Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MODEL KETERHUBUNGAN DALAM


PEMBELAJARAN TERPADU
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Terpadu

Dosen pengampu Ibu Fitriyani S.Kom.,M.Pd

di susun oleh :
Warti Sri Ariani (132210105)
Siti Muthi’ah (132210029)

KELAS PGSD.22C1A
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN DAN
HUMANIORA UNIVERSITAS PELITA BANGSA (UPB)
CIKARANG 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga
makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet. Sehingga makalah yang berjudul,
MODEL PEMBELAJARAN TERPADU dapat kami selesaikan dengan baik.
Tidak lupa pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam
pembuatan tugas makalah ini.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah
SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, mohon dibukakan pintu maaf seluas luasnya.

Bekasi, 23 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

JUDUL...........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I.............................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................3

1.3. Tujuan Pembahasan....................................................................3

BAB II...........................................................................................................4

PEMBAHASAN...........................................................................................4

2.1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu..............................4

2.2. Pengertian Model Pembelajaran Keterhubungan...................4

BAB III..........................................................................................................8

PENUTUP.....................................................................................................8

3.1. Kesimpulan..................................................................................8

3.2. Saran.............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Aktivitas belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.


Sesuai dengan Sardiman (2012:95), belajar diperlukan aktivitas karena
pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah
laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Aktivitas merupakan
prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar
mengajar.“keberhasilan proses pembelajaran tidak lepas dari kemampuan guru
menggunakan model-model pembelajaran yang berorientasi pada
peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses
pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya
bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang
memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan
menyenangkan, sehingga siswa dapat meraih hasil belajar dan prestasi yang
optimal”. (Aunurrahman ,2013:140). Keberhasilan proses pembelajaran
tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran
yangdapat meningkatkan peningkatan aktifitas siswa, sehingga
pembelajaran menjadi menyenangkan serta hasil belajar dapar maksimal.
Model pembelajaran terpadu merupakan pendekatan pembelajaran
yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman
belajar yang bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu merupakan
pendekatan yang berorientasi pada praktik pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan anak. Pembelajaran terpadu secara efektif akan
membantu menciptakan kesempatan yang luas kepada siswa untuk
melihat dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan. Dengan
demikian, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami
masalah yang kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya dengan
pandangan yang utuh (Rahmat, 2016). Menurut Oktamagia (2013) Model

1
connected adalah model integrasi inter bidang studi. Model ini
secara langsung menghubungkan atau mengintegrasikan satu
kemampuan, konsep, atau keterampilan yang dikembangkan dalam suatu
materi yang dikaitkan dengan konsep, keterampilan, atau kemampuan
pada materi atau sub materi lain, dalam satu bidang studi.
Pembelajaran yang memisahkan secara tegas penyajian mata pelajaran-
mata pelajaran tersebut membuahkan kesulitan bagi setiap anak karena hanya
akan memberikan pengalaman belajar yang bersifat artifisial atau pengalaman
belajar yang dibuat-buat. Oleh karena itu, proses pembelajaran pada satuan
pendidikan sekolah dasar, terutama untuk kelas-kelas awal, harus
memperhatikan karakteristik anak yang akan menghayati pengalaman belajar
tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh. Pengemasan pembelajaran harus
dirancang secara tepat karena akan berpengaruh terhadap kebermaknaan
pengalaman belajar anak. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan
unsur-unsur konseptual baik di dalam maupun antar mata pelajaran, akan
memberi peluang bagi terjadinya pembelajaran yang efektif dan lebih
bermakna (meaningful learning).
Adapun beberapa model pembelajaran terpadu, yaitu: ”fragmented model,
connected model, nested model, sequenced model, shared model, webbed
model, threaded model, integrated model, immersed model dan networked
model” (Fogarty, 1991: xv). Terkait dengan hal ini, maka Penulis akan
mengembangkan pembelajaran terpadu model connected (keterhubungan).

2
1.2. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan


diatas, maka beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Apakah pengertian dari model pembelajaran terpadu ?


2. Apakah pengertian dari model pembelajaran keterhubungan ?

1.3. Tujuan Pembahasan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian


ini bertujuan untuk setiap Mahasiswa:

1. Dapat mendeskripsikan pengertian model pembelajaran.


2. Dapat mendeskripsikan model pembelajaran keterhubungan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Model Pembelajaran Terpadu

Model pembelajaran terpadu merupakan pendekatan pembelajaran


yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman
belajar yang bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu merupakan
pendekatan yang berorientasi pada praktik pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan anak. Pembelajaran terpadu secara efektif akan
membantu menciptakan kesempatan yang luas kepada siswa untuk
melihat dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan. Dengan
demikian, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami
masalah yang kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya dengan
pandangan yang utuh (Rahmat, 2016).

2.2. Pengertian Model Pembelajaran Keterhubungan

Menurut Oktamagia (2013) Model connected adalah model integrasi


inter bidang studi. Model ini secara langsung menghubungkan
atau mengintegrasikan satu kemampuan, konsep, atau keterampilan yang
dikembangkan dalam suatu materi yang dikaitkan dengan konsep,
keterampilan, atau kemampuan pada materi atau sub materi lain, dalam
satu bidang studi.
Menurut Haidir (2012) Model pembelajaran terpadu tipe connected ini
diyakini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik karena dengan model
pembelajaran ini peserta didik dapat menghubungkan materi sekarang
dengan materi sebelumnya. Hal ini akan memotivasi peserta didik agar
selalu mengingat pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dan akan
menguatkan pemahaman peserta didik dalam menghubungkan konsep-
konsep yang mereka pelajari dengan konsep yang lain yang mereka pahami.

4
Di samping itu juga, melalui model pembelajaran terpadu tipe connected
peserta didik dapat mengintegrasikan ide-ide inter bidang studi, sehingga
peserta didik mempunyai gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi
yang berfokus pada suatu aspek tertentu, peserta didik dapat mengembangkan
konsepkonsep kunci secara terus-menerus, sehingga terjadilah proses
internalisasi dan dengan pengintegrasian ide-ide inter bidang studi
memungkinkan peserta didik mengkaji, mengonseptualisasi, memperbaiki,
serta mengasimilasi ide-ide dalam memecahkan masalah.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hadisubroto di bagian awal, model
pembelajaran terpadu tipe connected adalah pembelajaran yang dilakukan
dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya,
mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain, mengaitkan satu
keterampilan dengan keterampilan lain, dan dapat juga mengaitkan pekerjaan
hari itu dengan hari yang lain atau hari berikutnya dalam satu bidang studi.
Juga oleh Fogarty, bahwa model terhubung (connected) merupakan model
integrasi inter bidang studi. Model ini secara nyata mengorganisasikan atau
mengintegrasikan satu konsep, keterampilan, atau kemampuan yang
ditumbuhkembangkan dalam suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan
yang dikaitkan dengan konsep, keterampilan atau kemampuan pada pokok
bahasan atau sub pokok bahasan lain, dalam satu bidang studi. Kaitan dapat
diadakan secara spontan atau direncanakan terlebih dahulu. Dengan demikian
pembelajaran menjadi lebih bermakna dan efektif.
Pembelajaran terpadu dengan tipe connected merupakan suatu sistem
pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun
kelompok, aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip
keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik.
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada anak didik. Dikatakan bermakna karena dalam
pengajaran terpadu, anak akan memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengamatan langsung dan menghubungkannya dengan konsep
lain yang mereka pahami. Dari proses belajar yang bermakna inilah yang

5
selanjutnya berdampak pada meningkatnya motivasi belajar peserta didik yang
pada akhirnya meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Dari sini jelas bahwa dengan penerapan model pembelajaran terpadu tipe
connected dalam proses pembelajaran akan memotivasi peserta didik untuk
belajar lebih baik. Dengan pembelajaran terpadu tipe connected, anak didik
lebih memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengamatan
langsung, dan kemudian menghubungkannya dengan konsep lain yang mereka
pahami, sehingga sangat membantu peserta didik dan memudahkan dalam
memahami pelajaran sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran
dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir
pembelajaran kosakata, struktur, membaca dan mengarang misalnya, dapat
dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penguasaan
butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk
kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan pemahaman,
keterampilan dan pengalaman secara utuh tersebut tidak berlangsung secara
otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir pembelajaran dan proses
pembelajarannya secara terpadu. Untuk membantu Anda memahami model
ini, coba perhatikan
gambar atau ilustrasi
di bawah ini.

6
 Menurut pernyataan Trianto dalam Putra (2014) Model pembelajaran
terpadu tipe connected terdiri dari enam tahap yaitu :
1. tahap persiapan (kegiatan pendahuluan),
2. tahap presensi materi,
3. tahap membimbing pelatihan,
4. tahap menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik,
5. tahap mengembangkan dan memberikan kesempatan untuk
pelatihanlanjutan dan penerpan,
6. tahap menganalisis dan mengevaluasi.

 Kelebihan pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah :


1. Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki
keuntungan gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran
yang terfokus pada satu aspek.
2. Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus
sehingga terjadi internalisasi.
3. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa
mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide
secara berangsur-angsur dan memudahkan transfer atau pemindahan
ide-ide tersebut dalam memecahkan masalah.
 Kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah :
1. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak
tidak terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata
pelajaran (interdisiplin).
2. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi
pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-
ide antara mata pelajaran.

7
3. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide
dalam suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk
mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran
lain.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Penerapan model pembelajaran terpadu tipe connected dalam proses


pembelajaran akan memotivasi peserta didik untuk belajar lebih baik.
Dengan pembelajaran terpadu tipe connected, anak didik lebih memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengamatan langsung, dan
kemudian menghubungkannya dengan konsep lain yang mereka pahami,
sehingga sangat membantu peserta didik dan memudahkan dalam
memahami pelajaran sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.

3.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, peneliti mengusulkan


beberapa saran sebagai berikut:
1. Kepada pihak sekolah atau guru-guru, agar dapat menggunakan model
pembelajaran terpadu tipe connected dalam proses pembelajaran dalam
mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh sekolah.
2. Untuk mempermudah dalam pencapaian kompetensi dasar diharapkan
kepada guru untuk menggunakan dan memilih pendekatan yang relevan
dengan pembahasan materi pelajaran.

8
DAFTAR PUSTAKA

[1] Aunurrahman, "Belajar dan Pembelajaran," Alfabeta Depdiknas, Bandung,

2013.

[2] A. A. A. S. Irwan Haidir, "Penerapan Model Pembelajaran Terpadu Tipe

Connected Dalam Rangka Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik

SMP Negeri 29 Satap Malaka," Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, pp. 237-

242, 2012.

[3] D. W. A. F. H. Oktamagia, "Pengaruh Pembelajaran Terpadu Tipe

Connectedterhadap Hasil Belajar IPA Fisika pada Materi Cahaya dan Alat

Optik di Kelas VIII SMP N 1 Sungai Tarab.," Pillar Of Physics Education,

vol. 2, pp. 25-32, 2013.

[4] Sardiman, "Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar," PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2012.

[5] T. P. PDSG, "Pembelajaran Terpadu D-II dan S-II Pendidikan Dasar," Dirjen

Dikti, Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekelah , Jakarta,

1997.

Anda mungkin juga menyukai