Anda di halaman 1dari 6

perkembangan sejarah kota pelabuhan di

kawasan tepi air pada kerajaan singasari

Nama : Moh. Arif Katili


Nim : 551421070
Mata Kuliah : Arsitektur Tepian Air

1
SEJARAH PERKEMBANGAN
KERAJAAN SINGOSARI
Sejarah Kerajaan Singhasari terkait erat dengan sosok Ken Angrok (1222–1247) yang mendirikan
Wangsa Rajasa dan Kerajaan Tumapel. Dikutip dari Neo Patriotisme: Etika Kekuasaan dalam
Kebudayaan Jawa (2008) karya H.M. Nasruddin Anshoriy, Ch., lokasi kerajaan Hindu-Buddha ini
sekarang diperkirakan berada di daerah Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa
Timur.
Nama sebenarnya dari Kerajaan Singhasari adalah Kerajaan Tumapel, sedangkan ibu kotanya
berada di Kutaraja. Asal-usul penamaan Singhasari berawal ketika Raja Wisnuwardhana
menunjuk anaknya, Kertanagara, sebagai putra mahkota dan mengganti nama pusat
pemerintahan kerajaan menjadi Singhasari. Singhasari yang sebenarnya merupakan nama ibu
kota justru lebih terkenal daripada nama kerajaannya, yakni Tumapel. Pada akhirnya,
masyarakat terbiasa menyebut Kerajaan Tumapel dengan nama Kerajaan Singhasari.
Kerajaan tersebut mengalami masa kejayaan ketika dipimpin oleh Kertanagara, sekaligus
menjadi raja terakhirnya. Widjiono Wasis dalam Ensiklopedia Nusantara (1989) mengungkapkan
jika Kertanagara saat itu ingin menyatukan sebagian wilayah Nusantara di bawah naungan
Singhasari.
Dengan pusat pemerintahan di Jawa bagian timur, wilayah kekuasaan Singhasari pada era
Kertanagara disebut-sebut mencakup Bali, Jawa Barat, sebagian Kalimantan, bahkan sebagian
Sumatra hingga kawasan Selat Malaka. 3
PERKEMBANGAN KERAJAAN SINGOSARI 4

ASPEK POLITIK ASPEK EKONOMI ASPEK BUDAYA

Perkembangan kehidupan politik Kerajaan Singasari Kehidupan masyarakat ekonomi Kerajaan Singasari Perkembangan Kerajaan Singasari juga terjadi dalam
dapat dikatakan cepat, terutama pada masa cukup maju. Hal ini didukung dengan letaknya yang kehidupan budaya masyarakatnya. Kondisi budaya
kepemimpinan Raja Kertanagara. Hal ini dapat dilihat sangat strategis, yaitu di lembah sungai Brantas. Alhasil, Kerajaan Singasari cukup maju dengan adanya
melalui pelaksanaan politik di dalam maupun luar negeri tanah Kerajaan Singasari sangat subur sehingga peninggalan prasasti sebagai bukti kejayaan Kerajaan
pada masa tersebut. Politik dalam negeri yang dilakukan sebagian besar masyarakat menjadi petani. Selain itu, Singasari. Terdapat banyak produk kebudayaan yang
yaitu mengganti pejabat pembantu serta memperkuat Sungai Brantas juga menjadi lalu lintas perdagangan ditinggalkan. Mulai dari patung, candi, sampai berbagai
angkatan perang. Sedangkan, politik luar negeri yaitu yang membuat masyarakat juga bekerja sebagai prasasti. Salah satu yang cukup populer adalah Patung
melakukan ekspedisi Pamalayu untuk menguasai pedagang. Walau demikian, kondisi ekonomi sempat Ken Dedes.
Kerajaan Melayu. mengalami naik turun sesuai pemimpin yang berkuasa.
8

Majapahit merupakan kerajaan terbesar yang pernah berkuasa di wilayah


Indonesia. Namun keruntuhannya meninggalkan jejak misteri yang tak kalah
besarnya. Secara geografis, Majapahit yang terletak di pedalaman

SEJARAH JEJAK PELABUHAN memungkinkannya menjadi kerajaan agraris dengan limpahan hasil alam sebagai
komoditi utamanya. Disamping itu, lambat laun Majapahit juga mampu menjadi

CANGGU, PELABUHAN YANG kerajaan maritim yang kuat dengan mengoptimalkan fungsi sungai sebagai jalur
perdagangan dari pedalaman menuju hilir (pesisir).
Banyak misteri seputar Majapahit yang belum terkuak. Salah satunya mengenai

BERPERAN BESAR BAGI pelabuhan yang besar perannya bagi sebuah peradaban agung. Majapahit membuat
pelabuhan-pelabuhan dagang di sepanjang aliran sungai untuk memaksimalkan

SEBUAH PERADABAN AGUNG kegiatan dagang, dalam sejarahnya, Majapahit punya sebuah pelabuhan bernama
canggu.
SEJARAH JEJAK PELABUHAN
CANGGU, PELABUHAN YANG
BERPERAN BESAR BAGI SEBUAH
PERADABAN AGUNG
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Pelabuhan Canggu sudah ada sebelum
Kerajaan Majapahit dibangun. Beberapa orang mengatakan bahwa
Pelabuhan Canggu didirikan oleh Raja Wisnuwardhana dari Kerajaan
Singasari sekitar tahun 1271 Masehi. Pelabuhan Canggu punya beragam
fungsi, salah satunya adalah sebagai pusat ekonomi dan bisnis. Banyak
saudagar dari bangsa asing yang datang ke pelabuhan itu demi
kepentingan dagang. Salah satu dari mereka adalah Cheng Hwe,
seorang pebisnis ulung muslimah dari Tiongkok.
Pada era kejayaannya, Pelabuhan Canggu menjadi titik temu
pedagang antar bangsa, khususnya pada zaman Kerajaan Majapahit.
Selain memiliki fungsi dagang, Pelabuhan Canggu juga menjadi salah
satu tempat prostitusi kuno, pangkalan militer, serta pelabuhan bea
cukai.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai