Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN CONNECTED

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran IPA Terpadu

Dosen Pengampu :
1. Prof.Drs Maison, M.Si.,Ph.D.
2. Dr.Pinta Murni,M.Si
3. Dr.Yusnaidar,S.Si, M.Si

Disusun Oleh :
1. Nova andriani (P2A522005)
2. Viola Amelia Syafitri (P2A522003)
3. Triono Sandi (P2A522007)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat
rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul ‘Model
Pembelajaran Connected’ dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran IPA Terpadu. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang Modl Pembelajaran Connected.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen
pengambu mata kuliah Pembelajarn IPA terpadu. Berkat tugas yang diberikan ini,
dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis
juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Jambi, 22 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Model Pembelajaran Connected................................ 3
B. Karakteristik/Bentuk Model Pembelajaran Connected ........ 4
C. Kelebihan dan Kekurangan Model Connected ...................... 5
D. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Connected ............. 8
E. Aplikasi/Penerapan Model Pembelajaran Connected ........... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 14
B. Saran........................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di
kelas sering kali diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal, otak anak
selalu dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi tersebut untuk dapat dihubungkan dengan kehidupan
nyata sehari-hari. Nyatanya? Akibatnya? Ketika peserta didik lulus dari sekolah,
mereka pintar secara teoritik, tetapi miskin aplikasinya. Kegiatan proses
pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan diri menjadi kemampuan yang semakin lama
semaikin meningkat dalam segala aspek, baik dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan bermasyarakat, berbangsa,
serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu,
kegiatan pembelajaran diarahkan untk memberdayakan semua potensi peserta
didik menjadi kompetensi yang diharapkan. (Hidayah 2015)
Trianto (2011:6) dalam (Rahmat 2015) menjelaskan bahwa model
pemebelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang
dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan terutama pada
jenjang pendidikan sekolah dasar.
Salah satu yang model pembelajaran pembelajaran terpadu tipe connected.
Didalam makalah ini dibahas menenai model pembelajaran terpadu model
connected yabg merupakan pembelajaran yang menghubungkan satu konsep
dengan konep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan
keterampilan lain, tugas dilakukan pada satu hari dengan tugas yang dilakukan
pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya
dalam satu bidang skill.
Terkait hal ini, penulis akan mengembangkan pembelajaran terpadu model
Connected (keterhubungan). Pembelajaran terpadu model connected adalah model

1
2

pembelajaran yang menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik
dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas dilakukan
pada satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya. Model
connected ini lahir dari adanya gagasan bahwa sebenarnya dalam setiap mata
pelajaran berisi konten yang berkaitan antara topik dengan topik, konsep dengan
konsep dapat dikaitkan secara eksplisit. Satu mata pelajaran dapat memfokuskan
sub-sub yang saling berkaitan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud model pembelajaran connected ?
2. Apakah karakteristik/bentuk model pembelajaran connected ?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan model pembelajaran connected ?
4. Bagimana langkah-langkah mengembangkan model pembelajaran
connected ?
5. Bagaimana cara penerapan model pembelajaran connected ?

C. Tujuan
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mampu:
1. Mengetahui definisi model pembelajaran connected
2. Mengetahui karakteristik/bentuk model pembelajaran connected
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran connected
4. Menjelaskan langkah-langkah mengembangkan model pembelajaran
connected
5. Menjelaskan contoh penerapan model pembelajaran connected
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Model Pembelajaran Connected


Model pembeajaran terpadu tipe connected merupakan pembelajaran
yang dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan
berikutnya, mengaitkan satu konsep dengan konsep berikutnya, atau mengaitkan
satu keterampilan dengan keterampilan lain. Model pembelajaran terpadu tipe
connected mempunyai arti penting dalam kegiatan belajar mengajar. (Wedayanti,
Suarjana, and Widiana 2015)
Kunci dari pendekatan connected ini adalah upaya penuh pertimbangan
untuk menghubungkan materi pembelajaran dalam satu mata pelajaran yang sama,
dengan asumsi bahwa siswa tidak akan memahami adanya hubungan secara
otomoatis dari materi yang dipelajari dengan materi lainnya.(Ridyah and Sriyati
2019)
Berbeda dengan yang diungkapkan oleh (Hernawan and Resmini 2015)
model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat
dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran seperti:
kosakata, struktur, membaca dan mengarang misalnya, dapat dipayungkan pada
mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran
tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk kemampuan berbahasa dan
bersastra. Hanya sjaa pembentukan pemahaman, keterampilan, dan pengalaman
secara utuh tersebut tidak berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus
menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu.
Dijelaskan lebih mendalam oleh (Rahmat 2015) dalam model
pembelajaran connected, makna “terhubung” tidak diartikan
menghubungkan beberapa disiplin ilmu yang memiliki karakteristik yang mirip.
Tiap-tiap disiplin ilmu tetap berada pada posisinya masing-masing. Makna
“terhubung” dimaksudkan untuk menghubungkan materi-materi dalam satu
disiplin ilmu. Dengan menggunakan model connected, dimungkinkan materi-
materi yang memiliki keterkaitan dapat dipadukan menjadi satu aktivitas

3
4

pembelajaran sehingga materi dapat mudah dikuasai siswa dan tidak terpecah-
pecah. Dengan model connected, dimungkinkan siswa akan mampu menuangkan
ide-ide, gagasan, dan keterampilannya sehingga sangat dimungkinkan antar tema,
materi, bab, maupun keterampilan dapat saling terpadu menjadi satu kesatuan
pemahaman yang utuh.
Sedangkan menurut Murfiah (2017) model terhubung (connected)
merupakan alternatif jika dalam mengimplementasikan model jaring laba-laba,
guru mengalami kesulitan untuk mengintegrasikan beberapa mata pelajaran pada
tema yang telah ditentukan. Model ini mengkoneksikan bebrapa konsep, beberapa
keterampilan, bebrapa sikap, atau bahkan gabungan seperti keterampilan dengan
sikap atau keterampilan dengan konsep yang terdapat pada mata pelajaran
tertentu.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
terpadu model connected adalah model pembelajaran yang menghubungkan satu
konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan
dengan keterampilan lain. Tugas dilakukan pada satu hari dengan tugas yang
dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester
dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi.

B. Karakteristik atau Bentuk Model Pembelajaran Connected


Model keterhubungan (connected) mempunyai karakteristik
menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, topik dengan topik lain, satu
keterampilan dengan keterampilan lain, ide yang satu dengan ide yang lain tetapi
masih dalam lingkup satu bidang studi. Keterpaduan pola Connected ini dapat
membantu siswa mengembangkan konsep konsep kunci secara terus menerus,
sehingga terjadi proses internalisas. Fokus model connected adalah pada
keterkaitan dalam seluruh bidang, keterkaitan antar topik, keterkaitan antar
konsep, keterkaitan antar keterampilan, mengaitkan tugas pada hari ini dengan
selanjutnya bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang
dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi.(Fogerty,Robin 2009)
5

Konsep Konsep
Topik Dalam Prinsip dari
Prinsip dari
Sub-Bidang
Satu Sub-Bidang Sub-Bidang
IPA lain IPA IPA lain

Gambar 1. Model IPA Terpadu Tipe Connected


Pengembangan bahan ajar IPA menggunakan model IPA terpadu tipe
connected maka materi IPA (kimia, fisika, biologi dan IPBA) disusun secara
terpisah. Tetapi terdapat sedikit keterkaitan antar materi IPA. Ada kaitan sedikit
antara kimia dan biologi, fisika dan kimia atau fisika dan biologi. Sebagai contoh
dapat dilihat pada Gambar 2 berikut. Model IPA terpadu tipe connected antara
IPBA, Kemagnetan dan Migrasi Hewan.

Kemagnetan
Migrasi
IPBA
- Sifat-sifat Hewan
Teori magnet -Burung
Kemagnetan - Medan -Salmon
Magnet - Penyu
_

Gambar 2 . Model IPA terpadu tipe connected antara IPBA,


Kemagnetan dan Migrasi Hewan

C. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Connected


1. Kelebihan Model Connected
Keunggulan dari model pemebelajaran ini dalah peserta didik
memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep sehingga
transfer pengetahuan akan sangat mudah karena konsep-konsep pokok
6

dikembangkan terus-menerus. Secara umum proses pembelajaran sebagai


suatu sistem dipengaruhi oleh tiga faktor masukan, yaitu raw, input,
instrumental input, dan environmental input. Demikian halnya dengan
pembelajaran terpadu connected, maka sistem itu dapat digunakan. Raw
input terdiri dari guru dan peserta didik, maksudnya kegiatan pembelaran
yang akan dilaksanakan sangat dipengaruhi oleh pemahaman dan
pengetahuan guru tentang pembelajaran terpadu model connected maupun
pengalaman mengajar guru. Selanjutnya kemampuan, sikap, minat dan
motivasi maupun faktor peserta didik yang akan berpengaruh pada
kegiatan pembelajaran. Instrumental input merupakan acuan dalam
pengembangan pembelajaran terpadu model connected, berdasarkan pada
undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri (Kurikulum,
SKL, dan SKKD) maka guru mengembangkan model pembelajaran
(Rahmat 2015).
Model connected memiliki kelebihan yaitu dapat memotivasi siswa
dan membantu siswa untuk melihat keterhubungan antar gagasan, dengan
tema yang digunakan tetap terfokus pada satu disiplin ilmu.
Beberapa kelebihan dari model connected adalah sebagai berikut
(Trianto,2014:40) Dalam (Rahmat 2015):
a. Dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi
adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu
bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu.
b. Siswa memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep
sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena konsep-
konsep pokok dikembangkan terus-menerus, sehingga terjadilah
proses internalisasi
c. Menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat
memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi,
memperbaiki serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus
sehingga memudahkan untuk terjadinya proses transfer ide-ide dalam
memecahkan masalah
7

d. Siswa dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari
konsep yang dijelaskan dan juga siswa diberi kesempatan untuk
melakukan pendalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi
gagasan secara bertahap
e. Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dan
kemampuan/indikator yang digabungkan
f. Kegiatan siswa lebih terarah untuk mencapai kemampuan yang terarah
pada indikator
Menurut trianto (2010) Dalam (Rahmat 2015), ada beberapa
kelebihan dari model pembelajaran terpadu tipe connected adalah sebagai
berikut:
1. Guru dapat lebih menghemat waktu dalam menyususn persiapan
mengajar, tidak hanya siswa, guru pun dapat belajar lebih bermakna
terhadap konsep-konsep sulit yang akan diajarkan
2. Tingkat perkembangan mental anak selalu dimulai dengan tahap
berfikir nyata. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka tidak melihat
mata pelajaran berdiri sendiri. Mereka melihat objek atau peristiwa
yang didalamnya memuat konsep/materi beberapa mata pelajaran
3. Proses pemahaman anak terhadap suatu konsep dalam suatu
peristiwa/objek lebih terorganisir
4. Pembelajaran menjadi lebih bermakna
5. Memberi peluang siswa dalam mengembangkan kemampua diri
6. Memperkuat kemampuan yang diperoleh
Hakekat dari model pembelajaran terpadu merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara
individual maupun kelompok mencari menggali dan menemukan konsep
serta prinsip secara holistik dan otentik.
8

2. Kelemahan Model Connected


Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga
mempunyai kekurangan sebagai berikut (Trianto, 2014:40) Dalam
(Rahmat 2015):
a. Masih kelihatan terpisahnya bidang studi, belum memberikan
gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-
bidang pengembangan/mata pelajaran yang lain
b. Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari
pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta
ide-ide antar bidang studi
c. Dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk
mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan
d. Bagi guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk
menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya mengatur waktu
untuk merundingkannya atau karena terfokus pada keterkaitan konsep,
maka pembelajaran secara global jadi terabaikan.
Dari uraian di atas, diketahui bahwa salah satu kelemahan dari model
ini adalah berbagai bidang studi masih tetap terpisah dan Nampak tidak
ada hubungan meskipun hubungan-hubungan itu telah disusun secara
eksplisit di dalam satu bidang studi pembelajaran.

D. Langkah-Langkah Mengembangkan Model Pembelajaran Connected


Model connected pada dasarnya menghubungkan topik-topik dalam satu
disiplin ilmu. Konsep-konsep yang saling terhubung tersebut mengarah pada
pengulangan (review), rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-gagasan
dalam suatu disiplin ilmu. Dalam model connected, hubungan antar disiplin
ilmu tidak berkaitan, konten tetap fokus pada satu disiplin ilmu.
Dalam proses belajar mengajar, model connected digunakan untuk
menghubungkan beberapa materi atau kompetensi tertentu yang memiliki
karakteristik yang saling terkait dengan tetap berpedoman pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun cara menghubungkan materi-
9

materi yang saling terkait tersebut ialah dengan membuat “jembatan


pengetahuan”. Jembatan pengetahuan dapat berupa wacana, berita, diskusi,
alat peraga dan lain-lain yang dianggap mampu mengantarkan pemahaman
siswa dari materi satu ke materi berikutnya. Materi-materi yang tidak
memiliki keterkaitan tidak bisa dipaksakan untuk dihubungkan. Jika
dipaksakan, dimungkinkan siswa akan semakin bingung dalam
merekonstruksi pengetahuan.
Sintaks (pola urutan) dari model pembelajaran terpadu tipe connected
(terhubung) menurut Prabowo (2000) Dalam (Rahmat 2015) sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
a. menentukan tujuan pembelajaran umum
b. menentukan tujuan pembelajaran khusus
2. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru
a. menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa (materi
prasyarat)
b. menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh siswa
c. menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan
d. menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan / dibutuhkan
e. menyampaikan pertanyaan kunci
3. Tahap Pelaksanaan, meliputi
a. pengelolaan kelas; dengan membagi kelas kedalam beberapa kelompok
b. kegiatan proses
c. kegiatan pencatatan data
d. diskusi secara klasikal
4. Evaluasi, meliputi
a. Evaluasi proses, berupa
a) ketepatan hasil pengamatan
b) ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan
c) ketepatan siswa saat menganalisis data
b. .Evaluasi produk
10

Penguasaan siswa terhadap konsep-konsep / materi sesuai dengan


tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.
c. Evaluasipsikomotor: kemampuan penguasaan siswa terhadap
penggunaan alat ukur.

Guru sengaja menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu


topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, atau
tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada
hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester
berikutnya dalam satu bidang studi, serta menyeimbangkan sikap,
keterampilan dan pengetahuan.
Langkah-langkah pembelajaran dengan model Connected menurut
Murfiah (2017) adalah:
1. Menentukan tema atau topik yang akan dibahas dalam satu mata
pelajaran, misalnya energi dalam pembelajaran fisika
2. Menetukan pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang akan
dikoneksikan. Pemilihan kompetensi yang akan dikoneskikan yang
benar-benar dapat dalam mata pelajaran tersebut

E. Aplikasi Model Pembelajaran Connected

IPA adalah kumpulan pengetahuan tentang alam. IPA merupakan produk


dari hasil pengamatan, akal sehat, berpikir rasional dan terkadang wawasan
brilian. IPA bukan hanya sekedar kumpulan pengetahuan melainkan merupakan
metode, cara mengeksplorasi alam dan menemukan keteraturan di dalamnya serta
11

cara memecahkan masalah. IPA dipelajari untuk membuat prediksi terhadap


gejala alam yang akan terjadi sekaligus sebagai kontrol pada lingkungan. Bidang
kajian IPA meliputi fisika, kimia, biologi, kebumian dan astronomi (Becker et.al.
2015)
IPA merupakan cara mempelajari alam semesta melalui metode ilmiah.
Metode ilmiah bergantung pada pengamatan dan eksperimen berdasarkan
pengukuran yang cermat terhadap alam. Kumpulan fakta yang diperoleh
digunakan untuk mengajukan hipotesis yang diuji melalui pengamatan dan
eksperimen untuk mengajukan teori. IPA mempelajari hirarki prinsip dasar alam
yang meliputi konsep gaya, gerak, materi dan energi. Konsep tersebut dikaji
dalam disiplin ilmu fisika, kimia, astronomi, geologi dan biologi serta kajian ilmu
terapan yang meliputi teknologi, kesehatan dan lingkungan (Trefil & Hazen,
2010: 20).
IPA dipandang sebagai suatu disiplin ilmu yang utuh karena bidang
kajian di dalamnya saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain. Connected
merupakan model keterpaduan dalam satu disiplin ilmu yang potensial diterapkan
dalam pembelajaran IPA. Pada model connected, bidang kajian inti dipertautkan
dengan bidang kajian lain dalam IPA yang berfungsi sebagai pelengkap sekaligus
memperkaya materi. Contoh penerapan model connected pada materi kemagnetan
disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Penerapan Model Connected pada materi kemagnetan
Bidang Kajian
Keterangan
Fisika Biologi IPBA Teknologi
Sifat Migrasi Medan magnet MRI dan Pembelajarn
kemagnetan Hewan Bumi kareta konsep
bahan, manglev dikoneksikan
medan dengan
magnet, keterampilan
dan gaya generik
lorenz
12

Bidang kajian fisika yang membahas sifat kemagnetan bahan, medan


magnet dan gaya Lorenz menjadi topik inti yang dipertautkan dengan bidang
kajian biologi yang membahas pemamfaatan medan magnet pada migrasi hewan.
Pembahasan MRI dan kereta Maglev yang memanfaatkan medan magnet dalam
bidang kajian teknologi serta manfaat medan magnet bumi bidang kajian IPBA
akan memperkaya topik kemagnetan. Model connected juga dapat digunakan
untuk memadukan ide, topik atau konsep dengan berbagai macam keterampilan
bahkan memadukan keterampilan yang satu dengan yang lainnya. Konsep
kemagnetan dapat diajarkan melalui kegiatan laboratorium untuk
mengembangkan keterampilan kerja lab siswa. Membelajarkan konsep pada
materi kemagnetan juga dapat dirancang untuk mengembangkan keterampilan
generik siswa melalui kegiatan mengamati, bekerjasama dan memecahkan
masalah dalam proses pembelajaran.

Gambar 3. Penerapan Model Connected Pada Materi Kemagnetan


13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat mengambil kesimpulan bahwa
pembelajaran terpadu tipe connected (terhubung) adalah metode terpadu yang
menghubungkan bagian-bagian topik, tema, materi-materi maupun
pengalamanpengalaman antar semester, tetapi masih tetap berada pada satu
disiplin ilmu.
Metode connected digunakan untuk mengkaitkan beberapa bagian materi
menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling terkait sehingga siswa mampu
menyerap informasi secara utuh dan dapat meningkatkan kreatifitas siswa
untuk melahirkan pengetahuan-pengetahuan baru sesuai dengan
kemampuannya. Dalam metode connected, fokus pembelajaran berpusat pada
siswa sebagai pelaku utama pembelajaran.
Dalam hal ini, guru bersama-sama siswa merencanakan, membuat, dan
melaksanakan pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan dengan tetap
mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan
pembelajaran terpadu menggunakan metode connected, diharapkan pemikiran
siswa akan berkembang tanpa dibatasi oleh materi-materi dan tuntutan
pembelajaran yang justru akan membingungkan siswa.
Salah satu model pembelajaran terpadu yang dapat diterapkan pada kelas
tinggi adalah model connected. Proses pembelajaran terpadu model connected
dapat dijadikan salah satu alterntif pada pembelajaran di kelas tiggi.
pembelajaran terpadu yang paling sederhana adalah model keterhubungan.
kaitan dalam mdel connected dapat diadakan secara spontan atau
direncanakan terlebih dahulu.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam menyusun
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang

14
15

perlu penulis perbaiki. Hal ini dikernakan masih minimnya pengetahuan dan
literasi penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Sehingga bisa
terus menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA

Becker, Fernando Gertum et al. 2015. 7 Syria Studies No 主観的健康感を中心


とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析
Title.https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_govern
ance/link/548173090cf22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.
edu/~reynal/Civil wars_12December2010.pdf%0Ahttps://think
asia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://www.jstor.org/stable/41857625.
Fogerty, Robin. 2009. “How To Integrate The Curricula. USA: Library of Crown.
Hernawan, Asep Herry, and Novi Resmini. 2015. “Konsep Dasar Dan Model-
Model Pembelajaran Terpadu.” Pembelajaran terpadu 1(1): 1–35.
http://repository.ut.ac.id/4039/1/PDGK4205-M1.pdf).
Hidayah, Nurul. 2015. “Pembelajaran Tematik Integratif Di Sekolah Dasar.”
Ejournal.Radenintan.Ac.Id 2: 33–49.
Rahmat, Azwar. 2015. “Azwar Rahmat, Model Pembelajaran Terpadu Tipe
Connected 441 Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected Azwar
Rahmat.” Universitas Putra Indonesia 2(8): 441–57.
Ridyah, Surya Warni, and Siti Sriyati. 2019. “Pembelajaran IPA Terpadu Dengan
Tipe Connected Dengan Model Experiential Learning Untuk Meningkatkan
Keterampilan Proses Sains Siswa SMP.” Edusains 8(2): 122–27.
Wedayanti, Desak Putu Sintha, I Made Suarjana, and I Wayan Widiana. 2015.
“Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Tipe Connected Terhadap Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.” E-Journal PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD 33(1).
https://doi.org/10.23887/jjpgsd.v3i1.5722.

Anda mungkin juga menyukai