Anda di halaman 1dari 9

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenaannya, penyusunan makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta globalisasi yang sangat
pesat, menurut kami senantiasa dinamis dan mampu mengimbangi perkembangan tersebut. Yang kita
harapkan kita mampu menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan, juga memiliki sikap serta
kepribadian yang berkarakter, berlandaskan pada ketekunan dan moral.

Untuk membentuk kita menjadi berkarakter, kita meluncurkan sebuah makalah sejarah mengenai Kerajaan
Singhasari dan Kerajaan Majapahit yang disesuaikan kompetensi dasar kurikulum, Kompetensi Dasar
didalam aspek sikap, keterampilan, pengetahuan untuk lebih menspesifikan uraian materi tersebut.

Kami menyadari bahwa dapat dalam penyusunan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun, demi lebih baik sempurnanya pembuatan makalah
yang akan datang.

Semoga bermanfaat untuk memperluas ilmu pengetahuan

Tim Penyusun

Daftar ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………. i

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………….. ii

Pendahuluan

Latar Belakang ………………………………………………………………………….. 1

Rumusan Masalah ……………………………………………………………………… 1

Tujuan ……………………………………………………………………………………… 1

Pembahasan

Kerajaan Singhasari

Sejarah Singkat ………………………………………………………………. …. 2

Kehidupan sosial budaya ……………………………………….. …. 2

Kehidupan Ekonomi ……………………………………………………………………. …. 2

Kerajaan Majapahit

Sejarah Singkat …………………………………………………………….. …. 6

Kehidupan sosial budaya ………………………………………. …. 7

Kehidupan ekonomi ………………………………………………….. …. 9

Penutup ………………………………………………………………………………………. .. 12

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………… 1

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 alinea
ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menurut adanya
sumber daya yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan Negara lain yang telah maju. Pendidikan
yang berkualitas akan berpengaruh pada kemajuan berbagai bidang. Dengan mempelajari sejarah yang
lalu, kita dapat belajar dan bercermin untuk menjadi manusia yang siap berperan serta dalam memajukan
kehidupan bangsa.

Kerajaan Singhasari sering pula ditulis Singasari atau Singosari adalah sebuah Kerajaan di Jawa Timur
yang didirikan oleh Ken Arok yang bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi.

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang bercorak hindu yang terakhir dan terbesar di Pulau Jawa.
Menurut cerita nama Kerajaan ini berasal dari Buah Maja yang rasanya pahit. Ketika orang Madura
bernama Raden Wijaya membuka hutan di Desa Tarik, mereka menemukan sebuah Pohon Maja yang
berbuah pahit. Padahal, rasa buah maja biasanya manis. Oleh karena itu, mereka menamakan pemukiman
atau kerajaan baru mereka sebagai Majapahit.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana terbentuknya Kerajaan Singhasari


2. Siapakah radja yang terkenal di Kerajaan Singhasari
3. Bagaimana Keadaan Pemerintahan, Politik pada Kerajaan Majapahit
4. Bagaimana Kerajaan Singhasari mencapai kejayaan masa Kerajaan Kartanegara
5. Bagaimanakah keadaan ekonomi & mata pencaharian pada masa Kerajaan Majapahit
6. Apa yang menyebabkan runtuhnya pada masa Kerajaan Majapahit

Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan untuk memperoleh nilai juga sebagai bahan untuk
memberi tambahan pengetahuan kepada pembaca mengenai kehidupan politik, social, ekonomi dan religi
pada masa Kerajaan-Kerajaan, yaitu Kerajaan Singhasari dan Kerajaan Majapahit.

Kerajaan singosari

Sejarah singkat
Singosari merupakan sebuah kerajaan yang bercorak Hindu, dimana kerajaan tersebut berkembang dengan
pesat di wilayah Jawa Timur, tepatnya di daerah Malang. Kerajaan Singosari pada awalnya adalah
bernama Tumapel yang beribu kota Singosari. Akan tetapi nama ibukota tersebut yang justru lebih dikenal
luas. Sehingga sampai sekarang, kerajaan tersebut tetap dikenal dengan nama Kerajaan Singosari.

Kerajaan tersebut berdiri pada tahun 1222 Masehi oleh raja pertamanya yang bernama Ken Arok. Dimana
Kerajaan Singosari awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Kediri yang pada saat itu masih dipimpin
oleh Tunggul Ametung. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pada saat itu Ken Arok terpikat dengan
istrinya Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Oleh karena itu, Ken Arok kemudian membunuh
Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes.

Namun Ken Arok merasa tidak puas dan semakin menjadi-jadi. Oleh karena itu, Ken Arok kemudian
memutuskan untuk menyerang Kerajaan Kediri yang pada saat itu masih dipimpin oleh Raja Kertajaya
hingga akhirnya kerajaan tersebut dapat ditaklukkan. Semua wilayah Kediri kemudian disatukan ke dalam
Kerajaan Tumapel yang kemudian lebih populer dengan sebutan Kerajaan Singosari.

Pusat pemerintahan Kerajaan Singosari terletak di Jawa bagian Timur dengan wilayah kekuasaannya
meliputi Sunda, Bali, sebagian Kalimantan, sebagian Sumatera, dan kawasan Selat Malaka. Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa pendiri Kerajaan Singosari adalah Ken Arok yang pada
awalnya hanyalah seorang Bupati di wilayah Tumapel. Setelah menjadikan Ken Dedes sebagai
istrinya yang dimana tadinya adalah istri dari Tunggul Ametung atau bupati Tumapel sebelumnya.
Ken Arok pada saat itu terobsesi memisahkan Tumapel dari Kerajaan Kediri dan memilih untuk
mendirikan kerajaannya sendiri. Keinginannya tersebut bisa terwujud setelah Ia berhasil
mengalahkan Raja Kertajaya yang pada saat itu menjadi pemimpin Kerajaan Kediri. Kemudian Ken
Arok mengangkat dirinya sebagai raja untuk Kerajaan Tumapel dengan menggunakan gelar Sri Rajasa
Sang Amurwabhumi.

kehidupan sosial budaya

Tidak jauh dari kehidupan ekonominya, kehidupan sosial dari Kerajaan Singosari juga mengalami
pasang surut. Ketika masih dipimpin oleh Ken Arok, kehidupan sosial pada saat itu tergolong cukup
maju. Hal itu dibuktikan dengan adanya daerah yang bergabung ke dalam wilayah Kerajaan Tumapel.
Lalu, ketika dipimpin oleh Anusapati, kehidupan sosial dari Kerajaan Singosari justru menjadi
terabaikan. Sebab, sang raja memiliki untuk sibuk dengan sabung ayamnya. Sampai saat Kerajaan
Singosari dipimpin oleh Wisnuwardhana, kehidupan sosialnya mulai sedikit rapi. Kemudian saat
dipimpin oleh Raja Tarumanegara, kehidupan sosial Kerajaan Singosari menjadi semakin maju.

Kehidupan budaya yang ada di Kerajaan Singosari tergolong cukup maju. Hal tersebut bisa
dibuktikan dengan adanya prasasti yang ditinggalkan sebagai salah satu bukti dari kejayaan Kerajaan
Singosari pada waktu itu. Ada banyak sekali produk kebudayaan yang dihasilkan dari kerajaan
tersebut. Selain peninggalan prasasti, ada pula patung dan juga candi yang ditemukan diseluruh
wilayah Kerajaan Singosari. Adapun peninggalan yang cukup terkenal dari Kerajaan Singosari yaitu
Candi Singosari, Candi Jago, dan Candi Kidal. Selain itu, ada juga peninggalan lain yang cukup populer
yaitu Patung Ken Dedes yang biasanya disebut sebagai Dewi Kesuburan dan Patung Tarumanegara.

Kehidupan ekonomi

Untuk kehidupan ekonomi saat zaman Kerajaan Singosari tergolong cukup maju. Karena letaknya
yang sangat strategis yaitu berada di lembah sungai Brantas, hal ini menjadikan tanah yang ada di
kawasan tersebut menjadi sangat subur. Oleh karena itulah, mayoritas masyarakatnya bermata
pencaharian sebagai seorang petani. Tidak hanya berada di lembah yang subur, Sungai Brantas pada
saat itu juga menjadi salah satu lalu lintas perdagangan antar daerah dan wilayah.

Oleh sebab itu, tidak sedikit dari masyarakatnya yang bekerja sebagai pedagang. Walaupun begitu,
pada kenyataannya kehidupan ekonomi pada masa Kerajaan Singosari sempat mengalami fluktuasi
atau naik turun. Saat dipimpin oleh Ken Arok, kehidupan ekonomi di Kerajaan Singosari tergolong
sangat makmur. Tapi kemudian saat dipimpin oleh Anisapati, kehidupan ekonomi masyarakat
menjadi terabaikan. Setelah itu, kehidupan ekonomi mulai membaik ketika dipimpin oleh
Wisnuwardhana. Hingga pada akhirnya saat masa pemerintahan Raja Kertanegara, kehidupan
ekonomi Kerajaan Singosari mencapai puncak kejayaannya.

Kerajaan majapahit

Sejarah singkat

Disebutkan awal mula kerajaan Majapahit berdiri adalah setelah runtuhnya kerajaan Singasari akibat
pemberontakan Jayakatwang pada 1292 masehi.

Keponakan Kartanegara (raja Singosari yang kalah oleh Jayakatwang) yang terdesak yakni Raden
Wijaya kemudian melarikan diri.

Dalam pelariannya ia mendapat bantuan dari seseorang bernama Arya Wiraja. Raden Wijaya
kemudian membuat desa kecil di hutan Trowulan dan menamai desa tersebut dengan Majapahit.

Penamaan diambil dari nama buah maja yang tumbuh subur di hutan itu namun memiliki rasa yang
pahit, merujuk Historia.

Seiring berjalan waktu, desa tersebut berkembang dan Wijaya secara diam-diam memperkuat
dirinya dengan merebut hati para penduduk yang datang dari Tumapel dan Daha.

Niat balas dendam Raden Wijaya terbantu lebih cepat dengan datangnya tentara Khubilai Khan pada
1293.

Setelah berhasil mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya menyerang pasukan Khubilai Khan karena
tidak ingin tunduk di bawah kekuasaan kaisar Mongol.
Penobatannya sebagai raja pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 atau 10 November 1293
merupakan cikal bakal lahirnya kerajaan Majapahit.

Sebagai raja, Raden Wijaya memiliki gelar Kertarajasa Jayawardhana. Nama rajasa
disematkan Raden Wijaya untuk menghormati pamannya, sang pendiri kerajaan
Singasari sekaligus menghormati para leluhurnya di Singasari.

 Raja-Raja Majapahit

Raden wijaya (1293-1309)

Kalagamen (1309-1328)

Sri Gitarja (1328-1350)

Hayam Wuruk (1350-1389)

Mikramawardhana (1389-1429)

Suhita (1429-1447)

Kertawijaya (1447-1451)

Rajasarwardhana (1451-1453)

Pyrwasisesa atau Girishawardhana (1456-1466)

Bhre Pandansalas atau Suraprabhawa (1466-1468)

Bhre Kertabumi (1468-1478)

Girindrawardhana (1478-1498)

Patih Udara (1498-1518)

 Kejayaan Majapahit

Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389.
Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah
Mada. Di bawah perintah Patih Gajah Mada (1313-1364) dengan Sumpah Palapa. Majapahit
menguasai lebih banyak wilayah. Gajah Mada Meninggal di Madakaripura pada tahun 1364.

 Jatuhnya Majapahit

Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah.
Setelah wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389, Majapahit memasuki masa kemunduran akibat
konflik perebutan takhta.
Pusat Kerajaan Majapahit
Sebagai kerajaan besar di masa itu, Majapahit tercatat pernah mengalami
kepindahan pusat pemerintahan sebanyak 3 kali. Ketiga pusat pemerintahan
tersebut masih dalam area wilayah Jawa Timur.

 Mojokerto
Pusat pemerintahan atau ibu kota pertama kerajaan Majapahit berada di kota
Mojokerto. Kala itu ibu kota dipimpin oleh raja pertama, yakin Kertarajasa
Jayawardhana atau Raden Wijaya. Disebutkan letak pusat pemerintahan terletak di
tepi sungai Brantas.

 Trowulan
Pusat pemerintahan kemudian berpindah mengikuti masa kepimimpinan Sri
Jayanegara, raja kedua kerajaan Majapahit. Jayanegara memindahkan pusat
pemerintahan ke Trowulan. Pada masa kini, kota tersebut berjarak 12 km dari
Mojokerto. Pusat pemerintahan di Trowulan berjalan cukup lama.

 Daha
Daha atau disebut Kediri saat ini merupakan kota ketiga dari pusat pemerintahan
kerajaan Majapahit.

Kepindahan pusat pemerintahan Majapahit ke Daha berkaitan erat dengan masalah


internal di kerajaan dan ancaman dari kerajaan Islam, kerajaan Demak yang
merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Kehidupan sosial budaya

Di dalam kehidupan sosial masyarakat kerajaan Majapahit mengenal sistem kasta


seperti di India, karena kerajaan ini bercorak Hindu. Namun sistem kasta di kerajaan
Majapahit hanya bersifat teoritis saja dalam kehidupan Istana. Seperti yang kita
ketahui, terdapat empat kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisaya dan Sudra.

Namun terdapat golongan lain di luar lapisan tersebut, yaitu Candala, Melccha, dan
Tuccha. Golongan tersebut merupakan orang-orang terbawah dari lapisan sosial
masyarakat di kerajaan Majapahit. Brahmana adalah kaum pendeta, kesatria
merupakan keturunan raja atau pewaris raja, waisya terdiri dari pedagang dan
orang-orang yang menggeluti bidang pertanian dan peternakan, sedangkan kaum
Sudra adalah budak.

Berdasarkan aspek kedudukan sosial dalam masyarakat di Kerajaan Majapahit,


status wanita lebih rendah dibandingkan dengan pria. Hal ini terlihat dari kewajiban
wanita hanya melayani suami, tidak boleh ikut campur dalam urusan apapun.
Peraturan ini tertera dalam perundang-undangan di kerajaan Majapahit dengan
tujuan pergaulan bebas antara pria dan wanita dapat dihindari.

Kehidupan budaya kerajaan Majapahit berkembang pesat, terutama di bidang seni


sastra. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sastra yang dihasilkan, seperti kitab
Negarakretagama, Kitab Sutasoma, Kitab Kunjarakarna dan lain sebagainya.
Kerajaan Majapahit juga meninggalkan banyak jejak sejarah kebudayaan berupa
prasasti dan candi.

Kehidupan ekonomi

Bagaimana kehidupan ekonomi kerajaan Majapahit diketahui dalam beberapa isi


prasasti yang berhasil ditemukan. Di dalam prasasti-prasasti disebutkan
bahwasanya masyarakat di kerajaan Majapahit telah mengenal mata pencaharian
sebagai pengrajin emas, penjual minuman, tukang daging, dan pengrajin perak.

Jika kita analisis, kehidupan masyarakat di bidang ekonomi sudah mengalami perkembangan
ke arah kemajuan, di mana mata pencaharian mulai bervariasi, tidak hanya mengandalkan
bidang pertanian saja. Penduduk yang bermata pencaharian di luar pertanian semakin
meningkat.

Berdasarkan catatan dari Wang Ta-Yuan (pedagang Tiongkok), ia menyebutkan bahwa


komoditas ekspor di Pulau Jawa pada zaman kerajaan Majapahit meliputi kain, garam, lada
dan burung kakak tua. Sementara jenis barang yang diimpor seperti emas, perak, mutiara,
sutera, perak, besi dan keramik.

Kemajuan kehidupan ekonomi di Kerajaan Majapahit tercermin pada mata uang yang sudah
dipergunakan. Jenis mata uang yang berhasil dibuat yaitu dari bahan campuran perak, timah
putih, timah hitam dan tembaga. Selain itu, berdasarkan catatan biarawan Katolik Roma
bernama Odorico, ia menyebutkan bahwa saat mengunjungi istana Jawa, ia melihat istana
tersebut penuh dengan perhiasan emas, perak dan permata.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Kerajaan Singasari, adalah kerajaan yang awalnya adalah daerah Tumapel yang kemudian
berhasil membuat Kerajaan Kediri tunduk, dan dikuasai. Kerajaan ini terkenal dengan kasus
bunuh membunuh antarkeluarga, yang dipicu oleh keinginan Ken Arok untuk memperistri
Ken Dedes. Kerajaan ini akhirnya dapat direbut kembali oleh Kerajaan Kediri yang
memanfaatkan kasus penyerangan pasukan Kubilaikhan ke Kerajaan ini.

Kerajaan Majapahit, adalah Kerajaan Hindu terbesar dan terakhir di Indonesia. Dengan
Raden Wijaya sebagai pendirinya. Awalnya kerajaan ini hanya sebuah desa kecil pemberian
Jayakatwang, dari Kerajaan Kediri yang telah berhasil merebut kekuasaan Kerajaan
Singasari. Namun, berkat kecerdikan Raden Wijaya, akhirnya Kerajaan Kediri dapat
dikalahkan Majapahit dengan siasat bekerjasama dengan pasukan Kubilaikhan dari Cina.
Raja Majapahit yang paling terkenal adalah Raja Hayam Wuruk bersama patihnya, Gajah
Mada. Dengan sumpah palapa, Gajah Mada beserta rajanya, Hayam Wuruk berhasil
menyatukan nusantara, kecuali untuk sebuah kerajaan kecil, yaitu kerajaan Sunda.
Berakhirnya Kerajaan Majapahit, adalah dengan meninggalnya Raja Hayam Wuruk karena
patah hati tidak bisa menikahi putri cantik dari kerajaan Sunda, Dyah Pitaloka. Dyah Pitaloka
bunuh diri karena keluarganya matidibunuh pasukan Majapahit yang diperintahkan Gajah
mada atas sebuah kesalahpahaman.

Penutup

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, kami meminta maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan
kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan karena terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang kami
peroleh hubungannnya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca
yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan para
pembaca.

Anda mungkin juga menyukai