Anda di halaman 1dari 5

Apa itu model ASSURE ?

Model pembelajaran ASSURE adalah salah satu strategi pembelajaran di ruang


kelas yang memadukan penggunaan teknologi dan media pembelajaran, serta dikembangkan melalui
pemilihan dan pemanfaatan metode, bahan ajar dan peran siswa dalam proses pembelajaran. Model
pembelajaran ASSURE dikembangkan oleh oleh Sharon Smaldino, Robert Henich, James Russell, dan
Michael Molenda pada tahun 1989 yang diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Instructional
Technology and Media For Learning.

Apa saja Langkah-langkah model ASSURE ? Langkah tersebut adalah:

1. Analyze learners (menganalisis peserta didik)


2. State standards and objectives (merumuskan standar dan tujuan pembelajaran)
3. Select Strategies and resources (memilih strategi dan sumber belajar)
4. Utilize resources (memanfaatkan sumber belajar)
5. Require learner participation (partisipasi peserta didik dalam pembelajaran
6. Evaluate and revise (menilai dan merevisi pembelajaran)

1. Analyze learners (Analisis Siswa)


Model ASSURE merupakan pendekatan sistematis untuk menganalisis karakteristik peserta didik yang
dapat mempengaruhi kemampuan untuk belajar. Informasi analisis peserta didik digunakan untuk
merencanakan pelajaran yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Analisis peserta
didik menguji tiga jenis informasi: karakteristik umum, kompetensi spesifik, dan perbedaan kebutuhan
pembelajaran.

A. Karakteristik Umum

Sangat penting untuk memahami karakteristik umum yang dapat mempengaruhi pembelajaran peserta
didik. Karakteristik ini berkisar dari variabel konstan, seperti jenis kelamin dan etnis, hingga variabel yang
bervariasi secara teratur, seperti sikap dan minat

B. Kompetensi spesifik

komponen penting dalam merancang pelajaran adalah mengidentifikasi kompetensi awal peserta didik
Anda. Anda dapat melakukannya secara informal (seperti melalui pertanyaan di dalam kelas) atau
dengan cara yang lebih formal (seperti meninjau hasil tes standar atau memberikan tes dan penilaian
buatan guru)

C. Perbedaan kebutuhan belajar

Penelitian telah menunjukkan bahwa peserta didik memiliki kecerdasan ganda, preferensi dan kekuatan
persepsi, berbagai perilaku pemrosesan informasi, berbagai motivasi, dan faktor fisiologis berbeda yang
memengaruhi pembelajaran.
2. State Standards and Objectives (Merumuskan Standar dan Tujuan)

Langkah kedua dalam model ASSURE adalah menyatakan standar dan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran biasanya ditulis oleh guru atau sekolah, dengan mengidentifikasi hasil yang sangat spesifik.
Penting untuk menyatakan standar dan tujuan pembelajaran untuk setiap pelajaran karena mereka
berfungsi sebagai dasar untuk tiga komponen penting dari rencana pelajaran ASSURE, yaitu sebagai
berikut:

A. Strategi, Teknologi dan Pemilihan media

Berupa pernyataan yang jelas tentang apa yang harus diketahui dan harus dapat dilakukan peserta didik
pada akhir pelajaran, sebagaimana dinyatakan dalam standar dan tujuan seperti memilih strategi,
teknologi, dan media yang akan memastikan pembelajaran dengan hati-hati.

B. Penilaian

Menyatakan standar dan tujuan pembelajaran juga membantu memastikan penilaian pembelajaran
peserta didik yang akurat. Hasil peserta didik yang dinyatakan secara eksplisit berfungsi sebagai panduan
saat membuat penilaian untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan yang ditargetkan.

C. Harapan Belajar Peserta didik

Peserta didik akan lebih mampu untuk mempersiapkan dan berpartisipasi dalam kegiatan belajar ketika
mereka mengetahui hasil yang diharapkan. Tujuan pembelajaran dapat dilihat sebagai jenis kontrak
antara guru dengan peserta didik.

3. Select Strategies and Resources (Memilih Strategi dan Sumber Belajar)


Langkah selanjutnya dalam menciptakan pembelajaran yang efektif yang mendukung pembelajaran
melalui penggunaan teknologi dan media yang tepat adalah pemilihan strategi dan sumber belajar yang
sistematis, yang meliputi teknologi dan media, serta bahan pelajaran.

 Memilih strategi pembelajaran

Semua strategi pembelajaran, baik yang berpusat pada guru atau peserta didik, harus melibatkan
peserta didik dalam pembelajaran aktif. Ketika mengidentifikasi strategi instruksional untuk sebuah
pelajaran, pertama-tama pertimbangkan di mana pendekatan yang berpusat pada guru harus digunakan
dan di mana strategi yang berpusat pada peserta didik mungkin lebih tepat.

Marzano dan Heflebower (2012) mengusulkan bahwa guru saat ini perlu menerapkan strategi
pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan yang membangun kognitif dan konatif
keterampilan. Keterampilan kognitif mempersiapkan peserta didik untuk
(1) menganalisis dan menggunakan informasi
(2) mengatasi masalah dan isu yang kompleks
(3) menciptakan pola dan model mental untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam dan
membangun pengetahuan baru.
Di sisi lain, keterampilan konatif mempersiapkan peserta didik untuk
(1) memahami dan mengendalikan diri
(2) memahami dan berinteraksi dengan orang lain
Jenis kegiatan ini mempersiapkan peserta didik untuk karir masa depan yang membutuhkan penerapan
pengetahuan dan keterampilan yang serupa.

 Memilih sumber belajar

Saat memilih sumber daya untuk pelajaran ASSURE, keputusan dibuat mengenai teknologi dan media
serta jenis bahan pendukung yang diperlukan untuk mencapai hasil pelajaran. Selain memilih materi
pendukung, guru sering kali perlu memodifikasi materi yang ada atau merancang materi baru untuk
memenuhi tujuan pelajaran tertentu.

 Memilih, memodifikasi, atau merancang bahan belajar

Dalam memilih strategi pembelajaran, pertama-tama kita harus mempertimbangkan di mana


pendekatan yang berpusat pada guru diimplementasikan dan kapan melakukan pendekatan yang
berpusat pada peserta didik. Marzano dan Heflebower (2012) mengusulkan bahwa guru saat ini perlu
menerapkan strategi pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan yang membangun
kognitif dan konatif keterampilan. Keterampilan kognitif mempersiapkan peserta didik untuk :
(1) menganalisis dan menggunakan informasi
(2) mengatasi masalah dan isu yang kompleks
(3) menciptakan pola dan model mental untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam dan
membangun pengetahuan baru.
Di sisi lain, keterampilan konatif mempersiapkan peserta didik untuk
(1) memahami dan mengendalikan diri
(2) memahami dan berinteraksi dengan orang lain
Jenis kegiatan ini mempersiapkan peserta didik untuk karir masa depan yang membutuhkan penerapan
pengetahuan dan keterampilan yang serupa.

Dalam memilih,memodifikasi atau merancang bahan terdapat 3 langkah yaitu :


1. Memilih bahan yang tersedia
2. Mengubah material yang ada
3. Merancang bahan belajar baru

4. Utilize Resources (memanfaatkan sumber belajar)


Langkah ini melibatkan perencanaan peran guru untuk memanfaatkan sumber pelajaran (misalnya,
teknologi, media, dan bahan) dengan:
a. Melakukan review sumber belajar
b. Siapkan sumber belajar
c. Menyiapkan lingkungan belajar
d. Persiapkan peserta
e. Berikan pengalaman belajar
5. Require Learner Participation (Partisipasi Peserta didik)
Seperti yang diprediksi oleh Bloom, Engelhart, Furst, Hill, dan Krathwohl (1956) lebih dari 60 tahun yang
lalu, ekonomi global saat ini akan menuntut peserta didik untuk memiliki pengalaman dan praktik
menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi daripada hanya mengetahui dan memahami
informasi. Ini mengikuti pandangan konstruktivis bahwa belajar adalah proses mental aktif yang
dibangun dari pengalaman autentik yang relevan atau praktek yang diterima peserta didik umpan balik
informatif, tanggapan yang membuat mereka mengetahui sejauh mana mereka telah mencapai tujuan
dan bagaimana meningkatkan kinerja mereka. Kegiatannya berupa :

A. Praktik
Tujuan pelajaran Anda secara eksplisit menyatakan apa yang diharapkan peserta didik untuk
diketahui dan dilakukan setelah instruksi. Dengan demikian, sangat penting untuk meminta
partisipasi peserta didik melalui praktik eksplisit dengan pengetahuan dan keterampilan baru

B. Inovasi yang menginspirasi


Salah satu cara umum yang membutuhkan partisipasi peserta didik adalah melalui penggunaan
teknologi peserta didik dapat mengekspresikan kreativitas dan ide-ide inovatif mereka

C. Mendukung Kerjasama
Kunci untuk mempersiapkan peserta didik untuk karir masa depan adalah untuk melibatkan
mereka dalam kegiatan kolaboratif di mana mereka harus berkomunikasi melalui berbagai
metode.

D. Membangun keterampilan literasi informasi


Internet menyediakan peserta didik dengan akses instan ke sumber daya tak terbatas. Namun,
peserta didik membutuhkan keterampilan literasi informasi untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan menggunakan informasi untuk "membuat Keputusan berdasarkan informasi,
menerapkan pengetahuan pada situasi baru, dan menciptakan pengetahuan baru" (ALA, 2007,
hlm. 5)

E. Mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi


Kurikulum hari inidan standar teknologi mengharuskan peserta didik untuk mendemonstrasikan
penerapan pemikiran kritis melalui kegiatan seperti merencanakan dan menyelesaikan projek
yang sukses, memecahkan masalah, dan menarik kesimpulan. Penting bagi peserta didik dari
segala usia untuk secara teratur memeriksa informasi melalui penggunaan alat-alat seperti
perangkat elektronik (misalnya, probe sains dan mikroskop), peralatan audio dan video digital
(misalnya, kamera dan papan tulis), dan berbagai aplikasi (misalnya, Spreadsheet dan Database).

F. Menggunakan perangkat lunak pendidikan untuk praktik


Perangkat lunak pendidikan menyediakan sumber daya yang sangat baik untuk melibatkan
peserta didik dengan beragam kemampuan dalam kegiatan pembelajaran individual yang
berfokus pada pengetahuan dan keterampilan konten inti.
G. Menggunakan media lain untuk praktik
Diskusi, kuis singkat, dan Latihan aplikasi dapat memberikan kesempatan untuk latihan dan
umpan balik selama petunjuk. Panduan dan manual guru sering menyarankan teknik dan
kegiatan untuk memunculkan dan memperkuat tanggapan peserta didik. Namun, banyak dari
sumber daya tersebut tidak mengintegrasikan penggunaan teknologi dan media. Oleh karena itu,
Anda perlu menggunakan komponen model ASSURE yang dapat diterapkan untuk memutuskan
di mana penggunaan alat ini oleh peserta didik.

H. Balikan (feedback)
Dalam semua kasus, peserta didik harus menerima umpan balik pada pekerjaan mereka. Umpan
balik dapat berasal dari guru, atau peserta didik dapat bekerja dalam kelompok kecil dan saling
memberikan umpan balik. Dalam suatu proses pembelajaran, umpan balik atau feedback
sangatlah penting. Feedback ini diperlukan untuk mengoptimalkan pembelajaran. Dengan
adanya feedback dapat mengajarkan peserta didik untuk menilai penampilan, yang dimana
mereka tidak dapat melihat dan merasakan kesalahan sendiri, dan peserta didik lainlah yang
dapat melihat dan mengevaluasi hal tersebut.

6. Evaluate and revise (evaluasi dan revisi)


Komponen terakhir dari model ASSURE, Evaluasi dan Revisi, sangat penting untuk pengembangan
kualitas pengajaran, namun komponen desain pelajaran ini sering diabaikan. Tanpa langkah ini,
seringkali tidak mungkin untuk mengetahui apakah instruksi berhasil atau bagaimana merevisi
strategi yang gagal. Hal ini juga mempersulit untuk menilai kemanjuran berbagai jenis teknologi dan
media tanpa meluangkan waktu untuk mengevaluasi penggunaannya.

Anda mungkin juga menyukai