Anda di halaman 1dari 17

MODEL PEMBELAJARAN RADEC

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
INOVASI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu :
Dr. Ristiana Dyah Purwandari, S.Si., M.Si.

Disusun Oleh :
NAMA : FARID SUWARYO
NIM : 222011009
KELAS : C

PROGRAM PASCA SARJANA PENDIDIKAN DASAR


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Studi Islam dan Kemuhammadiyahan ini.
Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban
kami sebagai mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Dalam tugas ini kami akan membahas mengenai “ Model
Pembelajaran RADEC”.
Dengan ini tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Ketua Program Studi S2 Pendidikan Dasar Universitas Muhammadiyah
Purwokerto
2. Dosen mata kuliah Inovasi Pendidikan kelas C Universitas
Muhammadiyah Purwokerto
3. Serta kepada semua pihak yang tentunya begitu banyak membantu
hingga terselesaikannya penulisan makalah ini.
Sebagaimana hadis Rosullulloh, manusia adalah tempatnya salah dan lupa.
Kami sadari tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat
memperbaiki kesalahan kami.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga tugas ini bermanfaat dan
berguna bagi kita semua.

Purwokerto, 10 Oktober 2022

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN COVER........................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Pokok Bahasan.......................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Seputar Model Pembelajaran RADEC...................................................3
B. Pengertian Model Pembelajaran RADEC..............................................4
C. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Pembelajaran RADEC........................9
BAB III KESIMPULAN............................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam merancang kegiatan pembelajaran, seorang pengajar
semestinya memahami karakteristik siswa, tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai atau kompetensi yang harus dikuasai siswa, materi ajar yang akan
disajikan, dan cara yang digunakan dalam mengemas penyajian materi
serta penggunaan bentuk dan jenis evaluasi untuk mengukur ketercapaian
tujuan pembelajaran.

Perlu dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajaran memiliki


pandangan yang berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran,
pandangan tentang guru, dan pandangan tentang siswa, perbedaan inilah
kemudian mengakibatkan strategi dan model pembelajaran yang
dikembangkan menjadi berbeda juga, sehingga proses pembelajaran akan
berbeda walaupun strategi pembelajaran sama.

Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai


prinsip atau teori sebagai pijakan dalam pengembangannya. Model
inovatif pembelajaran yang dilaksanakan hasusnya sesuai dengan kondisi
di Indonesia karena tidak semua model pembelajaran sesuai dilaksankan di
Indonesia. Model pembelajaran RADEC merupakan model inovasi
pembelajaran yang dikembangkan dan ditujukan untuk pendidikan di
Indonesia.

1
B. Pokok Bahasan
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka makalah ini akan
membahas tentang :
1. Seputar Model Pembelajaran RADEC
2. Pengertian model pembelajaran RADEC
3. Tujuan pembelajaran dan Hasil Pembelajaran RADEC

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Seputar Model Pembelajaran RADEC
2. Mengetahui Pengertian Model Pembelajaran RADEC
3. Mengetahui Tujuan Pembelajaran dan Hasil Pembelajaran RADEC

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Seputar Model Pembelajaran RADEC

RADEC pertama kali dipopulerkan oleh Wahyu Sopandi, seorang dosen di


UPI. Ia memperkenalkan metode ini dalam sebuah konferensi internasional di
Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2017. RADEC ditujukan untuk siswa dan
guru di seluruh Indonesia.
Menurut Sopandi (2019) dalam konteks ke Indonesiaan, kita tidak bisa
menafikan bahwa model pembelajaran yang kebanyak diadopsi dari barat tidak
cocok diterapkan di Indonesia. Bukan saja karena siswanya berbeda (tingkat
literasi, lingkungan, dan lain-lain), model pemebelajaran inovatif seringkali
membutuhkan waktu yang lama”. Sehingga diperlukan model pembelajaran yang
sesuai dengan konteks keindonesiaan. Sehingga perlu dikembangkan model
pembelajaran yang sesuai diterapkan di Indonesia. Model pembelajaran yang
dimaksud adalah RADEC.
Model RADEC dikembangkan atas dasar beberapa hal yaitu: model ini
didasarkan pada tujuan pendidikan nasional yakni untuk mengembangkan
segenap potensi yang dimiliki siswa menjadi manusia yang beriman kepada
Tuhan, luhur, sehat, berpengetahuan, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kedua, model ini
dikembangkan atas dasar teori kontruktivisme. Menurut Vygotski (dalam
Sopandi, 2017) mengemukakan bahwa kemampuan kognitif pada anak-anak
dapat berkembang melalui interaksi dengan lingkungan sosial. Pada teori ini,
dikenal dengan istilah Zona Pengembangan Proksimal (ZPD). Jadi dalam proses
pembelajaran, ada masa dimana siswa perlu belajar secara mandiri tentang suatu
konsep materi pelajaran tanpa bantuan oleh orang lain. Hal ini bertujuan untuk

3
melihat kemampuan sebenarnya siswa dan ada masa dimana siswa perlu
bantuan orang lain untuk mengembangkan kempuan potensialnya.
Sopandi (2019) berpendapat bahwa guru tidak memahami sintaks model
pembelajaran inovatif, maka dampaknya model pembelajaran konvensional tetap
menjadi andalan para guru. Aktivitas di kelas didominasi oleh sistem penugasan
dan hafalan memperlihatkan bahwa rendahnya keterlibatan keterampilan berpikir
siswa di dalam pembelajaran. Masih banyak materi-materi hafalan yang terdapat
pada short term memory, sehingga keterampilan berpikir siswa di Indonesia
hanya pada tataran mengingat, menyatakan kembali, atau merujuk tanpa
melakukan pengolahan (recite) (Nugroho, 2018). Studi tersebut telah
menerangkan bahwasanya keterampilan berpikir kritis siswa lemah dan variasi
model pembelajaran masih minim sehingga siswa kurang aktif dan hasil
belajaranya kurang memuaskan.
Model pembelajaran RADEC memiliki karakteristik dalam pembelajaran
diantaranya adalah:
(1) Pembelajaran RADEC senantiasa mendorong siswa untuk terlibat secara
aktif dalam proses pembelajaran;
(2) Pembelajaran RADEC mendorong siswa untuk belajar secara mandiri;
(3) pembelajaran RADEC senantiasa menghubungkan apa yang diketahui siswa
dengan materi yang dipelajari;
(4) pembelajaran RADEC menghubungkan materi yang dipelajari dengan
kehidupan nyata atau isuisu kontemporer;
(5) pembelajaran RADEC senantiasa memberikan peluang bagi siswa untuk
aktif mengajukan pertanyaan, berdiskusi, mengajukan rencana penyelidikan,
dan menyimpulkan materi yang dipelajari;
(6) pembelajaran RADEC memberikan peluang kepada siswa untuk
mempelajari materi secara mendalam melalui tugas prapembelajaran
(Handayani, dkk. 2019).

4
2. Pengertian Model Pembelajaran RADEC
Menurut Helmiati (2012) Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembe- lajaran merupakan bungkus atau bingkai dari
penerapan suatu pendekatan, metode, strategi, dan tehnik pembelajaran.
Sedangkan menurut Joyce Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-
perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku- buku, film, komputer,
kurikulum, dan lain-lain (Salamah Zainiyati, 2010).
Model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
pembelajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
belajar-mengajar (Suyanto & Djihad, 2012).
Beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
adalah suatu pola yang digunakan oleh guru dalam suatu pembelajaran yang
tergambar dari awal hingga akhir yang disajikan secara khas oleh guru yang
didalamnya terdapat pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran.
RADEC adalah model pembelajaran yang digagas oleh Sopandi, yang
merupakan singkatan dari tahapan dalam pembelajaran yang efektif, yaitu
Read, Answer, Discuss, Explain, dan Create.
a. Read (Membaca)
Pada tahap ini peserta didik menggali informasi dari berbagai sumber baik
buku, sumber informasi cetak lainnya dan sumber informasi lain seperti
internet. Agar terbimbing dalam menggali informasinya peserta didik dibekali
dengan pertanyaan-pertanyaan pra pembelajaran yang sesuai dengan materi
yang dipelajari.Yang dimaksud dengan pertanyaan pra pembelajaran adalah
pertanyaan yang jawabannya merupakan aspek kognitif esensial yang harus
dikuasai peserta didik setelah mempelajari suatu materi pelajaran.Tingkatan

5
berfikir yang dituntut dalam pertanyaan sebaiknya beragam dari berfikir
tingkat rendah (LOT) sampai berfikir tingkat tinggi (HOT). Dari mulai sekedar
menghafal informasi sampai merumuskan contoh pertanyaan produktif,
rumusan masalah, dan rencana proyek yang dapat dibuat yang sesuai dengan
materi yang dipelajari. Pertanyaan pra pembelajaran ini diberikan sebelum
pertemuan pembelajaran di kelas.
Kegiatan menggali informasi dalam rangka menjawab pertanyaan ini
dilakukan secara mandiri oleh peserta didik di luar kelas. Hal ini didasari
pemikiran bahwa sejumlah informasi dapat digali sendiri oleh peserta didik
tanpa bantuan orang lain. Informasi yang tidak dapat dikuasai peserta didik
dengan hanya membaca dapat ditanyakan kepada peserta didik lain (tutor
sebaya) atau dijelaskan oleh guru saat pertemuan di kelas. Dengan cara ini
maka pembelajaran di kelas dapat lebih difokuskan pada pengembangan aspek
lain (terutama karakter sosial) yang pengembangannya memerlukan interaksi
dengan orang lain. Dengan cara memberikan tugas belajar secara mandiri pada
peserta didik sebelum belajar di kelas juga mendorong pembelajaran di kelas
lebih difokuskan pada bagian materi pelajaran yang dianggap sukar oleh
seluruh peserta didik.
b. Answer (menjawab) siswa menjawab pertanyaan
Pada tahap ini peserta didik menjawab pertanyaan pra pembelajaran
berdasarkan pengetahuan yang diperoleh pada tahap Read (R).Pertanyaan pra
pembelajaran disusun dalam bentuk Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Dengan
cara seperti ini dimungkinkan peserta didik secara mandiri melihat pada
bagian mana mereka kesulitan mempelajari suatu materi. Di samping itu
peserta didik sendiri dapat menilai apakah dia termasuk orang yang malas atau
rajin membaca, mudah atau sukar memahami isi bacaan, tidak suka atau tidak
suka membaca teks pelajaran, dan lain-lain.Guru pun dengan melihat
pengerjaan tugas peserta didik pada Lembar Kerja Siswa dan sedikit
pertanyaan pada setiap peserta didik dapat mengetahui tentang semua keadaan
peserta didik tersebut.Berdasarkan data tersebut guru dapat memberi bantuan

6
yang tepat untuk setiap peserta didik. Besar kemungkinan guru akan
menemukan tentang adanya kebutuhan peserta didik yg berbeda satu sama
lain.
c. Discus (Berdiskusi) berkelompok mendiskusikan jawaban atas pertanyaan
yang sudah dijawab.
Pada tahap ini peserta didik secara berkelompok mendiskusikan
jawaban atas pertanyaan atau hasil pekerjaan yang telah mereka kerjakan di
luar kelas atau di rumah secara mandiri sebelum pertemuan di kelas
dilakukan. Guru memotivasi peserta didik yang berhasil dalam mengerjakan
tugas tertentu dari LKS untuk memberi bimbingan pada temannya yang belum
menguasainya. Peserta didik yang belum menguasainya dimotivasi guru untuk
mau bertanya pada temannya.
Tahap ini pun bisa diisi dengan kegiatan mendiskusikan hasil
pekerjaannya dengan hasil pekerjaan temannya yang lain dalam satu
kelompok. Dengan demikian, pada tahap ini guru bertugas memastikan bahwa
terjadi komunikasi antar peserta didik dalam rangka memperoleh jawaban
atau pekerjaan yang benar. Dengan cara mencermati kegiatan seluruh
kelompok guru juga dapat menentukan kira-kira kelompok mana atau siapa
yang sudah menguasai konsep yang sedang dipelajari. Dengan cara ini pula
guru dapat mengetahui kelompok mana atau siapa yang sudah memiliki ide-
ide kreatif sebagai bentuk penerapan konsep yang sudah dikuasainya.
Berdasarkan hasil pengamatan ini, guru dapat menentukan kira-kira siapa
yang dapat dijadikan nara sumber pada tahap berikutnya, (Explain (E).
Di samping memastikan terjadinya komunikasi antar peserta didik
dalam setiap kelompok dan mengidentifikasi nara sumber dari peserta didik
untuk tahap berikutnya, pada tahap ini guru juga dapat mengidentifikasi pada
bagian tugas mana seluruh peserta didik atau kelompok mengalami kesulitan.
Kesulitan tersebut selanjutnya akan dijelaskan oleh guru secara klasikal untuk
semua kelompok pada tahap explain (E). Tahap berdiskusi (D) diakhiri

7
manakala peserta didik selesai mendiskusikan tugasnya, atau peserta didik
sudah tak dapat lagi melanjutkan pekerjaan karena mengalami kesulitan.

d. Explain (Menjelaskan) Siswa menjelaskan konsep esensial yan sudah dikuasai


didepan kelas
Pada tahap ini, dilakukan kegiatan presentasi secara klasikal.Materi
yang dipresentasikan melingkupi seluruh indikator pembelajaran aspek
kognitif yang telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.Urutan
presentasinya disesuaikan dengan urutan rumusan indikator tersebut dalam
rencana pembelajaran. Pada tahap ini perwakilan peserta didik diminta untuk
menjelaskan konsep esensial yang sudah dikuasainya di depan kelas. Pada
kegiatan ini pun, guru memastikan bahwa apa yg dijelaskan peserta didik
tersebut benar secara ilmiah dan semua peserta didik memahami penjelasan
tersebut. Pada kegiatan ini guru pun mendorong peserta didik lain untuk
bertanya, membantah, atau menambahkan terhadap apa yang sudah
dipresentasikan oleh temannya dari kelompok lain tersebut. Pada tahap ini pun
dapat dijadikan kesempatan bagi guru untuk menjelaskan konsep esensial yg
belum dapat dikuasai seluruh peserta didik berdasarkan hasil pengamatan
pada tahap berdiskusi (D).Pada saat menjelaskan bagian tersebut guru
mungkin memberikan penjelasan berupa ceramah, demonstrasi atau hal
lainnya yang diperkirakan dapat mengatasi kesulitan seluruh peserta didik
tersebut.
e. Create ( Mengkreasi) mendiskusikan pemikiran kreatif yang sudah mereka
pikirkan secara mandiri
Pada tahap ini guru menginspirasi peserta didik untuk belajar
menggunakan pengetahuan yang sudah dikuasainya untuk mencetuskan ide-
ide atau pemikiran yang sifatnya kreatif. Pemikiran kreatif dapat berupa
rumusan pertanyaan produktif, masalah di lingkungan sekitar yang
memerlukan pemecahan, atau pemikiran untuk membuat karya lainnya.Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, tugas membuat ide-ide atau pemikiran

8
yang sifatnya kreatif sudah tercantum dalam pertanyaan pra pembelajaran.Jadi
pada tahap ini tinggal mendiskusikannya saja secara klasikal. Karena peserta
didik sebelumnya, sudah ditugaskan mengerjakannya secara mandiri dan juga
sudah mendiskusikannya pada tahap D. Bila guru menemukan semua peserta
didik mengalami kesulitan untuk mencetuskan ide-ide kreatif, guru perlu
memberikaninspirasi pada peserta didik. Sumber inspirasi yang diberikan guru
dapat berupa contoh penelitian, pemecahan masalah atau karya lain yg sudah
dilakukan orang.
Selanjutnya secara klasikal peserta didik mendiskusikan ide-ide kreatif
lain yg dapat dibuat sekaligus merencanakan dan merealisasikannya. Sebagai
inspirasi lain bagi peserta didik, guru dapat memberikan contoh rencana
kreatif yang belum pernah direalisasikan baik oleh dirinya maupun orang lain.
Dalam keadaan peserta didik belum memiliki ide sendiri maka mereka dapat
mengerjakan ide guru tersebut. Pengerjaaan ide ini dapat dilakukan secara
mandiri atau dapat juga secara berkelompok tergantung karakter yang akan
dikembangkan pada diri peserta didik. Pengerjaan ini secara teoritis lebih
menantang peserta didik karena idenya betul-betul orisinil dan
kemungkinannya bisa berhasil atau tidak berhasil.Di samping itu
pengerjaaannya bisa di kelas maupun di luar kelas, bisa sebentar bisa juga
lama.
Tahap ini yang menonjol adalah tahap melatih peserta didik berfikir,
bekerjasama, berkomunikasi dari mulai menemukan ide kreatif, mengambil
keputusan ide yang akan direalisasikan, merencanakan, melaksanakan,
melaporkan dan menyajikan hasil realisasi ide kreatif tersebut dalam beragam
bentuk.
Sintaks model pembelaajaran RADEC mendorong siswa untuk melakukan
berbagai aktifitas dalam pembelajaran seperti membaca, menjawab, berdiskusi,
menjelaskan, serta membuat karya. Proses pembelajaran yang memungkinkan
siswa untuk melakukan berbagai aktifitas selama pembelajaran mengembangkan
keterampilan berpikir dan memberikan rasa kepemilikan, tanggungjawab, dan

9
keterlibatan dalam pendidikan (Zandvakili, dkk, 2018). Sejalan dengan hal
tersebut, model pembelajaran RADEC telah terbukti mampu meningkatkan
pengusaan konsep dan mengembangkan keterampilan menjelaskan siswa
(Sopandi, 2019)

3. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Pembelajaran RADEC


Model pembelajaran RADEC adalah model pembelajaran yang menuntut
peserta didik untuk membangun keterampilan berpikir kritis dalam konteks ke
Indonesiaan dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik supaya
menjadi manusia yang percaya pada Tuhan, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab ( Sopandi, dkk, 2019:4) Keempat keterampilan tersebut
dikenal dengan istilah 4C, yaitu singkatan dari Communication, Critical thinking
and Problem solving, Collaboration, dan Creative Thinking.
Penerapan model pembelajaran RADEC memacu siswa berkreasi dalam
menciptakan ide-ide baru, penyelesaian masalah, dan meningkatnya karya
kreatif. Harapan dengan model pembelajaran RADEC menghasilkan siswa yang
memiliki pengetahuan, mandiri, kreatif, berakhlak mulia, dan trampil menghadapi
masa depan.
Penerapan model pembelajaran RADEC berdasarkan beberapa penelitian
skripsi, tesis dan jurnal antara lain :

1. Penerapan Model Pembelajaran Radec Terhadap Peningkatan Kemampuan


Berpikir Kritis Siswa (Yulianti-1, Lestari-2, Rahmawati-3Jurnal Cakrawala
Pendas Vol. 8 No.1, Januari 2022 DOI: https://doi.org/
10.31949/jcp.v8i1.1915)
2. Pengaruh Model Read Answer Discussion Explain And Create (Radec) Pada
Pembelajaran Tematik Terhadap Hasil Belajar Siswa Dimoderasi Motivasi
Belajar (Amar Halim, Vol. 11 No. 1 edisi Desembe-Mei 2022
https://ejournal.unibabwi.ac.id /index.php/sosioedukasi/index)

10
3. Development and Validation of Student Worksheets Air Theme based on the
RADEC Model and 4C Skill-oriented ( Jurnal Penelitian Pendidikan IPA,
8(3), 1605–1611. https://doi.org/10.29303/jppipa.v8i3.1772 Firdaus, A.R., &
Fasha, L.H. (2022).
4. Students' Critical Attitude through Practicum Videos Based on the RADEC
Model on The Topic of Water Cycle in Elementary Schools. Proceeding The
4th International Conference on Elementary Education, 4(1), 760-771
Nurdinilah, S.A., & Sa’ud, U.S. (2022)
5. Dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan membaca
pemahaman siswa pada materi Pemanasan Global (Nina Pratiwi Susanti,
2019)
6. Model pembelajaran RADEC memiliki pengaruh lebih baik dalam meningkatkan
kemampuan Numerik dari pada model pembelajaran ekspositori (Fani Sisco Predi,
2021)
Kesimpulan model pembelajaran RADEC dapat menghasilkan pengaruh
dalam meningkatkan kemampuan pemahaman, pengetahuan, berpikir kritis, baik
dalam pembelajaran IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, Tematik

11
BAB III
PENUTUP

Pembelajaran RADEC merupakan pembelajaran yang diciptakan oleh W


Sopandi Dosen UPI yang ditunjukan untuk rakyat Indonesia yang merupakan
singkatan dari Read, Answer, Discuss, Explain dan Create yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik supaya menjadi manusia yang percaya pada
Tuhan, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, memiliki
keterampilan abad 21 dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

12
DAFTAR PUSTAKA

 Penerapan Model Pembelajaran Radec Terhadap Peningkatan Kemampuan


Berpikir Kritis Siswa (Yulianti-1, Lestari-2, Rahmawati-3Jurnal Cakrawala Pendas
Vol. 8 No.1, Januari 2022 DOI: https://doi.org/ 10.31949/jcp.v8i1.1915)
 Pengaruh Model Read Answer Discussion Explain And Create (Radec) Pada
Pembelajaran Tematik Terhadap Hasil Belajar Siswa Dimoderasi Motivasi Belajar
(Amar Halim, Vol. 11 No. 1 edisi Desembe-Mei 2022 https://ejournal.unibabwi.ac.id
/index.php/sosioedukasi/index)
 Development and Validation of Student Worksheets Air Theme based on the
RADEC Model and 4C Skill-oriented ( Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 8(3),
1605–1611. https://doi.org/10.29303/jppipa.v8i3.1772 Firdaus, A.R., & Fasha,
L.H. (2022).
 Students' Critical Attitude through Practicum Videos Based on the RADEC Model
on The Topic of Water Cycle in Elementary Schools. Proceeding The 4th
International Conference on Elementary Education, 4(1), 760-771 Nurdinilah,
S.A., & Sa’ud, U.S. (2022)
 Dapat meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan membaca pemahaman
siswa pada materi Pemanasan Global (Nina Pratiwi Susanti, 2019)
 Model pembelajaran RADEC memiliki pengaruh lebih baik dalam meningkatkan
kemampuan Numerik dari pada model pembelajaran ekspositori (Fani Sisco Predi, 2021)
 http://repositori.unsil.ac.id/3672/4/5%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
 http://repository.upi.edu/49193/4/T_IPA_1603297_Chapter1.pdf
 Skripsi NURUL FAHIRA, 2020 Pengaruh Penggunaan Model RADEC Terhadap
Kemampuan Menulis Teks Eksplanasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Siswa Kelas V SDN 226 Patande Kabupaten Luwu Timur

13
14

Anda mungkin juga menyukai