Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum wr. wb.

Nama : Nopitalia

NIM : 857043104

Pokjar : Kedaton Bandar Lampung.

Melanjutkan bahasan diskusi sebelumnya tentang dalam rangka mengatasi kebosanan siswa
dalam pembelajaran IPS SD yaitu bisa dengan pemilihan berbagai metode pembelajaran, maka
ada beberapa model atau pendekatan yang bisa kita rancang dan terapkan dalam
pembelajaran IPS agar pembelajaran tidak monoton,Berkenaan dengan model pembelajaran
tersebut, di dalam modul pembelajaran IPS di SD yang saya pelajari yang penulisnya adalah
Dr.Sardjijo, M.Si dan Drs. Ischack, S.U, ada beberapa model atau pendekatan pembelajaran
yang dijabarkan yaitu :

1. Model pembelajaran dengan pendekatan berorientasi pemecahan masalah.


Pada dasarnya kita tidak akan pernah dapat menyelesaikan masalah dengan tuntas dan
permanen sifatnya. Kita lebih menekankan pada prosesnya. Makna pengalaman belajar dengan
metode pemecahan masalah bagi siswa adalah merangsang mereka untuk berfikir secara
ilmiah dan mengembangkan daya nalar mereka dalam menghadapi berbagai masalah
kehidupan yang menghadang didepannya.

2. Model pembelajaran dengan pendekatan humanistik (wawasan bidang inter keilmuan).


Pendekatan humanistik sangat penting untuk dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran IPS di
SD, sebab mengingat manfaat yang diperoleh yaitu merangsang dan membina pola pikir
peserta didik secara menyeluruh dan terpadu. Adapun tujuan penerapan humanistik adalah
agar peserta didik dapat menelaah dan memahami suatu masalah dari berbagai sudut pandang
yang pada akhirnya mereka dpat menarik kesimpulan secara terpadu dan menyeluruh.

3. Model pembelajaran dengan pendekatan wilayah (geografi).


Pendekatan wilayah merupakan pendekatan suatu masalah dengan menyoroti dari berbagai
aspek kehidupan secara mendetail di wilayah tertentu. Tujuannya untuk memberikan pengertian
murid secara terpadu mengenai suatu masalah secara wilayah. Oleh karena itu, guru harus
pandai mengendalikan jalannya proses pembelajaran IPS dengan memperhatikan tujuan,
materi, fasilitas yang ada, serta kondisi guru dan peserta didik.

4. Model pembelajaran dengan metode proyek.


Metode proyek diakhiri dengan hasil karya peserta didik secara nyata, seperti peta, maket,
laporan dan lain-lain. Metode proyek memungkinkan penyaluran minat dan bakat peserta didik,
serta memungkinkan untuk memperluas wawasan pengetahuan dari mata pelajaran lain dan
mampu mengaitkannya sehingga peserta didik mendapatkan pemahaman yang bulat dan
menyeluruh. Dalam merancang pendekatan metode proyek harus memperhatikan tujuan,
bahan pelajaran dan fasilitas yang ada.

5. Model pembelajaran dengan pendekatan kurun waktu (time line).


Penerapan pendekatan kurun waktu didalam kegiatan pembelajaran IPS dapat melatih peserta
didik untuk berpikir secara kronologis dan sistematis dalam menghadapi permasalahan hidup.
Dengan memahami kejadian masa lampau kita dapat mengambil banyak pelajaran, kemudian
kita jadikan sebagai “guru” untuk menghadapi masa depan. Dengan berbekal pengalaman
masa lampau diharapkan kita lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan tidak
mengulang kesalahan/kegagalan yang pernah kita alami.

Sebagai seorang Guru kemampuan merancang sekaligus menerapkan model pembelajaran


IPS sangat penting dikuasai . semua model dan pendekatan mempunyai kelemahan dan
kelemahan . oleh karena itu dalam menggunakanya disarankan bervariasi atau kombinasi
dengan berbagai pendekatan. Agar tercipta pembelajaran yang aktif,inovatif dan kreatif,efektif
dan juga menyenangkan agar bisa mengatasi kebosanaan siswa didalam pembelajaran IPS
SD.

Anda mungkin juga menyukai