Anda di halaman 1dari 284

MODUL

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN
KESEHATAN (PJOK)
SEKOLAH DASAR (SD)
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL

KELOMPOK KOMPETENSI A

PEDAGOGIK:
ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN DAN BEKAL AJAR 1
PROFESIONAL:
PENGEMBANGAN MATERI BOLA BESAR/KECIL,
BELADIRI, DAN PKJ 1

Penulis:
Dr. Sugito Adiwarsito, sugito72@yahoo.com
Imam Zulkarnaen, M.Pd, mamzulkarnaen@gmail.com
Penyelia:
Prof. Dr. Hari Amirullah Rachman, M.Pd, harirachman@yahoo.com.au
Penyunting:
Donna Sasella, S.Psi.

Desain Grafis dan Ilustrasi:


Tim Desain Grafis

Copyright © 2017
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Nm Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
PJOK SD KK A

Kata Sambutan

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru
sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah
daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi
guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan
kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah
dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan
profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan
dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan
profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh)
kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk
pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017
ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan
dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap
Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi
antara tatap muka dengan daring).

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK
KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS)
merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat

iii
dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun
perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda
daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini
diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan
sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk


mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, April 2017


Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan,

Sumarna Surapranata, Ph.D.


NIP 195908011985031002

iv
PJOK SD KK A

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Dasar Guru
Kelas Awal, Guru Kelas Tinggi, mata pelajaran Seni Budaya, dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak


lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan
kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang
diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat,
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan
review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah terintegrasi
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi
materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama
mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan jenjang Sekolah Dasar ini


diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat untuk dapat
meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesional terkait
dengan tugas pokok dan fungsinya.

v
Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada pimpinan PPPPTK
IPA, PPPPTK PKn/IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika, PPPPTK Penjas-BK,
dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya dalam menyelesaikan
modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Dasar ini. Tidak lupa saya juga sampaikan
terima kasih kepada para widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP),
dosen perguruan tinggi, dan guru-guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan
modul ini.
Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru ini dapat
meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi
pendidikan anak didik kita.

Jakarta, April 2017


Direktur Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar

Poppy Dewi Puspitawati


NIP. 196305211988032001

vi
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN
KESEHATAN (PJOK)
SEKOLAH DASAR (SD)
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

KELOMPOK KOMPETENSI A

PEDAGOGIK:
ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN DAN BEKAL AJAR 1

Penulis:
Dr. Sugito Adiwarsito, sugito72@yahoo.com
Imam Zulkarnaen, M.Pd, mamzulkarnaen@gmail.com
Penyelia:
Prof. Dr. Hari Amirullah Rachman, M.Pd, harirachman@yahoo.com.au
Penyunting:
Donna Sasella, S.Psi.

Desain Grafis dan Ilustrasi:


Tim Desain Grafis

Copyright © 2017
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
PJOK SD KK A

Daftar Isi

Kata Sambutan .................................................................... Error! Bookmark not defined.


Kata Pengantar .................................................................... Error! Bookmark not defined.
Daftar Isi ................................................................................................................................. vii
Daftar Gambar .................................................................................................................... viii
Daftar Tabel......................................................................................................................... viii
Pendahuluan ........................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................................1
B. Tujuan ...................................................................................................................................................2
C. Peta Kompetensi ..............................................................................................................................2
D. Ruang Lingkup ..................................................................................................................................2
E. Cara Penggunaan Modul ..............................................................................................................3
Kegiatan Pembelajaran 1 .................................................................................................. 11
Bekal Ajar Awal Peserta Didik ......................................................................................... 11
A. Tujuan ................................................................................................................................................ 11
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi................................................... 11
C. Uraian Materi ................................................................................................................................. 11
D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................................................. 17
E. Latihan / Kasus / Tugas ............................................................................................................ 20
F. Rangkuman ..................................................................................................................................... 21
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................................................ 22
H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus................................................................................ 24
Kegiatan Pembelajaran 2 .................................................................................................. 25
Analisis Materi Pembelajaran ......................................................................................... 25
A. Tujuan ................................................................................................................................................ 25
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi................................................... 25
C. Uraian Materi ................................................................................................................................. 25
D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................................................. 32
E. Latihan / Kasus / Tugas ............................................................................................................ 34
F. Rangkuman ..................................................................................................................................... 35
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................................................ 35
H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus................................................................................ 36
Evaluasi ................................................................................................................................... 37
Penutup .................................................................................................................................. 41
Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 43
Glosarium ............................................................................................................................... 45

vii
Daftar Gambar

Gambar 1. Peta Kompetensi .....................................................................................................................2


Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka .........................................................................3
Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh .........................................................................4
Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In ......................................................6

Daftar Tabel

Tabel 1. Daftar Lembar Kerja Modul.....................................................................................................9

viii
PJOK SD KK A

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pembinaan karier guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru
dan tenaga kependidikan mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan,
dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan kegiatan pembinaan karier akan mengurangi kesenjangan antara
kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan
profesional yang dipersyaratkan.

Guru dan tenaga kependidikan wajib mengikuti pembinaan karier baik secara
mandiri maupun kelompok. Khusus untuk pembinaan karier dalam bentuk diklat
dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru.
Penyelenggaraan diklat pembinaan karier dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) dan Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan
Perikanan dan Teknologi Komunikasi (LPPPTK KPTK) atau penyedia layanan diklat
lainnya. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber
belajar bagi peserta diklat. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk
dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat berisi materi, metode, batasan-
batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk
mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat
kompleksitasnya.

Dalam rangka mendukung kebijakan program Penguatan Pendidikan Karakter


(PPK), modul diklat pembinaan karier ini mengintegrasikan lima nilai penguatan
karakter bangsa yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.
Kelima nilai utama tersebut teritegrasi pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
ada pada modul. Setelah mempelajari modul ini, selain Saudara dapat
meningkatkan kompetensi pedagogik, saudara juga diharapkan mampu
mengimplementasikan PPK khususnya PPK berbasis kelas.

1
Pendahuluan

B. Tujuan

Modul ini disajikan agar Saudara memiliki kompetensi dalam menganalisis materi
pembelajaran dan bekal ajar awal peserta didik dalam pembelajaran PJOK serta
menerapkan perilaku nasionalisme, mandiri, gotong royong, religius, dan integritas
sebagai tauladan bagi peserta didik di kelas, di sekolah, maupun masyarakat.

C. Peta Kompetensi

Menganalisis materi ajar sesuai bekal ajar peserta didik

Mengidentifikasi bekal ajar Mengidentifikasi bekal ajar sikap


pengetahuan

Mengidentifikasi bekal ajar


keterampilan

Mengelompokkan dan memilih materi ajar sesuai bekal ajar peserta


didik
Gambar 1. Peta Kompetensi

D. Ruang Lingkup

Modul ini berisi tentang analisis materi pembelajaran dan bekal ajar sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik sebagai dasar dalam
mengelompokkan dan memilih materi ajar yang sesuai.

2
PJOK SD KK A

E. Cara Penggunaan Modul

Modul ini dapat Saudara gunakan dalam kegiatan pelatihan moda tatap muka penuh
maupun In-On-In sebagaimana gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi


peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan
oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat lainnya.
Kegiatan tatap muka penuh dilaksanakan secara terstruktur pada satu kurun waktu
yang dipandu oleh fasilitator.

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat
pada gambar 3.

3
Pendahuluan

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan
sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta


diklat untuk mempelajari:

1) latar belakang yang memuat gambaran materi

2) tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

3) kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul

4) ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

5) langkah-langkah penggunaan modul

4
PJOK SD KK A

b. Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi pedagogik A


fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari
materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil
belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual
maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada
fasilitator.

c. Melakukan Aktivitas Pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan


rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas
pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan
diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana


menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat
membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan


fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. Pada
bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh
kegiatan pembelajaran.

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir
yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

5
Pendahuluan

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2).
Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada
gambar 4 berikut ini.

Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai
berikut,

6
PJOK SD KK A

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In


service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk
mempelajari:

1) latar belakang yang memuat gambaran materi

2) tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi

3) kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.

4) ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

5) langkah-langkah penggunaan modul

b. In Service Learning 1 (IN-1)

1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi pedagogik A,


fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk
mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator
pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara
individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan
kepada fasilitator.

2) Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan


rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas
pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi,
brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui
Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada IN1.

7
Pendahuluan

Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi,
mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job
learning.

c. On the Job Learning (ON)

1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi pedagogik A guru


sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service
learning 1 (IN1). Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari
kembali materi sebagai bahan dalam mengerjakan tugas-tugas yang ditagihkan
kepada peserta.

2) Melakukan Aktivitas Pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun


di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN1 dan
sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan
pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan
pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer
discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja
melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan
pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan
menyelesaikan tagihan pada on the job learning.

d. In Service Learning 2 (IN-2)

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON


yang akan dikonfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. Pada bagian ini
juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan
pembelajaran.

8
PJOK SD KK A

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir
yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

3. Lembar Kerja

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan kelompok komptetansi pedagogik


A terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-
aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi
yang dipelajari.

Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta,
lembar kerja tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Daftar Lembar Kerja Modul

No Kode LK Nama LK Keterangan


1. LK.01. Identifikasi Bekal Ajar Peserta Didik TMPenuh/ IN1
2. LK.02. Merancang Tes Motor Educability TM Penuh/ ON
3. LK.03. Lingkup Pembelajaran PJOK TM Penuh/ ON
Keterangan.

TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh

IN1 : Digunakan pada In service learning 1

ON : Digunakan pada on the job learning

9
Pendahuluan

10
PJOK SD KK A

Kegiatan Pembelajaran 1
Bekal Ajar Awal Peserta Didik

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta
diklat dapat mengidentifikasi bekal ajar pengetahuan, keterampilan, dan sikap
peserta didik di Sekolah Dasar secara terperinci, serta menerapkan nilai-nilai
kemandirian, kerjasama, dan integritas.

B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi bekal ajar pengetahuan peserta didik di Sekolah Dasar


secara terperinci.
2. Mengidentifikasi bekal ajar keterampilan peserta didik di Sekolah Dasar
secara terperinci.
3. Mengidentifikasi bekal ajar sikap peserta didik di Sekolah Dasar secara
terperinci.
4. Menunjukkan kemandirian, kerjasama, dan integritas.

C. Uraian Materi

Untuk mengidentifikasi potensi peserta didik dapat dikenali dari: (1) ciri-ciri
(indikator) keberbakatan peserta didik dan (2) kecenderungan minat jabatan. Ada
tiga kelompok ciri keberbakatan, yaitu: (1) kemampuan umum yang tergolong di
atas rata-rata (above average ability), (2) kreativitas (creativity) tergolong tinggi, (3)
komitmen terhadap tugas (task commitment) tergolong tinggi.

Lebih lanjut Yaumil (1991) menjelaskan bahwa: (1) Kemampuan umum di atas rata-
rata merujuk pada kenyataan antara lain bahwa peserta didik berbakat memiliki
perbendaharaan kata-kata yang lebih banyak dan lebih maju dibandingkan peserta
didik biasa; cepat menangkap hubungan sebab akibat; cepat memahami prinsip

11
Kegiatan Pembelajaran 1

dasar dari suatu konsep; seorang pengamat yang tekun dan waspada; mengingat
dengan tepat serta memiliki informasi aktual; selalu bertanya-tanya; cepat sampai
pada kesimpulan yang tepat mengenai kejadian, fakta, orang atau benda. (2) Ciri-ciri
kreativitas antara lain: menunjukkan rasa ingin tahu yang luar biasa; menciptakan
berbagai ragam dan jumlah gagasan guna memecahkan persoalan; sering
mengajukan tanggapan yang unik dan pintar; tidak terhambat mengemukakan
pendapat; berani mengambil resiko; suka mencoba; peka terhadap keindahan dan
segi-segi estetika dari lingkungannya. (3) komitmen terhadap tugas sering dikaitkan
dengan motivasi instrinsik untuk berprestasi, ciri-cirinya mudah terbenam dan
benar-benar terlibat dalam suatu tugas; sangat tangguh dan ulet menyelesaikan
masalah; bosan menghadapi tugas rutin; mendambakan dan mengejar hasil
sempurna; lebih suka bekerja secara mandiri; sangat terikat pada nilai-nilai baik dan
menjauhi nilai-nilai buruk; bertanggung jawab, berdisiplin; sulit mengubah
pendapat yang telah diyakininya.

Kecenderungan minat jabatan peserta didik dapat dikenali dari tipe kepribadiannya.
Holland (1985) mengidentifikasikan tipe kepribadian seseorang berikut ciri-cirinya.
Dari identifikasi kepribadian peserta didik menunjukkan bahwa tidak semua
jabatan cocok untuk semua orang. Setiap tipe kepribadian tertentu mempunyai
kecenderungan terhadap minat jabatan tertentu pula. Berikut disajikan
kecenderungan tipe kepribadian dan ciri-cirinya.

a. Realistik (realistic), yaitu kecenderungan untuk bersikap apa adanya atau


realistik. Ciri-ciri kecenderungan ini adalah: rapi, terus terang, keras kepala,
tidak suka berkhayal, dan tidak suka kerja keras.
b. Penyelidik (investigative), yaitu kecenderungan sebagai penyelidik. Ciri-ciri
kecenderungan ini meliputi: analitis, hati-hati, kritis, suka yang rumit, dan
rasa ingin tahu besar.
c. Seni (artistic), yaitu kecenderungan suka terhadap seni. Ciri-ciri
kecenderungan ini adalah: tidak teratur, emosi, idealis, imajinatif, dan
terbuka.
d. Sosial (social), yaitu kecenderungan suka terhadap kegiatan-kegiatan yang
bersifat sosial. Ciri-cirinya: melakukan kerja sama, sabar, bersahabat, rendah
hati, menolong, dan hangat.

12
PJOK SD KK A

e. Suka usaha (enterprising), yaitu kecenderungan menyukai bidang usaha.


Ciri-cirinya: ambisius, energik, optimis, percaya diri, dan suka bicara.
f. Tidak mau berubah (conventional), yaitu kecenderungan untuk
mempertahankan hal-hal yang sudah ada, enggan terhadap perubahan. Ciri-
cirinya: hati-hati, bertahan, kaku, tertutup, dan patuh konsisten.

Potensi peserta didik dapat dideteksi dari keberbakatan intelektual pada peserta
didik. Ada dua cara pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi anak berbakat,
yaitu dengan menggunakan data objektif dan data subjektif.

Identifikasi melalui penggunaan data objektif diperoleh melalui antara lain : (a) skor
tes inteligensi individual, (b) skor tes inteligensi kelompok, (c) skor tes akademik,
dan (d) skor tes kreativitas.

Sedangkan identifikasi melalui penggunaan data subjektif diperoleh dari: (a) ceklis
perilaku, (b) nominasi oleh guru, (c) nominasi oleh orang tua, (d) nominasi oleh
teman sebaya, dan (e) nominasi oleh diri sendiri.

Biasanya prestasi akademik yang dilihat dari anak berbakat intelektual adalah
dalam mata pelajaran: Bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika, Pengetahuan
Sosial, Sains (Fisika, Biologi, dan Kimia). Untuk pengumpulan informasi melalui data
subjektif, sekolah dapat mengembangkan sendiri dengan mengacu pada konsepsi
dan ciri (indikator) keberbakatan yang terkait.

a. Identifikasi Bekal Ajar Pengetahuan (Kognitif) Peserta Didik

Tujuan atau orientasi pembelajaran aspek pengetahuan adalah pada


kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih
sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah
yang menuntut peserta didik untuk menghubungkan dan menggabungkan
beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk
memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek pengetahuan adalah
subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering
berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu
evaluasi.

13
Kegiatan Pembelajaran 1

Pengetahuan awal dalam pembelajaran PJOK berdasarkan pendapat Baufard


dan Wall dalam Allen W Burton (1998: 149) meliputi pengetahuan deklaratif
(declarative knowledge) berupa pengetahuan yang bersifat fakta tentang
peraturan, hukum, prinsip-prinsip latihan dan lainnya. Pengetahuan ini dapat
diukur melalui paper and pencils test, dan intervew. Sedangkan pengetahuan lain
adalah pengetahuan prosedural yang berkenaan dengan bagaimana
keterampilan dilakukan (how do thing), tahapan serta langkah-langkahnya.
Pengetahuan ini menurut Thomas & Thomas dapat diukur dengan melalui tes
lisan dan tulis, serta penampilan fisik secara aktual (actual physical
performance).

b. Identifikasi Bekal Ajar Sikap Peserta Didik

Mengidentifikasi bekal ajar sikap peserta didik di Sekolah Dasar. Ranah sikap
adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah sikap mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar
mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila
seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar
sikap akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.

Identifikasi bekal ajar sikap peserta didik ini dapat dilakukan melalui analisis
terhadap catatan jangka panjang perilaku peserta didik (jurnal/portofolio),
observasi awal yang dilakukan oleh guru, penilaian diri atau penilaian antar
teman, bahkan jika diperlukan melalui wawancara langsung dengan peserta
didik yang bersangkutan maupun orangtua serta pihak lain yang memang tahu
perilaku peserta didik sehari-hari.

14
PJOK SD KK A

c. Identifikasi Bekal Ajar Keterampilan Peserta Didik

Mengidentifikasi bekal ajar keterampilan peserta didik di Sekolah Dasar. Ranah


keterampilan merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Hasil belajar keterampilan ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari
hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar sikap (yang baru
tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah
keterampilan adalah berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari,
melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.

Keterampilan fisik, merupakan proses pengembangan dan penghalusan esensi


keterampilan neuromuskular yang digunakan dalam aktivitas kehidupan sehari-
hari (mekanika tubuh dan postur), termasuk di dalamnya efisiensi dari berbagai
gerak keterampilan, penghematan energi pada kinerja berbagai keterampilan,
dan aktivitas yang lebih bisa dinikmati. Untuk mampu membuat sebuah sajian
pembelajaran yang efektif, seorang guru harus memahami sejauh mana
ketrampilan fisik awal yang dikuasi oleh peserta didiknya. Tanpa identifikasi
kemampuan awal atau potensi peserta didik terhadap keterampilan yang akan
dipelajari, dapat saja materi yang dipilih terlalu berat, tentunya hal itu akan
menjadikan peserta didik tidak mampu mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Demikian pula sebaliknya, jika materi pilihannya terlalu ringan dibanding
potensi yang dimiliki, maka tidak akan memberikan dampak hasil belajar yang
signifikan pada peserta didik.

Keterampilan gerak yang dikenal dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan


kesehatan meliputi gerak awal pada usia dini (early movement milestone),
keterampilan gerak dasar (fundamental movement skill), dan keterampilan gerak
khusus (specialized movement skill). Namun, berdasarkan Davis dan Burton
terbagi ke dalam keterampilan memindahkan posisi tubuh (locomotion),
keterampilan menggerakkan obyek atau berbagai benda (locomotion on object),
keterampilan dalam menggunakan berbagai anggota tubuh di tempat
(propulsion), keterampilan menerima benda lain (reception), dan kemampuan
merubah posisi anggota tubuh dan tubuh terhadap benda lain (orientation).

15
Kegiatan Pembelajaran 1

Selain itu juga dijelaskan perpaduan berbagai keterampilan tersebut berupa


permainan.

Identifikasi terhadap keterampilan gerak awal atau potensi peserta didik


semestinya didasarkan pada jenis (category) gerak berdasarkan pengaruh
lingkungan (terbuka (open lob skill), tertutup (close lob skill)), berdasarkan
akhirnya gerakan (tunggal/ terpenggal (descret), berkelanjutan (serial), dan
berulang (continuum). Selain itu keterampilan juga dapat didasarkan pada otot
yang digunakan gerak dengan otot halus (fine motor skill) dan gerak dengan
menggunakan otot besar/ kasar (gross motor skill).

Di dalam penilaian keterampilan gerak perlu pula diperhatikan unsur yang


dinilai, yaitu proses gerak (movement process) bukan “penilaian proses” yaitu
bagaimana suatu gerakan dilakukan atau sering disebut teknik gerak, dan hasil
gerakan (movement product) atau keluaran gerak (output movement). Hasil
gerak ini dapat diukur seberapa jauh dan tinggi peserta didik melompat,
seberapa cepat peserta didik dapat berlari dalam jarak 50 meter, berapa kali
peserta didik dapat melakukan passing bawah bolavoli dalam kurun waktu satu
menit, dan seterusnya. Semua jenis penilaian dapat dilakukan, namun demikian
sangat tergantung dengan kompetensi yang harus diperoleh oleh peserta didik.
Selain itu, mengacu pada penilaian otentik berbasis kinerja, berbagai penilaian
terhadap keterampilan tersebut dapat lebih bermakna ketika dilakukan dalam
suasana permainan yang sesungguhnya.

Identifikasi terhadap keterampilan produk gerak dapat pula dilakukan melalui


penerapan keterampilan tersebut pada permainan yang sesungguhnya, sehingga
diperoleh persentasi keberhasilan antara jumlah passing benar yang dilakukan
dengan kesempatan yang diperoleh untuk melakukan passing.

Selain melalui uji unjuk kerja sesuai dengan jenis dan kategori geraknya,
identifikasi potensi awal pada keterampilan ini juga dapat dilakukan melalui uji
motor ability atau uji motor educability. Berbagai item tes pada motor educability
test ini dapat mengungkap potensi keterampilan yang dimiliki peserta didik jika
dipilih sesuai dengan karakteristik keterampilan yang akan dipelajari dan tes
dilakukan dengan prosedur yang benar.

16
PJOK SD KK A

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Peserta

a. Saudara dipersilahkan menyimak penjelasan tujuan dan skenario


pembelajaran dari Fasilitator.
b. Salinlah berkas (file) lembar kerja/work sheet (LK) tentang identifikasi
bekal ajar sesuai karakter umum peserta didik dari aspek kognitif, fisik,
keterampilan, dan sikap yang disediakan oleh Fasilitator atau yang tersedia
pada modul ini!
c. Kerjakanlah LK-LK tersebut sesuai dengan langkah kerja yang disarankan!
d. Lakukan pemaparan hasil kerja Saudara di depan kelas, diskusikan, dan
lakukan perbaikan sesuai dengan hasil diskusi dan saran dari Fasilitator!
(LK-1)
e. Berikanlah saran kepada kelompok lain yang memberikan pemaparan!
f. Untuk LK-2, lakukan perbaikan jika mendapatkan saran perbaikan dari
anggota kelompok lain!
g. Saudara akan dinilai oleh Fasilitator selama proses dan di akhir
pembelajaran (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-1).
h. Saudara dipersilahkan menyimak penguatan yang disampaikan oleh
Fasilitator (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-1).

2. Lembar Kerja

a. Lembar Kerja 01

Berikut adalah lembar kerja 01 (LK-01) yang harus Saudara selesaikan pada
awal pembelajaran jika pelatihan dilakukan dengan model tatap muka
penuh atau in-1 jika pelatihan dilakukan dengan pola in – on – in. Saudara
diminta untuk bekerja secara berkelompok, sehingga tumbuh nilai gotong
royong antar sesama peserta, saling menghormati perbedaan, serta
bertanggung jawab atas bagian pekerjaaan yang harus diselesaikan.

17
Kegiatan Pembelajaran 1

LK-01
Bekal Ajar Sesuai Karakteristik Peserta Didik

1. Berkelompoklah dengan anggota maksimum 4 orang!


2. Sediakanlah dan pelajari bahan bacaan dan buku sumber sesuai materi!
3. Tuliskanlah hasil identifikasi bekal ajar sesuai karakter umum peserta didik dari
4 aspek berikut!

Bekal Ajar Sesuai Karakteristik Peserta Didik


No
Kognitif Fisik Psikis Sosial

... ... ... ... ...

4. Presentasikanlah hasil kerja kelompok Saudara, dan lakukan perbaikan jika


mendapat saran dari kelompok lain!

Refleksi:

Tuliskanlah apa yang Saudara rasakan terhadap nilai-nilai gotong royong, tanggung
jawab, kejujuran, dan menghargai perbedaan!

1. Gotong royong ..................................................................................................................................


..................................................................................................................................

2. Tanggung jawab ..................................................................................................................................


..................................................................................................................................

3. Kejujuran
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

4. Menghargai perbedaan pendapat / orang lain


..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

18
PJOK SD KK A

b. Lembar Kerja 02

LK-02 harus Saudara selesaikan pada pembelajaran lanjutan jika pelatihan


dilakukan dengan model tatap muka penuh atau on service jika pelatihan
dilakukan dengan pola in – on – in. Dengan melakukan tugas ini secara
perorangan Saudara diharapkan mampu menunjukkan kemandirian dalam
bekerja sebagai salah satu nilai utama dalam penguatan pendidikan
karakter.

LK-02
Merancang Tes Motor Educability
Langkah Kerja:

1. Bekerjalah secara perorangan!


2. Rancanglah tes Motor Educability IOWA Brace Test untuk peserta didik!
3. Cobakanlah hasil rancangan tes motor educability tersebut pada rekan
sesama guru atau pesert didik!
4. Analisislah hasil tes motor educability yang sudah dicobakan!
5. Berikan kesimpulan dari hasil analisis tes motor educability yang
dilakukan!
6. Presentasikanlah hasil kerja kelompok Saudara, dan lakukan perbaikan jika
mendapat saran dari kelompok lain!

Refleksi:

Tuliskanlah makna pembelajaran (nilai utama karakter yang terinternalisasi)


setelah Saudara melakukan pembelajaran pada sesi ini, dan apa rencana
Saudara jika diminta untuk menyusun tes motor educability?

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

19
Kegiatan Pembelajaran 1

E. Latihan / Kasus / Tugas

Uraian Singkat

Kerjakanlah perintah di bawah ini dengan singkat dan tepat.

1. Identifikasikan bekal ajar pengetahuan peserta didik di Sekolah Dasar.


2. Identifikasikan bekal ajar keterampilan peserta didik di Sekolah Dasar.
3. Identifikasikan bekal ajar sikap peserta didik di Sekolah Dasar.
4. Jelaskan pengelompokkan materi pembelajaran sesuai dengan bekal ajar peserta
didik di Sekolah Dasar.
5. Jelaskan kecenderungan tipe kepribadian dan ciri-cirinya peserta didik Sekolah
Dasar.
6. Jelaskan bentuk-bentuk identifikasi bekal ajar melalui penggunaan data objektif.
7. Jelaskan tujuan melakukan analisis bekel ajar pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
8. Jelaskan materi pembelajaran untuk peserta didik kelas I, IV, dan VI.

Pilihan Berganda

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang merupakan jawaban paling
benar.

1. Mengidentifikasi potensi peserta didik dapat dikenali dari faktor….


A. ciri-ciri dan kecerdasan peserta didik
B. ciri-ciri (indikator) keberbakatan dan minat peserta didik
C. kecerdasan dan keberbakatan peserta didik
D. jenis kelamin, bakat, kecerdasan, usia peserta didik
2. Kelompok dengan ciri-ciri keberbakatan yang tergolong di atas rata-rata adalah
….
A. kreativitas
B. komitmen
C. kemampuan umum
D. kemampuan khusus

20
PJOK SD KK A

3. Ciri-ciri kecenderungan seperti: rapi, terus terang, keras kepala, tidak suka
berkhayal, tidak suka kerja keras merupakan tipe kepribadian . . .
A. penyelidik
B. sosial
C. suka usaha
D. realistik
4. Ada dua cara pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi anak berbakat,
yaitu dengan menggunakan data . . . .
A. objektif dan subjektif
B. tes lisan
C. tes tulisan
D. tes pencari bakat
5. Ruang lingkup materi pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar terdiri dari sepuluh
ruang lingkup. Berikut ini yang tidak termasuk ruang lingkup materi
pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar adalah . . . .
A. permainan dan olaharaga bola masyarakat
B. pola gerak dasar lokomotor dan non-lokomotor
C. aktivitas kebugaran jasmani
D. budaya hidup sehat

F. Rangkuman

Ada tiga kelompok ciri keberbakatan, yaitu: (1) kemampuan umum yang tergolong
di atas rata-rata (above average ability), (2) kreativitas (creativity) tergolong tinggi,
(3) komitmen terhadap tugas (task commitment) tergolong tinggi.

Potensi peserta didik dapat dideteksi dari keberbakatan intelektual pada peserta
didik. Ada dua cara pengumpulan informasi untuk mengidentifikasi anak berbakat,
yaitu dengan menggunakan data objektif dan data subjektif.

Identifikasi melalui penggunaan data objektif diperoleh melalui antara lain: skor tes
inteligensi individual, skor tes inteligensi kelompok, skor tes akademik, dan skor tes
kreativitas.

21
Kegiatan Pembelajaran 1

Mengidentifikasi bekal ajar pengetahuan peserta didik di Sekolah Dasar. Tujuan


aspek pengetahuan berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup
kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada
kemampuan memecahkan masalah yang menuntut peserta didik untuk
menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur
yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.

Mengidentifikasi bekal ajar sikap peserta didik di Sekolah Dasar. Ranah sikap adalah
ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah sikap mencakup watak perilaku
seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.

Mengidentifikasi bekal ajar keterampilan peserta didik di Sekolah Dasar. Ranah


keterampilan merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Hasil belajar keterampilan ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar
kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar sikap (yang baru tampak dalam
bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Bekal ajar sikap peserta didik
menjadi titik tolak dalam melakukan penguatan karakter nasionalis, gotong royong,
mandiri, religius, dan integritas.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Penjelasan secara rinci mengenai analisis materi pembelajaran dan bekal ajar yang
mengulas tentang mengidentifikasi bekal ajar pengetahuan, keterampilan, dan sikap
peserta didik di Sekolah Dasar, mengidentifikasi lingkup pembelajaran PJOK di
Sekolah Dasar, mengelompokkan materi pembelajaran sesuai dengan bekal ajar
peserta didik di Sekolah Dasar, dan mengelompokkan materi pembelajaran sesuai
dengan strategi pembelajaran yang dipilih, memperkuat latar belakang pemilihan
materi ini dalam usaha mencapai kompetensi yang ada pada lingkup analisis materi
pembelajaran dan bekel ajar. Dengan berbagai deskripsi tersebut maka diharapkan
materi ini menjadi pilihan utama dalam pembelajaran, dengan prasyarat ini, maka
seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi secara konsep mengenai
analisis materi pembelajaran dan bekal ajar yang diejawantahkan dalam bentuk
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dan dalam praktik kegiatan pembelajaran.

22
PJOK SD KK A

Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal yang penting.
Namun demikian menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
merupakan hal yang jauh lebih penting. Untuk itu kemauan guru agar membawa
pengetahuan, sikap, dan keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi latihan, bahkan menjadikannya sebagai
budaya dalam kehidupan sehari-hari, tentu merupakan sesuatu yang
diharapkan.

23
Kegiatan Pembelajaran 1

H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus

Kunci Jawaban KP-1

1. B
2. C
3. D
4. A
5. A

24
PJOK SD KK A

Kegiatan Pembelajaran 2
Analisis Materi Pembelajaran

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta
diklat dapat mengidentifikasi, mengelompokkan, dan memilih materi ajar dari
lingkup pembelajaran sesuai dengan bekal ajar peserta didik dan strategi
pembelajaran yang dipilih dilandasi dengan nilai-nilai kemandirian, gotong royong,
dan integritas.

B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi lingkup pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar secara


terperinci.
2. Mengelompokkan materi pembelajaran sesuai dengan bekal ajar peserta
didik di Sekolah Dasar.
3. Mengelompokkan materi pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran
yang dipilih.
4. Memilih materi pembelajaran sesuai dengan bekal ajar peserta didik di
Sekolah Dasar.
5. Memilih materi pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran yang
akan digunakan.
6. Menunjukkan perilaku mandirian, gotong royong, dan integritas.

C. Uraian Materi

1. Lingkup Materi Pembelajaran PJOK

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

25
Kegiatan Pembelajaran 2

Lingkup kompetensi dan materi pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan


kesehatan di Sekolah Dasar memuat pengembangan aspek pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Ruang lingkup materinya terdiri dari aktivitas pengembangan pola
gerak dasar, aktivitas permainan dan olahraga termasuk permainan dan olahraga
tradisional, aktivitas pengembangan kebugaran, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, aktivitas air, dan kesehatan. Ruang lingkup materi ini merupakan media
untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental emosional-
sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik, motorik,
intelektual, emosional, dan spiritual yang seimbang.

Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik


dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat
dan bugar sepanjang hayat.

2. Pengelompokan Materi Pembelajaran Sesuai dengan Bekal Ajar dan


Strategi Pembelajaran

Struktur materi Pendidikan Jasmani dikembangkan dengan menggunakan model


kurikulum kebugaran jasmani dan pendidikan olahraga (Jewet, Ennis, & Bain, 1995).
Asumsi yang digunakan kedua model ini adalah untuk menciptakan gaya hidup
sehat dan aktif, dengan demikian manusia perlu memahami hakikat kebugaran
jasmani dengan menggunakan konsep latihan yang benar.

Olahraga merupakan bentuk lanjut dari bermain dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan keseharian manusia. Untuk dapat berolahraga secara
benar, manusia perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang
memadai. Pendidikan Jasmani diyakini dapat memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk: (1) Berpartisipasi secara teratur dalam kegiatan olahraga, (2)
pemahaman dan penerapan konsep yang benar tentang aktivitas-aktivitas tersebut
agar dapat melakukannya dengan aman, (3) pemahaman dan penerapan nilai-nilai
yang terkandung dalam aktivitas-aktivitas tersebut agar terbentuk sikap dan
perilaku sportif dan positif, emosi stabil, dan gaya hidup sehat.

26
PJOK SD KK A

Struktur materi Pendidikan Jasmani dari TK sampai SMA dapat dijelaskan sebagai
berikut :

a. Materi untuk TK sampai SD/MI kelas 3 SD meliputi kesadaran akan tubuh dan
gerakan, kecakapan gerak dasar, gerakan ritmik, permainan, akuatik (olahraga
di air/bila memungkin-kan), senam, kebugaran jasmani dan pembentukan
sikap dan perilaku.
b. Materi pembelajaran untuk SD/MI kelas 4 sampai 6 adalah aktivitas
pembentukan tubuh, permainan dan modifikasi olahraga, kecakapan hidup di
alam bebas, dan kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani serta
pembentukan sikap dan perilaku).
c. Materi pembelajaran untuk kelas 7 dan 8 SMP meliputi: teknik/keterampilan
dasar permainan dan olahraga, senam, aktivitas ritmik, akuatik, kecakapan
hidup di alam terbuka, dan kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani
serta pembentukan sikap dan perilaku).
d. Materi pembelajaran kelas 9 SMP sampai kelas 12 SMA/MA adalah teknik
permainan dan olahraga, uji diri/senam, aktivitas ritmik, akuatik, kecakapan
hidup di alam terbuka dan kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani
serta pembentukan sikap dan perilaku).

3. Mengelompokkan Materi Pembelajaran Sesuai dengan Strategi


Pembelajaran yang Dipilih

Gabbard, LeBlanc dan Lovy (1994) menyatakan bahwa strategi pembelajaran


merujuk pada suatu proses mengatur lingkungan belajar. Setiap strategi merupakan
gabungan beberapa variable. Variabel yang penting dalam strategi pembelajaran
adalah metode penyampaian bahan ajar, pola organisasi yang digunakan guru untuk
menyampaikan materi, dan bentuk komunikasi yang dipergunakan. Secara rinci
strategi pembelajaran seperti yang dikemukakan di atas dapat diuraikan satu-
persatu sebagai berikut:

a. Metode Pembelajaran (Teaching Method)

Menurut Griffin, Mitcheil, dan Oslin (1997); Joyce, Well dan Showers (1992);
Magill (1993); Mosston dan Ashworth (1994); Singer dan Dick (1980); metode
pembelajaran yang sering digunakan dalam pengajaran aktivitas jasmani

27
Kegiatan Pembelajaran 2

sebanyak tujuh katagori. Ketujuh kategori metode tersebut dirinci sebagai


berikut:

1) Pendekatan pengetahuan-keterampilan (knowledge-skill approach) yang


memiliki dua metode, yaitu metode ceramah (lecture) dan latihan (drill).

2) Pendekatan sosialisasi (socialization approach) yang berdasarkan


pandangan bahwa proses pendidikan harus diarahkan untuk selain
meningkatkan keterampilan pribadi dan berkarya, juga keterampilan
berinteraksi sosial dan hubungan manusiawi. Pendekatan ini memiliki
kelompok metode the social family, the information processing family, the
personal family, the behavioral system family, dan the professional skills.

3) Pendekatan personalisasi yang berlandaskan atas pemikiran bahwa aktivitas


jasmani dapat dipergunakan sebagai media untuk mengembangkan kualitas
pribadi, metodenya adalah movement education (problem solving
techniques).

4) Pendekatan belajar (learning approach) yang berupaya untuk


mempengaruhi kompetensi dan proses belajar anak dengan metode
terprogram (programmed instruction), computer assisted instruction (CAI),
dan metode kreativitas dan pemecahan masalah (creativity and problem
solving).

5) Pendekatan motor learning yang mengajarkan aktivitas jasmani


berdasarkan klasifikasi keterampilan dan teori proses informasi yang
diterima. Metode yang dikembangkan berdasarkan pendekatan ini adalah
part-whole methods, dan modelling (demonstration).

6) Spektrum gaya mengajar yang dikembangkan oleh Muska Mosston.


Spektrum dikembangkan berdasarkan pemikiran bahwa pembelajaran
merupakan interaksi antara guru-peserta didik dan pelaksanaan pembagian
tanggungjawab. Metode yang ada dalam spectrum berjumlah sebelas, yaitu:
(1) komando/command, (2) latihan/practice, (3) resiprokal/reciprocal, (4)
uji mandiri/ self check, (5) inklusi/inclusion, (6) penemuan
terbimbing/guded discovery, (7) penemuan tunggal/ convergen discovery,

28
PJOK SD KK A

(8) penemuan beragam/divergent production, (9) program


individu/individual program, (10) inisiasi peserta didik/learner initiated,
dan (11) pengajaran mandiri/self teaching.

7) Pendekatan taktis permainan (tactical games approaches). Pendekatan yang


dikembangkan oleh Universitas Lougborough untuk mengajarkan
permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan tertentu dengan
cara mengenal situasi permainan tertentu terlebih dahulu kepada anak.

b. Pola Organisasi (Organizational Pattern)

Menurut Gabbard, LeBlanc dan Lovy (1994) pola organisasi digunakan untuk
mengelompokkan peserta didik aktivitas jasmani agar metode yang diinginkan
dapat dipergunakan. Pola dasar organisasi adalah kelas (classical), kelompok
(group) dua atau lebih, dan individu (individual).

Pengajaran kelas menempatkan peserta didik dalam kelompok besar dan


mereka mendapatkan informasi secara klasikal. Guru menyampaikan materi
kepada seluruh peserta pada suatu waktu tertentu. Peserta didik bekerja sebagai
satu kesatuan, biasanya dalam bentuk kelompok, untuk menanggapi materi yang
disampaikan.

Pengajaran kelompok atau perorangan membagi kelas menjadi beberapa unit


(kelompok atau individu) sehingga beberapa kegiatan dapat dikerjakan pada
satu satuan waktu tertentu. Penggunaan stasion atau pusat-pusat belajar
(learning centers) merupakan bentuk yang populer dan bermanfaat untuk
mengakomodasi pola ini. Selain itu, ada beberapa bentuk formasi yang dapat
digunakan, yaitu: berjajar, melingkar, setengah lingkaran, dan bergerombol.

c. Bentuk Komunikasi (Communication Mode)

Menurut Gabbard, LeBlanc dan Lovy (1994) bentuk komunikasi adalah bentuk
interaksi yang dipilih guru untuk menyampaikan pesan. Pada umumnya, bentuk
komunikasi adalah verbal, written, visual, auditory, dan gabungannya.
Komunikasi verbal adalah komunikasi lisan melalui kontak pribadi, biasanya
antara guru dan peserta didik dan bentuk ini sering dipergunakan. Komunikasi

29
Kegiatan Pembelajaran 2

auditori dipresentasikan dengan menggunakan hasil rekaman atau pita kaset


yang menyampaikan gaya presentasi yang dipilih.

Bentuk komunikasi tertulis (written) dan visual merupakan jenis komunikasi


yang efektif dan memberikan motivasi yang tinggi dalam proses pembelajaran.
Kertas tugas, kartu tugas, poster dapat digunakan secara efektif dalam
organisasi kelompok atau individu.

d. Manajemen Pembelajaran PJOK

Guru perlu membedakan antara kegiatan pengajaran dan manajemen kelas.


Kegiatan pengajaran meliputi: (1) mendiagnosa kebutuhan kelas, (2)
merencanakan dan mempresentasikan informasi, (3) membuat pertanyaan, dan
(4) mengevaluasi kemajuan. Kegiatan manajemen kelas terdiri dari (1)
menciptakan dan memelihara kondisi kelas, (2) memberi pujian terhadap
perilaku yang baik, dan (3) mengembangkan hubungan guru dengan peserta
didik.

Keterampilan manajemen kelas merupakan hal yang penting dalam pengajaran


yang baik. Praktik menajemen kelas yang baik yang dilaksanakan oleh guru akan
menghasilkan perkembangan keterampilan-keterampilan manajemen diri
peserta didik yang baik pula. Ketika peserta didik telah belajar untuk mengatur
diri lebih baik, guru akan lebih mudah berkonsentrasi untuk meningkatkan
efektifitas pembelajaran.

Teknik manajemen kelas harus diupayakan agar tidak mengganggu aspek


pembelajaran dalam pelajaran. Bila direncanakan dengan baik, pembelajaran
akan bergerak dengan cepat dan lancar dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya.
Manajemen kelas yang efektif akan dapat terwujud dengan melaksanakan
langkah-langkah sebagai berikut:

30
PJOK SD KK A

1) Menetapkan aturan kelas

Salah satu bagian penting dalam manajemen kelas adalah penetapan aturan
kelas. Peserta didik adalah insan yang memiliki kebiasaan. Aturan kelas
mencakup bagaimana pelajaran dimulai, apa tanda yang dipakai untuk
mengumpulkan perhatian peserta didik, apa yang diharapkan saat peserta
didik mendengarkan dan mengikuti perintah, bekerjasama, saat
menggunakan ruangan untuk kegiatan tertentu, dan penggunaan yang
lainnya. Aturan perilaku tetap ini harus diketahui oleh peserta didik pada
awal pertemuan.

2) Memulai kegiatan tepat waktu

Pemberian suatu tanda mulai segera dilakukan bila kegiatan sudah siap
untuk dilaksanakan. Banyak waktu akan terbuang bila aturan ini tidak
ditetapkan. Aba-aba untuk melaksanakan kegiatan jangan sampai
membingungkan peserta didik. Contohnya, jangan memberikan perintah
dengan tanda-tanda yang mirip untuk dua kegiatan yang berbeda.

3) Mengatur pelajaran

Guru harus tetap menjaga kegiatan tetap berlangsung dan tidak terganggu
oleh kegiatan yang tak terduga. Pergantian antartopik harus dilakukan oleh
guru secara cermat dan penuh kesadaran. Guru perlu memaksimalkan
kesempatan keikutsertaan setiap peserta didik dalam proses pembelajaran.
Guru perlu memaksimalkan penggunaan peralatan dan mengorganisasikan
kelompok agar peserta didik sebanyak mungkin bergerak aktif sepanjang
pelajaran. Bila peralatan yang ada terbatas jumlahnya, gunakan pendekatan
stasion/learning centers dan modifikasi aktivitas.

4) Mengelompokkan peserta didik

Guru perlu mengelompokkan peserta didik agar pembelajaran berlangsung


secara efektif. Dengan pengelompokkan yang tepat peserta didik memiliki
peluang melakukan aktivitas lebih banyak, bermain dengan jenjang
kemampuan dan keterampilan yang seimbang.

31
Kegiatan Pembelajaran 2

5) Memanfaatkan ruang dan peralatan

Guru perlu merencanakan penjagaan dan pemanfaatan peralatan dan ruang


secara efisien. Peralatan yang akan digunakan dalam pembelajaran harus
dipersiapkan dengan baik. Selain hal di atas, peserta didik perlu dibiasakan
untuk ikut bertanggungjawab terhadap peralatan yang dipergunakan dalam
pembelajaran.

6) Mengakhiri pelajaran

Setiap pertemuan pelajaran di dalam maupun di luar kelas harus diakhiri


tepat waktunya dan diupayakan memberikan kesan mendalam bagi peserta
didik. Dengan kesan yang baik, setiap episode pelajaran akan menjadi lebih
bermanfaat dan bermakna. Dengan demikian, peserta didik akan selalu
mengingat kegiatan yang dilakukan, dan memperoleh pengalaman yang
menyenangkan.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Peserta

a. Saudara dipersilahkan menyimak penjelasan tujuan dan skenario


pembelajaran dari Fasilitator.
b. Salinlah berkas (file) lembar kerja/work sheet (LK) tentang identifikasi
lingkup pembelajaran PJOK yang disediakan oleh Fasilitator atau yang
tersedia pada modul ini!
c. Kerjakanlah LK tersebut sesuai dengan langkah kerja yang disarankan!
d. Cocokkanlah hasil kerja Saudara dengan uraian materi pada modul ini! (LK-3)
e. Saudara akan dinilai oleh Fasilitator selama proses dan produk yang Saudara
hasilkan di akhir pembelajaran (pada pembelajaran tatap muka penuh atau in-
2).
f. Saudara dipersilahkan menyimak penguatan yang disampaikan oleh
Fasilitator (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-2).

32
PJOK SD KK A

2. Lembar Kerja

Berikut adalah lembar kerja 03 (LK-03) yang harus Saudara selesaikan pada
pembelajaran lanjutan jika pelatihan dilakukan dengan model tatap muka penuh
atau on jika pelatihan dilakukan dengan pola in – on – in. Saudara diminta untuk
bekerja secara mandiri, sehingga tumbuh nilai kemandirian, integritas, serta
bertanggung jawab atas pekerjaaan yang harus diselesaikan.

LK-03
Lingkup Pembelajaran PJOK

1. Bekerjalah secara perorangan!


2. Sediakanlah Kompetensi Dasar (KD)setiap kelas! dan pelajari bahan bacaan dan
buku sumber sesuai materi!
3. Pilihlah KD-KD dari salah satu kelas, kemudian lakukan analisis KD tersebut!
4. Tuliskanlah hasil analisis yang Saudara lakukan pada format berikut!

KD-KD Kelas ......................


KD Lingkup Pembelajaran Materi Pembelajaran
KD 3.1 ... Cth. Cth.
KD 4.1 ... Aktivitas Permainan dan Gerak dasar mengumpan
Olahraga Bola besar sepakbola
Gerak dasar menggiring
sepakbola
...

... ... ...

5. Cocokkanlah hasil kerja kelompok Saudara dengan dokumen yang tersedia, dan
lakukan perbaikan jika terjadi ketidaksesuaian!

33
Kegiatan Pembelajaran 2

LK-03
Lingkup Pembelajaran PJOK
Refleksi:

Tuliskanlah apa yang Saudara rasakan terhadap nilai-nilai kemandirian, tanggung


jawab, dan integritas!

1. Mandiri

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

2. Tanggung jawab
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
3. Integritas

.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas

Uraian Singkat
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat.

1. Identifikasikan lingkup pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar.

2. Jelaskan pengelompokkan materi pembelajaran sesuai dengan bekal ajar peserta


didik di Sekolah Dasar.

3. Jelaskan pengelompokkan materi pembelajaran sesuai dengan strategi


pembelajaran yang dipilih.

4. Jelaskan materi pembelajaran untuk peserta didik kelas I, IV, dan VI.

34
PJOK SD KK A

Pilihan Berganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang merupakan jawaban paling
benar.

1. Ruang lingkup materi pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar terdiri dari sepuluh
ruang lingkup. Berikut ini yang tidak termasuk ruang lingkup materi
pembelajaran PJOK di Sekolah Dasar adalah . . . .

A. permainan dan olaharaga bola masyarakat


B. pola gerak dasar lokomotor dan non-lokomotor
C. aktivitas kebugaran jasmani
D. budaya hidup sehat

F. Rangkuman

Ruang lingkup materinya terdiri dari aktivitas permainan dan olahraga termasuk
permainan dan olahraga tradisional, aktivitas pengembangan kebugaran, aktivitas
senam, aktivitas berirama, aktivitas air, dan kesehatan. Ruang lingkup materi ini
merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis,
keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-
mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat
yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik,
motorik, intelektual, emosional, dan spiritual yang seimbang.

Berbagai lingkup pembelajaran yang ada pada mata pelajaran PJOK diharapkan
dapat memfasilitasi peserta didik dalam melakukan penguatan karakter nasionalis,
gotong royong, mandiri, religius, dan integritas, melalui olahraga, olah pikir, olah
hati, dan olah rasa.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Penjelasan secara rinci mengenai analisis materi pembelajaran dan bekal ajar yang
mengulas tentang mengidentifikasi bekal ajar pengetahuan, keterampilan, dan sikap
peserta didik di Sekolah Dasar, mengidentifikasi lingkup pembelajaran PJOK di
Sekolah Dasar, mengelompokkan materi pembelajaran sesuai dengan bekal ajar

35
Kegiatan Pembelajaran 2

peserta didik di Sekolah Dasar, dan mengelompokkan materi pembelajaran sesuai


dengan strategi pembelajaran yang dipilih, memperkuat latar belakang pemilihan
materi ini dalam usaha mencapai kompetensi yang ada pada lingkup analisis materi
pembelajaran dan bekel ajar. Dengan berbagai deskripsi tersebut maka diharapkan
materi ini menjadi pilihan utama dalam pembelajaran, dengan prasyarat ini, maka
seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi secara konsep mengenai
analisis materi pembelajaran dan bekel ajar yang diejawantahkan dalam bentuk
pengetahuan, sikap, dan keterampilan dan dalam praktik kegiatan pembelajaran.

Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal yang penting.
Namun demikian menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
merupakan hal yang jauh lebih penting. Untuk itu kemauan guru agar membawa
pengetahuan, sikap, dan keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi latihan, bahkan menjadikannya sebagai budaya dalam
kehidupan sehari-hari, tentu merupakan sesuatu yang diharapkan. Akhir dari
pangkal upaya ini adalah manfaat bagi diri guru sendiri dan bagi kepentingan
penigkatan kompetensi peserta didik.

H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus

Kunci Jawaban KP-2

1. A

36
PJOK SD KK A

Evaluasi

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang merupakan jawaban paling
benar.
1. Mengidentifikasi potensi peserta didik dapat dikenali dari faktor….
A. Ciri-ciri dan kecerdasan peserta didik
B. Ciri-ciri (indikator) keberbakatan dan minat peserta didik
C. Kecerdasan dan keberbakatan peserta didik
D. Jenis kelamin, bakat, kecerdasan, dan usia peserta didik
2. Kelompok dengan cirri-ciri keberbakatan yang tergolong di atas rata-rata
adalah….
A. Kreativitas
B. Komitmen
C. Kemampuan Umum
D. Kemampuan Khusus
3. Ciri-ciri kecenderungan seperti: rapi, terus terang, keras kepala, tidak suka
berkhayal, dan tidak suka kerja keras merupakan tipe kepribadian . . . .
A. Penyelidik
B. Sosial
C. Suka Usaha
D. Realistik
4. Tujuan pembelajaran ditentukan berdasarkan indikator pencapaian
kompetensi yang diinginkan dengan mempertimbangkan….
A. potensi peserta didik, lingkungan belajar, dan tingkat keluasan dan
kerumitan materi
B. potensi peserta didik, biaya yang tersedia, dan kemampuan guru
C. potensi peserta didik, lingkungan belajar, dan kemampuan guru
D. potensi peserta didik dan lingkungan belajar

37
Evaluasi

5. Jika tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada aspek sikap adalah untuk
meningkatkan percaya diri dan kerjasama, maka materi ajar yang paling tepat
adalah permainan ….
A. “menjala ikan”
B. “hitam hijau”
C. kucing dan tikus
D. model kejar-kejaran
6. Materi yang sesuai dengan KD 4.3 Mempraktikkan variasi pola gerak dasar
manipulatif yang dilandasi konsep gerak dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau permainan tradisional" kelas 2 SD adalah....
A. permainan bola kasti
B. permainan sederhana
C. permainan kecil gobak sodor
D. latihan lempar tangkap bola
7. Dalam Menentukan materi pembelajaran penjasorkes yang sesuai dengan bekal
ajar, dan tujuan pembelajaran harus memperhatikan PJOK....
A. karekteristik peserta didik
B. kompetensi peserta didik
C. kompetensi guru
D. alokasi waktu
8. Dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah Kompetensi Dasar yang
dijabarkan dalam indikator pencapaian kompetesi (IPK). Apabila guru
menentukan IPK sebagai berikut: menjelaskan pengetahuan tentang pola gerak
dasar manipulatif dan mempraktekan gerakan manipulatif dalam permainan
sederhana, maka materi ajar yang sesuai adalah....
A. permainan bola kasti
B. permainan bentengan
C. permainan gerakan melempar bola
D. permainan lari bolak balik

38
PJOK SD KK A

9. Dalam permainan kasti akan diimplementasikan dan mengkaitkan


kemampuan gerak anak. Adapun yang dimaksud kemampuan gerak tersebut
adalah ….
A. lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif
B. jalan, lari, lompat, loncat, dan lempar
C. kognitif, asosiatif, dan otomatis
D. lempar-tangkap, jalan-lari, dan lompat-loncat
10. Materi ajar PJOK sekolah dasar yang termasuk dalam pengembangan kebugaran
adalah ….
A. lari bolak-balik memindahkan benda
B. senam aerobik
C. aktivitas luar kelas
D. senam irama
11. Metode yang sesuai untuk materi pembelajaran aktivitas air bagi peserta didik
SD yaitu....
A. komando
B. tanya jawab
C. resiprokal
D. diskusi
12. Model yang sulit diterapkan pada pembelajaran pJOK SD kelas rendah adalah
pembelajaran dengan model....
A. penemuan
B. proyek
C. kontekstual
D. paikem
13. Pembelajaran aktivitas senam memiliki resiko cedera lebih besar. Pada
pelaksanaan pembelajaran lebih tepat dengan menggunakan gaya mengajar….
A. komando
B. periksa diri
C. inklusi/pilihan terbuka
D. penemuan terbuka

39
Evaluasi

14. Metode yang sesuai untuk materi pembelajaran aktivitas air bagi peserta didik
SD yaitu....
A. komando
B. tanya jawab
C. resiprokal
D. diskusi
15. Dalam menyusun instrumen penilaian harus disesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu
mempertimbangkan….
A. potensi peserta didik, lingkungan belajar, tingkat keluasan, dan kerumitan
materi yang akan diajarkan
B. potensi peserta didik, biaya yang tersedia, dan kemampuan guru
C. potensi peserta didik, biaya yang tersedia, dan lingkungan belajar
D. potensi peserta didik yang diukur dengan tes awal, biaya yang tersedia, dan
kemampuan guru

40
PJOK SD KK A

Penutup

Penjelasan secara rinci mengenai pemahaman konsep dasar dan panduan praktik
dari setiap materi pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan yang
secara rinci dijabarkan ke dalam uraian materi tentang bekal awal peserta didik
pada modul ini bukan merupakan satu-satunya rujukan yang dapat digunakan,
untuk itu perlu pengetahuan tambahan dari berbagai sumber lain.

Namun demikian berbagai deskripsi materi yang telah dijabarkan secara terinci ke
dalam modul ini, diharapkan seorang guru PJOK dapat mengaplikasikannya dalam
pembelajaran PJOK di sekolah. Selain itu mampu mengelola pembelajaran yang
dimulai dari merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian.

Semoga ini mampu meningkatkan kompetensi pedagogik guru dan berefek pada
meningkatkan kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan.

Modul ini adalah modul bagi guru penjasorkes tingkat pertama, jadi masih ada
lanjutan ketingkat selanjutnya. Modul ini berkesinambungan dengan modul
berikutnya, baik dari sisi subtansi atau pun kedalaman. Jadi peserta diklat yang
sudah melewati tahapan modul ini silakan lanjutkan pelajari pada modul tingkat
selanjutnya. Diharapkan modul ini bisa mewarnai guru PJOK dalam mendesain dan
melaksanakan proses pembelajaran, serta dapat merubah pandangan-pandangan
negatif dari kompetensi guru PJOK.

41
Penutup

Harapan penulis semoga peserta diklat tidak puas dengan isi modul ini dan ingin
mengeksplorasi lagi lebih jauh, baik lewat media cetak atau elektronik lainnya yang
relevan. Selamat belajar dan teruslah belajar, demi terwujudnya tujuan penjasokes
dalam mencapai tujuan pendidikan nasional seutuhnya.

42
PJOK SD KK A

Daftar Pustaka

Djumidar, Mochamad. (2004). Belajar Berlatih Gerak-gerak Dasar Pengembangan


kebugaran jasmani. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Jewet, A.E. (1994). Curriculum Theory and Research in Sport Pedagogy, dalam Sport
Science Review. Sport Pedagogy . Vol. 3 (1), h. 11-18.

Jewett; Bain; dan Ennis. (1995). The Curriculum Process in Physical Education,
Second Edition, Brown & Benchmark Publishers.

Kemdikbud. 2014. Standar Isi Kurikulum 2013, Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud.

Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.
Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.

Lutan, Rusli. (2005). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Sekolah: Penguasaan


Kompetensi Dalam Konteks Budaya Gerak.

Lutan, Rusli dan Hartoto. (2004). Pendidikan Kebugaran Jasmani: Orientasi


Pembinaan di Sepanjang Hayat. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan
Direktorat Jenderal Olahraga.

Macdonald, D. (2000). Curriculum change and the postmodern world: The school
curriculum-reform project an anachronism.

Mahendra, Agus, dkk. (2006). Implementasi Movement-Problem-Based Learning


Sebagai Pengembangan Paradigma Reflective Teaching Dalam Pendidikan
Jasmani: Sebuah Community-Based Action Research Di Sekolah Menengah Di
Kota Bandung.

43
Daftar Pustaka

Siedentop, D., (1991). Developing Teaching Skills in Physical Education. Mayfield


Publishing Company.

Sunarto dan Hartono. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Syarifuddin, Aip. (1992). Pengembangan kebugaran jasmani. Jakarta: Proyek


Pembinaan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Tim penyusunan Bahan Ajar. (2010). Buku Bahan Ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan. Bogor: PPPPTK Penjas & BK.

Sugito Adi, Dendy Sonjaya, Rusdi. (2016). Modul Guru Pembelajar PJOK SD, Bogor :
PPPPTK Penjas & BK.

44
PJOK SD KK A

Glosarium

Artistic (seni) : kecenderungan suka terhadap seni. Ciri-ciri


kecenderungan ini adalah: tidak teratur, emosi, idealis,
imajinatif, terbuka.

Bekel ajar pengetahuan : Pengetahuan adalah subtaksonomi yang mengungkapkan


: tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat
pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu
evaluasi.

Bekal ajar sikap : ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah sikap
mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap,
emosi, dan nilai.

Bekal ajar keterampilan : merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan


(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu.

Berbanjar : formasi barisan memnjang kebelakang

Bermainan bola besar Bola yang digunakan dalam aktivitas bermain bola yang
: berukuran besar, seperti bola sepak, bola voli atau bola
basket.

Gerak fundamental : gerak dasar, meliputi : melangkah, berjalan, berlari,


melompat, mendarat, menangkap, melempar, mengayun,
berguling, memukul, merayap, menggendong, menarik,
memutar, meliuk.

Gerak Ikutan/lanjutan : gerakan yang dilakukan untuk menjaga ke-seimbangan


badan setelah melakukan gerakan utama, seperti setelah
melakukan tolak peluru, lempar cakram dan lembing.

45
Glosarium

Indikator Pencapaian : kemampuan yang dapat diukur dan/atau di-observasi


untuk disimpulkan sebagai pemenuhan Kompetensi
Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti.

Jump shoot : menembak bola basket ke arah ring basket diawali


dengan gerak melompat ke atas (vertikal).

keterampilan motorik : keterampilan motorik adalah kemampuan se-seorang


untuk melakukan gerakan terkoordinasi menggunakan
kombinasi berbagai tindakan otot, terdiri dari 2 macam :

• keterampilan motorik kasar cenderung


dilakukan oleh otot-otot besar dan
menghasilkan gerakan tubuh yang lebih besar
seperti berlari dan melompat.

• keterampilan motorik halus cenderung


dilakukan oleh otot-otot yang lebih kecil seperti
yang di tangan dan menghasilkan tindakan
seperti menulis atau membuka tutup botol.

Langkah : perubahan injakan kaki dari satu tempat ke tempat lain,


yang dapat dilakukan dengan posisi segaris, tegak lurus,
dan serang.

Lay-up shoot : memasukan bola ke arah ring basket dengan


menghantarkan bola ke arah ring dalam posisi badan
melayang.

46
PJOK SD KK A

Melempar : gerakan yang dilakukan tangan jauh dari pusat berat


badan, seperti lempar cakram, lembing, dan lontar
martil.

Melempar bola : membuang bola jauh-jauh.

Menangkap bola : suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat
menguasai bola dengan tangan dan hasil pukulan
ataupun lemparan teman

Realistik : kecenderungan untuk bersikap apa adanya atau realistik.


Ciri-ciri kecenderungan ini adalah: rapi, terus terang,
keras kepala, tidak suka berkhayal, tidak suka kerja keras

Suka usaha : kecenderungan menyukai bidang usaha. Ciri-cirinya :


ambisius, energik, optimis, percaya diri, dan suka bicara.

Sosial : kecenderungan suka terhadap kegiatan-kegiatan yang


bersifat sosial. Ciri-cirinya: melakukan kerja sama, sabar,
bersahabat, rendah hati, menolong, dan hangat.

Tidak mau berubah : kecenderungan untuk mempertahankan hal-hal yang


sudah ada, enggan terhadap perubahan. Ciri-cirinya: hati-
hati, bertahan, kaku, tertutup, dan patuh konsisten.

47
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN
KESEHATAN (PJOK)
SEKOLAH DASAR (SD)
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL

KELOMPOK KOMPETENSI A

PROFESIONAL:
PENGEMBANGAN MATERI BOLA BESAR/KECIL,
BELADIRI, DAN PKJ 1

Penulis:
Dr. Sugito Adiwarsito, sugito72@yahoo.com
Imam Zulkarnaen, M.Pd, mamzulkarnaen@gmail.com
Penyelia:
Prof. Dr. Hari Amirullah Rachman, M.Pd, harirachman@yahoo.com.au
Penyunting:
Donna Sasella, S.Psi.

Desain Grafis dan Ilustrasi:


Tim Desain Grafis

Copyright © 2017
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
Daftar Isi

Hal.
Daftar Isi .................................................................................................................................. iii
Daftar Gambar ........................................................................................................................ v
Daftar Tabel......................................................................................................................... viii
Pendahuluan ........................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................................1
B. Tujuan ..............................................................................................................................................2
C. Peta Kompetensi .........................................................................................................................2
D. Ruang Lingkup .............................................................................................................................3
E. Cara Penggunaan Modul .........................................................................................................3
Kegiatan Pembelajaran 1 Pembelajaran Aktivitas Permainan dan Olahraga
Bola Besar di Sekolah Dasar ............................................................................................. 11
A. Tujuan ........................................................................................................................................... 11
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi.............................................. 11
C. Uraian Materi ............................................................................................................................ 12
D. Aktivitas Pembelajaran ........................................................................................................ 43
E. Latihan / Kasus / Tugas ....................................................................................................... 45
F. Rangkuman ................................................................................................................................ 51
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut....................................................................................... 53
H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus........................................................................... 53
Kegiatan Pembelajaran 2 Pembelajaran Aktivitas Permainan Bola Kecil di
Sekolah Dasar ....................................................................................................................... 55
A. Tujuan ........................................................................................................................................... 55
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi.............................................. 55
C. Uraian Materi ............................................................................................................................ 56
D. Aktivitas Pembelajaran ........................................................................................................ 84
E. Latihan / Kasus / Tugas ....................................................................................................... 86
F. Rangkuman ................................................................................................................................ 95
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut....................................................................................... 96
H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus........................................................................... 97
Kegiatan Pembelajaran 3 Pembelajaran Aktivitas Atletik Di Sekolah Dasar ...99
A. Tujuan ........................................................................................................................................... 99

iii
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi.............................................. 99
C. Uraian Materi ............................................................................................................................ 99
D. Aktivitas Pembelajaran ..................................................................................................... 123
E. Latihan / Kasus / Tugas .................................................................................................... 125
F. Rangkuman ............................................................................................................................. 131
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut.................................................................................... 133
H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus........................................................................ 134
Kegiatan Pembelajaran 4 Pembelajaran Aktivitas Bela Diri Di Sekolah Dasar
................................................................................................................................................ 135
A. Tujuan ........................................................................................................................................ 135
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi........................................... 135
C. Uraian Materi ......................................................................................................................... 135
D. Aktivitas Pembelajaran ..................................................................................................... 156
E. Latihan / Kasus / Tugas .................................................................................................... 158
F. Rangkuman ............................................................................................................................. 162
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut.................................................................................... 163
H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus........................................................................ 164
Kegiatan Pembelajaran 5 Pembelajaran Aktivitas Pengembangan Kebugaran
Jasmani Di Sekolah Dasar .............................................................................................. 165
A. Tujuan ........................................................................................................................................ 165
B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi........................................... 165
C. Uraian Materi ......................................................................................................................... 165
D. Aktivitas Pembelajaran ..................................................................................................... 190
E. Latihan / Kasus / Tugas .................................................................................................... 192
F. Rangkuman ............................................................................................................................. 194
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut.................................................................................... 195
H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus........................................................................ 196
Evaluasi................................................................................................................................ 197
Penutup ............................................................................................................................... 209
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 211
Glosarium ............................................................................................................................ 213
Daftar Gambar

Hal.

Gambar 1. Peta Konsep................................................................................................................................2


Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka .........................................................................3
Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh .........................................................................4
Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In ......................................................6
Gambar 5. Bermain sepak bola yang dimodifikasi ...................................................................... 13
Gambar 6. Mengumpan bola dengan kaki bagian dalam ......................................................... 14
Gambar 7. Menendang bola dengan kaki bagian luar ................................................................ 15
Gambar 8. Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam ..................................................... 16
Gambar 9. Menghentikan bola dengan telapak kaki ................................................................. 16
Gambar 10. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam ......................................................... 18
Gambar 11. Menggiring bola dengan kaki bagian luar.............................................................. 18
Gambar 12. Gerak dasar passing atas............................................................................................... 20
Gambar 13. Gerak dasar servis bawah dalam bolavoli ............................................................. 22
Gambar 14. Lapangan, ukuran ring dan papan pantul permainan bola basket ............ 25
Gambar 15. Melempar bola setinggi dada ....................................................................................... 25
Gambar 16. Melempar bola pantul ..................................................................................................... 27
Gambar 17. Melempar dari atas kepala........................................................................................... 28
Gambar 18. Gerak dasar menangkap bola ...................................................................................... 29
Gambar 19. Latihan melempar dan menangkap bola berpasangan ................................... 30
Gambar 20. Latihan melempar dan menangkap bola formasi segi tiga............................ 30
Gambar 21. Latihan melempar dan menangkap bola formasi berbanjar ........................ 31
Gambar 22. Latihan permainan lempar-tangkap......................................................................... 31
Gambar 23. Aktivitas pembelajaran 1 memukul shuttlecock permainan bulutangkis .... 57
Gambar 24. Aktivitas pembelajaran 2 memukul shuttlecock permainan bulutangkis .... 58
Gambar 25. Aktivitas pembelajaran 3 memukul shuttlecock permainan bulutangkis ... 58
Gambar 26. Aktivitas pembelajaran 4 memukul shuttlecock permainan bulutangkis .... 59
Gambar 27. Aktivitas pembelajaran bermain 3 lawan 3 permainan bulutangkis ....... 59
Gambar 28. Aktivitas pembelajaran 1 bentuk-bentuk pembelajaran permainan tenis meja61

v
Gambar 29. Aktivitas pembelajaran 2 bentuk-bentuk pembelajaran permainan tenis meja 62
Gambar 30. Aktivitas pembelajaran 3 bentuk-bentuk pembelajaran permainan tenis meja 62
Gambar 31. Aktivitas pembelajaran 1 permainan tenis meja ............................................... 63
Gambar 32. Aktivitas pembelajaran 2 permainan tenis meja ............................................... 64
Gambar 33. Aktivitas pembelajaran bermain dengan bola dilambungkan.................... 66
Gambar 34. Aktivitas pembelajaran bermain dengan bola dipukul dan
dilambungkan dari arah samping/depan........................................................................................ 66
Gambar 35. Aktivitas pembelajaran memukul bola dan berlari .......................................... 67
Gambar 36. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan melempar bola melambung .... 68
Gambar 37. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan melempar bola mendatar .......... 69
Gambar 38. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan melempar bola menyusur tanah 69
Gambar 39. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan melempar bola untuk pelambung
(pitcher) ............................................................................................................................................................. 70
Gambar 40. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan menangkap bola melambung ... 71
Gambar 41. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan menangkap bola datar ................. 72
Gambar 42. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan menangkap bola menyusur
tanah.................................................................................................................................................................. 72
Gambar 43. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan memukul bola .................................. 73
Gambar 44. Aktivitas bermain rounders menggunakan peraturan dimodifikasi........ 74
Gambar 45. Bentuk permainan Kanga’s Escape ........................................................................ 106
Gambar 46. Bentuk permainan Formula satu ............................................................................ 107
Gambar 47. Bentuk permainan Daya tahan “Debur Jantung”............................................. 109
Gambar 48. Bentuk permainan Lari tangga “Kaki Panas” ................................................... 110
Gambar 49. Bentuk permainan Lompat jongkok ke depan “Lompat Katak”............... 112
Gambar 50. Bentuk permainan Lompat menyilang “Cross Hopping”............................. 113
Gambar 51. Bentuk permainan “Lempar Turbo”..................................................................... 114
Gambar 52. Bentuk permainan “Lemparan masuk sepak bola”....................................... 116
Gambar 53. Sikap kuda-kuda depan ............................................................................................... 139
Gambar 54. Sikap kuda-kuda belakang ......................................................................................... 139
Gambar 55. Sikap kuda-kuda tengah .............................................................................................. 140
Gambar 56. Sikap kuda-kuda samping .......................................................................................... 140
Gambar 57. Sikap kuda-kuda silang depan.................................................................................. 141
Gambar 58. Sikap kuda-kuda silang belakang ........................................................................... 141
Gambar 59. Pukulan Lurus .................................................................................................................. 143
Gambar 60. Pukulan Bandul ............................................................................................................... 144
Gambar 61. Pukulan Tegak .................................................................................................................. 144
Gambar 62. Pukulan Melingkar ......................................................................................................... 145
Gambar 63. Tendangan Lurus Kedepan Tendangan melingkar yaitu dengan
hentakan punggung kaki ...................................................................................................................... 145
Gambar 64. Tendangan Melingkar................................................................................................... 146
Gambar 65. Tendangan Berbentuk Huruf T ................................................................................ 146
Gambar 66. Tendangan Samping Tangkisan dalam Pencak Silat ..................................... 147
Gambar 67. Tangkisan Dalam ............................................................................................................ 147
Gambar 68. Tangkisan Luar ................................................................................................................ 147
Gambar 69. Tangkisan Atas ................................................................................................................. 148
Gambar 70. Tangkisan Bawah............................................................................................................ 148
Gambar 71. Latihan keseimbangan berdiri ................................................................................. 175
Gambar 72. Latihan keseimbangan sikap kapal terbang ...................................................... 175
Gambar 73. Latihan kelentukan pergelangan tangan............................................................. 176
Gambar 74. Latihan kelentukan siku .............................................................................................. 177
Gambar 75. Latihan kelentukan bahu ............................................................................................ 177
Gambar 76. Latihan kelentukan leher ............................................................................................ 178
Gambar 77. Latihan kelentukan batang tubuh........................................................................... 178
Gambar 78. Latihan kelentukan tungkai dan punggung (sikap berdiri/mengangkang)... 179
Gambar 79. Latihan kelentukan tungkai dan punggung ....................................................... 179
Gambar 80. Latihan kelentukan punggung ............................................................................... 180

vii
Daftar Tabel

Hal.

Tabel 1. Daftar Lembar Kerja Modul.....................................................................................................9


Tabel 2. Kategori Gerak ............................................................................................................................ 36
Tabel 3. Kategori Gerak ............................................................................................................................ 78
Tabel 4. Kategori Gerak ......................................................................................................................... 120
Tabel 5. Kategori Gerak ......................................................................................................................... 154
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pembinaan karier guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru
dan tenaga kependidikan mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan,
dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan kegiatan pembinaan karier akan mengurangi kesenjangan antara
kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan
profesional yang dipersyaratkan.

Guru dan tenaga kependidikan wajib mengikuti pembinaan karier baik secara
mandiri maupun kelompok. Khusus untuk pembinaan karier dalam bentuk diklat
dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru.
Penyelenggaraan diklat pembinaan karier dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK
KPTK atau penyedia layanan diklat lainnya. Pelaksanaan diklat tersebut
memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Modul
merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh
peserta diklat berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang
disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang
diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.

Dalam rangka mendukung kebijakan program Penguatan Pendidikan Karakter


(PPK), modul diklat pembinaan karier ini mengintegrasikan lima nilai penguatan
karakter bangsa yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.
Kelima nilai utama tersebut teritegrasi pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
ada pada modul. Setelah mempelajari modul ini, selain Saudara dapat
meningkatkan kompetensi profesional, saudara juga diharapkan mampu
mengimplementasikan PPK khususnya PPK berbasis kelas.

1
Pendahuluan

B. Tujuan

Modul ini disajikan agar Saudara memiliki kompetensi profesional dalam lingkup
pembelajaran aktivitas permainan bola besar, bola kecil, aktivitas atletik, aktivitas
beladiri dan pengembangan kebugaran jasmani serta menerapkan perilaku
nasionalis, mandiri, gotong royong, religius, dan integritas sebagai tauladan bagi
peserta didik di kelas, di sekolah, maupun masyarakat.

C. Peta Kompetensi

Memahami konsep dasar aspek-aspek pembelajaran dan


menganalisis materi pembelajaran sesuai bekal ajar peserta didik

Aktivitas Jalan
Memahami

Pengelolaan
konsep dasar Aktivitas Lari
aspek Aktivitas Lompat
pembelajaran
Aktivitas
aktivitas
atletik

Memahami Memahami
konsep dasar konsep dasar
aspek aspek Aktivitas Permainan Kasti
Aktivitas Permainan
pembelajaran pembelajaran
Aktivitas Perm. Aktivitas Perm.
Penilaian
Penilaian

aktivitas aktivitas
Aktivitas Perm. permainan Aktivitas Perm.
permainan
Aktivitas Perm. Aktivitas Perm.

Aktivitas Perm. ...... Aktivitas Perm. ......

Memahami Memahami
Aktivitas Sikap dan Kuda- konsep dasar konsep dasar Aktivitas Pengembangan Daya
Aktivitas Serangan aspek aspek Aktivitas Pengb
Penilaian

Penilaian

pembelajaran pembelajaran Aktivitas Pegb


Aktivitas Serangan Kaki
aktivitas aktivitas
Aktivitas Belaan beladiri Aktivitas Pengb
pengembang
Aktivitas Jurus Aktivitas Pengb ......

Gambar 1. Peta Konsep

2
D. Ruang Lingkup

Modul ini berisi tentang aktivitas permainan dan olahraga bola besar, aktivitas
permainan dan olahraga bola kecil, aktivitas atletik, aktivitas beladiri, aktivitas
pengembangan kebugaran jasmani, serta pengelolaan pembelajaran setiap aspek
tersebut.

E. Cara Penggunaan Modul

Modul ini dapat Saudara gunakan dalam kegiatan pelatihan moda tatap muka penuh
maupun In-On-In sebagaimana bagan berikut ini.

Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh


Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan
oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat lainnya.
Kegiatan tatap muka penuh dilaksanan secara terstruktur pada satu kurun waktu
yang dipandu oleh fasilitator.

3
Pendahuluan

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat
pada alur dibawah.

Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan
sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta


diklat untuk mempelajari :

1) latar belakang yang memuat gambaran materi


2) tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
3) kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
4) ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
5) langkah-langkah penggunaan modul

b. Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi profesional A


fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari
materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil

4
belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual
maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada
fasilitator.

c. Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan


rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas
pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan
diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana


menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat
membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan


fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. pada
bagian ini juga peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh
kegiatan pembelajaran

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir
yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

5
Pendahuluan

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In


Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2).
Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada
alur berikut ini.

Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In

6
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai
berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In


service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk
mempelajari :

1) latar belakang yang memuat gambaran materi


2) tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
3) kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
4) ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
5) langkah-langkah penggunaan modul

b. In Service Learning 1 (IN-1)

1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi pedagogik A,


fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk
mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator
pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara
individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan
kepada fasilitator.

2) Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan


rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh
fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan
menggunakan pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas
pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi,
brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui
Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada IN1.

7
Pendahuluan

Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi,
mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job
learning.

c. On the Job Learning (ON)

1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi Profesional A guru


sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service
learning 1 (IN1). Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari
kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas-tugas yang ditagihkan
kepada peserta.

2) Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun


di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN1 dan
sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan
pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan
pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer
discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok
kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan
kegiatan pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan
menyelesaikan tagihan pada on the job learning.

d. In Service Learning 2 (IN-2)

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang


akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini juga
peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan
pembelajaran

8
e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir
yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

3. Lembar Kerja
Modul pembinaan karir guru kelompok komptetansi profesional A terdiri dari
beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas
pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang
dipelajari.

Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta,
lembar kerja tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Daftar Lembar Kerja Modul

No Kode LK Nama LK Keterangan


1. LK.04. Identifikasi Materi Ajar Aktivitas Permainan TMPenuh/ ON
Bola Besar
2. LK.05. Identifikasi Materi Ajar Aktivitas Permainan TM Penuh/ ON
Bola Kecil
3. LK.06. Identifikasi Materi Ajar Aktivitas Atletik TM Penuh/ ON
4. LK.07. Identifikasi Materi Ajar Aktivitas Beladiri TM Penuh/ ON
5. LK.08. Identifikasi Materi Ajar Aktivitas TM Penuh/ ON
Pengembangan Kebugaran Jasmani

Keterangan.

TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh

IN1 : Digunakan pada in service learning 1

ON : Digunakan pada on the job learning

9
Pendahuluan

10
Kegiatan Pembelajaran 1
Pembelajaran Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola
Besar di Sekolah Dasar

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta
diklat dapat mengidentifikasi kompetensi dasar, mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi, materi aktivitas permainan dan olahraga bola besar
(sepakbola mini, bolavoli mini, dan bolabasket mini) di Sekolah Dasar, merancang
penilaian, serta menerapkan nilai-nilai kemandirian, kerjasama, dan integritas.

B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar dan Indikator Aktivitas Permainan dan


Olahraga Bola Besar di Sekolah Dasar
2. Mengidentifikasi Materi Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola Besar I
(Permainan Sepakbola Mini)
3. Mengidentifikasi Materi Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola Besar II
(Permainan Bolavoli Mini)
4. Mengidentifikasi Materi Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola Besar III
(Permainan Bolabasket Mini)
5. Menilai Pembelajaran Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola Besar di
Sekolah Dasar
6. Memiliki kecakapan dalam memahami konsep dasar aspek-aspek
pembelajaran PJOK.
7. Menunjukkan kemandirian, kerjasama, dan integritas.

11
Kegiatan Pembelajaran 1

C. Uraian Materi

1. Materi Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola Besar I (Permainan


Sepakbola Mini)
a. Pembelajaran Gerak Dasar Permainan Sepakbola

Permainan sepakbola merupakan gambaran aktivitas kecil peserta didik


bersosialisasi baik di sekolah maupun di masyarakat. Permainan sepakbola
dapat dijadikan sebagai sarana menguatkan karakter kerjasama, sportifitas,
integritas, tanggung jawab, dan cinta Tanah Air. Sepakbola tidak mungkin
dimainkan tanpa kerja sama antar pemain, sepakbola mengajarkan lawan
sebagai teman bermain, setiap anggota tim memiliki peran dan tanggung
jawab yang berbeda-beda, bahkan dimungkinkan untuk dapat
menyelesaikan permasalahan antar pemain dalam rangkai mencapai tujuan
bersama.

Sebelum peserta didik mempelajari gerak dasar permainan sepakbola,


peserta didik diperintahkan untuk bermain sepakbola yang sederhana
dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi.

Dalam bermain, peserta didik diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai


sikap seperti: sportifitas, kerja sama, tanggung jawab, dan disiplin. Sambil
bermain peserta didik diminta untuk mengamati dan rasakan menendang
bola dengan kaki yang mana mudah dilakukan.

Cara bermain sepakbola yang dimodifikasi adalah sebagai berikut.

1) jumlah pemain 12 orang (untuk dua tim) masing-masing 6 pemain


untuk satu tim.
2) pada garis lapangan dipasang gawang atau tiang bendera kecil.
3) lapangan yang dapat digunakan adalah lapangan basket atau bolavoli
yang memiliki garis tengah.
4) tiap tim menempatkan 3 pemain penyerang pada daerah lapangan
lawan dan 2 pemain bertahan pada daerah lapangan sendiri.

12
5) setiap pemain berusaha mempertahankan gawangnya dan
melakukan serangan.
6) pemain bertahan dan penyerang hanya boleh bergerak di daerah
yang ditempatinya.
7) bila pemain bertahan dapat merebut bola segera berikan operan
pada temannya yang ada di daerah lawan.
8) tim dianggap menang apabila dapat memasukkan bola ke gawang
lawan sebanyak mungkin.
9) waktu permainan untuk setiap tim 5 – 10 menit.

Gambar 5. Bermain sepak bola yang dimodifikasi

Setelah peserta didik bermain sepakbola yang sederhana, selanjutnya


peserta didik mempelajari gerak dasar menendang dan menahan bola
permainan sepakbola yang benar. Pembelajaran menendang dan
menahan bola permainan sepakbola tersebut akan diuraikan secara
lengkap sebagai berikut.

Gerak dasar sepakbola terdiri dari bermacam-macam gerakan. Keahlian


seseorang dalam mempermainkan bola sangatlah berguna untuk suatu
pertandingan yang berkualitas. Untuk dapat bermain sepakbola dengan
baik dan terampil, seorang pemain sepakbola dituntut untuk menguasai

13
Kegiatan Pembelajaran 1

gerak dasar sepakbola. Tanpa penguasaan teknik yang baik, pemain


sepakbola tidak mungkin dapat menguasai atau mengontrol bola
dengan baik pula. Tanpa kemampuan menguasai bola dengan baik, tidak
mungkin dapat menciptakan kerja sama dengan pemain lain. Kerja sama
dalam permainan sepakbola merupakan inti dari permainan sepakbola.

Teknik sepakbola dengan bola antara lain: (1) Teknik menendang bola,
(2) Teknik menahan bola (trapping), (3) Teknik menggiring bola
(dribble), (4) Teknik gerak tipu, (5) Teknik menyundul bola (heading),
(6) Teknik merebut bola (tackling), (7) Teknik lemparan kedalam
(throw-in) dan (8) Teknik penjaga gawang.

b. Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola

Salah satu gerak yang dominan dalam permainan sepakbola adalah


menendang bola. Mungkin kita masih ingat pada waktu masih kecil pernah
bermain sepakbola. Gerakan-gerakan dasar menendang bola tersebut akan
diuraikan satu-persatu sebagai berikut.

1) Pembelajaran mengumpan dengan menggunakan kaki bagian dalam

Gambar 6. Mengumpan bola dengan kaki bagian dalam

 Posisi awal: (a) berdiri menghadap arah gerakan, (b) kaki tumpu di
letakkan di samping bola dengan sikap lutut agak tertekuk dan bahu
menghadap gerakan, (c) posisi kedua lengan di samping badan agak
terentang, (d) pergelangan kaki yang akan digunakan menendang
diputar ke luar dan dikunci, (e) pandangan terpusat pada bola

14
 Gerakan: (a) kaki yang akan digunakan menendang ditarik ke
belakang lalu diayun ke depan ke arah bola, (b) perkenaan kaki pada
bola tepat pada tengah-tengah bola

 Akhir gerakan: (a) pindahkan berat badan ke depan mengikuti arah


gerakan, (b) pandangan ke depan

2) Pembelajaran mengumpan dengan kaki bagian luar

Gambar 7. Menendang bola dengan kaki bagian luar

 Posisi awal: (a) berdiri menghadap arah gerakan bola, (b)


meletakkan kaki tumpu di samping bola kedua lengan di
samping badan agak terentang. Pergelangan kaki yang akan
digunakan menendang diputar ke dalam dan dikunci.
Pandangan terpusat pada bola.

 Gerakan: Tarik kaki yang akan digunakan menendang ke


belakang, lalu ayunkan ke depan ke arah bola bersamaan kaki
diputar ke arah dalam. Perkenaan kaki pada bola tepat pada
tengah-tengah bola.

 Pindahkan berat badan ke depan.

15
Kegiatan Pembelajaran 1

3) Pembelajaran menghentikan bola dengan kaki bagian dalam

 Diawali dengan sikap menghadap


arah datangnnya bola dan
pusatkan pandangan ke arah
gerakan bola
 Putar pergelangan kaki yang akan
digunakan menahan bola ke arah
luar dan dikunci
 Julurkan kaki yang akan
digunakan menahan bola ke arah
Gambar 8. Menghentikan bola
datangnya bola
dengan kaki bagian dalam
 Tarik kembali ke belakang
mengikuti arah gerakan bola saat
bola mengenai kaki bagian dalam,
hingga gerak bola tertahan dan
berhenti di depan badan
4) Pembelajaran menghentikan bola dengan telapak kaki

Diawali dengan sikap menghadap dan memusatkan pandangan ke arah


datangnnya bola

 Sikap kedua lengan di samping badan


 Sikap badan agak condong ke depan
 Pada saat bola datang disambut
dengan telapak kaki menghadap ke
depan, pergelangan kaki dikunci,
hingga posisi tumit ada di bawah
 Akhir gerakan, posisi kaki terangkat
dari tanah dengan lutut agak
tertekuk dan gerak bola tertahan
oleh telapak kaki, sedangkan
Gambar 9. Menghentikan bola tumpuan berat badan pada kaki yang
dengan telapak kaki
lainnya.

16
5) Menendang dan menghentikan bola dengan berbagai bentuk latihan

Tujuan pembelajaran menendang dan menahan bola adalah untuk


mengkombinasikan teknik gerakan-gerakan menendang dan menahan bola
yang telah dipelajari. Setelah peserta didik melakukan gerakan menendang
dan menahan bola, peserta didik diminta untuk merasakan teknik-teknik
gerakan menendang dan menahan bola yang mana mudah dan sulit
dilakukan. Mengapa teknik gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan?
Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-
gerakan tersebut.

Gerakan menendang dan menahan bola dapat dilakukan dengan cara:


berpasangan dan berkelompok. Dalam melakukan gerakan menendang dan
menahan bola, peserta didik diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai sikap
seperti: kerja sama, tanggung jawab, menghargai teman, disiplin, dan
toleransi.

Bentuk-bentuk pembelajaran menendang dan menahan bola antara lain


sebagai berikut.

a) Bentuk Latihan I: Berpasangan Segaris


b) Bentuk Latihan II; Tiga Segaris
c) Bentuk Latihan III; Berpasangan Bergerak ke Kanan dan Kiri
d) Bentuk Latihan IV; Berkelompok Bebas (Kucing-kucingan)

c. Pembelajaran Gerak Dasar Menggiring Bola (Dribbling)

Menggiring bola pada dasarnya adalah melakukan gerakan menendang bola


secara terputus-putus dan dilakukan secara perlahan-lahan. Menggiring bola
dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam, punggung kaki dan kaki bagian
luar.

Pada saat menggiring bola, setiap langkah menyentuh bola secara perlahan
dan teratur, serta usahakan bola tidak jauh dari kaki sehingga bola yang
bergulir ke depan tetap dalam penguasaan. Posisi kaki (lutut) ditekuk
sedikit untuk mempermudah gerakan dan penguasaan bola. Pandangan ke

17
Kegiatan Pembelajaran 1

arah bola dan jangan lupa melihat situasi sekeliling, baik posisi teman
maupun lawan. Lengan biasanya digunakan untuk menjaga keseimbangan
dan berada di samping badan.

Teknik-Gerak dasar menggiring bola tersebut akan diuraikan satu-persatu


sebagai berikut.

1) Pembelajaran menggiring bola dengan kaki bagian dalam

Cara melakukan :
 Diawali sikap berdiri menghadap arah
gerakan, pandangna ke depan
 Sikap kedua lengan di samping badan
agak terentang
 Pergelangan kaki diputar ke luar dan
dikunci
 Dorong bola dengan kaki bagian dalam
Gambar 10. Menggiring bola dengan ke arah depan dengan posisi kaki agak
kaki bagian dalam
dibawa ke depan
 Tumpuan berat badan berada pada kaki yang tidak digunakan
menggiring bola

 Bola dijaga agar selalu dekat dengan kaki yang digunakan untuk
menggiring

2) Pembelajaran menggiring bola dengan kaki bagian luar

Cara melakukan :

 Diawali sikap berdiri menghadap


arah gerakan, pandangan ke depan

 Sikap kedua lengan di samping badan


agak terentang

 Pergelangan kaki diputar ke dalam


dan dikunci
Gambar 11. Menggiring bola dengan
kaki bagian luar

18
 Dorong bola dengan kaki bagian luar ke arah depan dengan posisi
kaki agak terangkat dari tanah

 Tumpuan berat badan berada pada kaki yang tidak digunakan


menggiring bola

 Bola dijaga agar selalu dekat dengan kaki yang digunakan untuk
menggiring

3) Gerak dasar menggiring bola dengan berbagai bentuk latihan

a) Bentuk Latihan I: Berpasangan dan Berhadapan


b) Bentuk Latihan II: Berkelompok dan Berrantai
c) Bentuk Latihan III: Bayangan
d) Bentuk Latihan IV: Zig-zag
e) Bentuk Latihan V: Menggiring dengan Pengganggu
f) Bermain dengan Peraturan yang Dimodifikasi

2. Materi Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola Besar II (Permainan


Bolavoli Mini)
Permainan bolavoli merupakan gambaran aktivitas kecil peserta didik bersosialisasi
baik di sekolah maupun di masyarakat. Permainan bolavoli dapat dijadikan sebagai
sarana menguatkan karakter kerjasama, sportifitas, integritas, tanggung jawab, dan
cinta Tanah Air. bolavoli tidak mungkin dimainkan tanpa kerja sama antar pemain,
bolavoli mengajarkan lawan sebagai teman bermain, setiap anggota tim memiliki
peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda, bahkan dimungkinkan untuk dapat
menyelesaikan permasalahan antar pemain dalam rangkai mencapai tujuan
bersama.

a. Konsep Dasar Permainan Bola Besar (Bolavoli)

Permainan bolavoli pada awal ide dasarnya adalah permainan memantul-


mantulkan bola (to volley) oleh tangan atau lengan oleh dua regu yang bermain
di atas lapangan yang mempunyai ukuran-ukuran tertentu. Untuk masing-
masing regu, lapangan dibagi dua sama besar oleh net atau tali yang
dibentangkan di atas lapangan dengan ukuran ketinggian tertentu. Salah satu

19
Kegiatan Pembelajaran 1

pemain tidak boleh memantulkan bola dua kali secara berturut-turut. Prinsip
permainan bolavoli adalah menjaga bola agar jangan sampai jatuh di lapangan
sendiri dan berusaha menjatuhkan bola di lapangan lawan atau mematikan bola
di lapangan lawan. Peraturan dasar yang digunakan adalah bola harus
dipantulkan oleh tangan, lengan, atau bagian depan badan dari anggota badan.
Bola harus diseberangkan ke lapangan lawan melalui atas net.

Tujuan orang bermain bolavoli berawal dari tujuan yang bersifat rekreatif,
kemudian berkembang ke arah tujuan-tujuan lain seperti untuk mencapai
prestasi yang tinggi, meningkatkan prestasi diri atau bangsa dan negara,
memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani,
memanfaatkan waktu luang, bersosialisasi, bahkan saat ini ada sebagian pemain
yang bertujuan untuk kepentingan ekonomi dan bisnis. Di lingkungan sekolahan
permainan bolavoli digunakan sebagai salah satu sarana atau alat untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan.

b. Pembelajaran Gerak Dasar dalam Permainan Bolavoli

1) Gerak Dasar Mengumpan (Passing)

Gambar 12. Gerak dasar passing atas

a) Tahap persiapan

 Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua lutut


direndahkan hingga berat badan bertumpu pada ujung kaki bagian
depan.

20
 Posisi lengan di depan badan dengan kedua telapak tangan dan jari-
jari renggang sehingga membentuk seperti mangkuk di depan atas
muka (wajah)

b) Gerakan

 Dorongkan kedua lengan menyongsong arah datangnya bola


bersamaan kedua lutut dan pinggul naik serta tumit terangkat.
 Usahakan arah datangnya bola tepat di tengah-tengah atas wajah.
 Perkenaan bola yang baik adalah tepat mengenai jari-jari tangan

c) Akhir gerakan

 Tumit terangkat dari lantai.


 Pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus.
 Pandangan mengikuti arah gerakan bola.

2) Gerak Dasar Passing Atas dengan Berbagai Bentuk Latihan

a) Bentuk Latihan I: Latihan Sendiri


b) Bentuk Latihan II: Latihan Berpasangan
c) Bentuk Latihan III: Latihan Duduk dan Berpasangan
d) Bentuk Latihan IV: Latihan Dua Kali Sentuhan dan Berpasangan
e) Bentuk Latihan V: Latihan Berkelompok
f) Bentuk Latihan VI: Latihan Melewati Net/ tali
g) Bentuk Latihan VII: Bermain dengan 3 Lawam 3

21
Kegiatan Pembelajaran 1

3) Gerak Dasar Servis Bawah

Gambar 13. Gerak dasar servis bawah dalam bolavoli

a) Tahap persiapan

 Berdiri dengan kedua kaki dalam posisi melangkah.


 Berat badan bertumpu pada kedua kaki dan sikap badan agak
condong ke depan.
 Pegang bola setinggi pinggang atau lebih rendah di depan badan.
 Jari-jari yang akan digunakan memukul (servis) dirapatkan.

b) Tahap gerakan

 Ayunkan lengan yang digunakan memukul bola ke belakang bersama


berat badan dipindahkan ke belakang
 Ayunkan kembali lengan yang digunakan memukul bola ke depan
bersamaan berat badan dipindahkan pada kaki depan dan bola
sedikit dilambungkan.
 Pukul bola dengan telapak tangan pada bagian tengah belakang saat
pada posisi setinggi pinggang.

c) Tahap akhir

 Ikuti gerakan badan ke depan dengan melangkahkan kaki belakang


ke depan

22
d) Gerak Dasar Servis Bawah dengan Berbagai Bentuk Latihan
(1) Bentuk Latihan I: Mengenal Bola
(2) Bentuk Latihan II: Servis Berpasangan
(3) Bentuk Latihan III: Servis melewati Net/ Tali
(4) Bentuk Latihan IV: Servis dari Garis Belakang

3. Materi Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola Besar III (Permainan


Bolabasket Mini)
Permainan bolabasket merupakan gambaran aktivitas kecil peserta didik
bersosialisasi baik di sekolah maupun di masyarakat. Permainan bolabasket dapat
dijadikan sebagai sarana menguatkan karakter kerjasama, sportifitas, integritas,
tanggung jawab, dan cinta Tanah Air. bolabasket tidak mungkin dimainkan tanpa
kerja sama antar pemain, bolabasket mengajarkan lawan sebagai teman bermain,
setiap anggota tim memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda, bahkan
dimungkinkan untuk dapat menyelesaikan permasalahan antar pemain dalam
rangkai mencapai tujuan bersama.

a. Konsep Dasar Aktivitas Permainan Bola Besar (Bola Basket)

1) Lapangan Permainan

Dalam permainan yang sebenarnya, permainan bolabasket dilakukan pada


sebuah lapangan empat persegi panjang dengan ukuran:

a) Panjang garis samping lapangan : 26 meter


b) Lebar lapangan : 14 meter
c) Garis tengah lingkaran di tengah lapangan : 3.6 meter
d) Tinggi ring basket : 2,75 meter
e) Diameter ring basket : 0,45 meter
f) Ukuran papan pantul : 1,80 m x 1,20 m

23
Kegiatan Pembelajaran 1

24
Gambar 14. Lapangan, ukuran ring dan papan pantul permainan bola basket

b. Gerak Dasar dalam Permainan Bolabasket

1) Gerak Dasar Melempar (Passing) Bola

a) Melempar bola lurus di depan dada

Gambar 15. Melempar bola setinggi dada

(1) Tahap persiapan

25
Kegiatan Pembelajaran 1

 Berdiri dengan sikap melangkah

 Bola dipegang dengan kedua tangan di depan dada

 Badan agak condong ke depan

(2) Tahap gerakan

 Dorongkan bola ke depan dengan meluruskan kedua lengan


bersamaan kaki belakang dilangkahkan ke depan dan berat
badan dibawa ke depan.

 Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua

 lengan lurus.

 Arah bola lurus sejajar dada.

(3) Akhir gerakan

 Berat badan dibawa ke depan.

 Kedua lengan lurus ke depan rileks

 Pandangan mengikuti arah gerakan bola

 Kedua lengan lurus ke depan rileks

 Pandangan mengikuti arah gerakan bola

26
b) Melempar bola pantul dari depan dada

Gambar 16. Melempar bola pantul

(1) Tahap persiapan

 Berdiri dengan sikap melangkah


 Bola dipegang dengan kedua tangan di depan dada
 Badan agak condong ke depan

(2) Tahap gerakan

 Dorongkan bola ke depan dengan meluruskan kedua lengan


bersamaan kaki belakang dilangkahkan ke depan dan berat
badan dibawa ke depan.
 Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan
lurus.
 Arah bola memantul ke lantai.

(3) Akhir gerakan

 Berat badan dibawa ke depan.


 Kedua lengan lurus ke depan rileks
 Pandangan mengikuti arah gerakan bola

27
Kegiatan Pembelajaran 1

c) Melempar bola dari atas kepala

Gambar 17. Melempar dari atas kepala

(1) Tahap persiapan

 Berdiri dengan sikap melangkah.


 Bola dipegang dengan kedua tangan di atas kepala.
 Badan agak condong ke depan.

(2) Tahap gerakan

 Ayunkan bola ke depan dengan meluruskan kedua lengan


bersamaan kaki belakang dilangkahkan ke depan dan berat
badan dibawa ke depan.
 Lepaskan bola dari kedua tangan setelah kedua lengan lurus.
 Arah bola lurus dan datar.

(3) Akhir gerakan

 Berat badan dibawa kedepan.


 Kedua lengan lurus ke depan rileks.
 Pandangan mengikuti arah gerakan bola.

28
d) Gerak dasar menangkap bola

Gambar 18. Gerak dasar menangkap bola

(1) Tahap persiapan

 Berdiri dengan sikap kaki melangkah menghadap arah


datangnya bola.

 Kedua lengan dijulurkan ke depan menyongsong arah datangnya


bola dengan sikap telapak tangan menghadap arah datangnya
bola.

 Berat badan bertumpu pada kaki depan.

(2) Tahap gerakan

 Setelah bola menyentuh telapak tangan, tariklah kaki depan ke


belakang, sikut lengan ditekuk hingga bola ditarik mendekati
dada/badan.

(3) Akhir gerakan

 Badan agak condong ke depan.

 Berat badan bertumpu pada kaki belakang.

 Posisi bola dipegang di depan badan.

29
Kegiatan Pembelajaran 1

c. Gerak Dasar Melempar dan Menangkap Bola dengan Berbagai Bentuk


Latihan

1) Bentuk Latihan I: Berpasangan

Melempar dan menangkap bola berpasangan di tempat, dilanjutkan sambil


bergerak maju, mundur, dan menyamping (melempar dari dada dan dari atas
kepala).

Gambar 19. Latihan melempar dan menangkap bola berpasangan

2) Bentuk Latihan II: Bentuk Segitiga

Melempar dan menangkap bola dalam formasi segi tiga, empat atau lingkaran
(melempar dari dada, pantul dan dari atas kepala).

Gambar 20. Latihan melempar dan menangkap bola formasi segi tiga

30
3) Bentuk Latihan III: Berbanjar

Melempar dan menangkap bola dengan formasi berbanjar.

Gambar 21. Latihan melempar dan menangkap bola formasi berbanjar

4) Bentuk Latihan IV: Bermain dengan Gawang

Bermain lempar tangkap bola dengan menggunakan gawang bendera kecil.

Gambar 22. Latihan permainan lempar-tangkap

31
Kegiatan Pembelajaran 1

4. Penilaian Pembelajaran Aktivitas Permainan Bola Besar


Untuk dapat menyusun instrumen penilaian pembelajaran aktivitas pengembangan
kebugaran jasmani, Saudara dapat membaca modul pedagogik Kelompok
Kompetensi B, C, D, E, F, dan J, serta sumber lain yang relevan.

a. Penyusunan kisi-kisi dan soal pilihan ganda

KISI-KISI PENULISAN SOAL


Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Kompetensi Bentuk
No. Kelas Indikator Materi
Dasar Soal

1. 3.1 V 3.5.1. Menyebut jenis-jenis Jenis Gerak Pilihan


Memahami gerak dasar dalam berbagai Dasar Ganda
kombinasi permainan bola besar dalam
gerak sederhana dan atau Permainan
lokomotor, tradisional (cth. Sepakbola) Sepakbola
non-lokomotor, 3.5.2. Menjelaskan berbagai Kegunaan Pilihan
dan kegunaan gerak dasar Gerak Ganda
manipulatif dalam berbagai permainan Dasar
sesuai dengan bola besar sederhana dan dalam
konsep tubuh, atau tradisional (cth. Permainan
ruang, usaha, Sepakbola) Sepakbola
dan 3.5.3. Menjelaskan cara Cara Uraian
keterhubungan melakukan gerak dasar Mengumpa
dalam berbagai dalam berbagai permainan n dalam
permainan bola bola besar sederhana dan Permainan
besar atau tradisional (cth. Sepakbola
sederhana dan Sepakbola) Cara
atau Mengontrol
tradisional* Bola dalam
Permainan

32
Kompetensi Bentuk
No. Kelas Indikator Materi
Dasar Soal

Sepakbola
Cara
Menggiring
Bola dalam
Permainan
Sepakbola
4.1 4.5.1. Memeragakan Mengumpa Uji
Mempraktikka mengumpan dalam n dalam Praktik
n kombinasi permainan sepakbola Permainan
gerak Sepakbola
lokomotor, 4.5.2. Memeragakan Mengontrol Uji
non-lokomotor, mengontrol dalam dalam Praktik
dan permainan sepakbola Permainan
manipulatif Sepakbola
sesuai dengan 4.5.3. Memeragakan Menggiring Uji
konsep tubuh, menggiring bola dalam Bola dalam Praktik
ruang, usaha, permainan sepakbola Permainan
dan Sepakbola
keterhubungan 4.5.4. Menerapkan gerak Penerapan Uji
dalam berbagai dasar sepakbola dalam Gerak dasar Praktik
permainan bola permainan sederhana Sepakbola
besar dalam
sederhana dan Permainan
atau Sederhana
tradisional*

33
Kegiatan Pembelajaran 1

KARTU SOAL PILIHAN GANDA


Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Jaya Bangsaku Nama Penyusun : Salman Al Saud
Kls/Smt : V/ I
Mata Pelajaran : PJOK

Kompetensi Dasar Buku Sumber : Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas V, Kemdikbud, 2016
3.1 Memahami
kombinasi gerak SOAL:
lokomotor, non-
lokomotor, dan Berikut adalah kegunaan gerak menggiring pada permainan
sepakbola, yaitu....
manipulatif sesuai
A. menghasilkan gol untuk mendapat kemenangan
dengan konsep B. mencegah lawan menciptakan gol agar tidak menderita
tubuh, ruang, kekalahan
usaha, dan C. menguasai bola agar tidak direbut lawan dan membawa ke
keterhubungan titik tertentu
dalam berbagai D. melakukan tendangan pertama untuk memulai permainan
permainan bola
besar sederhana
dan atau
tradisional*

Indikator

Menjelaskan KUNCI JAWABAN:


berbagai kegunaan
gerak dasar dalam C. menguasai bola agar tidak direbut lawan dan membawa ke
berbagai titik tertentu
permainan bola
besar sederhana
dan atau
tradisional (cth.
Sepakbola)

Materi

Menggiring Bola
dalam Permainan
Sepakbola

N0 SOAL

34
b. Penyusunan kisi-kisi dan soal uraian

Dari kisi-kisi yang sama dapat dikembangkan soal berbentuk uraian sebagai
berikut.

KARTU SOAL URAIAN


Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Jaya Bangsaku Nama Penyusun : Salman Al
Saud

Kls/Smt : V/ I

Mata Pelajaran : PJOK

Kompetensi Dasar Buku Sumber : Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Memahami kombinasi gerak Kesehatan Kelas V, Kemdikbud, 2016
lokomotor, non-lokomotor,
SOAL:
dan manipulatif sesuai
dengan konsep tubuh, ruang, Jelaskan cara melakukan mengumpan dengan kaki
usaha, dan keterhubungan bagian dalam, dalam permainan sepakbola!
dalam berbagai permainan
bola besar sederhana dan
atau tradisional*
Indikator
Menjelaskan cara melakukan
KUNCI JAWABAN:
gerak dasar dalam berbagai
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
permainan bola besar
sederhana dan atau
tradisional (cth. Sepakbola)
Skor 4, jika urutan benar dan lengkap
Materi Skor 3, jika urutan benar tetapi kurang lengkap
Cara Mengumpan dalam Nilai2, jika sebagian urutan tidak benar dan kurang
Permainan Sepakbola lengkap
N0 SOAL Skor 1, jika hanya sebagian urutan yang benar dan tidak
6 lengkap

35
Kegiatan Pembelajaran 1

c. Penyusunan Kisi-kisi dan Soal Uji Keterampilan

Instrumen uji keterampilan dapat disusun dan digunakan dengan baik jika
penyusunannya didasarkan pada kategori gerak yang akan diujikan. Berikut
adalah kategori gerak yang didasarkan pada kriteria pengaruh lingkungan, akhir
suatu gerak, serta jenis otot yang digunakan.

Tabel 2. Kategori Gerak

Berdasar Pengaruh Berdasarkan Akhir Gerakan Berdasar Penggunaan


Lingkungan Otot
Keterampi Keteramp Terputus Rangkaian Berulang Keterampil Keterampi
lan ilan (Descret) (Serial) (Continu an dengan lan
Terbuka Tertutup m) Otot Halus dengan
(Open (Close Otot Kasar
Loop Skill) Loop (Gross
Skill) Motor
Skill)
Passing Shooting Roll depan Lay up Renang Melentikka Menendan
dalam pada shoot pada n jari g bola
permaina permaina permainan tangan
n n bola pada
sepakbola bolabaske basket senam
t irama

36
1) Kisi-kisi Uji Keterampilan Proses dan Hasil Gerak

No Kompetensi Indikator Uraian Gerak Pen-skoran


Dasar
1. Mempraktikkan Uji Keterampilan Proses Gerak (gerak diskrit/tertutup)
kombinasi gerak
a. Melakukan 1. Kedua kaki dibuka Skor 4, jika seluruh uraian
lokomotor, non-
posisi dan selebar satu setengah gerak dilakukan dengan
lokomotor, dan
sikap awal bahu benar
manipulatif sesuai
mengumpa
dengan konsep 2. Badan tegak Skor 3, jika tiga uraian
n dengan
tubuh, ruang, menghdap ke depan, gerak dilakukan dengan
kaki bagian
usaha, dan berat badan antara benar
dalam pada
keterhubungan kedua kaki
permainan Skor 2, jika hanya dua
dalam berbagai
sepakbola 3. Kedua lengan dan uraian gerak dilakukan
permainan bola
tangan rileks di dengan benar
besar sederhana
samping badan
dan atau Skor 1, jika hanya satu
tradisional* 4. Pandangan mata ke uraian gerak dilakukan
(contoh arah bola dengan benar
mengumpan b. Melakukan 1. Salah satu kaki Skor 4, jika seluruh uraian
dengan kaki gerakan dilangkahkan ke gerak dilakukan dengan
bagian dalam mengumpa depan diletakkan di benar
(sepakbola)) n dengan samping bola
Skor 3, jika tiga uraian
kaki bagian
2. Badan agak condong gerak dilakukan dengan
dalam pada
ke depan, berusaha benar
permainan
meletakkan bola di
sepakbola Skor 2, jika hanya dua
tengah badan
uraian gerak dilakukan
3. Salah satu lengan (sisi dengan benar
yang sama dengan
Skor 1, jika hanya satu
kaki
uraian gerak dilakukan
tumpu)disilangkan di
dengan benar
depan dada, lengan
yang lain diayunkan
secara perlahan
bersamaan dengan
ayunan kaki
4. Pandangan mata ke
arah lepasnya bola
c. Melakukan 1. Kedua kaki Skor 4, jika seluruh uraian
posisi dan dikembalikan terbuka gerak dilakukan dengan
sikap akhir selebar satu setengah benar
mengumpa bahu
Skor 3, jika tiga uraian
n dengan
2. Badan kembali tegak, gerak dilakukan dengan
kaki bagian
dan berat badan benar
dalam pada
berada di antara
permainan Skor 2, jika hanya dua

37
Kegiatan Pembelajaran 1

No Kompetensi Indikator Uraian Gerak Pen-skoran


Dasar
sepakbola kedua kaki uraian gerak dilakukan
dengan benar
3. Kedua lengan dan
tangan kembali rileks Skor 1, jika hanya satu
di samping badan uraian gerak dilakukan
dengan benar
4. Pandangan mata ke
arah lepasnya bola
2. Mempraktikkan Uji Keterampilan Produk Gerak Secara Terpisah (gerak tertutup)
kombinasi gerak
lokomotor, non- Mengumpan Peserta didik berdiri
lokomotor, dan bola dengan menghadap dinding Perolehan
manipulatif sesuai kaki bagian dengan pembatas garis Umpan
dalam pada tegak setinggi 1 meter dan Skor
dengan konsep Putera Pute
tubuh, ruang, permainan jarak antara dua garis 2 ri
usaha, dan sepakbola meter, sejauh7,5 meter
dan diberi tanda garis >30 kali 25 100
keterhubungan
sejajar dengan didnding. 22 – 29 18 - 90
dalam berbagai
kali 24
permainan bola Setelah aba-aba “ya”
besar sederhana 14 – 21 13 - 80
peserta didik mengumpan
dan atau kali 17
bola ke arah dinding
tradisional* secara berulang selama 7 – 13 6- 70
(contoh satu menit, dengan kali 12
mengumpan ketentuan: <7 kali <6 60
dengan kaki
bagian dalam a. Bola harus mengenai
(sepakbola)) dinding/ area yang
dibatasi.
b. Bola diumpan dengan
kaki bagian dalam di
luar jarak 7,5 meter.
c. Jumlah ulangan yang
memenuhi syarat
dihitung oleh penilai.
d. Peserta didik berhenti
segera setelah aba-aba
“stop”
e. Umpan yang dilakukan
setelah aba-aba “stop”
tidak dihitung.
f. Peserta didik diberikan
dua kali percobaan, dan
hasil terbaik yang akan
diberikan skor.
3. Mempraktikkan Uji Keterampilan Produk Gerak Secara Terapan di Dalam Permainan

38
No Kompetensi Indikator Uraian Gerak Pen-skoran
Dasar
kombinasi gerak (gerak terbuka)
lokomotor, non-
lokomotor, dan Menerapkan Peserta didik dibagi ke Jumlah kesempatan
manipulatif sesuai gerak dasar dalam dua tim masing- melakukan umpan
dengan konsep mengumpan masing beranggotakan 6 dicatat.
tubuh, ruang, bola dengan orang.
usaha, dan Jumlah umpan
kaki bagian
keterhubungan Peserta didik melakukan menggunakan kaki
dalam pada
dalam berbagai permainan sepakbola bagian dalam yang
permainan
permainan bola yang dimodifikasi dengan dilakukan dengan benar
sepakbola.
besar sederhana ketentuan: dicatat.
dan atau a. Permainan berlangsung Persentasi dari jumlah
tradisional* selama 2 babak @ 10 umpan yang benar
(contoh menit. dibanding kesempatan
mengumpan yang didapat
dengan kaki b. Bola harus diumpan
merupakan skor akhir
dengan menggunakan
bagian dalam penerapan gerak dasar
(sepakbola)) kaki bagian dalam.
mengumpan bola
c. Tim yang lebih banyak dengan kaki bagian
mencetak gol dengan dalam pada permainan
aturan yang benar sepakbola.
dinyatakan sebagai
pemenang.
d. Jumlah gol (menang &
kalah) tidak dijadikan
dasar untuk penilaian.
e. Setiap peserta didik
melakukan umpan
dengan menggunakan
kaki bagian dalam
dengan benar dicatat
dan diberi skor 1.

39
Kegiatan Pembelajaran 1

2) Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak

a) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta


didik satu lembar penilaian)
Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Posisi dan Sikap Awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap Akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

b) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik


Posisi/ Sikap Pelaksanaan Posisi/ Sikap
Nama Peserta Awal Gerak Akhir Skor
No
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Brahimovic

2. Rozicki

3. Suherman

… …………………… … … … … … … … … … … … … ….

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

40
3) Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak Secara Terpisah

a) Contoh lembar penilaian produk gerak secara terpisah untuk perorangan


Nama :
Kelas :
Hasil Uji Keterampilan Percobaan I Percobaan II
Jumlah Skor (lihat Jumlah Skor (lihat
Ulangan kisi-kisi) Ulangan kisi-kisi)

b) Contoh lembar penilaian produk gerak secara terpisah untuk seluruh


peserta didik

Nama Peserta Percobaan I Percobaan II Skor


No Jumlah Skor (lihat Jumlah Skor (lihat Terbaik
Didik
Ulangan kisi-kisi) Ulangan kisi-kisi)

1. Brahimovic

2. Rozicki

3. Suherman

… ……………… .... … … ... ...

4) Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Gerak dasar dalam


Permainan yang Dimodifikasi)

a) Contoh lembar penilaian penerapan gerak dasar dalam permainan yang


dimodifikasi (perorangan)
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Keterampilan Gerak dasar dilakukan dengan
Kesempatan didapat
benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/ Kesempatan
GB /K X 100% = .......

41
Kegiatan Pembelajaran 1

b) Contoh lembar penilaian penerapan gerak dasar dalam permainan yang


dimodifikasi (perorangan)

Hasil Uji Keterampilan Persentasi


Nama Peserta Gerak dasar GB /K X
No Kesempatan yang
Didik dilakukan dengan 100% =
Didapat
benar .......
1. Brahimovic

2. Rozicki

3. Suherman

… ……………… .... ... ...

5) Pengolahan Nilai Uji Keterampilan

Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:

a. Skor Keterampilan Proses Gerak Peserta Didik: 80

b. Skor Keterampilan Produk Gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/ terbuka/ diskrit/ kontinum, dan
lain-lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90

Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan


tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan
proses gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor
akhir keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan

90 X 30% = 27 sama dengan 83

42
D. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Peserta
a. Saudara dipersilahkan menyimak penjelasan tujuan dan skenario
pembelajaran dari Fasilitator.

b. Salinlah berkas (file) lembar kerja/work sheet (LK) tentang analisis materi
ajar aktivitas permainan bolabesar yang disediakan oleh Fasilitator/atau
yang tersedia pada modul ini!

c. Kerjakanlah LK tersebut sesuai dengan langkah kerja yang disarankan!

d. Lakukan pemaparan hasil kerja Saudara di depan kelas, diskusikan, dan


lakukan perbaikan sesuai dengan hasil diskusi dan saran dari Fasilitator jika
Saudara mengikuti diklat model tatap muka penuh. Jika Saudara mengikuti
diklat model in-on-in, kerjakan ketika pelaksanaan On, kemudian paparkan
pada saat In-2 berlangsung!

e. Berikanlah saran kepada peserta lain yang memberikan pemaparan!

f. Saudara akan dinilai oleh Fasilitator selama proses dan di akhir


pembelajaran (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-1). Jika Saudara
mengikuti diklat model tatap muka in-on-in, hasil pekerjaan Saudara akan
dinilai pada saat pemaparan pada In-2.

g. Saudara dipersilahkan menyimak penguatan yang disampaikan oleh


Fasilitator (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-2).

2. Lembar Kerja
Berikut adalah lembar kerja 04 (LK-04) yang harus Saudara selesaikan pada
pembelajaran lanjutan jika pelatihan dilakukan dengan model tatap muka penuh
atau On jika pelatihan dilakukan dengan pola in – on – in. Saudara diminta untuk
bekerja secara perorangan, sehingga tumbuh nilai kemandirian, integritas, serta
bertanggung jawab atas pekerjaaan yang harus diselesaikan.

43
Kegiatan Pembelajaran 1

LK-04
Analisis Materi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bola Besar
Sepakbola/ Bolavoli/ Bolabasket
1. Bekerjalah secara perorangan!
2. Pilihlah salah satu materi pada lingkup aktivitas permainan bola besar sepakbola/
bolavoli/ bolabasket!
3. Sediakanlah Kompetensi Dasar (KD) setiap kelas! dan pelajari bahan bacaan dan buku
sumber sesuai materi!
4. Pilihlah KD aktivitas permainan bola besar dari kelas 1 sampai dengan 6, kemudian
lakukan analisis materi tersebut!
5. Tuliskanlah hasil analisis yang Saudara lakukan pada format berikut!

Aktivitas Permainan Bola Besar


Sepakbola/ Bolavoli/ Bolabasket
Indikator Pencapaian Materi Pembelajaran
KD
Kompetensi (Terperinci)
KD Bola besar kelas 1
KD 3.2 ... ... ...
KD 4.2 ...
KD Bola besar kelas 2
KD 3.2 ... ... ...
KD 4.2 ...
KD Bola besar kelas 3
KD 3.2 ... ... ...
KD 4.2 ...
KD Bola besar kelas 4
KD 3.1 ... ... ...
KD 4.1 ...
KD Bola besar kelas 5
KD 3.1 ... ... ...
KD 4.1 ...
KD Bola besar kelas 6
KD 3.1 ... ... ...
KD 4.1 ...
6. Cocokkanlah hasil kerja kelompok Saudara dengan dokumen yang tersedia, dan lakukan
perbaikan jika terjadi ketidaksesuaian!
Refleksi:
Tuliskanlah apa yang Saudara rasakan terhadap nilai-nilai gotong royong, kemandirian,
tanggung jawab, dan integritas!
1. Gotong Royong
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
2. Mandiri
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
3. Tanggung jawab
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
4. Integritas
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

44
E. Latihan / Kasus / Tugas

Permainan Sepak Bola


Uraian Singkat

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat.

1. Jelaskan cara menendang bola dengan menggunakan kaki bagian dalam.


2. Jelaskan cara menendang bola dengan menggunakan punggung kaki.
3. Jelaskan cara menendang bola dengan menggunakan punggung kaki bagian
dalam.
4. Jelaskan cara menendang bola dengan menggunakan punggung kaki bagian luar.
5. Jelaskan cara menghentikan bola yang bergulir di tanah dengan kaki bagian
dalam.
6. Jelaskan cara menghentikan bola dengan kura-kura kaki.
7. Jelaskan cara menggiring bola dengan kaki bagian dalam.
8. Jelaskan cara menggiring bola dengan kaki bagian luar.
9. Jelaskan cara manyundul bola pada posisi berdiri.
10. Jelaskan cara bermain sepakbola dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi.

Pilihan Berganda

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang merupakan jawaban paling
benar.

1. Awalan, kaki lurus dengan bola, kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan
jari kaki menghadap ke depan dan lutut sedikit ditekuk. Gerakan ini merupakan
gerak menendang bola dengan menggunakan . . . .

A. kaki bagian dalam


B. kaki bagian luar
C. punggung kaki bagian dalam
D. punggung kaki bagian luar

45
Kegiatan Pembelajaran 1

2. Kaki sepak diayunkan dari belakang di depan dengan membentuk suatu


lingkaran. Bagian punggung kaki sebelah dalam yang kontak dengan bola.
Gerakan ini merupakan gerak menendang bola dengan menggunakan . . . .

A. kaki bagian dalam


B. kaki bagian luar
C. punggung kaki bagian dalam
D. punggung kaki bagian luar

3. Pergelangan kaki sepak ditekuk ke bawah dan diputar ke dalam. Selanjutnya,


bola ditendang dengan punggung kaki bagian luar. Gerakan ini merupakan gerak
menendang bola dengan menggunakan....

A. kaki bagian dalam


B. kaki bagian luar
C. punggung kaki bagian dalam
D. punggung kaki bagian luar

4. Kaki yang digunakan untuk menghentikan bola diputar ke luar, sehingga kaki
bagian dalam menghadap ke arah datangnya bola. Gerakan ini merupakan gerak
menghentikan bola dengan menggunakan . . . .

A. kaki bagian dalam


B. kaki bagian luar
C. kura-kura kaki
D. paha

5. Ketika bola akan kontak dengan kaki, maka kaki diturunkan dan pemain
berusaha menghentikan bola pada kura-kura kaki. Gerakan ini merupakan gerak
menghentikan bola dengan menggunakan . . . .

A. kaki bagian dalam


B. kaki bagian luar
C. kura-kura kaki
D. paha

46
Studi Kasus

1. Dalam suatu pertandingan sepak bola, dimana usaha pemain penyerang untuk
mencetak gol/biji tanpa terhalang oleh pemain bertahan (termasuk penjaga
gawang) dan bola tersebut dapat diprediksi 100% akan masuk. Tiba-tiba
sebelum bola tersebut masuk ke gawang, ada seekor anjing atau penonton
memasuki lapangan permainan dan menghentikan bola tersebut, sehingga gol
tidak terjadi. Apa tindakan wasit terhadap kejadian tersebut? Apakah bola
tersebut dapat dinyatakan masuk atau bola tidak masuk? Beri penjelasan, sesuai
dengan peraturan permainan sepakbola yang berlaku.

2. Dalam suatu pertandingan sepak bola permainan babak kedua sudah berjalan
30 menit, kemudian tiba-tiba lampu stadion mati. Setelah ditunggu-tunggu
selama 60 menit lampu stadion tersebut belum dapat dinyalakan. Apa tindakan
saudara apabila selaku wasit yang memimpin pertandingan tersebut.

Permainan Bola Voli


Uraian Singkat

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat.

1. Jelaskan cara melakukan gerak dasar servis bawah.


2. Jelaskan cara melakukan gerak dasar servis atas.
3. Jelaskan cara melakukan gerak dasar servis bawah.
4. Jelaskan cara melakukan gerak dasar servis atas.
5. Jelaskan cara melakukan gerak dasar smash.
6. Jelaskan cara bermain bola voli dengan memainkan bola dengan melewati tali.
7. Jelaskan cara bermain bola voli dengan memainkan bola di ditangkap.
8. Jelaskan cara bermain bola voli dengan memainkan bola dengan sentuhan
ganda.
9. Jelaskan cara bermain bola voli dengan memainkan bola dengan beranting.
10. Jelaskan cara bermain bola voli dengan servis dan menerima servis.

47
Kegiatan Pembelajaran 1

Pilihan Berganda

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang merupakan jawaban paling
benar.

1. Cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan
permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal dinamakan ….

A. gaya permainan
B. gerak dasar permainan
C. metode permainan
D. taktik/strategi permainan

2. Mengoperkan bola kepada teman seregunya dengan teknik tertentu, sebagai


langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan dinamakan . . . .

A. passing
B. passing bawah
C. passing atas
D. servis bawah

3. Kedua kaki terbuka, lutut ditekuk, kedua lengan lurus dijulurkan ke depan
bawah dan tangan satu sama lain dikaitkan atau berpegangan. Gerakan ini
merupakan . . . .

A. servis bawah
B. servis atas
C. passing bawah
D. passing atas

4. Pada saat yang bersamaan lengan kanan ke belakang, lalu pukul bola dengan
tangan kanan setelah bola turun kira-kira setinggi pinggang di depan badan . . . .

A. servis bawah
B. servis atas
C. passing bawah
D. passing atas

48
5. Jenis servis dimana jalannya bola tidak mengandung putaran (bola bergerak
mengapung atau mengambang) . . . .
A. servis bawah
B. servis atas
C. passing bawah
D. passing atas

Studi Kasus
1. Dalam pertandingan bola voli dimana pertandingan tersebut sedang
berlangsung, tiba-tiba bola pecah atau kempes (bola dalam posisi melayang di
udara). Apa tindakan wasit terhadap kejadian tersebut? Apakah wasit
menghentikan permainan dimana terjadi jump ball atau permainan diteruskan,
sampai bola tersebut mati? Beri penjelasan saudara, sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
2. Dalam pertandingan bola voli salah satu pemain lawan melakukan serangan ke
daerah belakang. Pada saat bola tersebut masih melambung di udara, tiba-tiba
seorang penonton masuk ke lapangan permainan dan menyentuh bola tersebut
tepat di garis belakang lapangan. Apa tindakan wasit terhadap kejadian
tersebut? Apakah wasit menyatakan bola masuk atau servis diulangi ke
permainan semula? Beri penjelasan Anda, sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Permainan Bola Basket


Uraian Singkat

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat.

1. Jelaskan cara memegang bola basket.


2. Jelaskan cara mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada (Chest pass).
3. Jelaskan cara mengoperkan bola dari atas kepala.
4. Jelaskan cara mengoperkan bola dari samping.
5. Jelaskan cara menangkap bola basket.
6. Jelaskan cara menggiring bola sambil berjalan.
7. Jelaskan cara menggiring bola sambil berlari.

49
Kegiatan Pembelajaran 1

8. Jelaskan cara menembak dengan satu tangan di atas kepala.


9. Jelaskan cara menembak dengan dua tangan di atas kepala.
10. Jelaskan cara menembak bola sambil meloncat.

Pilihan Berganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang merupakan jawaban paling
benar.

1. Lemparan yang berguna untuk operan jarak pendek, karena mengoper bola
dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan
terhadap teman yang diberi bola adalah . . . .
A. lemparan dari atas kepala
B. lemparan pantulan
C. lemparan dari depan dada
D. lemparan dari samping
2. Bola dilemparkan dengan lekukan pergelangan tangan arahnya agak menyerong
ke bawah disertai dengan meluruskan lengan. Lemparan tersebut adalah . . . .
A. lemparan dari atas kepala
B. lemparan pantulan
C. lemparan dari depan dada
D. lemparan dari samping
3. Operan yang dilakukan dengan cepat dan menggunakan gerak tipu merupakan
gerakan lemparan . . . .
A. lemparan dari atas kepala
B. lemparan pantulan
C. lemparan dari depan dada
D. lemparan dari samping
4. Operan yang dilakukan dengan rileks, sebab dapat lebih kuat dan lebih jauh.
Jarak yang digunakan adalah jarak sedang dan jarak jauh (± 7 meter). Operan ini
merupakan . . . .
A. lemparan dari atas kepala
B. lemparan pantulan
C. lemparan dari depan dada
D. lemparan dari samping

50
5. Berdiri dengan kedua kaki agak ditekuk, kaki kanan di depan sedangkan kaki
kiri di belakang, lengan kanan berada di depan atas kepala, sikut menghadap ke
depan, tangan kiri menjaga bola. Sikap ini merupakan posisi menembak . . . .
A. satu tangan dari atas kepala
B. dua tangan dari atas kepala
C. dua tangan dari depan dada
D. sambil meloncat

Studi Kasus
1. Dalam suatu pertandingan bolabasket, dimana terjadi pelanggaran terhadap
cara memasukkan bola ke keranjang/basket. Apabila salah satu regu tidak
sengaja membuat goal dari lapangan kejaringnya sendiri dan satu regu dengan
sengaja membuat goal dijaringnya sendiri, apa tindakan wasit terhadap kejadian
tersebut? Apakah goal tersebut syah atau dibatalkan? Beri penjelasan, sesuai
dengan peraturan permainan bola basket yang berlaku.
2. Dalam suatu pertandingan bolabasket, seorang pemain melakukan tembakan
yang diperkirakan bola tersebut masuk ke ring lawan. Kemudian dengan tiba-
tiba ada burung masuk (terbang) dan menyentuh bola tersebut. Apabila saudara
seorang wasit, apa tindakan Anda? Apakah bola tersebut masuk atau terjadi bola
loncat? Beri penjelasan, sesuai dengan peraturan yang berlaku.

F. Rangkuman

Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola
kian-kemari untuk diperebutkan di antara pemain-pemain, yang mempunyai tujuan
untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut
agar tidak kemasukkan bola. Di dalam memainkan bola, setiap pemain
diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan.
Hanya penjaga gawang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan tangan.

Prinsip dasar aktivitas pembelajaran permainan sepak bola antara lain: (1)
Prinsip dasar menendang bola, (2) Prinsip dasar menahan bola (trapping), (3)
Prinsip dasar menggiring bola (dribbling), (4) Prinsip gerak tipu, (5) Prinsip dasar

51
Kegiatan Pembelajaran 1

menyundul bola (heading), (6) Prinsip dasar merebut bola (tackling), (7) Prinsip
dasar lemparan ke dalam (throw-in).

Permainan bola voli adalah suatu cabang olahraga berbentuk mem-volley bola di
udara hilir mudik di atas jaring atau net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di
dalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan dalam bermain. Mem-
volley dan memantulkan bola ke udara harus mempergunakan bagian tubuh mana
saja (asalkan sentuhan/pantulannya harus sempurna).

Prinsip dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola
dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk
mencapai suatu hasil yang optimal. Prinsip dalam permainan bola voli dapat
diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan
peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.
Prinsip dasar permainan bola voli yang harus ditingkatkan keterampilannya antara
lain: passing bawah, passing atas, smash dan spike, servis, dan bendungan.

Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu putera maupun puteri yang
masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Permainan bertujuan mencari
nilai/angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke basket lawan
dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai. Dalam memainkan bola pemain
dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan
atau menggiring bola ke segala penjuru dalam lapangan permainan.

Tujuan permainan bola basket adalah memasukkan bola ke keranjang lawan dan
menjaga keranjang sendiri agar tidak kemasukkan bola. Untuk dapat memainkan
bola dengan baik perlu melakukan gerakan dengan baik. Gerakan yang baik
menimbulkan efisiensi kerja dan berkat pembelajaran yang teratur mendapatkan
efektivitas yang baik pula.

Prinsip dasar permainan bola basket antara lain : (1) Prinsip melempar dan
menangkap bola, (2) Prinsip menggiring bola, (3) Prinsip menembak, (4) Prinsip
gerakan berporos, (5) Prinsip Lay-Up shoot, dan (6) Prinsip merayah/rebound.

52
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Penjelasan secara rinci mengenai pembelajaran aktivitas permainan bola besar yang
mengulas tentang permainan sepak bola, bola voli, dan bola basket memperkuat
latar belakang pemilihan materi ini dalam usaha mencapai kompetensi yang ada
pada lingkup aktivitas permainan bola besar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK). Dengan berbagai deskripsi tersebut maka diharapkan materi ini
menjadi pilihan utama dalam pembelajaran, dengan prasyarat ini, maka seorang
guru dituntut untuk menguasai kompetensi secara konsep mengenai aktivitas
permainan bola besar sebagai materi pembelajaran, konsep perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, serta bagaimana konsep tersebut
diejawantahkan dalam bentuk keterampilan (penguasaan gerak dasar) dan dalam
praktik pembelajaran.

Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal yang penting.
Namun demikian menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah merupakan hal
yang jauh lebih penting. Untuk itu kemauan guru agar membawa pengetahuan,
keterampilan, dan sikap ini dalam kehidupan nyata pada perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran, bahkan menjadikannya sebagai budaya dalam
kehidupan sehari-hari, tentu merupakan sesuatu yang diharapkan.

H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus

Kunci Jawaban KP 1
1. Permainan Sepak Bola 4. A
1. A 5. A
2. C
3. D
4. A
5. C 3. Permainan Bola Basket
2. Permainan Bola Voli 1. C
1. D 2. B
2. A 3. C
3. C 4. A

53
Kegiatan Pembelajaran 1

5. A

54
Kegiatan Pembelajaran 2
Pembelajaran Aktivitas Permainan Bola Kecil di
Sekolah Dasar

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta
diklat dapat mengidentifikasi kompetensi dasar, mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi, materi aktivitas permainan dan olahraga bola kecil
(bulutangkis, tenis meja, bolakasti, dan rounders) di Sekolah Dasar, merancang
penilaian, serta menerapkan nilai-nilai kemandirian, kerjasama, dan integritas.

B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi Kompetensi Dasar dan Indikator Aktivitas Permainan dan


Olahraga Bola Kecil di Sekolah Dasar
2. Mengidentifikasi Materi Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola Kecil I
(Bulutangkis Mini)
3. Mengidentifikasi Materi Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola Kecil II
(Tenismeja)
4. Mengidentifikasi Materi Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola Kecil III
(Bolakasti)
5. Mengidentifikasi Materi Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola Kecil III
(Rounders)
6. Menilai Pembelajaran Aktivitas Permainan dan Olahraga Bola kecil di Sekolah
Dasar
7. Memiliki kecakapan dalam memahami konsep dasar aspek-aspek pembelajaran
PJOK.
8. Menunjukkan kemandirian, kerjasama, dan integritas.

55
Kegiatan Pembelajaran 2

C. Uraian Materi

1. Aktivitas Permainan Bulutangkis Mini


Permainan bulutangkis merupakan gambaran aktivitas kecil peserta didik
bersosialisasi baik di sekolah maupun di masyarakat. Permainan bulutangkis dapat
dijadikan sebagai sarana menguatkan karakter kemandirian, sportifitas, integritas,
tanggung jawab, dan cinta Tanah Air. Bulutangkis tidak mungkin dimainkan tanpa
kehadiran lawan bermain sehingga mengajarkan lawan sebagai teman bermain,
setiap pasangan ganda memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda,
bahkan dimungkinkan untuk dapat menyelesaikan permasalahan antar pemain
dalam rangkai mencapai tujuan bersama.

Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga


permainan. Permainan bulutangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar
lapangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang
dan lebar tertentu. Lapangan bulutangkis dibagi menjadi dua sama besar dan
dipisahkan oleh net yang tergantung di tiang net yang ditanam di pinggir lapangan.
Alat yang dipergunakan adalah sebuah raket sebagai alat pemukul serta “shutlecock”
sebagai bola yang dipukul.

Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau service, yang memukul bola
dari petak service kanan ke petak service kanan lawan, sehingga jalan bola
menyilang. Permainan bulutangkis ini biasanya dimainkan oleh: (1) Seorang pria
melawan seorang pria (tunggal putra), (2) Seorang wanita melawan seorang wanita
(tunggal putri), (3) Sepasang pria melawan sepasang pria (ganda putera), (4)
Sepasang wanita melawan sepasang wanita (ganda puteri), dan (5) Sepasang pria/
wanita melawan sepasang pria/wanita (ganda campuran).

Untuk dapat berprestasi dengan baik dalam permainan bulutangkis unsur utama
yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang pemain bulutangkis adalah komponen
dasar. Dalam permainan bulutangkis kemampuan service mutlak dikuasai oleh
pemain. Salah melakukan service berarti fatal, sedangkan unggul dalam service
berarti membuka kemungkinan mendapatkan angka.

56
Tujuan pembelajaran memukul shuttlecock adalah untuk mengombinasikan
gerakan-gerakan memukul shuttlecock yang telah dipelajari. Gerakan memukul
shuttlecock dapat dilakukan dengan cara: berpasangan dan berkelompok.

Bentuk-bentuk pembelajaran memukul shuttlecock antara lain sebagai berikut.

a. Aktivitas pembelajaran 1 : Melempar forehand overhead, dan menangkap bola


berpasangan atau kelompok dan berhadapan, di tempat, bergerak mundur,
maju, menyamping, dilanjutkan dengan formasi berbanjar dengan menggunakan
teknik pukulan forehand, yang telah melakukan gerakan melempar dan
menangkap bola berpindah tempat.

Cara melakukan gerakan aktivitas pembelajaran 1 permainan bulutangkis


sebagai berikut.

Gambar 23. Aktivitas pembelajaran 1 memukul shuttlecock permainan


bulutangkis

b. Aktivitas pembelajaran 2 : Memukul bola menggunakan teknik forehand


overhead, dengan bola dilambung teman, dilakukan berpasangan atau kelompok,
di tempat, bergerak mundur, maju, menyamping, dilanjutkan dengan formasi
berbanjar dengan menggunakan teknik pukulan forehand, yang telah melakukan
gerakan melambung dan memukul bola berpindah tempat.

57
Kegiatan Pembelajaran 2

Cara melakukan gerakan aktivitas pembelajaran 2 permainan bulutangkis


sebagai berikut.

Gambar 24. Aktivitas pembelajaran 2 memukul shuttlecock permainan


bulutangkis

c. Aktivitas pembelajaran 3 : Memukul bola menggunakan forehand overhead,


dengan bola dipukul lambung teman, dilakukan berpasangan, kelompok,
bergerak maju, mundur, dan menyamping, bila dilakukan dalam formasi
berbanjar, yang telah melakukan gerak memukul dan melambung bola
berpindah tempat.

Cara melakukan gerakan aktivitas pembelajaran 3 permainan bulutangkis


sebagai berikut.

Gambar 25. Aktivitas pembelajaran 3 memukul shuttlecock permainan


bulutangkis

58
d. Aktivitas pembelajaran 4: Memukul bola menggunakan forehand dan backhand
overhead, dengan bola dipukul lambung teman, dilakukan berpasangan,
kelompok, bergerak ke kiri dan ke kanan, dan bergerak berpindah tempat.

Cara melakukan gerakan aktivitas pembelajaran 4 permainan bulutangkis


sebagai berikut.

Gambar 26. Aktivitas pembelajaran 4 memukul shuttlecock permainan


bulutangkis

e. Aktivitas pembelajaran bermain bulutangkis dengan peraturan yang


dimodifikasi, menggunakan teknik servis dan pukulan forehand, backhand,
bermain 3 lawan 3 pihak yang bolanya banyak mati dianggap kalah (dilakukan ±
8 – 10 menit).

Cara melakukan aktivitas bermain bulutangkis dengan menggunakan peraturan


yang dimodifikasi bermain 3 lawan 3 sebagai berikut.

Gambar 27. Aktivitas pembelajaran bermain 3 lawan 3 permainan


bulutangkis

59
Kegiatan Pembelajaran 2

2. Aktivitas Permainan Tenis Meja


Permainan tenismeja merupakan gambaran aktivitas kecil peserta didik
bersosialisasi baik di sekolah maupun di masyarakat. Permainan tenismeja dapat
dijadikan sebagai sarana menguatkan karakter kemandirian, sportifitas, integritas,
tanggung jawab, dan cinta Tanah Air. Tenismeja tidak mungkin dimainkan tanpa
kehadiran lawan bermain sehingga mengajarkan lawan sebagai teman bermain,
setiap pasangan ganda memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda,
bahkan dimungkinkan untuk dapat menyelesaikan permasalahan antar pemain
dalam rangkai mencapai tujuan bersama.

Tenis meja merupakan cabang olahraga yang dimainkan di dalam gedung (indoor
game) oleh dua pemain atau empat pemain. Cara memainkannya dengan
menggunakan raket yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid melewati
jaring yang tergantung di atas meja yang dikaitkan pada dua tiang jaring. Permainan
tenis meja atau lebih dikenal dengan istilah lain, yaitu “Ping Pong” adalah
merupakan suatu cabang olahraga yang unik dan bersifat rekreatif.

Pada dasarnya permainan tenis meja dapat dibagi menjadi empat, yaitu: (1) Prinsip
memegang bet (grip), (2) Prinsip siap sedia (stance), (3) Prinsip gerakan kaki
(footwork), dan (4) Prinsip pukulan (stroke). Tanpa penguasaan Gerak dasar
bermain tenis meja dengan baik, tidak mungkin dapat bermain tenis meja dengan
baik pula. Permainan tenis meja akan berhasil dengan baik apabila terampil
melakukan teknik bermain tenis meja.

Tujuan pembelajaran memukul bola adalah untuk mengombinasi-kan gerakan-


gerakan memukul bola yang telah dipelajari. Gerakan memukul bola dapat
dilakukan dengan cara: berpasangan dan berkelompok. Bentuk-bentuk
pembelajaran memukul bola antara lain sebagai berikut.

60
a. Aktivitas pembelajaran 1 : Melambung-lambungkan bola dengan pukulan
forehand di tempat, dilanjutkan sambil berjalan, maju-mundur dan bergerak
menyamping, secara perorangan, berpasangan atau kelompok.

Cara melakukan gerakan melambung-lambungkan bola dengan pukulan


forehand di tempat, dilanjutkan sambil berjalan, maju-mundur dan bergerak
menyamping, secara perorangan, berpasangan atau kelompok permainan tenis
meja sebagai berikut.

Gambar 28. Aktivitas pembelajaran 1 bentuk-bentuk pembelajaran


permainan tenis meja

b. Pembelajaran 2 : Melambung bola dan memukulnya ke arah meja menggunakan


pukulan forehand, di tempat, dan bergerak ke kanan-kiri, dilakukan secara
berpasangan dan bergantian.

Cara melakukan gerakan melambung bola dan memukulnya ke arah meja


menggunakan teknik pukulan forehand, di tempat, dan bergerak ke kanan-kiri,
dilakukan secara berpasangan dan bergantian permainan tenis meja sebagai
berikut.

61
Kegiatan Pembelajaran 2

Gambar 29. Aktivitas pembelajaran 2 bentuk-bentuk pembelajaran


permainan tenis meja

c. Pembelajaran 3 : Memukul bola yang dilambungkan teman dari depan dengan


pukulan forehand dalam posisi di tempat, dan bergerak ke kanan-kiri, dilakukan
secara berpasangan dan bergantian.

Cara melakukan gerakan memukul bola yang dilambungkan teman dari depan
dengan pukulan forehand dalam posisi di tempat, dan bergerak ke kanan-kiri,
dilakukan secara berpasangan dan bergantian permainan tenis meja sebagai
berikut.

Gambar 30. Aktivitas pembelajaran 3 bentuk-bentuk pembelajaran


permainan tenis meja

62
d. Aktivitas Pembelajaran 1 : Bermain 1 lawan 1 dilanjutkan 2 lawan 1
menggunakan pukulan backhand. Pihak yang bolanya banyak mati diangap
kalah. Lakukan pembelajaran ini ± 4 – 5 menit secara bergantian.

Cara melakukan aktivitas bermain tenis meja dengan menggunakan peraturan


yang dimodifikasi bermain 1 lawan 1 dilanjutkan 2 lawan 1 menggunakan
pukulan backhand sebagai berikut.

Gambar 31. Aktivitas pembelajaran 1 permainan tenis meja

e. Aktivitas Pembelajaran 2 : Bermain 1 lawan 1 dilanjutkan 2 lawan 1


menggunakan pukulan backhand. Pihak yang bolanya banyak mati
dianggap kalah. Lakukan pembelajaran ini ± 4 – 5 menit secara bergantian.

Cara melakukan aktivitas bermain tenis meja dengan menggunakan peraturan


yang dimodifikasi bermain 1 lawan 1 dilanjutkan 2 lawan 1 menggunakan
pukulan backhand sebagai berikut.

63
Kegiatan Pembelajaran 2

Gambar 32. Aktivitas pembelajaran 2 permainan tenis meja

3. Aktivitas Permainan Kasti


Permainan bolakasti merupakan gambaran aktivitas kecil peserta didik
bersosialisasi baik di sekolah maupun di masyarakat. Permainan bolakasti dapat
dijadikan sebagai sarana menguatkan karakter kerjasama, sportifitas, integritas,
tanggung jawab, dan cinta Tanah Air. Bolakasti tidak mungkin dimainkan tanpa
kerja sama antar pemain, bolakasti mengajarkan lawan sebagai teman bermain,
setiap anggota tim memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda, bahkan
dimungkinkan untuk dapat menyelesaikan permasalahan antar pemain dalam
rangkai mencapai tujuan bersama.

Permainan kasti merupakan olahraga permainan beregu yang dimainkan oleh dua
regu. Masing-masing regu terdiri dari 12 orang pemain. Permainan ini dimainkan di
lapangan berbentuk empat persegi panjang yang dibatasi oleh garis batas dengan
lebar 5 cm atau menggunakan tali tambang. Sebagai alat permainan menggunakan
bola kasti dan kayu pemukul.

Unsur gerak dasar permainan, yaitu melambungkan bola, menangkap bola,


melempar bola, berlari, taktik dan strategi, dan peraturan permainan.

Tujuan pembelajaran melempar, memukul dan menangkap bola adalah untuk


mengkombinasikan gerakan-gerakan melempar, memuku dan menangkap bola yang
telah dipelajari. Setelah melakukan gerakan melempar, memukul dan menangkap
bola, coba rasakan gerakan melempar, memukul dan menangkap bola yang mana

64
mudah dan sulit dilakukan. Mengapa gerakan tersebut mudah dan sulit dilakukan?
Temukan permasalahan tersebut, kemudian lakukan kembali gerakan-gerakan
tersebut.

Gerakan melempar, memuku dan menangkap bola dapat dilakukan dengan cara:
berpasangan dan berkelompok. Dalam melakukan gerakan melempar, memuku dan
menangkap bola, peserta didik diharapkan dapat menunjukkan nilai-nilai sikap
seperti: sportivitas, kerja sama, tanggung jawab, dan disiplin.

Bentuk-bentuk pembelajaran melempar, memukul dan menangkap bola tersebut


adalah sebagai berikut.

a. Aktivitas Pembelajaran Bermain dengan Gerakan Bola Lambung

Cara bermain kasti dengan teknik gerakan bola lambung sebagai berikut.

1) Permainan dilakukan 2 regu masing-masing regu 7-10 orang (a-b).

2) Bila regu a melakukan lambungan, maka regu b melakukan jaga.

3) Bola dilambungkan regu a yang tidak tertangkap oleh penjaga regu b, maka
anggota regu yang melakukan lambungan berhak lari ke base i, ii, iii atau iv.
Bila lambungan tertangkap regu b, yang melakukan lambungan mati
(dianggap gugur ke luar) dan seterusnya.

4) Lambungan bola yang tertangkap skor satu untuk regu yang menangkap
bola.

5) Lambungan bola yang tidak tertangkap skor satu untuk regu pelambung.

65
Kegiatan Pembelajaran 2

Gambar 33. Aktivitas pembelajaran bermain dengan bola


dilambungkan

b. Aktivitas Pembelajaran Bermain dengan Gerakan Bola Dipukul dan


dilambungkan dari Arah Samping/Depan

Cara bermain kasti dengan gerakan bola dipukul dan dilambungkan dari arah
samping/depan sebagai berikut.

1) Bola yang digunakan bola yang lunak/lembut, agar tidak memantul terlalu
jauh.
2) Ketentuan permainan yang lainnya sama dengan pembelajaran bermain
pertama.

Gambar 34. Aktivitas pembelajaran bermain dengan bola dipukul dan dilambungkan dari
arah samping/depan

c. Aktivitas Pembelajaran Memukul Bola dan Lari

66
Cara bermain kasti dengan gerakan memukul bola dan berlari sebagai berikut.

1) Setelah melakukan pukulan terhadap bola dengan baik dan benar, maka
pemain harus berlari menuju tiang hinggap pertama.
2) Begitu pula pelari yang ada di tiang hinggap yang lebih dahulu dapat berlari
ke tiang hinggap berikutnya. berlari harus dilakukan secepat mungkin agar
tidak dimatikan oleh penjaga.

Gambar 35. Aktivitas pembelajaran memukul bola dan berlari

4. Aktivitas Permainan Rounders


Permainan rounders merupakan gambaran aktivitas kecil peserta didik
bersosialisasi baik di sekolah maupun di masyarakat. Permainan rounders dapat
dijadikan sebagai sarana menguatkan karakter kerjasama, sportifitas, integritas,
tanggung jawab, dan cinta Tanah Air. rounders tidak mungkin dimainkan tanpa
kerja sama antar pemain, rounders mengajarkan lawan sebagai teman bermain,
setiap anggota tim memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda, bahkan
dimungkinkan untuk dapat menyelesaikan permasalahan antar pemain dalam
rangkai mencapai tujuan bersama.

Rounders adalah cabang olahraga yang hampir sama dengan base ball dan softball.
Disini pemain setelah memukul bola berlari mengelilingi lapangan dengan ditandai
dengan tiang sebagai “Rounders”. Regu yang dapat mengelilingi lapangan lebih

67
Kegiatan Pembelajaran 2

banyak keluar sebagai pemenang. Olahraga ini berasal dari Inggris bersamaan
dengan base ball dan softball.

a. Aktivitas Pembelajaran Teknik Gerakan Melempar Bola

Kecakapan melempar merupakan faktor yang penting dalam permainan


rounders, yaitu pada waktu regunya menjaga regu lapangan. Apabila setiap
anggota regu itu dapat melempar dengan kecepatan yang cukup besar dan
ketepatan yang baik, maka regu tersebut akan menjadi regu yang kuat dalam
pertahanan. Gerak dasar melempar bola adalah sebagai berikut:

1) Aktivitas pembelajaran teknik gerakan melempar bola melambung


(parabola)

a) Bola dipegang pada pangkal ruas jari tangan, di antara jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis.
b) Ketiganya saling memegang, sedangkan jari kelingking dan ibu jari
mengontrol bola agar tidak terjatuh.
c) Ketika melempar, biasanya menggunakan tangan kanan dengan kaki kiri
berada di depan.
d) Setelah bola lepas dari tangan, maka kaki kanan mengikuti atau
melangkah ke depan.
e) Pandangan mata menuju ke arah sasaran lemparan.

Gambar 36. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan melempar bola


melambung

68
2) Aktivitas pembelajaran teknik gerakan melempar bola mendatar

a) Lemparan umumnya dilaku-kan dengan tangan kanan.


b) Posisi badan tidak terlalu condong ke belakang.
c) Pada saat melempar mendatar gerakan lengan diayun dari belakang ke
depan dan tidak melebihi kepala.
d) Lintasan bola ke arah dada sasaran yang dituju, sehingga bola muda
ditangkap.

Gambar 37. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan melempar bola mendatar

3) Aktivitas pembelajaran teknik gerakan melempar bola menyusur tanah

a) Bola dilemparkan menyusur tanah, posisi kaki ditekuk dan badan


condong ke depan.
b) Lengan pelempar memegang bola, kemudian tarik tangan ke belakang.
c) Ayunkan tangan ke depan mengarah ke bawah dan lemparkan bola.

Gambar 38. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan melempar bola menyusur tanah

69
Kegiatan Pembelajaran 2

4) Aktivitas pembelajaran teknik gerakan melempar bola bagi pelambung


(Pitcher)

Pitcher adalah pemain yang pertama dapat mematikan lawan. Lemparannya


yang keras dan cepat akan menyulitkan bagi pemukul, sehingga ia dengan
mudah dapat mematikan regu pemukul.

a) Berdiri tegak, kaki kanan berada di depan.


b) Bola dipegang dengan tangan kanan di depan paha kaki kanan.
c) Condongkan badan ke depan.
d) Putar lengan tangan kanan yang memegang bola 360°.
e) Bersamaan dengan itu langkahkan kaki kiri ke depan dan lepaskan bola
saat bola berada di samping paha kaki kanan yang disertai lecutan
pergelangan tangan.

Gambar 39. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan melempar bola untuk pelambung
(pitcher)

70
b. Aktivitas Pembelajaran Teknik Gerakan Menangkap Bola

Kecakapan menangkap bola menentukan pula keberhasilan dari regunya, karena


hal ini merupakan salah satu unsur yang penting dalam pertahanan. Dilihat dari
sudut datangnya bola, maka menangkap bola dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut.

1) Aktivitas pembelajaran teknik gerakan menangkap bola melambung

a) sikap badan dan posisi tangan tergantung dengan datangnya bola.


b) menangkap bola dapat dilakukan dengan cara membentuk kantong.
c) pada saat bola masuk ke dalam kantong, jari-jari segera dikatubkan dan
cepat ditarik ke arah badan.

Gambar 40. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan menangkap bola


melambung

2) Aktivitas pembelajaran teknik gerakan menangkap bola mendatar

a) Bila bola datang mendatar dan tepat di depan badan, maka bola dapat
ditangkap seperti menangkap bola yang datangnya melambung.
b) Bila bola datang mendatar di samping kanan atau kiri badan, maka cara
menangkapnya dengan menjulurkan lengan ke samping kanan atau kiri
badan.
c) Bila sudah mahir, maka dapat dilakukan dengan satu tangan.

71
Kegiatan Pembelajaran 2

Gambar 41. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan menangkap bola datar

3) Aktivitas pembelajaran teknik gerakan menangkap bola menyusur tanah

a) Dengan sikap membungkuk, kedua lutut ditekuk, dan kedua lengan lurus
ke bawah.

b) Dengan sikap duduk berlutut, kemudian menangkap bola.

Gambar 42. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan menangkap bola


menyusur tanah

c. Aktivitas Pembelajaran Teknik Gerakan Memukul Bola

Kecakapan memukul dalam permainan rounders merupakan unsur yang penting


untuk mendapatkan nilai. Oleh karena itu teknik memukul hendaklah mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh. Untuk dapat menjadi seorang pemukul yang
baik haruslah dipelajari teknik memukul secara keseluruhan, yaitu mulai dari
cara memegang kayu pemukul sampai akhir ayunan.

72
Pembelajaran teknik gerak dasar memukul bola rounders adalah sebagai berikut:

1) Pegang alat pemukul di bagian yang lebih kecil dengan kedua tangan.

2) Tangan kanan berada di atas tangan kiri.

3) Kemudian berdiri menyamping, sehingga pitcher/ pelambung berada di


samping kiri pemukul.

4) Kedua kaki dibuka selebar badan.

5) Letakkan alat pemukul di atas bahu sebelah kanan dengan menekuk kedua siku
tangan.

6) Pandangan diarahkan ke arah pitcher/ pelambung.

7) Ayunkan pemukul mendatar dengan meluruskan kedua siku tangan disertai


lecutan pergelangan kedua tangan saat bola dalam jangkauan pukulan.

8) Pada saat memukul diusahakan sambil melangkahkan kaki kiri ke arah kiri agar
pukulan lebih keras.

Gambar 43. Aktivitas pembelajaran teknik gerakan memukul bola

d. Aktivitas Bermain Rounders dengan Menggunakan Peraturan Dimodifikasi

1) Setiap regu dibagi dua kelompok sama banyak antara laki-laki dan
perempuan.

2) Regu penyerang (giliran memukul bola) berusaha mendapatkan angka


sebanyak-banyaknya dari hasil pukulan bola dan lari menuju tiang hinggap.

73
Kegiatan Pembelajaran 2

3) Regu bertahan (giliran penjaga) berusaha mematikan lawan dengan cara


melempar bola ke base (tempat hinggap).

4) Waktu bermain 15 – 20 menit.

5) Regu yang paling banyak mengumpulkan angka dinyatakan sebagai


pemenang.

Gambar 44. Aktivitas bermain rounders menggunakan peraturan dimodifikasi

5. Penilaian Pembelajaran Aktivitas Permainan Bola Kecil


Untuk dapat menyusun instrumen penilaian pembelajaran aktivitas pengembangan
kebugaran jasmani, Saudara dapat membaca modul pedagogik Kelompok
Kompetensi B, C, D, E, F, dan J, serta sumber lain yang relevan.

a. Penyusunan kisi-kisi dan soal pilihan ganda

74
KISI-KISI PENULISAN SOAL
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Kompetensi Bentuk
No. Kelas Indikator Materi
Dasar Soal
1. 3.2 V 3.3.1 Menyebut jenis-jenis  Jenis Gerak Pilihan
Memahami gerak dasar dalam berbagai Dasar dalam Ganda
kombinasi gerak permainan bola kecil Permainan
dasar lokomotor, sederhana dan atau Bulutangkis
non-lokomotor, tradisional (cth. Bulutangkis)
dan manipulatif 3.3.2 Menjelaskan berbagai  Kegunaan Pilihan
sesuai dengan kegunaan gerak dasar dalam Gerak Dasar Ganda
konsep tubuh, berbagai permainan bola kecil dalam
ruang, usaha, sederhana dan atau Permainan
dan tradisional (cth. Bulutangkis) Bulutangkis
keterhubungan 3.3.3 Menjelaskan cara  Cara Uraian
dalam berbagai melakukan gerak dasar dalam Melakukan
permainan bola berbagai permainan bola kecil Servis dalam
kecil sederhana sederhana dan atau Permainan
dan atau tradisional (cth. Bulutangkis) Bulutangkis
tradisional*  Cara
Melakukan
Smes dalam
Permainan
Bulutangkis
 Cara
Melakukan
Lob dalam
Permainan
Bulutangkis
4.2 4.2.1 Memeragakan servis  Servis dalam Uji Praktik
Mempraktikkan dalam permainan bulutangkis Permainan
kombinasi gerak Bulutangkis
dasar lokomotor, 4.2.2 Memeragakan smes  Smes dalam Uji Praktik
non-lokomotor, dalam permainan bulutangkis Permainan
dan manipulatif Bulutangkis
sesuai dengan 4.2.3 Memeragakan pukulan  Pukulan Lob Uji Praktik
konsep tubuh, lob dalam permainan dalam
ruang, usaha, bulutangkis Permainan
dan Bulutangkis
keterhubungan 4.2.4 Menerapkan gerak dasar  Penerapan Uji Praktik
dalam berbagai Bulutangkis dalam permainan Gerak dasar
permainan bola sederhana Bulutangkis
kecil sederhana dalam
dan atau Permainan
tradisional* Sederhana

75
Kegiatan Pembelajaran 2

KARTU SOAL PILIHAN GANDA


Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Jaya Bangsaku Nama Penyusun : Salman Al Saud
Kls/Smt : V/ I
Mata Pelajaran : PJOK
Kompetensi Dasar Buku Sumber : Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas V, Kemdikbud, 2016
3.1 Memahami
kombinasi gerak SOAL:
dasar lokomotor,
non-lokomotor, dan Berikut adalah kegunaan gerak lob pada permainan bulutangkis,
yaitu....
manipulatif sesuai
A. membuka penyerangan dalam permainan bulutangkis
dengan konsep B. mencegah lawan agar tidak melakukan serangan smes
tubuh, ruang, C. meletakkan shuttlecock ke daerah belakang lawan agar sulit
usaha, dan dijangkau
keterhubungan D. memukul shuttlecock secara menukik agar lawan kehilangan
dalam berbagai langkah
permainan bola
kecil sederhana dan
atau tradisional*

Indikator

Menjelaskan KUNCI JAWABAN:


berbagai kegunaan
gerak dasar dalam C. meletakkan shuttlecock ke daerah belakang lawan agar sulit
berbagai dijangkau
permainan bola
kecil sederhana dan
atau tradisional
(cth. bulutangkis)

Materi

Pukulan Lob dalam


Permainan
Bulutangkis

N0 SOAL

76
b. Penyusunan kisi-kisi dan soal uraian

Dari kisi-kisi yang sama dapat dikembangkan soal berbentuk uraian sebagai
berikut

KARTU SOAL URAIAN


Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Jaya Bangsaku Nama Penyusun : Salman Al Saud
Kls/Smt : V/ I
Mata Pelajaran : PJOK

Kompetensi Dasar Buku Sumber : Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Memahami kombinasi gerak Kesehatan Kelas V, Kemdikbud, 2016
dasar lokomotor, non-
lokomotor, dan manipulatif SOAL:
sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha, dan Jelaskan cara melakukan pukulan lob dalam permainan
keterhubungan dalam berbagai
bulutangkis!
permainan bola kecil sederhana
dan atau tradisional*
Indikator
Menjelaskan cara melakukan
KUNCI JAWABAN:
gerak dasar dalam berbagai
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
permainan bola kecil sederhana
dan atau tradisional (cth.
Bulutangkis)
Skor 4, jika urutan benar dan lengkap
Materi Skor 3, jika urutan benar tetapi kurang lengkap
Cara Mengumpan dalam Nilai2, jika sebagian urutan tidak benar dan kurang lengkap
Permainan Bulutangkis Skor 1, jika hanya sebagian urutan yang benar dan tidak
N0 SOAL lengkap
6

c. Penyusunan Kisi-kisi dan Soal Uji Keterampilan

Instrumen uji keterampilan dapat disusun dan digunakan dengan baik jika
penyusunannya didasarkan pada kategori gerak yang akan diujikan. Berikut
adalah kategori gerak yang didasarkan pada kriteria pengaruh lingkungan, akhir
suatu gerak, serta jenis otot yang digunakan.

77
Kegiatan Pembelajaran 2

Tabel 3. Kategori Gerak

Berdasar Pengaruh Berdasarkan Akhir Gerakan Berdasar Penggunaan


Lingkungan Otot
Keterampil Keterampil Terputus Rangkaian Berulang Keterampila Keterampil
an Terbuka an (Descret) (Serial) (Continum) n dengan an dengan
(Open Loop Tertutup Otot Halus Otot Kasar
Skill) (Close (Gross
Loop Skill) Motor Skill)
Passing Shooting Roll depan Lay up Renang Melentikkan Menendang
dalam pada shoot pada jari tangan bola
permainan permainan permainan pada senam
sepakbola bolabasket bola basket irama

1) Kisi-kisi Uji Keterampilan Proses dan Hasil Gerak

No Kompetensi Dasar Indikator Uraian Gerak Pen-skoran


1. Mempraktikkan Uji Keterampilan Proses Gerak (gerak diskrit/tertutup)
kombinasi gerak
a. Melakukan 1. Kedua kaki dibuka Skor 4, jika seluruh uraian
dasar lokomotor,
posisi dan selebar satu setengah gerak dilakukan dengan
non-lokomotor, dan
sikap awal bahu benar
manipulatif sesuai
pukulan lob
dengan konsep 2. Badan tegak menghadap Skor 3, jika tiga uraian gerak
pada
tubuh, ruang, usaha, ke depan, berat badan dilakukan dengan benar
permainan
dan keterhubungan antara kedua kaki
bulutangkis Skor 2, jika hanya dua uraian
dalam berbagai
3. Kedua lengan dan tangan gerak dilakukan dengan
permainan bola
rileks di samping badan benar
kecil sederhana dan
atau tradisional* dengan salah satu tangan
Skor 1, jika hanya satu
memegang raket
(contoh pukulan lob uraian gerak dilakukan
dalam permainan 4. Pandangan mata ke arah dengan benar
bulutangkis) datangnya shuttlecock
b. Melakukan 1. Kaki dilangkahkan ke Skor 4, jika seluruh uraian
gerakan arah datangnya gerak dilakukan dengan
pukulan lob shuttlecock. Kaki depan benar
pada lurus dan kaki belakang
Skor 3, jika tiga uraian gerak
permainan sedikit ditekuk. Ketika
dilakukan dengan benar
bulutangkis melakukan pukulan kaki
depan ditekuk dan kaki Skor 2, jika hanya dua uraian
belakng diluruskan gerak dilakukan dengan
bersamaan dengan benar
ayunan raket, kemudian
Skor 1, jika hanya satu
dilangkahkan ke depan.
uraian gerak dilakukan
2. Badan sedikit condong dengan benar
ke belakang dan agak
menyamping, kemudian
dilanjutkan memutar
pinggang bersamaan
dengan terayunnya raket
ke arah shuttlecock.

78
No Kompetensi Dasar Indikator Uraian Gerak Pen-skoran
3. Salah satu lengan (sisi
yang sama dengan kaki
tumpu) dijulurkan ke
arah datangnya
shuttlecock, lengan yang
memegang raket
diayunkan secara cepat
dan lurus menghadap ke
atas depan (45 derajat)
sehingga arah
shuttlecock membentuk
gerak parabola.
4. Pandangan mata ke arah
lepasnya bola
c. Melakukan 1. Kedua kaki dikembalikan Skor 4, jika seluruh uraian
posisi dan terbuka selebar satu gerak dilakukan dengan
sikap akhir setengah bahu benar
pukulan lob
2. Badan kembali tegak, Skor 3, jika tiga uraian gerak
pada
dan berat badan berada dilakukan dengan benar
permainan
di antara kedua kaki
bulutangkis Skor 2, jika hanya dua uraian
3. Kedua lengan dan tangan gerak dilakukan dengan
kembali rileks di benar
samping badan
Skor 1, jika hanya satu
4. Pandangan mata ke arah uraian gerak dilakukan
lepasnya bola dengan benar
2. Mempraktikkan Uji Keterampilan Produk Gerak Secara Terpisah (gerak tertutup)
kombinasi gerak
dasar lokomotor, Melakukan Peserta didik berdiri
non-lokomotor, dan pukulan lob menghadap dinding dengan Perolehan Lob
manipulatif sesuai dalam penanda persegi panjang Skor
dengan konsep permainan setinggi 3 meter dari lantai,
Putera Puteri
tubuh, ruang, usaha, bulutangkis. panjang 2 meter dan tinggi 1
dan keterhubungan meter. Jarak antar peserta
didik dan dinding 7,5 meter 10 9 100
dalam berbagai
permainan bola dan diberi tanda garis sejajar
kecil sederhana dan dengan dinding. 8-9 kali 7-8 90
atau tradisional* Peserta didik melakukan
(contoh pukulan lob pukulan lob, dengan
6-7 kali 5-6 80
dalam permainan ketentuan:
bulutangkis) 4-5 kali 3-4 70
a. Shuttlecock dilemparkan
melambung ke arah
<3 kali <2 60
peserta didik secara
berturut-turut sebanyak
10 kali.
b. Peserta didik memukul
shuttlecock dengan cara
yang benar ke arah kotak
persegi panjang.

79
Kegiatan Pembelajaran 2

No Kompetensi Dasar Indikator Uraian Gerak Pen-skoran


c. Ketika melakukan pukulan
lob peserta didik tidak
melewati garis pembatas.
d. Shuttlecok yang mengenai
daerah yang dibatasi
persegi panjang pada
dinding dihitung sebagai
skor.
3. Mempraktikkan Uji Keterampilan Produk Gerak Secara Terapan di Dalam Permainan (gerak
kombinasi gerak terbuka)
dasar lokomotor,
Menerapkan Peserta didik dibagi menjadi  Jumlah kesempatan
non-lokomotor, dan
gerak dasar pasangan-pasangan. melakukan pukulan lob
manipulatif sesuai
pukulan lob dicatat.
dengan konsep Peserta didik melakukan
dalam
tubuh, ruang, usaha, permainan bulutangkis yang  Jumlah pukulan lob yang
permainan
dan keterhubungan dimodifikasi dengan dilakukan dengan benar
bulutangkis.
dalam berbagai ketentuan: dicatat.
permainan bola
kecil sederhana dan a. Permainan berlangsung  Persentasi dari jumlah
selama 1 babak dengan pukulan lob yang benar
atau tradisional*
(contoh pukulan lob skor maksimum 10. dibanding kesempatan
yang didapat merupakan
dalam permainan b. Tim yang lebih dulu
skor akhir penerapan
bulutangkis) mencapai skor 10 dengan
gerak dasar pukulan lob
aturan yang benar
dalam permainan
dinyatakan sebagai
bulutangkis.
pemenang.
c. Skor Akhir (menang &
kalah) tidak dijadikan
dasar untuk penilaian.
d. Setiap peserta didik
melakukan pukulan lob
dalam permainan
bulutangkis dengan benar
dicatat dan diberi skor 1.

80
2) Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak

a) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta


didik satu lembar penilaian)

Nama :____________________________ Kelas: __________


Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Posisi dan Sikap Awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap Akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

b) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik

Posisi/ Sikap Pelaksanaan Posisi/ Sikap


Nama Peserta Awal Gerak Akhir Skor
No
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Abdussalam

2. Imammuddin

3. Xaverius
Suherman

… …………………… … … … … … … … … … … … … ….

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

81
Kegiatan Pembelajaran 2

3) Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak Secara Terpisah

a) Contoh lembar penilaian produk gerak secara terpisah untuk


perorangan

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Hasil Sepuluh Kali Pukulan
Keterampilan Jumlah Mengenai Sasaran Skor (lihat kisi-kisi)

b) Contoh lembar penilaian produk gerak secara terpisah untuk seluruh


peserta didik

Nama Peserta
Hasil Sepuluh Kali Pukulan Skor
No Jumlah Mengenai Akhir
Didik Sasaran
Skor (lihat kisi-kisi)

1. Abdussalam

2. Imammuddin

3. Xaverius
Suherman

… ……………… .... ... ...

4) Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Gerak Dasar dalam


Permainan yang Dimodifikasi

a) Contoh lembar penilaian penerapan gerak dasar dalam permainan yang


dimodifikasi (perorangan)

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Gerak dasar dilakukan
Kesempatan didapat
Keterampilan dengan benar
Diisi dengan tally Diisi dengan tally
Persentasi Gerakan Benar/ Kesempatan
GB /K X 100% = .......

82
b) Contoh lembar penilaian penerapan gerak dasar dalam permainan yang
dimodifikasi (perorangan)

Hasil Uji Keterampilan Persentas


i
Nama Peserta Gerak dasar
No Kesempatan yang GB /K X
Didik dilakukan dengan
Didapat 100% =
benar
.......
1. Abdussalam

2. Imammuddin

3. Xaverius
Suherman

… ……………… .... ... ...

5) Pengolahan Nilai Uji Keterampilan

Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:

a) Skor Keterampilan Proses Gerak Peserta Didik: 80

b) Skor Keterampilan Produk Gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/ terbuka/ diskrit/ kontinum, dan
lain-lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90

Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan


tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan
proses gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor
akhir keterampilan gerak adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan


90 X 30% = 27 sama dengan 83

83
Kegiatan Pembelajaran 2

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Peserta
a. Saudara dipersilahkan menyimak penjelasan tujuan dan skenario
pembelajaran dari Fasilitator.
b. Salinlah berkas (file) lembar kerja/work sheet (LK) tentang analisis materi
ajar aktivitas permainan bolabesar yang disediakan oleh Fasilitator/atau
yang tersedia pada modul ini!
c. Kerjakanlah LK tersebut sesuai dengan langkah kerja yang disarankan!
d. Lakukan pemaparan hasil kerja Saudara di depan kelas, diskusikan, dan
lakukan perbaikan sesuai dengan hasil diskusi dan saran dari Fasilitator jika
Saudara mengikuti diklat model tatap muka penuh. Jika Saudara mengikuti
diklat model in-on-in, kerjakan ketika pelaksanaan On, kemudian paparkan
pada saat In-2 berlangsung!
e. Berikanlah saran kepada peserta lain yang memberikan pemaparan!
f. Saudara akan dinilai oleh Fasilitator selama proses dan di akhir
pembelajaran (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-1). Jika Saudara
mengikuti diklat model tatap muka in-on-in, hasil pekerjaan Saudara akan
dinilai pada saat pemaparan pada In-2.
g. Saudara dipersilahkan menyimak penguatan yang disampaikan oleh
Fasilitator (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-2).

2. Lembar Kerja
Berikut adalah lembar kerja 05 (LK-05) yang harus Saudara selesaikan pada
pembelajaran lanjutan jika pelatihan dilakukan dengan model tatap muka penuh
atau On jika pelatihan dilakukan dengan pola in – on – in. Saudara diminta untuk
bekerja secara perorangan, sehingga tumbuh nilai kemandirian, integritas, serta
bertanggung jawab atas pekerjaaan yang harus diselesaikan.

84
LK-05
Analisis Materi Pembelajaran Aktivitas Permainan Bola Kecil
Bulutangkis/ Tenismeja/ Bolakasti/ Rounders
1. Bekerjalah secara perorangan!
2. Pilihlah salah satu materi pada lingkup aktivitas permainan bola kecil bulutangkis/
tenismeja/ bolakasti/ rounders!
3. Sediakanlah Kompetensi Dasar (KD) setiap kelas! serta pelajari bahan bacaan dan buku
sumber sesuai materi!
4. Pilihlah KD aktivitas permainan bola kecil dari kelas 1 sampai dengan 6, kemudian
lakukan analisis materi tersebut!
5. Tuliskanlah hasil analisis yang Saudara lakukan pada format berikut!

Aktivitas Permainan Bola Kecil


Bulutangkis/ Tenismeja/ Bolakasti/ Rounders
Indikator Pencapaian Materi Pembelajaran
KD
Kompetensi (Terperinci)
KD Bola kecil kelas 1
KD 3.2 ... ... ...
KD 4.2 ...
KD Bola kecil kelas 2
KD 3.2 ... ... ...
KD 4.2 ...
KD Bola kecil kelas 3
KD 3.2 ... ... ...
KD 4.2 ...
KD Bola kecil kelas 4
KD 3.1 ... ... ...
KD 4.1 ...
KD Bola kecil kelas 5
KD 3.1 ... ... ...
KD 4.1 ...
KD Bola kecil kelas 6
KD 3.1 ... ... ...
KD 4.1 ...

6. Cocokkanlah hasil kerja kelompok Saudara dengan dokumen yang tersedia, dan lakukan
perbaikan jika terjadi ketidaksesuaian!

Refleksi:
Tuliskanlah makna pembelajaran yang telah Saudara lakukan (nilai utama karakter yang
terinternalisasi), dan apa rencana Saudara jika diminta untuk menganalisis materi ajar?
...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

85
Kegiatan Pembelajaran 2

E. Latihan / Kasus / Tugas

Permainan Bulutangkis
Uraian Singkat

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat.

1. Jelaskan cara memegang raket permainan bulutangkis.


2. Jelaskan cara melakukan latihan gerakan pergelangan tangan.
3. Jelaskan cara menempatkan badan dengan posisi shuttlecock.
4. Sebutkan macam-macam bentuk servis dalam permainan bulutangkis.
5. Jelaskan cara melakukan gerakan servis permainan bulutangkis.
6. Jelaskan cara melakukan pukulan lob dalam permainan bulutangkis.
7. Jelaskan cara melakukan pukulan dropshot permainan bulutangkis.
8. Jelaskan cara melakukan pukulan smash dalam permainan bulutangkis.
9. Jelaskan cara melakukan pukulan drive/pukulan mendatar dalam permainan
bulutangkis.
10. Jelaskan cara melakukan pukulan net dalam permainan bulutangkis.

Pilihan Berganda

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang merupakan jawaban paling
benar.

1. Cara-cara melakukan pada permainan bulutangkis dengan tujuan


menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan disebut . . . .

A. strategi permainan
B. teknik penempatan bola
C. teknik pukulan
D. akurasi pukulan

86
2. Pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lain
secara diagonal dan bertujuan sebagai pembuka permainan dan merupakan
suatu pukulan yang penting dalam permainan bulutangkis disebut . . . .

A. pukulan drive
B. pukulan servis
C. pukulan smash
D. pukulan net

3. Pukulan dalam permainan bulutangkis yang dilakukan dengan tujuan untuk


menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis
lapangan adalah . . . .

A. pukulan drive
B. pukulan servis
C. pukulan smash
D. pukulan lob

4. Pukulan yang dilakukan dengan cara menyeberangkan shuttlecock ke daerah


lawan dengan menjatuhkan shuttlecock sedekat mungkin dengan net disebut . . . .

A. pukulan drive
B. pukulan servis
C. pukulan dropshot
D. pukulan lob

5. Suatu gerakan ayunan tangan yang cepat, mendadak dan menghasilkan pukulan
yang keras serta menerjurkan shuttlecock secara curam merupakan gerakan
pukulan . . . .

A. pukulan drive
B. pukulan smash
C. pukulan dropshot
D. pukulan lob

87
Kegiatan Pembelajaran 2

Studi Kasus

1. Dalam permainan bulutangkis sedang berlangsung, kedudukan angka 8 – 6 pada


set ketiga. Tiba-tiba salah seorang pemain melakukan protes atas keputusan
wasit yang kontroversial (bola masuk dinyatakan keluar oleh hakim garis).
Apabila wasit tidak mau merubah keputusannya, pemain tersebut tidak mau
melanjutkan pertandingan. Atas peristiwa tersebut, apa tindakan wasit. Berilah
penjelasan, sesuai dengan peraturan yang berlaku pada permainan bulutangkis.

2. Dalam permainan bulutangkis sedang berlangsung, salah seorang pemain tidak


menerima keputusan hakim garis (bola masuk diputuskan keluar). Pemain
tersebut memohon kepada wasit agar hakim garis diganti, akan tetapi wasit
tidak mau mengganti hakim garis tersebut. Akibatnya dari keputusan tersebut,
pemain itu tidak mau lagi melanjutkan pertandingan. Atas peristiwa tersebut,
apa tindakan wasit. Berilah penjelasan, sesuai dengan peraturan yang berlaku
pada permainan bulutangkis.

Permainan Tenis Meja


Uraian Singkat

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat.

1. Sebutkan teknik-teknik pukulan dalam permainan tenis meja.


2. Jelaskan cara memegang bat permainan tenis meja.
3. Jelaskan perbedaan antara shakehand grip dan penholder grip tenis meja.
4. Jelaskan sikap siap sedia (stance) permainan tenis meja.
5. Jelaskan teknik gerakan kaki (footwork) permainan tenis meja.
6. Jelaskan cara melakukan pukulan drive dalam permainan tenis meja.
7. Jelaskan cara melakukan pukulan push dalam permainan tenis meja.
8. Jelaskan cara melakukan pukulan servis dalam permainan tenis meja.
9. Jelaskan perbedaan antara pukulan drive dengan pukulan chop.
10. Jelaskan cara bermain tenis meja.

88
Pilihan Berganda

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang merupakan jawaban paling
benar.

1. Teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak
dinamakan . . . .

A. pukulan block
B. pukulan chop
C. pukulan drive
D. pukulan push

2. Teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet terbuka
dinamakan . . . .

A. pukulan chop
B. pukulan service
C. pukulan drive
D. pukulan push

3. Teknik memukul bola dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap
bet tertutup dinamakan . . . .

A. pukulan chop
B. pukulan service
C. pukulan drive
D. pukulan push

4. Jenis pukulan dimana bola ditunggu sampai jatuh ke bawah lalu dipukul
merupakan teknik . . . .

A. fast forehand lob


B. fast backhand lob
C. slow forehand lob
D. slow backhand lob

89
Kegiatan Pembelajaran 2

5. Jenis pukulan dimana lengan berada pada posisi di atas ketinggian kepala
merupakan teknik . . . .

A. fast forehand lob


B. fast backhand lob
C. slow forehand lob
D. slow backhand lob

Studi Kasus

1. Dalam suatu pertandingan tenis meja, menurut pendapat wasit salah seorang
pemain melakukan servis salah (bola tidak dilambungkan), akan tetapi pemain
tersebut tidak menerima keputusan wasit tersebut. Kemudian pemain tersebut
tidak mau melanjutkan pertandingan. Apa tindakan wasit atas kejadian tersebut!
Berilah penjelasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Dalam pertandingan tenis meja, apabila seorang pemain melakukan tindakan


yang tidak/kurang sopan, baik dengan wasit maupun dengan lawan akan
dikenakan peringatan berupa kartu kuning dan kartu merah. Apabila seorang
pemain sudah diberi peringatan sebanyak 3 kali dan yang bersangkutan
melakukan pelanggaran lagi, apa tindakan wasit terhadap kejadian tersebut?
Apakah pemain tersebut didiskualifikasi atau dibiarkan saja? Beri penjelasan
anda, sesuai dengan peraturan permainan tenis meja.

Permainan Kasti

Uraian Singkat
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat.

1. Sebutkan macam-macam cara melempar bola permainan kasti.


2. Sebutkan macam-macam cara menangkap bola permainan kasti.
3. Sebutkan macam-macam cara memukul bola permainan kasti.
4. Jelaskan cara melempar bola dalam permainan kasti.
5. Jelaskan cara menangkap bola dalam permainan kasti.
6. Jelaskan cara memukul bola dalam permainan kasti.
7. Jelaskan cara bermain kasti.

90
8. Jelaskan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melempar bola
permainan kasti.
9. Jelaskan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat menangkap bola
permainan kasti.
10. Jelaskan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat memukul bola
permainan kasti.

Pilihan Berganda

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang merupakan jawaban paling
benar.

1. Seorang pelambung bertugas melambungkan bola ke arah pemukul dengan


ayunan dari . . . .
A. bawah dengan dua tangan
B. atas dengan dua tangan
C. bawah dengan satu tangan
D. atas dengan satu tangan

2. Bola diayunkan dari belakang atas menuju ke depan bawah hingga bola itu
meluncur setinggi lutut penerima, merupakan cara melempar bola . . . .
A. lurus mendatar
B. melambung
C. rendah
D. menggelundung

3. Ayunkan bola dari belakang bawah menuju ke depan atas hingga bola lepas dan
melambung jauh, merupakan cara melempar bola . . . .
A. lurus mendatar
B. melambung
C. rendah
D. menggelundung

91
Kegiatan Pembelajaran 2

4. Tangan lempar diayunkan dari atas menuju bawah lutut, merupakan cara
melempar bola . . . .
A. lurus mendatar
B. melambung
C. rendah
D. menggelundung
5. Tangkap bola dengan kedua tangan lalu genggam dengan jari dan setelah bola
tertangkap, tarik ke arah dada dengan menekuk siku, merupakan cara
menangkap bola . . . .

A. samping
B. melambung
C. mendatar
D. menggelundung

Studi Kasus

1. Dalam permainan kasti, pada saat berlari menuju tiang hinggap salah seorang
pemain penyerang menabrak salah satu pemain bertahan, sehingga kedua
pemain tersebut terjatuh. Apa tindakan wasit/umpire terhadap kejadian
tersebut? Beri penjelasan anda, sesuai dengan peraturan permainan kasti yang
berlaku.

2. Dalam suatu pertandingan kasti, salah seorang batter melakukan pukulan


dengan mempergunakan bat (pemukul) yang tidak memenuhi persyaratan.
Kesalahan tersebut baru diketahui setelah pertandingan berakhir. Merasa ada
kesalahan tersebut, regu yang kalah dalam pertandingan melakukan protes. Apa
keputusan wasit atas kejadian tersebut. Berilah penjelasan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

92
Permainan Rounders
Uraian Singkat

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat.

1. Sebutkan macam-macam cara melempar bola permainan rounders.


2. Sebutkan macam-macam cara menangkap bola permainan rounders.
3. Sebutkan macam-macam cara memukul bola permainan rounders.
4. Jelaskan cara melempar bola dalam permainan rounders.
5. Jelaskan cara menangkap bola dalam permainan rounders.
6. Jelaskan cara memukul bola dalam permainan rounders.
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan inning permainan rounders.
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan strike dalam permainan rounders.
9. Sebutkan 5 macam posisi bermain rounders.
10. Sebutkan tiga hal yang dilarang bagi pitchers (pelambung bola) dalam
permainan rounders.

Pilihan Berganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang merupakan jawaban paling
benar.

1. Tangan lempar diayunkan dari atas menuju bawah lutut, merupakan cara
melempar bola . . . .

A. lurus mendatar
B. melambung
C. rendah
D. menggelundung
2. Tangkap bola dengan kedua tangan lalu genggam dengan jari dan setelah bola
tertangkap, tarik ke arah dada dengan menekuk siku, merupakan cara
menangkap bola . . . .

A. samping
B. melambung
C. mendatar
D. menggelundung

93
Kegiatan Pembelajaran 2

3. Telapak tangan membentuk corong menghadap ke atas dan pandangan ke arah


bola datang, merupakan cara menangkap bola . . .

A. samping
B. melambung
C. mendatar
D. menggelundung
4. Di bawah ini adalah gerakan memukul bola dalam permainan rounders, kecuali . .
..

A. pukulan samping
B. pukulan melambung jauh
C. pukulan mendatar
D. pukulan rendah
5. Sikap setelah memukul bola, kayu pemukul tetap mengayun ke depan dengan
tangan pukul merentang jauh ke depan, merupakan cara memukul bola . . . .

A. lurus mendatar
B. melambung tinggi
C. setinggi dada
D. bergulir di tanah

Studi Kasus

1. Dalam permainan rounders, pada saat berlari menuju tiang hinggap salah
seorang pemain penyerang menabrak salah satu pemain bertahan, sehingga
kedua pemain tersebut terjatuh. Apa tindakan wasit/umpire terhadap kejadian
tersebut? Beri penjelasan anda, sesuai dengan peraturan permainan rounders
yang berlaku.

2. Dalam suatu pertandingan rounders, salah seorang batter melakukan pukulan


dengan mempergunakan bat (pemukul) yang tidak memenuhi persyaratan.
Kesalahan tersebut baru diketahui setelah pertandingan berakhir. Merasa ada
kesalahan tersebut, regu yang kalah dalam pertandingan melakukan protes. Apa
keputusan wasit atas kejadian tersebut. Berilah penjelasan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

94
F. Rangkuman

Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga


permainan. Permainan bulutangkis dapat dimain-kan di dalam maupun di luar
lapangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang
dan lebar tertentu. Lapangan bulutangkis dibagi menjadi dua sama besar dan
dipisahkan oleh net yang tergantung di tiang net yang ditanam di pinggir lapangan.
Alat yang dipergunakan adalah sebuah raket sebagai alat pemukul serta “shutlecock”
sebagai bola yang dipukul. Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau
service, yang memukul bola dari petak service kanan ke petak service kanan lawan,
sehingga jalan bola menyilang.

Gerakan dasar melakukan pukulan bulutangkis, mempunyai sikap badan yang sama
dalam penampilan hanya gerakan dari tangan yang menghasilkan pukulan yang
bermacam-macam, misalnya melakukan pukulan overhead, lob, smash, dan drop shot
overhead atau chop dalam sikap pengambilan yang sama posisinya.

Permainan tenis meja adalah suatu jenis permainan yang menggunakan meja
sebagai tempat untuk memantulkan bola. Bola yang dipukul tersebut harus
melewati net yang dipasang pada bagian tengah lapangan. Permainan ini dapat
dimainkan baik untuk putera maupun puteri, dengan bentuk tunggal (single), ganda
(double) dan ganda campuran (mixed double). Permainan tenis meja yang lebih
dikenal dengan istilah lain “Ping Pong” merupakan cabang olahraga unik dan
bersifat rekreatif.

Mengingat keunikan permainan tersebut, maka untuk penguasaannya memerlukan


pengamatan, kelincahan dan refleks yang baik pula dari setiap pemain. Hal ini
mutlak diperlukan apabila seseorang ingin berprestasi dalam cabang olahraga tenis
meja.

Pada dasarnya teknik permainan tenis meja dapat dibagi menjadi empat, yaitu : (1)
Teknik memegang bet (grip), (2) Teknik siap sedia (stance), (3) Teknik gerakan kaki
(footwork), dan (4) Teknik pukulan (stroke).

95
Kegiatan Pembelajaran 2

Permainan kasti merupakan olahraga permainan beregu yang dimainkan oleh dua
regu. Masing-masing regu terdiri dari 12 orang pemain. Permainan ini dimainkan di
lapangan berbentuk empat persegi panjang yang dibatasi oleh garis batas dengan
lebar 5 cm atau menggunakan tali tambang. Sebagai alat permainan menggunakan
bola kasti dan kayu pemukul.

Unsur gerak dasar permainan, yaitu melambungkan bola, menangkap bola,


melempar bola, berlari, taktik dan strategi, dan peraturan permainan.

Permainan kasti sangat membutuhkan ketangkasan dan kecerdikan, karena hal ini
sangat berpengaruh kepada pemain. Permainan ini dilakukan secara beregu.
Permainan sangat membutuhkan kerja sama tim dalam setiap pertandingan. Di
samping kerja sama, setiap individu dan tim harus menguasai Gerak dasar
permainan tersebut.

Rounders adalah cabang olahraga yang hampir sama dengan base ball dan softball.
Disini pemain setelah memukul bola berlari mengelilingi lapangan dengan ditandai
dengan tiang sebagai “Rounders”. Regu yang dapat mengelilingi lapangan lebih
banyak keluar sebagai pemenang. Olahraga ini berasal dari Inggris bersamaan
dengan base ball dan softball.

Kecakapan melempar merupakan faktor yang penting dalam permainan rounders,


yaitu pada waktu regunya menjaga regu lapangan. Apabila setiap anggota regu itu
dapat melempar dengan kecepatan yang cukup besar dan ketepatan yang baik, maka
regu tersebut akan menjadi regu yang kuat dalam pertahanan.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Penjelasan secara rinci mengenai aktivitas pembelajaran permainan bola kecil yang
mengulas tentang aktivitas permainan bulutangkis, tenis meja, kasti, rounders, dan
softball memperkuat latar belakang pemilihan materi ini dalam usaha mencapai
kompetensi yang ada pada lingkup aktivitas permainan bola kecil pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK). Dengan berbagai deskripsi tersebut maka
diharapkan materi ini menjadi pilihan utama dalam pembelajaran, dengan prasyarat
ini, maka seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi secara konsep

96
mengenai aktivitas permainan bola kecil sebagai materi pembelajaran, konsep
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, serta bagaimana konsep
tersebut diejawantahkan dalam bentuk keterampilan (penguasaan Gerak dasar) dan
dalam praktik pembelajaran.

Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal yang penting.
Namun demikian menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah merupakan hal
yang jauh lebih penting. Untuk itu kemauan guru agar membawa pengetahuan dan
keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran, bahkan menjadikannya sebagai budaya dalam kehidupan
sehari-hari, tentu merupakan sesuatu yang diharapkan.

H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus

Kunci Jawaban KP 2
1. Permainan Bulutangkis
1. B
2. B
3. D
4. C
5. B
2. Permainan Tenis Meja
1. C
2. B
3. A
4. C
5. A

3. Permainan Kasti
1. C
2. C
3. B
4. C
5. C

97
Kegiatan Pembelajaran 2

4. Permainan Rounders
1. C
2. C
3. B
4. D
5. B

98
Kegiatan Pembelajaran 3
Pembelajaran Aktivitas Atletik Di Sekolah Dasar

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta
diklat dapat mengidentifikasi kompetensi dasar, mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi, materi aktivitas atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan
lempar) di Sekolah Dasar, merancang penilaian, serta menerapkan nilai-nilai
kemandirian, kerjasama, dan integritas.

B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi kompetensi dasar dan indikator aktivitas atletik di sekolah


dasar
2. Mengidentifikasi materi aktivitas atletik (jalan cepat)
3. Mengidentifikasi materi aktivitas atletik (lari)
4. Mengidentifikasi materi aktivitas atletik (lompat)
5. Mengidentifikasi materi aktivitas atletik (lempar)
6. Menilai pembelajaran aktivitas atletik (jalan cepat, lari, lempar, dan lompat)
di Sekolah Dasar
7. Memiliki kecakapan dalam memahami konsep dasar aspek-aspek
pembelajaran PJOK.
8. Menunjukkan kemandirian, kerjasama, dan integritas.

C. Uraian Materi

1. Pengembangan Pola Gerak Dasar Melalui Aktivitas Atletik


Aktivitas atletik jalan cepat, lari, lompat, dan lempar merupakan gambaran aktivitas
kecil peserta didik bersosialisasi baik di sekolah maupun di masyarakat. Aktivitas
atletik jalan cepat, lari, lompat, dan lempar dapat dijadikan sebagai sarana
menguatkan karakter kerjasama, sportifitas, integritas, tanggung jawab, dan cinta

99
Kegiatan Pembelajaran 3

Tanah Air. Aktivitas atletik jalan cepat, lari, lompat, dan lempar tidak mungkin
dimainkan tanpa lawan berlomba sehingga mengajarkan lawan sebagai teman
bermain, setiap anggota tim dalam lari estafet misalnya memiliki peran dan
tanggung jawab yang berbeda-beda, bahkan dimungkinkan untuk dapat
menyelesaikan permasalahan antar pemain dalam rangkai mencapai tujuan
bersama.

a. Konsep Pola Gerak Dasar Aktivitas Atletik Jalan Cepat, Lari, Lompat dan Lempar

Banyak diantara kita yang tidak tahu bahwa atletik itu merupakan terjemahan
dari kata track and field, track adalah lintasan dan field adalah lapangan rumput.
Jadi atletik adalah cabang olahraga yang dimainkan di lintasan dan lapangan
rumput. Atletik juga sering disebut ’mother of sport’ atau induk dari segala
cabang olahraga, artinya karena cabang olahraga atletik di dalamnya terdiri dari
nomor jalan, lari, lompat dan lempar, yang kesemuanya itu merupakan dasar
yang diperlukan dalam cabang olahraga yang lain.

Pengertian lain dari atletik adalah aktivitas jasmani atau latihan jasmani yang
berisikan gerak alamiah atau wajar seperti jalan, lari, lompat, dan lempar. Atletik
dilakukan di semua negara, karena nilai-nilai edukatif yang terdapat didalamnya
juga memegang peranan penting dalam pengembangan kondisi fisik, sehingga
dapat menjadi dasar pokok untuk pengembangan atau peningkatan prestasi
yang optimal bagi cabang olahraga lain dan bahkan diperhitungkan sebagai
ukuran kemajuan suatu negara, khususnya dalam prestasi olahraga (Ballesteros,
1979).

Sebelum berlanjut kepada pembahasan berikut alangkah baiknya kita bahas


mengenai konsep apa itu jalan, lari, lompat dan lempar. Kadang diantara kita
ketika ditanya akan makna sebenarnya keempat hal diatas terkadang bingung
dan ragu untuk sekedar mendefinisikannya. Untuk itu akan kita paparkan
dimulai dari apa itu jalan.

Jalan adalah suatu gerakan langkah kedua kaki ke segala arah yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga hubungan salah satu kaki atau bagian kaki tetap
terjaga kontak dengan tanah. Nomor Jalan yang diperlombakan pada suatu event
atau kejuaraan resmi atletik adalah nomor Jalan cepat. Sedangkan lari adalah

100
suatu gerakan langkah kedua kaki ke segala arah yang dilakukan sedemikian
rupa dengan ciri kedua kaki atau tubuh ada saat melayang di udara. Jadi jelas
terlihat perbedaan yang signifikan antara jalan dan lari dan ini sangat penting
sekali untuk kita ketahui. Pada nomor Lari ini adalah termasuk nomor yang
paling banyak diperlombakan dalam suatu event atau kejuaraan resmi atletik.
Dilihat dari segi golongan target jarak tempuhnya saja ada nomor lari jarak
pendek, jarak menengah dan jarak jauh, belum lagi dibagi ke dalam nomor-
nomor jarak tempuh tertentu.

Kemudian pengertian dari lompat adalah gerakan memindahkan tubuh ke segala


arah dengan tolakan dan tumpuan menggunakan kaki. Ada hal menarik antara
hampir samanya antara kata lompat dan loncat, tapi sesungguhnya dalam
olahraga atletik hanya dipakai kata lompat. Mari sejenak kita bedakan dulu
makna dari lompat dan loncat. Para pakar dan praktisi olahraga telah sepakat
bahwa membedakannya dari segi tolakan kaki, ini karena pada dasarnya
gerakannya dan definisinya hampir sama yaitu jika lompat melakukan tolakan
dengan tumpuan satu kaki, sedangkan loncat menggunakan dua kaki. Adapun
nomor-nomor lompat yang diperlombakan dalam event atau kejuaraan resmi
yaitu nomor lompat jauh, lompat tinggi, lompat tinggi galah dan lompat jangkit.

Sedangkan lempar adalah suatu gerakan melepaskan benda dari genggaman


tangan menjauh dari tubuh dengan proses ayunan lengan. Perlu diperhatikan
dalam hal melempar harus menggunakan teknik gerakan dasar yang benar
supaya aman dan menghindari cedera. Karena gerakan ini sangat beresiko
cedera jika dilakukan tanpa teknik gerakan yang benar, sehingga latihan-latihan
yang sitematis dengan metodik yang baik harus diberikan pada anak didik kita.
Dan nomor-nomor yang diperlombakan dalam kejuaraan resmi yaitu nomor
lempar lembing, tolak peluru, lontar martil dan lempar cakram.

b. Nomor-nomor Atletik yang Diperlombakan

Untuk menambah pengetahuan tentang nomor-nomor apa saja yang


diperlombakan dalam event atau kejuaraan resmi cabang olahraga atletik
khususnya di Indonesia akan dituliskan di bawah ini secara singkat. Dalam

101
Kegiatan Pembelajaran 3

event/kejuaraan atau perlombaan atletik yang resmi banyak sekali nomor-


nomor yang diperlombakan diantaranya sebagai berikut:

1) Nomor Jalan (Race Walking)


(1) Jalan cepat 10.000 meter
(2) Jalan cepat 20.000 meter
2) Nomor Lari Jarak Pendek/cepat (Sprint)
(1) Lari jarak 100 meter
(2) Lari jarak 200 meter
(3) Lari jarak 400 meter
(4) Lari 4 X 100 meter (estafet)
(5) Lari 4 X 400 meter (estafet)
(6) Lari gawang 100 meter putri
(7) Lari gawang 110 meter putra
(8) Lari gawang 400 meter putra/putri
3) Nomor Lari Jarak Menengah (Middle distance)
(1) Lari 800 meter
(2) Lari 1500 meter
(3) Lari 3000 meter halang rintang (stapple chase)
4) Nomor Lari Jarak Jauh (Long distance)
(1) Lari 5000 meter
(2) Lari 10.000 meter
(3) Lari Marathon 42,195 Km
5) Nomor Lompat
(1) Lompat jauh
(2) Lompat tinggi
(3) Lompat jangkit
(4) Lompat tinggi galah
6) Nomor Lempar
(1) Lempar lembing
(2) Lempar cakram
(3) Lontar martil
(4) Tolak peluru

102
c. Penyajian Pembelajaran Pola Gerak Dasar Aktivitas Atletik dengan Pendekatan
permainan

Sebagai guru penjas di sekolah terutama pada Sekolah Dasar haruslah


mempunyai formula atau amunisi cara membelajarkan materi terutama materi
aktivitas atletik supaya menarik. Inovasi dan kreatifitas merupakan harga mati
supaya suasana pembelajaran hidup sehingga anak didik dapat termotivasi
untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan penuh kegembiraan,
sehingga materi atletik di sekolah bukan lagi hal yang dibenci oleh anak didik.
Meskipun ini berarti bahwa fokusnya lebih ditujukan kepada proses-proses
belajar, mempraktekkan dan berlatih, sifat bermain dari atletik tidak boleh lepas
dari pengawasan. Pada setiap tahap pendidikan, daya fantasi si guru, pemimpin
latihan dan pelatih adalah sangat dibutuhkan. Sehingga selalu ada kesempatan
untuk memberikan ruang untuk bermain. Tugas kewajiban guru hanyalah untuk
melengkapi (memberi suplemen) latihan dan proses latihan. Bermain
menyediakan atletik dengan variasi dan puncak-puncak harapan.

Permainan atletik yang menyenangkan adalah bermain & penuh kesungguhan


pada waktu bersamaan, ini adalah pengujian yang serba kebetulan dan
penampilan yang berdisiplin, ini adalah percobaan dan penerapan ketangkasan-
ketangkasan yang telah dimiliki, ini pula adalah belajar bermain dalam proses
mengajar dan kompetisi ketika para remaja membandingkan dirinya dengan
yang lain. Ini menjadi tugas para ahli metodologi untuk mengembangkan atletik
dalam penuh keragaman. Kenyataan bahwa setiap prosedur methodologi harus
berorientasi kepada ketegangan-ketegangan atletik mencegah bermain yang
tiada guna.

Namun, bermain atletik yang menyenangkan tidak berarti bahwa bermain


adalah satu-satunya hal yang diperhitungkan. Bermain atletik adalah bukan
sistem yang tertutup, ini selalu menjadi bagian dari suatu pelajaran. Tetapi, bila
ini diselipkan ke dalam latihan dan proses latihan pada saat yang tepat, ini dapat
membantu anak-anak dan para remaja menggemari/ menekuni atletik,
meskipun ada daya tarik dari cabang olahraga lainnya.

103
Kegiatan Pembelajaran 3

Tidak ada usia tertentu atau tahap kemampuan tertentu yang dicadangkan
untuk bermain. Sebaliknya, bentuk permainan harus disesuaikan dengan
peserta didik demi menjamin pengalaman bermain yang murni dan ada banyak
bentuk permainan yang pra-syaratnya harus dikembangkan lebih dulu supaya
dapat terlaksana. Bermain, berpraktek dan berlatih tidak terjadi satu sesudah
yang lain, melainkan harus digunakan secara berdampingan satu sama lain atau
dalam kombinasi. Ini harus dilakukan pada tiap tahap dari proses latihan.

Dalam rangka melaksanakan bermain atletik dengan penuh, kewajiban-


kewajiban berikut ini harus dipenuhi:

1) Pengembangan dimensi bermain atletik


2) Pengembangan variasi seluruh gerakan atletik
3) Pengembangan dimensi irama atletik
4) Pengembangan dimensi pengalaman atletik
5) Pengembangan kemungkinan kompetisi/perlombaan atletik

Lebih lanjut disampaikan bahwa anak pada dasarnya menyukai permainan dan
kompetisi. Untuk itu dalam memberikan aktivitas kepada mereka perlu
disediakan permainan yang sifatnya menyenangkan tetapi berorientasi pada
gerakan-gerakan dasar olahraga. Kompetisi perlu disediakan untuk mengetahui
perkembangan dan kemajuan mereka serta memberikan tantangan yang sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka (challenging but reachable).
Kompetisi juga menjawab mengapa mereka harus berlatih. Untuk itu berikanlah
kesempatan kepada semua anak untuk memenangkan kompetisi (individual,
kelompok). Mendapatkan penghargaan dan tekanan merupakan kelengkapan
yang diperlukan agar mereka siap menerima kemenangan dan kekalahan.

Berikut adalah contoh-contoh pengorganisasian pembelajaran yang disajikan


dalam bentuk permainan untuk memberikan materi pola gerak dasar aktivitas
atletik yang sangat cocok diberikan pada anak didik Sekolah Dasar (SD).
Latihan-latihan ini biasa disebut ”Atletik Bocah” atau ’Kids Athletic” yang dalam
beberapa tahun terakhir ini menjadi tren bagi guru penjas dalam memberikan
materi atletik terutama di Sekolah Dasar.

104
1) Macam-macam bentuk permainan yang menjurus ke atletik

Kelompok Umur dan Program Event

“Atletik Bocah” digelar dalam tiga kelompok umur :

 Kelompok I: anak-anak berumur 8 dan 9 tahun


 Kelompok II : anak-anak berumur 10 dan 11 tahun
 Kelompok III : anak-anak berumur 12 dan 13 tahun

a) Lari sprint/gawang
 Deskripsi singkat : lari estafet dari kombinasi lari sprint dan lari
gawang
 Nama disiplin : “Kanga’s Escape”
 Cocok untuk : Kelompok umur II dan III
 Prosedur :
Dua jalur lari adalah perlu untuk tiap team/regu: satu jalur dengan
gawang, yang satu jalur tanpa. Setengah/separo regu berada di sisi
seberang; peserta didik No.1 memulai dari posisi start berdiri dan
lari kencang (datar) 40 m. Pada akhir jalur 40 m, dia memberikan
benda lunak (misal : gelang karet besar) kepada mitra seregu No.2
yang telah menantinya. No. 2 ini sambil tangan satunya masih
memegang tongkat/tiang bendera akan menerima benda lunak
dimaksud. Dia juga memulai dari start berdiri tetapi berlari (ke
arah sebaliknya) dengan menempuh jarak 40 m dengan melewati
rintangan gawang. Setiap kali pemberian benda lunak dilakukan
dengan cara yang sama seperti antara dua orang pelari yang
pertama itu. Setelah menggunakan start berdiri, maka pelari No.3
akan berlari jarak 40 m yang datar (tanpa rintangan) dan
memberikan benda lunak kepada pelari No. 4 yang harus berlari
melewati beberapa buah rintangan gawang. Demikian dan
seterusnya.

Lomba diteruskan dengan cara demikian sampai setiap peserta


didik telah berlari menempuh kedua jarak jalur (40 m) yang datar
maupun yang ada rintangan gawangya satu kali (sehingga mitra

105
Kegiatan Pembelajaran 3

seregu No. 9 adalah merupakan pelari terakhir yang melewati


gawang).

Benda lunak (sebagai tongkat estafet) dibawa pada tangan kanan


dan diberikan kepada tangan kanan dari pelari penerima pada
setiap kali pergantian tongkat dimaksud.

 Untuk tiap jalur diperlukan alat-alat sebagai berikut :


 1 buah stop-watch
 1 helai blangko/kartu event
 4 buah gawang (tinggi 50 cm, dengan jarak 6m antar gawang)
 2 buah tiang bendera
 1 buah benda lunak atau tongkat estafet

Gambar 45. Bentuk permainan Kanga’s Escape

b) Sprint, Gawang dan Jalur Belak-Belok/Slalom


 Deskripsi singkat : lari estafet sebagai kombinasi dari lari datar,
lari gawang dan lari slalom
 Nama disiplin : “Formula Satu”
 Cocok untuk : Kelompok umur I, II dan III
 Prosedur :
Jalur lintasan itu kira-kira 80 m panjang dan dibagi menjadi satu
tempat untuk lari sprint datar, untuk lari sprint dengan melewati
gawang dan lari sprint mengitari tiang slalom (lihat gambar). Satu
tongkat estafet diperlukan tiap peserta didik harus melakukan

106
start dengan satu guling-depan (forward-roll) di atas matras-
senam.

“Formula satu” ini adalah event beregu dimana tiap anggota regu
harus menyelesaika jalur sepenuhnya (lihat figure di bawah).
Sampai dengan 6 team/regu dapat berlomba pada waktu yang
sama di atas satu jalur-lomba.

 Memerlukan alat-alat sebagai berikut :


 9 buah gawang
 10 buah tiang slalom (dengan jarak 1 m antar tiap tiang)
 3 buah matras senam
 Kurang lebih 30 buah kerucut/marker
 1 buah stopwatch
 1 helai formulir/kartu perlombaan event

Gambar 46. Bentuk permainan Formula satu

c) Lari Enduro / Daya tahan


 Deskripsi singkat : Berlari 8 menit menggunakan jalur lintasan
kira-kira 150 m
 Nama disiplin : “Debur jantung”
 Cocok untuk : Kelompok umur I, II dan III
 Prosedur :
Setiiap team / regu harus berlari keliling suatu jalur lintasan 150
m (lihat gambar bawah) dari titik start yang ditentukan. Setiap
anggota team mencoba berlari keliling jalur lintasan sesering
mungkin dalam waktu 8 menit. Aba-aba start ditentukan untuk

107
Kegiatan Pembelajaran 3

semua team bersama-sama dengan meniup pluit atau tanda yang


lain).

Setiap anggota team menerima satu kartu/formulir setelh


menyelesaikan setiap satu putaran di jalur lintasan. Setelah 7
menit lari, menit terakhir ini diumumkan / diberi tanda dengan
suatu tiupan pluit atau dengan teriakan nyaring. Setelah waktu 8
menit penyelesaian lari diberikan tanda/signal akhir yang jelas.

Setelah menyelesaikan lomba semua peserta didik harus


memberikan bola-bola yang terkumpulkan kepada Para Asisten
yang menghitungnya untuk penilaian. Hanya putaran lari yang
penuh yang dihitung; putaran lari yang tak selesai diabaikan.

 Para Asisten / Juri


Demi pengaturan yang efisien dari event ini minimal diperlukan 2
orang Asisten per team. Mereka ini bertanggung jawab untuk
menunjuk/ menentukan garis start, juga hal-hal yang bertalian
dengan pengumpulan dan menghitung bola-bola. Mereka juga
mencatat nilai di atas kartu/formulir perlombaan.

Sebagai tambahan, diperlukan juga seorang starter yang


bertanggung jawab untuk pencatatan waktu dan pemberian
signal-signal lainnya (signal satu menit terakhir dan signal akhir).

 Diperlukan peralatan sebagai berikut :


 2 marka atau tiang sudut
 20 buah bola-bola kecil (kartu berwarna, chips, kartu-
bermain atau yang mirip)
 1 buah stopwatch
 1 buah/helai kartu /formulir lomba

108
Gambar 47. Bentuk permainan Daya tahan “Debur Jantung”

d) Lari Tangga (Ladder Running)


 Deskripsi singkat : lari naik dan turun pada suatu tangga
 Nama disiplin : “Kaki panas”
 Cocok untuk : Kelompok umur III
 Prosedur :
Dua buah kerucut sebagai tanda pada titik start dan titik finish
dari event ini ditempatka pada jarak 9.5 m terpisah. Sebuah tangga
koordinasi di tempat di lantai dengan jarak yang sama antara
kerucut-kerucut (2.5 m antara tangga dengan kerucut pada
masing-masing ujung). Pada saat start peserta didik berdiri
dengan posisi kangkang (start berdiri) dengan ujung jari kakinya
ditempatkan pada garis start yaitu sama dengan kerucut pertama.
Setelah aba-aba start peserta didik berlari menuju tangga, secepat
mungkin melangkah/berlari melalui tangga (jarak antara baji-baji
: 50 cm) dan menuju ke kerucut ke dua. Setelah menyentuh
kerucut dengan tangannya, peserta didik ini dengan cepat
membalik dan lari kembali melalui tangga menuju kerucut
pertama. Bila menyentuh kerucut ini maka pencatat waktu
memberhentikan jam/stopwatch-nya.

109
Kegiatan Pembelajaran 3

Bila seorang peserta didik meninggalkan suatu daerah dari tangga


atau melompati di atasnya, maka jarak itu diperpanjang dengan 1
m oleh Asisten pada kerucut berikutnya yang layak (satu orang
Asisten ditempatkan pada tiap kerucut) dengan jalan ini si peserta
didik dikenakan hukuman dengan harus berlari suatu jarak yang
lebih panjang apabila tugasnya tidak dijalankan dengan
sempurna. Bila dibuat dua kesalahan, jarak itu diperpanjang
dengan 2 m begitu seterusnya.

 Diperlukan peralatan sebagai berikut :


 1 buah tangga untuk koordinasi (“speed ladder”)
 10 buah karet busa atau baji-baji papan pasta (lebar 50 cm
max. 10 cm tinggi/dalam)
 2 buah kerucut sebagai tanda
 1 buah stopwatch
 1 helai kartu event

Gambar 48. Bentuk permainan Lari tangga “Kaki Panas”

110
e) Lompat jongkok ke depan
 Deskripsi : Melompat ke depan atas dengan dua kaki dari suatu
posisi/sikap jongkok (squat)
 Nama disiplin : Lompat Katak
 Cocok untuk : Kelompok Umur I dan II
 Prosedur :
Anak/peserta didik dibagi kedalam beberapa team/regu dengan
jumlah yang berimbang.

Dari suatu garis start peserta didik melakukan lompat katak satu
persatu bergantian. Peserta pertama dari satu team berdiri
dengan ujung jari kaki ada pada garis start. Peserta didik
kemudian berjongkok merendah dan melompat ke depan sejauh
mungkin dan mendarat dengan kedua kaki. Guru memberi tanda
pada titik pendaratan yaitu yang terdekat dengan garis start
(bagian tumit). Bila peserta didik jatuh ke belakang maka titik
pendaratan tangan adalah yang diberi tanda. Pada gilirannya titik
pendaratan menjadi garis start bagi pelompat ke dua dari team itu
untuk kemudian melakukan lompat katak berikutnya. Anggota
team/regu yang ke tiga menjadi pelompat yang berikutnya dari
titik pendaratan pelompat yang ke dua tadi, dan seterusnya.
Setelah seluruh anggota team/regu mendapat giliran melompat,
maka titik pendaratan dari pelompat terakhir di beri tanda.

Seluruh prosedur ini diulangi untuk giliran lomba yang ke dua.

 Scoring/penilaian
Setiap anggota team/regu ikut berlomba. Jumlah total lompatan
adalah hasil dari team. Penilaian team didasarkan atas hasil
terbaik dari dua kali giliran lomba (trials) itu. Pengukuran dicatat
dalam interval-interval 1 cm.

Guru mengontrol dan mengatur prosedur aturan main dan


mencatat hasil atas gerakan dan jarak untuk kemudian

111
Kegiatan Pembelajaran 3

memberikan penilaian keseluruhan dilanjutkan dengan


mengoreksi prosedur.

 Peralatan yang diperlukan:


 1 buah pita alat pengukur atau meteran
 materi untuk memberi tanda/marka
 1 lembar kartu/formulir event

Gambar 49. Bentuk permainan Lompat jongkok ke depan “Lompat Katak”

f) Berjingkat/Lompat Menyilang (Cross hopping)


 Deskripsi : Berjingkat/melompat atas dua kaki dengan
berganti arah
 Nama disiplin : “Jingkat/lompat Silang”
 Cocok untuk : Kelompok umur I, II, dan III
 Prosedur :
Dari pusat suatu papan “Jingkat/lompat Silang” (lihat gambar
bawah) anak melakukan melompat ke depan, ke belakang dan ke
samping kiri-kanan. Secara khusus titik startnya adalah dari pusat
persilangan ke depan, kemudian ke belakang ke pusat, kemudian
ke arah kanan dan kembali ke pusat, kemudian ke kiri dan
kembali ke pusat, dan akhirnya ke arah belakang dan kembali ke
pusat lagi.

112
 Penilaian atau Scoring
Tiap anggota team/regu memiliki suatu giliran lomba (trial) 15
detik dimana dia melakukan berjingkat/melompat atas dua kaki
sebanyak mungkin dengan aturan urutan arah yang telah
ditentukan. Tiap lompatan segi empat arah (depan, pusat, kanan-
kiri,belakang) dinilai/diberi score dengan 1 poin sehingga dalam
satu putaran mendapatkan nilai/score maksimum 8 poin atau 1
arah 2 poin. Dan dari dua kali giliran lomba (trial) nilai yang
terbaik dicatat.

Guru memberikan aba-aba untuk memulai start dengan catatan


waktu yang telah ditentukan. Kemudian mengontrol dan
mengatur prosedur aturan, mencatat waktu dan menghitung
jumlah lompatan/jingkatan, serta mencatat score pada lembaran
kartu event.

Gambar 50. Bentuk permainan Lompat menyilang “Cross Hopping”

113
Kegiatan Pembelajaran 3

g) Lempar lembing anak-anak


 Deskripsi singkat : Lemparan satu lengan untuk mencapai jarak
dengan suatu lembing anak-anak
 Nama disiplin : “Lemparan Turbo”
 Cocok untuk : Kelompok umur I, II dan III
 Prosedur :
Lempar lembing anak-anak dilakukan dari suatu daerah 5 m lari
awalan. Setelah melakukan lari awalan singkat si peserta didik
melempar lembing ke daerah lemparan dari suatu garis salah
(kelompok Umur I dan II melempar dengan lembing lunak,
sedangkan kelompok Umur III melempar dengan lembing Turbo).
Masing-masing peserta didik mendapat dua kali trial (giliran
lomba).

Catatan keamanan : sejak keamanan adalah kritis dalam lomba


lempar lembing anak-anak, hanya Asisten yang diizinkan ada di
daerah pendaratan lempar lembing. Adalah dilarang keras
melempar lembing kembali dalam arah dari garis salah.

 Diperlukan peralatan sebagai berikut :


 2 buah lembing anak-anak (lembing lunak dan lembing turbo)
 Sebuah pita pengukur yang telah dikalibrasikan, pita ukur baja
 1 helai kartu event per team

Gambar 51. Bentuk permainan “Lempar Turbo”

114
h) Melempar dengan berlutut
 Deskripsi singkat : Lemparan bola-medis atas dua tangan untuk
mencapai jarak dari sikap berlutut
 Nama disiplin : “Lemparan masuk sepak-bola”
 Cocok untuk : Kelompok umur I
 Prosedur :
Peserta didik berlutut di atas matras (permukaan lunak) di depan
sebuah benda yang lunak dan diangkat naik (misal ; matras senam
atau matras karet-busa). Peserta didik ini kemudian meliuk ke
belakang (menegangkan badan awal) dan mengangkat bola medis
(1 kg) menggunakan suatu lemparan atas dua tangan lewat atas
kepala guna mencapai jarak lemparan maksimum sambil tetap
berlutut (mirip seperti gerakan “lemparan masuk sepak bola”).
Setelah selesai melempar peserta didik ini boleh menjatuhkan diri
ke depan ke matras yang empuk di depannya.
Catatan Keamanan : Bola medis ini jangan sekali-kali dilempar
kembali ke peserta didik. Maka disarankan agar di
bawa/ditenteng kembali atau digulingkan kembali ke arah garis
salah bagi pelempar berikutnya.
• Mengukur jarak dimana bola medis itu jatuh (siku-siku dengan
garis salah)
• Untuk membawa atau menggulingkan bola medis kembali ke
garis salah
• Untuk menilai dan mencatat nilai itu diatas kartu event
 Diperlukan peralatan sebagai berikut :
 2 buah bola medis @ 1 kg
 Pita ukur yang telah dikalibrasikan atau pita ukur baja
 1 helai kartu event

115
Kegiatan Pembelajaran 3

Gambar 52. Bentuk permainan “Lemparan masuk sepak bola”

2. Penilaian Pembelajaran Aktivitas Atletik


Untuk dapat menyusun instrumen penilaian pembelajaran aktivitas pengembangan
kebugaran jasmani, Saudara dapat membaca modul pedagogik Kelompok
Kompetensi B, C, D, E, F, dan J, serta sumber lain yang relevan.

a. Penyusunan kisi-kisi dan soal pilihan ganda

KISI-KISI PENULISAN SOAL


Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Kompetensi Bentuk
No. Kelas Indikator Materi
Dasar Soal
1. 3.3 V 3.3.1 Menyebut jenis-jenis  Jenis Gerak Pilihan
Memahami gerak dasar dalam aktivitas Dasar dalam Ganda
kombinasi gerak atletik melalui permainan/ Aktivitas
dasar jalan, lari, olahraga yang dimodifikasi Atletik
lompat, dan dan atau olahraga tradisional Lemparan
lempar melalui (contoh: lemparan turbo) Turbo
permainan/ 3.3.2 Menjelaskan berbagai  Kegunaan Pilihan
olahraga yang kegunaan gerak dasar dalam Gerak Dasar Ganda
dimodifikasi dan atletik melalui permainan/ dalam
atau olahraga olahraga yang dimodifikasi Aktivitas
tradisional dan atau olahraga tradisional Atletik
(contoh: (contoh: lemparan turbo) Lemparan
lemparan turbo) Turbo
3.3.3 Menjelaskan cara  Cara Uraian
melakukan gerak dasar dalam Melakukan

116
Kompetensi Bentuk
No. Kelas Indikator Materi
Dasar Soal
atletik melalui permainan/ Gerak
olahraga yang dimodifikasi Lokomotor
dan atau olahraga tradisional dalam
(contoh: lemparan turbo) Aktivitas
Atletik
Lemparan
Turbo
 Cara
Melakukan
Gerak
Manipulatif
dalam
Aktivitas
Atletik
Lemparan
Turbo
 Cara
Melakukan
Gerak dasar
Lokomotor
dan
Manipulatif
pada
Lemparan
Turbo
4.3 4.3.1 Memeragakan gerak  Gerak Uji Praktik
Mempraktikkan lokomotor dalam permainan Lokomotor
kombinasi gerak lemparan turbo dalam
dasar jalan, lari, Permainan
lompat, dan Lemparan
lempar melalui Turbo
permainan/ 4.3.2 Memeragakan gerak  Gerak Uji Praktik
olahraga yang manipulatif dalam permainan Manipulatif
dimodifikasi dan lemparan turbo dalam
atau olahraga Permainan
tradisional. Lemparan
Turbo
4.3.3 Menerapkan gerak dasar  Penerapan Uji Praktik
lemparan turbo dalam Gerak dasar
permainan sederhana Lokomotor
dan
Manipulatif
pada
Lemparan
Turbo

117
Kegiatan Pembelajaran 3

KARTU SOAL PILIHAN GANDA


Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Jaya Bangsaku Nama Penyusun : Salman Al Saud
Kls/Smt : V/ I
Mata Pelajaran : PJOK
Kompetensi Dasar Buku Sumber : Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas
V, Kemdikbud, 2016
3.1 Memahami
kombinasi gerak
SOAL:
dasar jalan, lari,
lompat, dan lempar Berikut adalah kegunaan gerak berlari pada permainan lemparan turbo,
melalui permainan/ yaitu....
olahraga yang A. meringankan beban turbo
dimodifikasi dan atau B. menambah keindahan gerakan
C. mendapatkan kecepatan awal
olahraga tradisional
D. melawan arah angin
Indikator

Menjelaskan KUNCI JAWABAN:


kegunaan gerak dasar
lokomotor pada C. mendapatkan kecepatan awal
aktivitas atletik
dengan bermain
lemparan turbo

Materi

Kegunaan Gerak
Dasar dalam Aktivitas
Atletik Lemparan
Turbo

N0 SOAL

118
b. Penyusunan kisi-kisi dan soal uraian

Dari kisi-kisi yang sama dapat dikembangkan soal berbentuk uraian sebagai
berikut.

KARTU SOAL URAIAN


Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Jaya Bangsaku Nama Penyusun : Salman Al Saud
Kls/Smt : V/ I
Mata Pelajaran : PJOK
Kompetensi Dasar Buku Sumber : Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Memahami kombinasi gerak Kesehatan Kelas V, Kemdikbud, 2016
dasar jalan, lari, lompat, dan
SOAL:
lempar melalui permainan/
olahraga yang dimodifikasi dan Jelaskan cara melakukan lemparan turbo tanpa awalan pada
atau olahraga tradisional permainan lemparan turbo!
(contoh: bermain lemparan
turbo)
Indikator
Menjelaskan cara melakukan
gerak dasar dalam atletik KUNCI JAWABAN:
melalui permainan/ olahraga XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
yang dimodifikasi dan atau
olahraga tradisional (contoh:
lemparan turbo) Skor 4, jika urutan benar dan lengkap
Skor 3, jika urutan benar tetapi kurang lengkap
Materi
Nilai2, jika sebagian urutan tidak benar dan kurang lengkap
Cara Mengumpan dalam Skor 1, jika hanya sebagian urutan yang benar dan tidak
Permainan Bulutangkis lengkap
N0 SOAL
6

c. Penyusunan Kisi-kisi dan Soal Uji Keterampilan

Instrumen uji keterampilan dapat disusun dan digunakan dengan baik jika
penyusunannya didasarkan pada kategori gerak yang akan diujikan. Berikut
adalah kategori gerak yang didasarkan pada kriteria pengaruh lingkungan, akhir
suatu gerak, serta jenis otot yang digunakan.

119
Kegiatan Pembelajaran 3

Tabel 4. Kategori Gerak

Berdasar Pengaruh Berdasarkan Akhir Gerakan Berdasar Penggunaan


Lingkungan Otot
Keterampil Keterampil Terputus Rangkaian Berulang Keterampila Keterampil
an Terbuka an (Descret) (Serial) (Continum) n dengan an dengan
(Open Loop Tertutup Otot Halus Otot Kasar
Skill) (Close (Gross
Loop Skill) Motor Skill)
Passing Shooting Roll depan Lay up Renang Melentikkan Menendang
dalam pada shoot pada jari tangan bola
permainan permainan permainan pada senam
sepakbola bolabasket bola basket irama

d. Kisi-kisi Uji Keterampilan Proses dan Hasil Gerak

No Kompetensi Dasar Indikator Uraian Gerak Pen-skoran


1. Mempraktikkan Uji Keterampilan Proses Gerak (gerak serial/tertutup)
kombinasi gerak
Menerapkan 1. Sikap awal Skor 4, jika seluruh tahap
dasar jalan, lari,
gerak dasar gerak dilakukan dengan
lompat, dan lempar a. Berdiri menghadap ke
lemparan turbo benar
melalui permainan/ depan
dalam
olahraga yang Skor 3, jika sebagian besar
permainan b. Roket turbo digenggam
dimodifikasi dan gerak dilakukan dengan
sederhana dan diletakkan di atas
atau olahraga benar
bahu
tradisional (contoh:
Skor 2, jika hanya sebagian
bermain lemparan 2. Tahap awalan:
turbo) kecil gerak dilakukan
a. Berlari secepatnya dengan benar
dengan memegang
Skor 1, jika hampir seluruh
turbo roket di atas
gerak dilakukan dengan
bahu
tidak benar
b. Melangkah silang
menyamping dengan
meluruskan lengan ke
bawah
3. Tahap lemparan:
a. Memutar bahu, badan,
dan pinggang ke depan
b. Tangan memutar dan
melontarkan turbo
roket dengan sudut
lemparan kurang lebih
45 derajat
c. Kaki depan ditekuk dan
kaki belakang
diluruskan

120
No Kompetensi Dasar Indikator Uraian Gerak Pen-skoran
d. Pandangan mata
mengikuti arah
lemparan
4. Tahap gerak lanjutan
a. Kaki ikut melangkah,
badan menghadap ke
depan, dan tangan
lurus rileks ke bawah
2. Mempraktikkan Uji Keterampilan Produk Gerak (gerak tertutup)
kombinasi gerak
dasar jalan, lari, Menerapkan a. Peserta didik berdiri
lompat, dan lempar gerak dasar kurang lebih 10 m dari Perolehan Lob
melalui permainan/ lemparan turbo titik lempar. Skor
olahraga yang dalam Puteri
b. Berlari sebagai awalan Putera
dimodifikasi dan permainan
menuju titik lempar.
atau olahraga sederhana
c. Melemparkan roket turbo >10 m >7,5 m 100
tradisional (contoh:
bermain lemparan sekuat-kuatnya ke depan.
turbo) 7-9,99 m 5,5 – 90
d. Hasil lemparan yang
7,49 m
dinyatakan sah diukur dari
titik/ garis lempar hingga
jatuhnya ujung roket. 5-6,99 m 3– 80
4,49
e. Setiap peserta didik
mendapat dua kali
3-5,99 m 2– 70
kesempatan melakukan
lemparan 2,99

<3 kali <2 60

e. Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak

1) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta


didik satu lembar penilaian)

Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak Skor
No Indikator Esensial
(1) (0)
1. Sikap awal Peroleha
2. Tahap awalan n/Skor
maksim
3. Tahap lemparan um X
4. Tahap gerak lanjutan 100%

121
Kegiatan Pembelajaran 3

2) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik

Tahap
Nama Peserta Sikap Tahap Tahap Skor
No Gerak
Didik Awal Awalan Lemparan Akhir
Lanjutan

1. Abdussalam

2. Imammuddin

3. Xaverius
Suherman

… …………………… … … … ….

Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

f. Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak Secara Terpisah

1) Contoh lembar penilaian produk gerak untuk perorangan

Nama :
Kelas :
Hasil Uji Percobaan I Percobaan II
Keterampilan Jarak Skor (lihat Jarak Skor (lihat
Lemparan kisi-kisi) Lemparan kisi-kisi)

2) Contoh lembar penilaian produk gerak untuk seluruh peserta didik

Percobaan I Percobaan II Skor


Nama Peserta
No Jarak Skor (lihat Jarak Skor (lihat Terbaik
Didik Lemparan kisi-kisi) Lemparan kisi-kisi)

1. Brahimovic

2. Rozicki

3. Suherman

… ……………… .... … … ... ...

122
g. Pengolahan Nilai Uji Keterampilan

Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:

1) Skor Keterampilan Proses Gerak Peserta Didik: 80


2) Skor Keterampilan Produk Gerak (dari contoh di atas diambil salah satu
sesuai dengan kategori gerak (tertutup/ terbuka/ diskrit/ kontinum, dan
lain-lain), diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan
tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan
proses gerak, dan 30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor
akhir keterampilan gerak adalah:
80X 70% = 56 ditambah dengan
90 X 30% = 27 sama dengan 83

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Peserta
a. Saudara dipersilahkan menyimak penjelasan tujuan dan skenario
pembelajaran dari Fasilitator.
b. Salinlah berkas (file) lembar kerja/work sheet (LK) tentang analisis materi
ajar aktivitas permainan bolabesar yang disediakan oleh Fasilitator/atau
yang tersedia pada modul ini!
c. Kerjakanlah LK tersebut sesuai dengan langkah kerja yang disarankan!
d. Lakukan pemaparan hasil kerja Saudara di depan kelas, diskusikan, dan
lakukan perbaikan sesuai dengan hasil diskusi dan saran dari Fasilitator jika
Saudara mengikuti diklat model tatap muka penuh. Jika Saudara mengikuti
diklat model in-on-in, kerjakan ketika pelaksanaan On, kemudian paparkan
pada saat In-2 berlangsung!
e. Berikanlah saran kepada peserta lain yang memberikan pemaparan!
f. Saudara akan dinilai oleh Fasilitator selama proses dan di akhir
pembelajaran (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-1). Jika Saudara
mengikuti diklat model tatap muka in-on-in, hasil pekerjaan Saudara akan
dinilai pada saat pemaparan pada In-2.

123
Kegiatan Pembelajaran 3

g. Saudara dipersilahkan menyimak penguatan yang disampaikan oleh


Fasilitator (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-2).

2. Lembar Kerja
Berikut adalah lembar kerja 06 (LK-06) yang harus Saudara selesaikan pada
pembelajaran lanjutan jika pelatihan dilakukan dengan model tatap muka penuh
atau On jika pelatihan dilakukan dengan pola in – on – in. Saudara diminta untuk
bekerja secara perorangan, sehingga tumbuh nilai kemandirian, integritas, serta
bertanggung jawab atas pekerjaaan yang harus diselesaikan.

LK-06
Analisis Materi Pembelajaran Aktivitas Atletik
Jalan Cepat/ Lari/ Lempar/ Lompat
1. Bekerjalah secara perorangan!
2. Pilihlah salah satu materi pada lingkup aktivitas atletik jalan cepat/ lari/ lompat/
lempar!
3. Sediakanlah Kompetensi Dasar (KD) setiap kelas! dan pelajari bahan bacaan dan
buku sumber sesuai materi!
4. Pilihlah KD aktivitas atletik dari kelas 1 sampai dengan 6, kemudian lakukan
analisis materi tersebut!
5. Tuliskanlah hasil analisis yang Saudara lakukan pada format berikut!

Aktivitas Permainan Bola Besar


Jalan Cepat/ Lari/ Lempar/ Lompat
Indikator Pencapaian Materi Pembelajaran
KD
Kompetensi (Terperinci)
KD Bola besar kelas 1
KD 3.5 ... ... ...
KD 4.5 ...
KD Bola besar kelas 2
KD 3.5 ... ... ...
KD 4.5 ...
KD Bola besar kelas 3
KD 3.5 ... ... ...
KD 4.5 ...
KD Bola besar kelas 4
KD 3.5 ... ... ...
KD 4.5 ...
KD Bola besar kelas 5
KD 3.5 ... ... ...
KD 4.5 ...
KD Bola besar kelas 6
KD 3.5 ... ... ...
KD 4.5 ...

124
LK-06
Analisis Materi Pembelajaran Aktivitas Atletik
Jalan Cepat/ Lari/ Lempar/ Lompat

6. Cocokkanlah hasil kerja kelompok Saudara dengan dokumen yang tersedia, dan
lakukan perbaikan jika terjadi ketidaksesuaian!

Refleksi:
Tuliskanlah apa yang Saudara rasakan terhadap nilai-nilai gotong royong,
kemandirian, tanggung jawab, dan integritas!

1. Gotong Royong
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
2. Mandiri
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
3. Tanggung jawab
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
4. Integritas
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas

Latihan soal :
1. Atletik adalah olahraga yang sangat populer dan mendunia. Terjemahan dari
atletik itu sendiri adalah:
A. Track and event
B. Track and Field
C. Action of Show
D. Fitness and Fit

2. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang atletik:


A. Atletik adalah cabang olahraga yang paling populer di Indonesia
B. Sebagai cabang olahraga yang paling bergengsi dan diminati oleh
masyarakat Indonesia
C. Sebagai dasar dari atlet yang akan memilih cabang olahraga tertentu
D. Atletik adalah merupakan induk dari semua cabang olahraga

125
Kegiatan Pembelajaran 3

3. Mother of Sport adalah sebutan lain dari olahraga atletik, alasanya adalah:

A. Atletik adalah olahraga yang paling unggul dan bergengsi dimata dunia.
B. Cabang olahraga atletik didalamnya terdiri dari unsur jalan, lari, lompat dan
lempar yang kesemuanya merupakan dasar yang diperlukan dalam cabang
olahraga lain
C. Merupakan induk dari olahraga tertentu yang yang diperlukan sebagai dasar
atau fondasinya
D. Unsur yang ada dalam olahraga atletik merupakan refleksi dari olahraga
yang dipertandingkan

4. Pengertian dari Lari adalah:

A. Gerakan langkah kaki ke segala arah yang dilakukan sedemikian rupa


sehingga ada saat tubuh melayang di udara/kedua kaki lepas dari tanah
B. Gerakan langkah kaki ke segala arah yang dilakukan sedemikian rupa
dengan tetap menjaga kaki kontak dengan tanah
C. Jarak menengah (middle distance), gerakan langkah kaki secepat mungkin
sehingga dapat lebih cepat mencapai tujuan
D. Gerakan melayang diudara dengan frekuensi langkah kaki yang cepat secara
bertahap dan menimbulkan akselerasi yang tepat

5. Dalam perlombaan atletik nomor lari 5000 meter termasuk pada katagori
nomor lari:

A. jarak pendek (sprint)


B. jarak menengah (middle distance )
C. jarak jauh (long distance)
D. halang rintang (stapple chase)

6. Pelari dengan jarak 100 meter sering disebut dengan istilah ….

A. Atlet
B. Starter
C. Sprinter
D. Sprint

126
7. Perbedaan bentuk sikap start jongkok dengan yang lainnya, akan terlihat pada
aba-aba ....

A. Bersedia
B. Siap
C. Ya!
D. Bunyi peluit
E. Letusan pistol

8. Lari cepat atau lari jarak pendek biasanya menempuh jarak ....

A. 100 m
B. 200 m
C. 300 m
D. 100 m, 200 m, dan 400 m

9. Letak ujung kaki belakang segaris dengan tumit kaki depan merupakan sikap
start ....

A. Crouching start
B. Standing start
C. Bunch start
D. Medium start
E. Long start

10. Letakkan tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu, jari-jari dan ibu jari
membentuk huruf V terbalik. Hal in merupakan start jongkok aba-aba ....

A. Persiapan awal
B. Bersedia
C. Siap
D. Ya
E. Gerakan lari

127
Kegiatan Pembelajaran 3

11. Berikut ini yang termasuk lari jarak menengah adalah …..

A. 100, 200, 400 meter


B. 200, 400, 800 meter
C. 400, 800, 1500 meter
D. 800, 1500, 3000 meter
E. 1500, 3000, 5000 meter

12. Start yang digunakan untuk lari jarak menengah adalah ….

A. Jongkok
B. Melayang
C. Berdiri
D. Duduk
E. Crouching start

13. Cara pemindahan tongkat estafet yang si penerima tongkat tanpa menoleh ke
belakang dinamakan cara ….

A. Non-visual
B. Visual
C. Blink
D. Sight pass
E. Short blink

14. Pada saat menerima tongkat estafet, maka penerima harus menjulurkan
tangannya ke ….

A. Depan
B. Samping
C. Belakang
D. Samping kanan
E. Samping kiri

128
15. Dibawah ini yang bukan termasuk Gerak dasar lompat jauh adalah ….

A. Awalan
B. Tolakan
C. Melayang
D. Loncatan
E. Mendarat

16. Posisi badan saat mendarat dalam lompat jauh yang benar adalah ….

A. Berdiri
B. Duduk
C. Jengkeng
D. Jongkok
E. Terlentang

17. Untuk menghindari pendaratan pada pantat, maka lengan harus ….

A. Diputar kedepan
B. Diayunkan kedepan
C. Digerakkan kedepan
D. Diputarkan kesamping
E. Diputarkan kebelakang

18. Sahnya lompatan yang dilakukan oleh seorang atlit dalam lompat jauh menurut
juri adalah ….

A. Tolakan dilakukan dibelakang papan tolak


B. Tolakan dilakukan didepan papan tolak
C. Tolakan dilakukan tepat dipapan tolak
D. Tolakan dilakukan dengan dua kaki
E. Tolakan dilakukan dengan kaki kanan

129
Kegiatan Pembelajaran 3

19. Di bawah ini yang bukan termasuk cabang atletik nomor lompat adalah..

A. Lompat jauh
B. Lompat tinggi
C. Lompat galak
D. Lompat jungkit
E. Lompat harimau

20. Tempat untuk mendarat dalam lompat tinggi yang paling aman menggunakan.…

A. Matras
B. Busa
C. Kasur
D. Lantai
E. Bak pasir

130
F. Rangkuman

Atletik itu merupakan terjemahan dari kata track and field, track adalah lintasan dan
field adalah lapangan rumput. Atletik juga sering disebut ’mother of sport atau induk
dari segala cabang olahraga, artinya karena cabang olahraga atletik di dalamnya
terdiri dari nomor jalan, lari, lompat dan lempar, yang kesemuanya itu merupakan
dasar yang diperlukan dalam cabang olahraga yang lain.

Jalan adalah suatu gerakan langkah kedua kaki ke segala arah yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga hubungan salah satu kaki atau bagian kaki tetap terjaga
kontak dengan tanah.

Lari adalah suatu gerakan langkah kedua kaki ke segala arah yang dilakukan
sedemikian rupa dengan ciri kedua kaki atau tubuh ada saat melayang di udara.
Perbedaan lompat dengan loncat yaitu lompat melakukan tolakan dengan tumpuan
satu kaki, sedangkan loncat menggunakan dua kaki.

Sedangkan lempar adalah suatu gerakan melepaskan benda dari genggaman tangan
menjauh dari tubuh dengan proses ayunan lengan.

131
Kegiatan Pembelajaran 3

Nomor-nomor atletik yang diperlombakan :

1. Nomor Jalan (Race Walking)


- Jalan cepat 10.000 meter
- Jalan cepat 20.000 meter
2. Nomor Lari Jarak Pendek/cepat (Sprint)
- Lari jarak 100 meter
- Lari jarak 200 meter
- Lari jarak 400 meter
- Lari 4 X 100 meter (estafet)
- Lari 4 X 400 meter (estafet)
- Lari gawang 100 meter putri
- Lari gawang 110 meter putra
- Lari gawang 400 meter putra/putri
3. Nomor Lari Jarak Menengah (Middle distance)
- Lari 800 meter
- Lari 1500 meter
- Lari 3000 meter halang rintang (Stapple chase)
4. Nomor Lari Jarak Jauh (Long distance)
- Lari 5000 meter
- Lari 10.000 meter
- Lari Marathon 42,195 Km
5. Nomor Lompat
- Lompat jauh
- Lompat tinggi
- Lompat jangkit
- Lompat tinggi galah
6. Nomor Lempar
- Lempar lembing
- Lempar cakram
- Lontar martil
- Tolak peluru

132
7. Macam-macam bentuk permainan yang menjurus ke atletik ( kids atletic ):
 Lari sprint/gawang / : “Kanga’s Escape”
 Sprint, Gawang dan Jalur Belak-Belok/Slalom / : “Formula Satu”
 Lari Enduro / Daya tahan / “Debur jantung”
 Lari Tangga (Ladder Running) / “Kaki panas”
 Lompat jongkok ke depan / Lompat Katak
 Berjingkat/Lompat Menyilang (Cross hopping) / “Jingkat/lompat Silang”
 Lempar lembing anak-anak / “Lemparan Turbo”
 Melempar dengan berlutut / “Lemparan masuk sepak-bola”

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Penjelasan secara rinci mengenai aktivitas pembelajaran atletik yang mengulas


tentang aktivitas pembelajaran jalan cepat, lari jarak pendek, lompat jauh, dan tolak
peluru memperkuat latar belakang pemilihan materi ini dalam usaha mencapai
kompetensi yang ada pada lingkup aktivitas pembelajaran atletik pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK). Dengan berbagai deskripsi tersebut maka
diharapkan materi ini menjadi pilihan utama dalam pembelajaran, dengan prasyarat
ini, maka seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi secara konsep
mengenai aktivitas pembelajaran atletik sebagai materi pembelajaran, konsep
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, serta bagaimana konsep
tersebut diejawantahkan dalam bentuk keterampilan (penguasaan Gerak dasar) dan
dalam praktik pembelajaran.

Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal yang penting.
Namun demikian menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah merupakan hal
yang jauh lebih penting. Untuk itu kemauan guru agar membawa pengetahuan dan
keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran, bahkan menjadikannya sebagai budaya dalam kehidupan
sehari-hari, tentu merupakan sesuatu yang diharapkan.

133
Kegiatan Pembelajaran 3

H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus

Kunci Jawaban KP 3
1. B 6. C 11. D 16. D
2. D 7. A 12. B 17. C
3. B 8. E 13. A 18. E
4. A 9. C 14. C 19. E
5. C 10. B 15. D 20. A

134
Kegiatan Pembelajaran 4
Pembelajaran Aktivitas Bela Diri Di Sekolah Dasar

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta
diklat dapat mengidentifikasi kompetensi dasar, mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi materi aktivitas beladiri di Sekolah Dasar, merancang
penilaian, serta menerapkan nilai-nilai kemandirian, kerjasama, dan integritas.

B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi kompetensi dasar dan indikator aktivitas beladiri di


sekolah dasar
2. Mengidentifikasi materi aktivitas beladiri
3. Mengidentifikasi materi aktivitas beladiri
4. Mengidentifikasi materi aktivitas atletik (lompat)
5. Mengidentifikasi materi aktivitas atletik (lempar)
6. Menilai pembelajaran aktivitas atletik (jalan cepat, lari, lempar, dan lompat)
di Sekolah Dasar
7. Memiliki kecakapan dalam memahami konsep dasar aspek-aspek
pembelajaran PJOK.
8. Menunjukkan kemandirian, kerjasama, dan integritas.

C. Uraian Materi

1. Konsep Aktivitas Bela Diri di Sekolah Dasar


Sebagai bagian dari warisan budaya bangsa aktivitas beladiri pencaksilat
merupakan gambaran aktivitas kecil peserta didik bersosialisasi baik di sekolah
maupun di masyarakat. Aktivitas beladiri dapat dijadikan sebagai sarana
menguatkan karakter kerjasama, sportifitas, integritas, tanggung jawab, dan cinta
Tanah Air. Aktivitas beladiri tidak mungkin dimainkan tanpa lawan berlomba

135
Kegiatan Pembelajaran 4

sehingga mengajarkan lawan sebagai teman bermain, setiap anggota tim dalam regu
beladiri seni misalnya memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda,
bahkan dimungkinkan untuk dapat menyelesaikan permasalahan antar pemain
dalam rangkai mencapai tujuan bersama.

Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang
mempertahankan / membela diri. Seni bela diri telah lama ada dan berkembang dari
masa ke masa.

Pada dasarnya, manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan
hidupnya. Dalam tumbuh atau berkembang, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan
fisiknya, kapan pun dan dimanapun. Hal inilah yang akan memacu aktivitas fisiknya
sepanjang waktu. Pada zaman kuno, tepatnya sebelum adanya persenjataan modern,
manusia tidak memikirkan cara lain untuk mempertahankan dirinya selain dengan
tangan kosong. Pada saat itu, kemampuan bertarung dengan tangan kosong
dikembangkan sebagai cara untuk menyerang dan bertahan, kemudian digunakan
untuk meningkatkan kemampuan fisik / badan seseorang. Meskipun begitu, pada
zaman-zaman selanjutnya, persenjataan pun mulai dikenal dan dijadikan sebagai
alat untuk mempertahankan diri.

Dapat dikatakan bahwa seni bela diri tersebar di seluruh penjuru dunia ini dan
hampir setiap negara mempunyai seni bela diri yang berkembang di daerah masing-
masing maupun merupakan sebuah serapan dari seni bela diri lain yang
berkembang di daerah asalnya. Sebagai contoh seni silat adalah seni bela diri yang
berkembang di negara ASEAN dan terdapat di Malaysia, Indonesia, Thailand
dan Brunei.

136
2. Jenis Beladiri
Seni bela diri terbagi atas berbagai macam jenis, yaitu: seni tempur bersenjata
tajam, seni tempur bersenjata tumpul/ tidak tajam (kayu, bambu, dll) , dan seni
tempur tangan kosong. Di antara jenis-jenis seni bela diri yang ada adalah aikido,
capoeira, gulat, hapkido, hikmatul iman Indonesia, jeet kunedo, jiu jit su, jogo do pau,
judo, karate, kateda, kempo, kendo, kung fu, laskar hitam, lethwei, merpati putih,
muay thai, ninjit su, pencak silat, taekwondo, taido, savate, setia hati, tarung derajat,
tinju, tamoi, wing tsun, dan wushu.

3. Sejarah Pencak Silat


Pencak silat adalah salah satu jenis bela diri asli Indonesia, dapat dimainkan secara
perorangan, berpasangan maupun beregu. Untuk menguasai beladiri pencak silat
sangat diperlukan penguasaan Gerak dasar pencak silat. Pencak silat adalah suatu
cara beladiri yang menggunakan akal sepenuhnya. Akal yang dimiliki manusia lebih
sempurna bila dibandingkan dengan makhluk-makhluk yang lainnya. Oleh karena
itu, tidak mustahil jika manusia dapat menguasai segala macam ilmu di dunia ini.

Di Indonesia istilah pencak silat baru mulai digunakan setelah berdirinya top
organisasi pencak silat (IPSI). Sebelumnya di daerah Sumatera lebih dikenal dengan
istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan istilah Pencak
Silat.

Pada periode kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia memiliki hasrat untuk


mengembangkan pencak silat ke mancanegara dengan mengambil prakarsa
pembentukan dan pendirian Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT)
pada tanggal 11 Maret 1980 bersama Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Keempat negara tersebut akhirnya dinyatakan sebagai negara-negara pendiri
organisasi pencak silat internasional. Upaya pengembangan pencak silat yang
dipelopori Indonesia dan anggota PERSILAT lainnya sampai saat ini berhasil
menambah anggota PERSILAT.

137
Kegiatan Pembelajaran 4

Penambahan anggota ini memberikan dampak pada usaha IPSI dan anggota
PERSILAT lainnya untuk memasukkan pencak silat ke multi event di tingkat Asia,
yaitu Asian Games, dengan membentuk organisasi Pencak Silat Asia Pasific pada
bulan Oktober 1999. Organisasi pencak silat di Indonesia yang disebut dengan
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di
Surakarta, diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai
Ketua Pusat Kebudayaan.

4. Pola Gerak Pencak Silat


Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi dan
terkendali, yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental
spiritual, aspek beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni budaya. dengan demikian,
pencak silat merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari
karena memiliki empat aspek yang merupakan satu kesatuan utuh dan tidak dapat
dipisah-pisahkan.

a. Sikap Kuda-kuda

Kuda-kuda adalah posisi menapak kaki untuk memperkokoh posisi tubuh. Kuda-
kuda yang kuat dan kokoh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar
tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau
menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan). Sikap kuda-kuda
pasang merupakan sikap untuk memulai serangan atau pembelaan yang berpola
yang dilakukan pada awal atau akhir gerakan. Sikap pasang ada tiga bentuk,
yaitu : (1) Sikap kuda-kuda depan pasang atas, (2) Sikap kuda-kuda belakang
pasang tengah, dan (3) Sikap kuda-kuda tengah pasang bawah. Paling tidak ada
6 kuda - kuda yang mendasari dalam pencak silat, yaitu :

1) Kuda- Kuda Depan

Kuda-kuda depan dibentuk dengan posisi kaki didepan ditekuk dan kaki
belakang lurus, telapak kaki belakang serong ke arah luar, berat badan
ditumpukan pada kaki depan, badan tegap dan pandangan kedepan.

138
Gambar 53. Sikap kuda-kuda depan

2) Kuda-kuda Belakang

Berat badan kuda-kuda belakang di bentuk dengan bertumpu pada kaki


belakang. Tumit yang dipakai sebagai tumpuan tegak dengan panggul, badan
agak condong ke depan, kaki depan di injit dengan, menapak dengan tumit
atau ujung kaki.

Gambar 54. Sikap kuda-kuda belakang

3) Kuda-Kuda Tengah

Dibentuk dengan kedua kaki ditekukan dengan titik berat badan berada
ditengah.

139
Kegiatan Pembelajaran 4

Gambar 55. Sikap kuda-kuda tengah

4) Kuda- kuda samping

Kuda-kuda ini dilakukan dengan cara 1 kaki ditekuk dan kaki yang lain lurus
ke samping, berat badan pada kaki yang ditekuk, bahu sejajar atau segaris
dengan kaki.

Gambar 56. Sikap kuda-kuda samping

5) Kuda-kuda Silang Depan

Kuda-kuda silang dibentuk dengan menginjakkan 1 kaki ke depan atau


kebelakang kaki yang lain, berat badan ditumpukan pada 1 kaki, kaki yang
lain ringan sentuhan dengan ibu atau ujung jari kaki.

140
Gambar 57. Sikap kuda-kuda silang depan

6) Kuda-kuda Silang Belakang

Kuda-kuda silang belakang yaitu kuda-kuda dengan salah satu kaki berada
di belakang dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke
belakang,badan tetap lurus agar tidak jatuh saat melakukan gerakan
tersebut.

Gambar 58. Sikap kuda-kuda silang belakang

b. Sikap Pasang

Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik
(pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan
gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan.
Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan

141
Kegiatan Pembelajaran 4

mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat. Ada 4 sikap
pasang yang saya pelajari dalam pencak silat :

1) Pasang satu, yaitu sikap posisi badan tegak dengan kedua tangan disamping
dalam keaadaan siap silat dan kedua kaki di buka selebar bahu
2) Pasang dua, yaitu sikap badan tetap pada posisi tegak, kaki dibuka selebar
bahu, kedua tangan mengepal dan sejajar dengan pinggang.
3) Pasang tiga, yaitu, sikap badan pada posisi tegak lurus, kaki di buka selebar
bahu, tangan diangkat sejajar mata, dan posisis silang dengan kepalan
tangan terbuka.
4) Pasang empat, yaitu kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata,
dan posisis silang dengan kepalan tangan terbuka dibuk lagi dan tangan
sudah terkepal.

c. Arah

Arah adalah sasaran dalam melakukan gerakan, baik pada waktu melakukan
pembelaan maupun serangan. Arah dikenal dengan delapan penjuru mata angin.
Langkah dilakukan pada arah tertentu sesuai dengan keperluannya.

d. Langkah

Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam
permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali,
contohnya langkah tiga dan langkah empat. Langkah adalah perubahan injakan
kaki dari suatu tempat ke tempat lainnya. Langkah dapat dilakukan lurus,
silang/serong. Cara melakukannya bisa dengan cara diangkat, geseran, ingutan,
lompatan dan loncatan.

1) Pola langkah lurus. Merupakan gerak langkah yang membentuk garis lurus
,baik langkah maju maupun langkah mundur, yang mana pelaksanaanya
dimulai dari salah satu kuda-kuda (kuda-kuda tengah).
2) Pola langkah zig-zag. Merupakan gerak langkah yang membentuk mata
gergaji atau pola zig-zag, yang mana pelaksanaanya dimulai dari sikap
pasang dengan pola langkah serong

142
3) Pola langkah ladam atau huruf U. Pelaksanaanya dimulai dari sikap awal
tegak, gerakkan kaki kesamping kanan,di ikuti kaki kiri menutup (merapat),
kemudian kaki kiri maju, kaki di tarik kembali dan merapat kemudian di
gerakan samping kiri.kaki kanan ditarik dirapatkan kemudian dilangkahkan
kedepan, dan kaki kanan ditarik kembali merapat seperti sikap awal.
4) Pola langkah segi tiga. Pelaksanaanya berdiri di titik 0, geser kaki kanan ke
titik 1, ikuti kaki kiri ke titik 2, lanjutkan ke titik 4, lanjutkan juga ke titik 4
dan 5 (berat badan di titik 5) tarik kaki kanan ke titik 6, kaki kanan ketitik 7
dengan kuda-kuda depan , tarik kaki kanan keposisi awal.
5) Pola langkah huruf S. Berdiri dengan posisi titik menghadap sesuai dengan
arah yang di tunjukan, geser kaki kanan ke arah berat badan ke di kaki
kanan, ikuti kaki kiri, kaki kiri ke titik 3 berat badan di kaki kiri selanjutnya
cabut kaki kanan lewati kaki kiri sampai di titik 4, kaki kanan yang di titik 4
di titik 5 putar di tempat, sementara kaki kiri yang ada di titik 3 injit, gugus
kaki kiri lewat tanda panah dengan jalur titik 6 sampai di titik.
6) Pola langkah segi 4. Pelaksanakannya bisa memakai kombinasi kuda-kuda
tengah, samping, dan belakang.

5. Pukulan Dalam Pencak Silat


Pukulan merupakan usaha pembelaan yang dilakukan dengan menggunakan lengan
atau kaki untuk mengenai badan lawan.

a. Pukulan lurus

Pukulan dengan salah satu tangan memukul kearah depan, sasaran yaitu dada si
lawan. Dan tangan satunya lagi menutup arah point, yaitu sasaran perut ke atas.

Gambar 59. Pukulan Lurus

143
Kegiatan Pembelajaran 4

a. Pukulan Bandul
Mengayunkan tangan salah satunya berbentuk kepalan kearah sasaran ulu
hati, dan tangan yang satu lagi tetap menutup arah sasaran lawan ke dia.

Gambar 60. Pukulan Bandul

b. Pukulan tegak
Sasarannya adalah bahu atau sendi bahu bagian kanan (lawan yang dengan
kita yang saling berhadapan, jadi sama saja dengan bahu sebelah kiri yang
menjadi sasaran.

Gambar 61. Pukulan Tegak

144
c. Pukulan melingkar
Sasarannya pukulan melingkar adalah pinggang lawan

Gambar 62. Pukulan Melingkar

6. Tendangan Dalam Pencak Silat


Tendangan dapat dilakukan dengan punggung kaki, telapak kaki, ujung kaki dan
tumit

a. Tendangan lurus kedepan yaitu dengan hentakan telapak kaki sejajar


dengan bahu

Gambar 63. Tendangan Lurus Kedepan Tendangan melingkar yaitu dengan hentakan
punggung kaki

145
Kegiatan Pembelajaran 4

Gambar 64. Tendangan Melingkar

b. Tendangan berbentuk huruf T yaitu dengan tendangan samping


menggunakan hentakan telapak kaki

Gambar 65. Tendangan Berbentuk Huruf T

146
c. Tendangan samping yaitu menendang dengan punggung kaki.

Gambar 66. Tendangan Samping Tangkisan dalam Pencak Silat

a. Tangkisan dalam
Tangkisan dari luar ke dalam sejajar dengan bahu

Gambar 67. Tangkisan Dalam

b. Tangkisan luar
Tangkisan dari dalam ke luar sejajar dengan bahu

Gambar 68. Tangkisan Luar

147
Kegiatan Pembelajaran 4

c. Tangkisan atas
Tangkisan dari bawah ke atas, untuk melindungi kepala dari serangan

Gambar 69. Tangkisan Atas

d. Tangkisan bawah
Tangkisan dari atas ke bawah

Gambar 70. Tangkisan Bawah

7. Guntingan
Teknik ini dilakukan dengan cara seperti menggunting dengan tujuan untuk
menjatuhkan lawan. Sapuan dan Guntingan adalah salah satu jenis buah (teknik)
menjatuhkan musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang
dengan menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh
kehilangan keseimbangan dan jatuh. Guntingan terdiri dari guntingan luar dan
guntingan dalam.

148
8. Hindaran atau elakan
Teknik ini dilakukan untuk menghindari serangan lawan teknik ini dapat dilakukan
dengan melangkah dengan satu kaki, ditempat,atau memindahkan dengan dua kaki.
Elakan dilakukan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan. Arah
elakan dilakukan sesuai dengan arah delapan penjuru mata angin.

9. Kuncian
Kuncian adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat
bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan
menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar pergelangan
tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.

10. Kembangan
Kembangan adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah
pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat
bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan
kembangan silat menyerupai tarian atau dalam bahasa Sunda menyerupai ngibing
(berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak
silat yang mengutamakan keindahan gerakan.

11. Penilaian Pembelajaran Aktivitas Beladiri


Untuk dapat menyusun instrumen penilaian pembelajaran aktivitas pengembangan
kebugaran jasmani, Saudara dapat membaca modul pedagogik Kelompok
Kompetensi B, C, D, E, F, dan J, serta sumber lain yang relevan.

149
Kegiatan Pembelajaran 4

a. Penyusunan kisi-kisi dan soal pilihan ganda

KISI-KISI PENULISAN SOAL


Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Kompetensi Bentuk
No. Kelas Indikator Materi
Dasar Soal
1. 3.4 V 3.4.1 Menyebut jenis-jenis Jenis Pilihan
Menerapkan gerak dasar dalam beladiri Gerak Ganda
variasi gerak (cth. pencaksilat) Dasar
dasar lokomotor dalam
dan non
beladiri
lokomotor untuk
membentuk (cth.
gerak dasar seni pencaksila
beladiri** t)
3.4.2 Menjelaskan berbagai Kegunaan Pilihan
kegunaan gerak dasar Gerak Ganda
dalam beladiri (cth. Dasar
pencaksilat) dalam
beladiri
(cth.
pencaksila
t)
3.4.3 Menjelaskan cara Cara Uraian
melakukan gerak dasar Melakuka
beladiri (cth. pencaksilat) n Kuda-
kuda
dalam
Beladiri
Pencaksila
t
Cara
Melakuka
n
Serangan
dengan
Tangan
dalam
Beladiri
Pencaksila
t
Cara
Melakuka
n Belaan
dalam
Beladiri

150
Kompetensi Bentuk
No. Kelas Indikator Materi
Dasar Soal
Pencaksila
t
Cara
Menyusun
Rangkaian
Gerak
dalam
Beladiri
Pencaksila
t
4.4 4.4.1 Memeragakan sikap Sikap Uji Praktik
Mempraktikkan kuda-kuda dalam beladiri Kuda-
variasi gerak (cth. pencaksilat) Kuda
dasar lokomotor dalam
dan non
Beladiri
lokomotor untuk
membentuk Pencaksila
gerak dasar seni t
beladiri** 4.4.2 Memeragakan Serangan Uji Praktik
serangan dengan tangan dengan
dalam beladiri (cth. Tangan
pencaksilat) dalam
Beladiri
Pencaksila
t
4.4.3 Memeragakan belaan Belaan Uji Praktik
dengan tangan dalam dengan
beladiri (cth. pencaksilat) Tangan
dalam
Beladiri
Pencaksila
t
4.4.4 Menyusun rangkaian Penyusun Uji Praktik
gerak variasi gerak dasar an
lokomotor dan non Rangkaian
lokomotor dalam beladiri Gerak
(cth. pencaksilat) dalam
Beladiri
Pencaksila
t

151
Kegiatan Pembelajaran 4

KARTU SOAL PILIHAN GANDA


Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Jaya Bangsaku Nama Penyusun : Salman Al Saud
Kls/Smt : V/ I
Mata Pelajaran : PJOK
Kompetensi Dasar Buku Sumber : Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
3.1 Memahami Kelas V, Kemdikbud, 2016
variasi gerak dasar
lokomotor dan non SOAL:
lokomotor untuk
Berikut adalah kegunaan kuda-kuda panjang pada beladiri
membentuk gerak
pencaksilat, yaitu....
dasar seni
A. memudahkan untuk melakukan serangan dengan kaki depan
beladiri**
B. mergerak dengan lincah
Indikator C. membangun keseimbangan dan pertahanan yang kuat
Menjelaskan D. memudahkan untuk menjatuhkan lawan
berbagai kegunaan KUNCI JAWABAN:
gerak dasar dalam
C. membangun keseimbangan dan pertahanan yang kuat
beladiri (cth.
pencaksilat)
Materi
Kegunaan Gerak
Dasar dalam
beladiri (cth.
pencaksilat)

N0 SOAL
1

152
b. Penyusunan kisi-kisi dan soal uraian

Dari kisi-kisi yang sama dapat dikembangkan soal berbentuk uraian sebagai
berikut.

KARTU SOAL URAIAN


Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Jaya Bangsaku Nama Penyusun : Salman Al Saud
Kls/Smt : V/ I
Mata Pelajaran : PJOK

Kompetensi Dasar Buku Sumber : Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Memahami variasi gerak dasar Kesehatan Kelas V, Kemdikbud, 2016
lokomotor dan non lokomotor
untuk membentuk gerak dasar SOAL:
seni beladiri**
Jelaskan cara melakukan pukulan ke atas pencaksilat
Indikator dengan kuda-kuda panjang!
Menjelaskan cara melakukan
KUNCI JAWABAN:
gerak dasar beladiri (cth.
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
pencaksilat)

Skor 4, jika urutan benar dan lengkap


Materi Skor 3, jika urutan benar tetapi kurang lengkap
Cara Melakukan Serangan Nilai2, jika sebagian urutan tidak benar dan kurang lengkap
dengan Tangan Skor 1, jika hanya sebagian urutan yang benar dan tidak
N0 SOAL lengkap
6

c. Penyusunan Kisi-kisi dan Soal Uji Keterampilan

Instrumen uji keterampilan dapat disusun dan digunakan dengan baik jika
penyusunannya didasarkan pada kategori gerak yang akan diujikan. Berikut
adalah kategori gerak yang didasarkan pada kriteria pengaruh lingkungan, akhir
suatu gerak, serta jenis otot yang digunakan.

153
Kegiatan Pembelajaran 4

Tabel 5. Kategori Gerak

Berdasar Pengaruh Berdasarkan Akhir Gerakan Berdasar Penggunaan


Lingkungan Otot
Keterampil Keterampil Terputus Rangkaian Berulang Keterampila Keterampil
an Terbuka an (Descret) (Serial) (Continum n dengan an dengan
(Open Loop Tertutup ) Otot Halus Otot Kasar
Skill) (Close (Gross
Loop Skill) Motor Skill)
Passing Shooting Roll depan Lay up Renang Melentikkan Menendang
dalam pada shoot pada jari tangan bola
permainan permainan permainan pada senam
sepakbola bolabasket bola basket irama

1) Kisi-kisi Uji Keterampilan Proses dan Hasil Gerak

No Kompetensi Dasar Indikator Uraian Tugas Pen-skoran


1. Mempraktikkan Uji Keterampilan Proses Gerak (gerak serial/tertutup)
variasi gerak dasar
Menyusun 1. Peserta didik menyusun Skor diperoleh dari kualitas
lokomotor dan non
rangkaian rangkaian gerak secara projek mulai dari
lokomotor untuk
gerak variasi berkelompok perencanaan, pelaksanaan,
membentuk gerak
gerak dasar (maksimum 4 orang). dan hasil projek.
dasar seni beladiri**
lokomotor dan
2. Rangkaian gerak terdiri Masing-masing aspek
non lokomotor
paling tidak penilaian diberi bobot,
dalam beladiri
menggunakan 3 jenis sehingga skor aspek berasal
(cth.
kuda-kuda, 3 jenis dari pengalian antara skor
pencaksilat)
serangan dengan tangan, diperoleh dengan bobot
dan 3 jenis tankisan setiap aspek.
dengan tangan.
Skor akhir merupakan
3. Tugas dikerjakan melalui perbandingan skor
projek. perolehan dengan skor
maksimum dikalikan 100%.

154
2) Instrumen untuk Penilaian Projek
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Nama Proyek : Penyusunan rangkaian gerak dasar beladiri pencaksilat
Alokasi Waktu : 2 minggu
Kelas : V/1
Nama Siswa : ______________________

No Aspek * Bobot Skor Jumlah


(1– 4)
1. Perencanaan Projek: 15
a. Persiapan
b. Rumusan Judul (kesesuaian dengan
aktivitas yang akan disusun)
2. Pelaksanaan Projek 45
a. Inventarisir dan pemilihan gerakan
(contoh kuda-kuda panjang, kuda-kuda
depan, dan kuda-kuda belakang, tangkisan
bawah, tangkisan atas, tangkisan ke luar,
pukulan ke atas, besetan, dan tusukan)
b. Pelaksanaan perangkaian gerak (tidak
harus berturutan seperti pilihan gerak di
atas)
c. Pemberian aksen dan transisi gerak
d. Finalisasi rangkaian gerak
3. Pelaporan Projek 40
a. Tampilan rangkaian gerak
b. Dokumen penyusunan
Total Skor

Skor Akhir = Skor Perolehan/ Skor Maksimum X 100%

155
Kegiatan Pembelajaran 4

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Peserta
a. Saudara dipersilahkan menyimak penjelasan tujuan dan skenario
pembelajaran dari Fasilitator.
b. Salinlah berkas (file) lembar kerja/work sheet (LK) tentang analisis materi
ajar aktivitas beladiri yang disediakan oleh Fasilitator/atau yang tersedia
pada modul ini!
c. Kerjakanlah LK tersebut sesuai dengan langkah kerja yang disarankan!
d. Lakukan pemaparan hasil kerja Saudara di depan kelas, diskusikan, dan
lakukan perbaikan sesuai dengan hasil diskusi dan saran dari Fasilitator jika
Saudara mengikuti diklat model tatap muka penuh. Jika Saudara mengikuti
diklat model in-on-in, kerjakan ketika pelaksanaan On, kemudian paparkan
pada saat In-2 berlangsung!
e. Berikanlah saran kepada peserta lain yang memberikan pemaparan!
f. Saudara akan dinilai oleh Fasilitator selama proses dan di akhir
pembelajaran (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-1). Jika Saudara
mengikuti diklat model tatap muka in-on-in, hasil pekerjaan Saudara akan
dinilai pada saat pemaparan pada In-2.
g. Saudara dipersilahkan menyimak penguatan yang disampaikan oleh
Fasilitator (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-2).

2. Lembar Kerja
Berikut adalah lembar kerja 07 (LK-07) yang harus Saudara selesaikan pada
pembelajaran lanjutan jika pelatihan dilakukan dengan model tatap muka penuh
atau On jika pelatihan dilakukan dengan pola in – on – in. Saudara diminta untuk
bekerja secara perorangan, sehingga tumbuh nilai kemandirian, integritas, serta
bertanggung jawab atas pekerjaaan yang harus diselesaikan.

156
LK-07
Analisis Materi Pembelajaran Aktivitas Beladiri
1. Bekerjalah secara perorangan!
2. Pilihlah salah satu materi pada lingkup aktivitas beladiri!
3. Sediakanlah Kompetensi Dasar (KD) setiap kelas! serta pelajari bahan bacaan dan buku
sumber sesuai materi!
4. Pilihlah KD aktivitas beladiri dari kelas 1 sampai dengan 6, kemudian lakukan analisis
materi tersebut!
5. Tuliskanlah hasil analisis yang Saudara lakukan pada format berikut!

Aktivitas Permainan Beladiri


Indikator Pencapaian Materi Pembelajaran
KD
Kompetensi (Terperinci)
KD Bola kecil kelas 1
KD 3.6 ... ... ...
KD 4.6 ...
KD Bola kecil kelas 2
KD 3.6 ... ... ...
KD 4.6 ...
KD Bola kecil kelas 3
KD 3.6 ... ... ...
KD 4.6 ...
KD Bola kecil kelas 4
KD 3.6 ... ... ...
KD 4.6 ...
KD Bola kecil kelas 5
KD 3.6 ... ... ...
KD 4.6 ...
KD Bola kecil kelas 6
KD 3.6 ... ... ...
KD 4.6 ...

6. Cocokkanlah hasil kerja kelompok Saudara dengan dokumen yang tersedia, dan lakukan
perbaikan jika terjadi ketidaksesuaian!

Refleksi:
Tuliskanlah makna pembelajaran yang telah Saudara lakukan (nilai utama karakter yang
terinternalisasi), dan apa rencana Saudara jika diminta untuk menganalisis materi ajar?
...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

157
Kegiatan Pembelajaran 4

E. Latihan / Kasus / Tugas

1. Berikut yang merupakan unsur-unsur dari sikap pasang adalah …..


A. Sikap kuda-kuda
B. Sikap tubuh
C. Sikap lengan
D. Sikap mata
E. Sikap kaki
2. Induk organisasi pencak silat Indonesia adalah…..
A. Persilat
B. IPSI
C. PRSI
D. Persinas
E. PHSI
3. Sasaran tinggi ditunjukan kearah berikut kecuali …..
A. Uluh hati
B. Pinggang
C. Dagu
D. Leher
E. Dada
4. Pertandingan pencak silat ditentukan dengan …..
A. Game
B. Set
C. Babak
D. Regu
E. waktu
5. Berikut yang bukan teknik gerak dasar pencak silat adalah…..
A. Langkah
B. Tangkisan
C. Tendangan
D. Pukulan
E. Jatuhan

158
6. Dalam pencak silat teknik tendangan yang masuk sasaran mendapat nilai …..
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
7. Tujuan gerak menangkis adalah …..
A. Menghindari pukulan lawan
B. Menghindari tendangan lawan
C. Menghindari tebasan lawan
D. Menghindari serangan lawan
E. Membendung setiap pukulan dan tendangan
8. Berikut ini yang tidak termasuk teknik elakan adalah …..
A. Elakan bawah
B. Elakan belakang
C. Elakan mundur
D. Elakan samping
E. Elakan atas
9. Berikut yang bukan pukulan tangan terbuka adalah …..
A. Pukulan dengan ujunga jari
B. Pukulan dengan mengepal
C. Pukulan dengan samping telapak tangan
D. Pukulan dengan belakang telapak tangan
E. Pukulan dengan telapak tangan
10. Berikut yang tidak termasuk tangkisan satu lengan adalah …..
A. Tangkisan samping
B. Tangkisan dalam
C. Tangkisan bawah
D. Tangkisan atas
E. Tangkisan luar

159
Kegiatan Pembelajaran 4

11. Pelindung badan yang di gunakan oleh pesilat pada waktu pertandingan
disebut …..
A. Body proyektor
B. Body countack
C. Body language
D. Body building
E. Body protector
12. Aliran pencak silat yang berasal dari bali adalah …..
A. Setia hati teratai
B. Cikalong
C. Bhakti Negara
D. Merati putih
E. Cimande
13. Sikap dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk melakukan
sikap dan gerakan bola serang disebut teknik …..
A. Memberi salam
B. Sikap kuda-kuda
C. Sikap pasang
D. Sapuan
E. Sikap berdiri
14. Ukuran panjang dan lebar gelanggang pencak silat adalah …..
A. 7 m x 7 m
B. 3 m x 4 m
C. 5 m x 6 m
D. 13 m x 13 m
E. 11 m x 11 m

15. Dibawah ini yang bukan teknik serangan dalam bela diri adalah…..
A. Teknik pukulan
B. Teknik guntingan
C. Teknik tendangan
D. Teknik tangkapan
E. Teknik ungkitan

160
16. Tujuan gerak menangkis adalah. . . .
A. Menghindari pukulan lawan
B. Menghindari tendangan lawan
C. Menghindari tebasan lawan
D. Menghindari serangan lawan
E. Membendung setiap pukulan dan tendangan
17. Berikut yang tidak termasuk teknik elakan adalah elakan ....
A. Bawah
B. Belakang
C. Mundur
D. Samping
E. Atas
18. Berikut yang bukan pukulan tangan terbuka adalah pukulan dengan. . . .
A. Ujung jari
B. Mengepal
C. Samping telapak tangan
D. Belakang telapak tangan
E. Telapak tangan
19. Berikut yang tidak termasuk tangkisan satu lengan adalah tangkisan. . . .
A. Samping
B. Dalam
C. Bawah
D. Atas
E. Luar
20. Dibawah ini yang bukan teknik serangan dalam bela diri adalah teknik. . . .
A. Pukulan
B. Guntingan
C. Tendangan
D. Tangkapan
E. Ungkitan

161
Kegiatan Pembelajaran 4

F. Rangkuman

Pencak silat merupakan salah satu jenis beladiri yang terdapat di Indonesia.
Olahraga beladiri pencak silat adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia.
Karena pencak silat lahir dari kebudayaan bangsa Indonesia, maka
perkembangannya dipengaruhi oleh watak, selera dan bakat masyarakat yang ada
didaerahnya masing-masing. Selain keadaan masyarakat dan sifatnya, faktor alam
juga dapat mempengaruhi perkembangan pencak silat itu sendiri, misalnya keadaan
tempat, iklim, keadaan sosial dan lain sebagainya.

Pencak silat adalah suatu cara beladiri yang menggunakan akal sepenuhnya. Akal
yang dimiliki manusia lebih sempurna bila dibandingkan dengan mahluk-mahluk
yang lainnya.

Gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi dan
terkendali, yang mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental
spiritual, aspek beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni budaya. Dengan demikian,
pencak silat merupakan cabang olahraga yang cukup lengkap untuk dipelajari
karena memiliki empat aspek yang merupakan satu kesatuan utuh dan tidak dapat
dipisah-pisahkan.

162
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Penjelasan secara rinci mengenai aktivitas pembelajaran bela diri yang mengulas
tentang aktivitas pembelajaran sikap dan kuda-kuda, serangan dengan tangan,
serangan dengan kaki, belaan dan elakan memperkuat latar belakang pemilihan
materi ini dalam usaha mencapai kompetensi yang ada pada lingkup aktivitas
pembelajaran atletik pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK). Dengan
berbagai deskripsi tersebut maka diharapkan materi ini menjadi pilihan utama
dalam pembelajaran, dengan prasyarat ini, maka seorang guru dituntut untuk
menguasai kompetensi secara konsep mengenai aktivitas pembelajaran pencak silat
sebagai materi pembelajaran, konsep perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran, serta bagaimana konsep tersebut diejawantahkan dalam bentuk
keterampilan (penguasaan Gerak dasar) dan dalam praktik pembelajaran.

Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal yang penting.
Namun demikian menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah merupakan hal
yang jauh lebih penting. Untuk itu kemauan guru agar membawa pengetahuan dan
keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran, bahkan menjadikannya sebagai budaya dalam kehidupan
sehari-hari, tentu merupakan sesuatu yang diharapkan.

Akhir dari pangkal upaya ini adalah manfaat bagi diri guru sendiri dan bagi
kepentingan peningkatan kompetensi peserta didik.

163
Kegiatan Pembelajaran 4

H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus

A. Kunci Jawaban KP 4
1. C 11. E
2. B 12. C
3. B 13. B
4. C 14. A
5. C 15. D
6. A 16. E
7. E 17. C
8. C 18. B
9. B 19. A
10. A 20. D

164
Kegiatan Pembelajaran 5
Pembelajaran Aktivitas Pengembangan Kebugaran
Jasmani Di Sekolah Dasar

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta
diklat dapat mengidentifikasi kompetensi dasar, mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi materi aktivitas pengembangan kebugaran jasmani di
Sekolah Dasar, merancang penilaian, serta menerapkan nilai-nilai religius, cinta
tanah air, dan integritas.

B. Kompetensi dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi kompetensi dasar dan indikator aktivitas pengembangan


kebugaran jasmani di sekolah dasar
2. Mengidentifikasi materi aktivitas pengembangan kebugaran jasmani
3. Menilai pembelajaran aktivitas pengembangan kebugaran jasmani di Sekolah
Dasar
4. Memiliki kecakapan dalam memahami konsep dasar aspek-aspek pembelajaran
PJOK.
5. Menunjukkan perilaku religius, cinta tanah air, dan integritas.

C. Uraian Materi

Anugerah kebugaran jasmanai merupakan nikmat yang harus disyukuri. Sebagai


nikmat, kebugaran jasmani harus dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya.
Berbagai latihan dapat dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kebugaran
jasmani. Dalam melakukan latihan peningkatan kebugaran jasmani harus
dikedepankan prinsip tanggung jawab atas diri sendiri, jujur dalam menjalankan
program latihan, serta dalam menilai kualitas kebugaran diri sendiri. Dengan
kenyataan ini, aktivitas pengembangan kebugaran jasmani merupakan aktivitas

165
Kegiatan Pembelajaran 5

yang cocok untuk menguatkan karakter religius, tanggung jawab, serta integritas,
selain juga cinta tanah air karena jika tubuh seseorang bugar maka tidak menjadi
beban bagi negara sekaligus memiliki produktivitas yang baik untuk memberikan
sumbangsih bagi negara.

1. Komponen-komponen Kebugaran Jasmani.


Komponen-komponen kebugaran jasmani adalah kata benda abstrak yang rasa
keberadaannya di dalam tubuh kita nyata, tetapi wujudnya hanya bisa dibayangkan.
Komponen-komponen kebugaran jasmani adalah faktor penentu derajat kondisi
setiap individu. Seseorang dikatakan bugar jika mampu melakukan segala aktivitas
kehidupan sehari-hari tanpa mengalami hambatan yang berarti, dan dapat
melakukan tugas berikutnya dengan segera.

Pengelompokan jenis komponen kebugaran jasmani banyak sekali ragam dan


perbedaanya, akan sangat tergantung dari sudut pandang mana jenis dan
pengelompokan tersebut disusun, tinjauan ilmiah yang digunakan, serta atas
maksud dan kegunaan apa pengelompokan jenis tersebut akan digunakan. Cara
pembeda inilah yang disebut cara pembeda ilmiah yang mendasarkan tinjauan dari
sisi ontology, epistimologi, dan aksiologi sebuah ilmu.

Pengelompokan komponen kebugaran jasmani seperti yang tersebut dalam Dasar-


dasar Evaluasi Pendidikan Jasmani yang disusun oleh Wahjoedi (1994), adalah: (1)
Kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan (physical fitness related health) dan
(2) Kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan (physical fitness related
skill). Pada pembagian ini bagian yang pertama yang pertama terdiri dari daya tahan
jantung dan paru-paru (cardiorespiratory), kekuatan (strength), daya tahan otot
(muscle endurance), kelentukan (flexibility), dan komposisi tubuh (body
composition).

Pada bagian yang kedua (physical fitness related skill) terdiri dari; kecepatan (speed),
kelincahan (agility), daya ledak (explosive power), keseimbangan (balance), dan
koordinasi (coordination). Selain dari bagaian ini disebut juga kemampuan
memanipulasi suatu obyek yaitu ketepatan (accuracy).

166
Komponen-komponen tersebut dapat dijelaskan pengertiannya sebagai berikut:

a. Daya tahan (cardiorespiratory and muscle endurance)

b. Daya tahan (cardiorespiratory and muscle endurance) adalah kemampuan


jantung untuk memompa darah dan paru-paru untuk melakukan respirasi
(exhale dan inhale) dan kerja kontraksi otot dalam waktu yang lama secara terus
menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan segara pulih asal dalam
waktu yang singkat. Klasifikasi daya tahan:

1) Daya tahan aerobik/aerobic endurance; sistem pengerahan energi


(menghirup, menyalurkan, dan menggunakan untuk kontraksi otot) dengan
menggunakan oksigen. Kebugaran aerobik dibutuhkan oleh siapapun yang
melakukan aktivitas dalam waktu yang lama dan terus menerus, lebih
khusus lagi bagi peserta didik yang diarahkan untuk mengambil spesialisi
cabang olahraga atletik nomor lari jarak menengah hingga marathon.
Tingkat kebugaran aerobik dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan, jenis
kelamin, usia, lemak tubuh, tingkat aktivitas.
2) Daya tahan anaerobik/anaerobic endurance; adalah merupakan istilah untuk
menyebut cara kerja otot dalam waktu yang relatif singkat tanpa
menggunakan oksigen. Kerja otot/kontraksi otot timbul dari pemecahan
ATP (adenosine triphosphate) di dalam otot yang bersumber dari gula darah
dan gula otot. Pemecahan ATP ini menimbulkan energi dan ADP (adenosine
diposphate), ADP yang ditambah PC (posphocreatine) di dalam otot akan
menjadi ATP yang baru. Pembakaran dalam sistem energi yang tidak
sempurna akan menyisakan asam laktat, jika asam laktat ini menumpuk
terlalu banyak di dalam otot, mengakibatkan kelelahan yang amat sangat
dan rasa pegal, bahkan bisa menyebabkan kram otot. Asam laktat tidak
selalu merugikan, sebab jika menyatu dengan oksigen, asam laktat akan
kembali menjadi sumber energi hingga terurai secara tuntas dan keluar
menjadi carbon diokside melalui proses pengeluaran nafas, dan ion-ion
hidrogen melalui pengeluaran keringat. Untuk mempercepat proses
peleburan asam laktat ini diperlukan pengguncangan (shaking), dan bisa
dilakukan dengan lari-lari kecil (joging) dalam waktu 15 – 20 menit sesuai
dengan tingkat penumpukan.

167
Kegiatan Pembelajaran 5

c. Kekuatan (strength).

Kekuatan (Strength); adalah kemampuan tubuh mengerahkan tenaga untuk


menahan beban yang diberikan. Klasifikasi strength adalah:

1) Kekuatan maksimum (maximum strength); kekuatan ini memiliki ciri jika


seseorang hanya mampu mengangkat sekali saja beban yang diberikan
dan tidak mampu mengangkat lagi tanpa beristirahat terlebih dahulu,
atau dalam istilah kebugaran biasa disebut sebagai 1 RM (1 repetition
maximum). Pengetahuan mengenai 1 RM ini akan sangat membantu
untuk dapat mengembangkan tipe kekuatan yang lainnya (kekuatan yang
cepat (elastic/speed strength) dan daya tahan kekuatan (strength
endurance)
2) Kekuatan yang cepat (elastic/speed strength); tipe kekuatan ini memiliki
ciri jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar
dengan segera (dalam satuan waktu yang kecil). Dalam istilah yang lebih
umum kecepatan ini dapat juga disebut daya ledak (explosive power)
3) Daya tahan kekuatan (strength endurance); tipe kekuatan ini memiliki ciri
jika seseorang mampu mengangkat beban dalam jumlah yang besar
berulang-ulang dalam waktu yang lama.

d. Komposisi tubuh.

Komposisi tubuh adalah perbandingan jumlah lemak yang terkandung di dalam


tubuh dengan berat badan seseorang. Kandungan lemak yang berlebihan akan
mengakibatkan terdesaknya organ tubuh yang lainnya sehingga mengganggu
kinerja organ tersebut. Namun lemak tak jenuh yang mudah diurai juga
merupakan sumber energi ketika karbohidrat dan cadangan glukosa dan
glikogen sudah habis dipakai.

e. Kelentukan (flexibility).

Kelentukan (flexibility) adalah kemampuan tubuh untuk menggunakan otot dan


persendian dengan rentang yang luas. Kelentukan terdiri dari kelentukan
dinamis dan kelentukan statis.

168
f. Kecepatan (speed).

Kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk memindahkan tubuh dan


menggerakkan anggota tubuh menempuh jarak tertentu dalam satu satuan
waktu yang singkat. Tipe kecepatan;

1) Kecepatan siklis, jika pergerakan merupakan pengulangan satu bentuk


keterampilan yang sama, biasanya digunakan untuk menempuh jarak
tertentu dalam waktu yang kecil, contoh dari keterampilan tersebut adalah
berlari, berenang, dan bersepeda
2) Kecepatan asiklis, jika pergerakan merupakan bentuk keterampilan yang
berbeda-beda dan berubah-ubah sesuai dengan tujuan dari keterampilan
tersebut, biasanya digunakan dalam permainan dan penggunaan berbagai
peralatan. Keterampilan dilakukan dalam waktu yang kecil
3) Kecepatan reaksi, jika pergerakan dilakukan sebagai tanggapan atas
rangsang yang diberikan dan dilakukan dengan segera. Contoh mudah dari
kecepatan tipe ini adalah tendangan balasan pada olahraga pencak silat
(tarung).

g. Kelincahan.

Kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk merubah-ubah posisi tubuh dan


mengatasi rintangan dengan dalam waktu yang singkat. Kelincahan ini
merupakan perpaduan dari unsur kelentukan dan kecepatan, bahkan kekuatan.

h. Keseimbangan.

Keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan posisi dalam


satu titik yang diinginkan. Keseimbangan secara biomekanis sangat dipengaruhi
oleh luasnya bidang tumpu, ketinggian pusat masa tubuh, serta koefisien gesek
antara tubuh dengan bidang tubuh. Namun di sisi lain juga dipengaruhi oleh
kinerja sistem syaraf dan panca indera. Tipe dari keseimbangan adalah
keseimbangan statis dan dinamis.

169
Kegiatan Pembelajaran 5

i. Koordinasi (coordination).

Koordinasi (coordination) adalah kemampuan untuk menggerakkan anggota


tubuh secara bersamaan dengan padu padan. Kemampuan koordinasi sangat
mendukung penguasaan keterampilan dasar gerak. Koordinasi meliputi mata –
tangan, mata - kaki, tangan – kaki, mata – tangan - kaki, telinga – mata – kaki, dan
seterusnya.

Selain pengelompokan jenis kebugaran tadi, juga ada pengelompokan lainnya


yang dikemukakan oleh Johnson dan kawan-kawan dalam yaitu; 1. Medical
fitness, 2. Functional fitness dan 3. Motor fitness.

2. Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran Jasmani


Untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan gerak peserta didik SD,
menurut Wall dan Murray (1994) dapat dilakukan latihan melalui aktivitas : (1)
menari (dance), (2) permainan (game), dan (3) senam (gymnastic). Kemudian Ateng
(1992) menyatakan bahwa penyajian pembelajaran olahraga di SD sebaiknya
dilaksanakan melalui bentuk permainan karena bermain merupakan dunianya
anak-anak. Dimana menurut Monks dkk. (1989) menyatakan bahwa usia SD adalah
usia masa kanak-kanak.

Masih menurut Ateng (1992) dunia SD adalah dunia bermain sehingga penyajian
dalam pembelajaran pendidikan jasmaninya haruslah dalam bentuk permainan.
Permainan berperan sebagai kendaraan pertama untuk memperlajari diri sendiri
dan dunia sekitarnya. Melalui permainan, individual atau kelompok, aktif atau diam,
anak-anak mengembangkan pemahaman dasar dari dunia tempat mereka hidup.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan


pembelajaran Penjas dan olahraga di Sekolah Dasar harus dikemas secara lengkap
dengan memperhatikan aspek gerak melalui permainan, karena dunia anak adalah
dunia bermain.

Kaitannya dengan pengembangan kebugaran jasmani, guru harus mampu


mendesain model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kebugaran jasmani
peserta didik.

170
Berikut beberapa contoh bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani:

a. Latihan Kekuatan

1) Latihan Kekuatan otot lengan

Bentuk latihan kekuatan otot lengan secara sederhana melalui permainan


antara lain sebagai berikut :

a) Nama Permainan: Siapa Cepat Berdiri

Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

(1) Jumlah pemain : tidak terbatas


(2) Alat yang di gunakan : Tanpa alat
(3) Tempat : di dalam atau di luar ruangan

b) Aturan Permainan

(1) Semua peserta didik dibariskan di sisi panjang lapangan


(2) Tidak boleh ada yang bergerak sebelum ada aba-aba dari guru,
peserta didik yang bergerak duluan sebelum ada aba-aba dianggap
gugur.
(3) Peserta didik yang berdiri paling duluan merupakan pemenang
dalam permainan ini.
(4) Peserta didik yang pertama berdiri diberi kepercayaan untuk
mengawasi dan menentukan pemenang dalam permainan
selanjutnya, sampai ditemukan peserta didik yang paling akhir
berdiri.

c) Cara Bermain

(1) Semua peserta didik bersiap-siap di pinggir lapangan dengan posisi


siap merangkak.
(2) Setelah ada aba-aba dari guru semua peserta didik merangkak dari
sisi yang satu menuju sisi yang lainnya.
(3) Di tengah-tengah perjalanan bila mendengar tanda yang dibunyikan
oleh guru, maka peserta didik harus segera berdiri.

171
Kegiatan Pembelajaran 5

(4) Peserta didik yang berdiri lebih dulu dinyatakan sebagai pemenang
dalam permainan ini.
(5) Permainan terus diulang-ulang sesuai kebutuhan.
(6) Peserta didik yang kalah menerima hukuman sesuai kesepakatan.

2) Latihan Kekuatan Otot Kaki

Bentuk-bentuk latihan kekuatan otot kaki secara sederhana dapat dilakukan


melalui permainan.

a) Nama Permainan: Perlombaan Naik Kuda

Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

(1) Jumlah pemain : tidak terbatas


(2) Alat yang di gunakan : tanpa alat
(3) Tempat : di lapangan olahraga
(4) Susunan kelas : lihat gambar

b) Aturan Permainan

Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

(1) Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah


anggota kelompok yang sama.
(2) Aba-aba dilakukan dua kali, apabila ada kuda yang berlari sebelum
ada aba-aba dari guru maka dinyatakan gugur.
(3) Jarak tempuh masing-masing lintasan ± 30 meter.
(4) Kuda yang keluar lintasan dinyatakan gugur.
(5) Apabila joki terjatuh dari kudanya maka kelompok tersebut
dinyatakan gugur.
(6) Pemenangnya ditentukan kuda terakhir pada masing-masing
kelompok menyentuh garis finish.

172
3) Latihan Kekuatan otot lengan, perut, dan kaki

Secara sederhana dapat dilakukan melalui permainan berikut.

a) Perlombaan Gerobak Dorong

Cara melakukannya sebagai berikut:

(1) Jumlah pemain : tidak terbatas


(2) Alat yang di gunakan : tanpa alat
(3) Tujuan permainan : untuk melatih kekuatan otot tangan,
perut, dan kaki, kerjasama
(4) Tempat : di bangsal senam, atau di halaman,
atau di lapangan
(5) Susunan kelas : lihat gambar.
b) Aturan Permainan

(1) Semua peserta didik saling berpasangan, yang tidak kebagian


pasangan bertugas menjadi juri membantu guru mengawasi
permainan.
(2) Aba-aba dilakukan dua kali
(3) Pasangan yang bergerak lebih dulu sebelum ada aba-aba akan
mendapatkan peringatan dari guru, kalau mengulangi hal yang
sama maka pasangan tersebut akan didiskualifikasi (dianggap
gugur)
(4) Jarak tempuh pada masing-masing lintasannya ± 10 meter.
(5) Gerobak yang keluar lintasan dinyatakan gugur.
(6) Pemenangnya ditentukan oleh gerobak yang pertama menyentuh
garis finish.
c) Cara Bermain

(1) Guru menyiapkan 4 lintasan permainan dengan jarak lintasannya


± 10 meter.
(2) Masing-masing pasangan bersiap-siap dibelakang garis start, pada
tiap-tiap lintasan.

173
Kegiatan Pembelajaran 5

(3) Pada aba-aba yang pertama peserta didik yang bertindak sebagai
pemilik gerobak memegang pergelangan kedua kaki peserta didik
yang berperan sebagai gerobak.
(4) Aba-aba kedua gerobak segera bergerak dengan cara
merangkak/berjalan menggunakan kedua tangan sementara
kedua kaki dipegang sama pemilik gerobak.
(5) Selanjutnya gerobak bergerak menuju garis finish yang sudah
ditentukan, setelah sampai digaris finish maka segera tukar posisi,
yang semula bertindak sebagai gerobak sekarang menjadi pemilik
gerobak dan sebaliknya. Kemudian tanpa menunggu aba-aba lagi
segera berlari menuju garis start pertama yang sekarang akan
dijadikan garis finish.
(6) Permainan terus dilanjutkan pada pasangan berikutnya.
(7) Setelah itu dilombakan lagi pasangan yang menang dengan
pasangan yang menang sampai menemukan pasangan yang tidak
pernah kalah, dan pasangan itulah pemenangnya.
(8) Pemenang dalam permainan ini akan mendapatkan hadiah

b. Latihan Keseimbangan

Bentuk-bentuk latihan keseimbangan

Latihan keseimbangan adalah bentuk sikap badan dalam keadaan seimbang,


baik pada saat berdiri, duduk, maupun jongkok. Macam-macam bentuk latihan
keseimbangan tubuh adalah sebagai berikut:

1) Latihan keseimbangan berdiri bangau

Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

a) Sikap permulaan berdiri tegak rileks.


b) Salah satu kaki diangkat dengan posisi tangan dipegang secara
berlawanan (jika yang diangkat kaki kanan tangan kiri yang
memegang).
c) Tangan kanan diluruskan ke samping.
d) Lakukan latihan ini 8 kali hitungan dan kembali ke sikap awal.

174
Gambar 71. Latihan keseimbangan berdiri

2) Latihan keseimbangan dalam sikap kapal terbang

Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

a) Berdiri tegak rileks dengan posisi kaki dirapatkan dan kedua tangan
direntangkan lurus ke samping.
b) Kemudian bungkukkan badan sambil meluruskan salah satu kaki kiri
atau kanan ke arah belakang.
c) Arah pandangan lurus ke depan dan pertahankan gerakan ini selama 8
kali hitungan.

Gambar 72. Latihan keseimbangan sikap kapal terbang

175
Kegiatan Pembelajaran 5

c. Latihan Kelenturan

Bentuk-bentuk latihan kelenturan

1) Latihan kelentukan pergelangan tangan


Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Pautkan jari-jari tangan satu sama lain putar telapak tangan menjauhi
tubuh, luruskan lengan-lengan dan regangkan selama 3 detik.
b) Tekan telapak tangan bersamaan dan regangkan pergelangan tangan,
pertahankan selama 3 detik.
c) Tekan punggung tangan bersamaan dan regangkan pergelangan tangan,
pertahankan selama 3 detik.

Gambar 73. Latihan kelentukan pergelangan tangan

2) Latihan kelentukan siku


Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Lakukan gerakan ektensi dan fleksikan tiap siku.
b) Pertahankan setiap posisi selama 3 detik.

176
Gambar 74. Latihan kelentukan siku

3) Latihan kelentukan bahu


Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Silangkan lengan-lengan di depan tubuh dan genggam bahu-bahu yang
berlawanan. Buat topangan regangan dan tahan selama 3 detik.
b) Letakkan siku kanan di belakang kepala dan gunakan tangan kiri untuk
membuat topangan regangan. Tahan 3 detik dan ulangi dengan siku
kiri.
c) Letakkan satu tangan di atas kepala dan di ban, buat topangan regangan
dan tahan 3 detik serta ulangi dengan sisi yang lain.

Gambar 75. Latihan kelentukan bahu

4) Latihan kelentukan leher


Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Letakkan kepala di atas bahu kiri dan pertahankan selama 3 detik.
b) Letakkan dagu ke bahu kiri, pertahankan selama 3 detik.
c) Putar gau ke bahu kiri dan pertahankan selama 3 detik.
d) Putar dagu ke bahu kanan, pertahankan selama 3 detik.
e) Tarik kepala sejauh mungkin ke depan dan letakkan dagu di atas dada,
pertahankan selama 3 detik.
f) Tarik kepala sejauh mungkin ke belakang, sentuhkan belakang kepala ke
bahu, pertahankan selama 3 detik.

177
Kegiatan Pembelajaran 5

Gambar 76. Latihan kelentukan leher

5) Latihan kelentukan batang tubuh


Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Tangan-tangan di atas pinggang dan bengkokkan ke samping dan tahan
selama 3 detik setiap sisi. Lakukan 3 sampai 5 kali setiap sisi.
b) Kedua tangan berjabatan (kedua telapak tangan rapat) dan lengan-
lengan di atas kepala, bengkokkan ke samping dan tahan selama 3 detik
tiap sisi. Lakukan 3 sampai 5 kali tiap sisi.

Gambar 77. Latihan kelentukan batang tubuh

6) Latihan kelentukan tungkai dan punggung (Sikap berdiri atau


mengangkang)
Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Capailah bawah kanan, pertahankan selama 3 detik.
b) Capailah bawah kiri, pertahankan selama 3 detik.
c) Capailah bawah tengah, pertahankan selama 3 detik.
d) Ulangi masing-masing latihan sebanyak 3 kali.

178
Gambar 78. Latihan kelentukan tungkai dan punggung (sikap
berdiri/mengangkang)

7) Latihan kelentukan tungkai dan punggung (Sikap berdiri lurus)


Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Posisi duduk jongkok, pertahankan selama 1 detik.
b) Posisi bungkuk, pertahankan selama 3 detik.
c) Ulangi masing-masing latihan sebnayak 3 kali.
d) Posisi cium lutut sebanyak 3 kali.
e) Ulangi posisi cium lutut sebanyak 3 kali.

Gambar 79. Latihan kelentukan tungkai dan punggung

8) Latihan kelentukan punggung


Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
a) Lengkungkan punggung, pertahankan selama 3 detik.
b) Bulatkan punggung, pertahankan selama 3 detik.
c) Skala lutut kanan, pertahankan selama 3 detik.
d) Skala lutut kiri, pertahankan selama 3 detik.
e) Duduk berlutut dan dahi di lantai, pertahankan selama 3 detik.
f) Lengkungkan naik, pertahankan selama 3 detik.
g) Ke depan, pertahankan selama 3 detik.

179
Kegiatan Pembelajaran 5

h) Lengkungkan naik, lutut dibengkokkan, pertahankan selama 3 detik.

Gambar 80. Latihan kelentukan punggung

d. Latihan Kecepatan

1) Kecepatan reaksi
Hampir semua cabang olahraga memerlukan kecepatan, untuk melatih
kecepatan dapat dilakukan melalui permainan sebagai berikut:

a) Nama Permainan: Membuat Kelompok

Cara melakukannya sebagai berikut:

(1) Jumlah pemain : Tidak terbatas


(2) Alat yang digunakan : Tanpa alat
(3) Tujuan permainan : Untuk melatih reaksi dan sosialisasi
(4) Tempat : Halaman sekolah atau ruangan olahraga
(5) Susunan kelas : Peserta didik membuat sebuah lingkaran
(6) Aturan Permainan:
(a) Semua peserta didik harus terlibat dalam permainan ini
(b) Posisi guru boleh ditengah-tengah atau di luar lingkaran
(c) Peserta didik tidak boleh bergerak sebelum ada aba-aba
dari guru baik tepukan atau bunyi pluit
(d) Peserta didik yang tidak mendapatkan kelompok mendapat
hukuman berdasarkan kesepakatan semua peserta didik
dan guru

180
(7) Cara bermain
(a) Guru menjelaskan pada peserta didik didik bahwa mereka
akan mengambil bagian dalam suatu permainan yang
menuntut mereka untuk berfikir dan bertindak cepat.
(b) Guru memulai permainan dengan menjelaskan bahwa jika
ia meneriakkan angka tertentu, seketika itu pula para
peserta didik harus secepat mungkin membuat kelompok
sesuai dengan angka yang disebutkan oleh guru.
(c) Seluruh peserta didik berada dalam ruangan atau lapangan
dan berpencar di sepanjang pinggir lapangan sambil
berjalan atau berlari-lari kecil, sambil mendengarkan aba-
aba yang akan diberikan oleh guru. Aba-aba ini berupa
angka yang harus diteriakkan oleh guru dengan keras dan
lantang agar semua peserta didik dapat mendengar aba-aba
yang diberikan.
(d) Angka harus disebutkan dengan cepat, dan para peserta
didik harus bergerak dengan cepat untuk membentuk
kelompoknya sesuai dengan angka yang disebutkan oleh
guru.
(e) Peserta didik yang tidak mendapatkan kelompok akan
menerima hukuman sesuai kespakatan.
2) Latihan Kecepatan Reaksi
Latihan kecepatan reaksi dapat dilakukan dengan metode pertandingan,
untuk mencapai waktu yang secepat-cepatnya dalam mereaksi suatu
rangsangan. Bentuk-bentuk latihan tersebut antara lain :

a) Nama permainan: “Hitam Hijau”

Cara bermain:
(a) Mereaksi aba-aba/kode-kode lebih dari dua macam dan harus
dikerjakan secepat-cepatnya.
(b) Latihan dengan lemparan bola sebanyak mungkin dalam waktu
tertentu.
(c) Bertanding lari sebenarnya, dengan aba-aba start pistol atau peluit.

181
Kegiatan Pembelajaran 5

e. Latihan Kelincahan, koordinasi, dan reaksi

1) Latihan Kelincahan, koordinasi, dan reaksi dengan permainan

a) Nama Permainan: Ular Makan Ekornya


Cara melakukannya adalah sebagai berikut :
(1) Jumlah pemain: tidak terbatas
(2) Alat yang di gunakan: tanpa alat
(3) Tempat: di bangsal senam, atau di halaman, atau di lapangan

b) Aturan Permainan
(1) Peserta didik dibagi dalam 4 kelompok dengan formasi berbanjar
(2) Setiap kelompok dibagi dalam 3 peran yang berbeda, yaitu: peserta
didik yang berada paling depan bertindak sebagai kepala ular,
bagian tengah anggota kelompok bertugas sebagai badan ular, dan
paling belakang dari kelompok bertindak sebagai ekor ular.
(3) Peserta didik dibarisan kedua sampai belakang harus memegang
perut temannya.
(4) Kelompok yang terlepas pegangannya dinyatakan kalah.
(5) Pemenang ditentukan oleh kelompok yang pertama menyentuh
ekor ular.
(6) Kelompok yang melakukan kecurangan dinyatakan kalah dan diberi
hukuman sesuai kesepakatan.
c) Cara Bermain
(1) Semua peserta didik bersiap-siap berbanjar ke belakang sesuai
dengan kelompok yang sudah ditentukan.
(2) Setelah ada aba-aba dari guru semua kelompok bergerak untuk
memulai permainan. Kepala ular berusaha menyentuh ekor ular,
sementara ekor ular harus sebisa mungkin menghindar dari kepala
ular.
(3) Badan ular meliuk-liuk mengikuti gerakan kepal ular atau ekor ular.
(4) Ekor ular yang tertangkap oleh kepala ular dinyatakan kalah.
(5) Kelompok yang paling pertama ekor ularnya dimakan oleh kepala
ular maka kelompok tersebut dinyatakan sebagai pemenang.

182
(6) Kelompok yang paling akhir ekornya dimakan oleh kepalanya maka
kelompok tersebut mendapatkan hukuman sesuai kesepakatan.
(7) Ulangi permainan ini dengan berganti peran.

3. Penilaian Pembelajaran Aktivitas Pengembangan Kebugaran


Jasmani
Untuk dapat menyusun instrumen penilaian pembelajaran aktivitas pengembangan
kebugaran jasmani, Saudara dapat membaca modul pedagogik Kelompok
Kompetensi B, C, D, E, F, dan J, serta sumber lain yang relevan.

a. Penyusunan kisi-kisi dan soal pilihan ganda

KISI-KISI PENULISAN SOAL


Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Kompetensi Bentuk
No. Kelas Indikator Materi
Dasar Soal
1. 3.5 V 3.5.1 Menyebut jenis-jenis Jenis Pilihan
Memahami latihan untuk Latihan Ganda
aktivitas latihan meningkatkan daya tahan Daya
daya tahan jantung (cardio respiratory) Tahan
jantung (cardio
Jantung
respiratory)
untuk (Cardio
pengembangan Respirator
kebugaran y)
jasmani 3.5.2 Menjelaskan berbagai Kegunaan Pilihan
kegunaan daya tahan Daya Ganda
jantung (cardio respiratory) Tahan
untuk aktivitas sehari-hari Jantung
(Cardio
Respirator
y)
3.5.3 Menjelaskan cara Cara Uraian
melakukan latihan untuk Melakuka
meningkatkan daya tahan n Latihan
jantung (cardio respiratory) Daya
secara sederhana Tahan
dengan
Joging
Cara
Melakuka
n Latihan
Daya
Tahan

183
Kegiatan Pembelajaran 5

Kompetensi Bentuk
No. Kelas Indikator Materi
Dasar Soal
dengan
Lompat
Tali
Cara
Melakuka
n Latihan
Daya
Tahan
dengan
Senam
Kebugaran
Jasmani
Cara
Melakuka
n Latihan
Daya
Tahan
dengan
Berbagai
Permaina
n
4.5 4.5.1 Memeragakan latihan Latihan Uji Praktik
Mempraktikkan untuk meningkatkan daya Daya
aktivitas latihan tahan jantung (cardio Tahan
daya tahan respiratory) dengan
jantung (cardio
Joging
respiratory)
untuk Latihan
pengembangan Daya
kebugaran Tahan
jasmani dengan
Lompat
Tali
Latihan
Daya
Tahan
dengan
Senam
Kebugaran
Jasmani
Latihan
Daya
Tahan
dengan
Berbagai
Permaina
n

184
Kompetensi Bentuk
No. Kelas Indikator Materi
Dasar Soal
4.5.2 Menunjukkan tingkat Tes Daya Uji Praktik
kebugaran jasmani “baik” Tahan
pada komponen daya tahan Cardiores
jantung (cardio respiratory) piratory
dengan
“Home
Step Test”

KARTU SOAL PILIHAN GANDA


Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Jaya Bangsaku Nama Penyusun : Salman Al Saud
Kls/Smt : V/ I
Mata Pelajaran : PJOK
Kompetensi Dasar Buku Sumber : Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan Kelas V, Kemdikbud, 2016
3.1 Memahami aktivitas latihan
daya tahan jantung (cardio SOAL:
respiratory) untuk
pengembangan kebugaran Berikut adalah kegunaan daya tahan jantung (cardio
jasmani respiratory) dalam kehidupan sehari-hari, yaitu....
A. dapat beraktivitas secara cepat untuk merespons
rangsangan
B. dapat beraktivitas secara lincah ke segala arah
C. dapat beraktivitas dalam waktu lama tanpa kelelahan
Indikator
yang berarti
D. dapat beraktivitas secara perorangan tanpa tergantung
Menjelaskan berbagai
orang lain
kegunaan daya tahan jantung KUNCI JAWABAN:
(cardio respiratory) dalam
kehidupan sehari-hari C. dapat beraktivitas dalam waktu lama tanpa kelelahan yang
berarti
Materi

Kegunaan Daya Tahan Jantung


(Cardio Respiratory) Dalam
Kehidupan Sehari-Hari

N0 SOAL

185
Kegiatan Pembelajaran 5

b. Penyusunan kisi-kisi dan soal uraian

Dari kisi-kisi yang sama dapat dikembangkan soal berbentuk uraian sebagai
berikut.

KARTU SOAL URAIAN


Tahun Ajaran : 2017/2018
Jenis Sekolah : Jaya Bangsaku Nama Penyusun : Salman Al Saud
Kls/Smt : V/ I
Mata Pelajaran : PJOK

Kompetensi Dasar Buku Sumber : Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Memahami aktivitas latihan Kesehatan Kelas V, Kemdikbud, 2016
daya tahan jantung (cardio
respiratory) untuk SOAL:
pengembangan kebugaran
jasmani Jelaskan cara melakukan latihan daya tahan dengan
lompat tali yang benar agar mendapatkan hasil
Indikator maksimal!
Menjelaskan cara melakukan
KUNCI JAWABAN:
latihan
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Materi Skor 4, jika urutan benar dan lengkap


Cara Mengumpan dalam Skor 3, jika urutan benar tetapi kurang lengkap
Permainan Sepakbola Nilai2, jika sebagian urutan tidak benar dan kurang lengkap
N0 SOAL Skor 1, jika hanya sebagian urutan yang benar dan tidak
lengkap
6

c. Penyusunan Kisi-kisi dan Soal Uji Keterampilan

Instrumen uji keterampilan dapat disusun dan digunakan dengan baik jika
penyusunannya didasarkan pada kategori gerak yang akan diujikan. Berikut
adalah kategori gerak yang didasarkan pada kriteria pengaruh lingkungan, akhir
suatu gerak, serta jenis otot yang digunakan.

186
Berdasar Pengaruh Berdasarkan Akhir Gerakan Berdasar Penggunaan
Lingkungan Otot
Keterampil Keterampil Terputus Rangkaian Berulang Keterampila Keterampil
an Terbuka an (Descret) (Serial) (Continum n dengan an dengan
(Open Loop Tertutup ) Otot Halus Otot Kasar
Skill) (Close (Gross
Loop Skill) Motor Skill)
Passing Shooting Roll depan Lay up Renang Melentikkan Menendang
dalam pada shoot pada jari tangan bola
permainan permainan permainan pada senam
sepakbola bolabasket bola basket irama

1) Kisi-kisi Uji Keterampilan Proses dan Hasil Gerak

No Kompetensi Dasar Indikator Uraian Gerak Pen-skoran


1. Mempraktikkan Uji Keterampilan Proses Gerak (gerak diskrit/tertutup)
aktivitas latihan
a. Melakukan 1. Kedua kaki rapat dan Skor 4, jika seluruh uraian
daya tahan jantung
posisi dan lurus gerak dilakukan dengan
(cardio respiratory)
sikap awal benar
untuk 2. Badan tegak menghdap
“home step
pengembangan ke depan, berat badan Skor 3, jika tiga uraian gerak
test”
kebugaran jasmani antara kedua kaki dilakukan dengan benar
3. Kedua lengan dan tangan Skor 2, jika hanya dua uraian
rileks di samping badan gerak dilakukan dengan
benar
4. Pandangan mata ke arah
depan Skor 1, jika hanya satu
uraian gerak dilakukan
dengan benar
b. Melakukan 1. Salah satu kaki Skor 4, jika seluruh uraian
gerakan dilangkahkan naik ke gerak dilakukan dengan
“home step atas “steps/ bangku benar
test” setinggi 15 cm”, disusul
Skor 3, jika tiga uraian gerak
kaki lain. Kemudian kaki
dilakukan dengan benar
pertama diturunkan dan
diikuti kaki kedua. Skor 2, jika hanya dua uraian
Langkah dilakukan gerak dilakukan dengan
sesuai irama dari benar
“metronom” selama 3
Skor 1, jika hanya satu
menit (1 menit = 24
uraian gerak dilakukan
langkah)
dengan benar
2. Badan selalu tegak saat
naik maupun turun.
3. Lengan diayun secara
bergantian sebagaimana
layaknya orang berjalan
4. Pandangan mata ke
depan
c. Melakukan a. Kedua kaki kembali Skor 4, jika seluruh uraian

187
Kegiatan Pembelajaran 5

No Kompetensi Dasar Indikator Uraian Gerak Pen-skoran


posisi dan dirapatkan dan lurus gerak dilakukan dengan
sikap akhir benar
b. Badan kembali tegak
“home step
menghdap ke depan, Skor 3, jika tiga uraian gerak
test”
berat badan antara dilakukan dengan benar
kedua kaki
Skor 2, jika hanya dua uraian
c. Kedua lengan dan tangan gerak dilakukan dengan
kembali rileks di benar
samping badan
Skor 1, jika hanya satu
d. Pandangan mata tetap ke uraian gerak dilakukan
arah depan dengan benar
2. Mempraktikkan Uji Keterampilan Produk Gerak Berupa Derajat Daya Tahan Cardiorespiratory
aktivitas latihan
Menunjukkan 1. Peserta didik melakukan
daya tahan jantung
tingkat pemanasan selama 10
(cardio respiratory) Denyut Nadi
kebugaran menit Skor
untuk Putera Puteri
pengembangan jasmani “baik” 2. Ketika mendengar aba-
pada aba “go” Peserta didik <80 kali <85 100
kebugaran jasmani
komponen melangkahkan salah satu kali
daya tahan kaki dilangkahkan naik 79 – 89 85 – 98 90
jantung (cardio ke atas “steps/ bangku kali kali
respiratory) setinggi 15 cm”, disusul 90 – 99 99 – 80
kaki lain. Kemudian kaki kali 108
pertama diturunkan dan kali
diikuti kaki kedua.
100 – 109 – 70
Langkah dilakukan
105 kali 117
sesuai irama dari
kali
“metronom” selama 3
menit (1 menit = 24 106 - 118 – 60
langkah). 116 kali 126
kali
3. Badan selalu tegak saat
naik maupun turun. 117 – 127 – 50
128 kali 140
4. Lengan diayun secara
kali
bergantian sebagaimana
layaknya orang berjalan >128 >140 40
5. Pandangan mata ke kali kali
depan
6. Peserta didik segera
menghentikan
langkahnya setelah tiga
menit, dan segera
dihitung denyut nadi
oleh guru atau teman
lain selama 1 menit.

188
2) Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak

a) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta


didik satu lembar penilaian)
Nama :____________________________ Kelas: __________
Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Posisi dan Sikap Awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap Akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

b) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik

Posisi/ Sikap Pelaksanaan Posisi/ Sikap


Nama Peserta Awal Gerak Akhir Skor
No
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Dodo Cahyo

2. Izoel Mamu

3. Suhardiman

… …………………… … … … … … … … … … … … … ….

Skor Akhir = Perolehan/Skor maksimum X 100%

3) Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak

a) Contoh lembar penilaian produk gerak secara terpisah untuk


perorangan
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Kebugaran Home Step Test Selama 3 Menit (24 langkah/ menit)
Denyut Nadi Selama 1 Menit Skor (lihat kisi-kisi)

189
Kegiatan Pembelajaran 5

b) Contoh lembar penilaian produk gerak untuk seluruh peserta didik


Home Step Test Selama 3 Menit (24 langkah/ menit)
Nama Peserta
No Denyut Nadi Selama 1
Didik Menit
Skor (lihat kisi-kisi)

1. Dodo Cahyo

2. Izoel Mamu

3. Suhardiman

… ……………… .... …

4) Pengolahan Nilai Uji Keterampilan

Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:

a. Skor Keterampilan Proses Gerak Peserta Didik: 80


b. Skor Kebugaran: 90
Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai
dengan tujuan akhir dari pembelajaran (contoh 30% skor proses gerak
dan 70% untuk skor kebugaran sebagai tujuan utama), maka skor
akhir keterampilan gerak adalah:
80 X 30% = 24 ditambah dengan
90 X 70% = 63 sama dengan 87

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Peserta
a. Saudara dipersilahkan menyimak penjelasan tujuan dan skenario
pembelajaran dari Fasilitator.
b. Salinlah berkas (file) lembar kerja/work sheet (LK) tentang analisis materi
ajar aktivitas permainan bolabesar yang disediakan oleh Fasilitator/atau
yang tersedia pada modul ini!
c. Kerjakanlah LK tersebut sesuai dengan langkah kerja yang disarankan!
d. Lakukan pemaparan hasil kerja Saudara di depan kelas, diskusikan, dan
lakukan perbaikan sesuai dengan hasil diskusi dan saran dari Fasilitator jika
Saudara mengikuti diklat model tatap muka penuh. Jika Saudara mengikuti

190
diklat model in-on-in, kerjakan ketika pelaksanaan On, kemudian paparkan
pada saat In-2 berlangsung!
e. Berikanlah saran kepada peserta lain yang memberikan pemaparan!
f. Saudara akan dinilai oleh Fasilitator selama proses dan di akhir
pembelajaran (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-1). Jika Saudara
mengikuti diklat model tatap muka in-on-in, hasil pekerjaan Saudara akan
dinilai pada saat pemaparan pada In-2.
g. Saudara dipersilahkan menyimak penguatan yang disampaikan oleh
Fasilitator (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-2).

2. Lembar Kerja
Berikut adalah lembar kerja 08 (LK-08) yang harus Saudara selesaikan pada
pembelajaran lanjutan jika pelatihan dilakukan dengan model tatap muka penuh
atau On jika pelatihan dilakukan dengan pola in – on – in. Saudara diminta untuk
bekerja secara perorangan, sehingga tumbuh nilai kemandirian, integritas, serta
bertanggung jawab atas pekerjaaan yang harus diselesaikan.

LK-08
Analisis Materi Pembelajaran Aktivitas Pengembangan Kebugaran Jasmani
1. Bekerjalah secara perorangan!
2. Pilihlah salah satu materi pada lingkup aktivitas pengembangan kebugaran jasmani!
3. Sediakanlah Kompetensi Dasar (KD) setiap kelas! serta pelajari bahan bacaan dan buku
sumber sesuai materi!
4. Pilihlah KD aktivitas pengembangan kebugaran jasmani dari kelas 1 sampai dengan 6,
kemudian lakukan analisis materi tersebut!
5. Tuliskanlah hasil analisis yang Saudara lakukan pada format berikut!

Aktivitas Pengembangan Kebugaran Jasmani


Indikator Pencapaian Materi Pembelajaran
KD
Kompetensi (Terperinci)
KD Bola kecil kelas 1
KD 3.7 ... ... ...
KD 4.7 ...
KD Bola kecil kelas 2
KD 3.7 ... ... ...
KD 4.7 ...
KD Bola kecil kelas 3
KD 3.7 ... ... ...
KD 4.7 ...
KD Bola kecil kelas 4
KD 3.7 ... ... ...
KD 4.7 ...

191
Kegiatan Pembelajaran 5

LK-08
Analisis Materi Pembelajaran Aktivitas Pengembangan Kebugaran Jasmani
KD Bola kecil kelas 5
KD 3.7 ... ... ...
KD 4.7 ...
KD Bola kecil kelas 6
KD 3.7 ... ... ...
KD 4.7 ...

6. Cocokkanlah hasil kerja kelompok Saudara dengan dokumen yang tersedia, dan lakukan
perbaikan jika terjadi ketidaksesuaian!

Refleksi:
Tuliskanlah makna pembelajaran yang telah Saudara lakukan (nilai utama karakter yang
terinternalisasi), dan apa rencana Saudara jika diminta untuk menganalisis materi ajar?
...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

E. Latihan / Kasus / Tugas

1. Tujuan utama dari permainan membuat kelompok adalah….

A. Melatih keterampilan bergerak


B. Melatih keterampilan lari dan kerjasama
C. Memupuk disiplin
D. Melatih kecepatan

2. Salah satu lingkup pembelajaran dalam program pendidikan jasmani, olahraga,


dan kesehatan adalah aktivitas pengembangan, unsur yang dikembangkan
dalam aspek pengembangan adalah:

A. Daya tahan
B. Kelenturan
C. Kekuatan
D. Kebugaran

192
3. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran fisik seseorang,
kecuali:
A. Cuaca
B. Usia,
C. Lemak tubuh,
D. Tingkat aktivitas.

4. Komponen kebugaran dikelompokan menjadi dua, yang pertama kebugaran


yang berhubungan dengan kesehatan (physical fitness related health) dan kedua
Kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan (physical fitness related
skill). Berikut ini adalah komponen kebugaran yang berhubungan dengan
kesehatan, kecuali:
A. Daya tahan jantung dan paru-paru (cardiorespiratory)
B. Komposisi tubuh (body composition)
C. Daya tahan otot (muscle endurance)
D. Daya ledak (explosive power),

5. Kemampuan tubuh mengerahkan tenaga untuk menahan beban yang diberikan


adalah:
A. Kekuatan
B. Kecepatan
C. Kelincahan
D. Daya tahan

6. Kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh secara bersamaan dengan


padu padan adalah definisi dari:
A. Keseimbangan
B. Kordinasi
C. Kelincahan
D. Kekuatan

193
Kegiatan Pembelajaran 5

7. Dalam permainan perlombaan naik kuda, bagian otot mana yangharus lebih kuat
apabila berperan sebagai kuda!

A. Tangan
B. Kaki
C. Punggung
D. Lengan

8. Bentuk permaianan yang dapat meningkatan kecepatan reaksi yaitu :

A. Ular Makan Ekornya


B. Siapa Cepat Berdiri
C. Hijau Hitam
D. Membuat Kelompok
9. Permainan ular makan ekornya dapat melatih ….

A. Kelincahan
B. Koordinasi
C. Reaksi
D. Kelincahan, Koordinasi Dan Reaksi
10. Permainan berdiri menirukan bangau untuk melatih ….

A. Kesimbangan
B. Koordinasi
C. Reaksi
D. Kelincahan, Koordinasi Dan Reaksi

F. Rangkuman

Komponen kebugaran jasmani :

1. Daya tahan (cardiorespiratory and muscle endurance)


2. Kekuatan (strength).
3. Komposisi tubuh.
4. Kelentukan (flexibility).
5. Kecepatan (speed).

194
6. Kelincahan.
7. Keseimbangan.
8. Koordinasi (coordination).

Bentuk – bentuk latihan kebugaran jasmani

1. Latihan Kekuatan otot lengan


2. Latihan Keseimbangan
3. Latihan Kelentukan
4. Latihan kelentukan siku
5. Latihan kelentukan bahu
6. Latihan kelentukan leher
7. Latihan kelentukan batang tubuh
8. Latihan kelentukan tungkai dan punggung (Sikap berdiri atau mengangkang)
9. Latihan kelentukan tungkai dan punggung (Sikap berdiri lurus)
10. Latihan kelentukan punggung
11. Latihan Kecepatan
12. Latihan Kecepatan Reaksi
13. Latihan Kelincahan, koordinasi, dan reaksi
14. Latihan Kekuatan Otot Kaki

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Penjelasan secara rinci mengenai pengembangan aktivitas kebugaran jasmani yang


mengulas tentang bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani yang terkait dengan
kesehatan antara lain: kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan aerobik, dan
fleksibilitas, memperkuat latar belakang pemilihan materi ini dalam usaha mencapai
kompetensi yang ada pada lingkup pengembangan aktivitas kebugaran jasmani
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan (PJOK). Dengan berbagai deskripsi
tersebut maka diharapkan materi ini menjadi pilihan utama dalam latihan, dengan
prasyarat ini, maka seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi secara
konsep mengenai pengembangan aktivitas kebugaran jasmani sebagai materi
latihan, konsep perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi latihan, serta bagaimana

195
Kegiatan Pembelajaran 5

konsep tersebut diejawantahkan dalam bentuk keterampilan (penguasaan bentuk


latihan kebugaran) dan dalam praktik latihan.

Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal yang penting.
Namun demikian menerapkannya dalam latihan di sekolah merupakan hal yang
jauh lebih penting. Untuk itu kemauan guru agar membawa pengetahuan dan
keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi latihan, bahkan menjadikannya sebagai budaya dalam kehidupan sehari-
hari, tentu merupakan sesuatu yang diharapkan. Akhir dari pangkal upaya ini adalah
manfaat bagi diri guru sendiri dan bagi kepentingan penigkatan kompetensi peserta
didik.

H. Pembahasan Latihan / Tugas / Kasus

Kunci Jawaban KP 5
1. B
2. D
3. A
4. D
5. A
6. B
7. B
8. C
9. D

196
Evaluasi

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang merupakan jawaban paling
benar.

1. Mengidentifikasi potensi peserta didik dapat dikenali dari faktor….


A. Ciri-ciri dan kecerdasan peserta didik
B. Ciri-ciri (indikator) keberbakatan dan minat peserta didik
C. Kecerdasan dan keberbakatan peserta didik
D. Jenis kelamin, bakat, kecerdasan, usia peserta didik

2. Kelompok dengan cirri-ciri keberbakatan yang tergolong di atas rata-rata adalah .


...
A. Kreativitas
B. Komitmen
C. Kemampuan Umum
D. Kemampuan Khusus

3. Ciri-ciri kecenderungan seperti: rapi, terus terang, keras kepala, tidak suka
berkhayal, tidak suka kerja keras merupakan tipe kepribadian . . . .
A. Penyelidik
B. Sosial
C. Suka Usaha
D. Realistik

4. Pergelangan kaki sepak ditekuk ke bawah dan diputar ke dalam. Selanjutnya,


bola ditendang dengan punggung kaki bagian luar. Gerakan ini merupakan gerak
menendang bola dengan menggunakan….
A. Kaki bagian dalam
B. Kaki bagian luar
C. Punggung kaki bagian dalam
D. Punggung kaki bagian luar

197
Evaluasi

5. Kaki yang digunakan untuk menghentikan bola diputar ke luar, sehingga kaki
bagian dalam menghadap ke arah datangnya bola. Gerakan ini merupakan gerak
menghentikan bola dengan menggunakan . . . .
A. kaki bagian dalam
B. kaki bagian luar
C. kura-kura kaki
D. paha

6. Ketika bola akan kontak dengan kaki, maka kaki diturunkan dan pemain
berusaha menghentikan bola pada kura-kura kaki. Gerakan ini merupakan gerak
menghentikan bola dengan menggunakan . . . .
A. kaki bagian dalam
B. kaki bagian luar
C. kura-kura kaki
D. paha

7. Cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan
permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal dinamakan . .
..
A. gaya permainan
B. gerak dasar permainan
C. metode permainan
D. taktik/strategi permainan

8. Mengoperkan bola kepada teman seregunya dengan teknik tertentu, sebagai


langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan dinamakan ….
A. passing
B. passing bawah
C. passing atas
D. servis bawah

198
9. Kedua kaki terbuka, lutut ditekuk, kedua lengan lurus dijulurkan ke depan bawah
dan tangan satu sama lain dikaitkan atau berpegangan. Gerakan ini merupakan . .
..
A. servis bawah
B. servis atas
C. passing bawah
D. passing atas

10. Pada saat yang bersamaan lengan kanan ke belakang, lalu pukul bola
dengan tangan kanan setelah bola turun kira-kira setinggi pinggang di
depan badan . . . .
A. servis bawah
B. servis atas
C. passing bawah
D. passing atas

11. Lemparan yang berguna untuk operan jarak pendek, karena mengoper bola
dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan
terhadap teman yang diberi bola adalah….
A. lemparan dari atas kepala
B. lemparan pantulan
C. lemparan dari depan dada
D. lemparan dari samping

12. Bola dilemparkan dengan lekukan pergelangan tangan arahnya agak menyerong
ke bawah disertai dengan meluruskan lengan. Lemparan tersebut adalah . . . .
A. lemparan dari atas kepala
B. lemparan pantulan
C. lemparan dari depan dada
D. lemparan dari samping

199
Evaluasi

13. Operan yang dilakukan dengan cepat dan menggunakan gerak tipu
merupakan gerakan lemparan . . . .
A. lemparan dari atas kepala
B. lemparan pantulan
C. lemparan dari depan dada
D. lemparan dari samping

14. Operan yang dilakukan dengan rileks, sebab dapat lebih kuat dan lebih jauh.
Jarak yang digunakan adalah jarak sedang dan jarak jauh (± 7 meter). Operan
ini merupakan . . . .
A. lemparan dari atas kepala
B. lemparan pantulan
C. lemparan dari depan dada
D. lemparan dari samping

15. Berdiri dengan kedua kaki agak ditekuk, kaki kanan di depan sedangkan kaki kiri
di belakang, lengan kanan berada di depan atas kepala, sikut menghadap ke
depan, tangan kiri menjaga bola. Sikap ini merupakan posisi menembak ….
A. satu tangan dari atas kepala
B. dua tangan dari atas kepala
C. dua tangan dari depan dada
D. sambil meloncat

16. Cara-cara melakukan pada permainan bulutangkis dengan tujuan menerbangkan


shuttlecock ke bidang lapangan lawan disebut . . . .
A. strategi permainan
B. teknik penempatan bola
C. teknik pukulan
D. akurasi pukulan

200
17. Pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lain
secara diagonal dan bertujuan sebagai pembuka permainan dan merupakan
suatu pukulan yang penting dalam permainan bulutangkis disebut . . . .
A. pukulan drive
B. pukulan servis
C. pukulan smash
D. pukulan net

18. Pukulan dalam permainan bulutangkis yang dilakukan dengan tujuan untuk
menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis
lapangan adalah . . . .
A. pukulan drive
B. pukulan servis
C. pukulan smash
D. pukulan lob

19. Teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan
kapak dinamakan . . . .
A. pukulan block
B. pukulan chop
C. pukulan drive
D. pukulan push

20. Teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet terbuka
dinamakan . . . .
A. pukulan chop
B. pukulan service
C. pukulan drive
D. pukulan push

201
Evaluasi

21. Teknik memukul bola dengan gerakan bet dari bawah serong ke atas dan
sikap bet tertutup dinamakan . . . .
A. pukulan chop
B. pukulan service
C. pukulan drive
D. pukulan push

22. Tangan lempar diayunkan dari atas menuju bawah lutut, merupakan cara
melempar bola . . . .
A. lurus mendatar
B. melambung
C. rendah
D. menggelundung

23. Tangkap bola dengan kedua tangan lalu genggam dengan jari dan setelah bola
tertangkap, tarik ke arah dada dengan menekuk siku, merupakan cara
menangkap bola . . . .
A. samping
B. melambung
C. mendatar
D. menggelundung

24. Telapak tangan membentuk corong menghadap ke atas dan pandangan ke arah
bola datang, merupakan cara menangkap bola . . . .
A. samping
B. melambung
C. mendatar
D. menggelundung

25. Di bawah ini adalah gerakan memukul bola dalam permainan rounders,
kecuali . . . .
A. pukulan samping
B. pukulan melambung jauh
C. pukulan mendatar
D. pukulan rendah

202
26. Atletik adalah olahraga yang sangat populer dan mendunia. Terjemahan
dari atletik itu sendiri adalah:
A. Track and event
B. Track and Field
C. Action of Show
D. Fitness and Fit

27. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang atletik:


A. Atletik adalah cabang olahraga yang paling populer di Indonesia
B. Sebagai cabang olahraga yang paling bergengsi dan diminati oleh masyarakat
Indonesia
C. Sebagai dasar dari atlet yang akan memilih cabang olahraga tertentu
D. Atletik adalah merupakan induk dari semua cabang olahraga

28. Mother of Sport adalah sebutan lain dari olahraga atletik, alasanya
adalah:
A. Atletik adalah olahraga yang paling unggul dan bergengsi dimata dunia.
B. Cabang olahraga atletik didalamnya terdiri dari unsur jalan, lari, lompat dan
lempar yang kesemuanya merupakan dasar yang diperlukan dalam cabang
olahraga lain
C. Merupakan induk dari olahraga tertentu yang yang diperlukan sebagai dasar
atau fondasinya
D. Unsur yang ada dalam olahraga atletik merupakan refleksi dari olahraga yang
dipertandingkan

29. Pengertian dari Lari adalah:


A. Gerakan langkah kaki ke segala arah yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga ada saat tubuh melayang di udara/kedua kaki lepas dari tanah
B. Gerakan langkah kaki ke segala arah yang dilakukan sedemikian rupa dengan
tetap menjaga kaki kontak dengan tanah
C. Jarak menengah (middle distance), gerakan langkah kaki secepat mungkin
sehingga dapat lebih cepat mencapai tujuan
D. Gerakan melayang diudara dengan frekuensi langkah kaki yang cepat secara
bertahap dan menimbulkan akselerasi yang tepat

203
Evaluasi

30. Dalam perlombaan atletik nomor lari 5000 meter termasuk pada katagori
nomor lari:
A. jarak pendek (sprint)
B. jarak menengah (middle distance )
C. jarak jauh (long distance)
D. halang rintang (stapple chase)

31. Pelari dengan jarak 100 meter sering disebut dengan istilah ….
A. Atlet
B. Starter
C. Sprinter
D. Sprint

32. Perbedaan bentuk sikap start jongkok dengan yang lainnya, akan terlihat
pada aba-aba ....
A. Bersedia
B. Siap
C. Ya!
D. Bunyi peluit
E. Letusan pistol

33. Lari cepat atau lari jarak pendek biasanya menempuh jarak ....
A. 100 m
B. 200 m
C. 300 m
D. 400 m
E. 100 m, 200 m, dan 400 m

34. Letak ujung kaki belakang segaris dengan tumit kaki depan merupakan
sikap start ....
A. Crouching start
B. Standing start
C. Bunch start
D. Medium start
E. long start

204
35. Letakkan tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu, jari-jari dan ibu jari
membentuk huruf V terbalik. Hal in merupakan start jongkok aba-aba ....
A. Persiapan awal
B. Bersedia
C. Siap
D. Ya
E. Gerakan lari

36. Tujuan gerak menangkis adalah. . . .


A. Menghindari pukulan lawan
B. Menghindari tendangan lawan
C. Menghindari tebasan lawan
D. Menghindari serangan lawan
E. Membendung setiap pukulan dan tendangan

37. Berikut yang tidak termasuk teknik elakan adalah elakan ....
A. Bawah
B. Belakang
C. Mundur
D. Samping
E. Atas

38. Berikut yang bukan pukulan tangan terbuka adalah pukulan dengan. . . .
A. Ujung jari
B. Mengepal
C. Samping telapak tangan
D. Belakang telapak tangan
E. Telapak tangan

39. Berikut yang tidak termasuk tangkisan satu lengan adalah tangkisan. . . .
A. Samping
B. Dalam
C. Bawah
D. Atas
E. Luar

205
Evaluasi

40. Dibawah ini yang bukan teknik serangan dalam bela diri adalah teknik. . .
A. Pukulan
B. Guntingan
C. Tendangan
D. Tangkapan
E. Ungkitan

41. Tujuan utama dari permainan membuat kelompok adalah….


A. Melatih keterampilan bergerak
B. Melatih keterampilan lari dan kerjasama
C. Memupuk disiplin
D. Melatih kecepatan

42. Salah satu lingkup pembelajaran dalam program pendidikan jasmani,


olahraga, dan kesehatan adalah aktivitas pengembangan, unsur yang
dikembangkan dalam aspek pengembangan adalah:
A. Daya tahan
B. Kelenturan
C. Kekuatan
D. Kebugaran

43. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran fisik


seseorang, kecuali:
A. Cuaca
B. Usia,
C. Lemak tubuh,
D. Tingkat aktivitas.

206
44. Komponen kebugaran dikelompokan menjadi dua, yang pertama
kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan (physical fitness related
health) dan kedua Kebugaran yang berhubungan dengan keterampilan
(physical fitness related skill). Berikut ini adalah komponen kebugaran
yang berhubungan dengan kesehatan, kecuali:
A. Daya tahan jantung dan paru-paru (cardiorespiratory)
B. Komposisi tubuh (body composition)
C. Daya tahan otot (muscle endurance)
D. Daya ledak (explosive power),

45. Kemampuan tubuh mengerahkan tenaga untuk menahan beban yang


diberikan adalah:
A. Kekuatan
B. Kecepatan
C. Kelincahan
D. Daya tahan

46. Kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh secara bersamaan


dengan padu padan adalah definisi dari:
A. Keseimbangan
B. Kordinasi
C. Kelincahan
D. Kekuatan

47. Dalam permainan perlombaan naik kuda, bagian otot mana yang harus
lebih kuat apabila berperan sebagai kuda!
A. Tangan
B. kaki
C. Punggung
D. Lengan

207
Evaluasi

48. Bentuk permaianan yang dapat meningkatan kecepatan reaksi yaitu :


A. ular makan ekornya
B. siapa cepat berdiri
C. hijau hitam
D. membuat kelompok

49. Permainan ular makan ekornya dapat melatih ….


A. kelincahan
B. koordinasi
C. reaksi
D. kelincahan, koordinasi dan reaksi

50. Permainan berdiri menirukan bangau untuk melatih ….


A. kesimbangan
B. koordinasi
C. reaksi
D. kelincahan, koordinasi dan reaksi

208
Penutup

Penjelasan secara rinci mengenai pemahaman konsep dasar dan panduan praktik
dari setiap materi pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang
secara rinci dijabarkan ke dalam uraian materi tentang bekal awal peserta didik,
serta ruang lingkup pembelajaran aktivitas permainan bola besar, aktivitas
permainan bola kecil, aktivitas atletik serta bela diri pencak silat pada modul ini
bukan merupakan satu-satunya rujukan yang dapat digunakan, untuk itu perlu
pengetahuan tambahan dari berbagai sumber lain.

Namun demikian berbagai deskripsi materi yang telah dijabarkan secara terinci ke
dalam modul ini, diharapkan seorang guru PJOK dapat mengaplikasikannya dalam
pembelajaran PJOK ke dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan di sekolah. Selain itu mampu mengelola pembelajaran yang dimulai
dari merencanakan, melaksanakan dan melakukan penilaian.

Semoga ini mampu meningkatkan kompetensi professional dan pedagogik guru dan
berefek pada meningkatkan kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Modul ini adalah modul bagi guru PJOK tingkat pertama, jadi masih ada lanjutan
ketingkat selanjutnya. Jadi modul ini berkesinambungan dengan modul berikutnya,
baik dari sisi subtansi atau pun kedalaman. Jadi peserta diklat tingkat muda yang
sudah melewati tahapan modul ini silakan lanjutkan pelajari pada modul tingkat
selanjutnya. Diharapkan ini modul ini bisa mewarnai guru PJOK dalam mendesain
dan melaksanakan proses pembelajaran, serta dapat merubah pandangan-
pandangan negatif dari PJOK.

209
Penutup

Harapan penulis semoga peserta diklat tidak puas dengan isi modul ini dan ingin
mengeksplorasi lagi lebih jauh, baik lewat media cetak atau elektronik lainnya yang
relevan. Selamat belajar dan teruslah belajar, demi terwujudnya tujuan penjasokes
dalam mencapai tujuan pendidikan nasional seutuhnya.

210
Daftar Pustaka

Djumidar, Mochamad. (2004). Belajar Berlatih Gerak-gerak Dasar Pengembangan


kebugaran jasmani. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Jewet, A.E. (1994). Curriculum Theory and Research in Sport Pedagogy, dalam Sport
Science Review. Sport Pedagogy . Vol. 3 (1), h. 11-18.

Jewett; Bain; dan Ennis. (1995). The Curriculum Process in Physical Education,
Second Edition, Brown & Benchmark Publishers.

Kemdikbud. 2014. Standar Isi Kurikulum 2013, Untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud.

Lutan, Rusli. (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.
Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.

Lutan, Rusli. (2005). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Sekolah: Penguasaan


Kompetensi Dalam Konteks Budaya Gerak.

Lutan, Rusli dan Hartoto. (2004). Pendidikan Kebugaran Jasmani: Orientasi


Pembinaan di Sepanjang Hayat. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan
Direktorat Jenderal Olahraga.

Macdonald, D. (2000). Curriculum change and the postmodern world: The school
curriculum-reform project an anachronism.

Mahendra, Agus, dkk. (2006). Implementasi Movement-Problem-Based Learning


Sebagai Pengembangan Paradigma Reflective Teaching Dalam Pendidikan
Jasmani: Sebuah Community-Based Action Research Di Sekolah Menengah Di
Kota Bandung.

Siedentop, D., (1991). Developing Teaching Skills in Physical Education. Mayfield


Publishing Company.

Sunarto dan Hartono. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

211
Daftar Pustaka

Sugito Adi, Dendy Sonjaya, Rusdi. (2016). Modul Guru Pembelajar PJOK SD, Bogor :
PPPPTK Penjas & BK.

Syarifuddin, Aip. (1992). Pengembangan kebugaran jasmani. Jakarta : Proyek


Pembinaan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Tim penyusunan Bahan Ajar. (2010). Buku Bahan Ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan. Bogor : PPPPTK Penjas & BK.

212
Glosarium

A
Artistic (seni) : kecenderungan suka terhadap seni. Ciri-ciri
kecenderungan ini adalah: tidak teratur, emosi, idealis,
imajinatif, terbuka.
B
Bekel ajar pengetahuan Pengetahuan adalah subtaksonomi yang mengungkapkan
tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat
pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu
evaluasi.
Bekal ajar sikap : ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah sikap
mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap,
emosi, dan nilai.
Bekal ajar keterampilan : merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu.
Berbanjar : formasi barisan memnjang kebelakang
Bermainan bola besar : Bola yang digunakan dalam aktivitas bermain bola yang
berukuran besar, seperti bola sepak, bola voli atau bola
basket.

G
Gerak fundamental : gerak dasar, meliputi : melangkah, berjalan, berlari,
melompat, mendarat, menangkap, melempar, mengayun,
berguling, memukul, merayap, menggendong, menarik,
memutar, meliuk.
Gerak Ikutan/lanjutan : gerakan yang dilakukan untuk menjaga ke-seimbangan
badan setelah melakukan gerakan utama, seperti setelah
melakukan tolak peluru, lempar cakram dan lembing.

I
Indikator Pencapaian : kemampuan yang dapat diukur dan/atau di-observasi
kompetensi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan Kompetensi
Dasar pada Kompetensi Inti.

J
Jump shoot : menembak bola basket ke arah ring basket diawali
dengan gerak melompat ke atas (vertikal).

213
Glosarium

K
keterampilan motorik : keterampilan motorik adalah kemampuan se-seorang
untuk melakukan gerakan terkoordinasi menggunakan
kombinasi berbagai tindakan otot, terdiri dari 2 macam :

• keterampilan motorik kasar cenderung dilakukan


oleh otot-otot besar dan menghasilkan gerakan tubuh
yang lebih besar seperti berlari dan melompat.
• keterampilan motorik halus cenderung dilakukan oleh
otot-otot yang lebih kecil seperti yang di tangan dan
menghasilkan tindakan seperti menulis atau
membuka tutup botol.
L

Langkah : perubahan injakan kaki dari satu tempat ke tempat lain,


yang dapat dilakukan dengan posisi segaris, tegak lurus,
dan serang.

Lay-up shoot : memasukan bola ke arah ring basket dengan


menghantarkan bola ke arah ring dalam posisi badan
melayang.

M
Melempar : gerakan yang dilakukan tangan jauh dari pusat berat
badan, seperti lempar cakram, lembing dan lontar
martil.

Melempar bola : membuang bola jauh-jauh.


Menangkap bola : suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat
menguasai bola dengan tangan dan hasil pukulan
ataupun lemparan teman
Realistik : kecenderungan untuk bersikap apa adanya atau realistik.
Ciri-ciri kecenderungan ini adalah: rapi, terus terang,
keras kepala, tidak suka berkhayal, tidak suka kerja keras

S
Suka usaha : kecenderungan menyukai bidang usaha. Ciri-cirinya :
ambisius, energik, optimis, percaya diri, dan suka bicara.
Sosial : kecenderungan suka terhadap kegiatan-kegiatan yang
bersifat sosial. Ciri-cirinya: melakukan kerja sama, sabar,
bersahabat, rendah hati, menolong, dan hangat.
T
Tidak mau berubah : kecenderungan untuk mempertahankan hal-hal yang
sudah ada, enggan terhadap perubahan. Ciri-cirinya: hati-
hati, bertahan, kaku, tertutup, patuh konsisten.

214

Anda mungkin juga menyukai