Anda di halaman 1dari 18

Peradaban Lembah Sungai Indus

Sisa Peradaban Lembah Sungai Indus ditemukan


peninggalannya di dua kota yaitu Mohenjo Daro
dan Harappa. Penghuninya dikenal dengan suku
bangsa Dravida dengan ciri-ciri tubuh pendek,
hidung pesek, rambut keriting hitam, dan kulit
berwarna hitam.

Puing Mohenjo-daro

Puing Harappa

Letak Geografis

Letak Sungai Indus

Sungai Indus

1. Pemerintahan yang berkuasa di Lembah


Sungai Indus.

a) Candragupta Maurya.
Beliau menjadi raja pertama
kerajaan Maurya. Dalam
pemerintahannya kerajaan Maurya
sudah memperluas kekuasaan yaitu
Kashmir dan Lembah Sungai Gangga.

b) Kerajaan Harsha
Kerajaan Harsha dengan rajanya Harshawardana
pada masa pemerintahannya kesusastraan dan
pendidikan berkembang dan pesat. Salah satu
pujangga yang terkenal pada masa kerajaan
Harshawardana adalah pujangga Bana dengan
karyanya berjudul Harshacarita.

2. Tata Kota dan Sanitasi


Rumah-rumah dibangun di tepi jalan raya.
Wilayah Kota dibagi menjadi blok-blok
berbentuk bujur persegi panjang.
Adanya saluran air yang mengalir di
bawah jalan dan langsung menuju ke
sungai

Tata Kota

3. Sistem Perekonomian
Masyarakat Lembah Sungai Indus sudah
mengadakan hubungan dagang bangsa
Sumeria di Mesopotamia dan negara-negara
lain. Kota Sutkagedon memainkan peranan
penting dalam perdaganan antara masyarakat
Lembah Sungai Indus dan Bangsa Sumeria.
Perdagangan melalui Sutkagedon (terletak di
Balukhistan) dapat dilaksanakan dengan 2 cara
yaitu :
1. Jalan Laut
2. Jalan Darat

Letak Balukhistan

Perdagangan jalan Laut


Perdaganan melalui jalan laut dapat
dibuktikan melalui sebuah material
dan pecahan benda-benda yang
memuat gambar perahu layar.

Perdagangan Jalan Darat


Perdagangan jalan darat masyarakat
lembah Sungai Indus sangat
bergantung pada pengolahan lahan
pertanian di sekitar sungai. Di
kawasan ini, petani menanam padi,
gandum, sayuran, buah-buahan, dan
kapas. Selain itu mereka juga
beternak sapi, kerbau, domba, dan
babi.

Teknologi
Masyarakat Lembah Sungai Indus
sudah mampu membuat barangbarang yang terbuat dari emas dan
perak, alat-alat rumah tangga,
pertanian, kain dari kapas, serta
bangunan-bangunan. Kemampuan ini
diketahui melalui peninggalanpeninggalan budaya seperti
bangunan Kota Mohenjo Daro dan
Harappa.

Puing Mohenjo-daro

Puing Harappa

Sistem Kepercayaan
Sistem Kepercayaan masyarakat
Lembah Sungai Indus adalah
Politeisme (menyembah banyak
dewa) yaitu menyembah terhadap
dewa, hewan dan tumbuhan.

Pemujaan terhadap Dewa


Dewa yang menempati urutan
pertama adalah Dewi Ibu atau Dewi
Alam (Mother Goddess or Nature
Goddess). Dewi Alam dianggap
sebagai pelindung bagi setiap
masyarakat dan dikenal dengan
berbagai nama yaitu Mata, Amba,
Amma, Kali dan Karali.

Pemujaan terhadap Hewan


Pemujaan terhadap hewan yaitu
hewan-hewan cerita, hewan penjaga
kota dan hewan biasa.

Pemujaan terhadap
Tumbuhan
Pemujaan terhadap tumbuhan yaitu
terhadap pohon keramat, misalnya
pohon beringin. Pemujaan terhadap
pohon dimaksudkan sebagai tanda
terima kasih manusia terhadap
kehidupan yang dinikmatinya berupa
kesejahteraan.

Peninggalan Budaya
Seni bangunan dibuktikan dengan
penemuan reruntuhan kota yang
teratur tata kotanya.
Pembuatan perhiasan dari emas dan
perak.
Pembuatan pakaian dari kapas.
Pembuatan patung dari logam, batu
dan kayu.
Pembuatan materai tanah liat
dengan hiasan macam-macam.

Barang-Barang peninggalan

Akhir Peradaban
Dengan ditemukannya sisa kerangka
yang berserakan di bekas kota
tersebut diperkirakan runtuh karena
penyerbuan bangsa lain. Menurut
para ahli sejarah penyerbuan
tersebut dilakukan oleh bangsa Arya
yang berasal dari padang rumput
Asia tengah yang datang
bergerombol pada kurun waktu
2000-1500 SM.

Anda mungkin juga menyukai