Kerajaan Kediri adalah salah satu kerajaan Hindu yang berlokasi di tepi Sungai
Brantas, Jawa Timur. Kerajaan Kediri berdiri pada abad ke-12 dan merupakan bagian dari
kerajaan Mataram Kuno.
Raja pertama kerajaan Kediri ialah Sri Jayawarsa Digjaya Shastraprabu. Sedangkan
raja terakhirnya adalah Kertajaya atau Dandang Gendis.
Corak kehidupan beragama pada masyarakat Kediri bisa dilihat dari peninggalan
arkeologinya, seperti misalnya Candi Gurah serta Candi Tondo Wongso. Yang
menunjukkan bahwa latar belakang agama di sana adalah Hindu Siwa. Untuk pertirtaan
kepung diperkirakan juga beragama Hindu, karena tidak terlihat unsur Budhaisme pada
beberapa peninggalan bangunan bersejarah di sana. Di beberapa prasasti yang ada, juga
disebutkan bahwa nama Abhiseka raja memiliki arti penjelmaan dari Dewa Wisnu.
Namun hal ini tidak dapat secara langsung digunakan sebagai bukti, bahwa Wisnuisme
berkembang di masa itu. Karena landasan filosofis yang berkembang di Jawa pada masa
itu, beranggapan bahwa Raja Saa dan Dewa Wisnu adalah pelindung rakyat, raja bahkan
dunia. Bila dilihat lagi secara luas, agama Hindu khususnya pemujaan Siwa sangat
mendominasi perkembangan agama di masa Kerajaan Kediri. Hal ini bisa dilihat dari
prasasti, arca dan penemuan karya sastra jawa kuno.
Candi Penataran
Candi Tondowongso
Candi Gurah
KERAJAAN SINGASARI
Kerajaan Singhasari adalah Kerajaan Tumapel, sedangkan ibu kotanya berada di
Kutaraja. Asal-usul penamaan Singhasari berawal ketika Raja Wisnuwardhana menunjuk
anaknya, Kertanagara, sebagai putra mahkota dan mengganti nama pusat pemerintahan
kerajaan menjadi Singhasari. Singhasari yang sebenarnya merupakan nama ibu kota justru
lebih terkenal daripada nama kerajaannya, yakni Tumapel. Pada akhirnya, masyarakat
terbiasa menyebut Kerajaan Tumapel dengan nama Kerajaan Singhasari.
Kerajaan tersebut mengalami masa kejayaan ketika dipimpin oleh Kertanagara,
sekaligus menjadi raja terakhirnya. Widjiono Wasis dalam Ensiklopedia Nusantara (1989)
mengungkapkan jika Kertanagara saat itu ingin menyatukan sebagian wilayah Nusantara di
bawah naungan Singhasari.
Dengan pusat pemerintahan di Jawa bagian timur, wilayah kekuasaan Singhasari pada
era Kertanagara disebut-sebut mencakup Bali, Jawa Barat, sebagian Kalimantan, bahkan
sebagian Sumatra hingga kawasan Selat Malaka.
Prasasti Singasari
Prasasti Malurung