MAKALAH
Di susun oleh :
STKIP NU INDRAMAYU
2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan. Atas Rahmat dan Karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam kita curahkan pada Rasulullah
SAW. Risalah beliaulah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan
dan semoga syafaatnya mengalir pada kita kelak.
Makalah dengan judul " Model Pembelajaran Ipa Di SD" dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah konsep dasar ipa disekolah dasar. Makalah ini kami susun dengan menggunakan berbagai
referensi baik berupa jurnal, buku maupun sumber bacaan lainnya.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik
dalam penulisan, baik isi maupun bahasa. Maka kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun pembaca
dan semoga dapat menjadi sumber rujukan yang menambah wawasan pengetahuan mengenai
klasifikasi kata kelas terbuka. mudah-mudahan amal baik kita mendapat Ridho dan magfiroh-
Nya. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
1.
3. Tujuan
1.
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. tatap muka
b. belajar Mandiri,
c. aplikasi,
d. tutorial,
e. kerjasama,
f. evaluasi.
Pembelajaran tatap muka Dilakukan seperti yang sudah dilakukan sebelum Ditemukannya
teknologi cetak, audio visual, dan Komputer, pendidik sebagai sumber belajar Utama. Klasifikasi
Blended Learning untuk Memahami e-Learning beberapa ahli mengklasifikasi berdasarkan
karakteristik. Pada umumnya pembelajaran e-Learning atau online adalah “asynchronous”, di
mana pendidik/ guru/ dosen/ instruktur dan orang yang belajar (siswa) tidak bertemu di saat yang
sama.
Empat jenis klasifikasi e-Learning, yaitu:
Dalam pembelajaran di SDN Serang 2 elearning yang digunakan yaitu dengan Kehadiran artinya
di sini siswa diajarkan Bagaimana cara menggunakan e-learning dan Menggunakannya saat
berada di luar sekolah.
Dipadu dengan Lesson Study berbasis Sekolah di dalam kelas VII-A sangat relevan
dilaksanakan. Peserta didik akan terlibat secara total dan dituntut untuk Beraktivitas secara
individu maupun dengan kelompoknya. Pelaksanaan Project Based Learning yang dipadu Lesson
Study akan Mendapatkan hasil yang lebih baik karena dari perencanaan, tindakan dan refleksi
dikerjakan secara kolegial antar guru yang Tergabung dalam kelompok Lesson Study.
Model pembelajaran Project Based Learning memiliki langkah-langkah (sintaks) Yang menjadi
ciri khasnya dan membedakannya dari model pembelajaran lain seperti;
model pembelajaran penemuan (discovery Learning model) dan berbasis masalah (problem
based learning model).
B. BLENDED LEARNING
Blended learning menjadikan peserta didik Lebih fleksibel dalam belajar, karena materi
Pelajaran yang telah disiapkan guru tersimpan Dalam format e-learning sehingga bisa diakses
Kapanpun dan dimanapun. Blended leaning juga Memperkaya kualitas peserta didik melalui
Keterlibatan mereka secara aktif dalam interaksi Pembelajaran. Keakraban peserta didik
milenials Dengan gadget dapat diarahkan pada manfaat Yang positif. Pembelajaran blended
learning akan makin Meningkatkan berkembangnya kompetensi Teknologi Informatika dan
Komunikasi (TIK) Atau digital literacy yang menjadi salah satu ciri Masyarakat abad 21.
Blended learning membuka Wawasan dan menumbuhkan kemandirian Peserta didik karena
mereka dapat mengakses Beragam sumber belajar dari internet baik Melalui komputer maupun
gadget. Di sisi lain, Mereka juga tidak akan kehilangan ‘sentuhan’ Guru dan dapat berinteraksi
dengan guru jika Mereka mengalami kesulitan dalam memahami Materi pelajaran.
C. VIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY (SETS)
1. Metode Penelitian
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Cluster sampling
(Sugiyono, 2016)
Pendekatan Science, Technology and Society (STS) Atau pendekatan Sains,Teknologi dan
Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan Konsep, keterampilan proses,
CBSA, Inkuiri dan Diskoveri serta pendekatan lingkungan. Istilah Sains Teknologi Masyarakat
(STM) dalam bahasa Inggris Disebut Sains Technology Society (STS), Science Environtment
Technology and Society (SETS) atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun
istilahnya banyak namun sebenarnya Intinya sama yaitu Environtment, yang dalam Berbagai
kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu
Antara sains, teknologi, dan isu yang ada di Masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM
ini Adalah menghasilkan peserta didik yang cukup Memiliki bekal pengetahuan, sehingga
mampu Mengambil keputusan penting tentang masalahmasalah dalam masyarakat serta
mengambil Tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah Diambil. Filosofi yang
mendasari pendekatan STM Adalah pendekatan konstruktivisme, yaitu peserta Didik menyusun
sendiri konsep-konsep di dalam Struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah Ketahui.
Definisi SETS menurut the NSTA Position Statement 1990 (dalam Kuswati, 2004:11) adalah
Memusatkan permasalahan dari dunia nyata yang Memiliki komponen Sains dan Teknologi dari
Perspektif siswa, di dalamnya terdapat konsepkonsep dan proses, selanjutnya siswa diajak untuk
Menginvestigasi, menganalisis, dan menerapkan Konsep dan proses itu pada situasi yang nyata.
Pendekatan SETS/ Salingtemas diambil dari Konsep pendidikan STM (Sains, Teknologi, dan
Masyarakat), pendidikan lingkungan (Environmental Education/EE), dan STL (Science,
Technology, Literacy). Dalam pendekatan Salingtemas atau SETS (Science, Environmental,
Technology and Society) konsep pendidikan STM atau STL dan EE Dipandang sebagai satu
kesatuan yang tidak bisa Dipisahkan.
Pada pendekatan SETS siswa diajak untuk Mengenal teknologi, dan menganalisis dampak baik
Positif maupun negatif dari teknologi tersebut. Pada Akhirnya siswa diharapkan mampu
menerapkan Konsep tenologi dan pengetahuan yang telah Didapatnya dalam kehidupan sehari-
hari.
Pendekatan SETS dapat Mengantisipasi beberapa hal pokok dalam Membekali peserta didik, di
antaranya:
1) Menghindari ‘materi oriented’ dalam pendidikan Tanpa tahu masalah-masalah di
masyarakat Secara lokal, nasional, maupun internasional.
2) Mempunyai bekal yang cukup bagi peserta didik Untuk menyongsong era globalisasi
(AFTA–2003, AFAS–2003, WTO–2010).
3) Peserta didik mampu menjawab dan mengatasi Setiap masalah yang berkaitan dengan
kelestarian Bumi, isu-isu sosial, isu-isu global, misalnya Masalah pencemaran,
pengangguran, kerusuhan Sosial, dampak hasil teknologi dan lain-lainnya Hingga pada
akhirnya bermuara menyelamatkan Bumi.
4) Membekali peserta didik dengan kemampuan Memecahkan masalah-masalah dengan
penalaran Sains, lingkungan, teknologi, sosial secara Integral, baik di dalam maupun di
luar kelas
1) Tahap invitasi
Pada tahap ini guru memberikan isu/ masalah aktual Yang sedang berkembang di masyarakat
sekitar yang Dapat dipahami peserta didik dan dapat merangsang Siswa untuk mengatasinya.
Guru juga bisa menggali Pendapat dari siswa yang ada kaitannya dengan Materi yang akan
dibahas.
2) Tahap eksplorasi
melalui aksi dan reaksinya sendiri berusaha Memahami atau mempelajari masalah yang
Diberikan.
3) Tahap solusi
Siswa menganalisis dan mendiskusikan cara Pemecahan masalah
4) Tahap aplikasi
Siswa diberi kesempatan untuk menggunakan Konsep yang telah diperoleh. Dalam hal ini
siswa Mengadakan aksi nyata dalam mengatasi masalah Yang muncul dalamt tahap invitasi.
Guru memberikan umpan balik/ penguatan terhadap Konsep yang diperoleh siswa. Dengan
demikian Pendekatan SETS dapat membantu siswa Dalammengetahui sains, teknologi yang
Digunakannya serta perkembangan sains Danteknologi dapat berpengaruh terhadap Lingkungan
dan masyaraka
Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang Mengutamakan pemahaman, skill, dan
pendidikan Berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, Aktif dalam berdiskusi dan
presentasi serta memiliki Sopan santun disiplin yang tinggi. Keterampilan Merupakan aspek baru
dalam kurikulum di Indonesia. Keterampilan merupakan penekanan pada Skill atau kemampuan
misalnya adalah kemampuan Untuk mengemukakan pendapat, berdiksusi/ Bermusyawarah,
membuat laporan, serta Berpresentasi. Karakteristik pembelajaran IPA dengan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
11