih tinggi disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3. Tingkatan Bertanya

Tingkatan Sub tingkatan Kata-kata kunci pertanyaan


Kognitif yang Pengetahuan  Apa...  Pasangkan...
lebih rendah (knowledge)  Siapa...  Persamaan kata...
 Kapan...  Golongkan...
 Di mana...  Berilah nama...
 Sebutkan...  Dll.
 Jodohkan...

37
Kegiatan Pembelajaran 1

Tingkatan Sub tingkatan Kata-kata kunci pertanyaan


Pemahaman  Terangkanlah  Bandingkan...
(comprehnion) ...  Ubahlah...
 Bedakanlah...  Berikanlah interpretasi...
 Terjemahkanl
ah...
 Simpulkan...
Penerapan  Gunakanlah..  Carilah hubungan...
(application) .  Tulislah contoh...
 Tunjukkanlah  Siapkanlah...
...  Klasifikasikanlah...
 Buatlah...
 Demonstrasik
anlah...
Kognitif yang Analisis  Lakukan  Tunjukkanlah sebabnya…
lebih tinggi (analysis) Analisis....  Berilah alasan-alasan…
 Kemukakan
bukti-bukti…
 Mengapa…
 Identifikasika
n…
Sintesis  Ramalkanlah  Bagaimana kita dapat
(synthesis) … memecahkan…
 Bentuk…  Apa yang terjadi
 Ciptakanlah seandainya…
…  Bagaimana kita dapat
 Susunlah… memperbaiki…
 Rancanglah..  Kembangkan…
.
 Tulislah…
Evaluasi  Berilah  Berilah alasan…
(evaluation) pendapat…  Lakukan penilailan…
 Alternatif  Bandingkan…
mana yang  Bedakanlah...
lebih baik…
 Setujukah
anda…
 Kritiklah…

Mengumpulkan informasi/Eksperimen (mencoba)


Mengumpulkan informasi/eksperimen kegiatan pembelajaran antara lain:

a) Melakukan eksperimen;
b) Membaca sumber lain selain buku teks;
c) Mengamati objek/kejadian/aktivitas; dan
d) Wawancara dengan narasumber.
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik
harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi yang

38
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

sesuai. Peserta didik harus memiliki keterampilan proses untuk


mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu
menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari.

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar, maka (1) Guru


hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan
peserta didik, (2) Guru bersama peserta didik mempersiapkan perlengkapan
yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru
menyediakan kertas kerja untuk mengarahkan kegiatan peserta didik, (5)
Guru membicarakan masalah yang akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi
kertas kerja kepada peserta didik, (7) Peserta didik melaksanakan
eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja
peserta didik dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara
klasikal.

Mengasosiasi/Mengolah informasi

Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan


menalar. Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan
pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk
menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif.
Penalaran adalah proses berfikir logis dan sistematis atas fakta-kata empiris
yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran


nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. Istilah menalar di sini merupakan
padanan dari associating; bukan merupakan terjemahan dari reasonsing,
meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah
aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan
pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau
pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada
kemauan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam
peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.

39
Kegiatan Pembelajaran 1

Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi


pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar
peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini:

a) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap


sesuai dengan tuntutan kurikulum.
b) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah.
Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan
disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara
simulasi.
c) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai
dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks
(persyaratan tinggi).
d) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati.
e) Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.
f) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan
dapat menjadi kebiasaan.
g) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
h) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan
memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.
Mengomunikasikan

Mengomunikasikan merupakan ilmu dan praktik menyampaikan informasi


atau aneka jenis pesan. Selama proses pembelajaran, guru secara konsisten
mengomunikasikan pengetahuan, informasi, kepada peserta didiknya.
Kegiatan mengomunikasikan merupakan proses yang kompleks. Proses
penyampaian pesan yang salah menyebabkan komunikasi tidak akan
berjalan efektif.

Pada konteks pembelajaran dengan pendekatan saintifik,


mengomunikasikan mengandung beberapa makna, antara lain: (1)
mengomunikasikan informasi, ide, pemikiran, atau pendapat; (2) berbagi
(sharing) informasi; (3) memperagakan sesuatu; (4) menampilkan hasil
karya; dan (5) membangun jejaring.

40
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Seperti dijelaskan di atas, salah satu esensi mengomunikasikan adalah


membangun jejaring. Selama proses pembelajaran, kegiatan
mengomunikasikan antara lain dapat dilakukan melalui model pembelajaran
kolaboratif. Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih
dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Esensi kolaborasi
adalah filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan
memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik
dan disengaja untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan
bersama.

Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan dan fungsi guru lebih bersifat


direktif atau manajer belajar. Sebaliknya, peserta didik yang harus lebih aktif.
Peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan
menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.

Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman sehingga memungkinkan
peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara
bersama-sama.

Pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep


pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya
dengan situasi pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak sebagai
pembimbing dan manajer belajar ketimbang memberi instruksi dan
mengawasi secara ketat. Pada pembelajaran kolaboratif, guru berbagi tugas
dan kewenangan dengan peserta didik untuk hal-hal tertentu. Cara ini
memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi
strategi dan informasi, menghormati antarsesama, mendorong tumbuhnya
ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan
menggalakkan mereka dan mengambil peran secara terbuka dan bermakna.

41
Kegiatan Pembelajaran 1

Aktivitas Pembelajaran

Di bawah ini adalah serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk
memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang
terkait dengan uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini.

Pada tahap pertama, Anda dapat membaca uraian materi dengan teknik
skimming atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk
memperoleh gambaran umum materi.

Berikutnya Anda dianjurkan untuk membaca kembali materi secara


berurutan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari keterlewatan materi
dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini.
Fokuslah pada materi atupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik-baik
informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan
bahasan materinya.
Latihkan secara personal atau berkelompok materi praktek dan sesuaikanlah
dengan prosedur yang ada di modul. Ulangi latihan tersebut sampai Anda
terampil sesuai tingkat pencapaian yang ditentukan dalam modul.

Setelah semua materi Anda pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan


mengerjakan lembar kerja berikut.

42
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Lembar Kerja 1.1


Analisis Karateristik Peserta Didik

Tujuan kegiatan:

Melalui diskusi kelompok dan pencatatan Anda diharapkan mampu


menguasai materi karakteristik peserta didik dalam kegiatan pembelajaran ini
dengan memperhatikan kemandirian, kerjasama, kedisiplinan, dan terbuka
terhadap kritik dan saran.

Langkah kegiatan :

1) Bentuklah kelompok diskusi dan pelajari uraian materi secara bersama-


sama
2) Secara berkelompok pelajarilah lembar kerja analisis karakteristik peserta
didik
3) Diskusikan materi yang perlu dianalisis secara terbuka, saling menghargai
pendapat dengan semangat kerjasama
4) Isilah lembar kerja analisis karakteristik peserta didik pada kolom hasil
analisis berdasarkan diskusi kelompok dan selesaikan sesuai waktu
5) Masing-masing kelompok melaporkan dan mempresentasikan hasil kerja
tugas (Menghargai Prestasi/ Peduli Sosial/Tangung Jawab)
Format LK. 1.1. Analisis Karateristik Peserta Didik

No. Aspek yang Dianalisis Hasil Analisis


1. Kompetensi akademik guru
profesional
2. Mengidentifikasi jenis kecerdasan
sesuai dengan karakter peserta didik

3. Teori-teori pendidikan yang


berkaitan dengan efektivitas
kegiatan pembelajaran

4. Ciri perubahan dalam diri peserta


didik pembelajaran yang berpusat
kepada peserta diklat

43
Kegiatan Pembelajaran 1

Lembar Kerja 1.2

Tujuan:

Melalui kerja kelompok Anda diharapkan mampu menganalisis karakteristik


peserta didik dalam pendekatan pembelajaran saintifik .

Langkah kerja :

1) Bacalah modul dengan cermat dan mencari sumber lain yang relevan.
2) Kerjakanlah soal dan lembar kerja yang telah disediakan

Format Lembar Kerja (LK) Menganalisisi pendekatan pembelajaran saintifik

Kompetensi Dasar:

Indikator Pencapaian Kompetensi :

Alokasi Waktu :

Nama dan kelompok :

Tahapan Pembelajaran Kegiatan

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi

Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan

Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 1.1 dan 1.2 ini Anda
kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam
kegiatan diklat tatap muka In-On-In, Lembar Kerja 1.1 Anda kerjakan pada saat
in service learning 1 (In-1) dengan dipandu oleh faslitator. Sementara Lembar
Kerja 1.2 Anda kerjakan pada saat on the job training (On) secara mandiri
sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan pada fasilitator saat in
service learning 2 (In-2) sebagai bukti hasil kerja.

44
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Latihan/Kasus/Tugas

Dilaksanakan secara individual.


Jawablah soal esay berikut:
1. Sebutkan karakter peserta didik pembelajar!
2. Jelaskan apa yang dimaksud pembelajaran yang berpusat kepada peserta
didik!
3. Jelaskan salah satu jenis kecerdasan peserta didik!
4. Jelaskan pendekatan pembelajaran saintifik!

Rangkuman

Dengan mempelajari modul Keprofesian Berkelanjutankelompok kompetensi


1, peserta diklat dapat mendalami dimensi pedagogi pada pengembangan
materi dan proses pembelajaran yang meliputi karakteristik peserta didik dari
aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual dengan
menjelaskan beberapa teori belajar dan jenis-jenis kecerdasan dalam
pembelajaran saintifik sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Ruang lingkup materi yang disampaikan meliputi pemahaman tentang


karakteristik peserta didik. Pembelajaran akan semakin efektif kalau
hubungan antara stimulus dan respon menunjukkan hubungan yang
menyenangkan sehingga menghasilkan kualitas belajar yang baik dan
peserta didik makin giat belajar. Selanjutnya diuraikan beberapa teori belajar
Bruner, Piaget dan Vygotsy yang melatarbelakangi munculnya pembelajaran
saintifik dan perancangan pembelajaran yang mengutamakan pembelajaran
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.

Dengan demikian guru mampu mengimplementasikan pembelajaran yang


bermakna dan menyenangkan yang berpusat kepada peserta didik (student
centered) sehingga terbentuk karakteristik peserta didik pembelajar.

45
Kegiatan Pembelajaran 1

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran karakter peserta didik, beberapa


pertanyaan berikut perlu Anda jawab sebagai bentuk umpan balik dan tindak
lanjut.

Apakah setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini Anda mendapatkan


pengetahuan dan keterampilan memadai tentang karakter peserta didik?
Apakah materi kegiatan pembelajaran 1 ini telah tersusun secara sistematis
sehingga memudahkan proses pembelajaran?

Apakah Anda merasakan manfaat penguatan pendidikan karakter terutama


dalam hal kerjasama, disipilin, dan menghargai pendapat orang lain selama
aktivitas pembelajaran?
Hal apa saja yang menurut Anda kurang dalam penyajian materi kegiatan
pembelajaran 1 ini sehingga memerlukan perbaikan?

Apakah rencana tindak lanjut Anda dalam kaitannya dengan proses belajar
mengajar di sekolah setelah menuntaskan kegiatan pembelajaran karakter
peserta didik ini?

Kunci Jawaban

Penjelasan mengenai karakter peserta didik pembelajar dapat Anda temukan


dalam kegiatan pembelajaran 1 uraian materi poin 2.
Penjelasan mengenai pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik
dapat Anda temukan dalam kegiatan pembelajaran 1 uraian materi poin 5.

Penjelasan mengenai pembelajaran yang pendekatan pembelajaran


saintifikdapat Anda temukan dalam kegiatan pembelajaran 1 uraian materi
poin 5.
Penjelasan mengenai pembelajaran yang salah satu jenis kecerdasan
peserta didik dapat Anda temukan dalam kegiatan pembelajaran 1 uraian
materi poin

46
Bagian II Kompetensi Profesional
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Kegiatan Pembelajaran 2
Bentuk Not, Birama, dan Irama

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan


tentang bentuk not, birama dan irama musik secara mandiri, penuh percaya diri
dan bertanggungjawab.

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mengidentifikasi bentuk not dan tanda diam dengan benar dan disiplin

Mengidentifikasi birama dengan benar dan penuh rasa percaya diri

Mengidentifikasi irama dengan tepat secara mandiri


Menentukan pola irama dari lagu dengan bendar mandiri dan percaya diri.

Uraian Materi

Ketukan atau ritmik merupakan salah satu unsur dasar dalam musik yang
berhubungan dengan waktu. Ketukan atau pola ritmik dalam waktu
tertentu menjadi ciri dari pengolahan bunyi sebuah komposisi atau karya musik.
Pulsa (denyut) adalah ketukan yang berulang-ulang yang muncul secara teratur
disepanjang permainan musik. Untuk dapat menentukan ritme di dalam musik,
haruslah mengetahui terlebih dahulu nama, bentuk nilai not dan tanda diam.
Not dan tanda diam adalah tulisan musik yang melambangkan unsur-unsur
musik. Tulisan tersebut memberikan isyarat atau perintah kepada penyanyi atau
pemain musik, kapan nada-nada itu harus dimainkan dan kapan tidak dimainkan.

Kumpulan dari pukulan-pukulan yang teratur, dalam kelompok terkecil, disebut


dengan birama, dimana penulisannya dibatasi oleh 2 (dua) buah garis tegak
lurus yang disebut garis birama. Pada tiap ketukan pertama dari masing-masing
birama bertekanan kuat disebut dengan aksen. Birama merupakan

49
Kegiatan Pembelajaran 2

pengelompokan ketukan menjadi beberapa unit hitungan. Pengelompokan ini


menggunakan tanda birama.

Ritmik atau ketukan tersebut menjadi irama yang membentuk pola yang
dimainkan. Seperti kita pada waktu sedang berjalan kaki, berlari ketika bermain
bola, atau mengejar layang-layang, maupun seperti roda sebuah kendaraan
berputar, semua itu adalah irama.

Irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar musik. Irama
sebagai gerak teratur yang selalu mengikuti jalannya melodi akan tetapi irama
akan tetap berjalan walaupun melodi berhenti. Irama merupakan gerak musik
yang teratur serta tidak tampak dalam lagu melainkan dapat dirasakan setelah
lagu tersebut dialunkan.

Bentuk not dan tanda diam

Ketukan adalah hitungan dengan aksen tetap dan beraturan yang terdapat
dalam permainan musik. Untuk dapat menentukan ketukan dalam musik, kita
terlebih dahulu harus mengetahui dan memahami bentuk not dan tanda diam
yang digunakan dalam penulisan musik.

Bentuk dan nama not

Bentuk not Nama not

Penuh

Setengah

Seperempat

Seperdelapan

Seperenambelas

50
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Nilai Not dalam birama perempatan

Not Nilai not dalam


birama perempatan

4 ketukan

2 ketukan

1 ketukan

½ ketukan

¼ ketukan

Nilai Not dalam birama perdelapanan

Not Nilai not dalam


birama perdelapan

8 ketukan

4 ketukan

2 ketukan

1 ketukan

51
Kegiatan Pembelajaran 2

½ ketukan

Bentuk dan nama tanda diam

Bentuk tanda diam Nama tanda diam

Penuh

Setengah

Seperempat

Seperdelapan

Seperenambelas

Nilai not dalam birama perempatan

Tanda diam Nilai tanda diam dalam birama


perempatan

4 ketukan

2 ketukan

1 ketukan

½ ketukan

52
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

¼ ketukan

Nilai not dalam birama perdelapanan

Tanda diam Nilai tanda diam dalam birama


perdelapan

8 ketukan

4 ketukan

2 ketukan

1 ketukan

½ ketukan

Secara garis besar bentuk nilai not dan tanda diam dapat digambarkan
sebagai berikut :

Not

53
Kegiatan Pembelajaran 2

Tanda diam

Dalam penulisannya, not-not yang memungkinkan untuk digabungkan dapat


ditulis dengan menyatukan bendera notnya dan membentuk garis lurus.

Digabungkan menjadi

Digabungkan menjadi

Digabungkan menjadi

Digabungkan menjadi

Digabungkan menjadi

Lain halnya dengan tanda diam/istirahat tidak dapat digabungkan seperti notasi
di atas. Apabila ada tanda istirahat lebih dari satu, tanda-tanda istirahat tersebut
dapat dijumlahkan sehingga mempunyai nilai yang lebih besar.

menjadi

menjadi atau

menjadi

menjadi atau

54
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Triol
Triol terbentuk dari tiga not yang sama menjadi satu kelompok, sehingga nilai
satu kelompok tersebut sama dengan dua not pembentuknya. Triol dibedakan
menjadi:

1) Triol besar yaitu triol yang terbentuk dari tiga not seperempat ( ).

Contoh : mempunyai nilai sama dengan

2) Triol kecil yaitu triol terbentuk dari tiga not seperdelapan ( ).

Contoh: mempunyai nilai sama dengan

Untuk lebih memahami bentuk not triol, cermati notasi berikut kemudian
mainkan dengan tepuk tangan serta ulangi sampai benar-benar
memahami.

a)

b)

c)

d)

e)

55
Kegiatan Pembelajaran 2

a. Not dan tanda diam bertitik


Tanda titik di belakang not atau tanda istirahat, mempunyai harga
setengah dari not atau tanda istirahat yang diikutinya.

1) Not bertitik

Not bertitik Nilai not pada birama


perempat

6 hitungan

3 hitungan

1 ½ hitungan

¾ hitungan

2) Tanda diam bertitik

Tanda diam bertitik Nilai tanda diam pada


birama perempat

6 hitungan

3 hitungan

1 ½ hitungan

¾ hitungan

56
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Dalam penulisannya not dan tanda diam bertitik akan mempunyai nilai yang
sama dengan not dan tanda diam berikut ini:

Sama nilai dengan

Sama nilai dengan

Sama nilai dengan

Birama

a. Arti birama
Definisi birama atau maat ( Belanda ) atau metrum ( Latin ) adalah ketukan
berulang-ulang dengan teratur dalam waktu yang sama pada lagu, yang
penulisannya dibatasi oleh garis-garis vertikal. Birama adalah kelompok
denyutan musik dengan sistem hitungan tetap, dimana pada setiap hitungan
pertama bertekanan lebih kuat, muncul secara teratur di sepanjang
permainan musik.

Untuk membedakan birama satu dengan birama berikutknya, pada setiap


kelompok birama terdapat garis pembatas yang disebut garis birama. Untuk
mempermudah, kita bisa menyebut hanya jumlah ketuk tiap ruas birama,
seperti birama 2, 3, atau 4. Dalam satu birama terdapat ketukan bertekanan
dan tak bertekanan.

Untuk lebih jelasnya perhatikan keterangan berikut ini:

57
Kegiatan Pembelajaran 2

1) Birama 2
Disebut birama 2 karena pada setiap ruas birama terdapat 2 hitungan.

Contoh style musik (irama) pada keyboard adalah polka, pasodoble,


tarantel, country.
2) Birama 3
Disebut birama 3 karena pada setiap ruas birama terdapat 3 hitungan.

Contoh style musik (irama) pada keyboard adalah waltz.


3) Birama 4
Disebut birama 4 karena pada setiap ruas birama terdapat 4 hitungan.

Contoh style musik (irama) pada instrumen musik keyboard adalah pop,
8 beat, 16 beat, rock, keroncong, dan lain-lain (jenis ini mempunyai
banyak pilihan style yang terdapat pada keyboard).
4) Birama 6
Disebut birama 6 adalah di setiap ruas birama terdapat 6 hitungan.

Contoh style musik (irama) pada keyboard adalah Slow Rock, 6/8 Beat,
6/8 March, 6/8 ballad.

b. Tanda Birama
Tanda Birama (time signature) sering disebut juga sukat adalah tanda untuk
menentukan jumlah hitungan dan nilai setiap hitungan pada setiap birama.
Wujud tanda birama adalah angka bersusun yang terletak di awal lagu

58
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

setelah kunci atau tanda mula. Tanda birama digunakan untuk


mengidentifikasi jumlah ketukan dan nilai masing-masing ketukan. Angka
yang di atas menunjukkan jumlah ketukan pada setiap ruas birama. Angka
yang di bawah merupakan satuan nilai not yang dijadikan patokan tempo.
Misalnya tanda birama 4/4 mempunyai arti dalam satu birama terdapat 4 not
1/4. Tanda birama 2/4 mempunyai arti dalam satu birama terdapat 2
not seperempat dan seterusnya.

Dalam setiap birama ketukan bertekanan (kuat) selalu jatuh pada hitungan
pertama. Untuk jelasnya perhatikangambar berikut:

Fungsi tanda birama adalah untuk menentukan jumlah ketukan atau nilai
nada dalam setiap birama.

Berikut ini beberapa contoh dan penjelasan tentang tanda birama:

1) Tanda birama 4/4


4/4 adalah tanda birama yang paling umum digunakan di hampir setiap
genre musik. Tanda birama ini menunjukkan bahwa dalam setiap birama
terdapat empat hitungan/ketukan. Not pada tiap ketukan adalah not
seperempat. Dengan demikian terdapat empat not seperempat dalam
setiap birama.

59
Kegiatan Pembelajaran 2

Contoh lagu d engan tanda birama 4/4

2) Tanda birama ¾
Tanda birama 3/4 mempunyai arti pada setiap birama terdapat
tiga hitungan/ketukan dan setiap hitungan adalah not
seperempat. Dengan demikian terdapat tiga not seperempat
dalam setiap birama. Jika Anda mendengar irama waltz, maka
tanda birama yang digunakan pada irama itu adalah ¾.

60
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Contoh lagu dengan tanda birama ¾

3) Tanda birama 6/8


Tanda birama 6/8 mempunyai arti pada setiap birama terdapat enam
hitungan dan setiap hitungan bernilai seperdelapan. Dengan demikian
terdapat 6 not 1/8 dalam setiap birama.

61
Kegiatan Pembelajaran 2

Contoh lagu dengan tanda birama 6/8

4) Tanda birama 2/4


Tanda birama 2/4 mempunyai arti pada setiap birama terdapat dua
hitungan. Dalam Setiap hitungan adalah not seperempat dengan
demikian terdapat dua not seperempat dalam setiap birama.

62
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Contoh lagu dengan tanda birama 2/4

5) Tanda birama 3/8


Tanda birama 3/8 menunjukkan bahwa pada setiap birama terdapat tiga
hitungan / ketukan. Not pada setiap ketukan bernilai seperdelapan.
Dengan demikian dalam setiap birama terdapat tiga not seperdelapan.

63
Kegiatan Pembelajaran 2

Contoh lagu dengan tanda birama 3/8:

c. Birama gantung

Birama gantung adalah birama pada awal/permulaan lagu yang dimulai


bukan ketukan pertama. Birama pada awal lagu tersebut jumlah notnya
tidak lengkap / tidak sesuai dengan tanda biramanya. Kekurangan not
tersebut digenapi / dilengkapi pada birama terakhir. Perhatikan contoh
berikut ini:

64
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Irama

Irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar musik.
Irama sebagai gerak teratur yang selalu mengikuti jalannya melodi akan
tetapi irama akan tetap berjalan walaupun melodi berhenti. Irama merupakan
gerak musik yang teratur serta tidak tampak dalam lagu melainkan dapat
dirasakan setelah lagu tersebut dialunkan, irama digambarkan dalam simbol-
simbol not.

Ada beberapa ahli yang mendefinisikan irama, namun secara umum memiliki
makna yang sama. Irama merupakan urutan rangkaian gerak yang menjadi
unsur dasar musik dan tari ( Jamalus : 1989 ). Sedangkan M. Soehartono
(1986 ), menyatakan irama sebagai gerak yang teratur, dimana selalu
mengikuti jalan melodi. Akan tetapi, irama tetap berjalan walaupun melodi
berhenti. Irama bisa berjalan tanpa adanya melodi (tinggi rendah), gerak,
dengan panjang pendeknya ayunan.

Irama adalah panjang pendeknya nada yang ada dalam musik. Irama
memberikan ketukan dalam musik.

Pengertian irama sering dihubungkan dengan pola ritme tertentu yang


dinyatakan dengan nama misalnya waltz, mars, bossanova dan lain‐lain.

65
Kegiatan Pembelajaran 2

Ragam irama yg berkembang dalam musik populer dan dikenal pada


abad 20 antara lain polka, march, passadoble dan lain‐lain. Di dalam irama
terdapat istilah yang disebut Pattern yang berarti pola, sedangkan
rhythm pattern berarti pola ritme. Irama lazimnya terdiri patern atau pola
ritme tertentu yang dimainkan secara berulang oleh instrumen musik,
karena terdengar konstan dalam pengulangan yang berkali‐kali maka
disebutlah irama. Irama yang konstan dan berciri khas tertentu sering
digunakan untuk mengiringi tarian. Irama yang sering digunakan untuk
mengiringi tarian adalah rhumba, cha cha cha, salsa, tenggo, waltz dan lain‐
lain.

Irama suatu lagu dapat ditentukan dengan melihat tanda birama yang
ada. Tanda birama tertentu misalnya ¾ hanya dapat dimainkan dengan
irama tertentu yakni waltz. Sedangkan tanda birama yang lain masih dapat
ditentukan berbagai macam iramanya misalnya 4/4 akan dapat dimainkan
dengan irama 8 beat, rhumba, cha-cha-cha dan sebagainya. Cara
menentukan irama harus melihat karakter lagu, misalnya riang, tempo
cepat dan lain‐lain.

a. Irama 8 beat
Lagu populer sebagian besar menggunakan irama pop rock yang
sering disebut irama 8 beat. Disebut 8 beat karena apabila dianalisis nilai‐
nilai nadanya dan aksen‐aksennya kebanyakan menggunakan nada
dengan nilai seperdelapan. Irama 8 beat banyak digunakan untuk
mengiringi lagu‐lagu balad, dan lagu populer pada umumnya.

Pola dasar ritme 8 beat.

66
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

b. Irama 12 beat

12 beat adalah ragam irama yang menampilkan sentuhan hitungan 12


hitungan per biramanya. Dalam permainan keyboard pilihan irama lebih
cenderung ke style slowrock, lebih khususnya lagi jika melodi lagu

banyak menggunakan jenis not triol , contoh lagu antara lain Biru
ciptaan Dian PP dan Deddy Dukun, Ku Cinta Padamu (Siti Nurhaliza),
When I Need You, Only You, dan lain-lain.

Pola dasar ritme 12 beat

c. Irama bossanova

Bossanova merupakan salah satu tipe musik yang berasal dari Brazil.
Bossanova adalah istilah rhythmic style merupakan irama latin dengan
perpaduan antara jazz dan samba. Pola ritme irama bossanova
merupakan rangkaian 2 birama bersukat 4.

Pola dasar irama bossanova.

Pola Irama

Pola irama merupakan sekelompok bunyi dengan irama tertentu dalam satu
atau beberapa birama yang muncul secara berulang-ulang dan teratur
dalam sebuah lagu.

Contoh :

67
Kegiatan Pembelajaran 2

Irama ini akan muncul berulang-ulang pada lagu Bagimu Negeri ciptaan
Kusbini, maka jelaslah bahwa lagu Bagimu Negeri mempunyai pola irama
tersebut. Untuk lebih jelasnya kita simak lagu berikut ini:

68
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Aktivitas Pembelajaran

Di bawah ini adalah serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk
memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang
terkait dengan uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini.

Awali kegiatan pembelajaran dengan mengajak berdoa supaya dapat


mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.
Pada tahap pertama, Anda dapat membaca uraian materi dengan teknik
skimming atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk
memperoleh gambaran umum materi.
Berikutnya Anda dianjurkan untuk membaca kembali materi secara
berurutan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya materi yang
terlewat dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini.

Fokuslah pada materi atupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik-baik
informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan
bahasan materinya.

Setelah semua materi Anda pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan


mengerjakan lembar kerja berikut.

69
Kegiatan Pembelajaran 2

LK 2.1 Identifikasi irama

1. Pilih salah satu irama (style) pada keyboard, misalnya waltz, rhumba,
cha cha atau yang lain.
2. Mainkan irama tersebut
3. Analisislah tanda birama irama tersebut
4. Analisislah pola ritme drum irama tersebut

Lembar pengamatan

Irama yang dipilih

Tanda birama

Pola ritme drum

Diskusikan dengan kolega dari hasil pengamatan dari LK di atas.

1) Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 2.1 ini Anda
kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam
kegiatan diklat tatap muka In-On-In, Lembar Kerja 2.1 Anda kerjakan
pada saat on the job training (On) secara mandiri sesuai langkah kerja
yang diberikan dan diserahkan pada fasilitator saat in service learning 2
(In-2) sebagai bukti hasil kerja.
2) Untuk memperdalam pemahaman dilakukan diskusi mengenai materi
pembelajaran dengan semangat gotong royong antar peserta sehingga
memperkuat kemampuan dan menambah integritas masing-masing
perserta.

70
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Latihan/Tugas

Kerjakan soal-soal berikut ini dengan jujur dan penuh percaya diri:

1) Buatlah not dengan nilai tersebut dibawah ini apabila notasi bernilai 1
hitungan!
a. 4 hitungan :
b. 9 hitungan :
c. 6 ½ hitungan :
d. 11 hitungan :
e. 2 ½ hitungan
f. 8 hitungan :
g. 12 ½ hitungan :
h. 10 hitungan :
i. 9 hitungan :

2) Buatlah not dengan nilai tersebut dibawah ini apabila notasi bernilai 1
hitungan!
a. 3 hitungan:
b. 4 ½ hitungan:
c. 6 ½ hitungan:
d. 11 hitungan:
e. 2 ½ hitungan:
f. 8 hitungan:
g. 12 ½ hitungan:
h. 10 hitungan:

71
Kegiatan Pembelajaran 2

3) Mainkan notasi berikut dengan tepuk tangan

a.

b.

c.

d.

72
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

e.

4) Tulislah pola irama dari lagu berikut ini.

73
Kegiatan Pembelajaran 2

Rangkuman

Ketukan atau ritmik merupakan salah satu unsur dasar dalam musik yang
berhubungan dengan waktu. Ketukan atau pola ritmik dalam waktu tertentu
menjadi ciri dari pengolahan bunyi sebuah komposisi atau karya musik. Pada
intinya rentang waktu berada pada beberapa bentuk, yakni sebentar atau
pendek, sedang, dan lama atau panjang. Ada juga rentang waktu yang disebut
tempo dengan ketukan cepat, sedang, dan lambat. Ritme adalah panjang
pendeknya bunyi atau tanda diam dari serangkaian not atau tanda diam yang
dihitung dengan pulsa. Pulsa adalah ketukan yang teratur dan berulang-ulang
yang muncul secara teratur disepanjang permainan musik. Untuk dapat
menentukan ritme didalam musik, haruslah mengetahui terlebih dahulu
tentang nama, bentuk dan nilai not dan tanda diam. Not adalah notasi yang
melambangkan bunyi. Tanda diam adalah notasi yang melambangkan diam.

Birama merupakan pengelompokan ketukan menjadi beberapa unit hitungan.


Pengelompokan ini menggunakan tanda birama. Tanda birama biasa ditulis pada
permulaan lagu setelah tanda kunci, dan dinyatakan dengan angka bersusun.
Tanda birama yang kita kenal antara lain 2/4, ¾,

74
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

4/4, 6/8, dan seterusnya. Angka pembilang menunjukkan jumlah ketukan dalam
setiap ruas birama, angka penyebut menunjukkan nilai nada yang mendapatkan
satu hitungan. Misalnya, tanda birama 4/4 mempunyai makna dalam satu ruas
birama terdapat empat ketukan sedangkan not yang mendapat satu hitungan
adalah not seperempat. Dalam penulisannya, tiap kelompok dibatasi dengan
garis pembatas yang disebut garis birama. Dalam satu birama terdapat ketukan
yang bertekanan kuat atau beraksen dan ketukan tak bertekanan atau lemah.

Pola-pola ritmik atau ketukan tersebut menjadi irama yang membentuk pola yang
dimainkan. Seperti kita sedang berjalan kaki, berlari ketika bermain bola atau
mengejar layang-layang, maupun seperti roda sebuah kendaraan berputar,
semua itu adalah irama. Ketukan dan irama musik pun sangat membantu
seorang penari untuk menentukan gerakannya.

75
Kegiatan Pembelajaran 2

Umpan Balik/Tindak Lanjut

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 2 Unsur-unsur musik, beberapa


pertanyaan berikut perlu Anda jawab sebagai bentuk umpan balik dan tindak
lanjut.

Apakah setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 ini Anda mendapatkan


pengetahuan dan keterampilan memadai tentang unsur-unsur musik?
Apakah materi kegiatan pembelajaran 2 ini telah tersusun secara sistematis
sehingga memudahkan proses pembelajaran?

Apakah Anda merasakan manfaat penguatan pendidikan karakter terutama


dalam hal kemandirian, kerjasama, disipilin, dan menghargai pendapat orang
lain selama aktivitas pembelajaran?

Hal apa saja yang menurut Anda kurang dalam penyajian materi kegiatan
pembelajaran 2 ini sehingga memerlukan perbaikan?
Apakah rencana tindak lanjut Anda dalam kaitannya dengan proses belajar
mengajar di sekolah setelah menuntaskan kegiatan pembelajaran 2 unsur-
unsur musik?

Sebagai bahan refleksi renungkan apakah materi-materi yang telah dipelajari


pada kegiatan pembelajaran ini sudah mengitegrasikan pendidikan karakter
yang harus ditanamkan kepada para siswa.

76
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Kegiatan Pembelajaran 3
Penulisan Notasi Musik

Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan dapat memahami penulisan


naskah musik sebagai sarana pengembangan pembelajaran musik, kreativitas,
kemandirian, tanggungjawab dan percaya diri.

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mendeskripsikan konsep penulisan notasi musik (not balok) dengan penuh


percaya diri

Menjelaskan kosep penulisan not angka dengan mandiri dan


bertanggungjawab

Uraian Materi

Penulisan notasi musik (not balok)

Nada atau not secara visual terdapat pada garis para nada, dan letaknya
dapat berubah menurut tangga nada atau kunci yang digunakan. Garis para
nada terdiri dari 5 garis sejajar horisontal, terdapat 4 spasi diantaranya.
Sebuah partitur atau teks music lazimnya dilengkapi dengan kunci, tanda
kunci, garis birama, garis bantu, spasi bantu, garis penutup dan tanda
baca yang diperlukan. Garis Paranada

Garis paranada terdiri 5 buah garis sejajar horisontal yang digunakan untuk
meletakkan not atau nada. Garis-garis itu jika diberi nomer urutannya
sebagai berikut:

77
Kegiatan Pembelajaran 3

Diantara garis-garis tersebut terdapat selang yang sering disebut spasi.


Penomeran spasi seperti berikut ini:

Garis Bantu

Fungsi garis bantu dalam para nada adalah untuk menuliskan nada- nada di
luar garis para nada, baik di atas ataupun di bawah garis paranada.

Jadi garis paranada terdiri dari lima buah garis sejajar dan empat spasi
dihitung dari bawah. Sedangkan simbol nadanya berbentuk bulat telur
yang dituliskan miring ke kanan. Notasi tersebut dapat diletakkan pada
garis dan juga dapat pada spasi, seperti contoh berikut ini :

Penulisan not pada garis

78
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Penulisan not pada spasi

Penulisan not pada garis bantu

Notasi yang ditulis di atas belum dapat diketahui nadanya atau belum
mempunyai nama. Untuk dapat mengetahui nama nadanya garis para nada
harus dilengkapi dengan kunci (cleft).

Kunci (Cleft)

Kunci (Cleft) adalah lambang yang digunakan untuk menentukan suatu


nada pada garis para nada dapat dibaca atau diketahui namanya. Kunci
diletakkan pada awal setiap garis paranada. Ada 3 macam kunci yang
dipakai sebagai patokan dalam notasi musik, yaitu kunci G, F, dan C.Kunci G

Kunci G berfungsi untuk menentukan not yang terletak pada garis ke dua
adalah nada g1. Kunci G digunakan untuk menuliskan nada-nada tinggi,
sering juga disebut dengan kunci treble (biola). Dengan adanya kunci G ini

79
Kegiatan Pembelajaran 3

maka dapat diketahui pula not-not yang terletak pada garis dan spasi yang
lain.

1) Kunci F

Kunci F berfungsi untuk menentukan nada F yang terdapat


pada garis ke empat dari bawah dan garis ke dua dari atas.
Kunci F, digunakan untuk menuliskan nada-nada
rendah, sering disebut juga kunci bas (bass clef). Dengan
adanya kunci F, maka not yang terdapat pada garis dan
spasi yang lainnya dapat diketahui. Nada-nada yang
terdapat dalam kunci F sebagai berikut:

80
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Pada kunci F (bass) yang penting adalah titik di bawah dan di atas garis ke
empat dari garis para nada. Pada garis ke empat itulah terletak nada F.
Letak nada notasi balok sudah menunjukkan ketinggian nada. Garis
paranada dengan Kunci F nada yang paling tinggi adalah b, sedangkan
pada kunci G nada paling rendah adalah d. Kalau kita sambungkan kedua
rangkaian nada ini maka antara nada b dan d terdapat kekurangan satu
nada, yaitu nada c, karena nada c tersebut letaknya ditengah-tengah antara
kunci F dan kunci G. Oleh sebab itu nada c ini disebut nada c tengah
(midle c) dan tertulis pada garis bantu. Nama notasi dalam kunci G maupun
kunci F berdasarkan tinggi rendahnya nada adalah sebagai berikut:

Notasi garis paranada di atas terdapat dua buah kunci yaitu kunci G dan
kunci F. Notasi diatas menunjukkan bahwa kunci G dan kunci F saling
berhubungan dan menunjukkan bahwa nada-nada dalam kunci F lebih
rendah dari pada nada-nada yang terdapat dalam kunci G. Nama-nama
nadanya disusun secara berurutan untuk memperjelas posisi not dalam garis
paranada.

81
Kegiatan Pembelajaran 3

2) Kunci C

Kunci C berfungsi untuk menentukan letak nada C. Kunci ini mempunyai 5


tempat / posisi tinggi rendah yang berbeda pada garis para nada. Nada yang
terletak di depan kunci C tepat di tengah adalah c1. Nada berikutnya
menyesuaikan dengan posisi/letaknya. Karena letaknya yang dapat
berpindah tempat, kunci ini juga sering di sebut movable clef. Kunci ini
biasanya hanya digunakan untuk penulisan instrumen biola alto dan cello.

Kunci C berfungsi untuk menentukan letak nada c1 pada garis ketiga untuk
kunci C alto.

Pada awalnya kunci C merupakan kunci yang digunakan untuk menulis


suara manusia (paduan suara), sehingga ada beberapa jenis
sesuai dengan pembagian wilayah suara manusia.

Kunci C tersusun sebagai berikut :

82
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Penulisan Tangkai Not

Penulisan tangkai not yang menggunakan satu jalur melodi dalam sebuah
para nada ditulis dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Tangkai ke atas, untuk not yang terletak di bawah garis ke–3


b) Tangkai ke bawah, untuk not yang terletak di atas garis ke–3
c) Not yang terletak tepat pada garis ke 3 tangkai boleh ke atas boleh ke
bawah.
d) Bendera selalu di sebelah kanan dari tangkai not.
e) Perhatikan contoh berikut ini:

Sedangkan untuk penulisan notasi musik yang menggunakan 2 (dua) jalur


melodi dalam sebuah paranada seperti dalam penulisan aransemen SATB,
maka tangkai not ditulis dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Untuk SA dengan kunci G, Sopran tangkai ke atas, Alto tangkai ke


bawah.
b) Untuk TB dengan kunci F, Tenor tangkai ke bawah, Bass tangkai ke
atas.
c) Bendera selalu di sebelah kanan dari tangkai not.

83
Kegiatan Pembelajaran 3

Perhatikan contoh di bawah ini:

Contoh Penulisan Lagu Menggunakan Notasi Balok

84
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Tanda Ulang

Abreviatura / tanda ulang adalah tanda baca yang digunakan untuk memberi
tahu pemain musik / pembaca partitur agar mengulang bagian lagu yang
dimaksud. Tanda ini mempunyai maksud agar partitur menjadi lebih praktis
dan lebih ringkas penulisannya, tetapi tidak menyulitkan musisi yang
memainkannya. Ada beberapa tanda ulang yang mempunyai fungsi
berbeda disesuaikan dengan kebutuhan, antara lain:

1) Garis dobel bertitik / repeat:

Tanda ini mempunyai maksud setelah sampai pada tanda repeat ( )


diulang dari birama pertama.

85
Kegiatan Pembelajaran 3

Perhatikan beberapa contoh berikut ini:

Notasi di atas dimainkan seperti di bawah ini:

2) Garis dobel bertitik (repeat dobel)

Tanda repeat, artinya notasi yang ada di antara tanda repeat tersebut
dimainkan dua kali.

86
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Dimainkan :

Contoh Lagu bertanda repeat

3) Garis dobel bertitik disertai angka 1, 2 ( )


Tanda repeat dengan maksud satu atau beberapa birama yang ditandai
dengan angka 1 (kamar1) dibagian akhir phrase lagu tidak diulang, tetapi
langsung melompat pada birama yang ditandai angka 2.(kamar2)

87
Kegiatan Pembelajaran 3

Dimainkan :

4) DC (Da Capo)
Da capo adalah bahasa Itali. Da artinya diulang, Capo artinya kepala.
Maksudnya tanda ini memberi informasi untuk diulang dari atas atau dari
awal.

Dimainkan :

88
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Contoh lagu:

5) DC al Fine
DC maksudnya diulang dari awal, al fine artinya sampai tulisan fine. Fine itu
sendiri artinya akhir. Jadi maksudnya lagu diulang dari awal dan berhenti
pada tulisan fine.

89
Kegiatan Pembelajaran 3

Dimainkan :

6) DS ( ) al Fine

Dal Segno al fine, artinya diulang dari tanda dan berakhir pada Fine

Dimainkan :

90
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Contoh Lagu :

7) DS to Coda
Dal Segno to Coda artinya diulang dari tanda (segno) sampai menemukan
tulisan to coda langsung melompat pada birama bertanda coda

Ditulis :

Dimainkan :

91
Kegiatan Pembelajaran 3

1) Pengulangan dari sekelompok nada

Ditulis :

Dimainkan :

2) Pengulangan dari birama

Ditulis :

Dimainkan :

3) Garis tebal dengan angka diatasnya.

Ditulis :

Tanda tersebut digunakan untuk menyatakan diam selama 2 ruas


birama. Angka 2 disesuaikan dengan kebutuhan / berapa birama yang akan
istirahat.

92
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Penulisan Notasi Angka

Istilah do re mi fa sol la si do atau sering disebut solmisasi ini berasal dari suku
pertama ”Hymne Johannes” ciptaan Guido D’arezzo (955-1050), sehingga
sistem ini juga disebut sistem Guidonis. Adapun syair Hymne Johannes adalah
sebagai berikut:

Berbeda dengan notasi balok yang mampu menulis sampai dengan tujuh oktaf,
notasi angka lazimnya hanya meliputi 3 oktaf saja, yaitu oktaf rendah, oktaf
normal, dang oktaf tinggi, yang digambarkan sebagai berikut:

Pada not angka tiap satu nada dinyatakan dengan satu angka yang nilainya
satu hitungan atau satu ketukan. Jika dibelakang nada diletakkan satu titik,
maka panjang nada (durasi) menjadi dua hitungan atau dua ketukan, dan
seterusnya tiap perpanjangan satu hitungan harus ditambah satu titik. Sebagai
contoh:

93
Kegiatan Pembelajaran 3

Untuk mendapatkan nada setengah ketuk dan seperempat ketuk, maka


diatas nada dihubungkan dengan garis:

Untuk setengah ketukan


dihubungkan dengan
satu garis.

Untuk seperempat
ketukan dihubungkan
dengan dua garis

Untuk menaikkan dan menurunkan nada setengah laras, dalam notasi angka
dinyatakan dengan memberi garis miring pada nada yang dikehendaki. Garis
miring ke kanan ( / ) untuk menaikkan nada setengah laras. Garis miring ke kiri (
\ ) untuk menurunkan nada setengah laras, sebagai contoh:

94
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Contoh Penulisan Lagu Dengan Menggunakan Notasi Angka

Aktifitas Pembelajaran

Di bawah ini adalah serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk
memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang
terkait dengan uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini.

1. Awali kegiatan pembelajaran dengan mengajak berdoa supaya dapat


mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.
2. Pada tahap pertama, Anda dapat membaca uraian materi dengan teknik
skimming atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk
memperoleh gambaran umum materi.
3. Berikutnya Anda dianjurkan untuk membaca kembali materi secara
berurutan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya materi yang
terlewat dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini.
4. Fokuslah pada materi atupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik-baik
informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan
bahasan materinya.

95
Kegiatan Pembelajaran 3

5. Setelah semua materi Anda pahami, lakukan aktivitas pembelajaran


dengan mengerjakan lembar kerja berikut.

Lembar kerja 3.1 pengamatan tentang teks lagu

Petunjuk:

Pilihlah suatu partitur/ teks lagu kemudian lakukan pengamatan tentang:

a. Penulisan notasi musik


b. Tanda kunci/clef
c. Tanda ulang
d. Aturan penulisan notasi
e. Hal-hal lain berkaitannya dengan penulisan partitur musik.
Uraiakan hasil pengamatan di bawah ini:

1) Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 3.1, ini Anda
kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam
kegiatan diklat tatap muka In-On-In, Lembar Kerja 3.1Anda kerjakan
pada saat on the job training (On) secara mandiri sesuai langkah kerja
yang diberikan dan diserahkan pada fasilitator saat in service learning 2
(In-2) sebagai bukti hasil kerja.
2) Untuk memperdalam pemahaman dilakukan diskusi mengenai materi
pembelajaran dengan semangat gotong royong antar peserta sehingga
memperkuat kemampuan dan menambah integritas masing-masing
perserta

96
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Latihan/Tugas

1. Jelaskan tentang penulisan naskah musik!

2. Buatlah tanda kunci G, C, dan F pada garis paranada!

3. Jelaskan tentang DC al Fine!

4. Jelaskan DS Al Fine!

Rangkuman

Dalam bermain musik, biasanya menggunakan notasi not balok yang ditulis
pada garis paranada. Garis paranada secara internasional disebut sebagai staff.
Garis paranada terdiri dari 5 garis horisontal sejajar dengan jarak yang sama.
Tiap garis dan tiap spasi memiliki bunyi atau nada yang berbeda. Dalam aturan
penulisan, tangkai ke atas, untuk not-not yang terletak pada/di bawah garis ke–
3, tangkai ke bawah, untuk not-not yang terletak pada/di atas garis ke–3,
bendera selalu di sebelah kanan dari tangkai not. Sedangkan untuk
penulisan notasi musik yang menggunakan 2 (dua) jalur melodi dalam sebuah
paranada seperti dalam penulisan aransemen terutama SATB (kecuali not
penuh), maka not-not tersebut ditulis dengan ketentuan sebagai berikut tangkai
ke atas, untuk nada-nada dari melodi atas, tangkai ke bawah, untuk nada-nada
dari melodi bawah, bendera selalu di sebelah kanan dari tangkai not. Tanda
kunci yang paling sering digunakan adalah kunci G dan kunci F. Pada kunci
G, letak nada G adalah garis paranada yang dilewati lengkungan spiral kunci
G. Sedangkan pada kunci F, letak nada F adalah garis paranada yang berada di
antara dua titik kunci F.

Abreviasi atau bentuk tanda ulang adalah tanda baca yang difungsikan untuk
memberitahukan pada pemain musik agar mengulang bagian melodi lagu yang
dimaksud. Setiap lagu tidak selalu sama dalam menggunakan tanda ulang ini,
untuk itu tanda ulang atau abreviasi yang digunakan juga tidak selalu sama.
Penggunaan tanda abreviasi ini mempunyai maksud agar dalam penulisan
musik dapat lebih praktis, ringkas serta mempermudah dalam membaca
partitur musik/lagu. Tanda yang sering digunakan dalam musik antara lain:

97
Kegiatan Pembelajaran 3

Umpan Balik / Tindak Lanjut

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 3 penulisan musik, beberapa


pertanyaan berikut perlu Anda jawab sebagai bentuk umpan balik dan tindak
lanjut.

1. Apakah setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 3 ini Anda mendapatkan


pengetahuan dan keterampilan memadai tentang penulisan musik?

2. Apakah materi kegiatan pembelajaran 3 ini telah tersusun secara sistematis


sehingga memudahkan proses pembelajaran?

3. Apakah Anda merasakan manfaat penguatan pendidikan karakter terutama


dalam hal kemandirian, kerjasama, disipilin, dan menghargai pendapat orang
lain selama aktivitas pembelajaran?

4. Hal apa saja yang menurut Anda kurang dalam penyajian materi kegiatan
pembelajaran 3 ini sehingga memerlukan perbaikan?

5. Apakah rencana tindak lanjut Anda dalam kaitannya dengan proses belajar
mengajar di sekolah setelah menuntaskan kegiatan pembelajaran 3 penulisan
musik ini?

Sebagai bahan refleksi renungkan apakah materi-materi yang telah dipelajari


pada kegiatan pembelajaran ini sudah mengitegrasikan pendidikan karakter
yang harus ditanamkan kepada para siswa.

98
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Kegiatan Pembelajaran 4
Tangga Nada dan Tanda Mula

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini peserta memiliki pemahaman tentang tangga


nada, sehingga dapat mengaplikasikan materi pembelajaran dengan tepat dan
mandiri pada kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Indikator Pencapaian Kompetensi

Menjelaskan arti tangga nada dengan baik dan benar

Menjelaskan tangga nada diatonis mayor dan minor natural dengan benar
dan penuh percaya diri.
Mendeskripsikan arti tanda mula (key sign) dengan tepat dan mandiri

Menjelaskan tangga nada diatonis bertanda mula kres (#) mayor dan minor
dengan benar dan penuh percaya diri.

Menjelaskan tangga nada diatonis bertanda mula mol ( ) mayor dan minor
dengan benar dan penuh percaya diri.
Menjelaskan tangga nada kromatis dengan benar dan penuh percaya diri.

Uraian Materi

Tangga nada

Tangga nada adalah deretan nada (not) dalam pola yang berurutan dari dasar
nada hingga nada tertinggi dalam sistem susunannya. Tangga nada diatonis
adalah tangga nada yang memiliki 7 nada pokok dalam sistem susunannya,
dimana jarak antar nada terdiri dari jarak penuh dan tengahan. Terdapat 2
macam tangga nada diatonis yakni tangga nada mayor dan tangga nada minor.

99
Kegiatan Pembelajaran 4

a) Tangga nada Mayor


Tangga nada mayor adalah tangga nada diatonik yang dimulai dengan nada
do dan diakhiri dengan nada do satu oktaf lebih tinggi.

b) Tangga nada Minor


Tangga nada minor adalah tangga nada diatonis yang dimulai dengan nada
la dan diakhiri dengan nada la satu oktaf lebih tinggi. Tangga nada minor
debedakan menjadi :

1) Tangga nada minor asli

2) Tangga nada minor harmonis

3) Tangga nada minor melodis

Untuk tangga nada minor melodis ini, jika dimainkan dari nada pertama
sampai nada tertinggi:
la – si do – re- mi - fi – sel – la
tetapi kembalinya seperti minor asli yaitu:
la – sol – fa – mi – re – do – si – la.

100
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

4) Tanga nada minor zigana

Tangga nada natural (tanpa tanda mula)

Sebuah tangga nada atau teks suatu lagu yang tidak ada tanda mulanya
disebut tangga nada natural. Hal itu menunjukkan bahwa susunan nada
dalam tangganadanya terdiri dari nada-nada natural yang tidak harus
dinaikkan atau diturunkan jarak antar nadanya.

Tangga nada natural adalah C Mayor atau A minor. Untuk lebih memahami
tentang hal ini, akan dijelaskan dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis
paranada.

Susunan tangga nada C mayor pada tuts piano dan garis paranada adalah
sebagai berikut:

Gambar 6. tangga nada C Mayor pada keyboard

101
Kegiatan Pembelajaran 4

Susunan tangga nada A minor asli pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:

Gambar 7. tangga nada A minor asli pada keyboard

Susunan tangga nada A minor harmonis pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:

Gambar 8. tangga nada A minor harmonis pada keyboard

102
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Nada-nada papan hitam pada keyboard adalah merupakan nada- nada putih

yang dinaikkan dengan menggunakan tanda kruis ( ) atau diturunkan

dengan menggunakan tanda mol ( ) sebanyak ½ laras.

Nada C yang Nada D yang


dinaikkan ½ dinaikkan ½ menjadi
menjadi Cis (C ) Dis (D )

Nada D yang Nada E yang


diturunkan ½ diturunkan ½

menjadi Es (D ) menjadi Des (C )

Contoh penulisan lagu yang bertangganada natural

103
Kegiatan Pembelajaran 4

Tangga nada dengan tanda mula (key signature)

Tanda mula adalah tanda accidental wajib yang terletak pada awal partitur
tepatnya setelah kunci (cleft) sebelum tanda birama. Tanda mula adalah
tanda yang ditulis pada awal lagu berfungsi untuk menentukan tonika yang
digunakan dalam lagu. Tanda mula sangat berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan dengan tangga nada. Ada tiga macam tanda ini yakni: natural
atau netral ( tanpa tanda mula), tanda mula kres ( ), dan tanda mula mol

( ).

Tangga nada bertanda mula kres

1) Tanda mula 1 kres


Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada G Mayor atau E
minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan dalam gambar
tuts piano/keyboard dan garis paranada.

Susunan tangga nada G mayor pada tuts piano dan garis paranada adalah
sebagai berikut:

Gambar 9. tangga nada G Mayor pada keyboard

104
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Susunan tangga nada E minor harmonis pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:

Gambar 10. tangga nada E minor harmonis pada keyboard

Contoh penulisan lagu menggunakan tangga nada G Mayor:

105
Kegiatan Pembelajaran 4

2) Tanda mula 2
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada D Mayor atau
B minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan dalam
gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.

Susunan tangga nada D mayor pada tuts piano dan garis paranada adalah
sebagai berikut:

Gambar 11. tangga nada B Mayor pada keyboard

Susunan tangga nada B minor harmonis pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:

Gambar 12. tangga nada B minor harmonis pada keyboard

106
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 2 :

3) Tanda mula 3

Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada A Mayor atau
Fis minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan
dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada. Susunan tangga
nada A mayor pada tuts piano dan garis paranada adalah sebagai berikut:

Gambar 13. tangga nada A Mayor pada keyboard

107
Kegiatan Pembelajaran 4

Susunan tangga nada Fis minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:

Gambar 14. tangga nada F minor pada keyboard

Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 3 :

108
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

4) Tanda mula 4
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada E Mayor atau
Cis minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan
dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada. Susunan tangga
nada E mayor pada tuts piano dan garis paranada adalah sebagai berikut:

Gambar 15. tangga nada E Mayor pada keyboard

109
Kegiatan Pembelajaran 4

Susunan tangga nada C minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:

Gambar 16. tangga nada C minor harmonis pada keyboard

Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 4 :

110
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

5) Tanda mula 5
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada B Mayor atau G
minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan dalam
gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.

Susunan tangga nada B mayor pada tuts piano dan garis paranada adalah
sebagai berikut:

Gambar 17. tangga nada B Mayor pada keyboard

Susunan tangga nada G minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:

Gambar 18. tangga nada G minor harmonis pada keyboard

111
Kegiatan Pembelajaran 4

Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 5 :

112
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

6) Tanda mula 6

Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada F Mayor atau D

minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan dalam

gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada. Susunan tangga nada F


mayor pada tuts piano dan garis paranada adalah sebagai berikut:

Gambar 19. tangga nada F Mayor pada keyboard

Susunan tangga nada D minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:

Gambar 20. tangga nada D minor harmonis pada keyboard

113
Kegiatan Pembelajaran 4

Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 6 :

7) Tanda mula 7
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada C Mayor atau A
minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan dalam
gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.

114
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Susunan tangga nada C mayor pada tuts piano dan garis paranada adalah
sebagai berikut:

Gambar 21. tangga nada C Mayor pada keyboard

Susunan tangga nada A minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:

Gambar 22. tangga nada A m harmonis pada keyboard

115
Kegiatan Pembelajaran 4

Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 7 :

Tangga nada bertanda mula mol ( )

a) Tanda mula 1
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada F Mayor atau d
minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan dalam
gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.

Susunan tangga nada F mayor pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:

116
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Gambar 23. tangga nada F Mayor pada keyboard

Susunan tangga nada D minor harmonis pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:

Gambar 24. tangga nada D minor harmonis pada keyboard

117
Kegiatan Pembelajaran 4

Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 1 m o l :

b) Tanda mula 2

Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada Bes Mayor atau
G minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan dalam
gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.

Susunan tangga nada Bes mayor pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:

118
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Gambar 25. tangga nada Bes Mayor pada keyboard

Susunan tangga nada G minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:

Gambar 26. tangga nada G minor harmonis pada keyboard

119
Kegiatan Pembelajaran 4

Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 2 mol:

c) Tanda mula 3
Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada Es Mayor atau
B minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan dalam
gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.

Susunan tangga nada Es mayor pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:

120
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Gambar 27. tangga nada Es Mayor pada keyboard

Susunan tangga nada C minor harmonis pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:

Gambar 28. tangga nada Cminor harmonis pada keyboard

121
Kegiatan Pembelajaran 4

Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 3 (mol) :

d) Tanda mula 4 (mol)


Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada As Mayor atau
F minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan dalam
gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.

Susunan tangga nada As mayor pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:

122
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Gambar 29. tangga nada As Mayor pada keyboard

Susunan tangga nada F minor harmonis pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:

Gambar 30. tangga nada F minor harmonis pada keyboard

123
Kegiatan Pembelajaran 4

Contoh penulisan lagu menggunakan 4 mol :

a. Tanda mula 5 mol

Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada Des Mayor atau
Bes minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan dalam
gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada. Susunan tangga nada Des
mayor pada tuts piano dan garis paranada adalah sebagai berikut.

124
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Gambar 31. tangga nada Des Mayor pada keyboard

Susunan tangga nada Bes minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:

Gambar 32. Tangga nada Bes minor harmonis pada keyboard

125
Kegiatan Pembelajaran 4

Contoh penulisan lagu menggunakan tangga nada Des mayor

126
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

e) Tanda mula 6 (mol)


Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada Ges Mayor atau
Es minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan dijelaskan dalam
gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.

Susunan tangga nada Ges mayor pada tuts piano dan garis paranada
adalah sebagai berikut:

Gambar 33. tangga nada Ges Mayor pada keyboard

Susunan tangga nada Es minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:

127
Kegiatan Pembelajaran 4

Gambar 34. tangga nada Es minor harmonis pada keyboard

Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 6 (mol) :

128
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

f) Tanda mula 7 (mol)


Tanda mula ini berfungsi untuk menentukan tangga nada Ces Mayor
atau As minor. Untuk lebih memahami tentang hal ini, akan
dijelaskan dalam gambar tuts piano/keyboard dan garis paranada.
Susunan tangga nada Ces mayor pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:

129
Kegiatan Pembelajaran 4

Gambar 35. tangga nada C M a y o r pada keyboard

Susunan tangga nada As minor harmonis pada tuts piano dan garis
paranada adalah sebagai berikut:

Gambar 36. tangga nada As minor harmonis pada keyboard

130
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Contoh penulisan lagu menggunakan tanda mula 7 :

Tangga nada kromatis

Tangga nada kromatis adalah tangga nada yang memiliki 12 nada pokok yang
masing-masing bergerak melangkah ½ laras antara nada yang satu ke nada
berikutnya, susunannya adalah sebagai berikut:

131
Kegiatan Pembelajaran 4

Aktivitas Pembelajaran

Di bawah ini adalah serangkaian kegiatan belajar yang dapat Anda lakukan untuk
memantapkan pengetahuan, keterampilan, serta aspek pendidikan karakter yang
terkait dengan uraian materi pada kegiatan pembelajaran ini.

Awali kegiatan pembelajaran dengan mengajak berdoa supaya dapat


mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.
Pada tahap pertama, Anda dapat membaca uraian materi dengan teknik
skimming atau membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk
memperoleh gambaran umum materi.

Berikutnya Anda dianjurkan untuk membaca kembali materi secara


berurutan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya materi yang
terlewat dalam bahasan kegiatan pembelajaran ini.

Fokuslah pada materi atupun sub materi yang ingin dipelajari. Baca baik-baik
informasinya dan cobalah untuk dipahami secara mandiri sesuai dengan
bahasan materinya.
Setelah semua materi Anda pahami, lakukan aktivitas pembelajaran dengan
mengerjakan lembar kerja berikut.

132
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

LK4.1 Analisis tangga nada natural


Petunjuk:

1) Buatlah notasi tangga nada mayor natural


2) Amatilah tuts keyboard atau piano, tuts mana saja yang harus ditekan
untuk memainkan tangga nada mayor natural.
3) Diskusikan dengan peserta lain mengenai tuts keyboard tangga nada
natural
4) Rumuskan / simpulkan formula jarak tangga nada mayor natural
Lembar pengamatan Tangga nada mayor natural

1. Tangga nada
mayor natural

2. Tuts yang harus


ditekan (beri
tanda)

3. Kesimpulan tuts
tangga nada
mayor natural

4. Formula jarak

133
Kegiatan Pembelajaran 4

LK 4.2 Membuat tangga nada mayor beertanda mula kres

Petunjuk:

1. Diketahui formula jarak tangga nada mayor adalah


1 – 1 – ½ - 1 – 1- 1- ½
2. Buatlah tangga nada mayor dengan formula di atas pada tuts keyboard, dimulai
dari ke 5 tangga nada natural (nada G).

3. Diskusikan dengan peserta lain mengenai tuts keyboard tangga nada mayor baru
ini.
4. Susunlah nada-nada tangga nada mayor baru ini sesuai dengan formula jarak
tangga nada mayor.
5. Susunlah tangga nada baru berikutnya menggunakan nada ke lima dari tangga
nada G
6. Susunlah tangga nada baru berikutnya menggunakan nada ke lima dari tangga
nada D

Lembar pengamatan Tangga nada mayor

1. Formula jarak tangga


nada mayor

2. Tuts tangga nada 1 kres


yang harus ditekan (beri
tanda)

3. Kesimpulan tuts tangga


nada mayor 1 kres
4. Susunan tangga nada
mayor 1 kres
5. Tangga nada mayor 2
kres

6. Tangga nada mayor 3


kres

134
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Setelah selesai membuat LK di atas lakukan kegiatan mandiri tanpa LK untuk


dapat menyusun tangganada 4 kres sampai dengan 7 kres baik mayor maupun
minor.

LK 4.3 Membuat tangga nada mayor bertanda mula mol

Petunjuk:

1. Diketahui formula jarak tangga nada mayor adalah


1 – 1 – ½ - 1 – 1- 1- ½
2. Buatlah tangga nada mayor dengan formula di atas pada tuts keyboard, dimulai
dari ke 4 tangga nada natural (nada F).

3. Diskusikan dengan peserta lain mengenai tuts keyboard tangga nada mayor
baru ini.
4. Susunlah nada-nada tangga nada mayor baru ini sesuai dengan formula jarak
tangga nada mayor.
5. Susunlah tangga nada baru berikutnya menggunakan nada ke empat dari
tangga nada F
6. Susunlah tangga nada baru berikutnya menggunakan nada ke lima dari tangga
nada Bes

Lembar pengamatan Tangga nada mayor

1. Formula jarak tangga nada


mayor

2. Tuts tangga nada 1 mol


yang harus ditekan (beri
tanda)

3. Kesimpulan tuts tangga


nada mayor 1 mol

4. Susunan tangga mayor


nada 1 mol

5. Tangga nada mayor 2 mol

6. Tangga nada mayor 3 mol

135
Kegiatan Pembelajaran 4

Setelah selesai membuat LK di atas lakukan kegiatan mandiri tanpa LK untuk


dapat menyusun tangganada 4 mol sampai dengan 7 mol baik mayor maupun
minor.

Lk 3.4 Analisis kesesuaian tonika lagu

Kasus:
Seringkali keindahan dalam mempelajari sebuah lagu terdapat
perbedaan pandangan antara guru dan peserta didik pada penentuan
tonika/nada dasar. Kadang siswa memaksakan tonika suatu lagu harus
sama dengan tonika asli dari sumber yang mereka dengar. Peserta didik
menyukai lagu yang terdengar dari mp3, mp4 dan lain sebagainya. Mereka
menganggap baik jika dapat menirukan lagu kesayangannya dengan tonika
yang sama dengan pembawa lagu aslinya. Selain itu posisi bermain pada
instrumen musik menjadi pertimbangan utama. Mereka tidak mempedulikan
apakah nada dasar lagu yang dimainkan sesuai dengan vokalis yang
menyanyikannya. Dalam beberapa kasus cenderung menirukan nada
dasar aslinya untuk mempertahankan posisi teknik bermain, dari pada
mencari posisi akor dan melodi baru dalam tangga nada yang sesuai
dengan vokalisnya. Kasus ini dapat menjadikan penyanyi membawakan lagu
dengan out of tune, gagal mencapai intonasi yang baik dan sampai
akhir lagu tidak diketemukan pitch yang tepat.

Berdasarkan permasalahan di atas, lakukan hal-hal sebagai berikut:


a. Kumpulkan data atau informasi mengenai permasalahan tadi!
b. Buatlah kesimpulan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
permasalahan tersebut!
Uraikan di bawah ini!

136
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

1. Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 4.1, 4.2 , 4.3 dan 4.4
ini Anda kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator.
Dalam kegiatan diklat tatap muka In-On-In, Lembar Kerja 4.1, 4.2 , 4.3 Anda
kerjakan pada saat in service learning 1 (In-1) dengan dipandu oleh
faslitator. Sementara Lembar Kerja 4.4 Anda kerjakan pada saat on the job
training (On) secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan
diserahkan pada fasilitator saat in service learning 2 (In-2) sebagai bukti
hasil kerja.
2. Untuk memperdalam pemahaman dilakukan diskusi mengenai materi
pembelajaran dengan semangat gotong royong antar peserta sehingga
memperkuat kemampuan dan menambah integritas masing-masing
perserta.

Latihan/Tugas

Jawablah soal-soal berikut ini dengan cermat, teliti penuh tanggungjawab dan
jurur! :

1. Jelaskan fungsi dari setiap tangga nada!


2. Tulislah kembali notasi lagu berikut kedalam notasi balok dengan
menggunakan tangga nada E mayor (4 ) dan As Mayor (4b)!

137
Kegiatan Pembelajaran 4

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tangga nada kromatis!

Rangkuman

Tanda mula adalah tanda yang ditulis pada awal lagu berfungsi untuk
mengetahui nada dasar atau tangga nada yang dipakai dalam lagu. Secara garis
besar tanda mula dibedakan menjadi:

1. Tanda mula natural


Yaitu tanda mula tanpa kres dan tanpa mol, tanda mula ini berfungsi untuk
menunjukkan bahwa lagu bernada dasar C mayor atau A minor.

2. Tanda mula berkres ( )


Terdiri dari :
1 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar G mayor atau E
minor

2 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar D mayor atau B


minor

3 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar A mayor atau Fis


minor

4 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar E mayor atau Cis


minor

5 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar B mayor atau Gis


minor

138
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

6 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Fis mayor atau


Dis minor

7 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Cis mayor atau


Ais minor

3. Tanda mula bermol ( )


Terdiri dari :
1 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar F mayor atau D
minor

2 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Bes mayor atau


G minor

3 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Es mayor atau


C minor

4 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar As mayor atau


F minor

5 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Des mayor atau


Bes minor

6 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Ges mayor atau


Es minor

7 : berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Ces mayor atau


As minor

Tangga nada kromatis adalah tangga nada yang memiliki 12 nada pokok yang
masing-masing bergerak melangkah ½ laras antara nada yang satu ke nada
berikutnya.

139
Kegiatan Pembelajaran 4

Umpan Balik/Tindak Lanjut

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 4 tentang tanda mula dan tangga


nada, beberapa pertanyaan berikut perlu Anda jawab sebagai bentuk umpan
balik dan tindak lanjut.

1. Apakah setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 4 ini Anda mendapatkan


pengetahuan dan keterampilan memadai tentang tanda mula dan tangga
nada?

2. Apakah materi kegiatan pembelajaran 4 ini telah tersusun secara sistematis


sehingga memudahkan proses pembelajaran?

3. Apakah Anda merasakan manfaat penguatan pendidikan karakter terutama


dalam hal kemandirian, kerjasama, disipilin, dan menghargai pendapat orang
lain selama aktivitas pembelajaran?

4. Hal apa saja yang menurut Anda kurang dalam penyajian materi kegiatan
pembelajaran 4 ini sehingga memerlukan perbaikan?

5. Apakah rencana tindak lanjut Anda dalam kaitannya dengan proses belajar
mengajar di sekolah setelah menuntaskan kegiatan pembelajaran 4 tanda
mula dan tangga nada ini?

Sebagai bahan refleksi renungkan apakah materi-materi yang telah dipelajari


pada kegiatan pembelajaran ini sudah mengitegrasikan pendidikan karakter
yang harus ditanamkan kepada para siswa.

140
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 1

Soal no. 1:

1. Memiliki rasa ingin tahu


2. Motivasi internal kuat
3. Disiplin
4. Berjiwa mandiri
5. Berfikir kritis
6. Tidak mudah menyerah

Soal no 2.

Mengutamakan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,


menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik dengan
berbagai teknik dan metode.

Soal no 3

Pembelajaran saintifik adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan


berbasis proses keilmuan yang merupakan pengorganisasian pengalaman
belajar dengan urutan logis melalui:

1. mengamati;
2. menanya;
3. mengumpulkan informasi/mencoba;
4. menalar/mengasosiasi; dan
5. mengomunikasikan.

141
Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

Soal no. 4

Kemampuan seseorang untuk menggerakkan suatu objek dan keterampilan-


keterampilan fisik yang halus. Kemampuan atau kecerdasan ini dimiliki oleh para
atlit, penari, ahli bedah, dan seniman yang dinamakan kecerdasan kinestetik.
Keterangan : Peserta didik boleh menjawab jenis kecerdasan yang lain.

Soal No. 5

Tahapan
Kegiatan
Pembelajaran

Mengamati Peserta didik mengamati produk olahan serealia


dan gambar serealia dan umbi yang di persiapkan
oleh guru.

Peserta didik menanyakan fakta yang menarik


perhatiannya ketika mengamati produk olahan
Menanya
serealia dan umbi.
Contoh: “apa saja yg termasuk golongan serealia?”
atau “jenis makanan apa saja yang bisa diolah dari
serealia atau umbi?”

Mengumpulkan Peserta didik mengumpulkan data dari literature


informasi tentang produk olahan serealia dan umbi yang
telah disiapkan oleh guru.
Contoh : kandungan gizi, dapat diolah menjadi jenis
makanan apa saja.

Mengasosiasikan Peserta didik mencoba membuat produk olahan


dari bahan serealia dan umbi berdasarkan hasil
menalar yang telah dilakukan.
Contoh: peserta didik mencoba membuat kue talam
berbahan jagung.

142
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Tahapan
Kegiatan
Pembelajaran

Mengomunikasikan Peserta didik menyampaikan hasil kerja melalui


tulisan atau lisan.
Contoh: melalui presentasi kelompok, diskusi dan
tanya jawab.

Keterangan:

• Contoh pada jawaban di atas adalah mata pelajaran prakarya tentang


pengolahan makanan.
• Peserta didik boleh memilih jawaban dengan kegiatan mata pelajaran
yang diampu.

Rubrik penilaian:

No Pernyataan Nilai

1 Apabila jawaban sesuai dengan kunci jawaban dan


20
dikembangkan serta dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan konteks pokok bahasan
2 Apabila jawabaan sesuai kunci jawaban dan dapat
15
dipertanggungjawabkan sesuai dengan konteks pokok
bahasan
3. Apabila jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban
10
dan dikembangkan tetapi berhubungan dengan
kontek pokok bahasan
4 Apabila jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban
5
dan dikembangkan tetapi tidak berhubungan dengan
kontek pokok bahasan
5 Apabila jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban
2
tidak dikembangkan dan tidak berhubungan dengan
kontek pokok bahasan

Keterangan:
Rubrik digunakan untuk ke 5 soal

143
Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

Format Penilaian
Nilai Perolehan

No soal
Nilai Perolehan Nilai Maksimal

1 20

2 20

3 20

4 20

5 20

JUMLAH 100

Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 2

1. Jika notasi bernilai 1 hitungan.

144
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

2. Apabila notasi bernilai 1 hitungan

3. Bacalah notasi dengan cermat.


a. Perhatikan tempo
b. Perhatikan tanda diam
c. Pola irama Ibu Kita Kartini

Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 3

1. Jelaskan tentang penulisan naskah musik.

Naskah musik merupakan tulisan musik biasa disebut dengan partitur.


Penulisan notasi music standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan
pada paranada dengan lambing untuk tiap nada menunjukkan durasi dan
ketinggian nada tersebut. Disamping itu dikenal pula sistem penulisan notasi
angka.

145
Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

2. Buatlah kunci G, C, dan F pada garis paranada.

Kunci F

Kunci G

Kunci C

3. Jelaskan tentang DC al Fine.

DC al Fine adalah diulang dari awal dan berakhir pada kata fine.

4. Jelaskan DS Al Fine

Diulang dari tanda segno dan berakhir pada kata fine.

Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 4

1. Fungsi dari setiap tanda mula:

a. Tanda mula natural untuk menunjukkan bahwa lagu bernada dasar C


mayor atau A minor
b. 1# berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar G mayor atau
A minor
c. 2 # berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar D mayor atau
E minor
d. 3 #berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar A mayor atau
Fis minor
e. 4 # berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar E mayor atau
Cis minor
f. 5 # berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar B mayor atau
Gis minor

146
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

g. 6 # berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Fis mayor


atau Dis minor
h. 7 # berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Cis
mayor atau Ais minor
i. 1 b berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar F mayor atau
D minor
j. 2 b berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Bes
mayor atau G minor
k. 3 b berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Es mayor atau
C minor
l. 4 b berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar As mayor atau
F minor
m. 5 b berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Des mayor
atau Bes minor
n. berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Ges mayor atau
AS minor
o. berfungsi untuk menunjukkan notasi/lagu bernada dasar Ces mayor atau
As minor

147
Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

2. Indonesia Bersatulah

a. dengan tangga nada 4#

148
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

b. dengan tangga nada 3b

149
Kunci Jawaban Latihan/Kasus/Tugas

c. dengan tangga nada 4#

Tangga nada kromatis adalah tangga nada yang memiliki 12 nada pokok yang
masing-masing bergerak melangkah ½ laras antara nada yang satu ke nada
berikutnya

150
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Evaluasi

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang ( x ) pada


salah satu huruf a, b, c, atau d sesuai dengan pilihan saudara!

1. Pebedaan individu peserta didik yang paling mudah dikenali adalah


perbedaan yang menyangkut aspek fiisik. Berikut ini merupakan salah satu
karakteristik peserta didik dilihat dari aspek fisik, yaitu :
A. Lincah
B. Pendiam
C. Cerdas
D. Dewasa

2. Karakteristik peserta didik yang cenderung sulit untuk berubah adalah


karakteristik peserta didik yang bersifat…
A. Psikologis
B. Sosiologis
C. Emosional
D. Biologis

3. Berdasarkan kemampuan yang dimiliki otak dapat ditemukan tiga tipe


belajar pada peserta didik, yaitu :
A. Tipe cepat, lambat, dan sedang
B. Tipe visual, auditori, dan kinestetik
C. Tipe musical, lingual, dan motoric
D. Tipe linguistic, Logic, dan special

4. Berikut ini merupakan hambatan belajar yang berasal dari factor internal,
yaitu :
A. Kejenuhan dalam pola pembelajaran yang monoton
B. Sikap dan perilaku guru yang dianggap kurang baik
C. Keterbatasan dalam mendapatkan sumber belajar
D. Ketidaksesuaian pembelajarn dengan kurikulum

151
Evaluasi

5. Manakah di bawah ini yang merupakan factor kesulitan belajar yang


membutuhkan layanan kesulitan pembelajaran yang bersifat akademis dan
psikologis secara sekaligus?
A. Materi pembelajaran kurang bermakna
B. Tidak berani berhadapan dengan guru
C. Tujuan pembelajaran tidak tercapai
D. Prestasi belajar peserta didik menurun

6. Pendidikan seni memiliki sifat multilingual, hal ini berarti…


A. Pendidikan seni mengembangkan semua bentuk kesenian yang ada di
Indonesia
B. Ungkapan berkesenian dapat dilakukan melalui beragam bahasa
ekspresi ( gerak, rupa, suara )
C. Pendidikan seni mengembangkan beragam budaya yang melekat dalam
kehidupan manusia
D. Ungapan berkesenian dapat dilakukan melalui beragam bahasa yang
berkembang di dunia

7. Tujuan pembelajaran seni yang menyangkut aspek apresiasi adalah…


A. Mengembangkan kemampuan untuk berkarya seni
B. Mengembangkan kemampuan menghargai karya seni
C. Mengembangkan kemampuan merasakan karya seni
D. Mengembangkan kemampuan mengembangkan seni

8. Metode sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik,
sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi
A. Mengangamati
B. Menanya
C. Mengumpulkan Informasi
D. Mengomunikasikan

152
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

9. Penalaran adalah proses berfikir logis dan sistematis atas fakta-kata empiris
yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan
adalah...
A. Mengangamati
B. Menganalisis
C. Mengumpulkan Informasi
D. Mengomunikasikan

10. Proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan tenaga
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
Mengangamati
A. Saintifik
B. Kolaborasi
C. Pakem
D. CBSA

11. Unsur-unsur musik adalah


A. nada dan suara
B. suara dan lagu
C. ritme dan irama
D. pulsa (ketukan) dan nada

12. Berikut ini adalah gambar not setengah:

A. B. C. D.

13. Berikut ini adalah gambar not seperempat:

A. B. C. D.

153
Evaluasi

14. Berikut ini adalah gambar not seperenambelas:

A. B. C. D.

15. Nada disamping adalah ….

A. G, B, C B. G, A, Cis C. G, A, C D. Gis, B, C

16. Tangga nada mayor dimulai dan diakhiri dengan nada

A. Mi B. Re C. Do D. la

17. Susunan jarak tangga nada mayor adalah ….

A. 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½ C. 1 – 1 – 1 – 1 ½ - 1 – 1 – ½

B. 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – ½ - 1 D. 1 – 1 – 1 – 1 – ½ - 1 – ½ - 1

18. Susunan jarak tangga nada minor harmonis adalah ….

A. 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½ C. 1 – 1 – 1 – 1 ½ - 1 – 1 – ½

B. 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½ - 1 ½ D. 1 – 1 – 1 – 1 – ½ - 1 – ½ - 1

154
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

19. Susunan jarak tangga nada minor asli adalah ….


A. 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½ C. 1 – 1 – 1 – 1 ½ - 1 – 1 – ½

B. 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½ - 1 D. 1 – 1 – 1 – 1 – ½ - 1 – ½ - 1

20.

Frase lagu di atas bertanda birama


A. 4/4 B. ¾ C. 2/4 D. 6/8

21. Gambar adalah kunci….


A. F B. C C. G D. A

22. Gambar adalah kunci….


A. F B. C C. G D. A

23. Gambar adalah kunci….


A. F B. C C. G D. A

24. gambar not ini adalah nada…

A. C1 B. G1 C. D1 D. A1

155
Evaluasi

25. Tanda mula dari tangga nada A Mayor adalah:


A. 2 kres B. 3 kres C. 4 kres D. 5 kres

26. Tanda mula dari tangga nada As Mayor adalah:


A. 2 mol B. 3 mol C. 4 mol D. 5 mol

27. Birama pada awal lagu jumlah notnya tidak lengkap/tidak sesuai dengan
tanda biramanya. Kekurangan not tersebut digenapi/dilengkapi pada birama
terakhir. Birama ini disebut:
A. Birama ganjil B. Birama kurang C. Birama gantung D. Birama
pendek

28. Irama waltz, mempunyai tanda birama :


A. 2/4 B. ¾ C. 4/4 D. 2/8

29. Dal Segno al fine, artinya:

A. diulang dari tanda dan berakhir pada Fine


B. diulang dari awal dan berakhir pada Fine

C. diulang dari tanda dan berakhir pada birama terakhir


D. diulang dari awal dan berakhir pada birama terakhir

30. Tanda mula berikut maksudnya adalah …

A. Menentukan bahwa notasi lagu bernada dasar G Mayor atau E minor


B. Menentukan bahwa notasi lagu bernada dasar C Mayor atau A minor
C. Menentukan bahwa notasi lagu bernada dasar F Mayor atau D minor
D. Menentukan bahwa notasi lagu bernada dasar A Mayor atau Fis minor

156
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Penutup

Modul ini diharapkan dapat memudahkan peserta dalam belajar, karena bisa
dibuka dan dipelajari di mana dan kapan saja. Manfaat modul diklat Modul
Keprofesian Berkelanjutan seni musik KK A ini adalah memberi pengetahuan
tentang unsur-unsur seni musik sehingga peserta memiliki bekal dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran seni musik disekolah.

1) Memberi pengetahuan tentang tangga nada, natural, berkres dan bermol.


2) Memberi pengetahuan tentang tanda mula.
3) Memberi pengetahuan tentang sistem penulisan notasi musik.
4) Memberi pengetahuan tentang simbol-simbol musik.

157
Penutup

158
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Daftar Pustaka

Jimmy Hartayo. (1994). Musik Konvensional Dengan ”Do Tetap”. Yayasan


Pustaka Nusatama. Yogyakarta
William G.,ST & Drg. Lay K. Yanti. 2006. Kumpulan Lagu Daerah. Kawan
Pustaka. Jakarta
N Simanungkalit. (2009). Lagu-lagu daerah dan Nasional. Jakarta. PT Gramedia
Pustaka Utama.
Kheng, Loh Phaik. (1991). A Handbook of Music Theory. Malaysia : Penerbit
Muzikal. Laksanadjaja,
J.K. (1977). Kamus Musik Kecil. Bandung : Pernerbit Alumni.
MP Siagian. (1975).Indonesia Yang Kucinta. Yogyakarta. Penyebar Musik
Indonesia
I Budi Linggono. (2008). Buku Seni Musik Non Klasik. Jakarta. Depdikbud
Pono Banoe. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta. Kanisius.
Syafig, Muhammad. Ensiklopedia Musik Klasik, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa,
2003
Tambayong, Japi. Ensiklopedi Musik. Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka. 1992.

159
Daftar Pustaka

160
Seni Budaya Seni Musik SMP KK A

Glosarium

Abreviasi : tanda ulang

Aksen : ketukan bertekanan kuat

DC : Da Capo yaitu diulang dari awal.

DC al Fine : Diulang dari awal dan berakhir pada kata fine

DS : Segno (tanda )

DS al Fine : Diulang dari tanda segno dan berakhir pada kata fine.

Diatonis : Tangga nada yang memiliki 7 nada pokok

Kres : Tanda ( ) menaikkan setengah laran.

Kromatis : Tangga nada berjarak tengahan

Metrom : Birama

Mol : tanda ( ) menurunkan setengah laras.

Natural : Asli

Opmat : Birama gantung

Pitch : Ketepatan nada

Pentatonis : Tangga nada yang memiliki 5 nada pokok

Pola irama : kelompok bunyi dengan irama tertentu dalam satu


atau beberapa birama

Time Signature : Tanda sukat

Triol : Tiga not yang sama menjadi satu kelompok

161
Glosarium

162

Anda mungkin juga menyukai