Anda di halaman 1dari 254

MODUL

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN
KESEHATAN (PJOK)
SEKOLAH DASAR (SD)
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL

KELOMPOK KOMPETENSI D

PEDAGOGIK:
Karakteristik Peserta Didik dan Rancangan Pembelajaran

PROFESIONAL:
Filosofi Penjas 2 dan Gerak Berirama
Penulis:
Dewi Setiawati, M. Pd., dewi.setiawati501@gmail.
Hardiyanto, M.Pd., hardiberger95@yahoo.com
Penyelia:
Prof. Dr. Hari Amirullah Rachman, M.Pd., harirachman@yahoo.com.au
Penyunting:
Yuni Tuningrum, S.H.

Desain Grafis dan Ilustrasi:


Tim Desain Grafis

Copyright © 2017
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Nm Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
PJOK SD KK D

Kata Sambutan

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru
sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah
daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi
guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan
kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah
dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan
profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan
dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan
profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh)
kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk
pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017
ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan
dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap
Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi
antara tatap muka dengan daring).

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK
KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS)
merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat

iii
dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun
perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda
daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini
diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan
sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk


mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

Jakarta, April 2017


Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan,

Sumarna Surapranata, Ph.D.


NIP. 195908011985031002

iv
PJOK SD KK D

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru jenjang Sekolah Dasar Guru
Kelas Awal, Guru Kelas Tinggi, mata pelajaran Seni Budaya, dan Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan. Modul ini merupakan dokumen wajib untuk Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru merupakan tindak


lanjut dari hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 dan bertujuan meningkatkan
kompetensi guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang
diampunya.

Sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan suatu program diklat,
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar pada tahun 2017 melaksanakan
review, revisi, dan mengembangkan modul paska UKG 2015 yang telah terintegrasi
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Penilaian Berbasis Kelas, serta berisi
materi pedagogik dan profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama
mengikuti Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan jenjang Sekolah Dasar ini


diharapkan dapat menjadi bahan bacaan wajib bagi para peserta diklat untuk dapat
meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesional terkait
dengan tugas pokok dan fungsinya.

v
Terima kasih dan penghargaan yang tinggi disampaikan kepada pimpinan PPPPTK
IPA, PPPPTK PKn/IPS, PPPPTK Bahasa, PPPPTK Matematika, PPPPTK Penjas-BK,
dan PPPPTK Seni Budaya yang telah mengijinkan stafnya dalam menyelesaikan
modul Pendidikan Dasar jenjang Sekolah Dasar ini. Tidak lupa saya juga sampaikan
terima kasih kepada para widyaiswara, Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP),
dosen perguruan tinggi, dan guru-guru hebat yang terlibat di dalam penyusunan
modul ini.
Semoga Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru ini dapat
meningkatkan kompetensi guru sehingga mampu meningkatkan prestasi
pendidikan anak didik kita.

Jakarta, April 2017


Direktur Pembinaan Guru
Pendidikan Dasar

Poppy Dewi Puspitawati


NIP. 196305211988032001

vi
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN
KESEHATAN (PJOK)
SEKOLAH DASAR (SD)
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL

KELOMPOK KOMPETENSI D

PEDAGOGIK:
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK DAN RANCANGAN
PEMBELAJARAN

Penulis:
Dewi Setiawati, M. Pd., dewi.setiawati501@gmail.
Hardiyanto, M.Pd., hardiberger95@yahoo.com
Penyelia:
Prof. Dr. Hari Amirullah Rachman, M.Pd., harirachman@yahoo.com.au
Penyunting:
Yuni Tuningrum, S.H.

Desain Grafis dan Ilustrasi:


Tim Desain Grafis

Copyright © 2017
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
PJOK SD KK D

Daftar Isi

Hal.

Kata Sambutan ...................................................................................................................... iii


Kata Pengantar ....................................................................................................................... v
Daftar Isi .................................................................................................................................. ix
Daftar Gambar ....................................................................................................................... xi
Daftar Tabel........................................................................................................................... xii
Pendahuluan ........................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................................1
B. Tujuan ...................................................................................................................................................2
C. Peta Kompetensi ..............................................................................................................................2
D. Ruang Lingkup ..................................................................................................................................3
E. Cara Penggunaan Modul ..............................................................................................................3
Kegiatan Pembelajaran 1 Karakteristik Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
(SD) ............................................................................................................................................ 3
A. Tujuan ...................................................................................................................................................3
B. Indikator Pencapaian Kompetensi..........................................................................................3
C. Uraian Materi ....................................................................................................................................3
D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................................................. 16
E. Latihan/ Kasus/ Tugas .............................................................................................................. 20
F. Rangkuman ..................................................................................................................................... 23
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................................................ 24
Kegiatan Pembelajaran 2 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) ....................................................................................................................................... 25
A. Tujuan ................................................................................................................................................ 25
B. Indikator Pencapaian Kompetensi....................................................................................... 25
C. Uraian Materi ................................................................................................................................. 25
D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................................................. 37
E. Latihan/ Kasus/ Tugas .............................................................................................................. 41
F. Rangkuman ..................................................................................................................................... 43

ix
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................................................ 44
Kegiatan Pembelajaran 3 Instrumen Penilaian III ................................................... 45
A. Tujuan ................................................................................................................................................ 45
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ...................................................................................... 45
C. Uraian Materi ................................................................................................................................. 45
D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................................................. 66
E. Latihan/Kasus/Tugas ................................................................................................................ 70
F. Rangkuman ..................................................................................................................................... 71
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................................................ 73
Kunci Jawaban Latihan ...................................................................................................... 74
Evaluasi................................................................................................................................... 75
Penutup .................................................................................................................................. 79
Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 81
Glosarium ............................................................................................................................... 85

x
PJOK SD KK D

Daftar Gambar

Hal.

Gambar 1 Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ..........................................................................3


Gambar 2 Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ..........................................................................4
Gambar 3 Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In .......................................................6

xi
Daftar Tabel

Hal.

Tabel 1 Daftar Lembar Kerja Modul.....................................................................................................9


Tabel 2 Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif ........................................................................... 48
Tabel 3 Kata Kerja Operasional Ranah Afektif .............................................................................. 49
Tabel 4 Kata Kerja Operasional Ranah Psikomotor ................................................................... 49
Tabel 5 Kisi-kisi Penulisan Soal............................................................................................................ 53
Tabel 6 Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Proses dan Hasil Gerak .................................... 55
Tabel 7 Body Mass Index ......................................................................................................................... 64

xii
PJOK SD KK D

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,


konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Guru dan tenaga kependidikan wajib meningkatkan
kompetensinya secara berkelanjutan, sesuai kebutuhan, dan bertahap agar dapat
melaksanakan tugas profesionalnya.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sebagai salah satu strategi


pembinaan guru diharapkan dapat menjamin guru untuk mampu secara terus
menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru
dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.

Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter adalah gerakan pendidikan di sekolah


untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa
(estetika), olah pikir (literasi), dan olahraga (kinestetik dengan dukungan pelibatan
publik dan kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan
bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Implementasi Penguatan
Pendidikan Karakter dapat berbasis kelas, berbasis budaya sekolah dan berbasis
masyarakat (keluarga dan komunitas).

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dilakukan secara mandiri


maupun kelompok dalam bentuk diklat yang dilakukan oleh lembaga pelatihan
sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Pelaksanaan diklat memerlukan
modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Modul merupakan
bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat
berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara
sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan
sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.

1
Sambutan

Dalam rangka mendukung kebijakan gerakan Penguatan Pendidikan Karakter,


modul dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan diintegrasikan
dalam lima nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter, yaitu religius, nasionalis,
mandiri, gotong royong, dan integritas. Kelima nilai utama tersebut terintegrasi
pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang ada pada modul. Setelah mempelajari
modul ini, selain guru dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional,
guru juga diharapkan mampu mengimplementasikan Penguatan Pendidikan
Karakter khususnya Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas.

B. Tujuan

Modul ini disajikan agar Saudara memiliki kompetensi dalam memahami


karakteristik kognitif, fisik, psikis, dan karakteristik sosial peserta didik serta
memahami penyusunan rancangan pembelajaran, yang meliputi komponen-
komponen RPP, prinsip-prinsip penyusunan RPP, dan langkah-langkah serta
praktek penyusunan RPP. Selain itu Saudara juga diharapkan mampu menyusun
kisi-kisi instrumen penilaian, mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan
kisi-kisi, dan mensimulasikan penggunaan instrumen sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan kebugaran.

C. Peta Kompetensi

2
PJOK SD KK D

D. Ruang Lingkup

Modul ini berisi tentang karakteristik peserta didik, penyusunan rancangan


pembelajaran, dan pengembangan instrumen penilaian III.

E. Cara Penggunaan Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran


disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka
dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur
model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah.

Gambar 1 Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi


peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan
oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat lainnya.
Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang
di pandu oleh fasilitator.

3
Sambutan

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat
pada alur dibawah.

Gambar 2 Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan
sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat


untuk mempelajari :

o latar belakang yang memuat gambaran materi


o tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
o kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
o ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
o langkah-langkah penggunaan modul

b. Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kompetensi pedagogik D, fasilitator memberi


kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan
secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai

4
PJOK SD KK D

peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan


dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

c. Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-
rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan
pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan yang
akan secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta
lainnya, baik itu dengan menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan
praktik, dan latihan kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana menerapkan
pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali informasi,
mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat membuat
kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator
melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. pada bagian ini juga
peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang
akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning 1 (In-1), On the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2).
Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada
alur berikut ini.

5
Sambutan

Gambar 3 Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai
berikut:

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In


service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk
mempelajari:

o latar belakang yang memuat gambaran materi


o tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
o kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
o ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
o langkah-langkah penggunaan modul

6
PJOK SD KK D

b. In Service Learning 1 (IN-1)

1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kompetensi pedagogik D, fasilitator memberi


kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan
secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai
peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan
dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

2) Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-
rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan
pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan
pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu
dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi,
maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah
disusun sesuai dengan kegiatan pada IN1.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi,
mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job
learning.

c. On the Job Learning (ON)

1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kompetensi D, guru sebagai peserta akan
mempelajari materi yang telah diuraikan pada In service learning 1 (IN1). Guru
sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan
dalam mengerjaka tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta.

7
Sambutan

2) Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di


kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN1 dan sesuai
dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan
pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan
pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion
yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui
tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan
menyelesaikan tagihan pada on the job learning.

d. In Service Learning 2 (IN-2)

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang


akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta
dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang
akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

8
PJOK SD KK D

3. Lembar Kerja

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan kompetensi pedagogik D terdiri


dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas
pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang
dipelajari.

Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta,
lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.

Tabel 1 Daftar Lembar Kerja Modul

No Kode LK Nama LK Keterangan


LK-01 Karakteristik Peserta Didik TM, ON

LK-02 Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TM, ON

LK-03 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran TM, ON

LK-04 Pengembangan Instrumen Penilaian TM, ON

Keterangan.
TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh
IN1 : Digunakan pada In Service Learning 1
ON : Digunakan pada On The Job Learning

9
PJOK SD KK D

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH
DASAR (SD)

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, Saudara
dapat memahami karakteristik peserta didik usia Sekolah Dasar (SD). Penerapan
pengembangan pendidikan karakter serta menerapkan nilai-nilai kerjasama,
tanggungjawab dan kemandirian.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi karakteristik kognitif peserta didik usia SD


2. Mengidentifikasi karakteristik fisik peserta didik usia SD
3. Mengidentifikasi karakteristik psikis peserta didik usia SD
4. Mengidentifikasi karakteristik sosial peserta didik usia SD
5. Menerapkan nilai kerjasama
6. Menerapkan nilai tanggungjawab
7. Menerapkan kemandirian

C. Uraian Materi

Peserta didik menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan
Nasional Pasal 1 ayat 4 adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan
psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajari aspek-aspek
perkembangan individu yang berada pada usia sekolah dasar dan menengah.
Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan
bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal
kemampuan fitrahnya. Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah individu
yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik

3
Kegiatan Pembelajaran 1

maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing. Kegiatan pembelajaran ini akan


membahas mengenai karakteristik kognitif, fisik, psikis, dan sosial peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran ini penerapan penguatan pendidikan karakter
diharapkan muncul nilai-nilai kemandirian peserta yang merupakan sikap dan
perilaku tidak bergantung pada orang lain untuk menjadi seorang guru yang
profesional dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

1. Karakteristik Kognitif Peserta Didik Usia SD

Perkembangan kognitif anak usia SD mencakup perubahan-perubahan yang ada


dalam perkembangan pola pikirnya. Perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh
beberapa aspek pembawaan dari dalam dirinya dan lingkungannya. Menurut teori
konvergensi dalam ilmu psikologi, kedua hal tersebut tidak mungkin dipisahkan
karena memang proses belajar terjadi dalam konteks interaksi diri anak dengan
lingkungannya. Selanjutnya Piaget menyatakan bahwa anak usia SD berada pada
tahap operasi konkrit yang ditandai dengan:

a. memiliki kemampuan mengklasifikasikan benda-benda dengan ciri yang sama;


b. mampu menyusun atau mengasosiasikan angka-angka atau bilangan; dan
c. memecahkan masalah yang sederhana.

Tahap operasi konkret itu sendiri merupakan bagian dari Tahap perkembangan
kognitif individu, yang menurut Piaget adalah sebagai berikut:

a. Tahap Sensorimotor (0‐2 tahun),


Bayi lahir memiliki sejumlah refleks bawaan yang mendorong untuk
mengeksplorasi dunianya. Masa ini juga sering disebut sebagai masa oral, masa
dimana seorang anak mengetahui segala sesuatu menggunakan sensor yang ada
dimulutnya (mengulum benda untuk mengenali benda tersebut). Pada tahap ini
orang tua berperan penting untuk mengawasi perilaku sensorimotor anak dalam
mengenali dunia di sekelilingnya agar keselamatan anak dapat terjaga dengan baik,
namun pula orang tua harus dengan bijak tidak membatasi usaha anak dalam
perilakunya mengenali dunia secara sensorimotor, agar tidak berdampak kurang

4
PJOK SD KK D

baik pada kondisi psikologis anak dan kognitifnya karena kurangnya informasi serta
pengetahuan akan lingkungan dan benda yang ada disekitarnya.

b. Tahap Pra-operasional (2‐7 tahun),


pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan dan merepresentasikan objek
dengan menggunakan gambaran dan bahasa tanda. Pemikirannya lebih simbolis
tetapi tidak melibatkan pemikiran operasional dan lebih bersifat egosentris dan
intuitif ketimbang logis. Anak pada tahap ini dipenuhi dengan rasa ingin tahu yang
tinggi yang diungkapkan dengan berbagai macam pertanyaan yang dilontarkan
serta melihat segala sesuatu dari sudut dirinya sendiri (egosentris).

c. Tahap Operational Konkrit (7‐11 tahun),


Pada tahap ini anak sudah memiliki kemampuan untuk mengurutan objek menurut
ukuran, bentuk, atau ciri lainnya dan kemampuan untuk memberi nama dan
mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilan serta ukurannya, atau
karakteristik lain. Anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu
permasalahan untuk bisa memecahkannya, anak mulai memahami bahwa jumlah
atau benda-benda dapat diubah. Pada tahapan ini anak mulai menghilangkan sifat
egosentrisnya untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Pada tahap ini
pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih
bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang
sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna
(contextual learning). Pada rentang usia ini anak mulai menunjukkan perilaku
belajar sebagai berikut:

1) mulai memandang dunia secara objektif, berpindah dari satu aspek situasi ke
aspek lainnya secara reflektif serta memandang unsur-unsur secara serentak;
2) mulai berpikir lebih operasional;
3) mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-
benda;
4) membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah
sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat;
5) memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat.

5
Kegiatan Pembelajaran 1

d. Tahap Operasional Formal (12‐dewasa),


Kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik
kesimpulan dari informasi yang tersedia. Menurut Piaget ada lima faktor yang
menunjang perkembangan intelektual yaitu:

1) Kedewasaan (maturation), perkembangan sistem saraf sentral, otak,


koordinasi motorik, dan manifestasi fisik lainnya mempengaruhi
perkembangan kognitif.
2) Pengalaman fisik (physical experience), Pengalaman fisik, interaksi dengan
lingkungan fisik digunakan anak untuk mengabstrak berbagai sifat fisik
dari benda-benda. Pengalaman fisik ini selalu melibatkan asimilasi pada
struktur-struktur logika matematik.
3) Pengalaman logika matematika (logical mathematical experience),
Pengalaman logika matematik, yaitu pengalaman dalam membangun atau
mengkontruksi hubungan-hubungan antara obyek-obyek.
4) Transmisi sosial (social transmission), dalam transmisi sosial, pengetahuan
datang dari orang lain. Pengaruh bahasa, instruksi formal dan membaca,
begitu pula interaksi dengan teman-teman dan orang dewasa termasuk
faktor faktor transmisi sosial dan memegang peranan dalam
perkembangan intelektual anak.
5) Proses keseimbangan (equilibriun) atau proses pengaturan sendiri (self-
regulation), Pengaturan sendiri, equilibrasi adalah kemampuan untuk
mencapai kembali kesetimbangan (equilibrium) selama periode
ketidaksetimbangan (disequilibrium). Equilibrasi merupakan suatu proses
untuk mencapai tingkat-tingkat berfungsi kognitif yang lebih tinggi melalui
asimilasi dan akomodasi tingkat demi tingkat.

Untuk mengembangkan daya nalar, daya cipta, serta kreatifitas, anak perlu diberi
peluang-peluang untuk bertanya berpendapat atau menilai tentang berbagai hal
tentang pelajaran atau peristiwa yang terjadi di lingkungan. Upaya lain yang dapat
dilakukan sekolah dalam mengembangkan kreatifitas anak adalah dengan
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan seperti lomba mengarang, menggambar dan
menyanyi. Hal tersebut mencakup perubahan-perubahan dalam perkembangan pola
pikir. Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan

6
PJOK SD KK D

usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi merupakan masa
yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa
ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang
secara optimal.

2. Karakteristik Fisik Peserta Didik Usia SD

a. Perkembangan Fisik Peserta Didik Usia SD

Perkembangan fisik anak usia SD merupakan hal yang mencakup pertumbuhan


biologis misalnya pertumbuhan otak, otot dan tulang. Secara fisik, anak pada usia SD
memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan
sesudahnya. Pertumbuhan fisik anak dapat memberikan pengaruh terhadap
perkembangan kepribadian anak secara keseluruhan. Pada masa ini peningkatan
berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya. Peningkatan berat
badan anak selama masa ini terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem
rangka dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Pertambahan kekuatan otot ini
adalah karena faktor keturunan dan latihan (olah raga). Karena faktor perbedaan
jumlah sel-sel otot, maka pada umumnya untuk anak laki-laki lebih kuat dari pada
anak perempuan. Menurut Hurlock (1980:149) perkembangan fisik pada anak usia
sekolah dasar adalah sebagai berikut:

1) Tinggi
Kenaikan tinggi pertahun adalah 5-8 cm. Rata-rata anak perempuan 11 tahun
mempunyai tinggi badan 147 cm dan anak laki-laki 146 cm.

2) Berat
Kenaikan berat lebih bervariasi dari pada kenaikan tinggi, berkisar antara 1-
2,26 kg pertahun. Rata-rata ank perempuan usia 11 tahun memiliki berat badan
40,14 kg dan anak laki-laki 38, 78 kg.

3) Perbandingan Tubuh
Meskipun kepala masih terlampau besar dibandingkan dengan bagian tubuh
lainnya, beberapa perbandingan bagian wajah yang kurang menarik
menghilang dengan bertambah besarnya mulut dan rahang, dahi melebar dan
rata, bibir semain berisi, hidung menjadi lebih besar dan membentuk. Badan

7
Kegiatan Pembelajaran 1

memanjang menjadi lebih langsing, leher menjadi lebih panjang, dada melebar,
perut tidak buncit, lengan dan tungkai memanjang, dan tangan dan kaki dengan
lambat tumbuh membesar.

4) Kesederhanaan
Perbandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada akhir masa
kanak-kanak menyebabkan meningkatkan kesederhanaan pada masa ini.
Disamping itu kurangnya perhatian terhadap penampilan dan kecenderungan
untuk berpakaian seperti teman-teman tanpa mempedulikan pantas tidaknya,
juga menambah kesederhanaan.

5) Perbandingan Otot-Lemak
Selama usia SD, jaringan lemak berkembang lebih cepat dari pada jaringan otot
yang berlembangnya mulai melejit pada awal pubertas.

6) Gigi
Pada permulaan pubertas, umumnya seorang umumnya soirang anak sudah
mempunyai 22 gigi tetap. Keempat gigi terakhir disebut dengan gigi
kebijaksanaan.

Tingkat pertumbuhan fisik anak pada usia Sekolah Dasar ini dapat berbeda-beda,
hal ini disebabkan karena perbedaan ras, bangsa, dan tingkat sosial ekonominya.
Selain dari perbedaan keturunan, pertumbuhan fisik anak juga dipengaruhi oleh
lingkungan mereka, seperti contohnya anak–anak yang tumbuh paling tinggi
biasanya dalam hidupnya tidak mengalami kekurangan gizi dan tidak terkena
penyakit yang menggangu pertumbuhan fisiknya. Agar pertumbuhan fisik anak pada
usia Sekolah Dasar dapat berjalan dengan baik maka diperlukan nutrisi yang cukup
untuk tumbuh kembang anak. Pada usia Sekolah Dasar ini biasanya anak
mempunyai nafsu makan yang bagus. Mereka banyak makan karena kegiatannya
menuntut energi yang banyak. Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lamban.

Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak tidak langsung akan
mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. Secara langsung pertumbuhan fisik
seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak
langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik akan mempengaruhi

8
PJOK SD KK D

bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang


orang lain.

Mencakup pertumbuhan biologis misalnya pertumbuhan otak, otot dan tulang. Pada
usia 10 tahun baik laki‐laki maupun perempuan tinggi dan berat badannya
bertambah kurang lebih 3,5 kg. Namun setelah usia remaja yaitu 12-13 tahun anak
perempuan berkembang lebih cepat dari pada laki‐laki. Berikut penjelasan terkait
pertumbuhan biologis anak usia SD:

1) Anak usia masuk kelas satu SD berada dalam periode peralihan dari
pertumbuhan cepat masa anak anak awal ke suatu fase perkembangan yang
lebih lambat. Ukuran tubuh anak relatif kecil perubahannya selama tahun tahun
di SD.
2) Usia 9 tahun tinggi dan berat badan anak laki‐laki dan perempuan kurang lebih
sama. Sebelum usia 9 tahun anak perempuan relatif sedikit lebih pendek dan
lebih langsing dari anak laki‐laki.
3) Akhir kelas empat, pada umumnya anak perempuan mulai mengalami masa
lonjakan pertumbuhan. Lengan dan kaki mulai tumbuh cepat.
4) Pada akhir kelas lima, umumnya anak perempuan lebih tinggi, lebih berat dan
lebih kuat daripada anak laki‐laki. Anak laki‐laki memulai lonjakan
pertumbuhan pada usia sekitar 11 tahun.
5) Menjelang awal kelas enam, kebanyakan anak perempuan mendekati puncak
tertinggi pertumbuhan mereka. Periode pubertas yang ditandai dengan
menstruasi umumnya dimulai pada usia 12‐13 tahun. Anak laki‐laki memasuki
masa pubertas dengan ejakulasi yang terjadi antara usia 13‐16 tahun.
Perkembangan fisik selama remaja dimulai dari masa pubertas. Pada masa ini
terjadi perubahan fisiologis yang mengubah manusia yang belum mampu
bereproduksi menjadi mampu bereproduksi. Hampir setiap organ atau sistem
tubuh dipengaruhi oleh perubahan perubahan ini. Anak pubertas awal
(prepubertas) dan remaja pubertas akhir (postpubertas) berbeda dalam
tampakan luar karena perubahan perubahan dalam tinggi proporsi badan serta
perkembangan ciri‐ciri seks primer dan sekunder. Meskipun urutan kejadian
pubertas itu umumnya sama untuk tiap orang, waktu terjadinya dan kecepatan
berlangsungnya kejadian itu bervariasi. Rata‐rata anak perempuan memulai

9
Kegiatan Pembelajaran 1

perubahan pubertas 1,5 hingga 2 tahun lebih cepat dari anak laki‐laki.
Kecepatan perubahan itu juga bervariasi, ada yang perlu waktu 1,5 hingga 2
tahun untuk mencapai kematangan reproduksi, tetapi ada yang memerlukan
waktu 6 tahun. Dengan adanya perbedaan‐perbedaan ini ada anak yang telah
matang sebelum anak yang sama usianya mulai mengalami pubertas.

b. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik

Pertumbuhan fisik peserta didik usia SD/MI berlangsung lebih lambat dibandingkan
dengan tingkat pertumbuhan pada masa sebelumnya (masa bayi dan kanak-kanak
awal) dan sesudahnya (masa puber dan remaja). Pada masa anak akhir,
pertumbuhan fisik relatif seimbang, meskipun masih tetap ada perbedaan individual
setiap peserta didik. Jadwal waktu pertumbuhan fisik tiap anak tidak sama, ada yang
berlangsung cepat, sedang, atau lambat. Banyak faktor yang mempengaruhi
perkembangan fisik anak, baik secara umum maupun individual. Diantaranya adalah
sebagai berikut:

1) Pengaruh keluarga, baik faktor keturunan maupun lingkungan keluarga dapat


membuat anak menjadi lebih gemuk daripada anak lainnya sehingga lebih berat
tubuhnya. Demikian juga ras suku bangsa yang merupakan salah satu
keturunan membuat perkembangan fisik seseorang berbeda. Orang-orang
Amerika, Eropa dan Australia cenderung lebih tinggi daripada orang dan anak
Asia. Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya
perwujudan potensi keturunan yang dibawa anak tersebut. Pada setiap tahap
usia termasuk usia SD/MI, lingkungan lebih banyak pengaruhnya terhadap
berat tubuh daripada tinggi tubuh.

2) Jenis Kelamin, anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat
dibandingkan dengan anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun, yang
terjadi sebaliknya. Kecenderungan ini terjadi karena bangun tulang dan otot
pada anak laki-laki memang berbeda daripada anak perempuan.

3) Gizi dan kesehatan, anak yang memperoleh gizi cukup biasanya lebih tinggi
tubuhnya dan relatif lebih cepat mencapai masa puber dibandingkan dengan
yang memperoleh gizi kurang. Demikian pula, anak yang sehat dan jarang sakit

10
PJOK SD KK D

biasanya memiliki tubuh sehat dan lebih berat dibandingkan dengan anak yang
sering sakit. Lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat dapat
membantu mereka memberikan gizi yang cukup agar terjadi perkembangan
fisik yang baik dan sehat sehingga pada akhirnya akan berdampak pada
perkembangan aspek-aspek lainnya.

4) Status sosial ekonomi, fisik anak dari kelompok keluarga sosial ekonomi rendah
cenderung lebih kecil daripada anak dari keluarga dengan status sosial ekonomi
yang cukup atau tinggi. Keadaan status sosial ekonomi mempengaruhi peran
keluarga dalam memberikan makanan, gizi dan pemeliharaan kesehatan, serta
kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh anak-anak tersebut.

5) Gangguan emosional, anak yang sering mengalami gangguan emosional akan


menyebabkan terbentuknya steroid adrenalin yang berlebihan. Hal ini
menyebabkan berkurangnya hormon pertumbuhan pada kelenjar pituitary, dan
akibatnya anak mengalami keterlambatan perkembangan/pertumbuhan
memasuki masa puber. Demikian juga bentuk tubuh endomorf (gemuk),
mesomorf (sedang) atau ektomorf (kurus) juga mempengaruhi besar kecilnya
tubuh anak, yang pada gilirannya berpengaruh pula terhadap aktivitas,
sosialisasi, emosi, dan konsep diri/kepribadian anak secara keseluruhan.

3. Karakteristik Psikis Peserta Didik Usia SD

Kondisi psikis pendidikan anak usia SD tentu saja berbeda dengan psikis pendidikan
anak usia dini ataupun anak-anak pada jenjang pendidikan di atas SD. Untuk
memahami psikis pendidikan anak usia SD, dapat mulai dengan memahami
karakteristik anak yang duduk di jenjang pendidikan dasar ini. Dengan memahami
karakteristik anak-anak usia SD di atas, para guru dapat memahami psikis
pendidikan anak, yang pada akhirnya mampu memilih metode pembelajaran yang
tepat untuk anak, berikut adalah karakteristik umum pada anak usia SD, berikut
karakteristik psikis anak usia SD:

a. Senang bermain

Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang


bermuatan permainan lebih terutama untuk kelas rendah. Guru SD seyogyanya

11
Kegiatan Pembelajaran 1

merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di


dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran yang serius tapi
santai. Penyusunan jadwal pelajaran hendaknya diselang saling antara mata
pelajaran serius seperti ipa, matematika, dengan pelajaran yang mengandung unsur
permainan seperti pendidikan jasmani, atau seni budaya dan keterampilan.

b. Senang bergerak

Orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan
tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang
model pembelajaran yang memungkinkan anak berpindah atau bergerak. Menyuruh
anak untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan anak sebagai
siksaan.

c. Anak senang bekerja dalam kelompok

Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek yang penting
dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar
setia kawan, belajar tidak tergantung pada orang lain, belajar diterima/tidak
diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing
dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajarai olah raga dan membawa
implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan
anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar keadilan dan
demokrasi. Karakteristik ini berimplikasi bahwa guru harus merancang model
pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam
kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk kelompok kecil dengan
anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau menyelesaikan suatu tugas secara
kelompok.

d. Senang merasakan atau melakukan/memperagakan sesuatu secara


langsung

Ditinjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional


konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar menghubungkan konsep-
konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa
membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, jenis

12
PJOK SD KK D

kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi anak SD, penjelasan guru tentang materi
pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan
memberi contoh bagi orang dewasa. Dengan demikian guru hendaknya merancang
model pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses
pembelajaran. Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang teknik passing
bawah jika langsung mempraktekkannya.

e. Anak manja

Pada umur anak SD, anak masih cengeng dan manja. Mereka selalu ingin
diperhatikan dan dituruti semua keinginannya mereka masih belum mandiri dan
harus selalu dibimbing. Oleh sebab itu guru harus membuat metode pembelajaran
yang dapat membimbing dan mengarahkan anak, serta membentuk mental anak
agar tidak cengeng.

f. Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain

Pada pendidikan dasar yaitu SD, anak sulit dalam memahami apa yang diberikan
guru, disini guru harus dapat membuat atau menggunakan metode yang tepat
misalnya dengan cara metode ekperimen agar anak dapat memahami pelajaran
yang diberikan dengan menemukan sendiri inti dari pelajaran yang diberikan
sedangkan, bukan dengan ceramah yang dimana guru hanya berbicara didepan.

g. Senang diperhatikan

Di dalam suatu interaksi sosial anak biasanya mencari perhatian teman atau
gurunya mereka senang apabila orang lain memperhatikannya, dengan berbagai
cara dilakukan agar orang memperhatikannya. Di sini peran guru untuk
mengarahkan perasaan anak tersebut dengan menggunakan metode tanya jawab
misalnya, anak yang ingin diperhatiikan akan berusaha menjawab atau bertanya
dengan guru agar anak lain beserta guru memperhatikannya.

h. Senang meniru

Dalam kehidupan sehari hari anak mencari suatu figur yang sering dia lihat dan dia
temui. Mereka kemudian menirukan apa yang dilakukan dan dikenakan orang yang
ingin dia tiru tersebut. Dalam kehidupan nyata banyak anak yang terpengaruh acara

13
Kegiatan Pembelajaran 1

televisi dan menirukan adegan yang dilakukan dalam adegan televisi tersebut.
Sebagai guru harus menjaga tindakan, sikap, perkataan, penampilan yang bagus dan
rapi agar dapat memberikan contoh yang baik untuk anak didik.

Menjelang masuk SD, anak telah mengembangkan keterampilan berpikir bertindak


dan pengaruh sosial yang lebih kompleks. Sampai dengan masa ini, anak pada
dasarnya egosentris (berpusat pada diri sendiri) dan dunia mereka adalah rumah
keluarga, dan taman kanak‐kanaknya. Selama duduk di kelas kecil SD, anak mulai
percaya diri tetapi juga sering rendah diri. Pada tahap ini mereka mulai mencoba
membuktikan bahwa mereka “dewasa”. Mereka merasa sudah dapat mengerjakan
sendiri tugas yang diberikan, sehingga mereka sudah mampu untuk diberikan suatu
tugas yang sesuai dengan umur mereka. Daya konsentrasi anak tumbuh pada kelas
kelas besar SD. Mereka dapat meluangkan lebih banyak waktu untuk tugas tugas
pilihan mereka, dan seringkali mereka dengan senang hati menyelesaikannya. Minat
terhadap aktivitas fisik dan atau olahraga sangat dipengaruhi oleh lingkungan
keluarganya. Pada anak-anak yang melakukan aktivitas fisik dipengaruhi oleh
kecenderungan sifat yang dimiliki (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1991), antara lain:

1) Kemampuan memusatkan perhatian pada suatu macam aktivitas yang sedang


dilakukan makin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari tingkat konsentrasi yang
cukup tinggi pada anak yang terlibat dalam aktivitas yang dilakukannya.

2) Semangat untuk mencari pengalaman baru cukup tinggi.

3) Perkembangan sosialnya makin baik yang ditunjukkan dengan luasnya


pergaulan dengan semakin mendalamnya pergaulan dengan teman sebayanya.

4) Perbedaan perilaku antara anak laki-laki dengan anak perempuan semakin


jelas, ada kecenderungan kurang senang bermain dengan lawan jenisnya. Ini
semakin memperjelas bentuk aktivitas yang dominan dilakukan oleh anak laki-
laki dengan anak perempuan.

5) Semangat untuk menguasai suatu bentuk aktivitas tertentu dan semangat


berkompetisi tinggi. Hampir seluruh aktivitas anak besar didominasi oleh
bermain. Aktivitas bermain yang dilakukannya dapat dilaksanakan baik secara
sendiri-sendiri atau berkelompok.

14
PJOK SD KK D

4. Karakteristik Sosial Peserta Didik Usia SD

Kemampuan anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, penerimaan


lingkungan serta berbagai pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan
berbagai aktivitas sosial merupakan modal dasar yang amat penting bagi anak untuk
mencapai kehidupan yang sukses dan menyenangkan pada waktu dewasa. Segala
sesuatu yang diperoleh anak semasa kecil mereka akan memetik hasilnya pada
waktu dewasa kelak. Oleh karena itu guru sangat dianjurkan selain memberikan
bimbingan juga harus mengajarkan kepada anak bagaimana bergaul di masyarakat
dengan tepat, guru disamping memberikan bimbingan dan pelajaran juga dituntut
untuk menjadi model maupun teladan dapat ditiru oleh anak didik.

Pada tahapan usia SD ini juga termasuk tumbuhnya tindakan mandiri, kerjasama
dengan kelompok dan bertindak menurut cara yang dapat diterima lingkungan
mereka. Anak usia SD juga mulai peduli pada permainan yang jujur. Selama masa ini
mereka juga mulai menilai diri mereka sendiri dengan membandingkannya dengan
orang lain. Pada saat anak‐anak tumbuh semakin lanjut, mereka cenderung
menggunakan perbandingan sosial untuk mengevaluasi dan menilai kemampuan
kemampuan mereka sendiri.

Havighurst dalam Sugiyanto menyatakan bahwa sebagai akibat dari perubahan


struktur fisik dan kognitif mereka, anak pada kelas besar di SD berupaya untuk
tampak lebih dewasa. Mereka ingin diperlakukan sebagai orang dewasa. Terjadi
perubahan perubahan yang berarti dalam kehidupan sosial dan emosional mereka.
Di kelas besar SD anak laki‐laki dan perempuan menganggap keikutsertaan dalam
kelompok menumbuhkan perasaan bahwa dirinya berharga. Tidak diterima dalam
kelompok dapat membawa pada masalah emosional yang serius Teman‐teman
mereka menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Kebutuhan untuk diterima oleh
teman sebaya sangat tinggi. Remaja sering berpakaian serupa. Mereka menyatakan
kesetiakawanan mereka dengan anggota kelompok teman sebaya melalui pakaian
atau perilaku. Hubungan antara anak dan guru juga seringkali berubah.

Pada saat di SD kelas rendah, anak dengan mudah menerima dan bergantung
kepada guru. Di awal awal tahun kelas besar SD hubungan ini menjadi lebih
kompleks. Ada siswa yang menceritakan informasi pribadi kepada guru, tetapi tidak

15
Kegiatan Pembelajaran 1

mereka ceritakan kepada orang tua mereka. Beberapa anak pra remaja memilih
guru mereka sebagai model. Sementara itu, ada beberapa anak membantah guru
dengan cara cara yang tidak mereka bayangkan beberapa tahun sebelumnya.
Malahan, beberapa anak mungkin secara terbuka menentang gurunya. Salah satu
tanda mulai munculnya perkembangan identitas remaja adalah reflektivitas yaitu
kecenderungan untuk berpikir tentang apa yang sedang berkecamuk dalam benak
mereka sendiri dan mengkaji diri sendiri.

Bertalian dengan perkembangan sosial anak, peranan sekolah sangat penting,


terutama dalam mengembangkan keterampilan bergaul bagi anak. Oleh karena itu
selain memberi anak kepercayaan dan kesempatan, sekolah dalam hal ini guru juga
diharapkan dapat memberikan penguatan melalui pemberian ganjaran atau hadiah
pada saat anak berperilaku positif. Sebaliknya orang tua juga berkewajiban memberi
hukuman kepada anak apabila anak bertingkah laku negatif atau melakukan
berbagai kesalahan. Dengan adanya tindakan yang konkret dan pasti dari orang tua
tersebut anak akan dapat berkembang dengan baik, yang pada gilirannya akan
menjadi makluk sosial yang bertanggung jawab dan sehat serta bermanfaat bagi
masyarakat, bangsa dan Negara.

D. Aktivitas Pembelajaran

Langkah-langkah yang perlu Saudara lakukan dalam mempelajari Modul pelatihan


ini mencakup aktivitas-aktivitas:

1. Aktivitas Peserta:

a. Saudara dipersilahkan menyimak penjelasan tujuan dan skenario


pembelajaran dari Fasilitator.
b. Salinlah berkas (file) lembar kerja/work sheet (LK) tentang karakteristik
peserta didik yang disediakan oleh Fasilitator/atau yang tersedia pada
modul ini!
c. Kerjakanlah LK tersebut sesuai dengan langkah kerja yang disarankan!
d. Lakukan pemaparan hasil kerja Saudara di depan kelas, diskusikan, dan
lakukan perbaikan sesuai dengan hasil diskusi dan saran dari Fasilitator
jika Saudara mengikuti diklat model tatap muka penuh. Jika Saudara

16
PJOK SD KK D

mengikuti diklat model In-On-In, kerjakan ketika pelaksanaan On,


kemudian paparkan pada saat In-2 berlangsung!
e. Berikanlah saran kepada peserta lain yang memberikan pemaparan!
f. Saudara akan dinilai oleh Fasilitator selama proses dan di akhir
pembelajaran (pada pembelajaran tatap muka penuh dan In-1). Jika
Saudara mengikuti diklat model tatap muka in-on-in, hasil pekerjaan
Saudara akan dinilai pada saat pemaparan pada In-2.
g. Saudara dipersilahkan menyimak penguatan yang diampaikan oleh
Fasilitator (pada pembelajaran tatap muka penuh dan In-2).

2. Lembar Kerja

Lembar Kerja 1.1

Berikut adalah lembar kerja 1.1 (LK-1.1) yang harus Saudara selesaikan pada
pembelajaran model tatap muka penuh atau On jika pelatihan dilakukan dengan
pola In – On – In. Saudara diminta untuk bekerja secara perorangan, sehingga
tumbuh nilai kemandirian, integritas, serta bertanggung jawab atas pekerjaaan yang
harus diselesaikan.

17
Kegiatan Pembelajaran 1

Lembar Kerja 1.1

LK-01. Perkembangan Karakteristik Peserta Didik


Langkah Kerja:
1. Bekerjalah secara perorangan!
2. Identifikasi karakteristik peserta didik sesuai dengan pokok bahasan
3. Tuangkan ke dalam kolom-kolom di bawah ini
No. Sub Pokok Bahasan Uraian
1 Konsep dan prinsip
perkembangan kognitif
peserta didik usia SD
menurut Piaget!
2 Pertumbuhan fisik
peserta didik SD relatif
seimbang, meskipun
masih tetap ada
perbedaan pada setiap
individu. Sebutkan dan
jelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi
perkembangan fisik
peserta didik SD
dikaitkan dengan proses
pembelajaran PJOK!
3 Peserta didik SD secara
psikis pada dasarnya
bersifat egosentris
(berpusat pada diri
sendiri). Jelaskan
karakteristik psikis
peserta didik SD!
4 Bertalian dengan
perkembangan sosial

18
PJOK SD KK D

anak, peranan sekolah


sangat penting, terutama
dalam mengembangkan
keterampilan bergaul
bagi anak. Sebutkan ciri-
ciri perkembangan sosial
anak usia SD!
5 Buatlah skenario
pembelajaran PJOK yang
bertujuan untuk
mengembangkan
ketererampilan sosial
peserta didik SD!
Refleksi:
Tuliskanlah apa yang Saudara rasakan terhadap nilai-nilai gotong royong, kemandirian,
tanggung jawab, dan integritas:
1. Gotong Royong
.........................................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................................
2. Mandiri
.........................................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................................
3. Tanggung Jawab
.........................................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................................
4. Integritas
.........................................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................................................

19
Kegiatan Pembelajaran 1

E. Latihan/ Kasus/ Tugas

Untuk menyelesaikan soal-soal berikut, berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C,
atau D yang merupakan jawaban yang paling benar

1. Pernyataan di bawah ini merupakan karakteristik perkembangan peserta


didik SD/MI ditinjau dari aspek fisik, kecuali....
A. menunjukkan variasi yang besar pada tinggi dan berat badan
B. memiliki keterampilan fisik untuk memainkan permainan
C. penambahan-penambahan dalam kemampuan motorik halus
D. memiliki kemampuan dalam mengangkat beban yang berat

2. Kreativitas merupakan salah satu karakteristik perkembangan intelektual


siswa SD, yang artinya kemampuan untuk….
A. memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang sering
dilakukan dan menghasilkan kepuasan kepada dirinya sendiri dan orang
lain
B. penalaran yang menggunakan logika-logika yang dapat diterima
oleh semua orang dan menghasilkan penyelesaian persoalan untuk
mengambil keputusan
C. berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak
biasa serta menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai
persoalan
D. mengembangkan ide-ide secara cerdas dalam rangka penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan masa sekarang
maupun masa yang akan datang

3. Pernyataan di bawah ini yang merupakan karakteristik perkembangan


peserta didik SD/MI ditinjau dari aspek sosial adalah....
A. mulai menyukai teman sebaya sesama jenis
B. berperan serta dalam permainan logika
C. menyukai teman sebaya lawan jenis
D. dapat bekerja dalam durasi waktu yang lama

20
PJOK SD KK D

4. Pernyataan di bawah ini merupakan karakteristik perkembangan peserta


didik SD/MI ditinjau dari aspek emosional, kecuali....
A. kesulitan memulai sesuatu, tetapi jika berhasil akan bertahan sampai
akhir
B. menampakkan marah apabila mengalami kesulitan di sekolah
C. mulai muncul perasaan simpati kepada orang yang lebih dewasa
D. memiliki rasa humor yang diekspresikan dalam lelucon praktis

5. Pada anak usia sekolah dasar sering disebut ‘usia berkelompok’. Pernyataan
tersebut menunjukkan karakteristik perkembangan anak dalam aspek….
A. sosial
B. moral
C. intelektual
D. emosional

6. Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik anak usia sekolah dasar


dibawah ini adalah kecuali :
A. pengaruh keluarga
B. jenis kelamin
C. gangguan emosional
D. perubahan iklim

7. Salah satu karakter anak usai SD pada tahap pra operasional adalah
memandang segala sesuatu dari sudut dirinya sendiri, sifat itu disebut...
A. self esteem
B. aktualisasi
C. egosentris
D. contextual

21
Kegiatan Pembelajaran 1

8. Perilaku belajar anak usia SD adalah sebagai berikut kecuali....


A. mengenali dunia disekitarnya dengan memanfaatkan indera
B. mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan
benda-benda
C. membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan,
prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat
D. memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan
berat

9. Tingkat pertumbuhan fisik anak usia SD dipengaruhi oleh beberapa hal,


kecuali....
A. jenis kelamin
B. status sosial
C. kesehatan psikis
D. lingkungan yang bersih

10. Untuk mengakomodasi semangat mencari pengalaman baru pada anak usia
SD, guru seharusnya mengkondisikan pembelajaran yang:
A. padat aktivitas diskusi kelompok
B. tidak membuat anak merasa gagal
C. penuh dengan aktivitas pembelajaran yang menantang
D. membuat anak merasa dihargai oleh teman sekelasnya

22
PJOK SD KK D

F. Rangkuman

Karakteristik utama siswa sekolah dasar menampilkan perbedaan-perbedaan


individual dalam banyak segi dan bidang, di antaranya, perbedaan dalam
intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian dan
perkembangan fisik anak. Setiap anak sekolah dasar sedang berada dalam
perubahan fisik maupun mental mengarah yang lebih baik. Tingkah laku mereka
dalam menghadapi lingkungan sosial maupun non sosial meningkat. Mereka
mengembangkan rasa percaya dirinya terhadap kemampuan dan pencapaian yang
baik dan relevan. Meskipun anak-anak membutuhkan keseimbangan antara
perasaan dan kemampuan dengan kenyataan yang dapat mereka raih, namun
perasaan akan kegagalan atau ketidakcakapan dapat memaksa mereka berperasaan
negatif terhadap dirinya sendiri, sehingga menghambat mereka dalam belajar.
Dengan karakteristik siswa yang telah diuraikan seperti di atas, guru dituntut untuk
dapat mengemas perencanaan dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada
siswa dengan baik, menyampaikan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar kehidupan
siswa sehari-hari, sehingga materi pelajaran yang dipelajari tidak abstrak dan lebih
bermakna bagi anak. Selain itu, siswa hendaknya diberi kesempatan untuk pro aktif
dan mendapatkan pengalaman langsung baik secara individual maupun dalam
kelompok.

23
Kegiatan Pembelajaran 1

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara menjawab semua pertanyaan di atas, cocokkan hasil jawaban


Saudara dengan kunci jawaban tes yang ada di belakang modul ini dan hitunglah
jawaban Saudara dengan benar. Kemudian gunakan formula matematis di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara dalam materi kegiatan pembelajaran
di atas.

Jumlah jawaban benar


Rumus : Tingkat Penguasaan = X 100%
Jumlah Soal
Kriteria tingkat penguasaan yang dicapai:
90 % - 100 % Baik sekali
80 % - 89 % Baik
70 % - 79 % Cukup
60 % - 69 % Kurang
60 ke bawah Kurang sekali

Bila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Saudara dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar berikutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat
penguasaan Saudara masih di bawah 80 %, Saudara harus mengulangi Kegiatan
Belajar ini terutama bagian yang belum Saudara kuasai. Jangan hanya
bersandar pada kunci jawaban saja.

24
PJOK SD KK D

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, Saudara
dapat melakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta
menerapkan nilai-nilai kerjasama, tanggungjawab dan kemandirian.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi komponen RPP


2. Mengidentifikasi prinsip-prinsip penyusunan RPP
3. Menjelaskan langkah-langkah dan mempraktikkan penyusunan RPP
4. Menerapkan nilai kerjasama
5. Menerapkan nilai tanggungjawab
6. Menerapkan kemandirian

C. Uraian Materi

Landasan yuridis penyusunan RPP dan konsep penyusunan RPP telah dipelajari
pada Modul Kelompok Kompetensi C, selanjutnya dalam Modul Kelompok
Kompetensi D ini Saudara akan mempelajari tentang komponen-komponen RPP,
prinsip-prinsip, dan langkah-langkah serta Saudara diminta untuk menyusun RPP.
Dalam kegiatan pembelajaran ini penerapan penguatan pendidikan karakter
diharapkan muncul nilai-nilai kemandirian peserta yang merupakan sikap dan
perilaku tidak bergantung pada orang lain untuk menjadi seorang guru yang
profesional dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

1. Komponen-komponen RPP

Menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan


Dasar dan Menengah adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu

25
Kegiatan Pembelajaran 2

pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan satu
kali pertemuan atau lebih.

Setiap guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di
mana guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan pengembangan RPP
dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun pelajaran dimulai, namun perlu
diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan. Pengembangan RPP dapat
dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau berkelompok di sekolah/madrasah
dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah.
Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok antar
sekolah atau antar wilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh dinas
pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.

Kurikulum 2013 SD melaksanakan pembelajaran Tematik Terpadu dan prosesnya


menerapkan pendekatan saintifik. Penerapan pembelajaran Tematik Terpadu
dengan pendekatan saintifik membawa implikasi perubahan dalam pembelajaran di
SD. Perubahan itu mengakibatkan perubahan pada perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, sistem penilaian, buku siswa, buku guru, program
remedial serta pengayaan. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara
mandiri dan/atau berkelompok di sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan
disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah.

Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru secara berkelompok


antarsekolah atau antar wilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh
dinas pendidikan atau kantor kementerian agama setempat. Perencanaan
pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Silabus pembelajaran telah
dikembangkan oleh Kemdikbud, sedangkan RPP dikembangkan oleh guru yang

26
PJOK SD KK D

bersangkutan sesuai dengan karakter peserta didik, dan sekolahnya. Perencanaan


pembelajaran meliputi: penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan
penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan
skenario pembelajaran.

Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 komponen RPP terdiri atas:

a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;


b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengtahuan, dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan,
dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pembelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,
dan penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran

27
Kegiatan Pembelajaran 2

2. Prinsip prinsip penyusunan RPP

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat


intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya,
norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian kompetensi, penilaian, dan
sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis,
dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

3. Langkah langkah penyusunan RPP

Mengacu pada komponen-komponen dan prinsip-prinsip RPP, langkah-langkah


penyusunan RPP adalah sebagai berikut:

28
PJOK SD KK D

a. Menyediakan format RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

A. Nama Sekolah : .....................................................................................


1. Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
2. Kelas/Semester : .....................................................................................
3. Materi Pokok : .....................................................................................
4. Alokasi Waktu : .....................................................................................
B. Tujuan Pembelajaran : .....................................................................................
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:
1. Kompetensi Dasar (KI-3) : .............................................................................
1.1 Indikator 1: ..............................................................................................
1.2 Indikator 2: ..............................................................................................
1.3 dst : .........................................................................................................
D. Materi Pembelajaran:
1. ........................................
2. ........................................
3. ........................................
4. .........................................
E. Metode Pembelajaran : ........................................................................................
F. Media Pembelajaran : .........................................................................................
G. Langkah-langkah Pembelajaran: .........................................................................
1. Pendahuluan: .....................
2. Inti: .....................................
3. Penutup: ............................
H. Penilaian : ........................................................................
1. Proses: .........................
2. Hasil: ............................

29
Kegiatan Pembelajaran 2

b. Pengkajian silabus

Menganalisis dan memilih KI dan KD


Sebagai contoh diambil KD untuk kelas IV seperti pada gambar berikut:
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 Memahami variasi gerak dasar
dengan cara mengamati dan lokomotor, non lokomotor, dan
menanya bedasarkan rasa ingin manipulatif sesuai dengan konsep
tahu tentang dirinya, makhluk tubuh, ruang, usaha, dan
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan keterhubungan dalam permainan bola
benda-benda yang dijumpainya di besar sederhana dan atau tradisional*
rumah, di sekolah dan tempat 3.2 Memahami variasi gerak dasar non
bermain lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam permainan bola
kecil sederhana dan atau tradisional*
3.3 Memahami variasi gerak dasar jalan,
lari, dan lempar melalui
permainan/olahraga yang
dimodifikasi dan atau olahraga
tradisional
3.4 Menerapkan gerak dasar lokomotor
dan non-lokomotor untuk membentuk
gerak dasar seni beladiri**
3.5 Memahami berbagai bentuk aktivitas
kebugaran jasmani melalui berbagai
latihan; daya tahan, kekuatan,
kecepatan, dan kelincahan untuk
mencapai berat badan ideal
3.6 Menerapkan variasi kombinasi
berbagai pola gerak dominan
(bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor,

30
PJOK SD KK D

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


tolakan, putaran, ayunan, melayang,
dan mendarat) dalam aktivitas senam
lantai
3.7 Menerapkan variasi gerak
dasarlangkah dan ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam aktivitas
gerak berirama
3.8 Memahami gerakan dasar satu gaya
renang**
3.9 Memahami jenis cidera dan cara
penanggulangannya secara sederhana
saat melakukan aktivitas fisik dan
dalam kehidupan sehari-hari
3.10 Menganalisis perilaku terpuji dalam
pergaulan sehari-hari (antateman
sebaya, orang yang lebih tua, dan
orang yang lebih muda)
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar
dalam bahasa yang jelas, sistematis lokomotor, non-lokomotor, dan
dan logis, dalam karya yang estetis, manipulatif sesuai dengan konsep
dalam gerakan yang mencerminkan tubuh, ruang, usaha, dan
anak sehat, dan dalam tindakan keterhubungan dalam permainan
yang mencerminkan perilaku anak bola besar sederhana dan
beriman dan berakhlak mulia atautradisional*
4.2 Mempraktikkan variasi gerak dasar
lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam permainan
bola kecil sederhana dan atau
tradisional*

31
Kegiatan Pembelajaran 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


4.3 Mempraktikkan variasi pola dasar
jalan, lari, lompat, dan lempar
melalui permainan/olahraga yang
dimodifikasi dan atau olahraga
tradisional
4.4 Mempraktikkan gerak dasar
lokomotor dan non lokomotor untuk
membentuk gerak dasar seni
beladiri**
4.5 Mempraktikkan berbagai aktivitas
kebugaran jasmani melalui berbagai
bentuk latihan; daya tahan, kekuatan,
kecepatan, dan kelincahan untuk
mencapai berat badan ideal
4.6 Mempraktikkan variasi dan
kombinasi berbagai pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang,
dan mendarat) dalam aktivitas senam
lantai
4.7 Mempraktikkan variasi gerak dasar
langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama
4.8 Mempraktikkan gerak dasar satu
gaya renang ***
4.9 Mendemonstrasikan cara
penanggulangan jenis cidera secara
sederhana saat melakukan aktivitas
fisik dan dalam kehidupan sehari-hari
4.10 Mendemonstrasikan perilaku terpuji

32
PJOK SD KK D

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


dalam pergaulan sehari-hari (antar
teman sebaya, orang yang lebih tua,
dan orang yang lebih muda)

c. Mengembangkan Indikator Pencapaian Kompetensi:

1.3 Memahami variasi gerak dasar jalan, lari, dan lempar melalui
permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau olahraga tradisional

4.3 Mempraktikkan variasi pola dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui
permainan/olahraga yang dimodifikasi dan atau olahraga tradisional

Dari kedua KD tersebut dikembangkan indikator sebagai berikut (sebagai contoh


lingkup jalan cepat)

1.3.1 Menjelaskan pengertian jalan cepat


1.3.2 Menjelaskan cara melakukan jalan cepat (start, langkah jalan cepat, dan
finish)
1.3.3 ......................
4.3.1 Melakukan start jalan cepat
4.3.2 Melakukan langkah jalan cepat
4.3.3 Melakukan finish jalan cepat
4.3.4 Melakukan simulasi perlombaan jalan cepat

d. Menentukan Materi Pembelajaran yang Sesuai

Kedua indikator dapat dicapai melalui pembelajaran dengan materi yang relevan,
sebagaimana contoh berikut:

Materi pokok nomor atletik jalan cepat:

Sub materi pokok:

1) Pengetahuan Umum mengenai Jalan Cepat


2) Pengetahuan mengenai Cara Melakukan Jalan Cepat
3) Pengetahuan mengenai Tahapan Latihan Jalan Cepat

33
Kegiatan Pembelajaran 2

4) Praktik dan Latihan Jalan Cepat (Start, Langkah Jalan Cepat, dan Finish)

e. Menentukan Strategi/ Model/ Metode/ Gaya Mengajar yang Sesuai dan


Menuliskan Setting Kelas serta Langkah-langkah (Sintaks Pembelajaran)

Berbagai Strategi/ Model/ Metode/ Gaya Mengajar dapat dipilih dan digunakan
dalam pembelajaran PJOK dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik
dan materi pembelajaran. Pada silabus yang terakhir dikembangkan oleh Pusat
Kurikulum dan Perbukuan telah diberikan contoh penggunaan metode dan gaya
mengajar yang sesuai dan dapat digunakan pada setiap pokok bahasan. Berikut
adalah contoh sintaksis yang ada pada silabus.

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran *)
Pembelajaran
3.3. Memahami variasi Jalan Cepat: 1. Pendahuluan
gerak dasar jalan, lari,
­ Start 2. Inti pembelajaran
dan lempar melalui
permainan/olahraga ­ Gerakan Jalan a) Siswa menerima dan
yang dimodifikasi dan Cepat mempelajari kartu tugas
atau olahraga (task sheet) yang berisi
­ Memasuki Garis
tradisional perintah dan indikator tugas
Finish
gerak spesifik jalan cepat (
gerak start, gerakan jalan
cepat, dan memasuki garis
finish).

b) Siswa melaksanakan tugas


ajar sesuai dengan target
waktu yang ditentukan guru
untuk mencapai ketuntasan
belajar pada setiap materi
pembelajaran.

c) Siswa menerima umpan balik


dari guru.

d) Siswa melakukan
pengulangan pada materi

34
PJOK SD KK D

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran *)
Pembelajaran
pembelajaran yang belum
tercapai ketuntasannya
sesuai umpan balik yang
diberikan.

e) Siswa mencoba tugas gerak


spesifik jalan cepat ke dalam
permainan sederhana dan
atau tradisional dilandasi
nilai-nilai disiplin, percaya
diri, sungguh-sungguh, dan
kerjasama.

f) Hasil belajar siswa dinilai


selama proses dan diakhir
pembelajaran.

5. Penutup

35
Kegiatan Pembelajaran 2

f. Memilih Media Pembelajaran yang Akan Digunakan

Media yang dipilih dan akan digunakan dalam pembelajaran disesuaikan dengan
materi yang akan dipelajari peserta didik, dan jika diperlukan dapat dilakukan
pemodifikasian dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi.

g. Menyusun Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah-langkah pembelajaran yang dituliskan di RPP merupakan urutan langkah


yang meliputi pendahuluan, inti, dan penutup.

Pendahuluan meliputi kegiatan membuka pembelajaran, melakukan apersepsi,


memeriksa kesiapan dan mempersiapkan peserta didik, menjelaskan tujuan dan
skenario pembelajaran. Pada inti pembelajaran dituliskan langkah-langkah
pembelajaran sesuai dengan sintaks yang dimiliki sebuah strategi/ model/ metode/
gaya mengajar yang dipilih dan dituliskan di bagian metode yang dipilih sekaligus
pnilaian. Sedangkan untuk penutup yang perlu dituliskan adalah melakukan refleksi,
simpulan, dan jika diperlukan pemberian tugas mandiri dan terstruktur, serta
mempersiapkan kembali peserta didik untuk mengikuti pembelajaran berikutnya.

h. Menuliskan Rancangan Penilaian

Penilaian dilakukan untuk membuktikan apakah indikator yang dirumuskan pada


RPP sudah ditunjukkan oleh peserta didik, baik pada ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Terkait dangan penulisan penilaian ini perlu ditentukan jenis dan
teknik penilaian terhadap proses dan hasil belajar, sekaligus instrumen yang akan
digunakan.

36
PJOK SD KK D

D. Aktivitas Pembelajaran

Langkah-langkah yang perlu Saudara lakukan dalam mempelajari modul pelatihan


ini mencakup aktivitas-aktivitas:

1. Aktivitas individu, meliputi:

a. Memahami dan mencermati materi pelajaran


b. Mengerjakan latihan/tugas
c. Membuat rangkuman
d. Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi:

a. Mendiskusikan materi pelatihan


b. Mengerjakan latihan/tugas
c. Membuat rangkuman
d. Melakukan refleksi.

3. Pada aktivitas pembelajaran, penanaman penguatan pendidikan karakter yang


akan dikembangkan selain sikap mandiri, saling menghargai, tidak
memaksakan kehendak, dan nilai gotong royong yang mencerminkan tindakan
menghargai semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan
bersama.

37
Kegiatan Pembelajaran 2

LK 02. Prinsip Penyusunan RPP

Langkah Kerja:

1. Berkelompok dengan anggota masing-masing 4 orang.

2. Sediakanlah dan pelajari dokumen Permendikbud No. 22 dan No. 24 Tahun 2016 tentang
Standar Proses dan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum
2013 Pendidikan Dasar dan Menengah .

3. Tuliskan prinsip-prinsip penyusunan RPP ke dalam kolom pada LK. Prinsip-prinsip


tersebut dijadikan landasan pengisian pada komponen-komponen RPP.

4. Presentasikanlah hasil kerja kelompok Saudara, dan lakukan perbaikan jika mendapat
saran dari kelompok lain!

Prinsip-prinsip Dituangkan pada Komponen RPP

Perbedaan individual Pemilihan metode


peserta didik
Langkah-langkah pembelajaran

Refleksi:

Tuliskanlah apa yang Saudara rasakan terhadap nilai-nilai gotong royong, tanggung jawab,
dan integritas:

1. Gotong royong ......................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................................................

2. Tanggung Jawab ....................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................

3. Integritas ......................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................

38
PJOK SD KK D

LK 03. Penyusunan RPP

Langkah Kerja:

1. Bekerjalah secara perorangan untuk menyusun RPP!

2. Sediakanlah dan pelajari dokumen Permendikbud No. 22 dan No. 24 Tahun 2016 tentang
Standar Proses dan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum
2013 Pendidikan Dasar dan Menengah!

3. Tuliskanlah langkah-langkah yang perlu Saudara lakukan dalam menyusun RPP!

No. Langkah dalam Menyusun RPP

1 Mengkaji landasan hukum tentang penyusunan RPP

2 ......................................................................................................................................................................

3 ......................................................................................................................................................................

4 ......................................................................................................................................................................

5 ......................................................................................................................................................................

6 ......................................................................................................................................................................

7 ......................................................................................................................................................................

8 ......................................................................................................................................................................

9 ......................................................................................................................................................................

10 dst.

4. Tuliskanlah komponen-komponen RPP beserta isi dari setiap komponen tersebut, dengan
sistematika dan menerapkan prinsip penyusunan yang benar!

5. Serahkanlah RPP yang Saudara susun beserta instrumen penilaian kepada


pasangan/rekan sejawat Saudara untuk diverifikasi dan berikanlah catatan perbaikan
jika diperlukan!

6. Berikan penilaian terhadap RPP yang Saudara susun berdasarkan instrumen berikut,
dengan memberikan tanda contreng (V) pada kolom YA jika sesuai dan TIDAK jika tidak

39
Kegiatan Pembelajaran 2

sesuai!

7. Lakukan penilaian dengan memberikan tanda contreng (V) pada kolom YA jika sesuai
dan TIDAK jika tidak sesuai terhadap RPP dan perbaiki jika ada catatan perbaikan

No. Komponen Penilaian YA TIDAK

1 Komponen RPP dituliskan secara lengkap


RPP disusun secara sistematik sesuai dengan
2
Permendikbud No. 22 Tahun 2016
3 Prinsip-prinsip penulisan RPP diterapkan
Sikap, pengetahuan, dan keterampilan direncanakan
4 dikembangkan melalui pelaksanaan pembelajaran
dengan berbagai metode/strategi/pendekatan/model
5 Sumber dan bahan ajar lain dituliskan
6 Setting kelas dirancang secara variatif
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan
7
dirancang secara jelas
8 Alternatif pembelajaran disediakan
9 Tindak lanjut direncanakan untuk dilakukan
10 Bahasa yang baik, jelas, dan benar digunakan
Refleksi:

Tuliskanlah apa yang Saudara rasakan terhadap nilai-nilai kemandirian, tanggung jawab, dan
integritas:

1. Mandiri .......................................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................................................

2. Tanggungjawab ......................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................................................

3. Integritas .....................................................................................................................................................................

..............................................................................................................................................................................................

40
PJOK SD KK D

E. Latihan/ Kasus/ Tugas

Untuk menyelesaikan soal-soal berikut, berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C,
atau D yang merupakan jawaban yang paling benar

1. Komponen-komponen dalam RPP dikembangkan berdasarkan....

A. contoh format dari BSNP


B. lingkungan sekolah
C. kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dipilih
D. urutan yang ada pada contoh silabus pusat kurikulum

2. Berikut ini beberapa prinsip penyusunan RPP; memperhatikan perbedaan


individu peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik,
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun dengan
memperhatikan perbedaan jenis kelamin, tingkat intelektual, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, latar belakang budaya, dan atau lingkungan
peserta didik, merupakan prinsip dari….

A. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik


B. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
C. Keterkaitan dan keterpaduan
D. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

3. Langkah-langkah dalam penyusunan RPP pendidikan jasmani dan olahraha


adalah....

A. membuat Identitas RPP, membuat identitas penulis, dan


membuat kerangka RPP
B. membuat identitas RPP, menyususun Kerangka RPP, dan
membuat penjelasan tentang petunjuk pengisian RPP
C. membuat Identitas RPP, membuat Identitas kerangka RPP dan
Petunjuk pengisiannya
D. membuat Identitas penulis dan petunjuk pengisian Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran penjas.

41
Kegiatan Pembelajaran 2

4. Merumuskan kegiatan awal, inti, dan akhir merupakan rincian dari


pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada komponen…

A. Proses belajar mengajar


B. Langkah-langkah pembelajaran
C. Prosedur pembelajaran
D. Kegiatan inti pembelajaran

5. Langkah-langkah penulisan RPP adalah sebagai berikut….

A. Petunjuk umum, rumusan KI, rumusan KD, rumusan indikator, tema atau
fokus materi, model/pendekatan/metoda pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, alat dan sumber belajar, dan penilaian hasil belajar
B. Petunjuk umum, rumusan KI, rumusan KD, rumusan indikator, tema atau
fokus materi, model/pendekatan/metoda pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, alat dan sumber belajar, dan format penilaian
C. Petunjuk umum, rumusan KI, rumusan KD, rumusan indikator, tema atau
fokus materi, model/pendekatan/metoda pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, alat dan sumber belajar, dan format penilaian
D. Petunjuk umum, rumusan KI, rumusan KD, rumusan indikator, uraian
singkat materi ajar, Model/pendekatan/metoda pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, alat dan sumber belajar, dan penilaian hasil belajar

42
PJOK SD KK D

F. Rangkuman

RPP merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci mengacu


pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. RPP mencakup: (1)
identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) alokasi waktu;
(3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan
pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar. Setiap
guru di setiap satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP untuk kelas di mana
guru tersebut mengajar (guru kelas) di SD/MI dan untuk guru mata pelajaran yang
diampunya Pengembangan RPP dilakukan sebelum awal semester atau awal tahun
pelajaran dimulai, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan.
Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh guru secara mandiri dan/atau
berkelompok di sekolah/madrasah dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh
kepala sekolah/madrasah. Pengembangan RPP dapat juga dilakukan oleh guru
secara berkelompok antarsekolah atau antarwilayah dikoordinasi, difasilitasi, dan
disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor kementerian agama setempat.

43
Kegiatan Pembelajaran 2

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara menjawab semua pertanyaan di atas, cocokkan hasil jawaban


Saudara dengan kunci jawaban tes yang ada di belakang modul ini dan hitunglah
jawaban Saudara dengan benar. Kemudian gunakan formula matematis di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara dalam materi kegiatan pembelajaran
di atas.

Jumlah jawaban benar


Rumus : Tingkat Penguasaan = X
100%

Kriteria tingkat penguasaan yang dicapai:


90 % - 100 % Baik sekali
80 % - 89 % Baik
70 % - 79 % Cukup
60 % - 69 % Kurang
60 ke bawah Kurang sekali
Bila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Saudara dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar berikutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat
penguasaan Saudara masih di bawah 80 %, Saudara harus mengulangi Kegiatan
Belajar ini terutama bagian yang belum Saudara kuasai. Jangan hanya bersandar
pada kunci jawaban saja.

44
PJOK SD KK D

Kegiatan Pembelajaran 3
Instrumen Penilaian III

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, Saudara
dapat mensimulasikan penggunaan instrumen penilaian serta menerapkan nilai-
nilai tanggungjawab, kemandirian, dan kerjasama

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi


2. Merumuskan kisi-kisi instrumen penilaian
3. Merumuskan instrumen sesuai kisi-kisi
4. Mensimulasikan penggunaan instrumen penilaian
5. Menerapkan nilai-nilai tanggungjawab
6. Menerapkan nilai-nilai kemandirian
7. Menerapkan nilai-nilai kerjasama

C. Uraian Materi

Pada modul kelompok kompetensi C telah dibahas tentang aspek, jenis, bentuk,
teknik penilaian, dan persyaratan instrumen serta langkah-langkah penyusunan
instrumen penilaian. Dalam kegiatan pembelajaran ini, Saudara akan mempelajari
tentang perumusan indikator pencapaian kompetensi, perumusan kisi-kisi,
perumusan instrumen sesuai kisi-kisi serta mensimulasikan penggunaan instrumen
penilaian. Pada kegiatan pembelajaran ini penerapan penguatan pendidikan
karakter diharapkan muncul nilai-nilai kemandirian peserta yang merupakan sikap
dan perilaku tidak bergantung pada orang lain untuk menjadi seorang guru yang
profesional dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

45
Kegiatan Pembelajaran 3

1. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk
menunjukan ketercapaian kompetensi dasar (KD) tertentu yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dan merupakan penanda pencapaian KD. Dalam
proses pembelajaran tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai, agar
tujuan tersebut dapat dicapai tentunya dengan merumuskan indikator yang tepat
yang merujuk pada Kompetensi Dasar (KD).

Indikator dikembangkan dengan mempertimbangkan (1) tuntutan kompetensi yang


dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (2) karakteristik mata
pelajaran, peserta didik, dan sekolah (3) potensi dan kebutuhan peserta didik,
masyarakat dan lingkungan/daerah. Dalam mengembangankan pembelajaran dan
penilaian, terdapat dua rumusan indikator, yaitu (a) indikator pencapaian
kompetensi yang dikenal sebagai indikator yang terdapat dalam RPP; dan (b)
indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis soal yang
dikenal sebagai indikator soal.

a. Mengembangkan Indikator Penilaian

Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari indikator (indikator


pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk dijadikan
pedoman penilaian bagi guru, peserta didik maupun evaluator di sekolah. Dengan
demikian indikator penilaian bersifat terbuka dan dapat diakses dengan mudah oleh
warga sekolah. Setiap penilaian yang dilakukan melalui tes dan non-tes harus sesuai
dengan indikator penilaian. Indikator penilaian menggunakan kata kerja lebih
terukur dibandingkan dengan indikator (indikator pencapaian kompetensi).
Rumusan indikator penilaian memiliki batasan-batasan tertentu sehingga dapat
dikembangkan menjadi instrumen penilaian dalam bentuk soal, lembar pengamatan,
dan atau penilaian hasil karya/produk, termasuk penilaian diri.

46
PJOK SD KK D

b. Fungsi Indikator

Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan


pencapaian kompetensi dasar. Indikator berfungsi sebagai berikut:

1) Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.

Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang


dikembangkan. Indikator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah
dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran, potensi dan kebutuhan peserta didik, sekolah, serta lingkungan.

2) Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran

Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan indikator yang


dikembangkan, karena indikator dapat memberikan gambaran kegiatan
pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. Indikator yang menuntut
kompetensi dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan
pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat
dengan strategi discoveryinquiry.

3) Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar

Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi
peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan indikator
sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.

4) Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar

Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi


hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk
dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian

47
Kegiatan Pembelajaran 3

c. Mekanisme Pengembangan Indikator

Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat kompetensi


dalam KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang
dijadikan standar secara nasional. Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata
kerja operasional yang digunakan dalam KD.

Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam


KD. Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja
operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu
tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi. Kata
kerja operasional pada indikator pencapaian kompetensi aspek pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dapat mengacu pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
taksonomi Bloom, seperti pada tabel berikut.

Tabel 2 Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif

Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mengkreasi

Mengenali Menafsirkan Melaksanakan Menguraikan Memutuskan Merancang


Mengingat Meringkas Menggunakan Membandingka Memilih Membangun
kembali Mengklasifika Menjalankan Mengorganisir Mengkritik Merencanakan
Membaca sikan Melakukan Menyusun Menilai Memproduksi
Menyebutkan Membanding Mempraktikan ulang Menguji Menemukan
Mengurutkan kan Memilih Mengubah Membenarkan Membaharui
Menjelaskan Menjelaskan Menyusun struktur Menyalahkan Menyempurna-
Mengidentifi- Menjabarkan Memulai Mengerangkak Merekomendas Kan
kasi Menghubung Menyelesaikan a i-kan Memperkuat
Menamai kan Mendeteksi Menyusun Memperindah
Menempatka mengeneralis Mentabulasi outline Menggubah
Mengulangi asi Menghitung Mengintegrasik Mengkonstruksi
Menuliskan an
Membedakan
Menyamakan

48
PJOK SD KK D

Tabel 3 Kata Kerja Operasional Ranah Afektif

Karakterisasi
Mengorganisasika
Menerima Merespon Menghargai Berdasarkan Nilai-
n
nilai

Mengikuti Mengompromikan Mengasumsikan Mengubah Membiasakan

Menganut Menyenangi Meyakini Menata Mengubah


perilaku
Mematuhi Menyambut Meyakinkan Mengklasifika-
sikan Berakhlak mulia
Meminati Mendukung Memperjelas
Mengombinasikan Mempengaruhi
Menyetujui Memprakarsai
Mempertahankan Mengkualifikasi
Menampilkan Mengimani
Membangun Melayani
Melaporkan Menekankan
Membentuk Membuktikan
Memilih Menyumbang
pendapat
memecahkan
Mengatakan
Memadukan

Memilah
Mengelola

Menegosiasi

Tabel 4 Kata Kerja Operasional Ranah Psikomotor

Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi

Menyalin Kembali Menunjukan Membangun Mendesain


membuat
Mengikuti Melengkapi Mengatasi Menentukan
Membangun
Mereplikasi Menunjukkan Menggabungkan Mengelola
Melakukan koordinat
Mengulangi Menyempurnakan
Melaksanakan Mengintegrasikan
Mematuhi Mengkalibrasi

49
Kegiatan Pembelajaran 3

Menerapkan Mengendalikan Beradaptasi

Mengembangkan

Merumuskan

Memodifikasi

Perumusan indikator pada Kurikulum 2013, KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2
dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang
gejalanya dapat diamati sebagai dampak pengiring dari KD pada KI-3 dan KI-4.
Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk
perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur.

2. Perumusan Kisi-kisi dan Pengembangan Instrumen Penilaian

a. Instrumen Penilaian Sikap

Instrumen penilaian sikap disusun untuk dapat digunakan secara mandiri oleh
peserta didik, teman sebaya, orangtua, maupun guru. Pada prinsipnya secara garis
besar penilaian sikap diarahkan untuk mengungkap tanggung jawab peserta didik
terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain (personal and social responsibility).
Pada konteks kurikulum 2013 diarahkan untuk menilai kompetensi inti I (sikap
spiritual) dan kompetensi inti II (sikap sosial). Berikut ini adalah contoh
pengembangan instrumen penilaian sikap.

1) Menyusun kisi-kisi penilaian sikap, misalnya sikap disiplin, kerja sama, dan
tanggung jawab dalam konteks permainan bola besar. Kisi-kisi ini sekaligus
dapat dijadikan sebagai instrumen penilaian.

spek yang Diukur Deskripsi Sikap yang Diukur T BT

1. Disiplin Hadir tepat waktu

Mengikuti seluruh proses pembelajaran

Selesai tepat waktu

2. Kerja sama Bersama-sama menyiapkan peralatan

50
PJOK SD KK D

spek yang Diukur Deskripsi Sikap yang Diukur T BT

Mau memberi umpan ketika bermain

Mau menjadi penjaga bola

3. Tanggung Mau mengakui kesalahan yang dilakukan


jawab
Tidak mencari cari kesalahan teman

Mengerjakan tugas yang diterima

Keterangan:
T : Tampak
BT : Belum Tampak

2) Menggunakan instrumen penilaian

Guru, peserta didik yang bersangkutan (self assessment), rekan sebaya (peer
assessment) memberi tanda contreng (V) pada kolom BS (baik sekali), B (baik), C
(Cukup), dan K (kurang) sesuai dengan kondisi obyek pengamatan untuk guru dan
pasangan atau yang dirasakan sendiri oleh peserta didik.

3) Memaknai hasil

Dari kisi dan instrument tersebut, guru dapat memberikan simpulan akhir bahwa
“secara umum ketiga sikap peserta didik terlihat “jelaskan kondisi sesuai hasil
pengamatan” namun demikian pada aspek “disiplin/ kerja sama/ tanggung
jawab” perlu ditingkatkan.

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan

Pengetahuan yang akan dinilai pada pembelajaran PJOK berdasarkan pendapat


Baufard dan Wall dalam Allen W Burton (1998: 149) meliputi pengetahuan

51
Kegiatan Pembelajaran 3

deklaratif (declarative knowledge) berupa pengetahuan yang bersifat fakta tentang


peraturan, hukum, prinsip-prinsip latihan dan lainnya. Pengetahuan ini dapat
diukur melalui paper and pencils test, dan interviu. Sedangkan pengetahuan lain
adalah pengetahuan prosedural yang berkenaan dengan bagaimana keterampilan
dilakukan (how do thing), tahapan serta langkah-langkahnya. Pengetahuan ini
menurut Thomas & Thomas dapat diukur dengan melalui tes lisan dan tulis, serta
penampilan fisik secara aktual (actual physical performance).

1) Kaidah Penulisan Soal Bentuk Pilihan Ganda

a) Materi; terkait dengan materi dalam kaidah penulisan soal bentuk pilihan
ganda, soal harus sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi, pilihan
jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi (semua pilihan
jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang terkandung
dalam pokok soal), penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban
harus berfungsi. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar
atau yang paling benar.

b) Konstruksi; dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, pokok soal harus
dirumuskan secara jelas dan tegas. Rumusan pokok soal dan pilihan
jawaban harus merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi yang
ditanyakan. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang
benar dan tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
Untuk pilihan jawaban, panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif
sama, tidak mengandung pernyataan “semua jawaban salah” atau “semua
jawaban benar”, dan untuk pilihan jawaban yang berbentuk angka harus
disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka tersebut serta pilihan
jawaban yang menunjukan waktu harus disusun secara kronologis.
Gambar, grafik, tabel diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal
harus jelas dan berfungsi. Dan butir materi soal tidak bergantung pada
jawaban soal sebelumnya.

52
PJOK SD KK D

c) Bahasa; penggunaan bahasa pada setiap soal merujuk pada kaidah Bahasa
Indonesia, tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, pilihan
jawaban tidak mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu
kesatuan pengertian. Letakan kata tersebut pada pokok soal.

2) Kaidah Penulisan Soal Uraian

a) Materi; terkait dengan materi dalam kaidah penulisan soal uraian, soal
harus sesuai dengan indikator, batasan jawaban yang diharapkan harus
jelas, isi materi sesuai dengan pelajaran, dan yang ditanyakan sudah sesuai
dengan jenjang sekolah/kelas.

b) Konstruksi; dalam penulisan soal bentuk pilihan ganda, rumusan kalimat


soal harus menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban
terurai, petunjuk pengerjaan soal dibuat dengan jelas, pedoman pen-
skoran dibuatkan segera setelah soal disusun dengan pendekatan skor 1
benar dan salah 0, dan hal-hal yang menyertai soal seperti: tabel, gambar,
grafis, peta, atau yang sejenisnya harus disajikan dengan jelas dan terbaca.

c) Bahasa; penggunaan bahasa pada setiap butir soal menggunakan kalimat


yang sederhana dan komunikatif, tidak mengandung kata yang dapat
menyinggung perasaan siswa, dan tidak menggunakan kata yang
menimbulkan penafsiran ganda.

Berikut adalah tabel kisi-kisi penulisan soal sebagai contoh pengembangan


instrumen penilaian pengetahuan.

Tabel 5 Kisi-kisi Penulisan Soal

Kompetensi
No. Kelas Indikator Materi Bentuk Soal
Dasar
1. Memahami variasi IV Menyebutkan Bola Voli Pilihan Ganda
gerak dasar jenis-jenis
lokomotor, non gerak dasar
lokomotor, dan dalam
manipulatif sesuai permainan bola
dengan konsep

53
Kegiatan Pembelajaran 3

Kompetensi
No. Kelas Indikator Materi Bentuk Soal
Dasar
tubuh, ruang, voli.
usaha, dan
keterhubungan
dalam permainan
bola besar
sederhana dan
atau tradisional*

2 IV Bola Voli Menjelaskan Uraian


cara melakukan
variasi dan
kombinasi gerak
dasar salah satu
permainan bola
besar

3 ...................................... .................... ................................. ................................... ...............................


.......... .... . ............. .......

4 ...................................... .................... ................................. ................................... ...............................


.......... .... . ............. .......

c. Instrumen Penilaian Keterampilan

Keterampilan gerak yang dikenal dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan


kesehatan meliputi gerak awal pada usia dini (early movement milestone),
keterampilan gerak dasar (fundamental movement skill), dan keterampilan gerak
khusus (specialized movement skill). Namun, berdasarkan Davis dan Burton terbagi
ke dalam keterampilan memindahkan posisi tubuh (locomotion), keterampilan
menggerakkan obyek atau berbagai benda (locomotion on object), keterampilan
dalam menggunakan berbagai anggota tubuh di tempat (propulsion), keterampilan
menerima benda lain (reception), dan kemampuan merubah posisi anggota tubuh
dan tubuh terhadap benda lain (orientation). Selain itu juga dijelaskan perpaduan
berbagai keterampilan tersebut berupa permainan.

54
PJOK SD KK D

Penyusunan instrumen penilaian keterampilan gerak semestinya didasarkan pada


jenis (category) gerak berdasarkan pengaruh lingkungan (terbuka (open loop skill),
tertutup (close loop skill)), berdasarkan akhirnya gerakan (tunggal/ terpenggal
(descret), berkelanjutan (serial), dan berulang (continuum). Selain itu keterampilan
juga dapat didasarkan pada otot yang digunakan gerak dengan otot halus (fine
motor skill) dan gerak dengan menggunakan otot besar/ kasar (gross motor skill).

Di dalam penilaian keterampilan gerak perlu pula diperhatikan unsur yang dinilai,
yaitu proses gerak (movement process) bukan “penilaian proses” yaitu bagaimana
suatu gerakan dilakukan atau sering disebut teknik gerak, dan hasil gerakan
(movement product) atau keluaran gerak (output movement). Hasil gerak ini dapat
dikukur seberapa jauh dan tinggi peserta didik melompat, seberapa cepat peserta
didik dapat berlari dalam jarak 50 meter, berapa kali peserta didik dapat melakukan
passing bawah bolavoli dalam kurun waktu satu menit, dan seterusnya. Semua jenis
penilaian dapat dilakukan, namun demikian sangat tergantung dengan kompetensi
yang harus diperoleh oleh peserta didik. Selain itu, mengacu pada penilaian otentik
berbasis kinerja, berbagai penilaian terhadap keterampilan tersebut dapat lebih
bermakna ketika dilakukan dalam suasana permainan yang sesungguhnya.

Berikut adalah contoh pengembangan instrumen penilaian keterampilan gerak jenis


(category) keterampilan tunggal/ terpenggal (descret):

1) Menyusun Kisi-kisi Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Gerak

Pengembangan instrumen penilaian diawali dengan menyusun kisi-kisi instrumen


penilaian keterampilan proses dan hasil gerak seperti di bawah ini.

Tabel 6 Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Proses dan Hasil Gerak

Kompetensi
No Indikator Uraian Gerak Pen-skoran
Dasar

1. Mempraktik-kan Uji Keterampilan Proses Gerak (gerak diskrit/tertutup)


kombinasi gerak
a. Melakukan 1. Kedua kaki dibuka selebar Skor 4, jika seluruh uraian
lokomotor, non
posisi dan satu setengah bahu gerak dilakukan dengan
lokomotor, dan
sikap awal benar
manipulatif

55
Kegiatan Pembelajaran 3

Kompetensi
No Indikator Uraian Gerak Pen-skoran
Dasar

sesuai dengan passing


konsep tubuh, bawah
2. Badan agak condong ke Skor 3, jika tiga uraian gerak
ruang, usaha, dalam
depan, berat badan antara dilakukan dengan benar
dan permainan
kedua kaki
keterhubungan bola voli
dalam berbagai
Skor 2, jika hanya dua uraian
permainan bola
3. Kedua lengan dan tangan gerak dilakukan dengan
besar sederhana
rileks di samping badan benar
dan atau
tradisional*
(contoh passing
bawah bolavoli) Skor 1, jika hanya satu
uraian gerak dilakukan
4. Pandangan mata ke arah
dengan benar
datangnya bola

b. Melakukan 1. Kedua atau salah satu kaki Skor 4, jika seluruh uraian
gerakan dilangkahkan untuk gerak dilakukan dengan
passing menyesuaikan dengan benar
bawah letak bola
dalam
permainan
bola voli 2. Badan agak condong ke
Skor 3, jika tiga uraian gerak
depan, berusaha
dilakukan dengan benar
meletakkan bola di tengah
badan

3. Kedua lengan disatukan di Skor 2, jika hanya dua uraian


depan pinggang dan gerak dilakukan dengan
diayun ke depan atas benar
hingga setinggi dada

56
PJOK SD KK D

Kompetensi
No Indikator Uraian Gerak Pen-skoran
Dasar

4. Pandangan mata ke arah


lepasnya bola
Skor 1, jika hanya satu
uraian gerak dilakukan
dengan benar

c. Melakukan 1. Kedua kaki dikembalikan Skor 4, jika seluruh uraian


posisi dan terbuka selebar satu gerak dilakukan dengan
sikap akhir setengah bahu benar
mengumpan
dalam
permainan 2. Badan kembali agak Skor 3, jika tiga uraian gerak
bola voli condong ke depan, dan dilakukan dengan benar
berat badan antara kedua
kaki

Skor 2, jika hanya dua uraian


3. Kedua lengan dan tangan
gerak dilakukan dengan
kembali relaks di samping
benar
badan

Skor 1, jika hanya satu


4. Pandangan mata ke arah
uraian gerak dilakukan
lepasnya bola
dengan benar

2. Mempraktik-kan Uji Keterampilan Produk Gerak Secara Terpisah (gerak tertutup)


kombinasi gerak
Melakukan Melakukan passing bawah
lokomotor, non
passing bawah sendiri selama 30 detik
lokomotor, dan Perolehan Passing
dalam dengan lambungan minimal Skor
manipulatif
permainan bola setinggi 242 cm Putera Puteri
sesuai dengan
voli
konsep tubuh, >30 kali 25 100

ruang, usaha, 22 – 29 kali 18 - 24 90


dan Peserta didik berdiri dengan

57
Kegiatan Pembelajaran 3

Kompetensi
No Indikator Uraian Gerak Pen-skoran
Dasar

keterhubungan memegang bola. 14 – 21 kali 13 - 17 80

dalam berbagai
7 – 13 kali 6 - 12 70
permainan bola
<7 kali <6 60
besar sederhana Setelah aba-aba ”mulai”
dan atau peserta didik mulai
tradisional* melakukan passing bawah.
(contoh passing
bawah bolavoli)

Petugas menghitung ulangan


passing yang dilakukan oleh
peserta didik.

Jumlah ulangan yang


memenuhi syarat dihitung
untuk diberikan skor.

3 Mempraktik-kan Uji Keterampilan Produk Gerak Secara Terapan di Dalam Permainan (gerak
kombinasi gerak terbuka)
lokomotor, non
Menerapkan Peserta didik dibagi ke dalam  Jumlah kesempatan
lokomotor, dan
gerak spesifik dua tim masing-masing melakukan passing bawah
manipulatif
passing bawah beranggotakan 6 orang. dicatat.
sesuai dengan
dalam
konsep tubuh,  Jumlah passing bawah
permainan bola
ruang, usaha, yang dilakukan dengan
voli. Peserta didik melakukan
dan benar dicatat.
keterhubungan permainan bola voli yang

dalam berbagai dimodifikasi dengan  Persentasi dari jumlah

permainan bola ketentuan: passing bawah yang benar

besar sederhana dibanding kesempatan


a. Permainan berlangsung
dan atau yang didapat merupakan
selama 2 set dengan sistem
tradisional* skor akhir penerapan
rally poin 15
(contoh passing gerak spesifik passing
bawah dalam permainan

58
PJOK SD KK D

Kompetensi
No Indikator Uraian Gerak Pen-skoran
Dasar

bawah bolavoli) bola voli.

b. Permainan dilakukan hanya


menggunakan passing
bawah.

c. Setiap peserta didik


melakukan passing bawah
dengan benar dicatat dan
diberi skor 1.

d. Tim yang lebih dulu


memperoleh skor 15
dinyatakan sebagai
pemenang.

2) Instrumen untuk Penilaian Proses Gerak

Dari kisi-kisi tersebut dapat disusun contoh instrumen penilaian proses gerak:

a) untuk perorangan (setiap peserta didik satu lembar penilaian)

Nama: ___________________
Kelas: ___________________
No Indikator Esensial Uraian Gerak Ya Tidak
(1) (0)
1. Posisi dan Sikap Awal Kaki

Badan

Lengan dan tangan

59
Kegiatan Pembelajaran 3

No Indikator Esensial Uraian Gerak Ya Tidak


(1) (0)
Pandangan mata

2. Pelaksanaan Gerak Kaki

Badan

Lengan dan tangan

Pandangan mata

3. Posisi dan Sikap Akhir Kaki

Badan

Lengan dan tangan

Pandangan mata

b) Untuk seluruh peserta didik:

Posisi/ Sikap Pelaksanaan Posisi/ Sikap


Nama Peserta Awal Gerak Akhir Jml
No
Didik Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1. Olin

2. Dimas

3. Andra

… …………………… … ... … ... ... ... ... ... ... ... ... ... ....

60
PJOK SD KK D

3) Instrumen Penilaian Keterampilan Produk Gerak Secara Terpisah

a) Contoh lembar penilaian prroduk gerak secara terpisah untuk perorangan

Nama :

Kelas :

Hasil Uji Percobaan I Percobaan II


Keterampilan
Jumlah Ulangan Skor (lihat kisi- Jumlah Ulangan Skor (lihat kisi-kisi)
kisi)

b) Contoh lembar penilaian prroduk gerak secara terpisah untuk seluruh


peserta didik

Percobaan I Percobaan II Skor


Nama Peserta
No Terbaik
Didik or (lihat kisi-
kor (lihat kisi-
lah Ulangan mlah Ulangan kisi)
kisi)

1. Olin

2. Dimas

3. Andra

… ……………… .... … … ... ...

61
Kegiatan Pembelajaran 3

4) Instrumen untuk Penilaian Produk Gerak (Penerapan Gerak Spesifik dalam


Permainan yang Dimodifikasi)

a) Contoh lembar penilaian penerapan gerak spesifik dalam permainan yang


dimodifikasi (perorangan)

Nama :

Kelas :

Hasil Uji Gerak spesifik dilakukan dengan benar


Kesempatan didapat
Keterampilan
Diisi dengan tally Diisi dengan tally

Persentasi Gerakan Benar/ Kesempatan

GB /K X 100% = .......

b) Contoh lembar penilaian penerapan gerak spesifik dalam permainan yang


dimodifikasi (perorangan)

Hasil Uji Keterampilan


Persentasi

No Nama Peserta Didik Gerak spesifik


GB /K X
Kesempatan dilakukan
100% = .......
yang Didapat dengan benar

1. Olin

2. Dimas

3. Andra

… ……………… .... ... ...

5) Pengolahan Nilai Uji Keterampilan

Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:

(a) Skor Keterampilan Proses Gerak Peserta Didik: 80

62
PJOK SD KK D

(b) Skor Keterampilan Produk Gerak (dari contoh di atas diambil salah satu sesuai
dengan kategori gerak (tertutup/ terbuka/ diskrit/ kontinum, dan lain-lain),
diujikan secara terpisah atau terintegrasi dalam permainan): 90

Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan tujuan
akhir dari pembelajaran (contoh 70% untuk skor keterampilan proses gerak, dan
30% untuk skor keterampilan produk gerak), maka skor akhir keterampilan gerak
adalah:

80 X 70% = 56 ditambah dengan

90 X 30% = 27 sama dengan 83

d. Instrumen Penilaian Kebugaran Jasmani

Penilaian terhadap unsur kebugaran jasmani peserta didik didasarkan pada


komponen yang ada di dalamnya. Brian Mackanzie dalam The Nine Key Elements of
Fitness (2005:iii) mengemukakan bahwa para pakar latihan telah mengidentifikasi
sembilan elemen kunci dalam kebugaran, yaitu: kekuatan (strength), power,
kelincahan (agility) , keseimbangan (balance), kelentukan (flexibility), daya tahan
otot lokal (local muscle endurance), daya tahan kardiovaskuler (cardiovascular
endurance), daya tahan kekuatan (strength endurance), koordinasi (co-ordination).
Sedangkan kebugaran jasmani menurut Nieman (2011:25) memiliki dua komponen
yang masing-masing kemudian dibagi dalam beberapa sub komponen. Komponen
tersebut adalah: a) Kebugaran jasmani yang terkait dengan kesehatan (health
related physical fitness) yang meliputi daya tahan jantung-paru, kekuatan otot, daya
tahan otot, kelentukan, dan komposisi tubuh. b) Kebugaran jasmani terkait dengan
keterampilan (skill related physical fitness) berupa koordinasi, keseimbangan,
kecepatan, kecepatan reaksi, daya ledak, dan kelincahan.

Instrumen untuk mengukur kebugaran jasamani sangat beragam sesuai dengan


komponen dan cara pengukurannya. Salah satu contoh instrumen yang sudah sangat
dikenal adalah tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI). Namun demikian, berikut

63
Kegiatan Pembelajaran 3

dicontohkan salah satu instrument yang dapat dipakai untuk mengukur beberapa
komponen kebugaran jasmani.

1) Mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT) atau body mass indeks (BMI)

IMT dihitung dari massa badan (M) dan kuadrat tinggi atau height (H), atau IMT=
M/HxH, di mana M adalah massa badan dalam kg, dan H adalah tinggi badan dalam
meter. BMI sebagai alat bantu untuk menyatakan seseorang terlalu kurus, ideal, di
atas ideal, gemuk, dan obesitas. Berdasarkan BMI assessment oleh NHS Direct
(2011); http://www.nhs.uk/livewell/loseweight/pages/bodymassindex.asp tabel
tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 7 Body Mass Index

BMI Status

Kurang dari 18.5 Kurus

18.5 - 24.9 Ideal

25 - 29.9 Melebihi berat ideal

30 - 39.9 Kegemukan

Lebih dari 39.9 Obesitas

Berikut adalah contoh penghitungan indeks ini;

jika tinggi badan seseorang adalah 1,82 meter, maka bilangan pembaginya akan
menjadi 1,82X1,82 = 3,3124. Jika berat badan seseorang 70,5 kg, (70,5/ 3,3124)
maka IMT nya adalah 21,3 sehingga peserta didik dapat dikatakan memiliki indeks
massa tubuh ideal.

2) Mengukur derajat kebugaran jasmani secara umum dari McCloy

Tes kebugaran jasmani dengan McCloy ini mempersyaratkan testee untuk


melakukan serangkaian kegiatan berupa pull ups, press ups, squat thrusts, squat

64
PJOK SD KK D

jumps, dan sit ups. Instrument ini digunakan untuk melihat perkembangan
kebugaran jasmani peserta didik dari waktu ke waktu secara personal, sehingga
untuk menentukan norma atau derajat kebugaran jasmani peserta didik perlu
dilakukan penetapan norma oleh guru sesuai dengan rata-rata kemampuan peserta
didiknya.

Pelaksanaan pengukuran kebugaran jasmani ini dilakukan secara berangkai dan


terus menerus dengan tahap-tahap yang telah ditentukan. Pada setiap pergantian
kegiatan diberikan jeda waktu selama tiga menit untuk memberi kesempatan testee
melakukan pemulihan. Perlu dipastikan, seluruh peserta didik dapat melakukan
secara benar setiap gerakan agar pelaksanaan pengukuran tidak terganggu masalah
teknis, dan data yang diperoleh valid. Berikut adalah prosedur dan langkah
pelaksanaan tes tersebut:

a) Testee melakukan pemanasan kurang lebih selam 10 menit


b) Testee melakukan Pull Ups (dagu melewati palang) sebanyak yang mampu ia
lakukan
c) Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee
d) Testee istirahat selama tiga (3) menit
e) Testee melakukan Press Ups sebanyak yang mampu ia lakukan
f) Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee
g) Testee istirahat selama tiga (3) menit
h) Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai
Squat Thrusts
i) Testee melakukan Squat Thrusts sebanyak-banyaknya selama 1 menit
j) Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee
k) Testee istirahat selama tiga (3) menit
l) Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai
Squat Jumps
m) Testee melakukan Squat Jumps sebanyak-banyaknya selama 1 menit

65
Kegiatan Pembelajaran 3

n) Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee
o) Testee istirahat selama tiga (3) menit
p) Asisten tes memberikan aba-aba “GO” dan memencet stopwatch tanda dimulai
Sit Ups
q) Testee melakukan Sit Ups sebanyak-banyaknya selama 2 menit
Asisten tes menghitung dan mencatat jumlah pengulangan yang bisa dilakukan
testee. Peralatan yang diperlukan oleh tester dan asisten tes adalah matras rata yang
tidak licin, papan gantung untuk melakukan pull ups, stopwatch, dan berbagai alat
tulis. Skor derajat kebugaran jasmani atau The Physical Fitness Index (P.F.I.) adalah
hasil penjumlahan seluruh pengulangan dari lima item tes dibagi lima (5).

D. Aktivitas Pembelajaran

Langkah-langkah yang perlu Saudara lakukan dalam mempelajari modul pelatihan


ini mencakup aktivitas-aktivitas:

1. Aktivitas individu, meliputi:


a. Memahami dan mencermati materi pelajaran
b. Mengerjakan latihan/tugas
c. Membuat rangkuman
d. Melakukan refleksi
2. Aktivitas kelompok, meliputi:
a. Mendiskusikan materi pelatihan
b. Mengerjakan latihan/tugas
c. Membuat rangkuman
d. Melakukan refleksi.
3. Pada aktivitas pembelajaran, penanaman penguatan pendidikan karakter
yang akan dikembangkan selain sikap mandiri, saling menghargai, tidak
memaksakan kehendak, dan nilai gotong royong yang mencerminkan
tindakan menghargai semangat kerjasama dan bahu membahu
menyelesaikan persoalan bersama.
4. Lembar Kerja

66
PJOK SD KK D

LK-04. Pengembangan Instrumen Penilaian

Langkah Kerja:

1. Cermati dan telaahlah kegiatan pembelajaran tentang instrumen penilaian!

2. Bekerjalah secara perorangan

3. Saudara diminta untuk membuat soal pilihan ganda dan soal uraian berdasarkan kaidah
penulisan soal pilihan ganda dan uraian.

No. Kompetensi Kelas Materi Indikator Bentuk Soal


Dasar
1 Memahami IV Bola Voli Menyebutkan PG
variasi gerak jenis-jenis
dasar gerak dasar
lokomotor, dalam
non permainan
lokomotor, dan bola voli.
manipulatif
sesuai dengan
konsep tubuh,
Stimulus:
ruang, usaha,
dan Disajikan
keterhubungan gambar
dalam permainan
permainan bola voli
bola besar
sederhana dan
atau
tradisional*
2 IV Bola Voli Menganalisis Uraian
cara
melakukan
variasi dan
kombinasi
gerak dasar
passing bawah
bola voli

Stimulus:

Gambar
passing bawah

67
Kegiatan Pembelajaran 3

LK-04. Pengembangan Instrumen Penilaian

bola voli

KARTU SOAL

Tahun Ajaran: ............................

Nama Penyusun : ................................................................

Mata Pelajaran : .................................................................

Kelas/Semester : ................................................................

Kompetensi Buku Sumber

Dasar Soal

Materi

Indikator

No. Soal Kunci Jawaban

4. Cocokkanlah hasil kerja kelompok Saudara dengan dokumen yang tersedia, dan lakukan
perbaikan jika terjadi ketidaksesuaian!

5. Berikanlah simpulan akhir terhadap seluruh pokok bahasan tentang penilaian!

68
PJOK SD KK D

LK-04. Pengembangan Instrumen Penilaian

Refleksi:

Tuliskanlah apa yang Saudara rasakan terhadap nilai-nilai kemandirian, gotong royong
tanggung jawab dan integritas

1. Mandiri............................................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................................................

2. Kerjasama .............................................................................................................................................................

.............................................................................................................................................................................................

3. Tanggung jawab .........................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................

69
Kegiatan Pembelajaran 3

E. Latihan/Kasus/Tugas

Untuk menyelesaikan soal-soal berikut, berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C,
atau D yang merupakan jawaban yang paling benar

1. Penulisan indikator hasil belajar didasarkan pada 3 ranah…


A. Pengetahuan, psikomotor, dan keterampilan
B. Sikap, pengetahuan, dan keterampilan
C. Sikap, psikomotor, dan keterampilan
D. Sikap, pengetahuan, dan kognitif

2. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh


perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Fungsi utama Indikator pencapaian
kompetensi adalah:
A. sebagai dasar untuk menentukan alokasi setiap KD
B. sebagai dasar untuk menyusun instrumen penilaian
C. sebagai dasar untuk menentukan Standar Kompetensi
D. sebagai dasar untuk menentukan Kompetensi Inti

3. Fungsi utama indikator dalam silabus adalah...


A. Untuk menentukan sumber belajar
B. Untuk menetapkan alokasi waktu
C. Untuk merumuskan bentuk dan jenis penilaian
D. Untuk merumuskan materi pokok

4. Pengetahuan dalam pembelajaran PJOK yang peru diajarkan kepada


peserta didik dalam rangka memenuhi kompetensi ranah
pengetahuan hendaknya meliputi...
A. pengetahuan secara deklaratif (declarative knowledge) dan
pengetahuan praktis (practical knowledge)
B. pengetahuan praktis (practical knowledge) dan pengetahuan
secara deklaratif (declarative knowledge)

70
PJOK SD KK D

C. Pengetahuan secara deklaratif (declarative) knowledga dan


pengetahuan prosedural (procedural knowledge)
D. pengetahuan secara konsep (conceptual knowledge) dan
pengetahuan praktis (practical knowledge)

5. Dasar pengembangan instrumen penilaian dan evaluasi adalah....


A. standar kompetensi lulusan
B. indikator pencapaian kompetensi
C. kompetensi inti
D. kompetensi Dasar

F. Rangkuman

Indikator merupakan penanda pencapaian Kompetensi Dasar (KD) yang berbentuk


perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk menunjukan ketercapaian
KD. Indikator dikembangkan dengan mempertimbangkan (1) tuntutan kompetensi
yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; (2) karakteristik
mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah (3) potensi dan kebutuhan peserta didik,
masyarakat dan lingkungan/daerah.

Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan


pencapaian KD. Beberapa fungsi indikator dapat dijadikan pedoman guru untuk
memberikan arah dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan
desain pembelajaran, mengembangkan bahan ajar, dan merancang serta
melaksanakan penilaian hasil belajar.

Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam


KD, dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional,
sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang
menjadi media pencapaian kompetensi. Rumusan indikator penilaian memiliki
batasan-batasan tertentu sehingga dapat dikembangkan menjadi instrumen
penilaian dalam bentuk soal, lembar pengamatan, dan atau penilaian hasil
karya/produk, termasuk penilaian diri.

71
Kegiatan Pembelajaran 3

Pada prinsipnya secara garis besar penilaian sikap diarahkan untuk mengungkap
tanggungjawab peserta didik terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain
(personal dan social responsibility). Pengembangan instrumen penilaian sikap
diawali dengan menyusun kisi-kisi penilaian, menggunakan instrumen penilaian,
dan memaknai hasil.

Berdasarkan pendapat Baufard dan Wall dalam Allen W Burton, penilaian


pengetahuan pada pembelajaran PJOK meliputi pengetahuan deklaratif (declarative
knowledge) berupa pengetahuan yang bersifat fakta tentang peraturan, hukum,
prinsip-prinsip latihan dan lainnya. pengetahuan lain adalah pengetahuan
prosedural yang berkenaan dengan bagaimana keterampilan dilakukan (how do
thing), tahapan serta langkah-langkahnya. Pengembangan instrumen penilaian
pengetahuan diawali dengan perumusan kisi-kisi instrumen penilaian pengetahuan,
menyusun instrumen penilaian dalam bentuk soal uji tulis dan dan penskoran.

Penyusunan instrumen penilaian keterampilan terbagi dua, yaitu instrumen


keterampilan proses gerak dan instrumen keterampilan produk gerak.
Pengembangan instrumen keterampilan proses gerak diawali dengan menyusun
kisi-kisi instrumen, menyusun instrumen penilaian, dan pen-skoran hasil.
Pengembangan instrumen keterampilan produk gerak terdiri dari keterampilan
produk gerak secara terpisah dan keterampilan produk gerak secara terpadu pada
permainan.

72
PJOK SD KK D

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara menjawab semua pertanyaan di atas, cocokkan hasil jawaban


Saudara dengan kunci jawaban tes yang ada di belakang modul ini dan hitunglah
jawaban Saudara dengan benar. Kemudian gunakan formula matematis di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara dalam materi kegiatan pembelajaran
di atas.

Jumlah jawaban benar


X 100%
Rumus : Tingkat Penguasaan = Jumlah Soal

Kriteria tingkat penguasaan yang dicapai:


90 % - 100 % Baik sekali
80 % - 89 % Baik
70 % - 79 % Cukup
60 % - 69 % Kurang
60 ke bawah Kurang sekali
Bila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Saudara dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar berikutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat
penguasaan Saudara masih di bawah 80 %, Saudara harus mengulangi Kegiatan
Belajar ini terutama bagian yang belum Saudara kuasai. Jangan hanya bersandar
pada kunci jawaban saja.

73
Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Latihan

1. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 1


1. D
2. C
3. A
4. C
5. A
6. D
7. C
8. D
9. C
10. C

2. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 2


1. C
2. A
3. C
4. B
5. D

3. Kunci Jawaban Kegiatan Pembelajaran 3


1. B
2. B
3. C
4. C
5. B

74
PJOK SD KK D

Evaluasi

Untuk menyelesaikan soal-soal berikut, berilah tanda silang (X) pada huruf
A, B, C, atau D yang merupakan jawaban yang paling benar
1. Langkah-langkah penulisan RPP adalah sebagai berikut….
A. Petunjuk umum, rumusan KI, rumusan KD, rumusan indikator, tema atau
fokus materi, model/pendekatan/metoda pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, alat dan sumber belajar, dan penilaian hasil belajar
B. Petunjuk umum, rumusan KI, rumusan KD, rumusan indikator, tema atau
fokus materi, model/pendekatan/metoda pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, alat dan sumber belajar, dan format penilaian
C. Petunjuk umum, rumusan KI, rumusan KD, rumusan indikator, tema atau
fokus materi, model/pendekatan/metoda pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, alat dan sumber belajar, dan format penilaian
D. Petunjuk umum, rumusan KI, rumusan KD, rumusan indikator, uraian
singkat materi ajar, Model/pendekatan/metoda pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, alat dan sumber belajar, dan penilaian hasil belajar

2. Kreativitas merupakan salah satu karakteristik perkembangan intelektual siswa


SD, yang artinya kemampuan untuk….
A. memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang sering
dilakukan dan menghasilkan kepuasan kepada dirinya sendiri dan orang
lain
B. penalaran yang menggunakan logika-logika yang dapat diterima
oleh semua orang dan menghasilkan penyelesaian persoalan untuk
mengambil keputusan
C. berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak
biasa serta menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai
persoalan
D. mengembangkan ide-ide secara cerdas dalam rangka penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan masa sekarang
maupun masa yang akan datang

75
Evaluasi

3. Berikut ini beberapa prinsip penyusunan RPP; memperhatikan perbedaan


individu peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik, menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi. RPP disusun dengan memperhatikan
perbedaan jenis kelamin, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat,
potensi, latar belakang budaya, dan atau lingkungan peserta didik, merupakan
prinsip dari….
A. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
B. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
C. Keterkaitan dan keterpaduan
D. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
4. Pernyataan di bawah ini yang merupakan karakteristik perkembangan peserta
didik SD/MI ditinjau dari aspek sosial adalah....
A. mulai menyukai teman sebaya sesama jenis
B. berperan serta dalam permainan logika
C. menyukai teman sebaya lawan jenis
D. dapat bekerja dalam durasi waktu yang lama
5. Penulisan indikator hasil belajar didasarkan pada 3 ranah…
A. Pengetahuan, psikomotor, dan keterampilan
B. Sikap, pengetahuan, dan keterampilan
C. Sikap, psikomotor, dan keterampilan
D. Sikap, pengetahuan, dan kognitif
6. Pada anak usia sekolah dasar sering disebut ‘usia berkelompok’. Pernyataan
tersebut menunjukkan karakteristik perkembangan anak dalam aspek….
A. sosial
B. moral
C. intelektual
D. emosional

76
PJOK SD KK D

7. Salah satu karakter anak usai SD pada tahap pra operasional adalah memandang
segala sesuatu dari sudut dirinya sendiri, sifat itu disebut...
A. self esteem
B. aktualisasi
C. egosentris
D. contextual
8. Untuk mengakomodasi semangat mencari pengalaman baru pada anak usia SD,
guru seharusnya mengkondisikan pembelajaran...
A. padat aktivitas diskusi kelompok
B. tidak membuat anak merasa gagal
C. penuh dengan aktivitas pembelajaran yang menantang
D. membuat anak merasa dihargai oleh teman sekelasnya
9. Komponen-komponen dalam RPP dikembangkan berdasarkan....
A. contoh format dari BSNP
B. lingkungan sekolah
C. kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dipilih
D. urutan yang ada pada contoh silabus pusat kurikulum
10. Langkah-langkah dalam penyusunan RPP pendidikan jasmani dan olahraha
adalah....
A. membuat Identitas RPP, membuat identitas penulis, dan membuat
kerangka RPP
B. membuat identitas RPP, menyususun Kerangka RPP, dan membuat
penjelasan tentang petunjuk pengisian RPP
C. membuat Identitas RPP, membuat Identitas kerangka RPP dan
Petunjuk pengisiannya
D. membuat Identitas penulis dan petunjuk pengisian Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran penjas.
11. Merumuskan kegiatan awal, inti, dan akhir merupakan rincian dari
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada komponen…
A. Proses belajar mengajar
B. Langkah-langkah pembelajaran
C. Prosedur pembelajaran
D. Kegiatan inti pembelajaran

77
Evaluasi

12. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan


perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Fungsi utama Indikator pencapaian kompetensi adalah:
A. sebagai dasar untuk menentukan alokasi setiap KD
B. sebagai dasar untuk menyusun instrumen penilaian
C. sebagai dasar untuk menentukan Standar Kompetensi
D. sebagai dasar untuk menentukan Kompetensi Inti
13. Fungsi utama indikator dalam silabus adalah...
A. Untuk menentukan sumber belajar
B. Untuk menetapkan alokasi waktu
C. Untuk merumuskan bentuk dan jenis penilaian
D. Untuk merumuskan materi pokok
14. Pengetahuan dalam pembelajaran PJOK yang peru diajarkan kepada peserta
didik dalam rangka memenuhi kompetensi ranah pengetahuan hendaknya
meliputi...
A. pengetahuan secara deklaratif (declarative knowledge) dan
pengetahuan praktis (practical knowledge)
B. pengetahuan praktis (practical knowledge) dan pengetahuan
secara deklaratif (declarative knowledge)
C. Pengetahuan secara deklaratif (declarative) knowledga dan
pengetahuan prosedural (procedural knowledge)
D. pengetahuan secara konsep (conceptual knowledge) dan
pengetahuan praktis (practical knowledge)
15. Dasar pengembangan instrumen penilaian dan evaluasi adalah....
A. standar kompetensi lulusan
B. indikator pencapaian kompetensi
C. kompetensi inti
D. kompetensi dasar

78
PJOK SD KK D

PENUTUP

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kesehatan (PJOK) pada Kelompok Kompetensi Pedagogik D ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari sepuluh modul lainnya dalam Peningkatan Kompetensi
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PJOK. Perluasan wawasan dan
pengetahuan Saudara berkenaan dengan substansi materi ini penting dilakukan,
baik melalui kajian buku, jurnal, maupun penerbitan lain yang relevan. Di samping
itu, penggunaan sarana perpustakaan, media internet, serta sumber belajar lainnya
merupakan wahana yang efektif bagi upaya perluasan tersebut. Demikian pula
dengan berbagai kasus yang muncul dalam penyelenggaraan pembelajaran PJOK,
baik berdasarkan hasil pengamatan maupun dialog dengan praktisi pendidikan
PJOK akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan Saudara.

Dalam tataran praktis, mengimplementasikan berbagai pengetahuan dan


keterampilan yang diperolah setelah mempelajari modul ini, penting dan mendesak
untuk dilakukan. Melalui langkah ini, kebermaknaan materi yang dipelajarai akan
sangat dirasakan oleh Saudara. Di samping itu, tahapan penguasaan kompetensi
Saudara sebagai guru PJOK secara bertahap dapat diperoleh.

Pada akhirnya, keberhasilan Saudara dalam mempelajari modul ini tergantung pada
tinggi rendahnya motivasi dan komitmen Saudara dalam mempelajari dan
mempraktekan materi yang disajikan. Modul ini hanyalah merupakan salah satu
bentuk stimulasi bagi Saudara untuk mempelajari lebih lanjut substansi materi yang
disajikan serta penguasaan kompetensi lainnya.

79
PJOK SD KK D

DAFTAR PUSTAKA

Anita Woolfolk, Educational Psychology, Active Learning Edition, Bagian Pertama,


Edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2009

Anonymous, Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV. Citra Praya. Kuntjojo, 2010

Gabbard, Carl., LeBlance, Elizabeth, and Lowy, Susan, Physical Education For
Children. New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 1987

Gallahue, David L. Motor Development and Movement Experiences. New York:


John Wiley & Sons, Inc., 1975

Hurlock, Elizabeth B, Perkembangan Anak. Terjemahan Tjandrosa dan Muslichah


Zarkasih. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990

Kemendikbud, Modul Pelatihan Guru Pembelajar, Bogor: PPPPTK Penjas dan BK.
2016

____________, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun


2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Jakarta: Balitbang. 2016

____________, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun


2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta:
Balitbang. 2016

____________, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun


2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,
Jakarta: Balitbang. 2016

____________, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun


2016 tentang Standar Penilaian, Jakarta: Balitbang, 2016

81
Daftar Pustaka

____________, Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 24 Tahun


2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan
Dasar dan Menenah, Jakarta: Kemendikbud, 2016

Lutan, Rusli. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.


Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi. 1988.

Lutan, Rusli. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Sekolah: Penguasaan


Kompetensi Dalam Konteks Budaya Gerak, 2005

Macdonald, D. Curriculum change and the postmodern world: The school


curriculum-reform project an anachronism, 2000

Marry P Mc Gowan, MD, Jo Mc Gowan Copra, William P. Castelli, MD, Menjaga


Kebugaran Jantung, Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA 2001

Mukhtar, M.Pd., Dr., Martinis Yamin, M.Pd., Metode Pembelajaran yang Berhasil,
Jakarta: P.T. SESAMA MITRA SUKSES, 2003

Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional. Bandung : ROSDA. 2007

Nancy Burstein, Senam Dingklik: Petunjuk Mutakhir, Cara Latihan yang Efisien,
Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA 1996

Oemar Hamalik, Dr. Prof., Pendidikan Guru: Berdasar Pendekatan Kompetensi,


Jakarta: P.T BUMI AKSARA, 2002

Pangrazi, Robert P. and Dauer, Victor P. Movement In Early Childhood and Primary
Education. Minnesota: Burgess Publishing Company. 1981

Santrock, J.W. Psikologi pendidikan. Edisi kedua. Jakarta: Kencana Prenada media
group, 2010

Santrock, J.W. Masa Perkembangan Anak. Buku 2 Edisi 11. Jakarta: Salemba
Humanika. 2011

82
PJOK SD KK D

Shaffer, R.D. and Kipp, K. Developmental Psychology: Childhood and


Adolescence. United kindom : Wadsworth Cangage Learning, 2010

Sugiyanto, Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta : Universitas Terbuka, 1996

Thomas, Jerry R., Lee, Amelia M. dan Thomas, Katherine T. Physical Education for
Children. Champaign, Illinois: Human Kinetics Books. 1988

_______________________, Buku Bahan Ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


Kesehatan. Bogor : PPPPTK Penjas & BK, 2010

Di akses: 01 Maret 2013 9:04:06:

http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-perkembangan-kognitif-jean-
piaget-dan-implementasinya-dalam-pendidikan-346946.html.

Diakses 01 Maret 2013 9:05:32: http://www.psikologizone.com/favicon.ico/Teori


Kognitif Psikologi Perkembangan Jean Piaget/

83
PJOK SD KK C

GLOSARIUM

Contextual: keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata,
lebih faktual, lebih bermakna

Egosentris : melihat segala sesuatu dari sudut dirinya sendiri.

Equilibrasi: merupakan suatu proses untuk mencapai tingkat-tingkat berfungsi


kognitif yang lebih tinggi melalui asimilasi dan akomodasi tingkat demi
tingkat.

Pengetahuan deklaratif (declarative knowledge): pengetahuan yang bersifat fakta


tentang peraturan, hukum, prinsip-prinsip latihan dan lainnya.

85
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN
KESEHATAN (PJOK)
SEKOLAH DASAR (SD)
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL

KELOMPOK KOMPETENSI D

PROFESIONAL:
FILOSOFI PENJAS 2 DAN GERAK BERIRAMA

Penulis:
Dewi Setiawati, M. Pd, dewi.setiawati501@gmail.
Hardiyanto, M.Pd, hardiberger95@yahoo.com
Penyelia:
Prof. Dr. Hari Amirullah Rachman, M.Pd, harirachman@yahoo.com.au
Penyunting:
Yuni Tuningrum, S.H.

Desain Grafis dan Ilustrasi:


Tim Desain Grafis

Copyright © 2017
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial
tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan
Daftar Isi

Hal.

Daftar Isi .................................................................................................................................. iii


Daftar Gambar ........................................................................................................................ v
Daftar Tabel............................................................................................................................ vi
Pendahuluan ........................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................................1
B. Tujuan ...................................................................................................................................................2
C. Peta Kompetensi ..............................................................................................................................2
D. Ruang Lingkup ..................................................................................................................................3
E. Cara Penggunaan Modul ..............................................................................................................3
Kegiatan Pembelajaran 1 Azas Dan Falsafah PJOK .................................................. 11
A. Tujuan ................................................................................................................................................ 11
B. Indikator Pencapaian Kompetensi....................................................................................... 11
C. Uraian Materi ................................................................................................................................. 11
D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................................................. 25
E. Latihan/ Kasus/ Tugas .............................................................................................................. 27
F. Rangkuman ..................................................................................................................................... 30
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................................................ 31
Kegiatan Pembelajaran 2 Tahap-Tahap Perkembangan Gerak ........................... 33
A. Tujuan ................................................................................................................................................ 33
B. Indikator Pencapaian Kompetensi....................................................................................... 33
C. Uraian Materi ................................................................................................................................. 33
D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................................................. 44
E. Latihan/ Kasus/ Tugas .............................................................................................................. 46
F. Rangkuman ..................................................................................................................................... 47
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................................................ 48
Kegiatan Pembelajaran 3 Pembelajaran Aktivitas Pengembangan Pola Gerak
Dasar........................................................................................................................................ 49
A. Tujuan ................................................................................................................................................ 49

iii
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ...................................................................................... 49
C. Uraian Materi ................................................................................................................................. 49
D. Aktivitas Pembelajaran ............................................................................................................. 74
E. Latihan/ Kasus/ Tugas .............................................................................................................. 77
F. Rangkuman ..................................................................................................................................... 78
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................................................ 80
Kegiatan Pembelajaran 4 Pembelajaran Aktivitas Gerak Berirama .................. 81
A. Tujuan ................................................................................................................................................ 81
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ...................................................................................... 81
C. Uraian Materi ................................................................................................................................. 81
D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................................................................... 107
E. Latihan/ Kasus/ Tugas ........................................................................................................... 111
F. Rangkuman .................................................................................................................................. 112
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut......................................................................................... 113
Kegiatan Pembelajaran 5 Teknologi, Informasi, dan Komunikasi 1 ............... 115
A. Tujuan ............................................................................................................................................. 115
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ................................................................................... 115
C. Uraian Materi .............................................................................................................................. 115
D. Aktivitas Pembelajaran .......................................................................................................... 125
E. Latihan/ Kasus/ Tugas ........................................................................................................... 125
F. Rangkuman .................................................................................................................................. 126
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut......................................................................................... 127
Kunci Jawaban ................................................................................................................... 128
Evaluasi................................................................................................................................ 129
Penutup ............................................................................................................................... 133
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 135
Glosarium ............................................................................................................................ 139

iv
Daftar Gambar

Hal.

Gambar 1 Alur Model Pembelajaran Tatap Muka ..........................................................................3


Gambar 2 Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh ..........................................................................4
Gambar 3 Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In........................................................7
Gambar 4 Tahap Perkembangan Motorik ....................................................................................... 40
Gambar 5 Hubungan antara tahap perkembangan gerak dengan tingkat pendidikan
.............................................................................................................................................................................. 41
Gambar 6 Tahap-tahap Pencapaian Perilaku Motorik. ............................................................. 57
Gambar 7 Gerakan Marching ................................................................................................................. 87
Gambar 8 Gerakan Jogging ..................................................................................................................... 87
Gambar 9 Gerakan Kicking...................................................................................................................... 88
Gambar 10 Gerakan Skip.......................................................................................................................... 89
Gambar 11 Gerakan Jumping Jack ....................................................................................................... 89
Gambar 12 Gerakan Lunge...................................................................................................................... 90
Gambar 13 Gerakan Knee Up ................................................................................................................. 90
Gambar 14 Gerakan Single Step............................................................................................................ 91
Gambar 15 Gerakan Double Step.......................................................................................................... 92
Gambar 16 Gerakan Grapevine ............................................................................................................. 92
Gambar 17 Gerakan Leg Curl ................................................................................................................. 93
Gambar 18 Gerakan Heel Touch ........................................................................................................... 93
Gambar 19 Gerakan Toe Touch............................................................................................................. 94
Gambar 20 Gerakan Tap Side................................................................................................................. 94
Gambar 21 Gerakan V-step (easy walk) ............................................................................................ 95
Gambar 22 Gerakan Mamboo ................................................................................................................ 95
Gambar 23 Gerakan Squat ...................................................................................................................... 96
Gambar 24 Gerakan Bounching ............................................................................................................ 96
Gambar 25 Gerakan On the Spot .......................................................................................................... 97
Gambar 26 Gerakan Biceps Curl ........................................................................................................... 98
Gambar 27 Gerakan Up Right Row ...................................................................................................... 98

v
Gambar 28 Gerakan Chest Press ........................................................................................................... 99
Gambar 29 Gerakan Chest Pull .............................................................................................................. 99
Gambar 30 Gerakan Butterfly/Open the Window...................................................................... 100
Gambar 31 Gerakan Triceps Extension ........................................................................................... 100
Gambar 32 Gerakan Flex Ex................................................................................................................. 101
Gambar 33 Gerakan Shoulder Press Up .......................................................................................... 101
Gambar 34 Gerakan Arm Swing......................................................................................................... 102
Gambar 35 Gerakan Pounching ......................................................................................................... 102
Gambar 36 Gerakan Pumping............................................................................................................. 103
Gambar 37 Gerakan Lateral Raises .................................................................................................. 103

Daftar Tabel

Hal.

Tabel 1 Daftar Lembar Kerja Modul................................................................................................... 10


Tabel 2 Proporsi Pendidikan Jasmani dan Olahraga.................................................................. 19
Tabel 3 Perbedaaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga ........................................................... 20
Tabel 4 Kompetensi Dasar Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar .......................... 50
Tabel 5 Kompetensi Dasar Aktivitas Gerak Berirama ............................................................... 82

vi
PJOK SD KK D

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,


konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan
lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan. Guru dan tenaga kependidikan wajib meningkatkan
kompetensinya secara berkelanjutan, sesuai kebutuhan, dan bertahap agar dapat
melaksanakan tugas profesionalnya.

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sebagai salah satu strategi


pembinaan guru diharapkan dapat menjamin guru untuk mampu secara terus
menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru
dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.

Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter adalah gerakan pendidikan di sekolah


untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa
(estetika), olah pikir (literasi), dan olahraga (kinestetik dengan dukungan pelibatan
publik dan kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan
bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Implementasi Penguatan
Pendidikan Karakter dapat berbasis kelas, berbasis budaya sekolah dan berbasis
masyarakat (keluarga dan komunitas).

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dilakukan secara mandiri


maupun kelompok dalam bentuk diklat yang dilakukan oleh lembaga pelatihan
sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Pelaksanaan diklat memerlukan
modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat. Modul merupakan
bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat
berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara
sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan
sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.

1
Pendahuluan

Dalam rangka mendukung kebijakan gerakan Penguatan Pendidikan Karakter,


modul dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan diintegrasikan
dalam lima nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter, yaitu religius, nasionalis,
mandiri, gotong royong, dan integritas. Kelima nilai utama tersebut terintegrasi
pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang ada pada modul. Setelah mempelajari
modul ini, selain guru dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional,
guru juga diharapkan mampu mengimplementasikan Penguatan Pendidikan
Karakter khususnya Penguatan Pendidikan Karakter berbasis kelas.

B. Tujuan

Modul ini disajikan agar Saudara memiliki kompetensi dalam memahami azas dan
falsafah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), tahap-tahap
perkembangan gerak, pembelajaran aktivitas pengembangan pola gerak dasar, dan
pembelajaran aktivitas gerak berirama, serta teknologi, informasi dan komunikasi.

C. Peta Kompetensi

2
PJOK SD KK D

D. Ruang Lingkup

Modul ini berisi tentang azas dan falsafah PJOK, tahap-tahap perkembangan gerak,
pembelajaran aktivitas pengembangan pola gerak dasar, pembelajaran aktivitas
gerak berirama (ritmik), serta teknologi, informasi, dan komunikasi 1.

E. Cara Penggunaan Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran


disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan
model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model
pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah.

Gambar 1 Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

3
Pendahuluan

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi


peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan
oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat lainnya.
Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang
di pandu oleh fasilitator.

Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat
pada alur dibawah.

Gambar 2 Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh

4
PJOK SD KK D

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan
sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat


untuk mempelajari :

1) latar belakang yang memuat gambaran materi


2) tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
3) kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
4) ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
5) langkah-langkah penggunaan modul

b. Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kompetensi profesional D, fasilitator memberi


kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan
secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai
peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan
dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

c. Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-
rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan
pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan yang
akan secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta
lainnya, baik itu dengan menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan
praktik, dan latihan kasus.

Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana menerapkan
pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali informasi,
mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat membuat
kesimpulan kegiatan pembelajaran.

5
Pendahuluan

d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator
melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama. pada bagian ini juga
peserta dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang
akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning 1 (In-1), On the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2).
Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada
alur berikut ini.

6
PJOK SD KK D

Gambar 3 Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In

Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai
berikut:

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In


service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk
mempelajari:

1) Latar belakang yang memuat gambaran materi


2) Tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
3) Kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
4) Ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran

7
Pendahuluan

5) Langkah-langkah penggunaan modul

b. In Service Learning 1 (IN-1)


1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kompetensi profesional D, fasilitator memberi


kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan
secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai
peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan
dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

2) Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-
rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan
pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan
pendekatan/metode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu
dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi,
maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah
disusun sesuai dengan kegiatan pada IN1.

Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi,
mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job
learning.

c. On the Job Learning (ON)


1) Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kompetensi D, guru sebagai peserta akan
mempelajari materi yang telah diuraikan pada In service learning 1 (IN1). Guru
sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan
dalam mengerjaka tugas-tugas yang ditagihkan kepada peserta.

2) Melakukan aktivitas pembelajaran

8
PJOK SD KK D

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di


kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN1 dan sesuai
dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan
pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan
pendekatan/metode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion
yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui
tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON.

Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan
menyelesaikan tagihan pada on the job learning.

d. In Service Learning 2 (IN-2)

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang


akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama. pada bagian ini juga peserta
dan penyaji me-review materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran

e. Persiapan Tes Akhir

Pada bagian ini fasilitator didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang
akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

9
Pendahuluan

3. Lembar Kerja

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan kompetensi profesional D terdiri


dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas
pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang
dipelajari.

Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta,
lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut.

Tabel 1 Daftar Lembar Kerja Modul

No Kode LK Nama LK Keterangan


1. LK-05 Asas dan Falsafah Penjas TM, ON

2. LK-06 Tahap-tahap Perkembangan Gerak TM, ON

3. LK-07 Aktivitas Gerak Berirama TM, ON

4. LK-08 Teknologi dan Informasi TM, IN1

Keterangan.

TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh

IN1 : Digunakan pada In Service Learning 1

ON : Digunakan pada On The Job Learning

10
PJOK SD KK D

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
AZAS DAN FALSAFAH PJOK

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, Saudara
dapat menjelaskan tentang asas dan falsafah pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan serta menerapkan nilai-nilai tanggungjawab, kemandirian, dan
kerjasama.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan landasan filosofis Pendidikan Jasmani.


2. Menjelaskan landasan filosofi Pendidikan Olahraga.
3. Menjelaskan landasan filosofi Pendidikan Kesehatan.
4. Mengidentifikasi perbedaan Pendidikan Jasmani, Pendidikan Olahraga dan
Pendidikan Kesehatan.
5. Mengidentifikasi persamaan Pendidikan Jasmani, Pendidikan Olahraga dan
Pendidikan Kesehatan.
6. Memahami Konsep Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Masa Kini.
7. Menunjukan nilai tanggungjawab.
8. Menunjukan nilai-nilai kemandirian.
9. Menunjukan nilai-nilai kerjasama.

C. Uraian Materi

1. Landasan Filosofis Pendidikan Jasmani, Pendidikan Olahraga, dan


Pendidikan Kesehatan

Pendidikan jasmani merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari


pendidikan umum. Lewat program penjas dapat diupayakan peranan
pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu. Tanpa Penjas, proses
pendidikan di sekolah akan pincang.

11
Kegiatan Pembelajaran 1

Sumbangan nyata pendidikan jasmani adalah untuk mengembangkan


keterampilan (psikomotor). Karena itu posisi pendidikan jasmani menjadi unik,
sebab berpeluang lebih banyak dari mata pelajaran lainnya untuk membina
keterampilan. Hal ini sekaligus mengungkapkan kelebihan pendidikan jasmani
dari pelajaran-pelajaran lainnya. Jika pelajaran lain lebih mementingkan
pengembangan intelektual, maka melalui pendidikan jasmani terbina sekaligus
aspek penalaran, sikap dan keterampilan.

Ada tiga hal penting yang bisa menjadi sumbangan unik dari pendidikan
jasmani, yaitu: meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan siswa,
meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya, serta meningkatkan
pengertian siswa dalam prinsip-prinsip gerak serta bagaimana menerapkannya
dalam praktek.

Untuk meneliti aspek penting dari penjas, dasar-dasar pemikiran seperti


berikut perlu dipertimbangkan:

a. Kebugaran dan kesehatan

Kebugaran dan kesehatan akan dicapai melalui program pendidikan jasmani


yang terencana, teratur dan berkesinambungan. Dengan beban kerja yang
cukup berat serta dilakukan dalam jangka waktu yang cukup secara teratur,
kegiatan tersebut akan berpengaruh terhadap perubahan kemampuan
fungsi organ-organ tubuh seperti jantung dan paru-paru. Sistem peredaran
darah dan pernapasan akan bertambah baik dan efisien, didukung oleh
sistem kerja penunjang lainnya. Dengan bertambah baiknya sistem kerja
tubuh akibat latihan, kemampuan tubuh akan meningkat dalam hal daya
tahan, kekuatan dan kelentukannya. Demikian juga dengan beberapa
kemampuan motorik seperti kecepatan, kelincahan dan koordinasi.

Pendidikan jasmani juga dapat membentuk gaya hidup yang sehat. Dengan
kesadarannya anak akan mampu menentukan sikap bahwa kegiatan fisik
merupakan kebutuhan pokok dalam hidupnya, dan akan tetap dilakukan di
sepanjang hayat. Sikap itulah yang kemudian akan membawa anak pada
kualitas hidup yang sehat, sejahtera lahir dan batin, yang disebut dengan
istilah wellness.

12
PJOK SD KK D

Konsep sehat dan sejahtera secara menyeluruh berbeda dengan pengertian


sehat secara fisik. Anak-anak dididik untuk meraih gaya hidup sehat secara
total serta kebiasan hidup yang sehat, baik dalam arti pemahaman maupun
prakteknya. Kebiasaan hidup sehat tersebut bukan hanya kesehatan fisik,
tetapi juga mencakup juga kesejahteraan mental, moral, dan spiritual.
Tanda-tandanya adalah anak lebih tahan dalam menghadapi tekanan dan
cobaan hidup, berjiwa optimis, merasa aman, nyaman, dan tenteram dalam
kehidupan sehari-hari.

b. Keterampilan fisik

Keterlibatan anak dalam asuhan permainan, senam, kegiatan bersama, dan


lain-lain, merangsang perkembangan gerakan yang efisien yang berguna
untuk menguasai berbagai keterampilan. Keterampilan tersebut bisa
berbentuk keterampilan dasar misalnya berlari dan melempar serta
keterampilan khusus seperti senam atau renang. Pada akhirnya
keterampilan itu bisa mengarah kepada keterampilan yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.

c. Terkuasainya prinsip-prinsip gerak

Pendidikan jasmani yang baik harus mampu meningkatkan pengetahuan


anak tentang prinsip-prinsip gerak. Pengetahuan tersebut akan membuat
anak mampu memahami bagaimana suatu keterampilan dipelajari hingga
tingkatannya yang lebih tinggi. Dengan demikian, seluruh gerakannya bisa
lebih bermakna. Sebagai contoh, anak harus mengerti mengapa kaki harus
dibuka dan bahu direndahkan ketika anak sedang berusaha menjaga
keseimbangannya. Mereka juga diharapkan mengerti mengapa harus
dilakukan pemanasan sebelum berolahraga, serta apa akibatnya terhadap
derajat kebugaran jasmani bila seseorang berlatih tidak teratur?

Namun demikian, sumbangan pendidikan jasmani pun bukan hanya bersifat


fisik semata, melainkan merambah pada peningkatan kemampuan oleh pikir
seperti kemampuan membuat keputusan dan olah rasa seperti kemampuan
memahami perasaan orang lain (empati).

13
Kegiatan Pembelajaran 1

d. Kemampuan berpikir

Memang sulit diamati secara langsung bahwa kegiatan yang diikuti oleh
anak dalam pendidikan jasmani dapat meningkatkan kemampuan berpikir
anak. Namun demikian dapat ditegaskan di sini bahwa pendidikan jasmani
yang efektif mampu merangsang kemampuan berpikir dan daya analisis
anak ketika terlibat dalam kegiatan-kegiatan fisiknya. Pola-pola permainan
yang memerlukan tugas-tugas tertentu akan menekankan pentingnya
kemampuan nalar anak dalam hal membuat keputusan.

Taktik dan strategi yang melekat dalam berbagai permainan pun perlu
dianalisis dengan baik untuk membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Secara tidak langsung, keterlibatan anak dalam kegiatan pendidikan jasmani
merupakan latihan untuk menjadi pemikir dan pengambil keputusan yang
mandiri.

Dalam kegiatan pendidikan jasmani banyak sekali adegan pembelajaran


yang memerlukan diskusi terbuka yang menantang penalaran anak. Teknik
gerak dan prinsip-prinsip yang mendasarinya merupakan topik-topik yang
menarik untuk didiskusikan. Peraturan permainan dan variasi-variasi gerak
juga bisa dijadikan rangsangan bagi anak untuk memikirkan pemecahannya.

e. Kepekaan rasa

Dalam hal olahrasa, pendidikan jasmani menempati posisi yang sungguh


unik. Kegiatannya yang selalu melibatkan anak dalam kelompok kecil
maupun besar merupakan wahana yang tepat untuk berkomunikasi dan
bergaul dalam lingkup sosial. Dalam kehidupan sosial, setiap individu akan
belajar untuk bertanggung jawab melaksanakan peranannya sebagai
anggota masyarakat. Di dalam masyarakat banyak norma yang harus ditaati
dan aturan main yang melandasinya. Melalui penjas, norma dan aturan juga
dipelajari, dihayati dan diamalkan.

Untuk dapat berperan aktif, anak pun akan menyadari bahwa ia dan
kelompoknya harus menguasai beberapa keterampilan yang diperlukan.
Sesungguhnya ialah bahwa kegiatan pendidikan jasmani disebut sebagai

14
PJOK SD KK D

ajang nyata untuk melatih keterampilan-keterampilan hidup (life skill), agar


seseorang dapat hidup berguna dan tidak menyusahkan masyarakat.
Keterampilan yang dipelajari bukan hanya keterampilan gerak dan fisik
semata, melainkan terkait pula dengan keterampilan sosial, seperti
berempati pada orang lain, menahan sabar, memberikan respek dan
penghargaan pada orang lain, mempunyai motivasi yang tinggi, serta banyak
lagi. Seorang ahli menyebut bahwa kesemua keterampilan di atas adalah
keterampilan hidup. Sedangkan ahli yang lain memilih istilah kecerdasan
emosional (emotional intelligence).

f. Keterampilan sosial

Kecerdasan emosional atau keterampilan hidup bermasyarakat sangat


mementingkan kemampuan pengendalian diri. Dengan kemampuan ini
seseorang bisa berhasil mengatasi masalah dengan kerugian sekecil
mungkin. Anak-anak yang rendah kemampuan pengendalian dirinya
biasanya ingin memecahkan masalah dengan kekerasan dan tidak merasa
ragu untuk melanggar berbagai ketentuan.

Pendidikan jasmani menyediakan pengalaman nyata untuk melatih


keterampilan mengendalikan diri, membina ketekunan dan motivasi diri. Hal
ini diperkuat lagi jika proses pembelajaran direncanakan sebaik-baiknya.
Setiap adegan pembelajaran dalam permainan dapat dijadikan arena dialog
dan perenungan tentang apa sisi baik-buruknya suatu keputusan. Tak pelak,
ini merupakan cara pembinaan moral yang efektif. Sebagai contoh, jika
dalam sebuah proses penjas terjadi pertengkaran antara dua orang anak,
guru bisa segera menghentikan kegiatan seluruh kelas dan mengundang
mereka untuk membicarakannya. Sebab-sebab pertengkaran diteliti dan
guru memancing pendapat anak-anak tentang apa perlunya mereka
bertengkar, selain itu mereka dirangsang untuk mencari pemecahan yang
paling baik untuk kedua belah pihak.

Demikian juga dalam setiap adegan proses permainan yang memerlukan


kesiapan mentaati peraturan permainan. Di samping guru mempertanyakan
pentingnya peraturan untuk ditaati, guru dapat juga mengundang siswa

15
Kegiatan Pembelajaran 1

untuk melihat berbagai konsekuensinya jika peraturan itu dilanggar. Lalu


guru dapat menanyakan pendapat siswa tentang tujuan permainan.
Misalnya guru bertanya: :”Apakah memenangkan pertandingan dengan
segala cara bisa dibenarkan?”, “Apakah kalah dalam suatu permainan benar-
benar merugikan?” bahkan lebih jauh lagi mungkin guru bisa memilih topik
di luar kejadian yang mereka alami sendiri, misalnya topik tentang tawuran
antar pelajar dari sekolah yang berbeda. Topik ini menarik untuk
dibicarakan dari sisi moral serta akibatnya terhadap kehidupan
bermasyarakat.

g. Kepercayaan diri dan citra diri (self esteem)

Melalui pendidikan jasmani kepercayaan diri dan citra diri (self esteem) anak
akan berkembang. Secara umum citra diri diartikan sebagai cara kita menilai
diri kita sendiri. Citra diri ini merupakan dasar untuk perkembangan
kepribadian anak. Dengan citra diri yang baik seseorang merasa aman dan
berkeinginan untuk mengeksplorasi dunia. Dia mau dan mampu mengambil
resiko, berani berkomunikasi dengan teman dan orang lain, serta mampu
menanggulangi stress.

Cara membina citra diri ini tidak cukup hanya dengan selalu berucap “saya
pasti bisa” atau “ saya paling bagus”. Tetapi perlu dinyatakan dalam usaha
dan pembiasan perilaku. Di situlah penjas menyediakan kesempatan pada
anak untuk membuktikannya. Ketika anak-anak berhasil mempelajari
berbagai keterampilan gerak dan kemampuan tubuhnya, perasaan positif
akan berkembang dan ia merasa optimis atau mampu untuk berbuat
sesuatu. Dengan perasaan itu anak-anak akan merasa bahwa dirinya
memiliki kemampuan yang baik dan pada gilirannya akan mempengaruhi
pula kualitas usahanya di lain waktu, agar sama seperti yang dicitrakannya.
Bila siswa merasa gagal sebelum berusaha, keadaan ini disebut perasaan
negatif, lawan dari perasaan positif. Kejadian demikian yang berulang-ulang
akan memperkuat kepercayaan bahwa dirinya memang memiliki
kemampuan, sehingga terbentuk menjadi kepercayaan diri yang kuat.
Karena itu penting bagi guru penjas untuk menyajikan tugas-tugas belajar
yang bisa menyediakan pengalaman sukses dan menimbulkan perasaan

16
PJOK SD KK D

berhasil (feeling of success) pada setiap anak. Salah satu siasat yang dapat
dikerjakan adalah ukuran keberhasilan belajar tidak bersifat mutlak. Tiap
anak memakai ukurannya masing-masing.

2. Perbedaan dan Persamaan Pendidikan Jasmani, Pendidikan


Olahraga, dan Pendidikan Kesehatan

Setidaknya ada sepuluh perbedaan antara pendidikan jasmani dengan olahraga


kompetitif (sports), yaitu ditinjau dari tujuan pengembangan, sifat
pengembangan, pusat orientasi, jenis aktivitas, perlakuan, penerapan aturan
permainan, pertandingan, penilaian, partisipasi, dan pemanduan bakat.

Tujuan pendidikan jasmani diarahkan untuk pengembangan individu anak


secara menyeluruh, artinya meliputi aspek organik, motorik, emosional, dan
intelektual sedangkan pada olahraga kompetitif terbatas pada pengembangan
aspek kinerja motorik yang dikhususkan pada cabang olahraga tertentu saja

Aktivitas yang dilakukan pada pendidikan jasmani bersifat multilateral, artinya


seluruh bagian dari tubuh peserta didik dikembangkan secara proporsional
mulai dari tubuh bagian atas (upper body), bagian tubuh tengah (torso),
maupun bagian bawah (lower body). Pendidikan jasmani berupaya
mengembangkan kinerja anggota tubuh bagian kanan maupun kiri secara
seimbang dan koordinatif. Pada olahraga kompetitif hanya bagian tubuh
tertentu sesuai dengan fungsi kecabangannyalah yang dikembangkan secara
optimal atau secara populer disebut sebagai spesifik.

Child oriented, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti


berorientasi pada anak memiliki makna bahwa penjas dengan segala
aktivitasnya diberikan berdasarkan kebutuhan yang diperlukan oleh anak
dengan segala perbedaan karakternya. Dengan pertimbangan ini maka kegiatan
pendidikan jasmani dirancang sebagai proses dalam pemenuhan kebutuhan
anak dalam kehidupan sehari-harinya, kebutuhan kompetitif dalam
menghadapi segala tantangan, dan pengisian waktu luangnya. Pada cabang
olahraga kompetitif hal tersebut tentu bukan merupakan pertimbangan yang
utama, karena yang terpenting pada olahraga kompetitif adalah dikuasainya

17
Kegiatan Pembelajaran 1

gerak atau teknik dasar beserta pengembangannya untuk mendukung


permainan pada cabang tersebut, sehingga materi disajikan sebagai pemenuhan
atas kepentingan itu (materi) atau disebut sebagai subject/material oriented.

Pada pendidikan jasmani seluruh kegiatan yang ada di alam semesta yang
berupa kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang dilakukan oleh
manusia, binatang, tumbuhan, atau bahkan mesin yang bergerak. Aktivitas yang
dapat digunakan sebagai materi gerak dalam olahraga kompetitif adalah
terbatas pada teknik-teknik yang ada pada olah yang bersangkutan, atau pada
spesifik pada spesialis kecabangannya.

Seluruh anak memiliki tingkat kecepatan yang bervariasi dalam pembelajaran,


termasuk di dalamnya pembelajaran penjas. Anak dengan kecepatan
pembelajaran yang kurang baik (lamban) harus diperhatikah secara lebih
khusus sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungan dan pada akhirnya
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pada olahraga
kompetitif, anak yang memiliki kelambanan ini akan ditinggalkan karena hanya
menghambat proses pembelajaran, dan mengganggu pencapaian prestasi tinggi
yang diinginkan.

Aturan yang baku diterapkan pada olahraga kompetitif agar terdapat keadilan
bagi tim yang melakukan pertandingan dalam situasi yang sama. Pendidikan
jasmani tidak harus dilakukan dengan menggunakan pertandingan, melainkan
dengan bermain, dengan pembelajaran berkelompok, demonstrasi, dan lain-lain
sehingga tidak diperlukan peraturan yang baku sebagaimana olahraga
kompetitif. Pertandingan maupun permainan dapat dijadikan sebagai sarana
untuk menerapkan nilai-nilai kerjasaman, sportifitas, tanggung jawab serta
intergritas dalam upaya mencapai tujuan bersama.

Dikenal penilaian dengan sistem gain score dan final score pada suatu proses
pembelajaran maupun pelatihan. Gain score berarti penilaian yang didasarkan
pada pertambahan nilai, yaitu selisih antara hasil panilaian awal dan hasil
penilaian akhir yang didapat oleh peserta didik, dan ini yang ditekankan dalam
menilai hasil belajar anak. Sedangkan nilai akhir (gain score) menjadi
penekanan dalam penilaian yang dilakukan pada olahraga kompetitif.

18
PJOK SD KK D

Seluruh peserta didik dalam suatu sekolah wajib mengikuti seluruh proses
pembelajaran dalam pendidikan jasmani, sehingga partisipasi dalam penjas
disebut sebagai partisipasi wajib. Keikutsertaan anak pada suatu kelompok
berlatih cabang olahraga tertentu bersifat volunteer atau sukarela.

Perbedaan lain antara penjas dan olahraga kompetitif adalah pada aspek talent
scouting, di mana dalam penjas hanya dijadikan sebagai dasar dalam masukan
awal (entry behaviour) sedangkan pada olahraga kompetitif dijadikan
rekomendasi dalam menentukan cabang olahraga spesialis yang akan diikuti
oleh anak.

Sehubungan hal di atas sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Abdul
Kadir Ateng, dalam mata kuliah azas dan falsafah pendidikan olahraga tentang
proporsi olahraga dan pendidikan jasmani di sekolah, adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Proporsi Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Komponen Pendidikan Jasmani Olahraga

Tujuan Pendidikan keseluruhan, kepribadian Kinerja motorik (motor


dan emosional performance/kinerja gerak
untuk prestasi
Materi Child centered (sesuai dengan Subject centered (berpusat
kebutuhan anak/individualized) pada materi)
Teknik gerak Seluas gerak kehidupan sehari-hari Fungsional untuk cabang
olahraga bersangkutan
Peraturan Disesuaikan dengan keperluan (tidak Peraturannya baku (standar)
dibakukan) agar dapat dipertandingkan
Anak yang Harus diberi perhatian ekstra Ditinggalkan/untuk milih
lamban cabang olahraga lain
Talent Scouting Untuk mengukur kemampuan awal Untuk cari atlit berbakat
(TS)
Latihannya Mutilateral (latihan yang menyangkut Spesifik
semua otot)
Partisipasi Wajib Bebas

19
Kegiatan Pembelajaran 1

Perbedaan pendidikan jasmani yang telah disampaikan oleh Abdul Kadir Ateng,
diperkuat oleh Syarifudin, dalam buletin pusat perbukuan, yaitu :

Tabel 3 Perbedaaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Komponen Pendidikan Jasmani Olahraga

Tujuan Program yang dikembangkan sebagai Program yang dikembangkan


sarana untuk membentuk sebagai sarana untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan prestasi optimal.
totalitas subjek.
Orientasi Aktivitas jasmani berorientasi pada Aktivitas jasmani berorientasi
kebutuhan pertumbuhan dan pada suatu program latihan
perkembangan subjek untuk mencapai prestasi
optimal
Materi Materi perlakuan tidak dipaksa-kan Untuk mencapai prestasi
melainkan disesuaikan dengan optimal materi latihan
kemampuan anak. cenderung dipaksakan.
Lamanya Lamanya aktivitas jasmani yang Lamanya aktivitas jasmani yang
perlakuan dilakukan dalam pendidikan jasmani dilakukan dalam latihan
tiap pertemuan dibatasi oleh alokasi olahrag cenderung tidak
waktu kurikulum. Di samping itu juga dibatasi. Agar individu dapat
disesuaikan dengan kemampuan beradaptasi dengan siklus
organ-organ tubuh subjek. pertandingan, aktivitas fisik
dalam latihan harus dilakukan
men-dekati kemampuan
optimal.
Frekuensi Frekuensi pertemuan belajar Agar dapat mencapai tujuan,
perlakuan pendidikan jasmani dibatasi oleh latihan harus dilakukan dalam
alokasi waktu kurikulum. Namun frekuensi yang tinggi.
demikian diharapkan peserta didik
dapat mengulang-ulang kete-
rampilan gerak yang dipelajari di
sekolah pada waktu senggang mereka
dirumah. Diharapkan mereka dapat
melakukan pengulangan gerakan

20
PJOK SD KK D

Komponen Pendidikan Jasmani Olahraga

antara 2 sampai 3 kali/minggu.


Intensitas Intensitas kerja fisik disesuaikan Intensitas kerja fisik harus
dengan kemampuan organ-organ mencapai ambang zona latihan.
tubuh subjek Agar subjek dapat beradaptasi
dengan siklus pertandingan
kelak, kadang-kadang
intensitas kerja fisik dilakukan
melebihi kemampuan optimal.
Peraturan Tidak memiliki peraturan yang baku. Memiliki peraturan permainan
Peraturan dapat dibuat sesuai dengan yang baku. Sehingga olahraga
tujuan dan kondisi pembelajaran dapat dipertandingkan dan
diperlombakan dengan standar
yang sama pada berbagai
situasi dan kondisi.

3. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Masa Kini

a. Tujuan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik


memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya


pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih
2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.
3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan
5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis

21
Kegiatan Pembelajaran 1

6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri


sendiri, orang lain dan lingkungan
7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.

b. Fenomena Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia

Hingga tahun 2015, pemerintah Indonesia telah mengatur status, jumlah jam
pelajaran, standar isi materi, dan standar kompetensi lulusan mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) melalui Peraturan
Menteri Pendidikan & Kebudayaan (Permendikbud). Dalam Undang-
Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 37 dinyatakan bahwa
PJOK merupakan salah satu mata pelajaran wajib mulai dari tingkat
pendidikan dasar sampai dengan tingkat menengah atas.

Secara umum rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional tertulis dalam
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Bab 2 Pasal 3. Fungsi: pendidikan
nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan: untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, mata
pelajaran PJOK sebagai bagian integral dari pendidikan memiliki tugas yang
unik yaitu menggunakan “gerak” sebagai media untuk membelajarkan
siswa.

Kondisi satuan pendidikan nasional yang beragam baik dari segi sarana-
parasarana maupun guru PJOK membuat kinerja mata pelajaran PJOK di
masing-masing satuan pendidikan juga mencapai tahapan yang berbeda-
beda. Jika kondisi satuan pendidikan dilihat dari ”kacamata PJOK” sudah

22
PJOK SD KK D

masuk dalam kategori ideal, wajar kalau mampu mencapai tujuan PJOK
secara optimal, dan begitu juga sebaliknya. Hasil survei kondisi PJOK
nasional tahun 2006 yang dilaksanakan oleh PDPJOI (Pangkalan Data
Pendidikan Jasmani dan Olahraga Indonesia) Asdep Ordik Kemenegpora RI
pada 2.382 satuan pendidikan di 13 kab/ kota, skor rata-rata nasional baru
mencapai 520 dari skor maksimal 1.000 (Asdep Ordik Kemenegpora RI,
2006: 1). Hasil ini menunjukkan bahwa kapasitas satuan pendidikan secara
nasional dilihat dari 3 kondisi PJOK: sarana-prasarana, guru, dan kinerja
dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, masih berada 52% dari optimal. Oleh
karena itu, wajarlah jika keberadaan mata pelajaran PJOK nasional secara
umum belum mampu mewujudkan hasil sesuai dengan tujuannya.

Fenomena ”menyedihkan” terkait dengan tugas mata pelajaran PJOK begitu


mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam laporan riset
nasional, seperti:

1) Tingkat kebugaran masyarakat kita rata-rata kurang. Data Sport


Development Index (SDI) 2006 menyebutkan bahwa 37,40% masuk
kategori kurang sekali; 43,90% kurang; 13,55% sedang; 4,07%
baik; dan hanya 1,08% baik sekali (Mutohir, dan Maksum, 2007:
111).
2) Perilaku menyimpang dikalangan remaja semakin tinggi dan
bervariasi. Fenomena penyimpangan perilaku geng motor, tawuran
antar pelajar, penggunaan obat terlarang, dan seksual menyimpang
masih cukup sering menjadi headline koran nasional. Penelitian di 4
kota (Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan) menunjukan bahwa
44% remaja usia 14-18 tahun telah berhubungan badan sebelum
nikah (Kompas, 27 Nov 2007).
3) Pola hidup kurang gerak (sedentary lifestyle) seperti berlama-lama
menonton TV, video, play station, dialami sekitar 2/3 anak
terutama di negara-negara sedang berkembang (WHO, 2002).

23
Kegiatan Pembelajaran 1

4) Masih ada pemahaman dari kalangan internal sekolah bahwa mapel


PJOK adalah pelajaran yang membosankan, menghambur-
hamburkan waktu dan mengganggu perkembangan intelektual
anak (Suherman, 2004).
5) Masih sulit dijumpai adanya guru PJOK di sekeliling kita yang
kompeten dan sukses mengelola mata pelajarannya, sehingga
siswanya menyukai, menghargai dan bersungguh-sungguh dalam
mengikuti proses pembelajaran dan mengimbas ke pola hidup aktif
dan sehat dalam kehidupan sehari-hari (Komnas Penjasor, 2007).

24
PJOK SD KK D

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Peserta

a. Menyimak penjelasan tujuan dan skenario pembelajaran dari fasilitator.


b. Menyalin berkas (file) lembar kerja/work sheet (LK) tentang asas dan
falsafah Penjas yang disediakan oleh Fasilitator/atau yang tersedia pada
modul ini!
c. Mengerjakan LK sesuai dengan langkah kerja yang disarankan. Pada pola In-
On-In, Saudara dapat mengerjakan LK secara mandiri atau bersama- sama
rekan seprofesi di kelompok kerja guru saat On.
d. Berikanlah saran kepada peserta lain yang memberikan pemaparan! (pada
pembelajaran tatap muka penuh dan In-2).
e. Saudara akan dinilai oleh Fasilitator selama proses dan di akhir
pembelajaran (pada pembelajaran tatap muka penuh dan In-1). Jika Saudara
mengikuti diklat model tatap muka In-On-In, hasil pekerjaan Saudara akan
dinilai pada saat pemaparan pada In-2.
f. Saudara dipersilahkan menyimak penguatan yang diampaikan oleh
Fasilitator (pada pembelajaran tatap muka penuh dan In-2).

2. Lembar Kerja

Lembar Kerja 04

Berikut adalah lembar kerja 04 (LK-04) yang harus Saudara selesaikan pada
pembelajaran lanjutan jika pelatihan dilakukan dengan model tatap muka penuh
atau On jika pelatihan dilakukan dengan pola In–On–In. Saudara diminta untuk
bekerja secara perorangan, sehingga tumbuh nilai kemandirian, integritas, serta
bertanggung jawab atas pekerjaaan yang harus diselesaikan.

25
Kegiatan Pembelajaran 1

LK-04
Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani
1. Cermati dan telaahlah kegiatan pembelajaran tentang asas dan falsafah PJOK
2. Bekerjalah secara perorangan
3. Saudara diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut!
4. Selamat bekerja

No. Pertanyaan Jawaban


1 Pendidikan jasmani merupakan suatu bagian
yang tidak terpisahkan dari pendidikan
umum dalam mengembangkan kepribadian
individu. Jelaskan landasan filosofis
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
menurut pendapat Saudara!
2 Ditinjau dari tujuan pengembangan, sifat
pengembangan, pusat orientasi, jenis
aktivitas, perlakuan, penerapan aturan
permainan, pertandingan, penilaian,
partisipasi, dan pemanduan bakat,
kemukakan perbedaan dan persamaan
pendidikan jasmani, pendidikan olahraga dan
pendidikan kesehatan!
3 Fenomena pola hidup kurang gerak seperti
berlama-lama menonton TV, video, play
station, dialami sekitar 2/3 anak terutama di
negara-negara sedang berkembang. Terkait
dengan tugas Saudara sebagai guru
pendidikan jasmani, buatlah kajian konsep
pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
masa kini

5. Cocokkanlah hasil kerja Saudara dengan dokumen yang tersedia, dan lakukan perbaikan
jika terjadi ketidaksesuaian!

Refleksi:
Tuliskanlah apa yang Saudara rasakan terhadap nilai-nilai gotong royong, kemandirian,
tanggung jawab, dan integritas!

1. Mandiri
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
2. Integritas
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
3. Tanggung jawab .......................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

26
PJOK SD KK D

E. Latihan/ Kasus/ Tugas

Untuk menyelesaikan soal-soal berikut, berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C,
atau D yang merupakan jawaban yang paling benar

1. Pendidikan jasmani memiliki berbagai pengertian menurut pandangan


berbagai ahli maupun organisasi. Pengertian pendidikan jasmani pada
prinsipnya berupa….
A. pendidikan olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan
kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai
dengan kondisi dan nilai budaya
B. pendidikan olahraga yang membina dan mengembangkan
olahragawan secara terencana benjenjang dan berkelanjutan
C. pendidikan olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau
kegemaran berolahraga
D. bagian intergral dari pendidikan secara umum, yang direncanakan
secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan individu secara organic, neuromuskuler, persepsual,
kognitif, dan emosional, dalam kerangka sisitem pendidikan nasional
2. Pengertian olahraga pendidikan menurut UU No. 3 tahun 2005 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional, adalah….
A. pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk
mengembangkan individu secara organis, neuromuskuler, intelektual
dan emosional melalui aktivitas jasmani
B. pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian
proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh
pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan dan kebugaran
jasmani
C. olahraga yang membina dan mengembangkan olahraga secara
terencana, berjenjang dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk
mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
keolahragaan
D. pendidikan jasmani dan olahraga kompetitif yang dilaksanakan
sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan

27
Kegiatan Pembelajaran 1

untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan,


kesehatan dan kebugaran jasmani

3. Tujuan pendidikan jasmani yang salah di bawah ini adalah...


A. mencapai prestasi olahraga yang inggi di event resmi seperti PON
B. meletakan landasan yang kuat melalui internalisasi nilai dalam Penjas
C. mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat
rekreatif
D. menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas
pembelajaran pendidikan jasmani

4. Pernyataan mengenai pendidikan jasmani yang sesuai dengan yang


dikembangkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah….
A. bagian integral dari pendidikan secara umum, berupa aktivitas
jasmani, yang bertujuan meningkatkan individu secara organik, dan
neuromuskular
B. bagian parsial dari pendidikan secara umum, berupa aktivitas jasmani,
yang bertujuan meningkatkan individu secara intelektual, dan sosial
C. bagian parsial dari pendidikan secara umum, berupa aktivitas jasmani,
yang bertujuan meningkatkan individu secara organik, dan
neuromuskular, intelektual, dan sosial
D. bagian integral dari pendidikan secara umum, berupa aktivitas
jasmani, yang bertujuan meningkatkan individu secara organik,
neuromuskular, intelektual, dan sosial

5. Dibawah ini aspek/ranah yang tidak termasuk dalam penyampaian materi


pendidikan jasmani adalah . . . .
A. kognitif (pengetahuan/pemahaman)
B. afektif (sikap)
C. lokomotor (gerak dasar)
D. psikomotor (keterampilan gerak)

28
PJOK SD KK D

6. Ciri pembeda antara pendidikan jasmani, dan olahraga kompetitif antara


lain….
A. pendidikan jasmani menitikberatkan pada sistem penilaian final score,
sedangkan olahraga kompetitif gain score
B. pendidikan jasmani memiliki fokus orientasi pada anak (child
oriented), sedangkan olahraga kompetitif pada materi latihan (subject
oriented)
C. pendidikan jasmani membentuk individu sesuai dengan kebutuhan
fungsional cabang olahraga, sedangkan olahraga kompetitif tidak
D. olahraga kompetitif selalu dipertandingkan, sedangkan pendidikan
jasmani tidak boleh sama sekali ada pertandingan

7. Pengertian pendidikan kesehatan dibawah ini yang benar adalah:


A. suatu upaya pendidikan untuk mencapai kesehatan lingkungan
B. pendidikan yang mengutamakan kesehatan
C. upaya mempelajari bagaimana menciptakan kesehatan diri
D. suatu upaya atau kegiatan untuk mencipkatan perilaku masyarakat (di
sekolah, anak didik) yang kondusif untuk kesehatan

8. Dalam kenyataannya pendidikan kesehatan disekolah bertujuan untuk


membangun karakter anak didik supaya...
A. menambah atau memperkaya pengetahuan kesehatan
B. memiliki dan menerapkan budaya hidup sehat
C. mendapatkan pelayanan kesehatan
D. menambah sikap hidup yang kreatif dan sosial

9. Kegiatan jasmani dilakukan mengandung unsur permainan, perjuangan


atau kompetisi baik dengan diri sendiri, orang lain maupun alam dan
dilakukan secara sportif dan fair, merupakan ciri umum dari….
A. pendidikan olahraga
B. pendidikan jasmani
C. penjasorkes
D. olahraga kompetitif

29
Kegiatan Pembelajaran 1

10. Perbedaan yang nyata antara pendidikan jasmani, dan pendidikan


kesehatan adalah….
A. pendidikan jasmani menitikberatkan pada sistem penilaian final score,
sedangkan pendidikan kesehatan tidak
B. pendidikan jasmani memiliki fokus pada materi kebugaran jasmani
terkait dengan kesehatan dan keterampilan, sedangkan pendidikan
kesehatan pada materi kebugaran jasmani terkait dengan kesehatan
saja
C. pendidikan jasmani membentuk individu sesuai dengan kebutuhan
aktivitas pengisian waktu luang saja dan keterampilan psikomotorik,
sedangkan pendidikan kesehatan tidak
D. pendidikan jasmani tidak dapat mengembangkan kesehatan,
sedangkan pendidikan kesehatan sebaliknya

F. Rangkuman

Pendidikan jasmani sebagai bagian dari proses pendidikan memiliki peranan yang
penting dalam membentuk manusia yang sempurna, karena melalui pendidikan
jasmani akan dapat dikembangkan secara sempurna baik aspek fisik, psikomotor,
kognitif, dan afektif. Untuk merealisasikan tujuan tersebut seorang guru PJOK harus
memahami hakikat penjas, pengertian dan tujuan penjas, hakikat dan proses belajar
penjas tidak sebagai olahraga yang menekankan hanya pada masalah prestasi,
namun lebih dari itu. Oleh karena itu seorang guru dituntut kreativitasnya dalam
merencanakan dan melaksanakan program pembelajaran dengan strategi
pembelajaran yang tepat disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan
siswa.

30
PJOK SD KK D

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara menjawab semua pertanyaan di atas, cocokkan hasil jawaban


Saudara dengan kunci jawaban tes yang ada di belakang modul ini dan hitunglah
jawaban Saudara dengan benar. Kemudian gunakan formula matematis di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara dalam materi kegiatan pembelajaran
di atas.

Jumlah jawaban benar


Rumus : Tingkat Penguasaan = X 100%
Jumlah Soal

Kriteria tingkat penguasaan yang dicapai:


90 % - 100 % Baik sekali
80 % - 89 % Baik
70 % - 79 % Cukup
60 % - 69 % Kurang
60 ke bawah Kurang sekali

Bila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Saudara dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar berikutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat
penguasaan Saudara masih di bawah 80%, Saudara harus mengulangi Kegiatan
Belajar ini terutama bagian yang belum Saudara kuasai. Jangan hanya bersandar
pada kunci jawaban saja.

31
Kegiatan Pembelajaran 1

32
PJOK SD KK D

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN GERAK

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, Saudara
dapat memahami konsep dasar tahap-tahap perkembangan gerak serta menerapkan
nilai-nilai kemandirian, tanggungjawab, kerjasama dan integritas.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan konsep tahap-tahap perkembangan gerak sesuai dengan usia.


2. Memahami karakteristik gerak anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.
3. Menunjukkan nilai-nilai kemandirian.
4. Menunjukkan nilai-nilai tanggung jawab.
5. Menunjukkan nilai-nilai kerjasama.
6. Menunjukkan nilai-nilai integritas

C. Uraian Materi

1. Tahap-tahap Perkembangan Gerak Sesuai dengan Usia.

a. Perkembangan Gerak

Sebelum membahas mengenai perkembangan yang terjadi pada diri manusia, kita
mesti mengetahui terminologi perkembangan gerak itu sendiri. Membahas
pengertian istilah yang digunakan dalam studi perkembangan gerak khususnya,
suatu bidang studi kadang-kadang menggunakan kata-kata tertentu sebagai suatu
istilah dengan pengertian tertentu. Ada beberapa istilah dalam studi perkembangan
gerak yang perlu dijelaskan pengertiannya yaitu: pertumbuhan, (growth),
perkembangan (development), kematangan (maturation), penuaan (aging). Berikut
pengertian dari masing-masing istilah di atas:

33
Kegiatan Pembelajaran 2

1) Pertumbuhan;

Adalah proses peningkatkan yang ada pada diri seseorang yang bersifat kuantitatif,
atau peningkatan dalam hal ukuran. Misalnya mengenai pertumbuhan fisik; maka
terdapat peningkatan ukuran tinggi atau berat badan. Istilah pertumbuhan kadang-
kadang digunakan dalam kaitkannya dengan peningkatan kemampuan intelektual
dan sosial. Tetapi di dalam studi perkembangan gerak cenderung digunakan dalam
kaitannya dengan peningkatan ukuran fisik.

Contoh pertumbuhan adalah: bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lebar


bahu, bertambahnya lebar panggul, bertambahnya ketebalan dada, bertambahnya
berat badan.

2) Perkembangan;

Adalah proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ


tubuh kearah keadaan yang makin terorganisasi dan terspesialisasi. Makin
terorganisasi artinya bahwa organ-organ tubuh makin bisa dikendalikan dengan
kemauan. Perkembangan bisa terjadi dalam bentuk perubahan kuantitatif dan
perubahan kualitatif atau kedua-duanya secara serempak. Yang dimaksud dengan
perubahan kuantitatif adalah perubahan yang bisa diukur atau dihitung. Sedangkan
perubahan kualitatif adalah perubahan dalam bentuk semakin baik, semakin
teratur, semakin lancar, dan sebagainya yang dasarnya merupakan perubahan yang
tidak bisa atau sukar diatur.

Contoh perkembangan adalah: bayi yang belum bisa berjalan kemudian menjadi
bisa berjalan tertatih-tatih 2 – 3 langkah pada saat mengawali masa kecil
selanjutnya menjadi berjalan dengan gerakan yang lancar beberapa langkah.

3) Kematangan;

Adalah kemajuan yang bersifat kualitatif dalam perkembangan biologis.


Perkembangan biologis berkenaan dengan kemajuan seluler, organ, dan sistem
dalam komposisi biokimia. Kematangan merupakan kemajuan kearah status
matang. Kematangan mencerminkan tingkat integrasi fungsional sistem tubuh dan
kemampuan reproduksi. Kematangan merupakan kemajuan yang bersifat intrinsik

34
PJOK SD KK D

(ada di dalam diri individu atau timbul dari diri sendiri) dan menggambarkan
perubahan yang berkembang dalam suatu urutan sejalan dengan pertambahan usia,
dan tanpa pengaruh langsung oleh stimulus eksternal (rangsangan yang berasal dari
luar diri manusia).

4) Penuaan;

Adalah proses penurunan kualitas organik karena bertambahnya usia. Proses penua
ini bukan hanya sekedar berarti bertambahnya umur, tetapi mempunyai arti
perubahan yang terjadi pad individu setelah mencapai puncak kematangan atau
puncak perkembangan. Contoh-contoh penuaan adalah; persendian dan otot
menjadi semakin kaku atau tidak fleksibel dan tidak elastik yang mengakibatkan
kemampuan gerak menurun, kontrol tubuh menurun, integrasi fungsi organ
menurun, dan kekenyalan lensa mata menurun yang mengakibatkan kerabunan.

Perubahan sepanjang hidup terjadi secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit.


Untuk menandai perubahan yang berupa pertumbuhan dan perkembangan setiap
hari seringkali sangat sulit. Pertumbuhan manusia sangat kompleks. Bukan hanya
karena variasi diantara dua jenis atau di antara dua orang yang berbeda, tetapi
variasi didalam diri orang yang sama dari waktu ke waktu selama proses
pertumbuhan berlangsung.

Terdapat dua asumsi yang melandasi hubungan timbal balik antara pendidikan
jasmani dengan pertumbuhan dan perkembangan anak yakni:

Pertama, bahwa salah satu tujuan pendidikan jasmani adalah mengarahkan peserta
didik pada pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis. Melalui aktivitas gerak
yang mendapatkan sentuhan metodik-didaktik dari guru pendidikan jasmani anak
diarahkan pada pertumbuhan dan perkembangan yang selaras, seimbang dan
harmonis. Oleh karena itu dalam proses pembelajarannya guru pendidikan jasmani
berupaya untuk mengaktualisasikan berbagai program pembelajaran yang sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Asumsi tersebut memiliki
implikasi bahwa pengembangan program pembelajaran pendidikan jasmani harus
mempertimbangkan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.

35
Kegiatan Pembelajaran 2

Kedua, bahwa pertumbuhan dan perkembangan peserta didik membutuhkan materi


pembelajaran pendidikan jasmani. Dalam proses pembelajarannya, perkembangan
gerak menjadi acuan dalam pengembangan program pendidikan jasmani. Aktivitas
gerak pilihan yang sesuai dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan
gerak, yaitu peserta didik melakukan program pembelajaran yang diharapkan dapat
mengantarkan mereka pada pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis.

b. Prinsip Gerak

Pemahaman terhadap prinsip-prinsip perkembangan akan membantu kita untuk


menyusun perencanaan kegiatan, memberikan stimulasi dan pengayaan
pengalaman yang sesuai bagi peserta didik. Terdapat seperangkat prinsip yang
menjadi karakteristik pola dan proses pertumbuhan dan perkembangan. Prinsip-
prinsip ini akan menjelaskan tipikal perkembangan sebagai suatu proses yang
berurutan dan dapat diramalkan atau diprediksi.

Berikut ini adalah Prinsip-prinsip Perkembangan;

1) Perkembangan Dimulai Dari Kepala ke Arah Kaki

Prinsip ini menjelaskan mengenai arah perkembangan dan pertumbuhan. Menurut


prinsip ini, anak-anak akan terlebih dahulu mampu mengkontrol bagian kepalanya,
kemudian lengan dan terakhir tungkai. Kemampuan mengkoordinasi lengan akan
diikuti dengan kemampuan mengkoordinasi tungkai.

2) Perkembangan Dimulai dari Bagian Tengah ke Bagian Luar Tubuh

Prinsip ini menjelaskan arah perkembangan. Menurut prinsip ini, sum-sum tulang
belakang (spinal cord) berkembang terlebih dahulu, sebelum bagian yang lebih luar.
Atau dengan kata lain, perkembangan dimulai dari bagian tengah tubuh ke arah luar.
Lengan akan berkembang terlebih dahulu sebelum tangan, dan tangan atau kaki
akan berkembang sebelum jari-jemari. Jari-jemari baik di tangan maupun di kaki,
yang digunakan untuk gerak motorik halus merupakan bagian yang terakhir
berkemabang dalam proses perkembangan fisik.

36
PJOK SD KK D

3) Perkembangan Tergantung pada Kematangan dan Pembelajaran

Kematangan merujuk pada urut-urutan karakteristik pertumbuhan dan


perkembangan biologis. Perubahan biologis berlangsung secara berurutan dan akan
memberikan kemampuan baru bagi anak-anak. Perubahan pada otak dan sistem
syaraf lebih banyak tergantung pada adanya proses pematangan. Perubahan di
bagian ini akan menyebabkan meningkatnya kemampuan anak-anak dalam berpikir
(kognitif) dan keterampilan motorik (fisik). Di samping itu, anak-anak harus terlebih
mencapai kematangan pada titik tertentu sebelum ia mampu berkembang lebih
lanjut untuk menguasai keterampilan yang baru. Lingkungan dan pembelajaran
yang dialami oleh anak-anak memiliki berpengaruh besar terhadap optimasi
perkembangan anak-anak. Rangsangan lingkungan dan pengalaman yang beragam
akan membuat anak mampu mengembangkan kemampuan secara maksimal.

4) Perkembangan Dimulai dari Sesuatu yang Simple/nyata ke Arah yang Lebih


Kompleks

Anak-anak menggunakan kognisi dan keterampilan bicaranya untuk memberikan


alasan dan memecahkan masalah. Tahap pertama dari proses berpikir tentang apa
kesamaan 2 objek, sama dengan mendeskripsikan atau mencari hubungan
fungsional di antara kedua obyek tersebut. Bila kemampuan kognisi akan makin
berkembang, mereka akan mampu memahami hubungan yang lebih kompleks dari 2
objek atau benda.

5) Pertumbuhan dan Perkembangan Merupakan Proses Terus Menerus dan


Berkelanjutan.

Seiring dengan perkembangan, anak-anak akan makin menguasai keterampilan-


keterampilan yang sudah mereka pelajari dan menambah keterampilan baru.
Selanjutnya keterampilan baru ini akan menjadi dasar bagi penguasaaan
keterampilan baru yang lain. Pola ini berlaku pada sebagian besar anak. Satu tahap
perkembangan akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya, demikian
selanjutnya.

37
Kegiatan Pembelajaran 2

6) Pertumbuhan dan Perkembangan Dimulai dari Hal Yang Umum ke Hal yang
Khusus.

Dalam perkembangan motorik, bayi akan terlebih dahulu meraih sesuatu dengan
tangannya sebelum mampu melakukannya dengan hanya menggunakan jemari
tangannya, atau hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jarinya. Awal gerak
motorik bayi sangat umum, tidak terarah dan reflektif. Pertumbuhan terjadi dari
gerak otot besar ke gerak otot yang lebih kecil/halus.

7) Kecepatan Pertumbuhan dan Perkembangan Bersifat Individual.

Setiap anak berbeda dan kecepatan pertumbuhannya juga berbeda-beda. Meskipun


pada umumnya pola dan tahapan perkembangan dan pertumbuhannya sama, tetapi
kecepatan mencapai tingkat perkembangan tentunya bisa berbeda-beda. Dengan
memahami kenyataan ini bahwa kecepatan perkembangan bersifat individual, maka
kita harus berhati-hati karena usia tidak dapat dengan begitu saja digunakan
sebagai patokan untuk mendeskripsikan atau menyimpulkan tingkat perkembangan
seorang anak.

Dalam upaya mengefektifkan peran dan fungsi pendidikan jasmani sebagi bagian
integral dari pendidikan keseluruhan, khususnya dalam membantu menumbuh-
kembangkan anak didik secara harmonis, menurut Syarifudin guru pendidikan
jasmani hendaknya memahami prinsip-prinsip pertumbuhan dan perkembangan
sebagai berikut:

Pertama, bahwa pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara terus menerus,


sejak seseorang dalam bentuk janin sampai batas usia tertentu. Sehubungan dengan
hal tersebut, keadaan pertumbuhan dan perkembangan anak yang tampak saat ini
merupakan kelanjutan dari pertumbuhan dan perkembangan sebelumnya. Program
pendidikan jasmani pada masing-masing tingkat pendidikan hendaknya merupakan
satu kesatuan yang berkesinambungan.

Kedua, pada perjalanan usianya anak mengalami tahap-tahap pertumbuhan dan


perkembangan yang berbeda. Tiap tahap perkembangan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Perbedaaan tersebut memiliki implikasi terhadap
pengembangan program pendidikan jasmani. Program yang efektif adalah program

38
PJOK SD KK D

yang memperhatikan dan mempertimbangkan dengan seksama karakteristik


pertumbuhan dan perkembangan anak.

Ketiga, tiap individu memiliki karakteristik pertumbuhan dan perkembangan yang


berbeda-beda. Perbedaan tersebut secara langsung memiliki terhadap penyusunan
program pendidikan jasmani. Program pendidikan jasamani yang efektif adalah
program yang disusun secara individualistik. Artinya bahwa program disusun
dengan memperhatikan kebutuhan individu, namun demikian untuk menyusun
program yang sedemikian sangat sulit. Paling tidak disusun berdasarkan kategori
kemampuan yang disusun atas kelompok siswa, yang memiliki kemampuan rendah,
sedang dan tinggi.

c. Tahap-tahap Perkembangan Gerak

Sebagai seorang guru Pendidikan Jasmani, disamping harus memahami tentang


perkembangan gerak dan prinsip-prinsip pertumbuhan dan perkembangan, Anda
hendaknya lebih mendalami dan memahami tentang tahap-tahap perkembangan
gerak. Perkembangan gerak merujuk pada komponen individual dan lingkungan.
Faktor individual secara spesifik berhubungan dengan keadaan internal secara
khusus oleh tiap anak. Tiap-tiap anak memiliki faktor individual yang berbeda-beda.
Kemudian faktor lingkungan berhubungan dengan keadaan eksternal yang
mempengaruhi perkembangan individu. Keadaan eksternal pun dapat terjadi secara
berbeda-beda.

Beberapa ahli menggambarkan tahap-tahap perkembangan seperti tampak pada


gambar 4 di bawah ini.

39
Kegiatan Pembelajaran 2

Gambar 4 Tahap Perkembangan Motorik

(David L. Gallahue 1998:81)

Terlihat pada gambar 4, Menurut teori motor development (David L. Gallahue)


mengklasifikasikan tahap perkembangan berdasarkan periode usia, fase, dan stage.
Gerakan ditampilkan sebagai jalan masuk semua proses perkembangan motorik
kemudian cara untuk mempelajari proses ini adalah dengan menguji rangkaian
perkembangan kemampuan gerakan di setiap jengkal kehidupan. Menurut Gallahue
berdasarkan konsep perkembangan anak mempunyai 4 fase perkembangan yakni:
1) Reflexive movement phase (tahap gerakan Refleksif), 2) Rudimentary movement
phase (tahap gerakan kasar), 3) Fundamental movement phase (tahap gerakan
dasar), dan 4) Specialized movement phase (tahap gerakan khusus). Dan di dalam
fase-fase tersebut terdapat periode perkembangan berdasarkan usia dan tahap-
tahap perkembangannya.

40
PJOK SD KK D

Bila tahap perkembangan tersebut dihubungkan dengan tingkat pendidikan di


Indonesia, maka dapat digambarkan seperti gambar 5 di bawah ini.

USIA TAHAP PERKEMBANGAN GERAK TINGKAT PENDIDIKAN

2 s.d 3 tahun Tahap pengenalan Gerak Taman bermain


Pra Sekolah (TK)
3 s.d 5 tahun Tahap dasar dasar Kelas I dan II SD
6 s.d 7 tahun Tahap matang

Kelas III s.d V SD


7 s.d 10 tahun Tahap transisi
Kelas VI s.d II SLTP
Gerak
Kelas III SLTP s.d
11 s.d 13 tahun Tahap aplikasi spesialisasi Kelas I SLTA

14 lebih Tahap pemanfaatan


jangka panjang
Gambar 5 Hubungan antara tahap perkembangan gerak dengan tingkat pendidikan

Dari gambar tersebut di atas tampak usia tertentu seorang anak akan mengalami
tahap perkembangan yang berbeda-beda. Perkembangan gerak dasar, secara kritis
berkembang pada usia 2–7 tahun. Namun demikian antara rentang usia 2 s.d 7
tahun terjadi 3 (tiga) tahap perkembangan yang merupakan sub perkembangan
gerak dasar, sebagai berikut; (1) Tahap pengenalan, (2) tahap dasar, dan (3) tahap
kematangan. Tahap-tahap perkembangan tersebut secara langsung memberikan
pengaruh terhadap pengembangan program pembelajaran pendidikan jasmani.

Selanjutnya pada usia 7 s.d 14 tahun terjadi perkembangan gerak spesialisasi. Dalam
rentang usia tersebut terjadi 3 (tiga) sub perkembangan gerak sebagai berikut; (1)
tahap transisi dari gerak dasar ke gerak spesialisasi, (2) tahap aplikasi gerak pada
bentuk-bentuk keterampilan yang spesialisasi dan menuntut kualitas koordinasi
yang lebih baik, dan (3) tahap pemanfaatan pada berbagai kegiatan yang
membutuhkan keterampilan gerak dengan kualitas koordinasi yang baik.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani


diharapkan dapat mengarahkan anak didik ke arah perkembangan gerak sesuai
dengan tahap perkembangan yang sedang dialami oleh anak. Dengan harapan, pada

41
Kegiatan Pembelajaran 2

akhir perkembangan gerak anak dapat memiliki seperangkat keterampilan yang


dapat membekali mereka memasuki dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

2. Karakteristik Gerak Anak Sesuai dengan Tahap Perkembangannya.

Pemahaman terhadap tahap dan prinsip-prinsip perkembangan sangat membantu


Anda sebagai seorang guru Pendidikan Jasmani. Terkait dengan tahap
perkembangan menurut Gallahue, karakteristik gerak anak dapat diidentifikasi
sebagai berikut:

a. Tahap Gerakan Refleksif

Gerakan yang pertama kali dilakukan oleh janin bersifat refleksif. Refleks adalah
gerakan yang bersifat tidak sengaja yang membentuk dasar tahap perkembangan
motorik. Gerak refleksif pada janin dan bayi yang baru lahir dianggap sebagai fase
pertama dari perkembangan motorik. Perilaku refleksi dikendalikan
subkortikal.Gerak ini muncul lebih dahulu dan bekerja bersama-sama dengan
perkembangan gerak awal (Abdul Kadir Ateng, 1992:128).

b. Tahap Gerakan Kasar

Tahap Hambatan Refleks (tahap hambatan refleks pada tahap pergerakan dasar
mungkin dianggap sebagai permulaan kelahiran) dan tahap Pra-awas (setelah
berumur sekitar 1 tahun, anak-anak mulai melakukan ketelitian dan pengawasan
terhadap gerakan mereka).

c. Tahap Gerakan Dasar

Kemampuan gerakan dasar pada anak-anak merupakan hasil pertumbuhan tahap


perkembangan dasar pada bayi. Tahap perkembangan motorik tersebut adalah;
tahap awal, (menyajikan tujuan pertama anak-anak ketika berusaha untuk
menampilkan kemampuan dasar), tahap dasar, (meliputi kontrol yang lebih besar
dan koordinasi ritme gerakan dasar yang lebih baik), tahap dewasa/ matang),
(karakteristk gerakan efisien, terkoordinasi dan terkontrol).

d. Tahapan Gerakan Khusus

42
PJOK SD KK D

Pada tahap ini sudah terbentuk dasar keterampilan stabilitas, lokomotor dan
manipulasi yang sudah di kombinasi dan kolaborasi dengan beberapa jenis
keterampilan. Kemampuan gerakan khusus adalah perkembangan dari fase gerakan
dasar. Selama fase ini, gerakan menjadi alat yang diterapkan pada berbagai kegiatan
gerakan yang komplek untuk hidup sehari-hari, seperti rekreasi dan kegiatan
olahraga. Ini adalah masa-ketika stabilitas lokomotor mendasar dan keterampilan
manipulatif secara progresif yang disempurnakan, digabungkan dan diuraikan
untuk digunakan dalam situasi yang semakin menuntut. Tingkat keterampilan pada
gerakan khusus tergantung pada berbagai tugas individu dan faktor lingkungan
seperti: waktu reaksi, kecepatan gerakan, tipe tubuh, tinggi badan, kebiasaan dan
tekanan dari teman sebaya. Fase gerakan khusus memiliki tiga tahapan yaitu:

1) Tahap Transisi

Di sekitar tahun ketujuh atau kedelapan mereka, anak-anak umumnya memasuki


tahap keterampilan gerakan transisi, selama masa transisi, individu mulai untuk
menggabungkan dan menerapkan keterampilan-keterampilan gerakan dasar untuk
kinerja keterampilan khusus dalam olahraga dan kegiatan rekreasi, berjalan diatas
jembatan tali, lompat tali dan bermain sepak bola adalah contoh keterampilan
transisi umum.

2) Tahap Aplikasi

Dari sekitar usia 11 sampai 13 tahun, perubahan yang menarik terjadi dalam
pengembangan menjadi keterampilan individu. Selama tahap sebelumnya,
kemampuan anak terbatas pada kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan
pengalaman dikombinasikan dengan keinginan alami untuk menjadi aktif. Pada
tahap aplikasi, peningkatan kecanggihan kognitif memperluas basis pengalaman
yang memungkinkan individu untuk belajar banyak dan membuat keputusan
partisipasi berdasarkan berbagai tugas indikator tersendiri dan faktor lingkungan.

3) Tahap Pemanfaatan Seumur Hidup

Tahap pemanfaatan seumur hidup dari fase perkembangan motor khusus dimulai
sekitar 14 tahun dan berlanjut sampai dewasa. Tahap pemanfaatan seumur hidup
merupakan puncak dari proses perkembangan motorik dan ditandai dengan

43
Kegiatan Pembelajaran 2

penggunaan perbendaharaan gerakan yang diperoleh seumur hidup. Faktor-faktor


seperti waktu yang tersedia, uang, peralatan, fasilitas, keterbatasan fisik dan mental
mempengaruhi tahap ini. Antara lain, tingkat partisipasi seseorang akan tergantung
pada bakat, kesempatan, kondisi fisik, dan motivasi pribadi.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Peserta

a. Menyimak penjelasan tujuan dan skenario pembelajaran dari fasilitator.


b. Menyalin berkas (file) lembar kerja/work sheet (LK) tentang tahap-tahap
perkembangan gerak yang disediakan oleh Fasilitator/atau yang tersedia
pada modul ini!
c. Mengerjakan LK sesuai dengan langkah kerja yang disarankan. Pada pola
In-On-In, Saudara dapat mengerjakan LK secara mandiri atau bersama-
sama rekan seprofesi di kelompok kerja guru saat On.
d. Berikanlah saran kepada peserta lain yang memberikan pemaparan (pada
pembelajaran tatap muka penuh dan In-2)
e. Saudara akan dinilai oleh Fasilitator selama proses dan di akhir
pembelajaran (pada pembelajaran tatap muka penuh dan in-1). Jika
Saudara mengikuti diklat model tatap muka in-on-in, hasil pekerjaan
Saudara akan dinilai pada saat pemaparan pada In-2.
f. Saudara dipersilahkan menyimak penguatan yang disampaikan oleh
Fasilitator (pada pembelajaran tatap muka penuh dan In-2).

2. Lembar Kerja

Lembar Kerja 05

Berikut adalah lembar kerja 05 (LK-05) yang harus Saudara selesaikan pada
pembelajaran lanjutan jika pelatihan dilakukan dengan model tatap muka penuh
atau On jika pelatihan dilakukan dengan pola In–On–In. Saudara diminta untuk
bekerja secara perorangan, sehingga tumbuh nilai kemandirian, integritas, serta
bertanggung jawab atas pekerjaaan yang harus diselesaikan.

44
PJOK SD KK D

LK-05
Tahap-tahap Perkembangan Gerak
1. Cermati dan telaahlah kegiatan pembelajaran tentang Perkembangan Gerak
2. Bekerjalah secara perorangan
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
4. Selamat bekerja

No. Pertanyaan Jawaban

1 Tahap-tahap perkembangan gerak merujuk


pada komponen individual dan lingkungan.
Jelaskan tahap perkembangan gerak
berdasarkan usia, fase, dan stage menurut
Gallahue!

2 Terkait pemahaman Saudara terhadap tahap


dan prinsip-prinsip perkembangan gerak,
jelaskan dan berikan contoh tentang
karakteristik gerak anak sesuai dengan tahap
perkembangannya!

3 Berdasarkan penjelasan Saudara di atas,


buatlah mind map tahap-tahap perkembangan
gerak anak!

5. Cocokkanlah hasil kerja Saudara dengan dokumen yang tersedia, dan lakukan perbaikan
jika terjadi ketidaksesuaian!

Refleksi:
Tuliskanlah apa yang Saudara rasakan terhadap nilai-nilai kemandirian, tanggung jawab,
kerjasama dan integritas!

1. Mandiri
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
2. Tanggung jawab .................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
3. Kerjasama.............................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................
4. Integritas ...............................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................

45
Kegiatan Pembelajaran 2

E. Latihan/ Kasus/ Tugas

Untuk menyelesaikan soal-soal berikut, berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C,
atau D yang merupakan jawaban yang paling benar
1. Di dalam Tahap perkembangan motorik, yang dimaksud dengan gerakan belum
sempurna disebut …
A. Reflexive movement phase
B. Rudimentary movement phase
C. Fundamental movement phase
D. Specialized movement phase

2. Istilah Rudimentary movement phase dalam konsep perkembangan anak adalah


tahap...
A. Tahap gerak kasar
B. Tahap gerak refleks
C. Tahap gerak dasar
D. Tahap gerak khusus

3. Pada perkembangan anak usia SD dan awal SMP akan mengalami fase gerak
spesialisasi. Dalam rentang usia tersebut terjadi 3 (tiga) sub perkembangan
gerak, yaitu….
A. Tahap transisi, tahap aplikasi, dan tahap pemanfaatan jangka panjang
B. Tahap awal, tahap dasar, dan tahap pematangan
C. Tahap pembiasaan refleks, dan tahap pra control
D. Tahap pembentukan informasi, dan tahap penerimaan informasi

4. Antara rentang usia 2 s.d 7 tahun terjadi 3 (tiga) tahap perkembangan yang
merupakan sub perkembangan gerak dasar, sebagai berikut...
A. Tahap awal, tahap menengah dan tahap akhir
B. Tahap dasar, tahap pembinaan dan tahap prestasi
C. Tahap pengenalan, tahap dasar, dan tahap kematangan.
D. Tahap adaptasi, tahap aplikasi dan tahap evaluasi

46
PJOK SD KK D

5. Pertumbuhan dan perkembangan manusia terjadi secara terus menerus, sejak


seseorang dalam bentuk janin sampai batas tertentu. Urutan fase
perkembangan gerak tersebut adalah….
A. Fase pergerakan spesialisasi, fase pergerakan dasar, fase pergerakan
refleksif dan fase pergerakan kasar
B. Fase pergerakan kasar, fase pergerakan refleksif, fase pergerakan dasar,
fase pergerakan specialisasi
C. Fase pergerakan refleksif, fase pergerakan kasar, fase pergerakan dasar,
fase pergerakan spesialisasi
D. Fase pergerakan refleksif, fase pergerakan dasar, fase pergerakan kasar,
fase pergerakan specialisasi

F. Rangkuman

Sebagai mahluk hidup, manusia terus mengalami perubahan sepanjang hidupnya.


Mulai berada di dalam kandungan, lahir kemudian menjadi dewasa dan terus terjadi
perubahan dalam aspek-aspek fisik, gerak, fikir, emosi dan sosial. Pola perubahan
mula-mula bersifat meningkat, kemudian menurun. Peningkatan terjadi dalam
proses pertumbuhan, perkembangan dan kematangan serta penurunan terjadi
dalam proses penuaan.

Studi tentang perkembangan gerak mencakup deskripsi dan penjelasan mengenai


perilaku gerak manusia sepanjang hidup. Perkembangan hidup manusia secara
umum terjadi dalam 5 fase perkembangan, yaitu fase-fase sebelum lahir, bayi, anak-
anak, adolesensi, dan dewasa. Setiap fase perkembangan terjadi dalam batasan usia
tertentu. Pembatasan setiap fase didasarkan pada kecenderungan karakeristik
perkembangan yang terjadi pada kurun waktu tertentu dalam usianya.

Gallahue mengklasifikasikan tahap perkembangan berdasarkan periode usia, fase,


dan stage. Menurut Gallahue berdasarkan konsep perkembangan anak mempunyai 4
fase perkembangan yakni: 1) Reflexive movement phase (tahap gerakan Refleksif), 2)

47
Kegiatan Pembelajaran 2

Rudimentary movement phase (tahap gerakan kasar), 3) Fundamental movement


phase (tahap gerakan dasar), dan 4) Specialized movement phase (tahap gerakan
khusus). Dan di dalam fase-fase tersebut terdapat periode perkembangan
berdasarkan usia dan tahap-tahap perkembangannya.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara menjawab semua pertanyaan di atas, cocokkan hasil jawaban


Saudara dengan kunci jawaban tes yang ada di belakang modul ini dan hitunglah
jawaban Saudara dengan benar. Kemudian gunakan formula matematis di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara dalam materi kegiatan pembelajaran
di atas.

Jumlah jawaban benar


Rumus : Tingkat Penguasaan = X 100%
Jumlah Soal

Kriteria tingkat penguasaan yang dicapai:


90 % - 100 % Baik sekali
80 % - 89 % Baik
70 % - 79 % Cukup
60 % - 69 % Kurang
60 ke bawah Kurang sekali

Bila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Saudara dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar berikutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat
penguasaan Saudara masih di bawah 80 %, Saudara harus mengulangi Kegiatan
Belajar ini terutama bagian yang belum Saudara kuasai. Jangan hanya bersandar
pada kunci jawaban saja.

48
PJOK SD KK D

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
PEMBELAJARAN AKTIVITAS PENGEMBANGAN POLA
GERAK DASAR

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, Saudara
dapat memahami pembelajaran aktivitas pengembangan pola gerak dasar di
Sekolah Dasar (SD) serta menerapkan nilai-nilai kemandirian, kerjasama, dan
integritas.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi kompetensi dasar dan indikator aktivitas pengembangan pola


gerak dasar di SD.
2. Mengidentifikasimateri jenis dan bentuk pola gerak dasar.
3. Mengidentifikasi materi karakteristik pola gerak dasar sesuai usia.
4. Mengidentifikasi materi pengembangan pola gerak dasar dengan berbagai
permainan.
5. Menilai pembelajaran aktivitas pengembangan pola gerak dasar .
6. Memiliki kecakapan dalam memahami konsep aspek-aspek pembelajaran PJOK.
7. Menunjukan nilai-nilai kemandirian.
8. Menunjukan nilai-nilai kerjasama.
9. Menunjukan nilai-nilai integritas.

C. Uraian Materi

1. Kompetensi Dasar dan Indikator Aktivitas Pengembangan Pola


Gerak Dasar di Sekolah Dasar

Penjabaran lengkap mengenai kompetensi dasar per jenjang kelas dan per mata
pelajaran dapat dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

49
Kegiatan Pembelajaran 3

Pada Kurikulum 2013. Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah


Ibtidaiyah (SD/MI) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu,
kecuali untuk mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk kelas I sampai
dengan kelas VI. Pengelolaan pembelajaran PJOK dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan mengajar guru di sekolah.

Tabel 4 Kompetensi Dasar Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar


Sekolah Dasar Kelas I – VI

Kelas Kompetensi Dasar Indikator

I 3.4 Memahami • Menjelaskan bagaimana menjaga sikap


menjaga sikap berdiri dalam rangka pembentukan tubuh
tubuh (duduk, • Menjelaskan bagaimana menjaga sikap jalan
membaca, dalam rangka pembentukan tubuh
berdiri, jalan), • .....dst (dapat dikembangkan sesuai dengan
dan bergerak materi yang Saudara ajarkan)
secara lentur
serta seimbang
dalam rangka
pembentukan
tubuh melalui
permainan
sederhana dan
atau tradisional
4.4 Mempraktikkan • Mempraktikan prosedur sikap berdiri
sikap tubuh • Mempraktikan prosedur sikap jalan
(duduk, • ....dst (saat dikembangkan sesuai denan
membaca, materi yang Saudara ajarkan)
berdiri, jalan),
dan bergerak
secara lentur
serta seimbang
dalam rangka
pembentukan
tubuh melalui
permainan
sederhana dan
atau tradisional
II 3.4 Memahami • Menjelaskan bagaimana gerak keseimbangan
bergerak secara dalam permainan
seimbang, lentur, • Menjelaskan gerak kelenturan dalam
dan kuat dalam permainan
rangka • .....dst (dapat dikembangkan sesuai dengan
pengembangan materi yang Saudara ajarkan)
kebugaran
jasmani melalui

50
PJOK SD KK D

Kelas Kompetensi Dasar Indikator

permainan
sederhana dan
atau tradisional
4.4 Mempraktikan • Mempraktikan prosedur keseimbangan
prosedur • Mempraktikan prosedur kelenturan
bergerak secara • ....dst (saat dikembangkan sesuai denan
seimbang, lentur, materi yang Saudara ajarkan)
dan kuat dalam
rangka
pengembangan
kebugaran
jasmani melalui
permainan
sederhana dan
atau tradisional
III 3.4 Memahami • Menjelaskan bagaimana gerak keseimbangan
bergerak secara dalam permainan
seimbang, lentur, • Menjelaskan gerak kelenturan dalam
lincah dan permainan
berdaya tahan • .....dst (dapat dikembangkan sesuai dengan
dalam rangka materi yang Saudara ajarkan)
pengembangan
kebugaran
jasmani melalui
permainan
sederhana dan
atau tradisional
4.4 Mempraktikan • Mempraktikan prosedur keseimbangan
bergerak secara • Mempraktikan prosedur kelenturan
seimbang, lentur, • ....dst (dapat dikembangkan sesuai denan
lincah, dan materi yang Saudara ajarkan)
berdaya tahan
dalam rangka
pengembangan
kebugaran
jasmani melalui
permainan
sederhana dan
atau tradisional
IV 3.5 Memahami • Menjelaskan bentuk aktivitas kebugaran
berbagai bentuk jasmani melalui latihan kecepatan
aktivitas • Menjelaskan bentuk aktivitas kebugaran
kebugaran jasmani melalui latihan kekuatan
jasmani melalui • Menjelaskan bentuk aktivitas kebugaran
berbagai latihan; jasmani melalui latihan daya tahan
daya tahan, • .......dst (dapat dikembangkan sesuai dengan
kekuatan, materi yang Saudara ajarkan)
kecepatan, dan
kelincahan
untuk mencapai
berat badan ideal

51
Kegiatan Pembelajaran 3

Kelas Kompetensi Dasar Indikator

4.5 Mempraktikkan • Mempraktikan prosedur aktivitas kebugaran


berbagai jasmani melalui latihan kecepatan
aktivitas • Mempraktikan prosedur aktivitas kebugaran
kebugaran jasmani melalui latihan kekuatan
jasmani melalui • Mempraktikan prosedur aktivitas kebugaran
berbagai bentuk jasmani melalui latihan daya tahan
latihan; daya • .......dst (dapat dikembangkan sesuai dengan
tahan, kekuatan, materi yang Saudara ajarkan)
kecepatan, dan
kelincahan
untuk mencapai
berat badan ideal
V 3.5 Memahami • Menjelaskan aktivitas latihan daya tahan
jantung (cardio respiratory) untuk
aktivitas latihan
pengembangan kebugaran jasmani.
daya tahan • ......dst (dapat dikembangkan sesuai dengan
jantung (cardio materi yang Saudara ajarkan)

respiratory)
untuk
pengembangan
kebugaran
jasmani.

4.5 Mempraktikkan • Mempraktikan prosedur latihan daya tahan


aktivitas latihan jantung (cardiorespiratory) untuk
daya tahan pengembangan kebugaran jasmani.
jantung • ....dst (dapat dikembangkan sesuai dengan
(cardiorespirato materi yang Saudara ajarkan)
ry) untuk
pengembangan
kebugaran
jasmani.
VI 3.5 Memahami • Menjelaskan latihan kekuatan otot lengan
latihan • Menjelaskan pengukuran tingkat kebugaran
kebugaran jasmani
jasmani dan • ...............................................................................................
pengukuran .....................
tingkat • ......dst (dapat dikembangkan sesuai dengan
kebugaran materi yang Saudara ajarkan)
jasmani pribadi
secara
sederhana
(contoh:
menghitung
denyut nadi,
menghitung
kemampuan
melakukan

52
PJOK SD KK D

Kelas Kompetensi Dasar Indikator

push up,
menghitung
kelenturan
tungkai)
4.5 Mempraktikkan • Mempraktikan prosedur latihan kebugaran
latihan kebugaran jasmani
jasmani dan • Mempraktikan prosedur pengukuran tingkat
pengukuran kebugaran jasmani pribadi secara sederhana
tingkat kebugaran • .....dst (dapat dikembangkan sesuai dengan
jaasmani pribadi materi yang Saudara ajarkan)
secara sederhana
(contoh:
menghitung
denyut nadi,
menghitung
kemampuan
melakukan push
up, menghitung
kelenturan
tungkai).

2. Jenis Dan Bentuk Pola Gerak Dasar

a. Pola Gerak Dasar


1) Keterampilan Lokomotor (Locomotor skills)

Keterampilan lokomotor didefinisikan sebagai keterampilan berpindahnya individu


dari satu empat ke tempat yang lain. Sebagian besar keterampilan lokomotor
berkembang dari hasil dari tingkat kematangan tertentu, namun latihan dan
pengalaman juga penting untuk mencapai kecakapan yang matang.

2) Keterampilan Nonlokomotor (Non Locomotor skills)

Keterampilan nonlokomotor disebut juga keterampilan stabilitas (stability skill),


didefinisikan sebagai gerakan-gerakan yang dilakukan dengan gerakan yang
memerlukan dasar-dasar penyangga yang minimal atau tidak memerlukan
penyangga sama sekali atau gerak tidak berpindah tempat, misalnya gerakan
berbelok-belok, menekuk, mengayun, bergoyang. Kemampuan melaksanakan
keterampilan ini paralel dengan penguasaan keterampilan lokomotor.

53
Kegiatan Pembelajaran 3

3) Keterampilan Manipulaif (Manipulative skills)

Keterampilan manipulatif didefinisikan sebagai keterampilan yang melibatkan


pengendalian atau kontrol terhadap objek tertentu, terutama dengan menggunakan
tangan atau kaki. Ada dua klasifikasi keterampilan manipulatif, yaitu (1)
keterampilan reseptif (receptive skil); dan (2) keterampilan propulsif (propulsive
skill). Keterampilan reseptif melibatkan gerakan menerima objek, misalnya
menangkap, menjerat, sedangkan keterampilan propulsif bercirikan dengan suatu
kegiatan yang membutuhkan gaya atau tenaga pada objek tertentu, misalnya
melempar, memukul, menendang.

b. Klasifikasi Keterampilan Gerak

Pengklasifikasian keterampilan gerak dapat dibuat berdasarkan beberapa sudut


pandang, berikut ini disajikan beberapa klasifikasi keterampilan gerak:

1) Berdasarkan kecermatan gerak


2) Perbedaan titik awal dan titik akhir
3) Stabilitas lingkungan

Uraian mengenai tiap klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerakan

Ketererampilan gerak dapat dikaji berdasarkan kecermatan pelaksanaannya.


Kecermatan pelaksanaan gerakan dapat ditentukan antara lain oleh jenis otot-otot
yang terlibat. Ada gerakan yang melibatkan otot-otot besar dan jenis otot-otot halus.

Berdasarkan kecermatan gerakan atau jenis totot-otot yang terlibat, keterampilan


gerak dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:

(a) Keterampilan gerak agal (gross motor skills)


(b) Keterampilan gerak halus (fine motor skills)

Keterampilan gerak agal adalah gerakan yang dalam pelaksanaannya melibatkan


otot-otot besar sebagai basis utama gerakan, contohnya antara lain keterampilan
gerak loncat tinggi dan lempar lembing.

54
PJOK SD KK D

Keterampilan gerak halus adalah gerakan yang dalam pelaksanaannya melibatkan


otot-otot halus sebagai basis utama gerakan. contohnya antara lain adalah
keterampilan gerak menarik pelatuk senapan dan pelepasan busur dalam
memanah.

Pada keterampilan gerak agal diperlukan keterlibatan bagian-bagian tubuh secara


keseluruhan, sedang pada keterampilan gerak halus hanya melibatkan sebagian
dari anggota badan yang digerakan oleh otot-otot halus.

2) Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan titik akhir

Apabila diperlukan, gerakan keterampilan ada yang dengan mudah dapat diketahui
bagian awal dan bagian akhir dari gerakannya, tetapi ada juga yang susah diketahui.
Dengan karakteristik seperti itu, keterampilan gerak dapat dibedakan menjadi 3
kategori, yaitu:

(a) Keterampilan gerak diskret (discrete motor skill)


(b) Keterampilan gerak serial (serial motor skill)
(c) Keterampilan gerak kontinyu (continuous motor skill)

Keterampilan gerak diskret adalah keterampilan gerak di mana dalam


pelaksanaannya dapat dibedakan secara jelas titik awal dan titik akhir dari gerakan.
Contohnya adalah gerakan berguling kedepan satu kali. titik awal gerakan adalah
pada saat pelaku berjongkok dan meletakan kedua telapak tangan dan tengkuknya
ke matras, sedangkan titik akhirnya adalah pada saat pelaku sudah dalam keadaan
jongkok kembali.

Keterampilan gerak serial adalah keterampilan gerak diskret yang dilakukan


beberapa kali secara berlanjut. Contohnya gerakan berguling ke depan beberapa
kali.

Keterampilan gerak kontinyu adalah keterampilan gerak yang tidak dapat dengan
mudah ditandai titik awal dan akhir dari gerakannya. Contohnya adalah
keterampilann gerak bermain tenis atau permainan olahraga lainnya. Di sini titik
awal dan akhir tidak mudah untuk diketahui karena merupakan rangkaian dari
bermacan-macam rangkaian gerakan.

55
Kegiatan Pembelajaran 3

Pada keterampilan gerak kontinyu, untuk melaksanakannya lebih dipengaruhi oleh


kemampuan pelaku dan stimulus eksternal. dibandingkan dengan pengaruh bentuk
gerakannya sendiri. Misalnya pada saat menggiring bola, yang menentukan adalah
keadaan bola dan maunya si pelaku untuk menggiringnya, sedang bentuk
gerakkannya sendiri dapat berubah-ubah atau tidak berpaku pada bentuk gerakan
tertentu yang baku.

3) Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan

Di dalam melakukan suatu gerakan keterampilan, ada kalanya pelaku menghadapi


kondisi lingkungan yang tidak berubah-ubah ada kalanya berubah-ubah.
Berdasarkan keadaan kondisi lingkungan seperti itu, gerakan keterampilan dapat
dikategorikan menjadi 2 yaitu:

(a) Ketrampilan tertutup (clossed skill)


(b) Ketrampilan Terbuka (open skill)

Ketrampilan tertutup adalah keterampilan gerak dimana pelaksanaannya terjadi


pada kondisi lingkungan yang tidak berubah, dan stimulus gerakannya timbul dari
dalam diri si pelaku sendiri. Contohnya adalah dalam melakukan gerakan
mengguling pada senam lantai, dalam gerakan ini pelaku memulainya setelah siap
untuk melakukannya, dan bergerak berdasarkan apa yang direncanakannya,

Keterampilan terbuka adalah keterampilan gerak dimana dalam pelaksanaannya


terjadai pada konsisi lingkungan yang berubah- ubah, dan pelaku bergerak
menyesuaikan dengan stimulus yang timbul dari lingkungannya. Perubahan kondisi
lingkungan dapat bersifat temporal dan bisa bersifat spesial. Contohnya adalah
dalam melakukan gerakan memukul bola yang dilambungkan. Dalam gerakan ini
pelaku memukul bola dengan menyesuaikan dengan kondisi bolanya agar
pukulanya mengena. Pelaku dipaksa untuk mengamati kecepatan, arah, dan jarak
bola; kemudian menyesuaikan pukulanya.

3. Karakteristik Pola Gerak Dasar Sesuai Usia

a. Konsep Belajar Gerak (Motor Learning) Anak

Perkembangan Perbaikan/Penghalusan Gerak Dasar

56
PJOK SD KK D

Tahap perkembangan fisik pada masa remaja adalah pengembangan


perbaikan/penghalusan gerak dasar. Harrow (1972:52) mengemukakan bahwa
gerak dasar merupakan pola gerak yang inheren yang membentuk dasar-dasar
untuk keterampilan gerak yang kompleks, yang meliputi (1) gerak lokomotor; (2)
gerak non lokomotor; dan (3) gerak manipulatif.

Pate, Mc Clenaghan, dan Rotella (1979: 185), mengemukakan bahwa urutan


rangkaian perkembangan motorik dapat digunakan model tahap-tahap.
Perkembangan motorik dapat dibagi menjadi dua periode utama, yaitu: (1) tahap
pra keterampilan; dan (2) tahap keterampilan.

Gambar 6 Tahap-tahap Pencapaian Perilaku Motorik.

Kaitannya dengan anak SD, maka perkembangan motorik usia anak-anak pada pola
gerak dasar dalam “tahap keterampilan”. Tahap ini terdiri dari urutan
perkembangan motorik, yaitu:

1) Gerak refleks dan integrasi sensori, yang berkembang pada masa bayi; dan
2) Perkembangan gerak dasar, yang berkembang pada masa kanak-kanak
3) Menuju kesempurnaan gerak melalui perbaikan/penghalusan gerak dasar
(kelanjutan dari teori: Pae, Rotella, dan McClenaghan, 1979: 185).

Permulaan dari pola gaya berjalan yang meningkat menandai permulaan


perkembangan pola gerak dasar. Pola lari, melompat, melempar, menangkap dan
memukul diperbaiki dari gerakan awal yang tidak teratur ke dalam pola yang

57
Kegiatan Pembelajaran 3

teratur dan keterampilan tinggi. Pada masa kanak-kanak awal melewati beberapa
tingkatan yang jelas dapat diamati dalam memperoleh kematangan dan pola gerak
yang efisien.

Perkembangan gerak selama dua tingkatan pertama (gerak refleks dan integrasi
sensori) sangat tergantung pada proses kematangan. Kemajuan yang terjadi
disebabkan sebagai akibat bertambahnya usia dan tidak terlalu tergantung dari
pengalaman anak. Tingkatan pola gerak dasar menandai peralihan yang cepat dari
perkembangan yang berdasarkan kematangan menuju suatu proses yang sangat
tergantung pada pembelajaran.

Pengalaman gerak selama masa kanak-kanak awal tampaknya sangat


mempengaruhi kualitas perkembangan. Pada masa ini anak dapat diberi kegiatan
yang sangat bervariasi. Variasi pengalaman yang luas membantu anak dalam
mengembangkan dasar yang kuat untuk memperbaiki keterampilan olahraga yang
akan datang. Spesialisasi dini selama periode ini seringkali mengakibatkan
perkembangan kemampuan khusus hanya menyangkut kegiatan itu saja dan
mengalahkan semua keterampilan yang lain. Pendekatan ini mempunyai pengaruh
negatif pada pengembangan pelaku yang serba bisa (Pate, Rotella, dan McClenaghan,
1979: 204).

4. Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar dengan Berbagai


Permainan

Untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan gerak siswa SD, menurut


Wall dan Murray (1994) dapat dilakukan latihan melalui aktivitas : (1) menari
(dance), (2) permainan (game), dan (3) senam (gymnastic). Permainan berperan
sebagai kendaraan pertama untuk memperlajari diri sendiri dan dunia sekitarnya.
Melalui permainan, individual atau kelompok, aktif atau diam, anak-anak
mengembangkan pemahaman dasar dari dunia tempat mereka hidup. Ateng (1992)
menyatakan bahwa penyajian pembelajaran olahraga di SD sebaiknya dilaksanakan
melalui bentuk permainan karena bermain merupakan dunianya anak-anak. Dimana
menurut Monks dkk. (1989) menyatakan bahwa usia SD adalah usia masa kanak-
kanak.

58
PJOK SD KK D

Dalam menentukan materi aktivitas pengembangan pola gerak dasar dengan


berbagai permainan, pendekatan yang digunakan adalah “Metode Guru Merancang
dan Memprogram Sendiri”. Metode ini dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa salah
satu fungsi guru adalah sebagai perancang (designer), pembuat program
(programmer), dan pengembang (developer) program pembelajaran. Kaitannya
dengan pengembangan kebugaran jasmani, guru harus mampu mendesain model
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Guru
diharapkan mampu merencanakan program pembelajaran yang disesuaikan dengan
kondisi anak, tempat, maupun kondisi lain yang dapat mempengaruhi pembelajaran.
Fungsi guru tersebut masih dirasakan sangat lemah, karena guru cenderung
berfungsi sebagai pekerja (worker), bukan sebagai pembuat program pembelajaran.
Berikut beberapa bentuk latihan kebugaran jasmani:

a. Latihan Kekuatan otot lengan

Bentuk latihan kekuatan otot lengan secara sederhana melalui permainan antara
lain sebagai berikut :

1) Nama Permainan: Siapa Cepat Berdiri

Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

a) Jumlah pemain: tidak terbatas


b) Alat yang di gunakan: Tanpa alat
c) Tempat : di dalam atau di luar ruangan

2) Aturan Permainan
o Semua siswa dibariskan di sisi panjang lapangan
o Tidak boleh ada yang bergerak sebelum ada aba-aba dari guru, siswa yang
bergerak duluan sebelum ada aba-aba dianggap gugur.
o Siswa yang berdiri paling duluan merupakan pemenang dalam permainan
ini.
o Siswa yang pertama berdiri diberi kepercayaan untuk mengawasi dan
menentukan pemenang dalam permainan selanjutnya, sampai ditemukan
siswa yang paling akhir berdiri.

59
Kegiatan Pembelajaran 3

3) Cara Bermain
a) Semua siswa bersiap-siap di pinggir lapangan dengan posisi siap
merangkak.
b) Setelah ada aba-aba dari guru semua siswa merangkak dari sisi yang satu
menuju sisi yang lainnya.
c) Di tengah-tengah perjalanan bila mendengar tanda yang dibunyikan oleh
guru, maka siswa harus segera berdiri.
d) Siswa yang berdiri lebih dulu dinyatakan sebagai pemenang dalam
permainan ini.
e) Permainan terus diulang-ulang sesuai kebutuhan.
f) Siswa yang kalah menerima hukuman sesuai kesepakatan.

b. Latihan Kecepatan

Hampir semua cabang olahraga memerlukan kecepatan, untuk melatih kecepatan


dapat dilakukan melalui permainan sebagai berikut:

1) Nama Permainan: Membuat Kelompok

Cara melakukannya sebagai berikut:

a) Jumlah pemain: Tidak terbatas


b) Alat yang digunakan: Tanpa alat
c) Tujuan permainan: Untuk melatih reaksi dan sosialisasi
d) Tempat: Halaman sekolah atau ruangan olahraga
e) Susunan kelas: Siswa membuat sebuah lingkaran

2) Aturan Permainan:
o Semua siswa harus terlibat dalam permainan ini
o Posisi guru boleh ditengah-tengah atau di luar lingkaran
o Siswa tidak boleh bergerak sebelum ada aba-aba dari guru baik
tepukan atau bunyi pluit
o Siswa yang tidak mendapatkan kelompok mendapat hukuman
berdasarkan kesepakatan semua siswa dan guru

60
PJOK SD KK D

3) Cara bermain
a) Guru menjelaskan pada siswa didik bahwa mereka akan mengambil
bagian dalam suatu permainan yang menuntut mereka untuk berfikir
dan bertindak cepat.
b) Guru memulai permainan dengan menjelaskan bahwa jika ia
meneriakkan angka tertentu, seketika itu pula para siswa harus
secepat mungkin membuat kelompok sesuai dengan angka yang
disebutkan oleh guru.
c) Seluruh siswa berada dalam ruangan atau lapangan dan berpencar di
sepanjang pinggir lapangan sambil berjalan atau berlari-lari kecil,
sambil mendengarkan aba-aba yang akan diberikan oleh guru. Aba-aba
ini berupa angka yang harus diteriakkan oleh guru dengan keras dan
lantang agar semua siswa dapat mendengar aba-aba yang diberikan.
d) Angka harus disebutkan dengan cepat, dan para siswa harus bergerak
dengan cepat untuk membentuk kelompoknya sesuai dengan angka
yang disebutkan oleh guru.
e) Siswa yang tidak mendapatkan kelompok akan menerima hukuman
sesuai kespakatan.

c. Latihan Kecepatan Reaksi

Latihan kecepatan reaksi dapat dilakukan dengan metode pertandingan, untuk


mencapai waktu yang secepat-cepatnya dalam mereaksi suatu rangsangan. Bentuk-
bentuk latihan tersebut antara lain :

1) Dengan permainan “Hitam Hijau”, aba-aba mula-mula lambat, makin lama makin
cepat.
2) Mereaksi aba-aba/kode-kode lebih dari dua macam dan harus dikerjakan
secepat-cepatnya.
3) Latihan dengan lemparan bola sebanyak mungkin dalam waktu tertentu.
4) Bertanding lari sebenarnya, dengan aba-aba start pistol atau peluit.

d. Latihan Kelincahan, koordinasi, dan reaksi


1) Nama Permainan: Ular Makan Ekornya

61
Kegiatan Pembelajaran 3

Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

a) Jumlah pemain: tidak terbatas


b) Alat yang di gunakan: tanpa alat
c) Tempat: di bangsal senam, atau di halaman, atau di lapangan

2) Aturan Permainan
o Siswa dibagi dalam 4 kelompok dengan formasi berbanjar
o Setiap kelompok dibagi dalam 3 peran yang berbeda, yaitu: siswa yang
berada paling depan bertindak sebagai kepala ular, bagian tengah anggota
kelompok bertugas sebagai badan ular, dan paling belakang dari kelompok
bertindak sebagai ekor ular.
o Siswa dibarisan kedua sampai belakang harus memegang perut temannya.
o Kelompok yang terlepas pegangannya dinyatakan kalah.
o Pemenang ditentukan oleh kelompok yang pertama menyentuh ekor ular.
o Kelompok yang melakukan kecurangan dinyatakan kalah dan diberi
hukuman sesuai kesepakatan.

3) Cara Bermain
a) Semua siswa bersiap-siap berbanjar ke belakang sesuai dengan kelompok
yang sudah ditentukan.
b) Setelah ada aba-aba dari guru semua kelompok bergerak untuk memulai
permainan. Kepala ular berusaha menyentuh ekor ular, sementara ekor
ular harus sebisa mungkin menghindar dari kepala ular.
c) Badan ular meliuk-liuk mengikuti gerakan kepal ular atau ekor ular.
d) Ekor ular yang tertangkap oleh kepala ular dinyatakan kalah.
e) Kelompok yang paling pertama ekor ularnya dimakan oleh kepala ular
maka kelompok tersebut dinyatakan sebagai pemenang.
f) Kelompok yang paling akhir ekornya dimakan oleh kepalanya maka
kelompok tersebut mendapatkan hukuman sesuai kesepakatan.
g) Ulangi permainan ini dengan berganti peran.

62
PJOK SD KK D

e. Latihan Kekuatan Otot Kaki/tungkai

Bentuk-bentuk latihan kekuatan otot kaki secara sederhana dapat dilakukan melalui
permainan.

1) Nama Permainan: Perlombaan Naik Kuda

Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

a) Jumlah pemain: tidak terbatas


b) Alat yang di gunakan: tanpa alat
c) Tempat: di lapangan olahraga
d) Susunan kelas: menyesuaikan jumlah dan lapangan

2) Aturan Permainan

Cara melakukannya adalah sebagai berikut :

o Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dengan jumlah anggota kelompok


yang sama.
o Aba-aba dilakukan dua kali, apabila ada kuda yang berlari sebelum ada
aba-aba dari guru maka dinyatakan gugur.
o Jarak tempuh masing-masing lintasan ± 30 meter.
o Kuda yang keluar lintasan dinyatakan gugur.
o Apabila joki terjatuh dari kudanya maka kelompok tersebut dinyatakan
gugur.
o Pemenangnya ditentukan kuda terakhir pada masing-masing kelompok
menyentuh garis finish.

f. Latihan Kekuatan otot lengan, perut, dan kaki

Secara sederhana dapat dilakukan melalui permainan berikut.

1) Perlombaan Gerobak Dorong


Cara melakukannya sebagai berikut:

a) Jumlah pemain: tidak terbatas


b) Alat yang di gunakan: tanpa alat

63
Kegiatan Pembelajaran 3

c) Tujuan permainan: untuk melatih kekuatan otot tangan, perut, dan kaki,
kerjasama
d) Tempat: di bangsal senam, atau di halaman, atau di lapangan
e) Susunan kelas: lihat gambar.

2) Aturan Permainan
o Semua siswa saling berpasangan, yang tidak kebagian pasangan bertugas
menjadi juri membantu guru mengawasi permainan.
o Aba-aba dilakukan dua kali
o Pasangan yang bergerak lebih dulu sebelum ada aba-aba akan
mendapatkan peringatan dari guru, kalau mengulangi hal yang sama maka
pasangan tersebut akan didiskualifikasi (dianggap gugur)
o Jarak tempuh pada masing-masing lintasannya ± 10 meter.
o Gerobak yang keluar lintasan dinyatakan gugur.
o Pemenangnya ditentukan oleh gerobak yang pertama menyentuh garis
finish.

3) Cara Bermain
a) Guru menyiapkan 4 lintasan permainan dengan jarak lintasannya ± 10
meter.
b) Masing-masing pasangan bersiap-siap dibelakang garis start, pada tiap-tiap
lintasan.
c) Pada aba-aba yang pertama siswa yang bertindak sebagai pemilik gerobak
memegang pergelangan kedua kaki siswa yang berperan sebagai gerobak.
d) Aba-aba kedua gerobak segera bergerak dengan cara merangkak/berjalan
menggunakan kedua tangan sementara kedua kaki dipegang sama pemilik
gerobak.
e) Selanjutnya gerobak bergerak menuju garis finish yang sudah ditentukan,
setelah sampai digaris finish maka segera tukar posisi, yang semula
bertindak sebagai gerobak sekarang menjadi pemilik gerobak dan
sebaliknya. Kemudian tanpa menunggu aba-aba lagi segera berlari menuju
garis start pertama yang sekarang akan dijadikan garis finish.

64
PJOK SD KK D

f) Permainan terus dilanjutkan pada pasangan berikutnya.


g) Setelah itu dilombakan lagi pasangan yang menang dengan pasangan yang
menang sampai menemukan pasangan yang tidak pernah kalah, dan
pasangan itulah pemenangnya. Pemenang dalam permainan ini akan
mendapatkan hadiah

5. Penilaian Pembelajaran Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar


di Sekolah Dasar

Untuk dapat menyusun instrumen penilaian pembelajaran aktivitas pengembangan


pola gerak dasar, Saudara dapat membaca modul pedagogik Kelompok Kompetensi
B, C, D, E, F, dan J, serta sumber lain yang relevan.

a) Penyusunan kisi-kisi dan soal pilihan ganda


Kisi-kisi Penulisan Soal
No. Kompetensi Bentuk
Kelas Indikator Materi
Dasar Soal
1 Memahami IV Menyebutkan Kebugaran Jasmani Pilihan
berbagai bentuk jenis-jenis Ganda
aktivitas latihan untuk
kebugaran meningkatkan
jasmani melalui daya tahan
berbagai latihan; jantung
daya tahan, (cardio
kekuatan, respiratory)
kecepatan, dan
kelincahan untuk
mencapai berat
badan ideal

KARTU SOAL
Tahun Ajaran: 2017/2018

Jenis Sekolah : SD Bhineka Tunggal Ika


Nama Penyusun : Lulus Slamet
Mata Pelajaran : PJOK
Kelas/Semester : IV/I

Kompetensi Buku Sumber: Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Dasar Kesehatan Kelas IV, Kemdikbud 2016
3.5 Memahami berbagai Soal

65
Kegiatan Pembelajaran 3

bentuk aktivitas kebugaran Kegunaan latihan daya tahan jantung (cardio respiratory)...
jasmani melalui berbagai A. dapat beraktivitas secara cepat untuk merespons
latihan; daya tahan, kekuatan, rangsangan
kecepatan, dan kelincahan B. dapat beraktivitas secara lincah ke segala arah
untuk mencapai berat badan C. dapat beraktivitas dalam waktu lama tanpa kelelahan
ideal yang berarti
Menyebutkan jenis-jenis D. dapat beraktivitas secara perorangan tanpa tergantung
latihan untuk meningkatkan orang lain
daya tahan jantung (cardio
respiratory)

Materi:
Kebugaran Jasmani
No. Soal Kunci Jawaban:
1 C. dapat beraktivitas dalam waktu lama tanpa kelelahan
yang berarti

b) Penyusunan kisi-kisi dan soal uraian

No. Kompetensi Dasar Kelas Indikator Materi Bentuk Soal


1 Memahami berbagai IV Menjelaskan Kebugaran Jasmani Uraian
bentuk aktivitas cara
kebugaran jasmani melakukan
melalui berbagai latihan daya
latihan; daya tahan, tahan
kekuatan, kecepatan, jantung
dan kelincahan untuk (cardio
mencapai berat badan respiratory)
ideal

KARTU SOAL
Tahun Ajaran: 2017/2018

Jenis Sekolah : SD Bhineka Tunggal Ika


Nama Penyusun : Lulus Slamet
Mata Pelajaran : PJOK
Kelas/Semester : IV/I

66
PJOK SD KK D

Kompetensi Dasar Buku Sumber: Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan

3.5 Memahami berbagai Kesehatan Kelas IV, Kemdikbud 2016

bentuk aktivitas kebugaran


SOAL:
jasmani melalui berbagai
Jelaskan salah satu bentuk latihan daya tahan dengan lompat
latihan; daya tahan, kekuatan, tali yang benar agar mendapatkan hasil maksimal!
kecepatan, dan kelincahan
untuk mencapai berat badan
ideal

Indikator
Menjelaskan cara melakukan
latihan daya tahan jantung KUNCI JAWABAN:
(cardiorespiratory) ...............................................................................................
Materi:
...............................................................................................
Latihan kecepatan
No. Soal: ...............................................................................................
2
Skor 4, jika urutan benar dan lengkap
Skor 3, jika urutan benar tetapi kurang lengkap
Nilai2, jika sebagian urutan tidak benar dan kurang lengkap
Skor 1, jika hanya sebagian urutan yang benar dan tidak
lengkap

c) Penyusunan kisi-kisi dan soal uji keterampilan

Instrumen uji keterampilan dapat disusun dan digunakan dengan baik jika
penyusunannya didasarkan pada kategori gerak yang akan diujikan. Berikut adalah
kategori gerak yang didasarkan pada kriteria pengaruh lingkungan, akhir suatu
gerak, serta jenis otot yang digunakan.

Berdasar Pengaruh Berdasar Penggunaan


Berdasarkan Akhir Gerakan
Lingkungan Otot
Keterampila Keterampila Terputu Rangkaia Berulang Keterampila Keterampila
n Terbuka n Tertutup s n (Serial) (Continu n dengan n dengan
(Open Loop (Close Loop (Descret m) Otot Halus Otot Kasar
Skill) Skill) ) (Gross
Motor Skill)
Passing Shooting Roll Lay up Renang Melentikka Menendang
dalam pada depan shoot n jari bola
permainan permainan pada tangan pada
sepakbola bolabasket permaina senam
n bola irama
basket

67
Kegiatan Pembelajaran 3

1) Kisi-kisi Uji Keterampilan

No. Kompetensi Dasar Kelas Indikator Materi Bentuk Soal


1 Mempraktikkan IV Memeragakan Kebugaran Jasmani: Uji Praktik
berbagai aktivitas latihan untuk daya tahan
kebugaran jasmani meningkatkan
melalui berbagai daya tahan
bentuk latihan; daya jantung
tahan, kekuatan, (cardio
kecepatan, dan respiratory)
kelincahan untuk
mencapai berat
badan ideal
Menunjukkan Tes Daya Tahan Uji Praktik
tingkat Cardiorespiratory
kebugaran dengan “Home Step
jasmani “baik” Test”
pada
komponen
daya tahan
jantung
(cardio
respiratory)

68
PJOK SD KK D

2) Kisi-kisi Uji Keterampilan Proses dan Hasil Gerak

Kompetensi
No Indikator Uraian Gerak Pen-skoran
Dasar
1. Mempraktikkan Uji Keterampilan Proses Gerak (gerak diskrit/tertutup)
aktivitas latihan a. Melakukan 1. Kedua kaki Skor 4, jika seluruh uraian
daya tahan posisi dan rapat dan gerak dilakukan dengan benar
jantung (cardio sikap awal lurus
respiratory) Skor 3, jika tiga uraian gerak
“home step 2. Badan tegak
untuk test” menghdap ke dilakukan dengan benar
pengembangan depan, berat Skor 2, jika hanya dua uraian
kebugaran badan antara
gerak dilakukan dengan benar
jasmani kedua kaki
3. Kedua lengan Skor 1, jika hanya satu uraian
dan tangan gerak dilakukan dengan benar
rileks di
samping
badan
4. Pandangan
mata ke arah
depan
b. Melakukan 1. Salah satu kaki Skor 4, jika seluruh uraian
gerakan dilangkahkan gerak dilakukan dengan benar
“home step naik ke atas
Skor 3, jika tiga uraian gerak
test” “steps/ bangku
setinggi 15 dilakukan dengan benar
cm”, disusul Skor 2, jika hanya dua uraian
kaki lain.
gerak dilakukan dengan benar
Kemudian kaki
pertama Skor 1, jika hanya satu uraian
diturunkan gerak dilakukan dengan benar
dan diikuti
kaki kedua.
Langkah
dilakukan
sesuai irama
dari
“metronom”
selama 3
menit (1 menit
= 24 langkah)
2. Badan selalu
tegak saat naik
maupun turun.
3. Lengan diayun
secara
bergantian

69
Kegiatan Pembelajaran 3

Kompetensi
No Indikator Uraian Gerak Pen-skoran
Dasar
sebagaimana
layaknya
orang berjalan
4. Pandangan
mata ke depan

c. Melakukan a. Kedua kaki Skor 4, jika seluruh uraian


posisi dan kembali gerak dilakukan dengan benar
sikap akhir dirapatkan
Skor 3, jika tiga uraian gerak
“home step dan lurus
dilakukan dengan benar
test”
b. Badan kembali
Skor 2, jika hanya dua uraian
tegak
gerak dilakukan dengan benar
menghdap ke
depan, berat Skor 1, jika hanya satu uraian
badan antara gerak dilakukan dengan benar
kedua kaki
c. Kedua lengan
dan tangan
kembali rileks
di samping
badan
d. Pandangan
mata tetap ke
arah depan
2. Mempraktikkan Uji Keterampilan Produk Gerak Berupa Derajat Daya Tahan
aktivitas latihan Cardiorespiratory
daya tahan
Menunjukkan 1. Peserta didik
jantung (cardio
tingkat melakukan Denyut Nadi
respiratory) Skor
kebugaran pemanasan Putera Puteri
untuk
jasmani selama 10 <80 kali <85 kali 100
pengembangan
“baik” pada menit 79 – 89 85 – 98 90
kebugaran
komponen kali kali
jasmani 2. Ketika
daya tahan 90 – 99 99 – 108 80
mendengar kali kali
jantung
aba-aba “go” 100 – 105 109 – 70
(cardio
Peserta didik kali 117 kali
respiratory)
melangkahkan 106 - 116 118 – 60
salah satu kaki kali 126 kali
dilangkahkan 117 – 128 127 – 50
kali 140 kali
naik ke atas
>128 kali >140 40
“steps/ bangku
kali
setinggi 15
cm”, disusul
kaki lain.
Kemudian kaki
pertama
diturunkan
dan diikuti
kaki kedua.
Langkah

70
PJOK SD KK D

Kompetensi
No Indikator Uraian Gerak Pen-skoran
Dasar
dilakukan
sesuai irama
dari
“metronom”
selama 3
menit (1 menit
= 24 langkah).
3. Badan selalu
tegak saat naik
maupun turun.
4. Lengan diayun
secara
bergantian
sebagaimana
layaknya
orang berjalan
5. Pandangan
mata ke depan
6. Peserta didik
segera
menghentikan
langkahnya
setelah tiga
menit, dan
segera
dihitung
denyut nadi
oleh guru atau
teman lain
selama 1
menit.

71
Kegiatan Pembelajaran 3

3) Instrumen untuk penilaian Proses Gerak

a) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta


didik satu lembar penilaian)
Nama :____________________________ Kelas: __________

Ya Tidak
No Indikator Esensial Uraian Gerak
(1) (0)
1. Posisi dan Sikap Awal a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
2. Pelaksanaan Gerak a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
3. Posisi dan Sikap Akhir a. Kaki
b. Badan
c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

b) Contoh lembar penilaian proses gerak untuk seluruh peserta didik

Posisi/ Sikap Pelaksanaan Posisi/ Sikap


Nama Peserta Awal Gerak Akhir Skor
No
Didik Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. Olin

2. Dimas

3. Andra

… …………………… … … … … … … … … … … … … ….

Skor Akhir = Perolehan/Skor maksimum X 100%

72
PJOK SD KK D

4) Produk gerak secara terpisah untuk perorangan


a) Contoh lembar penilaian produk gerak secara terpisah untuk
perorangan
Nama :
Kelas :
Hasil Uji Kebugaran Home Step Test Selama 3 Menit (24 langkah/ menit)
Denyut Nadi Selama 1 menit Skor (lihat kisi-kisi)

b) Contoh lembar penilaian produk gerak secara terpisah untuk seluruh


peserta didik
Home Step Test Selama 3 Menit (24 langkah/
Nama Peserta menit)
No
Didik Denyut Nadi Selama 1
Skor (lihat kisi-kisi)
Menit
1. Olin
2. Dimas
3. Andra

5) Pengolahan Nilai Uji Keterampilan

Contoh data yang didapat adalah sebagai berikut:


(a) Skor Keterampilan Proses Gerak Peserta Didik: 80
(b) Skor Kebugaran: 90

Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan tujuan
akhir dari pembelajaran (contoh 30% skor proses gerak dan 70% untuk skor
kebugaran sebagai tujuan utama), maka skor akhir keterampilan gerak adalah:

80 X 30% = 24 ditambah dengan

90 X 70% = 63 sama dengan 87

73
Kegiatan Pembelajaran 3

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Peserta

a) Saudara dipersilahkan menyimak penjelasan tujuan dan skenario


pembelajaran dari Fasilitator.
b) Salinlah berkas (file) lembar kerja/work sheet (LK) tentang analisis materi
ajar aktivitas pengembangan yang disediakan oleh Fasilitator/atau yang
tersedia pada modul ini!
c) Kerjakanlah LK tersebut sesuai dengan langkah kerja yang disarankan!
d) Lakukan pemaparan hasil kerja Saudara di depan kelas, diskusikan, dan
lakukan perbaikan sesuai dengan hasil diskusi dan saran dari Fasilitator
jika Saudara mengikuti diklat model tatap muka penuh. Jika Saudara
mengikuti diklat model In-On-In, kerjakan ketika pelaksanaan On,
kemudian paparkan pada saat In-2 berlangsung!
e) Berikanlah saran kepada peserta lain yang memberikan pemaparan!
f) Saudara akan dinilai oleh Fasilitator selama proses dan di akhir
pembelajaran (pada pembelajaran tatap muka penuh dan In-1). Jika
Saudara mengikuti diklat model tatap muka In-On-In, hasil pekerjaan
Saudara akan dinilai pada saat pemaparan pada In-2.
g) Saudara dipersilahkan menyimak penguatan yang disampaikan oleh
Fasilitator (pada pembelajaran tatap muka penuh dan In-2).

2. Lembar Kerja

Berikut adalah lembar kerja 06 (LK-06) yang harus Saudara selesaikan pada
pembelajaran lanjutan jika pelatihan dilakukan dengan model tatap muka penuh
atau On jika pelatihan dilakukan dengan pola In – On – In. Saudara diminta untuk
bekerja secara perorangan, sehingga tumbuh nilai kemandirian, integritas, serta
bertanggung jawab atas pekerjaaan yang harus diselesaikan.

74
PJOK SD KK D

LK-06
Pengembangan Pola Gerak Dasar

Bekerjalah secara perorangan!


Pilihlah salah satu materi pada lingkup aktivitas pengembangan!
Sediakanlah Kompetensi Dasar (KD) setiap kelas! serta pelajari bahan bacaan dan buku
sumber sesuai materi!
Pilihlah KD aktivitas pengembangan kebugaran jasmani dari kelas 1 sampai dengan 6,
kemudian lakukan analisis materi tersebut!
Tuliskanlah hasil analisis yang Saudara lakukan pada format berikut!

Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar


Indikator
Materi Pembelajaran
KD Pencapaian
(Terperinci)
Kompetensi
KD Aktivitas Pengembangan
Kelas 1
................................. .................................
KD 3.4 ................................
KD 4.4 ................................
KD Aktivitas Pengembangan
Kelas 2
................................. .................................
KD 3.4 ..........................
KD 4.4 .........................
KD Aktivitas Pengembangan
Kelas 3
................................. .................................
KD 3.4 ..........................
KD 4.4 .........................
KD Aktivitas Pengembangan
Kelas 4
................................. .................................
KD 3.5 ............................
KD 4.5 ............................
KD Aktivitas Pengembangan
Kelas 5
................................. .................................
KD 3.5 ............................
KD 4.5 ............................

75
Kegiatan Pembelajaran 3

LK-06
Pengembangan Pola Gerak Dasar

KD Aktivitas Pengembangan
Kelas 6
................................. .................................
KD 3.5 ...........................
KD 4.5 .............................
Cocokkanlah hasil kerja Saudara dengan dokumen yang tersedia, dan lakukan perbaikan jika
terjadi ketidaksesuaian!

Refleksi:
Tuliskanlah makna pembelajaran yang Saudara rasakan terhadap nilai-nilai kemandirian,
kerjasama, dan integritas dan apa rencana Saudara jika diminta untuk menganalisis materi
ajar?
Kemandirian ..............................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
Kerjasama
..........................................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................
Integritas .....................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................................

76
PJOK SD KK D

E. Latihan/ Kasus/ Tugas

Untuk menyelesaikan soal-soal berikut, berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C,
atau D yang merupakan jawaban yang paling benar

1. Jenis permainan yang dapat dijadikan sebagai materi dalam pengembangan


pola gerak dasar lokomotor adalah...
A. Gobak sodor/galasin
B. Rounders
C. Dakon
D. Timang bola

2. Materi pembelajaran yang paling sesuai digunakan untuk pengembangan pola


gerak dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulatif sekaligus adalah....
A. Permaian bola kasti
B. Permainan hitam hijau
C. Permainan tikus dan kucing
D. Permainan ular naga panjang

3. Jenis permainan yang dapat dijadikan sebagai materi dalam pengembangan


pola gerak dasar non-lokomotor adalah....
A. Berkaca di tempat
B. Rounders
C. Dakon
D. Timang bola

4. Pola gerak dasar yang dikembangkan di SD meliputi tiga hal, yaitu lokomotor,
non lokomotor, dan manipulatif. Materi yang sesuai untuk mengembangkan pola
gerak dasar non lokomotor adalah....
A. Kayang dalam aktivitas senam
B. Gerak langkah dalam senam ritmik
C. Rol depan dan belakang pada aktivitas senam
D. Passing dalam permainan bola voli

77
Kegiatan Pembelajaran 3

5. Seorang anak melakukan gerakan mengayunkan tangan sambil melangkahkan


kedua kaki ke depan secara berirama termasuk dalam gerak....
A. Lokomotor
B. Non lokomotor
C. Manupulasi
D. Asosiatif

F. Rangkuman

Mengingat pentingnya pembelajaran Penjas dalam mengembangkan pola gerak


dasar untuk penerapan kehidupan sehari-hari, tuntutan guru Penjas terutama pada
SD harus benar-benar paham dan mengerti tentang konsep gerak dasar dan pola-
pola pengembangannya. Dalam praktik pembelajaran, guru dituntut untuk
mempersiapkan kemampuan awal peserta didik pada jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, mempelajari teknik-teknik tertentu dalam permainan dan olahraga serta
menyiapkan peserta didik untuk menerapkan pola gerak dasar dalam kehidupan
sehari-hari.

Pengklasifikasian keterampilan gerak dapat dibuat berdasarkan beberapa sudut


pandang, yaitu: (a) berdasarkan kecermatan gerak; (b) perbedaan titik awal dan
titik akhir, dan (c) stabilitas lingkungan. Berdasarkan kecermatan gerak,
pelaksanaan gerakan dapat ditentukan dengan melibatkan otot-otot besar dan jenis
otot-otot halus, sedangkan pengklasifikasian gerak berdasarkan perbedaan titik
awal dan titik akhir ada yang dengan mudah diketahui bagian awal dan bagian akhir
dari gerakannya dan ada pula yang susah diketahui. Klasifikasi berdasarkan
stabilitas lingkungan dikategorikan menjadi keterampilan tertutup dan terbuka.

Karakteristik pola gerak dasar anak SD masuk ke dalam tahap keterampilan dalam
tahap-tahap pencapaian perilaku motorik. Tahap ini terdiri dari gerak refleks,
perkembangan gerak dasar, dan penghalusan gerak dasar. Perkembangan gerak
selama dua tingkatan pertama (gerak refleks dan integrasi sensori) sangat
tergantung pada proses kematangan. Pengalaman gerak selama masa kanak-kanak
sangat mempengaruhi kualitas perkembangan. Variasi pengalaman yang luas

78
PJOK SD KK D

membantu anak dalam mengembangkan dasar yang kuat untuk memperbaiki


keterampilan olahraga yang akan datang.

Jenis dan bentuk pola gerak dasar lokomotor, non lokomotor, dan manipulative di
lingkup SD dapat dikembangkan melalui permaianan yang sekaligus berperan
sebagai kendaraan untuk mempelajari diri sendiri dan dunia sekitarnya.

Dalam menentukan materi aktivitas pengembangan pola gerak dasar di SD, guru
berfungsi sebagai perancang, pembuat program, dan pengembang program
pembelajaran. Guru harus mampu mendesain model pembelajaran yang tepat untuk
meningkatakan kebugaran jasmani peserta didik.

79
Kegiatan Pembelajaran 3

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara menjawab semua pertanyaan di atas, cocokkan hasil jawaban


Saudara dengan kunci jawaban tes yang ada di belakang modul ini dan hitunglah
jawaban Saudara dengan benar. Kemudian gunakan formula matematis di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara dalam materi kegiatan pembelajaran
di atas.

Jumlah jawaban benar


Rumus : Tingkat Penguasaan = X 100%
Jumlah Soal

Kriteria tingkat penguasaan yang dicapai:


90 % - 100 % Baik sekali
80 % - 89 % Baik
70 % - 79 % Cukup
60 % - 69 % Kurang
60 ke bawah Kurang sekali

Bila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, Saudara dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar berikutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat
penguasaan Saudara masih di bawah 80 %, Saudara harus mengulangi Kegiatan
Belajar ini terutama bagian yang belum Saudara kuasai. Jangan hanya bersandar
pada kunci jawaban saja.

80
PJOK SD KK D

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
PEMBELAJARAN AKTIVITAS GERAK BERIRAMA

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, Saudara
dapat memahami konsep dasar aktivitas gerak berirama (ritmik) di Sekolah Dasar
serta menerapkan nilai-nilai kerjasama, kemandirian, dan integritas.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi kompetensi dasar dan indikator aktivitas gerak berirama


(ritmik)
2. Menjelaskan materi pola gerak dasar dan irama
3. Mengidentifikasi materi aktivitas gerak berirama langkah dan ayunan lengan
4. Memahami materi rangkaian gerak langkah dan ayunan lengan
5. Membuat penilaian pembelajaran aktivitas senam di Sekolah Dasar
6. Menerapkan nilai kerjasama
7. Menerapkan nilai kemandirian
8. Menerapkan nilai integritas

C. Uraian Materi

1. Kompetensi Dasar dan Indikator Aktivitas Gerak Berirama (Ritmik)

Proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (penjasorkes)


dirancang dengan seksama dan teliti untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, dan perilaku hidup aktif dan
sikap sportif. Pendidikan jasmani yang ada di sekolah terutama dalam
pembelajarannya harus diatur untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan, psikomotor, kognitif, dan afektif bagi setiap siswa.

Salah satu tujuan pembelajaran pendidikan jasmani adalah mencapai tujuan


membantu siswa mengembangkan gaya hidup aktif secara fisik, sehat dan memiliki

81
Kegiatan Pembelajaran 4

motivasi untuk menjadikan aktivitas jasmani sebagai bagian dari kehidupannya.


Sebagai bentuk pengalaman yang terencana, pembelajaran pendidikan jasmani
memberikan jalan untuk mengembangkan gaya hidup aktif bagi anak, seperti
dinyatakan bahwa: “physical education may be the only opportunity for all school-
aged children to learn about the comprehensive health benefits of physical activity and
the necessary motor and behavior management skills to effectively participate in a
variety of sports, physical activities, and exercises” (Chen; Ennis, 2004: 329-338).

Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik


peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi
dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi
inti sebagai berikut:

a) Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka


menjabarkan KI-1;
b) Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
c) Kelompok 3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3;
d) Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan
KI-4.

Penjabaran lengkap mengenai kompetensi dasar per jenjang kelas dan per mata
pelajaran dapat dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pendidikan Dasar dan Menengah.

Tabel 5 Kompetensi Dasar Aktivitas Gerak Berirama


Sekolah Dasar Kelas I – VI

Kelas Kompetensi Dasar Indikator


I Memahami gerak dasar lokomotor Menjelaskan gerak dasar
dan non-lokomotor sesuai lokomotor dalam aktivitas gerak
dengan irama (ketukan) tanpa/ berirama
dengan musik dalam aktivitas Menjelaskan gerak non lokomotor
gerak beriama. dalam aktivitas gerak berirama
......dst. Saudara dapat

82
PJOK SD KK D

Kelas Kompetensi Dasar Indikator


mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi ranah
pengetahuan sesuai dengan
materi yang akan
disajikan....................................................
...................................................
Mempraktikkan gerak dasar Mempraktikan prosedur gerak
lokomotor dan non-lokomotor dasar lokomotor dalam aktivitas
sesuai dengan irama (ketukan) gerak berirama
tanpa/dengan musik dalam Mempraktikan prosedur gerak
aktivitas gerak berirama dasar non lokomotor dalam
aktivitas gerak berirama.
......dst. Saudara dapat
mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi ranah
pengetahuan sesuai dengan
materi yang akan
disajikan....................................................
...................................................
II Memahami penggunaan variasi
gerak dasar lokomotor dan non-
lokomotor sesuai dengan irama
(ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama

Mempraktikkan penggunaan variasi


gerak dasar lokomotor dan non-
lokomotor sesuai dengan irama
(ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama
III 6 Memahami penggunaan
kombinasi gerak dasar
lokomotor, non-lokomotor dan
manipulatif sesuai dengan irama
(ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama

6 Mempraktikkan penggunaan
kombinasi gerak dasar
lokomotor, non-lokomotor
danmanipulatif sesuai dengan
irama (ketukan) tanpa/dengan
musik dalam aktivitas gerak
berirama
IV Menerapkan variasi gerak dasar
langkah dan ayunan lengan

83
Kegiatan Pembelajaran 4

Kelas Kompetensi Dasar Indikator


mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama
Mempraktikkan variasi gerak dasar
langkah dan ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama
V Memahami penggunaan kombinasi
gerak dasar langkah dan ayunan
mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama
Mempraktikkan penggunaan
kombinasi gerak dasar langkah
dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan
musik dalam aktivitas gerak
berirama
VI Memahami penyusunan variasi dan
kombinasi gerak dasar rangkaian
langkah dan ayunan lengan
mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama
Mempraktikkan pengunaan variasi
dan kombinasi gerak dasar
rangkaian langkah dan ayunan
lengan mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama.

2. Mengidentifikasi Materi Pola Gerak Dasar dan Irama

Menurut Sayuti Syahara (2004) bahwa aktivitas ritmik termasuk menari dalam
pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembentukan dasar gerak anak. Anak
akan selalu tertantang bagaimana mereka dapat mengungkapkan diri melalui
gerakan. Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik sejauh guru mampu
memberikan kegiatan ini secara tepat, maksudnya memberikan kebebasan kepada
anak untuk dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui gerak. Setiap anak
diberi kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara individual, sehingga

84
PJOK SD KK D

dapat memberikan kepuasan bagi anak. Wall dan Murray (1984) dalam Agus
Mahendra (2008) mengidentifikasi tiga tahapan transformasi gerak, yaitu:

Tahapan 1. Gerak untuk kepentingan gerak itu sendiri, maksudnya


mengembangkan kesadaran kesenangan anak dalam bergerak dan ini
memerlukan perhatian yang khusus.

Tahapan 2. Pusat perhatiannya yang berpengalaman estetika, maksudnya gerakan


gerakan anak sehari-hari ditranformasi ke dalam satu bentuk yang
mempunyai makna baru bagi anak dan perlu diarahkan dalam suatu
gerak yang indah.

Tahapan 3. Menuntaskan transisi dari keseharian ke dalam gerakan artistik, dengan


tujuan memberi bentuk, menciptakan struktur tarian serta
menampilkan rangkaian gerak,

Gerakan-gerakan dasar perlu dikenalkan kepada siswa beserta pengembangannya,


antara lain adalah:

a. Gerak Lokomotor
1) Berjalan, adalah gerakan kaki secara bergantian, dengan salah satu kaki
selalu kontak dengan lantai. Berat tubuh dipindahkan dari tumit kearah
bola kaki kemudian ke jari-jari untuk mendapatkan dorongan. Gerakan
berjalan ini dengan berbagai variasi.
2) Berlari, adalah gerakan kaki yang cepat secara bergantian, kedua kaki
meninggalkan tanah sebelum salah satu kaki bertumpu kembali. Gerakan
lari ini dengan berbagai variasi.

b. Gerak Non lokomotor


1) Goyangan, dilakukan oleh salah satu bagian tubuh.
2) Ayunan, gerakan ayunan keseluruhan maksudnya tidak hanya
menggerakkan salah satu bagian tubuh saja, melainkan seluruh tubuh
terlibat.
3) Mengkerut/menekuk dan meregang/meluruskan. Mengkerut adalah
gerakan mengontraksikan otot yang menyebabkan bagian badan melipat
ke arah dalam atau membulat, menekuk, membengkok, sedangkan

85
Kegiatan Pembelajaran 4

meregang adalah kontraksi otot yang menyebabkan badan atau bagian-


bagiannya membuka, melebar ke arah luar.
4) Putaran, adalah berputar di tempat dengan bertumpu pada stu poros
dengan satu atau dua kaki, satu atau dua lutut, pantat, punggung maupun
perut.

c. Keterampilan Manipulatif.
1) Melempar, adalah keterampilan satu atau dua tangan yang digunakan
untuk melontarkan suatu objek menjauhi tubuh ke ruang tertentu.
2) Menangkap, adalah gerakan yang melibatkan penghentian momentum
suatu objek dan menambahkan kontrol terhadap objek tersebut dengan
menggunakan satu atau dua tangan.

Gerak dasar dapat dilakukan tanpa menggunakan alat maupun dengan


menggunakan alat. Alat yang dipergunakan dalam gerakan itu banyak manfaatnya,
seperti dikemukakan oleh Sumanto dan Sukiyo (1991: 143) bahwa fungsi alat yang
dipergunakan dalam latihan adalah untuk meningkatkan taraf kesukaran, keindaran,
kevariasian, dan kegairahan melakukannya.

3. Mengidentifikasi Materi Langkah dan Ayunan Lengan

a. Gerak Langkah Kaki

Ada tujuh gerakan dasar dalam teknik gerak langkah kaki, adapun gerakan-gerakan
lain yang ada dan banyak digunakan dalam senam aerobik merupakan gerakan-
gerakan pengembangan dari teknik gerak langkah kaki marching, dari sekian
banyak gerakan-gerakan yang digunakan dalam senam aerobik masing-masing
teknik gerak langkah kaki ada yang bisa dilakukan tidak dengan lompatan dan ada
juga yang dapat dilakukan dengan lompatan, pada modul ini diharapkan Anda
mengerti dan mampu melakukan akan bentuk-bentuk gerakan, apakah suatu teknik
gerak langkah kaki dapat dilakukan hanya dengan low impact saja atau high impact
saja atau suatu gerakan bisa dilakukan dengan gerakan low dan high impact, juga
bagaimana kita mampu untuk menaikan intensitas latihan menggunakan teknik
gerak kaki yang ada. Adapun ketujuh teknik gerak dasar kaki tersebut adalah:

86
PJOK SD KK D

1) Marching

Adalah gerakan jalan di tempat dengan mengangkat kaki kira-kira setinggi betis,
lutut ditekuk 90 derajat, setiap kaki yang mendarat atau menyentuh lantai dimulai
dari bola kaki dan berakhir ke tumit. Gerakan marching ini dilakukan hanya dengan
low impact.

Gambar 7 Gerakan Marching

2) Jogging

Gerakan jogging ini ditandai dengan menggerakkan atau menekukkan kaki ke


arah bokong, dengan lutut mengarah ke lantai atau tegak lurus ke bawah, gunakan
persendian engkel dan lutut yang menjadi tumpuan sebagai peredam gerakan.
Gerakan jogging ini dilakukan hanya dengan high impact

Gambar 8 Gerakan Jogging

87
Kegiatan Pembelajaran 4

3) Kicking

Gerakan kicking dalam senam aerobik berbeda dengan teknik gerakan dalam
olahraga lainya sepeti kicking pada permainan sepak bola atau olahraga bela diri,
teknik kicking dalam senam aerobik adalah dengan mengayun tungkai dalam
keadaan lurus setinggi pinggang atau lebih. Gerakan kicking ini dilakukan dengan
low impact high intencity karena gerakan ini cukup banyak menguras tenaga, apalagi
kalau melakukannya menggunakan teknik high kick.

Gambar 9 Gerakan Kicking

4) Skiping

Teknik gerak kaki ini merupakan gabungan dari gerakan jogging dan kicking,
gerakan ini ditandai dengan awalan seperti jogging, yaitu adanya tekukan kaki ke
arah bokong yang kemudian menendangkan dan meluruskan kaki tersebut ke
depan atau ke samping tidak lebih tinggi dari pinggang. Teknik gerak skipping ini
hanya bisa dilakukan dengan menggunaskan high impact.

88
PJOK SD KK D

Gambar 10 Gerakan Skip


5) Jumping Jack

Lompat kangkang itu adalah sebutan yang sudah populer di kalangan kita untuk
menjelaskan jumping jack, teknik gerak ini diawali dengan membukakan kaki
selebar satu setengah bahu sambil melompat, kemudian menutupkan kembali
sambil melompat, yang perlu ditekankan disini adalah kedua kaki mendarat
berawal dari bola kaki dan berakhir ke tumit dengan menggunakan fungsi
persendian engkel sebagai peredam gerakan, kemudian sambil menekukkan lutut
untuk meredam gerakan lompat dan jaga arah lutut tetap ke depan. Gerakan ini
hanya dilakukan dengan high impact.

Gambar 11 Gerakan Jumping Jack

89
Kegiatan Pembelajaran 4

6) Lunge

Memindahkan kaki ke depan, belakang atau ke samping dengan memindahkan


sebagian berat badan, berat badan berada pada ke dua kaki, saat memindahkan kaki
bagian yang menyentuh pertama adalah bola kaki sampai hampir kearah tumit ,
pastikan saat melakukan gerakan ini ada pembebanan pada kedua tungkai. Gerakan
ini bisa dilakukan baik low maupun high impact.

Gambar 12 Gerakan Lunge


7) Knee Up

Gerakan mengangkat lutut minimal setinggi pinggang, tungkai atas sejajar dengan
lantai tungkai bawah tegak lurus. Kaki bisa dilakukan dalam keadaan flek atau
tertekuk bisa juga telapak kaki dalam keadaan point dengan mengencangkan
engkel sampai kaki mengarah ke bawah. Gerakan ini bisa dilakukan baik low
maupun high impact.

Gambar 13 Gerakan Knee Up

90
PJOK SD KK D

Teknik gerak langkah kaki tidak hanya terbatas pada tujuh teknik gerak dasar
langkah kaki yang di gambarkan di atas, pada umumnya teknik gerak langkah kaki
yang ada selain ketujuh gerak dasar tadi merupakan pengembangan dari gerakan
marching, beberapa gerak pengembangan tersebut diantaranya:

8) Single Step

Teknik gerak kaki melangkah satu langkah ke kanan atau ke kiri, dengan gerakan
terakhir menyentuhkan bola, lutut tumpu agak ditekuk, kedua lutut merapat dan
kedua lutut menghadap ke depan.

Gambar 14 Gerakan Single Step

9) Double Step

Gerakan melangkah dua langkah ke kanan atau ke kiri dengan gerakan terakhir
merapatkan kaki dengan menyentuhkan bola kaki, posisi lutut menghadap ke depan,
lutut kaki tumpu agak ditekuk

91
Kegiatan Pembelajaran 4

Gambar 15 Gerakan Double Step

10) Gripevine

Gerakan melangkah dua langkah ke kanan atau ke kiri seperti double step tetapi
dengan menyilangkan kaki ke belakang.

Gambar 16 Gerakan Grapevine

11) Leg Curl

Gerakan menekuk kaki ke arah bokong.

92
PJOK SD KK D

Gambar 17 Gerakan Leg Curl

12) Heel Touch

Gerakan menyentuhkan tumit kaki ke kanan, ke kiri atau ke depan dengan sedikit
menekuk lutut tumpu, berat badan berada pada kaki tumpu.

Gambar 18 Gerakan Heel Touch

93
Kegiatan Pembelajaran 4

13) Toe Touch

Gerakan menyentuhkan bola kaki ke depan ,kanan atau kiri dengan sedikit
menekuk lutut tumpu, berat badan berada pada kaki tumpu.

Gambar 19 Gerakan Toe Touch

14) Tap Side

Gerakan menyentuhkan bola kaki ke kanan atau kiri dengan sedikit menekuk lutut
tumpu, berat badan berada pada kaki tumpu.

Gambar 20 Gerakan Tap Side

94
PJOK SD KK D

15) V-Step (easy walk)

Gerakan membetuk segitiga atau langkah segi tiga, ke depan atau ke belakang
dengan tetap menjaga arah lutut ke depan.

Gambar 21 Gerakan V-step (easy walk)

16) Mamboo

Gerakan melangkahkan salah satu kaki ke depan dan ke belakang dengan kaki yang
lainya tetap berada di tempat.

Gambar 22 Gerakan Mamboo

17) Squat

Gerakan membuka kaki selebar satu setengah lebar bahu , kemudian menekuk
kedua lutut (half squat atau full squat) dengan posisi ujung lutut tidak melebihi
ujung jari kaki.

95
Kegiatan Pembelajaran 4

Gambar 23 Gerakan Squat

18) Twist (hip shake)

Gerakan memutar pinggul ke kiri atau ke kanan, gerakan ini bisa dilakukan dengan
cara low impact ataupun high impact.

19) Bounching

Gerakan yang dilakukan dengan cara menekuk dan meluruskan lutut atau gerakan
memantul

Gambar 24 Gerakan Bounching

96
PJOK SD KK D

20) On The Spot

Gerakan yang dilakukan tanpa memindahkan kedua kaki.

Gambar 25 Gerakan On the Spot

b. Ayunan Lengan

Gerakan-gerakan lengan yang ada pada senam aerobik sebenarnya mengadopsi dari
gerakan-gerakan yang ada dalam teknik gerak latihan beban, karena itu nama dan
teknik gerak lengan yang ada dalam senam aerobik adalah sama persisi dengan
nama dan teknik gerak dalam latihan angkat beban. Berikut ini adalah beberapa
teknik gerak lengan dalam senam aerobik:

97
Kegiatan Pembelajaran 4

1) Bicep Curl

Gerakan menekuk (flexi) persendian siku dan meluruskanya kembali (extensi),


gerakan ini berfungsi untuk melatih otot lengan depan (bicep)

Gambar 26 Gerakan Biceps Curl


2) Rowing

Gerakan mendayung yang dominan melatih otot samping badan (latissimus)

3) Up right row

Gerakan mengangkat tangan dari depan perut bawah ke arah dada. Gerakan
mendayung yang dominan melatih otot samping badan (latissimus)

Gambar 27 Gerakan Up Right Row

98
PJOK SD KK D

4) Chest Press

Gerakan mendorong lengan ke depan dada, gerakan ini berguna untuk melatih otot
dada (pectoral)

Gambar 28 Gerakan Chest Press

5) Chest Pull

Gerakan yang bentuknya sama dengan chest press, tetapi pada chest pull aksen
gerakannya ke arah dada.

Gambar 29 Gerakan Chest Pull

99
Kegiatan Pembelajaran 4

6) Butterfly/open the window

Gerakan membuka dan menutup lengan bawah di depan wajah, gerakan ini
berguna untuk melatih otot dada.

Gambar 30 Gerakan Butterfly/Open the Window


7) Tricep Extension

Gerakan meluruskan lengan, gerakan ini bertujuan untuk melatih otot lengan
belakang (tricep)

Gambar 31 Gerakan Triceps Extension

100
PJOK SD KK D

8) Flexex

Gerakan menekuk dan meluruskan lengan , gerakan ini bertujuan untuk melatih otot
bahu (deltoid)

Gambar 32 Gerakan Flex Ex

9) Shoulder Press Up

Gerakan mendorong lengan ke atas yang bertujuan untuk melatih otot bahu
(deltoid)

Gambar 33 Gerakan Shoulder Press Up

101
Kegiatan Pembelajaran 4

10) Arm Swing

Gerakan mengayun lengan baik dalam keadaan lurus atau tertekuk, gerakan ini
bertujuan untuk melatih otot bahu (deltoid)

Gambar 34 Gerakan Arm Swing


11) Pounching

Gerakan-gerakan senam aerobik yang mengadopsi gerakan beladiri seperti jab, uper
cut, hook.

Gambar 35 Gerakan Pounching

102
PJOK SD KK D

12) Pumping

Gerakan mendorong kedua lengan ke bawah seperti memompa (berlawanan


dengan gerakan up right row)

Gambar 36 Gerakan Pumping


13) Lateral Raises

Gerakan mengangkat lengan dalam keadaan tertekuk ke samping atas setinggi bahu.

Gambar 37 Gerakan Lateral Raises

Dalam melakukan teknik gerak dasar lengan, gerakan yang dapat dilakukan tidak
hanya terbatas pada gerakan-gerakan di atas, anda bisa melakukan gerakan apapun
seluas fungsi gerak pada persendian bahu dan siku.

103
Kegiatan Pembelajaran 4

4. Mengidentifikasi Materi Rangkaian Gerak Langkah dan Ayunan


Lengan
Merangkai gerakan dalam senam aerobik merupakan hal sangat simpel dan
sederhana, kuncinya kita hanya mendistribusikan satu atau beberapa gerakan
kedalam satu atau beberapa blok musik, sebagai gambaran kalau hendak mengisi
satu gelas kosong yang mempunyai volume 300ml dengan air maka kita harus
mengisi gelas kosong tersebut dengan 300ml air pula tidak lebih dan tidak kurang.
Membuat rangkaian gerak senam aerobik merupakan perhitungan matematis yang
sangat sederhana, ingatlah selalu angka 32. Kalau kita hendak mendistribusikan 2
gerakan dasar (A dan B) dalam satu blok musik, maka kita bisa memberi 16
hitungan pada masing-masing gerak dasar, 16 hitungan untuk gerak dasar A dan 16
hitungan untuk gerak dasar B. Kalau kita hendak mendistribusikan 3 gerakan
(gerakan A, B, dan C) pada 2 blok musik (64 hitungan), maka kemungkinan pertama
kita bisa memberikan 32 hitungan untuk gerakan A, 16 hitungan untuk gerakan B,
dan 16 hitungan untuk gerakan C. Kemungkinan kedua 16, 16, 32. Kemungkinan
ketiga 8, 24, 32 dan seterusnya.
o Satu gerak dasar kedalam satu blok musik, kita melakukan satu gerak dasar
V-step (sekali v-step empat ketukan) sebanyak delapan kali atau 32
hitungan (setiap kaki kanan dan kiri menyentuh lantai di hitung).
o Satu gerak dasar kedalam dua blok musik, jika gerak dasar yang kita pakai
v-step maka kita melakukan v-step 16 kali.
o Dua gerak dasar kedalam satu blok musik
o Tiga gerak dasar kedalam satu blok musik
o Empat gerak dasar kedalam satu blok musik
o Dst......

Berikut adalah beberapa contoh rangkaian gerak


Catatan:
1) Basic step bisa digabungkan dengan teknik dasar lengan apa saja,
2) Cara menghitung menggunakan up and down beat yaitu menghitung setiap
kaki kanan dan kiri yang bergerak menyentuh lantai,

Pada kolom mulai ada penanda ka/ki artinya gerakan basic step dimulai dengan
kaki kanan dahulu atau kiri dahulu

104
PJOK SD KK D

Rangkaian Gerak 1
Langkah dasar Hitungan Mulai
Mamboo 32 Ka
Double step 32 Ka
Marching 32 Ka
Knee up 32 Ka

Rangkaian Gerak 2
Langkah dasar Hitungan Mulai
Mambo 32 Ka
Double step 32 Ka
Knee up 32 Ka

Rangkaian Gerak 3
Langkah dasar Hitungan Mulai
Marching f/b 32 Ka
Double Step 32 Ka

Rangkaian Gerak 4
Langkah dasar Langkah dasar Langkah dasar
Mambo 16 Ka
Double step 16 Ka

Rangkaian Gerak 5
Langkah dasar Hitungan mulai
March 4 Ka
2X
Jumping jack 4
Knee up 16 ka

5. Penilaian Pembelajaran Aktivitas Gerak Berirama di Sekolah Dasar

Untuk dapat menyusun instrumen penilaian pembelajaran aktivitas gerak berirama,


Saudara dapat membaca modul pedagogik Kelompok Kompetensi B, C, D, E, F, dan J,
serta sumber lain yang relevan.

a) Penyusunan kisi-kisi dan soal pilihan ganda

No. Bentuk
Kompetensi Dasar Kelas Indikator Materi
Soal
1 Memahami penggunaan V Menyebutkan gerak Senam Pilihan
kombinasi gerak dasar dasar langkah dan Aerobik Ganda
langkah dan ayunan ayunan lengan.
mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama

105
Kegiatan Pembelajaran 4

KARTU SOAL
Tahun Ajaran: 2017/2018
Jenis Sekolah : SD Bhineka Tunggal Ika
Nama Penyusun : Aini
Mata Pelajaran : PJOK
Kelas/Semester : IV/I

Kompetensi Dasar Buku Sumber: Buku Sumber: Roji, Pendidikan Jasmani


Olahraga dan Kesehatan Kelas IV, Kemdikbud 2016
Memahami penggunaan Soal
kombinasi gerak dasar Di bawah ini adalah gerak langkah kaki dan ayunan lengan
langkah dan ayunan dalam senam aerobik...
mengikuti irama (ketukan) A. Heel touch dan jumping jack
tanpa/dengan musik dalam B. Knee up dan Marching
aktivitas gerak berirama C. Lunge dan Lateral raise
Materi D. Gripevine dan Mamboo

Senam Aerobik
Indikator
Menyebutkan gerak dasar
langkah dan ayunan lengan

No. Soal Kunci Jawaban


3 B. Lunge dan Lateral Raise

b) Penyusunan kisi-kisi dan soal uraian

No. Kompetensi Dasar Kelas Indikator Materi Bentuk Soal

1 Memahami IV Menjelaskan Senam Aerobik Uraian


penggunaan kombinasi
kombinasi gerak dasar gerak dasar
langkah dan ayunan langkah dan
mengikuti irama ayunan
(ketukan) lengan.
tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak
berirama

106
PJOK SD KK D

KARTU SOAL
Tahun Ajaran: 2017/2018

Jenis Sekolah : SD Bhineka Tunggal Ika


Nama Penyusun : Aini
Mata Pelajaran : PJOK
Kelas/Semester : IV/I

Kompetensi Dasar Buku Sumber: Roji, Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kesehatan Kelas IV, Kemdikbud 2016
Memahami penggunaan SOAL:
kombinasi gerak dasar langkah Sebutkan dan jelaskan gerak langkah dan ayunan lengan yang
dan ayunan mengikuti irama dapat dikombinasikan dalam melakukan senam aerobik?
(ketukan) tanpa/dengan musik
dalam aktivitas gerak berirama
Indikator
KUNCI JAWABAN:
Menjelaskan kombinasi gerak Langkah dasar: double step (langkah ganda), marching (jalan
dasar langkah dan ayunan di tempat), knee up (angkat lutut), heel touch (menyentuhkan
lengan tumit), single step (langkah tunggal).
Materi: Ayunan lengan: biceps curl (menekuk tangan), chest press
Senam Aerobik (mendorong lengan ke depan dada), shoulder press
No. Soal (mendorong lengan ke atas), tepuk tangan, dsb
4 Kombinasi gerak langkah dan ayunan lengan
Langkah Dasar Ayunan lengan Hitungan
Double step Biceps curl 2x8
Knee Up Chest press 1x8
Heel touch Shoulder press 1x8

Skor 3, jika menyebutkan dan menjelaskan gerak langkah dan


ayunan lengan dengan benar dan tepat
Skor 2, jika menyebutkan dan menjelaskan gerak langkah
dengan benar dan tepat
Skor 1, jika menyebutkan dan menjelaskan ayunan lengan
dengan benar dan tepat

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas Peserta

a) Saudara dipersilahkan menyimak penjelasan tujuan dan skenario


pembelajaran dari Fasilitator.

107
Kegiatan Pembelajaran 4

b) Salinlah berkas (file) lembar kerja/work sheet (LK) tentang analisis materi
ajar aktivitas gerak berirama yang disediakan oleh Fasilitator/atau yang
tersedia pada modul ini!
c) Kerjakanlah LK tersebut sesuai dengan langkah kerja yang disarankan!
d) Lakukan pemaparan hasil kerja Saudara di depan kelas, diskusikan, dan
lakukan perbaikan sesuai dengan hasil diskusi dan saran dari Fasilitator
jika Saudara mengikuti diklat model tatap muka penuh. Jika Saudara
mengikuti diklat model In-On-In, kerjakan ketika pelaksanaan On,
kemudian paparkan pada saat In-2 berlangsung!
e) Berikanlah saran kepada peserta lain yang memberikan pemaparan!
f) Saudara akan dinilai oleh Fasilitator selama proses dan di akhir
pembelajaran (pada pembelajaran tatap muka penuh dan In-1). Jika
Saudara mengikuti diklat model tatap muka In-On-In, hasil pekerjaan
Saudara akan dinilai pada saat pemaparan pada In-2.
g) Saudara dipersilahkan menyimak penguatan yang disampaikan oleh
Fasilitator (pada pembelajaran tatap muka penuh dan In-2).

108
PJOK SD KK D

2. Lembar Kerja

Berikut adalah lembar kerja 07 (LK-07) yang harus Saudara selesaikan pada
pembelajaran lanjutan jika pelatihan dilakukan dengan model tatap muka penuh
atau On jika pelatihan dilakukan dengan pola In–On–In. Saudara diminta untuk
bekerja secara perorangan, sehingga tumbuh nilai kemandirian, integritas, serta
bertanggung jawab atas pekerjaaan yang harus diselesaikan.

LK-07
Aktivitas Gerak Berirama

1. Bekerjalah secara perorangan!


2. Pilihlah salah satu materi pada lingkup aktivitas gerak berirama!
3. Sediakanlah Kompetensi Dasar (KD) setiap kelas! serta pelajari bahan bacaan dan
buku sumber sesuai materi!
4. Pilihlah KD aktivitas gerak berirama dari kelas 1 sampai dengan 6, kemudian
lakukan analisis materi tersebut!
5. Tuliskanlah hasil analisis yang Saudara lakukan pada format berikut!

Aktivitas Gerak Berirama


Indikator
Materi Pembelajaran
KD Pencapaian
(Terperinci)
Kompetensi
KD Aktivitas Gerak
Berirama Kelas 1
................................. .................................
KD 3.6 ................................
KD 4.6 ................................
KD Aktivitas Gerak
Berirama Kelas 2
KD 3.6 ................................ ................................. .................................
KD 4.6 ................................

109
Kegiatan Pembelajaran 4

LK-07
Aktivitas Gerak Berirama

KD Aktivitas Gerak
Berirama Kelas 3
................................. .................................
KD 3.6 ...............................
KD 4.6 ...............................
KD Aktivitas Gerak
Berirama Kelas 4
................................. .................................
KD 3.7 ................................
KD 4.7 ...............................
KD Aktivitas Gerak
Berirama Kelas 5
................................. .................................
KD 3.7 ................................
KD 4.7 ...............................
KD Aktivitas Gerak
Berirama Kelas 6
................................. .................................
KD 3. ................................
KD 4.7 ..............................
6. Cocokkanlah hasil kerja Saudara dengan dokumen yang tersedia, dan lakukan
perbaikan jika terjadi ketidaksesuaian!
Refleksi:
Tuliskanlah makna pembelajaran yang Saudara rasakan terhadap nilai-nilai
kemandirian, kerjasama, dan integritas dan apa rencana Saudara jika diminta untuk
menganalisis materi ajar?
1. Kerjasama...................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
2. Kemandirian..............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
3. Integritas.....................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................

110
PJOK SD KK D

E. Latihan/ Kasus/ Tugas

1. Dalam aktivitas gerak berirama ada beberapa unsur yang dapat


dikembangkan dalam membuat suatu rangkaian gerak, yaitu….
A. Gerakan, sistematika, dan waktu
B. Sistematika, intensitas, dan waktu
C. Gerakan, musik, dan arah
D. Hitungan, waktu, dan aba-aba
2. Aktivitas fisik yang bernuansa ritmik mengandung arti bahwa kegiatan
tersebut dilaksanakan….
A. Secara berirama
B. Secara serempak
C. Dengan musik
D. Dengan alat
3. Jika kita mengingkan aktivitas gerak berirama menggunakan gerak dasar
senam aerobik dengan intensitas tinggi. Maka pemilihan gerak dasar yang
dapat dijadikan bahan ajar adalah....
A. Jumping jack, on the spot, shoulder press up
B. Jumping jack, double step, bicep curl
C. Jumping jack, high kick, shoulder press up
D. Jumping jack, mamboo, chest press
4. Berikut adalah Materi-materi yang dipelajari dalam aktivitas senam ritmik,
yaitu....
A. (a) gerakan atau ayunan lengan, serta sikap tubuh saat melakukan
aktivitas senam aerobiK (b) pemilihan lagu dan harmonisasi antara
gerak dan music, (c) merangkai gerakan langkah dan gerakan tangan
dengan menggunakan 2 x 8 hitungan.
B. (a) teknik gerak langkah kaki , sikap tubuh saat melakukan langkah
kaki (b) harmonisasi antara gerak dan music, (c) merangkai gerak
langkah kaki.
C. (a) teknik gerak dasar senam aerobik baik langkah kaki dan gerakan
atau ayunan lengan, serta serta rangkaian gerakn kaki dan lengan (b)

111
Kegiatan Pembelajaran 4

nada dan merangkai antara gerak dan music, (c) merangkai gerak
senam aerobik.
D. (a) teknik gerak dasar senam aerobik baik langkah kaki dan gerakan
atau ayunan lengan, serta sikap tubuh saat melakukan aktivitas senam
aerobik (b) musik, blok musik, dan harmonisasi antara gerak dan
musik, (c) merangkai gerak senam aerobik.
5. Kegiatan yang melibatkan proses berfikir dan bertindak dengan
menggunakan gerakan-gerakan tertentu secara berturut–turut dan teratur
adalah istilah...
A. Aktivitas pengembangan
B. Aktivitas ritmik
C. Aktivitas permainan
D. Aktivitas pola gerak dasar

F. Rangkuman

Kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani berbeda dari pembelajaran mata


pelajaran lain. Pendidikan jasmani adalah “pendidikan melalui aktivitas jasmani”.
Dengan berpartisipasi dalam aktivitas jasmani siswa dapat menguasai ketrampilan
dan pengetahuan, mengembangakan apresiasi estetis, mengembangkan ketrampilan
gerak, nilai dan sikap yang positif dan memperbaiki kondisi fisik untuk mencapai
tujuan-tujuan pendidikan jasmani.

Pemilihan aspek-aspek pendidikan jasmani dan materi pokok pembelajaran untuk


mencapai kompetensi yang diharapkan tentunya harus mempertimbangkan kondisi
siswa, lingkungan sebagai daya dukung dan penghambat serta prasyarat
pembelajaran lain sehingga proses pembelajaran berlangsung aktif, kreatif, inovatif
dan menyenangkan.

Gerak bebas berirama (senam aerobik) sebagai materi pokok dalam aspek aktivitas
ritmik dipandang memiliki keunggulan sebagai aktivitas yang sangat
menyenangkan, karena dipergunakannya musik pengiring sebagai alat bantu
pembelajaran. Sangat jarang atau bahkan tidak ada sama sekali siswa yang tidak
menyukai musik. Mengingat potensi ini, tentunya sangat sayang jika tidak
dikembangkan.

112
PJOK SD KK D

Pengembangan senam aerobik sebagai materi pokok dalam aktivitas ritmik


hendaknya dimulai dari peningkatan kemampuan guru sebagai sumber informasi,
fasilitator dan katalisator pembelajaran dalam rangka pencapaian kompetensi-
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta pembelajaran.

Peningkatan kemampuan seorang guru dimulai dari memperkaya pengetahuan


tentang senam aerobik yang mencakup konsep dasar senam aerobik, teknik dasar
yang terdiri dari langkah dasar, ayunan dan gerak lengan dan tangan, pelurusan
persendian tubuh, serta musikalitas. Selain teknik dasar dituntut pula kemampuan
merangkai gerak dasar yang menjadi satu kesatuan utuh yang selaras dan serasi,
disebut sebagai koreografi.

113
Kegiatan Pembelajaran 4

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara menjawab semua pertanyaan di atas, cocokkan hasil jawaban


Saudara dengan kunci jawaban tes yang ada di belakang modul ini dan hitunglah
jawaban Saudara dengan benar. Kemudian gunakan formula matematis di bawah ini
untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara dalam materi kegiatan pembelajaran
di atas.

Jumlah jawaban benar


Rumus : Tingkat Penguasaan = X 100%
Jumlah Soal

Kriteria tingkat penguasaan yang dicapai:


90 % - 100 % Baik sekali
80 % - 89 % Baik
70 % - 79 % Cukup
60 % - 69 % Kurang
60 ke bawah Kurang sekali

Bila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Saudara dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar berikutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat
penguasaan Saudara masih di bawah 80%, Saudara harus mengulangi Kegiatan
Belajar ini terutama bagian yang belum Saudara kuasai. Jangan hanya bersandar
pada kunci jawaban saja.

114
PJOK SD KK D

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
TEKNOLOGI, INFORMASI, DAN KOMUNIKASI 1

A. Tujuan

Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, Saudara
dapat memahami teknologi, informasi, dan komunikasi, sebagai sumber referensi
penulisan serta menerapkan nilai-nilai kemandirian, kerjasama, dan integritas.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan pengertian teknologi, informasi, dan komunikasi


2. Mengidentikasi bentuk dan jenis perangkat teknologi
3. Menggunakan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi sebagai
sumber referensi penulisan
4. Menerapkan nilai kemandirian
5. Menerapkan nilai kerjasama
6. Menerapkan nilai integritas

C. Uraian Materi

1. Pengertian Teknologi, Informasi, dan Komunikasi

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting
untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber
daya manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal, pendidikan
merupakan salah satu aspek yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi tentunya
selain aspek kehidupan lainnya, seperti di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, dan
seni. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan.

115
Kegiatan Pembelajaran 5

Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi,


sekolah-sekolah di Indonesia sudah waktunya mengembangkan Sistem Informasi
manajemennya agar mampu mengikuti perubahan jaman.

Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan


manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah
menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan
dalam dekade terakhir ini.

Pengertian teknologi informasi menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut:

a. Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama


komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan
informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus
Oxford, 1995).
b. Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja
dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan
dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)
c. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
(software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan
informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi (Martin, 1999).
d. Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk
memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas,
2000).
e. Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
(komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa
data, suara, dan video (William & Sawyer, 2003).

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah
segala hal yang berkaitan dengan proses pemanfaatan teknologi yang digunakan
untuk memproses dan mengirimkan informasi.

Di era yang maju sangat pesat ini, banyak sekali macam perangkat atau alat yang
dapat digunakan sebagai alat komunikasi. Banyak Teknologi Komunikasi yang

116
PJOK SD KK D

berkembang dengan cepat dengan dukungan teknologi yang ada saat ini. Salah satu
contohnya adalah teknologi komunikasi melalui media internet. Teknologi
Komunikasi adalah sebuah alat atau perangkat yang menggabungkan aspek sosial
yang memungkinkan setiap individu dapat mendapatkan, mengirimkan, dan saling
bertukar informasi dengan individu-individu lainnya. Dengan begitu, setiap individu
dapat mencari informasi atau data yang dibutuhkan dengan teknologi komunikasi.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung
besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan
menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi
komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala


kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan
informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara
teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan
teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi
tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad
ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik
jenuhnya.

Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi


sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan
telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian
berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi
seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi
trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang
dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara
tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio

117
Kegiatan Pembelajaran 5

AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat.
Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud
siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada
tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui
penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated
electronics) pada tahun 1957.

Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini,
mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara
blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu
perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian
elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang.

Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada


puncaknya melahirkan microprosesor. Microprosesor inilah yang menjadi 'otak'
perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat
telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan
menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-
batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi
kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan
perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang
saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi
dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat
yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia
inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi
industri.

2. Bentuk dan Jenis Perangkat Teknologi, Informasi, dan Komunikasi

Peralatan teknologi informasi dan komunikasi adalah peralatan yang digunakan


untuk mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan dan menyampaikan pesan
(ide/gagasan) melalui media elektronik maupun cetak. Atau dapat pula dikatakan
peralatan teknologi informasi adalah seperangkat alat yang digunakan untuk
membantu bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan
dengan pemrosesan informasi.

118
PJOK SD KK D

a. Peralatan Teknologi Informasi, antara lain:


1) Personal Komputer

Computer Personal (PC) merupakan peralatan utama dalam teknologi informasi. Alat
ini berfungsi untuk mengubah data menjadi informasi yang diperlukan. Peralatan ini
terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Komputer
jenis ini sering dikenal juga dengan sebutan Komputer Desktop karena sering
diletakan di atas meja (desk = meja).

2) Laptop/Notebook

Laptop adalah bentuk lain dari komputer. Sebutan laptop menunjuk pada komputer
ramping yang yang dapat dipangku (Lap berarti pangkuan).

3) PDA (Personal Digital Assistant)

Personal Digital Assistant (PDA) merupakan bentuk komputer yang lebih kecil lagi.
Ukurannya kira-kira seperti Handphone. Karena dapat digenggam maka komputer
ini digolongkan sebagai komputer genggam (handled computer) atau lebih sering
disebut palmtop. Untuk dapat menulis atau mengetikan sesuatu penggunanya harus
menggunakan pena khusus. Tapi banyak juga yang dilengkapi dengan keyboard mini.

4) Flash Disk

Media penyimpanan data yang berbentuk Universal Serial Bus (USB) tetapi dapat
menyimpan data dalam jumlah banyak.

119
Kegiatan Pembelajaran 5

b. Peralatan Teknologi Komunikasi

Peralatan Teknologi Komunikasi adalah segala alat yang berfungsi untuk


memindahkan informasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Beberapa jenis
peralatan komunikasi adalah sebagai berikut:

1) Telegraf

Telegraf merupakan alat komunikasi jarak jauh yang terdiri dari dua bagian yaitu
pengirim dan penerima. Alat pengirim biasanya berupa saklar tekan dan alat
penerimanya disebut penerima Morse, karena pengiriman informasi dengan alat ini
menggunakan Sandi MORSE.

2) Telepon

Telepon berfungsi untuk mengirim dan menerima informasi yang berbentuk Suara.
Seperti halnya telegraf, pesawat telepon terdiri dari dua bagian yaitu pengirim dan
penerima.

3) Radio

Pesawat radio merupakan pesawat penerima gelombang radio yang dipancarkan


dari stasiun pemancar radio. Bila yang dipancarkan berita, maka yang akan didengar
di radio juga berita. Informasi yang dipindahkan adalah Suara.

4) Televisi

Televisi adalah salah satu peralatan komunikasi penerima yang menerima sinyal-
sinyal dari stasiun pemancar televisi. Alat ini dapat menerima informasi berbentuk
suara dan gambar (audio visual).

5) Faximile

Faximile mempunyai kegunaan yang sama dengan telepon, yakni menerima dan
mengirim informasi. Namun mesin faximile tidak mengirim suara, melainkan
mengirim data dan informasi dalam bentuk teks atau gambar.

120
PJOK SD KK D

6) Satelit

Satelit adalah alat komunikasi yang di letakan di luar angkasa. Satelit berputar
mengelilingi orbit tertentu di atas bumi. Tugas satelit adalah menerima sinyal dari
sebuah tempat di bumi dan mengirimkannya ke bagian lain di bumi.

7) Telepon selular (handphone)

Satelit dan Ponsel (Handphone) adalah alat komunikasi yang tidak dikirim dengan
kabel, tapi menggunakan sistem wireless (tanpa kabel = nirkabel).

8) Modem

Modem adalah alat yang berfungsi mengubah sinyal analog dari dari kabel telepon
menjadi sinyal digital. Sinyal analog harus diubah menjadi sinyal digital, karena
komputer hanya dapat membaca sinyal digital.

Selain peralatan teknologi informasi dan komunikasi di atas yang paling modern
saat ini adalah internet. Apa itu internet? Internet adalah suatu jaringan komputer
yang sangat luas yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia.
Banyak orang menggunakan fasilitas internet untuk berbagai macam tujuan. Ada
yang ingin mengobrol dengan memanfaatkan fitur/ bagian chatting, mencari
informasi dengan browsing, mengirim surat lewat surat elektronik atau e-mail,
bermain game untuk hiburan, dan ada juga yang berbisnis lewat internet.

Internet merupakan salah satu perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang
digunakan dalam pembelajaran. Internet memudahkan manusia, dalam hal ini
adalah peserta didik maupun guru untuk saling berhubungan dan mencari
informasi. Internet tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dari negara mana pun
dapat saling mengakses internet. Perkembangan teknologi Informasi dan
komunikasi berkembang dengan sangat pesat.

121
Kegiatan Pembelajaran 5

3. Penggunaan Perangkat TIK Sebagai Sumber Referensi Penulisan

Teknologi komunikasi dan informasi hendaknya tidak dipandang sebagai artefak


saja, melainkan juga dipandang sebagai proses dan struktur tertentu (Miarso, 2004).
Ini berarti bahwa teknologi komunikasi dan informasi ini seharusnya dijadikan
bagian integral sistem pendidikan. Sebagai bagian integral, masuknya komponen
teknologi ini akan mempengaruhi komponen lain di antaranya perubahan peranan
guru dalam satuan pendidikan sekolah. Peranan guru dalam hal ini tidak lagi
menjadi satu-satunya sumber belajar, melainkan lebih berperan sebagai perancang
proses pembelajaran, fasilitator, dan motivator bagi proses belajar siswa.

a. Manfaat Tekonologi Informasi dan Komunikasi dalam penulisan Karya


Tulis Ilmiah

Ketika Anda melakukan penulisan karya tulis ilmiah, maka tidaklah layak tanpa
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya teknologi
komputer. Dapat dibayangkan jika pada saat ini penulisan karya ilmiah
menggunakan mesin ketik manual atau ditulis dengan tangan langsung. Betapa
sulitnya kalau harus melakukan perbaikan dari saran reviewer dalam sebuah
penulisan. Sejauh manakah manfaat komputer pada penulisan karya tulis ilmiah?
Pertanyan ini tidak mudah dijawab, karena pemahaman terhadap pemakaian
komputer sangat bervariasi. Ada orang yang memandang komputer hanyalah
sebagai pengganti mesin ketik manual yang filenya dapat disimpan dan diedit
dengan mudah. Tetapi ada yang memandang bahwa komputer sebagai perangkat
pembantu manusia yang tidak dapat dilepaskan dalam setiap kegiatannya. Dalam
penulisan karya tulis ilmiah komputer dirasakan sangat banyak manfaatnya, mulai
dari penyiapan penulisan yang berupa pencarian masalah, pengumpulan sejumlah
informasi yang diperlukan, pelaksanaan penulisan, pembuatan laporan bahkan
sampai mengkominikasikan hasil tulisannya ke dalam sistem informasi yang lebih
luas seperti jurnal atau dimasukkan ke dalam web sehingga dapat dibaca oleh
banyak orang.

122
PJOK SD KK D

b. Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Penyiapan Karya


Tulis Ilmiah

Pada tahap ini penulis mencari/ memiliki masalah yang akan ditulis. Masalah yang
akan ditulis dapat diperoleh dengan banyak membaca informasi baik di
perpustakaan, internet, atau memandang permasalahan untuk meningkatkan
kinerja guru di kelas. Cobalah mengumpulkan sejumlah masalah yang layak untuk
ditulis atau dilakukan penelitian. Sebenarnya apakah masalah itu? Secara garis besar
masalah adalah perbedaan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi
sesungguhnya di lapangan. Semakin jauh jarak yang ditemukan, maka semakin baik
masalah tersebut untuk diselesaikan. Penyelesaian masalah itu mungkin dapat
dilakukan dengan menganalisis sejumlah informasi yang ada dan teori yang munkin
digunakan, atau harus melakukan penelitian. Setelah masalah yang layak untuk
dipecahkan itu ditemukan, langkah berikutnya mengumpulkan sejumlah teori atau
informasi penting yang berkaitan dengan penyelesaian masalah tersebut. Untuk
mencari sejumlah teori atau informasi penting di atas, dapat dilakukan di
perpustakaan atau masuk ke dunia maya (internet) dengan browsing. Dalam internet
mesin browsing yang cukup handal adalah google atau yahoo search engine. Dengan
mengetikkan kata kunci yang akan dicari, maka mesin ini akan menampilkan
sejumlah informasi yang dibutuhkan, kita tinggal memilih informasi yang cukup
dekat dengan masalah yang kita hadapi. Setelah masalah ditemukan, maka dapat
ditentukan tema atau sampai judul karya tulis ilmiah yang akan ditulis.

c. Manfaat Teknologi Informsi dan Komunikasi dalam Penulisan dan


Pelaporan Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah yang akan ditulis harus ditulis dengan baik. Tulisan dapat baik
apabila didukung peralatan atau fasilitas yang cukup baik juga. Jika dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maka sekarang ini komputer banyak menyediakan
fasilitas untuk melakukan pengembangan pembelajaran, mulai pengembangan
perangkat pembelajaran sampai pengembangan sistem pembelajaran, termasuk
didalamnya pengembangan kurikulum. Pada pengembangan perangkat, pembuatan
CD pembelajaran menjadi hal yang mudah dilakukan dan hasilnya cukup baik.
Dalam hal ini, TIK berperan sebagai alat perancang pembuat media pembelajaran
sekaligus alat untuk memainkannya. Hal penelitian yang diperoleh nanti dari awal

123
Kegiatan Pembelajaran 5

sudah harus dimulai sedikit demi sedikit untuk menulisnya di komputer agar
penulis tidak lupa. Penulisan hasil temuan dalam penelitian harus bertahap, agar
hasil akhir dari kegiatan penelitian dapat diperoleh secara runtut. Penulisan karya
tulis tentu saja harus memperhatikan format yang telah diberikan oleh lembaga
yang berwenang, dalam hal ini adalah dinas pendidikan. Penulisan yang tidak
mengikuti format yang ditentukan dapat mengakibatkan tidak diterimanya karya
tulis ilmiah tersebut. Pada pelaksanaan penelitian, sangat mungkin diperlukan
komputer sebagai media dalam model pembelajaran. Dapat pula komputer sebagai
alat bantu dalam proses perhitungan atau menggambar, bahkan mungkin komputer
sebagai pusat informasi yang lebih canggih, seperti GIS, Matlab, AutoCad, Toefl, dll.

124
PJOK SD KK D

D. Aktivitas Pembelajaran

Langkah-langkah yang perlu Anda lakukan dalam mempelajari Modul pelatihan ini
mencakup aktivitas individu:

1. Memahami dan mencermati materi pelajaran


2. Mengerjakan latihan tugas, menyimpulkan materi pelatihan.
3. Melakukan refleksi

E. Latihan/ Kasus/ Tugas

1. Yang dimaksud dengan Teknologi Informasi adalah...


A. Segala hal yang berkaitan dengan proses pemanfaatan teknologi yang
digunakan untuk memproses dan mengirimkan informasi.
B. Segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dari perangkat yang satu ke lainnya.
C. Segala sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
D. Segala hal yang menggunakan alat bantu untuk mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya.
2. Teknologi komunikasi adalah...
A. Segala sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
B. Segala hal yang berkaitan dengan proses pemanfaatan teknologi yang
digunakan untuk memproses dan mengirimkan informasi.
C. Segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
D. Segala hal yang berkaitan dengan teknologi untuk memproses dan
mengirimkan informasi.
3. Yang termasuk peralatan teknologi komunikasi adalah...
A. Personal Computer (PC), Flash Disk, dan Telepon selular (Hand Phone)
B. Personal Computer (PC), Flash Disk, dan Personal Data Access (PDA)
C. Satelit, Telepon Selular (Hand Phone), dan Televisi.
D. Flash Disk, Satelit, dan Radio.

125
Kegiatan Pembelajaran 5

4. Yang termasuk peralatan teknologi informasi adalah...


A. Personal Computer (PC), Flash Disk, dan Laptop/netbook
B. Satelit, Flash Disk, dan Personal Data Access (PDA)
C. Satelit, Telepon Selular (Hand Phone), dan Televisi.
D. Satelit, telegraf, dan modem.

5. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya


pengembangan keprofesian berkelanjutan, dalam hal ini penulisan karya
ilmiah sangat membantu bagi guru. Salah satu cara dalam mencari sumber
informasi melalui internet, kita dapat menggunakan...
A. Microsoft Word
B. Google Search Engine
C. Yahoo Messenger
D. Windows Messenger

F. Rangkuman

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan
ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan.Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah
payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk
memproses dan menyampaikan informasi.

Teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak
terpisahkan. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan
teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat
bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Peralatan teknologi informasi dan komunikasi adalah peralatan yang digunakan


untuk mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan dan menyampaikan pesan

126
PJOK SD KK D

(ide/gagasan) melalui media elektronik maupun cetak. Jenis-jenis peralatan


teknologi dan informasi antara lain: Personal Computer (PC), laptop/notebook,
Personal Digital Assistant (PDA), flash disk, telegraf, telepon, radio, televisi, faximile,
satelit, telepon selular (handphone), dan modem.

Teknologi komunikasi dan informasi sebagai bagian integral dari sistem pendidikan,
sehingga masuknya komponen teknologi ini akan mempengaruhi komponen lain di
antaranya perubahan peranan guru dalam satuan pendidikan sekolah. Peranan guru
dalam hal ini tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar, melainkan lebih
berperan sebagai perancang proses pembelajaran, fasilitator, dan motivator bagi
proses belajar siswa. Guru dapat memanfaatkan peran teknologi informasi dan
komunikasi secara maksimal dalam mengembangkan profesionalisme guru.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Melalui pemahaman tentang teknologi, informasi, dan komunikasi, serta mengetahui


macam-macam perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi, Anda dapat
mencoba menggunakan teknologi tersebut dalam upaya mengembangkan
keprofesian Anda. Bagi Anda yang belum paham, silahkan pelajari kembali kegiatan
pembelajaran ini dan bagi Anda yang sudah paham, tidak ada salahnya Anda
mencoba mengeksplorasi media lain yang terkait dengan TIK untuk menambah
keterampilan Anda menggunakan perangkat TIK.

127
Kunci Jawaban

KUNCI JAWABAN

A. Kunci Jawaban KP 1

1. D 6. B
2. B 7. D
3. A 8. B
4. D 9. D
5. C 10. B

B. Kunci Jawaban KP 2

1. B
2. A
3. A
4. C
5. C
C. Kunci Jawaban KP 3
1. C
2. A
3. C
4. D
5. B
D. Kunci Jawaban KP 4
1. A
2. C
3. C
4. A
5. B

128
PJOK SD KK D

EVALUASI

Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal-soal di bawah ini!

1. Pendidikan jasmani memiliki berbagai pengertian menurut pandangan berbagai


ahli maupun organisasi. Pengertian pendidikan jasmani pada prinsipnya
berupa….
A. pendidikan olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran
dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan
nilai budaya
B. pendidikan olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan
secara terencana benjenjang dan berkelanjutan
C. pendidikan olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau kegemaran
berolahraga
D. bagian intergral dari pendidikan secara umum, yang direncanakan secara
sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu
secara organic, neuromuskuler, persepsual, kognitif, dan emosional, dalam
kerangka sisitem pendidikan nasional

2. Tujuan pendidikan jasmani yang salah di bawah ini adalah...


A. mencapai prestasi olahraga yang inggi di event resmi seperti PON
B. meletakan landasan yang kuat melalui internalisasi nilai dalam Penjas
C. mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif
D. menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui tugas-tugas pembelajaran
pendidikan jasmani

3. Ciri pembeda antara pendidikan jasmani, dan olahraga kompetitif antara lain….
A. pendidikan jasmani menitikberatkan pada sistem penilaian final score,
sedangkan olahraga kompetitif gain score
B. pendidikan jasmani memiliki fokus orientasi pada anak (child oriented),
sedangkan olahraga kompetitif pada materi latihan (subject oriented)
C. pendidikan jasmani membentuk individu sesuai dengan kebutuhan
fungsional cabang olahraga, sedangkan olahraga kompetitif tidak

129
Evaluasi

D. olahraga kompetitif selalu dipertandingkan, sedangkan pendidikan jasmani


tidak boleh sama sekali ada pertandingan

4. Pengertian pendidikan kesehatan dibawah ini yang benar adalah:

A. suatu upaya pendidikan untuk mencapai kesehatan lingkungan


B. pendidikan yang mengutamakan kesehatan
C. upaya mempelajari bagaimana menciptakan kesehatan diri
D. suatu upaya atau kegiatan untuk mencipkatan perilaku masyarakat (di sekolah,
anak didik) yang kondusif untuk kesehatan

5. Di bawah ini adalah nama-nama teknik gerakan langkah dasar senam aerobik,
kecuali:
A. Jumping Jack
B. Double Step
C. Knee Lift
D. up right row

6. Gerak dasar aerobik yang berguna untuk melatih otot dan persendian bahu
adalah:
A. Bicep curl
B. Jumping jack
C. Shoulder press up
D. Grapevine

7. Gerak dasar senam aerobik yang bisa dilakukan hanya dengan high impact
atau benturan keras saja adalah...
A. Knee Up
B. marching
C. Jumping jack
D. Lunge

130
PJOK SD KK D

8. Teknologi komunikasi adalah...

A. Segala sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
B. Segala hal yang berkaitan dengan proses pemanfaatan teknologi yang
digunakan untuk memproses dan mengirimkan informasi.
C. Segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
D. Segala hal yang berkaitan dengan teknologi untuk memproses dan
mengirimkan informasi.

9. Yang termasuk peralatan teknologi komunikasi adalah...

A. Personal Computer (PC), Flash Disk, dan Telepon selular (Hand


Phone)
B. Personal Computer (PC), Flash Disk, dan Personal Data Access (PDA)
C. Satelit, Telepon Selular (Hand Phone), dan Televisi.
D. Flash Disk, Satelit, dan Radio.

10. Yang termasuk peralatan teknologi informasi adalah...

A. Personal Computer (PC), Flash Disk, dan Telepon selular (Hand


Phone)
B. Satelit, Flash Disk, dan Personal Data Access (PDA)
C. Satelit, Telepon Selular (Hand Phone), dan Televisi.
D. Satelit, telegraf, dan modem.

11. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya pengembangan


keprofesian berkelanjutan, dalam hal ini penulisan karya ilmiah sangat
membantu bagi guru. Salah satu cara dalam mencari sumber informasi melalui
internet, kita dapat menggunakan...

A. Microsoft Word
B. Google Search Engine
C. Yahoo Messenger
D. Windows Messenger

131
Evaluasi

12. Di dalam Tahap perkembangan motorik, yang dimaksud dengan gerakan belum
sempurna disebut …
A. Reflexive movement phase
B. Rudimentary movement phase
C. Fundamental movement phase
D. Specialized movement phase

13. Istilah Rudimentary movement phase dalam konsep perkembangan anak adalah
tahap...
A. Tahap gerak kasar
B. Tahap gerak refleks
C. Tahap gerak dasar
D. Tahap gerak khusus

14. Pada perkembangan anak usia SD dan awal SMP akan mengalami fase gerak
spesialisasi. Dalam rentang usia tersebut terjadi 3 (tiga) sub perkembangan
gerak, yaitu….
A. Tahap transisi, tahap aplikasi, dan tahap pemanfaatan jangka panjang
B. Tahap awal, tahap dasar, dan tahap pematangan
C. Tahap pembiasaan refleks, dan tahap pra control
D. Tahap pembentukan informasi, dan tahap penerimaan informasi

15. Pertumbuhan dan perkembangan manusia terjadi secara terus menerus, sejak
seseorang dalam bentuk janin sampai batas tertentu. Urutan fase
perkembangan gerak tersebut adalah….
A. Fase pergerakan spesialisasi, fase pergerakan dasar, fase pergerakan
refleksif dan fase pergerakan kasar
B. Fase pergerakan kasar, fase pergerakan refleksif, fase pergerakan dasar,
fase pergerakan specialisasi
C. Fase pergerakan refleksif, fase pergerakan kasar, fase pergerakan dasar,
fase pergerakan spesialisasi
D. Fase pergerakan refleksif, fase pergerakan dasar, fase pergerakan kasar,
fase pergerakan specialisasi

132
PJOK SD KK D

PENUTUP

Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kesehatan (PJOK) pada Kelompok Kompetensi D ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sepuluh modul lainnya dalam Peningkatan Kompetensi
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PJOK. Perluasan wawasan dan
pengetahuan Saudara berkenaan dengan substansi materi ini penting dilakukan,
baik melalui kajian buku, jurnal, maupun penerbitan lain yang relevan. Di samping
itu, penggunaan sarana perpustakaan, media internet, serta sumber belajar lainnya
merupakan wahana yang efektif bagi upaya perluasan tersebut. Demikian pula
dengan berbagai kasus yang muncul dalam penyelenggaraan pembelajaran PJOK,
baik berdasarkan hasil pengamatan maupun dialog dengan praktisi pendidikan
PJOK akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan Saudara.

Dalam tataran praktis, mengimplementasikan berbagai pengetahuan dan


keterampilan yang diperolah setelah mempelajari modul ini, penting dan mendesak
untuk dilakukan. Melalui langkah ini, kebermaknaan materi yang dipelajarai akan
sangat dirasakan oleh Saudara. Di samping itu, tahapan penguasaan kompetensi
Saudara sebagai guru PJOK secara bertahap dapat diperoleh.

Pada akhirnya, keberhasilan Saudara dalam mempelajari modul ini tergantung pada
tinggi rendahnya motivasi dan komitmen Saudara dalam mempelajari dan
mempraktekan materi yang disajikan. Modul ini hanyalah merupakan salah satu
bentuk stimulasi bagi Saudara untuk mempelajari lebih lanjut substansi materi yang
disajikan serta penguasaan kompetensi lainnya.

133
PJOK SD KK D

DAFTAR PUSTAKA

Ateng, Abdulkadir, Pendidikan Jasmani Di Indonesia. Jakarta: Yayasan Ilmu


Keolahragaan Guna Krida Prakasa Jati, 1993

______________, Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta,


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993

Dauer, Victor P, Dynamic Physical Education For Elementary School Children,


Minnesota: Burgess Publishing Company, 1979

Gabbard, Carl., LeBlance, Elizabeth, and Lowy, Susan, Physical Education For
Children. New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 1987

Gallahue, David L. Motor Development and Movement Experiences. New York:


John Wiley & Sons, Inc., 1975

Gallahue, David L. Understanding Motor Development Infants, Children,


Adolecent. New York: MacMillan Publishing Company., 1989

Grant Donovan, Jane Mc Namara, Peter Gianoli, Koreksi Gerakan Senam yang
Membahayakan, Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA, 2001

____________, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun


2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Jakarta: Balitbang. 2016

____________, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun


2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta:
Balitbang. 2016

____________, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun


2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah,
Jakarta: Balitbang. 2016

____________, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun


2016 tentang Standar Penilaian, Jakarta: Balitbang, 2016

135
Daftar Pustaka

____________, Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 24 Tahun


2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan
Dasar dan Menenah, Jakarta: Kemendikbud, 2016

Ladislaus Naisaban, Bergembira Bersama 100 Permainan Rakyat, PT Grasindo,


Jakarta, 2007

Lutan, Rusli. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.


Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi. 1988.

Lutan, Rusli. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Sekolah: Penguasaan


Kompetensi Dalam Konteks Budaya Gerak, 2005

Macdonald, D. Curriculum change and the postmodern world: The school


curriculum-reform project an anachronism, 2000

Marry P Mc Gowan, MD, Jo Mc Gowan Copra, William P. Castelli, MD, Menjaga


Kebugaran Jantung, Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA 2001

Nancy Burstein, Senam Dingklik: Petunjuk Mutakhir, Cara Latihan yang Efisien,
Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO PERSADA 1996

Oemar Hamalik, Dr. Prof., Pendidikan Guru: Berdasar Pendekatan Kompetensi,


Jakarta: P.T BUMI AKSARA, 2002

Pangrazi, Robert P. and Dauer, Victor P. Movement In Early Childhood and Primary
Education. Minnesota: Burgess Publishing Company. 1981

Richard R Brown, Joe Henderson, Bugar Dengan Lari, Jakarta: P.T. RAJA GRAFINDO
PERSADA 1994

Santrock, J.W. Psikologi pendidikan. Edisi kedua. Jakarta: Kencana Prenada media
group, 2010

Santrock, J.W. Masa Perkembangan Anak. Buku 2 Edisi 11. Jakarta: Salemba
Humanika. 2011

Shaffer, R.D. and Kipp, K. Developmental Psychology: Childhood and


Adolescence. United kindom : Wadsworth Cangage Learning, 2010

136
PJOK SD KK D

Sugiyanto, Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta : Universitas Terbuka, 1996

Sukintaka, Dr. Prof., Teori Penjas: Filosofi, Pembelajaran, dan Masa Depan,
Bandung: Nuansa, 2001

Syarifudin, Aip. dkk, Azas dan Falsafah Penjaskes, Jakarta, Universitas Terbuka,
2000

Tamat, Tisnowati. Dan Mirman, Moekarto. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan,


Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998

Thomas, Jerry R., Lee, Amelia M. dan Thomas, Katherine T. Physical Education for
Children. Champaign, Illinois: Human Kinetics Books. 1988

Thomas R Beachle, Roger W Earle, Bugar dengan Latihan Beban, Jakarta: P.T. RAJA
GRAFINDO PERSADA 2002

Tim Penyusun, Modul Guru Pembelajar, Jakarta: PPPPTK Penjas dan BK, Ditjen
GTK 2016

_______________________, Buku Bahan Ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


Kesehatan. Bogor : PPPPTK Penjas & BK, 2010

Wall, A.E. and Reid, Greg. “Physical Activity In Childhood and Youth” dalam
Claude Bouchard, Barry D. McPherson and Albert W. Taylor (Ed.).
Physical Activity Sciences Champaign, Illinois: Human Linetics Books.
1992

Di akses: 01 Maret 2013 9:04:06:

http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/12/teori-perkembangan-kognitif-jean-
piaget-dan-implementasinya-dalam-pendidikan-346946.html.

Diakses 01 Maret 2013 9:05:32: http://www.psikologizone.com/favicon.ico/Teori


Kognitif Psikologi Perkembangan Jean Piaget/.

137
PJOK SD KK D

GLOSARIUM

Continuous motor skill: keterampilan gerak yang tidak dapat dengan mudah
ditandai titik awal dan akhir dari gerakannya.

Clossed skill: keterampilan gerak dimana pelaksanaannya terjadi pada kondisi


lingkungan yang tidak berubah, dan stimulus gerakannya timbul dari
dalam diri si pelaku sendiri.

Discrete motor skill: keterampilan gerak di mana dalam pelaksanaannya dapat


dibedakan secara jelas titik awal dan titik akhir dari gerakan.

Fundamental movement phase (tahap gerakan dasar): Kemampuan gerakan dasar


pada anak-anak merupakan hasil pertumbuhan tahap perkembangan
dasar pada bayi.

Information and Communication Technologies (ICT) atau Teknologi Informasi dan


Komunikasi (TIK): segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.

Locomotor skills: keterampilan berpindahnya individu dari satu empat ke tempat


yang lain.

Manipulative skills: keterampilan yang melibatkan pengendalian atau kontrol


terhadap objek tertentu, terutama dengan menggunakan tangan atau
kaki.

Non Locomotor skills: gerakan-gerakan yang dilakukan dengan gerakan yang


memerlukan dasar-dasar penyangga yang minimal atau tidak
memerlukan penyangga sama sekali atau gerak tidak berpindah tempat.

Open skill: keterampilan gerak dimana dalam pelaksanaannya terjadai pada konsisi
lingkungan yang berubah- ubah, dan pelaku bergerak menyesuaikan
dengan stimulus yang timbul dari lingkungannya.

139
Glosarium

Reflexive movement phase (tahap gerakan Refleksif): Gerakan yang pertama kali
dilakukan oleh janin bersifat refleksif yang membentuk dasar tahap
perkembangan motorik.

Rudimentary movement phase (tahap gerakan kasar): (tahap hambatan refleks pada
tahap pergerakan dasar mungkin dianggap sebagai permulaan
kelahiran) dan tahap Pra-awas.

Serial motor skill: keterampilan gerak diskret yang dilakukan beberapa kali secara
berlanjut.

Specialized movement phase (tahap gerakan khusus): Tahap terbentuknya dasar


keterampilan stabilitas, lokomotor dan manipulasi yang sudah di
kombinasi dan kolaborasi dengan beberapa jenis keterampilan.

140

Anda mungkin juga menyukai