Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KERAJAAN SINGASARI

Makalah diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah nusantara masa hindu buddha

Dosen Pengampu: Muhhamad Azmi, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh :

Hendi Sopian 2105166024


Nadya cahyadewi 2105166006
Oza Sabrina 2105166008

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah kami diberikan kesehatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang
membahas tentang kerajaan singasari . paragraf ini telah berulang kali mengalami
penyempurnaan hingga baru kemudian dapat kami selesaikan. Kelompok kami menyadari bahwa
penyusunan makalah masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi kelompok kami dan umumnya bagi pembaca.

Senin, 14 February 2022

2
DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR

 DAFTAR ISI

 BAB I PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

 B. Rumusan Masalah

 BAB II PEMBAHASAN

 Kerajaan singasari

 Sistem pemerintahan kerajaan singasari

 Politik dalam negeri

 Politik luar negeri

 Hubungan dengan majapahit

 Kehidupan ekonomi kerajaan singasari

 Kehidupan keagamaan kerajaan singasari

 Peninggalan kerajaan singasari

 BAB III PENUTUP

 A. Kesimpulan

 B. Saran

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Keberhasilan Ken Arok untuk menguasai tanah Jawa tercapai dengan terbentuknya
kerajaan Singasari atau sering pula ditulis Singhasari atau Singosari yaitu sebuah
kerajaan di Jawa Timur yang berhasil dikuasai oleh Ken Arok setelah mengalahkan
daerah pusat kerajaan yang dipimpin oleh Raja Kertajaya Di Kediri. Lokasi Kerajaan
Singasari sekarang diperkirakan terletak di sebelah timur Gunung Kawi, di hulu Sungai
Brantas Kabupaten Malang Jawa Timur dan merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan
Majapahit (1923M – awal abad ke-6M ). Ibukota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja2 ,
nama Tumapel juga muncul dalam Kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-Ma-
Pan.

Berbicara tentang konsolidasi kekuasaan kerajaan Singosari, maka banyak ditemui


serangkaian pertumpahan darah antar saudara dengan motif balas dendam. Namun,
diantara pertumpahan darah antar saudara tersebut hanya Wisnuwardhana dan
Kertanegara saja yang mengalami perpindahan tampuk pemerintahan secara damai.
Keterkaitan Wisnuwardhana dengan Ken Arok, serta stabilisasi politik pada masa
pemerintahan Wisnuwardhana.

Singasari merupakan kerajaan yang memiliki usia paling singkat jika dibandingkan
dengan Kerajaan Hindu-Budha lainnya. Kerjaaan ini berdiri pada tahun 1222 sejak Ken
Arok menyerang Kediri, dan berakhir pada tahun 1292. Ia berhasil mengalahkan Raja
Kertajaya dengan bantuan para brahmana. Para brahmana memberontak terhadap karena
Kertajaya tidak menghormati mereka selaku pendeta yang memiliki kasta tertinggi dalam
sistem masyarakat Hindu kuno.

4
Kerajaan Singasari diperkirakan sekarang berada di daerah Malang, Jawa Timur
sekarang. Ken Arok pun sebelumnya membunuh majikannya sendiri, yaitu akuwu
Tumapel yang bernama Tunggul Ametung dan merebut istrinya. Pemerintahan Singasari
tidak pernah stabil karena sering terjadi pertumpahan darah antara keturunan Ken Arok
dan Tunggul Ametung. Sumber sejarah para raja Singasari selanjutnya tertulis dalam
Kitab Pararaton.

Puncak kejayaan Singasari terjadi pada masa pemerintahan Raja Kertanegara.


Kertanegara dalam kehidupan politiknya berupaya melakukan ekspansi atau perluasan
wilayah ke wilayah kekuasan Sriwijaya mealui Ekspedisi Pamalayu pada tahun 1275.
Dalam politik luar negeri didapati ia tidak mau tunduk kepada pemerintahan Cina di
bawah pemerintahan Kubilai Khan. Ia bahkan pernah mempermalukan utusan Kaisar
Cina bernama Mengki yang mendatangi istananya.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana sejarah berdirinya kerajaan Singasari?


2. Bagaimana sistem pemerintahan kerajaan Singasari?
3. Bagaimanakah kehidupan ekonomi kerajaan Singasari?
4. Bagaimanakah kehidupan agama kerajaan Singasari?
5. Peninggalan peninggalan kerajaan kerajaan singosari?

C. Tujuan

Tujuan kami memilih Kerajaan Singosari dalam tugas ini agar kami dapatmembagi ilmu
untuk teman-teman dan juga memberikan suatu bukti bahwa negarakita kaya akan sejarah
dan budaya. Sehingga, kebudayaan pada masa sejarah ataupun prasejarah tidak akan

5
pernah dilupakan dan tetap diingat oleh bangsa Indonesia.Serta, membuktikan pada
semuanya bahwa pelajaran sejarah itu menarik untukdipelajari dan dipahami.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. kerajaan singasari

Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kadiri.
Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung.
Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken
Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang mengawini istri Tunggul
Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel
dari kekuasaan Kerajaan Kadiri.
Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri melawan kaum
brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat
dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang
melawan Kerajaan Kadiri meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel,
namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu, pendiri kerajaan
Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan
Kertajaya raja Kerajaan Kadiri.

Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan kalau pendiri
Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar anumerta dari
Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan Tumapel
tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa, sebelum
maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan julukan
Bhatara Siwa.

7
B. Sistem pemerintahan kerajaan singasari

Ada dua versi yang menyebutkan silsilah kerajaan Singasari alias Tumapel ini. Versi
pertama adalah versi Pararaton yang informasinya didapat dari Prasasti Kudadu.
Pararaton menyebutkan Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari yang digantikan
oleh Anusapati (1247–1249 M). Anusapati diganti oleh Tohjaya (1249–1250 M), yang
diteruskan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250–1272 M). Terakhir adalah
Kertanegara yang memerintah sejak 1272 hingga 1292 M. Sementara pada versi
Negarakretagama, raja pertama Kerajaan Singasari adalah Rangga Rajasa Sang
Girinathapura (1222–1227 M). Selanjutnya adalah Anusapati, yang dilanjutkan
Wisnuwardhana (1248–1254 M). Terakhir adalah Kertanagara (1254–1292 M). Data ini
didapat dari prasasti Mula Malurung.
1. Kehidupan Politik di Kerajaan Singasari
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun. Ketika
Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan kehidupan
masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada
pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian karena
ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan
sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia meningkatkan
taraf kehidupan masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat
dari pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.
a. Politik dalam negeri
1) Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata
digantikan oleh Aragani.
2) Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra Jayakatwang
(Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.
3) Memperkuat angkatan perang.
b. Politik luar negeri
1) Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta
melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.

8
2) Menguasai Bali.
3) Menguasai Jawa Barat.
4) Menguasai Malaka dan Kalimantan.
Berdasarkan segi budaya, ditemukan candi-candi dan patung-patung diantaranya candi
Kidal, candi Jago, dan candi Singasari. Sedangkan patung-patung yang ditemukan adalah
patung Ken Dedes sebagai Dewa Prajnaparamita lambing kesempurnaan ilmu, patung
Kertanegara dalam wujud patung Joko Dolog, dan patung Amoghapasa juga merupakan
perwujudan Kertanegara (kedua patung kertanegara baik patung Joko Dolog maupun
Amoghapasa menyatakan bahwa Kertanegara menganut agama Buddha beraliran
Tantrayana).
2. Hubungan dengan Majapahit
Pararaton, Nagarakretagama, dan prasasti Kudadu mengisahkan Raden Wijaya cucu
Narasingamurti yang menjadi menantu Kertanagara lolos dari maut. Berkat bantuan Aria
Wiraraja (penentang politik Kertanagara), ia kemudian diampuni oleh Jayakatwang dan
diberi hak mendirikan desa Majapahit. Pada tahun 1293 datang pasukan Mongol yang
dipimpin Ike Mese untuk menaklukkan Jawa. Mereka dimanfaatkan Raden Wijaya untuk
mengalahkan Jayakatwang di Kerajaan Kadiri. Setelah Kadiri runtuh, Raden Wijaya
dengan siasat cerdik ganti mengusir tentara Mongol keluar dari tanah Jawa. Raden
Wijaya kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit sebagai kelanjutan Singasari, dan
menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa Rajasa, yaitu dinasti yang didirikan oleh
Ken Arok.

C. Kehidupan Ekonomi kerajaan singasari

Kehidupan ekonomi semenjak berdirinya Kerajaan Singasari tidak jelas diketahui. Akan
tetapi, mengingat Kerajaan Singasari berpusat di Jawa timur yaitu ditepi sungai Brantas,
kemungkunan masalah perekonomian tidak jauh berbeda dengan kerajaan-kerajaan
terdahulu, yaitu secara langsung maupun tidak langsung rakyatnya ikut mengambil
bagian dalam dunia pelayaran. Keadaan ini juga di dukung oleh hasil-hasil bumi yang

9
sangat besar hasilnya bagi rakyat Jawa Timur.Raja Kertanegara berusaha untuk
menguasai jalur perdagangan di selat Malaka. Penguasaan jalur pelayaran perdagangan
atas selat Malaka itu, bertujuan untuk membangun dan mengembangkan aktivitas
perekonomian kerajaannya. Dengan katalain, Raja Kertanegara berusaha menarik
perhatian para pedagang untuk melakukan kegiatannya di wilayah kerajaan singasari.

Tidak banyak sumber prasasti dan berita dari negeri asing yang dapat memberi
keterangan secara jelas kehidupan perekonomian rakyat Singasari. Akan tetapi,
berdasarkan analisis bahwa pusat Kerajaan Singasari berada di sekitar Lembah Sungai
Brantas dapat diduga bahwa rakyat Singasari banyak menggantungkan kehidupan pada
sektor pertanian. Keadaan itu juga didukung oleh hasil bumi yang melimpah sehingga
menyebabkan Raja Kertanegara memperluas wilayah terutama tempat-tempat yang
strategis untuk lalu lintas perdagangan.
Keberadaan Sungai Brantas dapat juga digunakan sebagai sarana lalu lintas
perdagangan dari wilayah pedalaman dengan dunia luar. Dengan demikian, perdagangan
juga menjadi andalan bagi pengembangan perekonomian Kerajaan Singasari.
Peninggalan kebudayaan Kerajaan Singasari, antara lain berupa prasasti, candi, dan
patung. Candi peninggalan Kerajaan Singasari, antara lain Candi Jago, Candi Kidal, dan
Candi Singasari. Adapun patung-patung yang berhasil ditemukan sebagai hasil
kebudayaan Kerajaan Singasari, antara lain Patung Ken Dedes sebagai Dewi
Prajnaparamita lambang dewi kesuburan dan Patung Kertanegara sebagai Amoghapasa.
Rakyat Singasari mengalami pasang surut kehidupan sejak zaman Ken Arok
sampai masa pemerintahan Wisnuwardhana. Pada masa-masa pemerintahan Ken Arok,
kehidupan sosial masyarakat sangat terjamin. Kemakmuran dan keteraturan kehidupan
sosial masyarakat Singasari kemungkinan yang menyebabkan para brahmana meminta
perlindungan kepada Ken Arok ataskekejaman rajanya.
Akan tetapi, pada masa pemerintahan Anusapati kehidupan masyarakat mulai
terabaikan. Hal itu disebabkan raja sangat gemar menyabung ayam hingga melupakan
pembangunan kerajaan. Keadaan rakyat Singasari mulai berangsur-angsur membaik
setelah Wisnuwardhana naik takhta Singasari. Kemakmuran makin dapat dirasakan
rakyat Singasari setelah Kertanegara menjadi raja. Pada masa pemerintahan Kertanegara,

10
kerajaan dibangun dengan baik. Dengan demikian, rakyat dapat hidup aman dan
sejahtera.
Dengan kerja keras dan usaha yang tidak henti-henti, cita-cita Kertanegara ingin
menyatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah naungan Singasari tercapai juga
walaupun belum sempurna. Daerah kekuasaannya, meliputi Jawa, Madura, Bali, Nusa
Tenggara, Melayu, Semenanjung Malaka, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

D. Kehidupan keagamaan kerajaan singasari

Kehidupan agama kerajaan Singasari mulai tertata setelah pergantian nama ibu kota
menjadi Singasari. Sejak saat itu, Wisnuwardhana mendirikan candi dan prasasti.
Kemudian pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, terjadi Sinkretisme agama Hindu
dan Buddha menjadi ajaran Siwa-Budha.

Dari sinkretisme ini muncul aliran Tantrayana. Raja Kertanegara sendiri juga merupakan
penganut aliran Tantrayana. Kehidupan beragama masyarakat di sana saat itu banyak
tercatat dalam kitab Nagarakretagama dan Pararaton. Dalam kitab tersebut nama
Kertanegara juga sering disebut sebagai Bhatara Siwa Budha. Berdasarkan catatan
sejarah lain, Kertanegara dikisahkan telah menguasai ajaran Hindu dan Buddha secara
sempurna.

Pada masa pemerintahan Kertanegara terjadi Sinkretisme antara agama Hindu dengan
Budha,menjadi bentuk Syiwa-Budha. Contohnya adalah berkembangnya aliran
Tantrayana. Kertanegara sendiri penganut aliran Tantrayana. Untuk memperluas wilayah
dan mencari dukungan dari berbagai daerah terus dilakukan oleh Kertanegara. Pasukan
Singasari dikirim ke berbagai daerah yaitu antara lain pasukan yang dikirim ke tanah
melayu. Oleh karena itu, keadaan ibu dua kota kerajaan kekuatanya berkurang yang
disebabkan oleh oleh pihak-pihak yang tidak senang terhadap kekuasaan Kertanegara.

11
Pihak yang tidak senang itu antara lain Jayakatwang, penguasa Kediri yang berusaha
untuk menjatuhkan Kekuasaan Kertanegara. Saat yang dinantikan oleh Jayakatwang
ternyata telah tiba. Pada saat itu istana kerajaan Singasari dalam keadaan lemah. Pasukan
kerajaan hanya tersisa sebagian kecil. Pada saat itu Kertanegara sedang melakukan
upacara keagamaan dengn pesta pora, sehingga Kertanegara benar-benar lengah. Secara
tiba-tiba, Jayakatwang menyerbu istana Kertanegara. Serangan Jayakatwang dibagi
menjadi dua arah. Dibagian utara ada pasukan Kediri untuk memancing pasukan
Singasari keluar dari pusat kerajaan.

Sementara induk pasaukan Kediri bergerak dan menyerang dari arah selatan untuk
menghadapi serangan Jayakatwang, Kertanegara mengirimkan pasukan yang ada
dibawah pimpinan Raden Wijaya dan Pangeran Ardaraja. Ardaraja adalah anak
Jayakatwang dan menantu dari kartanegara. Pasukan Kediri yang datang dari arah utara
dapat dikalahkan oleh pasukan Raden Wijaya akan tetapi, pasukan inti dengan leluasa
masuk dan menyerang istana , sehingga berhasil menewaskan Kertanegara. Peristiwa ini
terjadi pada tahun 1292 M .Raden Wijaya dan pengikutnya kemudian meloloskan diri
setelah mengetahui istana kerajaan dihancurkan oleh pasukan Kediri. Sedangkan Ardaraja
membalik dan bergabung dengn pasukan Kediri.

E. Peninggalan kerajaan singosari

1. Candi Singosari

Peninggalan pertama Kerajaan Singasari adalah Candi Singasari. Candi Singosari terletak
di antara lembah Gunung Tengger dan Gunung Arjuna, atau lebih tepatnya dari desa
Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Diperkirakan, jika candi ini tidak selesai dibangun, dan berdasarkan penyebutannya
dalam prasasti Gajah Mada dan Kitab Negarakertagama, candi ini diperkirakan menjadi
tempat pemujaan Raja Kertanegara.
12
Dimana diketahui, Raja Kertanegara meninggal (meninggal) pada tahun 1292 M, akibat
penyerangan istana kerajaannya oleh sekelompok pasukan pemberontak yang dipimpin
oleh Jayakatwang.

2. Candi Jago

Candi Kerajaan Singasari selanjutnya adalah Candi Iago. Candi yang terletak di Dusun
Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini ditata
sebagai punden bertingkat.

3. Patung Dwarapala

Menurut penjaga situs Tabut Dwarapala, patung monster yang “cukup besar” itu
merupakan tanda masuk ke kawasan kota Singasari yang merupakan ibu kota kerajaan
Singasari.

Sedangkan arca Dwarapala merupakan tanda masuk ke wilayah kota Singasari. Namun,
hingga saat ini belum diketahui secara pasti dimana letak kota Singasari tersebut.

4. Candi Sumberawan

Candi yang terletak di Dusun Sumberawan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari,


Kabupaten Malang, Jawa Timur ini merupakan satu-satunya stupa di Jawa Timur.

Pada masa pemerintahan kerajaan Singasari, candi Sumberawan digunakan oleh umat
Buddha sebagai tempat peribadatan. Selain itu, wisata candi juga terkenal dengan
pemandangan alamnya yang indah.

13
Pasalnya, candi Sumberawan terletak di dekat sebuah danau yang airnya sangat jernih.
Karena kondisi alam sekitarnya, candi ini diberi nama "Candi Sourawan".

5. Prasasti Singasari

Selain candi, kerajaan Singasari juga meninggalkan beberapa prasasti, salah satunya
adalah prasasti Singasari. Prasasti itu tertanggal 1351 M. ditemukan di Kecamatan
Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Prasasti yang juga dikenal dengan nama "Prasasti Gajah Mada" ini ditulis dalam aksara
Jawa untuk memperingati pembangunan candi makam oleh Mahapatih Gajah Mada.

Penasaran dengan prasasti Singasari ini? Anda bisa melihatnya langsung di Museum
Gajah atau Museum Nasional Republik Indonesia di Medan Merdeka Barat No. 12, Desa
Gambir, Kecamatan Gambir, Jakarta.

6. Candi Jawi

Candi kerajaan Singasari selanjutnya adalah candi Jawi. Candi Jawi terletak di Jalan
Raya Candiwates, Dusun Jawi, Desa Candi Wates, Kecamatan Prigen, Kabupaten
Pasuruan, Jawa Timur.

Awalnya, banyak yang mengira candi ini difungsikan sebagai tempat peribadatan atau
tempat peribadatan umat Buddha. Namun kenyataannya, candi ini merupakan tempat
penyimpanan abu raja terakhir kerajaan Singasari, yaitu Raja Kertanegara.

14
Dimana diketahui, sebagian abu Raja Kertanegara juga tersimpan di Candi Singasari.
Baik Candi Jawi maupun Candi Singasari memiliki hubungan yang cukup erat dengan
Candi Jago, tempat pemujaan Raja Kertanegara.

7. Prasasti Wicare

Prasasti Wurre adalah salah satu prasasti dari kerajaan Singasari yang ditulis dalam
bahasa Sansekerta dengan isi peringatan penobatan patung Mahaksobhya di sebuah
tempat bernama Wicare.

Dimana, patung Mahaksobhya dibuat sebagai bentuk penghormatan atau simbol kepada
Raja Kertanegara dari kerajaan Singasari yang dianggap sebagai orang yang telah
mencapai pangkat jina (Buddha Agung).

Prasasti yang ditulis pada tahun 1211 Saka atau 1289 M ini dapat dilihat di Taman Apsari
yang terletak di Jalan Taman Apsari No. 63, Desa Embong Kaliasin, Kecamatan
Genteng, Surabaya.

8. Candi Kidal

Menurut Kita Pararaton, Candi Kidal tercatat sebagai tempat pemujaan Raja Anusapati,
salah satu raja kerajaan Singasari yang memerintah selama 20 tahun (1227 - 1248 M).
Candi yang terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa
Timur ini diperkirakan selesai dibangun pada tahun 1260 M. dengan struktur bangunan
bertingkat.

9. Prasasti Manjusri

15
Prasasti Manjusri adalah naskah yang terukir di bagian belakang patung Manjusri yang
ditemukan di Candi Jago, dan sekarang prasasti ini disimpan di Museum Nasional
Republik Indonesia, kota Jakarta.

Prasasti yang diperkirakan ditulis pada tahun 1343 M tersebut, berisi tentang keberadaan
patung Manjushri Adityawarman di tempat sembahyang Jina pada tahun 1265 Saka, atau
pada tahun 1343 M.

0. Candi Songgoriti

Jika candi yang satu ini tidak banyak orang yang mengetahui keberadaannya. Pasalnya,
Candi Songgoriti terletak di Taman Songgoriti di Desa Songgokerto, Kecamatan Batu,
Kota Batu, Jawa Timur.

Dimana, pengunjung Taman Songgoriti lebih tertarik mengunjungi sumber mata air
panas daripada di Candi Songgoriti. Selain itu, taman Songgoriti juga sangat indah
sehingga orang enggan untuk mengunjungi candi Songgoriti ini.

Berdasarkan sejarahnya, Candi Songgoriti dibangun oleh Mpu Supo atas perintah
langsung Raja Sindok sebagai tempat peristirahatan keluarga kerajaan dengan
pemandangan yang sangat indah.

11. Rekaman Maurung dimulai

Selain Prasasti Singasari, Prasasti Wurre dan Prasasti Manjusri, terdapat pula Prasasti
Kerajaan Singasari lainnya, yaitu Prasasti Mula Malurung di Museum Nasional Republik
Indonesia, Kota Jakarta.

16
Prasasti Mula Malurung adalah kartu untuk menugaskan desa Malurung dan desa Mula
kepada seorang tokoh bernama Pranaraja pada tahun 1255 oleh Raja Kertanegara sebagai
raja muda di Singasari.

Prasasti yang terdiri dari beberapa lempeng ini ditemukan pada dua waktu yang berbeda,
dimana 10 lempeng pertama ditemukan pada tahun 1975 dan 3 lempeng lagi ditemukan
pada tahun 2001 silam.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebelum berdirinya Majapahit, Singasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa. Hal
ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim
utusan yang bernama Meng Chi ke Singasari yang menuntut upeti. Kertanagara,
penguasa kerajaan Singasari yang terakhir menolak untuk membayar upeti dan
mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya.
Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293.

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara


dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut
Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya,
Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih
diperdebatkan.

B. Saran
Saran untuk para mahasiswa agar jangan melupakan sejarah bangsa kita, dan berusaha
menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Singasari

Komandoko, Gamal. (2009). Gajah Mada: Menangkis Ancaman Pemberontakan Ra Kuti: Kisah

Ketangguhan Seorang Patih Majapahit Dalam Menjaga Keutuhan Takhta Sang Raja. Jakarta:
Narasi.

https://www.suara.com/news/2021/08/20/155356/sejarah-kerajaan-singasari-lengkap-dengan-
bukti-peninggalannya?page=2

19

Anda mungkin juga menyukai