Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

SEJARAH KERAJAAN SINGASARI

GURU PEMBIMBING:
PK.Dede riadi

DISUSUN OLEH:

Rafli.r

Irgi Sheva.s

Azis.m

SMK BAKTI ILHAM (X TKR-A)

2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Kerajaan Singasari”

Makalah ini berisikan tentang informasi Kerajaan Singasari atau yang lebih
khususnya membahas Sejarah Kerajaan Singasari. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Singhasari atau Singasari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang


didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan
berada di daerah Singasari, Malang. Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi
Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut
Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan
Tumapel bernama Kutaraja.

Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama


Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari.
Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal
daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal pula dengan nama
Kerajaan Singhasari. Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti
Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan

Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan


Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul
Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang
bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang
mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian
berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kadiri.

Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri
melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok
yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang
Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri meletus di desa Ganter yang
dimenangkan oleh pihak Tumapel

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Hindu Buddha di Jawa Timur yang
didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Lokasi kerajaan ini sekarang
diperkirakan di daerah Singasari, Malang. Kerajaan Singasari hanya sempat bertahan
70 tahun sebelum mengalami keruntuhan. Kerajaan ini beribu kota di Tumapel yang
terletak di kawasan bernama Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel hanyalah sebuah
wilayah kabupaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kadiri dengan bupati
bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang
merupakan pengawalnya.

Gambar 1.1 ( Peta sejarah kerajaan Singhasari (1222–1292) Jawa Timur )

Keberadaan Kerajaan Singasari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak


ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singasari sampai Malang, juga melalui kitab
sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu
Prapanca yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singasari serta kitab
Pararaton yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban. Kitab
Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitab
Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui. Sebelum menjadi raja,
Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul
Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung.
Selanjutnya ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yang
diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri
meminta perlindungannya. Dengan alasan tersebut, maka tahun 1222 M /1144 C Ken
Arok menyerang Kediri, sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada pertempuran
di desa Ganter. Ken Arok yang mengangkat dirinya sebagai raja Tumapel bergelar Sri
Rajasa Sang Amurwabhumi.

Sumber-sumber sejarah Kerajaan Singasari berasal dari :

1. Kitab Pararaton, menceritakan tentang raja-raja Singasari.

Gambar 1.2 ( kitab pararaton )

Serat Pararaton, atau Pararaton saja (bahasa Kawi: "Kitab Raja-Raja"),


adalah sebuah kitab naskah Sastra Jawa Pertengahan yang digubah dalam bahasa
Jawa Kawi. Naskah ini cukup singkat, berupa 32 halaman seukuran folio yang
terdiri dari 1126 baris. Isinya adalah sejarah raja-raja Singhasari dan Majapahit di
Jawa Timur. Kitab ini juga dikenal dengan nama "Pustaka Raja", yang dalam
Bahasa Sansekerta juga berarti "kitab raja-raja". Tidak terdapat catatan yang
menunjukkan siapa penulis Pararaton. Di akhir kisah Pararaton penulisnya hanya
menulis nama desa dan catatan waktu ketika pengarangnya menyelesaikan
tulisannya yakni 1535 Saka atau tepatnya 3 Agustus 1613. bila menengok tanggal i
Pararaton ditulis sejaman dengan berkuasanya Sultan Agung di Jawa

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi perjalanan kerajaan Singasari bisa dikatakan berlangsung singkat. Hal ini
terkait dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup istana kerajaan yang kental
dengan nuansa perebutan kekuasaan. Pada saat itu Kerajaan Singasari sibuk
mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa. Akhirnya Kerajaan Singasari
mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan
Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus
besan dari Kertanegara sendiri. Dalam serangan itu Kertanegara mati terbunuh. Setelah
runtuhnya Singasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di
Kediri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singasari pun berakhir.

Anda mungkin juga menyukai