Anda di halaman 1dari 21

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN IPS

(MODUL 9)

DISUSUN OLEH :

1. KHAIRIL : 855851869
2. LISA WAHYUNI : 855850514
3. RAHMAD CAHYADI : 855847647
4. RENNY DESEFA : 855850921
5. SHARIMA AINI : 855851006
6. SAKDIAH : 855850351
7. SRI ANITAWATI : 855851321
8. SUHARTINI : 855851013

PROGRAM STUDI PGSD S1 BI


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-MEDAN
POKJAR PANGKALAN BERANDAN KAB.
LANGKAT
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillaah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Model-Model
Pembelajaran IPS” dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pendidikan IPS di SD. Kami menyadari bahwa
makalah ini tidak mungkin tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan
terima kasih setulus hati kepada Ibu Chairunisa Amelia, S.Pd, M.Pd sebagai tutor atau dosen
mata kuliah Pendidikan IPS di SD yang telah memberikan bimbingan serta arahan dalam
mengerjakan makalah ini serta kepada teman-teman mahasiswa PGSD S1 BI tahun 2021.1
yang telah memberikan dukungan serta bantuannya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para mahasiswa. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa kita
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

Pangkalan Brandan, April


2021

Penulis

KELOMPOK 3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD
dengan Menggunakan Pendekatan Berorientasi Pemecahan Masalah
1. Pengertian Pendekatan Pemecahan Masalah
2. Merancang Model Pembelajaran IPS SD
dengan Menggunakan Pendekatan Pemecahan Masalah
3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD
dengan Menggunakan Pendekatan Pemecahan Masalah

B. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD


dengan Menggunakan Pendekatan Humanistik
(Wawasan Bidang Interkeilmuan)
1. Pengertian Pendekatan Humanistik
2. Merancang Model Pembelajaran IPS SD
dengan Menggunakan Pendekatan Humanistik
3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD
dengan Menggunakan Pendekatan Humanistik
C. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD
dengan Menggunakan Pendekatan Wilayah (Geografi)
1. Pengertian Pendekatan Wilayah
2. Merancang Model Pembelajaran IPS SD
dengan Menggunakan Pendekatan Wilayah
3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD
dengan Menggunakan Pendekatan Wilayah

D. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD


dengan Menggunakan Pendekatan Metode Proyek
1. Pengertian Pendekatan Metode Proyek
2. Merancang Model Pembelajaran IPS SD
dengan Menggunakan Pendekatan Metode Proyek
3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD
dengan Menggunakan Pendekatan Metode Proyek

E. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD


dengan Menggunakan Pendekatan Kurun Waktu (Time Line)
1. Pengertian Pendekatan Kurun Waktu
2. Merancang Model Pembelajaran IPS SD
dengan Menggunakan Pendekatan Kurun Waktu
3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD
dengan Menggunakan Pendekatan Kurun Waktu

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam model pembelajaran apabila antara pendekatan, strategi dan metode,


teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang
utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.

Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil dalam
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, (1990) mengetengahkan lima kelompok
model pembelajaran, yaitu:

1. Model pembelajaran dengan pendekatan berorientasi pemecahan masalah.


2. Model pembelajaran dengan pendekatan humanistik (wawasan bidang inter
keilmuan).
3. Model pembelajaran dengan pendekatan wilayah (geografi).
4. Model pembelajaran dengan pendekatan metode proyek.
5. Model pembelajaran dengan pendekatan kurun waktu (time line)

Sebagai seorang guru, kemampuan untuk merancang sekaligus menerapkan


model pembelajaran IPS SD dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
berbagai pendekatan/model mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu,
dalam menggunakannya disarankan bervariasi/kombinasi berbagai pendekatan.
Pendekatan/model merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran.
Unsur tersebut yang akan menentukan hidup tidaknya, menarik tidaknya proses
pembelajaran.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkanlah rumusan masalah yaitu
sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan berorientasi pemecahan masalah?
2. Bagaimana merancang dan menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan
humanistik (wawasan bidang inter keilmuan)?
3. Bagaimana merancang dan menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan
wilayah (geografi)?
4. Bagaimana merancang dan menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan
metode proyek?
5. Bagaimana merancang dan menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan
kurun waktu (time line)?

3. Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan pada modul 9 Pendididikan IPS di SD ini


adalah sebagai berikut:

1. Membahas cara merancang dan menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan


menggunakan pendekatan berorientasi pemecahan masalah.
2. Membahas cara merancang dan menerapkan model pembelajaran dengan
pendekatan humanistik (wawasan bidang inter keilmuan).
3. Membahas cara merancang dan menerapkan model pembelajaran dengan
pendekatan wilayah (geografi).
4. Membahas cara merancang dan menerapkan model pembelajaran dengan
pendekatan metode proyek.
5. Membahas cara merancang dan menerapkan model pembelajaran dengan
pendekatan kurun waktu (time line).
BAB II
PEMBAHASAN

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN IPS

Model adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam


melakukan kegiatan. Jadi, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan
berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran bagi para guru dalam
melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Pendidikan IPS adalah disiplin ilmu-ilmu sosial ataupun integrasi dari


berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, dan
antropologi yang mempelajari masalah-masalah sosial. Dengan demikian Pendidikan
IPS di sekolah dasar adalah disiplin ilmu-ilmu sosial seperti yang disajikan pada
tingkat menengah dan universitas, hanya karena pertimbangan tingkat kecerdasan,
kematangan jiwa peserta didik, maka bahan pendidikannya disederhanakan, diseleksi,
diadaptasi dan dimodifikasi untuk tujuan institusional didaksmen.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran IPS, model merupakan suatu upaya


untuk mempengaruhi perilaku peserta didik menuju perubahan yang lebih baik.
Pengembangan berbagai ragam model pembelajaran IPS dimaksudkan untuk
membantu guru dalam meningkatkan kemampuannya untuk lebih mengenal peserta
didik dan menciptakan lingkungan yang lebih bervariasi bagi kepentingan belajar
peserta didik.

A. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD


dengan Menggunakan Pendekatan Berorientasi Pemecahan Masalah
1. Pengertian Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan adalah cara umum dalam melihat dan bersikap terhadap suatu
masalah. Pemecahan masalah merupakan suatu proses memecahkan masalah dan
menyangkut mengubah keadaan yang aktual menjadi keadaan, seperti yang
dikehendaki. Dengan demikian, pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan
yang digunakan dalam mempelajari IPS terpadu dengan maksud mengubah keadaan
yang aktual menjadi keadaan seperti yang dikehendaki dengan memperhatikan
prosedur pemecahan yang sistematis.

Manfaat kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan pemecahan masalah


adalah :

- Mengembangkan sikap/keterampilan siswa dalam memecahkan masalah serta


mengambil keputusan secara objektif dan mandiri.
- Mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
- Siswa benar-benar menghayati untk berpikir dan mengembangkan minat dalam
berbagai kemungkinan.
- Membinakan pengembangan sikap penalaran lebih jauh dan cara berpijkir
objektif, mandiri, kritis dan analitis baik secara individual dan kelompok.

Dalam merancang model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan


pendekatan pemecahan masalah, seyogyanya mendasarkan pada pemikiran kritis dan
reflektif yang mengikuti proses kerja sebagai berikut:
- Menyadari adanya masalah.
- Mencari petunjuk untuk memecahkannya.
- Pergunakan suatu pemecahan yang cocok dengan kriteria tertentu dan tinggalkan
kemungkinan pemecahan yang lain.

Kita perlu menyeleksi dalam memilih pendekatan pemecahan masalah di kelas


bagi kepentingan proses belajar mengajar. Oleh karena itu harus memperhatikan
kriteria pemilihan masalah. Sebagai acuannya adalah kriteria pemilihan masalah
seperti yang dikemukakan Quillen dan Hanna, yaitu:

- Masalah tersebut bersifat umum dan berulang-ulang sehingga cukup dikenal dan
menarik perhatian siswa.
- Masalah tersebut cukup penting dibahas di kelas.
- Masalah tersebut dapat mengembangkan kelas kearah tujuan yang dikehendaki.
- Melihat kemungkinan tersedianya bahan-bahan yang diperlukan untuk
pemecahan masalah.
- Masalah tersebut dapat menjamin kelanjutan pengalaman belajar siswa.

Setelah masalah kita temukan, maka langkah selanjutnya adalah pemecahan


masalah. Ada empat model pemecahan masalah yang dikemukakan oleh para ahli,
yaitu:

1. Langkah-langkah pemecahan masalah yang dikemukakan John Dewey


a. Merumuskan masalah
b. Menelaah permasalahn
c. Membuat/merumuskan hipotesis
d. Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis
e. Pembuktian hipotesis
f. Menentukan pilihan pemecahan/keputusan

2. Langkah-langkah pemecahan masalah yang dikemukakan Brian Larkin


a. Definisi masalah
b. Identifikasi masalah
c. Analisis akibat
d. Penerapan kriteria
e. Pengambilan keputusan

3. Langkah-langkah pemecahan masalah yang dikemukakan Lawrence Senesh yang


terdiri dari tiga fase, yaitu:
a. Fase motivasi
b. Fase pengembangan
c. Fase kulminasi

4. Langkah-langkah pemecahan masalah yang dikemukakan David Johnson dan


Frank Johnson, yaitu model pemecahan masalah secara kelompok
a. Definisi masalah
b. Diagnosis masalah
c. Merumuskan alternatif strategi
d. Penentuan dan penerapan suatu strategi
e. Evaluasi keberhasilan strategi
2. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan
Pemecahan Masalah
Dalam menerapkan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah, Anda dapat memilih model pemecahan masalah
tersebut adalah sama, yakni dari merumuskan masalah sampai pada pemecahan
masalah dengan menggunakan suatu strategi yang cocok.
Sebagai contoh, seorang guru akan menerapkan model pembelajaran IPS SD
dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar
mengajar didalam kelas. Maka langkah-langkah guru adalah sebagai berikut:
- Memilih Kompetensi Dasar
- Menentukan materi pokok
- Hasil belajar
- Menyampaikan materi pelajaran
- Mengadakan tanya jawab mengenai hasil pemecahan masalah

Demikian langkah-langkah pendekatan pemecahan masalah dalam proses


belajar mengajar secara sederhana. Guru dapat memodifikasi langkah-langkah yang
disampaikan oleh para ahli dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip yang baku
sesuai dengan gaya mengajar guru serta fasilitas yang ada.

B. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menerapkan


Model Pendekatan IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan Humanistik
(Wawasan Bidang Interkeilmuan)
1. Pengertian Pendekatan Humanistik
Pendekatan humanistik adalah pendekatan dalam kegiatan pembelajaran yang
menyoroti suatu topik/tema yang termasuk bidang ilmu tertentu dengan berbagai
disiplin ilmu lain yang relevan (terkait) sehingga peserta didik dapat melihat
masalah/topik tersebut lengkap dan terpadu. Namun demikian, tema pokok tetap
menjadi fokus utama sehingga sorotan disiplin ilmu yang lain hanya bersifat
pelengkap (supplementary).
Pendekatan humanistik menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap diri
manusia adalah unik, memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk
berkembang dan menentukan perilakunya. Dalam kaitan itu maka setiap diri manusia
adalah bebas dan memiliki kecenderungan untuk tumbuh dan berkembang mencapai
aktualisasi diri

2. Merancang Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Humanistik
Suatu tema Ilmu Pengetahuan Sosial disaturatakan secara lengkap.
Pembelajaran IPS diharapkan mampu mengantarkan dan membina peserta didik
kearah hidup bermasyarakat secara baik dan fungsional. Kalau kita lihat manusia dari
kebutuhan dan kegiatan dasarnya, secara natural manusia akan berbuat dan
mengembangkan potensi manusiawinya dalam kehidupan yang dinamis dan
multidimensional. Oleh karena itu, pembelajaran IPS SD betolak belakang dari
kebutuhan dasar manusia dan dikembangkan secara multidimensional dengan media
pendekatan yang komprehensif dan terpadu.

3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Humanistik
Dalam pelaksanaan model pembelajaran ini, seorang guru dapat mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
- Guru memahami tujuan pembelajaran
- Guru membentuk kelompok kerja yang beranggotakan para murid
- Kelompok tersebut setelah mengetahui tema pokok, kemudian disuruh bekerja
sesuai dengan tugasnya yakni membahas suatu tema tertentu dari berbagai sudut
pandang disiplin ilmu yang relevan
- Setelah selesai maka diadakan pembahasan hasil kerja yang dipimpin oleh
seorang murid atas bimbingan guru
- Hasil pembahasan tersebut disimpulkan

C. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan


Pendekatan Wilayah (Geografi)
1. Pengertian Pendekatan Wilayah
Wilayah atau region adalah suatu wilayah yang memiliki karakteristik tertentu,
yang membedakan diri dengan wilayah-wilayah lain yang ada disekitarnya. Region
ini merupakan wilayah geografi yang bervariasi ukurannya. Karakter terpenting yang
harus dimiliki suatu region adalah homogenitas yang khas, dapat berupa aspek fisik
maupun kultural, seperti kesamaan kegiatan ekonomi, bentuk hasil kebudayaan,
bentuk pemerintahan, warna bendera, kesamaan iklim, kesamaan permukaan tanah.
Pendekatan wilayah adalah pendekatan yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran IPS mengenai suatu wilayah ditinjau dari berbagai aspek kehidupan
yang ada di wilayah secara mendalam yang merupakan kekhasan wilayah tersebut
dengan menggunakan kata tanya apa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana
sehingga dapat membedakan dengan wilayah disekitarnya.

2. Merancang Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Wilayah
Dalam merancang model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan
pendekatan wilayah perlu memperhatikan bahwa wilayah-wilayah atau gejala-gejala
yang terjadi dipermukaan bumi merupakan hasil interaksi antar wilayah.
Perancangan model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan
wilayah dalam menganalisis suatu gejala geografi memperhatikan penyebaran gejala
dan interaksi antara variabel manusia dan lingkungan untuk dipelajari kaitannya.
Penyebaran gejala dalam ruang tidak dipelajari secara individu melainkan dikaji
dalam hubungannya satu sama lain sebagai suatu sistem keruangan.

3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Wilayah
Setelah menentukan tujuan pembelajaran dan bahan pelajaran yang dapat
dijelaskan dengan menggunakan pendekatan wilayah maka langkah selanjutnya
menentukan uraian materi yang cocok untuk pendekatan tersebut, yaitu uraian materi,
menunjukkan jenis sumber daya alam yang ada di Indonesia dan menunjukkan pada
peta pusat-pusat industri pengolahan sumber daya alam.
Langkah-langkah seorang guru dalam menerapkan pendekatan wilayah dalam
proses kegiatan belajar mengajar setelah melakukan persiapan mengajar diatas.
a. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan urutan sebagai berikut:
- Guru memberikan apersepsi tentang materi pelajaran terdahulu (tanya jawab)
- Guru menyampaikan materi pelajaran
b. Uraian materi
c. Guru membantu peserta didik untuk memahami interaksi antar wilayah dengan cara
memberi tugas kelompok
d. Guru bersama peserta didik membahas hasil kerja kelompok dan
menyimpulkannya.

D. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan


Pendekatan Metode Proyek
1. Pengertian Pendekatan Metode Proyek
Metode proyek adalah suatu jenis kegiatan memecahkan masalah yang
dilakukan oleh perseorangan atau kelompok kecil. Berbeda dengan kegiatan problem
solving, dalam metode proyek ini biasanya dihasilkan produk nyata, seperti peta,
model, diorama, yang memiliki nilai intristik bagi peserta didik yang menghasilkan.
Metode proyek memungkinkan penyaluran minat peserta didik dan dilatih
untuk menelaah dan memandang suatu materi pelajaran dalam konteks yang lebih
luas. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik lebih berarti dan kegiatan
pembelajaran IPS lebih menarik karena pengetahuan, bermanfaat baginya untuk lebih
mengapresiasikan lingkungannya, memahami, serta memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

2. Merancang Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Metode Proyek
Kegiatan pembelajaran IPS yang menggunakan pendekatan metode proyek
harus memperhatikan kriteria metode proyek sebagai berikut:
a. Kegiatan belajar bersifat riil/nyata
b. Mempunyai arti dan manfaat bagi peserta didik
c. Mempunyai hubungan dengan tujuan pembelajaran
d. Hasil proyek sepadan dengan waktu yang disediakan
e. Bahan dan peralatan mudah diperoleh
f. Biaya relatif murah
Adapun tahap-tahap pelaksanaan metode proyek adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Secara berurutan tahap perencanaan meliputi,
- Mempelajari Kompetensi Dasar dalam silabus dari mata pelajaran yang menjadi
tema pokok
- Membuat diagram kaitan antara tema pokok dengan Kompetensi Dasar yang ada
pada mata pelajaran lain
- Merumuskan tujuan pembelajaran
- Menentukan materi pelajaran dari tema pokok dengan pokok bahasan yang ada
pada materi pelajaran lain yang relevan
- Menentukan langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran
- Merencanakan organisasi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil
- Merencanakan kegiatan tindak lanjut
- Menyiapkan penilaian kegiatan pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan
Langkah-langkah dalam tahap pelaksanaan meliputi,
- Guru mengemukakan tema pokok
- Guru mengajak peserta didik untuk mengaitkan tema proyek dengan berbagai
mata pelajaran (guru membimbing jalannya diskusi)
- Sesudah diagram kaitan tema pokok dengan mata pelajaran lain itu terbentuk,
guru membagi kelas dalam beberapa kelompok sebanyak mata pelajaran yang
tergabung dalam tema pokok tersebut.
- Tiap kelompok merencanakan bagaimana melakukan kegiatan pembelajaran
yang berhubungan dengan materi yang terkait dengan tema pokok.
- Apabila tiap kelompok memerlukan kunjungan ke tempat-tempat tertentu agar
lebih menghayati materi pelajaran, guru memberitahukan hal-hal yang perlu
diamati
- Data atau informasi yang terkumpul didiskusikan, diolah dan ditulis, serta siap
dilaporkan
- Sesudah siap semua kelompok untuk melaporkan maka ditunjuklah salah satu
peserta didik yang memimpin pelaporan. Peserta didik lain memberikan
komentar dan saran. Guru kadang-kadang memberi bantuan saran seperlunya
- Berdasarkan komentar dan saran, kelompok mendiskusikan dan bersepakat
untuk menambah atau mengurangi serta menyempurnakan laporan
- Guru membantu peserta didik untuk memahami hubungan tema pokok dengan
mata pelajaran lain.

c. Tahap Tindak Lanjut


Untuk lebih memantapkan hasil kegiatan pembelajaran IPS maka peserta didik
dilibatkan lagi dalam kegiatan tindak lanjut. Salah satu kegiatannya adalah pameran
hasil karya peserta didik.

d. Tahap Penilaian
Penilaian dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran
IPS dengan metode proyek. Penilaian dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Secara verbal, misalnya tanya jawab dan diskusi
- Secara tertulis, misalnya berupa laporan, karangan, puisi dan tes
- Hasil karya peserta didik, seperti gambar, model, maket peta, bagan

3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Metode Proyek
Langkah-langkah yang harus dilakukan guru adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tema pokok proyek dan menjelaskan kaitan tema pokok
dengan mata pelajaran lain
b. Guru membentuk kelompok kecil
c. Guru menyampaikan kepada kelompok mengenai tugas masing-masing
d. Guru menjelaskan alat, bahan dan cara penggunaan alat/bahan
e. Setelah selesai, setiap kelompok mendeskripsikan hasil kegiatan
f. Kemudian dilakukan diskusi antar kelompok yang dipimpin oleh salah satu
peserta didik, guru sebagai motivator
g. Setelah mendapat saran dan komentar dari kelompok lain bersepakat untuk
mengurangi atau menambah isi laporan
h. Guru membantu memahami hubungan tema pokok dengan mata pelajaran lain
i. Kemudian, dilakukan pameran hasil karya peserta didik antarkelompok
j. Guru melakukan penilaian

E. Merancang dan Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan


Pendekatan Kurun Waktu (Time Line)
1. Pengertian Pendekatan Kurun Waktu
Konsep waktu ditinjau dari segi ilmu dan filsafat yaitu masa lampau, masa
kini dan masa depan. Penerapan pendekatan waktu dalam kegiatan belajar mengajar
berarti kita mempelajari sejarah. Didalam sejarah ada tiga konsep mengenai waktu
yang berdasarkan ruang, berdasarkan matematika dan berdasarkan asosiasi.

- Waktu Keruanagn
Waktu erat kaitannya dengan ruang/tempat. Jika diperluas lagi berkaitan
dengan tempat dan jarak. Jarak waktu diperlihatkan letak jarum pendek terhadap
angka untuk jam. Panjangnya bayangan pohon pada siang hari menunjukkan jam
tertentu.
- Waktu Matematis
Kalender di dinding mewujudkan sistematika waktu khas untuk diingat
manusia. Misalnya, seminggu ada 7 hari, sebulan ada 30 hari dan setahun ada
365 hari. Dasar matematika dari waktu sebenarnya terletak pada urut-urutan
waktu.
- Waktu Asosiasi
Mendengar atau membaca tahun sejarah tertentu kita ingat peristiwa tertentu
pula. Misalnya, tahun 1492 berlayarnya Columbus menuju benua baru, tahun
1602 berdirinya VOC, dan tahun 1945 kemerdekaan Republik Indonesia.
Disini tidak ada urutan waktu, yang ada hanya asosiasi (hubungan).

Jadi, pendekatan kurun waktu adalah pendekatan yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar untuk memecahkan masalah dengan menekankan urutan waktu
kejadian (kronologi) sehingga dapat diketahui pertumbuhan dan perkembangannya.

2. Merancang Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Kurun Waktu
Dalam merancang model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan
pendekatan kurun waktu, berarti kita merancang model pembelajaran untuk
mengajarkan sejarah. Sejarah adalah ilmu yang mempelajari dan mengkaji kisah
perbuatan dan peristiwa manusia pada masa lampau. Unsur pokoknya adalah
manusia, ruang/tempat, dan waktu. Sifat objeknya adalah perbuatan-
perbuatan/peristiwa-peristiwa terpilih yang mempunyai arti bagi manusia. konsep
pokoknya adalah perubahan, kontinuitas, dan waktu.
Mengingat sifat pembelajaran sejarah yang bisa menimbulkan kesan hafalan
yang membosankan maka perlu adanya motivasi-motivasi yang digunakan agar
pembelajaran lebih menarik dan hidup. Motivasi-motivasi yang dapat digunakan agar
pembelajaran lebih menarik dan hidup dapat digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan kurun waktu adalah sebagai
berikut:
a. Menggunakan objek/benda
b. Menggunakan peta/globe
c. Dengan melempar problem
d. Menggunakan sosiodrama
e. Menggunakan rekaman, musik atau lagu
f. Menggunakan pernyataan menarik dan provokatif

Sejarah mencatat segala pengalaman umat manusia, tetapi masa lampau tidak
dapat diamati secara langsung. Untuk mengamatinya melalui catatan dan peninggalan,
keduanya disebut sumber sejarah. Catatan sejarah berfungsi untuk melestarikan dan
mewariskan informasi masa lampau. Relasi waktu dengan ruang dinyatakan secara
konkret dalam hubungan antara sejarah dan georgafi.

Pembelajaran sejarah akan dapat lebih meresap dalam sanubari peserta didik
jika dilengkapi dengan sejarah lokal dan sejarah regional. Disitu panggung dari lakon
sejarah dalam ukuran sempit atau lebih luas dapat disaksikan sendiri dan geografi dari
wilayah yang bersangkutan dapat menjelaskan cara bermainnya proses sejarah
setempat.

3. Menerapkan Model Pembelajaran IPS SD dengan Menggunakan Pendekatan


Kurun Waktu
Sebagai contoh, seorang guru akan membelajarkan IPS dengan menggunakan
pendekatan kurun waktu. Guru mengambil kurikulum Sekolah Dasar kelas 6
semester 1. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai berikut:
a. Memahami Kompetensi Dasar
b. Menentukan materi pokok
c. Menguraikan hasil belajar
d. Indikator materi
e. Menyampaiakn materi pelajaran berdasarkan indikator materi dengan
ceramah
f. Mengadakan tanya jawab mengenai apa yang disampaikan beserta
mengamati bukti-bukti sejarah
g. Berikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan sejarah, dimana
mereka tinggal berdasarkan informasi dari narasumber setempat
h. Menyimpulkan materi pelajaran secara garis besar
i. Mengadakan penilaian dan tindak lanjut.

Dalam merancang model pembelajaran IPS terpadu dengan


menggunakan pendekatan kurun waktu, berarti kita merancang model
pembelajaran untuk mengajarkan sejarah. Konsep pokoknya adalah
perubahan, konstinuitas dan waktu. Sifat-sifat karakteristik yang perlu
diperhatikan dalam sejarah adalah sebagai berikut:

- Kejadian /data bersifat enameling (hanya terjadi sekali dan tidak mungkin
terjadi lagi)
- Perkembangan peristiwa/kejadian historis bersifat kausal (sebab akibat)
- Subjektivitas dalam penilaian dan interprestasi data
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya kita tidak akan pernah dapat menyelesaikan masalah dengan
tuntas dan permanen sifatnya. Kita lebih menekankan pada prosesnya. Makna
pengalaman belajar dengan metode pemecahan masalah bagi siswa adalah
merangsang mereka untuk berfikir secara ilmiah dan mengembangkan daya nalar
mereka dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan yang menghadang
didepannya.
Pendekatan humanistik sangat penting untuk dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran IPS SD. Karena mengingat manfaat yang diperoleh yaitu merangsang
dan membina pola pikir peserta didik secara menyeluruh dan terpadu. Tujuan
penerapan pendekatan humanistik adalah agar peserta didik dapat menelaah dan
memahami suatu masalah dari berbagai sudut pandang yang pada akhirnya mereka
dapat menarik kesimpulan secara terpadu dan menyeluruh.
Pendekatan wilayah adalah pendekatan suatu masalah dengan menyoroti dari
berbagai aspek kehidupan secara mendetail di wilayah tertentu. Tujuannya untuk
memberikan pengertian pada murid secara terpandu mengenai suatu masalah secara
wilayah. Oleh karena itu guru harus pandai mengendalikan jalannya proses
pembelajaran IPS dengan memperhatikan tujuan, materi, dan fasilitas yang ada serta
kondidi guru dan peserta didik.
Metode proyek diakhiri dengan hasil karya peserta didik secara nyata, seperti
peta, maket, laporan dan lain-lain. Metode proyek memungkinkan penyaluran minat
dan bakat peserta didik. Metode proyek memungkinkan untuk memperluas wawasan
pengetahuan dari mata pelajaran lain dan mampu mengaitkannya sehingga peserta
didik mendapatkan pemahaman yang bulat dan menyeluruh. Dalam merancang
pendekatan metode proyek harus memperhatikan tujuan, bahan pelajaran dan fasilitas
yang ada.
Penerapan pendekatan kurun waktu di dalam kegiatan pembelajaran IPS dapat
melatih peserta didik untuk berpikir secara kronologi dan sistematis dalam
menghadapi permasalahan hidupnya. Dengan memahami kejadian masa lampau kita
dapat mengambil banyak pelajaran, kemudian kita jadikan sebagai “guru” untuk
menghadapi masa depan. Dengan berbekal pengalaman masa lampau kita diharapkan
lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan tidak mengulang
kesalahan/kegagalan yang pernah kita alami.

B. Saran
Sebagai seorang guru, kemampuan untuk merancang sekaligus
menerapkan modelpembelajaran IPS terpadu dalam proses belajar mengajar
dengan menggunakan berbagai pendekatan/metode sangat penting untuk dikuasai.
Pendekatan adalah cara umum dalam melihatdan bersikap terhadap suatu masalah
kearah pemecahannya atau sudut pandang yang digunakanorang dalam memecahkan
masalah, dan ingat bahwa tidak ada pendekatan yang paling manjuruntuk digunakan
dalam proses belajar mengajar. Semua pendekatan mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Oleh karena itu, dalam menggunakannya disarankan
bervariasi/kombinasi berbagai pendekatan
Sebagai calon tenaga pendidik terutamabagi guru pemula maka akan
dibuat bingung mengenai strategi dan model pembelajaran efektif untuk dipakai
peserta didik. Maka dari itu tugas seorang guru harus mempunyai keterampilan dalam
memilih model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. sehingga proses
belajar mengajar akan lebih menarik dan siswa belajar akan lebih antusias, tidak
merasa bosan dan mampu mengubah persepsi siswa terhadap mata pelajaran IPS
akan lebih positif dan akan lebih menyenangkan karena minat merupakan modal
utama untuk keberhasilan pembelajaran IPS.
DAFTAR PUSTAKA

Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran (google.com)

Moh. Oemar dan Max H. Waney. 1980. Inquiry Discovery Problem Solving dalam
Pengajaran IPS. Jakarta: P3G. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sardjijo, Ischak. 2019. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: PT. Gramedia

Wina Sanjaya. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:


Kencana Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai