Anda di halaman 1dari 19

1.

Peradaban Mesopotamia
Peradaban Mesopotamia merupakan peradaban tertua di dunia yang
terletak diantara dua sungai besar yaitu Sungai Euphrat dan Tigris (sekarang
Irak). Luas kawasan peradaban ini mencapai kurang lebih 6.000 kilometer
persegi. Bangsa Sumeria, Akkadia, Babylonia, Assyria dan Babylonia Baru
merupakan bangsa-bangsa yang pernah mendiami daerah ini. Peradaban
Mesopotamia ditandai dengan kehidupan pada segi agraris. Mereka
mendiami daerah rawa yang dikeringkan sehingga menjadi lahan pertanian
yang subur. Sarana irigasi dan sistem pengairan seperti parit dan kanal sudah
dikenal pada peradaban ini.
Kepercayaan di Mesopotamia bermula dari kepercayaan yang dibawa
oleh Bangsa Sumeria yang memuja banyak dewa. Dewa Anu (Dewa Langit),
Dewa Enlil (Dewa Bumi) dan Dewa Ea (Dewa Air) merupakan dewa utama
yang dipuja oleh bangsa Sumeria. Untuk memuja dewa-dewa, bangsa
Sumeria membangun kuil yang dikenal dengan nama ziggurat yang bearti
bangunan tinggi seperti gunung. Ziggurat dibuat lebih tinggi dari rumah
penduduk. Kuil ini memiliki menara bertingkat-tingkat yang dilengkapi dengan
tangga.
2. Peradaban Mesir Kuno
Mesir Kuno adalah peradaban kuno di sebelah timur laut benua Afrika,
yang berpusat di daerah hilir sungai Nil, yakni kawasan yang kini menjadi
wilayah negara Mesir. Peradaban ini dimulai dengan unifikasi Mesir Hulu dan
Hilir sekitar 3150 SM, dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih tiga
milenium. Sejarahnya mengalir melalui periode kerajaan-kerajaan yang stabil,
masing-masing diantarai oleh periode ketidakstabilan yang dikenal sebagai
Periode Menengah. Mesir Kuno mencapai puncak kejayaannya pada masa
Kerajaan Baru. Selanjutnya, peradaban ini mulai mengalami kemunduran.
Mesir ditaklukan oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir.
Kekuasaan firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika
Kekaisaran Romawi menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemeus
sebagai bagian dari provinsi Romawi. Meskipun ini bukanlah pendudukan
asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi menimbulkan
suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di lembah sungai Nil,
yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban
merdeka Mesir.
Peradaban Mesir Kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang
baik antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh:
 Irigasi teratur terhadap Lembah Nil;
 Pendayagunaan mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;
 Perkembangan sistem tulisan dan sastra;
 Organisasi proyek kolektif;
 Perdagangan dengan wilayah Afrika Timur dan Tengah serta Mediterania
Timur; serta
 Kegiatan militer yang menunjukkan kekuasaan terhadap kebudayaan
negara/suku bangsa tetangga pada beberapa periode berbeda.
Pengelolaan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh penguasa
sosial, politik, dan ekonomi, yang berada di bawah pengawasan sosok Firaun.
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain: teknik
pembangunan monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk; pengetahuan
matematika; teknik pengobatan; sistem irigasi dan agrikultur; kapal pertama
yang pernah diketahui; teknologi tembikar glasir bening dan kaca; seni dan
arsitektur yang baru; sastra Mesir Kuno; dan traktat perdamaian pertama
yang pernah diketahui. Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi. Seni
dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang antik buatan peradaban
ini dibawa hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya
menjadi inspirasi bagi pengelana dan penulis selama berabad-abad.
3. Peradaban India Kuno
Peradaban India Kuno merupakan peradaban yang terletak di
sepanjang Sungai Indus. Di mana berpusat di Kota Mohenjodaro dan
Harappa. Peradaban India Kuno diperkirakan sudah ada sekitar 2500
sebelum masehi. Pada masa itu Kota Mohenjodaro dan Harappa sudah
tertata rapi. Penduduk yang dari peradaban tersebut adalah bangsa Dravida.
Bangsa Dravida memiliki ciri-ciri tubuh pendek, hidung pesek, rambut keriting
hitam dan kulit berwarna hitam. Di mana bangsa Dravida telah membangun
saluran pembuangan dengan dilengkapi saluran sanitasi. Dilansir
Encyclopaedia Britannica (2015), peradaban India disebut juga peradaban
lembah Indus atau peradaban Harappa. Peradaban tersebut diperkirakan
sudah ada sekitar 2500-1700 sebelum masehi. Peradaban Indus diketahui
terdiri dari dua kota besar, Mohenjodaro dan Harappa, dan lebih dari 100
desa. Dua kota tersebut awalnya masing-masing sekitar 1 mil atau 1,6
kilometer persegi.
Dalam buku India Kuno (2008) karya Maryani, pada saat itu Kota
Mohenjodaro berkembang menjadi kota seperti halnya Mesopotamia, Mesir
Kuno dan Yunani. Mohanjodaro memiliki arti gundukan mati. Letak
Mohanjodaro berada di Provinsi Sindh, tepatnya di atas daerah Pleistocene
dan ditengah dataran Sungai Indus. Pada saat itu Dataran Sungai Indus
merupakan kawasa yang menonjol dan terkemuka dari peradaban lembah
Sungai Indus. Pada masa lampau Mohenjodaro adalah salah satu pusat
administrasi peradaban Lembah Sungai Indus. Selain itu juga menjadi salah
satu kota yang berkembang pesat di Asia Selata. Perencanaan dan keahlian
teknik menunjukkan kepentingan kota bagi penduduk. Di sana memiliki
kontruksi bangunan yang memukau dan mempertimbangkan karya seni.
Bangunan tersebut mempunyai tata letak berdasarkan pada jalur jalan dalam
pola yang sempurna. Bangunan fasilitas umum juga menunjukkan organisasi
sosial tingkat tinggi. Kota Mohenjodaro dibangun dengan perencanaan kota
yang teratur.
Di mana memenuhi persyaratan kesehatan dan keindahan. Pembagian
kota dilakukan menjadi blok-blok berbentuk bujur sangkat atau persegi
panjang. Di sana rumah-rumah dibangun di tepi jalan raya dan pintu rumah
menghadap ke jalan. Jalan-jalan dibangun dengan teratur dan lurus. Lebar
jalan 10 meter dan dibuat semacam ada trotoar. Adanya saluran air yang
mengalir di bawah jalan dan langsung menuju ke sungai. Kamar-kamar
rumah penduduk dilengkapi jendela yang lebar sehingga sirkulasi udara
lancar. Saluran pembuangan limbah dari kamar mandi dan jamban
dihubungkan langsung dengan jaringan saluran umum.
Peradaban hidup dengan pertanian, ditambah dengan perdagangan
yang cukup besar. Gandum dan kacang polong ladang, wijen, dan beberapa
batu kurma juga telah ditemukan, serta beberapa jejak kapas paling awal
yang diketahui. Peradaban Indus tampaknya berevolusi dari desa-desa
tetangga yang menggunakan model pertanian irigasi Mesopotamia. Dengan
ketrampilan masyarakat yang cukup untuk menuai keuntungan dari lembah
Sungai Indus yang luas dan subur. Fungsi sungai adalah sebagai alat
transportasi perdagangan serta irigasi.
Kegiatan perdagangan tidak hanya di lembah sungai Indus saja tapi
hingga ke luar wilayah dengan berhubungan dagang dan pelayaran di
kawasan Asia Barat. Itu didasarkan pada penemuan materai-materai tanah
liat yang menggunakan tulisan gambar ternyata sama dengan benda sejenis
yang ditemukan di Mesopotamia. Mereka juga mampu mengendalikan banjir
yang terjadi setiap tahunnya. Setelah memperoleh pijakan yang aman di
dataran dan menguasai masalah yang lebih mendesak peradaban baru,
dengan populasi yang bergizi baik dan terus meningkat. Kehidupan
masyarakat Dikutip situs Kementerian pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), sebenarnya agak sulit untuk mengurai mengenai kehidupan
masyarakat lembah Sungai Indus. Namun berdasarkan peninggalan
reruntuhan bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa mencerminkan tata
kota yang modern dan memiliki pemerintah yang teratur, maju, dan makmur.
Di sana juga ditemukan benteng tembok yang di dalamnya terdapat
bangunan gudang, bangsal pertemuan dan pemandian umum. Besar
kemungkinan tempat tersebut merupakan pusat pemerintahan. Pada
bangunan gudang berfungsi sebagai penyimpanan hasil panen. Pemandian
umum penggunaannya dimungkinkan untuk mandi pejabat-pejabat.
Sementara bangsal pertemuan fungsinya jelas untuk pertemuan para
penguasa dan aparat pemerintahan guna merencanakan dan mengatur
jalannya pemerintahan.
Kepercayaan masyarakat di lembah Sungai Indus memuja dewa-dewa
(polyhteisme). Pemujaan-pemujaan tersebut disertai juga dengan kegiatan
ritual atau upacara keagamaan. Pemujaan tersebuat sebagai tanda tanda
terima kasih terhadap kehidupan yang dinikmatinya, berupa kesejahteraan
dan perdamaian. Jenis pemujaan kepada dewa dikelompokan menjadi tiga
macam, yakni:
 Pemujaan terhadap dewa-dewa
Dewa yang menempati urutan pertama adalah Dewi Ibu atau Dewi
Alam (Mother God dess atau Nature Goddess). Di setiap desa, Dewi
alam dianggap sebagai pelindung dan dikenal dengan berbagai nama
misalnya Mata, Amba, Amma, Kali dan Karali.
 Pemujaan terhadap hewan
Pemujaan terhadap hewan adalah hewan-hewan cerita, hewan
penjaga kota dan hewan biasa.
 Pemujaan terhadap pohon
Pemujaan terhadap pohon merupakan pemujaan pohon yang
dianggap keramat, seperti pohon pipal (beringin).
4. Peradaban Tiongkok
Sejarah Tiongkok adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di
dunia. Dari penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Tiongkok telah
didiami oleh manusia purba sejak 1,7 juta tahun yang lalu. Peradaban
Tiongkok berawal dari berbagai negara kota di sepanjang lembah Sungai
Kuning pada zaman Neolitikum. Sejarah tertulis Tiongkok dimulai sejak
Dinasti Shang (k. 1750-1045 SM). Cangkang kura-kura dengan aksara
Tionghoa kuno yang berasal dari Dinasti Shang memiliki penanggalan
radiokarbon hingga 1500 SM. Budaya, sastra, dan filsafat Tiongkok
berkembang pada zaman Dinasti Zhou (1066-221 SM) yang melanjutkan
Dinasti Shang. Dinasti ini merupakan dinasti yang paling lama berkuasa dan
pada zaman dinasti inilah aksara Tionghoa modern mulai berkembang.
Dinasti Zhou terpecah menjadi beberapa negara kota, yang
menciptakan Periode Negara Perang. Pada tahun 221 SM, Qin Shi Huang
menyatukan berbagai kerajaan ini dan mendirikan kekaisaran pertama
Tiongkok. Pergantian dinasti dalam sejarah Tiongkok telah mengembangkan
suatu sistem birokrasi yang memungkinkan Kaisar Tiongkok memiliki kendali
langsung terhadap wilayah yang luas.
Pandangan konvensional terhadap sejarah Tiongkok adalah bahwa
Tiongkok merupakan suatu negara yang mengalami pergantian antara
periode persatuan dan perpecahan politis yang kadang-kadang dikuasai oleh
suku bangsa asing (non-Han), yang sebagian besar terasimiliasi ke dalam
populasi Suku Han. Pengaruh budaya dan politik dari berbagai wilayah di
Asia, yang dibawa oleh gelombang imigrasi, ekspansi, dan asimilasi yang
bergantian, menyatu untuk membentuk budaya Tiongkok modern.
5. Peradaban Yunani Kuno
Yunani Kuno adalah peradaban di dalam sejarah Yunani dari zaman
Yunani Arkais (abad ke-8 sampai abad ke-6 SM) sampai berakhirnya Abad
Kuno. Peradaban ini mencapai puncak kegemilanganya pada zaman Yunani
Klasik (abad ke-5 sampai abad ke-4 SM). Pada zaman Yunani Klasik, bangsa
Yunani di bawah pimpinan negara-kota Athena berhasil mematahkan invasi
Kekaisaran Persia. Masa jaya Athena berakhir ketika Athena dikalahkan
Sparta dalam Perang Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring aksi
penaklukan Aleksander Agung, kebudayaan Yunani, yang dikenal dengan
sebutan peradaban Helenistis, tersebar sampai ke pelosok Asia Tengah dan
ujung barat Laut Tengah.
Istilah "Yunani Kuno" dipakai untuk menyifatkan peradaban di wilayah
penutur bahasa Yunani pada Abad Kuno. Wilayah yang dimaksud tidak hanya
terbatas pada semenanjung Yunani, tetapi juga mencakup pula daerah-
daerah lain yang didiami bangsa Yunani, antara lain Pulau Siprus, Kepulauan
Aigea, daerah pesisir Anatolia (kala itu disebut Ionia), Pulau Sisilia, dan
kawasan selatan Semenanjung Italia (dikenal dengan sebutan Yunani Besar),
maupun permukiman-permukiman orang Yunani di daerah pesisir Kolkhis,
Iliria, Trakia, Mesir, Kirenaika, kawasan selatan Galia, kawasan timur dan
timur laut Semenanjung Iberia, Iberia, dan Taurika.
Kebanyakan sejarawan menganggap perabadaban inilah yang
membentuk dasar Peradaban Barat. Kebudayaan Yunani sangat
mempengaruhi Kekaisaran Romawi, yang pada gilirannya mempengaruhi
kawasan-kawasan lain di Eropa. Peradaban Yunani Kuno juga sangat
mempengaruhi bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, seni rupa,
maupun kemunculan Renaisans di Eropa Barat, serta kembali diminati pada
era kebangkitan Neo-Klasik abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.
6. Peradaban Romawi Kuno
Romawi Kuno adalah sebutan bagi peradaban bangsa Romawi mulai
dari berdirinya kota Roma di Jazirah Italia pada abad ke-8 pra-Masehi sampai
dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 tarikh Masehi,
yakni kurun waktu yang mencakup zaman Kerajaan Romawi (753 – 509 SM),
zaman Republik Romawi (509 – 27 SM), dan zaman Kekaisaran Romawi
sampai dengan tumbangnya Romawi Barat (27 SM – 476 M).[1] Cikal bakal
peradaban ini adalah perkampungan suku bangsa Italik di Jazirah Italia, yang
didirikan pada tahun 753 SM, dan kelak tumbuh menjadi kota Roma. Nama
kota Roma adalah cikal bakal dari nama kekaisaran yang menjadikannya ibu
kota, sekaligus cikal bakal dari nama peradaban yang dikembangkan dan
disebarluaskan oleh kekaisaran itu. Kekaisaran Romawi tumbuh menjadi
salah satu kekaisaran terbesar di dunia pada Abad Kuno, dengan populasi
seramai kira-kira 50 sampai 90 juta jiwa (sekitar 20% dari keseluruhan
populasi dunia pada zamannya),[2] dan wilayah seluas 5 juta persegi pada
tahun 117 M.
Dari abad ke abad, negara binaan bangsa Romawi ini sedikit demi
sedikit berkembang dari negara monarki elektif menjadi negara republik kuno
yang demokratis, dan selanjutnya menjadi negara kekaisaran diktator militer
semielektif yang kian lama kian autokratis. Melalui perang penaklukan serta
asimilasi budaya dan bahasa, Kekaisaran Romawi mampu menguasai
beragam suku bangsa dan wilayah yang sangat luas. Pada masa jayanya,
Kekaisaran Romawi berdaulat atas kawasan pesisir utara Afrika, Mesir,
kawasan selatan Eropa, sebagian besar kawasan barat Eropa, Jazirah
Balkan, Jazirah Krimea, dan sebagian besar kawasan Timur Tengah,
termasuk Syam, berikut sejumlah daerah di Mesopotamia dan Jazirah Arab.
Romawi Kuno kerap disandingkan dengan Yunani Kuno dalam kelompok
peradaban Abad Kuno. Budaya serta masyarakat kedua peradaban ini sangat
mirip satu sama lain, sehingga disamaratakan dengan sebutan Dunia Yunani-
Romawi.
Peradaban Romawi Kuno punya andil besar dalam perkembangan
bahasa, agama, tata kemasyarakatan, teknologi, hukum, politik,
ketatanegaraan, tata cara berperang, kesenian, kesusastraan, arsitektur, dan
ilmu teknik Zaman Modern. Roma memprofesionalisasi serta
mengembangkan kekuatan militernya, dan menciptakan sistem pemerintahan
res publica, yang menginspirasi pembentukan negara-negara republik pada
Zaman Modern semisal Amerika Serikat dan Prancis. Peradaban Romawi
Kuno sudah mampu melakukan rekayasa yang mengagumkan di bidang
teknologi dan arsitektur, misalnya membangun jaringan akuaduk, jaringan
jalan raya, monumen-monumen, istana-istana, dan fasilitas-fasilitas umum
berukuran raksasa.
Perang Punik melawan Kartago adalah serangkaian perang yang
mengantarkan Roma menjadi salah satu negara adidaya pada zamannya.
Dalam perang beruntun ini, Roma berhasil merebut pulau-pulau yang
strategis, yakni Korsika, Sardinia, dan Sisilia, berhasil merebut Hispania
(Spanyol dan Portugal sekarang ini), serta berhasil meluluhlantakkan kota
Kartago pada tahun 146 SM. Segala keberhasilan ini membuat Roma menjadi
negara terunggul di seantero kawasan sekeliling Laut Tengah. Pada
penghujung zaman republik (27 SM), Roma telah berhasil menundukkan
negeri-negeri di sekeliling Laut Tengah bahkan lebih jauh lagi. Wilayah
kekuasaannya membentang dari Samudra Atlantik sampai ke Jazirah Arab,
dan dari muara Sungai Rhein sampai ke Afrika Utara. Kekaisaran Romawi
bermula seiring tamatnya riwayat Republik Romawi dan berakhirnya masa
kediktatoran militer Augustus. Perang selama 721 tahun antara Roma dan
Persia bermula pada tahun 92 SM dengan meletusnya Perang Romawi-
Partia, dan merupakan konflik terlama sepanjang sejarah umat manusia, yang
berdampak besar terhadap masa depan kedua negara.
Pada masa pemerintahan Traianus, luas wilayah Kekaisaran Romawi
mencapai puncaknya, membentang dari kawasan sekeliling Laut Tengah
sampai ke pantai Laut Utara di sebelah utara, dan pantai Laut Tengah serta
pantai Laut Kaspia di sebelah timur. Adab dan adat warisan zaman republik
mulai memudar pada zaman kekaisaran, manakala perang saudara menjadi
peristiwa lumrah yang mengawali kemunculan kaisar baru. Negara-negara
pecahan Kekaisaran Romawi, semisal Kekaisaran Tadmur, sempat menyekat
wilayah kekaisaran semasa Krisis Abad Ketiga.
Akibat digerogoti kekacauan di dalam negeri dan serangan suku-suku
bangsa asing yang hijrah ke wilayahnya, bagian barat Kekaisaran Romawi
akhirnya terpecah belah menjadi kerajaan-kerajaan merdeka bentukan suku-
suku Barbar pada abad ke-5. Para sejarawan menjadikan peristiwa
keterpecahbelahan ini sebagai tonggak sejarah semesta yang memisahkan
kurun waktu kuno dari kurun waktu "kegelapan" pra-Abad Pertengahan di
Eropa. Bagian timur Kekaisaran Romawi bertahan menyintasi abad ke-5, dan
tetap menonjol sebagai salah satu negara adidaya di pentas dunia sepanjang
"Abad Kegelapan" dan Abad Pertengahan, sampai akhirnya tumbang pada
tahun 1453. Kendati rakyat Kekaisaran Romawi tidak membeda-bedakan
bagian barat dari bagian timur, para sejarawan Zaman Modern lazimnya
menggunakan istilah "Kekaisaran Romawi Timur" sebagai sebutan bagi
Kekaisaran Romawi yang tersisa pada Abad Pertengahan, guna
membedakannya dari Kekaisaran Romawi yang seutuhnya pada Abad Kuno.
7. Peradaban Amerika Kuno
Benua Amerika terdiri atas bagian utara, bagian tengah, dan bagian
selatan. ketiga bagian itu menjadi satu oleh rangkaian pegunungan tinggi
yang menjulur dari utara ke selatan. Pada masa sebelum kedatangan bangsa
Eropa di benua Amerika, telah terdapat penduduk asli. Di Amerika didiami
bangsa Indian. Diperkirakan mereka berasal dari kawasan Asia yang masuk
Amerika dengan menyeberangi selat Behring. Pada abad pertama Masehi di
Amerika telah berkembang kebudayaan tua yang maju dan berlangsung terus
hingga kedatangan bangsa Spanyol pada abad 16 Masehi.
Adapun peradaban kuno yang maju tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
 Peradaban Maya (300 M-1500 M)
a. Letak dan Kondisi Geografis
Bangsa Maya menempati wilayah Mexico Tengah. Mereka
terkenal sebagai bangsa yang cerdas, karena dapat menciptakan
system pemerintahan yang terorganisasi dengan baik. Kekaisaran
maya pada masa kejayaannya (250-900 M) membentang dari utara,
yaitu dari Semenanjung Yukatan di Meksiko, sampai di Peten,
Guatemala. Kekaisaran maya mencangkup banyak Negara merdeka
seperti Palenque,Copan,Tikal,Chichen,Itza, dan Uxmal.
b. Kondisi social-politik
Mampu menciptakan pemerintahan dengan system
kekaisaran. Setiap kota yang berada dalam wilayah kekuasaan selalu
memiliki pemimpin sendiri. Mereka juga mendirikan tempat pemujaan
bagi para dewa. Persembahan kurban manusia merupakan bagian
dari ritualnya. Tak jarang manusia yang dikurbankan itu dimakamkan
dalam kuil tersebut yang umumnya berbentuk mirip piramida di Mesir.
c. Kehidupan budaya
- Sistem kepercayaan
Ritual kepercayaan merupakan bagian terpenting
dalam kehidupan bangsa maya. Mereka menyembah Dewa
Jaguar,atau dewa kucing yang dianggap sebagai penguasa
dunia arwah dan symbol keberanian dalam peperangan. Bangsa
maya juga menyembah banyak dewa lainnya seperti Itzamma,
yaitu dewa tulisan yang berwujud campuran antara manusia dan
kera.
- Ilmu pengetahuan dan teknologi
Bangsa maya telah memiliki kemampuan dalam
bidang astronomi. Mereka menciptakan dua system
penanggalan. Yaitu kalender tahunan dengan jumlah 365 hari
per tahun yang dihitung berdasarkan revolusi, dan penanggalan
yang hanya berjumlah 260 hari yang mereka gunakan sebagai
kalender suci. Disebut kalender suci karena ditujukan secara
khusus untuk meramal, seperti menentukan hari yang tepat
untuk sebuah upacara penting, seperti pernikaham dan
kelahiran. Kalau anak dilahirkan pada hari yang dianggap
silal,upacara pemberian nama akan ditunda kehari yang
dianggap baik. Hanya para pendeta yang dianggap memiliki
kemampuan untuk menggunakan kalender ramaln itu.Bangsa
maya merupakan bangsa pertama di Amerika yang
menggunakan huruf hieroglif untuk menulis. Mereka menulis
pada buku yang terbuat dari kulit kayu,memahatnya pada
bangunan makam dan pada tiang-tiang batu. Suku maya
memiliki kemampuan medis yang mengagumkan. Kesehatan
dan praktik penyembuhan dalam suku maya adalah gabungan
yang sangat kompleks antara pikiran, tubuh,agama,ritual dan
ilmu pengetahuan. Praktik penyembuhan suku maya dilakukan
oleh orang yang memilikim kemampuan yang disebut shamans.
Shamans adalah dukun atau orang yang dapat menjadi
penghubung antara dunia nyata dan dunia arwah. Beberapa
tumbuahn yang digunakan bangsa maya untuk menghilangkan
rasa sakit adalah: peyote, tembakau,beberapa jenis jamur dan
tanaman jenis lain yang menghasilkan efek seperti alcohol yang
dikonsumsi orang zaman sekarang.Orang-orang maya
mempunyai kebiasaan berolahraga, yaitu bermain bola yang
sudah dilakukan sekitar 3000 tahun sebelum masa kedatangan
Columbus ke benua Amerika. Lapangan yang dipakai suku
maya dapat dipakai untuk beragam kegiatan seperti pertunjukan
music,ritual keagamaan, dan tentu sja permainan bola.
Permainan bola orang maya disebut pitz dan pemainnya disebut
ti pitziil. Olahraga ini menggunakan bila sebesar ukuran bola voli
sekarang, terbuat dari karet tebal dan berat.
 Peradaban Aztek (1298-1521 M)
a. Letak dan Kondisi Geografis
Bangsa azte adalah bangsa pengembara yang tiba di
lembah Meksiko pada abad ke-3. Mereka kemudian sampai di
danau berawa yang terletak di sebelah selatan Texcoco. Kehidupan
orang aztek sebagai bangsa pengembara berakhir ketika mereka
berhasil mengembangkan tradisi pertanian dengan mengubah rawa-
rawa menjadi lading subur, yang kemudian mereka sebut cinampa.
b. Kondisi social-politik
Bangsa aztek dikenal sebagai bangsa yang suka
berperang. Tujuan mereka berperang adalah mendapatkan tawanan
yang dapat dijadikan kurban untuk dipersembakan dalam
pelaksanaan ritual kepercayaan yang mereka yakini. Meskipun
demikian, mereka juga membangun istana-istana dan kuil-kuil yang
megah sebagai tempat pemujaan. Mereka mendirikan sebuah kuil
yang besar pada tahun 1320 di Tenochtitlan, yang dijadikan sebagai
pusat pemerintahan dan tempat suci. Kota ini dibagi dalam empat
wilayah dan pada setiap wilayah dihuni oleh keluarga yang berbeda.
Penguasa pertama adalah Tenochthitlan yaitu sseorang raja
pendeta yang bernama Tenoch yang tercatat wafat pada tahun
1370. Kekaisaran aztek memiliki kesatuan tentara yang mereka
banggakan yang disebutdengan Kesatria Elang dan Kesatria
Jaguar.Mereka adalah tentara yang selalu berada di garis depan
baik untuk menyerang maupun untuk mempertahankan diri.
c. Kehidupan budaya
- Sistem kepercayaan dan religi
Dalam kepercayaan yang dianutnya, bangsa aztek
memiliki keyakinan bahwa mereka hidup di zaman matahari
kelima,dimana suatu saat nanti zaman ini akan berakhir. Agar
zaman ini akhir ini tertunda, mereka merasa perlu untuk
membuat upacara kurban untuk menyenangkan hati para dewa
tersebut. Dewa tertinggi yang mereka sembah adalah dewa
matahari yang mereka sebut dengan Huitzilopochtli.Bentuk
kurban yang mereka anggap dapat menyenangkan hati para
dewa adalah darah manusia dan jantung manusia yang masih
hidup.Keyakinan seperti inilah yang mendorong bangsa aztek
menjadi bangsa yang suka berperang.
- Ilmu pengetahuan dan teknologi
Bangsa aztek telah mengenal tulisan piktograf yang
mirip dengan huruf hieroglif, yang disebut n’ahuatl.Alfabet untuk
bahasa ini berbentuk gambar. Soal tulis menulis hanya
dilakuakan oleh ahli dan imam terpelajar yang telah
mendapatkan pelatihan. Mereka menyimpan catatan diatas
kertas yang terbuat dari kulit kayu atau kulit rusa. Mereka
biasanya menulis dengan menggunakan arang yang kemudian
diwarnai dengan sayuran dan zat-zat lainnya. Dalam bidang
pendidikan, selain menekan orang tua untuk mengajar anak-
anak mereka dengan baik, suku aztek juga memiliki sekolah
umum yang wajib untuk semua anak.Sekolah tersebut
dibedakan berdasarkan status social dan gender. Anak laki-laki
bangsawan akan dikirim ke Sekolah Calmecac di mana mereka
akan belajar tentang sejarah, astronomi,seni, cara mengatur dan
memimpin. Anak laki-laki dariksatria yang lebih rendah dikirim ke
Sekolah Cuicacalli yang terfokus untuk mempersiapkan mereka
sebagai prajurit. Sementara anak-anak perempuan dikirim ke
sekolah-sekolah dimana mereka akan diajarkan tugas domestic,
seperti memasak dan menenun.
Dalam bidang seni dan olahraga, meskipun secara umum suku
aztek dianggap liar, sebenarnya mereka adalah orang-orang
yang sangat artistik. Mereka membuat tembikar dan
patung,menciptakan gambar-gambar yang artistik. Selain seni,
suku aztek juga memainkan olahraga tim, khususnya permainan
yang sangat popular dikalangan mereka yang disebut
Ullamaliztli. Permainan tersebut memanfaatkan bola karet yang
dimainkan dilapangan yang disebut Tlachtli. Dalam permainan
ini, bola tidak boleh menyentuh tanah dan pemain hanya dapat
menyentuh bola dengan kepala,siku, lutut, dan pinggul untuk
dimasukkan ke sebuah lubang batu. Sementara itu, sebagai
bangsa yang mengembangkan tradisi pertanian, mereka juga
mengembangkan system penanggalan. Sistem penanggalan
yang mereka gunakan adalah dengan menghitung jumlah hari,
yaitu 365 hari dalam setahun, dan dibagi dalam 20 bulan.
Setelah dibagi terdapat sisa sebanyak 5 hari yang kemudian
mereka anggap hari sial. Sistem penanggalan ini mereka
gunakan untuk menandai waktu menanam dan memanen.
Mereka juga telah memiliki kemampuan yang tinggi dalam
mendirikan bangunan monumental, seperti istana, kuil-kuil, serta
jalan raya. Peraadaban aztek mengalami kehancuran ketika
Hernan Cortes (1485-1547) seorang prajurit dan penjajah
Spanyol yang datang ke Meksiko. Hernan sangat terkesan
dengan bangunan istana, kuil, dan jalan raya yang tertata.
Kedatangannya disambut Kaisar Aztek yang bernama
Moctezuma II, namun Herman membalasnya dengan
menjadikan kaisar tersebut sebagai tawanan dan membunuh
para bangsawan Aztek lainnya. Pemimpin aztek yang tersisa
melakukan perlawanan namun tidak berhasil. Moctezuma II
dibunuh, Kota Tenochtitlan dihancurkan, dan Hernan Cortes
kemudian menjadi gubernur Meksiko.
 Peradaban Inca (500-1532 M)
a. Letak dan Kondisi Geografis
Kekaisaran Inca terletak di wilayah Peru, yaitu sekitar
Danau Titicaca dekat Pegunungan Andes. Pendirinya adalah Manco
Cacap, yang dianggap sebagai putra dari dewa matahari. Bangsa
Inca kemudian mengalami perkembangan. Sejak tahun 1200 M,
mereka mendiami Cusco, yang wilayahnya membentang dari Quito
di sebelah utara, sampai ke Cile di selatan. Bangsa Inca tinggal di
daerah-daerah tinggi, hal ini sesuai dengan system kepercayaan
mereka bahwa semakin tinggi tempat mereka tinggal, semakin dekat
mereka dengan tempat tinggal para dewa.
b. Kondisi social-politik
Bangsa Inca menerapkan system federal yang terdiri dari
pemerintah pusat dengan Cusco sebagai ibu kotanya dan empat
wilayah, atau suyu yang terdiri dari Chinchaysuyu, Antisuyu,
Kuntisuyu, dan Qullasuyu. Keempat sudut dari empat wilayah ini
bertemu ditengah, yaitu kota Cusco. Itulah sebabnya mereka
member nama pada imperium mereka sebagai Tahuantinsuyu atau
Land o The Four Quarters, yang artinya daerah yang meliputi empat
wilayah. Suyu ini diperkirakan terbentuk sekitar tahun 1460 selama
pemerintahan Pachacuti. Pada masa pemerintahannya sekitar tahun
1468 M, bangsa Inca telah menguasai daerah-daerah disekitar
Cusco yang sekarang lebih dikenal dengan nama Peru, Bolivia,
Argentina utara, Cile dan Ekuador. Wilayah Inca membentang dari
utara ke selatan, melewati pegunungan Andes, yaitu dari kolombia
sampai ke Cile, sedangkan dari bagian timur ke barat dari Atacuma
ke Hutan Amazon yang lebat. Kejayaan Inca berakhir ketika dikuasai
bangsa Spanyol di bawah pimpinan Francisco Pizzaro pada tahun
1521. Saat itu tercatat bangsa Inca diperintah oleh Attahualpa
sebagai kaisar yang terakhir.
c. Kehidupan budaya
- Sistem kepercayaan dan agama
Bangsa Inca dikenal sebagai bangsa yang religious.
Dibekas wilayah kekuasaannya banyak ditemukan tempat
pemujaan. Para ahli sihir menduduki posisi yang tinggi dalam
masyarakat karena mereka dianggap mampu memberikan
perlindungan dari roh-roh jahat. Mereka menyemabah dewa
bumi yang bernama Pachamama dan dewa matahari
Virachocha. Bangsa Inca percaya raja-raja yang memerintah
Inca memiliki hubungan genealogis (keturunan) dengan dewa
matahari. Terdapat upacara yang disebut capacocha yaitu
upacara memberikan kurban anak-anak kepada para dewa
dengan satu keyakinan bahwa anak-anak yang mereka
kurbankan ini akan masuk ke dunia para dewa dan tinggaal
bersama mereka.
- Ilmu pengetahuan dan teknologi
Banyak situs bangunan istana dan kuil pemujaan di
willayah Cusco menunjukan bangsa Inca telah memiliki
kemampuan untuk membuat bangunan dalam bentuk yang
besar dan megah. Kompleks bangunan Inca yang terkenal
adalah Machu Picchu, yaitu terletak di pegunungan Peru. Dari
tata letak danarsitekturnya, Machu Picchu diperkirakan
merupakan sebuah kompleks hunian suku Inca dan kini menjadi
salaha satu atraksi wisata utama di dunia. Suku Inca diduga
membangun Machu Picchu pada 1430 dan selesai 30 tahun
kemudian namun, kurang dari seratus tahun kemudian mereka
meninggalkan kompleks itu. Menurut hipotesa peneliti
pengungsian masal dari Machu Picchu disebabkan adanya
wabah cacar sebelum datangnya penjajah Spanyol. Dalam
kgiatan pertanian mereka telah mengembangkan semacam
sebuah laobratorium yang disebut Moray yang dimaksudkan
untuk mengembangkan varietas yang cocok di tanam di dataran
tinggi Andes. Mereka juga mengembangkan persawahan
dengan system terasering, yaitu sistem persawahan yang
disusun bertingkat-tingkat untuk menahan banjir.Selain itu
mereka juga telah menggunakan bajak pengolah tanah yang
dibuat dari perunggu.
SEJARAH PEMINATAN
“PERADABAN KUNO DUNIA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK
1. RIBY FLORENZIE
2. MARSYANDA ROLEN ATIKA
3. ZOLA YELKI RAMADAN
4. REHAN FAZA EFANDI
5. YOKIS AFRIANDA
6. M. HERU ADEFIO

SMA NEGERI 1 KEPAHIANG


2021

Anda mungkin juga menyukai