Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MINI

MK:PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA


(MODEL ASSURE)

Dosen Pengampuh:
Kartika Yuliana Mandowen.,S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh:
Anni E.Sermumes (202161025)
Ruth Kafiar (202161026)

Tri Iriani Magaiyai (202161027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAPUA
2022/2023
Poin-Poin Penting.
1. Pengertian Pembelajaran Model Assure
2. Sistematika Penerapan Model Assure
3. Manfaat Assure Dalam Model Pembelajaran
4. Komponen-Komponen Model Desaian Pembelajaran Assure
5. Menetapan Tujuan Pembelajaran Dan Kompetensi
6. Format ABCD Dalam Proses Perumusan Tujuab Pembelajaran

PEMBAHASAN

Pengertian Pembelajaran Model Assure.


Model ASSURE adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk jenis media
yang tepat dalam proses pembelajaran. Model ini dikembangkan untuk menciptakan
aktivitas pembelajaran yang efektif dan efisien,khususnya pada kegiatan pembelajaran yang
menggunakan media dan teknologi.Model ini, berorentasi pada KBM. Strategi
pembelajarannya melalui pemilihan dan pemanfaatan metode,media,bahan ajar,serta
peran serta pembelajar dilingkungan belajar.Assure model di desain untuk membantu Guru
dalam merancang rencana pembelajaran yang terintegrasi dan efektif dengan menggunakan
teknologi dan Media dalam kelas.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.(UU No.20/2003,Bab I Pasal Ayat 20).Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.Pembelajaran adalah proses untuk membatu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.
Adapun Ciri-Ciri Pembelajaran Itu sendiri:
1. Siswa
Seorang yang bertindak sebagai pencari,penerima,dan pemnyimpan isi pelajaran
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Guru
Seseorang yang bertindak sebagai pengelolah,katalisator,dan peran yang lainnya
yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.
3. Tujuan
Pernyataan tentang perubahan perilaku (kognitif,psikomotor,afektif) yang diinginkan
terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Isi Pelajaran
Segala informasi berupa fakta,prinsip,dan konsep yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
5. Metode
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan.
6. Media
Bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan
informasi kepada siswa.
7. Evaluasi
Cara yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya.
A.SISTEMATIKA PENERAPAN MODEL ASSURE
Model ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk
Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas.Menurut Heinich et al (2005) model ini
terdiri atas enam langkah kegiatan yaitu:
1) Analyze
Analisis siswa; langkah pertama dalam perencanaan untuk mengetahui dan
menganalisis siswa sehingga bisa diasosiasikan hasil belajarnya nanti,yang lebih
penting diperhatikan adalah (1).Karakteristik umum,(2).Kemampuan khusus,(3).Gaya
belajar.
2) States Objectives
Langkah selanjutnya menentukan atandar tujuannya sespesifik mungkin.Disini
sangat penting memulai pelajaran dengan meyusun kurikulum dan teknologi (nets
for students) disesuaikan dengan menyusun kurikulum daerah berdasarkan
kurikulum nasional.
3) Kselect Methods,Media,and Material
Pemilihan strategi,media ,dan materi ; pada langkah ini guru melakukan pemilihan
strategi yang tepat ,media yang cocok dan metri yang relevan dengan tujuan yang
hendak dicapai.
4) Utilize Media and Materials
Penggunaan teknologi,media dan materi; dalam step ini guru menggunakan
teknologi ,media dan materi membantu siswa mencapai tujuab pembelajarannya,
ada 5 proses yang dilalui yaitu;
a. Preview ; teknologi,media,materi
b. Prepare ; persiapan teknologi,media, dan materi
c. Prepare ;lingkungan
d. Prepare ; studend
e. Provide ; melengkapi dengan kegiatan siswa
5) Require Learner Participation
Merangsang partisipasi siswa,hal ini bertujuan agar kodisi belajar siswa dapat
terkendali.Di sini diharapkan ada kegiatan yang membuat mereka bisa
mempraktekkan pengetahuan atau keahlian baru yang disajikan sehingga siswa
dapat mengekspresikan kembali semua yang dimilikinya.Praktek -praktek yang bisa
dilakukan seperti ;cek sendiri,pengajaran berdasarkan komputer,kegiatan
berinternet,kegiatan kelompok.
6) Evaluate and Revise
Evaluasi dan perbaikan; setelah langkah semua yang diatas guru harus mengevaluasi
semua kegiatan tersebut.Bagaimana dampaknya terhadap siswa.Evaluasi ini tidak
saja menilai seberapa besar pencapaian tujuan pembelajaran namun juga
keseluruhan proses pembelajaran itu (penggunaan teknologi dan media) kalau tidak
ada yang tercapai kita perlu mengadakan perbaikan agar lebih baik.

B.MANFAAT ASSURE MODEL DALAM PEMBELAJARAN


Model ASSURE dicetuskan oleh Heinich,dkk.Sejak tahun 1980-an,dan terus
dikembangkan oleh Smaldino,dkk. Hingga sekarang (Dewi Salma Prawiradilaga,2007).Satu
hal yang perlu dicermati daro model ASSURE ini,walaupun berorientasi pada Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM),model ini tidak meyebutkan strategi pembelajaran secara
eksplisit.Strategi pembelajaran dikembangkan melalui pemilihan dan pemanfaatan
metode,media,bahan ajar,sertaperan serta peserta didik di kelas.Manfaat dari model
ASSURE,yaitu (Dewi Salma Prawieadilaga.2007) :
1. Sederhana,relatif mudah untuk diterapkan.
2. Karena sederhana,maka dapat dikembangkan sendiri oleh pengajar.
3. Komponen KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) lengkap.
4. Peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk KBM.
C.KOMPONEN-KOMPONEN MODEL DESAIAN PEMBELAJARAN ASSURE
1.Analisis Karakter Siswa
Langkah awal yang perlu diperhatikan atau dilakukan dalam menerapkan model ini
adalah mengidentifikasi karakter siswa yang akan melakukan aktivitas pembelajaran.Tujuan
utama para guru adalah memenuhi kebutuhan untuk setiap siswa sehingga mereka bisa
mencapai tingkat belajar yang ,maksimum.Model ASSURE memberikan pendekatan yang
sistematis untuk menganalisis karakteriatik para siswa yang memengaruhi kemampuan
mereka untuk belajar.Analisis karakteristik siswa meliputi beberapa aspek penting, yaitu:
(1).Karakteristik umum; (2).gaya belajar atau learning style siswa; dan (3).motivasi.
a. Karakteristik Umum
Agar berhasil memenuhi kebutuhan individual para siswa,maka seorang guru penting
sekali untuk memahami karakteristik umum yang mungkin memengaruhi belajar
mereka.Karakteristik umum pada dasarnya menggambarkan tentang kondisi siswa
seperti usia,kelas,pekerjaan,dan jender.
Analisis sederhana yang dilakukan guru sebelum memulai sebuah program
pembelajaran seringkali membawah dampak yang positif.Cara sederhana untuk
mengetahui karakteristik siswa dapat dilakukan melalui observasi,wawancara,dan
pre-tes.Informasi yang dapat diperoleh dari cara yang dilakukan tersebut yaitu, etnis
dan latar belakang individu; sosial ekonomi; sikap terhadap materi pelajaran; dan
usia siswa atau tranee. Perhatikan yang saksama tentang karakteristik umum siswa
pada dasarnya dapat membantu guru untuk menciptakan program pembelajaran
yang efektif,efisien,dan menarik .Pemahaman tentang karakteristik siswa juga akan
memudahkan guru untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang siswa
yang akan menempuh program pembelajaran.
b. Kemampuan Awal
Faktor lain yang perlu diperhatikan selain karakteristik umum adalah kemampuan
atau kompetensi awal yang perlu dimiliki siswa sebelum mengikuti aktivitas
pembelajaran. Untuk mengetahui kemampuan awal atau prerequisite,yang
merupakan persyaratan dalam mengikuti suatu program pembelajaran diperlukan
adanya pre-tes.Hal ini dapat digunakan oleh para guru untuk menghindari asumsi
yang kerap dilakukan bahwa seluruh siswa telah memiliki kemampuan awal yang
dimiliki oleh siswa,selain melalui pre-tes juga dapat melalui perbincangan antara
guru dengan siswa.Apabila siswa telah memiliki pengetahuan awal tentang
pengetahuan dan keterampilan yang akan dipelajari,maka guru tidak perlu lagi
membahas pengetahuan dan keterampilan tersebut didalam aktivitas
pembelajaran.Dengan mengetahui latar belakang dan karakteristik siswa secara
komprehensif,guru akan mudah dalam menentukan metode,media,dan materi
pelajaran yang tepat dalam pencapaian kompetensi atau tujuan pembelajaran.
c. Gaya Belajar
Gaya belajar atau learning styles dapat didefinisikan sebagai suatu cara tentang
bagaimana seorang individu melakukan persepsi,berinteraksi,dan merespon secara
emosional terhadap lingkungan belajar.Sebagai seorang guru,tentunya akan
menentukan perbedaan dalam cara-cara siswa belajar atau memproses informasi.
Smaldino dalam Butler (1986),menurutnya kebiasaan memproses informasi ini
dikelompokkan menjadi empat kategori,yaitu:

1. Pembelajaran Berurutan Konkret


Lebih menyukai pengalaman langsung (hands on experience) yang diorganisasikan
secara sistematik. Mereka paling baik dengan menggunakan buku kerja,pengajaran
yang berdasarkan computer,demontrasi,dan praktik laboraterium tersruktur.
2. Pembelajaran Acak Konkret
Sangat menyukai proses belajar dengan menggunakan pendekatan coba-atau trial
and error.Mereka biasanya cepat melakukan penarikan kesimpulan dari proses
eksplorasi pengetahuna dan exsperimen.Mereka menyukai metode pembelajaran
seperti permainan,coba simulasi,proyek belajar mandiri,dan belajar penemuan.
3. Pembelajaran Berurutsn absrak
Biasanya individu yang memiliki gaya belajar ini cepat dalam memahami pesan dan
informasi verbal dan simbolik yang disampaikan secara sistematis .Mereka umumnya
menyukai membaca dan menyimak presentasi.
4. Pembelajaran Abstrak Acak
Pada umumnya memiliki kemampuan untuk memaknai pesan dan informasi yang
disampaikan melalui media.Mereka menyukai informasi dan pengetahuan yang
dikemas dalam bentuk media.Gaedner (1999), mengemukakan konsep-konsep
kecerdasan majemuk atau multiple intelligences yang dapat membedakan
kecenderungan belajar dan minat yang dimiliki oleh oleh seorang dengan orang
lain.Ia mengembangkan konsep kecerdasan majemuk yang mengidentifikasi
sembilan aspek kecerdasan:
a) Verbal /linguistic (bahasa)
b) Logis /matematis (ilmiah/kuantitatif)
c) Visual /spasial
d) Musical /ritmis
e) Ragawi /kinestetik (menari/olahraga)
f) Antar personal (memahami orang lain)
g) Intra personal (memahami diri sendiri)
h) Naturalis
i) Eksistensialis
Teori Gadner menyatakan bahwa guru yang efektif harus mempertimbangkan gaya
belajar yang berbeda dari setiap siswa,menyadari bahwa siswa sangat berbeda
dalam hal kekuatan dan kelemahan di tiap-tiap area tersebut.
d. Motivasi Faktor
Yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam menempuh pembelajaran yaitu
motivasi.Motivasi dapat diartikan kondisi yang dapat mendorong individu untuk
melakukan suatu tindakan dalam rangka mencapai tujuan.Motivasi dapat
digolongkan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.Motivasi intrinsik
adalah Motivasi yang didorong oleh pekerjaan yang disukai atau diminati oleh
seseorang.Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang di dorong oleh faktor
eksternal dalam bentuk imbalan atau reward.Imbalan yang diperoleh setelah
seseorang melakukan suatu tugas atau pekerjaan akan mendorong seseorang untuk
melalukan tugas dan pekerjaan tersebut.Dan guru sebaiknya mampu mencuptakan
motivasi belajar yang bersifat intrinsik dalam diri siswa.Siswa yang memiliki motivasi
intrinsik dalam melakukan proses belajar pada umumnya akan memperlihatkan
kinerja yang kintinu dalam mencapai kompetensi yang diinginkan.
D.MENETAPAN TUJUAN PEMBELAJARAN DAN KOMPETENSI
Belajar pada hakekatnya adalah upaya dari individu untuk mencapai kompetensi
yang di harapkan.Kompetensi dalam hal ini dapat dimaknai sebagai seperangkat tindakan
cerdas yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan spesifik.Dalam sebuah
kompetensi terdapat beberapa aspek penting yang merupakan hasil atau output proses
belajar.kompetensi juga dapat dikatakan sebagai hasil dari proses bembelajaran.

Menurut Gagne dalam Benny (2011) membagi lima aspek kemampuan yang merupakan
hasil dari belajar individu ,yaitu (1).Informasi verbal; (2).Keterampilan psikomotorik;
(3).sikap;(4).Keterampilan intelektual;dan (5).Strategi kognitif.
1) Informasi verbal
Adalah kemampuan yang diperlukan untuk menyediakan respons lisan dan tertulis
terhadap stimulus.
Contoh -contoh kemampuan verbal ini adalah mengidentifikasi ,menyusun
daftar,menyebutkan,dan menjelaskan.
2) Keterampilan psikomotorik
Diartikan sebagai pelaksanaan atau eksekusi suatu tindakan untuk mencapai suatu
hasil tujuan tertentu. Kemampuan psikomotorik dalam akrivitas melibatkan aktivitas
berupa tindakan yang berupa fisik dan penggunaan otot untuk melakukan suatu
tindakan yang bertujuan.Tindakan yang terlihat dalam keterampilan psikomotorik
pada dasarnya tidak hanya berupa tindakan fisik semata,tetapi melibatkan tindakan
mental yang ada di dalamnya.
3) Sikap atau atitude
Yaitu kondisi internal yang memengaruhi pilihan individu dalam melakukan suatu
tindakan. Sikap menunjukan adanya kecenderungan atau pilihan yang dimiliki oleh
seseorang untuk melalukan suatu tindakan.
4) Keterampilan intelektual
Adalah keterampilan yang diperlukan oleh siswa untuk melakukan aktivitas kognitif
yang bersifat unik. Keterampilan intelektual melibatkan kemampuan dalam
menganalisa dan memodifikasi simbol-simbol kognitif atau informasi. Kemampuan
pada rana ini membuat siswa dapat menyusun klasifikasi benda berdasarkan label
dan karakteristiknya.
5) Strategi kognitif
Merupakan kompetensi yang paling tinggi dari taksonomi yang di kemukakan oleh
Gagne.Kompetensi ini berupa kemampuan metakognitif yang diperklibatkan dalam
bentuk kemampuan berpikir tentang proses berpikir dan belajar bagaimna belajar

Contoh; dari kompetensi berupa strategi kognitif adalah bagaimna seseorang


membuat aktivitas belajarnya menjadi lebih efektif dan efisien.
E.FORMAT ABCD DALAM PROSES PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Perumusan tujuan pembelajaran atau kompetensi dapat di lakukan dengan
menggunakan rumusan ABCD. Proses dimulai dengan menyebutkan audiensi (Audience)
yang menjadi sasaran tujuan. Proses itu kemudian memerinci perilaku (Behavior) yang harus
ditampilkan dan kondisi (Condition) dimana perilaku tersebut akan diamati. Akhirnya proses
itu memerinci tingkat (Dreegre) sampai dimana pengetahuan atau kemampuan baru harus
dikuasai-kriteria yang dengannya kemampuan dapat dinilai.

a) Komponen audience berisi informasi tentang individu yang belajar misalnya; siswa
beserta dengan karakteristiknya .Contohnya deskripsi aundience dalam rumusan
tujuan pembelajaran yang menggunakan format ABCD yaitu” siswa kelas 10 SMA”.
b) Komponen behavior mendeskripsikan tentang aspek kompetensi yang akan dimiliki
oleh individu setelah menempuh program pembelajaran,misalnya “menjelaskan
komponen pendidikan”.
c) Komponen condition mencerminkan keadaan atau situasi yang perlu ada pada waktu
siswa yang belajar melakukan kinerja atau performa pada saat di tess. Yang
termasuk didalam komponen ini berupa fasilitas,peralatan,perlengkapan,dan objek
atau benda yang merupakan komponen esensial dalam melakukan suatu tugas atau
pekerjaan.
d) Komponen dreegre melambangkatan tingkat atau standar yang perlu duperlihatkan
oleh siswa pada waktu menunjukan kompetensi spesefik yang telah
dipelajari ,misalnya; “80 % dari jawaban benar”.

DIBAWAH INI TERDAPAT CONTOH PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN ATAU


KOMPETENSI YANG MENGGUNAKAN FORMAT “ABCD”.
‘’Siswa kelas 10 SMA mampu mengidentifikasi komponen-komponen pendidikan yang
terdapat dalam sebuah poster lingkungan sekolah yang benar’’

Berdasarkan contoh diatas ,komponen audience dalam hal ini yaitu ‘’siswa kelas 10
SMA’’. Sedangkan komponen behavior yaitu ‘’dapat mengidentifikasi komponen-
komponen pendidikan ‘’.Komponen condition dalam hal ini adalah ‘’poster yang berisi
gambar lingkungan sekolah’’. Komponen deegre dalam hal ini adalah ‘’ identifikasi
komponen-komponen pendidikan dilakukan dengan benar’’.

KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas,dapat disimpulkan bahwa model assure adalah: Memberikan
pembelajaran pendidik harus bisa menjadikan bagaimana pembelajaran tersebut dapat
membentuk peserta didik yang memiliki sikap,kecerdasan dan keterampilan sesuai
dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai itu semua ada beberapa hal yang bisa
digunakan guru dalam proses pembelajaran yaitu seperti guru harus bisa menggunakan
media,metode,strategi teknik ataupun model pembelajaran.Salah satu model
pembelajaran yang dapat dipakai oleh guru adalah model pembelajaran ASSURE yang
mana model ini merupakan suatu rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta
didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan
mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan
bermakna bagi peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

http://homesciencehealer.blogspot.com/2016/02/makalah-model-pembelajaran-
assure.html?m=1
Afandi, Muhammad dan Badarudin. 2011. Perencanaan Pembelajaran. Bandung :
Alfabeta.
Amanah. 2011. Model Pembelajaran ASSURE. [online] tersedia
di:http://amanahtp.wordpress.com/2011/11/28/model-pembelajaran-assure-
menciptakan-pengalaman-belajar/
Rais, Rahma. 2012. Rancangan Pembelajran Model ASSURE. [online]
tersedia:http://tentangmediapendidikan.blogspot.com/2012/06/rancangan-
pembelajaran-model-assure.html
Ranto. 2011. Model ASSURE merencanakan
Pembelajaran Dengan Mengintegrasikan teknologi dan Media. [online] tersedia:
http://ranto.staff.fkip.uns.ac.id/2011/12/10/model-assure-merencanakan-pembelajaran-
dengan-mengintegrasikan-teknologi-dan-media/
Smaldino, Sharon. Lowter, Deborah. Russel, James D. 2011. Teknologi Pembelajaran dan
Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ulfiarahmi. 2012. Rancangan Pembelajaran dengan Model ASSURE. [online]
tersedia:http://tepenr06.wordpress.com/2012/05/24/rancangan-pembelajaran-dengan-
model-assure/
Wijaya.Putri. 2013. Model Pembelajaran
Assure.https://putriwijayasetyana.wordpress.com/2013/04/01/model-pembelajaran-
assure.html. Diakses pada 12 febuari 2016

Anda mungkin juga menyukai