MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL
KELOMPOK KOMPETENSI J
Penulis:
Drs. Supandi, M.Pd.
Drs. H. Haryono Adi Purnomo
Rahma Tri Wulandari, S.Pd.
Dr. Sri Untari, M.Si.
Hj. Elita, M.Pd.
Gatot Malady, S.I.P., M.Si.
Magfirotun Nur Insani, S.Pd.
Dr. Sutoyo, S.H., M.Hum.
Drs. Suparlan Al Hakim, M.S.
Dra. Siti Mulyani
Yudarini Probowati, S.Pd.
Drs. Sumarno
P.M. Henny Dwi Omegawati, S.Pd.
Drs. Suparlan Al Hakim, M.Si.
Dra. Siti Mulyani
Ahmad Hanif Hasan, M.Pd
Penyelia:
Rista Ayu Mawarti, M.Pd
Penelaah:
Dr. Harmanto, S.Pd., M.Pd,
Copyright © 2018
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kata Sambutan
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru
sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut
kompetensi guru.
iii
Kegiatan Pembelajaran 1
iv
PPKn SMP KK J
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah
Menengah Pertama mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn),
Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
v
Kegiatan Pembelajaran 1
Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada para pimpinan
PPPPTK IPA, PPPPTK PKn/IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika,
PPPPTK Penjas-BK, dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya
dalam menyelesaikan modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Menengah
Pertama ini. Tidak lupa saya juga sampaikan terima kasih kepada para
widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP), dosen perguruan
tinggi, dan guru-guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan modul ini.
vi
PPKn SMP KK J
Daftar Isi
Hal.
Kata Sambutan ............................................................................................ iii
Kata Pengantar ............................................................................................. v
Daftar Isi...................................................................................................... vii
Daftar Gambar .............................................................................................. x
Daftar Tabel .................................................................................................. x
Pendahuluan ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................ 3
C. Peta Kompetensi ................................................................................ 4
D. Ruang Lingkup ................................................................................... 7
E. Saran Penggunaan Modul .................................................................. 8
vii
Kegiatan Pembelajaran 1
viii
PPKn SMP KK J
ix
Kegiatan Pembelajaran 1
Daftar Gambar
Hal
Gambar 1. Ruang Lingkup ............................................................................................... 7
Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka.......................................................... 8
Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ......................................................... 8
Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In......................................... 10
Gambar 6. Aktifitas pembelajaran pengembangan sumber dan media belajar ... Error!
Bookmark not defined.
Daftar Tabel
Hal
Tabel 1. Peta Kompetensi ................................................................................................. 4
Tabel 2. Daftar Latihan Kerja Modul ............................................................................... 12
Tabel 3. kisi-kisi ujian sekolah SMP/MTs – PPKn ........................................................ 15
Tabel 4 Kontribusi dan kedudukan etika, moral dan civics dalam Paradigma PPKn 26
Tabel 6 Kartu soal untuk penyusunan soal pilihan ganda/essay 1 ............................. 42
Tabel 10. HAM dalam Pembukaan UUD Tahun 1945 .................................................... 85
Tabel 11. HAM dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 .......................................................... 87
Tabel 19. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap ........................................................... 156
Tabel 20. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual oleh Walil Kelas dan Guru
BK............................................................................................................................ 157
Tabel 21. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap Sosial oleh Wali Kelas & Guru BK. 157
Tabel 22. Contoh Jurnal Sikap Spiritual dan Sosial oleh Wali Kelas & Guru BK ..... 158
Tabel 23. Contoh Jurnal Sikap Spiritual dan Sosial oleh Pendidik ........................... 158
Tabel 24. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa ........................................................... 159
Tabel 25. Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa ........................................................... 160
Tabel 26. Contoh Format Penilaian Antar Teman ....................................................... 161
Tabel 27. Contoh Lembar Penilaian Antar Teman ...................................................... 161
Tabel 28. Jenis, Subjenis, dan Contoh Dimensi Pengetahuan .................................. 167
Tabel 30. Skenario pengembangan media Pembelajaran Sederhana....................... 185
x
PPKn SMP KK J
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang paling mendasar dalam siklus
kehidupan manusia mulai dari lahir sampai akhir hayat. Secara konsep, pendidikan
merupakan suatu upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia. Untuk mewujudkan hal tersebut tidak terlepas dari adanya
peran keluarga, sekolah dan masyarakat yang biasa dikenal istilah Tri Pusat
Pendidikan, yang meliputi: keluarga, sekolah dan masyarakat. Tiga pusat
pendidikan tersebut memiliki sifat-sifat fungsi serta peran masing-masing yang
mana sangat berpengaruh terhadap perilaku dan sikap anak. Diharapkan ketika
masing masing peran berjalan dengan baik maka anak akan memiliki tutur kata,
perilaku dan sikap yang baik yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
1
Pendahuluan
Modul ini juga didesain sebagai bahan ajar yang dapat dipelajari secara
mandiri oleh peserta diklat PKB Guru PPKn SMP kelompok kompetensi J Modul
ini berisi materi, metode, batasan-batasan, tugas dan latihan serta petunjuk cara
penggunaannya yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai
tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Secara umum, kompetensi peserta diklat PKB KK-J bagi guru mata pelajaran
PPKn SMP yang diharapkan melalui modul Revitalisasi nilai PPKn SMP dan
2
PPKn SMP KK J
Hubungan saling terkait antara lokal dan global ini kemudian disajikan dalam
serangkaian kegiatan pembelajaran yang disesuaikan pula dengan Permendikbud
no. 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Dengan
demikian, modul yang ada menjadi sumber belajar yang utuh dan dapat memenuhi
setiap kebutuhan guru dalam berproses menjadi profesional sesuai dengan
tuntutan perkembangan dunia pendidikan.
B. Tujuan
Kita akan mengajak Anda, mengkaji terkait materi yang terdiri atas materi
pedagogik dan profesional. Materi pedagogik berhubungan dengan materi yang
mendukung proses pembelajaran seperti Pendekatan Pembelajaran dan Model-
3
Pendahuluan
model Pembelajaran, RPP, Penilaian, Sumber dan Media, serta PTK. Materi
profesional terkait dengan materi PPKn, yaitu mencakup Paradigma PPKn,
Pembudayaan nilai-nilai Pancasila, Aktualisasi Pancasila sebagai Ideologi
Negara, Pengembangan perubahan pasal-pasal dalam UUD NRI Tahun 1945,
Pengembangan sikap dan komitmen mempertahankan Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945, Pengembangan fungsi Lembaga-lembaga Negara dalam
UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pengembangan
upaya pemberian jaminandan perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia,
Indonesia negara hukum, Pengembangan kerukunan dan harmonisasi dalam
keberagaman masyarakat Indonesia, Pengembangan penerapan persatuan dan
kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, Pengembangan sikap dan
komitmen menjaga, memperkuat dan memperkokoh NKRI, Pengembangan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn SMP, Pengembangan model-
model pembelajaran PPKn SMP, Pengembangan penilaian hasil belajar PPKn
SMP, Pengembangan sumber belajar dan media pembelajaran PPKn SMP.
C. Peta Kompetensi
Kompetensi yang ingin dicapai setelah peserta diklat mempelajari Modul ini
adalah:
Kegiatan
Indikator Pencapaian
Pembelajaran Nama Mata Diklat
Kompetensi
ke -
1. Paradigma PPKn 1. 1. Menganalisis kontribusi
dan kedudukan aspek
etika dalam PPKn
1. 2. Menganalisis kontribusi
dan kedudukan aspek
moral dalam PPKn
1. 3. Menganalisis kontribusi
dan kedudukan aspek
civics dalam PPKn
4
PPKn SMP KK J
Kegiatan
Indikator Pencapaian
Pembelajaran Nama Mata Diklat
Kompetensi
ke -
sebagai dasar dan
Ideologi Negara dalam
kehidupan
bermasyarakat
2. 3. Menganalisis sikap dan
perilaku hasil
pembudayaan nilai - nilai
Pancasila sebagai dasar
dan ideologi negara
dalam kehidupan
bermasyarakat
5
Pendahuluan
Kegiatan
Indikator Pencapaian
Pembelajaran Nama Mata Diklat
Kompetensi
ke -
NKRI
6
PPKn SMP KK J
Kegiatan
Indikator Pencapaian
Pembelajaran Nama Mata Diklat
Kompetensi
ke -
9. 3. Menyusun instrumen
penilaian ketrampilan
dalam mata pelajaran
PPKn SMP
D. Ruang Lingkup
Paradigma PPKn
Profesional
Fungsi dan wewenang lembaga-lembaga negara dalam UUD NRI Tahun 1945
Materi PPKn SMP
Pedagogik
Pengembangan instrumen penilaian hasil belajar PPKn SMP
7
Pendahuluan
Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk
moda tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-
On-In. Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah.
Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu
yang di pandu oleh fasilitator.Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur
pembelajaran yang dapat dilihat pada alur dibawah.
8
PPKn SMP KK J
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada
peserta diklat untuk mempelajari :
1) Latar belakang yang memuat gambaran materi
2) Tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
3) Kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
4) Ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
5) langkah-langkah penggunaan modul
b. Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi J,fasilitator
memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi
yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil
belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual
maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada
fasilitator.
c. Melakukan aktivitas pembelajaran
Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas
pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan
menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan
kasus.
Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana
menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.
Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat
membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.
d. Presentasi dan Konfirmasi
Padakegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan
fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. Pada
bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh
9
Pendahuluan
kegiatan pembelajaran
e. Persiapan Tes Akhir
Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes
akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes
akhir.
10
PPKn SMP KK J
11
Pendahuluan
3. Latihan Kerja
Kode
No Nama LK Keterangan
LK
1. LK.1.1 Menjawab soal tentang aspek yang terkait TM, IN1
dengan paradigma PPKn
12
PPKn SMP KK J
Kode
No Nama LK Keterangan
LK
3. LK.2.2 Membuat kisi-kisi soal analisis pembudayaan TM, IN1
nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dan ideologi
negara
12. LK. 5.2 Membuat kisi-kisi soal pemenuhan jaminan dan TM, ON
perlindungan hak asasi manusia di Indonesia
13
Pendahuluan
Kode
No Nama LK Keterangan
LK
18. LK. 7.2 Mengembangkan pendekatan saintifik dalam TM, IN1
pembelajaran PPKn SMP
22. LK. 9.2 Membuat kisi-kisi penilaian untuk aspek sikap TM, ON
spiritual, sosial, pengetahuan dan ketrampilan
23. LK. 10.1 Membuat daftar pengembangan sumber belajar TM, IN1
PPKn SMP
Keterangan.
TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh
IN1 : Digunakan pada In service learning 1
ON : Digunakan pada on the job learning
14
PPKn SMP KK J
LINGKUP MATERI
LEVEL KOGNITIF
Pancasila Komitmen
Norma dan Konstitusi
Sebagai Ideologi Terhadap Keutuhan
Pengetahuan Negara
Siswa dapat Siswa dapat memiliki N Kdapat
Siswa RI
dan memiliki pengetahuan dan memiliki
Pemahaman pengetahuan dan pemahaman tentang: pengetahuan dan
- pemahaman Proses perumusan UUD pemahaman
Mengidentifikasi tentang: NRI Tahun 1945 tentang:
- Proses Sistem perundang- Semangat Sumpah
Menunjukkan perumusan undangan nasional Pemuda 1928
- Menjelaskan Pancasila Sistem hukum nasional Kebangkitan
- Nilai-nilai dan Bentuk dan nasional 1908
Mendeskripsikan moral dalam kedaulatan negara Aspek-aspek
Pancasila berdasarkan UUD pengokohan NKRI
Pancasila NRI Tahun 1945 Persatuan dalam
sebagai dasar Norma-norma dalam keberagaman
negara dan masyarakat Semangat cinta
pandangan tanah air dan bela
hidup bangsa negara
15
Pendahuluan
LINGKUP MATERI
LEVEL KOGNITIF
Pancasila Komitmen
Norma d an Konstitusi
Sebagai Ideologi Terhadap Keutuhan
Penalaran Negara
Siswa dapat Siswa dapat N Kdapat
Siswa RI
- menggunakan menggunakan nalar menggunakan
Menganalisis nalar dalam dalam mengkaji: nalar dalam
- mengkaji: Proses perumusan UUD mengkaji:
Mengevaluasi Proses perumusan NRI Tahun 1945 Semangat Sumpah
- Mengaitkan Pancasila Sistem perundang- Pemuda 1928
- Nilai-nilai dan undangan nasional Kebangkitan
Menyimpulkan moral dalam Sistem hukum nasional nasional 1908
Pancasila Bentuk dan Aspek-aspek
Pancasila kedaulatan negara pengokohan NKRI
sebagai berdasarkan UUD Persatuan dalam
dasar NRI Tahun 1945 keberagaman
negara dan Norma-norma Semangat
pandangan dalam masyarakat cinta tanah
hidup air dan bela
bangsa negara
16
PPKn SMP KK J
17
Pendahuluan
18
PPKn SMP KK J
Kegiatan Pembelajaran 1
Paradigma PPKn
A. Tujuan
C. Uraian Materi
17
Kegiatan Pembelajaran 1
Istilah Etika berasal dari: bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu:
ethos, sedangkan bentuk jamaknya yaitu “ta etha”. Ethos mempunyai banyak arti
yaitu: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Dan dalam bentuk jamak dimaknai
adat istiadat atau kebiasaan. Dari bentuk jamak inilah yang melatarbelakangi
terbentuknya istilah “etika” dan diberikan arti sebagai ilmu tentang adat istiadat
atau kebiasaan atau tenrang apa yang bisa dilakukan manusia baik dalam
kehidupan pribadi maupun kehidupan kelompok.
Suseno, F.M (1996) menyatakan bahwa etika dalam arti yang sebenarnya
berarti filsafat mengenai bidang moral. Jadi etika merupakan ilmu atau reflektif
sistematik mengenai pendapat-pendapat, norma-norma dan istilah-istilah moral.
Sedangkan Badudu, J.S dan Zain, S.M. (1994) menyatakan bahwa memiliki dua
pengertian, yaitu (1) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik sesuai
dengan ukuran moral atau akhlak yang dianut olah masyarakat luas, dan (2)
ukuran nilai mengenai yang salah dan yang benar sesuai dengan anggapan
umum.
Bertens, K. (2000) menjelaskan bahwa kata etika bisa dipakai dalam arti nilai
dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya. Misalnya, jika orang berbicara tentang etika
orang Jawa, etika agama Budha, etika Protestan dan sebagainya, maka yang
dimaksudkan etika di sini bukan etika sebagai ilmu melainkan etika sebagai sistem
nilai. Sistem nilai ini bisa berfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada
taraf sosial. Kata etika bisa dipakai dalam artikumpulan asas atau nilai moral.Yang
dimaksud di sini adalah kode etik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik, Kode Etik Guru.
Kata etika juga bisa dipakai dalam artiilmu tentang yang baik atau buruk. Etika
baru menjadi ilmu bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas dan nilai-nilai
tentang yang dianggap baik dan buruk) yang begitu saja diterima dalam suatu
18
PPKn SMP KK J
masyarakat dan sering kali tanpa disadari menjadi bahan refleksi bagi suatu
penelitian sistematis dan metodis. Etika di sini sama artinya dengan filsafat moral.
19
Kegiatan Pembelajaran 1
dari itu, yaitu ucapan-ucapan yang berkenaan dengan perilaku moral atau bahasa
etis. Jadi, metaetika mempelajari dan mengkaji secara khusus tentang ucapan-
ucapan etis.
Istilah moral berasal dari bahasa Latin, mores, yaitu adat kebiasaan. Istilah ini
erat dengan proses pembentukan kata, ialah: mos, moris, manner, manners,
morals. Dalam bahasa Indonesia kata moral hampir sama dengan akhlak atau
kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau hati nurani yang dapat
menjadi pembimbing tingkah laku lahir dan batin manusia dalam menjalani hidup
dan kehidupannya. Oleh karena itu, moral erat kaitannya dengan ajaran tentang
sesuatu yang baik dan buruk yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan
manusia. Istilah moral mengandung makna integritas pribadi manusia, yaitu harkat
dan martabat seseorang. Derajat keribadian seseorang amat ditentukan oleh
moralnya. Moral pribadi seperti predikat atau atribut kemanusiaan seseorang.
Moral adalah inti dan nilai kepribadian. Bahkan moral bermakna integritas dan
identitas manusia. Secara praktis sehari-hari, istilah moral adalah kepribadian
seseorang, citra pribadi manusia.
Makna moral juga dapat dipahami sebagai sikap dan kepribadian manusia,
tingkahlaku yang baik dan benar, sikap semangat, mental atau batin yang
memancar dalam kepribadian (Darmodihardjo, D. 1986). Moral menjamin
keharmonisan antarhubungan sosial pribadi, karena moral memberikan landasan
kepercayaan kepada sesama; percaya atas etiket baik dan kebaikan setiap orang
karena moralitasnya yang luhur. Moral memberikan wawasan masa depan baik
20
PPKn SMP KK J
21
Kegiatan Pembelajaran 1
a. Manusia adalah organ yang hidup, berpikir dan selalu terikat sebagai
anggota/warganegara suatu negara. Semua orang memiliki tanda
kewarganegaraan tertentu (mereka yang karena suatu hal berstatus tanpa
kewarganegaraan – stateless – tak termasuk dalam pembicaraan ini);
b. Manusia sebagai warganegara melaksanakan kedaulatan negara. Dalam hal
ini, negara memegang monopoli kekuasaan terhadap bentuk-bentuk
kemasyarakatan. Warga negara melaksanakan syarat-syarat penghidupan
umum yang bersifat lahiriah dan menentukan serta mempertahankan garis-
garis besar kewajiban-kewajiban kemasyaraka-tan. Sebagai ilmu, Civics (ilmu
kewarganegaraan) membutuhkan bantuan ilmu-ilmu lain untuk dapat
22
PPKn SMP KK J
melaksanakan tugasnya. Selain itu, terdapat sejumlah ilmu lain yang bersama-
sama ‘melahirkan’ Civics sebagai disiplin Ilmu Kewarganegaraan:
Konten etika, moral dan civics (ilmu kewarganegaraan) selain menjadi hal yang
mempengaruhi paradigma dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
ketiga konten ini juga menjadi bagian dari materi yang harus disampaikan guru
pada siswa. Berkaitan dengan hal tersebut maka pola penataannya dapat
dilakukan dengan tatanan: Satuan Pendidikan SD/MI lebih menekankan pada
aspek etika; Satuan Pendidikan SMP/MTs menekankan pada aspek moral, dan
Satuan Pendidikan SMA/MA menekankan pada aspek civics (ilmu
kewarganegaraan).
23
Kegiatan Pembelajaran 1
24
PPKn SMP KK J
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Implementasi nilai-
nilai Pancasila”, maka Saudara perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai
berikut.
Tabel 1.1 Tahapan Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Kegiatan
Pembelajaran 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Persiapan a. Mengunduh file modul PKB Kelompok Kompetensi J -
Pembelajaran b. Membaca modul KP 1 secara cermat dan mandiri.
c. Menyiapkan laptop, modul, alat tulis.
25
Kegiatan Pembelajaran 1
2. Latihan Kerja
Tabel 4 Kontribusi dan kedudukan etika, moral dan civics dalam Paradigma PPKn
E. Latihan/Kasus/Tugas
Kerjakan dengan jujur dan penuh percaya diri setiap soal yang ada di bawah
ini. Pilih jawaban terbaik dengan memberi tanda silang (X) !
1. Berbagai macam pemahaman akan etika muncul sebagai upaya untuk
memperkaya sisi keilmuan dari etika itu sendiri. Mulai dari pemahaman bahwa
etika merupakan cara berpikir, cara bertindak, serta cara berucap. Di sisi lain,
ada pula yang menyampaikan bahwa etika merupakan bagian dari moral yang
berkaitan dengan penentuan mana tindakan yang sesuai dengan pandangan
masyarakat dan mana yang tidak. Sedangkan pemahaman yang berintikan
bahwa etika merupakan bentuk dari disiplin ilmu filsafat di bidang moral
merupakan pemahaman yang disampaikan oleh…
a. Frans Magnis Suseno
b. Badudu Zain
c. Bertens
d. Piaget
26
PPKn SMP KK J
2. Etika merupakan aspek sosial yang turut serta membangun paradigma PPKn.
Kontribusi tersebut dapat dipahami melalui pernyataan-pernyataan berikut,
kecuali…
a. Memperkuat keberadaan PPKn sebagai pendidikan nilai
b. Menjadi sumber dari segala sumber materi pembelajaran PPKn
c. Memperkuat keberadaan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman
kehidupan bangsa dalam materi pembelajaran
d. Mendorong proses pencapaian tujuan pembelajaran PPKn dalam
menciptakan warga negara yang dapat bersikap sesuai dengan nilai-nilai
yang berkembang di masyarakat
27
Kegiatan Pembelajaran 1
F. Rangkuman
2. Etika sebagai sistem nilai dan moral yang menjadi pegangan seseorang atau
kelompok manusia dalam mengatur tingkah lakunya, pemahamannya tidak
dapat dilepaskan dengan keberadaan manusia sebagai makhluk
pribadi/individu dan sebagai makhluk sosial.
4. Moral memberikan wawasan masa depan baik konsekuensi dan sanksi sosial
dalam kehidupan di dunia yang selalu dipertimbangkan sebelum bertindak; juga
konsekuensi tanggung jawab terhadap Tuhan dalam kehidupan di akherat.
28
PPKn SMP KK J
1. Umpan balik
2. Tindak lanjut
29
Kegiatan Pembelajaran 1
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi Kegiatan
Pembelajaran-1
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat
meneruskan kegiatan pembelajaran 2, jika masih di bawah 80%, Saudara harus
mengulangi materi kegiatan pembelajaran 1, terutama yang masih belum dikuasai.
30
PPKn SMP KK J
Kegiatan Pembelajaran 2
Pembudayaan nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar
dan Ideologi Negara
A. Tujuan
C. Uraian Materi
31
Kegiatan Pembelajaran 3
sejumlah pandangan tentang makna nilai yang dirujuk Untari, S. (2012) yang
diharapkan mewakili berbagai sudut pandang:
32
PPKn SMP KK J
Pada hakikatnya Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara bersumber dari
nilai-nilai luhur dan karakteristik masyarakat Indonesia yang beragam. Selain
sebagai dasar dan ideologi negara tersebut, kedudukan Pancasila bagi bangsa
Indonesia adalah sebagai budaya bangsa. Nilai-nilai yang tertuang dalam
Pancasila merupakan nilai yang bersumber dari adat istiadat, kebudayaan dan
nilai agama yang telah diyakini kebenarannya oleh masyarakat Indonesia.
Kemudian para pendiri Negara mengangkat nilai-nilai tersebut dan
merumuskannya secara musyawarah berdasarkan moral yang luhur melalui
sidang BPUPK, Panitia Sembilan, dan sidang PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia).
Pancasila tidak muncul secara tiba-tiba tetapi melalui proses yang cukup
panjang. Nilai-nilai Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia dalam kehidupan
sehari-hari sebagai pandangan hidup, sehingga nilai yang terkandung dalam
Pancasila adalah dari bangsa Indonesia sendiri. Pancasila yang digali dari
akar budaya dan nilai-nilai luhur bangsa mencakup kebutuhan dasar dan hak-
hak asasi manusia secara universal, sehingga dapat dijadikan landasan dan
falsafah hidup serta menjadi tuntunan perilaku seluruh warga negara dalam
mewujudkan tujuan nasional. Namun, kedudukan ini bisa saja tergantikan dengan
nilai-nilai lain yang masuk melebur bersama proses distribusi budaya-budaya baru
sebagai dampak dari perkembangan zaman apabila bangsa Indonesia memberi
celah akan proses tersebut. Dalam artian, terjadi pelemahan di bidang komitmen
akan nilai-nilai luhur Pancasila sehingga kita dengan mudah diprovokasi untuk
terpecah belah. Hal ini mulai tercermin ketika beberapa survei menunjukkan
tingginya tingkat individualisme di beberapa kota di Indonesia dan kecenderungan
33
Kegiatan Pembelajaran 3
a. Lingkungan keluarga
34
PPKn SMP KK J
(8) Sebagai orang tua juga harus menjadi teladan yang baik bagi anak-
anaknya, dan memberikan contoh perilaku yang sesuai dengan norma
agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma hukum dan adat
(9) Sebagai orang tua harus mengajarkan/mendidik anak-anaknya untuk
selalu berbuat kebaikan (seperti sedekah kepada orang lain, saling
menghormati dll)
(10) Sebagai orang tua bersikap adil terhadap anak-anaknya, tidak boleh pilih
kasih
(11) Sebagai anak harus berbakti kepada orang tua, dan lain-lain.
b. Lingkungan sekolah
c. Lingkungan masyarakat
35
Kegiatan Pembelajaran 3
d. Lingkungan pergaulan
Berikut ini merupakan contoh sikap dan perilaku hasil pembudayaan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara di kehidupan bermasyarakat yang
tampak pada aktualisasi nilai-nilai Pancasila:
36
PPKn SMP KK J
37
Kegiatan Pembelajaran 3
38
PPKn SMP KK J
D. Aktivitas Pembelajaran
39
Kegiatan Pembelajaran 3
40
PPKn SMP KK J
2. Latihan Kerja
Prosedur Kerja :
1. Bacalah dengan cermat uraian materi Pembudayaan nilai-nilai Pancasila
sebagai Dasar dan Ideologi Negara!
2. Jawablah pertanyaan berikut secara berkelompok :
a. Menurut pendapat Saudara, apakah kebijakan yang dilaksanakan oleh
pemerintah dalam rangka Pembudayaan nilai-nilai Pancasila sebagai
Dasar dan Ideologi Negara dalam lingkungan formal sudah baik?
Jelaskan!
b. Deskripsikan upaya yang bisa dilakukan untuk membudayakan nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi negara dalam kehidupan sehari-hari
(kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat, berbangsa dan bernegara)!
c. Langkah konkrit apa telah Saudara lakukan dalam upaya Pembudayaan
nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara dalam kehidupan
sehari-hari ?
3. Diskusikan hasil kerja Saudara dengan rekan-rekan lintas kelompok!
Prosedur Kerja :
1. Bacalah materi penyusunan soal HOTS yang terdapat pada modul Kelompok
Kompetensi A Kegiatan Pembelajaran 9!
2. Buatlah kisi-kisi penulisan soal yang mengacu pada materi kisi-kisi USBN
terkait dengan materi Kegiatan Pembelajaran ini!
3. Kisi-kisi dirancang untuk mengembangkan soal yang bersifat HOTS (High
Order Thinking Skill) !
41
Kegiatan Pembelajaran 3
KURIKULUM 2013
No. Kompetensi
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
Urut Dasar
1. Pancasila sebagai dasar PG dan Essay
negara dan pandangan Level pengetahuan
hidup bangsa dan pemahaman
2. Pancasila sebagai dasar PG dan Essay
negara dan pandangan Level Aplikasi
hidup bangsa
3. Pancasila sebagai dasar PG dan Essay
negara dan pandangan Level Penalaran
hidup bangsa
KARTU SOAL
42
PPKn SMP KK J
E. Latihan/Kasus/Tugas
Kerjakan dengan jujur dan penuh percaya diri setiap soal yang ada di bawah
ini. Pilih jawaban terbaik dengan memberi tanda silang (X) !
1. Pembahasan mengenai pembudayaan nilai-nilai Pancasila dapat diawali
dengan memahami hakikat dari nilai terlebih dahulu. Yangmana terdapat
berbagai macam pandangan mengenai hal tersebut. Salah satunya adalah
Charles Knikker yang berpandangan bahwa nilai merupakan sekelompok
sikap yang menggerakkan perbuatan atau keputusan yang dengan sengaja
menolak perbuatan. Dalam arti lain, nilai mengarahkan manusia untuk
melakukan suatu hal tertentu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
dan kepentingannya. Hal ini sejalan dengan pemahaman yang disampaikan
oleh Dictionary of Sociology and Related Science bahwa nilai berintikan
pada…
a. suatu hal yang berguna bagi kehidupan manusia jasmani dan rohani
b. kemampuan yang diyakini terdapat pada suatu objek untuk memuaskan
hasrat manusia
c. sesuatu yang potensial, dalam arti terdapatnya hubungan yang
harmonis dan kreatif
d. memiliki atribut berupa kualitas
43
Kegiatan Pembelajaran 3
44
PPKn SMP KK J
F. Rangkuman
1. Umpan balik
45
Kegiatan Pembelajaran 3
2. Tindak lanjut
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat
meneruskan kegiatan pembelajaran 3, jika masih di bawah 80%, Saudara harus
mengulangi materi kegiatan pembelajaran 2, terutama yang masih belum dikuasai.
46
PPKn SMP KK J
Kegiatan Pembelajaran 3
Perubahan Pasal-pasal dalam UUD NRI
Tahun 1945
A. Tujuan
1. Menganalisis esensi dan urgensi perubahan pasal dalam UUD NRI Tahun 1945
2. Menganalisis pasal-pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 yang mengalami
perubahan
C. Uraian Materi
1. Esensi dan urgensi perubahan pasal dalam UUD NRI Tahun 1945
47
Kegiatan Pembelajaran 3
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan akan tata aturan dasar dari
kehidupan bermasyarakat, tercatat dalam sejarah pula bahwa bangsa Indonesia
beberapa kali telah melakukan perubahan isi dari konstitusi. Perubahan yang
ditempuh adalah melalui proses amandemen adendum. Dimana perubahan
sendiri berasal dari bahasa Inggris “amandement” yang berarti merubah,
48
PPKn SMP KK J
Perubahan yang pernah dilakukan oleh bangsa Indonesia terhadap UUD NRI
Tahun 1945 yaitu: a) Perubahan Pertama, pada Sidang Umum MPR 1999; b)
Perubahan Kedua, pada Sidang Tahunan MPR 2000; c) Perubahan Ketiga, pada
Sidang Tahunan MPR 2001; dan d) Perubahan Keempat, pada Sidang Tahunan
MPR 2002.
Perubahan UUD NRI Tahun 1945 yang dipahami sebagai proses perubahan
konstitusi yang tidak mempengaruhi paradigma dasar pemikiran Undang-Undang
Dasar. Menurut Budiardjo, M. (2008) ada tiga tahap prosedur dalam perubahan
UUD, yaitu:
49
Kegiatan Pembelajaran 3
a. Sidang legislatif dengan ditambah syarat, misal dapat ditetapkan kuorum untuk
membicarakan usul perubahan undang-undang dasar dan jumlah minimum
anggota badan legislatif atau menerimanya;
b. Referendum, pengambilan keputusan dengan cara menerima atau menolak
usulan undang-undang;
c. Perubahan yang dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan oleh suatu
lembaga khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan perubahan.
Sedangkan dalam UUD NRI Tahun 1945 pasal 37 menjelaskan tentang tata
cara perubahan yang secara garis besar dapat dilihat melalui skema beriku :
Dalam prosedur yang ada harus tetap dipahami bahwa khusus mengenai bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan [Pasal 37
ayat (5)****]
Berikut merupakan perubahan pasal-pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 yang
pernah dilakukan oleh bangsa Indonesia dengan landasan mempermudah serta
memperjelas pemahaman akan pedoman meraih cita cita bangsa:
a. Perubahan Pertama
Dilakukan pada Sidang Umum MPR tahun 1999 dengan hasil perubahan
terhadap 9 pasal yang meliputi Pasal 5 ayat (1), Pasal 7, Pasal 9, Pasal 13
50
PPKn SMP KK J
ayat (2), Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 20, dan
Pasal 21.
b. Perubahan Kedua
Dilakukan sebagai hasil dari Sidang Tahunan MPR Tahun 2000 tanggal 7-18
Agustus 2000. Proses yang ada menghasilkan perubahan sebanyak 7 bab
dan 25 pasal yang meliputi Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B, Pasal 19, Pasal
20 ayat (5), Pasal 20A, Pasal 22A, Pasal 22B, Bab IXA, Pasal 25E, Bab X,
Pasal 26 ayat (2) dan ayat (3), Pasal 27 ayat (3), Bab XA, Pasal 28A, Pasal
28B, Pasal 28C, Pasal 28D, Pasal 28E, Pasal 28F, Pasal 28G, Pasal 28H,
Pasal 28I, Pasal 28J, Bab XII, Pasal 30, Bab XV, Pasal 36A, Pasal 36B, dan
Pasal 36C.
51
Kegiatan Pembelajaran 3
c. Perubahan Ketiga
d. Perubahan Keempat
Dilakukan sebagai hasil Sidang Tahunan MPR Tahun 2002 tanggal 1-11
Agustus 2002. Perubahan tahap ini lebih cenderung merupakan penyelesaian
terhadap bagain-bagian yang masih tersisa dalam perubahan sebelumnya.
Pasal yang dirubah meliputi Pasal 2, Pasal 6A ayat (4), Pasal 8 ayat (3), Pasal
23B, Pasal 24 ayat (3), Pasal 31 ayat (1), (2), (3), dan (4), Pasal 32 ayat (1)
dan (2), Pasal 33 ayat (4) dan (5), Pasal 34 ayat (1), (2), (3), dan (4), Pasal 37
ayat (1), (2), (3), (4), dan (5). Perubahan terhadap Aturan Peralihan dan Aturan
Tambahan serta pencabutan terhadap Penjelasan UUD 1945.
Dalam proses perubahan yang ada, secara umum terdapat beberapa poin
kesepakatan bersama yang telah dibuat untuk kemudian dijadikan pedoman bagi
setiap pihak yang berkaitan dengan proses yang ada guna mempertahankan
52
PPKn SMP KK J
keberadaan UUD NRI Tahun 1945 sebagai salah satu unsur kedaulatan negara.
Kesepakatan dasar dalam perubahan pasal dalam UUD NRI tahun 1945 tersebut
disusun oleh Panitia Ad Hoc I Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat
dalam rangka mempersiapkan perubahan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Berikut merupkan 5 (lima) kesepakatan yang
harus dipegang dengan komitmen yang tinggi dalam melakukan perubahan
terhadap pasal dalam Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945:
53
Kegiatan Pembelajaran 3
Dari penjelasan yang ada kita dapat mengetahui bahwa pembukaan UUD NRI
Tahun 1945 memiliki keterikatan yang sangat erat dengan keberadaan Pancasila
sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pembukaan UUD 1945
memuat dasar-dasar filosofis dan dasar normatif yang mendasari seluruh pasal
dalam UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 mengandung dasar berdirinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tujuan (Haluan) negara serta dasar Negara
yang harus tetap dipertahankan. Oleh sebab itu Pembukaan UUD 1945 tidak
diperubahan dengan alasan-alasan tersebut. Ketika perubahan yang dilakukan
tidak mempertimbangkan keberadaan pembukaan sebagai media interpretasi
nilai-nilai kedudukan Pancasila tersebut, maka kemungkinan terburuk adalah
melemahnya kedaulatan bangsa Indonesia dan komitmen terhadap konsep
kesatuan dapat tinggal sebagai cerita.
Padahal jika dilihat dari sisi historis sendiri didapati bahwa pilihan untuk
menjadi negara berdaulat yang berdasarkan pada prinsip kesatuan
ini diungkapkan oleh Soepomo dalam Sidang BPUPK yang menghendaki bentuk
negara kesatuan yang sejalan dengan paham negara integralistik yang melihat
bangsa sebagai suatu organisme. Hal ini antara lain juga dikemukakan oleh
Muhammad Yamin, bahwa kita hanya membutuhkan negara yang bersifat
unitarisme dan wujud negara kita tidak lain dan tidak bukan adalah bentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
54
PPKn SMP KK J
55
Kegiatan Pembelajaran 3
Demikian pula dalam Pasal 18 B Ayat (2) yang berisi rumusan, bahwa negara
mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat
khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Rumusan kata-
kata Negara Kesatuan Republik Indonesia tertulis dalam Pasal 25 A Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan rumusan “Negara
Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara, dengan wilayah dan batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan
undang-undang”.
D. Aktivitas Pembelajaran
56
PPKn SMP KK J
57
Kegiatan Pembelajaran 3
3. Latihan Kerja
LK 3.2: Membuat kisi-kisi soal perubahan pasal-pasal dalam UUD NRI tahun
1945
Prosedur Kerja :
1. Bacalah materi penyusunan soal HOTS yang terdapat pada modul Kelompok
Kompetensi A Kegiatan Pembelajaran 9!
2. Buatlah kisi-kisi penulisan soal yang mengacu pada materi kisi-kisi USBN
terkait dengan materi Kegiatan Pembelajaran ini!
3. Kisi-kisi dirancang untuk mengembangkan soal yang bersifat HOTS (High
Order Thinking Skill) !
KURIKULUM 2013
58
PPKn SMP KK J
2.
Proses PG dan
pembentukan Essay Level
Aplikasi
peraturan
perundangundangan
3.
Proses PG dan
pembentukan Essay Level
Penalaran
peraturan
perundangundangan
KARTU SOAL
59
Kegiatan Pembelajaran 3
E. Latihan/Kasus/Tugas
Kerjakan dengan jujur dan penuh percaya diri setiap soal yang ada di bawah
ini. Pilih jawaban terbaik dengan memberi tanda silang (X) !
60
PPKn SMP KK J
3. Dalam tahapan perubahan UUD NRI Tahun 1945 yang telah diatur oleh Pasal
37 UUD NRI Tahun 1945, tahapan pertama yang harus dipenuhi adalah…
a. Pengajuan usul perubahan diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/2 dari
jumlah anggota MPR
b. Pengajuan usul perubahan diajukan oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota MPR
c. Pengajuan usul perubahan diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/4 dari
jumlah anggota MPR
d. Pengajuan usul perubahan diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari
jumlah anggota MPR
61
Kegiatan Pembelajaran 3
F. Rangkuman
1. Perubahan pasal dalam UUD NRI tahun 1945 adalah perubahan konstitusi
yang mana perubahannya tidak banyak, bersifat teknis prosedural yang tidak
mempengaruhi paradigma pemikiran Undang-Undang Dasar.
2. Ada 5 Kesepakatan dasar dalam perubahan UUD 1945 itu disusun oleh
Panitia Ad Hoc I Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam
rangka mempersiapkan perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
3. Perubahan pasal-pasal tentang kedaulatan negara, salah satunya pada pasal
1 ayat 2, yang sebelumnya MPR sebagai lembaga tertinggi setelah
diperubahan MPR hanya berkedudukan menjadi lembaga tinggi negara.
4. Komitmen mempertahankan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 menjadi bagian dari menjaga kedaulatan negara karena di dalam
pembukaan berisikan nilai-nilai Pancasila serta tujuan dari pelaksanaan
pemerintahan
62
PPKn SMP KK J
1. Umpan balik
63
Kegiatan Pembelajaran 3
2. Tindak lanjut
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat
meneruskan kegiatan pembelajaran 4, jika masih di bawah 80%, Saudara harus
mengulangi materi kegiatan pembelajaran 3, terutama yang masih belum dikuasai.
64
PPKn SMP KK J
Kegiatan Pembelajaran 4
Fungsi dan Wewenang Lembaga-lembaga Negara
Menurut UUD NRI Tahun 1945
A. Tujuan
C. Uraian Materi
Perubahan UUD 1945 merupakan salah satu tuntutan yang paling mendasar
dari gerakan reformasi 1998. Tuntutan reformasi yang lain diantaranya
penghapusan dwifungsi ABRI, otonomi daerah seluas-luasnya, pemberantasan
KKN, pengusutan kasus pelanggaran HAM, kebebasan berpolitik, kebebasan
berekspresi dan lain-lain. Terkait dengan tuntutan perubahan UUD 1945,
menunjukkan bahwa masyarakat tidak lagi melihat faktor penyebab otoritarian
Orde Baru hanya pada manusia sebagai pelakunya, tetapi karena kelemahan
sistem hukum dan ketatanegaraan.
65
Kegiatan Pembelajaran 4
Selain itu, ada anggapan di kalangan masyarakat bahwa UUD NRI tahun 1945
pada masa Orde Baru dianggap memberikan legitimasi terhadap kekuasaan yang
cenderung otoriter karena terdapat pasal-pasal yang multitafsir sehingga memberi
celah bagi penguasa saat itu untuk menafsirkan ketentuan dalam UUD NRI tahun
1945 sesuai dengan kepentingan penguasa. Yangmana secara umum, dalam
perubahan pasal dalam UUD NRI tahun 1945 terdapat beberapa hal penting yaitu
pertama semua fraksi di MPR sepakat untuk melakukan perubahan UUD 1945.
Kedua, menyangkut ruang lingkup perubahan, bahwa Pembukaan UUD 1945
tidak diubah, yang diubah adalah Batang Tubuh dan Penjelasan UUD 1945.
Ketiga, menyangkut prioritas perubahan UUD 1945 meripakan hal-hal yang
mendesak. Priorotas-prioritas tersebut adalah (Suharizal dan Arifin, F. 2007):
66
PPKn SMP KK J
Dalam Sidang Umum MPR tahun 1999, UUD 1945 mengalami perubahan
sesuai dengan semangat reformasi di berbagai bidang termasuk dalam
ketatanegaraan. Dalam perubahan, terdapat kesepakatan dasar yang dibuat oleh
MPR tentang arah perubahan UUD 1945, yaitu (Asshiddiqqie, J. 2012):
Jika dilihat dari segi substansi materi dari hasil perubahan UUD 1945, dapat
dikelompokkan ke dalam tiga macam, yaitu (Syahuri, T. 2004):
67
Kegiatan Pembelajaran 4
68
PPKn SMP KK J
UUD Negara RI Tahun 1945 yang telah diperubahan berdampak pada skema
dan format kelembagaan negara kita mulai dari tingkat yang paling tinggi sampai
ke tingkat yang paling rendah. Mulai dari MPR sebagai lembaga tertinggi negara
sampai ke bentuk pemerintahan desa diharuskan mengalami perubahan
mendasar menurut amanat UUD Negara RI Tahun 1945. Ada lembaga negara
yang dikurangi kewenangannya dan menurun kedudukannya seperti MPR, ada
yang diperkuat kewenangannya seperti DPR, adapula pembentukan lembaga
negara baru seperti MK. Selain itu, ada pula lembaga negara yang dihapus dari
sistem ketatanegaaraan kita, yaitu DPA, yang peran dan tugasnya kurang lebihnya
digantikan oleh Dewan Pertimbangan Presiden.
a. Reposisi MPR
MPR dalam sidang tahunan 2002 melakukan langkah bijaksanan
dengan mengubah posisinya, yang semula sebagai lembaga tertinggi
negara dan pemegang sepenuhnya kedaulatan rakyat, berubah menjadi
lembaga tinggi biasa. Anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan anggota
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dipilih melalui pemilu. Anggota DPD
dapat dipandang sebagai pengganti anggota “Utusan Daerah” yang terdapat
dalam naskah asli UUD NRI tahun 1945, selain “Utusan Golongan” dan
anggota DPR. Kewenangan MPR mencakup:
1) mengubah dan menetapkan undang-undang dasar
2) melantik presiden dan wakil presiden
3) memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya
menurut undang-undang dasar
Berdasarkan keterangan diatas, kewenangan MPR sekilas nampak tidak
ada perbedaan dengan kewenangan yang dimilikinya menurut naskah asli
UUD NRI tahun 1945. Namun jika dilihat dari sisi perbandingan antara
rumusan pasal 1 ayat (2) naskah asli dan naskah baru perubahan ketiga,
maka akan jelas ditemukan bahwa telah terjadi pengurangan kekuasaan
MPR yang sebelumnya sebagai pelaksana pemegang kedaulatan rakyat
sepenuhnya berubah tidak lagi sebagai pelaksana pemegang kedaulatan
69
Kegiatan Pembelajaran 4
70
PPKn SMP KK J
c. Wewenang Presiden
Presiden menurut naskah asli UUD NRI tahun 1945 mempunyai tiga
macam kedudukan, yaitu: (1) sebagai kepala negara, (2) sebagai kepala
pemerintahan, dan (3) sebagai pembentuk undang-undang (dengan
persetujuan DPR). Sebagaimana telah disebutkan diatas, kekuasaan
presiden oleh perubahan pasal dalam UUD NRI tahun 1945 banyak
dikurangi. Sebagai contoh dapat disebutkan disini, antara lain sebagai
berikut. Hakim agung tidak lagi diangkat oleh presiden, melainkan diajukan
oleh komisi yudisial untuk diminta persetujuan DPR, selanjutnya ditetapkan
oleh presiden. Demikian juga anggota Badan Pemeriksa Keuangan tidak lagi
diangkat oleh presiden, tetapi dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh presiden.
71
Kegiatan Pembelajaran 4
Selain itu, dalam Ketetapan MPR Nomor VII/MPR/ 2000 juga diatur
keterlibatan DPR dalam proses pengangkatan Panglima Tentara Nasional
dan Kepala Polri. Keterlibatan DPR dalam hal pengangkatan pejabat-pejabat
tersebut mencerminkan suatu mekanisme ketatanegaraan yang mengarah
kepada keseimbangan dan demokratisasi. Namun sayang, masih ada yang
tertinggal, yakni pengangkatan seorang jaksa agung yang masih menjadi
kewenangan presiden, tanpa melibatkan DPR.
Namun demikian, di sisi lain, posisi presiden semakin kuat karena ia tidak
akan mudah dijatuhkan (diberhentikan) oleh MPR, meskipun ia berada
dalam kondisi berbeda pandangan dalam penyelenggaraan
pemerintahannya dengan “parlemen” (Dewan Perwakilan Rakyat dan
Dewan Perwakilan Daerah). Selama presiden tidak diputus telah melanggar
hukum oleh mahkamah konstitusi, maka posisi presiden akan aman. Selain
itu, presiden tidak lagi bertanggung jawab kepada MPR, karena presiden
dipilih langsung oleh rakyat.
72
PPKn SMP KK J
syarat sebagai presiden dan / atau wakil presiden. Jadi, putusan mahkamah
konstitusi tersebut semata-mata atas dasar pertimbangan hukum.
d. Kekuasaan Kehakiman
Kekuasaan kehakiman menurut naskah asli UUD NRI tahun 1945
dilakukan oleh Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman. Setelah
perubahan, kekuasaan kehakiman ini dilakukan, selain yang disebutkan
diatas, juga dilakukan oleh mahkamah konstitusi. Mengenai tugas dan
wewenang mahkamah konstitusi sudah sering disinggung di atas.
Dengan perubahan UUD 1945, posisi hakim agung menjadi kuat karena
mekanisme pengangkatan hakim agung diatur sedemikian rupa dengan
melibatkan tiga lembaga, yaitu : (1) Dewan Perwakilan Rakyat, (2) presiden,
dan (3) komisi yudisial. Komisi yudisial ini merupakan lembaga baru yang
memang sengaja dibentuk untuk menangani urusan yang terkait dengan
pengangkatan hakim agung serta menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat dan perilaku hakim. Anggota komisi yudisial ini diangkat dan
diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan DPR.
73
Kegiatan Pembelajaran 4
D. Aktivitas Pembelajaran
74
PPKn SMP KK J
75
Kegiatan Pembelajaran 4
3. Latihan Kerja
Prosedur kerja:
1. Bacalah materi dalam modul kegiatan pembelajaran ini dengan seksama!
2. Bacalah sumber buku lain yang membahas tentang fungsi lembaga-lembaga
negara sebelum dan sesudah perubahan pasal dalam UUD NRI Tahun 1945!
3. Analisis secara berkelompok konten-konten tersebut dan kerjakan dengan
format tabel sebagai berikut:
Eksekutif
Legislatif
Yudikatif
Prosedur kerja:
76
PPKn SMP KK J
E. Latihan Kerja/Kasus/Tugas
Kerjakan dengan jujur dan penuh percaya diri setiap soal yang ada di bawah
ini. Pilih jawaban terbaik dengan memberi tanda silang (X) !
1. UUD NRI Tahun 1945 sebelum perubahan menempatkan dan memberikan
kekuasaan yang sangat besar terhadap Presiden. Sehingga muncul
anggapan bahwa UUD NRI tahun 1945 sangat executive heavy. Dampak dari
kondisi yang demikian ini adalah...
a. Semakin kokohnya kedaulatan NKRI karena kepemimpinan berada pada
kendali satu tangan atau one power decision
b. Meningkatnya kerjasama dengan DPR dalam menjalankan proses
legislasi
c. Meningkatnya pelaksanaan demokrasi di Indonesia
d. Rendahnya implementasi prinsip saling mengawasi (checks and
balances) antar lembaga pemerintahan
2. Presiden menurut naskah asli UUD NRI tahun 1945 mempunyai tiga macam
kedudukan, yaitu: (1) sebagai kepala negara, (2) sebagai kepala
pemerintahan, dan (3) sebagai pembentuk undang-undang (dengan
persetujuan DPR). Setelah perubahan pasal dalam UUD NRI tahun 1945,
kewenangan dari presiden dalam menjalankan kedudukannya banyak
mengalami perubahan. Berikut yang bukan merupakan contoh atas
pernyataan adalah…
a. Pengangkatan hakim agung
b. Pengangkatan jaksa agung
c. Pengangkatan anggota BPK
d. Pengangkatan paglima TNI dan POLRI
3. Substansi materi dari hasil perubahan UUD 1945 yang berkaitan dengan
fungsi lembaga-lembaga negara dapat dikelompokkan ke dalam tiga macam,
yaitu Penghapusan atau pencabutan beberapa ketentuan; Ketentuan dan
Lembaga Baru ; Ketentuan dan Lembaga yang dimodifikasi. Di bawah ini yang
termasuk penghapusan atau pencabutan beberapa ketentuan, yaitu ...
77
Kegiatan Pembelajaran 4
4. Berikut merupakan kewenangan MPR hasil perubahan pasal dalam UUD NRI
Tahun 1945 yang mencakup:
mengubah dan menetapkan undang-undang dasar
melantik presiden dan wakil presiden
memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya
menurut undang-undang dasar
Berdasarkan keterangan tersebut, kewenangan MPR sekilas nampak
tidak ada perbedaan dengan kewenangan yang dimilikinya menurut naskah
asli UUD NRI tahun 1945. Namun jika dilihat dari sisi perbandingan antara
rumusan pasal 1 ayat (2) naskah asli dan naskah baru hasil perubahan ketiga,
maka akan jelas ditemukan bahwa telah terjadi…
a. Pengurangan kekuasaan MPR
b. Pelemahan wewenang MPR
c. Pengalihfungsian wewenang MPR
d. Perluasan kekuasaan MPR
78
PPKn SMP KK J
F. Rangkuman
1. UUD Negara RI Tahun 1945 yang telah diperubahan berdampak pada skema
dan format kelembagaan negara kita mulai dari tingkat yang paling tinggi
sampai ke tingkat yang paling rendah.
3. Ada pula lembaga negara yang dihapus dari sistem ketatanegaaraan kita ,
yaitu DPA, yang peran dan tugasnya kurang lebihnya digantikan oleh Dewan
Pertimbangan Presiden.
1. Umpan balik
2. Tindak lanjut
79
Kegiatan Pembelajaran 4
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat
meneruskan kegiatan pembelajaran 5, jika masih di bawah 80%, Saudara harus
mengulangi materi kegiatan pembelajaran 4, terutama yang masih belum dikuasai.
80
PPKn SMP KK J
Kegiatan Pembelajaran 5
Pengembangan jaminan dan perlindungan Hak
Asasi Manusia di Indonesia
A. Tujuan
C. Uraian Materi
a. Negara Hukum
Negara hukum sering kali dikaitkan dengan Istilah rechtsstaat dan the rule of
81
Kegiatan Pembelajaran 5
law. Pada hakikatnya kedua istilah tersebut mempunya makna berbeda. The rule
of law banyak dikembangkan di negara-negara Anglo Saxon, Anglo Amerika, yang
bertumpu pada common law yang lebih menitikberatkan pada judicial. Sumber
Hukum yang utama dalam Anglo Saxon yaitu, a) Putusan Hakim (Judicial
decission). Hakim berperan besar dlm membentuk tata kehidupan masyarakat; b)
Kebiasaan; dan c) Peraturan Perundangan.
Prinsip-prinsip yang ada dalam sistem hukum civil (civil law system) antara lain:
Guna membedakan antara Negara hukum dan bukan Negara hukum, maka
dapat kita cermati dari ciri-cirinya sebagai berikut:
1) Menjunjung tinggi hukum;
2) Adanya pembagian kekuasaan;
3) Adanya perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia serta remedi-remedi
prosedural untuk mempertahankannya;
4) Dimungkinkan adanya peradilan administrasi.
82
PPKn SMP KK J
83
Kegiatan Pembelajaran 5
Pada dasarnya, Pancasila tercantum dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945
alinea ke 4. Di Indonesia dasar hukum yang tertinggi yaitu Pancasila. Pancasila
mengandung nilai-nilai yang mendasar dan sebagai pedoman untuk merumuskan
hukum-hukum yang lebih rendah dibawahnya. Oleh sebab itu, Pancasila disebut
sebagai “Sumber dari Segala Sumber Hukum”. Oleh karena itu, Pancasila
berkedudukan paling tinggi dalam hukum di Indonesia. Pasal 2 Undang-Undang
Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan menyatakan bahwa: Pancasila merupakan
sumber segala sumber hukum negara.
84
PPKn SMP KK J
Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang bersifat mendasar dan melekat
dengan jati diri manusia secara universal. Siapa pun manusianya berhak memiliki
hak tersebut. Adanya hak pada seseorang berarti bahwa ia mempunyai suatu
“keistimewaan” yang membuka kemungkinan baginya untuk diperlakukan sesuai
dengan “keistimewaan” yang dimilikinya. Sebagai upaya yang pertama, untuk
memenuhi jaminan dan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia, para pendiri
negara menuangkan pemikiran kemanusiaannya dalam Pembukaan dan Batang
Tubuh UUD NRI tahun 1945. Yangmana dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945
secara tegas telah memuat pengakuan hak asasi manusia dan diuraikan seperti
dalam tabel berikut ini :
85
Kegiatan Pembelajaran 5
Sedangkan sebagai upaya yang kedua, para pendiri bangsa secara khusus
menjabarkan makna yang terdapat dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945
tentang jaminan hak asasi manusia dalam batang tubuh UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pasal-pasal yang terkait antara lain pasal 27-34.
Upaya ketiga, dari pasal-pasal tersebut kemudian menjadi dasar lahirnya
peraturan perundang-undangan di bawahnya. Seperti halnya Ketetapan MPR
Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia yang ditetapkan oleh MPR
pada tanggal 13 November 1998. Ketetapan ini terdiri dari pembukaan, 10 bab, 44
pasal yang mengatur bagaimana hak asasi manusia harus dilindungi dan
ditegakkan. Hak asasi manusia yang tercantum dalam ketetapan tersebut antara
lain, a) Hak untuk hidup; b) Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan; c) Hak
keadilan; d) Hak kemerdekaan; e) Hak atas kebebasan informasi; f) Hak
86
PPKn SMP KK J
D. Aktivitas Pembelajaran
87
Kegiatan Pembelajaran 5
88
PPKn SMP KK J
3. Latihan Kerja
Prosedur Kerja :
1. Baca kembali uraian materi kegiatan pembelajaran ini, dan buku-buku yang
relevan terkait pemberian jaminan dan hak asasi manusia di Indonesia!
2. Buat analisis secara berkelompok terhadap konten tersebut dan kerjakan
dalam tabel berikut :
Ketentuan hukum
tentang jaminan dan Tantangan
No Contoh kasus
perlindungan HAM di realisasi
Indonesia
Prosedur Kerja :
1. Bacalah materi penyusunan soal HOTS yang terdapat pada modul Kelompok
89
Kegiatan Pembelajaran 5
KURIKULUM 2013
No. Kompetensi
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
Urut Dasar
1. Menghargai upaya PG dan Essay
perlindungan HAM Level
pengetahuan dan
pemahaman
2. Menghargai upaya PG dan Essay
perlindungan HAM Level Aplikasi
3. Menghargai upaya PG dan Essay
perlindungan HAM Level Penalaran
Prosedur Kerja :
1. Buatlah soal pilihan ganda (PG) sebanyak 3 soal dan soal uraian (Essay)
sebanyak 3 soal pada kartu soal di bawah ini!
2. Presentasikan soal-soal yang telah dibuat di depan kelas!
3. Lakukan evaluasi dan refleksi terhadap soal sesuai dengan komentar dan
saran dari fasilitator dan kelompok lain saat proses diskusi!
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas :
Kompetensi :
Level : Pengetahuan dan pemahaman
Materi : Jaminan dan perlindungan hak asasi manusia di
Bentuk soal Indonesia
: Pilihan Ganda/Essay
90
PPKn SMP KK J
E. Latihan Kerja/Kasus/Tugas
Kerjakan dengan jujur dan penuh percaya diri setiap soal yang ada di bawah
ini. Pilih jawaban terbaik dengan memberi tanda silang (X) !
1. Negara memberikan perlindungan hukum bagi warga negara melalui
pelembagaan peradilan yang bebas dan tidak memihak serta penjaminan hak
asasi manusia. Pernyataan ini merupakan penjelasan dari...
a. Hukum dalam arti luas
b. Negara demokrasi
c. Negara Hukum
d. Hukum dalam arti sempit
4. Jaminan hak asasi manusia dalam batang tubuh UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 diatur dalam beberapa pasal
a. 26 – 31 UUD NRI tahun 1945
b. 27 – 34 UUD NRI tahun 1945
c. 28 A – 28 J UUD NRI tahun 1945
d. 28 UUD NRI tahun 1945
91
Kegiatan Pembelajaran 5
92
PPKn SMP KK J
F. Rangkuman
1. Umpan balik
93
Kegiatan Pembelajaran 5
2. Tindak lanjut
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat
meneruskan kegiatan pembelajaran 5, jika masih di bawah 80%, Saudara harus
mengulangi materi kegiatan pembelajaran 4, terutama yang masih belum dikuasai.
94
PPKn SMP KK J
Kegiatan Pembelajaran 6
Harmoni kehidupan masyarakat Bhinneka Tunggal
Ika dalam memperkokoh NKRI
A. Tujuan
C. Uraian Materi
95
Kegiatan Pembelajaran 6
diversity” yang ada di Indonesia adalah fakta dan keniscayaan yang tidak dapat
dihindari. Penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta tinggal tersebar
di berbagai pulau besar dan kecil dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai
dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga
perkotaan.
Ungkapan Bhinneka Tunggal Ika dapat ditemukan dalam Kitab Sutasoma yang
ditulis oleh Mpu Tantular pada abad XIV di masa Kerajaan Majapahit. Dalam kitab
tersebut Mpu Tantular menulis “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki
rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa
tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa” (Bahwa agama Buddha
dan Siwa (Hindu) merupakan zat yang berbeda, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina
(Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecah belah, tetapi satu jua, artinya tak ada
dharma yang mendua). Nama Mpu Tantular sendiri terdiri dari tan (tidak) dan tular
(terpangaruh), dengan demikian, Mpu Tantular adalah seorang Mpu
(cendekiawan, pemikir) yang berpendirian teguh, tidak mudah terpengaruh oleh
siapa pun. Dalam bahasa Jawa Kuno, ungkapan tersebut secara harfiah
mengandung arti bhinneka (beragam), tunggal (satu), ika (itu) yaitu beragam satu
itu. Doktrin yang bercorak teologis ini semula dimaksudkan agar antara agama
Buddha (Jina) dan agama Hindu (Siwa) dapat hidup berdampingan dengan damai
dan harmonis, sebab hakikat kebenaran yang terkandung dalam ajaran keduanya
adalah tunggal (satu).
96
PPKn SMP KK J
97
Kegiatan Pembelajaran 6
saling menghargai, tepo seliro dan toleransi, yang akan melahirkan keharmonisan
dan kerukunan serta rasa saling cinta mencintai.
Seringkali di tengah masyarakat kita berbagai perbedaan itu telah menjadi bom
waktu dan sumbu pemicu terjadinya konflik horizontal berkepanjangan. Banyak
faktor penyebab munculnya berbagai konflik. Bahkan bisa jadi konflik membara
dapat muncul dari sebuah komunitas yang berasal dari latar belakang budaya,
ekonomi, suku dan pendidikan yang sama. Konflik seperti ini kerap terjadi pada
masyarakat Indonesia yang hidup di pedalaman dan tidak memiliki pendidikan
memadai untuk mengkomunikasikan masalah yang terjadi di tengah mereka.
Konflik dapat terjadi di mana saja, pada siapa saja dan komunitas manapun.
Tidak peduli apakah ia berasal dari kalangan terpelajar, suku atau agama yang
sama. Setiap orang dapat terlibat dalam arus konflik yang terjadi di hadapannya,
atau bersentuhan langsung dengannya kecuali mereka yang memiliki pikiran yang
jernih, hati yang lapang dan kendali nafsu yang kuat. Kerukunan, kedamaian, dan
toleransi bukanlah sesuatu yang berjalan dengan sendirinya, melainkan perlu
usaha dan kesadaran dari semua pihak yang terlibat. Keharmonisan sosial tidak
bisa dipaksakan karena hanya akan menimbulkan keharmonisan yang semu.
Hal ini kemudian berkaitan dengan keutuhan wilayah sebuah negara yang
sangat penting, karena keutuhan wilayah suatu negara sangat menentukan
berlangsung tidaknya pemerintahan suatu negara. Maka, semua negara berusaha
untuk menjaga keutuhan wilayahnya. Demikian juga dengan negara Indonesia
yang selalu berusaha untuk menjaga keutuhan wilayahnya termasuk di dalamnya
pemerintah dan aparat keamanan untuk bersama-sama dan bersatu padu
menjaga keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan sikap
Persatuan atau kesatuan.
Sikap persatuan atau kesatuan berasal dari kata “Satu” yang berarti utuh atau
tidak terpecah-belah. Persatuan atau kesatuan mengandung arti “bersatunya
macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh
dan serasi.” (Alwi, H., 2007). Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia berarti
persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk
mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan
berdaulat.
98
PPKn SMP KK J
Sebagai warga negara yang baik kita harus menjaga dan mengamalkan sikap
persatuan dan kesatuan baik di sekolah, masyarakat, dan dalam berbangsa dan
bernegara. Persatuan dan kesatuan dapat memperkokoh ketahanan negara.
Manfaat membina persatuan dan kesatuan bagi diri, masyarakat, bangsa dan
negara diantaranya:
a. Terwujudnya kehidupan yang serasi,selaras dan seimbang antar sesame,
terwujudnya keselarasan dan keserasian adalah dambaan dari Negara, karena
warga Negara sudah menjadi kewajibannya untuk mencapai keserasian, dan
keselarasan dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
b. Pergaulan antara sesama akan lebih rukun dan akrab, menjadikan masyarakat
akan tenang dalam melakukan pergaulan antara sesama anggota
masyaraakat.
c. Terwujudnya sikap saling mencintai dan saling membantu, saling mencintai
dan membantu satu dengan yang lainnya juga akan terwujud dalam
masyarakat yang menerapkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupannya.
d. Dapat mengatasi semua perbedaan yang ada dengan penuh kesadaran,
penyelesaian masalah yang muncul karena diakibatkan dari perbedaan akan
mudah diselesaikan dengan kesadaran yang dimiliki.
e. Pembangunan nasional akan berjalan lebih baik dan lancar, kelancaran dari
pembangunan akan tercapai dengan optimal jika persatuan dan kesatuan
tercipta dalam masyarakat maupun Negara, sehingga program pembangunan
akan di ikuti dan dijalankan oleh masyarakat.
99
Kegiatan Pembelajaran 6
100
PPKn SMP KK J
diselesaikan dan lebih bisa diterima oleh semua dalam lingkungan masyarakat,
masyarakat tidak akan mudah untuk terpecah belah dengan masalah yang muncul
ketika masalah tersebut diselesaikan dengan jalan terbaik untuk semua.
10
1
Kegiatan Pembelajaran 6
102
PPKn SMP KK J
6) Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain, serta tidak
mudah marah atau menyimpan dendam.
7) Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama,
maupun bahasa dan kebudayaan
c. Rela berkorban
Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan
dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun
akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Dalam pengertian yang lebih
sederhana, rela berkorban adalah sikap dan perilaku yang tindakannya
dilakukan dengan ikhlas serta mendahulukan kepentingan orang lain dari pada
kepentingan diri sendiri. Sikap rela berkorban ditunjukkan dengan cara
membiasakan merelakan sebagian kepentingan kita untuk kepentingan orang
lain atau kepentingan bersama. Partisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI
dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut, 1) Partisipasi tenaga dan 2)
Partisipasi pikiran
10
3
Kegiatan Pembelajaran 6
nonfisik), baik berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Oleh karena
itu kebijakan strategis penggunaan kekuatan pertahanan diarahkan untuk
menghadapi ancaman atau gangguan terhadap keamanah nasional. Kekuatan
pertahanan tidak hanya digunakan untuk menghadapi ancaman tetapi juga
untuk membantu pemerintah dalam upaya pembangunan nasional dan tugas-
tugas internasional.
D. Aktivitas Pembelajaran
104
PPKn SMP KK J
10
5
Kegiatan Pembelajaran 6
Kegiatan On-1 diisi dengan mengerjakan LK 6.2 dan LK 6.3 sesuai dengan
ketentuan prosedur kerja yang kemudian hasilnya akan dipresentasikan dan
dibahas pada kegiatan In-2.
3. Latihan Kerja
Berita :
“Teror Paris yang diduga kuat dilakukan kelompok radikal Negara Islam
Irak dan Suriah atau ISIS pada 13 November 2015 lalu membuat sebagian
besar negara waspada.Negara-negara yang dianggap bertentangan dengan
rencana ISIS, bakal diteror. ISIS kini pun mengancam akan menyerang di
wilayah Tanah Air. Kelompok afiliasi peretas Anonymous, OpParisIntel, baru-
baru ini menemukan rencana penyerangan ISIS ke wilayah RI. Di antaranya
ISIS berencana menyerang komunitas Al-Jihad dan One Day One Juz.
Al Jihad disebut-sebut sebuah masjid di Karawang, Jawa Barat.
Sedangkan, One Day One Juz adalah komunitas pengajian online, yang
menyemangati anggotanya membaca Al Quran setidaknya 1 Juz tiap
harinya.Ancaman kelompok radikan ISIS di Tanah Air ini bisa berbagai
bentuk, mulai dari propaganda atau penyebaran ideologi, hingga ancaman
secara terbuka dan terang-terangan kepada aparat dan Pemerintah RI.Sebut
saja ledakan arus balik para TKI atau mahasiswa yang belajar di Timur
Tengah, mereka sangat rentan bergabung ISIS. Ada ratusan WNI yang
diduga pernah bergabung dan dilatih ISIS, yang sebagian mereka sudah
106
PPKn SMP KK J
Prosedur Kerja :
1. Bacalah materi penyusunan soal HOTS yang terdapat pada modul Kelompok
Kompetensi A Kegiatan Pembelajaran 9!
2. Buatlah kisi-kisi penulisan soal yang mengacu pada materi kisi-kisi USBN
terkait dengan materi Kegiatan Pembelajaran ini!
3. Kisi-kisi dirancang untuk mengembangkan soal yang bersifat HOTS (High
Order Thinking Skill) !
KURIKULUM 2013
No. Kompetensi
Kelas Materi Indikator Bentuk Soal
Urut Dasar
1. Menganalisis prinsip PG dan Essay
harmoni dalam Level
keberagaman sosial, pengetahuan dan
budaya, ekonomi dan pemahaman
gender dalam bingkai
Bhinneka
Tunggal Ika
10
7
Kegiatan Pembelajaran 6
Prosedur Kerja :
1. Buatlah soal pilihan ganda (PG) sebanyak 3 soal dan soal uraian (Essay)
sebanyak 3 soal pada kartu soal di bawah ini!
2. Presentasikan soal-soal yang telah dibuat di depan kelas!
3. Lakukan evaluasi dan refleksi terhadap soal sesuai dengan komentar dan
saran dari fasilitator dan kelompok lain saat proses diskusi!
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas :
Kompetensi :
Level : Pengetahuan dan pemahaman
Materi : Menganalisis prinsip harmoni dalam keberagaman sosial,
budaya, ekonomi dan gender dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
Bentuk soal : Pilihan Ganda/Essay
108
PPKn SMP KK J
E. Latihan/Kasus/Tugas
Kerjakan dengan jujur dan penuh percaya diri setiap soal yang ada di bawah ini.
Pilih jawaban terbaik dengan memberi tanda silang (X) !
10
9
Kegiatan Pembelajaran 6
5. Sikap dan perilaku yang tepat untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik
Indonesia yaitu dengan...
a. Semangat persatuan yang berwawasan nusantara
b. Patriotisme yang mengedepankan kedaerahan
c. Stereotip terhadap suku dan golongan lain
d. Chauvinisme terhadap bangsa dan negara Indonesia
110
PPKn SMP KK J
F. Rangkuman
1. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai suku, ras, pemeluk
agama, budaya, dan kebiasaan;
2. Keberagaman adalah sebuah keniscayaan bagi bangsa Indonesia yang harus
diterima dengan lapang dada dan penuh rasa syukur dengan segala
dampakpositif dan negatifnya.
3. Keharmonisan dan kerukunan hidup dalam keberagaman masyarakat
Indonesia bukanlah sesuatu yanng bisa tercipta dengan sendirinya, melainkan
memerlukan usaha dengan mengunakan strategi yang tepat dan akurat.
4. Persatuan dan kesatuan dapat memperkokoh ketahanan negara. Manfaat
membina persatuan dan kesatuan bagi diri, keluarga, masyarakat,bangsa dan
negara diantaranya :
5. Terwujudnya kehidupan yang serasi,selaras dan seimbang antar sesama
6. Dapat mengatasi semua perbedaan yang ada dengan penuh kesadaran
7. Pembangunan nasional akan berjalan lebih baik dan lancar
1. Umpan balik
11
1
Kegiatan Pembelajaran 6
2. Tindak lanjut
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat
meneruskan kegiatan pembelajaran 7, jika masih di bawah 80%, Saudara harus
mengulangi materi kegiatan pembelajaran 6, terutama yang masih belum dikuasai.
112
PPKn SMP KK J
11
3
Kegiatan Pembelajaran 6
114
PPKn SMP KK J
Kegiatan Pembelajaran 7
Pengembangan Pendekatan Saintifik Dalam
Pembelajaran PPKn SMP
A. Tujuan
117
Kegiatan Pembelajaran 7
C. Uraian Materi
Membangun paradigma :
Penentuan objek
objek yang baik tidak Studi pendahuluan atau
disesuaikan dengan
harus berada di luar survei lokasi objek
tujuan pembelajaran
lingkup sekolah
Menyusun pedoman
Uji keterbacaan pengamatan sesuai
Pendampingan observasi
pedoman atau lembar dengan kompetensi
siswa
observasi siswa siswa dan tujuan
pembelajaran
118
PPKn SMP KK J
119
Kegiatan Pembelajaran 7
Dengan demikian, strategi yang dlakukan dapat menjadikan siswa terbiasa berani
bertanya sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Perihal tahapan pertama dan kedua pengembangan aktivitas menanya, Guru
dapat memperdalam pemahamannnya terlebih dahulu tentang tingkatan bertanya
berdasarkan taksonomi yang dibuat oleh Anderson berikut:
a. Pertanyaan Pada Level Pengetahuan
Pertanyaan pengetahuan adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban
dengan cara mengetahui objek yang ditanyakan. Dengan demikian, maka
pertanyan ini sebatas mengetahui informasi yang dihafal atau diingat siswa.
Jadi jawaban bersifat pasti dan tidak ada pilihan lain selain yang telah
ditentukan. Biasanya, pertanyaan ini diawali dengan kalimat tanya apa, di
mana, kapan, siapa, atau sebutkan.
Contoh : Kapan sidang pertama BPUPK diselenggarakan?
b. Pertayaan Pada Level Pemahaman
Pertanyaan pada level pemahaman adalah pertanyaan yang menimbulkan
jawaban dengan cara mengemukakan pemahaman tentang sesuatu hal.
Pertanyaan ini meminta siswa untuk merangkai informasi tertentu yang
mempunyai keterkaitan, bahkan disinyalir ada hubungan sebab-akibat.
Pertanyaan ini biasanya di awali dengan kalimat tanya jelaskan, uraikan,
bandingkan, dan lain-lain.
Contoh : Bandingkan nilai utama dari masing-masing usulan dasar negara
yang disampaikan oleh Moh. Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Sukarno!
c. Pertanyaan Pada Level Aplikasi
Pertanyaan aplikasi adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban dengan
cara menerapkan konsep tertentu. Pertanyaan ini meminta siswa
mengapliasikan pengetahuan yang telah dikuasai secara sistematis.
Pertanyaan ini biasanya diawali dengan kalimat tanya bagaimana.
Contoh : Bagaimana upaya penerapan nilai-nilai Pancasila yang dapat
dilakukan di lingkungan sekolah?
d. Pertanyaan Pada Level Analisis
Pertanyaan analisis adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban dengan
cara mengidentifikasi, mencari bukti dengan menarik keseimpulan. Dalam hal
ini, siswa diminta berpikir kritis untuk mengidentifikasi masalah, membuktikan
dan menarik kesimpulan. Biasanya, pertanyaan ini diawali dengan kalimat
120
PPKn SMP KK J
tanya mengapa.
Contoh : Mengapa terjadi perubahan isi sila pertama Pancasila hasil Piagam
Jakarta?
e. Pertanyaan Pada Level Evaluasi
Pertanyaan evaluasi adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban dengan
cara menilai atau berpendapat sesuai dengan pandangan masing-masing.
Dalam hal ini, siswa diminta untuk berpendapat atas peristiwa yang
ditanyakan.
Contoh : Bagaimana menurut pendapat Saudara tentang terjadinya peristiwa
pengeboman pada 3 tempat ibadah pada bulan juni lalu?
f. Pertanyaan Pada Level Menciptakan
Pertanyaan menciptakan adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban
dengan cara membuat sesuatu sesuai dengan instruksi. Dalam hal ini, siswa
didorong untuk mengembangkan kreativitasnya.
Contoh : Buatlah mindmapping yang berisi penjelasan materi tentang
perlindungan HAM di Indonesia beserta landasan hukum, contoh kasus, serta
contoh upaya penanganan!
121
Kegiatan Pembelajaran 7
122
PPKn SMP KK J
d. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi.
e. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan
f. Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memproses
informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi
lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
123
Kegiatan Pembelajaran 7
D. Aktivitas Pembelajaran
124
PPKn SMP KK J
3. Latihan Kerja
LK 7.1: Menganalisis macam-macam pendekatan saintifik dalam
pembelajaran PPKn SMP
Prosedur kerja:
125
Kegiatan Pembelajaran 7
E. Latihan/Kasus/Tugas
Kerjakan dengan jujur dan penuh percaya diri setiap soal yang ada di bawah
ini. Pilih jawaban terbaik dengan memberi tanda silang (X) !
126
PPKn SMP KK J
2. Berikut yang termasuk dalam kata perintah yang dapat digunakan dalam
pengembangan kegiatan bertanya tingkat pemahaman yaitu…
a. Dimana ?
b. Berikan contoh !
c. Ramalkan !
d. Bandingkan !
127
Kegiatan Pembelajaran 7
F. Rangkuman
128
PPKn SMP KK J
1. Umpan balik
129
Kegiatan Pembelajaran 7
2. Tindak lanjut
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat
meneruskan kegiatan pembelajaran 8, jika masih di bawah 80%, Saudara harus
mengulangi materi kegiatan pembelajaran 7, terutama yang masih belum dikuasai.
130
PPKn SMP KK J
Kegiatan Pembelajaran 8
Pengembangan Model-Model Pembelajaran PPKn
SMP
A. Tujuan
C. Uraian Materi
131
Kegiatan Pembelajaran 8
Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung siswa dapat melihat berbagai
elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang
dikajinya. PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia
nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha siswa.
132
PPKn SMP KK J
Kompetensi Dasar :
Topik :
Sub Topik :
Tujuan Pembelajaran :
Alokasi Waktu :
FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN
Fase 1 a) Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dan
Orientasi siswa kepada menyenangkan untuk proses belajar-mengajar;
masalah kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi
(kehadiran, agenda kegiatan), menyiapkan media dan
alat serta buku yang diperlukan.
b) Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan
materi yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumya.
c) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan Tugas
Mandiri 4.1 dan 4.2. Salah satu siswa diminta untuk
membacakan hasil tugas yang telah dikerjakan
kemudian guru memberikan konfirmasi jawaban.
d) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
e) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan.
133
Kegiatan Pembelajaran 8
134
PPKn SMP KK J
135
Kegiatan Pembelajaran 8
136
PPKn SMP KK J
Peran guru, siswa dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat
digambarkan berikut ini.
Masalah
Siswa sebagai sebagai Awal
Guru sebagai Pelatih
Problem Solver Tantangan dan
Motivasi
1. Asking about thinking 1. Peserta yang 1. Menarik untuk
(bertanya tentang aktif.Terlibat langsung dipecahkan.
pemikiran). dalam pembelajaran. 2. Menyediakan
2. Memonitor pembelajaran. 2. Membangunpembelaj kebutuhan yang
3. Probbing ( menantang aran. ada hubungannya
siswa untuk berpikir ). dengan pelajaran
4. Menjaga agar siswa yang dipelajari.
terlibat. 3. Masalah nyata
5. Mengatur dinamika ada di lingkungan
kelompok. siswa
6. Menjaga berlangsungnya
proses.
Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini adalah:
a. Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
b. Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
c. Pemodelan peranan orang dewasa.
d. Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani gap antara
pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang
dijumpai di luar sekolah. Berikut ini aktivitas-aktivitas mental di luar sekolah
yang dapat dikembangkan.
e. PBL mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
f. PBL memiliki elemen-elemen magang. Hal ini mendorong pengamatan dan
dialog dengan yang lain sehingga siswa secara bertahap dapat memi peran
yang diamati tersebut.
g. PBL melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang
memungkinkan mereka menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena
dunia nyata dan membangun femannya tentang fenomena itu.
h. Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)
i. Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada siswa. Siswa harus dapat
menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari mana informasi harus
diperoleh, di bawah bimbingan guru.
137
Kegiatan Pembelajaran 8
Topik
Menghargai Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup
Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
a. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis siswa untuk mengikuti
pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa,
kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Guru memberi motivasi dengan membimbing siswa menyanyikan lagu Garuda
Pancasila.
c. Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab mengenai materi proses
perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.
d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
e. Guru membimbing siswa melalui tanya jawab tentang manfaat proses
pembelajaran.
f. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan siswa.
138
PPKn SMP KK J
Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Guru membagi siswa dalam menjadi 6 kelompok beranggotakan 6 orang.
2) Guru meminta siswa membaca wacana tentang kedudukan Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yang ada di buku teks siswa halaman 2.
3) Guru meminta siswa mencatat hal-hal yang penting dan yang tidak diketahui
dalam wacana tersebut, seperti istilah/kata, fakta, konsep, dan hubungan antar
konsep.
4) Guru menanamkan sikap teliti dan cermat dalam membaca wacana.
5) Guru mengamati keterampilan siswa dalam mengamati atau membaca
wacana.
b. Menanya
1) Guru membimbing siswa secara kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan
dari wacana yang berkaitan dengan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa
2) Guru dapat membimbing siswa menyusun pertanyaan seperti :
Apa yang dimaksud dasar negara?
Jelaskan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara!
Apa manfaat dasar negara bagi suatu negara ?
Apa akibat suatu negar tidak memiliki dasar negara ?
3) Guru meminta siswa secara kelompok mencatat pertanyaan yang ingin
diketahui, dan mendorong siswa untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan
pertanyaan secara mendalam tentang sesuatu. Daftar pertanyaan disusun
sebagai mana ada di tabel 1 di halaman ….. buku teks siswa.
Format Pertanyaan
No Pertanyaan
139
Kegiatan Pembelajaran 8
140
PPKn SMP KK J
d. Mengasosiasikan
1) Guru membimbing siswa untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti :
Apa manfaat dasar negara Pancasila bagi negara Indonesia?
Apa akibat apabila negara Indonesia tidak memiliki dasar negara?
Apa manfaat pandangan hidup Pancasila bagi bangsa Indonesia?
Apa akibat apabila bangsa Indonesia tidak memiliki pandangan hidup?
Apa pengaruh apabila dasar negara Pancasila berubah bagi negara dan
bangsa Indonesia?
2) Guru membimbing siswa secara kelompok untuk menyimpulkan tentang
kedudukan dan fungsi serta arti penting Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup.
3) Menguji hasil (Assess the Outcome), Penilaian dilakukan untuk mengukur
ketercapaian standar, mengevaluasi kemajuan masing- masing siswa,
memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa,
membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
e. Mengomunikasikan
1) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience). Pada akhir proses
pembelajaran, pengajar dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan
hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara
individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamanya selama menyelesaikan
proyek. Pengajar dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya
ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan
yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
2) Guru menjelaskan dan membimbing tugas individu untuk menyusun laporan
hasil telaah kedudukan, fungsi, dan arti penting Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup. Laporan disusun secara tertulis memuat
tentang pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan kelompok. Laporan
disusun secara individu dan menjadi tugas siswa dan dikumpulkan pada akhir
pertemuan ini.
141
Kegiatan Pembelajaran 8
Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam metode Discovery Learning menurut
Bruner adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk
menjadi seorang problem solver, seorang scientist, historian, atau ahli matematika.
Melalui kegiatan tersebut siswa akan menguasainya, menerapkan, serta
menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.
142
PPKn SMP KK J
143
Kegiatan Pembelajaran 8
5) Verification (Pembuktian)
144
PPKn SMP KK J
Kompetensi Dasar :
Topik :
Sub Topik :
Tujuan :
Pembelajaran
Alokasi Waktu :
145
Kegiatan Pembelajaran 8
146
PPKn SMP KK J
D. Aktivitas Pembelajaran
147
Kegiatan Pembelajaran 8
2. Latihan Kerja
Prosedur kerja:
1. Baca kembali langkah – langkah pengembangan model PJBL, PBL dan DL
2. Pilih salah satu Kompetensi dasar yang akan dikembangkan
3. Buatlah rancangan desain pembelajaran sesuai dengan langkah – langkah
pengembangan model PJBL, PBL dan DL dalam pembelajaran PPKn SMP
4. Kerjakan secara kelompok untuk mengembangkan model PJBL, PBL dan DL
5. Hasil dari pengembangan tersebut, dipresentasikan ! dan dikoreksi bersama
untuk perbaikan.
148
PPKn SMP KK J
E. Latihan/Kasus/Tugas
Kerjakan dengan jujur dan penuh percaya diri setiap soal yang ada di bawah
ini. Pilih jawaban terbaik dengan memberi tanda silang (X) !
149
Kegiatan Pembelajaran 8
150
PPKn SMP KK J
F. Rangkuman
1. Umpan balik
151
Kegiatan Pembelajaran 8
2. Tindak lanjut
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat
meneruskan kegiatan pembelajaran 9, jika masih di bawah 80%, Saudara harus
mengulangi materi kegiatan pembelajaran 8, terutama yang masih belum dikuasai.
152
PPKn SMP KK J
Kegiatan Pembelajaran 9
Pengembangan Instrumen Penilaian hasil belajar
PPKn SMP
A. Tujuan
C. Uraian Materi
153
Kegiatan Pembelajaran 9
a. Teknik Penilaian
Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi atau teknik lainnya yang
relevan. Teknik penilaian observasi dapat menggunakan instrumen berupa lembar
observasi, atau buku jurnal (yang selanjutnya disebut jurnal). Teknik penilaian lain
yang dapat digunakan adalah penilaian diri dan penilaian antar teman. Penilaian
diri dan penilaian antar teman dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan
pembentukan karakter siswa, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu
data konfirmasi dari hasil penilaian sikap oleh pendidik.
1) Observasi
154
PPKn SMP KK J
155
Kegiatan Pembelajaran 9
penilaian sikap untuk satu semester. Berikut ini contoh lembar observasi
selamasatu semester. Pendidik dapat menggunakan lembar observasi dengan
formatlain, misalnya dengan menambahkan kolom saran tindak lanjut.
156
PPKn SMP KK J
Tabel 9. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap Spiritual oleh Walil Kelas dan Guru
BK
Tabel 10. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap Sosial oleh Wali Kelas & Guru BK
157
Kegiatan Pembelajaran 9
Apabila catatan perkembangan sikap spiritual dan sikap sosial dijadikan satu,
perlu ditambahkan satu kolom KETERANGAN di sebelah kanan kolom butir sikap
untuk menuliskan apakah perilaku tersebut sikap SPIRITUAL atau sikap SOSIAL.
Lihat Tabel 22. untuk contoh.
Tabel 11. Contoh Jurnal Sikap Spiritual dan Sosial oleh Wali Kelas & Guru BK
Tabel 12. Contoh Jurnal Sikap Spiritual dan Sosial oleh Pendidik
158
PPKn SMP KK J
b. Penilaian Diri
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir-
butir pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom YA dan TIDAK atau
dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapatdigunakan untuk penilaian
sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus. Tabel 24 dan Tabel 25 menyajikan
contoh lembar penilaian diri tersebut.
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai
dengankeadaan yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
159
Kegiatan Pembelajaran 9
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-
kadang),3 (sering), atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan kalian yang sebenarnya.
No Pernyataan 1 2 3 4
Hasil penilaian diri perlu ditindak lanjuti oleh pendidik dengan melakukan
fasilitasiterhadap siswa yang belum menunjukkan sikap yang diharapkan.
160
PPKn SMP KK J
Instrumen penilaian diri dapat berupa lembar penilaian diri yang berisi butir-
butir pernyataan sikap positif yang diharapkan dengan kolom YA dan TIDAK atau
dengan Likert Scale. Satu lembar penilaian diri dapatdigunakan untuk penilaian
sikap spiritual dan sikap sosial sekaligus. Tabel 26 dan Tabel 27 menyajikan
contoh lembar penilaian antar teman tersebut.
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai
dengankeadaan yang sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Semester : ………………………………….
161
Kegiatan Pembelajaran 9
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom 1 (tidak pernah), 2 (kadang-kadang),3
(sering), atau 4 (selalu) sesuai dengan keadaan teman kalian yang sebenarnya.
No Pernyataan 1 2 3 4
Hasil penilaian antar teman perlu ditindak lanjuti oleh pendidik dengan
memberikanbantuan fasilitasi terhadap siswa yang belum menunjukkan sikapyang
diharapkan.
d. Perencanaan Penilaian
162
PPKn SMP KK J
Berikut ini contoh sikap spiritual yang dapat digunakan dan dinilai pada
semua mata pelajaran:
a. berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan;
b. menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;
c. memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan;
d. bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa;
e. mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri;
f. bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu;
g. berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau berusaha;
h. memelihara hubungan baik sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;
i. bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia;
j. menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai agamanya.
163
Kegiatan Pembelajaran 9
164
PPKn SMP KK J
Indikator untuk setiap butir sikap dapat dikembangkan sesuai keperluan satuan
pendidikan. Indikator-indikator tersebut dapat berlaku untuk semua mata
pelajaran.
Guru mata pelajaran selain PABP dan PPKn dapat memilih teknik penilaian
observasi, tetapi juga dapat memilih teknik penilaian diri maupun penilaian
antar teman. Penggunaan penilaian diri dan penilaian antar teman dapat
digunakan minimal satu kali dalam satu semester. Penentuan teknik penilaian
sikap harus diikuti dengan penentuan instrumen penilaian. Pendidik dapat
memilih jurnal sebagai instrumen penilaian atau instrumen lain yang relevan.
e. Pelaksanaan Penilaian
165
Kegiatan Pembelajaran 9
perkembangan sikap spiritual dan sosial, serta mencatat perilaku siswa yang
sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut
teramati atau menerima laporan tentang perilaku siswa. Sebagaimana
disebutkan pada uraian terdahulu, apabila seorang siswa pernah memiliki
catatan sikap yang kurang baik, jika pada kesempatan lain siswa tersebut telah
menunjukkan perkembangan sikap (menuju atau konsisten) baik pada aspek
atau indikator sikap yang dimaksud, maka di dalam jurnal harus ditulis bahwa
sikap siswa tersebut telah (menuju atau konsisten) baik atau bahkan sangat
baik.
Dengan demikian, untuk siswa yang punya catatan kurang baik, yang
dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada sikap kurang baik dan sangat baik saja,
tetapi juga setiap perkembangan sikap menuju sikap yang diharapkan. Sikap
dan perilaku siswa yang teramati oleh pendidik ini dan tercacat dalam jurnal,
akan lebih baik jika dikomunikasikan kepada siswa yang bersangkutan dan
kepadanya diminta untuk paraf di jurnal, sebagai bentuk “pengakuan”
sekaligus merupakan upaya agar siswa yang bersangkutan segera menyadari
sikap dan perilakunya serta berusaha untuk menjadi lebih baik.
166
PPKn SMP KK J
A. PENGETAHUAN FAKTUAL:
B. PENGETAHUAN KONSEPTUAL:
C. PENGETAHUAN PROSEDURAL:
167
Kegiatan Pembelajaran 9
D. PENGETAHUAN METAKOGNITIF:
Teknik Penilaian
168
PPKn SMP KK J
1) Penilaian Praktik
Penilaian praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Dengan demikian, aspek yang dinilai dalam penilaian praktik adalah kualitas
proses mengerjakan/melakukan suatu tugas. Penilaian praktik bertujuan untuk
menilai kemampuan siswa mendemonstrasikan keterampilannya dalam
melakukan suatu kegiatan. Penilaian praktik lebih otentik daripada penilaian
paper and pencil karena bentuk-bentuk tugasnya lebih mencerminkan
kemampuan yang diperlukan dalam praktik kehidupan sehari-hari.
2) Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan siswa dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam
waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi
proses maupun hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu
produk yang dihasilkan. Penilaian produk bertujuan untuk (1) menilai
keterampilan siswa dalam membuat produk tertentu sehubungan dengan
pencapaian tujuan pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan
keterampilan sebagai syarat untukmempelajari keterampilan berikutnya; dan
(3) menilai kemampuan pesertadidik dalam bereksplorasi dan
mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan inovasi dan
kreasi.
169
Kegiatan Pembelajaran 9
3) Penilaian Projek
Penilaian projek adalah suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian
suatuprojek dalam periode/waktu tertentu. Penilaian projek dapat dilakukan
untuk menilai satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata
pelajaran. Instrumen tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan
penyajian data, serta pelaporan.nPenilaian projek bertujuan untuk
mengembangkan dan memonitor keterampilan siswa dalam merencanakan,
menyelidiki dan menganalisis projek.
4) Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan teknik lain untuk melakukan penilaian
terhadap aspek keterampilan. Tujuan utama dilakukannya portofolio adalah
untuk menentukan hasil karya dan proses bagaimana hasil karya tersebut
diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapat menunjukkan pencapaian
belajar siswa, yaitu mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah
ditetapkan. Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pekerjaan
170
PPKn SMP KK J
171
Kegiatan Pembelajaran 9
172
PPKn SMP KK J
173
Kegiatan Pembelajaran 9
174
PPKn SMP KK J
D. Aktivitas Pembelajaran
175
Kegiatan Pembelajaran 9
3. Latihan Kerja
Prosedur Kerja:
1. Baca dan cermati kembali modul pengembangan penilaian
2. Buatlah secara individu rencana pengembangan penilaian sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
3. Pengembangan penilaian mengacu pada kompetensi dasar yang dibuat pada
kegiatan pembelajaran sebelumnya
4. Tugas dikerjakan pada dikumpulkan dalam bentuk softfile.
176
PPKn SMP KK J
Prosedur Kerja:
1. Pilihan salah satu Kompetensi dasar pengetahuan PPKn SMP
2. Buatlah kisi-kisi penilaian untuk aspek sikap spiritual, sosial, pengetahuan dan
ketrampilan.
3. Kembangkan instrumen dari penilaian sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan
dan ketrampilan. penilaian di sekolah anda masing-masing
4. Hasil kerja diskusikan dengan kelompok
5. Buatkan bahan tayang untuk pelaporan.
E. Latihan/Kasus/Tugas
Kerjakan dengan jujur dan penuh percaya diri setiap soal yang ada di bawah
ini. Pilih jawaban terbaik dengan memberi tanda silang (X) !
1. Dalam mengimplementasikan penilaian sikap sosial dalam mata pelajaran
PPKn, yang setiap hari harus dilakukan guru adalah...
a. Observasi dan penilaian diri
b. Jurnal dan penilaian antar teman
c. Observasi dan jurnal
d. Penilaian diri dan penilaian antar teman
177
Kegiatan Pembelajaran 9
5. Ketika ada siswa A yang tidak mengerjakan tugas, maka perilaku siswa
tersebut dapat kita tulis dalam jurnal, dengan catatan sebagai berikut ...
a. Siswa A; tanggal 24 Maret 2017; tidak mengerjakan tugas ; kategori
sikap bertanggungjawab; tindak lanjut : dicatat
178
PPKn SMP KK J
F. Rangkuman
179
Kegiatan Pembelajaran 9
1. Umpan balik
2. Tindak lanjut
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat
meneruskan kegiatan pembelajaran 10, jika masih di bawah 80%, Saudara harus
mengulangi materi kegiatan pembelajaran 9, terutama yang masih belum dikuasai.
180
PPKn SMP KK J
Kegiatan Pembelajaran 10
Pengembangan Sumber Belajar dan Media
Pembelajaran PPKn SMP
A. Tujuan
C. Uraian Materi
181
Kegiatan Pembelajaran 11
a) Jumlah dan keragaman tujuan yang dicapai Kuantitas dan jenis sumber
belajar hendaklah relevan dengan tujuan tersebut
b) Kondisi siswa : tingkat kemampuan intelektual, penguasaan bahasa, minat,
182
PPKn SMP KK J
183
Kegiatan Pembelajaran 11
184
PPKn SMP KK J
sehingga ada bagian-bagian penting yang terlewatkan atau tidak jelas- Jadi
karena mutu teknisnya rendah, maka media tersebut tidak dapat
dipergunakan.
f) Kemampuan guru. Kemampuan guru berpengaruh terhadap pemilihan
media. Sebagai contoh, andaikata guru akan menggunakan Overhead
Projector (OHP), maka diperiukan terlebih dahulu kemampuan guru dalam
mengoperasikan alat tersebut. Misalnya, cara menyalakan, membuat
transfaransi, meletakkan transfaransi terbalik/tidak, fokus atau variasi sinar
dekat-jauh, iamaiiya menggunakan aliran listrik dan sebagainya;
g) Pembiayaan. Kriteria yang tidak kalah penting, adaiah faktor biaya produksi
media. Biaya yang digunakan untuk mendapatkan dan mempergunakan
media; hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil yang akan dicapai.
Apabila tujuan pembelajaran yang dinimuskan adaiah agar siswa dapat
menyebutkan bagian-bagian lambang negara Indonesia, susunan atau
struktur pemerintahan, tingkatan peradilan di Indonesia, dan sebagainya,
cukup menggunakan media gambar mati atau mungkin bagan sebagai
medianya, dan tidak perlu memilih media lain yang biayanya lebih besar.
Kelas/Semester :VII/2
1. Kompetensi Inti
2. Kompetensi Dasar
3. Indikator
4. Bentuk Media
185
Kegiatan Pembelajaran 11
1) Bolpoin/pensil
2) Gunting
3) Spidol permanen
b. Bahan
2) Plastik laminating
3) Tali raffia
6) Papan gabus
6. Langkah-Langkah Pembuatan
7. Pengemasan
a. Gunakan filecase (amplop bertali).
b. Tuliskan nama media pembelajaran pada bagian depan amplop bertali.
186
PPKn SMP KK J
a. Siswa dibuat dalam bentuk kelompok, yang terdiri dari 4-5 orang.
b. Masing-masing kelompok diberikan 1 set model kartu pesan norma
c. Masing-masing kelompok diberikan tugas sesuai kompetensi yang diharapkan.
Contoh tugas untuk kelompok
1) Guru mengajak siswa untuk menemukan dan menjawab pertanyaan berikut
: klasifikasikan norma masyarakat menurut sumber, isi, sifat dan sanksinya
2) Siswa diberi tugas untuk mengklasifikasi kartu-kartu pesan tadi dalam
klaster yang telah di tetapkan
d. Setelah selesai kelompok mengklasifikasikan kartu pesan norma , maka kartu
dapat dibalik sehingga tulisan tidak terlihat
e. Tetapkan masing-masing kelompok 1 orang yang akan bertindak sebagai
observer sekaligus penilai kinerja kelompok mitra, misalnya kelompok satu
mengobservasi dan menikai kelompok 2, kelompok 2 ke kelompok 3 dan
seterusnya
f. Kelompok membuka kartu dan mempersilahkan observer mengamati hasil kerja
kelompok
g. Observer kembali ke kelompok semula
h. Kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil kerja kelompok
i. Observer memberikan penilaian
Gambar berikut
menunjukkan bagaimana
kelompok berdiskusi dengan
menggunakan media kartu
9. Kesimpulan
187
Kegiatan Pembelajaran 11
D. Aktivitas Pembelajaran
188
PPKn SMP KK J
3. Latihan Kerja
Prosedur Kerja:
1. Baca dan cermati kembali modul sumber belajar dan media pembelajaran
2. Buatlah secara individu daftar pengembangan sumber belajar yang dapat
digunakan oleh siswa
3. Pengembangan penilaian mengacu pada kompetensi dasar yang dibuat pada
kegiatan pembelajaran sebelumnya
4. Tugas dikerjakan pada dikumpulkan dalam bentuk softfile.
5. Hasil dari pengembangan penilaian, kemudian dipresentasikan.
Prosedur Kerja:
1. Pilihan salah satu Kompetensi dasar pengetahuan PPKn SMP
2. Buat rancangan pengembangan media pembelajaran dalam bentuk mind
mapping
3. Hasil kerja diskusikan dengan kelompok
4. Buatkan bahan tayang untuk pelaporan.
189
Kegiatan Pembelajaran 11
E. Latihan/Kasus/Tugas
Kerjakan dengan jujur dan penuh percaya diri setiap soal yang ada di bawah
ini. Pilih jawaban terbaik dengan memberi tanda silang (X) !
1. Bahan ajar atau materi pembelajaran merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran yang memegang peranan penting karena di dalamnya berisikan
hal-hal yang harus dipelajari siswa seperti berikut kecuali…
a. pengetahuan
b. keterampilan
c. sikap atau nilai
d. penilaian
3. Sumber belajar yang sesuai bagi siswa SMP dalam mempelajari keberadaan
Pancasila sebagai dasar negara adalah…
a. UUD NRI Tahun 1945
b. Naskah Piagam Jakarta
c. Naskah Piagam Madinah
d. Declaration of Human Right
4. Media yang paling pas dikembangkan bagi siswa tingkat SMA dalam
mempelajari prinsip tata pemerintahan yang baik adalah…
a. Komik
b. Poster
c. Peta konsep
d. Lirik lagu
190
PPKn SMP KK J
F. Rangkuman
1. Umpan balik
191
Kegiatan Pembelajaran 11
2. Tindak lanjut
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka Saudara dapat
meneruskan kegiatan pembelajaran 11, jika masih di bawah 80%, Saudara harus
mengulangi materi kegiatan pembelajaran 10, terutama yang masih belum
dikuasai.
192
PPKn SMP KK J
Evaluasi
Petunjuk Umum:
a. Periksa dan bacalah setiap butir tes dengan seksama sebelum menjawab
pertanyaan. Apabila dijumpai tulisan yang kurang jelas, rusak, atau jumlah butir
tes yang tidak lengkap, segera laporkanlah kepada pengawas.
b. Tes terdiri atas 30 butir pilihan ganda, dengan rincian 20 butir soal Kompetensi
Profesional dan 10 butir soal Kompetensi Pedagogik.
c. awablah butir-butir pertanyaan di lembar jawaban yang disediakan. Tidak
diperkenankan untuk mencoret, mengotori, atau merusak lembar soal.
d. Apabila hendak memperbaiki atau mengganti jawaban, bersihkan atau coretlah
huruf yang telah diberi tanda silang.
e. Periksalah kembali seluruh pekerjaan sebelum lembar jawaban dan lembar
soal diserahkan kepada pengawas.
f. Bekerjalah dengan baik, serius, mandiri, dan tidak mencontek.
Petunjuk Pengerjaan:
a. Setiap butir pertanyaan mendapat nilai 1 (untuk jawaban betul) dan 0 (untuk
jawaban salah).
b. Pilihlah satu jawaban yang betul dengan memberi tanda silang pada huruf A,
B, C, atau D di lembar jawaban.
1. Paradigma baru PKn antara lain memiliki struktur organisasi keilmuan yang
jelas yakni berbasis pada…
a. Ilmu politik
b. Ilmu Komunikasi
c. Teknologi dan informasi
d. Ekonomi
193
Evaluasi
2. Moral merupakan aspek sosial yang turut serta membangun paradigma PPKn.
Kontribusi tersebut dapat dipahami melalui pernyataan-pernyataan berikut,
kecuali…
a. Memperkuat keberadaan PPKn sebagai pendidikan nilai
b. Menjadi sumber dari segala sumber materi pembelajaran PPKn
c. Memperkuat keberadaan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman kehidupan
bangsa dalam materi pembelajaran
d. Mendorong proses pencapaian tujuan pembelajaran PPKn dalam
menciptakan warga negara yang dapat bersikap sesuai dengan nilai-nilai
yang berkembang di masyarakat
194
PPKn SMP KK J
195
Evaluasi
8. Dalam tahapan perubahan UUD NRI Tahun 1945 yang telah diatur oleh Pasal
37 UUD NRI Tahun 1945, tahapan kedua yang harus dipenuhi adalah…
a. Usul perubahan diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah
anggota MPR
b. Sidang MPR oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR
c. Putusan dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50% + 1
anggota dari seluruh anggota MPR
d. Diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang
diusulkan untuk diubah beserta alasannya
9. Salah satu pasal yang mengalai proses perubahan pada Sidang Tahunan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Tahun 2001 tanggal 1–9 November 2001,
adalah…
a. Pasal 1 ayat (2)
b. Pasal 3 ayat (2)
c. Pasal 1 ayat (3)
d. Pasal 3 ayat (3)
196
PPKn SMP KK J
11. Substansi materi dari hasil perubahan UUD 1945 yang berkaitan dengan
fungsi lembaga-lembaga negara dapat dikelompokkan ke dalam tiga macam,
yaitu Penghapusan atau pencabutan beberapa ketentuan; Ketentuan dan
Lembaga Baru ; Ketentuan dan Lembaga yang dimodifikasi. Di bawah ini yang
termasuk pada kategori ketentuan dan lembaga baru, yaitu ...
a. Kekuasaan presiden yang menyangkut pembentukan undang-undang,
tidak lagi dipegang presiden, melainkan dipegang oleh Dewan Perwakilan
Rakyat
b. Bank sentral yang sebelumnya hanya diatur dalam undang-undang,
sekarang diatur dalam pasal 23D perubahan keempat.
c. Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat, yang
sebelumnya dipilih oleh MPR, diatur dalam pasal 6A
d. Reposisi MPR yang merupakan modifikasi dari MPR lama, diatur dalam
pasal 2 ayat (1) UUD 1945
12. Berikut merupakan kewenangan MPR hasil perubahan pasal dalam UUD NRI
Tahun 1945 yang mencakup:
mengubah dan menetapkan undang-undang dasar
melantik presiden dan wakil presiden
memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya
menurut undang-undang dasar
Berdasarkan keterangan tersebut, kewenangan MPR sekilas nampak
tidak ada perbedaan dengan kewenangan yang dimilikinya menurut naskah
asli UUD NRI tahun 1945. Namun jika dilihat dari sisi perbandingan antara
rumusan pasal 1 ayat (2) naskah asli dan naskah baru hasil perubahan ketiga,
maka akan jelas ditemukan bahwa telah terjadi…
a. Pengurangan kekuasaan MPR
b. Pelemahan wewenang MPR
c. Pengalihfungsian wewenang MPR
d. Perluasan kekuasaan MPR
197
Evaluasi
13. Hubungan koordinasi yang dimulai dengan pengajuan oleh KY, kemudian
disetujui oleh DPR, dan ditetapkan oleh Presiden merupakan bagian dari
pengangkatan…
a. Jaksa agung
b. Hakim agung
c. Kepala satuan TNI dan POLRI
d. Ketua KPK
14. Himpunan petunjuk hidup yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat
dan seharusnya di taati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan, oleh
karenanya pelanggaran terhadap petunjuk hidup itu dapat menimbulkan
tindakan dari pemerintah masyarakat itu sendiri. Pernyataan ini merupakan
penjelasan dari...
a. Hukum dalam arti luas
b. Negara demokrasi
c. Negara Hukum
d. Hukum dalam arti sempit
15. Istilah rule of law, merupakan bentuk negara hukum yang banyak dianut di
negara-negara…
a. Eropa Continental
b. Anglo Amerika
c. Eropa
d. Anglo Continental
198
PPKn SMP KK J
17. Jaminan hak asasi manusia dalam batang tubuh UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 diatur dalam beberapa pasal
a. 26 – 31 UUD NRI tahun 1945
b. 27 – 34 UUD NRI tahun 1945
c. 28 A – 28 J UUD NRI tahun 1945
d. 28 UUD NRI tahun 1945
199
Evaluasi
22. Berikut yang termasuk dalam kata tanya yang dapat digunakan dalam
pengembangan kegiatan bertanya tingkat penalaran yaitu…
a. Dimana ?
b. Kapan ?
c. Mengapa ?
d. Siapa ?
23. Berikut ini yang merupakan kelemahan dari pembelajaran berbasis proyek
adalah…
a. Pembelajaran berbasis proyek memerlukan banyak waktu yang harus
disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek
b. Aktivitas pembelajaran mendorong siswa berperan serta aktif dalam
setiap kegiatan yang ada
c. Proses pembelajaran terjadi dalam 3 (tiga) arah yang berkesinambungan,
guru, anak, dan masyarakat yang berada di sekitar sasaran proyek
d. Terjadi peningkatan kreatifitas siswa
200
PPKn SMP KK J
201
Evaluasi
27. Media yang paling pas dikembangkan bagi siswa tingkat SMP dalam
mempelajari materi Hak Asasi Manusia adalah…
a. Komik
b. Peta konsep
c. Kliping
d. Lirik lagu
28. Kualitas dari media pembelajaran yang akan digunakan merupakan faktor
penting yang harus diperhatikan oleh guru dalam membuat rancangan
pembelajaran. Terutama pada bagian…
a. Tujuan
b. Ketepatgunaan
c. Mutu teknis
d. Kemampuan guru
29. Pada bagian kegiatan inti di RPP, guru dapat menggunakan berbagai macam
strategi dan pendekatan saintifik untuk mendorong siswa terlibat aktif dalam
proses pembelajaran. Salah satu pendekatan yang menitikberatkan pada
kegiatan dimana guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyajikan
hasil dari proses berpikir dan diskusi yang mereka lakukan dipahami sebagai
kegiatan…
a. Menanya
b. Mengumpulkan informasi
c. Mengkomunikasikan
d. Menalar
202
PPKn SMP KK J
Pembahasan Latihan/Kasus/Tugas
A. Kegiatan Pembelajaran 1
Pembahasan yang ada berfokus pada kunci jawaban soal-soal formatif beserta
analisisnya berkaitan dengan materi Kegiatan Pembelajaran-1.
1. Jawaban : A
Penjelasan mengenai jawaban ini dapat dipahami dalam paragraf kedua
uraian materi mengenai kontribusi dan kedudukan aspek etika dalam
paradigma PPKn yang berisikan pernyataan bahwa : Frans Magnis Suseno
menyatakan bahwa etika dalam arti yang sebenarnya berarti filsafat mengenai
bidang moral. Jadi etika merupakan ilmu atau reflektif sistematik mengenai
pendapat-pendapat, norma-norma dan istilah-istilah moral. Badudu-Zain (B)
menyatakan bahwa memiliki dua pengertian, yaitu (1) ilmu tentang apa yang
baik dan apa yang tidak baik sesuai dengan ukuran moral atau akhlak yang
dianut olah masyarakat luas, dan (2) ukuran nilai mengenai yang salah dan
yang benar sesuai dengan anggapan umum. Bertens (C) menjelaskan bahwa
kata etika bisa dipakai dalam arti nilai dan norma moral yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Sementara Piaget lebih cenderung berkaitan dengan konten moral.
2. Jawaban : B
Pada paragraf terakhir uraian materi mengenai kontribusi dan kedudukan
aspek etika dalam paradigma PPKn tersirat beberapa hal seperti yang tertera
pada pilihan jawaban A, C, dan D. Sementara pilihan jawaban B menjadi
pernyataan yang kurang menggambarkan kontribusi etika pada paradigma
PPKn dikarenakan PPKn merupakan disiplin ilmu yang dapat terbentuk
dari berbagai macam aspek sosial seperti hukum, politik,
kewarganegaraan. Dalam arti lain, bukan hanya etika yang menjadi sumber
dari segala sumber materi pembelajaran PPKn.
3. Jawaban : D
Berkaitan dengan keberadaan PPKn sebagai Pendidikan Karakter yang
salah satunya dipengaruhi oleh aspek moral, maka pernyataan yang paling
tepat menggambarkan aktivitas pembelajaran adalah pilihan jawaban D. Hal ini
203
Evaluasi
4. Jawaban : B
Paradigma PPKn yang cenderung menekankan dan dipengaruhi oleh
aspek moral bagi siswa pada jenjang pendidikan SMP/MTS didasari oleh
tahapan perkembangan psikologis siswa yang berada pada tahap operasional
formal. Pada tahap ini, individu telah mampu melampaui dunia nyata dan
pengalaman-pengalaman yang bersifat konkrit atau telah mampu berpikir
secara abstrak dan lebih logis. Maka menjadi strategi yang tepat untuk
mendorong para siswa berpikir lebih logis didasari oleh aspek moral tersebut.
Pada pilihan jawaban yang lain, tahap operasional konkrit (A) terjadi pada usia
7-11 tahun yangmana sudah mampu berpikir rasional, seperti penalaran untuk
menyelesaikan suatu masalah yang konkret (aktual). Namun, bagaimanapun
juga dalam kemampuan berpikir mereka masih terbatas pada situasi nyata.
Tahap praoperasional (C) merupakan tahapan perkembangan psikologis anak
usia 2-7 tahum dimana anak-anak mulai merepresentasikan dunia dengan
menggunakan kata-kata, bayangan, dan gambar. Sedangkan tahapan
sensorimotor (D) merupakan tahapan pertama perkembangan yang berada
pada usi 0-2 tahun dimana yang dilakukan oleh anak-anak masih berkutat pada
mengenal lingkungannya.
5. Jawaban : C
Secara umum, keempat pernyataan yang terdapat dalam pilihan jawaban
mencerminkan kontribusi civics (ilmu kewarganegaraan) dalam paradigma dan
proses pembelajaran PPKn. Namun berkaitan dengan pembentukan karakter
bangsa, maka pernyataan yang paling tepat adalah pilihan jawaban C. Hal ini
dikarenakan melalui pemahaman yang matang mengenai peran sebagai
warga negara yang baik, siswa akan diajak mengenal jati dirinya melalui
204
PPKn SMP KK J
nilai-nilai Pancasila yang jelas berbeda dengan bangsa lain. Selain itu
dapat membantu siswa untuk dapat mengatasi setiap tantangan dan
perkembangan zaman tanpa mudah terpengaruh.
B. Kegiatan Pembelajaran 2
Pembahasan yang ada berfokus pada kunci jawaban soal-soal formatif beserta
analisisnya berkaitan dengan materi Kegiatan Pembelajaran-2.
1. Jawaban : B
Penjelasan mengenai jawaban ini dapat dipahami dalam uraian materi
mengenai esensi dan urgensi pembudayaan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
dan ideologi negara. Pada bagian awal terdapat beberapa pendapat mengenai
nilai dan pilihan jawaban yang paling tepat untuk menunjukkan pendapat
Dictionary of Sociology and Related Science adalah kemampuan yang
diyakini terdapat pada suatu objek untuk memuaskan hasrat manusia (B).
Pilihan jawaban (A) merujuk pada pendapat Dardji Darmodihardjo. Sedangkan
pilihan jawaban (C) dan (D) merujuk pada pendapat dari Cheng.
2. Jawaban : C
Urgensi dari diharuskannya setiap komponen bangsa melakukan
pembudayaan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara adalah
karena Nilai-nilai Pancasila merupakan warisan bangsa yang harus dijaga
keberadaannya sebagai pedoman hidup dalam mencapai cita-cita bersama
bangsa Indonesia (C). Apabila nilai tersebut tidak dijaga keberadaannya
sebagai pedoman hidup, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa
yang tidak memiliki pendirian, kehilangan arah untuk mencapai tujuan,
dan akan sangat mudah untuk dipecah belah oleh bangsa lain. Pernyataan
yang terdapat pada pilihan jawaban (A) kurang tepat karena pertimbangannya
hanya berdasarkan rutinitas bukan esensi dari kegiatannya. Pernyataan (B)
kurang tepat dikarenakan kurang didasari oleh fakta yang kuat bahwa bangsa
Indonesia kehilangan jati dirinya. Sementara pilihan jawaban (D) kurang tepat
pula karena tugas membudayakan nilai-nilai Pancasila bukan semata-mata
karena sebuah kebijakan akan kewajiban mempelajari PPKn, melainkan telah
menjadi kewajiban setiap warga negara sebagai bukti nasionalisme.
205
Evaluasi
3. Jawaban : A
Kegiatan pembudayaan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dan ideologi
negara sejatinya harus dilakukan disetiap tempat yang menjadi pusat aktivitas
warga negara. Mulai dari lingkungan keluarga, sekolah atau tempat belajar
sejenis, hingga di masyarakat ketika menjadi profesional di bidang pekerjaan
atau menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri. Salah satu kegiatan yang dapat
dilakukan mulai dari lingkungan keluarga yaitu musyawarah menyelesaikan
masalah. Dikarenakan lingkungan keluarga merupakan tempat belajar pertama
mengenai nilai-nilai kemasyarakatan bagi setiap warga negara muda (A).
Melalui lingkungan keluarga, warga negara muda akan mendapat
bimbingan dari orang tua mengenai bagaimana sesungguhnya proses
penyelesaian masalah yang baik dengan cara berdiskusi atau
bermusyawarah dengan orang lain. Sehingga nantinya mereka akan
terbiasa melakukannya di lingkungan di luar rumah. Pilihan jawaban (B)
dan (D) kurang tepat karena semua lingkungan berkesinambungan dalam hal
menjadi tempat yang tepat untuk memotivasi warga negara muda agar mau
belajar mengenai musyawarah. Pilihan jawaban (C) kurang tepat pula karena
sejatinya di rumah juga akan ditemui perbedaan pendapat dalam
menyelesaikan masalah, maka dari itu dibutuhkan persamaan persepsi untuk
menemukan cara terbaik bagi semuanya melalui musyawarah.
4. Jawaban : D
Studi kasus yang disampaikan sesungguhnya jelas merupakan kegiatan
yang bertentangan dengan pembudayaan semua nilai-nilai Pancasila. Namun
secara khusus diskriminasi yang terjadi bertolak belakang terutama
dengan nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (D). Karena
kegiatan yang dilakukan telah berada di lingkungan publik terutama sekolah
yang seharusnya menjadi wadah perwujudan dari nilai-nilai tersebut.
5. Jawaban : B
Hasil akhir dari pembudayaan nilai-nilai Pancasila adalah terbentuknya
sikap warga negara Indonesia yang Pancasilais atau sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sila pertama, sikap
yang sesuai adalah membina kerukunan hidup di antara sesama umat
206
PPKn SMP KK J
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (B). Melalui
sikap tersebut, akan tercipta bangsa yang penuh dengan semangat
kebersamaan sehingga dapat lebih tangguh menghadapi tantangan
zaman. Pilihan jawaban (A) kurang tepat karena Indonesia berdiri atas
semboyan Bhinneka Tunggal Ika, bukan berdasarkan ajaran agama tertentu.
Sementara pilihan jawaban (C) dan (D) kurang tepat karena kurang berkaitan
secara khusus dengan nilai yang dipertanyakan.
C. Kegiatan Pembelajaran 3
Pembahasan yang ada berfokus pada kunci jawaban soal-soal formatif beserta
analisisnya berkaitan dengan materi Kegiatan Pembelajaran-3.
1. Jawaban : C
Perubahan merupakan proses perubahan, pengurangan, dan penambahan
materi muatan dari konstitusi. Di Indonesia, proses perubahan ini dibatasi pada
perubahan yang hanya boleh dilakukan pada isi dan batang tubuh UUD NRI.
Dalam artian, hanya sebagian yang boleh dilakukan perubahan dan ada
beberapa bagian lain yang tidak boleh dirubah, dimodifikasi, dikurangi,
atau ditambah karena berkaitan dengan komitmen bangsa Indonesia (C).
Maka dari itu, pilihan jawaban (A) dan (B) kurang tepat karena mengarah pada
perubahan semua muatan materi. Sedangkan pilihan jawaban (D) juga kurang
tepat dikarenakan pembukaan termasuk pada bagian yang tidak boleh
diperubahan dalam ketentuan UUD NRI Tahun 1945.
2. Jawaban : C
Semua pernyataan yang tertera pada soal merupakan pernyataan yang
benar mengenai tujuan dari perubahan pasal dalam UUD NRI Tahun 1945.
Dimana semua pernyataan mengarah pada pemahaman bahwa tujuan
dari perubahan adalah penyempurnaan isi UUD NRI Tahun 1945 sebagai
konstitusi tertulis agar kebermanfaatannya dapat dimaksimalkan sesuai
dengan perkembangan zaman (C). Tentunya dengan tetap berkomitmen
pada konten-konten tertentu yang tidak dapat dilakukan perubahan.
Sementara pilihan jawaban (A) dan (B) kurang tepat karena hanya mencakup
sebagian. Sedangkan pilihan jawaban (D) kurang tepat karena bertentangan
dengan pilihan jawaban (C) yang benar.
207
Evaluasi
3. Jawaban : D
Terdapat 4 (empat) proses tahapan perubahan yang diatur oleh UUD NRI
Tahun 1945 khususnya pada pasal 37. Tahapan pertama yang menjadi
pertanyaan berisikan pengajuan usul perubahan diajukan oleh sekurang-
kurangnya 1/3 dari jumlah (D). Ketentuan ini sesuai dengan yang tertera
pada pasal 37 ayat (1). Melalui penjelasan ini, secara tidak langsung juga
menjadi rasional bahwa pilihan jawaban (A), (B), dan (C) merupakan pilihan
jawaban yang kurang tepat.
4. Jawaban : B
Setelah UUD NRI Tahun 1945 diperubahan, kedaulatan didelegasikan
kepada rakyat dilaksanakan berdasarkan UUD. Sebagaimana Pasal 1 ayat (2)
UUD 1945 setelah perubahan dikatakan bahwa “kedaulatan berada
ditangan rakyat, dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar” (B).
Hal ini berarti rakyat memiliki andil yang besar terhadap keberadaan NKRI
sebagai negara yang merdeka dan terlepas dari segala macam bentuk
intervensi dari pihak lain. Sementara pilihan jawaban (A) kurang tepat
dikarenakan pernyataan yang ada merupakan isi dari Pasal 1 ayat (2) UUD
1945 sebelum perubahan. Sedangkan pilihan jawab (C) dan (D) juga kurang
tepat dikarenakan pada dasarnya baik DPR maupun DPD adalah lembaga
perwakilan rakyat yang menjadi unsur MPR. Sementara permasalahannya
bertitik tumpu langsung dengan rakyat, bukan lembaga negara.
5. Jawaban : A
Komitmen terhadap pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yang ditunjukkan
melalui konsistensi mempertahakan isi dari pembukaan didasari rasional
bahwa Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 memuat dasar-dasar filosofis dan
dasar normatif yang mendasari seluruh pasal dalam UUD 1945 (A).
Pembukaan UUD 1945 mengandung dasar berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), tujuan (Haluan) negara serta dasar Negara
yang harus tetap dipertahankan. Oleh sebab itu Pembukaan UUD 1945
tidak diperubahan dengan alasan apapun. Pilihan jawaban (B) bukan
merupakan jawaban yang tepat karena komitmen atas pembukaan ini bukan
208
PPKn SMP KK J
D. Kegiatan Pembelajaran 4
Pembahasan yang ada berfokus pada kunci jawaban soal-soal formatif beserta
analisisnya berkaitan dengan materi Kegiatan Pembelajaran-4.
1. Jawaban : D
Undang-Undang Dasar 1945 sebelum perubahan memberi kekuasaan
yang sangat besar kepada Presiden RI untuk menyelenggarakan roda
kenegaraan. Oleh karena para ahli hukum tata negara, kekuasaan tersebut
dibagi dalam beberapa jenis kekuasaan. Kekuasaan Presiden RI
berdasarkan UUD 1945 dibagi menjadi; kekuasaan administratif;
kekuasaan legislatif; kekuasaan yudikatif; kekuasaan militer; kekuasaan
diplomatik; dan kekuasaan darurat. Kekuasaan yang begitu besar
tersebut dinilai oleh banyak kalangan sebagai penyebab rendahnya
tingkat pengawasan antar lembaga negara (D). Atas desakan dari berbagai
pihak akhirnya pada tahun 1999 sampai tahun 2004 MPR melakukan
perubahan terhadap UUD 1945. Hasil dari perubahan tersebut, salah satunya
adalah mereduksi kekuasaan presiden. Sementara itu, pilihan jawaban (A)
kurang tepat dikarenakan melalui kekuasaan yang dimiliki oleh presiden yang
mengakibatkan rendahnya implementasi prinsip checks and balances
menyebabkan banyak konflik terlebih antar lembaga negara. Sehingga dapat
megancam kedaulatan NKRI itu sendiri. Pilihan jawaban (B) kurang tepat
karena dalam ketentuan yang ada Presiden diberikan wewenang untuk
menjalankan kekuasaan legislasi, sehingga berkebalikan dengan pernyataan.
Sedangkan pilihan jawaban (C) kurang tepat pula karena kondisi yang ada
justru mematikan konsep demokrasi dan melahirkan sistem politik otokrasi
209
Evaluasi
2. Jawaban : B
Berdasarkan hasil perubahan pasal dalam UUD NRI Tahun 1945, terjadi
beberapa pembatasan kekuasaan atau wewenang dari presiden. Hal ini tampak
pada hakim agung yang tidak lagi diangkat secara langsung dan independen
oleh presiden (A), melainkan diajukan oleh komisi yudisial untuk diminta
persetujuan DPR, selanjutnya ditetapkan oleh presiden. Sehingga pilihan
jawaban (A) kurang tepat. Demikian juga anggota Badan Pemeriksa Keuangan
tidak lagi diangkat oleh presiden (C), tetapi dipilih oleh DPR dengan
memperhatikan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh presiden.
Maka pilihan jawaban (C) kurang tepat. Selain itu, dalam Ketetapan MPR
Nomor VII/MPR/ 2000 juga diatur keterlibatan DPR dalam proses
pengangkatan Panglima Tentara Nasional dan Kepala Polri (D). Sehingga
pilihan jawaban (D) juga kurang tepat. Keterlibatan DPR dalam hal
pengangkatan pejabat-pejabat tersebut mencerminkan suatu mekanisme
ketatanegaraan yang mengarah kepada keseimbangan dan demokratisasi.
Namun sayang, masih ada yang tertinggal, yakni pengangkatan seorang
jaksa agung yang masih menjadi kewenangan presiden, tanpa melibatkan
DPR (B). Maka pilihan jawaban yang paling tepat adalah pilihan jawaban (B).
3. Jawaban : (B)
Pilihan jawaban (B) menjadi jawaban yang tepat atas pertanyaan nomor 2
dikarenakan setelah proses perubahan, kekuasaan pembentukan undang-
undang berdasarkan pasal 20 perubahan pertama UUD 1945, tidak lagi
dipegang presiden, melainkan dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat
(B). Pilihan jawaban (A) kurang tepat karena perihal aturan mengenai Bank
Sentral yang sebelumnya hanya diatur dalam undang-undang, sekarang diatur
dalam pasal 23D perubahan keempat masuk dalam kategori ketentuan dan
lembaga baru. Sedangkan pilihan jawaban (C) dan (D) kurang tepat
dikarenakan masuk dalam kategori ketiga yaitu ketentuan dan lembaga yang
dimodifikasi.
210
PPKn SMP KK J
4. Jawaban : A
Berdasarkan hasil perubahan pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 perihal
wewenan MPR, tampak bahwa telah terjadi pengurangan kewenangan atau
kekuasaan MPR yang sebelumnya sebagai pelaksana pemegang
kedaulatan rakyat sepenuhnya berubah tidak lagi sebagai pelaksana
pemegang kedaulatan rakyat (A). Di samping itu, memberhentikan presiden
dan wakilnya dari jabatannya, MPR tidak bisa lagi bertindak sendiri seperti
kasus pemberhentian Presiden Sukarno tahun 1967 dan Presiden
Abdurrahman Wahid tahun 2001, tetapi harus melibatkan lembaga baru yaitu
Mahkamah Konstitusi. Penjelasan ini secra otomatis menunjukkan bahwa
pilihan jawaban (B), (C), maupun (D) merupakan pilihan jawaban yang kurang
tepat karena pada intinya terjadi pengurangan kewenangan atau kekuasaan
MPR.
5. Jawaban : B
Hasil perubahan pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 terutama Pasal 24A
ayat (3) menjelaskan bahwa pihak-pihak yang terkait dalam pengangkatan
hakim agung antara lain: Calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial
kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendapatkan persetujuan dan
selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden (B). Jadi dapat
disimpulkan bahwa Presiden, DPR, dan KY memiliki wewenang sebagai
lembaga negara yang berhak mengangkat hakim agung. Sementara pilihan
jawaban (A), (C), dan (D) kurang tepat karena pihak yang terkait tidak sesuai
dengan apa yang tertera pada Pasal 24A ayat (3) UUD NRI Tahun 1945.
E. Kegiatan Pembelajaran 5
Pembahasan yang ada berfokus pada kunci jawaban soal-soal formatif beserta
analisisnya berkaitan dengan materi Kegiatan Pembelajaran-5.
1. Jawaban : C
Pernyataan yang tertera pada soal nomor 1 merupakan penjelasan dari
pilihan jawaban (C). Dimana pada uraian materi yang ada disampaikan
bahwa negara hukum mengandung pengertian bahwa negara
memberikan perlindungan hukum bagi warga negara melalui
pelembagaan peradilan yang bebas dan tidak memihak dan penjaminan
211
Evaluasi
hak asasi manusia (C). Sementara pilihan jawaban (A) kurang tepat karena
berbicara mengenai hukum dalam artian luas. Yangmana lebih cenderung
berisikan pemahaman-pemahaman yang disampaikan oleh pakar. Salah
satunya, seperti yang dikemukakan oleh Immanuel Kant bahwa Hukum sebagai
segala keseluruhan syarat dimana seseorang memiliki kehendak bebas dari
orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang
lain dan menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan. Pilihan jawaban (B)
kurang tepat dikarenakan negara demokrasi lebih dekat dengan pemahaman
akan sistem pemerintahan yang dijalankan berdasarkan kedaulatan rakyat.
Walaupun dalam menjalankan negara demokrasi, penegakan hukum juga
menjadi salah satu komponen yang tidak dapat ditinggalkan. Sedangkan pilihan
jawaban (D) kurang tepat karena pembahasannya jelas mengacu pada
keberadaan sebuah negara, bukan konten hukumnya seperti apa yang tertera
dalam pilihan jawaban (A).
2. Jawaban : B
Negara hukum sering kali dikaitkan dengan Istilah rechtsstaat dan the rule
of law. Pada hakikatnya kedua istilah tersebut mempunya makna berbeda. The
rule of law banyak dikembangkan di negara-negara Anglo Saxon, Anglo
Amerika, yang bertumpu pada common law yang lebih menitikberatkan pada
judicial. Maka jelas pilihan jawaban (A) dan (D) kurang tepat untuk menjawab
soal yang ada. Sementara pilihan jawaban (C) tidak tepat karena
sesungguhnya tidak terdapat referensi mengenai penerapan hukum yang pasti
dengan wilayah anglo continental. Sedangkan Rechtsstaat, merupakan
bentuk negara hukum yang banyak dianut di negara-negara eropa
continental yang bertumpu pada sistem civil law sesuai dengan pilihan
jawaban (B). Civil law dikembangkan dari kodifikasi hukum Romawi (Kaisar
Justinianus abad VI SM) yang dikenal dengan istilah “corpus Juris Civilis”.
Kodifikasi hukum tersebut dijadikan dasar perumusan dan kodifikasi hukum
Jerman, Belanda, Perancis, Italia, Amerika Latin, dan beberapa Negara lainnya.
Ketika Belanda menjajah Indonesia, pengembangan dari hukum Romawi
tersebut juga diberlakukan di Indonesia.
212
PPKn SMP KK J
3. Jawaban : (C)
Implementasi negara hukum di Indonesia dapat dilihat mulai dari kebijakan
yang dibuat oleh para pihak yang berwenang untuk menciptakan keteraturan
hidup bangsa Indonesia hingga praktik nyata pemberian keputusan-keputusan
di ranah peradilan akan sebuah masalah. Hal-hal tersebut didasari oleh nilai-
nilai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum. Setiap peraturan
yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Pada
keempat pilihan jawaban yang ada, pilihan jawaban yang telah terbukti tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila adalah pilihan jawaban (C). MK
berpendapat bahwa kebijakan membuat peraturan tetang sekolah bertaraf
internasional di sekolah pemerintah itu bertentangan dengan UUD 1945,
RSBI menimbulkan dualisme pendidikan, kemahalan biaya menimbulkan
adanya diskriminasi pendidikan, pembedaan antara RSBI/SBI dengan non
RSBI/SBI menimbulkan adanya kastanisasi pendidikan. Sementara pilihan
jawaban (A), (B), maupun (D) berkesesuaian dengan nilai-nilai Pancasila
sebagai dasar dan ideologi negara. Sebagai contoh, peraturan perundang-
undangan tentang lingkungan hidup yang tercantum pada UU No. 32 tahun
2009 tentang Perlindungan dna Pengelolaan Lingkungan Hidup. UU ini sejalan
dengan salah satu pasal dalam UUD NRI Tahun 1945 yaitu Pasal 28H ayat (1).
Begitu pula dengan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum yang berkesesuaian dengan Pasal 5
ayat (1) dan juga Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah yang berkesesuaian dengan Pasal 1 UUD NRI Tahun
1945.
4. Jawaban : B
Berkaitan dengan jaminan hukum terhadap perlindungan hak asasi
manusia secara utuh terdapat pada Pasal 27-34 UUD NRI Tahun 1945 (B).
Sementara pilihan jawaban (A) kurang tepat karena mencantumkan Pasal 26
yang berisikan tentang warga negara dan penduduk. Sedangkan pilihan
jawaban (C) dan (D) sebetulnya berisikan jaminan hukum terhadap
perlindungan HAM namun pasal yang disajikan kurang lengkap.
5. Jawaban : A
213
Evaluasi
F. Kegiatan Pembelajaran 6
Pembahasan yang ada berfokus pada kunci jawaban soal-soal formatif beserta
analisisnya berkaitan dengan materi Kegiatan Pembelajaran-5.
1. Jawaban : D
Pada uraian awal karakteristik masyarakat Bhinneka Tunggal Ika telah
disampaikan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terlahir dengan
keberagaman yang khas. Hal ini menyebabkan munculnya keunikan yang
berbeda dengan bangsa lain. Dikarenakan sejarah dan kondisi geografis
yang ada, keberagaman yang tercipta pada masyarakat Indonesia yaitu
keberagaman suku, agama, dan ras (D). Sementara pilihan jawaban (A) dan
(B) kurang tepat karena ideologi serta falsafah bangsa bukan termasuk konten
keberagaman bangsa Indonesia. Ideologi dan falsafah bangsa yang dimiliki
dalam konteks masyarakat sebagai bangian dari unsur negara hanyalah satu,
yaitu Pancasila. Sedangkan pilihan jawaban (C) kurang tepat karena
kebangsaan masyarakat Indonesia adalah satu kesatuan bangsa Indonesia.
214
PPKn SMP KK J
2. Jawaban : C
Membangun sikap berpikir positif terhadap keanekaragaman bangsa
merupakan bentuk pemahaman warga negara atas jati dirinya sebagai bagian
dari bangsa Indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini
didasari oleh pemahaman bahwa keberagaman merupakan warisan
kekayaan yang dapat menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk
memperkokoh NKRI dan menghadapi segala tantangan zaman. Maka dari
itu, pilihan jawaban (C) adalah pilihan jawaban yang tepat. Dengan demikian,
menjadi kurang tepat jika berkembang pemikiran bahwa keberagaman menjadi
hambatan dalam mencapai tujuan bangsa seperti pilihan jawaban (A) serta
menjadi sumber konflik di masyarakat seperti pilihan jawaban (B). Terlebih,
penyeragaman seperti yang terdapat pada pilihan jawaban (D) yang jelas
bertentangan dengan semangat merangkul keberagaman sebagai karakteristik
dan sumber kekuatan harmonisasi kehidupan bangsa dan negara.
3. Jawaban : B
Kondisi masyarakat Indonesia yang beragam memang membutuhkan sikap
dan perhatian khusus agar dapat menjadi sumber kekuatan bagi bangsa
Indonesia dalam mencapai tujuan bersama. Karena tidak menutup
kemungkinan keberagaman suku, ras, dan agama sangat rentan menimbulkan
konflik jika masyarakatnya tidak memiliki pemahaman yang baik bagaimana
seharusnya bersikap dan bertindak pada orang-orang yang berbeda latar
belakang dengan mereka. Maka dari itu, pilihan jawaban yang paling tepat
berkaitan dengan permasalahan ini adalah pilihan jawaban (B). Melalui
bersikap toleran terhadap perbedaan yang ada, maka setiap individu akan
mudah untuk mengendalikan egoisme diri sehingga kerjasama akan lebih
mudah dilakukan. Sementara pilihan jawaban (A) kurang tepat dikarenakan
jika pengambilan keputusan atau penyelesaian masalah selalu mengutamakan
masyarakat mayoritas maka diskriminasi menjadi konflik yang tak terelakkan
hadir. Pilihan jawaban (B) kurang tepat karena dampak dari egoisme adalah
perpecahan. Sedangkan pilihan jawaban (D) kurang tepat pula karena individu
dengan sikap demikian adalah individu yang nantinya akan mudah sekali
dipengaruhi dan tidak memiliki kebijaksanaan dalam menentukan arah
tujuannya. Sehingga berpotensi untuk memecahbelah persatuan pula.
215
Evaluasi
4. Jawaban : A
Upaya yang dapat dilakukan warga negara sebagai bentuk partisipasinya
menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia di bidang persatuan dan
kesatuan yang paling tepat adalah menjalin pergaulan antarsuku bangsa (A).
Hal ini didasari oleh paradigma bahwasanya dengan menjalin pergaulan,
warga negara tersebut telah mengimplementasikan konsep gotong
royong yang sesungguhnya. Dimana perlu diingat pula bahwa gotong
royong merupakan inti dari nilai-nilai Pancasila. Pilihan jawaban (B) dan (C)
kurang tepat karena dalam konsep persatuan dan demokrasi yang ada di
Indonesia, setiap warga negara harus secara bijak menentukan mana yang
harus didahulukan tanpa merugikan salah satu hal. Karena pada dasarnya
sikap rela berkorban pada bangsa dan negara bukan berarti tidak memikirkan
kebutuhan pribadinya. Sedangkan pilihan jawaban (D) kurang tepat karena
tidak semua aspek kehidupan harus diarahkan pada paradigma kompetisi. Di
bidang persatuan dan kesatuan, ada baiknya harmonisasi dan kerjasama
antarpihak menjadi poin utama.
5. Jawaban : A
Sikap dan perilaku yang tepat untuk memperkokoh Negara Kesatuan
Republik Indonesia yaitu dengan memiliki semangat persatuan yang
berwawasan nusantara (A). Pilihan jawaban ini menjadi yang paling tepat
menjawab soal yang ada karena dengan memiliki kedua aspek tersebut,
warga negara akan memahami esensi dan urgensi sesungguhnya dari
memperkokoh NKRI sebgaaimana cita-cita bangsa. Pilihan jawaban (B) dan
(C) kurang tepat karena etnosentrisme atau sentimental kedaerahan justru
dapat menjadi sumber perpecahan dari NKRI karena masing-masing akan
mengunggulkan daerahnya sendiri tanpa menyadari bahwa semua adalah
bagian dari bangsa da negara Indonesia. Sementara pilihan jawaban (D)
kurang tepat karena chauvinisme dapat berdampak pada hubungan yang tidak
baik dengan bangsa lain. Padahal komitmen kita sebagai bangsa Indonesia
adalah nasionalisme yang tidak hanya bertitiktumpu pada arah ke dalam
melainkan juga ke luar sebagai bagian dari masyarakat dunia
216
PPKn SMP KK J
G. Kegiatan Pembelajaran 7
Pembahasan yang ada berfokus pada kunci jawaban soal-soal formatif beserta
analisisnya berkaitan dengan materi Kegiatan Pembelajaran-7.
1. Jawaban : C
Tata urutan tahapan yang paling tepat berkaitan dengan pengembangan
kegiatan mengamati dalam pembelajaran secara tepat sesuai dengan uraian
materi yang disampaikan, ditunjukkan oleh pilihan jawaban (C) sebagai berikut
: 1) Menentukan objek apa yang akan amati; 2) Membuat pedoman
pengamatan sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi; 3)
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer
maupun sekunder; 4) Menentukan di mana tempat objek yang akan
diobservasi; 5) Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan
untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar; dan 6) Menentukan
cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan
buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Dengan demikian, pilihan jawaban (A), (B), maupun (D) merupakan pilihan
jawaban yang kurang tepat dikarenakan tata urutan yang kurang runtut dalam
penyajiannya.
2. Jawaban : C
Kata perintah yang dapat digunakan dalam pengembangan kegiatan
bertanya tingkat pemahaman yaitu bandingkan! (C). Pertanyaan pada level
pemahaman adalah pertanyaan yang menimbulkan jawaban dengan cara
mengemukakan pemahaman tentang sesuatu hal. Pertanyaan ini meminta
siswa untuk merangkai informasi tertentu yang mempunyai keterkaitan,
bahkan disinyalir ada hubungan sebab-akibat. Pertanyaan ini biasanya di
awali dengan kalimat tanya jelaskan, uraikan, bandingkan, dan lain-lain.
Pilihan jawaban (A) kurang tepat karena termasuk dalam kategori
pengetahuan. Sementara pilihan jawaban (B) kurang tepat karena termasuk
kategori penerapan. Sednagkan pilihan jawaban (C) kurang tepat karena
termasuk kategori sintesis.
3. Jawaban : C
217
Evaluasi
4. Jawaban : B
Mengasosiasi dapat diartikan sebagai kegiatan aktif siswa membentuk
hubungan atau pertalian antara gagasan, ingatan atau panca indera. Mengolah
informasi melatih siswa mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Maka untuk mencapai
tujuan tersebut, dibutuhkan beberapa langkah mengasosiasi yang salah
satunya terdapat dalam pilihan jawaban menganalisis data dalam bentuk
membuat kategori (B). Pilihan jawaban (A) dan (D) kurang tepat dikarenakan
termasuk pada kategori mengamati. Pilihan jawaban (C) termasuk dalam
kategori pengumpulan informasi.
5. Jawaban : B
Menuliskan atau menceritakan, menayangkan, memajangkan,
mendemonstrasikan, mempraktikan, menyiarkan, memaparkan apa yang
ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola, merupakan kegiatan pengembangan mengkomunikasikan
(B). Hal ini dikarenakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan menunjukkan
tingkatan tertinggi dalam proses berpikir dikarenakan siswa berada pada
218
PPKn SMP KK J
H. Kegiatan Pembelajaran 8
1. Jawaban : C
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktivitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek yang dirancang untuk
digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan siswa dalam
melakukan insvestigasi dan memahaminya. Salah satu karakteristik yang
dimiliki adalah membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja (C). Hal ini
dikarenakan proses pembelajaran yang ada mengarahkan siswa untuk
melakukan sebuah proyek yangmana mereka sendiri sebagai pemeran
utama menjalankan kegiatan tersebut. Pilihan jawaban (A) dan (B) kurang
tepat karena merupakan karakteristik dari model pembelajaran berbasis
masalah. Sedangkan pilihan jawaban (D) kurang tepat karena merupakan
karakteristik dari model pembelajaran DL.
2. Jawaban : A
Pernyataan yang kurang tepat berkaitan dengan hambatan atau kelemahan
model pembelajaran berbasis proyek yaitu pembelajaran berbasis proyek tidak
memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang komplek (A). Karena pada dasarnya pembuatan dan
pelaksanaan proyek cenderung menghabiskan banyak waktu untuk dapat
terselesaikan hingga masalah yang dipilih dapat diatasi. Dengan demikian,
secara tidak langsung pilihan jawaban (B), (C), dan (D) merupakan pernyataan
yang tepat berkaitan dengan kelemahan atau hambatan pelaksanaan
219
Evaluasi
3. Jawaban : B
5 (lima) pernyataan yang tertera pada soal merupakan strategi dalam
mewujudkan tujuan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
masalah (B). Pilihan jawaban (A) kurang tepat dikarenakan pendekatan yang
digunakan dalam model pembelajaran ini adalah student-centered.
4. Jawaban : D
Tujuan dan hasil pemebelajaran dengan model pembelajaran berbasis
masalah cenderung mengarah pada kemampuan berpikir dan bekerja sama
dalam memecahkan masalah. Hal ini didasari oleh konstruk dasar dari PBL
yang memang diarahkan dengan basis sumber belajar berupa masalah.
Sehingga pilihan jawaban (D) yang memuat pernyataan ke-1 dan ke-3 adalah
pilihan jawaban yang paling tepat. Sementara pernyataan ke-2 merupakan
tujuan dan hasil dari model PjBL. Sedangkan pernyataan ke-4 merupakan
tujuan dan hasil dari model DL. Dengan demikian pilihan jawaban (A), (B), dan
(C) merupakan pilihan jawaban yang kurang tepat untuk menjawab pertanyaan
yang ada
5. Jawaban : C
Secara umum, model pembelajaran Discovery Learning (DL) terdiri dari 4
(empat) tahapan yaitu: stimulasi (C), identifikasi masalah (A), pengumpulan
data (B), dan pengolahan data (D). Maka secara tidak langsung telah
diketahui bahwa stimulasi merupakan tahapan pertama dalam proses
pembelajaran yang ada.
I. Kegiatan Pembelajaran 9
Pembahasan yang ada berfokus pada kunci jawaban soal-soal formatif beserta
analisisnya berkaitan dengan materi Kegiatan Pembelajaran-9.
1. Jawaban : C
Penilaian akan sikap sosial siswa dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara,
yaitu observasi dan jurnal (C). Melalui observasi, guru dapat mengamati
220
PPKn SMP KK J
221
Evaluasi
K-13.
4. Jawaban : D
Semua pernyataan yang tertera pada soal merupakan contoh sikap spiritual
yang dapat digunakan dan dinilai pada semua mata pelajaran. Dikarenakan
keempatnya menunjukkan aktivitas kerohanian atau terdapat hubungan
antara manusia dengan penciptanya. Maka dari itu yang paling tepat adalah
pilihan jawaban (D). Sementara pilihan jawaban (A), (B), maupun (C) hanya
berisi sebagian konten dari pernyataan yang ada.
5. Jawaban : B
Pilihan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan adalah pilihan jawaban
(A). Alasannya, pada penilaian terhadap sikap sosial, kasus yang ada
mencerminkan ketidaksesuaian terhadap karakter tanggung jawab. Hal ini
ditunjukkan dengan sikap siswa yang tidak mengerjakan tugas. Sebagai
tindak lanjut agar siswa menjadikan kesalahannya sebagai bahan
memperbaiki diri maka guru seyogyanya menegur dan mendampingi
siswa mengerjakan tugas dengan baik. PIlihan jawaban (A) kurang tepat
karena tidak terdapat tindak lanjut. Pilihan jawaban (C) kurang tepat karena
tidak ada konten ketepatan waktu dalam pemberian tugas yang menjadi
cerminan sikap disiplin. Sedangkan pilihan jawaban (D) kurang tepat karena
kasus yang ada bukan berkaitan dengan kepedulian.
J. Kegiatan Pembelajaran 10
Jawaban : D
Pilihan jawaban yang sesuai adalah (D). Dalam uraian materi telah
dijelaskan bahwa secara garis besar bahan ajar atau materi pembelajaran
memegang peranan penting karena di dalamnya berisikan pengetahuan
(A), keterampilan (B), dan sikap atau nilai (C) yang harus dipelajari oleh
siswa. Sementara penilaian merupakan konten yang seharusnya terdapat
dalam pedoman pembelajaran bagi guru. Maka dari itu, pilihan jawaban (D)
adalah pilihan yang paling tepat menjawab soal tersebut.
222
PPKn SMP KK J
1. Jawaban : D
Efektivitas dan efisiensi pembelajaran akan diperoleh dengan
memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan sumber belajar salah satunya yaitu
bahan dan alat yang tepat untuk siswa dan guru atau tim pengajar, sehingga
diperoleh interaksi yang maksimal dan multi arah dalam kegiatan belajar
mengajar (D). Karena tujuan dari pembelajaran bukan hanya mengarah
pada terpenuhinya tugas guru sebagai fasilitator penyampai materi,
melainkan terbangunnya proses pembelajaran bagi setiap komponen.
Sementara pilihan jawaban (A) dan (C) kurang tepat karena jika hal tersebut
dilakukan maka akan terjadi monopoli proses pembelajaran oleh guru secara
mutlak. Sedangkan pilihan jawaban (B) kurang tepat karena mengarah pada
terjadinya diskriminasi.
2. Jawaban : A
Pengarahan sumber belajar pada siswa harus didasari atas
kesesuaian materi pembelajaran dengan isi konten dari sumber belajar.
Maka, pilihan jawaban yang paling tepat berkaitan dengan sumber belajar
mengenai keberadaan Pancasila sebagai dasar negara adalah UUD NRI Tahun
1945 (A). Pilihan jawaban (B), (C), dan (D) kurang sesuai karena di dalamnya
tidak terdapat kesinambungan dengan konten soal.
3. Jawaban : C
Perihal pengembangan media pembelajaran, keadaan siswa menjadi
poin yang tidak dapat diremehkan keberadaannya. Sebuah program media,
mungkin cocok untuk tujuan tertentu, akan tetapi tingkat kerumitannya jauh
dengan kemampuan siswa. Jika hal ini terjadi, maka hal demikian tidak bisa
dipilih. Oleh karena itu, guru perlu memperhatikan kondisi siswa, misalnya
jenjang pendidikan (SD, SMP atau SMA), besar-kecilnya kelompok siswa, serta
perkembangan psikologis yang melekat pada mereka. Maka, media yang paling
sesuai dengan kondisi psikologis siswa SMA yang cenderung kritis dan mulai
berpikir secara logis adalah peta konsep yang terdapat dalam pilihan jawaban
(C). Pilihan jawaban (A) cocok untuk siswa SD, pilihan jawaban (B) cocok untuk
siswa SMP, dan pilihan jawaban (D) cocok untuk anak usia dini.
4. Jawaban : B
Pertimbangan ketepatan penggunaan media pembelajaran dengan tujuan,
materi dan karakteristik siswa merupakan pemahaman akan faktor yang Perlu
223
Evaluasi
1 A 21 C
2 B 22 D
3 D 23 A
4 C 24 B
5 A 25 B
6 D 26 D
7 C 27 A
8 D 28 B
9 B 29 B
10 A 30 C
11 B
12 A
13 B
14 C
15 B
16 C
17 B
18 D
19 C
20 B
224
PPKn SMP KK J
Penutup
Semoga bahan modul ini mampu memfasilitasi kinerja Anda tidak saja pada
saat pendidikan latihan tetapi pada saat Anda melaksanakan tugas di daerah
masing-masing
Modul ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun berharap saran
dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan modul.
225
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
Alwi, H.. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Asshiddiqie, J. 2012. Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca
Reformasi, Jakarta: Sinar Grafika.
Badudu, J.S dan Zain, S.M. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PT
Intergrafika
Bertens, K, 2000. Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Budiardjo, M. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia
Cholisin. 2005. Pengembangan Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan
(Civic Education) Dalam Praktik Pembelajaran Kurikulum Berbasis
Kompetensi.
Darmodiharjo, D. 1986; Nilai, Norma, dan Moral; Jakarta: Aries Lima
Depdiknas, 2003 Media Pembelajaran, Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Djamarah, S.B. 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha
Nasional.
Kama, A.H. 2000. Pendidikan Nilai. Bandung : MKDU Press.
Untari, S. 2012. “Pancasila dalam Kehidupan Berasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara” dalam Margono (Ed). Pendidikan Pancasila Topik Aktual
Kenegaraan dan Kebangsaan. Malang: Universitas Negeri Malang (UM
Press)
http://www.bin.go.id/wawasan/detil/190/3/07/02/2013/pembudayaan-
pancasila#sthash.ElHUnJm0.dpuf
http://biyot.wordpess.com
http://forum.detik.com.
http://kekayaanindonesiaku.blogspot.co.id/p/kekayaan-dan-keragaman-
indonesia.html
http://www.plengdut.com/2014/09/faktor-penyebab-keberagaman-
masyarakat.html
https://nurutamidarojah.wordpress.com/sesi-2/bab-2-bertoleransi-dalam-
keberagaman-di-indonesia/b-perilaku-toleran-terhadap-keberagaman-
dalam-bingkai-bhineka-tunggal-ika/
http://almanar.co.id/takiyatun-nafs/indahnya-harmoni-sosial.html#
http://ramliberbagiilmu.blogspot.com/2012/04/upaya-dalam-menjaga-keutuhan-
nkri.html
http://makalahcyber.blogspot.com/2012/11/upaya-mempertahankan-nkri_28.html
zenosoft.files.wordpress.com/2013/01/nkri.docx
http://www.kompasiana.com/srie/sengketa-perbatasan-indonesia-malaysia-
tegas-
http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/langkah-
langkahpengembangan-media.html
http://www.banyumaskab.go.id/berita-386-penerapan-media-pembelajaran-
226
PPKn SMP KK J
untuk-meningkatkan-efektivitas-diklat.html
Juliardi, Budi. 2014. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Jutmini, Sri dan Winarno. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Kelas 1
SMA. Surakarta : Tiga Serangkai.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta :
Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013.Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta : Kemdikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013. Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP-MTs. Jakarta : Kemdikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2013. Tentang
Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta :
2014
Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma
Kaelan. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma
Kansil, C.S.T, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs. Jakarta: Bumi
Nusantara
Kansil, Prof. Drs. C.S.T. Kansil. Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Jakarta: PT Anem Kosong Anem
Kansil, Prof. Drs. C.S.T. Kansil. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan .
Jakarta: Erlangga
KementerianPendidikandanKebudayaan. 2015.
PendidikanPancasiladanKewarganegaraan m.kompasiana.com
taufikismailnuraya
Kemdikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemdikbud
Kemdikbud. 2013. Pendekatan Scientific (Ilmiah) dalam Pembelajaran. Jakarta:
Pusbangprodik.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013.Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pengembangan Profesi Pendidik,
Tim. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun
2014. Jakarta: Kemendikbud.
Malian, Sobirin dan Marzuki, Suparman. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan dan
Hak Asasi Manusia. Yogyakarta: UII Press
227
Daftar Pustaka
228
PPKn SMP KK J
229
Daftar Pustaka
230
PPKn SMP KK J
Glosarium
Global adalah secara umum dan keseluruhan; secara bulat; secara garis
besar: memberikan penjelasan secara -- saja; 2 bersangkut paut,
mengenai, meliputi seluruh dunia;
Letak Geografis adalah letak suatu daerah dilihat dari kenyataannya di bumi atau
posisi daerah itu pada bola bumi dibandingkan dengan posisi daerah
lain. Letak geografis ditentukan pula oleh segi astronomis, geologis,
fisiografis dan social budaya.
231
Glosarium
Kristalisasi adalah perihal menjadi jernih dan jelas (tt suatu gagasan dsb):
sbg -- idenya, disusunlah sebuah rencana pelaksanaan yg konkret
Pancasila adalah Terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañcaberarti lima dan śīla
berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia
Sila adalah dasar; adab; akhlak; moral: -- dalam Pancasila saling terkait
Kesatuan: hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh
232
PPKn SMP KK J
Landas kontinen: Landas Kontinen adalah dasar laut dan tanah di bawahnya
yang bersambungan dengan pantai tetapi diluar laut teritorial, sampai
pada kedalaman 200 meter atau lebih, sepanjang dalamnya air laut di
atasnya masih memungkin kan untuk dapat mengekplorasi-nya dan
mengekploitasi sumber-sumber daya alamnya
Laut teritorial: wilayah yang menjadi hak kedaulatan penuh suatu Negara di laut.
Lebarnya adalah 12 mil diukur dari pulau terluar kepulauan suatu
Negara pada saat air laut surut.
ZEE: yaitu wilayah laut suatu Negara yang lebarnya 200 mil ke laut bebas.
Persatuan: Persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai
komponen yang membentuk menjadi satu
catatan anekdot: cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung tentang
sikap dan perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba (peristiwa yang
terjadi secara insidental).
meaningfull learning: suatu proses pembelajaran dimana siswa lebih mudah
memahami dan mempelajari, karena guru mampu dalam memberi
kemudahan bagi siswanya sehingga mereka dengan mudah
mengaitkan pengalaman atau pengetahuan yang sudah ada dalam
pikirannya.
mecanical device: alat mekanik yang digunakan untuk memotret peristiwa-
peristiwa tertentu yang ditampilkan oleh responden.
soft skill: suatu kemampuan, bakat, atau keterampilan yang ada di dalam diri
setiap manusia.
pendekatan saintific: kerangka ilmiah pembelajaran yang diusung oleh Kurikulum
2013. Langkah-langkah pada pendekatan saintifik merupakan bentuk
adaptasi dari langkah-langkah ilmiah pada sains
233
Glosarium
http://www.tvbersama.com/2017/09/piala-dunia.html
234
PPKn SMP KK J
235