Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KESULITAN PEMBELAJARAN TEMATIK

SISWA KELAS II SD PADA KURIKULUM 2013


(PENILITIAN KUALITATIF DI SDN JURUMUDI 1
KOTA TANGERANG)

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar


Sarjana dalam bidang Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh
Nama : Rani Etika
NPM : 1486206468

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Siswa kelas rendah pada sekolah dasar berada pada rentangan usia

dini. Masa usia dini ini masa yang pendek tetapi merupakan masa yang

sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu pada masa ini

seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang

secara optimal. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan

seperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada

umumnya tingkat perkembangan masih melihat segala sesuatu sebagai satu

keutuhan (holistik) serta mampu memahami hubungan antara konsep secara

sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek

konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung.

Piaget menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri dalam

menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya (teori

perkembangan kognitif). Menurutnya setiap anak memiliki struktur kognitif

yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai

hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannya.

Pemahaman tentang objek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi

(menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran) dan

akomodasi (proses pemanfaatan konsep-konsep dalam fikiran untuk

menafsirkan objek). Kedua proses tersebut jika berlangsung secara terus

2
menerus akan membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru menjadi

seimbang. Dengan cara seperti itu secara bertahap anak dapat membangun

pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan hal

tersebut, maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek diri

dan lingkungannya. Kedua hal tersebut tidak mungkin dipisahkan karena

memang proses belajar terjadi dalam konteks interaksi diri dengan

lingkungannya. Pada pratiknya, pembelajaran di kelas lebih bayak menganut

pada model pembelajaran konvesional yang menuntut siswa untuk menerima

apa adanya apa yang disampaikan oleh guru tanpa didahului oleh proses

berpikir kreatif. Pendekatan pembelajaran tematik dapat dipandang sebagai

upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di tingkat dasar, terutama

dalam rangka mengimbangi gejala penjejalan kurikulum yang sering terjadi

dalam proses pembelajaran di sekolah.

Model pembelajaran tematik merupakan suatu sistem pembelajaran

yang memungkinkan siswa baik dapat belajar individual maupun kelompok

dapat aktif mencari dan menggali serta menemukan konsep serta prinsip

keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Saat ini, proses

pembelajaran yang terjadi di di SDN Jurumudi 1 terutama pada proses

pembelajaran di kelas II masih cenderung bersifat teoritik dan peran guru

masih sangat dominan (teacher centered) dan gaya masih cendrung satu arah.

Akhirnya, proses pembelajaran yang terjadi hanya sebatas pada penyampaian

informasi (transfer of knowledge) sehingga dalam pelaksanaannya masih

3
terdapat batas-batas yang nyata antar mata pelajaran meskipun sudah

ditematikkan.

Dengan segala keterbatasan baik dari segi guru, siswa, sarana dan

prasarana, maka pembelajaran tematik yang telah dipraktekan oleh guru

dapat dilakukan inventarisasi kendala dalam pelaksanaannya. Permasalahan

tersebut antara lain dari segi non teknis atau penyiapan perangkat

pembelajaran yaitu pengadmnstrasian maupun segi teknis yaitu

penyelenggaraan pembelajaran tematik itu sendiri yaitu kegiatan

pembelajaran di kelas. Dalam segi teknis maupun non teknis pembelajaran,

munculnya kesulitan yang dihadapi siswa dan guru dikarenakan Siswa mudah

bosan dengan pelajaran, siswa masih kurang memahami tema yang

digunakan dalam pembelajaran, tema-tema yang dipilih tidak sesuai dengan

karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan kondisi daerah setempat serta

sarana dan prasarana yang tersedia, kegiatan pembelajaran tidak ditekankan

pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-

nilai moral namun lebih mementingkan pencapaian nilai kognitif, Guru

masih terbiasa menyelenggarakan pembelajaran dengan pendekatan mata

pelajaran sehingga dalam pelaksanaannya masih terdapat batas-batas yang

nyata antar mata pelajaran meskipun sudah ditematikkan, kebiasaan dalam

keluarga yang kurang menunjang. Di mana kebiasaan belajar yang

dicontohkan tidak terjadwal dan sesuka hati. Sehingga anak belajar hanya

pada saat mau ulangan.

4
Pembelajaran tematik secara efektif akan membantu menciptakan

kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat dan membangun

konsepkonsep yang saling berkaitan. Dengan demikian pembelajaran ini

memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami masalah yang

kompleks dengan cara pandang yang utuh. Dengan pembelajaran tematik ini

diharapkan siswa memiliki kemampuan mengidentifikasi yang ada

disekitarnya secara bermakna. Belajar akan lebih bermakna apabila peserta

didik mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih

banyak indera secara utuh, daripada hanya mendengarkan penjelasan guru

saja dan materi diberikan secara terpisah-pisah. Penggunaan media

pembelajaran adalah salah satu cara untuk membantu siswa dalam memahami

konsep-konsep abstrak.

Berdasarkan pengamatan peneliti, pembelajaran yang terjadi selama

ini di SDN Jurumudi 1 khususnya di kelas II, menunjukkan bahwa banyak

sekali kesulitan dalam pelaksanaan model pembelajaran tematik. Oleh karena

itu, pembelajaran tematik belum maksimal dalam pelaksanaannya sesuai

dengan apa yang menjadi tuntutan kurikulum. Oleh karena itu, berdasarkan

pemikiran di atas maka dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk

mengungkap tentang kesulitan siswa pada pelaksanaan pembelajaran tematik

di SDN Jurumudi 1.

Berdasarkan permasalahan yang ditemui oleh peneliti di atas, peneliti

tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam suatu penelitian

dengan judul “Analisis Kesulitan Pembelajaran Tematik Siswa Kelas II

5
SD Pada Kurikulum 2013 (Penelitian Kualitatif di SD Negeri Jurumudi

1 Kota Tangerang).

B. Fokus Penelitian

Kesulitan pembelajaran tematik yang diteliti adalah kesulitan dalam

memahami dan mengintegrasikan beberapa pembelajaran dalam suatu tema.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian di atas,

selanjutnya rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa saja kesulitan yang terjadi pada pembelajaran tematik yang

dialami oleh siswa kelas II di SDN Jurumudi 1 Kota Tangerang ?

2. Kesulitan apa yang paling dominan yang dialami siswa kelas II

SDN Jurumudi 1 ?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

kesulitan siswa dalam pembelajaran Tematik kelas II SDN Jurumudi 1

Kota Tangerang.

6
2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan :

a. Mendeskripsikan kesulitan pembelajaran tematik yang dialami siswa

kelas II SDN Jurumudi 1 Kota Tangerang.

b. Mengetahui kesulitan yang paling dominan yang dialami siswa kelas

II di SDN Jurumudi 1 Kota Tangerang.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan untuk menambah ilmu pengetahuan

dalam bidang ilmu pendidikan sekolah dasar khususnya pembelajaran

tematik kelas II di SDN Jurumudi 1 Kota Tangerang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa dan Peneliti

Memberikan gambaran mengenai tentang pendidikan dan kesulitan

Pembelajaran tematik oleh guru kepada siswa kelas II di SDN Jurumudi 1

Kota Tangerang. Serta memberikan pemahaman akan pentingnya hal

tersebut.

b. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan

dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan untuk mengadakan

pembinaan dan peningkatan kemampuan guru dalam proses

7
pembelajaran.

c. Bagi guru

Memberikan bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan,

merefleksi, dan memperbaiki kepekaan serta tanggung jawabnya

kepada siswa akan manfaat pembelajaran termatik di Sekolah Dasar.

d. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

upaya peningkatan hasil belajar siswa, sehingga dapat mengubah

perolehan peringkat yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai