Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

Kerajaan Singhasari

Disusun Oleh :
Nama Kelompok : Ratu , Ice apriani dan Yonatan
Kelas : X MIPA 2
Mapel : Sejarah Wajib
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang
sudah melimpahkan rahmat,- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas
Sejarah ini dengan baik serta tepat waktu Tugas ini kami buat supaya
kita mengetahui tentag kerajaan Singharsar dan kita mudah
mempelajarinya

Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan
dan kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca sekalian demi perbaikan makalah ini ke depannya.Akhirnya, besar
harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat yang berarti untuk para
pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu
pengetahuan.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

gasari merupakan kerajaan yang memiliki usia paling singkat jika


dibandingkan dengan Kerajaan Hindu-Budha lainnya. Kerjaaan ini berdiri pada
tahun 1222 sejak Ken Arok menyerang Kediri, dan berakhir pada tahun 1292. Ia
berhasil mengalahkan Raja Kertajaya dengan bantuan para brahmana. Para
brahmana memberontak terhadap karena Kertajaya tidak menghormati mereka
selaku pendeta yang memiliki kasta tertinggi dalam sistem masyarakat Hindu
kuno.
Kerajaan Singasari diperkirakan sekarang berada di daerah Malang, Jawa
Timur sekarang. Ken Arok pun sebelumnya membunuh majikannya sendiri, yaitu
akuwu Tumapel yang bernama Tunggul Ametung dan merebut istrinya.
Pemerintahan Singasari tidak pernah stabil karena sering terjadi pertumpahan
darah antara keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung. Sumber sejarah para
raja Singasari selanjutnya tertulis dalam Kitab Pararaton.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Sejarah Kerajaan Singasari


Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan
Kerajaan Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu
adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh
pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu
baru. Ken Arok juga yang mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken
Dedes. Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan
Kadiri.
Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri
melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken
Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa
Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri meletus di desa Ganter
yang dimenangkan oleh pihak Tumapel. Nagarakretagama juga menyebut tahun
yang sama untuk pendirian Kerajaan Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya
nama Ken Arok. Dalam naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah
Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kerajaan
Kadiri.

, B. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari


Ada dua versi yang menyebutkan silsilah kerajaan Singasari alias Tumapel
ini. Versi pertama adalah versi Pararaton yang informasinya didapat dari Prasasti
Kudadu. Pararaton menyebutkan Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari
yang digantikan oleh Anusapati (1247–1249 M). Anusapati diganti oleh Tohjaya
(1249–1250 M), yang diteruskan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250–
1272 M). Terakhir adalah Kertanegara yang memerintah sejak 1272 hingga 1292
M. Sementara pada versi Negarakretagama, raja pertama Kerajaan Singasari
adalah Rangga Rajasa Sang Girinathapura (1222–1227 M). Selanjutnya adalah
Anusapati, yang dilanjutkan Wisnuwardhana (1248–1254 M). Terakhir adalah
Kertanagara (1254–1292 M). Data ini didapat dari prasasti Mula Malurung.
1. Kehidupan Politik di Kerajaan Singasari
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik
turun. Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan
kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan
Tumapel. Namun pada pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat
kurang mendapat perhatian karena ia larut dalam kegemarannya menyabung
ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur
rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan
masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat dari
pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.

Politik dalam negeri


1) Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih
Raganata digantikan oleh Aragani.
2) Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra
Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.
3) Memperkuat angkatan perang.
b. Politik luar negeri
1) Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu
serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.
2) Menguasai Bali.
3) Menguasai Jawa Barat.
4) Menguasai Malaka dan Kalimantan.

C. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Singasari


Tidak banyak sumber prasasti dan berita dari negeri asing yang dapat
memberi keterangan secara jelas kehidupan perekonomian rakyat Singasari. Akan
tetapi, berdasarkan analisis bahwa pusat Kerajaan Singasari berada di sekitar
Lembah Sungai Brantas dapat diduga bahwa rakyat Singasari banyak
menggantungkan kehidupan pada sektor pertanian. Keadaan itu juga didukung
oleh hasil bumi yang melimpah sehingga menyebabkan Raja Kertanegara
memperluas wilayah terutama tempat-tempat yang strategis untuk lalu lintas
perdagangan.

D. Kehidupan Agama Kerajaan Singasari


Pada masa pemerintahan Kertanegara terjadi Sinkretisme antara agama
Hindu dengan Budha,menjadi bentuk Syiwa-Budha. Contohnya adalah
berkembangnya aliran Tantrayana. Kertanegara sendiri penganut aliran
Tantrayana. Untuk memperluas wilayah dan mencari dukungan dari berbagai
daerah terus dilakukan oleh Kertanegara. Pasukan Singasari dikirim ke berbagai
daerah yaitu antara lain pasukan yang dikirim ke tanah melayu. Oleh karena itu,
keadaan ibu dua kota kerajaan kekuatanya berkurang yang disebabkan oleh oleh
pihak-pihak yang tidak senang terhadap kekuasaan Kertanegara.
Pihak yang tidak senang itu antara lain Jayakatwang, penguasa Kediri yang
berusaha untuk menjatuhkan Kekuasaan Kertanegara. Saat yang dinantikan oleh
Jayakatwang ternyata telah tiba. Pada saat itu istana kerajaan Singasari dalam
keadaan lemah. Pasukan kerajaan hanya tersisa sebagian kecil. Pada saat itu
Kertanegara sedang melakukan upacara keagamaan dengn pesta pora, sehingga
Kertanegara benar-benar lengah. Secara tiba-tiba, Jayakatwang menyerbu istana
Kertanegara. Serangan Jayakatwang dibagi menjadi dua arah. Dibagian utara ada
pasukan Kediri untuk memancing pasukan Singasari keluar dari pusat kerajaan.

BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Sebelum berdirinya Majapahit, Singasari telah menjadi kerajaan paling kuat


di Jawa. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di
Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singasari yang
menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singasari yang terakhir menolak
untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak
wajahnya dan memotong telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu
memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai
Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah
Indonesia. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa,
Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun
wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.

Anda mungkin juga menyukai