di susun oleh :
Warti Sri Ariani (132210105)
Siti Muthi’ah (132210029)
KELAS PGSD.22C1A
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN DAN
HUMANIORA UNIVERSITAS PELITA BANGSA (UPB)
CIKARANG 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II...........................................................................................................4
PEMBAHASAN...........................................................................................4
BAB III..........................................................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................8
3.1. Kesimpulan..................................................................................8
3.2. Saran.............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
connected adalah model integrasi inter bidang studi. Model ini
secara langsung menghubungkan atau mengintegrasikan satu
kemampuan, konsep, atau keterampilan yang dikembangkan dalam suatu
materi yang dikaitkan dengan konsep, keterampilan, atau kemampuan
pada materi atau sub materi lain, dalam satu bidang studi.
Pembelajaran yang memisahkan secara tegas penyajian mata pelajaran-
mata pelajaran tersebut membuahkan kesulitan bagi setiap anak karena hanya
akan memberikan pengalaman belajar yang bersifat artifisial atau pengalaman
belajar yang dibuat-buat. Oleh karena itu, proses pembelajaran pada satuan
pendidikan sekolah dasar, terutama untuk kelas-kelas awal, harus
memperhatikan karakteristik anak yang akan menghayati pengalaman belajar
tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh. Pengemasan pembelajaran harus
dirancang secara tepat karena akan berpengaruh terhadap kebermaknaan
pengalaman belajar anak. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan
unsur-unsur konseptual baik di dalam maupun antar mata pelajaran, akan
memberi peluang bagi terjadinya pembelajaran yang efektif dan lebih
bermakna (meaningful learning).
Adapun beberapa model pembelajaran terpadu, yaitu: ”fragmented model,
connected model, nested model, sequenced model, shared model, webbed
model, threaded model, integrated model, immersed model dan networked
model” (Fogarty, 1991: xv). Terkait dengan hal ini, maka Penulis akan
mengembangkan pembelajaran terpadu model connected (keterhubungan).
2
1.2. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Di samping itu juga, melalui model pembelajaran terpadu tipe connected
peserta didik dapat mengintegrasikan ide-ide inter bidang studi, sehingga
peserta didik mempunyai gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi
yang berfokus pada suatu aspek tertentu, peserta didik dapat mengembangkan
konsepkonsep kunci secara terus-menerus, sehingga terjadilah proses
internalisasi dan dengan pengintegrasian ide-ide inter bidang studi
memungkinkan peserta didik mengkaji, mengonseptualisasi, memperbaiki,
serta mengasimilasi ide-ide dalam memecahkan masalah.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hadisubroto di bagian awal, model
pembelajaran terpadu tipe connected adalah pembelajaran yang dilakukan
dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya,
mengaitkan satu konsep dengan konsep yang lain, mengaitkan satu
keterampilan dengan keterampilan lain, dan dapat juga mengaitkan pekerjaan
hari itu dengan hari yang lain atau hari berikutnya dalam satu bidang studi.
Juga oleh Fogarty, bahwa model terhubung (connected) merupakan model
integrasi inter bidang studi. Model ini secara nyata mengorganisasikan atau
mengintegrasikan satu konsep, keterampilan, atau kemampuan yang
ditumbuhkembangkan dalam suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan
yang dikaitkan dengan konsep, keterampilan atau kemampuan pada pokok
bahasan atau sub pokok bahasan lain, dalam satu bidang studi. Kaitan dapat
diadakan secara spontan atau direncanakan terlebih dahulu. Dengan demikian
pembelajaran menjadi lebih bermakna dan efektif.
Pembelajaran terpadu dengan tipe connected merupakan suatu sistem
pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun
kelompok, aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip
keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik.
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada anak didik. Dikatakan bermakna karena dalam
pengajaran terpadu, anak akan memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengamatan langsung dan menghubungkannya dengan konsep
lain yang mereka pahami. Dari proses belajar yang bermakna inilah yang
5
selanjutnya berdampak pada meningkatnya motivasi belajar peserta didik yang
pada akhirnya meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Dari sini jelas bahwa dengan penerapan model pembelajaran terpadu tipe
connected dalam proses pembelajaran akan memotivasi peserta didik untuk
belajar lebih baik. Dengan pembelajaran terpadu tipe connected, anak didik
lebih memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengamatan
langsung, dan kemudian menghubungkannya dengan konsep lain yang mereka
pahami, sehingga sangat membantu peserta didik dan memudahkan dalam
memahami pelajaran sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran
dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir
pembelajaran kosakata, struktur, membaca dan mengarang misalnya, dapat
dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Penguasaan
butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk
kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan pemahaman,
keterampilan dan pengalaman secara utuh tersebut tidak berlangsung secara
otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir pembelajaran dan proses
pembelajarannya secara terpadu. Untuk membantu Anda memahami model
ini, coba perhatikan
gambar atau ilustrasi
di bawah ini.
6
Menurut pernyataan Trianto dalam Putra (2014) Model pembelajaran
terpadu tipe connected terdiri dari enam tahap yaitu :
1. tahap persiapan (kegiatan pendahuluan),
2. tahap presensi materi,
3. tahap membimbing pelatihan,
4. tahap menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik,
5. tahap mengembangkan dan memberikan kesempatan untuk
pelatihanlanjutan dan penerpan,
6. tahap menganalisis dan mengevaluasi.
7
3. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide
dalam suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk
mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran
lain.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
2013.
SMP Negeri 29 Satap Malaka," Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, pp. 237-
242, 2012.
Connectedterhadap Hasil Belajar IPA Fisika pada Materi Cahaya dan Alat
[5] T. P. PDSG, "Pembelajaran Terpadu D-II dan S-II Pendidikan Dasar," Dirjen
1997.