Anda di halaman 1dari 3

Bangsa kulit putih di india itu adalah bangsa Arya.

Penduduk asli yang mendiami India sekarang bermukim di daerah dataran tinggi Dekkan. Kehidupannya
masih sangat sederhana.
Bangsa Dravida berasal dari daerah Asia Tengah (Baltic) masuk ke India dan mendiami daerah
sepanjang sungai Sindhu yang subur. Kebudayaan mereka lebih tinggi dari penduduk asli. Bangsa Arya
juga berasal dari daerah sekitar Asia Tengah, menyebar memasuki daerah- daerah Iran (Persia),
Mesopotamia, dan juga masuk ke daerah Eropa. Yang sampai masuk ke India adalah merupakan bagian
dari yang pernah masuk ke Iran. Mereka masuk ke India dalam dua tahap di dua tempat yang berbeda.
Pertama mereka masuk di daerah Punjab yaitu daerah lima aliran anak sungai yang disambut dengan
peperangan oleh bangsa Dravida yang sudah lebih dulu bermukim di sana. Karena bangsa Arya lebih
maju dan lebih kuat, Bangsa Dravida dapat dikalahkan. Tahap kedua Bangsa Arya masuk ke India
melalui daerah dua aliran sungai yaitu lembah sungai Gangga dan lembah sungai Yamuna, daerah ini
dikenal dengan nama daerah Doab. Kedatangan mereka tidak disambut peperangan, bahkan kemudian
terjadi percampuran melalui perkawinan. Bangsa- bangsa inilah yang menjadi nenek moyang bangsa
India sekarang.


Masyarakat Mesir mengenal pemujaan terhadap dewa-dewa. Ada dewa yang
bersifat nasional yaitu Ra (Dewa Matahari), Amon (Dewa Bulan) kemudian menjadi Amon Ra.
Sebagai lambang pemujaan kepada Ra didirikan obelisk yaitu tiang batu yang ujungnya
runcing. Obelisk juga dipakai sebagai tempat mencatat kejadian-kejadian. Untuk pemujaan terhadap
dewa Amon Ra dibangunlah Kuil Karnak yang sangat indah pada masa Raja Thutmosis III.
Selain dewa nasional maka ada dewa-dewa lokal yang dipuja pada daerah-daerah tertentu seperti Dewa
Osiris yaitu hakim alam baka,Dewi Isis yaitu dewi kecantikan isteri Osiris, Dewa Aris sebagai dewa
kesuburan dan dewa Anubis yaitu dewa kematian.
Wujud kepercayaan yang berkembang di Mesir berdasarkan pemahaman sebagai berikut:
1. Penyembahan terhadap dewa berangkat dari ide/gagasan bahwa manusia tidak berdaya dalam
menaklukkan alam.
2. Yang disembah adalah dewa/dewi yang menakutkan seperti dewa Anubis atau yang memberi
sumber kehidupan.
Jadi dengan taat menyembah pada dewa masyarakat lembah sungai Nil mengharap jangan menjadi
sasaran maut.
Kepercayaan yang kedua berkaitan dengan pengawetan jenazah yang disebut mummi. Dasarnya
membuat mummi adalah bahwa manusia tidak dapat menghindari dari kehendak dewa maut. Manusia
ingin tetap hidup abadi. Agar roh tetap hidup maka jasad sebagai lambang roh harus tetap utuh.


PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS
MOHENJODARO-HARAPPA merupakan sebuah daerah bekas reruntuhan kota peninggalan dari
peradaban sungai Indus. Munculnya peradaban ini diperkirakan pada 2900 Sebelum Masehi, ditandai
dengan munculnya desa-desa kecil yang bermata pencahariannya bertani.
Peradaban ini merupakan peradaban yang paling maju di zamannya, mengapa dikatakan maju? Karena
jika dibandingkan dengan peradaban lain yang sezaman mohenjodaro-harappalah yang paling baik. Ciri
khas yang dimiliki kota ini yang menjadikannya berbeda dengan seperti peradaban Mesir, Mesopotamia,
juga dengan Cina. Hal ini dapat dilihat dari:
1. Tata Kota
Tata kota Mohenjodaro-Harappa sudah memiliki tata ruang kota yang sangat bagus, karena bangunan
dan gedung- gedung yang telah teratur. Pembangunan jalan yang dilengkapi dengan saluran airnya,
serta wilayah kota dibagi oleh beberapa blok.
1. Sistem Irigasi
Mata pencaharian masyarakat sungai indus merupakan pertanian, mereka menanam padi, gandum dll.
Dalam pelaksanaan pertaniannya mereka didukung dengan faktor alam yang memadai yaitu di dekat
aliran sungai indus yang digunakan untuk pengairan irigasi. Dengan adanya irigasi ini, menunjukan
bahwa masyarakatnya memiliki tingkat peradaban yang tinggi.
1. Teknologi dan Kesehatan
Dalam bidang teknologi, masyarakat sudah memiliki ilmu pengetahuan yang dapat kita lihat dari
peninggalan-peninggalan yang kebanyakan memuat tulisan-tulisan pendek dalam huruf piktograf, yaitu
tulisan yang bentuknya seperti gambar. Selain itu mereka sudah mengenal teknik menuang logam, kita
dapat melihatnya denga ditemukannya piala-piala dari emas, perak, tembaga maupun perunggu.
Dalam bidang kesehatan, mereka sudah mengenal adanya sanitasi atau pembuatan jendela-jendela di
rumahnya. Terdapatnya sumur-sumur di setiap rumah, itu membuktikan bahwa kesehatan sudah menjadi
hal yang perlu mereka jaga.
1. Kebudayaan dan Religi
Betapa tingginya peradaban masyarakat ini, mereka memiliki cara-cara dalam penguburan jenazah.
Dalam penguburan jenazah sendiri memilki bermacam-macam cara tergantung suku yang ada. Di
Mohenjodaro misalnya, tidak ditemukannya kuburan karena kemungkinan mereka membakar jenazah
dan abunya ditempatkan di tempat yang khusus. Namun untuk di Harappa sendiri kebiasaan mengubur
jenazah tetap ada.
Sedangakan untuk kepercayaannya diperkirakan mereka memuja arwah tokoh ibu pertiwi yang disebut
Mother Goddes. Manusia pendukung dalam peradaban ini adalah bangsa yang berbahasa Dravida.
Sekilas dari penjelasan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa peradaban sungai indus
merupakan peradaban paling maju di zamannya dibandingkan dengan peradaban yang lain.
Hancurnya peradaban Mohenjodaro Harappa menurut beber apa pendapat bahwa, hancurnya
dikarenakan ada bencana alam serta serangan dari bangsa arya.

Anda mungkin juga menyukai