Anda di halaman 1dari 17

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN IPS

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Pembelajaran IPS di SD (PDGK4106)
Dosen Pengampu: Ahmad Nurrofiq, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 8

1. Fatikhatul Laili (857771355)


2. MA. Izzuddin Jazuli (857772894)
3. Nor Faizah (857773595)
4. Ayu Handayani (857774683)
5. Madaliyatu Qurroti Aini (857776243)

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR BI
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang guru untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional dituntut
dapat memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan
berbagai model pelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Sebagai seorang guru, kemampuan untuk merancang sekaligus menerapkan
model pembelajaran IPS di SD dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
berbagai pendekatan/model sangat penting untuk dikuasai. Semua pendekatan/model
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, dalam menggunakannya
disarankan bervariasi/kombinasi berbagai pendekatan.
Unsur tujuan, bahan pelajaran, pendektan, model, metode dan evaluasi dalam
proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan saling pengaruh
mempengarui karena proses pembelajaran ini menujuk kepada suatu sistem. Berhasil
tidaknya proses pembelajaran sudah barang tentu dipengaruhi oleh bagian-bagian
tersebut. Sebagai kriteria berhasil tidaknya proses pembelajaran haruslah dilihat dari
tujuan, dalam arti sejauh mana peserta didik dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan berorientasi pemecahan masalah?
2. Bagaimana cara merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan humanistik (wawasan bidang interkeilmuan)?
3. Bagaimana cara merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan wilayah (geografi)?
4. Bagaimana cara merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan metode proyek?
5. Bagaimana cara merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan kurun waktu (time line)?
C. Tujuan
1. Dapat Bagaimana cara merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD
dengan menggunakan pendekatan berorientasi pemecahan masalah
2. Dapat merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan humanistik (wawasan bidang interkeilmuan)
3. Dapat merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan wilayah (geografi)
4. Dapat merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan metode proyek
5. Dapat merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan kurun waktu (time line).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan


Pendekatan Berorientasi Pemecahan Masalah
1. Pengertian Pendekatan Pemecahan Masalah
Masalah dapat diartikan setiap hal yang mengundang keragu-raguan,
ketidakpastian atau kesulitan yang harus diatasi dan di selesaikan. Masalah sosial
dapat diartikan suatu situasi yang mempengaruhi banyak orang dan dianggap sumber
kesulitan atau ketidakpuasan yang menuntut untuk dipecahkan.

Tiga cara pemecahan masalah:

a. Pemecahan masalah secara otoritatif


b. Pemecahan masalah secara ilmiah
c. Pemecahan masalah secara metafisik
Pemecahan masalah merupakan suatu proses memecahkan masalah dan
menyangkut mengubah keadaan yang actual menjadi keadaan yang seperti
dikehendaki. Pendekatan adalah cara umum dalam melihat dan bersikap terhadap
suatu masalah. Dengan demikian, Pendekatan Pemecahan Masalah adalah
pendekatan yang digunakan dalam mempelajari IPS terpadu dengan maksud
mengubah keadaaan yang actual menjadi keadaan, seperti yang dikendaki dengan
memperhatikan prosedur pemecahan yang sistematis.
Manfaat menggunakan Pendekatan Pemecahan Masalah dalam kegiatan
belajar mengajar antara lain:
a. Mengembangkan sikap atau ketrampilan siswa untuk mampu memecahkan
permasalahan serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri.
b. Mengembangkan kemampuan berfikir siswa.
c. Siswa benar-benar menghayati untuk berfikir dan mengembangkan minat dalam
berbagai kemungkinan.
d. Membina pengembangan sikap penalaran lebih jauh dan cara berfikir objektif,
mandiri, kritis, dan analitis baik secara individual maupun kelompok.
Program dan jalannya proses pembelajaran hendaknya;

a. Memberi kesempatan pengembangan pengalaman individu dan berpusat pada


peserta didik.
b. Dibina suasana belajar yang bebas dari tekanan, paksaan dan ketakutan, menuju
pembelajaran yang PAIKEM.

2. Merancang Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Pemecahan Masalah
Dalam merancang model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah, seyogianya mendasarkan pada pemikiran kritis dan
reflektif yang mengikuti proses kerja sebagai berikut:
a. Menyadari adanya masalah.
b. Mencari petunjuk untuk pemecahannya.
c. Pergunakan suatu pemecahan yang cocok dengan kriteria tertentu dan tinggalkan
kemungkinan pemecahan yang lain.

Kriteria pemilihan masalah antara lain:

a. Masalah tersebut cukup penting dibahas dikelas.


b. Masalah tersebut dapat mengembangkan kelas kearah tujuan yang dikehendaki.
c. Melihat kemungkinan tersediannya bahan-bahan yang diperlukan untuk
pemecahan masalah.
d. Masalah tersebut dapat menjamin kelanjutan pengalaman belajar siswa.

Langkah-langkah dan gambaran pemecahan masalah yang dikemukakan oleh john


dewey:

a. Merumuskan permasalahan
Mengetahui dan merumuskan permasalahan dengan jelas.
b. Menelaah permasalahan
Menggunakan pengetahuan untuk merinci dan menganalisis masalah tersebut dari
berbagai sudut.
c. Membuat/merumuskan hipotesis
Menghayati secara luas dan lengkap sebab akibat serta alternatif pemecahan
masalah.
d. Menghimpun, mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis
Kecakapan mencari dan Menyusun data dan memvisualisasikan data dalam
bentuk bagan, gambar, grafik, dll
e. Pembuktian hipotesis
Kecakapan menelaah dan membahas data, menghubung-hubungkan atau
menghitung data terhadap hipotesis dan ketrampilan mengambil keputusan dan
kesimpulan dari hal-hal diatas.
f. Menentukan pilihan pemecahan/ keputusan
Kecakapan membuat, memilih, dan menilai beserta perhitungan akibat-akibat
kelak.

Model pemecahan masalah secara berkelompok, model ini menitikberatkan


pada pemecahan masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil
keputusan. Kemampuan pemecahan masalah secara kelompok meliputi beberapa
unsur sebagai berikut:

a. Dapat menghasilkan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang dikehendaki.


b. Sepakat menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilkan, memahami, dan
memakai informasi yang relevan dengan keadaan yang actual.
c. Sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk kemungkinan pemecahan
masalah, memutuskan dan mempergunakan cara pemecahan yang terbaik dan
efektif.

Langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok yang dikemukakan


oleh johnson dan johnson:

a. Definisi masalah.
b. Diagnosis masalah.
c. Merumuskan alternatif strategi.
d. Penentuan dan penerapan suatu strategi.
e. Evaluasi keberhasilan strategi.
3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan
Pemecahan Masalah
Sebagai berikut contoh, seorang guru akan menerapkan model pembelajaran
IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas.
a. Kompetensi dasar
Kemampuana memahami keadaan penduduk dan pemerintah di Indonesia.
b. Materi pokok
Penduduk dan sistem pemerintahan di Indonesia.
c. Hasil belajar
a. Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia, khususnya perkembangan
yang cepat.
b. Mendeskripsikan peran dan tanggung jawab pemerintah.
d. Setelah guru melakukan persiapan tersebut, maka Langkah selanjutnya adalah
menyampaikan materi pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar dikelas dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah secara kelompok dengan prosedur:
guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Kemudian kelompok
tersebut atas bimbingan dan pengarahan guru mengikuti proses kerja sebagai
berikut:
1) Mendefinisikan masalah
Langkah yang ditempuh adalah menampung seluruh pernyataan masalah yang
berkaitan dengan cara-cara untuk mengendalikan pertambahan penduduk di
Indonesia, merumuskan kembali pernyataan masalah dan memilih beberapa
definisi masalah yang dapat diselesaikan oleh setiap kelompok yang
disesuaikan dengan kemampuan siswa dan fasilitas yang ada.
2) Mendiagnosis masalah
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui dimensi dan sebab-sebab timbulnya
masalah, antara lain tingginya angka kelahiran, adanya anggapan bahwa
banyak anak banyak rejeki, adanya anggapan bahwa menegndalikan kelahiran
dengan kontrasepsi merupakan perbuatan haram.
3) Merumuskan alternatif strategi
Tahap ini kelompok harus kreatif dan berusaha untuk merumuskan alternatif
strategi untuk memcahkan masalah serta dituntut mempunyai daya nalar yang
tinggi. Setelah mengetahui sebab-sebab timbulnya masalah yang ditinjau dari
berbagai sudut pandang maka kita dapat merumuskan strategi pemecahan
masalah dengan jalan berikut:
a) Menggalakkan keluarga berencana secara nasional karena strategi ini dapat
menekan angka kelahiran.
b) Meningkatkan Pendidikan kependudukan di seluruh masyrakat Indonesia.
c) Membuat undang-undang yang mengatur tentang batas minimal usia kawin
bagi penduduk Indoonesia baik pria maupun Wanita.
d) Membudayakan dan melembagakan norma keluarga kecil Bahagia dan
sejahtera.
4) Penentuan dan penerapan strategi
5) Evaluasi keberhasilan strategi
e. Setelah kelompok sampai ketahap evaluasi maka Langkah guru selanjutnya
mengadakan tanya jawab mnegenai hasil pemecahan masalah yang diputuskan
masing-masing kelompok yang bertujuan untuk mendaptkan keputusan Bersama
mengenai strategi pemecahan masalah cara-cara mengendalikan pertambahan
penduduk Indonesia.

B. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan


Pendekatan Humanistik (Wawasan Bidang Interkeilmuan)
1. Pengertian Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik adalah pendekatan dalam kegiatan pembelajaran yang
menyoroti suatu topik atau tema yang termasuk bidang ilmu tertentu dengan berbagai
disiplin ilmu lain yang relevan(terkait) sehingga peserta didik dapat melihat masalah
atau topik tersebut lengkap dan terpadu.

2. Merancang Model Pembalajarn IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Humanistik
Suatu tema ilmu pengetahuan sosial disaturagakan secara lengkap. Hakikat
manusia adalah bulat tidak terkotak-kotak dalam ilmu demi ilmu atau aspek demi
aspek. Kehidupan riil atau nyata kemasyarakatan pun adalah sama multidimensional.
Oleh karena itu, pembelajaran IPS diharapkan mampu mengantarkan dan membina
peserta didik kearah hidup bermasyarakat secara baik dan fungsional.
Kalau kita lihat manusia dari kebutuhan dan kegiatan dasarnya, secara natural
manusia akan berbuat dan mengembangkan potensi manusia dalam kehidupan yang
dinamis dan multidimensional. Oleh karena itu, pembelajaran IPS SD bertolak
belakang dari kebutuhan dasar manusia dan dikembangkan secara
multidimensionaldengan media pendekatan yang komprehensif dan terpadu

3. Menerapkan Model Pembalajarn IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Humanistik
Sebagai contoh, dapat kita lihat kurikulum Sekolah Dasar kelas 5 Semester 1 sebagai
berikut.
a. Kompetensi dasar
Kemampuan menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia.
b. Materi Pokok (Pokok Bahasan)
Keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia.
c. Hasil Belajar dan Indikator
1) Mendeskripsikan keaneragaman suku bangsa di Indonesia.
a) Menunjukkan pada peta persebaran daerah asal suku bangsa di Indonesia.
b) Mengembangkan sikap menghormati keragaman suku bangsa.
2) Mendeskripsikan keanekaragaman budaya di Indonesia.
a) Mengidentifikasi keragaman budaya yang terdapat di Indonesia.
b) Mengembangkan sikap menghormati budaya di Indonesia.

Setelah memahami tema yaitu keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
maka tema tersebut kita lihat dari berbagai sudut pandang disiplin
ilmu,menuntunjukkan pada peta persebaan daerah asal suku bangsa di Indonesia.
Dilihat dari sudut pandang geografis, khususnya peta persebaran daerah asal suku
bangsa di Indonesia. Jadi peta kepulauan Indonesia dengan daerah asal suku bangsa.
Cara penggambarannya bisa menggunakan code huruf contohnya, Aceh menggunakan
huruf Ach, dll.

Kemudian materi sikap menghormati keanekaragaman suku bangsa, bisa


dicontohkan pada peringatan hari kartini, siswa memakai pakaian adat dari berbagai
daerah. Materi mendiskripsikan keanekaragaman dapat disajikan dari segi kebudayaan,
contoh untuk kebudayaan aceh, bagaimana pakaiannya, adat istiadatnya dll.
Dalam pelaksanaan seorang guru dapat mengikuti Langkah-langkah sebagai
berikut:

1) Guru memahami tujuan pembelajaran


2) Guru membentuk kelompok kerja yang beranggotakan para murid.
3) Guru memberikan tema pada setiap kelompok dan membahas tema tersebut dari
berbagai sudut pandang disiplin ilmu.
4) Setelah selesai maka diadakan pembahasan hasil kerja yang dipimpin oleh seorang
murid atas bimbingan guru.
5) Hasil pembahasan tersebut disimpulkan

C. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan


Pendekatan Wilayah (Geografi)
1. Pengertian Pendekatan Wilayah
Wilayah atau region adalah suatu wilayah yang memiliki karakteristik tertentu,
yang membedakan diri dengan wilayah-wilayah lain yang ada disekitarnya. Karakter
terpenting yang harus dimiliki suatu region adalah homogenitas yang khas, dapat
berupa aspek fisik maupun kultural, seperti kesamaan kegiatan ekonomi, bentuk hasil
kebudayaan, bentuk pemerintahan, warna bendera, kesamaan iklim, kesamaan
permukaan tanah.
Untuk menentukan suatu wilayah dipergunakan kriteria geografi, yaitu hasil
relasi keruangan aspek-aspkenya yang secara umum lebih menonjol/ lebih dominan
pada wilayah yang bersangkutan, seperti wilayah pertanian.
Pendekatan wilayah adalah pendekatan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran IPS mengenai suatu wilayah ditinjau dari berbagai aspek kehidupan
yang ada diwilayah secara mendalam yang merupakan kekhasan wilayah tersebut
dengan menggunakan kata tanya apa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana
sehingga dapat membedakan dengan wilayah disekitarnya.

2. Merancang Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


wilayah
Dalam merancang model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan
Pendekatan wilayah perlu memperhatikan bahwa wilayah-wilayah atau gejala-gejala
yang terjadi di permukaan bumi merupakan hasil interaksi antar wilayah.
Perancangan model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan
wilayah dalam menganalisis suatu gejala geografi memperhatikan penyebaran gejala
dan interaksi antar variable manusia dan lingkungan untuk dipelajarai kaitannya.
Penyebaran gejala dalam ruang tidak dipelajari secara individu melainkan dikaji
dalam hubungannya satu sama lain sebagai suatu sistem keruangan.

3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Wilayah
a. Kompentensi Dasar (KD)
Kemampuan menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setampat (provinsi).
b. Materi Pokok
Sumber daya alam dan kegiatan ekonomi.
c. Hasil Belajar dan Indikator Materi
1) Menggunakan sumber daya alam yang ada di lingkungan provinsi.
2) Mendeskripsikan manfaat sumber daya alam yang ada di lingkungan provinsi.
3) Menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi
masyarakat.

Langkah selanjutnya yaitu, menentukan uraian materi yang cocok untuk


pendekatan tersebut, yaitu uraian materi: menemutunjukan jenis sumber daya alam
yang ada di Indonesia dan menunjukan pada peta pusat-pusat industry pengolahan
sumber daya alam.

Langkah seorang guru dalam menerapkan pendekatan wilayah dalam proses


kegiatan belajar mengajar setelah melakukan persiapan mengajar:

a. Guru menyampaikan meteri pelajaran (apersepsi)


b. Uraian materi.
c. Guru membantu peserta didik untuk memahami interaksi antarwilayah dengan
cara memberi tugas kelompok.
d. Guru Bersama peserta didik membahas hasi kerja kelompok dan menyimpulkan.
D. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan
Pendekatan Metode Proyek
1. Pengertian Pendekatan Metode Proyek
Metode Proyek adalah suatu jenis kegiatan memecahkan masalah yang
dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil. Berbeda dengan kegiatan problem
solving, dalam metode proyek ini biasanya dihasilkan produk nyata, seperti peta,
maket, model, diorama, yang mempunyai nilai intrinsik bagi peserta didik yang
menghasilkan.
Metode proyek memungkinkan penyaluran minat peserta didik dan dilatih
untuk menelaah dan memandang suatu materi pelajaran dalam konteks yang lebih
luas. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik lebih berarti dan kegiatan
pembelajaran IPS lebih menarik karena pengetahuan, bermanfaat baginya untuk lebih
mengapresiasikan lingkungannya, memahami, serta memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

2. Merancang Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Metode Proyek
Kegiatan pembelajaran IPS yang menggunakan pendekatan metode proyek
memperhatikan kriteria metode proyek sebagai berikut:
a. Kegiatan belajar bersifat riil/nyata.
b. Mempunyai arti dan manfaat bagi peserta didik.
c. Mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran.
d. Hasil proyek sepadan dengan waktu yang disediakan.
e. Bahan dan peralatan mudah diperoleh
f. Biaya relatif murah.
Tahap-tahap pelaksanaan metode proyek adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan
Secara berurutan tahap perencanaan meliputi sebagsi berikut ini:
1) Mempelajari Kompetisi Dasar dalam Silabus dari mata pelajaran yang
menjadi tema pokok.
2) Membuat diagram kaitan antara tema pokok dengan Kompetisi Dasar yang
ada pada mata pelajaran lain.
3) Merumuskan tujuan pembelajaran.
4) Menentukan materi pelajaran dari tema pokok dengan pokok bahasanyang
ada pada materi pelajaran lain yang relevan.
5) Menentukan langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran.
6) Merencanakan organisasi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil.
7) Merencanakan kegiatan tindak lanjut
8) Menyiapkan penilaian kegiatan pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Langkah-langkah dalam tahap pelaksanaan adalah berikut ini:

1) Guru mengemukakan tema pokok.


2) Guru mengajak peserta didik untuk mengaitkan tema proyek dengan berbagai
mata pelajaran (guru membimbing jalannya diskusi).
3) Sesudah diagram kaitan tema pokok dengan mata pelajaran lain itu terbentuk,
guru membagi kelas dalam beberapa kelompok sebanyak mata pelajaran yang
tergabung dalam tema pokok tersebut.
4) Tiap kelompok merencanakan bagaimana melakukan kegiatan pembelajaran
yang berhubungan dengan materi yang terkait dengan tema pokok. Guru
membimbing dan memberikan bantuan kepada peserta didik. Tiap kelompok
mendiskusikan dan mencatat hasil diskusi.
5) Apabila tiap kelompokmemerlukan kunjungan ketempat-tempat tertentuagar
lebih menghayati materi pelajaran, guru memberitahukan hal-hal yang perlu
diamati.
6) Data atau informasi yang terkumpul didiskusikan, diolah dan ditulis, serta
siap dilaporkan.
7) Sesudah siap semua kelompok untuk melaporkan maka ditunjuk salah satu
peserta didik yang memimpin pelaporan. Peserta didik lain memberikan
komentar dan saran. Guru kadang-kadang memberi bantuan saran seperlunya.
8) Berdasarkan komentar dan saran, kelompok mendiskusikan dan
bersepakatuntuk menambah atau mengurangi serta menyempurnakan laporan.
9) Guru membantu peserta didik untuk memahami hubungan tema pokok
dengan mata pelajaran lain.
c. Tahap tindak lanjut
Untuk lebih memantapkan hasil kegiatan pembelajaran IPS maka peserta didik
dilibatkan lagi dalam kegiatan tindak lanjut. Salah satu kegiatannya adalah
pameran hasil karya peserta didik.
d. Tahap penilaian
Penilaian dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran
IPS dengan metode proyek. Penilaian dapat dilakukan cara berikut ini.
1) Secara verbal, misalnya tanya jawab dan diskusi.
2) Secara tertulis, misalnya berupa laporan, karangan, puisi, dan tes.
3) Hasil karya peserta didk, seperti gambar, model, maket peta, bagan.

3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Metode Proyek
Sebagai contoh, ambil salah satu silabus dalam kurikulum Sekolah Dasar
Kelas 4 Semester I sebagai berikut:
a. Kompetisi dasar (KD)
Kemampuan menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat
b. Materi Pokok (pokok bahasan)
Sumber daya alam dan kegiatan ekonomi
c. Hasil Belajar Dan indikator
1) Menguraikan sumber daya alam yang ada di lingkungan setempat.
a) Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam dan kaitannya dengan
kegiatan ekonomi
b) Menggunakan peta setempat untuk menunjukan persebaran sumber daya
alam.
2) Mendeskripsikan manfaat sumber daya alam yang ada di lingkungan setempat
a) Menjelaskan manfaat sumber daya alam yang ada dilingkungan setempat
b) Menjelaskan perlunya menjaga kelestarian sumber daya alam sekitar.
3) Menjelaskan hubungan sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi
masyarakat
a) Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungannya.
b) Membuat daftar tenteng kegiatan pemanfaatan sumber daya alam setempat
untuk kegiatan ekonomi.
c) Menjelaskan pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi.
E. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan
pendekatan Kurun Waktu (Time Line).
1. Pengertian Pendekatan Kurun Waktu
Pendekatan kurun waktu adalah pendekatan yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar untuk memecahkan masalah dengan menekankan urutan waktu
kejadian (kronologis) sehingga dapat diketahui pertumbuhan dan perkembangannya.
Penerapan pendekatan waktu dalam kegiatan belajar mengajar, berarti kita
mempelajari sejarah. Di dalam sejarah ada tiga konsep mengenai waktu yang
berdasarkan ruang, berdasarkan matematika dan berdasarkan asosiasi.
a. Waktu keruangan
b. Waktu matematis
c. Waktu asosiasi
2. Merancang Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan
Pendekatan Kurun Waktu
Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan menggunakan
pendekatan kurun waktu, berarti kita merancang model pembelajaran untuk
mengajarkan sejarah. Sejarah adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji kisah
perbuatan dan peristiwa manusia pada masa lampau. Unsur pokoknya adalah
manusia, ruang/tempat, dan waktu. Sifat objeknya adalah perbuatan-
perbuatan/peristiwa-peristiwa terpilih yang mempunyai arti bagi manusia. Konsep
pokoknya adalah perubahan, kontinuitas, dan waktu.

Sifat-sifat karakteristik yang perlu diperhatikan dalam sejarah adalah berikut


ini

a. Kejadian/data itu bersifat enameling (hanya terjadi sekali dan tidak mungkin
terjadi lagi).
b. Perkembangan peristiwa/kejadian historis itu bersifat kausal (sebab- akibat).
c. Subjektivitas dalam penilaian dan interprets data.

Motivasi yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pengajaran IPS yang


menggunakan pendekatan kurun waktu agar tidak membosankan antara lain dengan:
a. Menggunakan objek/benda.
b. Menggunakan peta atau globe.
c. Dengan melempar problem.
d. Menggunakan sosiodrama.
e. Menggunakan rekaman, musik atau lagu.
f. Menggunakan pernyataan menarik dan provokatif.
3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Menggunakan
Pendekatan Kurun Waktu
Sebagai contoh, seorang guru akan mengajar IPS dengan menggunakan
pendekatan kurun waktu. Guru mengambil kurikulum Sekolah Dasar kelas 6
Semester I dan langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut ini:
a. Memahami Kompetensi Dasar
b. Materi Pokok
c. Hasil Belajar
d. Indikator Materi
e. Menyampaikan materi pelajaran berdasarkan indikator materi di atas dengan
ceramah.
f. Mengadakan tanya jawab mengenai apa yang disampaikan beserta mengamati
bukti-bukti sejarah, seperti foto-foto, gambar-gambar, poster saat proklamasi.
g. Berikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan sejarah, di mana mereka
tinggal, berdasarkan informasi dari narasumber setempat.
h. Menyimpulkan materi pelajaran secara garis besar.
i. Mengadakan penilaian dan tindak lanjut. Demikian langkah-langkah guru dalam
menerapkan pendekatan kurun waktu dalam pengajaran IPS.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Pendekatan Pemecahan Masalah adalah pendekatan yang digunakan dalam
mempelajari IPS terpadu dengan maksud mengubah keadaaan yang actual
menjadi keadaan, seperti yang dikendaki dengan memperhatikan prosedur
pemecahan yang sistematis.
- Pendekatan humanistik sangat penting untuk dilaksankaan dalam kegiatan
pembelajaran IPS SD, sebab mengingat manfaat yang diperoleh yaitu merangsnag
dan membina pola pikir peserta didik secara menyeluruh dan terpadu.
- Pendekatan wilayah adalah pendekatan suatu maslaah dengan menyoroti dari
berbagai aspek kehidupan secara mendetail diwilayah tertentu. Tujuannya untuk
memberikan pengertian pada murid secara terpadu mengenai suatu masalah secara
wilayah.
- Metode proyek diakhiri dengan hasil karya peserta didik secara nyata, seperti peta,
maket, laporan. Dll. Metode proyek memungkinkan penyaluran minat dan balat
peserta didik.
- Penerapan pendekatan kurun waktu didalam kegiatan pembelajaran IPS dapat
melatih peserta didik untuk berfikir secara kronologis dan sistematis dalam
menghadapi permasalahan hidupnya.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ridwan, dkk. 2009. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta:


Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Depdiknas.

Sardjijo dan Ischak. 2022. Pendidikan IPS di SD. Banten: Universitas Terbuka

https://maglearning.id/2021/12/06/model-model-pembelajaran-ips/

Anda mungkin juga menyukai